PENGEMBANGAN JARINGAN
VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN)
DI PT. PUPUK KUJANG
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Derry Dwitya Pranata
Rahmat Andi Mulyana
Doddy Maulana Yusuf
:
:
:
10109046
10109047
10109062
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
LAMPIRAN E
Daftar Riwayat Hidup
A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Rahmat Andi Mulyana
2. Nama Panggilan : Ondol
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tempat/Tgl Lahir : Ciamis, 07 September 1990
5. Alamat : Ds/Dsn Purwasari RT 08/01 Kecamatan Banjarsari
Kabupaten Ciamis
46383
6. Agama : Islam.
7. Golongan Darah : B.
8. Status : Belum Menikah.
9. No Telpon / Hp : +6281222867919
10. Email : rahmat_andi_mulyana@yahoo.co.id
B. Pendidikan Formal
1. Sekolah Dasar
SD Negeri Pusakajaya, 1997 – 2003
2. Sekolah Menengah Pertama
SMP Negeri 1 Banjarsari, 2003 – 2006
3. Sekolah Menengah Atas
4. Strata 1
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan S1 Teknik Informatika UNIKOM, 2009 – Sekarang
C. Pendidikan Informal
-
D. Kemampuan Komputer
1. WEB DESIGN&PROGRAMING (HTML,JAVA SCRIPT,PHP,CSS) 2. PROGRAMING (C++,PASCAL,C#,JAVA,DELPHI,Android) 3. DATABASE (MySQL)
4. MS OFFICE (WORD,EXCEL,ACCES,POWER POINT) 5. INSTAL WINDOWS
6. INSTALASI KOMPUTER E. Riwayat Pekerjaan
-
F. Riwayat Organisasi
-Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Bandung, 27 Januari 2013
Yang Membuat
Daftar Riwayat Hidup
A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Derry Dwitya Pranata
2. Nama Panggilan : Derry
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tempat/Tgl Lahir : Kediri, 13 Juli 1990
5. Alamat : Jalan Madura Blok L13 RT.03 RW.05 Kediri
6. Agama : Islam.
7. Golongan Darah : AB.
8. Status : Belum Menikah.
9. No Telpon / Hp : +6283820080754
10. Email : derrydwityapranata7@yahoo.com
B. Pendidikan Formal
1. Sekolah Dasar
SDN Semampi IV Kediri, 1997 – 2001
SDN Ngadirejo I Kediri, 2001-2003
2. Sekolah Menengah Pertama
SMP Negeri 8 Kediri, 2003 – 2006
3. Sekolah Menengah Atas
4. Strata 1
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan S1 Teknik Informatika UNIKOM, 2009 – Sekarang
C. Pendidikan Informal
- EF(English First)
D. Kemampuan Komputer
1. WEB DESIGN&PROGRAMING (HTML,JAVA SCRIPT,PHP,CSS) 2. PROGRAMING (C++,PASCAL,C#,JAVA,DELPHI)
3. DATABASE (MySQL)
4. MS OFFICE (WORD,EXCEL,ACCES,POWER POINT) 5. INSTAL WINDOWS
6. INSTALASI KOMPUTER 7. INSTALASI JARINGAN E. Riwayat Pekerjaan
-
F. Riwayat Organisasi
-Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Bandung, 27 Januari 2013
Yang Membuat
Daftar Riwayat Hidup
A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Doddy Maulana Yusuf
2. Nama Panggilan : Doddy
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tempat/Tgl Lahir : Karawang, 12 April 1992
5. Alamat : Jl.R Ali Mukhtar Adiarsa Barat Karawang
6. Agama : Islam.
7. Golongan Darah : A.
8. Status : Belum Menikah.
9. No Telpon / Hp : +6281281073190
10. Email : doddy_92@yahoo.com
B. Pendidikan Formal
1. Sekolah Dasar
SD Negeri Adiarsa 3, 1997 – 2003
2. Sekolah Menengah Pertama
SMP Negeri 2 Karawang, 2003 – 2006
3. Sekolah Menengah Atas
4. Strata 1
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan S1 Teknik Informatika UNIKOM, 2009 – Sekarang
C. Pendidikan Informal
-
D. Kemampuan Komputer
1. WEB DESIGN&PROGRAMING (HTML,JAVA SCRIPT,PHP,CSS) 2. PROGRAMING (C++,PASCAL,C#,JAVA,DELPHI,Android) 3. DATABASE (MySQL)
4. MS OFFICE (WORD,EXCEL,ACCES,POWER POINT) 5. INSTAL WINDOWS
6. INSTALASI KOMPUTER E. Riwayat Pekerjaan
-
F. Riwayat Organisasi
-Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Bandung, 27 Januari 2013
Yang Membuat
iii
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer --- 14
2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer --- 14
2.2.3 Pengertian Topologi Jaringan --- 16
2.2.4 Jenis-Jenis Topologi Jaringan --- 16
2.2.5 Model Hubungan Jaringan --- 19
2.5.6 Manfaat Jaringan --- 21
iv
2.2.7.1Sejarah Perkembangan VLAN --- 22
2.2.7.2Pengertian VLAN --- 23
2.2.7.3Tipe - Tipe VLAN --- 25
2.2.7.4Perbedaan Mendasar Antara LAN dan VLAN --- 27
BAB 3 PEMBAHASAN --- 33
3.1Jadwal Kerja Praktek --- 33
3.2Teknik Kerja Praktek --- 33
3.3Gambaran Umum Jaringan di PT. Pupuk Kujang --- 33
3.3.1 Spesifikasi Hardware Server dan Client --- 35
3.3.2 Arsitektur Jaringan di PT. Pupuk Kujang --- 38
3.3.3 Konfigurasi IP --- 40
3.4Analisa Jaringan --- 43
3.5Pengembangan Jaringan VLAN PT. Pupuk Kujang --- 45
3.5.1 Langkah Kerja Penambahan User Baru Lokasi yang Sama ---- 49
3.5.2 Langkah Kerja Penambahan User Baru Beda Lokasi --- 51
3.5.3 Langkah Kerja Penambahan User di Gedung Baru --- 53
3.6Arsitektur Jaringan Setelah Pengembangan VLAN --- 55
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN --- 58
4.1Kesimpulan --- 58
4.2Saran --- 58
i
KATA PENGANTAR
Tiada yang patut kami panjatkan selain puja dan puji syukur atas kehadirat
Allah SWT karena atas limpahan dan rahmat-Nya, sehingga laporan kerja praktek
ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
Laporan kerja praktek yang diberi judul “Pengembangan Jaringan
Virtual Local Area Network (VLAN) di PT. Pupuk Kujang” ini disusun untuk
memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek pada program Strata Satu (S1) jurusan
Teknik Informatika Universita Komputer Indonesia.
Dengan segala keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman,
kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari
kekurangan-kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Sehingga laporan ini
tampil dengan beberapa kekurangan. Kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk memperbaiki dimasa mendatang dalam penulisan
maupun penyajian.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga laporan kerja praktek ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Seogoto, M.sc, sebagai Rektor Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM).
2. Irawan Afrianto, S.T.,M.T. sebagai ketua jurusan Teknik Informatika di
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
3. Dian Dharmayanti, S.T.,M.Kom. sebagai dosen wali yang membimbing
dan mengajar dalam pembuatan laporan ini.
4. Herlambang Adi Budiman, S.T. selaku pembimbing kerja praktek di PT.
ii
5. Ayah dan Ibu yang kami sayangi dan cintai yang selalu mendukung dan
mendoakan dalam bentuk moril maupun materil .
6. Sahabat dan teman yang selalu menemani dan membantu dalam suka
maupun duka, serta memberi dorongan semangat dalam pengerjaan
laporan ini.
Mudah-mudahan laporan Kerja Praktek ini bermanfaat khususnya kami
sebagai penulis dan umumnya bagi semua-semua pihak yang membutuhkan.
Bandung, Januari 2013
59
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Gie (2012). CISCO Packet Tracer Untuk Simulasi Jaringan Komputer,
Teknik Informatika, Jakarta.
[2]. Sofana, Iwan (2009). Cisco CCNA dan Jaringan Komputer, Penerbit
Informatika, Bandung.
[3]. Syafrizal, Melvin (2005). Pengatar Jaringan Komputer, Penerbit Andi
Publisher, Yogyakarta.
[4]. Tanenbaum, Andrew (2006). Jaringan Komputer, Penerbit Prehallindo,
Jakarta.
[5]. Winarno, Sugeng (2006). Jaringan Komputer TCP/IP, Penerbit
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, memiliki dampak
bagi semua segi kehidupan. Seiring perkembangan teknologi tersebut, perusahaan
atau instansi-instansi swasta maupun pemerintah dan juga organisasi turut
mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkan teknologi dan
menerapkannya pada perusahaan. Untuk meningkatkan efisiensi waktu yang
dibutuhkan maka diciptakan suatu jaringan yang pada saat ini dikenal dengan
nama jaringan komputer. Jaringan ini disusun berdasarkan beberapa metode yang
dikenal dengan topologi jaringan, diantaranya topologi ring network, topologi star
dan masih banyak topologi jaringan yang lainnya.
PT. Pupuk Kujang saat ini sudah memiliki jaringan komputer yang baik dan
cukup lengkap. Namun pada jaringan LAN di PT. Pupuk Kujang saat ini apabila
ingin menambahkan suatu instansi, user yang memiliki jarak atau lokasi terpisah,
dan juga ingin merubah jaringan, harus membongkar fisik dari suatu jaringan
tersebut yang sudah dibuat yang bisa membutuhkan waktu yang lama dan juga
mengkonfigurasi ulang, karena sewaktu-waktu user bertambah sesuai kebutuhan,
Selain itu apabila ingin menyebarkan informasi kepada beberapa user atau instansi
tertentu, server atau penyebar informasi harus memasukkan IP user satu persatu
sebanyak user yang ingin menerima atau diberi informasi, sehingga membutuhkan waktu yang lama, karena user yang terdapat di pupuk kujang sejumlah 567 user.
