MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE
NHT PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 105287 TEMBUNG
T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
PraSekolah Dasar dan Sekolah Dasar
OLEH :
ASIAH RAMADHANI 1133311113
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Latar Belakang Keluarga
Nama : Asiah Ramadhani
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 29 Januari 1996
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Anak Ke : 1 (pertama) dari 4 (empat) bersaudara
Nama Ayah : Muhammad Ali Imran
Nama Ibu : Melly Susi Yanti
Alamat Orang Tua : Jln. Sidorukun N0.150-A Medan
Riwayat Pendidikan
PENDIDIKAN NAMA SEKOLAH TAHUN
Taman Kanak-Kanak
i
ABSTRAK
ASIAH RAMADHANI, NIM 11133311113.Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe NHT Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 105287 Tembung T.A 2016/2017. Skripsi. Jurusan S-1 PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2017.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana di kelas V SD Negeri 105287 Tembung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe NHT dan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 105287 Tembung tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 35 orang siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 22 siswa Perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi dan Angket. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian pelaksanaan pada kondisi awal dengan menggunakan angket memperoleh nilai rata-rata 58,08. Pada siklus I setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT perolehan angket mendapatkan nilai rata-rata 72,68, Pada siklus II perolehan angket mendapatkan nilai rata-rata 92,37. Hasil Observasi siswa secara keseluruhan pada siklus I Pada siklus I pertemuan I diperoleh nilai persentase rata-rata 56,51%. Pada siklus I pertemuan II diperoleh nilai rata 69,02%. Pada siklus II pertemuan I diperoleh nilai rata-rata 79,90%. Pada siklus II pertemuan II nilai rata-rata-rata-rata 93,08%. Hasil observasi guru secara keseluruhan meningkat 57%, 68,75%, 79,2% sampai menjadi 97%.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esayang telah
memberikan berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe NHT Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SDN105287 Tembung T.A 2016/2017”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
S-1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini peneliti tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat do’a, usaha, dan
kerja keras akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.
4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Kepegawaian.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
iii
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD, beserta Ibu
Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD.
7. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya
yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta motivasi hingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
8. Bapak Drs. Effendi Manalu, M.Pd, Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd dan
Ibu Dra.Nurmayani, M.Ag selaku Dosen Penguji.
9. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
10. Ibu Faridah Hanum Lubis, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 105287
Tembung.
11. Ibu Julisah Lubis, S.Pd selaku Wali Kelas V SD Negeri 105287 Tembung.
12. Teristimewa buat ayahanda tercinta Bapak Muhammad Ali Imran dan
Ibunda Tercinta Ibu Melly Susi Yanti yang telah memberikan motivasi,
do’a serta kasih sayang yang tidak akan pernah terbalaskan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Teristimewa buat adik-adikku Muhammad Aulia Rizki,
Muhammad Ilham dan Muhammad Wahyu yang telah memberikan
dukungan berupa do’a dan motivasi.
14. Teristimewa buat nenekku Hj. Martina dan Hj. Aisyah yang telah
memberikan dukungan berupa do’a, motivasi dan kasih sayang sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Teristimewa buatSaudara-saudarakuyang telah memberikan dukungan
berupa do’a, motivasi dan kasih sayang sehingga penulis dapat
iv
16. Teristimewa buat sahabat-sahabatku Dinda Andarina, Nanda Sarah Devi
dan Ossy Umairoh yang telah memberikan motivasi, do’a dalam
pengerjaan skripsi ini.
17. Teristimewa buat teman-teman dekatku Afnizar Haer, Mutia Mahrepa,
Surahmawati Dwi Ririn, Usi Kuswuri H dan Ulfa Irmayani yang telah
memberikan dukungan, do’a dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
18. Teristimewa buat Ade Murwinto yang telah menemani saya selama ini,
memberikan dukungan, do’a dalam pengerjaan skripsi ini.
19. Teristimewa buat teman-teman sekelas A-Ekstensi 2013 yang telah
memberikan dukungan, do’a dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
20. Buat Teman-teman PPL yang telah memberikansemangat, do’a dan saran
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
21. Buat Teman satu Pembimbing Skripsi dalam penyusunan skripsi ini yang
telah berjuang dalam pengerjaan skripsi dan memberikan banyak
dukungan dan motivasi.
22. Terima kasih kepada semua pihak yang mengenal penulis telah
memberikansemangat, do’a dan saran sehingga penulis dapat
v
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini mohon diberi masukan. Penulis
mengharapkan kritik dan masukan dari semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan, dan do’a
yang telah diberikan sekali lagi. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya.
Medan, 18 April 2017
Penulis
ASIAH RAMADHANI
vi
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar. ... 17
2.1.6 Indikator Minat Belajar. ... 19
2.1.7 Cara Meningkatkan Minat Belajar. ... 21
2.1.8 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif. ... 22
2.1.9 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif. ... 24
2.1.10 Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif. ... ... 26
vii
2.1.12 Langkah-langkah Model Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT). ... 29
2.1.13 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT). ... 29
2.1.14 Hakikat Pembelajaran IPA di SD. ... 30
2.1.14.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). ... 30
2.1.14.2 Kurikulum KTSP IPA di SD ... 33
3.2 Subjek dan Objek Penelitian... 42
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian. ... 43
3.4 Variabel Operasional Penelitian. ... 43
3.5 Desain Penelitian. ... 46
3.6 Prosedur Penelitian. ... 47
3.7 Teknik Pengumpulan Data. ... 55
3.8 Teknik Analisis Data. ... 58
3.9 Jadwal Penelitian. ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 62
4.2 Hasil dan Pembahasan Siklus I pertemuan I. ... 68
4.3 Hasil dan Pembahasan Siklus I pertemuan II. ... 79
4.4 Hasil dan Pembahasan Siklus II pertemuan I. ... 95
4.5 Hasil dan Pembahasan Siklus II pertemuan II. ... 106
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan. ... 127
5.2 Saran ... 128
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1: Rata- rata Nilai IPA Siswa Kelas V SD Negeri 105287. ... 3
Tabel 3. 1: Variabel Operasional Minat Belajar. ... 44
Tabel 3. 2: Kisi-Kisi Angket Minat Belajar ... 57
Tabel 3. 3: Kriteria Minat Belajar Siswa ... 58
Tabel 3. 4 : Kriteria Presentase Minat Belajar Siswa. ... 59
Tabel 3. 5: Kriteria Penilaian Observasi Siswa. ... 60
Tabel 3.6: Kriterian Penilaian Observasi Guru. ... 60
Tabel 3. 6: Jadwal Rencana Pelaksanaan Peneliti ... 61
Tabel 4. 1: Hasil Nilai Angket Minat Belajar Siswa Kelas V-A Pada Kondisi Awal. ... 64
Tabel 4. 2: Persentase Hasil Angket Minat Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Kondisi Awal. ... 65
Tabel 4. 3: Hasil Angket Minat Belajar Siswa Berminat dan Tidak Berminat Pada Kondisi Awal. ... 67
Tabel 4. 4: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Kelas V-A Pada Siklus I Pertemuan I. ... 72
Tabel 4. 5: Persentase Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I Pertemuan I. ... 74
Tabel 4. 6: Hasil Observasi Siswa Berminat dan Tidak Berminat Pada Siklus I Pertemuan I. ... 75
Tabel 4. 7: Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan I. ... 76
Tabel 4. 8: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Kelas V-A Pada Siklus I Pertemuan II. ... 84
x
Tabel 4.10: Hasil Observasi Siswa Berminat dan Tidak Berminat
Pada Siklus I Pertemuan II. ... 87
Tabel 4.11: Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada
Siklus I Pertemuan II. ... 88
Tabel 4.12: Hasil Nilai Angket Minat Belajar Siswa Kelas V-A
Pada Siklus I. ... 90
Tabel 4.13: Persentase Hasil Angket Minat Belajar Siswa Secara
Klasikal Pada Siklus I. ... 91
Tabel 4.14: Hasil Angket Minat Belajar Siswa Berminat dan
Tidak Berminat Pada Siklus I. ... 92
Tabel 4.15: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Kelas V-A
Pada Siklus II Pertemuan I. ... 100
Tabel 4.16: Persentase Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara
Klasikal Pada Siklus II Pertemuan I. ... 101
Tabel 4.17: Hasil Observasi Siswa Berminat dan Tidak Berminat
Pada Siklus II Pertemuan I. ... 102
Tabel 4.18: Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada
Siklus II Pertemuan I. ... 103
Tabel 4.19: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Kelas V-A
Pada Siklus II Pertemuan II. ... 111
Tabel 4.20: Persentase Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara
Klasikal Pada Siklus II Pertemuan II. ... 112
Tabel 4.21: Hasil Observasi Siswa Berminat dan Tidak Berminat
Pada Siklus II Pertemuan II. ... 114
Tabel 4.22: Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada
Siklus II Pertemuan II. ... 115
Tabel 4.23: Hasil Nilai Angket Minat Belajar Siswa Kelas V-A
Pada Siklus II. ... 116
Tabel 4.24: Persentase Hasil Angket Minat Belajar Siswa Secara
xi
Tabel 4.25: Hasil Angket Minat Belajar Siswa Berminat dan
Tidak Berminat Pada Siklus II. ... 119
Tabel 4.26: Rekapitulasi Observasi Kemampuan Guru Siklus I
dan Siklus II. ... 121
Tabel 4.27: Rekapitulasi Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I
dan Siklus II. ... 123
Tabel 4.28: Rekapitulasi Angket Minat Belajar Siswa Siklus I
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1:Skema Kerangka Berpikir. ... 39
Gambar 3.1: Desain PTK Menurut Kemmis & Taggart ... 46
Gambar 4.1:Papan Nama Sekolah SD Negeri 105287 Tembung. ... 63
Gambar 4.2: Grafik Skor Angket Minat Belajar Siswa Pada Kondisi Awal. ... 66
Gambar 4.3: Grafik Siswa yang Berminat dan Tidak Berminat Pada Kondisi Awal. ... 67
Gambar 4.4: Siswa membuka buku pelajaran. ... 69
Gambar 4.5: Peneliti meminta dua orang siswa maju ke depan untuk memberikan contoh mengenai pesawat sederhana. ... 70
Gambar 4.6: Peneliti menuliskan materi di papan tulis. ... 70
Gambar 4.7: Siswa yang dipanggil nomornya oleh peneliti membacakan ... hasil diskusi kelompok. ... 71
Gambar 4.8: Grafik Skor Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I. ... 74
Gambar 4.9: Grafik Siswa yang Berminat dan Tidak Berminat Siklus I pertemuan I. ... 75
Gambar 4.10: Siswa menyebutkan contoh dari pesawat sederhana melalui media gambar. ... 81
Gambar 4.11 : Siswa mengerjakan tugas individu. ... 82
Gambar 4.12: Siswa Mengisi Angket yang diberikan oleh Peneliti. ... 83
Gambar 4.13: Peneliti Memantau Siswa dalam Mengisi Angket. ... 83
Gambar 4.14: Grafik Skor Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II. ... 86
Gambar 4.15: Grafik Siswa yang Berminat dan Tidak Berminat Siklus I pertemuan II. ... 87
Gambar 4.16: Grafik Skor Angket Minat Belajar Siswa Pada Siklus I. ... 92
xiii
Gambar 4.18: Guru Menjelaskan Materi dengan Menggunakan
Media Gambar. ... 96
Gambar 4.19:Guru Menjelaskan Materi dengan Menggunakan
Alat Peraga. ... 97
Gambar 4.20: Peneliti Membagikan Nama Kelompok. ... 97
Gambar 4.21: Peneliti memberikan penomoran kepada masing-masing
anggota kelompok. ... 98
Gambar 4.22: Grafik Skor Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I. ... 102
Gambar 4.23: Grafik Siswa yang Berminat dan Tidak Berminat
Siklus II Pertemuan I. ... 103
Gambar 4.24: Peneliti menjelaskan materi dengan Alat Peraga. ... 108
Gambar 4.25:Siswa Berdikusi Kelompok mengerjakan Soal yang
diberikan. ... 109
Gambar 4.26: Peneliti Memberikan Tugas Secara Individu. ... 110
Gambar 4.27: Grafik Skor Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II. ... 113
Gambar 4.28: Grafik Siswa yang Berminat dan Tidak Berminat
Siklus II Pertemuan II. ... 114
Gambar 4.29: Grafik Skor Angket Minat Belajar Siswa Pada Siklus II. ... 118
Gambar 4.30:Grafik Siswa yang Berminat dan Tidak Berminat Pada
Siklus II. ... 119
Gambar 4.31: Persentase Observasi Kemampuan Guru Pada
Siklus I dan Siklus II. ... 122
Gambar 4.32: Grafik Persentase Observasi Minat Belajar Siswa
Pada Setiap Pertemuan Siklus I Dan Siklus II. ... 124
Gambar 4.33: Grafik Rata-rata Skor Angket Minat Belajar Siswa
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Tabel Daftar Nama Siswa Kelas V-A SD Negeri 105287
Tembung. ... 131
Lampiran 2 : Tabel Absen Siswa Kelas V-A SD Negeri 105287 Tembung. ... 132
Lampiran 3 : Tabel Tabulasi Hasil Angket Minat Belajar Siswa. ... 133
Lampiran 4 : Tabel Tabulasi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa. ... 139
Lampiran 5 : RPP. ... 147
Lampiran 6 : Lembar Wawancara ... 187
Lampiran 7 : Lembar Observasi Bagi Guru. ... 190
Lampiran 8 : Lembar Observasi Bagi Siswa. ... 198
Lampiran 9 : Lembar Angket Bagi Siswa. ... 206
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Menurut Santoso
(2013:166) “Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan”. Dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (2006), bahwa “IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis,
sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.
Dari kedua pendapat yang menjelaskan tentang pengertian IPA tersebut, dapat
dipahami bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan pembelajaran berdasarkan
pada prinsip-prinsip, proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa
terhadap konsep-konsep IPA melalui pengamatan, diskusi dan penyelidikan
sederhana. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung
dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensi siswa agar mampu
menjelajahi dan memahami alam semesta secara ilmiah. Pendidikan IPA
seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran di sekolah
mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang telah diungkapkan di atas.
2
Untuk mencapai semua itu guru harus mampu menciptakan pembelajaran
yang efektif, efisien serta menyenangkan bagi siswa sehingga pelajaran yang
diberikan dapat bermakna dan siswa menjadi lebih berminat dalam kegiatan
belajar mengajar. Seorang guru harus mampu membangkitkan minat belajar siswa
khususnya dalam proses belajar berlangsung, karena tanpa adanya minat belajar
tujuan belajar tidak akan tercapai secara baik. Rendahnya minat belajar yang
dimiliki oleh siswa sangat penting diperhatikan oleh guru dengan baik, karena
apabila tidak diperhatikan hal ini dapat mengakibatkan proses belajar mengajar
yang berlangsung tidak efektif.
Berdasarkan observasi dan informasi yang diperoleh peneliti
di SD Negeri 105287 Tembung. Dengan bertanya kepada guru kelas V, bahwa
minat belajar siswa tergolong masih rendah khusunya pada pelajaran IPA.
Dimana banyak sebagian siswa beranggapan bahwa pelajaran IPA merupakan
pelajaran yang kurang diminati karena dinilai membosankan dalam
pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran berlangsung
sebagian besar siswa merasa tidak tertarik pada pelajaran IPA. Hanya 12 siswa
atau 34% yang tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA berlangsung. Hal ini dapat
dilihat bahwa siswa tersebut antusias dalam belajar, mencatat apa yang diberikan
oleh guru, selalu memberikan respon terhadap penjelasan guru, dan cepat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya. Sedangkan 23 siswa atau 61%
tidak merasa tertarik dengan pelajaran IPA, mereka melakukan kegiatan lain
seperti siswa tidak tertib pada saat pelajaran berlangsung, siswa berbicara dengan
teman sebangkunya saat guru menjelaskan, siswa melamun di dalam kelas, dan
3
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru kelas V
SD Negeri 105287 Tembung mengenai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
selama tiga tahun terakhir yang dilihat berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai
(DKN). Sehingga dari hasil wawancara tersebut dinyatakan bahwa hasil belajar
siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Rata-rata Nilai IPA Siswa Kelas V SD Negeri 105287 Tembung
Tahun Ajaran KKM Nilai Jumlah
Sumber: Daftar Kumpulan Nilai Kelas V SD Negeri 105287 Tembung
Berdasarkan dari keterangan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar
IPA siswa masih rendah. Hasil belajar yang masih rendah ini dipengaruhi oleh
beberapa hal, diantaranya adalah rendahnya minat belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA. Peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas V SD
Negeri 105287 Tembung, tentang cara mengajar guru pada pembelajaran IPA
4
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung metode ataupun
model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih kurang tepat untuk menarik
minat belajar siswa. Guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah,
dan penugasan. Selain itu guru juga kurang menggunakan media pembelajaran
ataupun alat peraga sebagai pembangkit minat belajar siswa. Oleh sebab itu,
hal ini menyebabkan siswa merasa kurang menarik terhadap pembelajaran IPA
karena berisikan banyak teori-teori yang lebih memfokuskan kepada pembentukan
intelektual anak.
Dilihat dari langkah-langkah pembelajaran dalam RPP yang disusun oleh
guru masih kurang efektif, karena selama pembelajaran hanya diisi oleh kegiatan
guru di depan kelas atau bersifat teacher center. Pembelajaran yang berlangsung
juga tidak dilakukan pada siswa secara menyeluruh melainkan pada beberapa
siswa saja sehingga pembelajaran yang berlangsung kurang menarik perhatian..
Terkait dengan rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA
atau Sains di kelas V SD Negeri 105287 Tembung, maka guru diharapkan
dapat melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan melihat sejauh
mana minat siswa dalam menguasai suatu materi yang telah diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Sehingga dengan model tersebut
proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Salah
satunya adalah menggunakan model pembelajaran yang berpusat kepada siswa
5
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) tidak
hanya menekankan pada kegiatan guru melainkan juga pada kegiatan siswa.
Model pembelajaran ini juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencari tahu dan mempertanggungjawabkan dari hasil kerja sama mereka.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) ini juga
dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah secara cepat, karena dalam
proses pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan untuk bersentuhan
langsung dengan objek yang dipelajari dimana semua kegiatan tersebut akan lebih
baik dilakukan secara berkelompok.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) ini
sangat berguna untuk mengembangkan intelektual, kerjasama, tanggung jawab,
percaya diri siswa di dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Head Together (NHT) sangat cocok untuk semua materi pelajaran
sehingga model pembelajaran ini dapat digunakan untuk meningkatkan minat
belajar siswa dengan baik di dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan
pengetahuan IPA atau Sains di SD Negeri 105287 Tembung dengan judul :
“Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti,
ada beberapa masalah yang dapat di identifikasi adalah:
1.
Hasil belajar IPA masih rendah atau nilai rata-rata kelas masih beradadibawah KKM.
2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA
3. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat
4. Pembelajaran yang berlangsung masih bersifat teacher center
5. Guru kurang menggunakan media ataupun alat peraga dalam proses
pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi
batasan masalah pada penelitian ini adalah “Meningkatkan Minat
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) Pada Pelajaran IPA Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V
SD Negeri 105287 Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A
7
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “Apakah Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Dapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada
Pelajaran IPA Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 105287
Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2016/2017?”
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah: “Untuk Memperoleh Data Gambaran yang Akan Dilihat
Mengenai Peningkatan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Pelajaran IPA Materi
Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 105287 Tembung Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2016/2017”.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat:
1. Bagi Siswa
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi yang dapat
menumbuhkan minat belajar siswa pada pelajaran IPA agar lebih aktif
8
2. Bagi Guru
Dapat memberikan informasi kepada guru bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat digunakan dalam
meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPA Materi Pokok
Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 105287 Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2016/2017.
3. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan referensi yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan
kualitas pembelajaran IPA
4. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan referensi untuk menambah wawasan peneliti tentang
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPA dan sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana..
5. Bagi Peneliti Lain
Dapat dijadikan referensi yang baik untuk semua pihak yang membutuhkan
127
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitin tindakan kelas yang dilakukan dengan
menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pokok
bahasan pesawat sederhana disimpulkan sebagi berikut:
1. Dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mengetahui
mengenai pesawat sederhana, jenis-jenis pesawat sederhana, alat-alat yang
termasuk kedalam pesawat sederhana.
2. Dari hasil observasi minat belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan minat belajar diantaranya:
a. Pada siklus I pertemuan I diperoleh data bahwa 56,51% minat belajar
siswa kurang
b. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data bahwa 69,02% minat belajar
siswa cukup
c. Pada siklus II pertemuan I diperoleh data bahwa 79,90% minat belajar
siswa baik
d. Pada siklus II pertemuan II diperoleh data bahwa 93,08% minat belajar
128
3. Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan I 57%,
siklus I pertemuan II 68,75%, siklus II pertemuan II 79,2%, siklus II
pertemuan II 97%
4. Hasil angket pada kondisi awal diperoleh data 58,08, pada siklus I
diperoleh data sebesar 72,08 dan pada siklus II diperoleh data sebesar
92,37
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya agar menghimbau guru-guru untuk
menciptakan pembelajarn yang aktif, kreatif dan menyenangkan
2. Bagi Guru, hendaknya agar menerapkan metode-metode pembelajaran
yang baru dalam kegiatan belajar mengajar, agar siswa aktif, termotivasi
dan tidak cepat bosan serta berminat dalam belajar
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai bahan masukkan dan sumber referensi
untuk meneliti di masa mendatang dan menggunakan model-model
pembelajaran yang baru agar meningkatkan kualitas dalam proses
129
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan :Unimed Press
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 23 tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Istarani & Intan Pulungan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan : Larispa
Khairani, Makmun. 2013.Psikologi Belajar.Yogyakarta: Aswaja pressindo
Kurniasih,Imas & Sani,Berlin. 2015.Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Jakarta: Kata Pena
Parta. Setiawan. 20 Pengertian Dan Fungsi Kurikulum Menurut Para Pakar http://www.gurupendidikan.com/20-pengertian-kurikulum-menurut-para-pakar/.
07 Maret 2015
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta:Rajawali Pers
Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana
Santoso, Ahmad. 2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Pernadamedia group
Shoimin,Aris. 2014. 68 Model Pembeleajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Jakarta : Ar-ruzz Media
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
130
Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta:Pernadamedia Group