• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN TINDAKAN

AUDIT MATERNAL-PERINATAL DALAM MENINGKATKAN MUTU

PELAYANAN KIA DI RSU MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2013

ADE SUZANA

125102005

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit

Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

ABSTRAK Ade Suzana

Latar belakang : Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penurunan angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan untuk mencapai target MDG (Millenium Development Gold’s. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu melalui kegiatan Audit Maternal dan Perinatal (AMP).

Tujuan penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

Metodologi : penelitian ini menggunakan desain analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode total Sampling yaitu 31 orang. Penelitian ini dilakukan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara. Analisa data diuji dengan menggunakan Chis-quare.

Hasil penelitian : hasil penelitian diperoleh pengetahuan responden sebagian besar baik (87,1%), sikaap responden sebagian besar cukup (54,8%) dan tindakan responden sebagian besar baik (64,5%). Hasil analisa penelitian bahwa ada hubungan pengetahuan dengan tindakan dengan hasil p-value 0,003 Tidak ada hubungan sikap dengan tindakan dengan hasil p-value 0,70.

Kesimpulan : ada hubungan pengetahuan responden terhadap tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA dan tidak ada hubungan sikap responden terhadap tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA. Sehingga disarankan kepada responden agar mempertahankan pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak dan meningkatkan sikap responden terhadap program Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Audit maternal-perinatatal

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Sebagai puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmadNya yang selalu memberikan pertolongan dan perlindungan serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013”, yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Dr.dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes selaku dosen pembimbing yang selalu menyediakan kesempatan waktu untuk membimbing peneliti, serta selalu memberikan arahan dan masukan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Terimakasih kepada dr. Dedi Ardinata M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan, Ibu Erniyati S.Kep, MNS selaku Pembantu Dekan I, Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik dan kepada seluruh staf pengajar beserta staf administrasi di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU Medan.

(5)

dan seluruh staf perawat dan Bidan yang bekerja di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah membantu memberi izin dan memudahkan peneliti mengambil data penelitian.

Terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua tercinta Ayahanda Alm. Ariaden nesehat beliau yang selalu diingat menjadi motivasi penulis dan Ibunda R. Damanik atas do’a, dukungan moril dan materi serta kasih sayangnya kepada penulis, serta kakak Devi Suhana dan Abang Hadi Kusuma yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi.

Serta untuk sahabat-sahabat terbaik penulis Mbak Yuli Lastiti, Nur-Azizah Lubis, Ibu Sunarti Lubis, serta teman-teman seperjuangan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU Medan T.A 2012/2013 dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak memberi bantuan dan perhatian dalam menyelesaikan proposal ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rezeki serta perlindungan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah kepada-Nya serta dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan kebidanan selanjutnya.

Medan , Januari 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Maternal-Perinatal ... 6

1. Pengertian ... 6

2. Azas ... 7

3. Persiapan dan Pelaksanaan ... 8

4. Pemantauan dan Evaluasi ... 13

B. Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ... 14

C. Pengetahuan ... 20

D. Sikap ... 21

E. Tindakan ... 23

(7)

BAB III. KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A.Kerangka konsep ... 25

B.Hipotesi ... 26

C.Defenisi Operasional ... 26

BAB IV. METODE PENELITIAN A.Desain penelitian ... 28

B.Populasi dan sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 28

C.Tempat penelitian ... 28

D.Waktu penelitian ... 29

E. Etika penelitian ... 29

F. Instrumen penelitian ... 30

G.Uji Validitas dan reabilitas ... 32

H.Pengolahan Data dan Analisa Data ... 33

1. Pengolahan Data ... 33

2. Analisa Data ... 34

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

1. Hasil Univariat ... 35

2. Hasil Bivariat ... 37

B. Pembahasan ... 39

1. Pembahasan Univariat ... 39

2. Pembahasan Bivariat ... 42

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 44

B.Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Opersional ... 26 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteistik Responden di RSU.

Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 35 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Audit

Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 36 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang Audit Maternal-Perinatal

untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 36 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Audit

Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 37 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan

Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 38 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan

(9)

DAFTAR SKEMA

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Content Validity

Lampiran 4 : Lembar Reliabel

Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Out Put SPSS

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian

(11)

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit

Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

ABSTRAK Ade Suzana

Latar belakang : Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penurunan angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan untuk mencapai target MDG (Millenium Development Gold’s. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu melalui kegiatan Audit Maternal dan Perinatal (AMP).

Tujuan penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

Metodologi : penelitian ini menggunakan desain analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode total Sampling yaitu 31 orang. Penelitian ini dilakukan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara. Analisa data diuji dengan menggunakan Chis-quare.

Hasil penelitian : hasil penelitian diperoleh pengetahuan responden sebagian besar baik (87,1%), sikaap responden sebagian besar cukup (54,8%) dan tindakan responden sebagian besar baik (64,5%). Hasil analisa penelitian bahwa ada hubungan pengetahuan dengan tindakan dengan hasil p-value 0,003 Tidak ada hubungan sikap dengan tindakan dengan hasil p-value 0,70.

Kesimpulan : ada hubungan pengetahuan responden terhadap tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA dan tidak ada hubungan sikap responden terhadap tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA. Sehingga disarankan kepada responden agar mempertahankan pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak dan meningkatkan sikap responden terhadap program Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Audit maternal-perinatatal

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari 200.000 juta ibu hamil di Negara Berkembang, lebih dari 500.000 meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan jutaan lainnya mengalami komplikasi yang signifikan. Tujuh juta kematian perinatal terjadi akibat masalah kesehatan ibu (WHO, 2001).

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI di Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia (62/100.000 kelahiran hidup), Srilanka (58/100.000 kelahiran hidup), dan Philipina (230/100.000 kelahiran hidup) (Depkes, 2010).

Kondisi Angka Kematian Bayi (AKB) tidak jauh berbeda saat ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu Singapura (3/1.000 kelahiran hidup), Brunei Darussalam ( 8/1.000 kelahiran hidup), Malaysia (10/1.000 kelahiran hidup), Vietnam (18/1.000 kelahiran hidup), dan Thailand (20/1.000 kelahiran hidup) (Depkes, 2010).

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2008).

(13)

Jika tidak dilakukan intervensi yang signifikan dan efektif, maka target MDG tersebut sulit untuk dicapai karena proyeksi BPS berdasarkan kecenderungan diatas, angka kematian ibu di Indonesia hanya akan turun sampai 163 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Dinkes, 2010).

Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu melalui kegiatan Audit Maternal dan Perinatal (AMP). Karena kasus kematian Ibu dan bayi ini memerlukan analisis yang lebih mendalam untuk mencari akar permasalahan dan pemikiran untuk mencari alternatif solusinya. Salah satu kegiatan penting yang dapat digunakan untuk membantu menganalisis hal tersebut adalah Audit Maternal Perinatal (Depkes, 2010).

Audit Maternal Perinatal merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dimasa yang akan datang (Depkes, 2010).

Bidan merupakan lini terdepan / frontline harus mampu dan terampil dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu dan bayi sesuai dengan standar asuhan kebidanan dan kode etik profesi serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang standar (Depkes, 2006).

(14)

Berdasarkan hasil survei awal yang peneliti lakukan pada tanggal 12 Desember 2012 di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara diperoleh laporan rekam medis mulai januari 2012 – oktober 2012 tercatat AKI yaitu 2 ibu dan AKB yaitu 46 bayi dan jumlah bidan yang ada yaitu 31 orang.

Dari hasil wawancara kebeberapa bidan yang ada pada saat itu 5 dari 10 orang tidak mengerti pengertian dari Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatan mutu pelayanan KIA. Kepala keperawatan RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara juga mengatakan bahwa belum pernah ada penelitian mengenai mutu pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah

1. Ada tidaknya hubungan pengetahuan bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara

(15)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan tentang audit maternal-perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

b. Untuk mengetahui sikap bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

c. Untuk mengetahui tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

(16)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi bidan, khususnya di Rumah Sakit tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA.

3. Bagi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan perpustakaan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Maternal-Perinatal

1. Pengertian

Menurut kamus ringkas kedokteran Stedman audit adalah tinjauan atau analisis resmi dari suatu kumpulan data, khususnya catatan fisikal. Maternal adalah berkaitan dengan atau berasal dari ibu. Perinatal adalah terjadi selama, atau berkenaaan dengan periode sebelum, selama, atau setelah waktu kelahiran. Audit maternal perinatal adalah menceritakan kronologis atau membuka kasus (kesakitan dan kematian ibu dan perinatal) oleh penolong dihadapan teman sejawat, pembina dan nara sumber dengan tujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus untuk dipelajari dan dicarikan upaya pencegahan agar kasus itu tidak terulang kembali (Depkes, 2006).

Kegiatan Audit Maternal-Perinatal yang dilakukan harus menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait, baik individu maupun institusi. Sebelum audit dilakukan, harus ditekankan kembali kepada pihak yang terkait bahwa kegiatan ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan hukum (bukti dalam persidangan) maupun untuk kepentingan lainnya selain hanya untuk kajian terhadap kasus (Depkes, 2010).

(18)

2. Azas

Prinsip atau azas yang mutlak dalam kegiatan AMP ini adalah : a. No Name (tidak menyebutkan identitas)

Seluruh informasi mengenai identitas kasus maupun petugas dan institusi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada Ibu dan neonatal yang meninggal akan di anonimkan (no name) pada saat proses penelaahan kasus.

b. No shame (tidak dipermalukan)

Jika seluruh identitas telah dihilangkan, maka kemungkinan kegiatan AMP berpotensi mempermalukan petugas atau institusi kesehatan dapat diminimalkan.

c. No Blame (tidak menyalahkan)

Tidak adanya identitas pada saat pengkajian kasus dilakukan, potensi menyalahkan dan menghakimi (blaming) petugas atau institusi kesehatan dapat dihindari. Penganoniman juga diharapkan dapat membuat petugas kesehatan yang memberikan pelayanan bersedia untuk lebih terbuka dan tidak menyembunyikan informasi yang ditakutkan dapat menyudutkan petugas tersebut.

d. No Pro Justisia (tidak untuk kepentingan peradilan)

(19)

e. Pembelajaran

Salah satu upaya AMP untuk meningkatkan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal/neonatal adalah melalui pembelajaran yang dapat bersifat : individual, kelompok terfokus, maupun massal berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan oleh pengkaji kepada seluruh komunitas pelayanan KIA.

3. Persiapan dan Pelaksanaan AMP a. Persiapan

1) Pembentukan Tim AMP : • Tim manajemen • Tim pengkaji

• Tim komunitas pelayanan 2) Orientasi Tim AMP

Sebelum dilaksanakan kegiatan AMP, perlu dilakukan orientasi terlebih dahulu untuk seluruh pelaksanaan kegiatan AMP ini (baik Tim Manajemen maupun Tim Pengkaji) mengenai filosofi dan pengertian AMP, mekanisme kerja, metodologi serta tugas-tugas pelaksana.

3) Pelatihan Pengumpulan dan Pelaporan Data

(20)

4) Pelatihan Tim Pengkaji

Sebelum melaksanakan pengkajian kasus, tim pengkaji akan mendapat pelatihan untuk menganalisa kasus kematian. Dalam melakukan analisa, akan dipakai Form Pengkaji dan Form Ringkasan Pengkaji. Untuk mengisi kedua form tersebut, calon anggota tim pengkaji akan memperoleh pelatihan.

b. Pelaksanaan

Langkah 1 : Identifikasi Kasus Kematian dan Pelaporan Data Kematian

• Kematian Maternal : kematian wanita yang sedang dalam keadaan hamil, melahirkan, atau dalam masa nifas dan tidak termasuk kematian karena kecelakaan atau kejadian insidental.

• Kematian Perinatal/Neonatal : kematian bayi usia 0 sampai 28 hari

• Permintaan Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal : setelah diketahui adanya kejadian kematian, penanggungjawab Tim AMP akan meminta data kematian kepada Pimpinan Fasilitas Pelayanan (untuk kejadian di puskesmas dan rumah sakit). Data laporan dalam bentuk tertulis pada fotmulir yang telah disediakan Tim AMP.

• Pengiriman Berkas Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal Langkah 2 : Registrasi dan Anonimasi

(21)

akan di dokumentasikan dalam Buku Register Kematian Maternal/Perinatal/Neonatal dan dijaga kerahasiaannya. Registrasi diikuti kegiatan anonimasi yaitu proses pemberian nomor kode kasus dan menghilangkan seluruh identitas pasien, pemberi layanan kesehatan, serta institusi kesehatan yang terkait.

Langkah 3 : Pemilihan Kasus dan Pengkajiannya, serta Penjadwalan Pengkajian

Untuk kasus kematian maternal, tim pengkaji minimal yang diperlukan adalah 1 dokter spesialis kebidanan, 1 Bidan senior/kompeten, dan 1 staf unit KIA Kabupaten/Kota.

Untuk kasus kematian Perinatal/Neonatal, tim pengkaji kasus maternal ditambah 1 dokter spesialis anak.

Langkah 4 : Penggandaan dan Pengiriman Bahan Kajian

Penggandaan berkas hanya boleh dilakukan setelah proses anonimasi selesai dilakukan. Bahan kajian yang telah digandakan dikirim dalam bentuk arsip kepada Pengkaji Internal serta Eksternal beberapa hari sebelum pelaksanaan pengkajian.

Langkah 5 : Pertemuan Pengkajian Kasus Analisis kematian

(22)

Aspek non-medis : hal yang berkaitan dengan pasien (masalah pribadi pasien, keluarga, dan masyarakat termasuk masalah sosial dan ekonomi), masalah administratif/sistem kesehatan, termasuk masalah rujukan (transportasi, keterjangkauan pembiayaan, fasilitas kesehatan, kurangnya petugas yang mendapat pelatihan pada kasus tersebut.

Klasifikasi penyebab kematian

Penyebab kematian maternal dikelompokkan dalam: − Kematian maternal langsung

− Kematian maternal tidak langsung − Kematian insidental

− Kematian maternal lanjut

Penyebab kematian Perinatal (umur 0-6 hari) dibagi dalam: − Penyebab utama neonatus

− Penyebab lain neonatus − Penyebab utama ibu − Penyebab lain ibu

− Kondisi perinatal lainnya

Penyebab kematian Neonatus (> 7) hari dibagi dalam: − Penyebab langsung

(23)

Sasaran rekomendasi perlu dirumuskan dengan rinci apakah ditujukan pada masyarakat, petugas keshatan, pimpinan pelayanan kesehatan, atau para pembuat kebijakan.

Langkah 6 : Pendataan dan Pengolahan Hasil Kajian

Data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua : data identitas dan data kejadian kematian.

Untuk setiap kejadian kematian Maternal, Perinatal/Noenatal Tim pengkaji menyimpulkan hal-hal tersebut di bawah ini:

• Diagnosis penyebab kematian • Komorbiditas apa saja yang ada • Komplikasi apa saja yang terjadi

• Peningkatan pemenuhan standar pelayanan • Masalah dalam area klinis

• Masalah dalam area rujukan

• Akar penyebab masalah yang dapat dicegah

• Akar penyebab masalah yang dapat dicegah dalam area rujukan • Rekomendasi spesifik yang dapat dilakukan oleh kelompok

dalam komunitas pelayanan

Langkah 7 : Pemanfaatan Hasil Kajian

(24)

4. Pemantauan dan Evaluasi

Proses penyelenggaraan AMP perlu dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan bahwa tujuan untuk pembelajaran bagi seluruh anggota komunitas pelayanan dapat tercapai. Untuk dapat melakukan monitoring dan evaluasi yang efektif diperlukan adanya :

1. Indikator

Indikator Input : ketersediaan surat penetapan tentang pembentukan tim AMP, bidan koordinator, dan dana tahunan

• Indikator Proses : ketepatan waktu pelaporan, pengiriman berkas, pengisian masing-masing formulir, pertemuan pengkajian, dan kehadiran anggota.

Indikatior Output : baru dapat ditentukan setelah slesai proses pengkajian (pembelajaran individula, kelompok, dan massal)

Indikator Outcome : persentase peringkat pemenuhan standar pelayanan maternal perinatal/neonatal, Angka kematian ibu, Angka kematian perinatal/neonatal, case falidity rate dari tiap jenis komplikasi utama baik maternal (misalnya perdarahan) maupun perinatal/ neonatal (misalnya asfiksia).

2. Target

(25)

3. Data dan Pelaporan 4. Supervisi fasilitatif

Tujuan dilakukannya supervisi fasilitatif ialah :

• Mengidentifikasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim yang di supervisi dalam melakukan rangkaian kegiatan AMP • Memberikan bantuan teknis

• Menghimpun bahan-bahan yang diperlukan bagi penyusunan laporan berkala AMP.

B. Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Menurut A.F. Al-Assaf (2009) menyatakan bahwa mutu dapat berarti suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien dan efektif dengan penekanan untuk memuaskan pelanggan. Mutu juga merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai, mudah dijangkau dan aman sehingga harus terus menerus dievaluasi dan ditingkatkan.

Dalam Depkes (2004) menyebutkan peningkatan mutu adalah proses suatu kinerja atau mutu baru yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi indikator kunci dalam pelayanan tersebut.

(26)

proses dan outcome memiliki karakteristik mutu tertentu yang dapat diukur dan penting dalam mengukur mutu pada suatu sistem.

Adapun dalam Depkes (2004) kerangka konseptual dan langkah-langkah penerapan peningkatan mutu baik dengan pendekatan struktur, proses dan hasil ialah sebagai berikut :

1. Pendekatan struktur adalah berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi dan manajemen termasuk komitmen dimana, prosedur, kebijakan, sarana, dan prasarana fasilitas diberikannya pelayanan.

2. Pendekatan proses adalah semua metode dengan cara bagaimana pelayanan dilaksanakan.

3. Pendekatan hasil adalah pelaksanaan kegiatan perlu di perjelas karena menyangkut manusia seberapa besar tingkat komitmen dan akuntabilitas seseorang untuk melakukan kegiatan agar dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.

Dengan demikian mutu pelayanan kesehatan adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan dalam setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok dan masyarakat (Saifuddin, 2002).

(27)

batas merupakan elemen yang membuat suatu sistem jaminan mutu bekerja dalam suatu cara yang terukur, objektif, dan kualitatif (A.F. Al-Assaf, 2009).

Menurut Sarwono (2002) peningkatan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dituliskan dengan memantau program kesehatan Ibu, dewasa ini digunakan indikator cakupan, yaitu cakupan layanan antenatal (K1 untuk akses dan K4 untuk kelengkapan layanan antenatal), cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan cakupan kunjungan noenatus/nifas. Untuk itu, sejak awal tahun 1990-an telah digunakan alat pemantau berupa Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA), yang mengikuti jejak program imunisasi.

Walau demikian, disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum cukup memberikan gambaran untuk menilai kemajuan uapaya menurunkan AKI. Mengingat bahwa mengukur AKI, sebagai indikator dampak, secara berkala dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak raslistis, maka para pakar dunia menganjurkan pemakaian indikator praksis atau indikator outcome. Indikator tersebut antara lain:

• Cakupan penanganan kasus obstetri

• Case faladity rate kasus obstetri yang ditangani • Jumlah kematian absolut

• Penyebaran fasilitas pelayanan obstetri yang mampu PONEK dan PONED • Persentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah.

(28)

Adapun tujuan pelayanan kesehatan ibu dan anak :

1. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu. Kegiatan ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan, bersalin, nifas, dan menyusui.

2. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tujuan ini di tingkat Puskesmas harus dijabarkan lagi sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat dan faktor resiko yang berkembang di Wilayahnya (Munijaya, 2004).

Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan AKI dan AKP setiap Rumah Sakit Pemeritah maupun Swasta, telah dicanangkan gagasan untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Bayi. Dengan konsep ini diharapkan dapat meningkatkan aktifitas semua unsur dalam masyarakat yang peduli terhadap kesehatan ibu dan bayinya.

1. Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu Kesehatan Ibu dan Anak pada masyarakat.

a. Mendekatkan fasilitas kesehatan tingkat Puskesmas dan Puskesmas pembantu di tengah masyarakat sehingga memudahkan masyarakat memanfaatkannya.

(29)

c. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan mengadakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Anak.

d. Tingkat keterampilan dan fasilitas pelayanan kesehatan dimana Rumah Sakit Umum pusat pada setiap propinsi, sebagai pusat rujukan konfrehensif dan Rumah Sakit kabupaten ditambah 4 dokter spesialis pokok yaitu spesialis bedah anak, penyakit dalam, obstetri dan ginekologi.

e. Tingkat puskesmas dipimpin oleh seorang atau lebih dokter, kemampuan dalam memberikan pelayanan Obstetrik dan Neonatus Esensial komprehensif.

f. Penempatan bidan di desa, direncanakan dapat menggantikan ”dukun” dan dapat melakukan pertolongan persalinan dengan resiko rendah dengan mempergunakan “patograf WHO” yang jumlahnya sekitar 95% dari semua persalinan.

g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan tatap muka melalui posyandu dan meningkatkan gerakan sayang ibu melalui masyarakat. 2. Peran Bidan dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak :

a. Pengawasan hamil meliputi :

• Identifikasi kehamilan resiko rendah, meragukan atau tinggi. • Hamil dengan resiko rendah dapat ditolong di tempat dengan

mempergunakan patograf WHO.

• Hamil meragukan perlu konsultasi ke pukesmas atau dokter spesialis.

(30)

b. Pertolongan persalinan dengan resiko rendah meliputi • Primigravida, sudah masuk PAP minggu ke – 36. • Umur reproduksi ideal 20 – 34 tahun

• Kehamilan berlangsung tanpa komplikasi • Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal

c. Pertolongan persalinan dengan mempergunakan partograf WHO : • Mengurangi infeksi dengan membatasi pemeriksaan dalam. • Mempercepat rujukan sehingga terhindar dari persalinan lama. • Mempercepat rujukan sehingga mencapai pusat rujukan saat

keadaan optimal.

Pengawasan pasca partum memadai dengan konsep “roming in”. Pengawasan laktasi sampai menyusui bayi berumur 2 tahun. d. Meningkatkan penerimaan gerakan Keluarga Berencana (KB)

• Cakupan pelayanan KB baru mencapai 65-67%. • Hamil tanpa KB 40-45%.

• Mempergunakan KB interval masih 25%.

• Kehamilan umur kurang dari 20 tahun yaitu 14%. • Kehamilan umur diatas 35 tahun yaitu 34,5% • Kehamilan diatas 4 kali yaitu 25%

e. Pendidikan dukun beranak

(31)

f. Meningkatkan rujukan

Keterlambatan melakukan rujukan merupakan salah satu faktor penting sebagai penyebab tingginya AKI dan AKP, dengan demikian kelancaran rujukan dapat menurunkan AKI dan AKP secara lokal, regional, dan tingkat nasional. Oleh karena itu fasilitas rujukan per-lu ditingkatkan (Manuaba, 2005)

C. Pengetahuan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui. Menurut Notoatmojdo (2007) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Pengetahuan juga diartikan sebagai hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Iqbal Mubarak, 2007).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (Iqbal Mubarak, 2007), yaitu :

1) Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima. Pengukuran tingkatan pengetahuan ini menggunakan kata kerja menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.

(32)

menginterpretasikan materi tersebut secara luas. Pada tingkatan ini, individu yang bersangkutan harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya.

3) Aplikasi (aplication), diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.

4) Analisis (analysis), adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis), menunjukkan pada sutu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

D. Sikap

(33)

untuk bertindak. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan (Notoatmodjo, 2007), yaitu:

1) Menerima (receiving)

Diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi. 2) Merespon (responding)

Artinya memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut. 3) Menghargai (valuing)

Adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. Misalnya : seorang ibu yang mengajak ibu yang lain untuk pergi menimbangkan anaknya ke posyandu, atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap yang positif terhadap gizi anak.

4) Bertanggung jawab (responsible)

(34)

E. Tindakan

Dalam kamus besar bahasa indonesia tindakan berarti perbuatan, sesuatu yang dilakukan. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over bihavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari berbagai pihak. Misalnya dari petugas, suami atau istri, orang tua atau mertua, teman dan lain-lain (Iqbal Mubarak, 2007). Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan :

1) Persepsi (perseption)

Adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. Misalnya seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.

2) Respon terpimpin (guided response)

Artinya dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. Misalnya seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci dan memotong-motongnya, lamanya memasak, menutup pancinya dan sebagainya.

3) Mekanisme (mecanism)

(35)

4) Adopsi (adoption)

Adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya ibu dalam memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan tinggi berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana.

F. Bidan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Bidan adalah wanita yang mempunyai kepandaian menolong dan merawat orang melahirkan dan bayinnya.

Bidan dikenal sebagai seorang ahli dan pemberi asuhan pada kelahiran normal, tetapi pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Bidan akan merasakan dirinya sebagai praktisi indepandent dengan beban akan menjalankan fungsi multiprofesional yang membuat perbedaan pada apa yang akan dialami oleh ibu yang akan ditolongnya.

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep. Konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2002).

Kerangka konsep dari penelitian digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independent Variabel Dependent

Skema 3. 1 Kerangka Konsep

Skema kerangka konsep diatas menjelaskan penelitian mengidentifikasikan hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal Perintal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

Pengetahuan Bidan

Tindakan Audit Maternal-Perintal dalam

(37)

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang kebenarannya masih dangkal dan perlu diuji (Setiadi, 2007). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

2. Ada hubungan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

C. Definisi Opresional

Tabel 4. 1: Defenisi Operasional No

. Variabel

Definisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

(38)

2. Sikap

pelayanan KIA

(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang ada di RSU. Muhammadiyah SUMUT.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menginakan total sampling artinya semua populasi digunakan sebagai responden penelitian (Notoatmodjo, 2007). Adapun jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang peneliti peroleh yaitu sebanyak 34 orang.

C. Tempat Penelitian

(40)

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2012 sampai dengan bulan juni tahun 2013.

E. Etika Penelitian

Peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika yang berlaku. Prinsip dalam etika meliputi :

a. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

b. Anominity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

(41)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008). Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik, dimana responden dapat memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Adapun data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data didapat langsung pada responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan bentuk :

1. Pertanyaan tertutup atau berstruktur yaitu dimana kuesioner dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.

2. Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan memberi cek (√) sesuai dengan yang diinginkan (A. Aziz, 2007). Kuesioner tersebut disusun berdasarkan literatur untuk mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan responden.

Alat ukur dalam peneltian ini terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Data Demografi meliputi :

Umur dan pendidikan dengan pengkategorian pendidikan D-III kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik

(42)

jawaban salah. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dikategorikan tingkat pengetahuan responden dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2000 dalam Tidora Manurung, 2010) :

a. Baik, bila nilai responden > 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore > 6

b. Cukup, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore 4 - 6. c. Kurang, bila nilai responden < 33,33% dari total nilai seluruh

pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore < 4.

3. Kuesioner mengenai Sikap Ibu Hamil tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan pertanyaan berupa lembar Checklist dengan menggunakan skala likert terdiri dari 4 pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan kriteria pemberian nilai 4 untuk jawaban sangat setuju, nilai 3 untuk jawaban setuju, nilai 2 untuk jawaban tidak setuju dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dikategorikan tingkat- sikap responden dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2000 dalam Tidora Manurung, 2010) :

a. Baik, bila nilai responden > 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skore > 30

b. Cukup, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skore 20 - 30. c. Kurang, bila nilai responden < 33,33% dari total nilai seluruh

(43)

4. Kuesioner mengenai Tindakan Ibu Hamil tentang Audit maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu Ya atau Tidak dengan kriteria pemberian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.

Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu : a. Kategori baik, apabila dapat menjawab > 50% dari pertanyaan

yang diajukan

b. Kategori Kurang baik, apabila dapat menjawab ≤ 50% dari pertanyaan yang diajukan (Mardiah, 2008)

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah menunjukan bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian validitas isi (content validity) yang terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan, 10 pertanyaan sikap, dan 10 pertanyaan tindakan yang dibuat dengan berlandaskan teori dan dikonsulkan kepada dr. Alsyah Nasution dan Ibu Juliani, SST. MARS dengan CVI (Conten Validity Index) pengetahuan 0,76, CVI sikap 0,7 dan CVI tindakan 0,67.

(44)

H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan menggunakan komputer dengan Statistical Program for Social Science (SPSS) dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pengolahan data pada penelitian dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Editing, yaitu memeriksa kembali apakah ada jawaban responden atau hasil observasi yang ganda atau belum dijawab. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data.

b. Koding yaitu memberikan tanda agar memudahkan dalam pengolahan data.

(45)

2. Analisa Data

Data penelitian ini dianalisis secara Univariat dan Bivariat. a. Analisa Univariat

Analisa univariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekwensi pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat ialah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan yang signifikan. Kedua variabel diuji dengan menggunakan Chisquare dengan ketentuan :

1. Jika p < 0,05 maka H0 di tolak artinya signifikan atau ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

(46)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara didapat hasil penelitian tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan jumlah responden 31 orang. Responden menjawab kuesioner yang berbentuk pertanyaan dan pernyataan berjumlah 30 soal. Adapun hasil yang didapat akan dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.

A. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 22 tahun yaitu 8 orang (25,8%) dan berpendidikan D – III Kebidanan yaitu 29 orang (93,5%).

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 (N=31)

Karakteristik Frekuensi Persentase

(47)

2. Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Dari hasil penelitian pada tabel 5.2 dibawah ini diperoleh bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang (87,1%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU.

Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 26 83,9

Cukup 5 16,1

Kurang 0 0

3. Sikap Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang (54,8%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden Tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Sikap Frekuensi Persentase

Baik 14 45,2

Cukup 17 54,8

(48)

4. Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah benar yaitu 20 orang (64,5%).

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Benar 20 64,5

Tidak Benar 11 35,5

5. Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Tindakan Audit

Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang (76,9%) dengan p-value=0,003 (p-value < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan Bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

(49)

P-6. Hubungan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada responden dengan sikap baik yaitu 10 orang (71,4%). Nilai probabilitas (p-value)=0,7. Karena ( p > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu

Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Tindakan

Total P-value Benar Tidak

Benar

Sikap

Baik

Frekuensi 10 4 14

0,70 Persentase 71,4 28,6 100

Cukup

(50)

B. Pembahasan

1. Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Dari hasil analisa pada tabel 5.2 diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai pengetahuan yang baik tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang (87,1%). Menurut Notoatmojdo (2007) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Pengetahuan juga diartikan sebagai hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Iqbal Mubarak, 2007).

(51)

2. Distribusi Sikap Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang (54,8%).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia sikap berarti perbuatan yang berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Menurut Notoatmojdo (2007) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Maka dalam penelitian ini, bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai keyakinan yang cukup positif terhadap program Audit Maternal-Perinatal itu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan Depkes (2010) bahwa Audit Maternal Perinatal merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dimasa yang akan datang.

(52)

3. Distribusi Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik yaitu 20 orang (64,5%). Hal ini berarti menyatakan bahwa sudah ada pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

(53)

4. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Tindakan Audit

Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

(54)

5. Hubungan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada responden dengan sikap baik yaitu 10 orang (71,4%). Nilai probabilitas (p-value)=0,7. Karena (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

(55)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar baik

2. Sikap responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar cukup

3. Tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik

4. Ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

(56)

B. Saran

1. Disarankan bagi bidan agar mempertahankan pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak dan diusahakan untuk lebih meningkatkan sikap terhadap program Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Bagi RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, agar meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat membantu tim Audit dan membatu bidan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Assaf, AF. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta : EGC.

Depkes. RI. 2004. Modul Pengembangan Managemen Kinerja ( PMK ) Perawat dan Bidan, Jakarta : Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.

---. 2006. Pedoman Bimbingan Teknis Asuhan Kebidanan dan Perinatal, Jakarta : Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.

---. 2010. Pedoman Teknik Terpadu Audit Maternal-Perinatal di tingkat Dati II, Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Depkes Pusat Data dan Informasi. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008, Jakarta : Depkes RI.

Hartanto, Huriawati, Tiara M Nisa. 2005. Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN, Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika.

Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan.

---. 2005. Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetrik Ginekologi dan KB, Jakarta : EGC.

Mubarak, wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Munijaya, AA. Gde. 2007. Manajemen Kesehatan, Jakarta : EGC.

Notoatmojdo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Jakarta Rineka Cipta.

---. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta.

Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta : EGC.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

(58)

Lampiran 1

LEMBAR PENGANTAR KEPADA CALON RESPONDEN

Kepada Yth, Ibu Bidan

Di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara

Assalamu’alaikuum Wr.Wb Dengan Hormat,

Nama Saya Ade Suzana, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara”.

Angka Kematian Ibu (AKI) bersama dengan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas dan penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai standar dan tepat waktu yang dapat di kaji melalui Audit Maternal dan Perinatal (Depkes, 2010).

(59)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

Partisipasi Ibu bersifat tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Ade Suzana

Alamat : Jl. Universitas no. 20 Asrama Baru Putri Universitas Sumatera Utara

No. Hp : 082362626890

Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia menandatangani lembar persetujuan yang telah kami persiapan.

Medan, Januari 2013 Penulis

(60)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mandapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Januari 2013

(61)

Lampiran 2

KUISIONER PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah

Sumatera Utara Tahun 2013

A. Data Demografi

Umur :

Pendidikan :

B. Kuesioner Penilaian Pengetahuan Bidan Tentang Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak

Petunjuk Pengisian :

1. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan

2. Pilih dan lingkarilah (O) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar 3. Pertanyaan dijawab sendiri

Pertanyaan

1. Apakah anda pernah mendengar istilah Audit Maternal-Perinatal (AMP)? a. Pernah

b. Tidak pernah

Jika jawaban nomor 1 pernah, lanjutkan menjawab pertanyaan no.2 namun jika jawaban tidak pernah lanjut ke pertanyaan no.3

2. Apakah pengertian Audit Maternal-Perinatal?

(62)

3. Apakah perngertian Mutu Pelayanan Kesehatan ?

a. Kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan

b. Kesesuaian antara hak dan kewajiban para petugas kesehatan

4. Apakah maksud peningkatan mutu?

a. Proses suatu kinerja atau mutu baru yang lebih tinggi dari sebelumnya b. Suatu peningkatan angka pendapatan yang lebih tinggi dari sebelumnya

5. Apakah kaitan Audit Maternal-Perinatal dengan peningkatan mutu pelayanan KIA?

a. Upaya peningkatan dan pengendalian mutu antara lain dilakukan melalui kegiatan Audit Maternal-Perinatal

b. Peningkatan mutu pelayanan KIA ditandai dengan menurunnya AKI dan AKB

6. Apakah orientasi dari kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Orientasi dari kegiatan Audit Maternal-Perinatal yaitu mengutamakan peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah b. Kegiatan pelaporan kematian ibu dan bayi dilakukan jika dipertanyakan

(63)

7. Apakah tujuan dari pelayanan kesehatan ibu ?

a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu

b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin

8. Bagaimanakah mengidentifikasi kematian maternal pada kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Kematian yang terjadi pada Ibu hamil, melahirkan, dan nifas b. Kematian yang terjadi pada ibu yang mengalami kecelakaan atau

kejadian insidental

9. Bagaimanakah mengidentifikasi kematian perinatal pada kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Kematian bayi usia 0 sampai 28 hari b. Kematian bayi usia 28 sampai 1 tahun

10. Apakah tujuan penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Audit Maternal-Perinatal bertujuan sebagai pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan

(64)

C. Kuesioner Penilaian Sikap Bidan Tentang Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Petunjuk pengisian :

1. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan

2. Pilih dan lingkarilah (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar

3. Pertanyaan dijawab sendiri

No. Pernyataan Sangat

Setuju Setuju

Tidak

Audit Maternal-Perinatal bertujuan mencari penyebab terjadinya kasus kematian dan kesakitan maternal perinatal

2.

Kegiatan Audit Maternal-Perinatal menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait.

3.

Penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal untuk pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan.

4.

seluruh informasi identitas kasus, petugas dan institusi kesehatan yang memberikan pelayanan di anonimkan (no name) pada saat proses Audit Maternal-Perinatal.

5.

Seluruh informasi yang diperoleh dalam kegiatan Audit Maternal-Perinatal tidak dapat digunakan sebagai bahan bukti di persidangan (no pro justisia).

6.

Pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan kematian (mortality), kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu dan meningkatkan derajat kesehatan anak.

7.

Salah satu upaya meningkatkan pelayanan KIA yaitu mengadakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Anak.

8.

Salah satu upaya Audit Maternal-Perinatal meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu melalui pembelajaran yang bersifat individual, kelompok terfokus, maupun massal berdasarkan hasil pengkajian tim Audit Maternal-Perinatal kepada seluruh komunitas pelayanan KIA.

9.

Kegiatan Audit Maternal-Perinatal melakukan orientasi terlebih dahulu bagi seluruh pelaksana kegiatan Audit Maternal-Perinatal .

10.

(65)

D. Kuesioner Penilaian Tindakan Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Petunjuk pengisian :

1. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan

2. Pilih dan lingkarila (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar

3. Pertanyaan dijawab sendiri

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah di Rumah Sakit anda sudah terbentuk tim Audit Maternal-Perinatal

2. Apakah telah dilakukan orientasi kepada tim Audit Maternal-Perinatal

3.

Apakah telah dilakukan pelatihan menganalisa kasus kematian kepada tim pengkaji Audit Maternal-Perinatal

4.

Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dilakukan identifikasi kasus kematian dan pelaporan data kematian

5.

Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dilakukan registrasi (pemberian nomor) dan anonimasi (penghapusan identitas) dan dijaga kerahasiaannya

6.

Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dilakukan pemilihan kasus dan pengkajian dan penjadwalan pengkajian kasus kematian yang dilaporkan.

7.

Apakah sebelum pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal dilakukan penggandaan dan pengiriman bahan kajian kasus kematian diberikan kepada tim

8.

Apakah dalam pertemuan pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal dihadiri minimal 1 orang dokter spesialis kebidanan, 1 orang Bidan senior dan 1 staf unit KIA.

9.

Apakah setelah pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal dilakukan pendataan dan pengolahan hasil kajian.

10.

(66)
(67)
(68)

OUTPUT VALIDITAS RELIABILITAS PENGETAHUAN

1. VALIDITAS

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

P1 Pearson Correlation 1 .167 .354 .167 1.000** .452 1.000** .167 .354 1.000** .740**

Sig. (2-tailed) .553 .196 .553 .000 .091 .000 .553 .196 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P2 Pearson Correlation .167 1 .707** 1.000** .167 .452 .167 1.000** .707** .167 .740**

Sig. (2-tailed) .553 .003 .000 .553 .091 .553 .000 .003 .553 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P3 Pearson Correlation .354 .707** 1 .707** .354 .533* .354 .707** 1.000** .354 .822**

Sig. (2-tailed) .196 .003 .003 .196 .041 .196 .003 .000 .196 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P4 Pearson Correlation .167 1.000** .707** 1 .167 .452 .167 1.000** .707** .167 .740**

Sig. (2-tailed) .553 .000 .003 .553 .091 .553 .000 .003 .553 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P5 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1 .452 1.000** .167 .354 1.000** .740**

Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .091 .000 .553 .196 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P6 Pearson Correlation .452 .452 .533* .452 .452 1 .452 .452 .533* .452 .701**

Sig. (2-tailed) .091 .091 .041 .091 .091 .091 .091 .041 .091 .004

(69)

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P7 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1.000** .452 1 .167 .354 1.000** .740**

Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .000 .091 .553 .196 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P8 Pearson Correlation .167 1.000** .707** 1.000** .167 .452 .167 1 .707** .167 .740**

Sig. (2-tailed) .553 .000 .003 .000 .553 .091 .553 .003 .553 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P9 Pearson Correlation .354 .707** 1.000** .707** .354 .533* .354 .707** 1 .354 .822**

Sig. (2-tailed) .196 .003 .000 .003 .196 .041 .196 .003 .196 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P10 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1.000** .452 1.000** .167 .354 1 .740**

Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .000 .091 .000 .553 .196 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Total Pearson Correlation .740** .740** .822** .740** .740** .701** .740** .740** .822** .740** 1

Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .002 .002 .004 .002 .002 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(70)

2. RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.915 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 6.87 8.838 .673 .907

P2 6.87 8.838 .673 .907

P3 7.00 8.286 .763 .901

P4 6.87 8.838 .673 .907

P5 6.87 8.838 .673 .907

P6 6.93 8.781 .618 .910

P7 6.87 8.838 .673 .907

P8 6.87 8.838 .673 .907

P9 7.00 8.286 .763 .901

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan  Karakteristik Responden di RSU.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan  Pengetahuan Responden tentang
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan

Referensi

Dokumen terkait

(case control study) untuk melihat faktor yang berhubungan dengan preeklampsia pada kehamilan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Medan tahun 2011-2012, dimana

Untuk mengetahui gambaran induksi persalinan dan Out Come di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Untuk mengetahui persentase kondisi serviks ibu hamil

Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap pencegahan