• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Cash Flow CV. Padantya Alam Panglungan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Cash Flow CV. Padantya Alam Panglungan."

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Theresiya Loropatty

NIM : 09.41011.0016

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Komputerisasi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

CV. Padantya Alam Panglungan merupakan sebuah perusahaan yang

miliki produk Boro Eco Adventure yang menyediakan informasi kegiatan tentang

rafting. Selama ini CV. Padantya Alam Panglungan telah menyediakan beberapa

kebutuhan untuk disewakan kepada pelanggannya.

Pada CV. Padantya Alam Panglungan belum memiliki sistem yang

terkomputerisasi pada sistem kas masuk dan kas keluar (Cash Flow). Selain itu,

penyimpanan data rafting dan penyewaan masih secara manual dan terdapat

kesalahan dalam perhitungan cash flow. Hal ini menghambat kinerja CV.

Padantya Alam Panglungan itu sendiri karena lambatnya penyampaian informasi

yang dibutuhkan pada saat proses cash flow.

Melihat dari masalah diatas, maka dibuatlah sistem informasi yang

diharapkan dapat memperbaiki sistem yang ada, karena sistem informasi yang

terkomputerisasi dapat merubah pekerjaan yang tadinya dilakuan secara manual

dan teresan memakan waktu yang lama dan menimbulkan kesulitan bagi user akan

dapat berubah menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.

Dengan diterapkannya sistem ini pada CV. Padantya Alam Panglungan,

maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan pencatatan yang

mungkin terjadi. Sistem ini juga diharapan dapat lebih mempercepat proses

pembuatan laporan yang pada akhirnya dapat membantu pihak mengambil

keputusan untuk lebih meningkatkan kinerja.

Kata Kunci : Cash Flow, jurnal, kas masuk, kas keluar

STIKOM

(3)

vii

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Batasan Masalah ...2

1.4 Tujuan ...3

1.5 Manfaat ...3

1.6 Sistematika Penulisan ...4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...6

2.1 Sejarah Perusahaan ...6

2.2 Logo Perusahaan ...7

2.3 Lokasi Perusahaan ...7

2.4 Visi dan Misi Perusahaan ...8

2.5 Struktur Perusahaan ...8

2.6 Job Description ...9

BAB III LANDASAN TEORI ...11

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ...11

STIKOM

(4)

viii

3.4 Desain Sistem ...15

3.5 Konsep Cash FLow ...15

3.6.Data Flow Diagram(DFD) ...16

3.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ...17

3.8 Database ...19

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ...25

4.1 Analisa Sistem ...25

4.2 Perancangan Sistem ...26

4.2.1 Document Flow ...26

4.2.2 System Flow ...30

4.2.3 Data Flow Diagram ...34

4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ...38

4.2.5 Struktur Tabel ...41

4.2.6 Desain I/O (Input/Output) ...42

4.3 Implementasi Sistem ...51

4.3.1 Kebutuhan Sistem ...51

4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi ...51

BAB V PENUTUP ...63

5.1 Kesimpulan ...63

5.2 Saran ...63

DAFTAR PUSTAKA ...64

LAMPIRAN ...65

STIKOM

(5)

1.1Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya teknologi di era globalisasi yang semakin cepat,

sangat membantu dalam mendukung sebuah kegiatan dalam suatu organisasi.

Suatu kebijkasanaan dirasakan efektif apabila informasi yang mendukung

disajikan dengan cepat, tepat, dan akurat. Oleh sebab itu oraganisasi

membutuhkan suatu alat yang dapat membantu dan memudahkan dalam

menentukan suatu kebijaksanaan untuk pengembangan organisasi itu sendiri di

masa mendatang.

CV. Padantya Alam Panglungan yang dikenal dengan nama Boro Eco

Adventure merupakan salah satu tempat wisata petualang yang ada di

Wonosalam, Kabupaten Jombang. CV. Padantya Alam panglungan ini

menyediakan beberapa produk jasa yaitu, pengembara hutan, pengembara sungai,

pengembara desa, pengembara ilmu, adopsi pohon, home stay, dan juga rafting.

Namun CV. Padantya Alam Panglungan memiliki beberapa kendala yang

dihadapinya yaitu, belum memiliki sistem yang terkomputerisasi pada sistem kas

masuk dan kas keluar (cash flow) sehingga user merasa sulit dalam mencatat

laporan cash flow, dan juga proses pembuatanya membutuhkan waktu yang cukup

lama karena terjadi kesalahan-kesalahan dalam penghitungan dan juga

ketidakakural.

Melihat dari masalah di atas, maka dibuatlah aplikasi rancang bangun

sistem informasi cash flow yang diharapkan dapat mempercepat kinerja CV.

STIKOM

(6)

Padantya Alam Panglungan, karena sistem yang terkomputerisasi dapat merubah

pekerjaan yang tadinya dilakukan secara manual dan terkesan memakan waktu

yang cukup lama dan yang menimbulkan kesulitan bagi user akan dapat berubah

menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.

Maka dengan diterapkannya aplikasi rancang bangun sistem informasi

cash flow ini di CV. Padantya Alam Panglungan akan dapat mengatasi

kesulitan-kesulitan dalam proses pencatatan cash flow yang terjadi. Sistem ini juga akan

mampu mempercepat pembuatan laporan yang akhirnya dapat memudahkan

bagian accounting dalam pengambilan keputusan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu bagaimana merancang bangun sistem informasi cash flow di

CV. Padantya Alam Panglungan?

1.3Batasan Masalah

Pada laporan krja praktek ini, lingkup pembahasan hanya akan dibatasi

pada:

1. Pembuatan sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan

berbasis desktop.

2. Pembuatan laporan berupa laporan neraca, jurnal, dan juga laba rugi

3. Dalam sistem ini tidak membahas perubahan modal

STIKOM

(7)

1.4Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penyusunan laporan kerja praktek ini adalah membangun sistem informasi cash

flow di CV. Padantya Alam Panglungan yang mampu memberikan kemudahan

bagi staf accounting dalam pencatatan kas yang masuk dank as yang keluar.

1.5Manfaat

1. Manfaat bagi Perusahaan

a. Dapat memberikan kemudahan pada CV. Padantya Alam Panglungan

dalam pembuatan laporan cash flow.

b. Meningkatkan kualitas CV. Padantya Alam Panglungan dalam

pengelolaan data cash flow.

