LAPORAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web
untuk Mendukung Manajemen Pemanfaatan Air Tanah di
Kabupaten Karanganyar
Oleh:
Drs. Yuli Priyana, M. Si. [NIDN: 0620076301] Jumadi, S. Si., M. Sc. [NIDN: 0626088003]
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vii
RINGKASAN ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Urgensi Penelitian ... 2
1.4 Luaran Penelitian ... 3
BAB II. STUDI PUSTAKA ... 4
2.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web ... 4
2.2 Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ... 5
BAB III. METODE PENELITIAN... 8
3.1 Tahapan Pembangunan Sistem ... 8
3.2 Penggunaan Software dalam Desain Sistem ... 9
3.3 Perancangan dan Penyusunan Basisdata... 10
3.4 Perancangan Prosedur Sistem ... 11
3.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 12
3.7 Pengembangan Sistem (Tahap Tahun 1) ... 14
3.7.1 Design Prosedur Sistem ... 14
3.7.2 Pengukuran Kebutuhan Pengguna (stakeholder)... 15
3.7.3 Pengembangan Basis Data Spasial (Geodatabase) ... 16
3.7.4 Pengembangan Model Pengelolaan Air Tanah ... 16
3.7.5 Desain Interface Sistem ... 17
BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 18
2.1. Letak, Luas dan Batas ... 18
2.2. Keadaan Alam... 19
2.2.1. Iklim ... 19
2.2.2 Tanah ... 19
2.2.5 Penggunaan Lahan ... 21
2.3. Kependudukan ... 22
2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 22
2.3.2. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ... 23
2.3.3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 24
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26
5.1 Prosedur Sistem ... 26
5.2 Analisis Prosedur Sistem ... 28
5.3 Model Basis Data Spasial ... 33
5.4 Pemodelan dan Visualisasi Spasial dengan Geographical Markup Language (GML) dan OpenLayers... 35
5.5 Pengembangan Antar Muka Sistem (User Interface) ... 36
5.6 Pemodelan Perlapisan Batuan dan Konstruksi Sumur ... 38
5.7 Pengembangan Alat Pendukung Pengambilan Keputusan ... 39
5.8 Arsitektur Sistem ... 40
5.9 Pembahasan ... 40
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
6.1 Kesimpulan ... 42
6.2 Saran ... 42
6.3 Penelitian Lanjutan ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 44
Lampiran 1. Script Listing (Java) untuk Pemodelan Profil Perlapisan Batuan dan Konstruksi Sumur ... 48
Lampiran 2 Data Spasial yang digunakan dalam Aplikasi ... 70
Lampiran 3. Entity Relationship Diagram Sumur ... 74
Lampiran 4. Antar Muka Registrasi Pemilik Sumur ... 75
Lampiran 5. Antar Muka Registrasi Sumur ... 75
Lampiran 6. Antar Muka Registrasi Pelaksana Pengeboran... 76
Lampiran 7. Antar Muka Registrasi Penerbitan SIPA ... 76
Lampiran 8. Antar Muka Registrasi Perpanjangan SIPA ... 77
Lampiran 10. Antar Muka Editing Adm. Sumur ... 78
Lampiran 11. Antar Muka Editing Pelaksana ... 78
Lampiran 12. Antar Muka Editing Rek. Pengeboran ... 79
Lampiran 13. Antar Muka Editing Rek. Konstruksi ... 79
Lampiran 14. Antar Muka Editing Rek. Pemanfaatan ... 80
Lampiran 15. Antar Muka Editing Foto ... 80
Lampiran 16. Antar Muka Penertiban Sumur ... 81
Lampiran 17. Antar Muka Penertiban Pajak ... 81
Lampiran 18. Antar Muka Penutupan Sumur ... 82
Lampiran 19. Antar Muka Uji Pompa Periodik ... 82
Lampiran 20. Antar Muka Uji Lab. Periodik... 83
Lampiran 21. Antar Muka Muka AT Periodik ... 83
Lampiran 22. Antar Muka Rekomendasi Teknis Pengeboran ... 84
Lampiran 23. Antar Muka Rekomendasi Konstruksi ... 84
Lampiran 24. Antar Muka Uji Pompa ... 85
Lampiran 25. Antar Muka Uji Laboratorium ... 85
Lampiran 26. Antar Muka Rek. Pemanfaatan ... 86
Lampiran 27. Antar Muka Laporan Data Pengeboran ... 86
Lampiran 28. Antar Muka Laporan Data SIUJK ... 87
Lampiran 29. Antar Muka Laporan Data Sumur ... 87
Lampiran 30. Antar Muka Laporan Data SIUJK Expired ... 88
Lampiran 31. Antar Muka Laporan Data Sumur Expired ... 88
Lampiran 32. Antar Muka Laporan Data Data Muka AT ... 89
Lampiran 33. Antar Muka Setting Password ... 89
Lampiran 34. Antar Muka Manajemen Pengguna ... 90
Lampiran 35. Antar Muka Kualitas Air ... 90
Lampiran 36. Antar Muka Pajak... 91
Lampiran 37. Antar Muka Surveyor ... 91
Lampiran 38. Antar Muka Petugas Entry ... 92
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan dengan Penelitian/Penulisan Sebelumnya ... 6
Tabel 2. Komposisi Responden dalam Asesmen Kebutuhan Sistem ... 15
Tabel 3. Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar ... 19
Tabel 4. Tabel Kondisi Topografi Kabupaten Karanganyar ... 21
Tabel 5. Penggunaan Lahan di Kabupaten Karanganyar ... 21
Tabel 6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Karanganyar menurut Kecamatan Tahun 2009... 23
Tabel 7. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 ... 24
Tabel 8. Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian ... 24
Tabel 9. Aktor dan Peran dalam Pengelolaan Air Tanah di Kabupaten Karanganyar ... 28
Tabel 10. Data Spatial SIG untuk Pengelolaan Air Tanah... 33
Tabel 11. Data Non - Spatial SIG untuk Pengelolaan Air Tanah ... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Luaran Hasil Kombinasi Peta dan Grafik dengan banyak elemen 5
Gambar 2. Tahapan Pembangunan Sistem 8
Gambar 3. Tahapan dalam Desain Basisdata 11
Gambar 4. Tahapan Pelaksanaan Penelitian 12
Gambar 5. Skema Proses Perumusan Prosedur Sistem 15
Gambar 6. Formulir Dokumentasi Pemetaan Prosedur Sistem 15
Gambar 7. Skema Pengembangan Model (modifikasi dari Jumadi, 2012) 17
Gambar 8. Peta Lokasi Penelitian 18
Gambar 9. Perumusan Prosedur Sistem dengan FGD 26
Gambar 10. Use case Diagram Sistem 29
Gambar 11. Alur Prosedur SIG untuk Pengelolaan Air Tanah 31
Gambar 12. Daur Hidup Sumur (pemanfaatan air tanah) 32
Gambar 13. Hubungan antar Tabel dalan Basisdata Spasial 34
Gambar 14. Format GML untuk Transportasi Data Spasial ke Client 35
Gambar 15. Tampilan Antar Muka Sistem (Interface) 36
Gambar 16. Pemodelan 2D Konstruksi Sumur 38
Gambar 17. Contoh Antar Muka Pengabilan Keputusan 39
RINGKASAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu komponen vital dalam kehidupan. Sering dengan
pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan air bersih pun terus megalami
peningkatan. Padahal jumlah air secara kuantitas tidak bertambah, bahkan secara
kualitas banyak yang mengalami penurunan akibat pencemaran yang disebabkan
oleh meningkatnya variasi dan intensitas aktivitas penduduk itu sendiri. Menurut
Santosa dan Adji (2007) kebutuhan pasokan air tanah terus meningkat seiring
dengan perkembangan daerah serta meningkatnya kebutuhan hidup manusia
(Sudarmadji, 2006).
Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian (sustainability) air tanah adalah dengan
melakukan pengelolaan secara seksama mempertimbangkan berbagai komponen
wilayah termasuk komponen fisik maupun komponen masyarakat. Komponen
fisik terkait dengan daya dukung lingkungan terhadap keberadaan air tanah
(eksistensi), sedangkan komponen masyarakat terkait dengan pola, intensitas,
metode, dan jumlah pengambilan air tanah serta upaya konservasi maupun
tindakan yang merugikan terhadap upaya konservasinya.
Komponen fisik yang terkait dengan keberadaan air tanah antara lain: curah hujan,
kondisi geologi, kondisi geomorfologi, kondisi geohidrologi, keberadaan
cekungan air tanah dan penggunaan lahan di suatu wilayah. Secara umum
komponen – komponen tersebut relatif tetap kondisinya dalam mempengaruhi
eksistensi air tanah. Adapun faktor masyarakat adalah faktor yang banyak
mempengaruhi berkurangnya daya dukung lingkungan terhadap keberadaan air
tanah. Misalnya eksplorasi yang berlebihan, pengrusakan lingkungan di wilayah
imbuhan (recharge area), pencemaran lingkungan maupun pengambilan air tanah
yang tidak sesuai prosedur. Dengan demikian perlu adanya kontrol yang memadai
terhadap perilaku masyarakat dalam melakukan eksplorasi air tanah.
Salah satu upaya kontrol yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
dari waktu ke waktu, sehingga tersusun basis data yang memadai untuk
pengambilan kebijakan taktis dalam upaya pelestarian air tanah. Basis data
tersebut terkait dengan kondisi kewilayahan yang mencakup komponen fisik
tersebut di atas sebagai data dasar dalam setiap pengambilan keputusan. Oleh
karena itu dibutuhkan adanya sistem informasi yang berbasis kewilayahan
(spatial) atau umum dikenal dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) agar dapat
menampung komponen – komponen penting dari basis data yang akan disusun.
Sistem informasi ini dibuat berbasis web agar mendukung aksesibilitas informasi
antar stakeholder dalam pemerintahan.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Menyusun prosedur sistem yang digunakan dalam pengelolaan air tanah
untuk mendukung upaya konservasi.
2. Mengembangkan Sistem Informasi Geografis yang diimplementasikan untuk
pengelolaan air tanah.
3. Mengimplementasikan sistem agar dapat digunakan dan mendukung upaya
konservasi air.
1.3 Urgensi Penelitian
Informasi pemanfaatan air tanah yang ditampilkan secara spatial serta informasi
kondisi fisik wilayah menggunakan aplikasi yang akan dibangun ini dapat
dimanfaatkan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan. Dikaitkan dengan
basis data yang sudah dihimpun pengguna dapat memutuskan apakah permohonan
pengeboran sumur air tanah disuatu lokasi dijinkan atau tidak dijinkan baik terkait
dengan daya dukung lingkungan fisiknya, potensi air tanah menurut observasi
yang sudah ada maupun kaitannya dengan kebijakan wilayah konservasi air tanah.
Apabila diijinkan, informasi tersebut berguna dalam pembuatan rekomendasi
rencana rancang bangun konstruksi sumur serta kedalaman pengeboran air tanah.
Dengan demikian diharapkan diperoleh keputusan yang tepat dalam rangka
1.4 Luaran Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk
penyusunan artikel publikasi ilmiah dalam seminar nasional serta jurnal
BAB II. STUDI PUSTAKA
2.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Peng dan Zhang (2004) dalam makalah yang dipublikasikan oleh Journal of
Geographical Systems dengan judul The roles of geography markup language
(GML), scalable vector graphics (SVG), and Web feature service (WFS)
specifications in the development of Internet geographic information systems
(GIS) serta XI dan WU (2008) dalam makalahnya berjudul Application of GML
and SVG in the development of WebGIS menggunakan geography markup
language (GML), scalable vector graphics (SVG), dan Web feature service
(WFS) dalam pembangunan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web.
Menurut Lilley, Chair, dan Jackson (2004) SVG sangat sesuai dengan format
Geography Markup Language (GML) yang disepakati oleh Open Geospatial
Consortium (OGC) (Oxley, 2009). Penggunaan gambar vektor dan raster pada
pemodelan data spasial masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, vektor memiliki akurasi koordinat yang lebih baik dibandingkan
raster (Abdul-Rahman dan Morakot, 2008).
Kamadjeu dan Tolentino (2006) dalam makalahnya berjudul Open Source
Scalable Vector Graphics Components for Enabling GIS in Webbased
Public Health Surveillance Systems menggunakan langkah-langkah berikut dalam
membangun Sistem Informasi Geografis berbasis web: (1) Mengidentifikasi alat
penerjemah untuk mengkonversi shapefile yang ada ke bentuk SVG, (2)
Membuat modul untuk menghasilkan dan memanipulasi grafik dan peta
menggunakan PHP dan JavaScript, (3) Membuat koneksi antara modul yang telah
dibuat dengan database MySQL untuk mendinamisasi grafik dan peta. Sistem ini
menghasilkan peta interaktif semua wilayah negara dengan resolusi tinggi
Sumber: Kamadjeu dan Tolentino (2006)
Gambar 1. Luaran Hasil Kombinasi Peta dan Grafik dengan banyak elemen
2.2 Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini berusaha mengembangkan sistem informasi spatial berbasis web
baru agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam mengelola pemanfaatan air
tanah di Kabupaten Karanganyar. Basisdata pada sistem ini disimpan dalam
sistem basisdata MySQL. Tampilan grafis diperoleh dengan mengenerate
Geographic Markup Language (GML) yang dikirim oleh PHP melalui protocol
HTTP ke java applet di client. Aplikasi ini mencakup pemodelan non-spatial
untuk menampilkan detail perlapisan batuan, konstruksi sumur. Pengembangan
pemodelan baru untuk menampilkan grafik fluktuasi muka air tanah dan
pemodelan geolistrik untuk prediksi keberadaan air tanah. Berdasarkan telaah
pustaka, pengembangan SIG berbasis web telah banyak digunakan untuk berbagai
keperluan dengan menggunakan beragam metode. Adapun perbedaan penelitian
Tabel 1. Perbedaan dengan Penelitian/Penulisan Sebelumnya
Peneliti/Penulis Tahun Teknologi Metode Zhong-Ren Peng
dan Chuanrong Zhang
2004 GML, SVG, dan WFS
GML dipakai dalam pengkodean dan mekanisme transportasi data, WFS dpakai dalam query dan pengiriman data secara real time. SVG dipakai dalam merepresentasikan data spatial.
XI dan WU 2008 GML, SVG, dan WFS
GML dipakai dalam pengkodean dan mekanisme transportasi data, WFS dpakai dalam query dan pengiriman data secara real time. SVG dipakai dalam merepresentasikan data spatial.
Kamadjeu dan Tolentino
2006 SVG, PHP, dan MySQL
SVG dipakai untuk merepresentasikan data spatial yang diperoleh dengan melakukan konversi dari shapefile. PHP dipakai untuk membuat modul penghubung antara SVG dan MySQL. MySQL berfungsi untuk menyimpan data atribut. Antara data spatial dan tekstual dipisahkan.
Bouchard 2005 MapXtreme, SVG, SVGMapMaker
Tampilan spatial diperoleh dengan melakukan konversi dari MapInfo Profesioanl Workspace menggunakan SVGMapMaker. Dinamisasi
Basisdata spatial dan basis data non-spatial disimpan terpisah satu sama lain. Basisdata spatial disimpan pada shape flatfile (SHP) sedangkan basisdata non-spatial disimpan pada basisdata relational (RDBMS). Data spatial ditampilkan secara grafis menggunakan MapServer.
Jumadi dan Widiadi
2009 MySQL Spatial, PHP, dan Java
Basisdata disimpan dalam sistem basisdata MySQL yang mendukung type data spatial. Tampilan diperoleh dengan mengenerate
model spatial dari data text yang dikirim oleh PHP melalui protocol HTTP ke java applet di client. Dinamisasi tampilan dilakukan secara
server-side berbasis pada request yang
dilakukan oleh Java Applet ke server dengan melakukan perubahan parameter. Mencakup pemodelan non spatial untuk menampilkan detail perlapisan batuan dan konstruksi sumur. Priyana, Y. dan
Jumadi
2014 MySQL Spatial, PHP, GML, Google Map API, Java Script
Basisdata disimpan dalam sistem basisdata MySQL yang mendukung type data spatial. Tampilan diperoleh dengan mengenerate
ke server. Mencakup pemodelan non spatial untuk menampilkan detail perlapisan batuan, konstruksi sumur. Pengembangan pemodelan baru untuk menampilkan grafik fluktuasi muka air tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul-Rahman, A., & Morakot, P. 2008. Spatial Data Modelling
for 3D GIS (5th ed.). Berlin: Springer.
Bastin, L.; Buchanan, G.; Beresford, A. 2013. Open-source mapping and services
for Web-based land-cover validation. Ecological Informatics. Volume: 14
Special Issue: SI Pages: 9-16 Published: MAR 2013
Babu, M. N.. 2003. Implementing Internet GIS with Java Based Client-Server
Environment. Map Asia Conference 2003.
Bouchard, Dany. 2005. Using GIS data intelligence on the web with Scalable
Vector Graphics (SVG). The Netherlands: SVG Open 2005 conference
Enschede.
Demers, Michael N. 1997. Fundamentals of Geographic Information System .
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2004. Kumpulan Teknis
Pengelolaan Air Tanah. Jakarta.
Delipetrev, Blagoj; Jonoski, Andreja; Solomatine, Dimitri P. (2013) Development
of a web application for water resources based on open source software.
Computers & Geosciences .Volume: 62 Pages: 35-42 Published: JAN
2014
Di Glacomo, Mariella. 2005. MySQL: Lessons Learned on a Digital Library.
IEEE Software; May/Jun 2005, Vol. 22 Issue 3, p10-13, 4p. ISSN:
07407459. Diakses 14 November 2009, dari Academic Source Premier.
(Document ID: 16978944).
Dunfeya, R. I., Gittings, B. M., & Batchellera, J. K.. 2006. Towards an open
architecture for vector GIS. Computers & Geosciences, Volume 32, Issue
10, December 2006, Halaman 1720-1732.
eSpatial. 2009. eSpatial Announces Full Function Web GIS Geographic
Information Systems as Software as a Service SaaS. Information
Technology Business,106. Diakses 12 September 2009, dari Academic
Flanagan, D. C.; Frankenberger, J. R.; Cochrane, T. A. 2013. Geospatial
Application Of The Water Erosion Prediction Project (WEPP) Model.
Transactions of The Asabe. volume: 56 Issue: 2 Pages: 591-601
Published: 2013
Free Software Foundation, Inc.. 2007. MySQL 5.1 Refference Manual. Boston.
Haryanto, S. 2005. SQL: Kumpulan Resep Query Menggunakan MySQL. Jakarta:
Dian Rakyat.
Holysh, S dan Gerber, R.2014. Groundwater knowledge management for southern
Ontario: An example from the Oak Ridges Moraine. Canadian Water
Resources Journal. Volume 39, Issue 2, April 2014, Pages 240-253
Information Technology Business. 2009. Sun Expands Identity Management
Suite With New MySQL Database Interoperability for Dramatically Lower
TCO. May 12, 2009. pg. 133.
Jumadi dan Widiadi, S. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
Geografis (SIG) Berbasis Web Untuk Manajemen Pemanfaatan Air Tanah
Menggunakan PHP, Java Dan MySql Spatial (Studi Kasus di Kabupaten
Banyumas). Forum Geografi. Vol 23 (2) Desember 2009: 123-138.
Kamadjeu, R., & Tolentino, H. 2006. Open Source Scalable Vector Graphics
Components for Enabling GIS in Webbased Public Health Surveillance
Systems. AMIA 2006 Symposium Proceedings, 973.
Kang, J. S., You, Y., Sung, M. Y., Jeong, T. T., & Park, J. 2008. Mobile Mapping
Service using Scalable Vector Graphics on the Human Geographic.
Seventh IEEE/ACIS International Conference on Computer and
Information Science.
Karlsson, Anders. GIS and Spatial Extensions with MySQL. dari
http://dev.mysql.com/tech-resources/articles/4.1/gis-with-mysql.html,
diakses tanggal 14 November 2009.
Lilley, C., Chair, and Jackson, D..2004. 2d Graphics in XML. dari
Longley, P. A., Goodchild, M. F., Maguire, D. J., & Rhind, D. W. 2005.
Geographical Information Systems and Science (2nd ed.). USA: John
Wiley & Sons Inc.
MicroImages, Inc.. 2006. Linking to MySQL Spatial Layers. Nebraska.
Mikhalenko, Peter V.. 2006. Explore W3C standards: Make SVG more active with
sXBL. CNET Networks, Inc.
Mutalazimah, Handaga, B., & Sigit, A. A.. 2009. Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Pada Pemantauan Status Gizi Balita di Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo. Forum Geografi. Vol 23 (2) Desember 2009:
123-138.
Neumann, A., & Andréas M, W. 2000. Vector-based Web Cartography: Enabler
SVG. Diakses tanggal 5 Agustus 2008, dari www.carto.net.
Oxley, Alan. 2009. Web 2.0 Applications of Geographic and Geospatial. Bulletin
of the American Society for Information Science and Technology.
April/May 2009 – Volume 35, Number 4.
Peng, Z. & Zhang, C.. 2004. The roles of geography markup language (GML),
scalable vector graphics (SVG), and Web feature service (WFS)
specifications in the development of Internet geographic information
systems (GIS). Journal of Geographical Systems, 6(2), 95-116. Diakses 11
September 2009, dari Academic Research Library. (Document
ID: 848873401).
Peterson, Michael P.. 2003. Maps and the Internet. ELSEVIER –
INTERNATIONAL CARTOGRAPHIC ASSOSIATION, UK: Elsevier
Scient, ltd. ISBN: 0-08-044201-3.
Priyana, Yuli. Dkk, Model sinulasi luapan Banjir Sungai Bengawan Solo Untuk
Optimalisasi Kegiatan Tanggap darurat Bencana banjir. Forum Geografi,
Vol 28 (1) Juli 2014: 21-34.
Seff, George. 2002. Scalable Vector Graphics and Geographic Information
Santosa, W. S & Adji, N. A.. 2007. The Investigation of Ground Water Potential
by Vertical Electrical Sounding (VES) Approach in Arguni Bay Region,
Kaimana Regency, West Papua. Forum Geografi. Vol. 21(1) Juli 2007.
Sudarmadji. 2006. Perubahan Kualitas Air tanah di Sekitar Sumber Pencemar
Akibat Bencana Gempa Bumi. Forum Geografi. Vol 20 (2) Desember
2006: 91-119.
Whitten, Jeffrey L. 2007. Systems analysis and design methods.- 7th ed. p.cm.
ISBN-13: 978-0-07-305233-5 (alk. paper), ISBN-IO: 0-07-305233-7 (alk.
paper). New York: The McGraw-Hill.
Xi, Yan-tao & Wu, Jiang-guo. 2008. Application of GML and SVG in the
development of WebGIS. Journal of China University of Mining and
Technology. Volume 18, Issue 1, March 2008, Pages 140-143.
Ye S, XueZhi F, Yuan S, RenZong R. 2008. GML – An Open Standard
Geospatial Data Format. The International Achives of the Photogrammetry,