• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Hadits Tentang Metode Ceramah Dan Dialog

1. Hadits Dan Terjemahannya

ننعع معلعسنأع ننبن دنينزع ننعع ةعرعسعينمع ننبن صنفنحع رعمععن وبنأع انعثعددعحع ةعلعاضعفع ننبن ذناععمن انعثعددعحع

يدنرندنخنلنا دديعنسع يبنأع ننعع رداسعيع ننبن ءناطععع

لعاقع معلدعسعوع هنينلععع هنلدعلا ىلدعصع يدنبنندعلا ننعع

اهعيفن ثنددعحعتعنع انعسنلناجعمع يعهن امعندعإن دددبن انعلع امع اولناقعفع تناقعرنطدنلا ىلععع سعولنجنلناوع منكنايدعإن

ضدنغع لعاقع قنيرنطدعلا قدنحع امعوع اولناقع اهعقدعحع قعيرنطدعلا اوطنعنأعفع سعلناجعمعلنا الدعإن منتنينبعأع اذعإنفع لعاقع

رنكعننمنلنا ننعع يدهننعوع فنورنعنمعلنابن ردمنأعوع منالعسدعلا ددنرعوع ىذعأعلنا فدنكعوع رنصعبعلنا

(

ىراخبلا هاور

)

1

Artinya : “Telah menceritakan Muadz bin Fadilah, telah menceritakan Abu Umar Habsyu bin Maisyarah dari Zaid bin Aslam dari ‘atha’ bin Yasar dari Abu Said Al-Khudry r.a. Rasulullah SAW bersabda : kami semua harus menghindari untuk duduk diatas jalan (pingir jalan ) dalam riwayat lain, dijalan mereka berkata , “ mengapa tidak boleh padahal itu adalah tempat duduk kami untuk mengobrol. Nabi bersabda, “ jika tidak menghidahkan larangan tersebut karena hanya itu untuk mengobrol, berilah hak jalan,” mereka bertanya, “ apakah hak jalan itu ?” Nabi bersabda, “ menjaga pandangan mata, berusaha untuk tidak menyakiti, menjawab salam, memerintahkan kepada kebikan dan larangan kemungkaran”. (HR.Bukhary)

2. Syarahan Hadist

Hadist diatas mengingatkan kita untuk menghindari duduk-duduk dipingir jalan yang dilewati orang, karena hal itu bisa dianggap sebagai gangguan bagi orang lain. Jika sulit dihindari, maka beri hak-hak jalan orang lain. Adapun hak-hak jalan sebagai berikut:

a. Menjaga Pandangan Mata

Menjaga pandangan mata ini merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim atau muslimat, sesuai dengan firman Allah SWT QS An-Nur: 30























 



























(2)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

b. Tidak menyakiti

Tidak boleh menyakiti orang-orang yang lewat, dengan lisan, tangan ,kaki dan lain-lain. Dengan lisan misalnya mencaci atau membicarakan orang yang lewat, dengan tangan misalnya melempar dengan batu kecil atau benda apa saja yang menyebabkan orang lewat sakit dan tersinggung.

c. Menjawab salam

Menjawab salam hukunya adalah wajib meskipun mengucapkannya sunat. Dan jika ada yang mengucapkan salam ketika duduk dijalan,mka kita hendaknya menjawab salam tersebut.

d. Memerintahkan kepada kebaikkan dan melarang kepada kemungkaran.2

Ayat yang terkait dengan hal ini adalah QS Ali imran :110

















 



































































kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ayat diatas berfungsi sebagai bayan ta’kid karena didalam hadist menguatkan tentang memerintahkan kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran. 3. Asbabun Wurud

Setelah pemakalah mencoba mencari asbabul wurud dalam buku asbabun wurud 1,2,3 maka kami belum menemukan asbabun wurud dari hadits.

4. Analisis Kependidikan

Metode ceramah ini banyak sekali dipakai karena metode ini mudah untuk difahami dan dilaksanakan. Nabi Muhammad pun dalam memberikan pelajaran terhadap umatnya

(3)

banyak mempergunakan metode ceramah. Begitu pula didalam al-qur’an banyak terdapat dasar-dasar metode ceramah.

Seperti yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah dalam hadits diatas bahwa Rasulullah menasihati umatnya dengan cara berceramah. 3

B. Hadis-hadis tentang Metode Keteladanan/ Demonstrasi 1. Hadis Dan Terjemahannya

,

نيسح نع ديعس نب ثراولا دبع انسدح ددسم انسدح

,

ءازوجلا يبا نع ةرسيم نب ليدب نع ملعملا

,

,

ةةش

ة ئئاع

ة ن

ن ع

ة

ح

ح تئف

ن تةسسس

ن ية م

ة للسسس

ة وة هئسسينلةع

ة هحسسلللا َّىللسسص

ة ه

ئ لللا ل

ح وس

ح رة ن

ة اك

ة ت

ن لةاقة

ن

ة اسسك

ة وة ن

ة يم

ئ لةاعةلنا ب

ب رة هئلللئ دمنحةلناائب ةةءةارةقئلناوة رئيبئكنتللابئ ةةل

ة ص

ل لا

ك

ة سسلئذة ن

ة سسينبة ن

ن سسك

ئ لةوة هحبنوبسسص

ة يح م

ن سسلةوة هحسسس

ة أ

ن رة ص

ن

خ

ئ ش

ن يح منلة عةكةرة اذةإئ

ي

ة وئتةسسس

ن ية َّىسستلح

ة د

ن ج

ح سسس

ن ية م

ن لة عئوك

ح ررلا ن

ن مئ هحس

ة أ

ن رة عةفةرة اذةإئ نةاكةوة

َّىسستلح

ة د

ن ج

ح سسس

ن ية م

ن سسلة ةئد

ة ج

ن سسس

ل لا ن

ن مئ هحس

ة أ

ن رة عةفةرة اذةإئ نةاكةوة اممئئاقة

,ةتاسسيلح

ئ تللا ن

ئ سسينتةعةك

ن رة ل

ب سسك

ح يسسفئ ل

ح وسسق

ح ية ن

ة اسسك

ة وة اس

م لئاج

ة ي

ة وئتةس

ن ية

هحسسلةجنرئ ب

ح سسص

ئ ننيةوة َىرةسسس

ن يحلنا هحسسلةج

ن رئ ش

ح

ر

ئ سسف

ن ية سسسلج اذةإئ ناسسكةوة

ن

ن أة َّىسسهةننيةوة ن

ئ اط

ة ينسسش

ل لا ةئسسبةقنع

ح ن

ن سسع

ة َّىسسهةننية ن

ة اسسك

ة وة ,َّىسسنةمنيحلنا

م

ح سستئخ

ن ية ن

ة اسسك

ة وة ,عئبحسسس

ل لا ش

ة

ارةسستئفنا هئسسينعةارةذئ ل

ح سسج

ح رللا ش

ة

ر

ئ سستةف

ن ية

ِ.م

ئ يلئس

ن تللابئ ةةل

ة ص

ل لا

4

Artinya: “Menderitakan musaddad, menceritakan abdulwaris bin said dari husain mu’alim dari budail bin maisyarah, dari abi jauzak Aisyah berkata, "Rasulullah saw. memulai salat dengan takbir dan memulai bacaan dengan 'Al-hamd lillâh Rabb al-'âlamîn'. Bila rukuk, beliau tidak mendongakkan kepalanya dan tidak (pula) menundukkannya, tetapi di antara itu. Apabila bangkit dari rukuk, beliau tidak sujud sebelum berdiri betul-betul (lurus). Bila mengangkat kepalanya dari sujud, beliau tidak sujud lagi hingga duduk betul-betul. Beliau membaca 'al-tahiyyat' di tiap-tiap dua rakaat, dan membentangkan kaki kirinya dan mendirikan kaki kanan. Beliau melarang ''uqbat al-syaithân ' (cara duduk syaitan yaitu menghamparkan dua tapak kaki dan duduk di atas dua tumitnya) dari bentangan binatang buas. Selanjutnya, beliau mengakhiri Shalatnya dengan salam”.

2. Asbabul Wurud Hadis

3 Ramayulis,metodologi pendidikan agama islam,(Jakarta: Kalam Mulia,2012)

(4)

Dari penjelasan hadits diatas pemakalah tidak menemukan asbabul wurud yang berhubungan dengan metode keteladanan dan demonstrasi tersebut

3. Syarahan Hadis

Dalam mendidik para sahabat, Rasulullah saw. menggunakan metode antara lain keteladanan. Sehubungan dengan hal ini ditemukan banyak hadis. Sebagai contoh dapat dilihat dalam pengajaran kaifiyat Shalat, bacaan Shalat, Kedisiplinan waktu pelaksanakan Shalat dan pembentukan ketekunan beribadah.

Informasi yang terkandung dalam hadis di atas antara lain adalah Rasulullah saw. telah memperlihatkan kepada sahabat kaifiyat (cara-cara) melaksanakan Shalat serta urutannya. Kaifiyat tersebut antara lain adalah: memulai Shalat dengan takbir, melakukan ruku', bangkit dari ruku', sujud, duduk antara dua sujud, duduk sambil membaca tahiyat, dan akhirnya beliau menutup kegiatan Shalat dengan mengucapkan salam. Dengan demikian, beliau telah menggunakan metode keteladanan (demontrasi).

Penggunaan metode demontrasi dalam pengajaran kaifiyat salat ini merupakan hal yang sangat tepat. Hal itu dapat dipahami karena kesesuaian metode dengan kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik. Dalam melaksanakan salat, umat Islam diperintahkan agar mengikuti cara yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Agar umat dapat mengerjakan sebagaimana rasul, sudah seyogianya beliau memberikan contoh. Hal itu dilakukan agar sahabat mudah memahami dan tidak melakukan kesalahan.5

Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa Rasulullah saw, telah mendidik umat (sahabat)nya mendirikan salat dengan metode keteladanan. Beliau menggunakan metode ini tentu dengan pertimbangan yang matang. Untuk semua aspek pendidikan salat, metode keteladanan ini dipandang sebagai suatu metode yang efektif. Pandangan ini didukung oleh teori pendidikan modern.

4. Ayat Terkait

QS. Al-Ahzab ayat 21 :











 

















































(5)

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa kaum muslimin bisa memperoleh keteladanan yang baik dari Rasulullah saw. dengan cara mengikuti sunnahnya, dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, berhukum dengan syari’atnya dalam kehidupan kalian serta menteladani perkataan, perbuatan, dan sikap dalam segala kondisi yang dihadapi. Setiap orang yang menteladani Rasulullah, mencari petunjuk-petunjuknya dan mengikuti sunnah-sunnahnya pastilah orang-orang yang mengharapkan pahala Allah dan siap sedia menyongsong hari kiamat dengan amal baik. Dia juga banyak-banyak mengingat Allah agar dirinya bersih dari sifat munafik dan bebas dari penyakit-penyakit hati. Oleh karena itu, cirri-ciri orang yang beriman, jujur, dan suka member nasehat adalah mengikuti Rasulullah dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Beda halnya dengan seorang munafik, yang hatinya sakit akibat membenci sunnah dan semua orang yang menjalankannya.6

a. Analisis Kependidikan

1) Pengertian metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam penyajian pelajaran dengan cara memperagakan bagaimana membuat, mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli maupun tiruan, atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana dalam memperagakan disertai dengan penjelasan lisan.

b. Langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi 1) Tahap persiapan

a) Menetapkan tujuan demonstrasi

b) Menetapkan langkah-langkah demonstasi

c) Siapkan alat atau benda yang dibutuhkan untuk demonstrasi 2) Tahap pelaksanaan

a) Mendemonstasikan sesuatu sesuai dengan tujuan yang disertai dengan penjelasan lisan

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tanya jawab

(6)

c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba dan mempraktekan 3) Tahap tindak lanjut dan evaluasi

a) Menugaskan kepada siswa untuk mencoba dan mempraktekan apa yang telah diperagakan

b) Melakukan penilaian terhadap tugas yang telah diberikan dalam bentuk karya atau perbuatan

c. Sisi positif metode demontrasi

1) Menghindari verbalisme dan membuat pelajaran lebih konkrit

2) Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan

3) Siswa dituntut aktif dalam bentuk melakukan pengamatan membandingkan antara teori dan kenyataan serta mempraktekan secara langsung.

d. Sisi negatif metode demonstrasi

1) Guru dituntut memiliki keterampilan khusus terhadap hal-hal yang didemonstrasikan.

2) Sulitnya memenuhi semua paralatan atau benda yang dibutuhkan untuk keperluan demonstrasi

3) Diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Penggunaan waktu yang lama akan menyita waktu pelajaran lain.7

Aplikasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kelas VII MTs Mata Pelajaran Fiqh Semester I Standar Kompetensi (SK) Memahami tata cara berwudhu’. Kompetensi Dasar (KD) Mempraktekan shalat. IndikatorMempraktekan shalat.

C. Hadist tentang metode mau’izhah 1. Hadist dan terjemahan

ر

ر سسيثئك

ة ن

ح بن د

ح يلئوةلنا ل

ة اقة ن

ح ايةف

ن س

ح انةرةبةخ

ن أة ه

ئ لللا دئبنع

ة ن

ح بن ي

ر لئع

ة انةثةدلح

ة

يسسبئأة ن

ة سسبن رةسسمةع

ح ع

ة م

ئ س

ة هحنلأ

ة نةاس

ة ينك

ة ن

ة بن ب

ة ه

ن وة عةمئس

ة هحنلأ

ة ينئرةبةخنأة

ل

ح وق

ح ية ةةمةلةس

ة

هحسسلللا َّىللسسص

ة ه

ئ سسلللا ل

ئ وسسس

ح رة رئسسجنحة يفئ امملةغ

ح ت

ح ننك

ح

يسسلئ ل

ة اسسق

ة فة ةئفةحنسسص

ل لا يسسف

ئ ش

ح

سسيط

ئ تة يدئسسية ت

ن نةاك

ة وة مةللس

ة وة هئينلةع

ة

(7)

ل

ن سسك

ح وة هةسسلللا مبسسس

ة محلةغ

ح اسسية مةللس

ة وة هئينلةع

ة هحلللا َّىللص

ة ه

ئ لللا ل

ح وس

ح رة

د

ح عنبة يتئم

ة عنط

ئ ك

ة لنتئ ت

ن لةازة ام

ة فة ك

ة يلئية املمئ ل

ن ك

ح وة ك

ة نئيمئيةبئ

ِ.

8

“Dulu aku berada dalam asuhan rasulullah, ketika makan biasanya aku mengulurkan tanganku ke berbagai penjuru. Melihat itu Rasulullah SAW berkata : hai ghulam, bacalah basmallah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada didekatmu dan begitulah cara makan seterusnya”. (HR.Bukhari)

2. Syarahan hadist

Seorang anak yang belum dewasa yang berada dalam pendidikan dan perhatian Rasulullah SAW , dan ketika anak itu hendak makan dia selalu mengeerakkan dan cendrung ke beberapa arah bejana atau mangkok yang besar dan tidak hanya terbatas pada satu tempat saja( menjangkau beberapa bejana/ mangkok) lalu rasul menyuruh membaca bismillah. Berkata imam an-nawawi :ijma para ulama, bahwa disunnahkan membaca bismillah ketika hendak makan.

Dan makanlah dengan tangan kananmu dan apap-apa yang ada didekatmu.kebanyakkan ulama dari hanafiyah dan keputusan imam ghazali dan nawawi, bahwa perintah tersebut digolongkan sebagai anjuran(sunnah).ibn arabi menjelaskan bahwa berdosa orang yang makan dengan tangan kirinya sebagai alasan bahwa etiap perbuatan yang menyerupai syaitan hukumnya haram. Imam Qurthubi berpendapat perintah dalam hadist ini adalah sunnah,karna itu termasuk tentang kemuliaan tangan kanan atas tangan kiri.

3. Asbabul Wurud

Setelah pemakalah mencoba mencari asbabul wurud hadits diatas, kami tidak menemukan rujukan yang relevan,oleh karena itu tidak kami cantumkan

4. Analisis kependidikan

Berdasarkan hadits diatas ada beberapa nilai tarbawiyah yang dapat kita terapkan dalam mendidik anak. Sehubungan dengan hadis ini, Najib Khalid al-Amir menjelaskan bahwa:

a. Rasulullah SAW. senantiasa menyempatkan untuk makan bersama anak-anak. Cara tersebut akan mempererat keterikatan batin antara seorang pendidik dengan anak didiknya. Dengan begitu, kita dapat meluruskan kembali berbagai kekeliruan yang mereka lakukan melalui dialog terbuka dan diskusi. Alangkah baiknya jika

(8)

ibu dan bapak berkumpul dengan anak-anaknya ketika makan bersama, sehingga mereka merasakan pentingnya peran kedua orang tua.

b. Waktu yang beliau pilih pun sangat tepat. Beliau segera menegur ketika kekeliruan Umar bin Abi Salmah itu terjadi berulang-ulang sebelum kebiasaan tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari. Jika dibiarkan, kekeliruan akan sulit diluruskan. Kalaupun dapat, kita membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak lagi. Karenanya, mengacu pada metode Rasulullah saw. di atas, kita harus sesegera mungkin meluruskan kebiasaan jelek anak ana kita. Model pendidikan ini wajib diambil sari patinya oleh para orang tua dan pendidik zaman sekarang. c. Sebagai seorang pendidik, Rasulullah SAW. memanggil anak dengan panggilan

yang menyenangkan, seperti “wahai ghulam”. Abu Salmah pun menyenangi panggilan tersebut. Cara tersebut cukup efektif menarik perhatian anak sehingga mereka tidak kesulitan menerima nasihat.

d. Rasulullah SAW. tidak hanya meluruskan kesalahan Abu Salmah dalam hal berpindah-pindah tangan. Seluruh nasihat beliau ungkapkan, mulai dari adab duduk ketika makan. Berpedoman pada cara tersebut, para orang tua harus mencari sumber kekeliruan. Misalnya, ketika orang tua tahu bahwa penyebab anaknya merokok adalah pengaruh pergaulan dengan teman-temannya, orang tua bertugas mengambil rokok dan melarang anaknya membeli rokok serta bergaul dengan teman-ternan yang membawa pengaruh jelek itu, Mudah-mudahan setelah itu para orang tua tak melihat lagi kenakalan anaknya.

(9)

diserukan Allah SWT. Dengan begitu, para pendidik telah berhasil menyambungkan tali penghubung antara anak didik dengan Penciptanya. 9

Referensi

Dokumen terkait

metode dalam pelaksanaan pembelajaran sangat perlu diperhatikan agar teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat penyajian bahan pelajaran tepat

Menurut Putra, (2013) mengemukan bahwa demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi,

Demontrasi dapat juga diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan atau menyajikan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, atau benda tertentu yang sedang dipelajari,

Dalam permainan lompat penggaris biji ini, metode yang digunakan adalah metode demonstrasi ( dilakukan dengan cara mempertunjukan/memperagakan suatu cara/suatu

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari,

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau

a. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana guru mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi,