• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Minat Beli Konsumen Didorong Oleh Penggunaan Media Sosial Instagram dan Pemilihan Lokasi Usaha pada Usaha Clothing Material Disaster

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Minat Beli Konsumen Didorong Oleh Penggunaan Media Sosial Instagram dan Pemilihan Lokasi Usaha pada Usaha Clothing Material Disaster"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Anshori Abdul Aziz

Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 27 November 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat :Sukajaya, Kemiri, RT 09/02 Jayakerta, Karawang, Jawa Barat

No Telepon : 085780000990

Email : anshoriabdulaziz@gmail.com Riwayat Pendidikan : 2000 - 2006 MI Nihayatul Amal

2006– 2009 SMP La Tansa Banten 2009 – 2012 MA Baitul Hikmah

2012 – 2016 Universitas Komputer Indonesia Pendidikan Non Formal

1.Character Building oleh Fakultas Ekonomi UNIKOM dan SECAPA TNI/Angkatan Darat, Bandung 2013

2.Seminar "Membangun Jiwa Entrepreneur Di Kalangan Mahasiswa", Auditorium UNIKOM Bandung, 2015

(2)

PENINGKATAN MINAT BELI KONSUMEN DIDORONG

OLEH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN

PEMILIHAN LOKASI USAHA STUDI KASUS PADA USAHA

CLOTHING MATERNAL DISASTER

Improvement Of Interest To Buy Consumer Driven By The Use Of Social Media Instagram And Selection Of Business Location A Case Study on Consumer

Business Clothing Maternal Disaster

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

ANSHORI ABDUL AZIZ 21212119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)

vi

sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran.

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memberi kontribusi positif baik bagi perusahaan maupun penulis, penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan maka penulis berharap masukan berupa kritik dan saran yang membangun.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesaian proposal usulan penelitian terutama kepada Allah SWT. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku wakil rektor I bidang akademis.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec, Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Raeni Dwi Santy SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

(4)

vii

6. Trustorini Handayani, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh Staf Dosen dan sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8.

Kedua orang tua tercinta ayahanda Acep Ahmad, serta ibunda Suhenah yang senantiasa menjadi kekuatan dan motivasi bagi peneliti dalam menyusun Skripsi ini.

9. Kawan- kawan seperjuangan dari kelas MN1 yang selalu mendukug dan memotivasi.

10. Teman – teman sepermainan yang selalu ngegosip dan ngomongin orang yaitu Annisa, Yustari, Ajeng, Widya, Gita, Deka, Sutresna, Fikri, Angga, Zulfikar, Andrian, Adam, dan Miftah.

11. Komplotan pencari pokemon, freeletics, dan pemain scrabble amatir yaitu Arifin, Rendi, Tomi, Yusuf, Yudi, Alec, Arman, Yazid, dan Rifki.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan pada umumnya serta bagi pembaca dan pihak Maternal Disaster pada khususnya yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.

Bandung, September 2016

(5)

viii

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 13

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 13

1.2.2. Rumusan Masalah ... 14

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 14

1.3.1. Maksud Penelitian ... 14

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 15

1.4. Kegunaan Penelitian ... 15

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 15

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 16

(6)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 18

2.1Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Penggunaan Media Sosial Instagram... 18

2.1.1.1Pengertian Media Sosial ... 18

2.1.1.2Media Sosial Instagram ... 18

2.1.1.3Dimensi Penggunaan Media Sosial Instagram ... 20

2.1.2 Pemilihan Lokasi Usaha ... 23

2.1.2.1 Pemilihan Lokasi Usaha ... 23

2.1.2.2 Faktor Pemilihan Lokasi ... 23

2.1.3 Minat Beli Konsumen ... 24

2.1.3.1 Pengertian Minat Beli Konsumen ... 24

2.1.3.2 Faktor Kekuatan Minat Beli Konsumen ... 25

2.1.3.3 Dimensi Minat Beli Konsumen ... 26

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 27

2.2Kerangka Pemikiran... 29

2.2.1 Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram terhadap Minat Beli Konsumen/Variabel X1 ke Y ... 29

2.2.2 Pengaruh Pemilihan Lokasi Usaha Terhadap Minat Beli Konsumen/Variabel X2 ke Y ... 30

2.3Hipotesis ... 31

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.2. Metode Penelitian ... 32

3.2.1 Desain penelitian ... 33

(7)

x

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data (Penentuan Sampel Minimal) ... 38

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.2.4.1 Uji Validitas ... 44

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.2.4.3 Uji MSI ... 47

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 49

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 49

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif ... 49

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ... 49

3.2.5.1.3 Analisis Regresi dan Asumsi Klasik ... 49

3.2.5.1.4 Analisis Korelasi ... 53

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 54

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 56

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 56

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 58

4.1.3 Deskripsi Jabatan ... 59

4.2 Karakteristik Responden ... 60

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 61

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan ... 62

4.3 Analisis Deskriptif ... 63

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Media Sosial ... 64

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Pemilihan Lokasi ... 71

4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli Konsumen ... 76

(8)

xi

4.4.1 Persamaan Regresi Linear Berganda ... 81

4.4.2 Uji Asumi Klasik ... 83

4.4.2.1 Uji Normalitas ... 83

4.4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 84

4.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 85

4.4.3 Analisis Korelasi ... 86

4.4.3.1 Korelasi secara parsial penggunaan media sosial Instagram terhadap minat beli konsumen ... 87

4.4.3.2 korelasi secara parsial pemilihan lokasi terhadap minat beli konsumen ... 88

4.4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 89

4.5 Pengujian Hipotesis ... 92

4.5.1 Uji Simultan ... 92

4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 94

4.5.2.1 pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap minat beli konsumen ... 94

4.5.2.2 pengaruh pemilihan lokasi terhadap minat beli konsumen ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98

5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 100

Daftar Pustaka ... 102

(9)

102

Adinda Ficha Mega Rahmania dan Saino. 2014. Pengaruh kualitas produk dan daya tarik iklan terhadap minat beli Vaseline healthy white insta fair. Universitas Negeri Surabaya.

Aditya Hermawan dan Harti, 2013. Pengaruh Kualtas Produk Terhadap Minat Beli

Nokia Lumia 920 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Ilmu Manajemen Vol 1 No 6 November 2013, Universitas Negeri Surabaya.

.

Amrullah,Afif Fadin, 2013. Kualitas produk dan promosi terhadap volume penjualan makanan mie instan. Skrpsi, Universitas Negeri Semarang. Any Guntari,Zainal Kamal.(2008).Pengaruh Waktu Serta Lokasi Penjualan, Jurnal

1978-0176 ,Universitas Ahmad Dahlan.

Asad, Issa. (2014). Instant Profit with Instagram. Florida: Issa Asad Book

Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta

Bambang Pranoto (2008)”pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen membeli” , jurnal ilmiah factor exacta”vol.1 2

semptember 2008 stie-ISMI Jakarta

Barnard, Malcolm. (2006). Fashion sebagai Komunikasi: Cara

Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas dan Gender. Bandung: Jalasutra

Bayu. R. 2010. Pengaruh Lokasi Perpustakaan Umum Kabupaten Sukoharjo Terhadap Minat Berkunjung Pelajar SMP di Kabupaten Sukoharjo. Universitas Diponegoro, Semarang.

Bungin, M. Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Delaney, Dave (2013). New Business Networking: How to Effectively Grow Your Business Network Using Online and Offline Methods. Que Publishing, USA

Dinawan. R. M. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Yamaha Mio PT. Harpindo Jaya Semarang ). Tesis Universitas Diponegoro. Semarang.

(10)

103

Fure, Hendra, 2013, “Lokasi, Keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca”

Jurnal EMBA Vol.1 3, ISSN 2303-1174

George R. Terry. 1992. Definisi Manajemen dalam Buku Dasar-Dasar Manajemen. Penerbit Bumi Angkasa.

Hatane Samuel.( 2007 ).”Perilaku dan Keputusan Pembelian konsumen Restoran

melalui Stimulus 50% discount di Surabaya”,Jurnal manajemen pemasaran

Vol 2 No 2 73-80.

International Journal of Empirical generalizations In Marketing Science 8,(2003),1-21

Levy,Michael, Ph.D,and Barton A.Weitz,PhD., (2007). Retailing Managemen. 6 Edition,New York : McGraw-Hill Inc.

Machfoedz, Mahmud (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Cakra Ilmu, Yogyakarta

Nadia Jesicca & Maria Istiningsih (2010). “Pengaruh Produk,Playanan,Harga dan Lokasi terhadap kepuasan tamu di hotel jawa mariot” , jurnal bisnis

perspektif vol.2 no 1 januari 2010 unive katolik darma cendika. Kartini, Maria Sara, 2015, Presespsi Mahasiswa fakultas ekonomi universitas

jember terhadap manfaat instagram sebagai media online shop, Skripsi Universitas Jember.

Kinnear, Thomas C. And James R. Taylor. 1995. Marketing Research: An Applied Approach. McGraw Hill Text.

Kismono G. 2001. Pengantar Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid 1. PT. Intan Sejati Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi kedelapan jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

No. 1.

(11)

104

Mowen, J.C. 2002. Consumer Behavior 4th Edition, Prentice Hall. New Jersey. Natalia, Lia. 2010. Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat

Konsumen untuk Berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma. Jakarta.

Raharjani J. 2005.Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja.Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi Volume. 2 no.1.Universitas Diponegoro. Semarang.

Rahul Argha Sen, 2014, “Online shopping: A study of the factors influencing online purchase of products in Kolkata”, International Journal of

Management and Commerce Innovations ISSN 2348-7585 (Online) Vol. 2, Issue 1, pp: (44-52), Month: April 2014 - September 2014.

Remias M dan Yenny Lukman. 2005. Analisis Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan Coffee Shop Asing dan Coffee Shop Lokal. Jurnal Manajemen Perhotelan. FE – UKI Petra, Surabaya.

Rifki Khoirun Nizar. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Layanan, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Tanah Non Subsidi Saladin.Djaslim,(2010).Manajemen Pemasaran.Penerbit Linda Karya Bandung. Saladin,Djaslim,(2007).Intisari pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Penerbit

Linda Karya,Bandung

Septhani Rebeka Larosa/2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang)

Straubhaar, Joseph, LaRose, Robert dan Davenpor Lucida. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology. USA: Wadsworth Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian

Untuk Bisnis, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabet. Bandung.

(12)

105

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2005. Service Managemend. Edisi kedua Andi Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. (1997),Strategi Pemasaran, Edisi Ke-2. Andi Offset,Yogyakarta Tjiptono, Fandy dan Gregonus Chandra. 2009. Service, Quality, and Satisfaction. Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, CV.Andi Offset,

Yogyakarta. Internet :

wearesocial.com/uk/ diakses pada Rabu, 06 April 2016

https://www.instagram.com/press/ diakses pada Rabu, 06 April 2016

(13)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dan kemajuan industri, salah satunya dapat kita lihat dengan adanya perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Hal ini dapat terlihat dengan munculnya industri barang dan jasa. Kemajuan sektor industri yang pesat menimbulkan tingkat persaingan usaha yang ketat. Demikian juga untuk produk pakaian yang merupakan barang kebutuhan primer bagi manusia.

Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif dan mengikuti perkembangan mode saat ini, selain itu tentunya perusahaan harus mampu menarik perhatian dari khalayak guna mencapai tujuan perusahaan.

(14)

2

Guna menjalankan strategi bisnisnya, perusahaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah aktivitas perusahaan dan dapat bersaing dengan pesaing. Ditambah dalam dua dekade terakhir perkembangan teknologi informasi dan komunikasi meningkat dua kali lebih cepat, perkembangan tersebut tidak dapat terlepas dari peran penting internet sebagai media yang memudahkan dalam proses transfer data dan informasi antar penggunanya. Tidak dapat dipungkiri sejak World Wide Web dirilis pada 1991, pengguna internet semakin bertambah tiap tahunnya termasuk di Indonesia.

Maraknya penggunaan internet sebagai bentuk dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka mulai muncul berbagai macam media untuk memudahkan manusia berkomunikasi. Social media merupakan salah satu media di internet yang banyak digunakan oleh oleh pengguna internet.

(15)

(sumber: wearesocial.com/uk/ diakses pada 06 April 2016)

Gambar 1.1

Penngguna Internet di Indonesia

Melihat angka tersebut, tak heran jika sekarang media sosial mulai menjadi salah satu senjata andalan bisnis berbasis elektronik (e-business). Salah satu cakupan e-business yang sangat diuntungkan oleh keberadaan media sosial yaitu

e-commerce. Selain digunakan sebagai alat promosi, media sosial juga seringkali digunakan sebagai media untuk mengontrol trnsaksi pembelian dan komplain dari pembeli.

(16)

4

Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh pengguna internet melalui telepon genggam pintar (smartphone), kegunaan instagram itu sendiri sebagai media berbagi foto atau gambar di internet yang memungkinkan pengguna memasang filter digital dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial.

Menurut situs resmi instagram, pengguna aktif platform berbagi foto ini sudah mencapai 400 juta lebih pengguna setiap bulannya, 75% diantaranya berasal dari luar negara asalnya yaitu Amerika. Dan terdapat lebih dari 40 miliar foto yang telah dibagikan, dengan rata rata 80 juta foto dan 3.5 miliar likes per hari.

(Sumber: https://www.instagram.com/press/ diakses pada 6 April 2016)

Gambar 1.2

Data Pengguna Instagram

(17)

instagram memudahkan untuk konsumen melihat produk yang di jual dan dapat langsung memberi komentar di bawah foto yang diminati. Instagram terlihat bertambah fungsi menjadi tempat strategis para pebisnis untuk memasarkan barang dagangannya. Produk jualan online nya mulai dari tas, sepatu hingga baju

fashion. Pelaku usaha mengaku lebih mudah memasarkan produknya melalui instagramkarena sasaran pertama adalah orang yang paling dekat dengannya, bisa juga melalui teman yang awalnya dari mulut ke mulut sambil menunjukan akun instagram, komunikasi tersebut sangat efektif bagi para penjual, dengan adanya media instagram semakin mudahnya penjual menunjukkan foto atau katalog barang jualannya. Dalam hal ini secara tidak langsung proses tersebut membentuk suatu rangkaian komunikasi bisnis (Maria Kartini, 2015;63).

Kemudahan yang ditawarkan oleh sistem e-commerce melalui media sosial instagram menarik minat masyarakat untuk memulai bisnis online. Data dari lembaga riset ICD yang dilansir dari http://startupbisnis.com/ memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%). Meskipun begitu, penggiat bisnis online tidak dapat melupakan penjualan secara langsung (Hard Selling), salah satu caranya dengan membuka toko.

(18)

6

Pendapatan dari suatu usaha akan meningkat ketika mampu memilih lokasi bisnis yang tepat untuk usaha. Karena lokasi memang menentukan titik perkembangan suatu usaha atau bisnis. Ketika bisnis berada pada lokasi yang tidak mendukung sama sekali, maka secara otomatis, akan tergeser dengan bisnis yang didukung oleh lingkungan tersebut.

Hal itulah yang umum dirasakan oleh kebanyakan wirausahawan yang ingin memulai bisnisnya. Keputusan dalam menentukan lokasi toko sangatlah penting dan krusial, selain karena ditentukan oleh faktor biaya juga akan menentukan bagaimana usaha tersebut berjalan di masa yang akan datang dan apakah usaha tersebut akan berkembang atau tidak.

Maternal Disaster merupakan sebuah brand fashion asal Bandung yang muncul dari semangat idealisme dengan mengusung nuansa kelam. Laman resmi maternaldisaster.com menuturkan Maternal berdiri sejak tahun 2003 atas dasar kesukaan akan music, fashion, skateboard, dan graphic design. Produk yang diproduksi antara lain kaos, hoodys, kemeja, jaket, topi, dompet, belt, tas, jeans, dan shoes. Maternal Disaster adalah brand yang kritis akan keadaan sosial di masyarakat, dengan desain-desain yang provokatif juga terinspirasi dari kejadian-kejadian sosial yang khususnya terjadi di masyarakat Indonesia.

(19)

Tabel 1.1

Akun Instagram Maternal Disaster

No Nama Akun Fungsi

1 @maternal_disaster Akun utama yang menampilkan

brand activity, kolaborasi, mengkritik isu sosial dll.

2 @maternaldisaster Akun khusus yang menampilkan katalog dari Maternal Disaster

Sumber : instagram diakses pada 08 April 2016

Meskipun follower instagram kedua akun diatas lebih banyak dari pesaing dengan jenis produk sama, Vidi Nurhadi selaku co founder Maternal Disaster menuturkan bahwa tingkat penjualan online seringkali mengalami penurunan dan kenaikan nya pun tidak menentu. Lebih lanjut Vidi menambahkan

“makanya kita jual lewat store juga, dengan harapan konsumen bisa langsung

(20)

8

Upaya yang dilakukan Maternal dalam meningkatkan penjualan melalui media sosial instagram mengalami hambatan dengan banyaknya persaingan antar brand dan produk sejenis semakin ketat sehingga dapat berdampak pada menurunnya penjualan, ditambah banyaknya kasus penipuan mengenai belanja online

berdasrkan riset dari Nielsen yang dilansir dari http://startupbisnis.com/ menyatakan bahwa 60% orang Indonesia masih takut untuk memberikan informasi kartu kredit mereka di internet untuk belanja online, lebih besar dari negara-negara di Asia Tenggara kecuali Filipina. Begitupula dengan pemilihan lokasi yang dilakukan oleh pihak Maternal yang dirasa kurang efektif, hal itu ditandai dengan seringnya Maternal berpindah lokasi penjualan, meskipun infromasi yang diberikan melalui media sosial sangat jelas akan tetapi banyak pelanggan yeng mengalami kesulitan mencari lokasi toko ketika Maternal berpindah lokasi. Dengan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap belanja online dan kesulitan untuk menemukan toko penjualan secara tidak langsung penghasilan menurun sehingga operasional perusahaan terhambat.

Batasan dalam penelitian ini mencakup pengguanaan media sosial instagram dan penempatan lokasi usaha berupa retail penjualan dan flagship store guna meningkatkan minat beli konsumen dimana dalam penelitian ini variable-variabel tersebut akan diuji tingkat hubungan secara parsial pada usaha clothing Maternal Disaster.

(21)

Tabel 1.2

Survey Awal Tanggapan Konsumen Maternal Disaster Tentang Penggunaan Media Sosial Instagram

Pertanyaan

YA TIDAK

Frekuensi % Frekuensi apakah anda mengikuti akun terbilang menarik (Context)

22 73,4% 8 26,6%

Sumber : data primer yang telah diolah

(22)

10

penggunaan media sosial instagram yang dilakukan oleh Maternal Disaster sudah berjalan secara baik.

Tabel 1.3

Survey Awal Tanggapan Konsumen Maternal Disaster Mengenai Pemilihan Lokasi Toko

Sumber : data primer yang telah diolah

(23)

responden menyatakan bahwa usaha clothing Maternal Disaster belum memiliki lokasi yang baik.

Tabel 1.4

Survey Awal Tanggapan Konsumen Maternal Disaster Terkait Minat Beli lain. (Minat refrensial)

13 43,4% 17 56,6%

apakah anda tertarik untuk membeli produk lainnya yang ditawarkan oleh maternal disaster (Minat preferensial)

19 63,4% 11 36,6%

Apakah anda selalu mencari tahu informasi tentang maternal disaster. (Minat eksploratif)

6 20% 24 80%

Sumber : data primer yang telah diolah

(24)

12

maternal disaster baik itu promosi, detil produk, dsb. Rata – rata minat beli 54,2% responden tidak tertarik terhadap produk maternal disaster.

Dalam hubungan penggunaan instagram dan lokasi usah terhadap minat beli perlu strategi yang tepat dan unggul agar perusahaan dapat memberikan pelayanan optimal dalam penjualan online maupun langsung melalui toko yang terjangkau oleh semua kalangan utntuk mendapatkan minat beli yang tinggi di konsumen, sehingga konsumen akan tetap menggunakan produk tersebut karena sudah percaya dan merasa diperhatikan dengan baik sesuai dengan kebutuhannya. Data penjualan Maternal Disaster selama 2015 sebagai berikut :

Tabel 1.5

Data penjualan produk Maternal Disaster tahun 2015

No Bulan Unit Terjual

1 Januari 415

2 Februari 478

3 Maret 543

4 April 684

5 Mei 450

6 Juni 425

7 Juli 397

8 Agustus 649

9 September 560

10 Oktober 591

11 November 514

12 Desember 608

Jumlah 6314

Sumber : Maternal Disaster

(25)

unit, beda halnya dengan yang terjadi pada bulan Juli yang mencapai angka 397 yang menjadi angka penjualan paling rendah selama 2015. Fluktuasi yang terjadi ini dapat mempengaruhi terhadap tujuan perusahaan, oleh karena itu manajemen perusahaan sebaiknya dengan cepat dan tepat melakukan sebuah perubahan dengan strategi yang baik dan tepat. Volume penjualan berawal dari minat beli yang kemudian akan mencapai terhadap keputusan pembelian, oleh karenanya manajemen yang baik akan melakukan strategi untuk meningkatkan minat beli konsumen, karena awal dari volume penjualan yang baik adalah minat beli konsumen yang tinggi.

Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Minat Beli Konsumen Didorong Oleh Penggunaan Media Sosial Instagram Dan Pemilihan Lokasi Usaha pada Usaha Clothing Maternal Disaster

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

(26)

14

strategis dengan biaya lebih murah yang mengakibatkan Maternal Disaster kerap berpindah lokasi toko adapun lokasi toko yang saat ini ditempati sulit ditemukan oleh konsumen baru.

1.2.2 Rumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan responden tentang penggunaan media sosial instagram pada usaha clothing Maternal Disaster.

2. Bagaimana tanggapan responden tentang pemilihan lokasi toko Maternal Disaster

3. Bagaimana tanggapan responden tentang minat beli konsumen pada usaha clothing Maternal Disaster.

4. Seberapa besar pengaruh penggunaan media sosial instagram terhadap minat beli pada usaha clothing Maternal Disaster secara parsial.

5. Seberapa besar pengaruh pemilihan lokasi toko terhadap minat beli pada usaha clothing Maternal Disaster secara parsial.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

(27)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan dari penelitian ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang penggunaan media sosial instagram pada usaha clothing Maternal Disaster.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang pemilihan lokasi toko Maternal Disaster

3. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang minat beli konsumen pada usaha clothing Maternal Disaster.

4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial instagram terhadap minat beli pada usaha clothing Maternal Disaster secara parsial.

5. Untuk mengetahui pengaruh pemilihan lokasi toko terhadap minat beli pada usaha clothing Maternal Disaster secara parsial.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah dengan memberikan kontribusi penelitian media sosial yang ramai digunakan dewasa ini sebagai saluran promosi dan pemilihan lokasi usaha yang dapat menentukan mudah atau tidaknya konsumen memperoleh suatu produk.

(28)

16

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Maternal Disaster agar lebih efisien dan dapat mencapai tujuan perusahaan tanpa mengeluarkan sumber daya yang lebih banyak.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Perkembangan teknologi mendorong kemajuan ilmu pengetahuan maka diperlukan penelitan teoritis guna membahas media sosial sebagai media saluran promosi agar bermanfaat bagi insan cendikia diseluruh dunia.

Pembahsan mengenai pengaruh dari media sosial instagram dan pemilihan lokasi usaha terhadap peningkatan minat beli konsumen ini dapat memberikan udara segar bagi khasanah ilmu di perguruan tinggi mengenai media sosial dan peningkatan minat beli konsumen.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dan pengumpulan data yang dilakukan penulis bertempat di flagship store Maternal Disaster yang merupakan toko utama yang bertempat Jl. Wirangun Angun No 4B Bandung.

Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti peneliti mengadakan penelitian pada konsumen dengan menyebar kuisioner.

1.5.2 Waktu penelitian

(29)

Tabel 1.6

Pelaksanaan penelitian No Uraian

Waktu Kegiatan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Survey tempat penelitian 2 Melakukan

penelitian 3 Bimbingan

UP 4 Seminar

UP 5 Revisi UP 6 Penelitian

(30)

18 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Penggunaan Media Sosial Instagram 2.1.1.1 Pengertian Media Sosial

Menurut Malita (2011;68) media sosial mendeskripsikan teknologi online

dan kebiasaan orang-orang yang menggunakanya untuk berbagi pendapat, wawasan, pengalaman dan pandangan. Media sosial terdapat beberapa bentuk, seperti teks, gambar, suara, dan video. Media sosial memiliki tipe yang khas menggunakan teknologi seperti blog, message board, podcasts, dan wikis yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi.

Sedangkan definisi media sosial menurut Evans (2008:33) adalah demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten menjadi penerbit konten. Hal ini adalah pergeseran dari mekanisme siaran dari sebuah model ke banyak model, yang berakar dari percakapan antara penulis, orang dan rekan-rekan. Social media menggunakan “konsep orang banyak” agar dapat terhubung dengan informasi secara bersama-sama.

2.1.1.2 Media Sosial Instagram

(31)

Atmoko (2012:28) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Instagram Handbook menjelaskan bahwa aplikasi Instagram memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah, yaitu sebagai berikut:

1. Home Page

Halaman utama menampilkan linimasa foto-foto terbaru dari sesame pengguna yang telah diikuti.

2. Comments

Foto-foto yang ada di Instagram bisa dikomentari dengan kolom komentar. 3. Explore

Explore merupakan tampilan dari foto-foto popular yang paling banyak disukai para pengguna Instagram.

4. Profile

Dihalaman profil kita bisa mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna, baik itu diri kita maupun orang lain sesama pengguna.

5. News Feed

Fitur ini menampilkan notifikasi terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram.

Lebih lanjut Atmoko (2012:59) menuturkan, meski instagram disebut layanan photo sharing, tetapi Instagram juga merupakan jejaring social. Karena disini kita bisa berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan di Instagram, yaitu:

1. Follow

(32)

20

mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang kita anggap menarik untuk diikuti.

2. Like

Jika menyukai foto yang ada di linimasa, jangan segan-segan untuk memberi like. Pertama dengan menekan tombol like dibagian bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.

3. Komentar

Sama seperti like, komentar adalah bagian dari interaksi namun lebih hidup dan personal. Karena lewat komentar, pengguna mengungkapkan pikirannya melalui kata-kata. Kita bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.

4. Mentions

Fitur ini memungkinkan kita untuk memanggil pengguna lain. Caranya adalah dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukan akun instagram dari pengguna tersebut.

2.1.1.3 Dimensi Penggunaan Media Sosial

Penggunaan sosial media yang berhubungan dengan aktivitas e-commerce,

dimana perusahaan menginginkan perubahan dari “trying to sell” menjadi

“making connection” dengan pelanggan. Begitu juga dengan sosial media

(33)

Menurut penelitian dari Hauer (dalam Solis, 2010: 263) bahwa terdapat 4 C dalam penggunaan social media:

1. Context

How we frame our stories” adalahbagaimana membentuk sebuah pesan atau cerita (informasi).

2. Communication

The practice of sharing our story as well as listening, responding, and growing

Adalah cara berbagi cerita atau informasi yang meliputi cara mendengarkan, merespon, dan menumbuhkan.

3. Collaboration

Working together to make things better and more efficient and effective” Adalah

Kerja sama antara pengguna social media untuk membuat hal baik yang lebih efektif dan efisien.

4. Connection

The relationships we forge and maintain” Yaitu pemeliharaan hubungan yang sudah terbina.

Armano (dalam Solis, 2010:263-264) juga mengemukakan 4C media sosial dengan pendekatan membangun komunitas, yaitu:

1. Content

Quality content is ideal for attracting the audience necessary to build community” Adalah kualitas konten atau isi pesan yang ideal untuk menarik audiens dan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membangun komunitas.

2. Context

(34)

22

3. Connectivity

“Designing experiences to support microinteractions” Konektifitas adalah

merancang pengalaman yang mendukung interaksi. 4. Continuity

Providing an on going, valuable, and consistent user experience” Adalah menyediakan informasi dan pengalaman yang terus menerus, bernilai dan secara konsisten pada khalayak.

Perusahaan seringkali menggunakan media sosial sebagai alat pemasaranya (media sosial marketing). Media sosial marketing berbeda dengan traditional marketing, media sosial marketing membutuhkan perhatian dan strategi khusus untuk membangun sebuah brand image. Media sosial marketing merupakan penggunaan media sosial yang berhubungan dengan aktivitas

pemasaran, dimana perusahaan menginginkan perubahan dari “trying to sell

menjadi “making connection” dengan pelanggan. Media sosial marketing juga

membuat komunikasi dengan pelanggan menjadi lebih dekat, lebih mencoba menunjukan sebuah brand daripada mencoba untuk mengontrol image (Gordhamer, 2009;82).

(35)

2.1.2 Pemilihan Lokasi Usaha 2.1.2.1 Pemilihan Lokasi Usaha/Toko

Secara umum, pemilihan lokasi oleh suatu unit aktivitas ditentukan oleh beberapa faktor seperti: bahan baku lokal (local input); permintaan lokal (local demand); bahan baku yang dapat dipindahkan (transferred input), dan permintaan luar (outside demand). (Hoover dan Giarratani, 2007;42).

Menurut Fandy Tjiptono (2002: 92) Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.

Fandy Tjiptono (2006;84) dalam penelitian Aprih Santoso dan Sri Widowati (2011: 183) variable lokasi lebih memakai indikator berikut :

1. Keterjangkauan lokasi.

2. Kelancaran akses menuju lokasi. 3. Kedekatan lokasi.

2.1.2.2 Faktor Pemilihan Lokasi

Menurut levy (2007;213) ada beberapa karakteristik dari lokasi yang bisa mempengaruhi penjualan dari suatu took atau tempat berjualan yaitu:

1. Visibilitas dari tempat tersebut.yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dari jangkauan normal

(36)

24

3. Ketersedian tempat parkir yaitu luas atau tidak nya tempat parkir bagi kendaraan

4. Faktor ketersidaan angkutan umum yaitu lokasi yang dilalui oleh transportasi yang melewati tempat tersebut.

5. Karakteristik dari lokasi yaitu kesetrategisan akan lokasi. 2.1.3 Minat Beli Konsumen

2.1.3.1 Pengertian Minat Beli Konsumen

Kotler dan Keller (2003:181). Mengemukakan bahwa minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

Mehta (1994:66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yangberhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

(37)

Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.

2.1.3.2 Faktor Kekuatan Minat Beli Konsumen

Swastha dan Irawan (2001;162) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.

Lidyawatie (2008;84) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :

1. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

2. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah. 3. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang

(38)

26

4. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

5. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang

2.1.3.3 Dimensi Minat Beli Konsumen

Menurut Tezza Adriansyah Anwar (2007;63) Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk adalah tahap keinginan (interest) lalu tahap kehendak (awarnes) yang kuat untuk menikmati jasa tersebut. Menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1. Minat transaksional Yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Hal ini bermaksud yakni konsumen telah

memiliki minat untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan.

2. Minat referensial Yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen yang telah memiliki minat untuk membeli akan menyarankan orang terdekatnya untuk juga melakukan pembelian produk yang sama.

(39)

4. Minat eksploratif Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis mempelajari dan membaca penelitian Terdahulu yang dilakukan oleh peneliti Terdahulu, untuk menjaga keaslian penelitian, maka dapat dibandingkan dengan penelitian-penelitian Terdahulu yang berkaitan dengan variable penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1

(40)
(41)

2.2 Kerangka Pemikiran

Keputusan pembelian adalah perilaku konsumen yang timbul karena adanya rangsangan dan pengaruh dari pihak lain. Dalam dunia yang penuh dengan pilihan, promosi penjualan yang baik akan membuat pelanggan berhenti sejenak, membuat mereka berfikir tentang sebuah merk atau produk, dan bila pengaruh yang ditimbulkan tepat akan mengalihkan pelanggan, sehingga membuat keputusan untuk mengikuti promosi penjualan yang ditawarkan. Manfaat terselubung dari promosi penjualan adalah bila pelanggan mengambil penawaran

“beli tiga bayar dua” yang ditawarkan, maka mereka tak akan membeli produk yang ditawarkan, pelanggan mendapatkan pengalaman menikmati produk yang ditawarkan dan akan sangat mempengaruhi keputusan pembelian dimasa mendatang. Selanjutnya, promosi penjualan berikutnya akan disampaikan ketika pelanggan memutuskan mengambil promosi penjualan yang pertama dapat membujuk mereka untuk melakukan lagi pembelian terhadap barang atau jasa tersebut. Dengan demikian melalui promosi penjualan (sales promotion) dapat membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian, sehingga konsumen dapat tertarik terhadap suatu produk yang dipromosikan dan secara tidak langsung akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan secara berulang-ulang.

2.2.3 Pengaruh Pengaruh Media Sosial instagram terhadap Minat Beli Konsumen

(42)

30

Word of Mouth (WOM). eWOM merupakan kekuatan untuk mempengaruhi persepsi dan minat beli (Reynolds,2006;132).

2.2.4 Pengaruh Pemilihan Lokasi Usaha Terhadap Minat Beli Konsumen

Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha dengan bertambahnya minat beli. Lokasi lebih tegas berarti tempat secara fisik (Bayu 2010:2). Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba.

(43)

2.3 Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

Sub Hipotesis :

H1: Variabel penggunaan media sosial instagram berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Maternal Disaster

H2: Variabel pemilihan lokasi usaha berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Maternal Disaster

Hipotesis Utama :

(44)

32 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan instagram dan pemilihan lokasi terhadap minat beli konsumen pada usaha clothing Maternal Disaster. Sugiyono (2011:32) berpendapat bahwa objek penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Made (2006:39), objek penelitian (variabel penelitian) adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor, atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda. Penulis menjadikan penggunaan instagram dan pemilihan lokasi sebagai acuan untuk meningkatkan minat beli konsumen.

3.2. Metode Penelitian

(45)

penggunaan instagram dan pemilihan lokasi terhadap minat beli. Data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

Metode deskriptif menurut Sugiyono (2012:7) adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan variable mandiri, baik hanya pada satu variable

atau lebih (variable yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari variable itu dengan variable lain.

Pengertian metode verifikatif menurut Sugiyono (2012:8) diartikan sebagai penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner Sebagai Alat Pengumpulan Data.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) yaitu : “Desain penelitian

adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan desain penelitian diperlukan sebuah proses.

Menurut Sugiyono (2009:13) penjelaskan proses penelitian disampaikan seperti teori sebagai berikut :

(46)

34

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.

Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan luas jangkauan (scope), dan hipotesis untuk diuji pada usaha clothing Maternal Disaster.

2. Merumuskan Masalah yang terjadi pada usaha clothing Maternal Disaster berupa pertanyaan – pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data.

(47)

4. Pengajuan Hipotesis, Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah pengaruh penggunaan instagram dan pemilihan lokasi usaha terhadap minat beli konsumen.

5. Metode Penelitian untuk menguji hipotesis, peneliti dapat memilih metode yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan kuantitatif.

6. Menyusun instrument penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan dari penggunaan instagram (Variabel Independen“X1”) dan pemilihan lokasi (Variabel Independen “X2”) terhadap minat beli(Variabel dependen“Y”) digunakan

korelasi Analisis Regresi Berganda, dan untuk menguji pengaruh dari penggunaan instagram (Variabel Independen“X1”) dan pemilihan lokasi (Variabel Independen “X2”) terhadap minat beli (Variabel dependen“Y”) digunakan koefisien determinasi.

(48)

36

pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian Metode yang

digunakan Unit Analisis Time Horizon

T-1 Descriptive Descriptive dan Survey

Konsumen Maternal

Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive dan Survey

Konsumen Maternal

Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive dan Survey

Konsumen Maternal

Cross Sectional

T-4,5 Verifikatf Explanatory Survey

Konsumen Maternal

Cross Sectional

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

(49)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Penggunaan

perubahan dari “trying to sell”

menjadi “making connection” dengan pelanggan. Begitu juga

preferensial Tingkat memahami

produk

Minat

(50)

38

3.2.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Istilah data menunjuk pada ukuran atau observasi actual tentanghasil dari suatu investigasi survey, atau hasil observasi yang dicatat dan dikumpulkan, baik dalam bentuk angka ataupun jumlah dan bentuk kata-kata ataupun gambar (Ulber Silalahi, 2009:280). Berdasarkan sumbernya data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari tangan pertama untuk dianalisis berikutnya untuk menemukan solusi atau masalah yang diteliti ( Uma Sekaran 2006:242). Data primer dikumpulkan secara langsung untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian 2. Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Ulber Silalahi, 2009:291). Data sekunder da pat diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan,

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

(51)

pusat perhatian untuk diteliti (Hermawan, 2006:143). Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah konsumen Maternal Disaster di Kota Bandung.

Tabel 3.3

Data penjualan produk Maternal Disaster tahun 2015

No Bulan Unit Terjual

1 Januari 415

2 Februari 478

3 Maret 543

4 April 684

5 Mei 450

6 Juni 425

7 Juli 397

8 Agustus 649

9 September 560

10 Oktober 591

11 November 514

12 Desember 608

Jumlah 6314

Sumber : Maternal Disaster

Pada tahun 2015 sebanyak 6314 unit terjual dengan rata – rata penjualan tiap bulan sebanyak 526 unit dengan asumsi

Menurut Sugiyono (2008:73), yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal hal tersebut disebabkan karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut.

(52)

40

n

=

+��

relative lebih cepat dapat dikumpulkan bila dibandingkan dengan sensus. Agar memperoleh sampel yang representative dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menghitung sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2008:141) yaitu sebagai berikut:

Rumus slovin tersebut adalah

Ket : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas kesalahan yang ditoleransi (1% 5%, 10%)

=� = + , =8 , =8

= 84,02 = 90 orang

Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal (n) dalam penelitian ini adalah sebanyak 85 orang sedangkan penulis mengambil jumlah responden sebanyak 90 orang guna menghindari kecacatan data.

Menurut Winarno Sirakhmat (2002:100) bahwa, untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik. Hal tersebut bertujuan agar sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 85 orang responden.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk keperluan penelitian dimana data yang terkumpul adalah untuk menguji

(53)

hipotesisyang telah dirumuskan.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu

a. Data Primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut : 1. Observasi ( Pengamatan Langsung )

yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yang tidak hanya terbatas pada komunikasi dengan orang-orang tetapi juga mengamati objek-objek alam. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di flagship store Maternal Disaster yang berada di jalan Wira Angun Angun no 4B Bandung untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

2. Wawancara atau interview

(54)

42

3. Kuesioner

menurut Sugiyono (2011:142), ―Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini. Hasil dari kuesioner ini yaitu berupa data – data mengenai penggunaan media sosial instagram dan pemilihan lokasi usaha serta minat beli konsumen pada Maternal Disaster.

(55)

Tabel 3.4 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup (C) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Sumber : Sugiyono (2007; 108)

b. Data sekunder ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut : 1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara yang dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan dan dokumen-dokumen lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, dalam hal ini mengenai penggunaan media sosial instagram dan pemilihan lokasi usaha serta minat beli konsumen pada Maternal Disaster.

2. Studi Literatur

(56)

44

3.2.4.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 2007:89). Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment. Dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel, maka instrumen atau item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

2. Jika rhitung < rtabel, maka instrumen atau item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

(57)

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Variabel Penggunaan medsos Pernyataan r korelasi r kritis keterangan Pernyataan 1

Sumber : Kuesioner (data diolah)

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Variabel Pemilihan lokasi Pernyataan r korelasi r kritis keterangan Pernyataan 1

Sumber : Kuesioner (data diolah)

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Variabel Minat Beli Pernyataan r korelasi r kritis keterangan Pernyataan 1

Sumber : Kuesioner (data diolah)

(58)

46

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumentcukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrument tersebut sudah baik. Sekaran (2010:203) mendefinisikan, pengukuran reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrument dapat dipercaya (reliable) dan menghasilkan data yang dapat dipercayakan. Reliabilitas juga mengukur sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika pengukuran terhadap karakteristik tertentu.

Koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), tetapi dalam pengukuran reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien reliabilitas yang positif. Untuk menghitung koefisien reliabilitas digunakan rumus

Alpha Cronbach :

� =1 + � − 1 ���

Dimana :

α = koefisien reliabilitas

r = rata-rata korelasi antara faktor pembentuk sub variabel

k = jumlah faktor yang membentuk sub variabel

(59)

Ho : Instrument penelitian tidak reliabel Ha : Instrument penelitian reliabel

Dengan ketentuan : Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak Jika r Alpha < r tabel maka Ho diterima.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji instrument sekali saja, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Kuesioner dikatakan andal apabila koefisien reliabilits bernilai positif dan lebih besar dari pada 0.6. adapun hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian

Variabel Indeks reliabilitas

Nilai

kritis Keterangan

Penggunaan medsos 0.773 0,6 Reliabel

Pemilihan lokasi 0.781 0,6 Reliabel

Minat beli 0.719 0,6 Reliabel

Sumber : Kuesioner (data diolah)

Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing-masing variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0.6 hasil ini menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan pada kuesioner andal untuk mengukur variabelnya,

3.2.4.3 Uji MSI (Methode of Successive Interval)

(60)

48

Density at Lower limit – Density at Upper Limit

Means of Interval = Area at Below Density Upper Limit–Area at Below LowerLimit

Methode of Successive Interval” (Hays, 1969:39). Dan selanjutnya dilakukan

analisis regresi korelasi serta determinasi.

1. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi interval adalah sebagai berikut:

a) Ambil data ordinal hasil kuesioner

b) Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya

c) Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulaif. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal. d) Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi komulatif dengan

memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e) Menghitung nilai skala dengan rumus Method Successive Interval

Dimana:

Means of Interval = Rata-Rata Interval

Density at Lower Limit = Kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit = Kepadatan atas bawah

Area Under Upper Limit = Daerah di bawah batas atas

Area Under Lower Limit = Daerah di bawah batas bawah

(61)

3.2.5 Rancangan Analisis Dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis 3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu uji signifikasinya (Sugiyono, 2005:143).

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala interval melalui

Methode of Successive Interval” (Hays, 1969:39). Dan selanjutnya dilakukan

analisis regresi korelasi serta determinasi.

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel peneliti menggunakan analisis regresi Berganda (Multiple Regression).

3.2.5.1.3 Analisis Regresi dan Asumsi Klasik

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

(62)

50

Dimana :

Y = variabel dependen X1, X2 = variabel independen Α = konstanta

β1, β2 = koefisien masing-masing faktor

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah Pomosi media sosial (X1) dan Pemilihan lokasi usaha/place branding (X2), sedangkan variabel

dependen adalah minat beli konsumen (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya.

Y = α + β1X1+ β2X2+ ε Dimana:

Y = variabel dependen

α = Konstanta dari persamaan regresi β1 = Koefisien regresi dari variable X1, β2 = Koefisien regresi dari variable X2, X1 = variabel independen

X2 = variabel independen

ε = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik merupakan dasar dalam model regresi linier berganda yang dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis.

(63)

Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (multiple linear regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti, terdiri atas :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah garfik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas (Husein Umar, 2011:181).

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. b) Uji Multikolinieritas

(64)

52

Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2011:198). Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah :

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar, yang mengakibatkan standar error nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF). Menurut Gujarati (2003: 362), jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas.

c) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat

(65)

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.2.5.1.4 Analisis Korelasi

Pengertian analisis korelasi menurut Jonathan Sarwono (2006:37) adalah: “Analisis korelasional digunakan untuk melihat kuat lemahnya antara variable bebas dengan tergantung.” Selain pengertian diatas analisis korelasi juga

digunakan untuk mengetahui derajat korelasi antara kedua variabel, sehingga digunakan analisis korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, analisis korelasi ini dapat pula dihitung dengan menggunakan program SPSS 14 for Windows, sehingga diperoleh rumus sebagai berikut :

� = � ∑ � � − ∑ � ∑

√{� ∑ � − ∑ � } − {� ∑ � − ∑ � }

Dimana: -1 ≤ r ≤ +1

r = koefisien korelasi x =variabel independen y = variabel dependen n = jumlah responden

(66)

54

Tabel 3.9

Tingkat Keeratan Korelasi

0 – 0.20 Sangat rendah (hampir tidak hubungan) 0.21 – 0.40 Korelasi yang lemah

0.41 – 0.60 Korelasi sedang 0.61 – 0.80 Cukup tinggi 0.81 – 1 Korelasi tinggi Sumber: Syahri Alhusin, 2003 : 157 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah Pengaruh pemasaran media sosial dan pemilihan lokasi usaha tehadap minat beli konsumen. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut : Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

ℎ� ��( , ) = b ,

��(� , )

thitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

b. Hipotesis

(67)

Daerah peneriman H0

Daerah penolakan H0

Daerah penolakan H0

ttabel

-ttabel

H1. β ≠ 0, Terdapat pengaruh Variabel X1 terhadap Variabel Y. H2. β = 0, Tidak terdapat pengaruh Variabel X2terhadap Variabel Y. H2. β ≠ 0, Terdapat pengaruh Variabel X2terhadap Variabel Y. c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila thitung< dari ttabel ( α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka

kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b. Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.

Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H0 dan daerah penerimaan H1 :

Gambar 3.2 Daerah penerimaan dan penolakan Ho

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penlitian Terdahulu
Gambar 2.1
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Nilai t hitung untuk X 2 = 2,61 yang lebih besar dari t tabel 2,021 untuk N = 50 maka kesimpulanya hipotesis diterima dan terbukti kebenarannya untuk variabel

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel X2 pesan iklan sebesar 4,200 > t tabel 2,021 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, sehingga

Metode analisis yang digunakan regresi linear berganda sehingga dapat disimpulkan bahwa, variabel promosi terhadap minat beli konsumen ditunjukkan dengan nilai t hitung 2,042 > t tabel

Kualitas pelayanan islam terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang konsumen di Mandcap Jiwa Pati dengan jumlah t hitung 4,121 > t tabel 1,984.. Variasi produk dan