PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING
DAN METODE ESKPOSITORI PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMP N 8 BINJAI T.A. 2015/2016
Oleh : Inggri Adriyati NIM. 4123111032
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU NPENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN KEMAMPUAN PENARALAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE EKSPOSITORI
PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMP N 8 BINJAI T.A. 2015/2016 Inggri Adriyati (NIM. 4123111032)
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran siswa yang diajar dengan metode discovery learning lebih baik daripada metode ekspositori pada materi lingkaran di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016 dan untuk melihat pola jawaban siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran discovery learning dengan siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran ekspositori pada materi lingkaran di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 8 Binjai dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 kelas VIII-5 sebanyak 64 orang yang diambil secara acak. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Data yang digunakan adalah tes Pemahaman Awal Matematika (PAM) yang diambil dari 10 butir soal UN Sekolah Dasar dan tes kemampuan penalaran berbentuk uraian sebanyak 5 soal. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas data tes PAM. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa hasil tes PAM kedua sampel berdistribusi normal dan homogen, dengan demikian penulis bisa memberikan perlakuan kepada kedua sampel. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hasil tes kemampuan penalaran yang diberi pembelajaran discovery learning adalah 65,47 dengan simpangan baku 12,01 dan rata-rata hasil tes kemampuan penalaran yang diberi pembelajaran ekspositori adalah 46,72 simpangan baku 14,35. Untuk uji hipotesis digunakan uji t, dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 5,670 dan ttabel = 1,6698. Ternyata thitung > ttabel, sehingga �� ditolak dan �� diterima sehingga diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan penalaran siswa yang diajarkan dengan metode discovery learning lebih baik daripada kemampuan penalaran siswa yang diajarkan dengan metode ekspositori pada materi lingkaran di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala berkah, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Penalaran Siswa yang Diajar dengan Metode Discovery Learning dan Metode Ekspositori pada Materi Lingkaran di Kelas VIII SMP N 8 Binjai 2015/2016”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, antara
lain:
1. Bapak Prof. Dr. H. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika.
5. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Matematika.
6. Ibu Erlinawaty Simanjuntak, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing Skripsi penulis
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi arahan, bimbingan,
dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd., selaku dosen Penasehat Akademik (PA) yang
v
8. Bapak Prof. Dr, P. Siagian, M.Pd., Ibu Dra. Mariani, M.Pd., Ibu Dr. Faiz
Ahyaningsih, M. Si., sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika.
10. Bapak Gumasang Sianipar, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP N 8 Binjai
yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah
tersebut.
11. Ibu Azimi, S.Pd., sebagai guru bidang studi matematika di SMP N 8 Binjai
dan siswa-siswi kelas VIII-4 juga VIII-5 atas kerja sama dan ketersediaannya
dalam membantu penulisan skripsi ini.
12. Teristimewa rasa dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua
orang tua terkasih dan tersayang Ayahanda Adrian Jefriyadi Tarihoran dan
Ibunda Almh. Sri Murniati Lubis untuk setiap doa yang tulus, tetes keringat
dan air mata, untuk kasih sayang yang tiada henti, untuk setiap perjuangan
dan pengorbanan yang dilakukan tanpa pamrih kepada penulis selama ini.
13. Kepada adik semata wayang M. Kevin Adrian Tarihoran yang selalu
mendukung penulis dalam setiap perjuangan penulis menyelesaikan skripsi
ini serta kedua orang nenek tercinta Hj. Saminem dan Zuraida Noeman yang
selalu mendoakan tiada henti untuk terselesaikannya skripsi ini.
14. Kepada keluarga besar penulis, Ayah, Nde, Kak Mira, Kak Fitri, Kak Dhani,
Wo Dedi, Wo Ila yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan serta
pelajaran hidup yang sangat berarti.
15. Teman seperjuangan dan sahabat tercinta, terkasih, tersayang, Risma (Cima),
Tia Mariani (Tehek), Dewi Anggraini (Ewik) yang selalu mendukung,
menolong dan tempat berbagi setiap cerita suka dan duka selama perkuliahan.
