• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK KONSTITUSIONAL PEMILIH DALAM PEMILUKADA DI KABUPATEN WAY KANAN (Studi Pemilukada Tahun 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HAK KONSTITUSIONAL PEMILIH DALAM PEMILUKADA DI KABUPATEN WAY KANAN (Studi Pemilukada Tahun 2010)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Hak Konstitusional Pemilih Dalam Pemilukada

Di Kabupaten Way Kanan

(Studi Pemilukada Tahun 2010)

Oleh:

Iskardo 0722011045

Tesis

Sebagai Salah satu Syarat Untuk Mencapai Gelar MAGISTER HUKUM

Pada

Program Studi Pascasarjana Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

HAK KONSTITUSIONAL PEMILIH DALAM PEMILUKADA DI KABUPATEN WAY KANAN

(Studi Pemilukada Tahun 2010)

Oleh

ISKARDO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pemenuhan hak-hak konstitusional pemilh dalam pelaksanaan pemilukada Kabupaten Way Kanan Tahun 2010 dan untuk mengetahui serta menganalisis upaya apa saja yang dilakukan KPU Kabupaten Way Kanan dalam melakukan jaminan hak-hak pemilih. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan empiris yaitu penelitian yang menganalisis aturan hukum dan praktik dalam pemilukda Kabupaten Way Kanan Tahun 2010. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder, yang kemudian dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pemilukada Way Kanan tahun 2010 diikuti oleh 5 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Dalam pelaksanaan pemilukada Way Kanan Tahun 2010 upaya yang dilakukan KPUD Way Kanan dalam memaksimalkan pemenuhan hak konstitusi pemilih antar lain : melakukan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dengan memilih calon anggota PPK yang berpengalaman, berintegritas dan indefenden. Dalam rangka menjaga soliditas KPUD Way Kanan melakukan acara keakraban dengan outbond selama 2 (dua) hari. Pembentukan Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pendataan pemilih dimulai 6 bulan sebelum pemilihan dilaksankan agar semua masyarakat yang telah berhak memilih dapat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), pelaksanaan kampanye agar pemilih lebih mengenal dan mengetahui visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati.

Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak konstitusional pemilih dalam pemilukada 2010 yaitu data Daftar Penduduk Potensi Peemilih (DP4) yang diserahkan Pemerintah Daerah tidak akurat, letak geografis dan minimnya infrastruktur juga mempengaruhi pendataan dan mempengaruhi kelancaraan distribusi logistik pemilukada. Penduduk yang tinggal mengelompok dalam jumlah kecil dan banyaknya masyarakat yangg berdomisili di hutan kawasan yg dilarang untuk didirikan TPS di dalam nya serta kurangnya antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai pemilih.

(3)

ABSTRAK

HAK KONSTITUSIONAL PEMILIH DALAM PEMILUKADA DI KABUPATEN WAY KANAN

(Studi Pemilukada Tahun 2010)

Oleh

ISKARDO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pemenuhan hak-hak konstitusional pemilh dalam pelaksanaan pemilukada Kabupaten Way Kanan Tahun 2010 dan untuk mengetahui serta menganalisis upaya apa saja yang dilakukan KPU Kabupaten Way Kanan dalam melakukan jaminan hak-hak pemilih. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan empiris yaitu penelitian yang menganalisis aturan hukum dan praktik dalam pemilukda Kabupaten Way Kanan Tahun 2010. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder, yang kemudian dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pemilukada Way Kanan tahun 2010 diikuti oleh 5 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Dalam pelaksanaan pemilukada Way Kanan Tahun 2010 upaya yang dilakukan KPUD Way Kanan dalam memaksimalkan pemenuhan hak konstitusi pemilih antar lain : melakukan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dengan memilih calon anggota PPK yang berpengalaman, berintegritas dan indefenden. Dalam rangka menjaga soliditas KPUD Way Kanan melakukan acara keakraban dengan outbond selama 2 (dua) hari. Pembentukan Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pendataan pemilih dimulai 6 bulan sebelum pemilihan dilaksankan agar semua masyarakat yang telah berhak memilih dapat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), pelaksanaan kampanye agar pemilih lebih mengenal dan mengetahui visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati.

Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak konstitusional pemilih dalam pemilukada 2010 yaitu data Daftar Penduduk Potensi Peemilih (DP4) yang diserahkan Pemerintah Daerah tidak akurat, letak geografis dan minimnya infrastruktur juga mempengaruhi pendataan dan mempengaruhi kelancaraan distribusi logistik pemilukada. Penduduk yang tinggal mengelompok dalam jumlah kecil dan banyaknya masyarakat yangg berdomisili di hutan kawasan yg dilarang untuk didirikan TPS di dalam nya serta kurangnya antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai pemilih.

(4)

ABSTRAK

HAK KONSTITUSIONAL PEMILIH DALAM PEMILUKADA DI KABUPATEN WAY KANAN

(Studi Pemilukada Tahun 2010)

Oleh

ISKARDO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pemenuhan hak-hak konstitusional pemilh dalam pelaksanaan pemilukada Kabupaten Way Kanan Tahun 2010 dan untuk mengetahui serta menganalisis upaya apa saja yang dilakukan KPU Kabupaten Way Kanan dalam melakukan jaminan hak-hak pemilih. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan empiris yaitu penelitian yang menganalisis aturan hukum dan praktik dalam pemilukda Kabupaten Way Kanan Tahun 2010. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder, yang kemudian dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pemilukada Way Kanan tahun 2010 diikuti oleh 5 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Dalam pelaksanaan pemilukada Way Kanan Tahun 2010 upaya yang dilakukan KPUD Way Kanan dalam memaksimalkan pemenuhan hak konstitusi pemilih antar lain : melakukan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dengan memilih calon anggota PPK yang berpengalaman, berintegritas dan indefenden. Dalam rangka menjaga soliditas KPUD Way Kanan melakukan acara keakraban dengan outbond selama 2 (dua) hari. Pembentukan Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pendataan pemilih dimulai 6 bulan sebelum pemilihan dilaksankan agar semua masyarakat yang telah berhak memilih dapat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), pelaksanaan kampanye agar pemilih lebih mengenal dan mengetahui visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati.

Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak konstitusional pemilih dalam pemilukada 2010 yaitu data Daftar Penduduk Potensi Peemilih (DP4) yang diserahkan Pemerintah Daerah tidak akurat, letak geografis dan minimnya infrastruktur juga mempengaruhi pendataan dan mempengaruhi kelancaraan distribusi logistik pemilukada. Penduduk yang tinggal mengelompok dalam jumlah kecil dan banyaknya masyarakat yangg berdomisili di hutan kawasan yg dilarang untuk didirikan TPS di dalam nya serta kurangnya antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai pemilih.

(5)

ABSTRAK

HAK KONSTITUSIONAL PEMILIH DALAM PEMILUKADA DI KABUPATEN WAY KANAN

(Studi Pemilukada Tahun 2010)

Oleh

ISKARDO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pemenuhan hak-hak konstitusional pemilh dalam pelaksanaan pemilukada Kabupaten Way Kanan Tahun 2010 dan untuk mengetahui serta menganalisis upaya apa saja yang dilakukan KPU Kabupaten Way Kanan dalam melakukan jaminan hak-hak pemilih. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan empiris yaitu penelitian yang menganalisis aturan hukum dan praktik dalam pemilukda Kabupaten Way Kanan Tahun 2010. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder, yang kemudian dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pemilukada Way Kanan tahun 2010 diikuti oleh 5 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Dalam pelaksanaan pemilukada Way Kanan Tahun 2010 upaya yang dilakukan KPUD Way Kanan dalam memaksimalkan pemenuhan hak konstitusi pemilih antar lain : melakukan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dengan memilih calon anggota PPK yang berpengalaman, berintegritas dan indefenden. Dalam rangka menjaga soliditas KPUD Way Kanan melakukan acara keakraban dengan outbond selama 2 (dua) hari. Pembentukan Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pendataan pemilih dimulai 6 bulan sebelum pemilihan dilaksankan agar semua masyarakat yang telah berhak memilih dapat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), pelaksanaan kampanye agar pemilih lebih mengenal dan mengetahui visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati.

Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak konstitusional pemilih dalam pemilukada 2010 yaitu data Daftar Penduduk Potensi Peemilih (DP4) yang diserahkan Pemerintah Daerah tidak akurat, letak geografis dan minimnya infrastruktur juga mempengaruhi pendataan dan mempengaruhi kelancaraan distribusi logistik pemilukada. Penduduk yang tinggal mengelompok dalam jumlah kecil dan banyaknya masyarakat yangg berdomisili di hutan kawasan yg dilarang untuk didirikan TPS di dalam nya serta kurangnya antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai pemilih.

(6)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN Halaman

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

1. Pengertian Otonomi Daerah ... 34

2. Visi, Konsep Dasar dari Otonomi daerah ... 35

(7)

B. Pemenuhan Hak-Hak Konstitusional Pemilih dalam Pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Way Kanan Tahun 2010... 51 C. Kendala Yang Dihadapi KPUD Way Kanan Dalam Pemenuhan

Hak Konstitusional Pemilih Pada Pemilukada 2010... 72

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 78

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU

Douglas W, Rae. 1967. The Political Conquences of Electoral Laws. New Haven : Yale University Press.

F.R Bothlingk dalam Ridwan HR. 2003. Hukum Administrasi Negara.UII Press: Yogyakarta

Mc.Closky, Herbert. International Encyclopaedia of the Social Sciences. dalam Damsar, Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.2010.

Hartono.1994.Penelitian Hukum di Indonesia dalam

Mukhlis,2009,Pengembangan Konsep Hukum Administrasi

lingkungan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Menuju Pengembangan Berkelanjutan,sebuah tesis progam pasca sarjana Universitas Brawijaya, Malang

Scumpeter, Joseph. 1947. Capitalism. Socialism, and Democracy, New York : Harper

J.J.J, M. Wuisman. 1996, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Asas-Asas, (Penyunting : M. Hisyam), Jakarta : FE UI

Asshiddiqie, Jimly. 2005, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Edisi Revisi, Konstitusi Press, Jakarta

Juniarto dalam H.M Talhah dkk, 2011, Perkembangan Lembaga-Lembaga

Negara di Indonesia, Totoal Media, Yogyakarta

Julian Elvi, 2007, Pilkada Penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah, Bandung, Mandar Maju

J.S.badudu-Sutan Mohammad Zain, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam

Malik Prespektif Fungsi Pengawasan Komisi Yudisial Pasca Putusan M.K,sebuah tesis progam pasca sarjana Universitas Brawijaya Malang.

Budhiarjo, Miriam. 2000, Demokrasi, Jakarta: Gramedia

Mahfud MD, Moh.2012.Demikrasi Lokal evaluasi Pemilukada di Indonesia. Jakarta:KonPres.

(58)

80

80 Grisberg, Morris. 2003, Keadilan dalam masyarakat. Pustaka Yogyakarta, Bantul

Mas’oed, Mochtar. Negara, Kapital dan Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Michael Rush dan Althoff, 1989, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : PT Rajawali,

Milnor, A.J, 1969, Elections and Political Stability, Boston, MA : Little, Brown and Company Phillips, W. Shively, 1987 ,Power and Choice : An Introduction to Political Science, New York : Random House

Ladzi, M. 2010. Demokratisasi Politik Lokal Dalam Perspektif Otoda.Surabaya: Pengembangan Materi Mata Diklat Kajian Pembangunan dan Otonomi

Daerahpada Diklat PIM. IV

Marzuki, Peter Mahmud.2006. Penelitian Hukum. Prenada Media:Surabaya.

Subakti, Ramlan. 1992, Memahami Ilmu Politik,Gramedia Pustaka, Jakarta

Rifin, Rahmat. 1998, Sistem Politik Indonesia, Surabaya : Penerbit SIC,

Roy C Macridis, dalam Iclasul amal. 1988. teori-teori mutahir partai politik

Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson. 1997. No Easy Choice : Political Participation In Developing Countries Cambridge, mass : Harvard University Press

Syamsuddin, Haris. 1988 , Menggugat Pemilihan Umum Orde Baru, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Sudijono, Sastroadmojo.1995, Perilaku Politik, IKIP Semarang Press

Sudijono, Sastroatmodjo. Perilaku Politik, Semarang: IKIP Press, 1995

Surandim, Achmad. “Perilaku Memilih Masyarakat Pedesaan dalam Pilkada

langsung di Kabupaten Pati (Studi Kasus Pilkada Langsung di Desa Karaban dan Desa Gabus Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, Tanggal 24 Juli 2006), Tesis Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Politik Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan

Soemitro,1983 dalam Rianto Adi ,2004, Metodelogi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit:Jakarta

(59)

81

81

B. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Komisi Pemilihan Umun No.12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Tata

Cara Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

C. SUMBER-SUMBER LAINNYA.

Data KPU Kabupaten Way Kanan Tahun 2009

Harian Kompas, Rabu 9 Agustus 2006, ”Partisipasi Pemilih Dalam Pilkada.

Rully Chairul Azwar, 2006, Majalah KONSTITUSI No. 17, November-Desember

Referensi

Dokumen terkait

Abadiyah, maka fokus penelitian ini adalah yang implementasi model pembelajaran berpasang-pasangan dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadits

7,8,11,12,16,17 Biopsi kelenjar pada laporan kasus memberikan gambaran khas tuberkulosis kulit, namun dengan adanya riwayat penggunaan obat yang tidak jelas dalam jangka waktu

Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata

Guru dapat menerapkan metode peta konsep dalam pembelajaran menulis berbagai jenis karangan, karena dengan menerapkan metode peta konsep peserta didik dapat menuangkan

Berawal dari kondisi saat ini menuntut SKPD pengelola harus proaktif mencari solusi dalam upaya peningkatan / pengembangan pasar daerah maupun desa sehingga masalah

Adapun Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengaktifkan kembali organisasi Karang Taruna, sehingga dapat dijadikan sebagai wadah dalam membina dan mengembangkan potensi yang

Dengan demikian, dalam penelitian ini jumlah informan sebanyak 8 orang, yaitu 2 orang tokoh masyarakat dan 6 orang masyarakat biasa dari suku Aceh dan suku

[r]