Lampiran 1
LEMBAR PENGANTAR KEPADA CALON RESPONDEN
Kepada Yth, Ibu Bidan
Di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara
Assalamu’alaikuum Wr.Wb Dengan Hormat,
Nama Saya Ade Suzana, sedang menjalani pendidikan di program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara”.
Angka Kematian Ibu (AKI) bersama dengan Angka Kematian Bayi (AKB)
senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan.
Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan
cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas dan penanganan
kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai standar dan tepat waktu yang dapat di kaji melalui Audit Maternal dan Perinatal (Depkes, 2010).
Bidan merupakan lini terdepan / frontline harus mampu dan terampil dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu dan bayi sesuai dengan standar asuhan
kebidanan dan kode etik profesi serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan
dan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.
Partisipasi Ibu bersifat tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian
ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini
Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka
dapat menghubungi saya :
Nama : Ade Suzana
Alamat : Jl. Universitas no. 20 Asrama Baru Putri Universitas Sumatera Utara
No. Hp : 082362626890
Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu
yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan
Ibu bersedia menandatangani lembar persetujuan yang telah kami persiapan.
Medan, Januari 2013
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/HP :
Setelah mandapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, Januari 2013
Lampiran 2
KUISIONER PENELITIAN
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah
Sumatera Utara Tahun 2013
A. Data Demografi
Umur :
Pendidikan :
B. Kuesioner Penilaian Pengetahuan Bidan Tentang Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak
Petunjuk Pengisian :
1. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan
2. Pilih dan lingkarilah (O) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar 3. Pertanyaan dijawab sendiri
Pertanyaan
1. Apakah anda pernah mendengar istilah Audit Maternal-Perinatal (AMP)? a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika jawaban nomor 1 pernah, lanjutkan menjawab pertanyaan no.2 namun jika jawaban tidak pernah lanjut ke pertanyaan no.3
2. Apakah pengertian Audit Maternal-Perinatal?
a. Menceritakan kronologis kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3. Apakah perngertian Mutu Pelayanan Kesehatan ?
a. Kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan
b. Kesesuaian antara hak dan kewajiban para petugas kesehatan
4. Apakah maksud peningkatan mutu?
a. Proses suatu kinerja atau mutu baru yang lebih tinggi dari sebelumnya
b. Suatu peningkatan angka pendapatan yang lebih tinggi dari sebelumnya
5. Apakah kaitan Audit Maternal-Perinatal dengan peningkatan mutu pelayanan KIA?
a. Upaya peningkatan dan pengendalian mutu antara lain dilakukan melalui
kegiatan Audit Maternal-Perinatal
b. Peningkatan mutu pelayanan KIA ditandai dengan menurunnya AKI dan
AKB
6. Apakah orientasi dari kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?
a. Orientasi dari kegiatan Audit Maternal-Perinatal yaitu mengutamakan peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah
b. Kegiatan pelaporan kematian ibu dan bayi dilakukan jika dipertanyakan
7. Apakah tujuan dari pelayanan kesehatan ibu ?
a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi
dan pencegahan sedini mungkin
8. Bagaimanakah mengidentifikasi kematian maternal pada kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?
a. Kematian yang terjadi pada Ibu hamil, melahirkan, dan nifas
b. Kematian yang terjadi pada ibu yang mengalami kecelakaan atau
kejadian insidental
9. Bagaimanakah mengidentifikasi kematian perinatal pada kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?
a. Kematian bayi usia 0 sampai 28 hari
b. Kematian bayi usia 28 sampai 1 tahun
10. Apakah tujuan penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal ?
a. Audit Maternal-Perinatal bertujuan sebagai pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan
b. Audit Maternal-Perinatal bertujuan untuk mengungkapkan kesalahan-kesalahan dari petugas kesehatan tertentu dan memberi hukuman
C. Kuesioner Penilaian Sikap Bidan Tentang Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Petunjuk pengisian :
1. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan
2. Pilih dan lingkarilah (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar
3. Pertanyaan dijawab sendiri
No. Pernyataan Sangat
Setuju Setuju
Audit Maternal-Perinatal bertujuan mencari
penyebab terjadinya kasus kematian dan kesakitan maternal perinatal
2.
Kegiatan Audit Maternal-Perinatal
menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait.
3.
Penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal
untuk pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan.
4.
seluruh informasi identitas kasus, petugas dan institusi kesehatan yang memberikan pelayanan di anonimkan (no name) pada saat proses Audit Maternal-Perinatal.
5.
Seluruh informasi yang diperoleh dalam kegiatan Audit Maternal-Perinatal tidak dapat digunakan sebagai bahan bukti di persidangan (no pro justisia).
6.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan kematian (mortality), kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu dan meningkatkan derajat kesehatan anak.
7.
Salah satu upaya meningkatkan pelayanan KIA yaitu mengadakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Anak.
8.
Salah satu upaya Audit Maternal-Perinatal
meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu melalui pembelajaran yang bersifat individual, kelompok terfokus, maupun massal berdasarkan hasil pengkajian tim
Audit Maternal-Perinatal kepada seluruh
komunitas pelayanan KIA.
9.
Kegiatan Audit Maternal-Perinatal
melakukan orientasi terlebih dahulu bagi seluruh pelaksana kegiatan Audit Maternal-Perinatal .
10.
Penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal
D. Kuesioner Penilaian Tindakan Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Petunjuk pengisian :
1. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan
2. Pilih dan lingkarila (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar
3. Pertanyaan dijawab sendiri
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah di Rumah Sakit anda sudah terbentuk tim Audit
Maternal-Perinatal
2. Apakah telah dilakukan orientasi kepada tim Perinatal Audit
Maternal-3.
Apakah telah dilakukan pelatihan menganalisa kasus kematian kepada tim pengkaji Audit Maternal-Perinatal
4.
Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal
dilakukan identifikasi kasus kematian dan pelaporan data kematian
5.
Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal
dilakukan registrasi (pemberian nomor) dan anonimasi (penghapusan identitas) dan dijaga kerahasiaannya
6.
Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal
dilakukan pemilihan kasus dan pengkajian dan penjadwalan pengkajian kasus kematian yang dilaporkan.
7.
Apakah sebelum pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal
dilakukan penggandaan dan pengiriman bahan kajian kasus kematian diberikan kepada tim
8.
Apakah dalam pertemuan pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal dihadiri minimal 1 orang dokter spesialis kebidanan, 1 orang Bidan senior dan 1 staf unit KIA.
9.
Apakah setelah pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal
dilakukan pendataan dan pengolahan hasil kajian.
10.
OUTPUT VALIDITAS RELIABILITAS PENGETAHUAN
1. VALIDITAS
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total
P1 Pearson Correlation 1 .167 .354 .167 1.000** .452 1.000** .167 .354 1.000** .740**
Sig. (2-tailed) .553 .196 .553 .000 .091 .000 .553 .196 .000 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P2 Pearson Correlation .167 1 .707** 1.000** .167 .452 .167 1.000** .707** .167 .740**
Sig. (2-tailed) .553 .003 .000 .553 .091 .553 .000 .003 .553 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P3 Pearson Correlation .354 .707** 1 .707** .354 .533* .354 .707** 1.000** .354 .822**
Sig. (2-tailed) .196 .003 .003 .196 .041 .196 .003 .000 .196 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P4 Pearson Correlation .167 1.000** .707** 1 .167 .452 .167 1.000** .707** .167 .740**
Sig. (2-tailed) .553 .000 .003 .553 .091 .553 .000 .003 .553 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P5 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1 .452 1.000** .167 .354 1.000** .740**
Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .091 .000 .553 .196 .000 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P6 Pearson Correlation .452 .452 .533* .452 .452 1 .452 .452 .533* .452 .701**
Sig. (2-tailed) .091 .091 .041 .091 .091 .091 .091 .041 .091 .004
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P7 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1.000** .452 1 .167 .354 1.000** .740**
Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .000 .091 .553 .196 .000 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P8 Pearson Correlation .167 1.000** .707** 1.000** .167 .452 .167 1 .707** .167 .740**
Sig. (2-tailed) .553 .000 .003 .000 .553 .091 .553 .003 .553 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P9 Pearson Correlation .354 .707** 1.000** .707** .354 .533* .354 .707** 1 .354 .822**
Sig. (2-tailed) .196 .003 .000 .003 .196 .041 .196 .003 .196 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P10 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1.000** .452 1.000** .167 .354 1 .740**
Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .000 .091 .000 .553 .196 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Total Pearson Correlation .740** .740** .822** .740** .740** .701** .740** .740** .822** .740** 1
Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .002 .002 .004 .002 .002 .000 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.915 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 6.87 8.838 .673 .907
P2 6.87 8.838 .673 .907
P3 7.00 8.286 .763 .901
P4 6.87 8.838 .673 .907
P5 6.87 8.838 .673 .907
P6 6.93 8.781 .618 .910
P7 6.87 8.838 .673 .907
P8 6.87 8.838 .673 .907
P9 7.00 8.286 .763 .901
OUTPUT VALIDITAS RELIABILITAS SIKAP
1. VALIDITAS
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL
P1 Pearson Correlation 1 1.000** .413 .619* .913** .913** 1.000** .413 .413 1.000** .941**
Sig. (2-tailed) .000 .126 .014 .000 .000 .000 .126 .126 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P2 Pearson Correlation 1.000** 1 .413 .619* .913** .913** 1.000** .413 .413 1.000** .941**
Sig. (2-tailed) .000 .126 .014 .000 .000 .000 .126 .126 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P3 Pearson Correlation .413 .413 1 .545* .201 .201 .413 1.000** 1.000** .413 .681**
Sig. (2-tailed) .126 .126 .035 .473 .473 .126 .000 .000 .126 .005
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P4 Pearson Correlation .619* .619* .545* 1 .452 .452 .619* .545* .545* .619* .735**
Sig. (2-tailed) .014 .014 .035 .091 .091 .014 .035 .035 .014 .002
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P5 Pearson Correlation .913** .913** .201 .452 1 1.000** .913** .201 .201 .913** .819**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .473 .091 .000 .000 .473 .473 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P6 Pearson Correlation .913** .913** .201 .452 1.000** 1 .913** .201 .201 .913** .819**
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P7 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .413 .619* .913** .913** 1 .413 .413 1.000** .941**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .126 .014 .000 .000 .126 .126 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P8 Pearson Correlation .413 .413 1.000** .545* .201 .201 .413 1 1.000** .413 .681**
Sig. (2-tailed) .126 .126 .000 .035 .473 .473 .126 .000 .126 .005
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P9 Pearson Correlation .413 .413 1.000** .545* .201 .201 .413 1.000** 1 .413 .681**
Sig. (2-tailed) .126 .126 .000 .035 .473 .473 .126 .000 .126 .005
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P10 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .413 .619* .913** .913** 1.000** .413 .413 1 .941**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .126 .014 .000 .000 .000 .126 .126 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
TOTAL Pearson Correlation .941** .941** .681** .735** .819** .819** .941** .681** .681** .941** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .002 .000 .000 .000 .005 .005 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.946 10
3. 4.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 24.40 17.114 .923 .933
P2 24.40 17.114 .923 .933
P3 24.27 18.924 .609 .948
P4 24.27 18.638 .673 .945
P5 24.47 18.552 .778 .941
P6 24.47 18.552 .778 .941
P7 24.40 17.114 .923 .933
P8 24.27 18.924 .609 .948
P9 24.27 18.924 .609 .948
OUTPUT VALIDITAS DAN RELIABILITAS TINDAKAN
1. VALIDITAS
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total
P1 Pearson Correlation 1 .650** .213 .829** .213 .659** .650** .075 .213 .650** .719**
Sig. (2-tailed) .009 .446 .000 .446 .008 .009 .789 .446 .009 .003
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P2 Pearson Correlation .650** 1 .139 .784** .555* .207 1.000** .294 .139 1.000** .775**
Sig. (2-tailed) .009 .622 .001 .032 .459 .000 .287 .622 .000 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P3 Pearson Correlation .213 .139 1 .000 .400 .533* .139 .707** 1.000** .139 .658**
Sig. (2-tailed) .446 .622 1.000 .140 .041 .622 .003 .000 .622 .008
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P4 Pearson Correlation .829** .784** .000 1 .354 .452 .784** .167 .000 .784** .697**
Sig. (2-tailed) .000 .001 1.000 .196 .091 .001 .553 1.000 .001 .004
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P5 Pearson Correlation .213 .555* .400 .354 1 .213 .555* .354 .400 .555* .658**
Sig. (2-tailed) .446 .032 .140 .196 .446 .032 .196 .140 .032 .008
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Sig. (2-tailed) .008 .459 .041 .091 .446 .459 .091 .041 .459 .007
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P7 Pearson Correlation .650** 1.000** .139 .784** .555* .207 1 .294 .139 1.000** .775**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .622 .001 .032 .459 .287 .622 .000 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P8 Pearson Correlation .075 .294 .707** .167 .354 .452 .294 1 .707** .294 .639*
Sig. (2-tailed) .789 .287 .003 .553 .196 .091 .287 .003 .287 .010
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P9 Pearson Correlation .213 .139 1.000** .000 .400 .533* .139 .707** 1 .139 .658**
Sig. (2-tailed) .446 .622 .000 1.000 .140 .041 .622 .003 .622 .008
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
P10 Pearson Correlation .650** 1.000** .139 .784** .555* .207 1.000** .294 .139 1 .775**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .622 .001 .032 .459 .000 .287 .622 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Total Pearson Correlation .719** .775** .658** .697** .658** .666** .775** .639* .658** .775** 1
Sig. (2-tailed) .003 .001 .008 .004 .008 .007 .001 .010 .008 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. RELIABILITAS
Correlation Between Forms .874
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .933
Unequal Length .933
MASTER TABEL PENGETAHUAN , SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN TENTANG AUDIT MATERNAL-PERINATAL
NO IDENTITAS UMUR PENDIDIKAN PERTANYAAN PENGETAHUAN PERTANYAAN SIKAP
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah KET P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah KET
1 BIDAN 1 24 D-III 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup
2 BIDAN 2 25 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup
3 BIDAN 3 31 D-III 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup
4 BIDAN 4 24 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup
5 BIDAN 5 30 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Cukup
6 BIDAN 6 30 D-IV 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 Cukup 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 28 Cukup
7 BIDAN 7 24 D-III 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 Cukup 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 28 Cukup
8 BIDAN 8 32 D-III 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 31 Baik
9 BIDAN 9 29 D-III 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 Baik 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 26 Cukup
10 BIDAN 10 26 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32 Baik
11 BIDAN 11 27 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 31 Baik
12 BIDAN 12 23 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 30 Cukup
13 BIDAN 13 35 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28 Cukup
14 BIDAN 14 34 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 29 Cukup
15 BIDAN 15 30 D-III 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 Cukup 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 24 Cukup
16 BIDAN 16 26 D-III 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 35 Baik
17 BIDAN 17 26 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 Baik
18 BIDAN 18 26 D-IV 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 33 Baik
19 BIDAN 19 22 D-III 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Baik 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 31 Baik
20 BIDAN 20 31 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 32 Baik
21 BIDAN 21 23 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 32 Baik
22 BIDAN 22 27 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 Cukup
23 BIDAN 23 33 D-III 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Cukup
24 BIDAN 24 37 D-III 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 Cukup 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32 Baik
25 BIDAN 25 30 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 Baik
26 BIDAN 26 28 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 4 3 2 2 1 4 4 4 3 3 30 Cukup
27 BIDAN 27 33 D-III 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 34 Baik
28 BIDAN 28 22 D-III 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 33 Baik
29 BIDAN 29 37 D-III 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 Baik
30 BIDAN 30 26 D-III 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik 0 2 3 3 2 4 3 3 3 3 26 Cukup
NO IDENTITAS PENDIDIKAN PERTANYAAN TINDAKAN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah KET
1 BIDAN 1 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik
2 BIDAN 2 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik
3 BIDAN 3 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik
4 BIDAN 4 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Tidak Baik
5 BIDAN 5 D-III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak Baik
6 BIDAN 6 D-IV 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 6 Tidak Baik
7 BIDAN 7 D-III 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 5 Baik
8 BIDAN 8 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Baik
9 BIDAN 9 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik
10 BIDAN 10 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
11 BIDAN 11 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
12 BIDAN 12 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
13 BIDAN 13 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 Tidak Baik
14 BIDAN 14 D-III 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 Tidak Baik
15 BIDAN 15 D-III 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5 Tidak Baik
16 BIDAN 16 D-III 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Baik
17 BIDAN 17 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik
18 BIDAN 18 D-IV 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik
19 BIDAN 19 D-III 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 Baik
20 BIDAN 20 D-III 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Tidak Baik
21 BIDAN 21 D-III 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5 Baik
22 BIDAN 22 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
24 BIDAN 24 D-III 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 Baik
25 BIDAN 25 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Baik
26 BIDAN 26 D-III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak Baik
27 BIDAN 27 D-III 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Baik
28 BIDAN 28 D-III 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik
29 BIDAN 29 D-III 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tidak Baik
30 BIDAN 30 D-III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Baik
Frequencies Data Univariat
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Crosstabs Data Bivariat
Continuity Correctionb 7.739 1 .005
Likelihood Ratio 12.234 1 .000 .003 .003
Continuity Correctionb .124 1 .724
Likelihood Ratio .538 1 .463 .707 .364
Fisher's Exact Test .707 .364
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS
Nama : ADE SUZANA
NIM : 125102005
Tempat Tanggal Lahir : Serapuh, 30 Maret 1990
Agama : Islam
Nama Ayah : Alm. Ariaden
Nama Ibu : R. Damanik
Status di Keluarga : Anak Ke-tiga dari tiga Bersaudara
Alamat : Huta I Silau Malela, Kecamatan Gunung Malela
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1995 – 2001 : SD Muhammadiyah Kab. Simalungun
2. Tahun 2001 – 2004 : SLTP Perguruan Sultan Agung P. Siantar
3. Tahun 2004 – 2007 : SMA Perguruan Sultan Agung P. Siantar
4. Tahun 2007 – 2010 : D – III Akademi Kebidanan Henderson P. Siantar
DAFTAR PUSTAKA
Al-Assaf, AF. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta : EGC.
Depkes. RI. 2004. Modul Pengembangan Managemen Kinerja ( PMK ) Perawat dan Bidan, Jakarta : Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.
---. 2006. Pedoman Bimbingan Teknis Asuhan Kebidanan dan Perinatal, Jakarta : Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.
---. 2010. Pedoman Teknik Terpadu Audit Maternal-Perinatal di tingkat Dati II, Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Depkes Pusat Data dan Informasi. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008, Jakarta : Depkes RI.
Hartanto, Huriawati, Tiara M Nisa. 2005. Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN, Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan.
---. 2005. Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetrik Ginekologi dan KB, Jakarta : EGC.
Mubarak, wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Munijaya, AA. Gde. 2007. Manajemen Kesehatan, Jakarta : EGC.
Notoatmojdo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Jakarta Rineka Cipta.
---. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta : EGC.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep. Konsep yang ingin
diamati dan diukur melalui penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2002).
Kerangka konsep dari penelitian digambarkan sebagai berikut :
Variabel Independent Variabel Dependent
Skema 3. 1 Kerangka Konsep
Skema kerangka konsep diatas menjelaskan penelitian mengidentifikasikan
hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal Perintal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.
Pengetahuan
Bidan
Tindakan
Audit Maternal-Perintal dalam
meningkatkan
B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang
kebenarannya masih dangkal dan perlu diuji (Setiadi, 2007). Adapun hipotesis
dalam penelitian ini adalah
1. Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.
2. Ada hubungan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.
C. Definisi Opresional
Tabel 4. 1: Defenisi Operasional
No
. Variabel
Definisi
Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini bersifat analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang ada di RSU.
Muhammadiyah SUMUT.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menginakan total sampling
artinya semua populasi digunakan sebagai responden penelitian
(Notoatmodjo, 2007). Adapun jumlah sampel yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah sejumlah populasi yang peneliti peroleh yaitu sebanyak
34 orang.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara jl.
Mandala By Pass. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian di RSU.
Muhammadiyah Sumatera Utara adalah di RSU. Muhammadiyah belum pernah
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2012 sampai dengan
bulan juni tahun 2013.
E. Etika Penelitian
Peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika
yang berlaku. Prinsip dalam etika meliputi :
a. Informed Consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti
dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus
menghormati hak pasien.
b. Anominity (tanpa nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, bail informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008). Alat ukur yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner yaitu daftar
pertanyaan yang sudah disusun dengan baik, dimana responden dapat
memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Adapun
data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data didapat langsung pada
responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner dengan bentuk :
1. Pertanyaan tertutup atau berstruktur yaitu dimana kuesioner dibuat
sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau
menjawab pada jawaban yang sudah ada.
2. Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan memberi
cek (√) sesuai dengan yang diinginkan (A. Aziz, 2007). Kuesioner tersebut
disusun berdasarkan literatur untuk mengukur pengetahuan, sikap dan
tindakan responden.
Alat ukur dalam peneltian ini terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Data Demografi meliputi :
Umur dan pendidikan dengan pengkategorian pendidikan D-III
kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik
2. Kuesioner mengenai Pengetahuan Bidan tentang Audit maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang berjumlah 10 pertanyaan terdiri dari multiple choice dengan 2 pilihan jawaban
jawaban salah. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dikategorikan
tingkat pengetahuan responden dengan kriteria sebagai berikut
(Arikunto, 2000 dalam Tidora Manurung, 2010) :
a. Baik, bila nilai responden > 66,67% dari total nilai seluruh
pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore > 6
b. Cukup, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai
seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore 4 - 6.
c. Kurang, bila nilai responden < 33,33% dari total nilai seluruh
pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore < 4.
3. Kuesioner mengenai Sikap Ibu Hamil tentang Audit Maternal-Perinatal
dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari 10
pertanyaan dengan pertanyaan berupa lembar Checklist dengan menggunakan skala likert terdiri dari 4 pilihan jawaban sangat setuju,
setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan kriteria pemberian
nilai 4 untuk jawaban sangat setuju, nilai 3 untuk jawaban setuju, nilai
2 untuk jawaban tidak setuju dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak
setuju. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dikategorikan tingkat-
sikap responden dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2000 dalam
Tidora Manurung, 2010) :
a. Baik, bila nilai responden > 66,67% dari total nilai seluruh
pertanyaan tentang sikap, dengan total skore > 30
b. Cukup, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai
seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skore 20 - 30.
c. Kurang, bila nilai responden < 33,33% dari total nilai seluruh
4. Kuesioner mengenai Tindakan Ibu Hamil tentang Audit maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari 2
pilihan jawaban yaitu Ya atau Tidak dengan kriteria pemberian nilai 1
untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.
Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu :
a. Kategori baik, apabila dapat menjawab > 50% dari pertanyaan
yang diajukan
b. Kategori Kurang baik, apabila dapat menjawab ≤ 50% dari
pertanyaan yang diajukan (Mardiah, 2008)
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah menunjukan bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian validitas isi (content validity) yang terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan, 10 pertanyaan sikap, dan 10 pertanyaan tindakan yang dibuat
dengan berlandaskan teori dan dikonsulkan kepada dr. Alsyah Nasution dan Ibu
Juliani, SST. MARS dengan CVI (Conten Validity Index) pengetahuan 0,76,
CVI sikap 0,7 dan CVI tindakan 0,67.
Uji reliabilitas adalah ketepatan suatu alat ukur, uji reliabilitas dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan
sebagai alat ukur (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan melekukan kepada 15 responden kemudian dianalisis dengan komputerisasi.
Dari hasil analisis diperoleh r untuk pengetahuan 0,915, r sikap 0,946, dan r
H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian ini dilakukan menggunakan komputer dengan
Statistical Program for Social Science (SPSS) dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pengolahan data pada penelitian dilaksanakan dengan
tahap-tahap sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memeriksa kembali apakah ada jawaban responden atau hasil observasi yang ganda atau belum dijawab. Dari hasil penelitian ini
tidak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data.
b. Koding yaitu memberikan tanda agar memudahkan dalam pengolahan data.
c. Scoring yaitu memberikan nilai pada jawaban pertanyaan yang berupa angka. Pada penelitian ini untuk skore jawaban pengetahuan yaitu : apabila
jawaban benar, diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah diberi nilai 0.
Sikap di beri skor 5 untuk pernyataan sangat setuju, 4 untuk pernyataan
setuju, 3 untuk penyataan kurang setuju, 2 untuk pernyataan tidak setuju,
dan 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju. Sedangkan untuk tindakan
adalah 1 apabila pilihan tindakan ya, dan 0 apabila pilihan tindakan tidak.
2. Analisa Data
Data penelitian ini dianalisis secara Univariat dan Bivariat.
a. Analisa Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekwensi pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat ialah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan yang signifikan. Kedua variabel diuji dengan
menggunakan Chisquare dengan ketentuan :
1. Jika p < 0,05 maka H0 di tolak artinya signifikan atau ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara
didapat hasil penelitian tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan tentang
Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan jumlah responden 31 orang. Responden menjawab kuesioner yang
berbentuk pertanyaan dan pernyataan berjumlah 30 soal. Adapun hasil yang
didapat akan dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
A. Hasil Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berumur 22 tahun yaitu 8 orang (25,8%) dan
berpendidikan D – III Kebidanan yaitu 29 orang (93,5%).
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 (N=31)
Karakteristik Frekuensi Persentase
Usia 21 tahun 3 9,7
22 tahun 8 25,8
23 tahun 6 19,4
24 tahun 5 16,1
25 tahun 5 16,1
26 tahun 3 9,7
27 tahun 1 3,2
2. Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Dari hasil penelitian pada tabel 5.2 dibawah ini diperoleh bahwa
sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang
Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang (87,1%).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU.
Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Baik 26 83,9
Cukup 5 16,1
Kurang 0 0
3. Sikap Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang (54,8%).
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden Tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Sikap Frekuensi Persentase
Baik 14 45,2
Cukup 17 54,8
4. Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan
responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah benar yaitu 20 orang (64,5%).
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Audit Maternal-Perinatal
Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Tindakan Frekuensi Persentase
Benar 20 64,5
Tidak Benar 11 35,5
5. Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar
responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang (76,9%)
dengan p-value=0,003 (p-value < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan Bidan dengan
tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
P-6. Hubungan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar
pada responden dengan sikap baik yaitu 10 orang (71,4%). Nilai
probabilitas (p-value)=0,7. Karena ( p > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan
Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah
Sumatera Utara Tahun 2013
Tindakan
Total
P-value
Benar Tidak Benar
Sikap
Baik
Frekuensi 10 4 14
0,70
Persentase 71,4 28,6 100
Cukup
Frekuensi 10 7 17
B. Pembahasan
1. Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Dari hasil analisa pada tabel 5.2 diperoleh bahwa sebagian besar bidan
yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai
pengetahuan yang baik tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang (87,1%). Menurut
Notoatmojdo (2007) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
Pengetahuan juga diartikan sebagai hasil mengingat suatu hal, termasuk
mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja
maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau
pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Iqbal Mubarak, 2007).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bidan yang bekerja di RSU
Muhammadiyah Sumatera Utara sebagian besar sudah mengerti tentang
Audit Maternal-Perinatal dan tujuannya. Hasil ini diluar dugaan penullis dikarenakan sebagian besar bidan bukanlah salah seorang dari tim Audit Maternal-Perinatal namun para responden sebagian besar ialah pemberi layanan langsung pada kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini mungkin
terdapat kesalahan dalam pemberian kuesioner, penulis tidak melakukan
pengawasan secara intensif kepada responden yang akan mengisi kuesioner.
Besar kemungkinan para responden menjawab secara bekerja sama dengan
teman yang sebelumnya telah menjadi anggota tim Audit di RSU
2. Distribusi Sikap Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal
untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang (54,8%).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia sikap berarti perbuatan yang
berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Menurut Notoatmojdo (2007)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Maka dalam penelitian ini, bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai keyakinan
yang cukup positif terhadap program Audit Maternal-Perinatal itu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Depkes (2010) bahwa Audit Maternal Perinatal merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan pembahasan
kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai
pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dimasa yang akan
datang.
3. Distribusi Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan
responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik yaitu 20 orang (64,5%). Hal ini
berarti menyatakan bahwa sudah ada pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah
Sumatera Utara.
Tindakan terwujud memerlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga
diperlukan faktor pendukung (support) dari berbagai pihak (Iqbal, 2007). Dalam penelitian ini menurut penulis responden menjelaskan adanya
pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara ini dikarenakan
adanya fasilitas yang mendukung, seperti telah adanya tim Audit, adanya
dukungan fasilitas Rumah Sakit kepada tim Audit, serta adanya kegiatan
pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan bidan dalam rangka meningkatkan mutu
4. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar pada
responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang (76,9%)
dengan p-value=0,003 (p-value < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan
tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara. Pernyataan tersebut sesuai dengan
hasil penelitian Afni (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan tindakan, namun penelitian Afni menunjukan
hubungan pengetahuan pasangan usia subur dengan tindakan pemakaian alat
kontrasepsi. Maka semakin baik pengetahuan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA maka akan semakin baik pula pelaksanaan kegiatan tim Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, hal ini dikarenakan bidan merupakan salah
5. Hubungan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada
responden dengan sikap baik yaitu 10 orang (71,4%). Nilai probabilitas ( p-value)=0,7. Karena (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini sesuai pendapat Mubarak (2007) yang menyatakan
suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over bihavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas.
Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari berbagai pihak. Misalnya dari petugas, suami atau istri, orang tua atau
mertua, teman dan lain-lain. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian Parinduri (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan
antara sikap dengan tindakan, namun penelitian parinduri menjelaskan
hubungan sikap ibu dengan tindakan pemberian imunisasi Hepatitis B pada
bayi 0-11 bulan. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai menurut Newcomb
(seorang ahli psikologis social) dalam Notoatmodjo (2007) yang
menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak. Hasil ini dikarenakan pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tidak sepenuhnya dilakukan oleh
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar baik
2. Sikap responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar cukup
3. Tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik
4. Ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan
tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
B. Saran
1. Disarankan bagi bidan agar mempertahankan pemberian pelayanan kesehatan
ibu dan anak dan diusahakan untuk lebih meningkatkan sikap terhadap
program Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
2. Bagi RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, agar meningkatkan sarana dan
prasarana yang dapat membantu tim Audit dan membatu bidan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak
3. Bagi Peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan ulang pengambilan data
penelitian menggunakan kuesioner. Penulis menyarankan lebih ke observasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit Maternal-Perinatal 1. Pengertian
Menurut kamus ringkas kedokteran Stedman audit adalah tinjauan atau analisis resmi dari suatu kumpulan data, khususnya catatan fisikal. Maternal
adalah berkaitan dengan atau berasal dari ibu. Perinatal adalah terjadi selama, atau berkenaaan dengan periode sebelum, selama, atau setelah waktu kelahiran.
Audit maternal perinatal adalah menceritakan kronologis atau membuka kasus (kesakitan dan kematian ibu dan perinatal) oleh penolong dihadapan
teman sejawat, pembina dan nara sumber dengan tujuan untuk mencari
penyebab terjadinya kasus untuk dipelajari dan dicarikan upaya pencegahan
agar kasus itu tidak terulang kembali (Depkes, 2006).
Kegiatan Audit Maternal-Perinatal yang dilakukan harus menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait, baik individu
maupun institusi. Sebelum audit dilakukan, harus ditekankan kembali kepada
pihak yang terkait bahwa kegiatan ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan
hukum (bukti dalam persidangan) maupun untuk kepentingan lainnya selain
hanya untuk kajian terhadap kasus (Depkes, 2010).
2. Azas
Prinsip atau azas yang mutlak dalam kegiatan AMP ini adalah :
a. No Name (tidak menyebutkan identitas)
Seluruh informasi mengenai identitas kasus maupun petugas dan
institusi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada Ibu dan
neonatal yang meninggal akan di anonimkan (no name) pada saat proses penelaahan kasus.
b. No shame (tidak dipermalukan)
Jika seluruh identitas telah dihilangkan, maka kemungkinan kegiatan
AMP berpotensi mempermalukan petugas atau institusi kesehatan dapat
diminimalkan.
c. No Blame (tidak menyalahkan)
Tidak adanya identitas pada saat pengkajian kasus dilakukan, potensi
menyalahkan dan menghakimi (blaming) petugas atau institusi kesehatan dapat dihindari. Penganoniman juga diharapkan dapat
membuat petugas kesehatan yang memberikan pelayanan bersedia
untuk lebih terbuka dan tidak menyembunyikan informasi yang
ditakutkan dapat menyudutkan petugas tersebut.
d. No Pro Justisia (tidak untuk kepentingan peradilan)
Seluruh informasi yang diperoleh dalam kegiatan AMP ini tidak dapat
digunakan sebagai bahan bukti di persidangan (no pro justisia). Seluruh informasi adalah bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk
keperluan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan maternal dan
e. Pembelajaran
Salah satu upaya AMP untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
maternal dan perinatal/neonatal adalah melalui pembelajaran yang
dapat bersifat : individual, kelompok terfokus, maupun massal
berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan oleh pengkaji kepada seluruh
komunitas pelayanan KIA.
3. Persiapan dan Pelaksanaan AMP a. Persiapan
1) Pembentukan Tim AMP :
• Tim manajemen
• Tim pengkaji
• Tim komunitas pelayanan
2) Orientasi Tim AMP
Sebelum dilaksanakan kegiatan AMP, perlu dilakukan orientasi
terlebih dahulu untuk seluruh pelaksanaan kegiatan AMP ini (baik
Tim Manajemen maupun Tim Pengkaji) mengenai filosofi dan
pengertian AMP, mekanisme kerja, metodologi serta tugas-tugas
pelaksana.
3) Pelatihan Pengumpulan dan Pelaporan Data
Pelatihan ini ditujukan kepada para bidan koordinator/ bidan
Puskesmas/ bidan RS dan dokter penanggungjawab pelayanan RS
4) Pelatihan Tim Pengkaji
Sebelum melaksanakan pengkajian kasus, tim pengkaji akan
mendapat pelatihan untuk menganalisa kasus kematian. Dalam
melakukan analisa, akan dipakai Form Pengkaji dan Form
Ringkasan Pengkaji. Untuk mengisi kedua form tersebut, calon
anggota tim pengkaji akan memperoleh pelatihan.
b. Pelaksanaan
Langkah 1 : Identifikasi Kasus Kematian dan Pelaporan Data Kematian
• Kematian Maternal : kematian wanita yang sedang dalam keadaan
hamil, melahirkan, atau dalam masa nifas dan tidak termasuk
kematian karena kecelakaan atau kejadian insidental.
• Kematian Perinatal/Neonatal : kematian bayi usia 0 sampai 28
hari
• Permintaan Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal : setelah
diketahui adanya kejadian kematian, penanggungjawab Tim AMP
akan meminta data kematian kepada Pimpinan Fasilitas
Pelayanan (untuk kejadian di puskesmas dan rumah sakit). Data
laporan dalam bentuk tertulis pada fotmulir yang telah disediakan
Tim AMP.
• Pengiriman Berkas Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal
Langkah 2 : Registrasi dan Anonimasi
Berkas laporan akan diterima oleh Sekretariat AMP dan dilaporkan
kepada kepada Koodinator Tim manajemen AMP untuk dikaji
akan di dokumentasikan dalam Buku Register Kematian
Maternal/Perinatal/Neonatal dan dijaga kerahasiaannya. Registrasi
diikuti kegiatan anonimasi yaitu proses pemberian nomor kode
kasus dan menghilangkan seluruh identitas pasien, pemberi layanan
kesehatan, serta institusi kesehatan yang terkait.
Langkah 3 : Pemilihan Kasus dan Pengkajiannya, serta Penjadwalan Pengkajian
Untuk kasus kematian maternal, tim pengkaji minimal yang
diperlukan adalah 1 dokter spesialis kebidanan, 1 Bidan
senior/kompeten, dan 1 staf unit KIA Kabupaten/Kota.
Untuk kasus kematian Perinatal/Neonatal, tim pengkaji kasus
maternal ditambah 1 dokter spesialis anak.
Langkah 4 : Penggandaan dan Pengiriman Bahan Kajian
Penggandaan berkas hanya boleh dilakukan setelah proses
anonimasi selesai dilakukan. Bahan kajian yang telah digandakan
dikirim dalam bentuk arsip kepada Pengkaji Internal serta Eksternal
beberapa hari sebelum pelaksanaan pengkajian.
Langkah 5 : Pertemuan Pengkajian Kasus
• Analisis kematian
Aspek medis : penilaian awal, pengenalan
masalah/penegakan diagnosis, rencana tatalaksana, monitoring,
hingga upaya resusitasi sejak pasien bersentuhan dengan petugas
kesehatan hingga terjadinya kegawatdaruratan hingga akhirnya
Aspek non-medis : hal yang berkaitan dengan pasien
(masalah pribadi pasien, keluarga, dan masyarakat termasuk
masalah sosial dan ekonomi), masalah administratif/sistem
kesehatan, termasuk masalah rujukan (transportasi,
keterjangkauan pembiayaan, fasilitas kesehatan, kurangnya
petugas yang mendapat pelatihan pada kasus tersebut.
• Klasifikasi penyebab kematian
Penyebab kematian maternal dikelompokkan dalam:
− Kematian maternal langsung
− Kematian maternal tidak langsung
− Kematian insidental
− Kematian maternal lanjut
Penyebab kematian Perinatal (umur 0-6 hari) dibagi dalam:
− Penyebab utama neonatus
− Penyebab lain neonatus
− Penyebab utama ibu
− Penyebab lain ibu
− Kondisi perinatal lainnya
Penyebab kematian Neonatus (> 7) hari dibagi dalam:
− Penyebab langsung
− Penyebab antara
− Penyebab dasar
Sasaran rekomendasi perlu dirumuskan dengan rinci apakah
ditujukan pada masyarakat, petugas keshatan, pimpinan
pelayanan kesehatan, atau para pembuat kebijakan.
Langkah 6 : Pendataan dan Pengolahan Hasil Kajian
Data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua : data
identitas dan data kejadian kematian.
Untuk setiap kejadian kematian Maternal, Perinatal/Noenatal Tim
pengkaji menyimpulkan hal-hal tersebut di bawah ini:
• Diagnosis penyebab kematian
• Komorbiditas apa saja yang ada
• Komplikasi apa saja yang terjadi
• Peningkatan pemenuhan standar pelayanan
• Masalah dalam area klinis
• Masalah dalam area rujukan
• Akar penyebab masalah yang dapat dicegah
• Akar penyebab masalah yang dapat dicegah dalam area rujukan
• Rekomendasi spesifik yang dapat dilakukan oleh kelompok
dalam komunitas pelayanan
Langkah 7 : Pemanfaatan Hasil Kajian
Hasil kajian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran/
4. Pemantauan dan Evaluasi
Proses penyelenggaraan AMP perlu dimonitor dan dievaluasi untuk
memastikan bahwa tujuan untuk pembelajaran bagi seluruh anggota
komunitas pelayanan dapat tercapai. Untuk dapat melakukan monitoring
dan evaluasi yang efektif diperlukan adanya :
1. Indikator
• Indikator Input : ketersediaan surat penetapan tentang pembentukan
tim AMP, bidan koordinator, dan dana tahunan
• Indikator Proses : ketepatan waktu pelaporan, pengiriman berkas,
pengisian masing-masing formulir, pertemuan pengkajian, dan
kehadiran anggota.
• Indikatior Output : baru dapat ditentukan setelah slesai proses
pengkajian (pembelajaran individula, kelompok, dan massal)
• Indikator Outcome : persentase peringkat pemenuhan standar
pelayanan maternal perinatal/neonatal, Angka kematian ibu, Angka
kematian perinatal/neonatal, case falidity rate dari tiap jenis komplikasi utama baik maternal (misalnya perdarahan) maupun
perinatal/ neonatal (misalnya asfiksia).
2. Target
Besarnya pencapaian indikator yang ditetapkan untuk dicapai dalam
3. Data dan Pelaporan
4. Supervisi fasilitatif
Tujuan dilakukannya supervisi fasilitatif ialah :
• Mengidentifikasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim
yang di supervisi dalam melakukan rangkaian kegiatan AMP
• Memberikan bantuan teknis
• Menghimpun bahan-bahan yang diperlukan bagi penyusunan
laporan berkala AMP.
B. Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Menurut A.F. Al-Assaf (2009) menyatakan bahwa mutu dapat berarti suatu
cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling
efisien dan efektif dengan penekanan untuk memuaskan pelanggan. Mutu juga
merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai, mudah dijangkau dan
aman sehingga harus terus menerus dievaluasi dan ditingkatkan.
Dalam Depkes (2004) menyebutkan peningkatan mutu adalah proses suatu
kinerja atau mutu baru yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan
dengan mengidentifikasi indikator kunci dalam pelayanan tersebut.
Sehingga sebuah mutu dapat diukur. Sesuai pernyataan A.F. Al-Assaf
(2009) suatu sistem biasanya terdiri atas tiga komponen : input (stuktur) dapat diukur. Input meliputi kualitas petugas, suplai, perlengkapan, dan sumber daya
fisik. Mutu dalam menjalankan proses juga dapat diukur, seperti prosedur
diagnosis, terapeutik dan perawatan pasien. Hal yang sama juga berlaku bagi
proses dan outcome memiliki karakteristik mutu tertentu yang dapat diukur dan penting dalam mengukur mutu pada suatu sistem.
Adapun dalam Depkes (2004) kerangka konseptual dan langkah-langkah
penerapan peningkatan mutu baik dengan pendekatan struktur, proses dan hasil
ialah sebagai berikut :
1. Pendekatan struktur adalah berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam
organisasi dan manajemen termasuk komitmen dimana, prosedur,
kebijakan, sarana, dan prasarana fasilitas diberikannya pelayanan.
2. Pendekatan proses adalah semua metode dengan cara bagaimana
pelayanan dilaksanakan.
3. Pendekatan hasil adalah pelaksanaan kegiatan perlu di perjelas karena
menyangkut manusia seberapa besar tingkat komitmen dan akuntabilitas
seseorang untuk melakukan kegiatan agar dapat menghasilkan pelayanan
yang bermutu tinggi.
Dengan demikian mutu pelayanan kesehatan adalah kepatuhan terhadap
standar yang telah ditetapkan dalam setiap upaya yang diselenggarakan secara
sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok dan masyarakat (Saifuddin,
2002).
Standar penting karena merupakan alat untuk menerjemahkan mutu ke
dalam istilah operasional dan menjaga setiap orang dalam sistem (pasien,
penyedia layanan, tenaga pendukung, pimpinan) agar dapat
batas merupakan elemen yang membuat suatu sistem jaminan mutu bekerja
dalam suatu cara yang terukur, objektif, dan kualitatif (A.F. Al-Assaf, 2009).
Menurut Sarwono (2002) peningkatan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak dituliskan dengan memantau program kesehatan Ibu, dewasa ini
digunakan indikator cakupan, yaitu cakupan layanan antenatal (K1 untuk akses
dan K4 untuk kelengkapan layanan antenatal), cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan cakupan kunjungan noenatus/nifas. Untuk itu, sejak awal tahun
1990-an telah digunakan alat pemantau berupa Pemantauan Wilayah
Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA), yang mengikuti jejak program imunisasi.
Walau demikian, disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum cukup
memberikan gambaran untuk menilai kemajuan uapaya menurunkan AKI.
Mengingat bahwa mengukur AKI, sebagai indikator dampak, secara berkala
dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak raslistis, maka para pakar dunia
menganjurkan pemakaian indikator praksis atau indikator outcome. Indikator tersebut antara lain:
• Cakupan penanganan kasus obstetri
• Case faladity rate kasus obstetri yang ditangani
• Jumlah kematian absolut
• Penyebaran fasilitas pelayanan obstetri yang mampu PONEK dan PONED
• Persentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah.
Indikator gabungan tersebut akan lebih banyak digunakan, agar pemantauan
Adapun tujuan pelayanan kesehatan ibu dan anak :
1. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu. Kegiatan ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu
selama kehamilan, bersalin, nifas, dan menyusui.
2. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi
dan pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Tujuan ini di tingkat Puskesmas harus dijabarkan lagi sesuai dengan
masalah kesehatan masyarakat dan faktor resiko yang berkembang di
Wilayahnya (Munijaya, 2004).
Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan AKI dan AKP setiap
Rumah Sakit Pemeritah maupun Swasta, telah dicanangkan gagasan untuk
meningkatkan mutu pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Bayi. Dengan konsep ini diharapkan dapat
meningkatkan aktifitas semua unsur dalam masyarakat yang peduli terhadap
kesehatan ibu dan bayinya.
1. Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu Kesehatan Ibu dan Anak
pada masyarakat.
a. Mendekatkan fasilitas kesehatan tingkat Puskesmas dan Puskesmas
pembantu di tengah masyarakat sehingga memudahkan masyarakat
memanfaatkannya.
b. Menempatkan bidan di desa dengan kemampuan fasilitas dan tugas
c. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan mengadakan
Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Anak.
d. Tingkat keterampilan dan fasilitas pelayanan kesehatan dimana Rumah Sakit Umum pusat pada setiap propinsi, sebagai pusat rujukan
konfrehensif dan Rumah Sakit kabupaten ditambah 4 dokter spesialis pokok yaitu spesialis bedah anak, penyakit dalam, obstetri dan
ginekologi.
e. Tingkat puskesmas dipimpin oleh seorang atau lebih dokter, kemampuan dalam memberikan pelayanan Obstetrik dan Neonatus Esensial komprehensif.
f. Penempatan bidan di desa, direncanakan dapat menggantikan ”dukun” dan dapat melakukan pertolongan persalinan dengan resiko rendah
dengan mempergunakan “patograf WHO” yang jumlahnya sekitar
95% dari semua persalinan.
g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan tatap muka melalui posyandu dan meningkatkan gerakan sayang ibu melalui masyarakat.
2. Peran Bidan dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak : a. Pengawasan hamil meliputi :
• Identifikasi kehamilan resiko rendah, meragukan atau tinggi.
• Hamil dengan resiko rendah dapat ditolong di tempat dengan
mempergunakan patograf WHO.
• Hamil meragukan perlu konsultasi ke pukesmas atau dokter
spesialis.
• Kehamilan dengan resiko tinggi harus dirujuk sehingga