Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Muhammadiyah Jatim Antusias Sambut Abad Kedua
Tanggal: 2012-11-19
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf menyampaikan sambutannya pada acara Milad Akbar 1 Abad Muhammadiyah di UMM Dome.
Meski terlambat datang, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, mengaku tetap mengakui kebesaran
Muhammadiyah. “Saya ini pengurus PBNU, tetapi saya ingin menjadi keluarga besar Muhammadiyah. Adik saya juga lulusan kampus UMM ini,” ujar Gus Ipul, panggilan akrab Wagub ini, ketika diminta memberi testimoni pada Milad Akbar 1 Abad Muhammadiyah di UMM Dome, Ahad (18/11).
Wagub tiba ke kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pukul 11.15 WIB menggunakan helikopter yang mendarat di stadion UMM. Sedangkan acara inti sudah berlangsung, yakni teleconference antara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsudin di Gelora Bung Karno Jakarta dengan para Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Jogyakarta, Makasar dan Malang. Teleconference berlangsung lancar dan mendapat sambutan massa
Muhammadiyah yang memenuhi UMM Dome.
“Warga Muhammadiyah Jawa Timur sangat antusias menyambut Milad 1 Abad Muhammadiyah ini. Selain yang ada di dome ini, di luar, di halaman kampus lebih banyak lagi yang ikut memeriahkan acara ini. Kami siap memasuki abad kedua,” kata Thohir Luth kepada Din yang terlihat di dua layar raksasa UMM Dome.
Hal serupa juga diungkapkan Gus Ipul. Banyaknya massa Muhammadiyah yang ada di kampus UMM membuktikan bahwa Muhammadiyah memang menjadi bagian penting bagi bangsa ini. NU dan Muhammadiyah, katanya, memang harus ada untuk menyentuh bangsa Indonesia. “Ulang tahun 1 abad hanya terjadi seumur hidup saya, jadi harus saya sempatkan untuk hadir,” kata Wagub disambut tepuk tangan meriah.
Wagub berpesan agar dalam menyambut milad ini Muhammadiyah memperhatikan tiga hal, yakni syukur, rukun dan inovatif. Wujud syukur itu dimanifestasikan dalam bentuk keteguhan, konsistensinya dalam beramal soleh untuk umat. Sedangkan rukun yang selama ini diakui sebagai ciri khas Muhammadiyah harus selalu dipertahankan.
“UMM ini tidak akan sebesar ini jika pengelolanya tidak rukun. Sejak dulu Muhammadiyah dikenal sebagai ormas yang rukun,” kata Gus Ipul.
Pemikiran inovatif juga dipandang sebagai sifat dasar Muhammadiyah selama ini. Banyak gerakan Muhammadiyah yang menjadi pelopor bagi ormas lain. Amal usaha Muhammadiyah telah menyentuh berbagai lini kehidupan, seperti sosial, pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Sepanjang acara di UMM Dome, diisi dengan pagelaran wayang dengan dalang Prof Dr Imam Robandi, MSc. Dosen ITS yang juga wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini membawakan cerita Pendowo Ngaji. Cerita inti yang dibawakan Imam berisi tentang ajaran Islam yang berkemajuan sebagaimana dianut oleh
Muhammadiyah. Di sela-sela itu, pelawak Topan, Pendik, Gogon ikut menyemarakkan dengan jula-juli guyonan khas Jawa Timur.
Sementara itu, perayaan Milad juga dirasakan oleh siswa-siswi Muhammadiyah. Ribuan siswa-siswi
Muhammadiyah dari berbagai daerah di Jawa Timur turut menyumbangkan penampilan seni baik di dalam maupun di luar dome. Antara lain, berbagai jenis tarian, drum band, musik, atraksi Silat Tapak Suci. Panitia sengaja memecah konsentrasi karena mengantisipasi membludaknya warga dan simpatisan Muhammadiyah yang datang di UMM. Tak kurang 15.000 massa memadati halaman UMM, tak ayal membuat macet jalan sekitar Tlogomas hingga Batu.
Tak hanya warga Muhammadiyah, performans seni dari luar juga dihadirkan untuk menyemarakkan suasana. Atraksi barongsai sumbangan dari Klenteng Eng Ang Kiong kota Malang, dan Reog Turonggo Wijoyo, Dermo, juga ikut ambil bagian di arena acara. (riz/mal/nas)