• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGAN HUKUM TATA NEGARA (Tugas 3 Keywords HTN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAGAN HUKUM TATA NEGARA (Tugas 3 Keywords HTN)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KE-3

BAGAN HUKUM TATA NEGARA

Disusun Oleh :

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2013

Nama : Salahudin Al Habibi

NIM : 02111001053

Kelas : A

Dosen Pengasuh : Laurel Heydir, SH, MA

(2)

Gambar 1.1. Bagan Hukum Tata Negara

Keywords yang dipilih : Hukum Tata Negara, Negara, Unsur Negara, Penduduk, Wilayah, Pemerintah yang berdaulat, Pengakuan Negara lain, De facto, De jure,Bentuk Negara, Kesatuan, Federeal/Serikat, Sistem Pemerintahan, Parlementer, Presidensil, Referendum, Pembagian kekuasaan, Trias politica, Eksekutif, Legislatif, Yudikatif,

(3)

Penjelasan Mengenai Pemilihan keywords

Dari keywords yang terdapat dalam tugas pertama, dalam tugas ketiga ini keywords tersebut di pilih kembali untuk dispesifikasi mana yang benar-benar tergolong dalam pembahasan Hukum Tata Negara. Kemudian keywords disusun sacara sistematis dalam bentuk bagan seperti diatas. Berikut ini adalah keywords yang saya pilih beserta penjelasannya.

Negara

Sebagaimana kita ketahui bahwa objek dari Hukum Tata Negara adalah Negara. Inilah yang menjadi dasar pemilihan keywords ini. Keyword “Negara” adalah kunci utama mempelajari Hukum Tata Negara. Berdasarkan pengertian Hukum Tata Negara Menurut J.H.A Logemann yaitu hukum yang mengatur organisasi negara, maka dalam membentuk suatu negara harus memenuhi unsur-unsur negara. Inilah yang menjadi alasan pemilihan keyword yang kedua yaitu “Unsur Negara”.

Unsur Negara

1. Wilayah

2. Rakyat

3. Pemerintah yang berdaulat

4. Pengakuan dari negara lain.

Wilayah

Yang dimaksud wilayah yaitu wilayah tertentu dengan batas wilayah dimana kekuasaan negara itu berlaku. Dengan kata lain kekuasaan negara tidak berlaku diluar batas wilayahnya karena bisa menimbulkan sengketa internasional walaupun sebagai pengecualian dikenal apa yang disebut daerah-daerah eksteritorial yang artinya kekuasaan negara bisa berlaku diluar daerah kekuasaannya.

(4)

Rakyat adalah sekumpulan orang yang hidup disuatu tempat. Ada istilah Rumpun (Ras), bangsa (natie), suku yang erat pengertiannya dengan rakyat. Rumpun (Ras) adalah kumpulan orang yang memiliki ciri-ciri jasmaniah yang sama (warna kulit, rambut, bentuk muka, bentuk badan). Misalnya rumpun Melayu. Bangsa (nitie) adalah rakyat yang sudah berkesadaran membentuk negara.

Pemerintahan yang berdaulat

Organisasi negara mempunyai badan pimpinan dan badan pengurus yang memimpin dan mengurusi negara. Badan demikian disebut pemerintah, dan fungsinya disebut pemerintahan. Memerintah berarti menjalankan tugas pemerintahan. Kata pemerintahan dapat diartikan luas atau sempit.

Pemerintahan yang berdaulat diartikan berdaulat kedalam dan keluar, namun secara kedalam dibatasi oleh hukum positif (artinya tidak boleh sewenang-wenang) dan berdaulat keluar dibatasi oleh hukum internasional.

Pengakuan dari negara lain

Unsur pengakuan dari negara lain merupakan salah satu syarat dalam pembentukan suatu negara. Penting artinya bagi suatu negara jika diakui keberadaannya oleh negara lain. Pengakuan dari negara lain ini dapat dibedakan antara pengakuan secara de facto dan de jure.

Pengakuan secara de facto adalah pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara yang telah memenuhi unsur konstitutif yang dapat mengadakan hubungan dengan negara lain yang mengakuinya secara hukum. Adapun pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain dengan segala akibatnya. Jika pengakuan de facto dan de jure telah diperoleh, fungsi serta tujuan negara telah terpenuhi.

Pembagian Kekuasaan

(5)

pembagian kekuasaan yang di atur. Menurut Montesquieu ada tiga fungsi negara yang populer dengan teori trias politika,

1. Fungsi Legislatif, membuat undang-undang.

2. Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang.

3. Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi mengadili).

Oleh Montesquieu fungsi federatif oleh John Locke disatukan dengan fungsi eksekutif, dan fungsi mengadili dijadikan fungi yang berdiri sendiri. Hal tersebut dapat dimengerti bahwa tujuan dari Montesquieu untuk memperkenalkan trias politica adalah kebebasan berpolitik (melindungi hak-hak asasi manusia) yang hanya dapat dicapai dengan kekuasaan mengadili (lembaga yudikatif) yang berdiri sendiri.

Bentuk Negara

Alasan memilih keyword ini adalah dalam setiap negara yang berdaulat tentu memiliki suatu bentuk negara yang berbeda-beda dan yang sesuai dengan kepribadian negara tersebut. Bentuk Negara dalam setiap negara tersebut mencerminkan karakter atau ciri-ciri yang dimiliki negara itu. Oleh karena itu bentuk negara ini menjadi salah satu yang penting dan perlu di bahas dalam hukum tata negara.

Bentuk negara itu sendiri ada dua macam, yaitu negara Kesatuan dan Negara Serikat.

1. Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat.

(6)

konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal.

Sistem Pemerintahan

Alasan memilih sistem pemerintahan dalam pembahasan keywords ini adalah bahwa dalam suatu negara tentu akan memiliki susunan atau sistem dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh karena itulah sistem pemerintahan suatu negara perlu dibahas dalam mempelajari Hukum Tata Negara.

a. Sistem Pemerintahan Parlementer

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :

1. Kepala negara bisa raja/ratu/presiden. Namun, tidak bertanggung jawab atas segala kebijakan yang diambil oleh kabinet.

2. Kepala negara hanya sebagai simbol negara karena yang menjadi kepala pemerintahan adalah perdana menteri.

3. Parelemen mempunyai kekuasaan sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat melalui pemilu.

4. Eksekutif (kabinet) bertanggung jawab kepada legislatif. Jika parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya kepada menteri, maka kabinet harus mngembalikan mandat kepada kepala negara.

5. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet sekaligus perdana menteri adalah ketua parpol pemenang pemilu.

6. Dalam sistem banyak partai, formatur kabinet harus membentuk kabinet secara koalisi, karena kabinet harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen.

7. Kepala negara bisa menjatuhkan parlemen. Selanjutnya kabinet harus membentuk parlemen baru melalui pemilu.

b. Sistem Pemerintahan Presidensial

Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut :

1. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

(7)

3. Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan nondepartemen.

c. Sistem Pemerintahan Referendum

Referendum berasal dari kata refer yang berarti mengembalikan. Sistem pemerintahan referendum adalah bentuk sistem pemerintahan yang merupakan variasi dari sistem pemerintahan parlementer dan presidensial.

Sumber Referensi :

Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

Asshiddiqie, Jimly. 2007. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi, Jakarta: BIP.

Asshiddiqie, Jimly. 2007. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Rajawali Pers. https://padmimonang.wordpress.com/tag/pengertian-hukum-tata-negara-menurut-j-h-a-logemann/ http://carapedia.com/unsur_unsur_negara_menurut_para_ahli_info800.html

Gambar

Gambar 1.1. Bagan Hukum Tata Negara

Referensi

Dokumen terkait

Pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan pada penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Media Belajar Berbasis Teknologi Informasi Untuk Mendukung Kegiatan Pembelajaran Aktif

Penelitian yang akan dilakukan adalah merrubah dan merintis kehidupan anak jalanan agar dapat memperoleh pendidikan ketrampilan minimal yang dapat meningkatkan ”

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan diKecamatan Mapanget yaitu: faktor intern, tingkat pendidikan masyarakat, penghasilan/pendapatan,

Dengan ini menyatakan yang sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul “Mekanisme Self Regulation pada Parkir Kendaraan Roda Empat di Jalan Berdasarkan Teori

Dan unsur secara deklaratif adalah pengakuan dari negara-negara yang lain secara de facto dan secara de jure. Dengan demikian hal-hal yang mengenai hukum dalam

Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Putusan Mahkamah Konstitusi, Siyasah Dusturiyah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi

Sehingga, dari identifikasi permasalahan tersebut penulis menyadari bahwa perlu untuk dikaji lebih mendalam mengenai pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi dalam Putusan

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Hukum Tata Negara