• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Model E-Commerce Keripik Pisang Tunas Metro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Model E-Commerce Keripik Pisang Tunas Metro"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN MODEL E-COMMERCE KERIPIK PISANG TUNAS METRO

OLEH

HERLIAWAN DIMAS AJI

Teknologi web berperan sangat penting, salah satu yang dapat digunakan adalah e-commerce, yaitu memungkinkan organisasi ataupun perusahaan memasuki pasar dengan cara mudah, murah, dan tanpa batasan geografis, yang dikenal dengan nama ruang maya (cyberspace). Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merancang desain E-Commerce Keripik Pisang Tunas Metro. Penelitian diakukan dengan metode terstruktur dengan model SDLC (System Development Life Cycle. Hasil penelitian menunjukan Keripik Pisang Tunas Metro belum mempunyai blog untuk melakukan promosi dan transaksi jual beli.Sistem e-commerce dapat menghemat biaya, terutama dalam biaya promosi seperti pembuatan brosur dan lain lain.Sistem e-commerce dapat

meningkatkan persaingan antar perusahaan dengan media internet. Dengan menggunakan e-commerce kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi baik. Dengan menggunakan e-commerce menemukan partner bisnis baru. Model e-commerce yang telah dibuat memiliki fitur yang dapat mempermudah konsumen melakukan proses jual beli dalam blog.E-commerce dapat meningkatkan strategi pada

perusahaan.

(2)

ABSTRACT

DESIGN OF E-COMMERCE MODEL TUNAS METRO BANANA CHIPS

by

HERLIAWAN DIMAS AJI

Web Technology plays an important roles, one of them is e-commerce, it allows organizations and companies to enter the market in a way easily, inexpensively, and without geographical restrictions, namely virtual space (cyberspace). The aim to design E-commerce Tunas Metro banana chips. Transactions was carried out research with a structured method with SDLC models (System Development Life Cycle). The results showed Tunas Metro Banana chips does not have a blog to promote and sell transactions. E-commerce system can reduce costs, especially in promotional costs such as creating brochures and other. E-commerce system can increase competition among companies. Using e-commerce can obtain several advantages which include customer service and be a good corporate image. Model of e-commerce that have been made have features that can simplify the process of buying and selling customers in blog.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri kecil, menengah maupun besar, yang merupakan salah satu dari sekian banyak pelaku penunjang kegiatan di negeri ini, semakin dipacu untuk menggunakan teknologi yang sebagai upaya untuk tetap survive dan memenangkan persaingan. Teknologi web di internet berperan sangat penting, salah satu yang dapat digunakan adalah e-commerce, yaitu memungkinkan organisasi ataupun perusahaan memasuki pasar dengan cara mudah, murah, dan tanpa batasan geografis, yang dikenal dengan nama ruang maya (cyberspace). Hal ini menyebabkan organisasi atau perusahaan akan bersaing dengan pelaku bisnis yang lain di dunia maya (virtual world) (Nugroho, 2006).

Seiring berjalannya waktu pengguna internet di Indonesia yang selalu bertambah, membuat e-commerce semakin didukung oleh keberadaan pengguna internet. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan yang akan menerapkan teknologi e-commerce untuk terus mengembangkan kegiatan bisnisnya. Mempelajari e-commerce sebenarnya cukup mudah, karena tidak jauh berbeda dengan

(8)

Perkembangan teknologi informasi menjadikan internet sebagai alat pertukaran data dan informasi yang utama. Aplikasinya meluas pada berbagai bidang, terutama yang membutuhkan pertukaran data atau barang dengan cepat di lokasi yang berbeda. Internet banyak mempengaruhi bisnis, seperti perusahaan yang sukses menjual produk dan jasa yang menggunakan bantuan internet. Internet menghadikan tantangan baru bagi mereka yang sudah ada dan juga memberikan tantangan kepada siapa saja yang ingin menciptakan merek baru.

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Suyanto,2003). Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survey awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis (Luciana, 2013). Tidak mudah dalam mengimplementasikan e-commerce dikarenakan banyaknya faktor yang terkait dan teknologi yang harus dikuasai.

(9)

Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Lampung (2008), daerah sentra produksi keripik pisang di Lampung terletak di Bandar Lampung. Keripik pisang merupakan komoditas utama yang menjadi andalan ekspor propinsi Lampung selain pisang buah dan tepung pisang. Namun kota Metro perlahan memasuki pangsa pasar keripik pisang di Lampung, sehingga nama Metro terutama keripik pisang tunas metro mulai dikenal dan dicari oleh konsumen, dengan ciri khas potongan keripik yang bergerigi dan cukup unik, serta rasanya yang tidak kalah dengan keripik keripik yang sudah terkenal mulai menarik para minat konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi keripik pisang tersebut. Ekspor keripik pisang yang dilakukan tersebut dapat mengangkat citra Propinsi Lampung sebagai produsen keripik pisang nasional. Selain itu, keripik pisang merupakan salah satu ciri khas dari Propinsi Lampung yang sudah dikenal di berbagai daerah.

(10)

1.2 Kerangka Pemikiran

Wilayah pemasaran produk yang dipilih oleh industri keripik pisang Tunas Metro adalah wilayah Metro dan sekitarnya. Hal ini disebabkan perusahaan tidak dapat menanggung peningkatan biaya pemasaran yang berdampak pada harga jual produk yang akan menjadi terlalu mahal. Sistem penjualan yang dilakukan industri keripik pisang di Metro yaitu melalui perantara swalayan dan toko oleh-oleh. Seiring bertambahnya jumlah industri pengolahan keripik pisang yang ada di Metro, maka persaingan menjadi semakin kompetitif. Tentunya untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri keripik pisang, maka perusahaan harus melakukan langkah-langkah strategi pemasaran yang terarah dan terencana dengan baik.

Morissan (2010), mengatakan bahwa promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan

konsumennya. Promosi mencakup seluruh unsur dari promotional mix. Namun banyak praktisi pemasaran yang menggunakan istilah promosi mengacu pada promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan.

(11)

akan dapat dilihat oleh masyarakat yang berada di kawasan itu saja ataupun masyarakat yang pernah melewati kawasan itu saja. Oleh sebab itu perlu adanya media publikasi sebagai sarana promosi produk keripik pisang. Salah satu caranya adalah dengan membuat e-commerce.

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetitif tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan

teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) yaitu untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital (Indrajit, 2001)

Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce) ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop dengan menggunakan teknologi wi-fi. Maka dari itu saat ini sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang menerapkan layanan e-commerce.

(12)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merancang model E-commerce Keripik Pisang Tunas Metro

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Memudahkan perusahaan dalam mempromosikan produk tersebut melalui internet.

(13)

II.

Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Informasi

Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau

mendatang. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya. Ada beberapa pandangan mengenai informasi, yaitu informasi dapat memperkaya penyajian, mempunyai nilai

kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimaannya tidak diketahui atau tidak disangka, informasi dapat mengurangi keraguan dan pilihan. Informasi mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dalam sebuah situasi

keputusan karena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan (Wahyuno, 2004).

Menurut Davis (1999), menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Sedangkan menurut Cushing (2004), mengatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna bagi orang yang menerimanya. Authony dan Dearden (2001), menambahkan informasi sebagai suatu kenyataan, data item yang menambah pengetahuan bagi

(14)

2.2 Teknologi Informasi dan Komunikasi

Menurut Alter dalam Kadir (2003) perkembangan teknologi informasi yang meningkat dengan cepat, menimbulkan beberapa kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi yaitu:

1) Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak. 2) Konektivitas meningkat.

3) Peningkatan dan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronika 4) Kemudahaan pemakaian meningkat.

5) Probabilitas peralatan-peralatan elektronik semakin meningkat.

Istilah teknologi informasi (information technology atau IT) mulai populer pada akhir tahun 70-an. Menurut Lucas dan Kadir (2003),Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, spreadsheet dan peralatan komunikasi dan jaringan yang merupakan contoh dalam mendukung teknologi informasi ini.

2.3 E-commerce

2.3.1 Definisi e-commerce

(15)

tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Dalam e-commerce, internet memegang peranan penting dalam e-commerce baik dalam proses jual beli maupun komunikasi antara penjual dan pembeli.

Definisi dari e-commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997), dapat ditinjau dari 3 perspektif yaitu sebagai berikut :

1) Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau bayaran melalui jaringan komputer atau peralatan elektronik lainnya.

2) Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

3) Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

4) Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui interner dan sarana online lainnya.

(16)

Tabel 1. Definisi istilah e-commerce berdasarkan 5 perspektif

Perspektif Definsi E-commerce Fokus

On-Line Purchasing Perspective

Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya

Service Perspective Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instan terkini, dan meningkatkan proses “costumatization” produk dan jasa untuk diadaptasi pada kebutuhan

Berdasarkan karakteristiknya e-commerce dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :

1) Business to business (B2B), mempunyai karakteristik :

- Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. - Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala

(17)

- Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data

- Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2) Business to costumer (B2C), mempunyai karakteristik :

- Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secara umum pula.

- Pelayanan yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

- Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan (on demand) maka produsen mempersiapkan responnya sesuai dengan prmohonan tersebut.

- Sering dilakukan sistem pendekatan client-server, yaitu diambil asumsi client(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing (business procedure) diletakan di sisi server.

3) Consumer to consumer (C2C): e-commerce antara individu dan individu secara langsung. Dengan semakin banyaknya individu yang terhubung pada internet maka pasar C2C semakin potensial.

4) Consumer to business (C2B), mempunyai karakteristik :

(18)

- Dengan semakin banyak individu yang menawarkan produk dan jasa melalui internet makan pasar C2B semakin potensial. - Perusahaan mendapatkan akses yang luas pada produk dan jasa

yang ditawarkan oleh individu.

2.3.3 Model bisnis e-commerce

Menurut Rappa (2010), terdapat delapan model bisnis dalam e-commerce, yaitu :

1) Brokerage model

- Membawa pembeli dan penjual pada satu tempat yang sama dan menjadi fasilitator transaksi.

- Model penghasilan utamanya terutama dari biaya persen per transaksi yang terjadi

2) Advertising model

- Merupakan pengembangan dari model broadcasting (penyiaran) tradisional.

- Dalam hal ini yang menjadi broadcaster (penyiar) adalah situs web yang menyediakan content (isi) dan service (layanan) yang dikombinasikan dengan advertising message (iklan) yang terletak pada banner.

- Model ini penghasilan utamanya dari biaya pemasangan banner. - Model ini hanya bisa berjalan apabila traffic dari situs web

(19)

3) Infomeditary model

- Data yang mengenai pembeli dan kebiasaan membeli mereka sangat penting, data tersebut kemudian digunakan sebagai bahan analisis.

- Hasil analisis tersebut dijual ke pihak ketiga yang memerlukan.

4) Merchant model

- Model bisnis ini merupakan bentuk elektronik dari penjualan barang secara grosis maupun eceran (retail)

- Penjualan bisa melalui harga yang ada maupun melalui lelang

5) Manufacture model

- Perusahaan brick and mortar, yang sudah mempunyai basis industri sendiri, membuat web untuk beberapa tujuan, yakni: a) Memperpendek rantai distribusi produk dengan akses

langusng ke pemakai

b) Meningkatkan pelayanan dan mengetahui kebutuhan pelanggan secara langsung

6) Affiliate model

- Model bisnis yang memungkinkan afiliasi antar situs web e-commerce untuk melakukan promosi penjualan internet

7) Community model

(20)

8) Subscription model

- Berbasiskan kepada kepuasan pengunjung situs, pada beberapa kasus pengunjung merupakan penyumbang isi dan pendapatan dari situs isi web tersebut.

- Pengunjung membayarkan sejumlah uang pada saat akan mengakses situs tersebut. Isi dari situs tersebut merupakan informasi yang bernilai tinggi

- Pengunjung dikenakan biaya berdasarkan dengan banyaknya fasilitas yang diakses pada situs web tersebut. Umumnya model ini merupakan situs web untuk payment gateway untuk kartu kredit

Pada sebuah strategi, situs web terkadang menggunakan kombinasi antar beberapa model bisnis untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi.

2.3.4 Manfaat e-commerce

Purbo (2001) menyebutkan bahwa manfaat dalam menggunakan e-commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah : 1) Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)

Transaksi online yang membuat orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media

computer dan tidak terbatas jarak dan waktu. 2) Menurunkan biaya oprasional (operating cost)

(21)

seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dna lain lain tidak perlu terjadi.

3) Melebarkan jarak jangkauan (global reach)

Transaksi online yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.

4) Meningkatkan costumer loyalty

Sistem transaksi e-commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu, selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.

5) Meningkatkan supply management

Transaksi e-commerce menyebabkan pengefisienan biaya oprasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

6) Memperpendek waktu produksi

(22)

Mannisto (1999) menambahkan bahwa :

1) Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli,penjual dan distributor.

2) Globalisasi produksi, distribusi dan layanan konsumen: jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses

informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.

3) Mengurangi biaya transaksi dengan adanya sistem order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

2.3.5 Kelemahan menggunakan e-commerce

Ancaman merupakan kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan aset aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi :

1) System penetration

(23)

2) Authorization violation

Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistem.

3) Planting

Memasukan sesuatu ke dalam sistem yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.

4) Communication monitoring

Seseorang dapat memantau semua infomasi rahasia dengan

melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.

5) Communication tempering

Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti merubah informasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistem server palsu dan dapat menipu banyak orang untuk memberikan informasi rahasia secara sukarela. 6) Repudition

Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuh komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

2.3.6 Peranan desain web dalam e-commerce

(24)

kita dapat berpindah–pindah dari satu halaman ke halaman lain baik secara berurutan maupun secara acak. Hal ini dimungkinkan karena hypertext dapat menghubungkan bagian-bagian halaman web lain atau bahkan URL (Universal Resource Locator) lainnya.

Peranan penting website dalam e-commerce menurut Sarwoni dan Prihartono (2012) adalah :

1) Mewakili kehadiran perusahaan di internet secara visual. 2) Sebagai sarana menawarkan produk.atau jasa kepada para calon

pembeli/pengguna.

3) Sebagai sarana komunikasi dan membangun hubungan dengan pelanggan/konsumen.

4) Sebagai media perusahaan untuk menjaga kesetiaan pelanggan/konsumen.

5) Sebagai sarana mengalahkan kompetitor di internet.

6) Sebagai sarana menjangkau dan memperoleh konsumen/pelanggan dari berbagai negara di seluruh dunia.

7) Sebagai sarana promosi secara online.

8) Sebagai saran transaksi pembelian produk/jasa yang ditawarkan. 9) Sebagai sarana transaksi finansial antar perusahaan dan pembeli.

(25)

2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram arus data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah suatu gambaran grafis suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk

menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. DFD mungkin cara paling alamiah untuk mendokumentasi proses (Mcleod dan Schell, 2004).

Diagram alir data atau DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).

2.4.1 Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tinggi dari DFD, yang menggambarkan keseluruhan input ke sistem atau keseluruhan output dari sistem. Diagram konteks akan memberikan gambaran keseluruhan sistem. Suatu sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus-putus). Dalam diagram konteks hanya terdapat satu proses dan tidak boleh terdapat store dalam diagram konteks.

2.4.2 Diagram nol atau zero

(26)

level ini, sudah dimungkinkan adanya atau digambarkan store yang digunakan. Keseimbangan (balancing) input dan output, antar diagram nol dengan diagram konteks harus terpelihara.

