i
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN
PERGAULAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL
REMAJA DI SMP
“XY”
SWASTA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
RIZALUL GHAIB
NIM. 09060053
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rizalul Ghaib
Nim : 09060053
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi : Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebgai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Malang, Januari 2014 Yang membuat pernyataan
v
MOTTO
Hidup Untuk Belajar ...
Belajar :
Bersyukur Meski Tak Cukup,
Ikhlas Meski Tak Rela,
Taat Meski Berat,
Memahami Meski Tak Sehati,
Sabar Meski Terbebani,
Memberi Meski Tak Seberapa,
Setia Meski Tergoda,
Tenang Mesti Gelisah,
Percaya Meski Susah
vi
Sujud syukurku hanya kepadaMu Ya Allah... Alhamdulillah atas semua rahmat dan hidayah Mu yang telah Engkau limpahkan kepada hambamu ini, sehingga hamba bisa menjalani semua ini. Engkau senantiasa memberikan jawaban atas doa dan usaha hamba Ya Allah, maafkan dan ampunilah hamba Mu ini yang tak lepas dari kesalahan dan kekhilafan Ya Allah. Restui dan Ridhoilah setiap langkah hamba, setiap doa dan tangisan hamba untuk menjalani kehidupan yang mendatang. Amin Ya Allah, Amin Ya Robbal Alaamin !!!!
Skripsi Ini Penulis Persembahkan Untuk :
Bapak H. Sudirma HAR dan Hj. Srihartati M. Yakub selaku kedua orang tua ku tersayang, terima kasih telah membesarkan, membimbing, serta memberikan motivasi baik tenaga, moral, maupun materil kepada rizal dalam proses pengerjaan skripsi ini. Tiada harta dan ucapan yang mampu menggantikan semua yang telah uma dan mama berikan untuk Rizal. Rizal hanya bisa membalasnya dengan doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah untuk kebahagiaan kalian di dunia dan di akhirat dan rizal akan selalu mengingat dan melaksanakan semua nasehat uma dan mama hingga akhir hayat.
Untuk Nenek ku tersayang HJ. Siti Khalsum. M. Yakub yang telah medoakan sepenuh hati untuk kelancaran penyelesaian skripsi cucumu ini. Semoga doa dan restu mu selalu tercurahkan untuk cucumu ini.
Buat kakak ku tersayang Dae Mujibburrahman beserta istri, Dae Ana Rosita beserta suaminya yang tercinta dan Dae Nur Devitasari, terimakasih telah memberikan doa dan memotivasiku dalam pengerjaan skripsi ini.
Buat adek ku tersayang Marisatun Ramadhani terimakasih atas omelanya yang selalu menanyakan kapan wisuda, kapan wisuda dan doapun terjawab wisuda juga ^-^. Serta Keponakan-keponakan ku yang tampan Naufal, dan keponakan ku yang cantik Aina dan Sysil menjadi motifasi tersendiri untuk cepat menyelesaikan skripsi in
Kampusku Universitas Muhammadiyah Malang khususnya kampus 2 UMM yang telah memberikan ku kenyamanan dalam proses perkuliahan. Serta menjadi saksi dalam perjalananku meraih gelar sarjana keperawatan ini.
Bapak Yoyok selaku dekan fakultas ilmu kesehatan, terima kasih telah memberikan masukan-masukan yang terbaik bagi mahasiswa dan mahasiswinya.
Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha., M.Pd. Sebagai pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan, bersedia meluangkan waktu, dan berbagi ilmu untuk penyelesaian skripsi ini.
Ibu Nur Aini., S. Kep., Ns., M. Kep. Sebagai pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan , bersedia meluangkan waktu, dan berbagi ilmu untuk penyelesaian skripsi ini. Semua dosen PSIK UMM yang mengajar dan mendidik Tata selama masa perkuliahan. Untuk kekasihku Anita Nur Laily S.Kep btercinta terima kasih telah mendampingi, memberi
semangat, selalu membantuku selama ini dan selalu semangat untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya.
Teman-teman PSIK angkatan 2009 khususnya PSIK A terima kasih telah menjadi teman kuliahku selama ini.
Teman-teman Asrama Dompu Joyogrand (Zulham Gitaris Profesional, Angga Dugem, Shabil Pria Tampan, Ustat Ovan dan Tuan Guru Ipoel) terimakasih atas semangat dan dukungan yang telah diberikan kepada ku selama ini, aku sangat bahagia bersama kalian.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja Di SMP “XY” Swasta Malang”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang sangat tulus kepada:
1. Yoyok Bekti, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd selaku Pembimbing I yang telah
membimbing saya dengan memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
4. Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembimbing II yang telah membimbing saya dengan memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Semua keluargaku, yang telah memberikan semangat, doa dan bantuannya baik dalam moril, material, spiritual kepada saya selama menempuh pendidikan.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Siswa siswi kelas VII dan VIII SMP Islam Batu yang berkenan menjadi responden.
8. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2009
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
viii
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, Januari 2014
ix
Correlations of Personality Type and Envirotment Intercourse of Adolescent
Toward Sexual Bahavior in SMP “XY” Malang
Rizalul Ghaib1, Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd2, Nur Aini, S. Kep. Ns.,MKep3 ABSTRACT
Background: Adolescence is a period of transition between childhood to adulthood and it was a time of maturity or development of physical, cognitive, personality, social, and emotional. Entering time to school, an indiviual has social environment and different relationships, where engagement with peers getting stronger. Sexual behavior of young adults could lead to deviant behavior, which will affect to their own future.
Objective: The aim of this study was to determine the correlation of personality type and environment intercourse toward sexual behavior of adoloscent in junior high school "XY" Malang.
Methods: This study used a descriptive correlational with observational cross-sectional design. Sample were students of class VII and VIII in junior high school which totaly 121 was taken using probability sampling techniques and proportionate stratified random sampling. The instrument of this study was quisionnaire then data were analyzed by multiple logistic regression.
Results: Based on bivariate test with chi square found that p value = 0.001 (<0.05), means that there was a significant correlation between personality type toward sexual behavior and environment intercourse toward sexual behavior, while the results of multiple logistic regression found that p value = 0.000 (<0.05), means there was a significant correlation between personality type and environment intercourse toward sexual behavior of adoloscent in junior high school “XY” Malang
Conclusion: There was a correlation between personality type and environment intercourse of adoloscent in junior high school "XY" Malang.
Keywords: Personality Type, Environment Intercourse, Sexual Behavior
1. University Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.
2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.
x
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMP “XY” SWASTA
MALANG.
Rizalul Ghaib1, Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd2, Nur Aini, S. Kep. Ns.,MKep3 INTISARI
Latar Belakang :Masa remaja adalah suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang merupakan waktu kematangan atau perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, sosial, dan emosional. Memasuki usia sekolah seorang individu memiliki lingkungan pergaulan dan hubungan yang berbeda, dimana keterikatan dengan teman-teman sebaya semakin kuat. Perilaku seksual remaja dewasa ini banyak mengarah pada perilaku yang menyimpang, yang akan mempengaruhi masa depannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja.
Metode :Penelitian ini menggunakan rancangan observasional bersifat deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Sampel adalah siswa SMP kelas VII dan VIII berjumlah 121 yang diambil dengan tekhnik proportionate stratified random sampling.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil :Berdasarkan hasil uji Bivariat dengan chi square didapatkan nilai p = 0,001 (<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan perilaku seksual dan lingkungan pergaulan dengan perilaku seksual sedangkan hasil uji regresi logistic ganda didapatkan nilai p = 0,000 (<0,05) artinya terdapat hubungan bersama-sama antara tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta Malang.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan
remaja di SMP “XY” swasta Malang.
Kata Kunci : TipeKepribadian, Lingkungan Pergaulan, Perilaku SeksuaL
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi IlmuIlmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
xi
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Motto ... ... v
Lembar Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Abstract ... x
Abstrak... ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xv
Daftar Gambar ... xvi
Daftar Lampiran... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ... 7
1.Manfaat Bagi Peneliti ... 7
2.Bagi Orang Tua ... 7
3.Bagi Remaja ... 7
4.Bagi Tenpat Penelitian ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Kepribadian ... 10
2.1.1 Pengertian Kepribadian ... 10
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ... 12
2.1.3 Macam-macam Tipe kepribadian ... 21
2.1.4 Fungsi Tipe Kepribadian ... 26
2.1.5 Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian ... 27
2.2 Konsep Lingkungan Pergaulan ... 29
2.2.1 Definisi Lingkungan Pergaulan ... 29
2.2.2 Macam-macam Lingkungan Pergaulan ... 29
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Pergaulan .. 30
2.2.4 Lingkungan Pergaulan yang Menyimpang ... 34
2.2.5 Fungsi Lingkungan Pergaulan Remaja ... 35
2.3 Konsep Perilaku Seksual Remaja ... 36
2.3.1 Definisi Perilaku Seksual ... 36
2.3.2 Bentuk-bentuk Perilaku Seksual ... 38
2.3.3 Penyimpangan Seksual Remaja ... 39
2.3.4 Perilaku Seksual Remaja ... 46
xii
2.4 Konsep Remaja ... 50
2.4.1. Definisi Remaja ... 50
2.4.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ... 52
2.4.2.1 Pertumbuhan Remaja ... 52
2.4.2.2 Perkembangan Remaja ... 56
2.5 Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku seksual Remaja... 60
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 63
3.1 Kerangka Konsep ... 63
3.2 Hipotesis Penelitian ... 64
BAB IV METODE PENELITIAN ... 65
4.1 Desain Penelitian ... 65
4.2 Kerangka Penelitian ... 66
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian ... 68
4.3.1 Populasi ... 68
4.3.2 TeknikSampling ... 68
4.3.3 Sampel ... 68
4.4 Variabel Penelitian ... 69
4.5 Definisi Operasional ... 70
4.6 Waktudan Tempat Penelitian ... 71
4.7 Instrumen Penelitian ... 72
4.7.1 Kuesioner ... 72
4.8 UjiValiditasdanReabilitas ... 75
4.8.1 Uji Validitas ... 75
4.8.2 Uji Reabelitas ... 76
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 77
4.9.1 Tahap Persiapan ... 77
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 77
4.9.3 Pengambilan Data ... 78
4.10 Prosedur Pengolahan Data ... 78
4.11 Analisis Data ... 79
4.11.1Analisis Univariat ... 79
4.11.2Analisis Bivariat ... 79
4.12 EtikaPenelitian ... 82
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 84
5.1 Hasil Penelitiaan ... 84
5.1.1 Karakteristik Responden ... 84
1. Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 84
2. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 85
3. Karateristis Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas86 5.1.2 Gambaran Tipe Kepribadian Peserta Didik ... 86
5.1.3 Gambaran Lingkungan Pergaulan Peserta Didik ... 87
5.1.4 Gambaran Perilaku Seksual pada peserta Didik... 88
5.1.5 Hasil Tabulasi ... 89
5.2 Analisis Statistik ... 91
5.2.1 Hasil Analisis Bivariat ... 91
5.2.2 Hasil Uji Chi Square ... 92
5.2.3 Hasil Analisis Uji Regresi Logistik Ganda ... 93
xiii
BAB VI PEMBAHASAN ... 95
6.1 Gambaran Tipe Kepribadian Pada Peserta Didik di SMP “XY” Swasta Malang Bulan Juli 2014 ... 95
6.2 Gambaran Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Bulan Juli 2014 ... 97
6.3 Gambaran Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Bulan Juli 2014... 99
6.4 Hubungan Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku Seksual Remaja .. 100
6.5 Hubungan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja... ... 101
6.6 Hubungan Bersama-sama Antara Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja ... 105
6.7 Keterbatasan Penelitian ... 106
6.8 Implikasi Untuk Keperawatan ... 107
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 108
7.1 Kesimpulan ... 108
7.2 Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 111
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 67
Tabel 5.1 Demografi Tipe Kepribadian Peserta Didik Remaja di SMP “XY”
Swasta Malang Juli Tahun 2014 ... 87 Tabel 5.2. Demografi Lingkungan Pergaulan Peserta Didik Terhadap
Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Juli
Tahun 2014 ... 87 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual di SMP
“XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 88 Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Macam-macam Perilaku
Seksual di SMP “XY” Swasta Malang tahun 2014...89 Tabel 5.5. Tabulasi Silang Antara Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku
Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 89 Tabel 5.6.Tabulasi Silang dengan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku
Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 90 Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Macam-macam Lingkungan
Pergaulan di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 90 Tabel 5.8. Hasil Analisis Uji Chi Square Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku
Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 92 Tabel 5.9. Hasil Analisis Uji Chi Square Lingkungan Pergaulan Terhadap
Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014... 92 Tabel 5.10.Gambaran Hubungan antara Tipe Kepribadian dan Lingkungan
Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 63 Gambar 4.1 Skema Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan
Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY”Swasta Malang tahun 2014 ... 65 Gambar 4.2 Skema Kerangka Penelitiaan ... 67
Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di SMP “XY” Swasta
Malang Juli Tahun 2014 ... 84 Ganbar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMP
“XY Swasta Malang Juli tahun 2014 ... 85 Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Kelas di SMP “XY”
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 114
Lampiran 2 Pemberitahuan Sudah Melakukan Penelitian ... 115
Lampiran 3 Surat Persetujuan Sebagai Sample Penelitian ... 116
Lampiran 4 Petunjuk Pengisian Kuesioner ... 117
Lampiran 5 Kuesioner Tipe Kepribadian ... 118
Lampiran 6 Perilaku Seksual Remaja ... 120
Lampiran 7 Kuesioner Lingkungan Pergaulan... 122
Lampiran 8 Kunci Jawaban Penilaian Kuesioner Tipe Kepribadian ... 123
Lampiran 9 Kunci Jawaban Penilaian Kuesioner Perilaku seksual ... 124
Lampiran 10 Analisis Validitas dan Realibilitas ... 125
Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Tipe Kepribadian ... 131
Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Lingkungan Pergaulan ... 134
Lampiran 13 Rekapitulasi Kuesioner Perilaku Seksual ... 136
Lampiran 14 Hasil Uji chi square dan Regresi Logistik Ganda ... 138
Lampiran 15 Log Book dan Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 145
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ... 153
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Achnad, S.I and Xenos, P. (2001). Notes On Youth And Education In Indonesia. East West Center Working Papees Population Series No. 108-18.
Ali, Mohammad., dkk. (2009). Psokologi Remaja. Jakarta :PT Bumi Aksara. Alwisol. 2004. “Psikologi Kepribadian”. Malang : UMM press.
Apriyanthi, Dwi Putri. (2011). Komunikasih Remaja Perilaku Seks Pranikah. Medan : Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.
Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta : Rinek Cipta.
BKKBN, 2013, http:/ / jatim. Bkkbn.go.id/ berita.php?p=berita_detail id, diakses 25 November 2013.
BKKBN. 2008. “Remaja dan SPN (Seks Pranikah)”. www.bkkbn.go.id
WebsDetailRubrik.phpMyID =518.pdf. diakses tanggal 18 April 2012. Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan Buku Pertama. Bandung : Refika Aditama.
Boeree, c.g(2006). Personality theories (melacak kepribadian anda bersama psikologi dunia.
Jogjakarta : primasophie.
Charlina,Riva T. (2013). PengaruhBehavior Modification Terhadap Perubahan Frekuensi Perilaku Seksual Pada Remaja. Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Depkes, Poltekes. (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika.
Dwi Sunar Prasetyono, (2008). Bimbingan & Pelatihan Tes IQ dan Kepribadian.
Jogjakarta : Diva Press.
Ervandini. (2012). Hubungan Perilaku Seksual Dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual Pada Anak Jalanan. Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Feist, Jess dan Gregory. (2008). Theoris Of Personality (edisi keenam). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gunarsa. 1985. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
xviii
---. 1991. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hall, C. S., Lindzey, G., Loehin, J. C., & Seevtis, M. N., (1985). Introduction to the theories of personality. New York : John Wiley & Son.
Hidayat, (2009). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Hidayat, A. Aziz Alimul. ( 2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, M.,Thamrin, F., Andreas, S., Untoro. (2003). Premarital Sexual Behavior Among Adolescents in Jakarta. Majalah Kedokteran Atma Jaya (Atma Jaya Medical Journal)8(1) :75-82
Hurlock, Elizabeth. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Kumalasari, Andhyantoro. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.
Kusala, Eka. (2000). Tentang sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah ditinjau dari tipe kepribadian. Semarang : Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Lam, David. (2009). Schooling and Seksual Behavior in South Africa : The Role off Teer Effects. Population Studies Center University of Michigan.
Littauner, Florence. (2011). “Personality Plus (Kepribadian Plus)”. Tangerang : Kharisma Publishing Groub.
M. Sopiyudin Dahlan. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Nina, S. (2001). Bimbingan Seks Bagi Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
xix
PKBI. (2007). Kekerasan Dalam Pacaran. http://kiat sehat.com/indeks.php diakses tanggal 07 Maret 2008
Potter, Patricia A & perry, Anne G. (2009). Fundemental Keperawatan Edisi 7 Buku 1. Jakarta : Salemba Medika.
Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Roy, Chronika. (2011). Makna Seks Bebas Bagi Remaja SMP Di Kota Padang. Padang : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas Padang.
Santrock, John W.(2011). Masa Perkembangan Anak Edisi 11- buku 2. Jakarta : Salemba Salemba Medika.
Santrock, John W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Sarwono, Sarlito. (2011). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Setiawan dan Siti Nurhidayah.2008. Pengaruh Pacaran Terhadap perilaku Seks Pra Nikah. Jurnal Soul, Vo. 1, No 2, September.
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Surakhmat, (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. Suryabrata, S. (2003). Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali.
Suryabrata, S. (1993). Pembimbing ke Psikodiagnostik. Edisi II. Yogyakarta : Rake Sarasin.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Stanton, W. J. (1994). Prinsip Pemasaran. Jilid I Terjemahan oleh Yohannes Lamarto. Jakarta : Erlangga
Steel. (2007). Them nature of procrastination : A meta-analytic and theoretical review of quintessensial self-regulatoryfailure. Journal psychology. University of calgary.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya kepribadian dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe
kepribadian ekstrovert, tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ambivert. tipe
kepribadian ekstrovert kepribadian dipengaruhi dunia obyektif, yaitu dunia luar
dirinya dan orientasi tertuju keluar serta tindakan-tindakanya ditentukan oleh
lingkungan baik sosial maupun non sosial. Ciri-ciri tipe kepribadian ekstrovert seperti
diungkapkan oleh Suryabrata (1990) digambarkan sebagai individu bersikap ramah,
asertif, aktif, secara fisik bergairah, mudah berubah dan dengan ciri tersebut dapat
menyebabkan individu dengan tipe kepribadian ekstrovert membutuhkan orang lain
untuk diajak bicara dalam memutuskan suatu masalah. Sebaliknya tipe kepribadian
introvert digambarkan sebagai individu yang bijaksana,hati-hati, cenderung apatis,
tidak menyukai tantangan dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan serius dam
penuh keteraturan.
Remaja dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih cepat dan lebih mudah
mendapatkan pengaruh-pengaruh dari luar dirinya yang dapat mendorong
keterbukaan pola pikir dan sikap terhadap hubungan. Hal ini dikarenakan adanya
perkembangan tekhnologi dan informasi sangat terbuka sebagai salah satu bentuk
dunia yang obyektif dan penyaluran energi psikis remaja dengan tipe kepribadian
ekstrovert yang mengarah keluar. Remaja tipe kepribadian introvert lebih sulit
mendapatkan pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan pola pikir dan sikapnya
terhadap hubungan seksual pranikah cenderung negatif. Hal ini dikarenakan
2
subyektif yang mengarah kedalam dirinya. Sedangkan seseorang dengan kepribadian
ambivert akan memiliki dua tipe kepribadian, yakni kepribadian introvert dan
ekstrovert pada situasi yang berbeda.
Sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah tidak lepas dari konsep
pribadi atau lebih dikenal dengan kepribadian seorang remaja, menurut Stanton
(1994) kepribadian adalah organisasi dan faktor-faktor biologis dan sosiologis yang
mendasari perilaku individu yang juga mencakup kebiasaan-kebiasaan dan watak yang
khas dalam menentukan perbedaan perilaku dari individu tersebut akan berkembang
apabila hubungan dengan orang lain. Menurut Clayton dan Bokemjer (1980) (dalam
Eka Kusala, 2000) menyimpulkan bahwa hubungan seksual sebelum menikah
berkaitan erat dengan sikap terhadap hubungan seksual sebeblum menikah tersebut.
Sikap sebagai predisposisi perilaku memang tidak selamanya manifes. Sikap dan
perilaku dapat konsisten apabila sikap dan perilaku yang dimaksud adalah spesifik
dan relevan satu dengan yang lain. Selain itu, pengaruh lingkungan pergaulan dengan
teman juga melatar belakangi terhadap timbulnya hubungan seksual pranikah (Dwi
Putri, 2011).
Memasuki usia sekolah seorang individu memiliki lingkungan pergaulan dan
hubungan yang berbeda, dimana keterikatan dengan teman-teman sebaya semakin
kuat, minat pada keluargapun semakin berkurang, sebab waktunya lebih banyak
digunakan dengan teman sebaya. Lingkungan pergaulan adalah tempat
berkembanganya perilaku terhadap kebiasaan yang ada di lingkungan. Lingkungan
pergaulan yang kurang baik akan berpengaruh pada perkembangan jiwa seseorang.
Hal-hal yang tidak baik yang diterimanya dalam interaksi menjadi hal yang biasa
3
untuk melanggar norma-norma yang ada di dalam masyarakat seperti hubungan
seksual pranikah (Yunita,2009).
Berdasarkan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) tahun
(2007) perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau
kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku
yang merupakan hasil interaksi antara kepribadian dengan lingkungan disekitarnya.
Perilaku seksual sangat luas sifatnya, mulai dari berdandan, mejeng, merayu,
menggoda hingga aktifitas dan hubungan seksual.
Menurut Sudarmi (2008) perilaku seks remaja dewasa ini banyak mengarah
pada perilaku yang menyimpang, padahal remaja adalah generasi penerus di masa
depan yang akan mempengaruhi cerah tidaknya masa depan bangsa dan negara di
kemudian hari. Disamping secara langsung maupun tidak langsung juga akan
mempengaruhi perkembangan budaya indonesia di masa mendatang, banyak diantara
remaja yang tidak menyadari bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya
menyenangkan, justru menjerumuskan, bila seorang remaja sudah terlanjur
terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan, akan teramat sulit untuk kembali
pada kondisi semula.
Fenomena perilaku seksual yang muncul dikalangan remaja sering kali
mencemaskan pendidik, orang tua, dan masyarakat. Terdapat banyak faktor penyebab
perilaku seksual remaja saat ini salah satunya adalah kepribadian remaja yang
abnormal. Berdasarkan Schofield dkk (2008) dalam sebuah study longitudinal
menunjukan bahwa masalah perhatian dan tingginya tingkat kepribadian serta
tingkah laku agresif yang mengganggu di sekolah meningkatkan resiko berbagai
4
dan penggunaan narkoba. Pada akhirnya di Sekolah Menengah Pertama menjadi
permulaan dini aktivitas seksual.
Berdasarkan data dari BKKBN (Badan Kesejahteraan Keluarga Berencana
Nasional, 2013), melalui kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang ada
di sekolah-sekolah berharap dapat memberikan pendidikan dan juga informasi
seputar seksualitas. Berdasarkan data survei Seks Bebas atau hubungan seksual
pranikah di Kalangan Remaja oleh BKKBN tahun 2013, putri di kota-kota besar
cenderung sudah tidak perawan. Hasil survei menunjukkan bahwa separuh dari
perempuan lajang di kota besar khususnya jakarta kehilangan keperawanan dan
melakukan hubungan seks pranikah, "tidak sedikit pula yang hamil di luar nikah”. Rentang usia yang melakukan seks pranikah berkisar antara 13 - 18 tahun. Sebuah
penelitian yang dilakukan BKKBN (2013) menyatakan bahwa perilaku seksual remaja
belakangan ini memang mencemaskan. Di wilayah lain di Indonesia seperti di jawa
timur khususnya Surabaya perempuan lajang yang sudah kehilangan keperawanan
mencapai 54%, Bandung 47%, dan Medan 52 %, data tersebut BKKBN himpun dari
100 orang remaja. Sebanyak 51 di antaranya sudah tidak lagi perawan. Seks bebas di
kalangan remaja merupakan ancaman serius yang dapat menghancurkan masa depan
bangsa, maka dari itu harus segera ditemukan solusinya.
Menurut Psikolog Rima Olivia (2005) juga menambahkan bahwa terjadinya
hubungan seksual pranikah karena remaja perempuan tidak merasa memiliki
kekuatan, cemas memikirkan pendapat orang lain, berupaya menyenangkan orang
lain dengan mengorbankan diri sendiri, penghargaan diri rendah dan mengkritik diri
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kontrol diri yang dimiliki oleh remaja
perempuan sehingga mengakibatkannya terjerumus kedalam hal-hal negatif. Menurut
5
diartikan sebagai kemampuan untuk membimbing, mengatur dan mengarahkan
bentuk-bentuk perilaku melalui pertimbangan kognitif, sehingga dapat membawa
kearah konsekuensi positif. Kemampuan remaja dalam mengontrol diri sangat terkait
erat dengan kepribadian.
Fenomena perilaku seksual remaja yang muncul dikalangan remaja seringkali
mencemaskan orang tua, pendidik, dan masyarakat sosial. Ada beberapa faktor
penyebab perilaku seksual saai ini diantaranya ketidaktahuan orang tua maupun sikap
orang tua yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seksualitas (Sarwono,
2011). Menurut Suryoputro (2007) pada masa remaja, pengaruh lingkungan pergaulan
dengan teman sebaya sangat kuat sehingga munculnya penyimpangan perilaku
seksual dikaitkan dengan norma kelompok teman sebaya, serta kepribadian yang
sudah diketahui dengan baik bahwa terdapat konsistensi pada setiap perilaku
individu.
Menurut salah satu guru pengajar di SMP “XY” Swasta Malang yakni guru Bimbingan Konseling (Guru BP), anak-anak di SMP tersebut sudah banyak yang
pacaran, informasi ini didukung oleh data hasil studi pendahuluan yang telah
dilakukan melalui pemberian kuesioner pada tanggal 18 Desember 2013, di Sekolah
Menengah Pertama Malang pada 20 siswa yang diambil secara acak, 18 diantaranya
mengaku sudah berpacaran, berpegangan tangan saat berkencan, berciuman, serta
mengakui bahwa sudah pernah menonton video porno dari internet. Alasan peneliti
memilih sekolah tersebut dikarenakan terdapat fenomena yang berhubungan erat
dengan hal-hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, yakni siswa-siswi
disekolah tersebut mayoritas berasal dari panti asuhan dan dari keluarga yang sudah
bercerai. Keadaan tersebut diperoleh secara teoritis yakni dimana faktor lingkungan
6
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya
perilaku seksual salah satunya ada karena kepribadian siswa-siswi, sehingga peneliti
tertarik untuk melihat lebih lanjut “Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan
Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang 1.2. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah “Apakah Ada Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual
Remaja di SMP “XY” Swasta Malang ?” 1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.3.1. Tujuan Umum :
Secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian dan
lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta Malang. 1.3.2. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui gambaran Tipe kepribadian remaja di SMP “XY” Swasta Malang. 2. Mengetahui gambaran Lingkungan Pergaulan remaja di SMP “XY” Swasta Malang 3. Mengetahui perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta Malang.
4. Menganalisis hubungan Tipe kepribadian terhadap perilaku seksual remaja di SMP
“XY” Swasta Malang.
5. Menganalisis hubungan lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di
SMP “XY” Swasta Malang.
6. Mengetahui hubungan secara bersama-sama antara tipe kepribadian dan
lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta
7
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam ilmu keperawatan,
terutama mengenai hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap
perilaku seksual remaja.
1.4.2. Manfaat Praktis.
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah wawasan mengenai
perilaku seksual remaja, mengetahui hubungan tipe kepribadian dan lingkungan
pergaulan pada prilaku seksual remaja.
2. Bagi orang tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran orang tua tentang tipe
kepribadian remaja dan mengetahui perkembangan remaja dari tipe kepribadian
untuk mencegah timbulnya resiko perilaku seksual.
3. Bagi remaja
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan sehingga
dapat menjaga tingkah laku remaja untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,
serta sikap maupun kepribadiannya dapat terhindar dari hal-hal yang menyimpang
dari nilai-nilai agama khususnya yang berkaitan dalam perilaku seksual.
4. Bagi tempat penelitian
Menjadi solusi untuk membina perilaku siswa-siswi yang negatif menjadi lebih
positif. Menjadi sumber informasi untuk mencegah timbulnya risiko perilaku
8
1.5. Keaslian Penelitian
Penelitian yanng pernah dilakukan terkait dengan prilaku seksual remaja
adalah
1. Penelitian Riva T Charlina Br Depari (2013) Pengaruh Behavior Modification
terhadap perubahan frekuensi perilaku seksual pada remaja. Penelitian Riva T
Charlina Br Depari lebih menekankan penanggulangan permasalahan
perilaku seksual di kalangan remaja SMP. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Riva T Charlina Br Depari adalah penelitian ini lebih
menekankan pada hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan
pada kalangan SMP. Jadi ada perbedaan tujuan penelitian dari penelitian
Riva T Charlina Br Depari dengan penelitian ini.
2. Penelitian dari Eka Kusala (2000) tentang sikap remaja terhadap hubungan
seksual pranikah ditinjau dari tipe kepribadian. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Eka Kusala adalah menerapkan sikap remaja terhadap hubungan
seksual pranikah sebagai variabel independent, dan variabel dependent nya
tipe kepribadian . Sedangkan penelian ini menerapkan variabel independent
pada hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan serta variabel
dependent nya perilaku seksual remaja di SMP.
3. Penelitian Roy Cronika (2011) meneliti tentang Makna Seks Bebas Bagi
Remaja SMP Di Kota Padang. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan
dengan penelitian Roy Cronika adalah Roy bertujuan untuk mengetahui
makna seks bebas yang dimana respondenya ialah remaja SMP di kota
Padang, sedangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap perilaku
9
4. Penelitian dari Yosie Novita Dewi (2014) meneliti tentang hubungan antara
penyalagunaan napza dengan tipe kepribadian individu pada pasien ruang napza
dirumah sakit jiwa dr. Radjimaan Wediodiningrat Lawang Kab. Malang.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Yosie Novita Dewi adalah pada
variabel dependen yosie menggunakan 4 tipe kepribadian menurut
Gallenus diantaranya: sanguine, koleris, melankolis, plegmetis. Sedangkan
penelitian ini menerapkan tipe kepribadian menurut jung diantaranya:
ekstrovert, intovert dan ambivert merupakan variabel independent.
5. Penelitian dari Ervandini (2012) Hubungan Perilaku Seksual Dengan Kejadian
Infeksi Menular Seksual Pada Anak Jalanan. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Ervandini adalah subyek penelitian nya tertuju pada anak jalanan
yang dimana tujuan penelitianya mencari hubungan perilaku seksual
dengan infeksi menular seksual, sedangkan pada penelitian ini, peneliti
meneliti tentang tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap