ii
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH
JANTAN STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI CARBON TETRACHLORIDE (CCL4)
Oleh :
DHANNY PRASETYA WIBOWO 06020029
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH
JANTAN STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI CARBON TETRACHLORIDE (CCL4)
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
Dhanny Prasetya Wibowo 06020029
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 2 Maret 2011
Pembimbing I
dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
Pembimbing II
dr.Pertiwi Febriana C,Msc.SpA
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Dhanny Prasetya Wibowo ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 2 Maret 2011
Tim Penguji
dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, Ketua
dr.Pertiwi Febriana C,M.Sc.Sp, Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang judul “Pengaruh Pemberian Air Seduhan Teh Hijau (Camelia sinensis) Terhadap Kerusakan Histologi Hepatosit Tikus Putih Strain Wistar (Rattus novergicus
strain wistar) Yang Diinduksi Carbon Tetrachloride (CCl4)” sebagai persyaratan
untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. dr. Irma Suswati,M.kes selaku dekan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku pembantu dekan II dan dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
v
4. dr.Diah Hermayanti,Sp.PK, selaku dosen penguji yang telah membantu dan memberi masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 5. dr.Subarkah, Sp.PA selaku konsulat yang yang telah memberikan bimbingan,
petunjuk dan waktunya dalam penyusunan tugas akhir ini.
6. Prof. dr. Hj. Soebektiningsih, DTMH., M.Sc., Sp.Par.K selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan dan meluangkan waktunya dalam penyusunan tugas akhir ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan tugas akhir ini. sehingga peneliti sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb
Malang, 2 Maret 2011 Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Terima kasih Ya Allah atas Rahmat dan Petunjuk-Mu sehingga sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Ayah dan ibuku tercinta, terima kasih atas dukungan, doa dan dana yang kalian berikan sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
3. Ais yang selalu menemani, menyemangati, menghibur dan membantuku dalam penyelesaian karya tulis ini.
4. Dewa adikku satu-satunya, berkat bantuan dan doamu sehingga tugas ini bisa segera selesai.
5. Thomi, Vemmy, Nawang, Didik, Maya dan Dewi, terima kasih atas tukar menukar data yang kalian berikan serta semua bantuannya.
6. Teman-teman satu kontrakan dan semua Point Blankers makasih banyak atas kerja samanya dalam tim sehingga saya kembali bersemangat dan dapat menyelesaikan misi ini.
7. Mas Andi yang sangat membantu dalam proses penyelesaian tugas ini, sungguh banyak-banyak terima kasih.
8. Semua FK UMM 06 dan kakak tingkat yang telah membantu penyelesaian tugas ini saya ucapkan terima kasih.
vii ABSTRAK
Dhanny Prasetya Wibowo. 2011. Pengaruh Pemberian Air Seduhan Teh Hijau
(Camelia sinensis) Terhadap Kerusakan Histologi Hepatosit Tikus Putih
Jantan Strain Wistar (Rattus novergicus strain wistar) Yang Diinduksi
Carbon Tetrachloride (CCl4). Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Fathiyah Safithri (2) Pertiwi Febriana Chandrawati
Latar belakang: Radikal bebas dapat merusak hepatosit melalui mekanisme peroksidasi lipid. Untuk menetralisir radikal bebas diperlukan antioksidan. Teh hijau mengandung catechin yang diduga memiliki efek antioksidan.
Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian air seduhan teh hijau terhadap kerusakan histologi hepatosit pada tikus putih jantan strain wistar yang diinduksi
Carbon Tetrachloride.
Metode penelitian: True eksperimental posttest only control design. Sampel 25 ekor tikus putih jantan strain wistar dibagi 5 kelompok dan 5 ulangan. Air seduhan teh hijau diberikan peroral, CCl4 0,1 mg/Kg intraperitoneal diberikan
bersamaan sekali sehari selama 7 hari. Dosis air seduhan teh hijau yang diberikan 200 mg/Kg, 300 mg/Kg dan 400 mg/Kg. Analisis data one way Anova, Korelasi Pearson dan Regresi.
Hasil: Uji one way Anova sig=0,000 (p<0,01) berarti terdapat perbedaan sangat bermakna antar perlakuan. Uji Korelasi Pearson = -0,932, sig (2-tailed) = 0,000 (p<0,01) berarti kenaikan dosis teh hijau menurunkan prosentase kerusakan hepatosit yang diinduksi CCl4. Uji Regresi menunjukkan air seduhan teh hijau
menurunkan prosentase kerusakan hepatosit sebesar R2=86,9%.
Kesimpulan: Air seduhan teh hijau terbukti dapat mengurangi kerusakan hepatosit pada tikus putih jantan strain wistar yang diinduksi Carbon Tetrachloride.
viii ABSTRACT
Dhanny Prasetya Wibowo. 2011. The Effect of Green Tea Steeping Water (Camelia sinensis) to Hepatocyte Histologic Damage in Male Wistar White Rats (Rattus novergicus strain wistar) Induced by Carbon Tetrachloride. Final Assignment, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisor : (1) Fathiyah Safithri (2) Pertiwi Febriana Chandrawati
Background : Free radical substance can damage hepatocyte by lipid peroxidation mechanism. To neutralize the free radical substance antioxidant is needed. The Green Tea containing catechin allegedly has antioxidant effect. Objective : To prove the effect of Green Tea steeping water to hepatocyte histologic damage in male wistar white rats induced by carbon tetrachloride. Methods : True eksperimental posttest only control design was used. The samples were 25 male wistar white rats divided into 5 groups of 5 each. Green Tea steeping water orally, CCl4 0,1 mg/Kg intraperitoneal, administered
simultaneously once daily for 7 days. The doses of green tea steeping water are 200 mg/Kg, 300 mg/Kg and 400 mg/Kg. Data was analyzed by one way Anova, Pearson Correlation and Regression.
Results : one way Anova test sig=0,000 (p<0,01) mean there were difference between the groups. Pearson correlation test = -0,932, sig(2-tailed) = 0,000 (p,0,01) mean the increasing dose of green tea could decrease hepatocyte damage percentage induced by CCl4. Regression test showed the green tea steeping water
decrease hepatocyte damage percentage amount R2=86,9%.
Conclusion : Green tea steeping water could decrease hepatocyte histologic damage in male wistar white rats induced by carbon tetrachloride.
ix DAFTAR ISI
JUDUL…….. ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAKSI... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan umum ... 3
1.3.2 Tujuan khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Bagi ilmu pengetahuan ... 3
1.4.2 Bagi masyarakat ... 4
1.4.3 Bagi peneliti ... 4
x
2.1 Radikal Bebas ... 5
2.1.1 Definisi radikal bebas ... 5
2.1.2 Pembentukan radikal bebas dalam tubuh ... 6
2.1.3 Reaksi perusakan oleh radikal bebas ... 7
2.2 Antioksidan ... 9
2.2.1 Definisi antioksidan ... 9
2.2.2 Antioksidan untuk pertahanan tubuh ... 10
2.3 Hati ... 12
2.3.1 Anatomi hati ... 12
2.3.2 Histologi hati ... 13
2.3.3 Fisiologi hati ... 17
2.3.4 Enzim hati ... 18
2.4 Kerusakan Hati ... 22
2.4.1 Etiologi ... 22
2.4.2 Jenis kerusakan hepar ... 22
2.4.3 Mekanisme kerusakan hati ... 23
2.5 Teh Hijau ... 25
2.5.1 Klasifikasi teh hijau (Camellia sinensis) ... 25
2.5.2 Jenis teh ... 26
2.5.3 Komponen teh hijau ... 27
2.5.4 Manfaat teh ... 28
2.5.5 Aktivitas antioksidan teh hijau ... 29
2.5.6 Struktur kimia catechin ... 30
xi
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA ... 33
3.1 Kerangka Konsep ... 33
3.2 Uraian Kerangka Konsep ... 34
3.3 Hipotesa ... 35
BAB 4 METODE PENELITIAN... 36
4.1 Jenis Penelitian ... 36
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
4.3.1 Populasi ... 36
4.3.2 Sampel ... 37
4.3.3 Besar sampel ... 37
4.3.4 Teknik pengambilan sampel... 37
4.3.5 Karakteristik sampel penelitian ... 38
4.3.6 Variabel penelitian ... 38
4.3.6.1Variabel bebas ... 38
4.3.6.2Variabel tergantung ... 38
4.3.7 Definisi operasional variabel ... 38
4.4 Alat dan Bahan ... 39
4.5 Prosedur Penelitian ... 41
4.6 Kerangka Kerja Penelitian ... 48
4.7 Analisa Data ... 49
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 50
5.1 Hasil Penelitian dan Analisa Data ... 50
xii
BAB 7 PENUTUP... 60
7.1 Kesimpulan ... 60
7.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Struktur kimia radikal bebas ... 5
2.2 Gambaran anatomi hati ... 12
2.3 Proyeksi batas anatomi hati ... 13
2.4 Lobullus hati ... 13
2.5 Hepatosit ... 14
2.6 Kanalikulus biliaris ... 15
2.7 Zona hati ... 16
2.8 Teh hijau ... 26
2.9 Struktur kimia catechin ... 31
5.1 Diagram rata-rata prosentase kerusakan hepatosit ... 50
5.2 Gambaran hepatosit tikus ... 53
xv
DAFTAR SINGKATAN
1. ALP : Alkaline Phosphatase
2. ALT : Alanine Transaminase
3. AST : Aspartate Transaminase
4. ATP : Adenosine Triphosphate
5. BHA : Butylated Hydroxyl Anisole
6. BHT : Butylated Hydroxytoluene
7. CCl4 : Carbon Tetrachloride
8. CCl3 : Carbon Trichloride
9. DNA : Deoxy Nucleic Acid
10. EC : Epicatechin
11. ECG : Epicatechin Gallate
12. EGC : Epigallocatechin
13. EGCG : Epigallocatechingallate
14. GC : Gallocatechins
15. GCG : Gallocatechin Gallate
16. NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate
17. NO : Nitrite Oxyde
18. PUFA : Poly Unsaturated Fatty Acid
19. RNS : Reactive Nitrogen Species
20. ROI : Reactive Oxygen Intermediate
21. ROS : Reactive Oxygen Species
xvi
23. SGPT : Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase
24. SOD : Superoxide Dismutase
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Amie D, Amie DD, Beslo D et al., 2003, Structure-Radical Scavenging Activity Relationships of Flavonoids, Croat. Chem. Acta, 76: 55-61.
Amirudin Rifai, 2009, Fisiologi dan Biokimia Hati, in : Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1 5th edn, InternaPublishing, Jakarta, pp.415-419.
Bloom, Fawcett, 2002, Buku Ajar Histologi 12th and, EGC, Jakarta.
Carbera C, Gimenez R, Lopez CM, 2003, Determination of Tea Components with Antioxidant Activity, J. Agric. Food Chem. 51: 4427-4435.
Cassarett & Doull’s, 2001, Toxicology The Basic Science of Poisons, 6th edn, The Mc Graw-Hill, Companies, Inc. United States of America, pp 887.
Chandrasoma Parakrama, Taylor Clive R, 2006, Ringkasan Patologi Anatomi, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Eroschenko Victor P, 2003, Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional, edisi 9, EGC, Jakarta.
Fulder Dr. Stephen, 2004, Khasiat Teh Hijau, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Gupta S, Mukhopadhayay A, Roy S et al., 2001, Comparative Antimutagenic Effect of D- and L-centchroman and Their Tea in Comparison with Green Tea in Salmonella Essay, Mutat. Res., 495: 61-74.
Guyton AC, Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 11th edn, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
Karori, Wachira, Wanyoko et al., 2007, Antioxidant Capacity of Different Types of Tea Products, African Journal of Biotechnology, Vol. 6, pp. 2287-2296, diakses tanggal 6 Juni 2010, http://www.academicjournals.org/AJB.
Kurt J, Jules, 2005, Toxic and Drug Induced Hepatitis, In : Harrison et al., Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th
edn, McGraw-Hill, United States of America, pp. 1838-1844.
Lukito HH, 1995, Rancangan Percobaan, IKIP Malang, Malang.
Mandel S, Packer L, Moussa YBH, Weireb O (2006). Proceedings from the “Third International Conference on Mechanism and Action of Nutraceuticals, J. Nutr. Biochem. 16: 513-520.
xix
strain wistar) yang Diinduksi dengan Karbon Tetraklorida (CCl4), Karya
Tulis Akhir, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Panjaitan Ruqiah GP et al, 2007, Pengaruh Pemberian Karbontetraklorida Terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Tikus, Makara Kesehatan, Vol 11, pp. 11-16.
Peterson J, Druyer J, Bhagwat S, Haytowitz D et al., 2005, Major Flavonoids in Dry Tea, J. Food Compost. Anal. 18: 487-501.
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit volume 1 6th edn, EGC, Jakarta.
Salomon S, 2008, Tea for Antioxidant, diakses tanggal 6 Juni 2010, www.ediblephoenix.com
Sengottuvelu Singaravel et al, 2008, Hepatoprotective Activity of Camelia Sinensis and Its Possible Mechanism Action, IJPT, Vol 7, pp. 9-14.
Sjamsul Arief, 2009, Radikal Bebas, FK UNAIR, Surabaya.
Stewart JA, Mullen W, Crozier A, 2004, On-line High Performance Liquid Chromatography of The Antioxidant of Phenolic in Green and Black Tea, Mol. Nutr. Food Res, 49:52-60.
Sulistyowati T, 2004, Teh [Camellia sinensis O.K. var. Assamica (Mast)] sebagai Salah Satu Sumber Antioksidan, Cermin Dunia Kedokteran, No. 144, pp.52-54.
Wahyu S, 2009, Sistem Enterohepatik, diakses tanggal 9 Mei 2010. http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=37021376&ref Wijayanti, 2008, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol 70% Daun Salam
(Syzygium polyanthum) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karbontetraklorida, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Yunarti, 2007, Pengaruh Polyfenols Teh Hijau Terhadap Kapasitas Produksi TNF
Alfa Oleh Sel Mononuklear Darah Tepi Pada Penderita Kanker Nasofaring
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat Indonesia tidak lagi dapat terhindar dari paparan bahan kimia. Terkait dengan semakin luas dan bebasnya penggunaan bahan kimia untuk berbagai kepentingan. Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman ataupun udara yang kita hirup. Bahan kimia tertentu dapat merupakan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh kita, karena bahan kimia tersebut dapat merusak semua sistem organ tubuh salah satunya adalah kerusakan hepar. Hal ini terkait dengan fungsi metabolisme obat dan bahan kimia yang memungkinkan hepar sendiri selalu terpapar bahan-bahan toksik yang mengakibatkan trauma chemis hepar (Cassaret, 2001).
Radikal bebas dapat merusak hati melalui mekanisme peroksidasi lipid. Radikal bebas secara kovalen mengikat lipid tak jenuh dan protein sehingga menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel yang mengakibatkan kerusakan membran lipid dan protein. Selanjutnya terjadi peningkatan kalsium intraselular yang tak terkontrol dan terjadi kerusakan hepatosit (Cassaret, 2001).
Untuk menetralisir radikal bebas diperlukan antioksidan. Antioksidan bekerja menghambat terbentuknya peroksidasi lipid melalui sejumlah ikatan rangkapnya yang diadisi oleh radikal bebas. Antioksidan memberikan satu elektron pada radikal bebas sehingga radikal bebas menjadi stabil (Sengottuvelu et al, 2008).
2
misalnya butylated hydroxyl anisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT) dan
gallic acid esters. Antioksidan sintetis selain mahal juga dicurigai menyebabkan atau memicu efek negatif terhadap kesehatan sehingga lebih baik digunakan antioksidan yang alami. Selain antioksidan alami yang terdapat dalam sayur dan buah, saat ini telah dikenal beberapa bahan alami yang mengandung senyawa polifenol juga bersifat antioksidan. Bahan alami tersebut antara lain teh hijau, daun salam, daun sirih dan lain-lain (Amie et al., 2003). Teh hijau diketahui mengandung polifenol yaitu catechin, tapi efeknya sebagai antioksidan belum pernah diteliti (Fulder, 2004).
Salah satu penelitian yang dilakukan Singaravel Sengottuvelu pada tahun 2008 tentang teh hijau menunjukkan bahwa teh dapat memperbaiki kadar serum
Alanine Transaminase (ALT), Aspartate Transaminase (AST) dan Alkaline
Phosphatase (ALP) pada tikus yang diinduksi Carbon Tetrachloride, diketahui bahwa peningkatan enzim hati merupakan indikator kerusakan hepatosit (Sengottuvelu et al, 2008). Penelitian lain yang dilakukan Wijayanti pada tahun 2008 tentang ekstrak daun salam yang juga mengandung polifenol ditemukan bahwa pemberian ekstrak daun salam pada tikus yang diinduksi Carbon
Tetrachloride dapat memperbaiki kadar Alanine Transaminase (ALT), Aspartate
Transaminase (AST) dan bilirubin. Telah diketahui bahwa peningkatan kadar
bilirubin merupakan indikator dari penurunan fungsi konjugasi hati akibat kerusakan hepatosit (Wijayanti, 2008).
3
1.2. Perumusan Masalah
Apakah pemberian air seduhan teh hijau(Camellia sinensis) dapat mengurangi prosentase kerusakan sel hepatosit pada tikus strain wistar yang diinduksi Carbon Tetrachloride?
1.3. Tujuan 1.3.1 Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian air seduhan teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kerusakan sel hepatosit pada tikus strain wistar yang diinduksi Carbon Tetrachloride.
1.3.2 Tujuan khusus
1 Membuktikan catechin dalam air seduhan teh hijau dapat mengurangi prosentase kerusakan hepatosit pada tikus putih setelah diinduksi
Carbon Tetrachloride.
2 Membuktikan bahwa pemberian air seduhan teh hijau dapat mengurangi prosentase kerusakan hepatosit pada tikus putih setelah diinduksi Carbon Tetrachloride.
3 Mengetahui hubungan dosis pemberian air seduhan teh hijau (Camellia sinensis) dengan prosentase kerusakan sel hepatosit pada tikus strain
wistar yang diinduksi Carbon Tetrachloride. 1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Ilmu Pengetahuan
4
1.4.2 Bagi Masyarakat
Menambah wawasan peneliti dan masyarakat secara umum tentang teh hijau (Camellia sinensis) dan manfaatnya sebagai hepatoprotektor terhadap radikal bebas.
1.4.3 Bagi Peneliti
Memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan tentang teh hijau
(Camellia sinensis) yang bisa digunakan sebagai acuan