2. Manfaat bagi mahasiswa

a. Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang suatu sistem

informasi yang real.

b. Mengasah kemampuan dalam manajemen waktu dan sistem perancangan

sistem informasi yang sistematis.

c. Dapat melatih profesionalisme, disiplin, dan skill-skill yang penunjang

lainnya sesuai standar perusahaan.

3. Manfaat bagi STIKOM Surabaya

a. Menjalin hubungan yang baik antaralembaga pendidikan dengan pihak

perusahaan.

b. Agar sumber daya yang dimiliki lebih efektif.

STIKOM

(8)

1.6Sistematika Penulis

Sistmatika dalam laporan Kerja Praktek ini akan dijabarkan dalam setiap

bab dengan pembagian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan

yang ada, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi

penjelasan singkat masing-masing bab.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan membahas tentang sejarah perusahaan, visi dan

misi perusahaan, logo perusahaan, dan struktur organisasi

perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori

dasar dari yang dipakai untuk meyelesaikan permasalahan.

Teori-teori seperti konsep dasar sistem informasi, data flow diagram

(DFD), entity relationship diagram (ERD).

BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas perancangan sistem informasi cash flow,

yaitu System Flow Terkomputerisasi, Data Flow Diagram

(DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur tabel,

Desain Input/Output dan implementasi sistem.

STIKOM

(9)

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari

penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan

selanjutnya.

STIKOM

(10)

2.1 Sejarah CV. Padantya Alam Panglungan

Menggali potensi Wonosalam, Kabupaten Jombang tidak pernah ada

habisnya. Dulu, orang lebih mengenal Wonosalam dengan daerah durian, tapi

lambat laun dengan semakin berkembangnya wilayah tersebut dan semakin

beragamnya obyek-obyek wisata yang ada, Wonosalam makin dikenal dengan

wisata adventure untuk itulah Boro Eco Adventure kami dirikan.

Nama Boro kami ambil dari bahasa Jawa, dari kata “Ngemboro” yang

berarti mengembara, meninggalkan tempat tinggalnya atau dengan kata lain

berpetualang. Dan tidaklah berlebihan jika lokasi yang kami pilih yaitu Dusun

Mendiro, Desa Panglungan dengan ketinggian 800 dpl menjadi daya tarik

tersendiri. Disamping daerahnya yang sejuk di lereng Gunung Anjasmoro (2.277

m dpl), hutan yang masih asri, dan adanya mata air yang melimpah serta tidak

pernah kering di musim kemarau sekalipun yang diberi nama “Kendil Wesi”.

Selain alamnya yang bagus, wilayah ini ternyata juga memiliki cerita

sejarah yang tinggi khususnya Kerajaan Majapahit. Gua Sigolo Golo yang

notabene tempat bersemedi Patih Maudoro (Ayah Damarwulan), juga Sungai

Boro yang membelah wilayah Jombang & Mojokerto dengan airnya yang jernih

dan tidak pernah kering.

STIKOM

(11)

2.2 Logo CV. Padantya Alam Panglungan

Gambar 2.1 Logo CV. Padantya Alam Panglungan

Sumber : CV. Padantya Alam Panglungan

Arti :

Warna Hijau : Branding CV. Padantya Alam Panglungan yaitu warna

hijau yang artinya “Ramah Lingkungan, Kontribusi

Ramah Lingkungan, Mengkampanyekan Lingkungan

kepada Masyarakat Luas dan Menghargai Lingkungan.

Air : Unsur Arung Jeram.

Kata “BORO” : Diambil dari sebuah nama sungai di Desa Wonosalam.

Eco : Lingkungan

Adventure : Petualangan alam dan budaya.

2.3 Lokasi CV. Padantya Alam Panglungan

Lokasi CV. Padantya ALam Panglungan berada di Club House – Wisma

Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya. Sedangkan untuk kegiatan wisata yang

diselenggarakan berada di Dusun Mendiro, Desa Panglungan Wonosalam –

Kabupaten Jombang.

STIKOM

(12)

2.4 Visi dan Misi CV. Padantya Alam Panglungan 2.4.1. Visi CV. Padantya Alam Panglungan

Menjadi penyelenggara wisata petualangan alam berbasis lingkungan dan

masyarakat setempat.

2.4.2. Misi CV. Padantya Alam Panglungan

1. Memfasilitasi kegiatan wisata petualangan alam dengan penuh tanggung

jawab dan bersahabat.

2. Turut serta dalam menjaga lingkungan alam dan sosial budaya setempat.

3. Selalu berupaya meningkatkan kualitas Boro Eco Adventure sebagai provider

eco wisata yang profesional, mulai dari skala regional hingga internasional.

2.5 Struktur CV. Padantya Alam Panglungan

Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan

Direksi

Didik Hendriyanto

General Manager

Agus Sugiarto

Operasional

Wartib

Marketing

Dwi Wijayanto Happy Mary Ramadany

Accounting

Rista W. Wulaningarum

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan

Sumber : CV. Padantya Alam Panglungan

STIKOM

(13)

2.6 Job Deskription

1. Direksi

Tugas seorang direksi antara lain :

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian

(manager).

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

2. General Manager

Tugas seorang general manager antara lain :

a. Melaksanakan kebijakan umum dan teknik perusahaan dalam hal

operasionalnya.

b. Mengobservasi, mengontrol, mengevaluasi pelaksanaan konstruksi.

c. Melakukan koordinasi dengan institusi di dalam dan di luar lingkungan

CV. Padantya Alam Panglungan.

d. Meningkatkan saran dan pertimbangan kepada dewan direksi tentang

pelaksanaan tugas bawahannya.

e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dewan direksi.

3. Marketing

Tugas seorang marketing antara lain :

a. Memasarkan produk kepada calon konsumen.

b. Merencanakan, mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan

pemasaran

STIKOM

(14)

c. Membuat jadwal kerja mingguan dan bulanan sebagai penerapan rencana

kerja operasional pemasaran dan promosi

d. Melaksanakan target pelanggan

e. Membuat laporan mendokumentasikan masukan dan kebutuhan pelanggan

4. Operasional

Tugas seorang operasional antara lain :

a. Mengelola operasional perusahaan dalam sehari-hari

b. Merencanakan kebutuhan dalam perusahaan.

5. Accounting

Tugas seorang accounting antara lain :

a. Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan

mengevaluasi sistem kerja akuntansi untuk pengelolaan data keuangan dan

neraca Rugi/Laba perusahaan.

b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas

perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca Rugi/Laba.

c. Mengontrol dan mengavaluasi pencatatan neraca Rugi/Laba.

