• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghitung Distribusi T, F, Chix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menghitung Distribusi T, F, Chix"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

α

! " # " $

α

% & '

( )

) " * + "

) " * + "

, $

- ./.. 0

0 )

'

$ ) ) 0

1

$ 2 0 0

3-4$ 5$ !$

(3)
(4)

Tingkat signifikansi α = 2,5%

Langkah-langkah ;

Buka file baru, buat variable baru dengan nama df, dan isikan variable tersebut dengan angka 1,2, 3, … 15 secara berurutan ke bawah.

Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

submenu compute variable tampak gambar dan isikan submenu compute variable tampak gambar dan isikan pada;

a. target variable atau nama variable hasil proses, misal t_2,5%

b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik IDF.T(0.975,df).

(5)

Catatan;

• Mencari harga tabel t satu sisi, langsung dicari

berdasarkan α dan df tertentu. Sedangkan untuk mencari dua sisi dapat dilakukan dengan α/2 dan df yang

ditentukkan.

• Pembuatan tabel t yang lain dan sesuai dengan • Pembuatan tabel t yang lain dan sesuai dengan

kebutuhan, data di atas dapat divariasi baik untuk df

maupun tingkat signifikansi, dengan tetap menggunakan fungsi IDF.T(p,df).

• Misal mencari t tabel pada tingkat signifikansi 10% dan df

(6)

Distribusi

Tabel Chi-Square dengan kreteria sebagai berikut:

Tingkat signifikansi α = 5 % dan 10 %, yang berarti tingkat

kepercayaan adalah 95% dan 90%, dan derajat kebebasan (df) misal 1 – 15.

Tingkat signifikansi α = 5% Langkah-langkah

Buka file baru, buat variable baru dengan nama df, dan isikan Buka file baru, buat variable baru dengan nama df, dan isikan variable tersebut dengan angka 1,2, 3, … 15 secara berurutan ke bawah.

Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu submenu compute aviable tampak gambar dan isikan;

a. target variable atau nama variable hasil proses, misal chi_5% b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik

IDF.CHISQ(0.95,df).

(7)

Tingkat signifikansi α = 10%

Langkah-langkah

• Buka file baru, buat variable baru dengan nama df, dan

isikan variable tersebut dengan angka 1,2, 3, … 15 secara berurutan ke bawah.

• Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

submenu compute aviable tampak gambar dan isikan; submenu compute aviable tampak gambar dan isikan; a. target variable atau nama variable hasil proses, misal chi_10%

b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik IDF.CHISQ(0.90,df).

(8)

Tabel Fisher F dengan kreteria sebagai berikut:

Table F mempunyai dua degree of freedom,

yaitu DF1 (numerator) dan DF2 (denominator),

sedangkan SPSS tidak dapat melakukan

perhitungan dua dimensi seperti excel, maka

pembuatan table F dilakukan dengan DF1 dibuat

pembuatan table F dilakukan dengan DF1 dibuat

konstan.

Tingkat signifikansi α = 5 % dan 10 %, yang

berarti tingkat kepercayaan adalah 95% dan

DF1 adalah 1 dan 2

(9)

Prosedur dengan Langkah-langkah;

• DF1 = 1

• Buka file baru, buat variable baru dengan nama df_2, dan

isikan variable tersebut dengan angka 1,2, 3, … 15 secara berurutan ke bawah.

• Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

submenu compute aviable tampak gambar dan isikan; submenu compute aviable tampak gambar dan isikan; a. target variable atau nama variable hasil proses, ketik

F_df1_5

b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik IDF.F(0.95,1,df_2).

(10)

DF1 = 2

Tetap pada file dengan variable df_2, ada di

dalamnya

Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

submenu compute aviable tampak gambar dan

isikan;

isikan;

a. target variable atau nama variable hasil proses,

ketik F_df2_5

b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik

IDF.F(0.95,2,df_2).

(11)

SPSS tidak menyediakan langsung cara untuk

membuat table r. untuk itu pembuatab table r

didahului dengan pembuatan table t, kemudian

dibuat persamaan r dengan acuan t, lalu

ditransform dengan SPSS.

(12)

Langkah-langkah

• Disini dipakai t uji dua sisi 10%, karena r memakai uji 5%

satu sisi.

• Pembuatan table t.

• Buka file baru, buat variable baru dengan nama df, dan

isikan variable tersebut dengan angka 1,2, 3, … 15 secara berurutan ke bawah.

Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

• Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

submenu compute aviable tampak gambar dan isikan; a. target variable atau nama variable hasil proses, ketik t. b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik

IDF.T(0.9,df).

(13)

Pembuatan tabel r

Tetap di file yang sudah ada variable df.

Dari menu utama SPSS, buka menu transform, lalu

submenu compute variable tampak gambar dan

isikan;

a. target variabel atau nama variabel hasil proses, dan

a. target variabel atau nama variabel hasil proses, dan

ketik r.

b. numeric expression atau proses perhitungan, ketik

r=t/(sqrt(df+t**2)).

(14)

Prosedur pembuatan table r 5% dua sisi

Buat variable df dengan isian angka sesuai keperluan

Buat variable dengan nama t dan buat table t 5% dua

sisi (penjelasan dapat dilihat table t yang telah dibuat

sebelumnya yaitu IDF.T(0.95,df).

Transform ke table r dengan prosedur transform

Transform ke table r dengan prosedur transform

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data angket (kuesioner) diperoleh nilai kepraktisan penggunaan perangkat eksperimen menurut guru, alat eksperimen dan buku panduan penggunaannya

Berdasarkan nilai korelasi yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat hubungan sedang dan bernilai positif antara modal kerja dan

Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah cross-sectional dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat

Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan No. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber. Hasil

pendidikan agama Islam akan memberikan peringatan maupun hukuman yang mendidik. Seperti menulis istiqfar 100 kali dan dikumpulkan. Hal tersebut digunakan untuk

Golongan makrolida menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnyadengan jalan berikatan secara reversibel dengan Ribosom subunit 50S,. Sintesis proteinterhambat

Jenis kayu Pulai umumnya memiliki ciri anatomi berupa pori tersebar (baur), soliter dan ganda/multi radial 2(-3-4-5), terkadang bergerombol; bidang perforasi sederhana; noktah