• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETEKSI INDEKS KEMATANGAN BUAH MANGGIS MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DETEKSI INDEKS KEMATANGAN BUAH MANGGIS MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

DETEKSI INDEKS KEMATANGAN BUAH MANGGIS

MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai

Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

AFRIZAL ZUHRI

20110120062

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

HALAMAN JUDUL

DETEKSI INDEKS KEMATANGAN BUAH MANGGIS MENGGUNAKAN

METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai

Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

AFRIZAL ZUHRI

20110120062

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Afrizal Zuhri

NIM : 20110120062

Program studi : Teknik Elektro Fakultas : Teknik

Jenis karya : Skripsi

Judul karya : Deteksi Indeks Kematangan Buah Manggis Menggunakan Metode Support Vector Machine

Menyatakan dengan benar dan tanpa paksaan bahwa:

1. Karya ini adalah asli hasil karya saya sendiri dengan arahan dan bimbingan dosen pembimbing dan merupakan sebagian hasil dari penelitian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan:

Judul : Penentuan indeks kematangan non dekstruktif buah manggis (Larcinia mangostana L.) menggunakan teknologi pengolahan citra Sumber dana : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tahun : 2015 – 2016 Ketua

Peneliti

: Indira Prabasari, PhD

2. Karya ini tidak memuat hasil karya orang lain kecuali acuan atau kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

3. Karya ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik (sarjana, magister dan/ doktor) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atau institusi lainnya.

4. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui memberikan hak kepada dosen pembimbing dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menyimpan, menggunakan dan mengelola karya ini dan perangkat lainnya (jika ada) serta mempublikasikannya dalam bentuk lain baik itu semua maupun sebagian dengan tetap mencantumkan nama saya.

Yogyakarta, 14 September 2016 Yang menyatakan,

(4)

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah

selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 6-8)

“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk

merubah dunia.” (Nelson Mandela)

Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan,

(5)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk :

 Tuhan Yang Maha Esa: Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.

 Peradaban manusia dan dunia ilmu pengetahuan.

 Ibuku: Ibu Eticha Budiana yang telah melahirkanku, mendidik hingga dewasa.  Bapakku: Solichin yang telah mendukung dan mendidik hingga dewasa.

 Adikku: Farchan Hidayat yang selalu menghibur dan memberi semangat.

 Saudara, dosen, teman, sahabat, dan semua orang terdekat yang tidak bisa penulis

(6)

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan akan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir dengan judul

“DETEKSI INDEKS KEMATANGAN BUAH MANGGIS MENGGUNAKAN

METODE SUPPORT VECTOR MACHINE”

Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini, tetapi karena keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis meminta maaf yang sebesar – besarnya karena masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini, baik dalam susunan kata, kalimat maupun sistematika pembahasanya. Penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan yang cukup positif bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya.

Terwujudnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak yang sangat besar artinya. Dan dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan rasa terima kasih yang sebesar - besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Ir. Agus Jamal, S.T., M.eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(7)

3. Bapak Rama Okta Wiyagi, S.T., M.Eng. sebagai dosen Pembimbing II yang dengan sabar memberikan ilmu dan segala pengetahuan yang dimiliki baik formal maupun non formal kepada penulis, semoga semua dapat bermanfaat baik sekarang dan dikemudian hari.

4. Bapak Muhamad Yusvin Mustar, S.T., M.Eng. sebagai penguji yang telah memberikan penilaian dan perbaikan.

5. Segenap dosen dan pengajar di Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, terimakasih atas segala bantuan yang selama ini telah diberikan.

6. Staf Tata Usaha Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 7. Staf Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 8. Rekan seperjuangan teknik elektro UMY 2011.

9. Seluruh rekan – rekan mahasiswa Teknik Elektro UMY berbagai angkatan.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu, Terima Kasih.

(8)

Tidak ada yang dapat penulis berikan selain ucapan terimakasih atas seluruh bantuan yang telah diberikan.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memberi tambahan ilmu bagi para pembaca. Semoga Allah SWT merodhoi, Amin.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 14 September 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN PENDADARAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

INTISARI... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah... 3

1.4. Tujuan Penelitian... 3

1.5. Manfaat Penelitian... 3

1.6. Sistematika Penulisan... 4

BAB II STUDI PUSTAKA... 5

2.1 Tinjauan Pustaka ... 5

(10)

2.2.1 Buah Manggis ... 7

2.2.2 Tingkat Kematangan Buah Manggis... 8

2.2.3 Pengertian Citra Digital... 10

2.2.4 Ekstraksi Ciri... 12

2.2.5 Support Vector Machine... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 17

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 17

3.1.1 Alat... 17

3.1.2 Bahan penelitian... 18

3.2 Langkah Penelitian ... 19

3.2.1 Studi Literatur ... 20

3.2.2 Pengambilan Data ... 20

3.2.3 Perancangan Program... 22

3.2.4 Penyusunan Program... 30

3.2.5 Analisis ... 31

3.2.6 Penulisan Laporan... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 32

4.1 Prinsip Kerja Sistem... 32

4.2 Hasil Pengambilan Data ... 32

4.3 Hasil Perancangan Program ... 33

4.3.1 Akuisisi data... 33

4.3.2 Penentuan label dan grup ... 35

4.3.3 Pra Pengolahan Citra... 38

4.3.4 Ekstraksi Ciri... 39

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 KESIMPULAN ... 84

5.2 SARAN ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indeks kematangan buah manggis berdasarkan warna kulit buah... 9

Tabel 3.1 Data jumlah buah manggis ... 18

Tabel 4.1 Data citra buah manggis ... 33

Tabel 4.2 Contoh citra buah manggis ... 34

Tabel 4.3 Contoh penamaan file untuk citra manggis ... 36

Tabel 4.4 Hasil akurasi fold ke-1 ... 56

Tabel 4.5 Hasil akurasi fold ke-2 ... 65

Tabel 4.6 Hasil akurasi fold ke-3 ... 74

Tabel 4.7 Hasil akurasi fold ke-4 ... 83

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Support Vector Machine...14

Gambar 3.1 Langkah penelitian ...19

Gambar 3.2 Alat pengambilan data...21

Gambar 3.3 Diagram perancangan program ...22

Gambar 3.4 Diagram akuisisi data...23

Gambar 3.5 Grouping data...24

Gambar 3.6 Sum of RGB...25

Gambar 3.7 Mean of RGB...26

Gambar 3.8 Standard Deviation of RGB...27

Gambar 3.9 Proses Klasifikasi ...28

Gambar 3.10 Proses Perhitungan akurasi ...30

Gambar 3.11 Kelas Program...31

Gambar 4.1 Sampel awal pengambilan data citra...34

Gambar 4.2 Proses cropping citra (a) sebelum dicrop (b) setelah dicrop...38

Gambar 4.3 Scatter plot citra berdasarkan Sum of Red...39

Gambar 4.4 Scatter plot citra berdasarkan Sum of Green...40

Gambar 4.5 Scatter plot citra berdasarkan Sum of Blue...41

Gambar 4.6 Scatter plot citra berdasarkan Mean of Red...42

Gambar 4.7 Scatter plot citra berdasarkan Mean of Green...43

Gambar 4.8 Scatter plot citra berdasarkan Mean of Blue...44

Gambar 4.9 Scatter plot citra berdasarkan Standard Deviation of Red...45

(14)

Gambar 4.11 Scatter plot citra berdasarkan Standard Deviation of Blue...46

Gambar 4.12 Fold 1 (a) Sum of Red...48

Gambar 4.12 Fold 1 (b) Sum of Green...49

Gambar 4.12 Fold 1 (c) Sum of Blue...50

Gambar 4.12 Fold 1 (d) Mean of Red...51

Gambar 4.12 Fold 1 (e) Mean of Green...52

Gambar 4.12 Fold 1 (f) Mean of Blue...53

Gambar 4.12 Fold 1 (g) Standard Deviation of Red (h) Standard Deviation of Green...54

Gambar 4.12 Fold 1 (i) Standard Deviation of Blue...55

Gambar 4.13 Fold 2 (a) Sum of Red...57

Gambar 4.13 Fold 2 (b) Sum of Green...58

Gambar 4.13 Fold 2 (c) Sum of Blue...59

Gambar 4.13 Fold 2 (d) Mean of Red...60

Gambar 4.13 Fold 2 (e) Mean of Green...61

Gambar 4.13 Fold 2 (f) Mean of Blue...62

Gambar 4.13 Fold 2 (g) Standard Deviation of Red (h) Standard Deviation of Green...63

Gambar 4.13 Fold 2 (i) Standard Deviation of Blue...64

Gambar 4.14 Fold 3 (a) Sum of Red...66

Gambar 4.14 Fold 3 (b) Sum of Green...67

Gambar 4.14 Fold 3 (c) Sum of Blue...68

Gambar 4.14 Fold 3 (d) Mean of Red...69

Gambar 4.14 Fold 3 (e) Mean of Green...70

(15)

Gambar 4.14 Fold 3 (g) Standard Deviation of Red (h) Standard Deviation of

Green...72

Gambar 4.14 Fold 3 (i) Standard Deviation of Blue...73

Gambar 4.15 Fold 4 (a) Sum of Red...75

Gambar 4.15 Fold 4 (b) Sum of Green...76

Gambar 4.15 Fold 4 (c) Sum of Blue...77

Gambar 4.15 Fold 4 (d) Mean of Red...78

Gambar 4.15 Fold 4 (e) Mean of Green...79

Gambar 4.15 Fold 4 (f) Mean of Blue...80

Gambar 4.15 Fold 4 (g) Standard Deviation of Red (h) Standard Deviation of Green...81

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

(17)
(18)
(19)

INTISARI

Di Indonesia, buah manggis cukup terkenal dan termasuk salah satu hasil pertanian yang sangat potensial karena memiliki tingkat produksi cukup tinggi. Hal ini mengharuskan petani mampu mengklasifikasikan tingkat kematangan buah manggis yang dapat mengurangi resiko pembusukan buah manggis. Indikator yang penting dalam

klasifikasi level kematangan buah manggis adalah warna dari buah manggis tersebut.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan, salah satu metode yang dapat digunakan untuk klasifikasi adalah Support Vector Machine (SVM). Metode SVM sendiri belum pernah digunakan untuk klasifikasi buah manggis sehinnga sangat berpeluang untuk

melakukan penelitian dengan metode ini.

Pada penelitian ini, level kematangan buah manggis diklasifikasikan dalam 6 level. Klasifikasi level kematangan buah manggis saat ini kebanyakan masih menggunakan metode manual, yaitu penilaian secara subyektif dari petani. Kelemahan dari metode ini adalah perlu tenaga pekerja yang banyak, sehingga perlu dikembangkan metode otomatis yaitu dengan metode Support Vector Machine (SVM) yang dapat mengurangi tenaga pekerja dan waktu yang dibutuhkan dalam proses klasifikasi buah manggis.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Buah manggis merupakan salah satu buah tropis yang sangat digemari, baik oleh masyarakat dalam negeri maupun masyarakat luar negeri. Buah manggis memiliki beberapa ciri khas dan daya tarik sehingga sangat digemari, seperti rasanya yang manis berpadu dengan rasa asam dan sedikit sepat, aromanya yang segar dan bentuk buahnya bagaikan bermahkota. Karena buah manggis memiliki ciri khas yang tidak dimiliki buah lain, berbagai nama julukan pun diberikan kepada buah ini. Nama julukan tersebut antara lain “Queen of Fruit” yang diberikan oleh masyarakat dunia, julukan “Sweet Black from Tropic” oleh masyarakat eropa dan julukan “Mutiara Hutan

Belantara” oleh masyarakat Indonesia.

(21)

sebesar 42%, Malaysia 25%, Hong Kong 22,3%, Uni Emirat Arab 3% dan Singapura 2,2%.

Buah manggis memiliki tingkat produksi yang tinggi dan distribusi yang luas. Hal ini mengharuskan petani mampu mengklasifikasikan tingkat kematangan buah manggis yang dapat mengurangi resiko pembusukan buah manggis. Buah manggis merupakan buah yang mempunyai umur simpan yang relatif singkat. Umur simpan buah manggis segar didaerah tropika biasanya biasanya 6 hari pada suhu ruang (28 – 30oC) (Mahendra, 2002). Walaupun mutu daging buah masih memiliki mutu makan (eating quality) yang cukup baik tetapi apabila kulit buahnya sangat sukar dikupas atau dilepaskan karena kulit buah mengalami pengerasan, maka keadaan ini akan tetap ditolak oleh konsumen. Pengerasan kulit buah manggis kemungkinan disebabkan oleh kehilangan air yang sangat berlebihan pada kulit buah.

(22)

non-linear serta dapat menggunakan banyak ekstraksi ciri dalam jumlah banyak sekaligus. Oleh karena itu berdasarkan hal tersebut, untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal maka perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan modifikasi metode yang dinilai lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah disebutkan di depan, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan. Rumusan masalah tersebut yakni dibutuhkan tenaga pekerja yang banyak dalam klasifikasi level kematangan buah manggis.

1.3 Batasan Masalah

Agar tercapainya sasaran yang tepat dalam penulisan tugas akhir ini, maka dibuat suatu batasan masalah. Batasan masalah tersebut yaitu menggunakan varian atau jenis buah manggis yang sama.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Support Vector Machine

(SVM) dalam klasifikasi level kematangan buah manggis.

1.5 Manfaat Penelitian

(23)

1.6 Sistematika Penulisan

Uraian pembahasan tugas akhir disusun secara terperinci, sehingga diperoleh hubungan dan ruang lingkup yang jelas. Pembahasan tersebut disusun dalam beberapa bab yang masing - masing bab terdiri dari beberapa sub, diantaranya:

BAB I : Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat penulisan, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Studi Pustaka

Membahas mengenai penelitian terkait yang menjadi acuan serta landasan teori yang berisikan dasar pemikiran secara teoritis dan secara umum.

BAB III : Metodologi Penelitian

Membahas mengenai langkah kerja penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang berisikan tentang prosedur penelitian dan langkah analisis.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Membahas data hasil klasifikasi dan pengukuran prosentase akurasi.

BAB V : Penutup

(24)

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Pengolahan citra digital dapat melakukan identifikasi berbagai citra hasil

capture, dalam hal ini salah satu objek yang digunakan yaitu buah. Yulia (2010) dalam penelitiannya klasifikasi jenis dan kematangan buah tomat berdasarkan bentuk dan ukuran serta warna permukaan kulit buah. Pengujian sistem menggunakan hasil

Mean Opinion Score (MOS) atau penilaian subjektif terhadap tomat. Didapatkan tingkat akurasi tertinggi sistem untuk klasifikasi bentuk sebesar 86,17% dengan threshold 1 sebesar 0,55, akurasi klasifikasi ukuran sebesar 84,04% dengan threshold 1 sebesar 0,5, akurasi klasifikasi kematangan sebesar 80,85% dengan threshold 2 sebesar 0,7 dan akurasi klasifikasi keseluruhan sebesar 54,26% dengan threshold 2 sebesar 0,75.

(25)

Retno (2012) dalam penelitiannya identifikasi tahap kematangan buah manggis berdasarkan warna dengan metode fuzzy neural network mengklasifikasi tahap kematangan buah manggis menjadi kelas mentah, kelas ekspor dan kelas lokal. Metode ini terbatas hanya dua parameter input saja, yaitu komponen warna hasil dari pengolahan citra yang mempunyai pengaruh terhadap tahap kematangan buah

manggis, dan tekstur.

Metode SVM banyak digunakan untuk proses pemisahan dua buah kelas. Akan tetapi permasalahan yang kerap kita temui dalam kehidupan sehari – hari mengharuskan kita melibatkan pemisahan banyak kelas, oleh karena itu metode SVM dikembangkan dalam bentuk multi-SVM.

Suastika (2015) dalam penelitiannya klasifikasi level kematangan buah tomat berdasarkan perbedaan perbaikan citra menggunakan rata – rata RGB dan indeks piksel. Pengujian pada tahap klasifikasi level kematangan buah tomat menggunakan metode multi-SVM sehingga dapat diketahui perbaikan citra yang lebih optimal. Hasil klasifikasi level kematangan buah tomat menunjukan akurasi berdasarkan perbaikan citra dengan rata – rata RGB sebesar 86,7% dan akurasi berdasarkan perbaikan penggantian nilai dengan pencarian indeks piksel sebesar 76,7%.

Dewasa ini SVM telah berhasil diaplikasikan dalam problema dunia nyata (real-world problems), dan secara umum memberikan solusi yang lebih baik dibandingkan metode konvensional seperti misalnya artificial neural network. Metode

(26)

Tidak semua permasalahan dapat diklasifikasikan secara linear sehingga diperlukan

non-linear classifier, metode ini juga robust terhadap irrelevant feature, serta penggunaannya yang memiliki proses komputasi yang relatif cepat.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Buah Manggis

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.

Manggis merupakan sebuah pohon tropis yang tumbuh dalam suhu hangat dan stabil, paparan suhu di bawah 0 °C (32 °F) untuk jangka waktu yang lama, umumnya akan membunuh tanaman dewasa. Hortikulturis yang berpengalaman telah menumbuhkan spesies ini di luar ruangan dan membawanya untuk dikembangkan di daerah ekstrim, selatan Florida.

(27)

hanya satu klon dan sifatnya sama dengan induknya. Kenyataan di lapang menunjukkan adanya keanekaragaman tanaman manggis yang mungkin disebabkan faktor lingkungan mau pun faktor genetik akibat mutasi alami sejalan dengan sejarah tanaman manggis yang telah berumur ribuan tahun.

Buah manggis muda, dimana tidak memerlukan pemupukan untuk tumbuh (lihat agamospermy), pertama kali akan berwarna hijau pucat atau hampir putih di bawah kanopi. Saat buah membesar selama 2 hingga 3 bulan ke depan, warna kulitnya akan menjadi hijau gelap. Pada periode ini, pertumbuhan ukuran buah dapat meningkat hingga kulitnya berukuran 6–8 cm (2,4-3,1 inchi) dengan diameter luar, akan tetap keras hingga

pematangan akhir tiba.

Sifat kimia dari permukaan bawah kulit manggis terdiri dari berbagai polifenol, termasuk xanthones dan tanin yang menjamin astringent dapat menghambat perhatian serangga, jamur, virus tanaman, bakteri dan pemangsa hewan, pada saat buah belum matang. Perubahan warna dan pelunakan kulit menjadi proses alami yang menunjukkan

pematangan buah dapat dimakan dan benih telah selesai berkembang.

2.2.2 Tingkat Kematangan Buah Manggis

(28)

volume ekspor manggis dari tahun ketahun memerlukan kepercayaan pasar dalam hal mutu

(Deptan, 2004).

Tingkat kematangan buah manggis dapat diklasifikasikan berdasarkan pada komponen kualitas eksternal, yaitu warna dan tekstur kulit buahnya. Warna dianggap sebagai properti fisik dasar produk pertanian dan makanan, yang berkorelasi dengan sifat kimia dan indicator panca indera kualitas produk. Warna bahkan mempunyai peranan utama dalam penilaian mutu eksternal industri makanan (Abdullah et al. 2001). Tekstur akan membedakan sifat-sifat fisik permukaan suatu benda dalam citra. Entropi, kontras, energi, dan homogenitas merupakan komponen untuk mengukurtekstur dari sebuah citra(Haralick et al. 1973). Suprapta (1999) merinci indeks kematangan buah manggis berdasarkan indeks warna kulit buah (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Indeks kematangan buah manggis berdasarkan indeks warna kulit buah

Sumber: Suprapta (1999)

Indeks

Warna

Deskripsi

1

Warna kulit buah kehijauan dengan sedikit kesan merah, kulit buah masih bergetah jika dipotong.

2

Warna kulit buah merah kekuningan dengan bercak merah, getah pada kulit buah

agak kurang, daging buah masih sulit dipisahkan dari kulit buah.

(29)

buah (pemetikan untuk ekspor).

4

Keseluruhan permukaan kulit buah berwarna coklat kemerahan, kulit buah masih

bergetah jika dikonsumsi (untuk ekspor masih diizinkan hingga indeks ini).

5

Keseluruhan permukaan kulit buah berwarna ungu kemerahan, getah pada kulit

buah sudah tidak ada, daging buah mudah dilepas dari kulit buah.

6 Keseluruhan permukaan kulit buah berwarna ungu gelap atau kehitaman

2.2.3 Pengertian Citra Digital

(30)

dan blue (Munir, 2004). Citra dapat dikelompokkan menjadi : 1. Citra 2D yaitu citra dengan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang 2D. 2. Citra 3D yaitu citra yg terletak pada koordinat world 3D (ruang). 3. Citra diam yaitu citra tunggal yang tidak bergerak. “Still image”. 4. Citra bergerak yaitu rangkaian citra diam yg ditampilkan secara

sekuensial. Citra terbagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. Citra Kontinu merupakan citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog. Contoh : mata manusia, kamera analog.

2. Citra Diskrit/Citra Digital merupakan citra yang dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Contoh : kamera digital, scanner.

Menurut Gonzales dan woods (1993) citra didefinisikan sebagai fungsi intensitas cahaya dua dimensi f(x, y) dengan x dan y menunjukkan koordinat spasial, dan nilai f dapat suatu titik (x, y) sebanding dengan brightness/kontras (gray level) dari citra di titik tersebut. Citra digital adalah citra dengan f(x, y) yang nilainya didigitalisasikan (dibuat diskrit) dalam koordinat spasial maupun dalam gray levelnya. Umumnya citra dibentuk dari persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antara piksel satu dengan yang lain adalah sama pada seluruh bagian citra. Posisi atau lokasi sebuah piksel dapat diketahui menggunakan koordinatnya, seperti pada contoh pada Gambar 2.2, piksel (0,0) terletak pada sudut kiri atas pada citra, dimana indeks x bergerak ke kanan dan indeks y bergerak ke bawah. Untuk menunjukkan koordinat (m-1, n-1) digunakan posisi kanan bawah dalam citra berukuran m x n piksel. Hal ini berlawanan untuk arah vertikal dan

(31)

2.2.4 Ekstraksi Ciri

Ekstraksi ciri merupakan suatu pengambilan ciri / feature dari suatu bentuk yang nantinya nilai yang didapatkan akan dianalisis untuk proses selanjutnya. Ekstraksi ciri

dilakukan dengan cara menghitung jumlah titik atau piksel yang ditemui dalam setiap pengecekan, dimana pengecekan dilakukan dalam berbagai arah pada koordinat kartesian dari citra digital yang dianalisis, yaitu vertikal, horizontal, diagonal kanan, dan diagonal kiri. Fitur atau ciri merupakan karakteristik unik dari suatu objek. Fitur dibedakan menjadi dua yaitu fitur “alami” merupakan bagian dari gambar, misalnya kecerahan dan tepi objek. Sedangkan fitur “buatan” merupakan fitur yang diperoleh dengan operasi tertentu pada

gambar, misalnya histogram tingkat keabuan (Gualtieri et al, 1985). Sehingga ekstraksi fitur adalah proses untuk mendapatkan ciri-ciri pembeda yang membedakan suatu objek dari objek yang lain (Putra, 2010). Ekstraksi ciri yang digunakan pada penelitian ini yaitu

sum of RGB, mean of RGB dan standard deviation of RGB.

Citra RGB

Citra warna atau lebih sering dikenal citra RGB (red, green, blue). Citra RGB adalah citra yang warna dasar penyusunnya adalah warna merah, hijau, dan biru. Warna selain itu adalah warna hasil perpaduan dari ketiga warna tersebut.

(32)

terhadap panjang gelombang 630nm (merah), 530 nm (hijau), dan 450 nm (biru). Dasar dari pengolahan citra adalah pengolahan warna RGB pada posisi tertentu.

Citra warna dipandang sebagai penumpukan tiga matriks, masing – masing matriks merepresentasikan nilai – nilai merah, hijau, dan biru pada setiap piksel, artinya setiap piksel berkaitan dengan tiga nilai (Sianipar, 2013). Susunan warna yang terkandung pada sebuah citra perhatikan Gambar 2.2.

2.2.5 Support Vector Machine

Klasifikasi data adalah proses mengelompokan sejumlah data kedalam

grup tertentu berdasarkan properti atau nilai data tersebut. Salah satu metode

klasifikasi data adalah Support Vector Machine (SVM). Menurut Santoso (2007)

SVM adalah suatu teknik untuk melakukan prediksi, baik dalam kasus klasifikasi

maupun regresi.

Gambar 2.1 Support Vector Machine

sumber: http://gunawan88agp.blogspot.co.id/2011/10/support -vector-machine.html

[image:32.612.206.466.436.565.2]
(33)

class: +1 dan –1. Pattern yang tergabung pada class –1 disimbolkan dengan warna merah (kotak), sedangkan pattern pada class +1, disimbolkan dengan warna kuning (lingkaran). Problem klasifikasi dapat diterjemahkan dengan usaha menemukan garis (hyperplane) yang memisahkan antara kedua kelompok tersebut. Berbagai alternatif garis pemisah (discrimination boundaries) ditunjukkan pada gambar 2.14 (a). Hyperplane pemisah terbaik antara kedua class dapat ditemukan dengan mengukur margin hyperplane tersebut dan mencari titik maksimalnya.

Margin adalah jarak antara hyperplane tersebut dengan pattern terdekat dari masing-masing class. Pattern yang paling dekat ini disebut sebagai support vector. Garis solid pada gambar 2.14 (b) menunjukkan hyperplane yang terbaik, yaitu yang terletak tepat pada tengah-tengah kedua class, sedangkan titik merah dan kuning yang berada dalam lingkaran hitam adalah support vector. Usaha untuk mencari lokasi hyperplane ini

merupakan inti dari proses

⃗⃗⃗

pembelajaran pada SVM.

Data yang tersedia dinotasikan sebagai, sedangkan label masing-masing dinotasikan untuk yang mana l adalah banyaknya data. Diasumsikan kedua

class -1 dan +1 dapat terpisah secaa sempurna oleh hyperplane, yang didefinisikan

⃗⃗

(1)

Pattern x yang termasuk class -1 (sampel negatif) dapat dirumuskan sebagai pattern yang memenuhi pertidaksamaan

⃗⃗

⃗⃗⃗

(2)

Sedangkan pattern x yang termasuk class +1 (sampel positif)

(34)

Margin terbesar dapat ditemukan dengan memaksimalkan nilai jarak antara

hyperplane dan titik ⃗⃗ terdekatnya, yaitu Hal ini dapat dirumuskan sebagai Quadratic Programing (QP) problem, yaitu mencari titik minimal persamaan (4), dengan memperhatikan constraint persamaan (5).

⃗⃗

⃗⃗

(4)

⃗⃗⃗

⃗⃗

(5)

Problem ini dapat dipecahkan dengan berbagai teknik komputasi, diantaranya

Lagrange ⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗ ∑ ( ⃗⃗⃗ ⃗⃗ ) Multipier.

(6)

adalah Lagrange Multipliers, yang bernilai nol atau positif. Nilai

optimal dari persamaan (6) dapat dihitung dengan meminimalkan L terhadap w dan b, dan

memaksimalkan L terhadap . Dengan memperhatikan sifat bahwa pada titik optimal

gradient L=0, persamaan (6) dapat dimodifikasi sebagai maksimalisasi problem yang

hanya mengandung saja , sebagaimana persamaan (7) di bawah.

⃗⃗⃗

⃗⃗⃗

(7)

(8)

Dari hasil perhitungan ini diperoleh a yang kebanyakan bernilai positif. Data yang berkorelasi dengan a yang positif inilah yang disebut sebagai Support Vector. Penjelasan di atas berdasarkan asumsi bahwa kedua belah class dapat terpisah secara sempurna oleh

(35)

terpenuhi, sehingga optimisasi tidak dapat dilakukan. Untuk mengatasi masalah ini, SVM dirumuskan ulang denganmemperkenalkan teknik softmargin. Dalam softmargin,

persamaan (5) dimodifikasi dengan memasukan slack variable

sbb.

⃗⃗

(9)

Dengan demikian persamaan (4) diubah menjadi :

⃗⃗

⃗⃗

⃗⃗

(10)

Paramater C dipilih untuk mengontrol tradeoff antara margin dan error klasifikasi. Nilai C

yang besar berarti akan memberikan penalti yang lebih besar terhadap error klasifikasi

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: PC dengan spesifikasi:

a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 Enterprise 64-bit (10.0, Build 10240)

b. Prosesor : Intel® Core™ i3-2310M CPU @ 2.10GHz (4CPUs), ~2.1GHz

c. Memori : 2048MB RAM

d. Sistem Model : TOSHIBA Satellite L745

Perangkat lunak dan alat pendukung:

a. Matlab 7.8.0 (R2009a) b. Adobe Photoshop CS6 c. Mini Studio

d. Kamera Digital ( ISO 1200)

(37)

3.1.2 Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini data primer yang diambil merupakan buah manggis yang diambil dari perkebunan manggis di Purworejo dan sudah diklasifikasi oleh petani

secara manual.

Tabel 3.1 Data jumlah buah manggis

Kelas Jumlah Buah

1 9

2 12

3 9

4 9

5 9

[image:37.612.220.370.245.514.2]
(38)

3.2 Langkah Penelitian

Langkah dan alur jalanya penelitian ini dijelaskan melalui diagram alir pada

Gambar 3.1

Gambar 3.1 Langkah penelitian

[image:38.612.235.431.171.560.2]
(39)

pengujian. Pengujian yang dilakukan jika hasilnya dinilai belum optimal maka akan dilakukan perancangan program ulang. Jika perancangan program dinilai optimal maka

dilanjutkan ke tahap analisis dan penulisan.

3.2.1 Studi Literatur

Studi literatur adalah mempelajari tentang buah manggis, pemograman menggunakan matlab dan tentang citra digital dari beberapa referensi. Referensi yang digunakan berupa buku, paper, jurnal dan penelitan – penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian. Dari studi literatur ini didapatkan informasi tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan, berupa kekurangan serta masalah yang ada di penelitian sebelumnya. Selanjutnya dari informasi yang didapat dilakukan analisis untuk mendapatkan pemecahan

masalah yang tepat.

3.2.2 Pengambilan Data

(40)

Gambar 3.2 Alat pengambilan data

Keterangan gambar:

1. Lampu LED (nilai lux 5000)

2. Kotak studio foto mini (61cm x 41cm x 40cm) 3. Tempat meletakan objek buah manggis

4. Kamera digital (sudut kamera 30º)

[image:40.612.152.488.71.397.2]
(41)

3.2.3 Perancangan Program

Pada tahap perancangan algoritma, dibuat tahapan untuk mendeteksi tingkat kematangan pada buah manggis. Perancangan ini menggunakan software Matlab 7.8.0

(2009). Adapun blok diagram yang ditunjukan pada gambar 3.3:

Gambar 3.3 Diagram perancangan program

Perancangan dimulai dengan tahap akuisisi data yaitu bagaimana data primer dikumpulkan dan dirubah ke dalam data yang siap diolah lalu dilakukan labelling/grouping, pra

[image:41.612.278.358.204.496.2]
(42)

a. Akuisisi data

Pada akuisis data tahap pertama adalah input data primer berupa foto kemudian menghitung jumlah frame, melakukan iterasi pemindaian frame lalu menulis frame menjadi citra kemudian diakhiri dengan memberi nama citra sesuai dengan urutan frame.

Gambar 3.4 Diagram akuisisi data

b. Penentuan label dan grup

[image:42.612.261.383.187.486.2]
(43)

Hasil klasifikasi manual ini pada perancangan program dibuat group kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 untuk dijadikan data yang dibutuhkan pada proses latih dan sebagai tolak ukur saat menentukan akurasi program yang akan dilakukan pada tahap penghitungan akurasi yaitu dengan cara menghitung berapa jumlah hasil deteksi menggunakan program yang sesuai dengan hasil deteksi manual.

Gambar 3.5 Grouping data

[image:43.612.288.353.210.430.2]
(44)

c. Pra Pengolahan Citra

Pra pengolahan citra yang digunakan cropping yaitu memotong sebagian gambar dan diambil bagian tengah citra buah manggis agar proses pengambilan nilai RGB lebih mudah dan akurat juga membuat ukuran citra seragam. Mencari nilai RGB untuk masing – masing gambar karena informasi tersebut dibutuhkan untuk pengolahan selanjutnya. Pra pengolahan citra selanjutnya dijelaskan pada tahap ekstraksi ciri karena saling berkaitan.

d. Ekstraksi Ciri

1. Sum of RGB

Ciri yang digunakan adalah menghitung jumlah nilai yang ada di dalam setiap komponen R, G dan B pada citra. Citra buah manggis memiliki warna yang berbeda – beda pada setiap tingkat kematangan. Jadi citra buah manggis memiliki jumlah nilai R, jumlah nilai B dan jumlah nilai G yang berbeda pada setiap tingkat kematangan. Langkah

ekstraksi ciri Sum of RGB ditunjukan pada gambar 3.6.

[image:44.612.289.351.440.653.2]
(45)

Langkah ekstraksi ciri Sum of RGB dimulai dengan mengambil data citra setelah akuisisi, kemudian mengambil nilai R, G, dan B. Pada tahap akhir yaitu menjumlahkan

nilai yang ada di dalam setiap komponen R, G dan B.

2. Mean of RGB

Ekstraksi ciri selanjutnya adalah mencari nilai rata – rata dari setiap komponen R, G dan B dari citra input. Proses ekstraksi ciri Mean of RGB ditunjukan pada gambar 3.7. Proses dimulai dengan mengambil data setelah akuisisi, kemudian dilakukan pengambilan nilai R, G, dan B lalu menjumlahkan nilai yang ada di dalam setiap komponen R, G dan B. Selanjutnya hitung jumlah piksel yang terdapat di dalam citra. Pada tahap akhir, untuk mencari nilai Mean of RGB dilakukan dengan cara membagi masing – masing jumlah nilai

pada R, G dan B dengan jumlah piksel pada citra.

[image:45.612.291.352.405.643.2]
(46)

3. Standard deviation of RGB

Ekstraksi ciri yang terakhir yaitu mencari nilai standar deviasi masing – masing komponen R, G dan B pada citra. Langkah ekstraksi ciri Standard Deviation of RGB

ditunjukan pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Standard Deviation of RGB

Langkah awal dimulai dengan mengambil data citra setelah akuisisi. Selanjutnya ambil nilai R, G dan B. Pada tahap akhir, cari nilai standar deviasi masing – masing

[image:46.612.290.349.201.454.2]
(47)

e. Klasifikasi

Gambar 3.9 Proses Klasifikasi

[image:47.612.147.492.96.531.2]
(48)

model SVM dengan ekstraksi ciri gabungan ke-1 yaitu Sum of RGB & Mean of RGB,

gabungan ke-2 yaitu Sum of RGB & Standard Deviation of RGB, gabungan ke-3 yaitu

Mean of RGB & Standard Deviation of RGB dan gabungan ke-4 adalah Sum of RGB, Mean of RGB & Standard Deviation of RGB. Model tersebut kemudian dilakukan proses latih pada SVM jika terjadi error, langsung dijadikan SVM classifier, jika setelah tahap train tidak terdapat error maka peroses berlanjut ke pengecekan misklasifikasi, jika masih

terdapat misklasifikasi maka dilakukan perubahan pada training set.

f. Perhitungan akurasi

Selanjutnya dilakukan penghitungan keakuratan hasil deteksi yaitu dengan cara membandingkan hasil deteksi menggunakan program dengan deteksi secara manual. Hasil pengujian ini merupakan sebuah presentase. Perhitungan presentase menggunakan rumus: Akurasi = (Deteksi Benar / Jumlah Seluruh Citra)*100% Akurasi adalah suatu nilai yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan program yang telah dibuat. Citra yang Benar adalah hasil pembacaan program yang benar yang dibandingkan

(49)

Gambar 3.10 Proses Perhitungan akurasi

3.2.4 Penyusunan Program

Pada tahap ini program yang telah dirancang selanjutnya direalisasikan menggunakan software matlab 7.8.0 (R2009a). Penyusunan program dilakukan sesuai urutan diagram alir pada tahap perancangan. Program disusun dengan merealisasikan setiap tahap dengan pembagian kelas-kelas m file agar program terstruktur. Kelas tersebut yaitu sum.m, mean.m, stdv.m dan multisvm.m. Kelas program ditunjukan pada gambar

[image:49.612.220.419.73.406.2]
(50)

Gambar 3.11 Kelas Program

3.2.5 Analisis

Setelah program berjalan dengan baik selanjutnya dilakukan analisis terhadap prinsip kerja program yaitu melihat instruksi dari setiap baris apakah sudah benar dan sesuai tujuan. Analisis juga dilakukan terhadap algoritma yang digunakan dan kombinasi ekstraksi ciri pengujian untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil deteksi juga akan dianalisis berdasarkan klasifikasi dan akurasi yang diperoleh.

3.2.6 Penulisan Laporan

Penulisan laporan bertujuan agar penelitian ini dapat dipelajari dan dikoreksi oleh pembaca lain. Penulisan ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap penelitian

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Prinsip Kerja Sistem

Prinsip kerja sistem yaitu dengan melakukan pengambilan data berupa video keadaan jalan raya kemudian melakukan sampling data video menjadi citra. Kumpulan citra tersebut lalu diproses dengan melakukan pra pengolahan dan ekstraksi ciri yang akan menghasilkan nilai tertentu. Kumpulan citra tersebut dibagi menjadi citra latih dan citra uji, metode Support Vector Machine digunakan untuk melakuan proses latih sehingga terbentuk hyperplane yang membentuk dua area klasifikasi. Pada tahap uji, data yang baru akan dipetakan pada model area latih dan hasilnya

bergantung pada data tersebut akan terletak pada area tertentu sehingga terklasifikasi.

4.2 Hasil Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan di Laboraturium Pasca Panen, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dari hasil pengambilan data, diperoleh citra

(52)

Tabel 4.1 Data citra buah manggis

Kelas Jumlah Citra

Kelas 1 16

Kelas 2 16

Kelas 3 16

Kelas 4 16

Kelas 5 16

Kelas 6 16

4.3 Hasil Perancangan Program

4.3.1 Akuisisi data

Data diambil menggunakan kamera digital dengan jarak yang sama sekitar 50 cm dan resolusi yang sama sebesar 6000 x 4000. Pada pengambilan data, dalam satu foto berisi tiga buah manggis pada kelas yang sama ditunjukan pada gambar 4.1. Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu pengambilan data. Kemudian dilakukan

cropping untuk masing – masing buah manggis dengan resolusi yang diubah menjadi

[image:52.612.171.418.111.385.2]
(53)

Gambar 4.1 sampel awal pengambilan data citra

Contoh citra buah manggis untuk masing – masing kelas ditunjukkan pada tabel

4.2.

Tabel 4.2 Contoh citra buah manggis

Kelas Contoh Citra

Kelas 0

[image:53.612.138.464.470.714.2]
(54)

Kelas 2

Kelas 3

Kelas 4

Kelas 5

4.3.2 Penentuan label dan grup

Penentuan label dan grup dilakukan setelah proses akuisisi data, nama citra dirubah berdasarkan kelasnya. Untuk citra manggis kelas 1 diberi nama sa, citra manggis kelas 2 diberi nama sb, citra manggis kelas 3 diberi nama sc, citra manggis kelas 4 diberi nama sd,

(55)

Format penamaan citra ini berdasarkan kelas tersebut kemudian diikuti urutan citra. Contoh penamaan untuk citra manggis ditunjukan pada tabel 4.3. Setelah penamaan atau

labelling pada program diperolah array berupa grup dengan total 96 entry dengan masing – masing 16 citra untuk setiap kelas.

Tabel 4.3 Contoh penamaan file untuk citra manggis

Citra Penamaan File

Kelas 1, manggis ke-1, sisi 1 sa_1

Kelas 1, manggis ke-1, sisi 2 sa_2

Kelas 1, manggis ke-1, sisi 3 sa_3

Kelas 1, manggis ke-1, sisi 4 sa_4

Kelas 1, manggis ke-2, sisi 1 sa_5

Kelas 1, manggis ke-2, sisi 2 Sa_6

Kelas 1, manggis ke-2, sisi 3 Sa_7

Kelas 1, manggis ke-2, sisi 4 Sa_8

Kelas 1, manggis ke-3, sisi 1 Sa_9

Kelas 1, manggis ke-3, sisi 2 Sa_10

(56)

Kelas 1, manggis ke-3, sisi 4 Sa_12

Kelas 1, manggis ke-4, sisi 1 Sa_13

Kelas 1, manggis ke-4, sisi 2 Sa_14

Kelas 1, manggis ke-4, sisi 3 Sa_15

Kelas 1, manggis ke-4, sisi 4 Sa_16

Kelas 2, manggis ke-1, sisi 1 Sb_1

Kelas 2, manggis ke-1, sisi 2 Sb_2

Kelas 2, manggis ke-1, sisi 3 Sb_3

Kelas 2, manggis ke-1, sisi 4 Sb_4

Kelas 2, manggis ke-2, sisi 1 Sb_5

Kelas 2, manggis ke-2, sisi 2 Sb_6

Kelas 2, manggis ke-2, sisi 3 Sb_7

Kelas 2, manggis ke-2, sisi 4 Sb_8

Kelas 2, manggis ke-3, sisi 1 Sb_9

Kelas 2, manggis ke-3, sisi 2 Sb_10

(57)

Kelas 2, manggis ke-3, sisi 4 Sb_12

Kelas 2, manggis ke-4, sisi 1 Sb_13

Kelas 2, manggis ke-4, sisi 2 Sb_14

Kelas 2, manggis ke-4, sisi 3 Sb_15

Kelas 2, manggis ke-4, sisi 4 Sb_16

4.3.3 Pra Pengolahan Citra

Citra hasil sampling memiliki resolusi 1024 x 1024. Untuk mempermudah dalam pengambilan nilai RGB agar lebih akurat, maka dilakukan cropping pada bagian tengah citra buah manggis menggunakan aplikasi adobe photoshop CS6 dengan ukuran 352 x 352 piksel . Proses ini sangat berpengaruh, selain memperoleh informasi nilai RGB lebih akurat

juga menjadikan ukuran citra seragam. Hasil cropping ditunjukan pada gambar 4.8.

(a) (b)

Gambar 4.2 Proses cropping citra (a) citra manggis sebelum dicrop (b) citra manggis setelah dicrop

(58)

4.3.4 Ekstraksi Ciri

a. Sum of RGB

Ekstraksi ciri Sum of RGB merupakan langkah awal untuk mencari jumlah nilai

komponen R, G dan B pada citra.

Gambar 4.3 Scatter plot citra berdasarkan Sum of Red

Pada ekstraksi ciri Sum of Red didapati nilai yang berbeda untuk data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas

[image:58.612.147.496.210.538.2]
(59)

Gambar 4.4 Scatter plot citra berdasarkan Sum of Green

Dari hasil ekstraksi ciri Sum of Green terlihat bahwa data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5

dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.10.

[image:59.612.151.480.73.364.2]
(60)

Gambar 4.5 Scatter plot citra berdasarkan Sum of Blue

[image:60.612.155.480.77.352.2]
(61)

b. Mean of RGB

Mean of RGB mempresentasikan citra berdasarkan nilai rata – rata setiap

komponen R, G dan B pada citra.

Gambar 4.6 Scatter plot citra berdasarkan Mean of Red

[image:61.612.141.497.173.489.2]
(62)

Gambar 4.7 Scatter plot citra berdasarkan Mean of Green

[image:62.612.155.479.70.350.2]
(63)

Gambar 4.8 Scatter plot citra berdasarkan Mean of Blue

Dari hasil ekstraksi ciri Mean of Blue terlihat bahwa data citra manggis kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.14. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga

[image:63.612.153.482.71.372.2]
(64)

b. Standard Deviation of RGB

Ekstraksi ciri berikutnya adalah mencari nilai standar deviasi masing – masing

komponen R, G dan B pada citra.

[image:64.612.145.499.173.492.2]
(65)

Gambar 4.10 Scatter plot citra berdasarkan Standard Deviation of Green

[image:65.612.151.490.72.356.2] [image:65.612.147.494.408.682.2]
(66)

Dari hasil ekstraksi ciri Standard Deviation of Red , Standard Deviation of Green & Standard Deviation of Blue terlihat bahwa data citra manggis kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.15, gambar 4.16 & gambar 4.17. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga

ungu merupakan data kelas 6.

4.3.5 Klasifikasi dan Validasi

Dalam penelitian ini klasifikasi dan validasi dilakukan secara bersamaan. Klasifikasi menggunakan SVM dan validasi menggunakan metode 4-Fold Cross Validation. Secara umum ada 2 tahap yang dilakukan, yaitu proses latih dan uji. Data yang dipakai pada penelitian ini yaitu 96 citra dengan masing – masing 16 citra untuk setiap

kelas manggis.

a. Hasil Klasifikasi dan Validasi

1. Fold 1

(67)

ke-76, citra ke-78 sampai citra ke-80, citra ke-82 sampai citra ke-84, citra ke-86 sampai citra ke-88, citra ke-90 sampai citra ke-92 dan citra ke-94 sampai citra ke-96, sedangkan untuk data uji yaitu citra 1, citra 5, citra 9, citra 13, citra 17, citra 21, citra ke-25, citra ke-29, citra ke-33, citra ke-37, citra ke-41, citra ke-45, citra ke-49, citra ke-53, citra ke-57, citra ke-61, citra ke-65, citra ke-69, citra ke-73, citra ke-77, citra ke-81, citra ke-85, citra ke-89 dan citra ke-93. Berikut merupakan hasil dari proses latih ditunjukkan pada gambar 4.12. (a) Sum of Red (b) Sum of Green (c) Sum of Blue (d) Mean of Red (e) Mean of Green (f) Mean of Blue (g) Standard Deviation of Red (h) Standard Deviation of

Green (i) Standard Deviation of Blue

(68)

Pada fold 1, ekstraksi ciri Sum of Red, data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.12.

(a) Sum of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu merupakan data kelas 6.

(b)

Pada fold 1, ekstraksi ciri Sum of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.12.

(69)

kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu merupakan data kelas 6.

(c)

(70)

(d)

Pada fold 1, ekstraksi ciri Mean of Red, data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.12.

(d) Mean of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

(71)

(e)

Pada fold 1, ekstraksi ciri Mean of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.12.

(72)

(f)

Pada fold 1, ekstraksi ciri Mean of Blue, data citra manggis kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.12. (f) Mean of Blue. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga

(73)

(g)

(74)

(i)

[image:74.612.153.491.71.382.2]
(75)

Dari hasil uji diperoleh akurasi setiap model SVM, hal ini ditunjukan pada tabel

4.4.

Tabel 4.4 Hasil akurasi fold ke-1

Ekstraksi Sum of RGB & M ean of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB, M ean

of RGB & Standard

Deviation of RGB

Akurasi 75% 58% 58% 62%

Pada fold ke-1, model SVM dengan ekstraksi ciri Sum of RGB & Standard Deviation of RGB dan Mean of RGB & Standard Deviation of RGB memperoleh nilai akurasi yang masih terbilang kecil. Masih banyak terdapat misklasifikasi pada percobaan ini. Beberapa citra manggis memiliki warna yang mirip, hal ini disebabkan pemilihan buah secara manual diawal yang dilakukan oleh petani.

2. Fold 2

(76)

ke-87 sampai citra ke-89, citra ke-91 sampai citra ke-93 dan citra ke-95 sampai citra ke-96, sedangkan untuk data uji menggunakan citra ke-2, citra ke-6, citra ke-10, citra ke-14, citra ke-18, citra ke-22, citra ke-26, citra ke-30, citra ke-34, citra ke-38, citra ke-42, citra ke-46, citra ke-50, citra ke-54, citra ke-58, citra ke-62, citra ke-66, citra ke-70, citra ke-74, citra ke-78, citra ke-82, citra ke-86, citra ke-90 dan citra ke-94. Berikut merupakan hasil dari proses latih ditunjukkan pada gambar 4.13. (a) Sum of Red (b) Sum of Green (c) Sum of Blue (d) Mean of Red (e) Mean of Green (f) Mean of Blue (g) Standard Deviation of Red

(h) Standard Deviation of Green (i) Standard Deviation of Blue

(a)

(77)

dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.13.

(a) Sum of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu merupakan data kelas 6.

(b)

Pada fold 2, ekstraksi ciri Sum of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.13.

(b) Sum of Green. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

(78)

(c)

(79)

(d)

Pada fold 2, ekstraksi ciri Mean of Red, data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.13.

(d) Mean of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

(80)

(e)

Pada fold 2, ekstraksi ciri Mean of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.13.

(81)

(f)

(82)

(g)

(83)

(i)

[image:83.612.145.502.72.408.2]
(84)

Berikut merupakan hasil akurasi dari proses uji setiap model SVM yang ditunjukan

pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil akurasi fold ke-2

Ekstraksi Sum of RGB & M ean of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB, M ean

of RGB & Standard

Deviation of RGB

Akurasi 83% 71% 70% 75%

Pada fold ke-2 seluruh model SVM mengalami peningkatan nilai akurasi dibandingkan dengan fold pertama, namun masih terdapat beberapa misklasifikasi pada percobaan ini. Beberapa citra manggis memiliki warna yang mirip yang sebelumnya sudah disortir secara manual oleh petani.

3. Fold 3

[image:84.612.96.548.169.282.2]
(85)

citra ke-96, sedangkan untuk data uji menggunakan citra ke-3, citra ke-7, citra ke-11, citra ke-15, citra ke-19, citra ke-23, citra ke-27, citra ke-31, citra ke-35, citra ke-39, citra ke-43, citra ke-47, citra ke-51, citra ke-55, citra ke-59, citra ke-63, citra ke-61, citra ke-71, citra ke-75, citra ke-79, citra ke-83, citra ke-87, citra ke-91 dan citra ke-95. Berikut merupakan hasil dari proses latih ditunjukkan pada gambar 4.14. (a) Sum of Red (b) Sum of Green (c)

Sum of Blue (d) Mean of Red (e) Mean of Green (f) Mean of Blue (g) Standard Deviation

of Red (h) Standard Deviation of Green (i) Standard Deviation of Blue

(a)

(86)

(a) Sum of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu merupakan data kelas 6.

(b)

Pada fold 3, ekstraksi ciri Sum of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.14.

(b) Sum of Green. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

(87)

(c)

Pada fold 3, ekstraksi ciri Sum of Blue, data citra manggis kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.14. (c) Sum of Blue. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu

(88)

(d)

Pada fold 3, ekstraksi ciri Mean of Red, data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.14.

(d) Mean of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

(89)

(e)

Pada fold 3, ekstraksi ciri Mean of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.14.

(90)

(f)

Pada fold 3, ekstraksi ciri Mean of Blue, data citra manggis kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.14. (f) Mean of Blue. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga

(91)

(g)

(92)

(i)

[image:92.612.150.496.71.386.2]
(93)

Berikut merupakan hasil akurasi dari proses uji setiap model SVM yang ditunjukan

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil akurasi fold ke-3

Ekstraksi Sum of RGB & M ean of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB, M ean

of RGB & Standard

Deviation of RGB

Akurasi 71% 75% 75% 79%

Pada fold ke-3 sudah mengalami peningkatan akurasi lebih baik. Kemungkinan komposisi input citra yang sudah tepat pada data training dan data test. Seperti halnya dengan 2 fold sebelumnya, masih juga ditemui misklasifikasi pada percobaan ini karena kemiripan warna buah manggis yang sudah dipilih manual oleh petani sebelumnya.

4. Fold 4

[image:93.612.96.547.169.282.2]
(94)

ke-24, citra ke-28, citra ke-32, citra ke-36, citra ke-40, citra ke-44, citra ke-48, citra ke-52, citra ke-56, citra ke-60, citra ke-64, citra ke-68, citra ke-72, citra ke-76, citra ke-80, citra ke-84, citra ke-88, citra ke-92 dan citra ke-96. Berikut merupakan hasil dari proses latih ditunjukkan pada gambar 4.15. (a) Sum of Red (b) Sum of Green (c) Sum of Blue (d) Mean of Red (e) Mean of Green (f) Mean of Blue (g) Standard Deviation of Red (h) Standard

Deviation of Green (i) Standard Deviation of Blue

(a)

Pada fold 4, ekstraksi ciri Sum of Red, data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.15.

(95)

kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu merupakan data kelas 6.

(b)

Pada fold 4, ekstraksi ciri Sum of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.15.

(96)

(c)

Pada fold 4, ekstraksi ciri Sum of Blue, data citra manggis kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.15. (c) Sum of Blue. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas 4, tanda bintang biru merupakan data kelas 5 dan segitiga ungu

(97)

(d)

Pada fold 4, ekstraksi ciri Mean of Red, data citra manggis kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.15.

(d) Mean of Red. Lingkaran merah merupakan data kelas 1, kotak kuning merupakan data kelas 2, tanda silang hijau merupakan data kelas 3, tanda plus coklat merupakan data kelas

(98)

(e)

Pada fold 4, ekstraksi ciri Mean of Green, data citra manggis kelas 1 dan kelas 2 memiliki nilai yang berbeda, sedangkan untuk data citra manggis kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini seperti ditunjukan pada gambar 4.15.

(99)

(f)

(100)

(g)

(101)

(i)

[image:101.612.149.494.71.388.2]
(102)

Berikut merupakan hasil akurasi dari proses uji setiap model SVM yang ditunjukan

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil akurasi fold ke-4

Ekstraksi Sum of RGB & M ean of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB &

Standard Deviation

of RGB

Sum of RGB, M ean

of RGB & Standard

Deviation of RGB

Akurasi 54% 71% 71% 62%

Pada fold ke-4 polanya sama dengan fold ke-3, namun kali ini justru nilai akurasinya mengalami penurunan. Misklasifikasi pada percobaan ini dikarenakan citra

buah manggis pada data training juga memiliki kemiripan warna.

Tabel 4.8 Nilai Prosentase akurasi

SRGB & MRGB SRGB & SDRGB MRGB & SDRGB SRGB, MRGB & SDRGB

1 75 58 58 62

2 83 71 70 75

3 71 75 75 79

4 54 71 71 62

Rata - rata 71% 68,75% 68,50% 69,50%

Ekstraksi Fold

Pada tahap uji, model dengan tiga ekstraksi ciri sekaligus memperoleh rata – rata akurasi yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan dua ekstraksi ciri seperti ditunjukan

[image:102.612.187.458.435.567.2]
(103)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Indeks warna merah untuk ekstraksi ciri Sum dan Mean, memiliki nilai

Gambar

Gambar 2.1 Support Vector Machine
Tabel 3.1 Data jumlah buah manggis
Gambar 3.1
Gambar 3.2 Alat pengambilan data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan ini dilakukan testing terhadap model algoritma yang telah didapatkan pada saat proses training, sehingga melalui proses testing ini akan diperoleh

Proses klasifikasi penyakit gigi dan mulut ini menggunakan dataset yang masih terbatas yakni sebesar 122 data untuk semua kelas sehingga terdapat sekitar 30 data

Metode ini menggunakan prinsip satu lawan semua dengan membandingkan satu kelas dengan semua kelas lainnya. Ketika akan melakukan klasifikasi daata ke dalam k kelas, maka harus

Jika sebaran data yang dihasilkan pada proses 2DLDA mempunyai distribusi yang tidak linier, maka salah satu metode yang digunakan SVM untuk mengklasifikasikan

Langkah yang digunakan untuk data testing sama dengan langkah yang digunakan pada SVM data testing yaitu kelas pada artikel berita belum diketahui dan dengan

Dari hasil rancang bangun yang telah dilakukan dan pengujian sistem secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa prototipe sistem penyortir buah kopi arabika

Hasil pengenalan terbaik yang didapatkan dari percobaan FNN dalam mengklasifikasi 20 citra buah manggis (data testing) menjadi kelas mentah, kelas ekspor dan kelas lokal

Diagram blok tahapan pada ekstraksi ciri gabor wavelet pada deteksi anemia Pada penelitian ini digunakan metode Support Vector Machine (SVM) untuk penentuan