STIKOM

(15)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1Konsep Dasar Sistem Informasi

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem,

yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

adalah sebagai berikut: ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu

urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang

di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuschel, adalah

sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe

Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

STIKOM

(16)

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Jogiyanto sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua

atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan. Menurut Fathansya (Basis Data, 1999, hal. 9) Pengertian sistem adalah

Sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsi

(dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara

bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau kegiatan tertentu.

Menurut Robert dalam (Jogiyanto, 1999:102), Informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat

bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Jogiyanto,1999:50). Informasi

dapat dihasilkan dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga

processing system atau information processing system atau information

generation system.

Menurut Leitch dan Davis R. dalam Jogiyanto (1999:24) sistem

informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan

tertentu kepada pihak luar. Laporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi

untuk mengambil sebuah keputusan.

Menurut Jerry FitzGeralt, Arda F. FitzGeralt dan Warren D. Stallings. Jr

(Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur & Praktek

Aplikasi Bisnis, 2005, hal. 1) Pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dari

STIKOM

(17)

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Sistem informasi ini dapat juga di artikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari

komponen-komponen atau blok-blok yang berinteraksi satu sama lain membentuk

satu kesatuan mencapai sasaran.

3.2 Analisa Sistem Informasi

Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke

dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,

hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga

dapat diusulkan perbaikan (Scott, 1996:27).

Menurut Leitch (1999:24) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan laporan-laporan tertentu kepada pihak luar. Laporan tersebut

dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil sebuah keputusan.

Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Memahami kerja sistem yang ada

3. Menganalisis sistem

4. Membuat laporan hasil analisis

STIKOM

(18)

3.3Perancangan Sistem Informasi

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (sistem

planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap

ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Perancangan Sistem Informasi adalah proses penyusunan atau

mengembangkan sistem informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus

dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi

dapat dipenuhi (Jogiyanto, 1999:71). Hasil sistem yang dirancang harus sesuai

kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi.

Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang

jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programer serta ahli-ahli teknik

yang terlibat.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

STIKOM

(19)

3.4Desain Sistem

Setelah tahap analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, maka

analis sistem telah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan.

Lalu tahap selanjutnya yaitu desain sistem.

Desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan

sistem pendefisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

(Jogiyanto, 1999:84). Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem

informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan

alir sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk

menggambarkan physical system. Simbol simbol bagan alir sistem ini

menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk,

laporan-laporan.

Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user

bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.

Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan arus data (data flow

diagram).

3.5 Konsep Cash Flow

Pengertian arus kas menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:257), yaitu:

“Arus kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan

tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode

tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, penbiayaan

dan investasi”.

STIKOM

(20)

Pengertian arus kas menurut Harry Supangkat (2003:33) yaitu:

“ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang berasal dari tiga macam

kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu Kegiatan Operasi, Kegiatan Investasi

dan Kegiatan Pendanaan”.

Menurut Dewi Astuti (2004:23) laporan arus kas yaitu: “suatu laporan

yang mengungkapkan informasi mengenai arus kas dimasa lampau maupun arus

kas yang dianggarkan”.

Cash Flow merupakan arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang

dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang (Brigham

dan Houston 2001 : 47). Laporan ini memisahkan aktivitas-aktivitas menjadi tiga

kategori:

1. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, depresiasi, dan perubahan dalam

aktiva lancar dan kewajiban lancar diluar kas dan utang jangka pendek.

2. Aktivitas investasi, yang meliputi kas atau penjualan aktiva tetap

3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi kas yang dihimpun selama tahun

berjalandengan menerbitkan utang jangka pendek, utang jangka panjang atau

saham.

3.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan

tersimpan (Jogiyanto, HM, 2005:700).

STIKOM

(21)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

terstruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggambarkan secara

rinci sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain

dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.

Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel berikut :

Simbol Arti

Simbol entitas eksternal / Terminal

menggambarkan asal atau tujuan data di

luar sistem.

Menggambarkan entitas atau proses

dimana aliran data masuk

ditransformasikan ke aliran data keluar.

Simbol aliran data menggambarkan

aliran data.

Simbil file menggambarkan tempat data

di simpan.

STIKOM

(22)

1. Terminator

Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas

external yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator

merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau sistem

yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan inputan maupun yang

menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi diluar sistem yang

berkomunikasi dengan sistem. Terminator ini sering juga disebut entitas

(external), sumber atau tujuan (source and sink).

Simbol Terminator :

Gambar 3.1 Terminator

2. Process (Proses)

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen

proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke

output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan

transformasi satu inputan atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan

dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses

diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau

kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan

lengkap sebagai berikut :

a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan

ditulis pada bagian atas simbol.

b. Nama Proses

STIKOM

(23)

Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama

proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses

diletakkan dibawah identifikasi proses.

Simbol Process :

Gambar 3.2 Process

3. Data Store

Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data

Store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada

satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data

store menunjukkan nama dari filenya. Data Store biasanya berkaitan dengan

penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data

Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertiannya

sebagai berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu proses.

b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data,

mengurangi data maupun mengubah data.

Simbol Data Store :

Gambar 3.3 Data Strore atau Database

STIKOM

(24)

1. Alur Data

Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam

proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan

perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.

Simbol Alur Data :

Gambar 3.4 Alur Data

3.7Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek.

Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus

dilakukan.

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model untuk

menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan obyek-obyek

dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD memiliki dua model data

yaitu :

1. Conceptual Data Model (CDM)

Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari

koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas serta hubungan

(relationship) antara entitas-entitas.

STIKOM

(25)

2. Phisical Data Model (PDM)

Model yang menggunakan sejumlah table untuk menggambarkan data serta

hubungan anatara data-data tersebut. Setiap table mempunyai sejumlah kolom

di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship

Diagram adalah sebagai berikut:

1. Entitas

Segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat

diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan

dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

2. Atribut

Pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam

bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi

garis bawah.

3. Hubungan

Hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

yang berbeda, himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas

dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis. Macam-macam kardinalitas adalah:

a. Kerelasian satu ke satu (One to One)

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom

primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan

keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya

mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh

satu departemen saja.

STIKOM

(26)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

b. Kerelasian satu ke banyak (One to many)

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung

dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang

paling sering digunakan.Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu

departemen saja.Namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam

pekerjaan sekaligus.

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Kerelasian banyak ke banyak (Many to Many)

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa

record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain.

Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu

pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B.

STIKOM

(27)

Tabel 3.2 Model ERD

No. Jenis ERD Keterangan

1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan

dapat menggambarkan semua

struktur logic database (DBMS), dan

tidak bergantung dari software atau

pertimbangan struktur data storage.

Sebuah CDM dapat diubah langsung

menjadi PDM.

2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang

mengacu pada pemilihan software

DBMS yang spesifik. Hal ini

seringkali berbeda secara signifikan

dikarenakan oleh struktur tipe

database yang bervariasi, dari model

schema, tipe data penyimpanan dsb.

3.8 Database

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

pengambil keputusan (Linda, 2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu

sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut:

STIKOM

(28)

a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa

mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program

secara optimal.

c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling

mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu:

a. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau

disimpan di media storage dan level yang berkaitan.

b. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis

datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level

yang berkaitan dengan para pemakai.

c. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view

dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data

secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik

yang merupakan penghubung dari internal level dan external level. Seluruh

operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan

hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field,

indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini:

a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar

muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.

b. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.

STIKOM

(29)

c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan

fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.

d. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field

kunci atau field.

e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL)

yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel

atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.

STIKOM

(30)

Analisa merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang

telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan

langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar

dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

4.1 Analisa Sistem

Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa dan

perancangan sistem pengolahan data yang baik. Sistem pengolahan data tersebut

diharapkan mampu meningkatkan kinerja Sistem Informasi Cash Flow di CV.

Padantya Alam Panglungan yang akan dibuat. Untuk mendukung semua ini maka

dibutuhkan analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknis analisis

untuk menghasilkan perencanaan yang baik.

Data dan informasi yang dibutuhkan ialah berkenan dengan tujuan dari

Sistem Informasi Cash Flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Informasi

tentang kebutuhan sistem informasi diperlukan untuk menghasilkan perencanaan

yang dapat mendukung kerja aplikasi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa

diperlukan basis data untuk menyimpan data tentang cash flow.

Dalam bab ini disampaikan rancangan sistem yang menjadi landasan

dalam pembuatan aplikasi Sistem Informasi Cash Flow di CV. Padantya Alam

Panglungan dengan menggunakan VB.Net dan menggunakan database Microsoft

SQL Server 2005 Express.

STIKOM

(31)

4.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dibuatlah sistem yang

baru dimana sistem yang baru ini akan digambarkan pada system flow, Data Flow

Diagram (DFD), rancangan database berupa Entity Relationship Diagram (ERD),

serta desian I/O dari aplikasi yang akan dibuat.

4.2.1 Document Flow Cash Flow

Document Flow terdiri dari dua sub proses yaitu proses penerimaan kas

dan pengeluaran kas.

A. Document Flow Penerimaan Kas

Pengolahan data pemasukan kas secara manual di mulai dari bagian

marketing memberikan bukti pembayaran DP dan bukti pembayaran pelunasan ke

bagian accounting, setelah itu bagian accounting mencatat pembayaran DP dan

pelunasan yang ada di bukti pembayaran DP dan bukti pelunasan. Sesudah itu

bagian accounting membuat laporan penerimaan kas selama sebulan dan laporan

penerimaan kas akan di berikan kepada menejernya untuk di tandatangani jika

sudah sesuai, tetapi jika belum sesuai maka bagian accounting kan membuat lagi

laporan penerimaan kas yang sesuai.

STIKOM

(32)

Marketing Accounting Manager

Start

Bukti Transfer DP dan Pelunasan

Data Pembayaran DP dan pelunasan

Membuat Laporan penerimaan kas Laporan Penerimaan Kas Laporan Penerimaan Kas Memeriksa Laporan Penerimaan Kas Laporan Penerimaan Kas yang telah ditandatangani Finish Bukti Transfer DP

dan Pelunasan Mencatat Pembayaran DP dan pelunasan D D Sesuai Tidak Mendatangani ya

Gambar 4.1 Document Flow Penerimaan Kas

B. Document Flow Pengeluaran Kas

Pengolahan data pengeluaran kas secara manual di mulai dari bagian

operasional melakukan permintaan barang tetapi sebelum melakukan permintaan

barang, bagian operasional mengecek nominal barang yang akan di beli. Jika

barang tersebut maksimal Rp. 500.000 maka bagian operasional langsung mebeli

barang dengan menggunakan uangnya sendiri lalu memberikan nota/bukti

STIKOM

(33)

pembelian barang ke bagian kasir. Bagian kasir akan mengecek nota, apabila

sesuai maka kasir langsung mggantikan uangnya, jika belum sesuai maka kasir

akan melakukan pengecekan nota kembali.

Jika permintaan barang lebih dari Rp. 500.000 maka bagian operasional

akan melakukan permintaan barang atau mengisi form data permintaan kas

sementara dan data permintaan kas sementara akan di serahkan ke bagian

accounting dan bagian accounting akan mengecek data sementara. Apabila sesuai,

maka bagian accounting akan langsung memberikan permintaan data kas

sementara kepada menejer untuk di periksa, apakah disetujui atau tidak. Setelah

data permintaan sudah di setujui oleh menejer, menejer akan mendatangani data

tersebut dan bagian operasional harus menunggu beberapa hari untuk mengambil

uang.

STIKOM

(34)

Bagian Operasional Kasir Accounting Manager Start Data Barang Nota Menggantikan Uang Mengecek Nominal Barang Maksimal 500 ribu? Ya Mengisi Form Permintaan Kas Sementara Tidak Data Permintaan Kas Sementara Mengecek Nota Sesuai Tidak Ya 2 Mencatat Data Pengeluaran Harian Laporan Pengeluaran Harian 4 2 Data Permintaan Kas Sementara Mengecekan Data Kas Sementara Sesuai Tidak Ya Memeriksa Data Kas Sementara

Data Permintaan Kas Sementara yang

telah diperiksa

Setuju

Ya

Mendatangani

Data yang telah di tandatangani Mengeluarkan Uang 3 3 4 Laporan Pengeluaran Harian

Mencatat Data Pengeluaran Bulanan Laporan Pengeluaran Kas Bulanan Memeriksa Laporan pengeluaran Kas Laporan Pengeluaran Kas Bulanan yang

telah diperiksa Finish 5 5 D D D Uang Uang Uang Tidak Sesuai Ya Tidak 1 1

Gambar 4.2 Document Flow Pengeluaran Kas

STIKOM

(35)

4.2.2 Sistem Flow Cash Flow

Sistem Flow terdiri dari dua sub proses yaitu proses penerimaan kas dan

proses pengeluaran kas.

A. Sistem Flow Penerimaan Kas

Pengolahan data penerimaan kas secara sitem terkomputerisasi di mulai

dari bagian marketing memberikan bukti pembayaran DP dan bukti pembayaran

pelunasan ke bagian accounting, setelah itu bagian accounting mengentry data

pembayaran DP dan pelunasan yang ada di bukti pembayaran DP dan bukti

pelunasan dan transaksi pembayaran akan di simpan di database. Sesudah itu

bagian accounting mengentry data penerimaan kas dan membuat laporan

penerimaan kas selama sebulan dan laporan penerimaan kas akan di berikan

kepada menejer.

STIKOM

(36)

Marketing Accounting Manager

Start

Bukti Transfer Dp dan Pembayaran

Rafting

Bukti Transfer Dp dan Pembayaran

Rafting

Entry data Dp dan Pembayaran Rafting Transaksi Pembayaran Membuat Laporan Penerimaan Kas 1 2 Laporan Penerimaan Kas D 1 1 1 Laporan Penerimaan Kas Entry Data Penerimaan Kas Penerimaan Kas Data Pelanggan Finish

Gambar 4.3 System Flow Penerimaan Kas

B. Sistem Flow Pengeluaran Kas

Pengolahan data pengeluaran kas secara sistem terkomputerisai di mulai

dari bagian operasional melakukan permintaan barang tetapi sebelum melakukan

permintaan barang, bagian operasional mengecek nominal barang yang akan di

beli. Jika barang tersebut maksimal Rp. 500.000 maka bagian operasional

STIKOM

(37)

langsung mebeli barang dengan menggunakan uangnya sendiri lalu memberikan

nota/bukti pembelian barang ke bagian kasir. Bagian kasir akan mengentry data

pengeluaran kas harian dan membuat laporan pengeluaran kas harian.

Jika permintaan barang lebih dari Rp. 500.000 maka bagian operasional

akan melakukan permintaan barang atau mengisi form data permintaan kas

sementara dan data permintaan kas sementara akan di serahkan ke bagian

accounting dan bagian accounting akan mengentry data kas dan membuat laporan

kas sementara lalu memberikannya kepada menejer untuk diperikasa. Apabila di

setujui maka menejer akan mendatangani laporan kas sementara. Sesudah itu

bagian accounting membuat laporan pengeluaran kas bulanan dan laporan akan

diserahkan kepada menejer.

STIKOM

(38)

Bag. Operasional Kasir Accounting Manager Start Data Permintaan Barang Maksimal 500? Nota Ya

Entry Data Kas Sementara Tidak 1 1 Membuat Laporan Kas Sementara Laporan Kas Sementara D 2 2 Laporan Kas Sementara Entry Data Pengeluaran Kas Harian Membuat Laporan Pengeluaran Kas Harian Laporan Pengeluaran Kas Harian D 3 Setuju? ya 4 Tidak 4 Laporan yang telah di tandatangani 3 Laporan Pengeluaran Kas Harian Entry Data Pengeluaran Kas 1 Laporan Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas Kas Sementara Pengeluaran Kas Membuat Laporan Pengeluaran Kas 1 D

Data Barang Data Barang

2 Laporan Pengeluaran Kas Memeriksa Laporan Kas Sementara Finish Mengecek Nominal Barang Mendatangani

Gambar 4.4 System Flow Pengeluaran Kas

STIKOM

(39)

4.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan perangkat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD menggambarkan seluruh

kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas.

A. Context Diagram

Context Diagram yang ditampilkan pada gambar 4.5 merupakan context

diagram untuk sistem informasi Cash Flow di CV.Padantya Alam Panglungan

Surabaya.

Data DP dan Pembayaran Raf ting

Data Permintaan Barang

Laporan Penerimaan Kas

Data Penerimaan Kas

Bukti DP dan Pembayaran Laporan Pengeluaran Kas

Data Pengeluaran Kas

Laporan Kas Sementara Data Kas Sementara

Laporan Pengeluaran

Laporan Pembayaran

Data Pembayaran Nota

0

Sistem Inf ormasi Cash Flow

+

Kasir Manager

Accounting

Operasional

Marketing

Gambar 4.5 Context Diagram Sistem Informasi Cash Flow

STIKOM

(40)

B. DFD Level 0 Sistem Informasi Cash Flow

Setelah membuat context diagram dari sistem informasi cash flow di CV.

Padantya Alam Panglungan Surabaya, untuk selanjutnya context diagram tersebut

akan dibagi menjadi sub proses yang lebih detail.

Simpan Data Simpan Data Simpan Data

Simpan Data

Ambil Data Data DP dan Pembayaran Raf ting

Data Kas Sementara

Data Pengeluaran Kas Data Penerimaan Kas

Laporan Pengeluaran

Laporan Pengeluaran Kas

Laporan Kas Sementara

Data Pembayaran Laporan Pembayaran

Data Permintaan Barang Nota

Data Output Karyaw an Data Output Karyaw an

Ambil Data

Laporan Penerimaan Kas Bukti DP dan Pembayaran

Operasional Kasir Accounting Manager Marketing Manager 1 Penerimaan Kas + 2 Pengeluaran Kas +

1 Data Pelanggan

2 Data Karyaw an 3 Transaksi

Pembayaran

4 Penerimaan Kas

5 Data Barang

6 Kas Sementara

7 Pengeluaran Kas

Gambar 4.6 Level 0 Sistem Informasi Cash Flow

STIKOM

(41)

Proses pemecehan context diagram menjadi sub-sub kecil disebut juga

decompose. Dari hasil decompose itu sendiri menghasilkan DFD Level 0 yang

didalamnya terdapat proses pengolahan data penerimaan kas dan data pengeluaran

kas, dimana proses ini lah yang menjelaskan tentang alur data pada sistem

informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan seperti yang terlihat pada

gambar 4.6.

C. DFD Level 1 Pengolahan Data Penerimaan Kas

Simpan Data

Data Output Karyaw an Data Output Karyaw an Simpan Data

Ambil Data

Data DP dan Pembayaran Raf ting

Data Penerimaan Kas

Laporan Penerimaan Kas

Bukti DP dan Pembayaran Marketing

Accounting

Manager

1 Data Pelanggan

2 Data Karyaw an Accounting 3 Transaksi

Pembayaran

4 Penerimaan Kas 3 Transaksi

Pembayaran

4 Penerimaan Kas 1

Pembayaran

2

Penerimaan Kas

Gambar 4.7 DFD Level 1 Pengolahan Data Penerimaan Kas

STIKOM

(42)

Gambar 4.7 merupakan gambar yang menjelaskan alur data dari sistem

informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Dua proses utama

didalam sistem informasi cash flow yaitu mencatat data pembayaran dan data

penerimaan kas. Empat datastore yang terdiri dari dua file master yaitu file master

pelanggan dan file master karyawan, dan dua file transaksi yaitu file pembayaran

dan penerimaan kas.

D. DFD Level 1 Pengolahan data Pengeluaran Kas

Simpan Data

Simpan Data Ambil Data

Data Output Karyaw an Data Output Karyaw an

Laporan Pengeluaran Kas

Laporan Kas Sementara

Data Pengeluaran Kas Data Kas Sementara

Laporan Pengeluaran Laporan Pembay aran

Data Pembay aran Nota

Data Permintaan Barang Operasiona l Kasir Kasir Acc ounting Acc ounting Manager Acc ounting Manager 2 Data Karyaw an

Operasional

5 Data Barang

6 Kas Sementara

7 Pengeluaran Kas 1

Permintaan Barang

2

[image:42.595.58.567.171.674.2]

Pengeluaran Kas

Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengolahan Data Pengeluaran Kas

STIKOM

(43)

Gambar 4.8 merupakan gambar yang menjelaskan alur data dari sistem

informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Dua proses utama

didalam sistem informasi cash flow yaitu mencatat data permintaan barang dan

data pengeluaran kas. Empat datastore yang terdiri dari dua file master yaitu file

master barang dan file master karyawan, dan dua file transaksi yaitu file kas

sementara dan pengeluaran kas.

4.2.4 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang menunjukkan

hubungan antar entitas dan relasinya. ERD terbagi menjadi Conceptual Data

Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A.Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) pada gambar 4.9 merupakan CDM untuk

sistem

informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Ada tiga tabel yang

terdapat pada sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan

diantaranya adalah tabel jenis akun, akun, dan jurnal.

STIKOM

(44)

Gambar 4.9 Conceptual Data Model Sistem Informasi Cash Flow

B.Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah hasil generate dari CDM. Data tabel pada

PDM inilah yang nantinya akan digunakan pada saat pembuatan aplikasi. PDM

dari sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan dapat dilihat

pada gambar 4.10.

memiliki_Jurnal Memiliki

Memiliki_Jurnal

Mempuny ai_Pelunasan

Mempuny ai_DP

Membay ar_Pelunas an

Membay ar_D P

Mempuny ai jenis

Memiliki_Produk Book ing

Mempuny ai J enis Barang

Melakukan Membeli2

Membeli Membeli

(45)

Gambar 4.10 Physical Data Model Sistem Informasi Cash Flow

KODE_AKUN = KODE_AKUN ID_PELU NASAN = ID _PELUN ASAN

ID_D P = ID_DP

KODE_RESERVASI = KODE_RESERVASI

KODE_RESERVASI = KODE_RESERVASI

ID_PELANGGAN = ID _PELAN GGAN

ID_PELANGGAN = ID _PELAN GGAN

KODE_JENIS_AKUN = KODE_J ENIS_AKU N

KODE_PRODU K = KOD E_PRODUK ID_PELANGGAN = ID _PELAN GGAN KODE_JENIS = KODE_JENIS

ID_R EPAR ASI = ID _REPARASI KODE_BARANG = KOD E_BARANG ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN

KARYAWAN ID_KARYAWAN char(10) ID_REPARA SI char(10) NAMA _KARYA WA N char(50) ALA MAT char(50) TGL_LAHIR datetime TELEPON int BARANG

KODE_BARANG char(10) KODE_JENIS char(10) NAMA _BARANG char(50) STATUS char(10) UMUR_EKONOMIS char(10)

REPARASI_BARANG ID_REPARA SI char(10) TGL_REPARASI datetime BIAYA_REPA RASI int ID_TEKNISI char(10) KETERANGAN_TEKNISI char(50)

JENIS_BA RANG KODE_JENIS char(10) NAMA _JENIS_AKUN char(25)

PELANGGA N ID_PELANGGAN char(10) NAMA _PELANGGAN char(50) ALA MAT char(50) TELEPON int

DP

ID_DP char(10) ID_PELANGGAN char(10) KODE_RESERV ASI char(10) TGL_DP datetime SISA_PEMBAYARAN int CARA_BAYAR char(10) PELUNASAN ID_PELUNASAN char(10) ID_PELANGGAN char(10) KODE_RESERV ASI char(10) TGL_PELUNA SAN datetime CARA_BAYAR char(10) RESERVASI

KODE_RESERV ASI char(10) ID_PELANGGAN char(10) KODE_PRODUK char(10) TANGGAL_RESERVASI datetime JUMLAH_ORANG char(25) PRODUK KODE_PRODUK char(10) NAMA _PRODUK char(50) TARIF int FASILITAS char(150) JURNAL ID_JURNAL varchar(10) ID_DP char(10) ID_PELUNASAN char(10) TANGGAL_JURNAL datetime KETERANGAN varchar(100) DEBIT int KREDIT int JUMLAH_RUPIAH int KODE_AKUN varchar(10) AKUN

KODE_JENIS_A KUN char(10) KODE_AKUN varchar(10) NAMA _AKUN varchar(50) SALDO_AWAL int

(46)

4.2.5 Struktur Tabel

Tabel yang nantinya akan dibuatkan databasenya pada sistem informasi

cash flow . Padantya Alam Panglungan yaitu tabel jenis akun, akun, dan jurnal.

A. Nama Tabel : Jenis Akun

Primary Key : Kode_Jenis_Akun

Foreign Key : -

Keterangan : Berisi Jenis Akun

Tabel 4.1 Tabel Jenis_Akun

No Field Type Length Key

1. Kode_Jenis_Akun Varchar 15 Primary Key

2. Nama_Jenis_Akun Varchar 25 -

3. Saldo_Nominal Varchar 10 -

B. Nama Tabel : Akun

Primary Key : Kode_Akun

Foreign Key : Kode_Jenis_Akun

Keterangan : Berisi Akun

Tabel 4.2 Tabel Akun

No Field Type Length Key

1. Kode_Akun Varchar 15 Primary Key

2. Kode_Jenis_Akun Varchar 15 Foreign Key

3. Nama_ Akun Varchar 10 -

4. Saldo Awal int - -

STIKOM

[image:46.595.61.557.170.762.2]
(47)

C. Nama Tabel : Jurnal

Primary Key : No_Jurnal

Foreign Key : Kode_Akun

Keterangan : Berisi jurnal kas masuk, kas keluar dan non kas

Tabel 4.3 Tabel Jurnal

4.2.6 Desain Input Output

Desain input/output Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya

Alam Panglungan adalah sebagai berikut :

1. Form Login

Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk

validasi user yang menggunakan aplikasi.

No Field Type Length Key

1. No_Jurnal Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Jurnal Varchar 25 -

3. Tanggal_Jurnal Datetime 10 -

4. Keterangan Varchar 100

5. Debit int - -

6. Kredit int - -

7. Jumlah_Rupiah int - -

8. Kode_Akun Varchar 10 Foreign Key

STIKOM

(48)

Login

< Input >

< input >

Username

Password

Login Keluar

Ganti Password

Gambar 4.11 Form Login

2. Form Menu Utama

Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi

untuk masuk sebagai username.

Menu Utama

Menu Master Transaksi

Gambar 4.12 Form Menu Utama

3. Form Master Akun

Berikut ini merupakan tampilan dari form akun yang berfungsi untuk input

data akun.

STIKOM

(49)

Form Akun

< Input> < Otomatis >

< input > < otomatis >

Nama_Jenis_Akun

Kode_Jenis_Akun

Kode_Akun

Nama_Akun

Saldo_Nominal

< Pilihan >

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.113 Form Akun

4. Form Master Jenis Akun

Berikut ini merupakan tampilan dari form jenis akun yang berfungsi untuk

input data jenis akun.

Form Jenis_Akun

Kode_Jenis_Akun

Kelompok

Nama_Jenis_Akun

Saldo_Nominal

< Otomatis > < Pilihan >

< input > < Pilihan >

[image:49.595.47.545.76.705.2]

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.14 Form Jenis Akun

STIKOM

(50)

5. Form Transaksi Jurnal Kas Masuk

Berikut ini merupakan tampilan dari form jurnal kas masuk yang berfungsi

untuk input data jurnal kas masuk.

Form Jurnal_Kas_Masuk

Nomor_Jurnal

Tanggal

Keterangan

Nominal

< Otomatis >

< Pilihan > < Otomatis >

Kode_Akun

Nama_Akun

Jumlah_Rupiah

< Otomatis > < Pilihan >

< input >

Total < Otomatis >

Simpan Ubah Hapus Keluar

. .

Gambar 4.15 Form Jurnal Kas Masuk

6. Form Transaksi Jurnal Kas Keluar

Berikut ini merupakan tampilan dari form jurnal kas keluar yang berfungsi

untuk input data jurnal kas keluar.

STIKOM

(51)

Form Jurnal_Kas_Masuk Form Jurnal_Kas_Keluar

Nomor_Jurnal

Tanggal

Keterangan

Nominal

< Otomatis >

< Pilihan >

< Otomatis >

Kode_Akun

Nama_Akun

Jumlah_Rupiah

< Otomatis >

< Pilihan >

< input >

Total < Otomatis >

Simpan Ubah Hapus Keluar

. .

Gambar 4.16 Form Jurnal Kas Keluar

7. Form Transaski Jurnal Non Kas

Berikut ini merupakan tampilan dari form jurnal non kas yang berfungsi

untuk input data jurnal non kas.

STIKOM

(52)

Form Jurnal_Kas_Masuk Form Jurnal_Non_Kas

Nomor_Jurnal

Tanggal

Keterangan

Nominal

< Otomatis >

< Pilihan >

< Otomatis >

Kode_Akun

Nama_Akun

Debit

< Otomatis >

< Pilihan >

< input >

Kredit

< Otomatis >

. .

Total_Debit

Total_Kredit < Otomatis >

< input >

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.17 Form Jurnal Non Kas

8. Laporan Neraca

Berikut ini merupakan desain dari output laporan neraca yang berfungsi

untuk memberikan informasi tentang neraca.

STIKOM

(53)

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Neraca

Aktiva Lancar Aktiva Tetap

Hutang Jangka Panjang Hutang Lancar Modal

Pendapatan Biaya

Total

Gambar 4.18 Laporan Neraca

9. Laporan Jurnal Kas Masuk

Berikut ini merupakan desain dari output laporan jurnal kas masuk yang

berfungsi untuk memberikan informasi tentang kas masuk selama per hari, per

bulan dan per tahun.

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Jurnal Kas Masuk

[image:53.595.80.552.80.701.2]

No Jurnal Tanggal Keterangan Kode Akun Nama Akun Jumlah Rupiah Total Tanggal Periode

Gambar 4.19 Laporan Jurnal Kas Masuk

STIKOM

(54)

10.Laporan Jurnal Kas Keluar

Berikut ini merupakan desain dari output laporan jurnal kas kelur yang

berfungsi untuk memberikan informasi tentang kas keluar selama per hari, per

bulan dan per tahun.

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Jurnal Kas Keluar

No Jurnal Tanggal Keterangan Kode Akun Nama Akun Jumlah Rupiah Total Tanggal Periode

Gambar 4.20 Laporan Jurnal Kas Keluar

11.Laporan Jurnal Non Kas

Berikut ini merupakan desain dari output laporan jurnal non kas yang

berfungsi untuk memberikan informasi tentang kas non kas selama per hari, per

bulan dan per tahun.

STIKOM

(55)

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Jurnal Non Kas

No Jurnal Tanggal Keterangan Kode Akun Nama Akun Debit Kredit Tanggal Periode

Gambar 4.21 Laporan Jurnal Non Kas

12.Laporan Laba/Rugi

Berikut ini merupakan desain dari output laporan laba rugi yang berfungsi

untuk memberikan informasi tentang laporan laba rugi selama per tahun.

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Laba Rugi

Pendapatan

Biaya

[image:55.595.48.557.80.692.2]

Total

Gambar 4.22 Laporan Laba Rugi

STIKOM

(56)

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem

dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk

mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras

dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras,

minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut :

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 Ghz

2. Memory 512 MB RAM

3. VGA 64 GB

Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows 7

2. Microsoft SQL Server 2005

3. Visual Basic.Net 2005

Microsoft Office 2010

4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi

Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem

informasi cash flow pada CV. Padantya Alam Panglungan Surabaya. Berikut

sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini :

STIKOM

(57)

1. Form Menu

Form menu merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini

terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan sistem informasi

cash flow oleh masing-masing karyawan.

Gambar 4.23 Form Menu Utama

Pada menu utama terdapat beberapa sub menu seperti berikut ini :

a. Home : berisi sub menu login yang berfungsi untuk masuk ke

dalam aplikasi sesuai dengan username dan password

masing-masing, logout yang berfungsi untuk keluar dari

aplikasi sesuai dengan username dan password

masing-masing.

b. Menu : berisi master akun, master jenis akun.

c. Transaksi : berisi form-form transaksi yang meliputi transaksi

Jurnal umum.

d. Laporan : berisi form-form untuk menampilkan laporan.

STIKOM

(58)

e. Keluar : untuk keluar membatalkan masuk ke dalam aplikasi.

2. Form Login

Form login ini adalah form pertama yang muncul ketika program

dijalankan. User harus menginputkan username dan password yang sesuai agar

dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form Login ini untuk mengontrol

agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang

tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi

ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan dari form login ini dapat

dilihat sebagai pada gambar 4.24.

Gambar 4.24 Form Login

STIKOM

(59)

3. Form Master Jenis_Akun

Gambar 4.25 Master Jenis akun

Pada form ini user dapat maintenance data jenis akun. Pada textbox

kode_jenis_akun mincul otomatis ketika combobox kelompok dipilih. textbox

nama_jenis_akun di inputkan sendiri dan combobox saldo_awal dipilih.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data jenis_akun yang dientry

oleh user.

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data jenis_akun yang telah

diupdate oleh user.

3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data jenis_akun yang tidak

diperlukan lagi.

4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data jenis_akun.

STIKOM

(60)

4. Form Master Akun

Gambar 4.26 Master Akun

Pada form ini user dapat maintenance data akun. Pada combobox

nama_jenis_akun harus di pilih sesuai yang ada di jenis_akun setelah di pilih,

textbox kode_jenis_akun dan textbox kode_akun akan muncul secara

otomatis. Kemudian textbox nama_akun dan textbox saldo_awal diinputkan.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh user.

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh

user.

3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data akun yang tidak

diperlukan lagi.

4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data akun.

STIKOM

(61)

5. Transaksi Kas Masuk

Gambar 4.27 Transaksi Kas Masuk

Pada form ini user dapat maintenance data jenis akun. Pada textbox

kode_jenis_akun mincul otomatis ketika combobox kelompok dipilih. textbox

nama_jenis_akun di inputkan sendiri dan combobox saldo_awal dipilih.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas masuk yang

dientry oleh user.

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas masuk yang telah

diupdate oleh user.

3. Button hapus satu jurnal, berfungsi untuk menghapus data transaksi kas

masuk per baris jurnal

4. Button hapus satu baris berfungsi untuk menghapus per baris..

STIKOM

(62)

5. Button list jurnal berfungsi untuk melihat data transaski kas masuk yang

sudah di simpan.

6. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data transaksi kas masuk

6. Transaksi Kas Keluar

Gambar 4.28 Transaksi Kas Keluar

Pada form ini user dapat maintenance data jenis akun. Pada textbox

kode_jenis_akun mincul otomatis ketika combobox kelompok dipilih. textbox

nama_jenis_akun di inputkan sendiri dan combobox saldo_awal dipilih.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas keluar yang

dientry oleh user.

STIKOM

(63)

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas keluar yang telah

diupdate oleh user.

3. Button hapus satu jurnal, berfungsi untuk menghapus data transaksi kas keluar

per baris jurnal

4. Button hapus satu baris berfungsi untuk menghapus per baris..

5. Button list jurnal berfungsi untuk melihat data transaski kas keluar yang sudah

di simpan.

6. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data transaksi jurnal kas

keluar..

[image:63.595.48.545.172.681.2]

7. Transaksi Non Kas

Gambar 4.29 Transaksi Non Kas

STIKOM

(64)

8. Laporan Neraca

Gambar 4.30 Laporan Neraca

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai neraca yang

tersedia.

STIKOM

(65)

9. Laporan Kas Masuk

Gambar 4.31 Laporan Jurnal Kas Masuk

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jurnal kas

masuk yang tersedia.

[image:65.595.54.547.83.727.2]

10. Laporan Kas Keluar

Gambar 4.32 Laporan Jurnal Kas Keluar

STIKOM

(66)

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jurnal kas

keluar yang tersedia.

11. Laporan Non Kas

Gambar 4.33 Laporan Non Kas

[image:66.595.64.547.158.723.2]

12. Laporan Laba Rugi

Gambar 4.34 Laporan Laba Rugi

STIKOM

(67)

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai laporan laba

rugi yang tersedia.

STIKOM

(68)

5.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi cash flow di CV.

Padantya Alam Panglungan :

a. Aplikasi ini telah mampu dibuat dan berjalan dengan baik dan sudah cukup

baik dalam memenuhi kebutuhan user dalam mengolah seluruh data laporan

cash flow.

b. Aplikasi ini mampu memberikan kemudahan kepada pengguna dalam

pemakaiannya karena telah dibuat se-sederhana mungkin agar tidak

membingungkan pengguna nantinya.

5.2Saran

Adapun saran yang bisa diberikan untuk kerja praktek ini :

1. Sistem yang sudah dibuat perlu di implementasikan s

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan
Tabel 3.2 Model ERD
Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengolahan Data Pengeluaran Kas
Tabel yang nantinya akan dibuatkan databasenya pada sistem informasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pinsip kerja pembacaan Rancang bangun alat perekam cuaca dari beberapa sensor terintegrasi yang dipakai untuk melakukan perekaman suhu, tekanan udara, kelembaban,

Kondisi DMA Danau Towuti terus menurun di awal tahun 1997 dan mencapai level terendah 316.41 m MSL pada tanggal 14 Nopember 1997, disebabkan oleh 2 faktor, pertama adalah faktor

Ketika pemerintah merestui Program Kelas Khusus Akselerasi, yang selalu dikemukakan adalah pemenuhan hak asasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya

• Kegiatan In Service 2 (in 2) Program Keahlian Ganda di Pusat Belajar SUPM Waiheru Ambon yang di selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, LPPPTK KPTK Gowa

[r]

Lomba majalah dinding ini kelanjutan dari pelatihan mading. Tujuan diadakan lomba majalah dinding ini adalah sebagai motivasi siswa supaya dalam pembuatan majalah

Diduga dengan pemberian TKKS tinggi 2/3 bagian dari media tanah dengan NPK 2 g/tanaman dapat menyediakan unsur hara N, P, K dalam meningkatkan pertumbuhan

Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan