ANALISA INTERVENSI POLA MAKAN JUS SLEDRI PADA
PENDERITA HIPERTENSI (STUDI KASUS PADA Ny.U DI
KELURAHAN ORO-ORO DOWO MALANG)
KARTINI
08010087
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MOTTO
Life does not reward goods
to man is nothing without
hard work
Hidup tidak
menghadiahkan barang
sesuatupun
Persembahan
1. Alloh SWT. Terima kasih kau telah memberikan rahmad dan hidayahmu, memberikan petunjuk, kemudahan dan kekuatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih atas segalanya nikmat yang engkau berikan selama ini.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo M.Kep,Sp.Kom selaku pembimbing I, terima kasih sudah menjadi pembimbing saya dalam pembuatan tugas akhir ini. Terima kasih atas saran dan kritikan yang telah diberikan.
3. Bapak Rohmah Susanto S.Kep. Ns. Selaku pembimbing II, terima kasih atas masukan-masukan buat saya selama mengerjakan tugas akhir ini.
4. Bapak Rohmah Susanto S.Kep. Ns. Selaku ketua prodi terima kasih atas informasi-informasi dalam perkuliahan yang diberikan kepada saya.
5. Ibu Sri Widowati S.Kep.Ns. selaku dosen wali terima kasih atas bimbinganya, motivasi, saran-saran selama perkuliahan.
6. Kepada Ibunda Suparmi, terima kasih atas kasih sayangnya, dukungan, motivasi dan doa-doa yang telah diberikan kemudahan dalam menjalani hidup ini sampai selese mengerjakan akhir tugas tersebut.
7. Keluarga Besar di Kepanjen yaitu Nenek saya Ibu Uripa, Budhe saya Ibu Kasih, Pakdhe Bapak Narko, terima kasih yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan doa-doa untukku.
8. Adik-adikku Pipit, Santi, Fitri, Lintang, Ulum, Rendy, terima kasih atas kasih sayangnya dan cintanya untuk mbak selama ini.
10.Buat teman-teman saya angkatan 2008 terima kasih sudah bisa mengenal saya sampai sekarang ini. Dan tetap semangat...!!!!
11.Buat teman-temanku Alfia, Ninda, Mita, Iis, Angga, terima kasih atas semangatnya yang telah diberikan.
12.Terima kasih semuanya pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuanya.
Malang, 22 November 2011
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Taufik, Rahmat serta Hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Studi Kasus dengan judul “Analisa intervensi pola makan pada penderita hipertensi (Studi kasus pada Ny.U di Kelurahan Oro-oro Dowo Malang)”.
Dalam penyusunan Studi Kasus ini, penulis mendapatkan berbagai macam bantuan dan masukan yang kesemuanya tersebut berasal dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fikes Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Rohmah Susanto, S. Kep. Ns selaku Kepala Program Diploma III Keperawatan.
3. Ibu Sri Widowati, S. Kep. Ns selaku Dosen Wali Kelas B Angkatan 2008 yang selama 3 tahun ini selalu sabar membimbing dan menemani kita semua juga mengucapkan terima kasih banyak atas bimbingan dan motivasi yang selama ini selalu diberikan kepada kami.
4. Bapak Yoyok Bekti M.Kep,Sp.Kom selaku Pembimbing I yang telah sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan studi kasus ini.
5. Bapak Rohmah Susanto, S. Kep. Ns selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan Studi Kasus ini.
6. Bapak / Ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang bermanfaat bagi kami, selama kami menempuh pendidikan dan selama proses penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga tidak mustahil masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam isi dan cara penyusunan Studi Kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan demi kesempurnaan Studi Kasus.
Malang, November 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul……….….... i
Surat Pernyataan………... ii
Lembar Persetujuan Studi Kasus………...….. iii
Lembar Pengesahan Studi Kasus………... iv
Motto... v
Persembahan………... vi
Abstrak………... vii
Abstract... viii
Kata Pengantar………... ix
Daftar Isi………... x
Daftar Gambar………...….... xii
Daftar Tabel………..…. xiii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 4
1.3 Tujuan... 4
1.3.1 Tujuan umum... 4
1.3.2 Tujuan khusus... 4
1.4 Manfaat Studi Kasus... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5
2.1 Konsep Dasar Pola Makan... 5
2.1.1 Pengertian Pola Makan... 5
2.1.2 Jenis-jenis Pola Makan... 5
2.2 Konsep Dasar Hipertensi... 6
2.2.1 Definisi Hipertensi... 6
2.2.2 Klasifikasi Hipertensi... 7
2.2.3 Macam-macam Hipertensi... 7
2.2.4 Etiologi Hipertensi... 8
2.2.5 Efek letal dari Hipertensi... 9
2.2.6 Cara Menjaga Pola Makan... 11
2.2.7 Tanda dan Gejala Hipertensi... 12
2.2.8 Patofisiologi Hipertensi... 13
2.3 Konsep Dasar Lansia... 14
2.3.1 Pengertian Lansia... 14
2.3.2 Batasan Lansia... 15
2.3.3 Kedewasaan Lansia... 15
2.3.4 Tipe-tipe Lansia... 16
2.3.5 Teori-Teori Proses Menua... 17
BAB III. METODE STUDI KASUS... 26
3.1 Desain Studi Kasus... 26
3.2 Tempat dan Waktu... 26
3.3 Metode Pengumpulan Data... 26
3.4 Metode Uji Keabsahan... 27
3.5 Analisa Data... 27
3.6 Etical Clereance... 28
3.6.1 Informed Consent... 28
3.6.2 Anonimity (Tanpa Nama)... 29
3.6.3 Kerahasiaan... 29
3.6.4 Asas manfaat... 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30
4.1 Hasil ... 30
4.1.1 Pengkajian... 30
4.1.2 Pola makan hipertensi... 31
4.1.3 Hasil penyelesaian kasus... 32
4.2 Pembahasan... 34
4.2.1 Mengidentifikasi pola makan... 34
4.2.2 Mengetahui hambatan dan kendala pola makan... 35
4.2.3 Mengetahui keberhasilan pola makan... 36
BAB V. PENUTUP... 42
5.1 Kesimpulan... 42
5.1.1 Pengkajian... 42
5.1.2 Mengidentifikasi pola makan pada hipertens.i... 42
5.1.3 Hambatan dan kendala pada hipertensi... 42
5.1.4 Keberhasilan pada pola makan hipertensi... 42
5.2 Saran... 42
5.2.1 Bagi Pasien... 42
5.2.2 Bagi Keluarga... 42
DAFTAR PUSTAKA... 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar Diagram 4.1 Garis Tekanan Darah sebelum
dan sesudah diberikan Terapi Jus Seledri... 32
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 ... 44
Lampiran 2 ... 46
Lampiran 3 ... 48
Lampiran 4 ... 50
Lampiran 5 ... 52
DAFTAR PUSTAKA
Anderson Price, Silvia. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
AP, Bangun. 2002. Sehat Dengan Ramuan Tradisional. Jakarta : Agro Media Pustaka. Asih, Yasmin. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.
Azwar, A. 2006. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Depkes: Jawa Timur
Bitstream, 2011. Manfaat Sledri (Online, http://repository.usu.ac.id/bitstream /
123456789/24806/4/Chapter%20II.pdfm diakses pada tanggal 9 November 2011)
Brunner dan Suddarth. 2000. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku. Jakarta: EGC. Efendi, Fery. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Efendi, Nasrul. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta: EGC.
Graviolens, Apium. 2008.Manfaat Sledri. (Online, http://serbiserba. blogspot. com/2008/03/khasiat-seledri.html, diakses pada tanggal 8 November 2011).
Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi . Yogyakarta: Kanisius.
Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa: Irawati. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Herbal, Liza. 2011. Mitra Sehat Alami Keluarga. (Online,
http://www.lizaherbal.com/main/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=1 61, diakses pada tanggal 10 Agustus 2011).
Hutapea, Ronald. 2005. Sehat dan Ceria Diusia Senja. PT Rhineka Cipta: Jakarta
Ignativicius, D. dan B. Marilyn. 1994. Medical Surgical Nursing: A Nursing Process
Approach. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Misti. 2009. Artikel Hipertensi. (Online, http://misti.com/artikel-hipertensi, diakses pada tanggal 20 Mei 2011).
Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik & Geriatric. Edisi 3. EGC: Jakarta
Patu, Ilham. 2007. Hipertensi. (Online, http://ilham.com/, diakses pada tanggal 10 Mei 2011). Sonjaya, Herry. 2008. Etika Penelitian. (Online,
http://saintis-akademik.blogspot.com/2008/12/etika-penelitian-oleh-herry-sonjaya.html, diakses pada tanggal 30 April 2011).
Suparyanto, 2010. Konsep Lanjut Usia. (Online, http://ilham.com/, diakses pada tanggal 20 Oktober 2011).
Thesecretalert. 2008. Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi. (Online,
http://thesecretalert.wordpress.com/
2008/12/04/definisi-dan-klasifikasi-hipertensi/Posted on Desember 4, 2008, diakses pada tanggal 17 Juni 2011).
Tjokronegroho, Arjatmo dan Hendra, Utama .1995. Kecerdasan pada Usia Lanjut dan
Demensia. FKUI: Jakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke, penyakit jantung koroner. Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam). Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup (Miruddin, 2000). Hipertensi didefenisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang menetap di atas batas normal yang disepakati, yaitu diastolik 90 mmHg atau sistolik 140 mmHg. Sekitar 90% kasus hipertensi dari Indonesia tidak diketahui penyebabnya (hipertensi esensial). Awitan hipertensi esensial biasanya terjadi antara usia 20 dan 50 tahun (Elokdyah, 2007).
WHO menyatakan hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Karena banyak masyarakat tidak menaruh perhatian terhadap penyakit yang kadang dianggap remeh oleh mereka, tanpa menyadari jika penyakit ini menjadi berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih fatal. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal (Marlina, 2010).
2
hormonal serta faktor genetika, serta kurangnya pengetahuan penderita hipertensi dan keluarga tentang pencegahan, penanganan dan perawatan dengan baik dan benar (Yudini, 2006).Prevalensi hipertensi di Indonesia padat tahun 2007 adalah 32,2% dan prevalensi tertinggi ditemukan di provinsi kalimantan Selatan 39,6%, terendah di Papua Barat 20,1% (Rahajeng, 2009).Hipertensi dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi (Nafrialdi,2007). American Heart Association melaporkan 69% dari penderita serangan jantung, 77% dari penderita stroke dan 74% dari penderita gagal jantung mengidap hipertensi (Anonim, 2010). Hipertensi terjadi pada 60% pasien diabetes militus (Vijan et al., 2003). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang pada periode April-Mei 2005 penderita dengan komplikasi sebesar 51,6 %, yaitu retinopati dan atau gangguan ginjal (Suyono, 2006).
Penyebab hipertensi tidak diketahui pada sekitar 90% kasus. Bentuk hipertensi idiopatik di sebut hipertensi primer atau esensial, dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri renalis atau penyakit parenkin ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan (Sylvia, 2005). Sebagaimana dijelaskan bahwa faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah asteroklerosis yang didasari dengan konsumsi lemak berlebih, oleh karena itu untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebih disamping pemberian obat-obatan bilamana diperlukan. Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia lanjut. Sebaiknya mulai umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi lemak pada usia mendekati menopause (Aminudin, 2000).
3
membantu penguatan gigi. Berdasarkan hasil penelitian (Bitsteram, 2011).Sledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas dan penyebab kanker. Tingginya kadar sodium dalam sledri sangat berguna untuk menjaga ketahanan tubuh.Setiap 100 gram daun seledri segar terkandung 130 IU vitamin A dan 15 mg vitamin C. Vitamin A dan vitamin C sebagai antioksidan cukup kuat. Serangan radikal bebas terhadap dinding sperma dan sel telur dapat dihambat oleh kedua vitamin ini. Berikut cara pemanfaatan daun sledri untuk mengatasi problem kesehatan anda. Cuci 100 gr seledri seutuhnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 cangkir air, lalu peras dan saring. Selanjutnya tim sampai mendidih. Setelah dingin, bagi untuk 2 kali minum, pagi dan siang hari. Atau cuci 16 batang seledri seutuhnya sampai bersih dan potong-potong secara kasar, lal. Tambahkan 2 gelas air bersih lalu rebus sampai airnya tersisa ¾ nya. Setelah dingin, airnya diminum dan sledrinya dimakan. Lakukan 2 kali sehari, masing-masing separuhnya. (Graviolens, 2008)
1.2Rumusan Masalah
Faktor-faktor apakah yang mendorong dan menghambat perbaikan kondisi pasien hipertensi dengan intervensi pola makan?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1Tujuan Umum
Untuk mengetahui aspek-aspek yang mendorong dan menghambat perbaikan kondisi klien hipertensi dengan intervensi pola makan jus sledri di kelurahan Oro-Oro Dowo Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1Mengidentifikasi pola makan jus sledri hipertensi
1.3.2.2 Mengetahui hambatan atau kendala saat melakukan implementasi
pola makan jus sledri pada hipertensi
1.3.2.3 Mengetahui keberhasilan pola makan jus sledri pada pasien
4
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan memahami dan mengetahui tentang Penyakit Hipertensi.
1.4.2 Bagi Institusi Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan data dan memberikan ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 1.4.3 Bagi Peneliti