BAB II
DESKRIPSI DESA UJUNG TANJUNG A.Latar Belakang Sejarah Desa Ujung Tanjung
Pada zaman dahulu, sebelum nama Ujung Tanjung desa ini bernama Talang
Berumbung karena banyak terdapat pohon kayu berumbung. Sungai yang terdapat di
Tanjung Berumbung ini adalah sungai Kesambi sekarang ini sangat banyak
menghasilkan ikan. Maka banyak orang-orang berdatangan mencari ikan, mereka
datang dari desa-desa lainnya untuk mencari ikan disana dan lama kelamaan mereka
menetap di Desa Talang Tanjung Berumbung, sehingga penduduk Talang Tanjung
Berumbung pada waktu itu berjumlah 40 orang. Melihat keadaan demikian, maka
diadakan musyawarah, hasil dari musyawarah tersebut maka terpilih sebagai Kerio/
Kepala Desa Talang Tanjung Berumbung bernama Musalib dan ketua Agama H.
Da’im. Setelah terbentuk Kepala Desa Talang Tanjung Berumbung dan ketua Agama
maka Talang Tanjung Berumbung berubah menjadi Talang Tanjung Menang. Setelah
nama Talang diganti, tidak lama kemudian datanglah seorang ulama yang berdagang
ke Talang Tanjung Menang, beliau tidak hanya berdagang tetapi juga menyiarkan
Agama Islam. Beliau adalah seorang yang datang dari Arab yang bernama Syeh
Stambul untuk panggilan akrabnya.1 Beliau mempunyai murid yang bernama
Abdurrahman atau Syeh Dulamat, disamping menyiarkan Agama Islam beliau juga
menjadi pemimpin pemerintahan dan hidup bersama sebagai petani, beliau dapat
dikatakan menjadi sesepu Talang Tanjung Menang. Dibawah pimpinannya tahun
1913 pemuka Talang Tanjung Menang menghadap Depati/ Bupati di Pangkalan Balai
pada waktu itu bernama Amiruddin Inoed. Dengan persetujuan Depati/ Bupati
Amiruddin Inoed maka terjadilah pemilihan Kerio/ Kepala Desa yang pertama, yang
pemilihannya diadakan di Pangkalan Balai, seluruh rakyak Talang Tanjung Menang
berkumpul di Pangkalan Balai untuk memberikan suara dalam pemilihan Kerio
tersebut.
Pada tahun itu juga hasil pemeriksaan Depati/ Bupati Amiruddin Inoed resmi
menjadi Dusun Tanjung Menang. Pada tahun 1714 Masjid yang di bangun rakyat
Tanjung Menang ini di pindahkan ketempat yang jauh dari tanah pekuburan.
Pemindahan tersebut atas inisiatif K.H. Sulaiman putra dari syekh Abdurrahman,
sampai saat ini masjid tersebut masih berdiri di tempat pemindahan ke II (dua). Pada
tahun itu juga nama Dusun Tanjung Menang di rubah menjadi Desa Ujung Tanjung
karena nama Ujung Tanjung memang letaknya berada di ujung yang dikelilingi oleh
air (rawa-rawa). Desa Ujung Tanjung ini terdiri dari 70% darat dan 30% rawa-rawa.
B. Lembaga Pemerintahan
Pemerintahan desa sendiri dipimpin oleh Kepala Desa yang dulunya disebut
Kerio dan Kepala Dusun disebut Penggawa. Setelah keluarnya Undang-undang No. 5
Tahun 1979 mengenai Struktur Pemerintahan Desa, Ujung tanjung menjadi sebuah
desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa.
Desa ujung Tanjung sampai sekarang tercatat sudah memiliki 13 (tiga belas)
Kerio atau Kepala Desa. Dibawah ini Kerio atau Kepala Desa yang pernah menjabat
di Desa Ujung Tanjung.
Tabel 1
Nama- Nama Kerio atau Kepala Desa Ujung Tanjung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Masalip H. Daim Bekenang Redjimat Mashur M. Akip Mashur A. Hatip A. Hatip A. Majidma Ahmad. M A.Majid A.Majid Mursid H. Saidina H. M. Dahar H. Saidina Zulkipli Zulkipli M. Y. Nasir Ismail Rozali. M Helmi. AR Rozali. M Rusman Hakim Rozali. MD Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa/Kadus Kerio Penggawa Kades Sekdes Kades Sekdes Kades Sekdes Kades Sekdes Kades Sekdes
Tahun 1913 s/d 1922
-Tahun 1922 s/d 1925
-Tahun 1925 s d 1930
-Tahun 1930 s/d 1945
-Tahun 1945 s/d 1947
-Tahun 1947 s/d 1950
-Tahun 1950 s/d 1968
-Tahun 1968 s/d 1987
-Tahun 1987 s/d 1922
-Tahun 1922 s/d 2002
-Tahun 2002 s/d 2008
-Tahun 2008 s/d 2013
-Tahun 2013 s/d Sekarang
-Sumber : Profil Desa Ujung Tanjung Tahun 2014
Sekarang ini Desa Ujung Tanjung memiliki Pemerintahan desa yang dipimpin
oleh Kepala Desa, Kepala Desa membawahi: a) 1 (satu) orang Seketaris Desa b) 3 (tiga) orang Kepala Urusan c) 3 (tiga) orang Kepala Dusun
Sedangkan lembaga legislatif desa yakni Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) yang saaat ini beranggotakan 11 orang yang merupakan refresentatif dari
pemerintahan desa, 1 buah balai desa, dan buku-buku administrasi pemerintahan yang
lengkap yang mendukung tertib administrasi di bidang pemerintahan desa.
Mengenai Kelembagaan Pemerintahan Desa Ujung Tanjung akan
digambarkan melalui bagan berikut ini:
Gambar 1
Lembaga pemerintahan Desa Ujung Tanjung
C. Letak Geografis
Desa Ujung Tanjung adalah bagian dari Kecamatan Banyuasin III yang
merupakan salah satu kota yang ada di provinsi Sumatera Selatan. Desa ini berjarak
BPD KEPALA DESA
SEKRETARIS DESA
KAUR PEMERINTAHAN
KAUR PEMBANGUNAN
KAUR UMUM
sekitar 16 Km dari Pangkalan Balai dan dari Musi Banyuasin (sekayu) berjarak 98
Km, serta 66 Km dari kota Provinsi Sumatera Selatan (Palembang).2
Bila dilihat dari jaraknya, jarak menuju ke pusat Kecamatan atau ke
pemerintahan Kota dekat, ditambah lagi transportasi yang cukup lancar dan
didukung pula oleh sarana kendaraan pribadi seperti motor, mobil dan kendaraan
angkutan umum serta didukung pula oleh oleh keamanan desa yang cukup terjamin
bagi penduduk lain yang akan berkunjung ke sana. Dengan trasportasi yang cukup
lancar itu, komunikasi penduduk desa Ujung Tanjung dengan desa-desa di Kecamatan
tersebut menjadi lancar. Apabila ada urusan pribadi atau kepentingan secara umum ,
penduduk tidak mengalami kesulitan untuk berkomunikasi.3
Secara geografis, batas wilayah desa Ujung Tanjung sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa Rimba Alai Kecamatan Banyuasin III.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan desa Pagar Bulan Kecamatan Rantau Bayur.
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan desa Sidang Mas Kecamatan Banyuasin III.
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan desa Lubuk Rengas Kecamatan Rantau Bayur.
Dari batas-batas wilayah di atas, desa yang paling dekat dengandesa Ujung
Tanjung adalah desa Rimba Alai yaitu dibatasi oleh perkebunan karet, perkebunan
tanaman padi dan hutan yang ada di desa Ujung Tanjung jaraknya 7 Km.4
2Data Monografi Desa Ujung Tanjung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, tahun
2011.
3Wawancara dengan Mukhlis (Tokoh Masyarakat), pada tanggal 23Juni 2014
4 Data Monografi desa Ujung Tanjung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten
D. Kondisi Demografi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan demografi
adalah ilmu pengetahuan tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk atau
ilmu yang memberikan uraian atau gambaran statistik mengenai suatu bangsa dilihat
dari sudut sosial politik dan ilmu pengetahuan.5
Berdasarkan data monografi desa Ujung Tanjung tahun 2014, jumlah
penduduk desa Ujung Tanjung adalah 2183 orang yang terdiri dari 1110 orang
laki-laki dan 1073 orang perempuan, dengan jumlah (KK) 542 yang tersebar dalam 4
dusun yang ada di desa Ujung Tanjung. Desa Ujung Tanjung merupakan daerah
dataran rendah yang luas wilayahnya 1100 hektar, wilayah terbagi atas hutan, lahan
perkebunan karet dan lain sebagainya. Sedangkan dataran lainnya diliputi oleh
padang alang-alang, rawa-rawa, sungai serta pemukiman penduduk. Untuk lebih jelas
mengetahui jumlah penduduk desa Ujung Tanjung dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II
Jumlah penduduk desa Ujung Tanjung Berdasarkan Tingkat Umur dan Jenis Kelamin
No Tingkat Umur Jumlah Jumlah
Laki-laki Perempuan
01 00-04 97 99 196 orang
02 05- 09 86 88 174 orang
03 10- 14 76 91 167 orang
04 15- 19 81 88 169 orang
05 20- 24 96 76 172 orang
06 25- 29 77 72 149 orang
07 30- 34 68 69 137 orang
08 35- 39 64 64 128 orang
09 40- 44 65 73 138 orang
10 45- 49 65 62 127 orang
11 50- 54 54 63 117 orang
12 55- 59 71 68 139 orang
13 60- 64 64 63 127 orang
14 65- 74 62 58 120 orang
15 74 40 51 91 orang
Jumlah 1066 1073 2161 orang
Sumber Data: Monografi desa Ujung Tanjung tahun 2014
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk menurut tingkat umur dan
jenis kelamin. Apabila dilihat dari tingkat umur, maka yang terbanyak adalah 1 tahun
ke atas, sedangkan umur yang paling rendah antara umur 65 tahun ke atas.
Selanjutnya dapat diketahui keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan.
Tabel III
Keadaan Penduduk Desa Ujung Tanjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014
No Pendidikan Jumlah
01 Belum Sekolah 54
03 Tamat SLTP / Sederajat 610
04 Tamat SLTA / Sederajat 350
05 Akademi / Diploma 31
06 Pasca Sarjana 11
07 Sarjana 36
Jumlah 1614
Sumber Data : Monografi Desa Ujung Tanjung tahun 2014
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk Desa Ujung Tanjung
menurut tingkat pendidikan. Hal ini membuktikan kesadaran penduduk akan
pentingnya pendidikan yang ada di Desa Ujung Tanjung ini sudah cukup baik.
Tabel IV
Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
No Pendidikan Jumlah
01 Mahasiswa / Pelajar 145
02 PNS 34
03 POLRI/ TNI 4
04 Wiraswasta 24
05 Paramedis 26
06 Petani / Peternak 236
07 Pegawai Swasta 20
08 Pedagang 36
09 Belum Bekerja 122
Sumber data : Monografi Desa Ujung Tanjung Tahun 2014
Dari tabel yang memuat daftar mata pencarian ini terlihat bahwa pada
umumnya masyarakat di Desa Ujung Tanjung hidup dengan bertani karet sebagai
sumber mata pencarian yang utama.Namun sebagai usaha sampingan sebelum karet
menghasilkan mereka menanam padi dan tanaman sayur-sayuran untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.Sedangkan sistem bertaninya dengan system ladang berpindah
dari satu ladang ke ladang yang baru untuk ditanami berbagai macam tanaman,
khususnya tanaman karet dan tanaman padi yang menjadi prioritas utama sebagai
penghasilan terbesar penduduk desa ini.
E. Unsur Kebudayaan Desa Ujung Tanjung
1. Bahasa
Desa Ujung Tanjung terletak didaerah Kecamatan Banyuasin III Kabupaten
Banyuasin yang termasuk suku Pangkalan Balai, maka Bahasa yang di pakai adalah
Bahasa Pangkalan Balai.Semua desa termasuk suku Pangkalan Balai, termasuk desa
ujung Tanjung. Bila dikaitkan dengan bahasa Melayu, bahasa desa Ujung Tanjung
termasuk bahasa Melayu seperti pada pemakaian kata Cak mane (Bagaimana), Dakde
(Tidak Ada), Kesane (Ke sana), Nape Pule (Ada Apa), Siape (Siapa), Dimane
(Dimana), dan sebagainya. Kata-kata ini sama dengan bahasa yang ada didesa Ujung
bedasarkan pemakaian kata di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa desa Ujung
Tanjung termasuk rumpun bahasa Melayu.Bahasa Pangkalan Balai yang identik
dengan bahasa Melayu ini dipergunakan oleh desa Ujung Tanjung sebagai
komunikasi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun demikian, apabila
kegiatannya bersifat formal (resmi), seperti dalam proses belajar mengajar disekolah,
pidato-pidato, ceramah-ceramah Agama pada umumnya mempergunakan bahasa
Indonesia. Dengan demikian bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat desa Ujung
Tanjung tidak hanya bahasa Pangkalan Balai, melainkan pula bahasa Indonesia.Hal
ini menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat setempat yang merupakan warisan
nenek moyang terdahulu.
2. Lembaga Pendidikan
Pendidikan sangatlah penting dan dibutuhkan oleh setiap orang, baik
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Pendidikan formal diantaranya
sekolah: SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal
antara lain : Ekstrakulikuler, Kursus Komputer, Kursus Menjahit dan sebagainya.
Pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan diri akan pengetahuan yang belum
diketahui, serta melati kemampuan diri seseorang, mempersiapkan diri dengan
kualitas yang dapat bersaing. Bukan bersaing dalam Negeri, tetapi juga bisa di Luar
Pendidikan dan mempunyai pengetahuan yang luas, tenyunya satu jalan untuk
mencapai cita-cita. Semakin tinggi pendidikan dan memiliki pengetahuan yang
banyak, maka semakin besar peluang atau kesempatan seseorang untuk maju. Karena
kemajuan zaman seperti sekarang ini, memaksa kita mempunyai kita Intelektual
kualitas yang tinggi. Untuk menjadikan anaka-anak bangsa Indonesia orang yang
cerdas dan berpengetahuan yang luas. Pemerintahan telah membagun sarana dan
fasilitas pendidikan yang tersebar di segenap tanah air, khususnya pendidikan dasar,
begitu juga prasarana yang ada di Desa Ujung Tanjung. Didesa Ujung Tanjung
terdapat dua buah sekolah dasar atau SD dan satu buah Pondok Pesantren.
Untuk lebih jelasnya tentang pasilitas pendidikan yang ada di Desa Ujung
Tanjung , dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel V
Keadaan Penduduk Berdasarkan Fasilitas Pendidikan No. Jenis Pendidikan Jumlah Keterangan
01. Sekolah Dasar Negeri 2 Permanen
02. Pondok Pesantren 1 Permanen
Jumlah 3
Sumber Data : Monografi Desa Ujung Tanjung tahun 2014
Dari tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa sarana pendidikan yang ada
adalah Sekolah Dasar Negeri dan Pondok Pesantren.Di samping kondisi pendidikan,
pengetahuan tentang flora dan fauna.Misalnya, pengetahuan tentang
tumbuh-tumbuhan, daun- daunan dan akar-akar tanaman yang bisa dipergunakan penduduk
untuk berbagai keperluan, misalnya untuk memenuhi kebeutuhan hidup sehari-hari
dan penyembuhan penyakit.Sedangkan untuk pengetahuan tentang fauna, misalnya
pemanfaatan binatang seperti anjing yang dimanfaatkan sebagai penjaga kebun dan
kucing dimanfaatkan untuk menjaga padi hasil panen mereka.6
3. Organisasi Kemasyarakatan
Desa Ujung Tanjung sama halnya dengan desa-desa lainnya yang juga
mempunyai suatu organisasi yang dibentuk oelh masyarakatnya, yang beranggotakan
para pemuda dan pemudi yang diketahui oelh ketua Karang Taruna, beranggotakan
ibu-ibu yang diketuai oelh ibu Kepala Desa (Kades), bapak-bapak dan semua lapisan
masyarakat. Masing-masing kelompok tersebut terorganisir dengan baik, karena pada
umumnya masyarakat di sana mendukung organisasi sosial tersebut.
Table VI
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Jumlah Organisasi Kemasyarakatan
No. Lembaga
Kemasyarakatan
Buku Administrasi
Jumlah Kegiatan
01. LKMD / LPM 09 Jenis 05 Jenis
02. PKK 10 Jenis 04 Jenis
03. Karang Taruna 09 Jenis 05 Jenis
04. RT 15 Jenis 05 Jenis
05. RW 04 Jenis 04 Jenis
06. Lembaga Adat 03 Jenis 03 Jenis
07. Posyandu 01 jenis 01 Jenis
08. Pos Keamanan 02 jenis 01 Jenis
Sumber Data : Monografi Desa Ujung Tanjung tahun 2014
Dengan adanya organisasi kemasyarakatan itu tentunya mempunyai peranan
peting bagi masyarakat agar lebih maju, para anggotanya aktif melaksanakan
program-progaram, seperti dalam bidang olahraga mereka dengan rutin mengadakan
latihan seperti bola kaki, bola volly, badminton, tenis meja dan jenis olahraga
lainnya. Tidak cuma rutin latihan saja, tetapi mereka sering mengadakan
pertandingan-pertandingan cabang olahraga, seperti pertandingan bola kaki, bola
volly, tenis meja maupun cabang olahraga lainnya dengan desa-desa yang lain. Untuk
cabang olahraga bola kaki dan bola volly tidak hanya kaum laki-laki saja yang ikut
bertanding tetapi juga dengan kaum wanita.7
Begitu juga dengan kelompok PKK terutama ibu-ibu yang dipimpin oleh ibu
kepala desa (Kades) yang melaksanakan programnya seperti berkebun yang ditanami
sayur-sayuran.
4. Peralatan dan Teknologi
Masyarakat desa Ujung Tanjung pada umumnya menggunakan peralatan guna
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik berbentuk alat-alat produksi, berbentuk
senjata, pakaian, makanan, alat transportasi dan tempat untuk berlindung atau rumah.
Peralatan-peralatan yang dibutkan di atas sangat diperlukan oleh masyarakat desa
Ujng Tanjung dalam kehudupan sehari-hari baik peralatan dan teknologi. Adapun
peralatan tersebut misalnya untuk keperluan bertani, masyarakat biasanya
menggunakan alat seperti parang, cangkul, kapak, dan lain sebagainya yang
digunakan untuk pengarapan ladang mereka.
Untuk melakukan perburuan terhadap binatang yang merusak ladang atau
kebun mereka, masyarakat menggunakan senapan angin, memakai jebakan-jebakan
(perangkap) dan membuat orang-orangan yang dibuat persis seperti manusia.
Sedangkan peralatan yang lain seperti bubu, pancing, jarring yang digunakan untuk
menagkap ikan. Untuk peralatan rumah tangga seperti bakul, tampah dan keranjang
yang semuanya itu yang terbuat dari bambu.Semua peralatan terbuat dari bamboo
atau rotan, yang telah digunakan sejak zaman dahulu hungga sekarang ini oleh
masyarakat desa Ujung Tanjung.8
Pakaian yang biasa digunakan sangat sederhana seperti menggunakan kain,
apabila sedang berada dirumah baik kaum laki-laki maupun perempuan.Tetapi
apabila hendak keluar rumah mereka menggunakan pakaian seperti biasa.Apabila
hendak pergi tempat hajatan, baik itu hajatan pernikahan, syukuran, kematian, dan
lainnya mereka memakai pakaian yang rapi.
Sistem pengambialn makanan di desa Ujung Tanjung ini, masyarakat
memanfaatkan dari hasil-hasil kebun dan hutan yang dianggap baik oleh
penduduk.Sedangkan pemakaian alat transformasi yang ada pada umumnya
digunakan dan dimiliki oleh setiap penduduk yaitu gerobak, sepeda, sepeda motor,
dan mobil.Alat tersebut digunakan untuk pengangkutan hasil kebun seperti padi,
getah karet, kayu dan sebagainya.
5. Mata Pencarian
Mata pencarian merupakan suatu usaha yang harus dilakukan oleh setiap
orang untuk mendapatkan hasil dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Setiap orang
tidak akan lepas dari masalah dan persoalan hidup dimanapun ia berada. Oleh karena
itu, mata pencarian merupakan salah satu objek bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.
Bedasarkan data monografi desa Ujung Tanjung dapat diketahui bahwa
penduduk yang ada disebutkan sebelumnya secara totalitas bedasarkan jenis kelamin,
akan tetapi bila diperinci bedasarkan angkatan kerjanya hanya yang berumur 17 tahun
ke atas yang berkerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penduduk desa Ujung
Tanjung kebanyakan petani.Di samping mata pencarian pokok juga ada masyarakat
yang mata pencariannya sebagai pedagang, peternak, buruh tan lain-lainnya.
6. Religi
Masyarakat desa Ujung Tanjung semuanya menganut agama Islam, tidak ada
satu pun yang menganut kepercayaan selain Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Table VII
Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama
No Agama Laki-Laki Perempuan Jumlah
01 Islam 1110 1073 2183
-03 Kristen Protestan - -
-04 Hindu - -
-05 Budha - -
-Jumlah 2183
Sumber Data : Monografi Desa Ujung Tanjung Tahun 2014
Adapun sarana peribadatan yang menunjang kegiatan keagamaan di desa Ujung
Tanjung, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel VIII
Jumlah Sarana Peribadatan
No. Jenis Peribadatan Jumlah Keterangan
01. Masjid 02 Permanen
02. Langgar / Mushollah - Permanen
Jumlah 02
Sumber Data : Monografi desa Ujung Tanjung tahun 2014
Dari tabel di atas, dapat dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang beragama
Islam merupakan penduduk asli desa Ujung Tanjung, sehingga yang ada Cuma sarana
peribadatan penduduk yang beragama Islam. Fungsi dari masjid tersebut selain
sebagai sarana peribadatan juga digunakan untuk anak- anak belajar baca tulis
Al-qur’an, pengajian ibu- ibu serta peringatan hari- hari besar umat Islam.9
Sistem kepercayaan bagian dari unsur agama yaitu suatu keyakinan
masyarakat terhadap Allah AWT.Keyakinan ini memuat sumber data Monografi desa
100% penduduk desa Ujung Tanjung beragama Islam. Namun, keyakinan mereka
terkadang tercampur dengan keyakinan lain seperti percaya pada roh-roh leluhur yang
telah mininggal dan lain-lain.
Upacara keagamaan di desa Ujung tanjung seperti upacara kematian, upacara
persedekahan / keselamatan, upacara perkawinan dan lain sebagainya.Dalam prosesi
upacara sebagai aspek yaitu tempat, waktu, simbol- simbol yang dipakai dalam
upacara tersebut.
7. Kesenian
Kesenian atau seni, dapat digolongkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai
berikut :
a. Seni Suara
Seni suara dapat dikatakan seni vokal. Seni vokal lahir dari pita suara yang
member kepuasan kepada pendengar. Seni vokal terbagi lagi menjadi dua, yaitu seni
vokal tanpa music, seperti marhaban dan seni vokal yang bergabung dengan musik
seperti kasidahan, nasyid dan lain- lain.
b. Seni Gerak
Seni gerak mengandung segala gerakan tubuh yang mempunyai unsur- unsur
keindahan. Seni ini dapat dilihat pada gerakan tangan, kaki, badan, mata dan anggota
badan yang lainnya. Seperti gerak termasuk didalamnya seni tari dan termasuk juga
seni suara yang berbentuk tari diker (rodat). Penggunaan kesenian itu pada saat
tertentu misalnya pada waktu acara pernikahan dan sebagainnya.
Pada zaman dahulu, kesenian tradisional ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri
terutama bagi masyarakat desa Ujung Tanjung. Atraksi kesenian tradisional dalam
upacara adat pernikahan berupa pertunjukan tari diker (rodat ) yang diperagakan pada
pengantin perempuan sampai ke rumah pengantin laki- laki. Biasanya kesenian
tradisional ini dipertunjukan untuk hiburan dan semua ini sudah menjadi adat daerah
setempat, tapi seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan seperti ini sudah
jarang dilakukan. 10
c. Seni Rupa
Seni rupa dalam masyarakat merupakan ciptaan yang mengandung
unsur-unsur seni yang dihasilkan oleh seseorang melalui ukiran (lemari, ranjang, dan
dinding rumah), anyaman (tudung saji, keranjang, bakul, tampah dan tikar) dan lain
sebagainya.11
d. Seni Permainan Tradisional
Permainan tradisional dapat dibagi menjadi berbagai macam permainan, yaitu
untuk orang dewasa dan permainan untuk anak- anak.Permainan untuk orang dewasa
termasuklah permainan layang- layang, sepak bola, gasing, congkak dan lain- lain.
Sedangkan permainan untuk anak- anak pula termasuklah main kelereng, main kapal
terbang, cina buta, ketup atau sembunyi dan lain- lain.12