BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian
Metode adalah pelican jalan pengajaran menuju tujuan (Mahfud, 1999:55) Metode harus menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Dengan demikian Guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar, sehingga dapat dijadikan alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran. Setiap metode memiliki sifat masing-masing baik kelebihan maupun kekurangan. Surachmad, Winarso ( 2001:47), mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipegaruhi oleh beberapa faktor yaitu latar belakang anak didik, tujuan yang ingin di capai, situasi yang ada, fasilitas yang tersedia dan kualitas Guru itu sendiri.
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode Demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniature, gambar, parangkat alat – alat laboratorium dan lain-lain. ( Cecep, 2005 ). Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaanmedia pengajaran yang releven dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan
(Muhibbin Syah, 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaifudin Bahri Djamarah, 2000). Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.
Dalam penggunaan metode ini guru bisa menjadi demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang pelajaran itu. Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan rangsangan visual siswa. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efetif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan – pertanyaan seperti ini (contoh : Pembulatan Biodiesel ) bagaimana cara membuatnya ?, terdiri dari bahan apa?, bagaimana proses mengerjakannya?)
2.1.2 Fungsi Metode Pembelajaran
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut ( Nana Sudjana, 2001:74) :
a. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajarannya akan memperlukan suatu cara dan tehnik yang efektif yang memungkinkan dapat tercapainya tujuan tersebut.
b. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan Guru dalam kegiatan pembelajaran
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran karakteristik metode pembelajaran dapat dijadikan pertimbangan untuk penilaian.
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran. Apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan individual atau kelompok.
2.1.3 Jenis Metode Pembelajaran
Setiap metode pembelajaran masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan dalam membentuk kemampuan siswa. Adapun jenis – jenis metode pembelajaran tersebut adalah (Ngalim Purwanto, 1999:64) :
a. Metode Ceramah
Metode ceramah ini banyak digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran secara klasikal.
b. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok. Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
c. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Mengajar dengan metode ini obyek bukan benda atau kegaiatan yang sebenarnya, tetapi kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.
d. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang disajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. e. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara langsung eksprimen tersebut.
2.1.4 Metode Demontrasi yang Efektif
Agar metode demonstrasi dapat menjadi PAKEM, maka guru harus :
(1) Merumuskan keterampilan yang diharpakan akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi dilakukan.
(2) Mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
(3) Memperkirakan jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan metode demonstrasi
(4) Menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan (5) Memperhitungkan waktu yang akan dibutuhkan.
2.1.5 Ciri – ciri Penerapan Metode Demonstrasi
No Penerapan Pendekatan Demonstrasi Hasil Pendekatan
1 Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi secar aktif
2
Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar schemata yang sudah ada pada diri siswa
Rumus itu ada di luar diri siswa yang harus diterangkan, diterima, dihafal dan dilatihkan
3
Menurut ( Cecep, 2005 ) Pembelajaran biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu mengajar
Siswa dapat lebih jelas dalam menerima pembelajaran dengan guru menggunakan alat peraga
4 Menurut Muhibbin Syah, 2000.
Dalam pembelajaran guru menggunakan media pengajaran yang relavan
Siswa lebih senang untuk menerima pembelajaran dalam menggunakan media
5 Menurut Syaifudin Bahri Djamarh, 2000.
Dalam pembelajaran memperlihatkan suatu proses atau cara kerja dengan bahan pengajar
Siswa dapat lebih jelas dalam prose pembelajaran
2.1.6 Langkah – langkah Menggunakan Metode Demonstrasi Adapun langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahapan Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: 1 Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
2 Persiapkan garis besar langkah – langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
3 Lakukan uji coba demonstrasi. b. Tahapan Pelaksanaan
1 Langkah Pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
a) Aturan tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatukan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Kemukakan tugas – tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
2.1.7 Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan – kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
2.1.8 Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas – tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
2.1.9 Kerangka berpikir
Dalam penelitian ini, berdasarkan analisis diduga bahwa rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 Padas dikarenakan, dalam pembelajaran guru belum mengaitkan antara materi pelajaran dengan dunia nyata siswa dan pengalaman serta lingkungan yang ada di sekitar siswa. Dengan tindakan penelitian ini kondisi yang dharapkan adalah digunakannya penerapan demonstrasi dalam pembelajaran Matemtaika Kompetensi Dasar menentukan keliling dan luas jajaran genjang sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dalam penelitian ini kerangka berfikir dapat digambarkan sebagai berikut :
Siswa : Hasil belajar Matematika
pada memecahkan masalah pada pecahan
dan skala rendah Guru belum menggunakan
Metode Demonstrasi KONDISI AWAL
Dalam pembelajaran guru menggunakan Metode Demonstrasi TINDAKAN Siklus : Dalam pembelajaran Matematika guru menggunakan Metode Demonstrasi KONDISI AKHIR Diduga melalui pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika pada keliling dan luas jajaran
genjang Siklus II : Dalam pembelajaran Matematika guru menggunakan penerapan Metode Demonstrasi 12
2.2 Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
Metode Demonstrasi merupakan suatu metode mengajar dimana seorang guru yang sengaja meminta siswa menunjukan tugas yang sudah diberikan. Guru di depan kelas menunjukkan suatu benda aslinya atau tiruan ( wakil dari benda asli ) atau suatu proses. Misalnya bagaimana cara membuat pta timbul, bagaimana cara menggunakan kamera dengan hasil yang baik, dan sebagainya ( Budiningsih, 2001:54).
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan suatu proses kejadian. Metode Demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajar seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat laboratorium, dan lain – lain. Akan tetapi alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board , mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan obyek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain-lain, peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan ( Sudjana, 2000:87).
2.2.1 Kelebihan dan kelemahan metode demonastrasi • Kelebihan :
1. Perhatian siswa dapat dipusatkan dan pokok bahasan yang dianggap peanting oleh guru dapat diartikan seperlunya.
2. Siswa ikut serta aktif bila demonstrasi sekaligus dilanjutkan dengan eksprimen.
3. Dapat mengurangi kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya siswa hendak mencoba mempelajari suatu proses dari buku bacaan.
4. Beberapa persoalan yang belum dimengerti dinyatakan langsung saat prose situ ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas. • Kelemahan :
1. Demonstrasi menjadi tidak eh\fektif bila tidak semua siswa dapat ikut serta, misalnya alat terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar. 2. Demonstrasi tidak berjalan lancer jika tidak dilanjutkan dengan
eksprimen.
3. Jika siswa tidak aktif maka siswa tidak bisa mengikuti jalannya pelajaran.
4. Demonstrasi tidak efektif jika ada siswa yang tidak berani padanya
2.2.2 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah diungkapkan, maka hipotensis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Penerapan Metode demonstrasi” dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika Kompetensi dasar menentukan keliling dan luas jajaran genjang di kelas VI SD Negeri 2 Padas, Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun 2011/2012.