16. Seluruh sahabat Matematika DIK-C 2012 yang sangat luar biasa, terima kasih
untuk perjuangan bersama yang berat tapi terasa menyenangkan, untuk
petualangan bersama yang telah kita lewati, untuk suka dan duka yang
tercipta, dan untuk kegilaan yang sulit dilupakan.
17. Kepada seluruh teman-teman SMA N 1 Binjai alumni tahun 2012 terkhusus
untuk teman berjuang dalam hidup M. Habib Sampurno serta all my gurls
vi
18. Kawan-kawan PPLT SMK N 1 Tanjung Pura 2015, terkhusus untuk teman
berbagi suka dan duka Ibu Siti Maryam, Pak Emen, Ibu Ayu Syahputri.
19. Seluruh teman-teman Matematika Unimed yang pernah berbagi cerita dan
membekaskan kenangan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini. Semoga
dukungan dan bantuan yang telah diberikan dirahmati oleh Allah SWT. Akhir
kata dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan karya yang sederhana ini
semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia
pendidikan.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Batasan Masalah 7
1.4 Rumusan Masalah 7
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika 9
2.1.2 Kemampuan Penalaran 11
2.1.3 Metode Pembelajaran 13
2.1.4 Metode Pembelajaran Discovery Learning 14
2.1.5 Metode Pembelajaran Ekspositori 18
2.1.6 Microsoft Mathematics 19
2.2 Materi Lingkaran 21
viii
2.4 Kerangka Berikir 27
2.5 Hipotesis Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30
3.2.1 Populasi Penelitian 30
3.2.2 Sampel Penelitian 30
3.3 Variabel Penelitian 30
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 31
3.5 Prosedur Penelitian 32
3.6 Validitas Internal Penelitian 34
3.7 Instrumen Pengumpul Data 36
3.8 Teknik Analisis Data 36
3.8.1 Menghitung Rata-rata Skor 37
3.8.2 Menghitung Standar Deviasi 37
3.8.3 Uji Normalitas 37
3.8.4 Uji Homogenitas 38
3.8.5 Pengujian Hipotesis 39
3.8.6 Analisis Pola Jawaban Siswa 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41
4.1 Hasil Penelitian 41
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 41
4.1.1.1 Hasil Test Pemahaman Awal Matematika Pada
Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 42
4.1.1.2 Hasil Post Test Kelas Eksperimen 1 dan Kelas
Eksperimen 2 42
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 44
ix
4.2.2 Uji Homogenitas 45
4.2.3 Pengujian Hipotesis Kemampuan Penalaran Matematika 46
4.2.4 Analisis Statistik Deskriptif Pola Jawaban Siswa 47
4.2.5 Deskriptif Kendala yang Dihadapi Guru (Peneliti) 67
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72
5.1 Kesimpulan 72
5.2 Saran 72
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Gambar Tampilan Awal Aplikasi Microsoft Mathematics 20
Gambar 2.2 Unsur-unsur pada lingkaran 22
Gambar 2.3 Sudut usat lingkaran 23
Gambar 2.4 Sudut keliling lingkaran 23
Gambar 2.5 Busur pada lingkaran 24
Gambar 2.6 Juring pada lingkaran 24
Gambar 2.7 Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran 24
Gambar 2.8 Busur pada lingkaran 28
Gambar 2.9 Juring pada lingkaran 29
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 33
Gambar 4.1 Gambar Diagram Jumlah Nilai dan Rata-Rata Test
PAM dan Post Test Kedua Kelas 44
Gambar 4.2 Diagram Batang Pola Jawaban Siswa pada
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Tabel Analisis Kesalahan Siswa 3
Tabel 3.1 Desain Penelitian 31
Tabel 4.1 Data Test Pemahaman Awal Matematika Kelas
Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 42
Tabel 4.2 Data Post Test Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 43
Tabel 4.3 Ringkasan Rata-Rata Tes PAM dan Post Test Kedua Kelas 43
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan
Penalaran Matematika 45
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas 46
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Pengujian Uji-t 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Discovery Learning) 76
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Discovery Learning) 80
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Ekspositori) 84
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Ekspositori) 87
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I 90
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II 93
Lampiran 7 Tes Pengetahuan Awal Matematika 96
Lampiran 8 Penyelesaian Tes Pengetahuan Awal Matematika 98
Lampiran 9 Kisi-Kisi Post Test 99
Lampiran 10 Soal Post Test 100
Lampiran 11 Alternatif Penyelesaian Soal Post Test 102
Lampiran 12 Pedoman Penskoran Nilai Test Kemampuan Penalaran Siswa 103
Lampiran 13 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran 105
Lampiran 14 Nilai Test Pemahaman Awal Matematika Kelas
Eskeperimen 1 108
Lampiran 15 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standart Deviasi
Data Test Pemahaman Awal Matematika Kelas
Eksperimen 1 109
Lampiran 16 Nilai Test Pemahaman Awal Matematika Kelas
Eskeperimen 2 110
Lampiran 17 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standart Deviasi
Data Test Pemahaman Awal Matematika Kelas
Eksperimen 2 111
Lampiran 18 Nilai Post Test Kelas Eksperimen 1 112
Lampiran 19 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standart Deviasi
Data Post Test Kelas Eksperimen 1 113
Lampiran 20 Nilai Post Test Kelas Eksperimen 2 114
Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standart Deviasi
Data Post Test Kelas Eksperimen 2 115
xiii
Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas Data 120
Lampiran 24 Perhitungan Uji Hipotesis Tes Kemampuan Penalaran
Matematika 122
Lampiran 25 Tabel Ananlisis Pola Jawaban Siswa Kelas Eksperimen 1 124
Lampiran 26 Tabel Ananlisis Pola Jawaban Siswa Kelas Eksperimen 2 125
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z 126
Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 127
Lampiran 29 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 128
Lampiran 30 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 130
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana dan alat yang tepat dalam membentuk
masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan
cerdas. Pendidikan memegang peranan yang paling penting untuk kemajuan dan
perkembangan kualitas suatu bangsa karena dengan pendidikan manusia dapat
memaksimalkan kemampuan dan potensi dirinya. baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1) (Subroto,
2010:130) yang menyebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan diharapkan dapat menghantarkan masyarakat Indonesia
menjadi masyarakat modern dan memiliki daya saing dengan dukungan iptek,
etika, estetika dan kepribadian yang unggul untuk mencapai tujuan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Saat ini perbaikan pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain perubahan kurikulum, perbaikan mutu dan kualitas guru dan siswa,
peningkatan alokasi dana untuk pendidikan, serta peningkatan sarana dan
prasarana yang menunjang. Oleh karena itu guru tidak hanya sebagai penerima
pembaharuan pendidikan, tetapi berperan serta dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam pengolahan pembelajaran
dikelas.
Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Hampir
semua aktivitas manusia berhubungan dengan matematika. Selain itu, matematika
termasuk salah satu bidang studi yang paling diutamakan saat proses belajar
2
Pendidikan matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting dalam berbagai
disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika diajarkan karena
dapat menumbuhkembangkan kemampuan bernalar yaitu berfikir sistematis, logis
dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan atau ide dalam memecahkan
masalah.
Senada dengan pernyataan di atas Cornelius (Abdurahman, 2012:204)
mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika
merupakan (1) Sarana berpikir kritis, (2) Sarana untuk pemecahan masalah
sehari-hari, (3) Sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) Sarana
untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) Sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan budaya.
Selain itu, alasan tentang perlunya siswa belajar matematika juga
dikemukakan oleh Cockroft (Abdurrahman, 2012:204), yaitu:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Pembelajaran matematika erat kaitannya dengan penalaran. Matematika
dan penalaran merupakan dua hal yang saling berkaitan, materi matematika dapat
dipahami melalui penalaran dan penalaran dapat dipahami dan dilatih melalui
belajar matematika. Kemampuan penalaran merupakan salah satu hal yang harus
dimiliki siswa dalam belajar matematika karena penalaran merupakan kunci untuk
siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Penalaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sukarnya
belajar matematika. Salah satu contoh yang menandakan kemampuan penalaran
pada rendah adalah pada saat siswa menyelesaikan masalah matematika.
Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari matematika yang membuat
3
pada saat observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2016 di SMP
N 8 Binjai. Siswa terlihat kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan.
Kesulitan siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Tabel Analisi Kesalahan Siswa
No. Soal Hasil Jawaban Siswa Kesalahan yang Ditemukan
1.
Hitunglah jari-jari
lingkaran yang memiliki
keliling 22 cm!
Siswa tidak
mengetahui rumus
keliling lingkaran
serta tidak dapat
melakukan perhitungan aljabar. 2. Sebuah stadion berbentuk lingakaran
dengan diameter 54 m.
sepanjang stadion akan
dipasang lampu dengan
jarak 6 m, hitunglah
banyak lampu yang
diperlukan!
Siswa tidak
bernalar dalam
menjawab soal.
Dari tabel terlihat bahwa siswa masih belum mampu menyelesaikan soal
diberikan. Hal ini menunjukkan kemampuan penalaran yang dimiliki siswa masih
rendah.
Hal yang serupa juga ditemukan peneliti pada saat siswa menjawab
soal tes Pemahaman Awal Matematika (PAM). Siswa kesulitan menjawab
soal-soal tes PAM, padahal soal-soal-soal-soal tersebut merupakan soal-soal matematika dasar yang
diambil dari soal UN Sekolah Dasar. Tidak ada siswa yang dapat menjawab
semau soal dengan benar.
Selain itu, hasil wawancara dengan salah seorang guru bidang studi
4
pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah tersebut masih menggunakan
pembelajaran konvensional, guru menyampaikan materi di depan kelas,
memberikan contoh soal yang relevan, dan memberikan soal yang cenderung
dapat diselesaikan melalui prosedur yang sudah ada sebagai latihan. Beliau belum
pernah menerapkan metode pembelajaran selain pembelajaran langsung, hal ini
disebabkan karena Beliau belum sepenuhnya menguasai metode-metode
pembelajaran yang lain. Selain itu, siswanya tidak begitu berminat terhadap
pelajaran matematika karena mengganggap matematika pelajaran yang sulit
sehingga siswa mudah lupa dan hanya mengerti ketika ia menjelaskan.
Berdasarkan uraian di atas, guru masih menerapkan strategi pembelajaran
langsung. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru.
Salah satu alternatif metode yang dapat digunakan guru yang lebih suka mengajar
dengan pembelajaran langsung adalah metode ekspositori.
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan
memberikan keterangan terlebih dahulu tentang definisi, prinsip dan konsep
materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah
dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Melalui metode
ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara jelas dan terstruktur dengan
tujuan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.
Selain penyampaian materi secara jelas dan terstruktur, guru juga dapat
memberikan demonstrasi atau peragaan berkaitan dengan materi agar lebih
memahami materi yang disampaikan.
Metode pengajaran penting dalam melaksanakan pembelajaran. Metode
pengajaran dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
pengajaran yang menarik dapat membuat siswa untuk semangat mengikuti
pembelajaran. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar
harus diusahakan seefisien dan seefektif mungkin. Seperti yang diungkapkan
Slameto (2010:65), bahwa:
5
guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
Salah satu metode pengajaran yang menarik adalah metode penemuan
(discovery learning). Metode penemuan berupaya menanamkan dasar-dasar
berpikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih
banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.
Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam
pembelajaran dengan metode penemuan adalah sebagai pembimbing dan
fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada
siswa untuk dipecahkan.
Hasil penelitian Siagian dan Tanjung (2012), menyimpulkan bahwa hasil
belajar IPA siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran discovery learning
lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan strategi
ekspositori pada siswa kelas VIII SMP N 1 Dolok Panribuan. Hasil penelitian
Bani (2011) menunjukkan bahwa analisis data angket memperlihatkan bahwa
pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing secara signifikan
lebih baik dapat menigkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran matematik
dari pada pembelajaran dengan pendekatan konvensional pada siswa di salah satu
SMP di Kota Ternate, Maluku Utara. Selain itu, penelitian Purwanti (2013) di
salah satu SMA di Kuala Lumpur menunjukkan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan ICT (Microsoft Mathematics) lebih tinggi daripada siswa
yang diajar dengan metode konvensional.
Selain metode, media juga merupakan hal yang penting dalam proses
pembelajaran. Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja tetapi hal-hal lain
yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini mendukung berkembangnya media
pembelajaran. Perkembangan media ajar berbasis ICT sudah banyak beredar di
lingkungan pendidikan, contohnya adalah software. Software dapat digunakan
oleh guru sebagai alat bantu saat menjelaskan materi yang tak cukup disampaikan
6
sangat jarang digunakan oleh guru dalam proses menunjang pembelajaran.
Padahal penggunaan software juga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Salah
satu software dapat digunakan guru dalam pembelajaran matematika adalah
Microsoft Mathematics.
Microsoft Mathematics adalah perangkat lunak sejenis kalkulator namun
memiliki fitur yang lebih lengkap dan memiliki kemampuan untuk menjabarkan
secara detail langkah demi langkah penyelesaian suatu persoalan dalam
matematika, fisika dan kimia. Software ini juga dapat digunakan untuk
menggambar grafik pada dua dimensi maupun tiga dimensi, sehingga untuk
memudahkan guru untuk menggambar bangun-bangun geometri pada saat proses
pembelajaran.
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas, penulis tertarik mencoba
melakukan penelitian dan melihat perbedaan kemampuan penalaran dengan
menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dalam mengajarkan
matematika. Karena luasnya cakupan materi matematika penulis mengambil
materi lingkaran yang ada pada kelas VIII. Dalam hal ini penulis akan
mengadakan penelitian dengan judul “PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE ESKPOSITORI PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 BINJAI T.A. 2015/2016”.
1. 2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kemampuan penalaran siswa dalam pembelajaran matematika
masih rendah.
2. Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal matematika sehingga siswa
kurang tertarik mempelajari matematika
3. Proses pembelajaran yang kurang menunjang siswa untuk
mengekspresikan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
7
5. Belum pernah diterapkan media pembelajaran yang berbentuk software
matematika khususnya Microsoft Mathematics.
1. 3. Batasan Masalah
Untuk mengarahkan penelitian ini sehingga lebih spesifik dan terfokus
dan mengingat luasnya aspek yang dapat diteliti maka masalah dalam penelitian
ini dibatasi pada kemampuan penalaran siswa pada pokok bahasan lingkaran di
kelas VIII SMP Negeri 8 Binjai tahun ajaran 2015/2016, metode pembelajaran
yang diterapkan adalah metode discovery learning dan metode ekspositori serta
kedua metode diajar dengan berbantuan software Microsoft Mathematics.
1. 4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah kemampuan penalaran siswa yang diajar dengan
metode discovery learning lebih baik daripada metode ekspositori pada materi
lingkaran di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016?”
1. 5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran siswa yang diajar dengan metode
discovery learning lebih baik daripada metode ekspositori pada materi lingkaran
di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016 dan untuk melihat pola jawaban
siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran discovery learning dengan
siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran ekspositori pada materi
lingkaran di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016.
1. 6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penalaran
8
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran
matematika siswa.
3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan metode
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di
masa yang akan datang dapat
4. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis.
1.7. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan penalaran adalah kemampuan berfikir mengenai
permasalahan-permasalahan matematika secara logis untuk memperoleh
penyelesaian dan juga merupakan kemampuan menyajikan suatu obyek
matematika (masalah, pernyataan, solusi, model, dan lainnya) ke dalam
berbagai notasi (simbolik, visual, numerik).
2. Metode discovery learning (pembelajaran penemuan) diartikan sebagai
prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorang,
memanipulasi objek sebelum sampai pada generalisasi. Dalam hal ini,
guru berperan untuk membimbing siswa agar dapat menemukan sendiri
konsep pembelajarannya.
3. Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan
memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep
materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan
masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan.
4. Microsoft Mathematics adalah perangkat lunak sejenis kalkulator namun
memiliki fitur yang lebih lengkap dan memiliki kemampuan untuk
menjabarkan secara detail langkah demi langkah penyelesaian suatu
72 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data diperoleh
kesimpulan, yaitu: (1) Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan
bahwa kemampuan penalaran siswa yang diajarkan dengan metode Discovery
Learning lebih baik daripada kemampuan penalaran siswa yang diajarkan dengan
metode ekspositori pada materi lingkaran di kelas VIII SMP N 8 Binjai T.A.
2015/2016, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung > ttabel
yaitu 5,670 > 1,6698. (2) Pola jawaban post test siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran discovery learning lebih baik dari pada pola jawaban siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori pada materi lingkaran di
kelas VII SMP N 8 Binjai T.A. 2015/2016, hal ini dapat dilihat pada kelas
eksperimen 1, ada 7 orang siswa memiliki pola jawaban lengkap, 22 orang
memiliki pola jawaban cukup lengkap, 3 siswa memiliki pola jawaban kurang
lengkap dan tidak ada siswa yang tidak memiliki pola jawaban sedangkan pada
kelas eksperimen 2 tidak terdapat siswa memiliki pola jawaban lengkap, 15 orang
memiliki pola jawaban cukup lengkap, 17 siswa memiliki pola jawaban kurang
lengkap dan tidak ada siswa yang tidak memiliki pola jawaban.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah:
a. Kepada guru matematika disarankan dapat menerapkan metode
pemebelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa,
khususnya metode Discovery Learning dan metode pembelajaran
ekspositori, baik metode Discovery Learning maupun ekspositori
keduanya dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa.
b. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan metode pembelajaran
73
mempersiapkan para siswa agar lebih siap dengan metode ini dan yang
ingin menerapkan metode pembelajaran ekspositori diharapkan lebih
mempersiapkan bahan ajar, serta perangkat yang akan digunakan selama
proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran semakin lebih bermakna.
c. Kepada guru dan peneliti lanjutan disarankan untuk memotivasi siswa agar
tidak malu-malu untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat selama proses
pembelajaran berlangsung.
d. Kepada peneliti lanjutan dapat dijadikan pertimbangan sebagai penelitian
lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang dapat
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pendidikan bagi anak-anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bani, Amsar. 2011. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Penemuan Terbimbing, SPS, UPI, Bandung. Tesis. UPI. ISSN 1412-565X
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan.
Nopriyanti, Dwi Tika. 2010. Kemampuan Penalaran Siswa Pada Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran Think-Talk-Write Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Inderalaya. Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Pratama, Hudi, (2013), Analisis Penalaran Soal UN Ujian Nasional Matematika SMA/MA Program IPS T.A 2012/2013, Skripsi, UMN Medan
Purwanti, Dian Eki. 2013. Proceeding of the Global Summit on Education. The Comparison Of Using Microsoft Mathematics And Traditional Teaching
On Students’ Achievement – Teaching Mathematics In Senior High
School. e-ISBN 978-967-11768-0-1.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Siagian dan Tanjung. 2012. Jurnal Pendidikan Teknologi. Pengaruh Startegi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar IPA. Unimed.
Siregar, Nur Choiro dan Marsigit. 2015. Jurnal Riset Pendidikan Matematika. Volume 2 – Nomor 2, November 2015, (224 - 234). Pengaruh Pendekatan Discovery yang Menekankan Aspek Analogi terhadap Prestasi Belajar, Kemampuan Penalaran, Kecerdasan Emosional Spiritual. Online ISSN: 2477-1503.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
75
Sukmadinata, Nana Syaodih, (2012), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep landasan, dan Implementasinya pada kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Medi Group.
Yusuf. 2012. Penggunaan Teknologi Informasi Di Jurusan Matematika ITS dan Aplikasi Microsoft Mathematics. Diakses tanggal 14-04-2016
http://yusufmustafaofficial.blogspot.co.id/
Wulandari, Enika,. (2011), Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Pendekatan Problem Posing di Kelas VII A SMP Negeri 2 Yogyakarta. Di akses tanggal 08-05-2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Inggri Adriyati dilahirkan di Binjai, pada tanggal 04 Maret 1995. Anak pertama
dari dua bersaudara dari Ayah yang bernama Adrian Jefriyadi Tarihoran dan Ibu
yang bernama Sri Murniati Lubis. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Swasta
Ahmad Yani Binjai dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis masuk
SMP Swasta Ahmad Yani Binjai dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis masuk SMA Negeri 1 Binjai dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika