• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMP “XY” SWASTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMP “XY” SWASTA MALANG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN

PERGAULAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL

REMAJA DI SMP

“XY”

SWASTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

RIZALUL GHAIB

NIM. 09060053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rizalul Ghaib

Nim : 09060053

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul skripsi : Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebgai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Malang, Januari 2014 Yang membuat pernyataan

(5)

v

MOTTO

Hidup Untuk Belajar ...

Belajar :

Bersyukur Meski Tak Cukup,

Ikhlas Meski Tak Rela,

Taat Meski Berat,

Memahami Meski Tak Sehati,

Sabar Meski Terbebani,

Memberi Meski Tak Seberapa,

Setia Meski Tergoda,

Tenang Mesti Gelisah,

Percaya Meski Susah

(6)

vi

Sujud syukurku hanya kepadaMu Ya Allah... Alhamdulillah atas semua rahmat dan hidayah Mu yang telah Engkau limpahkan kepada hambamu ini, sehingga hamba bisa menjalani semua ini. Engkau senantiasa memberikan jawaban atas doa dan usaha hamba Ya Allah, maafkan dan ampunilah hamba Mu ini yang tak lepas dari kesalahan dan kekhilafan Ya Allah. Restui dan Ridhoilah setiap langkah hamba, setiap doa dan tangisan hamba untuk menjalani kehidupan yang mendatang. Amin Ya Allah, Amin Ya Robbal Alaamin !!!!

Skripsi Ini Penulis Persembahkan Untuk :

Bapak H. Sudirma HAR dan Hj. Srihartati M. Yakub selaku kedua orang tua ku tersayang, terima kasih telah membesarkan, membimbing, serta memberikan motivasi baik tenaga, moral, maupun materil kepada rizal dalam proses pengerjaan skripsi ini. Tiada harta dan ucapan yang mampu menggantikan semua yang telah uma dan mama berikan untuk Rizal. Rizal hanya bisa membalasnya dengan doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah untuk kebahagiaan kalian di dunia dan di akhirat dan rizal akan selalu mengingat dan melaksanakan semua nasehat uma dan mama hingga akhir hayat.

Untuk Nenek ku tersayang HJ. Siti Khalsum. M. Yakub yang telah medoakan sepenuh hati untuk kelancaran penyelesaian skripsi cucumu ini. Semoga doa dan restu mu selalu tercurahkan untuk cucumu ini.

Buat kakak ku tersayang Dae Mujibburrahman beserta istri, Dae Ana Rosita beserta suaminya yang tercinta dan Dae Nur Devitasari, terimakasih telah memberikan doa dan memotivasiku dalam pengerjaan skripsi ini.

Buat adek ku tersayang Marisatun Ramadhani terimakasih atas omelanya yang selalu menanyakan kapan wisuda, kapan wisuda dan doapun terjawab wisuda juga ^-^. Serta Keponakan-keponakan ku yang tampan Naufal, dan keponakan ku yang cantik Aina dan Sysil menjadi motifasi tersendiri untuk cepat menyelesaikan skripsi in

Kampusku Universitas Muhammadiyah Malang khususnya kampus 2 UMM yang telah memberikan ku kenyamanan dalam proses perkuliahan. Serta menjadi saksi dalam perjalananku meraih gelar sarjana keperawatan ini.

Bapak Yoyok selaku dekan fakultas ilmu kesehatan, terima kasih telah memberikan masukan-masukan yang terbaik bagi mahasiswa dan mahasiswinya.

Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha., M.Pd. Sebagai pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan, bersedia meluangkan waktu, dan berbagi ilmu untuk penyelesaian skripsi ini.

Ibu Nur Aini., S. Kep., Ns., M. Kep. Sebagai pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan , bersedia meluangkan waktu, dan berbagi ilmu untuk penyelesaian skripsi ini. Semua dosen PSIK UMM yang mengajar dan mendidik Tata selama masa perkuliahan. Untuk kekasihku Anita Nur Laily S.Kep btercinta terima kasih telah mendampingi, memberi

semangat, selalu membantuku selama ini dan selalu semangat untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya.

Teman-teman PSIK angkatan 2009 khususnya PSIK A terima kasih telah menjadi teman kuliahku selama ini.

Teman-teman Asrama Dompu Joyogrand (Zulham Gitaris Profesional, Angga Dugem, Shabil Pria Tampan, Ustat Ovan dan Tuan Guru Ipoel) terimakasih atas semangat dan dukungan yang telah diberikan kepada ku selama ini, aku sangat bahagia bersama kalian.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja Di SMP “XY” Swasta Malang”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang sangat tulus kepada:

1. Yoyok Bekti, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd selaku Pembimbing I yang telah

membimbing saya dengan memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

4. Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembimbing II yang telah membimbing saya dengan memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

5. Semua keluargaku, yang telah memberikan semangat, doa dan bantuannya baik dalam moril, material, spiritual kepada saya selama menempuh pendidikan.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Siswa siswi kelas VII dan VIII SMP Islam Batu yang berkenan menjadi responden.

8. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2009

9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

(8)

viii

bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Januari 2014

(9)

ix

Correlations of Personality Type and Envirotment Intercourse of Adolescent

Toward Sexual Bahavior in SMP “XY” Malang

Rizalul Ghaib1, Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd2, Nur Aini, S. Kep. Ns.,MKep3 ABSTRACT

Background: Adolescence is a period of transition between childhood to adulthood and it was a time of maturity or development of physical, cognitive, personality, social, and emotional. Entering time to school, an indiviual has social environment and different relationships, where engagement with peers getting stronger. Sexual behavior of young adults could lead to deviant behavior, which will affect to their own future.

Objective: The aim of this study was to determine the correlation of personality type and environment intercourse toward sexual behavior of adoloscent in junior high school "XY" Malang.

Methods: This study used a descriptive correlational with observational cross-sectional design. Sample were students of class VII and VIII in junior high school which totaly 121 was taken using probability sampling techniques and proportionate stratified random sampling. The instrument of this study was quisionnaire then data were analyzed by multiple logistic regression.

Results: Based on bivariate test with chi square found that p value = 0.001 (<0.05), means that there was a significant correlation between personality type toward sexual behavior and environment intercourse toward sexual behavior, while the results of multiple logistic regression found that p value = 0.000 (<0.05), means there was a significant correlation between personality type and environment intercourse toward sexual behavior of adoloscent in junior high school “XY” Malang

Conclusion: There was a correlation between personality type and environment intercourse of adoloscent in junior high school "XY" Malang.

Keywords: Personality Type, Environment Intercourse, Sexual Behavior

1. University Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

(10)

x

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMP “XY” SWASTA

MALANG.

Rizalul Ghaib1, Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd2, Nur Aini, S. Kep. Ns.,MKep3 INTISARI

Latar Belakang :Masa remaja adalah suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang merupakan waktu kematangan atau perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, sosial, dan emosional. Memasuki usia sekolah seorang individu memiliki lingkungan pergaulan dan hubungan yang berbeda, dimana keterikatan dengan teman-teman sebaya semakin kuat. Perilaku seksual remaja dewasa ini banyak mengarah pada perilaku yang menyimpang, yang akan mempengaruhi masa depannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja.

Metode :Penelitian ini menggunakan rancangan observasional bersifat deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Sampel adalah siswa SMP kelas VII dan VIII berjumlah 121 yang diambil dengan tekhnik proportionate stratified random sampling.

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda.

Hasil :Berdasarkan hasil uji Bivariat dengan chi square didapatkan nilai p = 0,001 (<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan perilaku seksual dan lingkungan pergaulan dengan perilaku seksual sedangkan hasil uji regresi logistic ganda didapatkan nilai p = 0,000 (<0,05) artinya terdapat hubungan bersama-sama antara tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta Malang.

Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan

remaja di SMP “XY” swasta Malang.

Kata Kunci : TipeKepribadian, Lingkungan Pergaulan, Perilaku SeksuaL

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi IlmuIlmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Motto ... ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstract ... x

Abstrak... ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Lampiran... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.Manfaat Bagi Peneliti ... 7

2.Bagi Orang Tua ... 7

3.Bagi Remaja ... 7

4.Bagi Tenpat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Kepribadian ... 10

2.1.1 Pengertian Kepribadian ... 10

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ... 12

2.1.3 Macam-macam Tipe kepribadian ... 21

2.1.4 Fungsi Tipe Kepribadian ... 26

2.1.5 Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian ... 27

2.2 Konsep Lingkungan Pergaulan ... 29

2.2.1 Definisi Lingkungan Pergaulan ... 29

2.2.2 Macam-macam Lingkungan Pergaulan ... 29

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Pergaulan .. 30

2.2.4 Lingkungan Pergaulan yang Menyimpang ... 34

2.2.5 Fungsi Lingkungan Pergaulan Remaja ... 35

2.3 Konsep Perilaku Seksual Remaja ... 36

2.3.1 Definisi Perilaku Seksual ... 36

2.3.2 Bentuk-bentuk Perilaku Seksual ... 38

2.3.3 Penyimpangan Seksual Remaja ... 39

2.3.4 Perilaku Seksual Remaja ... 46

(12)

xii

2.4 Konsep Remaja ... 50

2.4.1. Definisi Remaja ... 50

2.4.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ... 52

2.4.2.1 Pertumbuhan Remaja ... 52

2.4.2.2 Perkembangan Remaja ... 56

2.5 Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku seksual Remaja... 60

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 63

3.1 Kerangka Konsep ... 63

3.2 Hipotesis Penelitian ... 64

BAB IV METODE PENELITIAN ... 65

4.1 Desain Penelitian ... 65

4.2 Kerangka Penelitian ... 66

4.3 Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian ... 68

4.3.1 Populasi ... 68

4.3.2 TeknikSampling ... 68

4.3.3 Sampel ... 68

4.4 Variabel Penelitian ... 69

4.5 Definisi Operasional ... 70

4.6 Waktudan Tempat Penelitian ... 71

4.7 Instrumen Penelitian ... 72

4.7.1 Kuesioner ... 72

4.8 UjiValiditasdanReabilitas ... 75

4.8.1 Uji Validitas ... 75

4.8.2 Uji Reabelitas ... 76

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 77

4.9.1 Tahap Persiapan ... 77

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 77

4.9.3 Pengambilan Data ... 78

4.10 Prosedur Pengolahan Data ... 78

4.11 Analisis Data ... 79

4.11.1Analisis Univariat ... 79

4.11.2Analisis Bivariat ... 79

4.12 EtikaPenelitian ... 82

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 84

5.1 Hasil Penelitiaan ... 84

5.1.1 Karakteristik Responden ... 84

1. Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 84

2. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 85

3. Karateristis Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas86 5.1.2 Gambaran Tipe Kepribadian Peserta Didik ... 86

5.1.3 Gambaran Lingkungan Pergaulan Peserta Didik ... 87

5.1.4 Gambaran Perilaku Seksual pada peserta Didik... 88

5.1.5 Hasil Tabulasi ... 89

5.2 Analisis Statistik ... 91

5.2.1 Hasil Analisis Bivariat ... 91

5.2.2 Hasil Uji Chi Square ... 92

5.2.3 Hasil Analisis Uji Regresi Logistik Ganda ... 93

(13)

xiii

BAB VI PEMBAHASAN ... 95

6.1 Gambaran Tipe Kepribadian Pada Peserta Didik di SMP “XY” Swasta Malang Bulan Juli 2014 ... 95

6.2 Gambaran Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Bulan Juli 2014 ... 97

6.3 Gambaran Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Bulan Juli 2014... 99

6.4 Hubungan Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku Seksual Remaja .. 100

6.5 Hubungan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja... ... 101

6.6 Hubungan Bersama-sama Antara Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja ... 105

6.7 Keterbatasan Penelitian ... 106

6.8 Implikasi Untuk Keperawatan ... 107

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

7.1 Kesimpulan ... 108

7.2 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 67

Tabel 5.1 Demografi Tipe Kepribadian Peserta Didik Remaja di SMP “XY”

Swasta Malang Juli Tahun 2014 ... 87 Tabel 5.2. Demografi Lingkungan Pergaulan Peserta Didik Terhadap

Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Juli

Tahun 2014 ... 87 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual di SMP

“XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 88 Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Macam-macam Perilaku

Seksual di SMP “XY” Swasta Malang tahun 2014...89 Tabel 5.5. Tabulasi Silang Antara Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku

Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 89 Tabel 5.6.Tabulasi Silang dengan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku

Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 90 Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Macam-macam Lingkungan

Pergaulan di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 90 Tabel 5.8. Hasil Analisis Uji Chi Square Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku

Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014 ... 92 Tabel 5.9. Hasil Analisis Uji Chi Square Lingkungan Pergaulan Terhadap

Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang Tahun 2014... 92 Tabel 5.10.Gambaran Hubungan antara Tipe Kepribadian dan Lingkungan

Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 63 Gambar 4.1 Skema Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan

Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY”Swasta Malang tahun 2014 ... 65 Gambar 4.2 Skema Kerangka Penelitiaan ... 67

Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di SMP “XY” Swasta

Malang Juli Tahun 2014 ... 84 Ganbar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMP

“XY Swasta Malang Juli tahun 2014 ... 85 Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Kelas di SMP “XY”

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 114

Lampiran 2 Pemberitahuan Sudah Melakukan Penelitian ... 115

Lampiran 3 Surat Persetujuan Sebagai Sample Penelitian ... 116

Lampiran 4 Petunjuk Pengisian Kuesioner ... 117

Lampiran 5 Kuesioner Tipe Kepribadian ... 118

Lampiran 6 Perilaku Seksual Remaja ... 120

Lampiran 7 Kuesioner Lingkungan Pergaulan... 122

Lampiran 8 Kunci Jawaban Penilaian Kuesioner Tipe Kepribadian ... 123

Lampiran 9 Kunci Jawaban Penilaian Kuesioner Perilaku seksual ... 124

Lampiran 10 Analisis Validitas dan Realibilitas ... 125

Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Tipe Kepribadian ... 131

Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Lingkungan Pergaulan ... 134

Lampiran 13 Rekapitulasi Kuesioner Perilaku Seksual ... 136

Lampiran 14 Hasil Uji chi square dan Regresi Logistik Ganda ... 138

Lampiran 15 Log Book dan Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 145

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ... 153

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Achnad, S.I and Xenos, P. (2001). Notes On Youth And Education In Indonesia. East West Center Working Papees Population Series No. 108-18.

Ali, Mohammad., dkk. (2009). Psokologi Remaja. Jakarta :PT Bumi Aksara. Alwisol. 2004. “Psikologi Kepribadian”. Malang : UMM press.

Apriyanthi, Dwi Putri. (2011). Komunikasih Remaja Perilaku Seks Pranikah. Medan : Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.

Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta : Rinek Cipta.

BKKBN, 2013, http:/ / jatim. Bkkbn.go.id/ berita.php?p=berita_detail id, diakses 25 November 2013.

BKKBN. 2008. “Remaja dan SPN (Seks Pranikah)”. www.bkkbn.go.id

WebsDetailRubrik.phpMyID =518.pdf. diakses tanggal 18 April 2012. Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan Buku Pertama. Bandung : Refika Aditama.

Boeree, c.g(2006). Personality theories (melacak kepribadian anda bersama psikologi dunia.

Jogjakarta : primasophie.

Charlina,Riva T. (2013). PengaruhBehavior Modification Terhadap Perubahan Frekuensi Perilaku Seksual Pada Remaja. Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Depkes, Poltekes. (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika.

Dwi Sunar Prasetyono, (2008). Bimbingan & Pelatihan Tes IQ dan Kepribadian.

Jogjakarta : Diva Press.

Ervandini. (2012). Hubungan Perilaku Seksual Dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual Pada Anak Jalanan. Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Feist, Jess dan Gregory. (2008). Theoris Of Personality (edisi keenam). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunarsa. 1985. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

(18)

xviii

---. 1991. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hall, C. S., Lindzey, G., Loehin, J. C., & Seevtis, M. N., (1985). Introduction to the theories of personality. New York : John Wiley & Son.

Hidayat, (2009). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Hidayat, A. Aziz Alimul. ( 2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, M.,Thamrin, F., Andreas, S., Untoro. (2003). Premarital Sexual Behavior Among Adolescents in Jakarta. Majalah Kedokteran Atma Jaya (Atma Jaya Medical Journal)8(1) :75-82

Hurlock, Elizabeth. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Kumalasari, Andhyantoro. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.

Kusala, Eka. (2000). Tentang sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah ditinjau dari tipe kepribadian. Semarang : Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Lam, David. (2009). Schooling and Seksual Behavior in South Africa : The Role off Teer Effects. Population Studies Center University of Michigan.

Littauner, Florence. (2011). “Personality Plus (Kepribadian Plus)”. Tangerang : Kharisma Publishing Groub.

M. Sopiyudin Dahlan. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika

Nina, S. (2001). Bimbingan Seks Bagi Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman

Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

(19)

xix

PKBI. (2007). Kekerasan Dalam Pacaran. http://kiat sehat.com/indeks.php diakses tanggal 07 Maret 2008

Potter, Patricia A & perry, Anne G. (2009). Fundemental Keperawatan Edisi 7 Buku 1. Jakarta : Salemba Medika.

Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Roy, Chronika. (2011). Makna Seks Bebas Bagi Remaja SMP Di Kota Padang. Padang : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas Padang.

Santrock, John W.(2011). Masa Perkembangan Anak Edisi 11- buku 2. Jakarta : Salemba Salemba Medika.

Santrock, John W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Sarwono, Sarlito. (2011). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Setiawan dan Siti Nurhidayah.2008. Pengaruh Pacaran Terhadap perilaku Seks Pra Nikah. Jurnal Soul, Vo. 1, No 2, September.

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Surakhmat, (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. Suryabrata, S. (2003). Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali.

Suryabrata, S. (1993). Pembimbing ke Psikodiagnostik. Edisi II. Yogyakarta : Rake Sarasin.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Stanton, W. J. (1994). Prinsip Pemasaran. Jilid I Terjemahan oleh Yohannes Lamarto. Jakarta : Erlangga

Steel. (2007). Them nature of procrastination : A meta-analytic and theoretical review of quintessensial self-regulatoryfailure. Journal psychology. University of calgary.

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya kepribadian dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe

kepribadian ekstrovert, tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ambivert. tipe

kepribadian ekstrovert kepribadian dipengaruhi dunia obyektif, yaitu dunia luar

dirinya dan orientasi tertuju keluar serta tindakan-tindakanya ditentukan oleh

lingkungan baik sosial maupun non sosial. Ciri-ciri tipe kepribadian ekstrovert seperti

diungkapkan oleh Suryabrata (1990) digambarkan sebagai individu bersikap ramah,

asertif, aktif, secara fisik bergairah, mudah berubah dan dengan ciri tersebut dapat

menyebabkan individu dengan tipe kepribadian ekstrovert membutuhkan orang lain

untuk diajak bicara dalam memutuskan suatu masalah. Sebaliknya tipe kepribadian

introvert digambarkan sebagai individu yang bijaksana,hati-hati, cenderung apatis,

tidak menyukai tantangan dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan serius dam

penuh keteraturan.

Remaja dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih cepat dan lebih mudah

mendapatkan pengaruh-pengaruh dari luar dirinya yang dapat mendorong

keterbukaan pola pikir dan sikap terhadap hubungan. Hal ini dikarenakan adanya

perkembangan tekhnologi dan informasi sangat terbuka sebagai salah satu bentuk

dunia yang obyektif dan penyaluran energi psikis remaja dengan tipe kepribadian

ekstrovert yang mengarah keluar. Remaja tipe kepribadian introvert lebih sulit

mendapatkan pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan pola pikir dan sikapnya

terhadap hubungan seksual pranikah cenderung negatif. Hal ini dikarenakan

(21)

2

subyektif yang mengarah kedalam dirinya. Sedangkan seseorang dengan kepribadian

ambivert akan memiliki dua tipe kepribadian, yakni kepribadian introvert dan

ekstrovert pada situasi yang berbeda.

Sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah tidak lepas dari konsep

pribadi atau lebih dikenal dengan kepribadian seorang remaja, menurut Stanton

(1994) kepribadian adalah organisasi dan faktor-faktor biologis dan sosiologis yang

mendasari perilaku individu yang juga mencakup kebiasaan-kebiasaan dan watak yang

khas dalam menentukan perbedaan perilaku dari individu tersebut akan berkembang

apabila hubungan dengan orang lain. Menurut Clayton dan Bokemjer (1980) (dalam

Eka Kusala, 2000) menyimpulkan bahwa hubungan seksual sebelum menikah

berkaitan erat dengan sikap terhadap hubungan seksual sebeblum menikah tersebut.

Sikap sebagai predisposisi perilaku memang tidak selamanya manifes. Sikap dan

perilaku dapat konsisten apabila sikap dan perilaku yang dimaksud adalah spesifik

dan relevan satu dengan yang lain. Selain itu, pengaruh lingkungan pergaulan dengan

teman juga melatar belakangi terhadap timbulnya hubungan seksual pranikah (Dwi

Putri, 2011).

Memasuki usia sekolah seorang individu memiliki lingkungan pergaulan dan

hubungan yang berbeda, dimana keterikatan dengan teman-teman sebaya semakin

kuat, minat pada keluargapun semakin berkurang, sebab waktunya lebih banyak

digunakan dengan teman sebaya. Lingkungan pergaulan adalah tempat

berkembanganya perilaku terhadap kebiasaan yang ada di lingkungan. Lingkungan

pergaulan yang kurang baik akan berpengaruh pada perkembangan jiwa seseorang.

Hal-hal yang tidak baik yang diterimanya dalam interaksi menjadi hal yang biasa

(22)

3

untuk melanggar norma-norma yang ada di dalam masyarakat seperti hubungan

seksual pranikah (Yunita,2009).

Berdasarkan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) tahun

(2007) perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau

kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku

yang merupakan hasil interaksi antara kepribadian dengan lingkungan disekitarnya.

Perilaku seksual sangat luas sifatnya, mulai dari berdandan, mejeng, merayu,

menggoda hingga aktifitas dan hubungan seksual.

Menurut Sudarmi (2008) perilaku seks remaja dewasa ini banyak mengarah

pada perilaku yang menyimpang, padahal remaja adalah generasi penerus di masa

depan yang akan mempengaruhi cerah tidaknya masa depan bangsa dan negara di

kemudian hari. Disamping secara langsung maupun tidak langsung juga akan

mempengaruhi perkembangan budaya indonesia di masa mendatang, banyak diantara

remaja yang tidak menyadari bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya

menyenangkan, justru menjerumuskan, bila seorang remaja sudah terlanjur

terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan, akan teramat sulit untuk kembali

pada kondisi semula.

Fenomena perilaku seksual yang muncul dikalangan remaja sering kali

mencemaskan pendidik, orang tua, dan masyarakat. Terdapat banyak faktor penyebab

perilaku seksual remaja saat ini salah satunya adalah kepribadian remaja yang

abnormal. Berdasarkan Schofield dkk (2008) dalam sebuah study longitudinal

menunjukan bahwa masalah perhatian dan tingginya tingkat kepribadian serta

tingkah laku agresif yang mengganggu di sekolah meningkatkan resiko berbagai

(23)

4

dan penggunaan narkoba. Pada akhirnya di Sekolah Menengah Pertama menjadi

permulaan dini aktivitas seksual.

Berdasarkan data dari BKKBN (Badan Kesejahteraan Keluarga Berencana

Nasional, 2013), melalui kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang ada

di sekolah-sekolah berharap dapat memberikan pendidikan dan juga informasi

seputar seksualitas. Berdasarkan data survei Seks Bebas atau hubungan seksual

pranikah di Kalangan Remaja oleh BKKBN tahun 2013, putri di kota-kota besar

cenderung sudah tidak perawan. Hasil survei menunjukkan bahwa separuh dari

perempuan lajang di kota besar khususnya jakarta kehilangan keperawanan dan

melakukan hubungan seks pranikah, "tidak sedikit pula yang hamil di luar nikah”. Rentang usia yang melakukan seks pranikah berkisar antara 13 - 18 tahun. Sebuah

penelitian yang dilakukan BKKBN (2013) menyatakan bahwa perilaku seksual remaja

belakangan ini memang mencemaskan. Di wilayah lain di Indonesia seperti di jawa

timur khususnya Surabaya perempuan lajang yang sudah kehilangan keperawanan

mencapai 54%, Bandung 47%, dan Medan 52 %, data tersebut BKKBN himpun dari

100 orang remaja. Sebanyak 51 di antaranya sudah tidak lagi perawan. Seks bebas di

kalangan remaja merupakan ancaman serius yang dapat menghancurkan masa depan

bangsa, maka dari itu harus segera ditemukan solusinya.

Menurut Psikolog Rima Olivia (2005) juga menambahkan bahwa terjadinya

hubungan seksual pranikah karena remaja perempuan tidak merasa memiliki

kekuatan, cemas memikirkan pendapat orang lain, berupaya menyenangkan orang

lain dengan mengorbankan diri sendiri, penghargaan diri rendah dan mengkritik diri

sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kontrol diri yang dimiliki oleh remaja

perempuan sehingga mengakibatkannya terjerumus kedalam hal-hal negatif. Menurut

(24)

5

diartikan sebagai kemampuan untuk membimbing, mengatur dan mengarahkan

bentuk-bentuk perilaku melalui pertimbangan kognitif, sehingga dapat membawa

kearah konsekuensi positif. Kemampuan remaja dalam mengontrol diri sangat terkait

erat dengan kepribadian.

Fenomena perilaku seksual remaja yang muncul dikalangan remaja seringkali

mencemaskan orang tua, pendidik, dan masyarakat sosial. Ada beberapa faktor

penyebab perilaku seksual saai ini diantaranya ketidaktahuan orang tua maupun sikap

orang tua yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seksualitas (Sarwono,

2011). Menurut Suryoputro (2007) pada masa remaja, pengaruh lingkungan pergaulan

dengan teman sebaya sangat kuat sehingga munculnya penyimpangan perilaku

seksual dikaitkan dengan norma kelompok teman sebaya, serta kepribadian yang

sudah diketahui dengan baik bahwa terdapat konsistensi pada setiap perilaku

individu.

Menurut salah satu guru pengajar di SMP “XY” Swasta Malang yakni guru Bimbingan Konseling (Guru BP), anak-anak di SMP tersebut sudah banyak yang

pacaran, informasi ini didukung oleh data hasil studi pendahuluan yang telah

dilakukan melalui pemberian kuesioner pada tanggal 18 Desember 2013, di Sekolah

Menengah Pertama Malang pada 20 siswa yang diambil secara acak, 18 diantaranya

mengaku sudah berpacaran, berpegangan tangan saat berkencan, berciuman, serta

mengakui bahwa sudah pernah menonton video porno dari internet. Alasan peneliti

memilih sekolah tersebut dikarenakan terdapat fenomena yang berhubungan erat

dengan hal-hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, yakni siswa-siswi

disekolah tersebut mayoritas berasal dari panti asuhan dan dari keluarga yang sudah

bercerai. Keadaan tersebut diperoleh secara teoritis yakni dimana faktor lingkungan

(25)

6

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya

perilaku seksual salah satunya ada karena kepribadian siswa-siswi, sehingga peneliti

tertarik untuk melihat lebih lanjut “Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan

Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMP “XY” Swasta Malang 1.2. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah “Apakah Ada Hubungan Tipe Kepribadian dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seksual

Remaja di SMP “XY” Swasta Malang ?” 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.3.1. Tujuan Umum :

Secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian dan

lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta Malang. 1.3.2. Tujuan Khusus :

1. Mengetahui gambaran Tipe kepribadian remaja di SMP “XY” Swasta Malang. 2. Mengetahui gambaran Lingkungan Pergaulan remaja di SMP “XY” Swasta Malang 3. Mengetahui perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta Malang.

4. Menganalisis hubungan Tipe kepribadian terhadap perilaku seksual remaja di SMP

“XY” Swasta Malang.

5. Menganalisis hubungan lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di

SMP “XY” Swasta Malang.

6. Mengetahui hubungan secara bersama-sama antara tipe kepribadian dan

lingkungan pergaulan terhadap perilaku seksual remaja di SMP “XY” Swasta

(26)

7

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis.

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam ilmu keperawatan,

terutama mengenai hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap

perilaku seksual remaja.

1.4.2. Manfaat Praktis.

1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah wawasan mengenai

perilaku seksual remaja, mengetahui hubungan tipe kepribadian dan lingkungan

pergaulan pada prilaku seksual remaja.

2. Bagi orang tua

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran orang tua tentang tipe

kepribadian remaja dan mengetahui perkembangan remaja dari tipe kepribadian

untuk mencegah timbulnya resiko perilaku seksual.

3. Bagi remaja

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan sehingga

dapat menjaga tingkah laku remaja untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,

serta sikap maupun kepribadiannya dapat terhindar dari hal-hal yang menyimpang

dari nilai-nilai agama khususnya yang berkaitan dalam perilaku seksual.

4. Bagi tempat penelitian

Menjadi solusi untuk membina perilaku siswa-siswi yang negatif menjadi lebih

positif. Menjadi sumber informasi untuk mencegah timbulnya risiko perilaku

(27)

8

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian yanng pernah dilakukan terkait dengan prilaku seksual remaja

adalah

1. Penelitian Riva T Charlina Br Depari (2013) Pengaruh Behavior Modification

terhadap perubahan frekuensi perilaku seksual pada remaja. Penelitian Riva T

Charlina Br Depari lebih menekankan penanggulangan permasalahan

perilaku seksual di kalangan remaja SMP. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Riva T Charlina Br Depari adalah penelitian ini lebih

menekankan pada hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan

pada kalangan SMP. Jadi ada perbedaan tujuan penelitian dari penelitian

Riva T Charlina Br Depari dengan penelitian ini.

2. Penelitian dari Eka Kusala (2000) tentang sikap remaja terhadap hubungan

seksual pranikah ditinjau dari tipe kepribadian. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Eka Kusala adalah menerapkan sikap remaja terhadap hubungan

seksual pranikah sebagai variabel independent, dan variabel dependent nya

tipe kepribadian . Sedangkan penelian ini menerapkan variabel independent

pada hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan serta variabel

dependent nya perilaku seksual remaja di SMP.

3. Penelitian Roy Cronika (2011) meneliti tentang Makna Seks Bebas Bagi

Remaja SMP Di Kota Padang. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan

dengan penelitian Roy Cronika adalah Roy bertujuan untuk mengetahui

makna seks bebas yang dimana respondenya ialah remaja SMP di kota

Padang, sedangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap perilaku

(28)

9

4. Penelitian dari Yosie Novita Dewi (2014) meneliti tentang hubungan antara

penyalagunaan napza dengan tipe kepribadian individu pada pasien ruang napza

dirumah sakit jiwa dr. Radjimaan Wediodiningrat Lawang Kab. Malang.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Yosie Novita Dewi adalah pada

variabel dependen yosie menggunakan 4 tipe kepribadian menurut

Gallenus diantaranya: sanguine, koleris, melankolis, plegmetis. Sedangkan

penelitian ini menerapkan tipe kepribadian menurut jung diantaranya:

ekstrovert, intovert dan ambivert merupakan variabel independent.

5. Penelitian dari Ervandini (2012) Hubungan Perilaku Seksual Dengan Kejadian

Infeksi Menular Seksual Pada Anak Jalanan. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Ervandini adalah subyek penelitian nya tertuju pada anak jalanan

yang dimana tujuan penelitianya mencari hubungan perilaku seksual

dengan infeksi menular seksual, sedangkan pada penelitian ini, peneliti

meneliti tentang tipe kepribadian dan lingkungan pergaulan terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan turnover intention karena p &gt; 0,

Oleh karena p-value 0,003&lt;α (α=0,05) maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan tingkat perilaku seks pranikah remaja di

Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh hasil secara statistik bahwa nilai signifikasinya adalah 0,002 (0,002 &lt; 0,05) artinya ada

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dengan perilaku konsumtif pada remaja. Subyek penelitianya

Hasil analisis faktor individu, keluarga dan sekolah menggunakan uji pearson chi-square diperoleh hasil p &lt; 0,05 yang artinya perilaku merokok pada remaja di pengaruhi

Untuk mengetahui adakah hubungan tipe kepribadian dengan kejadian gangguan jiwa pada keluarga Desa Banaran Galur Kulon Progo diuji menggunakan teknik uji Chi Square

Dari uji bivariat menggunakan chi-square didapatkan hasil ada hubungan yang bermakna antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru (p=0,003), responden yang

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN 1 Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pada bulan Mei 2015 dari 10 responden didapatkan 6 siswa (40%) memiliki tipe