PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA
DI KELAS V SD SWASTA MUHAMMADIYAH 01
PEMATANGSIANTAR
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
MURNIATI NASUTION
NIM. 8146182045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Murniati Nasution (NIM. 8146182045 ) Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Di Kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar IPA; (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA; (3) interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar, sedangkan sampel penelitian berjumlah 76 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian peksperimen semu. Instrumen penelitian terdiri dari tes hasil belajar berupa pilihan ganda dan angket motivasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji anava dua jalur pada taraf 0,05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar IPA siswa, hal ini terlihat dari rerata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran pembelajaran berbasis masalah ̅ = 78,72, sedangkan yang diajarkan dengan model ekspositori ̅ = 68,92 (2) terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA, hal ini terlihat dari rerata hasil belajar siswa yang bermotivasi tinggi ̅ = 78,29, sedangkan bermotivasi rendah ̅ = 69,61 (3) terdapat interaksi model pembelajaran berbasis masalah dan motivasi belajar dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa, dimana hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah yakni kelompok tinggi ̅ = 80,75, dan kelompok rendah ̅ = 76,58, lebih besar jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori yaitu kelompok tinggi ̅ = 75,56, dan kelompok rendah ̅ = 62,63.
ii ABSTRACT
MurniatiNasution (NIM. 8146182045) The Influence of Problem Based Learning Model and Motivation to Learning Outcomes of Science Students In Class V of Private Elementary School Muhammadiyah 01 Pematangsiantar
This study aims to determine: (1) ) influence of problem based learning model to learning outcomes of science student; (2) ) influence of learning motivation to learning outcomes of science student; (3) the interaction between the learning model and motivation to student learning outcomes. The population of this research is the fifth grade students of Private Elementary School Muhammadiyah 01 PematangSiantar, with the sample of 76 students. This research is a quasy-experimental research. The instruments of research are the test results in the form of multiple-choice learning and motivation questionnaire. The data analyzed with two ways Anovatest method with 0,05. The results showed that: (1) there was influence of of problem based learning model to learning outcomes of science student, it can be shown from the average of student learning outcomes taught by problem based learning ̅ = 78,72 but by expository model ̅ = 68,92 (2) there was influence of student motivation to learning outcomes of science student, it can be shown from the learning outcomes of the highly motivated students ̅ = 78,29 but lowly motivated students ̅ = 69,61; (3) there was an interaction between problem learning based model and motivation to learning outcomes of science students, where learning outcomes of science student highly motivated by problem based learning ̅ = 80,75 and lowly motivated ̅ = 76,58 higher than student highly motivated by expository learning ̅ = 75,56 and lowly motivated ̅ = 62,63.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat
Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa dikelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar”.
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan di Program Studi Pendidikan Dasar, Universitas Negeri Medan.
Banyak hal yang dihadapi penulis selama melakukan penelitian ini
terutama berbagai hal yang mungkin dapat mematahkan semangat penulis. Namun
penulis tak menghiraukan hal tersebut dan menyadari bahwa hal tersebut sebagai
tantangan dan hal tersebut semakin membuat penulis termotivasi untuk
menyelesaikan tesis ini sesuai dengan yang diharapkan dan memperoleh gelar
Magister Pendidikan.
Selain itu tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr.Bornok Sinaga, M.Pd. Selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Prof. Dr.Anita Yus,M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar
dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. Selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Dasar.
5. Bapak Prof.Dr. Agung Sunarno,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Dr.Ajat Sudrajat, M.Si, dan
Dr.Deny Setiawan, M.Si. Selaku Narasumber sekaligus Dosen Penguji
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama
penulis belajar di Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. Serta tidak lupa juga seluruh staff pegawai tata
usaha Program Pascasarjana yang telah banyak memberikan bantuan.
8. Kepala Sekolah dan guru-guru di SD Swasta Muhammadiyah 01 P.Siantar
yang telah memberikan izin melakukan penelitian, serta siswa/siswi SD
Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar
9. Suami tercinta, Syahrul Ramadhan Pane yang selalu mendukung yang tidak
pernah lelah membimbing dan memotivasi penulis dengan kasih sayang dan
ketulusan hatinya, serta ke empat orang anak penulis yang sangat mengerti
akan keadaan penulis sangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan Magister Pendidikan ini.
10.Teman-teman kelas B1, B2 Eksekutif angkatan 2014 khususnya, serta teman
terdekat penulis Erlinawati Damanik dan Julesman Naibaho yang tidak pernah
lelah memotivasi penulis disaat penulis menemui kebuntuan dalam penulisan
tesis ini.
Medan, Agustus 2016 Penulis
v
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis ... 9
2.1.1 Hasil Belajar ... 9
2.1.2 Motivasi Belajar ... 19
2.1.3 Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27
2.1.4 Model Pembelajaran Ekspositori ... 42
2.1 Penelitian Yang Relevan ... 50
2.2 Kerangka Berpikir ... 52
2.3 Pengajuan Hipotesis ... 57
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 58
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 59
3.3 Jenis Penelitian ... 59
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 60
3.5 Desain Penelitian ... 61
3.6 Prosedur Penelitian ... 62
3.7 Pengontrolan Perlakuan ... 65
3.8 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 66
3.9 Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ... 67
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 78
4.1.1 Pretes Hasil Belajar ... 78
4.1.2 Hasil Angket Motivasi ... 82
4.1.3 Perlakuan ... 84
4.1.4 Postes Hasil Belajar ... 85
4.1.5 Analisis Hasil Penelitian ... 86
4.2 Pengujian Hipotesis ... 91
4.3 Pembahasan ... 99
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 107
5.2 Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 109
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Perbandingan nilai rata-rata UAS SemesterII(Genap) Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar 4
Tabel 2.1 Fase Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 40
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 59
Tabel 3.2 Desain Penelitian faktorial 2x2 ... 64
Tabel 3.3 Kisi-Kisi TesHasil Belajar IPA ... 69
Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran Soal ... 70
Tabel 3.5 Tabel Indeks Daya Beda Soal ... 71
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ... 73
Tabel 4.1 Data Pretes Hasil Belajar Siswa ... 78
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes ... 79
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretes ... 82
Tabel 4.4 Data Hasil Angket Motivasi ... 82
Tabel 4.5 Pengelompokan Siswa Berdasarkan Motivasi ... 83
Tabel 4.6 Data Postes Hasil Belajar Siswa ... 86
Tabel 4.7 Pengelompokan Nilai Postes Siswa Berdasarkan Tingkat Motivasi ... 88
Tabel 4.8 Pengelompokan Nilai Postes Berdasarkan Motivasi ... 89
Tabel 4.9 Desain Faktorial Rerata 2x2 ... 91
Tabel 4.10 Data Faktor Antar Subjek ... 92
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Postes siswa... 92
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Antar Kelompok ... 93
Tabel 4.13 Hasil Uji Anova Dua Jalur ... 94
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Bagan Alur Prosedur Penelitian ... 64
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Normal Pretes Kelas PBM ... 80
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Normal Pretes Kelas Ekspositori ... 80
Gambar 4.3 Grafik Q-Q Plot Pretes PBM ... 81
Gambar 4.4 Grafik Q-Q Plot Pretes Ekspositori ... 81
Gambar 4.5 Diagram Pretes-Postes Kelas PBM dan Ekspositori ... 87
Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Motivasi ... 90
Gambar 4.7 Histogram Distribusi Normal Postes ... 93
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 RPP PBM Pertemuan 1 dan 2 ... 111
Lampiran 2 RPP PBM Pertemuan 3 dan 4 ... 121
Lampiran 3 RPP Ekspositori Pertemuan 1 dan 2 ... 130
Lampiran 4 RPP Ekspositori Pertemuan 3 dan 4 ... 140
Lampiran 5 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 150
Lampiran 6 Kunci Jawaban ... 154
Lampiran 7 Instrumen Angket Motivasi Belajar ... 155
Lampiran 8 Uji Coba Tes ... 157
Lampiran 9 Analisis Validitas Tes ... 159
Lampiran 10 Analisis Indeks Kesukaran ... 160
Lampiran 11 Analisis Daya Beda ... 161
Lampiran 12 Analisis Reliabilitas ... 162
Lampiran 13 Analisis Pengecoh ... 164
Lampiran 14 Analisis Validitas Angket Motivasi ... 167
Lampiran 15 Analisis Reliabilitas Angket ... 169
Lampiran 16 Analisis Data Motivasi dan Hasil Belajar Siswa ... 170
Lampiran 17 Analisis Statistik Pretes ... 173
Lampiran 18 Analisis Statistik Motivasi ... 176
Lampiran 19 Analisis Statistik Postes ... 179
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan pesat dan
dampaknya menyentuh keseluruh aspek kehidupan, dan salah satunya adalah
dunia pendidikan. Berbagai perubahan yang merupakan tantangan dan masalah
harus diantisipasi secara positif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menambah wawasan berpikir dan berdampak pada perubahan aktivitas siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Tentunya perkembangan dan perubahan yang
terjadi ini harus mendapat perhatian semua pihak agar generasi penerus bangsa
mampu dalam mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.
Hal yang sangat perlu diterapkan adalah penyelenggaraan pendidikan yang
akan melindungi generasi penerus dalam hal menghadapi tantangan dan
perubahan di abad ini. Penyelenggaran pendidikan harus diberikan secara optimal
untuk membina anak sedini mungkin. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I
tentang pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam diri seorang peserta didik bukan hanya sebagai siswa yang mampu
menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tuntutan
2
mempunyai sikap dalam pengendalian dirinya, kepribadiannya, kecerdasannya
dan mempunyai akhlak mulia, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk
masyarakat luas.
Hasil pengamatan peneliti pada siswa di SD Muhammadiyah 01
Pematangsiantar pada pelaksanaan proses pembelajaran, sebagian guru dalam
menerapkan pembelajaranbanyak mengalami kendala, sehingga proses
pembelajaran masih didominasi oleh guru sebagai sumber belajar dan pendekatan
pembelajaran yang masih kurang dikuasai sehingga masih cenderung
menggunakan metode ceramah. Sanjaya (2008:147) mengungkapkan bahwa guru
belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak
melakukan ceramah.
Metode ceramah adalah metode penyampaian pelajaran yang guru sebagai
sumber ilmu hanya memberikan pengetahuan saja tanpa memperhatikan
karakteristik siswa dan respon dari siswa terhadap pelajaran yang
disampaikannya sehingga siswa merasa bosan dengan metode ceramah. Metode
ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan model
pembelajaran ekspositori, sedangkan pihak sekolah juga lebih memperhatikan
mata pelajaran tertentu saja.
Ketersediaan media pembelajaran beserta pemanfaatannya juga menjadi
masalah yang ditemui dalam pembelajaran di kelas. Ketersediaan media
pembelalaran yang masih terbatas membuat para guru mengajar menggunakan
media secara minimal. Penggunaan media juga masih kurang mendapat perhatian
di sekolah ini. Media yang digunakan tidak efektif dan mengakibatkan siswa di
3
pembelajaran dengan efektif. Media yang digunakan guru mengajar di sekolah ini
masih sangat terbatas. Media yang sering digunakan oleh guru adalah berupa
media cetak (buku teks, modul, surat kabar, majalah dan brosur).
Keberhasilan peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan
tidak dapat dipisahkan dari kemampuan guru dalam mendesain suatu proses
pembelajaran sehingga siswa memperoleh keterampilan dan nilai yang mencukupi
standar nasional. Hal ini tentu didukung oleh kemampuan guru dalam mengajar.
Hamalik (2008:44) mengemukakan bahwa mengajar dapat diartikan sebagai :
(1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa (2) mewariskan kebudayaan
kepada generasi muda (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga
menciptakan kondisi belajar bagi siswa (4) memberikan bimbingan kepada siswa
(5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik (6)
suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan sehari-hari.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dituntut untuk dapat menggunakan
media maupun menerapkan model pembelajaran yang tepat sehingga hasil yang
dicapai lebih maksimal. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan
pembelajaran IPA seperti penggunaan model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning) di mana terjadi pengubahan pembelajaran yang
melibatkan siswa dengan segala nuansanya, juga menyertakan segala ikatan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Berdasarkan hal tersebut peneliti memilih penelitian yang berkaitan
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) yang dianggap mampu dalam pelaksanaan interaksi belajar sesuai
4
pembelajaran yang melibatkan siswa sesuai dengan karakteristiknya dan secara
psikologis memberikan dampak positif pada usia siswa SD yang mereka lebih
senang beraktivitas daripada hanya mendengarkan ceramah yang disampaikan
guru.
Rendahnya hasil belajar siswa di SD Swasta Muhammadiyah 01
Pematangsiantar, juga dilatarbelakangi kurangnya keterlibatan siswa dalam
belajar. Rendahnya hasil belajar dipengaruh oleh banyak faktor, namun secara
garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:
(1) faktor internal (2) faktor eksternal.
Salah satu cara untuk mendapat hasil belajar yang baik adalah merubah
paradigma pembelajaran, dari model pembelajaran ceramah ke arah model yang
sesuai untuk mewakili kebutuhan dalam pembelajaran. Dalam pandangan ini para
guru merencanakan dan melaksanakan inovasi altenatif pembelajaran sehingga
siswa tidak hanya belajar verbal yang bersifat monoton, tetapi juga memiliki
keterampilan-keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap nilai rata-rata UAS di SD Swasta
Muhammadiyah 01 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015menunjukkan
bahwa perolehan rata-rata hasil belajar siswa masih rendah di bawah KKM yang
ditentukan sekolah tersebut seperti Tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel 1.1 Perbandingan nilai rata-rata UAS SemesterII(Genap) Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar
No Kelas Siswa Tuntas TidakTuntas Persentase
1 V1 32 11 74,34%
2 V2 29 14 67,44 %
Jumlah 61 25 70,89 %
5
Berdasarkan Tabel 1.1. dapat kita lihat bahwa persentase KKM dari kedua kelas
tersebut adalah 70,89%, di mana syarat spersentase KKM SD Muhammadiyah 01 adalah
80%, siswa harus mampu mencapai nilai KKM 65 untuk mata pelajaran IPA. Ini
menunjukkan bahwa nilai siswa masih di bawah KKM, adapun faktor penyebab
diantaranya adalah pelaksanaan pembelajaran guru masih banyak berceramah, sehingga
siswa menjadi cepat bosan dan menyebabkan hasil belajar rendah. Guru belum
menghayati hakikat pembelajaran karena pembelajaran di sekolah baru menekankan hasil
saja.
Pelaksanan pembelajaran menyebabkan pemahaman siswa kurang
terhadap pembelajaran.Untuk anak-anak yang taraf berpikirnya masih berada pada
tingkat konkret, maka semua yang diamati, diraba, dicium, dilihat, didengar, dan
dikecap akan kurang berkesan kalau sesuatu itu hanya diceritakan, karena mereka
belum dapat menyerap hal yang bersifat abstrak. Perlu diketahui bahwa tingkat
pemahaman tiap-tiap siswa tidak sama, sehingga kecepatan siswa dalam
memahami materi pembelajaran berbeda.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di dukung oleh penggunakan
model-model pembelajaran. Dalam hal ini digunakan model pembelajaran
berbasis masalah yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa SD Swasta
Muhammadiyah 01 Pematangsiantar. Model pembelajaran berbasis masalah ini
disebut juga model pembelajaran Problem Based Learning adalah upaya mengajar
untuk mengubah suasana belajar yang monoton dan membosankan menjadi
suasana belajar yang mengaktifkan siswa dengan memadukan potensi fisik, psikis
dan emosi siswa menjadi suatu kesatuan kekuatan yang integral. Model
6
pengajaran yang efektif, efisien dan progesif dengan penyajiannya untuk
mendapat hasil belajar yang lebih baik.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran dengan sistem mengembangkan media dan menggunakan
model pembelajaran diharapkan akan menghasilkan banyak perubahan pada
siswa, di antara perubahan yang tampak dalam pembelajaran adalah adanya
perubahan pada aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Peneliti mengidentifikasikan beberapa persoalan yang terkait dengan
model pembelajaran, yaitu: (1) pembelajaran berpusat pada guru mata pelajaran
IPA sehingga siswa tidak aktif selama pelaksanaan pembelajaran (2) motivasi
belajar siswa pada pelajaran IPA rendah sehingga pada pelaksanaan pembelajaran
siswa masih bermain-main (3) kurangnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran IPA di kelas menyebabkan siswa pasif dan lebih banyak
mendengarkan (4) rendahnya hasil belajar IPA siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa, maka perlu pembatasan masalah dalam penelitian ini mengingat
keterbatasan waktu serta kemampuan peneliti. Penelitian ini dibatasi pada ruang
lingkup, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel
penelitian. Adapun batasan masalah yang diteliti dibatasi pada: (1) Penggunaan
model pembelajaran berbasis masalah (2) Motivasi belajar dan (3) Hasil belajar
7
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01
Pematangsiantar?
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V
SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01
Pematangsiantar?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap
hasil belajar IPA siswa.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap
motivasi belajar IPA siswa.
3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan motivasi terhadap
hasil belajar IPA siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
8
a) Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian
selanjutnya yang relevan.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam model
pembelajaran yang tepat.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan belajar
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar.
b) Bagi guru sebagai motivasi untuk menerapkan pendekatan keterampilan
proses dalam pembelajaran untuk menghasilkan output yang berkualitas.
Selain itu sebagai media alternatif dalam mengajarkan materi yang lebih
menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
c) Bagi sekolah hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang
banyak dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas, peningkatan
kualitas sekolah yang diteliti, dan bagi sekolah-sekolah lain.
d) Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
107 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
berbasis masalah lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
ekspositori.
2. Terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Swasta
Muhammadiyah 01 Pematangsiantar. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa
yang memiliki motivasi tinggi lebih baik daripada hasil belajar siswa yang
memiliki motivasi rendah.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas V SD Swasta Muhammadiyah 01 Pematangsiantar.
Interaksi terlihat dari adanya perbedaan yang signifikan antara rerata hasil
belajar yang diajarkan dengan model PBM dengan motivasi tinggi dan model
ekspositori dengan motivasi rendah, model PBM dengan motivasi rendah dan
model ekspositori dengan motivasi rendah serta model ekspositori dengan
108
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada kesimpulan, maka berikut
ini disarankan beberapa hal antara lain:
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa model PBM lebih unggul
dibandingkan dengan ekspositori, oleh karena itu diharapkan bagi guru yang
mengajar IPA agar dapat menerapkan model PBM, guru diharapkan untuk selalu
berusaha menyusun perencanaan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
materi yang diajarkan.
2. Berdasarkan temuan penelitian bahwa perlu untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPA karena motivasi belajar yang baik akan
berdampak baik pada hasil belajar siswa
3. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran guna
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2010. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, abu dan Supriyono, Widodo. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Amir, Taufiq. 2005. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Arikunto, S, 2009. Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
BNSP Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta: BNSP Depdiknas.
Dimyati, M. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Joyce. B &Weil.M. 2000. Model of Teaching, Foreword by James worlfsixth Edition Amerika.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung Refika Aditama.
Mardianto.2011.Pembelajaran Tematik.Medan:Perdana Mulya Sarana.
Moudhoffir. 2007. Teknologi Instruksional Sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Mudjiono dan Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mursid,R. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi Pada Pendidikan Teknik Mesin). Medan: Unimed Pres.
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roestiyah, N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
110
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press
Rusmono. 2012. Strategi pembelajaran Dengan Problem Based Learning itu perlu. Bogor: Ghalia Indonesia
Sanjaya, Wina. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafin
Safrina, Saminan. 2015. The effect of model problem based learning (PBL). Vol.3. 2015
Syamsudin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudarwan, Damin. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif Ancangan Metodelogi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sukirman. 2012. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi: Teori, Konsep dan Korelatnya. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Suprijono, Agus,. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suryabrata.(2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Trianto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta: Prestasi Pustaka.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301.
Uno, Hamzah. B. (2010). PerencanaanPembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara