OPTIMALISASI PROSEDUR SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT X DARI ABU LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT
Oleh: Andika Permana NIM. 4123210002 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
OPTIMALISASI PROSEDUR SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT X DARI LIMBAH ABU CANGKANG KELAPA SAWIT
Andika Permana (NIM 4123210002) ABSTRAK
Penelitian optimalisasi prosedur sintesis dan karakterisasi zeolit X dari limbah abu cangkang kelapa sawit akan dijelaskan dalam skripsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur-prosedur sintesis yang paling optimum untuk zeolit X, yaitu mengetahui kecepatan pengadukan pencampuran awal reaktan, suhu pembentukan gel dan lamanya waktu kristalisasi. Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah abu cangkang kelapa sawit. Sebelum abu cangkang kelapa sawit digunakan, terlebih dahulu diberi perlakuan pemisahan secara magnetik hingga diperoleh abu cangkang kelapa sawit non magnetik. Pertama sekali sintesis dilakukan dengan abu cangkang kelapa sawit tanpa pemisahan dan non magnetik untuk mengetahui pengaruh proses pemisahan magnetik. Sintesis dilakukan dengan metode hidrotermal yaitu mereaksikan sebanyak 5 g abu cangkang kelapa sawit non magnetik dengan Al(OH)3sebanyak 2,2363 g, NaOH sebanyak 5,9520 g dalam 100 mL akuabides. Reaksi ini dilakukan pada temperatur ruang selama 10 jam dengan perlakuan pengadukan pada kecepatan 600 rpm. Untuk mengoptimalkan reaksi yang terjadi maka sampel ini didiamkan selama 1 malam pada suhu ruang. Kemudian hasilnya direfluks untuk pembentukan gel pada suhu 70 oC selama 3 jam. Gel yang dihasilkan dikristalisasi dengan cara merefluks gel pada suhu 120 oC selama 6 jam dan menghasilkan zeolit berwarna hitam keabu-abuan. Kemudian dikarakterisasi menggunakan spektroskopi inframerah dan XRD. Hasil karakterisasi dibandingkan dengan karakteristik zeolit pembanding. Diketahui bahwa pemisahan magnetik menghasilkan zeolit yang lebih baik, kemudian abu non magnetik dipisahkan secara fraksinasi yang menghasilkan fraksi ringan, sedang dan berat. Masing-masing fraksi digunakan sebagai bahan baku sintesis dengan prosedur yang sama untuk mengetahui fraksi yang menghasilkan zeolit yang terbaik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, fraksi abu cangkang kelapa sawit yang paling optimum adalah fraksi berat. Kemudian dilakukan prosedur yang sama dengan variasi kecepatan pengadukan 500, 600 700 rpm dan didapat kecepatan yang paling optimum adalah kecepatan pengadukan 600 rpm. Selanjutnya variasi suhu pembentukan gel 60, 70, 80oC dan diketahui yang paling optimum pada suhu 70oC. Dan yang terakhir adalah variasi waktu kristalisasi 5, 6, 7 jam dan diketahui waktu kristalisasi yang paling optimum adalah 6 jam.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret – Agustus 2016 adalah“Optimalisasi Prosedur Sintesis Dan Karakterisasi Zeolit X Dari Limbah Abu Cangkang Kelapa Sawit disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sain, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si., Ibu Dr. Destria Roza, M.Si., dan Ibu Nora Susanti, S.Si., M.Sc., Apt., sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik, Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kimia, Bapak Prof. Herbert Sipahutar, M.Si, selaku wakil dekan Bidang Akademik, kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd., selaku dekan FMIPA UNIMED, kepada Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membantu penulis selama melaksanakan studi di kampus UNIMED. Tak lupa pula terima kasih pada seluruh staff pegawai Laboratorium Kimia UNIMED, Bang Jhon, Bang Eriadi, Bang Nizam, Bang Helmi, Kak Tia, Kak Seri, dan Kak Minda.
v
sebenarnya peneliti miliki, karena merekalah peneliti memiliki motivasi tersendiri, dan karena merekalah peneliti mampu berjuang selama 4 tahun. Terima kasih juga peneliti ucapkan pada saudara-saudara yang tiada henti menggiring doanya dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, semangat dan kasih sayangnya sejak awal perencanaan penelitian hingga penulis dapat menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan Non Dik 2012 yang telah mengukir kenangan indah bersama selama studi di UNIMED, khususnya Winda yang telah menjadi partner penelitian saya, yang telah memberi semangat dan dukungan dalam segala hal. Kepada semua abang atau kakak senior, terutama Kak Ria yang memberi masukan mengenai penelitian, Kak Rahmah dan Kak Maya yang telah banyak membantu selama proses karakterisasi dan adik-adik junior, terutama Romansyah dan Dewi sebagai partner penelitian dan penerus penelitian, serta pada semua pihak terkait yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah penelitian.
Medan, September 2016 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Tujuan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Cangkang Kelapa Sawit 5
2.2 Zeolit 6
2.2.1 Struktur Zeolit 7
2.2.2 Sifat Fisika Zeolit 8
2.2.3 Sifat Kimia Zeolit 9
2.2.4 Selektivitas Zeolit 10
2.2.5 Luas Permukaan Zeolit 10
2.2.6 Penggolongan Zeolit 13
2.2.7 Sintesis Zeolit 15
2.3 Karakterisasi Zeolit 18
2.3.1 Spektroskopi Infra Merah 18
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24
3.2. Sampel 24
3.3. Alat dan Bahan 24
3.3.1. Alat 24
3.3.2. Bahan 24
3.4. Rancangan Penelitian 26
3.4.1. Preparasi Cangkang Kelapa Sawit 26 3.4.1.1. Pengabuan Cangkang Kelapa Sawit 26 3.4.1.2. Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Secara Magnetik 26 3.4.1.3. Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Non-Magnetik Melalui
Proses Fraksinasi 27
3.4.2. Sintesis Zeolit X 28
3.4.3. Karakterisasi Zeolit X dengan Spektroskopi Infra Merah
(FTIR) 30
3.4.4. Karakterisasi Zeolit X dengan X-Ray Diffraction (XRD) 30
3.4.5. Bagan Alir Peneltian 30
BAB IV
4.1. Preparasi Cangkang Kelapa Sawit 35 4.1.1. Pengabuan Cangkang Kelapa Sawit 35 4.1.2. Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Secara Magnetik 36 4.1.3. Fraksinasi Abu Cangkang Kelapa Sawit Non Magnetik 37 4.2. Sintesis dan Karakterisasi Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit 38 4.2.1. Sintesis dan Karakterisasi Zeolit X dengan Abu Tanpa Pemisahan
dan Abu Non Magnetik 40
4.2.1.1. Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah Zeolit X dari Abu
Awal dan Abu Non Magnetik 41
viii
4.2.2. Sintesis dan Karakterisasi Zeolit X dari Abu Cangkang
Kelapa Sawit dengan Variasi Fraksi 44 4.2.2.1. Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah Zeolit X dari Abu
Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Fraksi 45 4.2.2.2. Hasil Analisis XRD Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit
dengan Variasi Fraksi 47
4.2.3. Sintesis dan Karakterisasi Zeolit X dari Abu Cangkang
Kelapa Sawit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan 48 4.2.3.1. Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah Zeolit X dari Abu
Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan 49 4.2.3.2. Hasil Analisis XRD Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit
dengan Variasi Kecepatan Pengadukan 51 4.2.4. Sintesis dan Karakterisasi Zeolit X dengan Variasi Suhu
Pembentukan Gel 52
4.2.4.1. Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah Zeolit X dari Abu
Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan 53 4.2.4.2. Hasil Analisis XRD Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit
dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel 55 4.2.5. Sintesis dan Karakterisasi Zeolit X dengan Variasi Waktu
Kristalisasi 56
4.2.5.1. Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah Zeolit X dari Abu
Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan 57 4.2.5.2. Hasil Analisis XRD Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit
dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 61
5.2. Saran 62
DAFTAR PUSTAKA 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cangkang Kelapa Sawit 5
Gambar 2.2 Struktur Kerangka Zeolit 8
Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5
Unit Bangun Sekunder Struktur Zeolit Struktur EDTA
Reaksi Pengkelatan Logam dengan EDTA
15 16 16 Gambar 2.6 Spektrogram Inframerah Zeolit X Pembanding 20 Gambar 2.7 Pola Difraksi Zeolit X Standar 22 Gambar 2.8 Skema Alat Difraksi Sinar X 23
Gambar 3.1 Tabung Fraksinasi 28
Gambar 3.2 Bagan Alir Pengeringan dan Pengabuan Limbah Cangkang Kelapa Sawit
31
Gambar 3.3 Bagan Alir Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit secara Magnetik
31
Gambar 3.4 Bagan Alir Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Non Magnetik Melalui Proses Fraksinasi
32
Gambar 3.5 Bagan Alir Sintesis Zeolit X 33 Gambar 3.6 Bagan Alir Karakterisasi Zeolit X dengan Spektroskopi
FTIR
34
Gambar 3.8 Bagan Alir Karakterisasi Zeolit X dengan XRD 34 Gambar 4.1 Perbandingan Spektrogram Inframerah Zeolit Abu
Tanpa Pemisahan (AA) dan Abu Non Magnetik (AN)
42
Gambar 4.2 Perbandingan Spektrogram Inframerah Zeolit Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Fraksi
45
Gambar 4.3 Perbandingan Spektrogram Inframerah Zeolit Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan
x
Gambar 4.4 Perbandingan Spektrogram Inframerah Zeolit Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel
53
Gambar 4.5 Perbandingan Spektrogram Inframerah Zeolit Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Waktu Kristalisasi
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Abu Cangkang Kelapa Sawit 6 Tabel 2.2 Kandungan Kimia Cangkang Kelapa Sawit 6 Tabel 2.3 Jenis Mineral Zeolit Yang Terdapat Dalam Batuan
Zeolit
15
Tabel 2.4 Jenis–Jenis Zeolit Sintetis 15 Tabel 2.5 Daerah Vibrasi Inframerah Struktur Kerangka Zeolit
Disajikan dalam Bilangan Gelombang
19
Tabel 3.1 .Komposisi Perbedaan Variasi Sintesis Zeolit X 29 Tabel 4.1 Hasil Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit secara
Magnetik
36
Tabel 4.2 Hasil Pemisahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Secara Fraksinasi
38
Tabel 4.3 Berat Zeolit X Hasil Sintesis dari Abu Awal dan Abu Non-Magnetik
41
Tabel 4.4 Perbandingan Karakteristik Zeolit dari Abu Tanpa Pemisahan dan Abu Non Magnetik Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah
42
Tabel 4.5 Perbandingan Karakteristik Difraktogram Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit Tanpa Pemisahan dan Abu Non Magnetik
43
Tabel 4.6 Berat Zeolit X Hasil Sintesis dengan Variasi Fraksi 44 Tabel 4.7 Perbandingan Karakteristik Zeolit dengan Variasi
Fraksi dari Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah
46
Tabel 4.8 Perbandingan Karakteristik Difraktogram Zeolit X dari Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Fraksi
xii
Tabel 4.9 Berat Zeolit X Hasil Sintesis dengan Variasi Kecepatan Pengadukan
49
Tabel 4.10 Perbandingan Karakteristik Zeolit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan dari Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah
50
Tabel 4.11 Perbandingan Karakteristik Difraktogram Zeolit dari Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Kecepatan Pengadukan
51
Tabel 4.12 Berat Zeolit Hasil Sintesis dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel
53
Tabel 4.13 Perbandingan Karakteristik Zeolit dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel dari Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah
54
Tabel 4.14 Perbandingan Karakteristik Difraktogram Zeolit dari Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel
55
Tabel 4.15 Berat Zeolit X Hasil Sintesis dengan Variasi Lamanya Waktu Kristalisasi
56
Tabel 4.16 Perbandingan Karakteristik Zeolit dengan Variasi Waktu Kristalisasi dari Hasil Analisis Spektroskopi Inframerah
58
Tabel 4.17 Perbandingan Karakteristik Difraktogram Zeolit dari Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan Variasi Waktu Kristalisasi
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Spektogram Zeolit X Hasil Sintesis dengan Menggunakan Spektroskopi Infra Merah
67
Lampiran 2 Hasil Karakterisasi dan Difraktogram Zeolit X Hasil Sintesis dengan Menggunakan XRD
78
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Zeolit merupakan salah satu bahan kekayaan alam yang sangat bermanfaat bagi industri kimia di Indonesia. Zeolit ada dua macam yaitu zeolit alam dan sintetik. Zeolit alam sudah banyak dimanfaatkan sehingga jumlahnya semakin berkurang. Umumnya zeolit alam digunakan untuk pupuk, penjernihan air, dan yang diaktifkan untuk dimanfaatkan sebagai katalis dan adsorben. Zeolit sintetik sudah banyak digunakan di industri namun di Indonesia belum banyak diproduksi dan umumnya diperoleh dari impor. Untuk memenuhi kebutuhan zeolit ini maka para ahli melakukan penelitian sehingga didapatkan berbagai macam zeolit sintetik.
Sampai saat ini telah diketahui lebih dari 150 tipe zeolit sintetik dan 40 mineral zeolit. Indonesia banyak membutuhkan zeolit sintetik untuk proses-proses kimia di industri kimia seperti sebagai katalis, penukar ion, dan adsorben dalam pengolahan limbah. Untuk itu dibutuhkan zeolit sintetik yang mempunyai kualitas yang baik yaitu tingkat kemurnian dan kristalinitas tinggi. Bahan baku pembuatan zeolit adalah bahan yang mengandung silika dan alumunium. Jika kedua bahan tersebut diambil dari bahan kimia komersial maka harganya akan mahal. Namun akan lebih ekonomis jika bahan yang digunakan berasal dari limbah yang mempunyai kandungan silika dan aluminium. Limbah yang mengandung silika dan aluminium yang cukup tinggi salah satunya adalah limbah cangkang kelapa sawit (Ulfah, 2006).
2
Menurut Hutahaean (2007) abu cangkang kelapa sawit mengandung banyak mineral seperti SiO2; Al2O3; Fe2O3; CaO; MgO berturut-turut sebesar 58,02; 8,7; 2,6; 12,65; 4,23 % dan beberapa senyawa oksida anorganik lainnya dalam jumlah kecil. Tingginya kadar silika (SiO2) dan alumina (Al2O3) dalam abu limbah cangkang kelapa sawit sangat potensial untuk memanfaatkan abu tersebut sebagai bahan sintesis zeolit.
Salah satu zeolit yang telah berhasil disintesis adalah zeolit X yang merupakan zeolit sintetis bersilika rendah dengan rasio Si/Al adalah 1 sampai dengan 1,5. Dibandingkan dengan zeolit yang bersilika sedang dan tinggi, zeolit X memiliki konsentrasi kation paling tinggi (Flanigen, 1980).
Proses sintesis zeolit X diawali dengan penambahan NaOH sebagai kation penyeimbang dan Na2EDTA untuk mengikat pengotor yang akan mengganggu dalam proses sintesis. Dalam penambahan ini, perlu dilakukan pengadukan dengan kecepatan tertentu agar didapat senyawa dengan kandungan silika dan aluminat yang homogen. Campuran ini kemudian direfluks dengan suhu tertentu untuk pembentukan gel. Setelah itu, kristalisasi zeolit dilakukan dengan metode refluks pada suhu dan lamanya waktu tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian Jahro (2003) telah berhasil disintesis zeolit 13X dari abu layang batubara yang digunakan sebagai bahan pembangun deterjen, sedangkan Ugal (2008) berhasil mensintesis zeolit 13X dengan variasi pencampuran kaolin. Sementara pada penelitian Aprila (2014) telah berhasil disintesis kristal zeolit 13X dari abu cangkang kelapa sawit dan sampah aluminium foil.
3
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh pemisahan secara magnetik pada abu limbah cangkang kelapa sawit terhadap tingkat kemurnian dan kristalinitas zeolit X hasil sintesis?
2. Bagaimana pengaruh pemisahan secara fraksinasi pada abu limbah cangkang kelapa sawit non magnetik terhadap tingkat kemurnian dan kristalinitas zeolit X hasil sintesis?
3. Berapa kecepatan pengadukan pencampuran awal reaktan yang optimum dalam sintesis zeolit X menggunakan bahan abu limbah cangkang kelapa sawit?
4. Berapa suhu pembentukan gel optimum dalam sintesis zeolit X menggunakan bahan abu limbah cangkang kelapa sawit?
5. Berapa lama waktu kristalisasi yang optimum dalam sintesis zeolit X menggunakan bahan abu limbah cangkang kelapa sawit?
1.3.
Batasan MasalahPenelitian ini dibatasi hanya pada optimalisasi prosedur sintesis dan karakterisasi zeolit X dari abu limbah cangkang kelapa sawit yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit PTPN I Tanjung Seumantoh.
1.4.
Tujuan PenelitianTujuan pada penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemisahan secara magnetik pada abu limbah cangkang kelapa sawit terhadap tingkat kemurnian dan kristalinitas zeolit X hasil sintesis.
4
3. Untuk mengetahui kecepatan pengadukan pencampuran awal reaktan yang optimum dalam sintesis zeolit X menggunakan bahan abu limbah cangkang kelapa sawit.
4. Untuk mengetahui suhu pembentukan gel optimum dalam sintesis zeolit X menggunakan bahan abu limbah cangkang kelapa sawit.
5. Untuk mengetahui lamanya waktu kristalisasi yang optimum dalam sintesis zeolit X menggunakan bahan abu limbah cangkang kelapa sawit.
1.5.
Manfaat Penelitian61 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemisahan magnetik mempengaruhi kualitas dari zeolit karena mampu menghilangkan pengotor yang bersifat magnetik. Hal ini terlihat dari spektrum inframerah yang menunjukkan kemurnian abu non magnetik lebih baik dari abu awal juga difraktogram menunjukkan kristalinitas yang lebih baik.
2. Fraksi yang paling baik digunakan sebagai bahan baku sintesis zeolit X adalah fraksi berat. karena mempunyai tingkat kemurnian yang paling tinggi jika dilihat dari spektrum inframerahnya dan derajat kristalinitas yang paling tinggi jika dilihat difraktogramnya.
3. Kecepatan pengadukan yang paling optimum untuk pencampuran awal reaktan adalah 600 rpm karena zeolit yang terbentuk mempunyai kemurnian yang paling tinggi berdasarkan spektrogram inframerahnya dan derajat kristalinitas yang paling tinggi berdasarkan difraktogramnya.
4. Suhu pembentukan gel yang paling optimum adalah 70 C karena zeolit yang terbentuk mempunyai kemurnian yang paling tinggi berdasarkan spektrum inframerahnya dan derajat kristalinitas yang paling tinggi berdasarkan difraktogramnya jika dibandingkan dengan suhu yang lain.
62
5.2 Saran
Adapun saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian lanjutan dengan tema yang sama dan dengan metode karakterisasi tambahan agar lebih mengakurasikan hasil misalnya dengan metode AAS (Atomic Absorbtion Spectroscopy) untuk mengetahui jumlah sebenarnya dari Si dan Al dalam
zeolit.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Jaya, Darma, Rodiansono, (2010), Optimizing the Amount of KOH and NaOH Catalyst on Biodiesel Preparation from Palm Oil Using Co-solvent, Sains dan Terapan Kimia, Vol .4. Pp 79–89.
Alkhaly, Yulius Rief., (2013), Reactive Powder Concrete dengan Sumber Silika dari Limbah Bahan Organik. Teras Jurnal, Vol.3 No. 2: 157-166.
Amer, S.I., (2004), Simplified Removal of Chelated Ions. Metal Finishing, Vol. 102 No.4 (1-5).
Aprila, S.W., Jahro, I.S., (2014), Sintesis dan Karakterisasi Zeolit 13X Dari Limbah Abu Cangkang Kelapa Sawit dan Sampah Alumunium Foil, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Breck, D., (1974), Zeolite Molecular Sieves: Structure, Chemistry, and Use, John Wiley and Sons, New York.
Clark, (1979), Industrial Mineral: Zeolit The Hydrothermal Deposit. New York: Pergamon.
Darwanta, (1997), Kajian Dekomposisi Abu Layang dan Sintesis Zeolit 4A dengan Bahan Dasar Fraksi Ringan Abu Layang Hasil Dekomposisi, Skripsi, FMIPA UGM, Yogyakarta.
Ertan, A., and Ozkan., (2005), CO2 and N2Adsorbtion on the Acid (HCl, HNO3, H2SO4, and H3PO4) Treated Zeolites. Adsorption, Vol 11, 151-156.
Flanigen, E.M. dkk, (1971), Infrared Structure Studies of Zeolite Framework Molecular Sieve. Zeolite – I, American Society Advances in Chemistry, 101, 201-229.
Flanigen, E.M., (1980), Molecular Sieve Zeolit Technology-The First Twenty-Five Years, Pure & Appl.Chem., 52: 2191-2211
Georgiev, D., Bogdanov, B., Angelova, K., Markovska, I., Hristov., Y., (2009), Synthetic Zeolites-Structure, Clasification, Current Trends In Zeolite Synthesis Review, Internasional Science Confidence, Stara Zagora, Bulgaria.
Graille, J., Lozano, P., Pioch, D. and Geneste, P. (1985), Essais d’alcoolyse
d’huiles Vegetales avec des Catalyseurs Naturels Pour la Production de
Carburants Diesel, Oleagineux, 40(5).
Hamdan, H, (1992), Introduction to zeolite : Synthesis, Characterization, and Modification, University Technology Malaysia
Hutahaean, B., (2007), Pengujian Sifat Mekanik Beton Yang Dicampur Dengan Abu Cangkang kelapa sawit, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
64
Juwitaningsih, T., Jahro, I.S., (2009), Zeolit 4A Dari Abu Layang Sebagai Bahan Pembangun Deterjen Alternatif Yang Ramah Lingkungan, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Unimed.
Khopkar, S.M., (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta: UI Press.
Kusumaningtyas, Endarti A., (2003), Pemanfaatan Zeolit sebagai Adsorben untuk Mengolah Limbah Industri dan Radioaktif. UNM, Malang.
Ojha, K., Narayan C.P, Amarnath S., (2004), Zeolite from Fly Ash : Synthesis and Characterization, Indian Academy of Sciences, Vol.27, No.6 : 555–564. Rangkuti, W.S., Jahro, I. S., (2013), Sintess dan Karakterisasi Zeolit 13X dari
Limbah Abu Sekam Padi dan Sampah Aluminium Foil, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Riberio R.F. (1984). Ion Exchange Separation With Molecular Sieves Zeolites. Boston: Martinus Nyhoff.
Rosdiana, T., (2006), Pencirian Dan Uji Aktivitas Katalitik Zeolit Alam Teraktivasi, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Saputra, R., Jahro, I.S., (2006), Sintesis dan Karakterisasi Zeolit 4A Dari Limbang Abu Sekam Padi dan Sampah Alumunium Foil, Skripsi, FMIPA Unimed.
Sherrington, D. C., and A. P. Kybett, (2001), Supported Catalysts and Their Application, Royal Society of Chemistry. London, 61-65.
Smith, K., (1992), Solid Support and Catalyst in Organic Synthesis, Ellis Horwood PTR, Prentice Hall, London.
Stuart, B., (2004), Infrared Spectroscopy: Fundamental and Applications, John Wiley & Sons, Ltd., New York.
Sukandarrumidi., (2004), Bahan Galian Industri, UGM Press, Yogyakarta.
Suminta, S., (2006), Karakterisasi Zeolit Alam dengan Metode Difraksi Sinar-X. Jurnal Zeolit Indonesia Vol. 5 No.2
Sutarti, M dan Rachmawati,M., (1994), Zeolit Tinjauan Literatur, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI, Jakarta.
Suryanarayana, C., dan Grant, M. N., (1998), X-Ray Diffraction A Practical Approach, Springer Science and Bussiness Media.
Triantafillidis, C., Vlessidis, A., and Evmiridis, N., (2000), Dealuminated H-Y Zeolite: Influence of The Degree and The Type of Dealumination Method on Structural and Acidic Characteristics of H-Y Zeolite, Ind. Eng. Chem Vol. 39, No. 2, 307-3019.
Ugal, J.R., Malik M., Ali A.A., (2008), Preparation of Zeolite Type 13X from Locally Available Raw Materials, University of Baghdad, Iraq.
65
Valdes, M.G., Perez-Cordoves, A.I. dan Elena, D.G.M., (2006), Zeolites and zeolite-based materials in analytical chemistry, Trends in Analytical Chemistry, 25[1]: 24-30.
Von Ballmoos, R., (1984,) Collection of Simulated XRD Powder Patterns for Zeolites, Mobil Research and Development Corporation, Princenton, USA.
Widiarsi,S.W., (2008), Pengaruh Bahan Baku Terhadap Kadar Senyawa Fenol Pembuatan Asap Cair (Liquid Smoke) dari Limbah Kelapa Sawit Di Kabupaten Pasir-Kalimantan Timur. Program Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.