PT. Pupuk Kujang memiliki beberapa instansi. Untuk saling berkomuniasi
antar instansi dan pengelolaan tugas masing - masing instansi dan solusi dari
masalah diatas kami membuat pengembangan jaringan Virtual Local Area
2
1.2Perumusan Masalah
Ditemukan beberapa masalah yang dirumuskan permasalahannya yaitu
bagaimana membangun dan mengembangkan VLAN pada jaringan di PT. Pupuk
Kujang.
1.3Maksud Dan Tujuan
Penelitian ini dimaksudkan untuk pengembangan jaringan VLAN di PT.
PUPUK KUJANG.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengoptimalkan penggunaan sistem jaringan komputer PT. Pupuk
Kujang.
2. Mempermudah apabila ingin menambah jaringan di instansi yang
memiliki lokasi yang jauh.
3. Mempermudah apabila ingin menambah user baru.
4. Mempermudah menyebarkan informasi tanpa memasukkan IP
masing-masing user.
1.4Batasan Masalah
Dalam pembuatan laporan ini dibuat beberapa batasan masalah agar
pembahasan lebih fokus pada jaringan komputer yang meliputi:
1. Tipe VLAN yang digunakan adalah berdasarkan port.
2. IP CLASS.
3. Penerapan pengembangan VLAN yang dilakukan sebatas design dengam menggunakang software di CISCO Packet Tracer.
4. Switch yang digunakan adalah switch multi layer yang terdapat di
CISCO Packet Tracer.
3
1.5Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam pengembangan VLAN ini adalah dengan
cara metode pengumpulan data dan metode praktek yang dibutuhkan untuk
pengembangan VLAN. Dimana untuk mendapatkan data, teknik pengumpulan
data yang digunakan ada dua jenis diantaranya sebagai berikut :
1. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul laporan.
b. Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung.
c. Metode Wawancara
Adalah suatu metode dengan mengadakan tanya jawab dengan
pihak-pihak yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.
2. Metode Praktek
Dalam hal ini penulis melakukan praktek implementasi pada Cisco Packet
Tracer. Metode praktek pembangunan VLAN pada jaring yang berjalan sebagai
berikut :
a. Metode Analisis
Metode ini menjelaskan tentang analisis jaringan yang telah berjalan dan
yang akan dibangun ke depan menggunakan VLAN meliputi perangkat
keras yang akan digunakan dan lokasi yang ada pada PT. Pupuk Kujang
b. Design
Mendisain ulang jaringan yang berjalan dengan memperhatikan lokasi atau
lingkungan yang ada pada perusahaan
c. Implementasi
Pada metode ini dilakukan penerapan VLAN yang telah dirancang sesuai
4
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dibahas mengenai pertama profil tempat kerja praktek
diantaranya tentang sejarah instansi, visi instansi, logo instansi,
struktur organisai dan Job description.
Kedua landasan teori diantaranya membahas tentang sejarah
perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network), pengertian
VLAN, tipe-tipe VLAN, bagaimana cara bekerja VLAN, perbedaan
mendasar antara LAN dan VLAN dan perbandingan VLANdan LAN.
BAB 3 PEMBAHASAN
Dalam bab tiga merupakan pembahasan proses mengenai
Pengembangan Jaringan VLAN Pada PT. PUPUK KUJANG.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam kesimpulan dan saran berisi hasil pembahasan pengembangan
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Profil Perusahaan
2.1.1 Sejarah PT. Pupuk Kujang
PT. PUPUK KUJANG didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana
pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, yang telah dilunasi pada thun
1989, serta penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta.
Pembangunan pabrik Pupuk Kujang yang pertama yang diberi nama Pabrik
Kujang 1A dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000
ton/tahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor utama kellogg Overseas
Corporation (USA) dan Toyo Engineerng Corporation (Japan). Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 33 bulan dan diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1978.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1997 dan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Pupuk Kujang tanggal 25 Juli 1997, PT
Pupuk Kujang menjadi anak perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja, dan disetuji
penjualan 10(sepuluh) lembar saham milik PT. Pupuk Sriwidjaja pada PT. Pupuk
Kujang yang diwaakili oleh Yayasan Kesejahteraan Warga Kujang.
Pembangunan Pabrik Kujang 1B dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun
urea dan 330.000 ton/tahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor utama Toyo
Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh 2 (dua) kontraktor dalam
negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Inti Karya Persada Teknik. Pembangunan
Pabrik Kujang 1B ditempuh dalam waktu 36 bulan, dimulai tanggal 1 Oktober 2003
sampai dengan 6 September 2005. Selain dari equity yang dimiliki oleh PT Pupuk
Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh dari pinjaman Japan Bank for
International Cooperation (JBIC) sebesar JPY 27.048.700.000. Peresmian Pabrik
6
Mengenai visi yang dimiliki PT. Pupuk Kujang, yaitu menjadi industri
pendukung pertanian dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global.
Sedangkan misi yang dimiliki PT. Pupuk Kujang, diantaranya:
1. Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
2. Mengembangkan Industri Agrokimia dan Petrokimia yang berbasis
Sumber Daya Alam yang ramah lingkungan
3. Memanfaatkan sumber daya tersedia untuk menghasilkan produk yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
4. Mendukung pengembangan perekonomian nasional dan perekonomian
daerah melalui pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan.
2.1.2 Logo PT. Pupuk Kujang
Gambar 2.1 Logo PT. Pupuk Kujang
Makna Logo
1. Logo berbentuk perisai bermakna pelindung
2. Sentra dari logo adalah Kujang senjata tajam Rakyat Jawa
Barat mengandung makna kejayaan.
3. Lingkaran dalam logo :
a) Lingkaran besar : kebijakan pemimpin b) Lingkaran kecil : kepatuhan yang dipimpin
4. Bulatan-bulatan dalam lingkaran menunjukkan bentuk butiran
7
5. Bentuk padi pada batangnya di kiri kanan kujang bermakna
kemakmuran.
Makna Warna
1. Hijau : kesuburan
2. Kuning : keagungan
3. Putih : kesucian
4. Hitam : keteguhan
Makna Angka
Sembilan butir pada masing-masig batangnya dan enam butir titik dalam lingkaran pada masing-masing sisi kanan dan kiri bermakna tanggal 9 bulan 6 (
juni) yaitu tanggal didirikan PT. Pupuk Kujang di tahun 1975.
2.1.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
8
Di bawah ini adalah struktur organisasi secara umum tempat kami
melakukan kegiatan kerja praktek di PT. PUPUK KUJANG
9
Di bawah ini adalah struktur organisasi secara khusus Biro IT tempat kami
melakukan kegiatan kerja praktek di PT. PUPUK KUJANG
Gambar 2.3 Strukur Organisasi Biro IT di PT. Pupuk Kujang Manager Biro IT
Kabag Super Itenden Bagian Oprasional
Supervisor Hardware Supervisor Server
Kabag Super Itenden Bagian Pengembangan
Sistem
Kabag Super Itenden Bagian Teknik
Supervisor Jaringan Supervisor Database
10
2.1.4 Deskripsi Jabatan Biro IT
Divisi Pengembangan ini di bawah pengawasan Direktur Komersil dan di
bawah Kompartemen Administrasi Keuangan, yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Manager Biro IT
Bertanggung jawab pada performa dari semua tim yang berada pada IT
Operation. Manajer harus mempunyai pengetahuan yang luas pada teknologi yang berada pada wilayah tanggung jawabnya tetapi detailnya tetap berada pada setiap
anggota tim. Bertangggung jawab untuk performa keseharian dari sistem IT,
memaksimalkan availability dari sistem, dan menyelesaikan masalah end user.
Manajer ini juga berperan dalam membentuk sebuah disaster recovery plan dan eksekusinya. Mempunyai manajer dengan peran ini membantu CIO utuk lebih
berfokus pada arah strategis IT dari pada mencemaskan performa keseharian dari
IT.
Bertanggung jawab pada performa dari seluruh tim dalam grupnya. Application
Manager harus mempunyai sebuah pemahaman yang lengkap pada sistem bisnis
yang digunakan. Fungsi yang terpenting adala organisasi dan manajemen tim.
Membuat prioritas, mengatur tim, dan menyelesaikan proyek adalah tanggung
jawab dari application manager. Application Manager mengarahkan tim
pengembangan sesuai dengan prioritas proyek yang dibuat. Manager ini mengatur
jangka pendek dan jangka menengah dari sistem IT untuk meningkatkan
kemampuan, mengintegrasikan proses, dan menyelesaikan proyek sesuai waktu dan
anggaran. Kedua manager berada di bawah CIO (Chief Information Officer), tugas
dari masing manager menurut saya memimpin dan memanage
masing-masing departemen-nya, jadi harus punya kemampuan leadership dan manajerial
yang bagus.
b. Help Desk
11
dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa Biro IT saat berhubungan
dengan client sehingga Help Desk sangat mempengaruhi customer experience.
Help Desk menyimpan database dari masalah dan solusi yang muncul dari operasional IT sehari-hari. Help Desk memfasilitasi komunikasi antara user dan
bagian IT lainnya, merespon crisis, dan membuat prioritas pengerjaan masalah.
Karena merupakan titik pertama hubungan ke client, staf help desk harus
mempunyai pengetahuan yang luas (meskipun tidak mendalam). Hal ini diperlukan
agar sebuah masalah dapat segera dikategorikan dan diberikan pada tim solusi yang
benar.
Helpdesk haruslah menjadi tempat utama client pertama kali menghubungi Biro
IT. Bila tidak, penanganan masalah menjadi tidak terkoordinasi dan pengetahuan menjadi hilang setelah solusi diimplementasikan. Client tidak diperkenankan untuk
menghubungi divisi lain karena akan mengacaukan prioritas kerja. Help Desk
sebaiknya dibantu oleh software tertentu untuk memfasilitasi pelacakan sebuah
insiden, eskalasi masalah, dan pelaporan. Software harus juga mampu melakukan
pengkategorian masalah, menyimpan pengetahuan dari solusi yang didapat, dan
melakukan prioritas pengerjaan.
c. Supervisor Jaringan
Di bagian inilah kami di tempatkan untuk melakukan kerja praktek. Supervisor
Jaringan berfungsi mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang
dibutuhkan oleh bisnis. Network administrator bertanggung jawab pada semua
kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers, gateways, firewall, dan hal yang
berhubungan dengan jaringan lainnya. Mereka melakukan pengawasan traffic
jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas.
Supervisor Jaringan membutuhkan keahlian yang khusus meliputi pengetahuan
pada hardware jaringan, media network / kabel, network protocols, enkripsi, dan
firewall. Tingginya tuntutan keahlian dan pengetahuan pada network administrator menyebabkan tingginya pula pelatihan dan pengalaman yang harus dibayar agar
seorang network administrator menjadi efektif. Pelatihan sendiri membutuhkan
12
Supervisor Jaringan bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang dibutuhkan. Kemudian menentukan solusi yang paling optimal
dan menegosiasikan kontrak dengan vendor. Penilaian kebutuhan, perencanaan
kapasitas, dan implementasi yang baik dapat mengurangi biaya.
d. Supervisor Database
Supervisor Database bertugas mendesain arsitektur database, melakukan install dan konfigurasi database software, berpartisipasi pada desain dan pengembangan
dengan developer, menjamin integritas data, dan mengawasi serta meningkatkan
performa database. Tim ini bertanggung jawab pada database baik pada
lingkungan production maupun lingkungan pengembangan.
Karena kompleksitas dari database relational (jenis yang paling umum dipakai),
beberapa keahlian harus dimiliki oleh database administrator. Umumnya keahlian
yang dibutuhkan mengarah spesifik pada salah satu teknologi database yang dipakai
perusahaan seperti Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL.
Dalam sebuah perusahaan yang besar, Database Administrator sering dibagi
menjadi dua, satu sisi untuk development dan sisi yang lain untuk production.
Pebagian ini lebih dikarenakan pemisahan tugas, seorang developer sebenarnya
tidak diperbolehkan untuk menyentuh production.
e. Network Administrasion Group
Network Administrator Group mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network administrator bertanggung
jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers, gateways,
firewall, dan hal yang berhubungan dengan jaringan lainnya. Mereka melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan
melebihi kapasitas.
Network administrator membutuhkan keahlian yang khusus meliputi pengetahuan pada hardware jaringan, media network / kabel, network protocols,
enkripsi, dan firewall. Tingginya tuntutan keahlian dan pengetahuan pada network
13
dibayar agar seorang network administrator menjadi efektif. Pelatihan sendiri
membutuhkan waktu 5 tahun lebih agar efektif.
Network administrator bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang dibutuhkan. Kemudian menentukan solusi yang paling optimal
dan menegosiasikan kontrak dengan vendor. Penilaian kebutuhan, perencanaan
kapasitas, dan implementasi yang baik dapat mengurangi biaya.
f. Bagian Pengembangan Sistem
Application Development Teams menyediakan pengembangan dan dukungan pada aplikasi bisnis, berdasarkan pada kebutuhan yang dikumpulkan dan
didokumentasikan oleh business analyst. Aplikasi bisnis mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari luar dan dikonfigurasi agar cocok dengan pola bisnis perusahaan.
Application Developers umumnya terspesialisasi pada teknologi tertentu seperti
web, ERP, CRM. Group ini juga umumnya dibagi kedalam tiga kategori besar yang
14
2.2Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut John Gage, chief researcher dari Sun Microsystems, (1984)
memberikan Pengertian jaringan komputer adalah hubungan dari dua atau lebih
komputer, dan perangkat lainnya (seperti printer, hard drive eksternal, modem dan
router), yang terhubung bersama sehingga mereka dapat berkomunikasi saling
berkomunikasi /perintah pertukaran dan berbagi data, perangkat keras dan sumber
daya lainnya. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan
pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan
pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun
perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah
jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan
node[3].
2.2.2 Jenis - Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer terbagi atas lima jenis, diantaranya [3] :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), yaitu merupaka suatu jaringan yang biasanya dimiliki pribadi biasanya dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran
sampai dengan beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer pribadi da workstation dalam kantor sebuah perusahaan
atau pabrik – pabrik untuk pemakaian bersama (resource, misalnya printer) dan
saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN pada dasarnya merupakan suatu versi LAN yang berukuran lebih besar
dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, MAN dapat
mencakup kantor–kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau sebuah kota
15
mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televise bakel.
3. Wide Area Network (WAN)
Sedang untuk WAN sendiri jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali cakupannya yaitu sebuah Negara bahkan benua. WAN yang terdiri
dari kumpulan – kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program
(aplikasi) pemakai.
4. Internet
Untuk internet sendiri sebenarnya sudah banyak sekali jaringannya di dunia pada saat ini, yang seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda–beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering kali berharap untuk bisa berkominikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya.
Keinginan seperti ini yang sering kali memerlukan hubungan antar jaringan yang
tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini memerlukan
sebuah mesin yang disebut gatway guna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Kumpulan jaringan yang terkneksi inilah yang disebut jaringan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak
bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang
ingin mendapatkan informasi ataupun ingin melakukan komunikasi walaupun
sedang diatas mobil atau dalam perjalanan, maka mutlak jaringan tanpa kabel
diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat. Saat ini untuk jaringan
tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan maupun
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
16
2.2.3 Pengertian Topologi Jaringan
Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah
jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik
(physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses
oleh host[4].
2.2.4 Jenis – Jenis Topologi Jaringan
1. Topologi Bus (Bus Topology)
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan
terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan
lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain[4].
Berikut contoh topologi bus :
17
2. Topologi Ring (Ring Topology)
Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara
fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran)[4].
Berikut contoh topologi ring :
Gambar 2.5 Topologi Ring
3. Topologi Star (StarTopology)
Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya
menggunakan Hub atau Switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi
jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node. Topologi
jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah [4].
Berikut contoh topologi Star
18
4. Topologi Mesh (Mesh Topology)
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki
tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya
disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. Komponen utama yang
digunakan dalam topologi mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan
satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi
persilangan) yang beragam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini
menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran ini harus
disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral
dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat
pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang [4].
Berikut contoh topologi Mesh :
19
5. Topologi Tree (Tree Topology)
Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi
Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi
tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan[4].
Berikut contoh topologi Tree :
Gambar 2.8 Topologi Tree
2.2.5 Model Hubungan Jaringan
1. Point to Point (Peer to Peer)
Pada jaringan peer to peer maka setiap komputer yang terhubung pada jaringan
dapat berkomunikasi dengan komputer – komputer lain secara langsung tanpa
melalui komputer perantara. Pada tipe ini sumberdaya komputer terbagi pada
seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumberdaya yang
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan datanya.
Meningkatnya kondisi seperti diatas maka sebuah komputer yang terhubung
dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai
sebuah komputer stand alone. Untuk membangung sebuah jaringan seperti ini kita
20
keamanan dalam jaringan tersebut yang diatur dan dikontrol oleh masing – masing komputer dalam jaringan tersebut.
Berikut contoh model hubungan peer to peer pada Gambar 2.9 :
Gambar 2.9 Model Hubungan peer to peer
Pada gambar Diatas masing-masing komputer dalam sebuah jaringan peer to
peer terhubung secara langsung keseluruh komputer yang terdapat pada jaringan tersebut [4].
2. Client server
Pada jaringan Client Server terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai
server, sedangkan komputer yang lain bekerja sebagai clien. Sesuai namanya maka
komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat
dalam jaringan tersebut. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan server adalah :
a. Disk sharing yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara bersama – sama
pada komputer client.
b. Print sharing yaitu berupa penggunaan perangkat printer secara bersama –
sama.
c. Penggunaan perangkat lain secara bersama demikian pula dengan data dan
sistem aplikasi yang ada.
21
e. Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat – perangkat yang ada
dalam jaringan.
Sedangkan komputer client sesuai namanya menerima dari komputer server
yaitu dimana pengguna jaringan dapat mengakses dan memanfaatkan pelayanan
yang diberikan oleh komputer server. Dalam sebuah jaringan komputer client
biasanya menggunakan komputer yang memiliki kemampuan lebih rendah dari
komputer server, meskipun tidak selalu demikian [4].
2.2.6 Manfaat Jaringan
1. Resource Sharing
Dalam menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama – sama, missal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan
kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah – olah data tersebut berada
didekatnya. Hal ini sering dikaitkan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah
jarak.
2. Reabilitas Tinggi
Dalam jaringan komputer kita akan mendapatkan realibilitas yang tinggi dalam
memiliki sumber alternative persediaan, misalnya semua file dapat disimpan atau
dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila
salah satu mesin rusak, salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat Uang
Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe
memiliki kecepatan kira – kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi.
Ketidak seimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para
perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer – komputer
22
2.2.7 Virtual Local Area Network (VLAN)
2.2.7.1Sejarah Perkembangan VLAN
Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data
hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources
yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan
timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan
semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan
yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal
baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.
Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya
penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih
baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network
(VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local
area Network (LAN).
Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan
alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam
penggunaan IP Address tersebut supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin
host yang ada dalam satu jaringan.
Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di
Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Subnetting merupakan proses
memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang
lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet,
digunakan subnet mask. Seperti yang telah diketahui, bahwa selain menggunakan
metode classfull untuk pembagian IP address, kita juga dapat menggunakan metode
classless addressing (pengalamatan tanpa kelas), menggunakan notasi penulisan singkat dengan prefix. Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat
lanjut, muncul karena ada ke-khawatiran persediaan IPv4 berkelas tidak akan
mencukupi kebutuhan, sehingga diciptakan metode lain untuk memperbanyak
23
2.2.7.2Pengertian VLAN
Sebuah Local Area Network (LAN) pada dasarnya diartikan sebagai sebuah
network dari kumpulan komputer yang berada pada lokasi yang sama. Sebuah LAN
diartikan sebagai single broadcast domain, artinya ada sebuah broadcast informasi
dari seorang user dalam LAN, broadcast akan diterima oleh setiap user lain dalam
LAN tersebut. Broadcast yang keluar dari LAN bisa di saring dengan router.
Susunan dari broadcast domain tergantung juga dari jenis koneksi fisik perangkat
network tersebut. Virtual Local Area Network (VLAN) dikembangkan sebagai pilihan alternatif untuk mengurangi broadcast traffic [2].
Sebuah Virtual LAN merupakan fungsi logik dari sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN kedalam beberapa jaringan virtual. Jaringan
virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama. Implementasi VLAN
dalam jaringan memudahkan seorang administrator dalam membagi secara logik
group-group workstation secara fungsional dan tidak dibatasi oleh lokasi.
Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel
dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen,
tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar berikut ini:
24
Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa datadata
yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun
manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna (User VLAN).
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN
Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan
tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic)
sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port
trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen
switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak
mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP
address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola
melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkan
untuk komunikasi data suara.
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dan sebagainya.
Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN
(tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang
digunakan oleh VLAN.
Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch / bridge yang manageable
25
semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch / bridge
memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan
diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan
(bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya, untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan
router [2].
2.2.7.3Tipe – Tipe VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port
yang di gunakan , MAC address, tipe protokol[2].
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan
oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,
dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2,
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus
berpindah maka Network Administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap
workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua
MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan
suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap
workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap
terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan kekurangannya
bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual, dan untuk jaringan yang
memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
26
3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan,
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasi suatu VLAN.
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router. IP address digunakan untuk memetakan
keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan
ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di
layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di
banding menggunakan MAC addresses.
5. Berdasarkan Aplikasi atau Kombinasi Lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi
yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bisa digunakan oleh
27
2.2.7.4Perbedaan Mendasar Antara LAN dan VLAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan
Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local
Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa
kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan
dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalamsatu
VLAN/bagian (organisasi, kelompok, dan sebagainya) dapat tetap saling
berhubungan walaupun terpisah secara fisik [2].
Adapun beberapa perbandingan dalam jaringan LAN dengan VLAN,
diantaranya sebagai berikut:
1. Perbandingan Tingkat Keamanan
Penggunaan LAN telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam
jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini
semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan
secara bersama (resource sharing atau disebut juga hardware sharing). 10 LAN
memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan
mengakibatkan mudahnya penggunayang tidak dikenal (unauthorized user) untuk
dapat mengakses semua bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka
semakin besar akses yang didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol
keamanan.
VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port
switch diterapkan menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam
satusegmen, port-port yang bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling
berkomunikasi langsung.
Sedangkan port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam
naungan VLAN lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN
tidak meneruskan broadcast.
VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan
28
suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan batas-batas
yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam VLAN tersebut.
Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah mensegmentasi
pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang bersifat rahasia
(sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan yang tergabung secara fisik.
Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN, belum
menjamin keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap
cukup untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan. VLAN masih sangat
memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri
seperti firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion
detection, pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan,
dan sebagainya.
Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat
dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan. Salah
satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol administrasi
secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat dikonfigurasikan,
diaturdan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, rencana
perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses khusus ke dalam
jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi penting dalam
perencanaan dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya dapat dilakukan
secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen secara terpusat maka
administrator jaringan juga dapat mengelompokkan grup-grup VLAN secara
spesifik berdasarkan penggunadan port dari switch yang digunakan, mengatur
tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data melewati jalur yang ada,
mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch, dan memonitor lalu lintas data
serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat melalui tempat-tempat yang rawan di
29
2. Perbandingan Tingkat Efisiensi
Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di
ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya[2]:
a. Meningkatkan Performa Jaringan
LAN yang menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan
komputer satu dengan lain yang bekerja dilapisan physical memiliki kelemahan,
peralatan ini hanya meneruskan sinyal tanpa memiliki pengetahuan mengenai
alamat- alamat yang dituju. Peralatan ini juga hanya memiliki satu domain collision
sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.
Walaupun peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub.
Protokol ethernet atau IEEE 802.3 (biasa digunakan pada LAN) menggunakan mekanisme yang disebut Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection
(CSMA/CD) yaitu suatu cara dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih dahulu
apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data oleh
pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data dilakukan. Bila terdapat dua data
yang dikirimkan dalam waktu bersamaan, maka terjadilah tabrakan (collision) data
pada jaringan. Oleh sebab itu jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half
duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.
Berbeda dari hub yang digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang
bekerja pada lapisan datalink memiliki keunggulan dimana setiap port didalam
switch memiliki domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu sebab itu switch
sering disebut juga multiport bridge. Switch mempunyai tabel penterjemah pusat
yang memiliki daftar penterjemah untuk semua port. Switch menciptakan jalur yang
aman dari port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host sedang
berkomunikasi lewat jalur tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi
jika satu port sibuk, port-port lainnya tetap dapat berfungsi.
Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan ke port dimana
pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan jalur
tersebut diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan fullduplex adalah
30
switch. Komputer tersebut harus memiliki network card yang mampu mengadakan
hubungan full-duflex, serta collision detection dan loopback harus disable.
Switch pula yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau
dengan kata lain switch-lah yang membentuk VLAN. Dengan adanya segmentasi
yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat
menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. Hal ini secara nyata
akan mengurangi penggunaan jalur broadcast secara keseluruhan, mengurangi
penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi kemungkinan terjadinya
broadcast storms (badai siaran) yang dapat menyebabkan kemacetan total di jaringan komputer. Administrator jaringan dapat dengan mudah mengontrol ukuran
dari jalur broadcast dengan cara mengurangi besarnya broadcast secara keseluruhan, membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam satu VLAN
serta jumlah pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN .
b. Terlepas Dari Topologi Secara Fisik
Jika jumlah server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai dan
gedung yang berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar di berbagai
tempat, maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan yang menggunakan sistem
LAN untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak sekali diperlukan peralatan
untuk menghubungkannya. Belum lagi apabila terjadi perubahan stuktur organisasi
yang artinya akan terjadi banyak perubahan letak personil akibat hal tersebut.
Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di
berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara fisik. LAN
yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer
yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu gedung, satu komplek,
dan bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya sangat sulit untuk
dapat mengatasi masalah ini.
Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara
fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau berlainan
gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan meskipun
31
tidak menjadi masalah untuk menambah port bagi VLAN yang baru jika organisasi
atau departemen diperluas dan tiap bagian dipindah. Hal ini memberikan
kemudahan dalam hal pemindahan personel, dan tidak terlalu sulit untuk
memindahkan peralatan yang ada serta konfigurasinya dari satu tempat ke tempat
lain. Untuk para pengguna yang terletak berlainan lokasi maka administrator
jaringan hanya perlu menkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung
dalam satu VLAN yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut
dapat bekerja dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan
yang sama dengan rekan-rekannya.
Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu
jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu perusahaan, karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak pula kebutuhan akan
pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan perubahan
membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router.
VLAN memberikan mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini
serta mengurangi banyak biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub
dan router. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network address yang
sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang sama meskipun tidak
dalam satu lokasi. Permasalahan dalam hal perubahan lokasi dapat diselesaikan
dengan membuat komputer pengguna tergabung kedalam port pada VLAN tersebut
dan mengkonfigurasikan switch pada VLAN tersebut.
c. Mengembangkan Manajemen Jaringan
VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang
dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih
mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan
konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah.
Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka
32
Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi setiap
pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan
pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan perubahan,
tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi
58
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jaringan di PT. Pupuk Kujang menjadi lebih optimal karna menggunakan
jaringan VLAN.
2. Jaringan VLAN mempermudah dalam menambah jaringan di instansi yang
memiliki lokasi yang jauh.
3. Jaringan bisa lebih mudah dikelola oleh seorang administrator jaringan.
4. Mempermudah bagi pekerjaan seorang administrator jaringan dalam
melakukan pengecekan, menyebarkan informasi dan monitoring client.
4.2 Saran
Sebaiknya untuk sistem jaringan yang ada pada perkantoran, gedung
perkuliahan, dan sekolah hendaknya menerapkan jaringan VLAN. Hal ini untuk
memudahkan dalam membagi-bagi group, mempermudah pekerjaan