• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIAGNOSIS OBSESIF – KOMPULSIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DIAGNOSIS OBSESIF – KOMPULSIF"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DIAGNOSIS OBSESIF

KOMPULSIF

Oleh: INDAH KURNIA LESTARI ( 01810067 )

Psychology

Dibuat: 2006-07-01 , dengan 3 file(s).

Keywords: Obsesif – Kompulsif, Diagnosis

Gangguan Obsesif – Kompulsif adalah suatu bentuk kecemasan yang diwujudkan dalam perilaku

yang diulang terus – menerus walaupun hal itu disadari sebagai tindakan irasional. Hal ini sangat

memprihatinkan karena sampai saat ini banyak orang yang belum mengetahui bahkan tidak

menyadari dirinya sebagai penderita gangguan Obsesif – Kompulsif. Rasa malu dan aib menjadi

alasan utama seseorang, tidak memperhatikan kemunculan gangguan psikologis ini.

Untuk itu maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan diagnosis dan mengetahui faktor –

faktor yang menyebabkan munculnya gangguan Obsesif – Kompulsif. Penelitian ini merupakan

suatu bentuk asesmen klinis yang digunakan untuk mengungkap aspek – aspek gangguan

psikologis dari subyek.

Dalam penelitian ini, telah dilakukan screening awal dan didapatkan 10 orang subyek yang

diduga mengalami gangguan Obsesif – Kompulsif. Akan tetapi setelah diminta persetujuan

sebagai subyek penelitian hanya didapatkan 2 orang.

Penelitian ini mempergunakan kriteria DSM IV (TR), asesmen multiaxial DSM IV, check-list dan skala Yale Brown Obssesive Compulsive yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Wawancara serta Observasi. Hasil yang didapatkan oleh peneliti ialah kedua subyek

terdiagnosa mengalami gangguan Obsesif – Kompulsif dengan jenis Obsesi menyakiti, Obsesi

Kontaminasi dan Kompulsi membersihkan.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baru bagi masyarakat

mengenai gangguan Obsesif – Kompulsif dan dapat segera mengambil tindakan apabila

gangguan ini muncul.

Abstract

Disorders Obsessive - Compulsive is a form of anxiety that is manifested in behavior that repeated again and - again although it is recognized as an irrational act. This is very worrying because until now many people who do not know do not even realize themselves as people with disorders Obsessive -

Compulsive. The shame and disgrace to be the main reason someone, do not pay attention to the emergence of this psychological disorder.

Therefore, this study aims to make a diagnosis and know the factors - factors that led to the emergence of disorder Obsessive - Compulsive. This research is a form of clinical assessment that is used to reveal aspects - aspects of psychological disturbance of the subject.

In this study, we have conducted initial screening subjects and found 10 people suspected of having disorders Obsessive - Compulsive. However, after the required consent as research subjects only got 2 people.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan: Terdapat korelasi positif lemah yang signifikan antara perilaku obsesif kompulsif dan depresi pada mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait neuroticism dan trait extraversion dengan kecenderungan gangguan kepribadian

Pada teori psikoanalitik klasik, gangguan obsesif-kompulsif dinamakan neurosis obsesif-kompulsif dan merupakan suatu regresi dari fase perkembangan oedipal ke fase

Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi positif antara tingkat religiusitas dengan kecenderungan perilaku obsesif kompulsif dalam

Pada teori psikoanalitik klasik, gangguan obsesif-kompulsif dinamakan neurosis obsesif-kompulsif dan merupakan suatu regresi dari fase perkembangan oedipal ke fase

Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua

Gangguan obsesif – kompulsif merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu (lebih

Para ahli merekomendasikan 13- 20 sesi sebagai jumlah yang memadai (alternatif lain sebanyak 7-12 sesi), jika diperlukan hasil yang lebih cepat atau pasien obsesif kompulsif dewasa