• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS ANAK USIA 5 – 6 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK NASIONAL PLUS GENERASI BINTANG MEDAN T. A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS ANAK USIA 5 – 6 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK NASIONAL PLUS GENERASI BINTANG MEDAN T. A 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS

ANAK USIA 5 – 6 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN

PERAN DI TK NASIONAL PLUS GENERASI BINTANG

MEDAN T. A 2015/2016

Skripsi

OLEH :

Eva Paulina Aprillia Butar Butar NIM : 109113017

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Eva Paulina Aprillia Butar Butar, NIM 109113017, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Peran Di TK Nasional Plus Generasi Bintang Medan T.A 2015/2016

Masalah dalam penelitian ini adalah :Apakah dengan metode bermain peran dapat meningkatkan berpikir logis anak usia 5-6 tahun di TK Nasional Plus Generasi Bintang Medan T.A 2015/2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis anak usia 5-6 tahun dan penggunaan metode bermain peran. Objek penelitian ini adalah metode bermain peran untuk meningkatkan berpikir logis pada anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah seluruh anak kelas usia 5-6 tahun yang berjumlah 23 orang. Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Setiap siklus 2 kali pertemuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan test performance (tes unjuk kerja) dan observasi.

Hasil analisis siklus I menunjukkan bahwa berpikir logis anak berada pada perolehan data yaitu dalam kategori Sangat Baik, tidak terdapat anak yang meningkat kemampuan berpikir logisnya. Untuk kategori Baik terdapat 7 orang anak dengan persentase 30%. Untuk kategori Cukup terdapat 16 orang anak dengan persentase 70%. Dan tidak terdapat anak dalam kategori Kurang dan Sangat Kurang. Penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan kebebasan bermain peran. Setelah siklus II dilakukan telah meningkat terlihat bahwa dalam kegiatan bermain peran kategori Sangat Baik terdapat 14 orang anak dengan persentase 61%. Pada kategori Baik terdapat 9 orang anak dengan persentase 39%. Sedangkan tidak terdapat anak pada kategori Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang, lebih dari setengah anak sudah bisa melakukan kegiatan bermain peran untuk meningkatkan berpikir logis dan tidak perlu ada perbaikan lagi.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmatNya penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

berjudul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Anak Usia 5-6

Tahun Melalui Metode Bermain Peran Di TK Nasional Plus Generasi Bintang

Medan T.A 2015/2016” Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada program studi PG PAUD.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis dapat memperoleh bantuan dan

bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini FIP UNIMED

5. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran dan pengarahan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, Ibu Dra.

Nurmaniah, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi

masukan demi kesempurnaan skripsi ini

7. Mrs. Sundria L Ritonga, M.Pd, MN selaku kepala sekolah TK Nasional

Plus Generasi Bintang Medan serta seluruh guru – guru TK Nasional Plus

Generasi Bintang Medan yang telah memberikan izin dan motivasi dalam

(6)

8. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Benny PJM Butarbutar

dan Ibung Fery Mayner Girsang yang telah memberikan kasih sayang

yang luar biasa kepada penulis dan motivasi – motivasi yang mereka

berikan serta doa mereka yang tulus tiada henti hingga hari ini.

9. Teristimewa kepada Saudaraku Sir Hasatulo Zebua, S.Pd, Mrs. Emilia

Yunita Siregar, S.S, Ronny S. Duha yang telah memberikan kasih sayang

dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

10. Kepada sahabat-sahabatku ( Liza, Marta, Lailan, Enjerya) dan adik – adik

kelasku (Rahmi, Suci, Alin, Devita, Widya, Lestari) yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga dukungan yang mereka

berikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan

motivasinya

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat mengharapkan

saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan pada penulisan skripsi

dimasa yang akan datang

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini berguna

bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(7)
(8)

2.1.2.3. Fungsi Bermain... 11

2.1.2.4. Ciri – ciri Bermain... 13

2.1.2.5. Jenis – jenis kegiatan bermain... 14

2.1.2.6. Tahapan Perkembangan Bermain... 16

2.1.2.7. Bermain untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis anak… ……… 18

2.1.2.8. Pengertian Bermain Peran... 19

2.1.2.9. Jenis – jenis bermain peran... 20

2.1.2.10. Kelebihan dan kelemahan metode bermain peran... 21

2.1.2.11. Prosedur pelaksanaan bermain peran... 26

2.1.2.12. Peranan Metode Bermain Peran dalam Meningkatkan kemampuan berpikir logis anak... 2.2. Kerangka Konseptual... 27

2.3. Hipotesis Tindakan... 28

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 29

3.2. Subjek dan objek penelitian... 29

3.2.1. Subjek Penelitian... 29

3.2.2. Objek Penelitian... 29

3.3. Defenisi operasional variabel... 29

(9)

3.5. Prosedur penelitian... 31

3.6. Teknik Pengumpulan Data... 34

3.7. Teknik Analisis Data... 39

3.8. Lokasi dan waktu penelitian... 41

3.9. Jadwal Penelitian... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian……… 42

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I…………... 42

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II……… 48

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian……… 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan……… 59

5.2. Saran……….. 60

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi – kisi lembar unjuk kerja Berpikir Logis (Siklus I)……….. 35

Tabel 3.2. Kisi – kisi lembar unjuk kerja Berpikir Logis (Siklus II)………. 37

Tabel 3.3. Interpretasi Berpikir Logis Anak……….. 40

Tabel 3.4. Jadwal Penelitian………... 41

Tabel 4.1. Gambaran Kemajuan Kemampuan Anak Pada Siklus I………... 46

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas ……….. 30

Gambar 4.1. Diagram Perolehan Berpikir Logis Siklus I ………... 47

Gambar 4.2. Diagram Perolehan Berpikir Logis Siklus II ……….. 54

Gambar 4.3. Diagram Perolehan Skor Berpikir Logis Siklus I dan II……….. 56

Gambar 5.0. Guru menjelaskan tentang kostum dan alat bermain peran……. 95

Gambar 5.1. Anak memakai kostum……… 95

Gambar 5.2. Anak melakukan kegiatan membersihkan ikan………... 96

Gambar 5.3. Anak melakukan kegiatan membayar ikan………. 96

Gambar 5.4. Guru menjelaskan tentang kegiatan bermain peran……… 97

Gambar 5.5. Perawat sedang menyuntik pasien………. 97

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabulasi Lembar Test Unjuk Kerja Pertemuan I Siklus I……….. 63

Lampiran 2. Tabulasi Lembar Test Unjuk Kerja Pertemuan II Siklus I………. 64

Lampiran 3. Tabulasi Lembar Test Unjuk Kerja Pertemuan I Siklus II………. 65

Lampiran 4. Tabulasi Lembar Test Unjuk Kerja Pertemuan II Siklus II……... 66

Lampiran 5. Lembar Unjuk Kerja Berpikir Logis Pertemuan I Siklus I…... 67

Lampiran 6. Lembar Unjuk Kerja Berpikir Logis Pertemuan II Siklus I…... 68

Lampiran 7. Lembar Unjuk Kerja Berpikir Logis Pertemuan I Siklus II…... 69

Lampiran 8. Lembar Unjuk Kerja Berpikir Logis Pertemuan II Siklus II... 70

Lampiran 9. Perolehan Hasil Skor Berpikir Logis Pertemuan I Siklus I………. 71

Lampiran 10Perolehan Hasil Skor Berpikir Logis Pertemuan I Siklus I………. 72

Lampiran 11Perolehan Hasil Skor Berpikir Logis Pertemuan I Siklus II……… 73

Lampiran 12Perolehan Hasil Skor Berpikir Logis Pertemuan I Siklus II………. 74

Lampiran 13RKM Siklus I Pertemuan I………75

Lampiran 14RKH Siklus I Pertemuan I……… 76

Lampiran 15RKM Siklus I PertemuanII………79

Lampiran 16RKHSiklus I PertemuanII……… 80

(13)

Lampiran 18RKH SiklusII PertemuanI……… 84

Lampiran 19RKM Siklus IIPertemuanI……… 87

Lampiran 20RKH Siklus IIPertemuanII………88

Lampiran 21Skenario Bermain Peran Siklus I……….. 92

Lampiran 22Skenario Bermain Peran SiklusII………..93

Lampiran 23Dokumentasi Bermain Peran SiklusI………...95

Lampiran 24Dokumentasi Bermain Peran SiklusII………...97

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Anak lahir dengan membawa potensi yang siap berkembang di

lingkungan. Pada usia 0-6 tahun merupakan usia yang sangat menetukan dalam

pembentukan dan kepribadian anak dan sangat penting dalam perkembangan

berpikir terutama berpikir logis. Dalam pemecahan masalah yang bersifat

simbolis perlu berpikir secara logis. Berpikir logis pada anak dapat terbantu

meningkat dengan bermain peran.

Bermain peran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan anak

menjadi salah satu tokoh cerita dalam bermain peran tersebut. Metode bermain

peran adalah suatu kegiatan permainan yang memerankan tokoh – tokoh atau

benda – benda sekitar anak yang digunakan oleh anak untuk mengembangkan

daya khayal atau imajinasinya sehingga dapat menghayati tujuan dari kegiatan

tersebut. Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk untuk

menghadirkan peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan

peran di dalam ataupun di luar kelas. Dalam metode ini, anak berperan sebagai

orang lain yang menekankan kepada masalah yang diangkat dalam pertunjukan

dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan peran.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di TK Nasional Plus Generasi

Bintang Kelompok usia 5 – 6 tahun, peneliti melihat bahwa belum meningkatnya

kemampuan berpikir logis anak dimana ketika dilakukan bermain peran anak

(15)

melalui indikator : 1) Anak masih sulit mengidentifikasi tokoh pemeran, seperti:

menyebutkan siapa saja tokoh pemeran, sifat tokoh pemeran dan ciri – ciri tokoh

pemeran dalam bermain peran 2) Anak belum dapat menggunakan benda untuk

melambangkan sesuatu,seperti: menggunakan penggaris sebagai pisau,

menggunakan kertas sebagai uang – uangan, menggunakan pensil sebagai jarum

suntik, menggunakan kertas kecil sebagai obat-obatan, 3) Anak masih sulit

membedakan benda dalam penggunaannya, seperti: memebedakan kegunaan

pisau sebagai pemotong ikan, membedakan kertas sebagai uang –uangan,

mengetahui kegunaan pensil sebagai jarum suntik, mengetahui kegunaan kertas

kecil sebagai obat –obatan 4) Anak masih sulit dalam menyusun perencanaan

kegiatan yang dilakukan., seperti: menentukan dialog antara pembeli dan

pedagang, menunjukkan cara membersihkan ikan kepada pembeli, melakukan

suntikan kepada pasien, menjelaskan aturan makan obat kepada pasien.

Sehingga untuk menindaklanjutinya maka, beberapa upaya peneliti yang

dapat dilakukan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir

logis anak, yaitu dengan melakukan metode bermain peran. Dalam metode

bermain peran, anak dapat berpikir logis, yaitu berpikir dengan menggunakan

logika, rasional dan masuk akal. Dimana dengan bermain peran, anak dapat

mengatasi kesulitan dalam berpikir logis melalui indikator, mengidentifikasi

tokoh pemeran, menggunakan benda untuk melambangkan sesuatu membedakan

benda dalam penggunaan dan menyusun perencanaan kegiatan yang dilakukan.

Untuk melihat peningkatan berpikir logis anak maka peneliti memusatkan

(16)

pada siklus II. Dari siklus tersebut diharapkan tampak peningkatan berpikir logis

anak usia 5-6 tahun dengan metode bermain peran.

Metode bermain peran dapat membantu anak dalam meningkatkan

kemampuan berpikir logis, seperti : anak mengenal tokoh dalam permainan,

menggunakan benda untuk melambangkan sesuatu, membedakan benda dalam

menggunakannya, menyusun perencanaan kegiataan yang akan dilakukan

sebelum bermain. .

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa penting melakukan

penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis

Anak Usia 5 – 6 Tahun Dengan Metode Bermain Peran di TK Nasional Plus

Generasi Bintang Medan T.A. 2015-2016.

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Anak masih sulit mengidentifikasi tokoh dalam permainan bermain peran

2) Masih terdapat anak yang belum mampu menggunakan benda untuk

melambangkan sesuatu

3) Anak masih sulit membedakan benda dalam penggunaannya,

4) Anak masih sulit dalam menyusun perencanaan kegiatan yang dilakukan

1.3.

Batasan Masalah

Untuk lebih memudahkan penelitian, maka perlu dibatasi masalah yang

(17)

dibahas “ Pada Kemampuan Berpikir Logis anak usia 5 – 6 tahun dan Metode

Bermain Peran”.

1.4. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data – data serta

pengelolaannya, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai

berikut: “ Bagaimanakah Penggunaan Bermain Peran Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Logis Anak Usia 5-6 Tahun Dengan Metode Bermain Peran

di TK Nasional Plus Generasi Bintang No. 30-32 Medan T.A 2015-2016?

1.5.

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan berpikir logis anak usia 5-6 tahun

dengan metode bermain peran

2. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis anak usia 5-6 tahun

melalui penggunaan metode bermain peran

1.6.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat antara lain:

1. Bagi anak, meningkatkan kemampuan berpikir logis anak agar lebih

optimal

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperbaiki

penggunaan metode bermain peran dalam meningkatkan kemampuan

(18)

3. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan masukan tentang penggunaan

bermain peran sebagai suatu strategi untuk meningkatkan kemampuan

berpikir logis anak menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka

dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode bermain peran

dapat meningkatkan berpikir logis anak TK Generasi Bintang Jl. Permai No.30-32

Medan, yaitu :

1. Kemampuan berpikir logis anak merupakan aktivitas seorang anak untuk

berpikir bahwa dugaan di dalam pikirannya benar atau salah dengan

menggunakan akal, rasional dan masuk akal untuk memecahkan suatu

masalah berdasarkan pengalaman yang pernah dilaluinya.

2. Metode Bermain peran merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan

guru dengan melibatkan anak dalam memerankan karakter atau tokoh

pemain sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan dalam bermain

peran tersebut.

3. Metode bermain peran dapat meningkatkan berpikir logis pada anak

(20)

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan beberapa hal sebagai berikut,

yaitu :

1. Bagi guru, sebaiknya menggunakan metode bermain peran dalam

meningkatkan berpikir logis pada anak dengan cara memberikan motivasi

seperti bermain peran akan mendapat pujian dan nilai yang bagus serta

memberikan kesempatan pada anak untuk menghapal skenario yang

dibantu oleh guru .

2. Bagi sekolah, sebaiknya menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam bermain peran untuk meningkatkan berpikir logis anak lebih baik

lagi ke depannya

3. Bagi peneliti selanjutnya berminat melakukan penelitian dengan

permasalahan yang sama menggunakan variabel lainnya, misalnya

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Yundi, 2014. Apa itu berpikir logis, kritis, kreatif?(online), dalam https://adhycezz.wordpress.com/pemikiran/apa-itu-berpikir-logis-kritis-dan-kreatif/?_e_pi_=7%2CPAGE_IDI10%2C4107338868.Diakses pada tanggal 14 Maret 2016

Arikunto,dkk,2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Ariplie, 2015. Pengertian dan defenisi berpikir (online), dalam http://ariplie. Blogspot.in/2015/04/Pengertian-dan-definisi-berpikir.html, Diakses pada tanggal 14 Maret 2016

Dewi, R,2010.Penelitian Tindakan Kelas.Medan : Pasca Sarjana Unimed

Dimyati.2010. Psikologi. Yogyakarta : BPFE

Leong, Deborah,J & Bodrona Elena, 2012. Association For The Education of Young Children : www. Naeyc.org/yc/permissions

Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana

Nurani,Y, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks

Papalia, Diana. 2008. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana

Saleh, Samsubar.2004.Statistik Deskriptif.Yogyakarta : UPPAMP YKPN

Santoso, B, 2011. Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing). (Online),dalamhttp://ras-eko.blogspot.com/2011/05/metode

pembelajaran-bermain-peran-role.html, Diakses pada tanggal 19 Maret 2013.

Tedjasaputra, M, 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta : Grasindo

(22)

Yus, Anita, 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Gambar

Tabel 3.1. Kisi – kisi lembar unjuk kerja Berpikir Logis (Siklus I)………..         35
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas ……………………………..      30

Referensi

Dokumen terkait

Pustakawan yang bekerja di perpustakaan instansi pemerintah adalah Pustakawan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu Pejabat Fungsional Pustakawan Keterampilan paling

NSM NPSN Nama Lembaga Siswa Lulusan PTK..

Tidak ada pelamar dari Formasi Cumlaude/Lulusan Terbaik, akan diisi dari pelamar lain yang mendaftar pada jabatan ini dan memenuhi nilai ambang batas (Passing Grade)

Peneliti mengajukan hipotesis bahwa ada hubungan yang negatif signifikan antara konformitas dengan kreativitas pada remaja Konformitas adalah suatu bentuk perilaku individu

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang simulasi keterampilan dasar mengajar dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Tata

Remaja tersebut cenderung mengikuti tekanan kelompok dan aturan-aturan kelompok, karena kelompok mempunyai arti yang besar pada individu tersebut, sehingga remaja tersebut juga

Tabel 4.18 Persentase tujuan penggunaan keterampilan mengelola kelas pada simulasi keterampilan dasar mengajar dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Tata Boga

pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di Kecamatan Angkola Timur. Kabupaten