• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

EVA FEBRIYANTI R.

ii ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI

MAKHLUK HIDUP

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

EVA FEBRIYANTI R.

Hasil observasi di kelas VII MTs Negeri 2 Bandar Lampung, diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satunya dengan menggunakan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non-equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII F sebagai kelas eksperimen dan VII H sebagai kelas kontrol yang dipilih dari populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data

(2)

EVA FEBRIYANTI R.

iii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media video berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi dalam semua aspek. Pada aspek bekerjasama dengan teman bernilai sebesar (78,33); aspek

mempresentasikan hasil penyelidikan/diskusi kelompok sebesar (79,99); aspek mengajukan pertanyaan sebesar (66,66), Hasil belajar juga mengalami

peningkatan, dengan rata-rata nilai pretes sebesar (36,55); nilai postes (72,68); dan N-gain (56,14). Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media video. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media video berperangaruh terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.

(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

EVA FEBRIYANTI R.

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 )

(Skripsi)

Oleh

EVA FEBRIYANTI R.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, Lampung Utara pada tanggal 02 Februari 1990, yang merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Asmadi Rp. dan Ibu Ernawati. Penulis bertempat tinggal di Jln. Kapten Mustofa Gg Merak 9B No 35 RT/RW 001/006 Kelurahan Tanjung Harapan

Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara kode pos 34511, HP (085279533177).

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 5 Kotabumi Lampung Utara diselesaikan tahun 2002, SMP KEMALA BHAYANGKARI Kotabumi Lampung Utara diselesaikan tahun 2005, SMA PRIMA Kotabumi Lampung Utara diselesaikan tahun 2008 dan pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

(8)

MOTO

Hasbunalloh Wa Ni’mal Wakil, Ni’mal Maula Wa Ni’man Nasir

(Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik

Penolong)

( Q.S. Ali Imran: 173)

Man Jadda Wa Jada

‘’siapa yang bersungguh

-

sungguh pasti berhasil’’

Niat, tindakan, perubahan, doa dan pasrah pada Tuhan dengan

keyakinan pasti ada jalan keluar dari setiap masalah untuk tujuan

hidup yang lebih baik menuju kesuksesan nyata

(9)

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, untuk segala rahmat dan nikmat-Nya yang tak berujung, pemberi kekuatan besar untuk terus bangkit bahkan di saat-saat aku kalah. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, sang teladan dalam segala bentuk kebajikan.

Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai bentuk bukti cinta dan kasihku kepada:

Mak dan Ayah, sungguh aku berterimakasih karena ridho Allah dan doa tulus mereka, untuk setiap tegurannya saat aku lalai, senyum perngertian, air mata saat aku terjatuh, kasih sayang yang tak pernah usai, serta semangat untuk membuatku kembali terus berlari mengejar

mimpiku. Ribuan terima kasih tak selalu cukup untuk mengungkapkan rasa syukurku untuk dapat lahir dari orangtua terhebat seperti kalian.

Kakakku terkasih, Eka Ervina,S.Pd, Elvin Meidi, Septia Rani, serta adik-adikku, Etika Melia, Hening Agustina Fajri, Elizhabet, Endani Agustina, si bungsu Erina Oktarini, serta ponakanku tersayang Hafiz Qaishar Ramadhan yang selalu ada untukku dan selalu memberi

semangat terhebat yang membuatku terus bangkit, juga buat Mbah terkasihku dan semua keluarga besarku yang selalu memberi doa, dukungan dan motivasinya selama perjalanan

hidupku.

Seluruh Guruku, Dosen dan Pembimbing terbaikku, karena tanpa mereka aku bukan apa-apa.

Sahabat-sahabatku yang luar biasa, Rela Kristiyawanti, S.Pd.(si soul),

Septa Trismanita,S.Pd(si momo), Erfina Tri Utami(si cess), Ihda Febriana Sari(si olive) serta Ajeng Pratiwi,S.Pd(si net).

Teman-teman KKN/PPL, Azam Sah Roni, Antoni, Rico Sanjaya, Dhea Monica Priscilia, Anugrah Dining, Prajna Paramitha, Beliana, Eka Prastia, dan Nurul Islamiyah Keluarga besar Bapak Peratin Sukananti Desa Air Putih Kecamatan Way Tenong

Kabupaten Lampung Barat.

Granilovers, terdahsyat ( Ayu Noviati K Ningrum, Tazkia Tirta Victoria, Nedti Betria Sari, Septy Naelzha, Novitasari, Kholifatul Jannah, sister Septiyani, sister Yesi Aria Sari, sister

Khusnul Khotimah) .

Teman-teman Mandibula, Bioma 08 dan seluruh Keluarga Besar Pendidikan Biologi FKIP UNILA (kakak dan adek tingkat)

(10)

xi

SANWACANA

Puji syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan kehendak-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik

atas kesabaran, bimbingan, dan masukannya kepada penulis;

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II atas bimbingan terbaiknya, motivasi, dan kasih sayangnya;

(11)

xii

7. Drs. H. Ridwan Hawari, MM, selaku kepala MTs Negeri 2 Bandar Lampung, Reni Pujilestari S.Pd., selaku guru mitra dan seluruh guru, staf, siswa-siswi kelas VIIH dan VIIF MTs Negeri 2 Bandar Lampung yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan selama penelitian;

8. Ibundaku tercinta Ernawati dan Ayahandaku tercinta Asmadi Rp. terima kasih untuk perhatian, doa dan kasih sayang yang tak terhingga selama ini. Kakakku tersayang Eka Ervina,S.Pd, Elvin Meidi, Septia Rani dan adik-adikku

tersayang Etika Melia, Hening Agustina Fajri, Elizhabet, Endani Agustina dan si bungsu Erina Oktarini dan ponakan ku Hafiz Qaisar Ramadhan serta

seluruh keluarga yang sangat kucintai, terima kasih atas dukungan moril, materil, dan semangat yang diberikan bagi penulis;

9. Seluruh teman, dan semua sahabat terbaikku, granilovers yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan dan dukungan yang selama ini kalian berikan semoga persaudaraan ini tak lekang oleh waktu.

10.Rekan-rekan Mandibula (Mahasiswa Pendidikan Biologi 2008), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA, serta para sahabat (KKNPPL 2011) terima kasih persahabatan, motivasi, dan kebersamaan selama ini; 11.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

Akhir kata, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Juni 2014 Penulis

(12)

xiii

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

(13)

xiv V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN 1. Silabus ... 57

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61

3. Lembar Kerja Kelompok ... 79

4. Soal Pretes dan Postes ... 116

5. Data Hasil Penelitian ... 122

6. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 133

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1. Lembar observasi aktivitas siswa ... 30

2. Angket tanggapan siswa ... 31

3. Kriteria persentase aktivitas siswa... ... 32

4. Skor per jawaban angket... ... 33

5. Tabulasi angket tanggapan siswa terhadap Media Video... 33

6. Tafsiran kriteria tanggapan siswa ... ... 34

7. Hasil rata-rata tiap aspek aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen……….. 38

8. Hasil uji normalitas, homogenitas, uji kesamaan dan perbedaan dua rata – rata nilai pretes, postes dan N-gain oleh siswa pada kelas kontrol dan eksperimen... 39

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 9

2. Desain penelitian pretes-postes kelas tak ekivalen. ... 23

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media video. ... 41

4. Contoh jawaban kelompok pada LKK kelas eksperimen. ... 47

5. Pertanyaan indikator... 48

(16)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat

mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik (Daryanto, 2010:1). Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sebaiknya tidak hanya didominasi oleh guru saja tetapi juga melibatkan siswa sehingga siswa tidak lagi menjadi objek melainkan subjek belajar.

(17)

2

pembelajaran yang seharusnya menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran belum dapat berjalan secara optimal.

Mata pelajaran biologi sebenarnya tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, melainkan pelajaran biologi membutuhkan kegiatan atau proses aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk memahami pembelajaran biologi dengan baik telah banyak usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat. Diantaranya adalah dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal. Media Video adalah media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang diduga dapat membantu siswa dalam memaksimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup.

Aktivitas dan hasil belajar siswa akan lebih maksimal jika didukung oleh media yang tepat. Berdasarkan observasi dan interview langsung dengan guru IPA terpadu MTs N 2 Bandar Lampung, didapatkan nilai rata-rata siswa 65,00 dari 2 kelas yaitu VII F dan VII H. Dari kelas VII F yang mendapat nilai 65,00 sebanyak 23 dari 30 siswa, sedangkan dari kelas VII H sebanyak 17 dari 29 siswa, dan siswa yang lain mendapatkan nilai kurang dari rata-rata kelas pada materi ciri-ciri makhluk hidup . Nilai tersebut sebenarnya belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dimana sekolah ini

(18)

3

makhluk hidup. Media video dapat digunakan di MTs N 2 Bandar Lampung karena sekolah ini sebenarnya memiliki laboratorium yang dapat mendukung aktivitas siswa yang cukup memadai, namun fasilitas yang ada belum cukup dimanfaatkan secara optimal oleh siswa. Selain itu juga pada materi ini siswa sering kurang perhatian dalam mendengarkan penjelasan guru, yang dominan menggunakan metode ceramah, dalam penyampaian pada saat KBM

berlangsung. Selain ruang multimedia, siswa-siswi di sekolah tersebut beberapa di antaranya telah memiliki laptop sebagai media yang sebenarnya dapat mendukung proses aktivitas belajar, namun belum dimanfaatkan penggunaannya dengan baik oleh siswa.

Dari hasil observasi tersebut , maka sangat diperlukan media pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa . Jika media video ini digunakan, diyakinkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa MTs kelas VII dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah, khususnya pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup.

Video dianggap tepat untuk membantu siswa dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru tentang materi pokok Keanekaragaman Makhluk Hidup karena siswa dapat berinteraksi dengan video secara langsung untuk melihat bagian-bagian dan mekanisme ciri-ciri makhluk hidup melalui gambar, audio dan animasi pada video tersebut. Sehingga, video diduga dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini diungkapkan oleh Puspita (2010:12) dalam

(19)

4

memanfaatkan ilustrasi animasi dan video dalam multimedia interaktif unggul secara signifikan dalam keterampilan generik dan berpikir kritis. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2010: 51). Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Daryanto, 2010: 13).

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian di MTs N 2 Bandar Lampung dengan menggunakan judul “ Penggunaan Media Video terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh pada penggunaan media video terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup ?

2. Adakah pengaruh yang signifikan pada penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup ?

(20)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media video terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup untuk siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung TP. 2012/2013.

2. Pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup untuk siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung TP. 2012/2013.

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media video dalam pembelajaran biologi pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup untuk siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung TP. 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti

Memberikan pengetahuan dan pengalaman mengajar sebagai calon guru biologi dalam menggunakan media video terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.

2. Bagi guru

Dapat memberikan alternatif dalam memilih dan menerapkan media yang tepat untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa dalam

(21)

6

3. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan pembelajaran biologi disekolah melalui media video.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman maka ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Video yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu media pembelajaran yang dapat dioperasikan oleh guru dan siswa, sehingga siswa dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. 2. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup, yang

diamati adalah (A) bekerjasama dengan teman, (B) mempresentasikan hasil diskusi kelompok, (C) mengajukan pertanyaan pada saat KBM berlangsung

3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah aspek kognitif siswa berupa hasil tes awal dan tes akhir yang terlihat dari nilai N-gainnya.

4. Materi Pokok yang diteliti adalah Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar (KD) adalah mengidentifikasikan ciri-ciri makhluk hidup.

(22)

7

F . Kerangka Pikir

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan oleh seorang guru harus mengarah pada pencapaian tujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar serta hasil belajar siswa. Guru tidak lagi menjadi sumber informasi yang menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi pasif. Ada baiknya guru menggunakan media pembelajaran yang saat ini telah banyak berkembang.

Media pembelajaran yang kurang kreatif dan inovatif serta berorientasi pada produk berupa pengetahuan saja dapat mematikan aktivitas dan hasil belajar siswa. Karena media yang kurang sesuai itu, berakibat pada kurang

terasahnya cara berfikir dalam aktivitas belajar. Padahal IPA merupakan mata pelajaran yang terdiri dari aspek produk dan proses, sehingga dalam standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh BSNP dan berlaku secara nasional dijelaskan bahwa produk akhir IPA meliputi pengetahuan, keterampilan dan juga sikap.

(23)

8

keanekaragaman makhluk hidup karena siswa dapat berinteraksi dengan media secara langsung untuk melihat bagian-bagian dan mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup melalui video tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan mengamati oleh siswa,

mengidentifikasi, memprediksi, mendengarkan menginterpretasi data, dan mengkomunikasikan sehingga meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Pada media video pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk guru. Petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan membimbing. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari suatu pertanyaan inti. Dari jawaban yang dikemukakan, siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan pendapat yang telah

dikemukakan. Langkah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video adalah siswa diminta untuk mengamati dan bertanya mengenai video yang diputar oleh guru atau menyaksikan video kemudian mendeskripsikan dan menjawab pertanyaan yang mencakup video yang dilihat. Setelah itu siswa ditanya mengenai alasan atau dasar pemikiran pemilihan atau jawaban dari pertanyaan pada video tersebut. Lalu dari alasan tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat.

(24)

9

diskusi, mempresentasikan hasil diskusi kelompok, menjawab pertanyaan, serta mengajukan pertanyaan. Sedangkan hasil belajar yang diharapkan meningkat adalah hasil belajar berupa kognitif yang dapat terlihat dari hasil pretest dan postest.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan dua kelas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui adakah peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa melalui media pembelajaran video pada kelas eksperimen dan media gambar pada kelas kontrol.

Hubungan antara variabel tersebut di gambarkan sebagai berikut:

Keterangan: X = variabel bebas dengan media video

Y = hasil belajar siswa pada materi pokok keanekargaman mahluk hidup;

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

G.Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini yaitu:

Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media video dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung pada materi pokok cirri-ciri mahluk hidup.

Y1 X

(25)

10

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media video dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.

(26)

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pendidikan

Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan. Hubungan komunikasi ini akan berjalan lancar dan tercapai tujuan secara maksimal apabila proses belajar mengajar ditingkatkan.

Peningkatan tersebut sebagian besar tergantung pada faktor penunjang, yaitu alat bantu pendidikan yang disebut sebagai media pendidikan. Media

pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara, dengan menggunakan alat penampil dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional, meliputi kaset, audio, slide, film-strip, OHP, film, radio, televisi dan sebagainya (Rohani, 2004: 1-4). Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7)

(27)

12

pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7). Sementara itu Briggs (dalam Sadiman, dkk, 1986:7) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, dan film bingkai adalah contoh-contohnya.

Media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektiv dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan kunjungan ke luar kelas. Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktifitas; (4) pembelajaran lebih menarik; (5) mengatasi keterbatasan ruang (Trianto, 2010:234).

B. Media pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti

“tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Apabila media itu membawa

pesan-pesan

(28)

13

pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Menurut Arsyad (2000:

3-4), media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat

disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstarakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media (Djamarah dan Aswan, 1995: 120)

Menurut Trianto (2010: 235), keuntungan dari media pembelajaran antara lain:

(29)

14

C. Media Video

Video dianggap tepat untuk membantu siswa dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru tentang materi pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup karena siswa dapat berinteraksi dengan video secara langsung untuk melihat bagian-bagian dan mekanisme ciri-ciri makhluk hidup melalui

gambar,audio dan animasi pada video tersebut. Sehingga, video diduga dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini diungkapkan oleh Puspita (2010:12).

Media adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat

dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa, selain itu juga program video dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan untuk

mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu. Kemampuan video dalam memvisualisasikan materi terutama efektif untuk membantu anda

menyampaikan materi yang bersifat dinamis. Materi yang memerlukan

visualisasi yang mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik tertentu, ekspresi wajah, maupun suasana lingkungan tertentu adalah paling baik disajikan melalui pemanfaatan teknologi video. Misalnya tentang perubahan kepompong menjadi kupu-kupu, akan terlihat detail dan dramatis kalau hal itudivisualisasikan lewat teknologi video (Daryanto, 2010:88).

(30)

15

(Digital Versatile Disc). Hal ini dapat mempermudah kita dalam menontonnya bisa lewat video player, VCD, DVD, juga bisa didistribusikan melalui siaran televisi. Oleh karena itulah suatu materi yang telah direkam dalam bentuk video dapat digunakan baik untuk proses pembelajaran tatap muka (langsung) maupun jarak jauh tanpa kehadiran guru. Karena kemampuan itulah maka teknologi video banyak digunakan sebagai salah satu alat pembelajaran utama dalam sistem pendidikan, terutama di negara-negara maju(Daryanto, 2010:88). Keuntungan menggunakan media video antara lain ; ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran.

Kelemahan media video antara lain :

1) Fine details artinya media tayangnya tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

2) Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.

3) Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk 2 dimensi.

4) Opposition artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya. 5) Setting artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang

bercakap-

(31)

16

menebak dimana kejadian tersebut berlangsung, bisa saja ditafsirkan dipasar,

di stasiun, atau tempat keramaian lain.

6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada didalamnya.

Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit (Daryanto, 2010:90).

Menurut Arsyad, (2000:48) Video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan –tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Video juga dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

Menurut Arsyad (2000: 48-50) Keuntungan video antara lain :

1. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain.

2. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan berulang-ulang jika dinilai perlu. Misalnya, langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.

(32)

17

4. Video mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

5. Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung seperti lahar gunung berapi tau perilaku binatang buas. 6. Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok

kecil,kelompok yang heterogen, maupun perorangan.

Kekurangan video antara lain : (1) Video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak,(2) Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri, (3) Video yang dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin di sampaikan melalui video

tersebut ( Arsyad, 2000: 48-50). D. Aktivitas Belajar

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing siswa utuk mencapai perubahan tingkah laku. Sardiman (dalam Evi 2008:21) mengungkapkan sebagai berikut.

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku,

(33)

18

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang disadari untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ditentukan dari kegiatan interaksi dalam pembelajaran, apabila semakin aktif siswa dalam proses pembelajaran maka siswa tersebut akan lebih mudah mengingat pembelajaran itu dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan dalam benak anak didik (Djamarah, 2000: 67). Sedangkan Hamalik

(2004:171) menyatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Jadi, aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah penting karena dengan adanya aktivitas, pembelajaran akan lebih efektif dan mendatangkan hasil belajar yang lebih baik bagi siswa.

Dierich (dalam Hamalik, 2004: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual

membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

(34)

19

mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan mendengarkan suatu permainan.

4. Kegiatan-kegiatan menulis

menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar

menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. kegiatan-kegiatan metrik melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

6. Kegiatan-kegiatan mental

merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor faktor, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

7. Kegiatan-kegiatan emosional

minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Menurut Risk (dalam Rohani, 2004:6-7) mengemukakan “Teaching is guidance of learning experiences” yang mengandung arti mengajar adalah

(35)

20

memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah, jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.

Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian dari proses kegiatan pembelajaran untuk untuk

menunjang prestasi belajar. Adapun aktivitas yang diamati pada penelitian ini adalah siswa memperhatikan penjelasan guru, bertanya atau berdiskusi antar siswa dalam setiap kelompoknya, bertanya kepada guru mengerjakan LKK, bertanya dan memberikan tanggapan dalam kegiatas presentasi.

E. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan Soedijanto (dalam Supartini 2008:14) mendefinisikan, Hasil belajar adalah tingkat

penguasaan yang dicapai oleh belajar dalam mengikuti program belajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dan menurut (Hamalik, 2009: 159) hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya perubahan derajat tingkah laku siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa akibat adanya kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan-tujuan dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa setelah menempuh kegiatan

pembelajaran. Peranan hasil belajar sangat penting karena dengan adanya hasil belajar dapat mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran yang telah

(36)

21

(37)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 semester genap T.A 2012/2013 di MTs Negeri 2 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas. Dari seluruh populasi yang ada diambil dua kelas sebagai sampel penelitian dengan cara cluster random sampling yang dimaksud cluster random sampling yaitu populasi tidak terdiri dari individu-individu,

melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster misalnya kelas sebagai cluster (Margono, 2005: 127). Sampel tersebut adalah siswa kelas VII F berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media video dan siswa kelas VII H berjumlah 29 siswa sebagai kelas kontrol.

C. Desain Penelitian

(38)

23

menggunakan kelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen (kelas VIIF) diberi perlakuan dengan media video

melalui pengamatan terhadap aktifitas belajar siswa, sedangkan kelas kontrol (kelas VIIH) kelasmenggunakan metode diskusi. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan. Struktur desainnya adalah sebagai berikut :

Kelas pretes perlakuan postes I O1 X O2 II O1 C O2

Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, O1 = Pretes, O2 = Postes, X = Perlakuan dengan video, melalui

diskusi, C = Perlakuan dengan metode diskusi (Dimodifikasi dari Nazir, 2005 : 233).

Gambar 2. Desain pretes postes kelompok non ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :

1) Membuat surat izin penelitian ke FKIP UNILA untuk sekolah tempat diadakannya penelitian yaitu MTs Negeri 2 Bandar Lampung.

(39)

24

3) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen yaitu VIIF dan kelas kontrol yaitu VIIH.

4) Membuat lembar observasi yang digunakan sebagai acuan untuk mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama proses

pembelajaran.

5) Membuat angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan video .

6) Membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran.

7) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk setiap pertemuan.

8) Membuat instrument evaluasi yaitu soal pretes dan postes dalam bentuk pilihan jamak beralasan. Soal pretes diberikan pada awal pertemuan pertama, sedangkan soal postes diberikan pada akhir pertemuan terakhir.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran untuk mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video untuk kelas eksperimen dan media gambar untuk kelas kontrol.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

A. Kelas Eksperimen dengan menggunakan media video 1) Pendahuluan

(40)

25

Siswa mengerjakan pretest pada pertemuan I mengenai: ciri -ciri makhluk hidup (bernafas, adaptasi, bergerak, dan reproduksi, tumbuh dan berkembang, membutuhkan nutrien, regulasi, ekskresi, dan iritabilitas).

b) Siswa digali pengetahuan awalnya dengan pertanyaan

Pertemuan I: Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan ‘’apa yang kalian ketahui tentang ciri-ciri makhluk

hidup, mengapa makhluk hidup butuh nutrien, dan apa yang terjadi jika makhluk hidup tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang?’’

Pertemuan II : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan ‘’bagaimana cara makhluk hidup mempertahankan kehidupan, dan populasinya agar tidak punah

c) Siswa diberikan motivasi:

Pertemuan I : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui apa saja yang termasuk tentang ciri-ciri makhluk hidup.

Pertemuan II : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bidang ilmu yang relevan dalam mempelajari

identifikasi ciri-ciri makhluk hidup seperti taksonomi, klasifikasi, morfologi, dan ilmu lainnya.

(41)

26

a) Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang, kelompok terdiri atas siswa yang heterogen berdasarkan nilai akademik dan jenis kelamin siswa.

b) Siswa diberi Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi permasalahan yang harus diselidiki.

Pertemuan I : LKK tentang ciri-ciri makhluk hidup Pertemuan II : LKK tentang ciri-ciri makhluk hidup

c) Siswa diberikan penjelasan mengenai cara pengisian LKK.

d) Siswa diberi materi dalam bentuk video tentang ciri-ciri makhluk hidup .

e) Siswa bersama kelompok mengerjakan LKK

f) Siswa mengumpulkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang telah didiskusikan

g) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain memberikan tanggapan.

h) Guru dan kelompok lain mengevaluasi hasil presentasi setiap kelompok yang maju dengan tanya jawab, kritik, dan saran yang membangun.

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi-materi yang salah konsep selama presentasi dan kurang dipahami siswa, dan sama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

(42)

27

c) Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

B. Kelas Kontrol dengan metode diskusi tanpa video

1) Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan pretest pada pertemuan I mengenai: ciri-ciri makhluk hidup (bernafas, adaptasi, bergerak, tumbuh dan berkembang, membutuhkan nutrisi, regulasi, ekskresi, dan iritabilitas)

b) Siswa diberikan pertanyaan apersepsi oleh guru;

Pertemuan I : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan ‘’bagaimana respon yang diberikan oleh tumbuhan

hidup putri malu jika disentuh tangan oleh manusia?’’

Pertemuan II : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan ‘’apa saja yang kamu ketahui tentang ciri-ciri makhluk hidup?’’

c) Siswa menerima motivasi dari guru ;

Pertemuan I: Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui manfaat mempelajari ciri-ciri makhluk hidup. Pertemuan II : Dengan mempelajari materi ini kita dapat

membedakan ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup (benda mati).

2) Kegiatan inti

(43)

28

kelompok terdiri atas siswa yang heterogen berdasarkan nilai akademik dan jenis kelamin siswa.

b) Siswa diberi Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus diselidiki :

c) Siswa diberikan penjelasan mengenai cara pengisian LKK

d) Siswa mengumpulkan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang telah diselesaikan dan didiskusikan.

e) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain dapat memberikan tanggapan.

f) Guru memberikan evaluasi pembelajaran dan menguatkan materi yang belum dipahami oleh siswa.

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi-materi yang salah konsep selama presentasi dan kurang dipahami siswa dan siswa dilibatkan dalam menyimpulkan hasil belajar

b) Siswa mengerjakan soal postes yang berupa soal pilihan jamak beralasan.

c) Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data

Data penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif berupa lembar observasi aktivitas siswa dan

(44)

29

diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan rata-rata nilai postes.

Kemudian dihitung selisih antara rata nilai pretes dengan rata-rata nilai postes dalam bentuk N-gain yang dianalisis secara statistik .

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pretes dan postes

Nilai pretes diambil pada awal pertemuan pertama pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol, sedangkan nilai postes

diambil pada akhir pertemuan kedua baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol.

Bentuk soal yang diberikan adalah berupa pilihan jamak dengan alasan.

Teknik penskoran nilai yang diharapakan dari pretes dan postes menggunakan rumus berikut :

x100

N R

S

Keterangan : S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008 : 112)

b.Lembar Observasi Aktivitas Siswa

(45)

30

diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah

ditentukan.

A. Bekerjasama dengan teman

1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja). 2. Bekerjasama tetapi hanya satu atau dua teman. 3. Bekerjasama baik dengan semua anggota kelompok.

Petunjuk penilaian: melihat kegiatan siswa di dalam kelompok pada saat berdiskusi

B. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Tidak mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan tidak dapat menjawab pertanyaan (diam saja).

2. Mempresentasikan hasil diskusi tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar

3. Mempresentasikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan dengan benar.

Petunjuk penilaian: melihat kegiatan siswa di dalam kelompok pada saat mempresentasikan hasil penyelidikan/diskusi

kelompok.

C.Mengajukan pertanyaan

(46)

31

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan.

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan.

Petunjuk penilaian: melihat siswa yang mengajukan pertanyaan pada saat presentasi kelas & pada saat proses pembelajaran.

c. Angket Tanggapan Siswa

Angket tanggapan siswa berisi pernyataan-pernyataan untuk menanggapi video dan setiap siswa diberi kesempatan untuk mengisi angket dengan cara memberi tanda (√) pada angket

sesuai dengan tanggapan mereka.

Table 2. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media pembelajaran Video

No Pernyataan

Pilihan

S TS

1 Saya senang mempelajari materi ciri-ciri makhluk hidup melalui media video

2

Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui media video yang diberikan oleh guru.

3

Saya mudah dalam menemukan masalah melalui media pembelajaran yang diberikan oleh guru.

4 Saya lebih sulit mengerjakan soal-soal setelah belajar dengan media pembelajaran video

5

Saya tidak merasa bosan dalam proses belajar mengajar melalui media pembelajaran yang diberikan oleh guru.

6

Saya tidak belajar menggunakan kemampuan sendiri selama media pembelajaran yang diberikan oleh guru.

7

Media pembelajaran yang diberikan kepada saya tidak memberikan kesempatan untuk mengembangkan aktivitas belajar saya.

8 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

9

Saya merasa mudah mengerjakan soal-soal di LKK melalui media pembelajaran yang diberikan oleh guru.

10

(47)

32

F.Teknik Analisis Data

a) Data Kualitatif

1. Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.

Langkah–langkah yang dilakukan yaitu:

1) Menghitung rata-rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

2) Menafsirkan atau menetukan kategori Persentase Aktivitas Belajar Siswa sesuai kriteria pada tabel 3

Tabel 3. Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Siswa Persentase (%) Kriteria

87,50 – 100

(48)

33

2. Angket Tanggapan Siswa

Data tanggapan siswa pada kelas eksperimen terhadap penggunaan media video diperoleh melalui penyebaran angket. Angket

tanggapan berisi 10 pernyataan yang terdiri atas 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif.

a. Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada Tabel 4.

Tabel 4. Skor per jawaban angket

Sifat Pernyataan Skor

1 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan :S=Setuju; TS= Tidak Setuju (dimodifikasi dari Sukarsih, 2012:30)

(49)

34

Tabel 5. Tabulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap

penggunaan media video

Nomor Responden (Siswa) Persentase

1 2 3 4 5 dst.

c. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut: yang diharapkan (Sudjana, 2002:69).

d. Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media video.

(50)

35

b) Data Kuantitatif

Data hasil belajar penelitian ini berupa nilai pretes, postes, kemudian di hitung

selisih antara nilaipretes dan nilai postes. Nilai tersebut disebut N-gain lalu dianalisis secara statistika. Untuk mendapatkan N-gain dapat dihitung dengan menggunakan Hake (1999:1) yaitu :

Keterangan:

g = average normalized gain = rata-rata N-gain Spost = postscore class averages = rata-rataskor postes

Spre = prescore class averages = rata-rataskor pretes

Smax = maximum score = skor maksimum

Sedangkan untuk mengukur persen (%) peningkatan (%g) hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut.

Nilai pretes, postest, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol selanjutnya dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan kesamaan dua varians (homogenitas) data:

1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Lilliefors dengan

program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

(51)

36

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

b. Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2005:466).

2. Uji Kesamaan Dua Varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS versi 17.

a. Hipotesis yang digunakan yaitu :

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama

H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda

b. Dengan Kriteria Uji yaitu:

- Jika Fhit < F tab atau probabilitasnya> 0,05 maka H0 diterima - Jika F hit > F tab atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak.

(Pratisto, 2004:71).

3. Pengujian Hipotesis

Setelah data dinyatakan normal dan homogen, berikutnya data di uji dengan pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t (kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata) dengan mengunakan program SPSS 17.

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

(52)

37

H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel berbeda secara signifikan

2. Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Pratisto, 2004:13)

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.

H1 = Rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.

2. Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 10).

c. Uji Mann-Whitney U

Apabila data yang didapatkan tidak berdistribusi normal, maka dilakukan Uji Mann-Whitney U

1. Hipotesis

Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

2. Kriteria Uji

- Jika p-value > 0,05 maka terima Ho

(53)

52

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan media video berpengaruh signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup.

2. Penggunaan media video berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup.

3. Sebagian besar (99%) siswa kelas VII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media video.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Peneliti yang hendak menggunakan media video diharapkan lebih cermat

(54)

53

2. Peneliti lain yang akan menerapka media video, hendaknya terlebih dahulu mengajar materi lain dengan media ini sehingga siswa terlatih dan terbiasa dengan media yang digunakan, namun disesuaikan dengan materi yang ingin disampaikan.

3. Sebaiknya untuk pembagian kelompok, jumlah siswa tidak boleh lebih dari 4-5 orang siswa agar diskusi dalam kelompok efektif.

4. Kendala yang terjadi pada saat pembelajaran menggunakan media video ini adalah penggunaan alokasi waktu yang kurang ekstra serta

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. 2000. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Belina,W.W. 2008. Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model Pembelajaran PBI (Penelitian Eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan

Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Carolina, H.2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Berpikir Kritis Siswa. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Daryanto. 2010. “Media PembelajaranPerannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Gava Media: Yogyakarta.

Djamarah, dan A. Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta

Dzul, F M. 2012. “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing (Guided Inquiry) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup”. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Efrildasari .2008. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa

menggunakan model cooperative learning teknik two stay two stray (TSTS) di SMP N 29 Bandar Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Gunawan, A W. 2004. Genius Learning Strategi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

(56)

55

Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nurgiantoro, B, Marzuki, dan Gunawan. 2002. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Gadjah Mada Universty Press: Yogyakarta.

_________. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Gadjah Mada Universty Press: Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia:Jakarta.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya:Bandung

Puspita, 2010. Pembelajaran Konsep Reproduksi Hewan dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Mengembangkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa.

http://gitabiology.blogspot.com/2010/07/pembelajaran-konsep-reproduksi-hewan.html (diakses pada tanggal 8 Desember 2011 pukul 10.00 WIB) Rahayu, S.P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui

Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada Kelas VII MTs Guppi Natar. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta Sadiman, A.S.1986.Media Pendidikan.Cv Rajawali.jakarta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung

Sukarsih, W.S. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Peranan Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

(57)

56

Gambar

Table 2. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media
Tabel 4. Skor per jawaban angket
Tabel 6. Tafsiran Kriteria Tanggapan Siswa Terhadap media video

Referensi

Dokumen terkait

• Unt uk menjadi pendengar yang baik var iasikan car a anda mendengar kan agar sesuai dengan sit uasi yang dihadapi.. – M endengar kan Isi , adalah mem ah ami dan menguasai pesan

Implementasi penggunaan media sosial adalah pemanfaatan media sosial Twitter dan Facebook yang menjadi media sosial utama warga Kota Bandung dan menjadikan walikota

memadai tentang sejarah pada masa ini, dari data tersebut penulis akan memilah. sumber dan riwayat yang ada tentang sejarah pada masa al- Khulafā ar

Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perangkat desa yang berhubungan langsung dengan laporan keuangan desa di Desa Plesungan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Skenario Masa Depan: Metode Pelatihan Peningkatan Need

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: 1) mengetahui peningkatan minat siswa dalam proses pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran missouri

Adapun lainnya dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada 7 responden yang berpengetahuan kurang tapi efikasi dirinya cukup, hal ini dikarenakan pasien tidak memiliki

For hospitals without resident nephrologists, the general medical care of the nephrology and dialysis patients shall be supervised by the physician/medical oicer of