2.4.3 Diagram rinci

Diagram rinci atau diagram level adalah diagram yang menguraikan proses apa saja yang ada di dalam diagram nol atau diagram level diatasnya (Ladjamudin, 2005)

2.4.4 Entity Relationship Diagram(ERD)

Dalam pengertian lain, Entity Relationship Diagram(ERD) adalah mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasikan jenis entitas dan hubungan (Mcleod dan Schell, 2004). Simbol-simbol ERD dapat dilihat pada tabel 2.

Dari tabel 2, elemen-elemen diagram hubungan entitas atau ERD adalah : 1) Entitas

Pada ERD, entitas diagran dengan sebuah bentuk persegi panjang adalah sesuatu yang terdapat di dalam sistem, nyata maupun abstrak dalam penyimpanan data. Entitas diberi nama dengen kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu benda, lokasi dan kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya)

2) Relationship

(27)

sehingga memudahkan untuk membaca relasinya (bisa dengan kalimat aktif ataupun pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah belah ketupat dihubungkan dengan empat persegi panjang. 3) Relationship degree

Relationship degree (derajat) adalah sejumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship, yang terdiri dari Unary relationship, binary relationship dan ternary relationship. 4) Atribut

Secara umum, atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas maupun dari setiap relationship.

5) Kardinalitas

Merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya, terdapat tiga macam kardinalitas, yaitu :

- One to many relationship (1-M) - One to one relationship (1-1)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu ke satu.

Gambar 1. One to one relationship (Ladjamudin, 2005)

(28)

Gambar 2. One to many relationship (1-M)

Gambar 3. Many to many relationship (M-N)

Tabel 2. Simbol-simbol ERD (Ladjamudin, 2005)

Nomor Gambar Keterangan

1 Entitas

2 Relasi

3 Atribut

4 Penghubung

Tabel 3. Simbol simbol DFD (Ladjamudin, 2005) Nama Simbol Simbol DFD (versi

Yourdan dan De Marco)

(29)

6) Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

Flowchart merupakan cara penyajian dari satu alogaritma (ladjamudin, 2005).

Flowchart disusun atau alur yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line, yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Simbol penghubung alur (Ladjamudin, 2005)

Nama simbol Simbol Kegunaan

Simbol arus (flow) Untuk menyatakan

jalannya arus suatu proses.

Simbol connector Untuk menyatakan

sambungan dari suatu proses ke proses

lainnya, dalam halaman atau lembar yang sama.

Simbol offline connector Untuk menyatakan

sambungan dari suatu proses ke proses

(30)

Tabel 5. Simbol proses (Ladjamudin, 2005)

Nama simbol Simbol Kegunaan

Simbol proses Untuk menyatakan

sambungan dari satu proses ke proses

lainnya, dalam halaman atau lembar yang berbeda

Simbol manual Untuk menyatakan

suatu tindakan (proses),

Simbol prefefined proses Untuk menyatakan

penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan, untuk memberi harga awal

Simbol terminal Untuk menyatakan

permulaan atau akhir suatu program

Simbol keying operation Untuk menyatakan

berbagai macam operasi, yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang memepunyai keyboard

Simbol offline storage Untuk menunjukan

data dalam simbol ini bukan disimpan ke suatu media

Simbol manual input Untuk memasukan data

(31)

Tabel 6. Simbol masukan dan keluaran (Ladjamudin, 2005)

Nama simbol Simbol Kegunaan

Simbol input-output Untuk menyatakan

proses input dan output, tanpa

tergantung dengan jenis peralatannya

Simbul punched card Untuk menyatakan

input yang berasal dari kartu, atau output yang ditulis ke dalam kartu

Simbol magnetic tape unit Untuk menyatakan

input berasal dari disk atau output disimpan ke pita magnetic

Simbol disk storage Untuk menyatakan

input berasal dari disk atau output disimpan ke dalam disk

Simbol document Untuk mencetak

laporan ke printer

Simbol display Untuk menyatakan

peralatan output yang digunakan, berupa layar (video atau komputer)

2.5 Keripik Pisang

Keripik pisang adalah makanan olahan dari buah pisang yang diiris tipis

kemudian digoreng menggunakan minyak hingga buah pisang berubah warna dan teksturnya menjadi renyah. Menurut SNI 01-4315-1996, keripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan.

(32)

ekspor Propinsi Lampung selain pisang buah dan tepung pisang. Ekspor keripik pisang yang dilakukan tersebut dapat mengangkat citra Propinsi Lampung sebagai produsen keripik pisang nasional. Selain itu, keripik pisang merupakan salah satu ciri khas dari Propinsi Lampung yang sudah dikenal di berbagai daerah.

Di Bandar Lampung terdapat beberapa produsen keripik pisang baik industri besar maupun industri rumah tangga. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Lampung (2008), terdapat 10 produsen keripik pisang dalam skala besar. Industri keripik pisang tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 2 ton atau lebih sedangkan untuk industri rumah tangga banyak dijumpai di sentra produksi keripik pisang yang terdapat di Bandar Lampung.

Keripik pisang memiliki rasa yang gurih dan renyah serta aroma yang khas, sehingga keripik pisang menjadi salah satu makanan ringan yang digemari masyarakat. Keripik pisang Lampung yang terkenal di skala nasional menjadikan sentra industri rumah tangga keripik pisang Bandar Lampung sebagai tujuan utama para pengunjung untuk mencari oleh-oleh makanan ringan, atau bagi para penduduk Lampung keripik pisang merupakan oleh-oleh yang sering dibawa apabila berkunjung ke propinsi lain.

2.6 Proses Produksi Keripik Pisang

2.6.1 Bahan baku

(33)

nangka, kapas, dan jenis pisang olahan lainnya. Keripik pisang dapat dibuat menjadi beberapa rasa tergantung bumbu (seasoning)yang ditambahkan. Bahan tambahan yang diperlukan sebagai penambah rasa antara lain garam halus untuk rasa asin; gula pasir, gula merah, dan gula semut untuk rasa manis; cabai bubuk untuk rasa pedas; dan bumbu untuk keripik dengan rasa khas (Suyanti, 2008). Menurut Haryanto(2013), persiapan bahan baku juga meliputi bahan baku penolong dan bahan baku tambahan seperti air dan minyak goreng.

2.6.2 Proses pengolahan

Keripik adalah produk yang dihasilkan melalui tahapan pengupasan, pengirisan, dan penggorengan. Keripik banyak menyerap minyak selama penggorengan. Banyak sedikitnya minyak yang diserap akan

mempengaruhi rasa, tekstur, serta penampakan keripik (Matz, 1984 dalam Rahman, 2001). Biasanya proses yang dilakukan pada industri pangan umumnya menggunakan deep fat frying. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang.

(34)

dilakukan di dalam kondisi ruang tertutup dan dengan tekanan rendah, kondisi yang baik untuk menggoreng buah secara vakum adalah pada suhu 90ºC sampai 100ºC, tekanan vakum 70 cmHg dengan lama penggorengan 60 sampai 90 menit (Lastriyanto, 1997 dalam Gultom, 2006).

Gambar 4. Diagram Alir Proses Pengolahan Keripik Pisang (Haryanto, 2013) Pengupasan dan Pengirisan

Perendaman

Penggorengan

Penirisan Minyak

Pemberian Bumbu

Pendinginan Pisang

(35)

III.

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Komputer Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Maret 2014 – Mei 2014.

3.2 Alat

Alat-alat yang digunakan antara lain software bprogram mozilla firefox, satu perangkat komputer terdiri dari monitor, CPU, mouse dan keyboard, satu buah modem dan alat alat tulis.

3.3 Metode Penelitian

(36)

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder, yaitu semua data dan informasi, fakta, petunjuk, indikasi yang didapat dari hasil penyelidikan secara tidak langsung. Data diperoleh dari lokasi penelitian, penelusuran pustaka, instansi, dinas, dan lembaga yang berkaitan dengan penelitian.

3.4.1 Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan melakukan pencarian terhadap buku-buku yang berhubungan dengan penelitian, karya-karya ilmiah maupun jurnal, artikerl, baik yang terdapat di perpustakaan maupun yang terdapat di Internet. Data-data yang berasal dari buku-buku dan internet, yang dijadikan referensi dalam penyusunan skripsi ini antara lain : yang berkaitan dengan pengenalan sistem informasi, beberapa hal yang berkaitan dengan e-commerce, konsep pemasaran dan penjualan online.

3.4.2 Metode pengembangan sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem untuk perancangan sistem e-commerce berbasis web ini adalah metode terstruktur dengan model SDLC (System Development Life Cycle) yang secara garis besar terbagi dalam dua kegiatan utama (Ladjamudin, 2005) , yaitu :

1) Analisis

(37)

Gambar 5. Diagram Alir Analisis SDLC a. Analsisa Kebutuhan Sistem.

Setelah didapat data sekunder yang berasal dari studi pustaka, maka didapat data ataupun informasi yang dapat diolah untuk kebutuhan analisa sistem ini dengan menjelaskan sistem yang berjalan di perusahaan keripik pisang di Metro dan sistem yang diusulkan dengan menggambarkan proses bisnis menggunakan flowchart.

b. Mensortir kebutuhan sistem.

Setelah melakukan analisa kebutuhan sistem, sistem sistem yang diperlukan dan alternatif-alternatif yang ada disortir dan memilih sistem yang terbaik.

Analisis

Analisa kebutuhan sistem

(38)

c. Memilih sistem yang terbaik.

Setelah melakukan pilihan akan kebutuhan sistem, maka secara otomatis telah melakukan sistem yang baik, yang akan digunakan dalam perancangan sistem e-commerce ini.

2) Desain

Tahap desain (perancangan) sistem e-commerce ini, dengan merancang dan menggambarkan proses-proses sistem yang baru ini dengan

menggunakan DFD (Data Flow Diagram). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi :

Gambar 6. Diagram Alir Perancangan Desain

a. Perancangan Keluaran.

Perancangan output dari sistem e-commerce ini yaitu dengan menentukan output yang akan digunakan oleh sistem, yang

Perancangan desain

Desain Perancangan keluaran

(39)

berupa tampilan layar dan juga format laporan-laporan yang diperlukan.

b. Perancangan Masukan.

Perancangan input dari sistem e-commerce ini yaitu dengan menentukan data-data masukan yang akan digunakan untuk mengoprasikan sistem seperti formulir-formulir.

c. Perancangan File.

Perancangan file dari sistem e-commerce ini yaitu membuat

(40)

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakaukan dapat diambil kesimpulan yaitu : 1) Keripik Pisang Tunas Metro belum mempunyai blog untuk melakukan

promosi dan transaksi jual beli.

2) Sistem e-commerce dapat menghemat biaya, terutama dalam biaya promosi seperti pembuatan brosur dan lain lain.

3) Sistem e-commerce dapat meningkatkan persaingan antar perusahaan dengan media internet.

4) Dengan menggunakan e-commerce kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi baik.

5) Dengan menggunakan e-commercemenemukan partner bisnis baru. 6) Model e-commerce yang telah dibuat memiliki fitur yang dapat

mempermudah konsumen melakukan proses jual beli dalam blog. 7) E-commerce dapat meningkatkan strategi pada perusahaan.

(41)

APJII. 2009. Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di Indonesia [online]. http:// www.apjii.or.id

Authony, N., Robert, dan Dearden,John. 2001. Management Control System. Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI 01-4852-1998. Sistem Analisa Bahaya

dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya. BSN. Jakarta

Chusing, E. danBarry. 2004. Accounting information system and business Davis, B. Gordon. 1999. Manajemen information system. Inggris

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Lampung.2008. Data Penyebaran Industri Kecil dan Menengah Propinsi Lampung Tahun 2007. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Lampung. Bandar Lampung Eid, Riyad dan M. Trueman, 2002. “The Internet: New International Marketing

Issues,” Management Research News, 25 (12):5-67.

Haryanto, D.2013. Penyusunan Draft Standard Operating Procedure (Sop) Pengolahan Keripik Pisang (Studi Kasus Di Suatu Industri Rumah TanggaKeripik Pisang Bandar Lampung).Universitas Lampung. Lampung

Indrajit, R. 2001. E-commerce kiat dan strategi di dunia maya. PT. Elex Media Komputerindo. Jakarta

Iyas, 2001. Implementasi sistem penjualan online berbasis e-commerce pada usaha perumahan griya unik wanita (skripsi). Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta

Jogiyanto, HM.2002.Analisis & Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Kadir, A. 2003. Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta :andi

(42)

Laudon, J., dan Laudon, K. C. 1998. Essential of management information system. Prentice Hall.New jersey

Luciana, S.A. 2013. Penerapan E-commerce Sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan. STIE Perbanas Surabaya. Surabaya Nugroho, A. 2006. E-commerce memahami perdagangan modern di dunia maya.

Bandung : informatika

Morissan. A. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Pearce, J. dan Robinson, R. 1997. Manajemen Stratejik Jilid I. Binarupa Aksara Jakarta.

Phan, M. 1998. Element of marketing. European commision, UNSW Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk melalui Media Periklanan.

NIRMANA Vol. 5, No. 1, Januari 2003: 96 – 109

Purba, O.W., dan Wahyudi, A. A. 2001. Mengenal e-commerce. Jakarta : elex media

Rappa, M. 2001. Business models on the web. Retrivied from http://digitalenterprise.org/models/models.html

Sarwono, J., danPrihartono, A. H. 2010. Perdagangan online : cara bisnis di internet. Jakarta : elex media

SEVOCAB: Software and Systems Engineering Vocabulary. 2008. Term: Flow chart. Retrieved 31 July

Supradono, B. 2014. Strategi Pemasaran Lewat Internet (cybermarketing). http://jurnal.unimus.ac.id

Sutejo, S.B. 2006. Internet Marketing: Konsep Dan Persoalan Baru Dunia Pemasaran. Jurnal Manajemen Vol 6. No.1

Sutrisno, J. 2011. Strategi Pengembangan Teknologi E-commerce dengan Metode Swot : Studi Kasus: PT. Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika MKOM, Vol.3 No.2

Gambar

Tabel 1.  Definisi istilah e-commerce berdasarkan 5 perspektif
Gambar 1. One to one relationship (Ladjamudin, 2005)
Tabel 3.  Simbol simbol DFD (Ladjamudin, 2005)
Tabel 4. Simbol penghubung alur (Ladjamudin, 2005)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan wawancara terghadap beberapa informan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa manajemen yang dilakukan oleh Perpustakaan Multimedia Makassar dan

Mereka adalah asli anak kampung Tumaritis, seperti anak-anak yang lain yang berkumpul di lapangan untuk bermain

Namun, meski benar memilih teorema, 69,1% mahasiswa melakukan kesalahan dalam mengaplikasikan konsep yang dipilih untuk menyelesaikan soal, sehingga berdampak pada

Diperoleh nilai R sebesar 0,713 yang menunjukkan adanya hubimgan linier yang positif antara variable bebas dan variable terikat dan diketahui R^ sebesar 0,709 (70,9%) yang

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana Peran Muslimah Wahdah Islamiyah dalam Pembinaan Muallaf Perempuan di Desa Sorowako Kabupaten Luwu Timur? Pokok

Dengan metode demonstrasi yang dilakukan dengan bermain kartu bilangan, suasana pembelajaran akan berlangsung menyenangkan dan menggairahkan karena siswa tidak merasa dipaksa

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan good governance pada Sekretariat Daerah Kota Bitung

Bengkoang dikupas kulitnya, dicuci dan dipotong kecil-kecil kemudi an diblender. Bagian air dipisahkan dari bagian ampas dengan peny aringan. Residu kemudian