• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Bidan Terhadap Asuhan Kebidanan Pasien Paska Persalinan Di Ruang Rawat Inap RSUP H. Adam Malik & RS Jejaring Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Bidan Terhadap Asuhan Kebidanan Pasien Paska Persalinan Di Ruang Rawat Inap RSUP H. Adam Malik & RS Jejaring Medan"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Hasil Tesis Magister

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN TERHADAP ASUHAN KEBIDANAN

PASIEN PASKA PERSALINAN DI RUANG RAWAT INAP RSUP H. ADAM MALIK & RS JEJARING MEDAN

OLEH

ARIES MISRAWANY

PEMBIMBING

Dr. YUSUF R. SURBAKTI, SpOG (K) Dr. RUSLI P. BARUS, SpOG (K)

PENGUJI

Dr. NAZARUDDIN JAFFAR, SpOG (K) Dr. YOSTOTO B. KABAN, SpOG (K) Dr. SARAH DINA, M.Ked. (OG), SpOG (K)

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK/RS PIRNGADI

(2)

PENELITIAN INI DI BAWAH BIMBINGAN TIM 5

PEMBIMBING : Dr. Yusuf R. Surbakti. SpOG (K)

Dr. Rusli P Barus, SpOG (K)

PENYANGGAH : Dr. Nazaruddin Jaffar, SpOG (K)

Dr. Yostoto B Kaban, SpOG (K)

Dr. Sarah Dina, Mked (OG), SpOG

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat

untuk mencapai gelar kedokteran Magister Kedokteran

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Ridha dan Karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Magister Kedokteran Klinis Obstetri dan Ginekologi. Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN

TERHADAP ASUHAN KEBIDANAN

PASIEN PASKA PERSALINAN DI RUANG RAWAT INAP

RSUP H. ADAM MALIK & RS JEJARING MEDAN

Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

(5)

Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran dan Magister Kedokteran Klinis Obstetri dan Ginekologi USU Medan.

2.

3.

Prof. Dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG (K), Ketua Departemen Obstetri dan

Ginekologi FK-USU Medan; DR.Dr M. Fidel Ganis Siregar,SpOG(K),

Sekretaris Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Dr.

Henry Salim Siregar, SpOG (K), Ketua Program Studi Dokter Spesialis

Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Dr. M. Rhiza Z. Tala, SpOG (K),

Sekretaris Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

FK-USU Medan, guru-guru besar saya Prof. Dr. M. Jusuf Hanafiah, SpOG (K);

Prof. Dr. Djafar Siddik, SpOG (K); Prof. Dr. Hamonangan Hutapea, SpOG

(K); Prof. DR. Dr. M. Thamrin Tanjung, SpOG (K); Prof. Dr. R. Haryono

Roeshadi, SpOG (K); Prof. Dr. T. M. Hanafiah, SpOG (K); Prof. Dr. Budi R.

Hadibroto, SpOG (K);Prof. Dr. M. Fauzie sahil, SpOG (K), dan Prof. Dr.

Daulat H. Sibuea, SpOG (K); yang secara bersama-sama telah

berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan dokter

spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

Dr.Yusuf Surbakti ,SpOG(K) yang telah memberikan pengarahan

kepada saya dalam melakukan penelitian ini sekaligus sebagai

pembimbing utama saya bersama dengan Dr.Rusli P. Barus, SpOG(K)

yang telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk

membimbing, memeriksa dan melengkapi penulisan tesis ini hingga

(6)

4. Dr. Nazaruddin Jaffar, SpOG (K), Dr. Yostoto B. Kaban, SpOG (K) dan Dr. Sarah Dina, MKed(OG), SpOG(K) selaku tim penyanggah dan nara sumber dalam penulisan tesis ini, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan tesis ini.

5. Prof. Dr. Budi Hadibroto, SpOG (K), selaku Bapak Angkat saya selama menjalani masa pendidikan ini, yang telah banyak mengayomi, membimbing dan memberikan nasehat-nasehat bermanfaat kepada saya dalam menghadapi masa-masa sulit selama pendidikan.

6. Dr. Christofel L.Tobing, SpOG(K), selaku pembimbing minireferat Magister saya yang berjudul ”Farmakoterapi Pada Kehamilan”.

7. Kepada Dr. Surya Dharma, MPH yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyelesaian uji statistik tesis ini.

8. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU/ RSUP H. Adam Malik- RSUD Dr. Pirngadi Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik saya sejak awal hingga akhir pendidikan.

9. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan dan Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan Magister Kedokteran Klinis Obstetri dan Ginekologi di departemen Obstetri dan Ginekologi.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik guru-guru saya.

10. Kepada teman sejawat, Asisten Ahli, Dokter Muda, Bidan, Paramedis, karyawan/karyawati, dan pasien-pasien yang telah ikut membantu dan bekerjasama dengan saya dalam menjalani pendidikan Magister Kedokteran Klinis Obstetri dan Ginekologi di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU/RSUP H. Adam Malik

Tiada kata yang dapat saya ucapkan selain rasa syukur dan sembah sujud

kepadaTuhan Yang Maha Esa serta hormat dan terima kasih yang tidak terhingga

(7)

yang telah membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan penuh kasih sayang dari masa kanak-kanak hingga kini, memberi contoh yang baik dalam menjalani hidup serta motivasi selama mengikuti pendidikan ini.

Khususnya kepada suami saya Dr Nilwan Arif yang sangat saya hormati dan sayangi dan anak-anak saya yang sangat saya kasihi dan cintai; Savira Laniari Putri, Kevin Rhesa Putra, Jasmine Raisa Rizky Putri, M. Raja Alamsyah Putra, Faridz Fadillah,dan Farell Fatin Favian terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan dan diiringi permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya karena kesibukan menyelesaikan tugas-tugas di pendidikan ini, tugas saya sebagai istri dan ibu sedikit terabaikan. Tanpa pengorbanan, doa dan dukungan dari suami dan anak-anak saya tercinta, tidak mungkin tugas-tugas ini dapat saya selesaikan.

K

Akhirnya kepada seluruh keluarga handai tolan yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materil, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

epada kedua saudara kandung saya, Beatris Naini SH dan Leonisa

Sawitri Amd, terima kasih atas bantuan doa dan dukungan kepada saya

selama menjalani pendidikan .

Medan, Juli 2014

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ………... 2

1.3.1. Tujuan Umum ………...………….. 2

1.3.2. Tujuan Khusus ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Definisi Paska Persalinan ... 5

2.2. Perubahan Aspek Anatomi ... 6

(9)

2.4. Dasar Hukum dan Aspek Kinerja Bidan Berkualitas .... 8

2.5. Kerangka Konsep ... 14

BAB III. METODE PENELITIAN ... 15

3.1. Desain Penelitian ... 15

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ………... 15

3.2.1. Tempat Penelitian ... 15

3.2.2. Waktu Penelitian ... 15

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 15

3.3.1. Populasi Penelitian ... 15

3.3.2. Sampel ... 16

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ……… 17

3.4.1. Kriteria Inklusi ... 17

3.4.2. Kriteria Eksklusi ... 17

3.5. Metode Pengumpulan Data ……….... 17

3.6. Instrumen Penelitian ... 17

3.7. Aspek Pengukuran ... 18

3.7.1. Pengetahuan ... 18

(10)

3.7.3. Tindakan ... 19

3.8. Etika Penelitian ... 19

3.9. Pengolahan Data Dan Analisa Statistik ... 20

3.10. Defenisi Operasional ... 20

3.10.1. Pengetahuan ... 20

3.10.2. Sikap ... 20

3.10.3. Tindakan ... 20

3.10.4. Usia ... 20

3.10.5. Lama bekerja ... 20

3.10.6. Pendidikan ... 20

3.10.7. Pelatihan ... 20

3.11. Alur Penelitian ... 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1. Kesimpulan ... 34

5.2. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS) .. 6

Tabel 4.1.Tabel Distribusi Karakteristik Sampel Penelitian ... 22

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Tingkat Pengetahuan Sampel Penelitian.... 25

Tabel 4.3. Tabel Distribusi Tingkat Sikap Sampel Penelitian... 25

Tabel 4.4. Tabel Distribusi Tingkat Tindakan Sampel Penelitian... 26

Tabel 4.5. Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan, sikap

dan tindakan bidan ... 27

Tabel 4.6. Hubungan lama kerja dengan tingkat pengetahuan, sikap

dan tindakan bidan ... 28

Tabel 4.7. Hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan, sikap

dan tindakan bidan ... 30

Tabel 4.8. Hubungan pelatihan dengan tingkat pengetahuan, sikap

(12)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN BIDAN TERHADAP ASUHAN KEBIDANAN

PASIEN PASKA PERSALINAN DI RUANG RAWAT INAP RSUP H. ADAM MALIK & RS JEJARING MEDAN

Misrawany A

Jaffar N, Kaban YB, Dina S , Surbakti YR, Barus RP

Departemen Obstetridan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP H Adam Malik Medan

ABSTRAK

Latar Belakang: Paska persalinan adalah masa yang paling penting untuk melakukan pemantauan optimal karena risiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Harus ada asuhan kebidanan yang optimal dan maksimal untuk wanita paska persalinan dengan dukungan pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan yang baik.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan terhadap asuhan kebidanan pasien paska persalinan di RSUP.H.Adam Malik dan RS.Jejaring Medan.

Metode:Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional yang

bertempat di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP H.Adam Malik Medan dan RSUD Jejaring Medan, bulan November sampai April tahun 2014. Setelah informed consent pada sampel, dilakukan wawancara berdasarkan kuesioner untuk selanjutnya ditabulasi dan dianalisis dengan komputerisasi.

Hasil: Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan tergolong baik (masing-masing 88%, 82%, 79%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, tingkat pendidikan, pelatihan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan para bidan. Hanya ditemukan hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan sikap para bidan (p=0,003).

Diskusi: Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan yang baik dalam penelitian ini didukung oleh lingkungan kerja yaitu di Rumah Sakit yang mengharuskan bidan untuk melakukan perawatan paska persalinan.

(13)

DESCRIPTION OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND ACTIONS OF MIDWIFE CARE OF HOSPITALIZATION OBSTETRIC POSTPARTUM PATIENTS IN RSUP H. ADAM MALIK & OTHER MESH

HOSPITAL

Misrawany A

Jaffar N, Kaban YB, Dina S , Surbakti YR, Barus RP

Department of Obstetrics and Gynecology

Faculty of Medicine Universitas Sumatera Utara

RSU H Adam Malik Medan

ABSTRACT

Background: The postpartum period is the crucial period with high morbidity and mortality that need optimal monitoring. There should be an optimal postpartum care by midwife, ensured by good knowledge, attitudes, and actions of midwife.

Purpose: To describe the knowledge, attitudes, and actions of postpartum care by midwife in Adam Malik General Hospital and networking hospital in Medan.

Methods: This study is a descriptive study with cross sectional design, conducted in Department of Obstetrics and Gynecology Adam Malik General Hospital and networking hospital in November to April 2014. After informed consent, case and control samples, conducted interviews based questionnaire for further tabulated and analyzed by computerized.

Results: The level of knowledge, attitudes, and actions quite good midwife (respectively 88%, 82%, 79%). There is no significant relationship between age, education level, training, attitudes, and actions of the midwife. There is significant association between length of employment with the attitude of the midwives (p=0.003).

Discussion: The level of knowledge, attitudes, and actions are considered good because samples were taken in General Hospital.

(14)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN BIDAN TERHADAP ASUHAN KEBIDANAN

PASIEN PASKA PERSALINAN DI RUANG RAWAT INAP RSUP H. ADAM MALIK & RS JEJARING MEDAN

Misrawany A

Jaffar N, Kaban YB, Dina S , Surbakti YR, Barus RP

Departemen Obstetridan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP H Adam Malik Medan

ABSTRAK

Latar Belakang: Paska persalinan adalah masa yang paling penting untuk melakukan pemantauan optimal karena risiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Harus ada asuhan kebidanan yang optimal dan maksimal untuk wanita paska persalinan dengan dukungan pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan yang baik.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan terhadap asuhan kebidanan pasien paska persalinan di RSUP.H.Adam Malik dan RS.Jejaring Medan.

Metode:Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional yang

bertempat di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP H.Adam Malik Medan dan RSUD Jejaring Medan, bulan November sampai April tahun 2014. Setelah informed consent pada sampel, dilakukan wawancara berdasarkan kuesioner untuk selanjutnya ditabulasi dan dianalisis dengan komputerisasi.

Hasil: Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan tergolong baik (masing-masing 88%, 82%, 79%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, tingkat pendidikan, pelatihan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan para bidan. Hanya ditemukan hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan sikap para bidan (p=0,003).

Diskusi: Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan yang baik dalam penelitian ini didukung oleh lingkungan kerja yaitu di Rumah Sakit yang mengharuskan bidan untuk melakukan perawatan paska persalinan.

(15)

DESCRIPTION OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND ACTIONS OF MIDWIFE CARE OF HOSPITALIZATION OBSTETRIC POSTPARTUM PATIENTS IN RSUP H. ADAM MALIK & OTHER MESH

HOSPITAL

Misrawany A

Jaffar N, Kaban YB, Dina S , Surbakti YR, Barus RP

Department of Obstetrics and Gynecology

Faculty of Medicine Universitas Sumatera Utara

RSU H Adam Malik Medan

ABSTRACT

Background: The postpartum period is the crucial period with high morbidity and mortality that need optimal monitoring. There should be an optimal postpartum care by midwife, ensured by good knowledge, attitudes, and actions of midwife.

Purpose: To describe the knowledge, attitudes, and actions of postpartum care by midwife in Adam Malik General Hospital and networking hospital in Medan.

Methods: This study is a descriptive study with cross sectional design, conducted in Department of Obstetrics and Gynecology Adam Malik General Hospital and networking hospital in November to April 2014. After informed consent, case and control samples, conducted interviews based questionnaire for further tabulated and analyzed by computerized.

Results: The level of knowledge, attitudes, and actions quite good midwife (respectively 88%, 82%, 79%). There is no significant relationship between age, education level, training, attitudes, and actions of the midwife. There is significant association between length of employment with the attitude of the midwives (p=0.003).

Discussion: The level of knowledge, attitudes, and actions are considered good because samples were taken in General Hospital.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Periode paska persalinan atau masa nifas merupakan masa yang penting

yang melibatkan peran ibu dan rentan terhadap kematian. Paska persalinan

merupakan hal yang perlu diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan

bayi di Indonesia.

Paska persalinan juga merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan untuk selalu melakukan pemantauan. Karena

pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai

masalah yang berlanjut pada komplikasi paska persalinan seperti sepsis puerperalis,

cacat, bahkan sampai kematian.

1,2,3

Pelayanan pada paska persalinan yang tidak sesuai dengan harapan ibu

dapat menyebabkan masalah psikologis. Masalah psikologis pada paska persalinan

bukanlah merupakan komplikasi yang jarang ditemukan. Masalah ini dapat dihindari

dengan adanya dukungan sosial serta dukungan pelaksana pelayanan kesehatan

pada paska persalinan.

4,5,6

1,2,3,4,5,7,8,9

Kanotra dkk. (2007), menganalisis data di 10 negara bagian pada tahun 2000

untuk mengetahui tantangan yang dihadapi wanita dari 2-9

bulan pertama setelah persalinan. Dari penelitian tersebut didapatkan dukungan

sosial menempati urutan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan menyusui,

pengetahuan perawatan bayi yang tidak memadai, depresi, lama perawatan,

(17)

Kegiatan perawatan di rumah sakit meliputi mobilisasi dini, perawatan

payudara, pemberian ASI pada bayi. Mobilisasi dini merupakan hal yang penting

dalam periode paska bedah.

Kepuasan pasien terhadap asuhan kebidanan yang dilaksanakan oleh bidan

merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan.

Mengingat pentingnya adaptasi pada masa ini maka bidan diharapkan dapat

menyediakan asuhan kebidanan dengan baik, memberikan pengetahuan, sikap dan

tindakan tentang perawatan ibu dan bayi kepada ibu paska persalinan. Oleh karena

itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan bidan

terhadap asuhan kebidanan pasien pada paska persalinan.

1

1,3,6

1.2.Rumusan Masalah

Bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan bidan terhadap asuhan

kebidanan pasien paska persalinan di ruang rawat inap.

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh informasi tentang hubungan tingkat pengetahuan, sikap

dan tindakan dengan karakteristik bidan terhadap asuhan kebidanan pasien paska

persalinan di ruangan.

1.3.1 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan karakteristik bidan bidan terhadap

asuhan kebidanan pasien paska persalinan di ruang rawat inap RSUP H. Adam

(18)

b. Untuk mengetahui hubungan sikap dan karakteristik bidan terhadap asuhan

kebidanan pasien paska persalinan di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik dan

RS jejaring Medan.

c. Untuk mengetahui hubungan tindakan dan karakteristik bidan terhadap asuhan

kebidanan pasien paska persalinan di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik dan

RS jejaring Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai data dasar dan informasi hubungan tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan dan karakteristik bidan terhadap asuhan

kebidanan pasien paska persalinan di ruangan untuk penelitian selanjutnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dan review bagi

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Paska Persalinan

Periode paska persalinan atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan

berakhir setelah 6 minggu. Walaupun relatif tidak kompleks dibandingkan dengan

kehamilan, paska persalinan dikarakteristikan dengan berbagai macam perubahan

fisiologis. Beberapa perubahan ini bisa menyusahkan ibu, bahkan komplikasi serius

bisa terjadi. Seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan

dalam waktu 3 bulan. Perubahan-perubahan alat-alat genital ini dalam

keseluruhannya disebut involusi. Di samping involusi ini, terjadi juga

perubahan-perubahan penting lain, yakni hemokonsenterasi dan timbulnya laktasi. 1,5, 6,10,11,12

Beberapa ibu merasa diabaikan karena fokus tertuju pada bayi yang baru

dilahirkan. Masa nifas atau paska persalinan juga saat dimana kecemasan

meningkat pada beberapa wanita. Pelayanan pada paska persalinan yang tidak

sesuai dengan harapan ibu dapat menyebabkan masalah psikologis. Masalah

psikologis pada paska persalinan bukanlah merupakan komplikasi yang jarang

ditemukan. Masalah ini dapat dihindari dengan adanya dukungan sosial serta

dukungan pelaksana pelayanan kesehatan pada paska persalinan.

1,2,3,4,5,7,8,9,13

Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS) mengumpulkan

data dari populasi berdasarkan sistem surveilance mulai 1987 oleh Center for

Disease Control and Prevention (2007). Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1.

berikut.

Tabel 2.1. Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS).

1,5,8,9

(20)

MASALAH Percent

Centers for Disease Control and Prevention (2007).

Data from Kanotra and associates (2007). 1

Ibu dalam paska persalinan memerlukan informasi dan konseling mengenai

pengasuhan anak dan pemberian asi, perubahan fisik, termasuk kemungkinan

tanda-tanda infeksi, asuhan bagi diri sendiri, kebersihan dan penyembuhan luka,

kehidupan seksual, kontrasepsi, serta gizi.

Monitoring ibu paska persalinan juga di evaluasi mulai saat proses persalinan,

tipe anestesi atau analgesia yang digunakan, identifikasi komplikasi. Manajemen

nyeri paska anestesi juga harus berdasarkan protokol standar dari bagian anestesi

dan obstetri .

1,3,14,15,16,17

2.2. Perubahan Aspek Anatomi

18

Masalah dapat timbul selama paska persalinan, terutama yang meliputi aspek

anatomis. Beberapa aspek anatomis yang mengalami perubahan pada paska

persalinan antara lain :

• Vagina dan Ostium Vagina

• Uterus

• Saluran kemih

• Peritoneum dan Dinding Abdomen

• Perubahan Komposisi Darah dan Cairan

(21)

• Payudara dan Laktasi

• Keluhan neurologis.

2.3. Asuhan Kebidanan

1,,17,18,19,20,21,22,23,24

Asuhan kebidanan paska persalinan adalah proses pengambilan keputusan

dan tindakan yang dilakukan bidan pada masa nifas atau paska persalinan sesuai

dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat

kebidanan. 13

Perawatan Rumah Sakit

Pada jam pertama setelah pelahiran, tekanan darah dan nadi harus diperiksa

setiap 15 menit atau lebih sering jika ada indikasi. Palpasi fundus uteri untuk

memastikan kontraksi baik dan jumlah perdarahan per vagina diawasi. Jika teraba

lemas, uterus dipijat melalui dinding abdomen, bila diperlukan dapat diberikan

uterotonin. Darah dapat berakumulasi di dalam uterus tanpa perdarahan eksternal

dengan mendeteksi pembesaran uterus selama palpasi fundus dalam jam-jam

pertama setelah pelahiran.

Ambulansi Awal

1,7,8

Ambulansi awal; ibu turun dari tempat tidur dalam beberapa jam setelah

pelahiran, menurunkan frekuensi trombosis vena puerperal dan embolisme paru.

Keuntungannya mencakup komplikasi kandung kemih yang jarang terjadi dan yang

lebih jarang lagi, konstipasi.

Perawatan Perineal

(22)

Vulva dibersihkan dari anterior ke posterior – dari vulva ke arah anus. Edema

dan ketidaknyamanan selama beberapa jam pertama akibat laserasi atau episiotomi

dapat dikurangi dengan aplikasi kantung es ke perineum atau pemberian semprotan

anestetik lokal. Kira-kira 24 jam setelah pelahiran, pemanasan basah dengan

berendam dalam sitz bath hangat dapat digunakan untuk menurunkan

ketidaknyamanan lokal.

Depresi

1,8,14,20,21,22,23,24

Postpartum blues merupakan konsekuensi dari sejumlah faktor, termasuk

gangguan emosional yang menyertai kegembiraan dan ketakutan yang dialami

selama kehamilan dan persalinan, ketidaknyamanan pada nifas awal, kelelahan

karena tidur yang terganggu, kecemasan akan kemampuan merawat bayi yang tepat

dan masalah citra tubuh. 1,17,25

Diet

Tidak ada batasan diet bagi wanita yang telah melahirkan per vagina. Jumlah

kalori dan protein yang dikonsumsi selama kehamilan harus ditingkatkan sedikit

selama menyusui seperti yang direkomendasikan oleh Food and Nutrition Board dari

National Research Council.

Pemberian suplementasi besi paling sedikit 3 bulan setelah melahirkan dan

memeriksa hematokrit pada kunjungan pertama paska persalinan merupakan

prosedur standar di rumah sakit kita.

1,5,6

(23)

Imunisasi

Wanita yang belum kebal terhadap campak rubella atau rubeola dapat

diberikan kombinasi vaksinasi campak-mumps-rubella sebelum keluar dari rumah

sakit. Injeksi booster difteri-toksoid tetanus juga diberikan kepada wanita paska

persalinan sebelum keluar dari rumah sakit di Parkland-Hospital.

Perawatan Pulang Dari Rumah Sakit

1

Pemberian instruksi tentang antisipasi terhadap perubahan fisiologik normal

pada nifas, termasuk pola lokia, kehilangan berat badan karena diuresis, dan

produksi ASI. Juga demam, perdarahan per vagina yang berlebihan, atau nyeri kaki,

pembengkakan, atau nyeri. 1

Kontrasepsi

Pemberian pendidikan tentang keluarga berencana dilakukan selama

perawatan di rumah sakit. Haid biasanya kembali dalam 6 sampai 8 minggu jika

seorang wanita tidak menyusui. Jadi, konsepsi mungkin saja terjadi selama masa

nifas. Kelly dkk. (2005) melaporkan bahwa pada bulan ketiga paskapartum, 58%

remaja telah kembali berhubungan seksual, namun hanya 80% yang menggunakan

kontrasepsi.

2.4. Dasar Hukum dan Aspek Kinerja Bidan Berkualitas

1,5,6

Paska persalinan merupakan masa yang penting bagi tenaga kesehatan

untuk selalu melakukan pemantauan. Pelayanan atau pelaksanaan yang kurang

(24)

pada komplikasi masa nifas. Tenaga kesehatan atau bidan dalam memberikan

pelayanan paska persalinan harus mampu menerapkan pelayanan yang berorientasi

pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, sehingga kepuasan

pasien

terhadap pelayanan kebidanan dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan Permenkes

No. 900/SK/VII/2002 yang menyebutkan bahwa bidan memiliki wewenang untuk

memberikan pelayanan kebidanan yang meliputi: pelayanan pranikah, kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir dan balita .

1,3,4,5,6,14,15,16

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/149/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan,

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah

terintegrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bidan dalam

menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi :

A. Pelayanan Kebidanan

B. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan ; dan

C. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi antara lain penyuluhan dan konseling;

pemeriksaan fisik; pelayanan antenatal pada kehamilan normal; pertolongan

persalinan normal; pelayanan ibu nifas normal.

Bidan harus memiliki kualifikasi untuk mengerjakan semua asuhan kehamilan

yang normal (sesudah dokter ahli obstetri menangani semua kelainan yang terjadi

atau potensila terjadi), mengawasi persalinan serta melangsungkan proses kelahiran

normal dan merawat ibu postpartum serta bayi baru lahir yang normal.

26

(25)

Terdapat beberapa standar yang dipersyaratkan sehingga seorang bidan dapat

dikategorikan sebagai bidan berkualitas. Menurut Hogberg (2004) syarat bidan

berkualitas antara lain meliputi :

1. Mempunyai pengalaman dan masa kerja minimal 2 tahun

2. Mengikuti program pelatihan di pendidikan formal selama 6 bulan.

3. Mempunyai peran sebagai guru yang setiap tahunnya mengajar 12 siswa.

Bidan berkualitas diukur dengan indikator pelaksanaan praktek profesionalnya.

Pengertian profesional sendiri pada dasarnya merupakan suatu bentuk

pekerjaan yang spesifik (khusus), membutuhkan pendidikan khusus, etika yang jelas

(kode etik), dukungan pengetahuan, pelatihan dan orientasi utama memberikan

pelayanan kebidanan. Menurut Wahyuningsih (2007), praktik kebidanan adalah

serangkaian kegiatan pelayann kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien

(individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan

kemampuannya.

26

Sementara menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Kebidanan, Bidan adalah

seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan serta

diakui oleh pemerintah dan telah lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku dan

memperoleh kualifikasi untuk regristrasi serta memperoleh izin untuk melaksanakan

praktik kebidanan. Perilaku profesional bidan antara lain meliputi :

1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.

2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang

(26)

3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir

4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan

strategis dan pengendalian infeksi.

5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan

kebidanan.

6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan,

kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.

7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita/ibu

agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang

semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka

bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.

8. Menggunakan ketrampilan mendengar dan memfasilitasi.

9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada ibu dan keluarga.

10. Advokasi tehadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan. 26

Di dalam standar kompetensi bidan dijelaskan bahwa bidan memberikan

asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap

budaya setempat. Asuhan masa nifas atau paska persalinan difokuskan pada upaya

pencegahan infeksi dan menuntut bidan untuk memberikan asuhan kebidanan

tingkat tinggi. Asuhan yang diberikan kepada ibu bertujuan untuk :

1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi

2) Pencegahan, diagnosis dini dan pengobatan komplikasi pada ibu

3) Merujuk ibu ke tenaga ahli bilamana perlu

4) Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu serta memungkinkan ibu untuk

(27)

5) Imunisasi ibu terhadap tetanus

6) Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian makan anak,

serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak. 14

Peran dan tanggung jawab bidan dalam paska persalinan, antara lain :

1) Teman terdekat sekaligus pendamping ibu nifas dalam menghadapai saat-saat

kritis masa nifas

2) Pendidikan dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan

keluarga

3) Pelaksana asuhan kepada kepada pasien dalam hal tindakan perawatan,

pemantauan, penanganan masalah, rujukan dan deteksi dini komplikasi masa nifas .

Pada asuhan paska persalinan secara spesifik bidan mempunyai tanggung

jawab sebagai berikut :

13

1) Melakukan evaluasi kontinu dan penatalaksanaan perawatan kesejahteraan

wanita

2) Memberikan bantuan pemulihan dari ketidaknyamanan fisik

3) Memberikan bantuan dalam menyusui

4) Memfasilitasi pelaksanaan peran sebagai orang tua

5) Melakukan pengkajian bayi selama kunjungan rumah

6) Memberikan pedoman antisipasi dan instruksi

7) Melakukan penapisan kontinu untuk komplikasi puerperium 13

(28)

Variabel independen Variabel dependen

Karakteristik bidan:

- Umur

- Lama bekerja

- Pendidikan

- Pelatihan

Pengetahuan, sikap dan tindakan bidan

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross sectional study.

3.2.Tempat Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang rawat inap Obstetri dan Ginekologi RSUP H

Adam Malik dan RS jejaring Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan november 2013 sampai dengan April 2014.

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah bidan yang bertugas di ruang rawat inap

obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Haji Adam Malik dan RS jejaring Medan.

(30)

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas ruang rawat

inap obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Haji Adam Malik dan RS jejaring Medan

tempat penelitian ini berlangsung.

Perhitungan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus:

Zα2

d p q

n = besar sampel

2

d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang

diinginkan 15 % (0,15)

Zα = 1,96 ; dengan tingkat kepercayaan (α) = 0,05 dengan

CI = 95%

P = Proporsi keadaan yang dicari, bila proporsi sebelumnya tidak

diketahui, maka dipergunakan nilai :

p = 0,50 q = 1,0-p q = 0,5

Jadi jumlah sampel minimal adalah 43 orang, namun dalam penelitian ini

akan menggunakan sampel sebanyak 100 orang.

3.4 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi

3.4.1 Kriteria Inklusi

n =

(31)

- Bidan yang bekerja di ruang rawat inap obstetri dan ginekologi RS H. Adam Malik

dan RS jejaring Medan yang bersedia ikut serta dalam penelitian.

- Bidan yang mengerti untuk mengisi kuisioner.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Tidak mengisi seluruh data dan pertanyaan di lembar kuisioner.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh langsung dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara secara langsung oleh peneliti terhadap responden dengan

kuisioner yang telah disiapkan.

3.6 Instrumen Penelitian

Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan mempergunakan kuesioner

yang telah teruji validitas dan reabilitasnya pada penelitian sebelumnya.

3.7 Aspek Pengukuran

3.7.1 Pengetahuan

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari responden diukur dengan

(32)

a. pengetahuan baik, bila responden memperoleh skor jawaban >15(>75% dari total

skor)

b. pengetahuan sedang, bila responden memperoleh skor jawaban 8-15 (40%-75%

dari total skor)

c. pengetahuan kurang, bila responden memperoleh skor jawaban < 8

( <40% dari total skor)

3.7.2 Sikap

Untuk mengetahui tingkat sikap dari responden diukur dengan menjumlahkan

skor dari tiap pertanyaan-pertanyaan/kuesioner.

a. Sikap baik, bila responden memperoleh skor jawaban >7 (>75% dari total skor)

b. Sikap sedang, bila responden memperoleh skor jawaban 4-7 (40%-75% dari total

skor)

c. Sikap kurang, bila responden memperoleh skor jawaban < 4 (<40% dari total skor)

3.7.3 Tindakan

Untuk mengetahui tingkat sikap dari responden diukur dengan menjumlahkan

skor dari tiap pertanyaan-pertanyaan/kuesioner.

a. Tindakan baik, bila responden memperoleh skor jawaban >15 (>75% dari total

skor)

b. Tindakan sedang, bila responden memperoleh skor jawaban 8-15 (40%-75% dari

(33)

c. Tindakan kurang, bila responden memperoleh skor jawaban <8 (<40% dari total

skor)

3.8 ETIKA PENELITIAN

Setiap responden diperlakukan sesuai dengan prinsip etika sebagai berikut :

1. Mendapat izin dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

untuk melakukan penelitian

2. Sebelum penelitian dimulai, dijelaskan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian

yang akan diikuti responden.

3. Responden berhak atas jaminan kerahasiaan identitas nama.

4. Peneliti, pengelola data atau siapapun yang terlibat dalam penelitian ini wajib

merahasiakan setiap jawaban yang diberikan responden.

5. Setiap responden tidak dikenai biaya.

3.9 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA STATISTIK

Data yang terkumpul di entry dengan komputer, kemudian disajikan dalam

bentuk diagram atau tabel distribusi frekwensi. Analisa data dilakukan secara

deskriptif.

3.10 DEFINISI OPERASIONAL

3.10.1 Pengetahuan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diketahui

berkenaan dengan hal. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hal

adalah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pasien postpartum di

(34)

3.10.2 Sikap didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang untuk

menunjukkan perasaan, keyakinan dan perilaku yang menetap, yang

ditujukan kepada orang, konsep atau pendapat tertentu.

3.10.3 Tindakan adalah segala sesuatu yang dilakukan; perbuatan.

3.10.4 Usia adalah usia responden yang terhitung sejak dilahirkan hingga saat

penelitian dilaksanakan

3.10.5 Lama bekerja adalah masa bekerja yang sedang dijalani atau ditekuni

oleh responden pada saat penelitian dilakukan.

3.10.6 Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah dijalani responden

3.10.7 Pelatihan adalah pendikan khusus yang pernah didapatkan atau ditekuni

oleh responden sampai saat penelitian dilakukan.

(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 100 orang bidan. Gambaran

karakteristik responden ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Karakteristik Sampel Penelitian

(36)

Pendidikan :

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karakteristik responden pada

penelitian ini sebagian besar adalah pada kelompok umur 21-30 tahun (47%) dan

umur 31-40 tahun (25%), serta sebagian kecil pada kelompok umur <21 tahun (2%)

dan >50 tahun (4%). Hal ini menunjukkan bahwa responden sebagian besar pada

kelompok dewasa muda dan produktif.

Menurut Wijaya RF (2008) di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2008, responden

penelitian terbanyak berusia ≥ 40 tahun (54,55%), sedangkan paling sedikit berusia

30-40 tahun (18,18%).

Bila ditinjau dari lama bekerja maka sebagian besar responden telah bekerja

berkisar 1-5 tahun (52%) dan sebagian kecil yang bekerja 11-15 tahun (8%). Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian tenaga bidan yang ada adalah tenaga yang relatif

pegawai baru. Sedangkan menurut Wijaya RF (2008), lama bekerja responden ≥ 15

tahun sebanyak 45,45 %. .

11

(37)

Berdasarkan tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa umumnya

dengan latar belakang pendidikan D3 kebidanan 81 orang (81%), 9 orang

berpendidikan D1 kebidanan, 7 orang berpendidikan D4 kebidanan, dan 3 orang S1

kebidanan. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tenaga bidan yang

ada sudah memadai. Demikian juga menurut Wijaya RF (2008), responden dengan

pendidikan D3 kebidanan sebanyak 90,90%.

Berdasarkan pelatihan yang pernah diterima, menunjukkan bahwa masih lebih

banyak yang belum mendapatkan pelatihan tambahan guna meningkatkan kapasitas

para bidan (58%). Pelatihan tambahan sangat penting untuk meningkatkan

kapasitas para bidan agar dapat melakukan pekerjaannya lebih baik dan efektif

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Para bidan yang belum mendapatkan

pelatihan umumnya adalah mereka yang masa kerjanya relatif baru (1-5 tahun).

11

Menurut Wijaya RF (2008), bedasarkan pelatihan yang pernah diterima

menunjukkan 11 orang (100%) yang telah mengikuti pelatihan.

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Tingkat Pengetahuan Sampel Penelitian

11

Frekuensi Presentase

Baik 88 88

Sedang 12 12

Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengetahuan para bidan

tentang asuhan kebidanan pasien paska persalinan di ruangan umumnya sudah

(38)

dengan baik dan efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh karena latar belakang

pendidikan para bidan umumnya sudah tinggi yaitu D3 (81%).

Sedangkan menurut Wijaya RF, pengetahuan responden sebanyak 90,06%,

dengan latar belakang pendidikan D3 (90,90%). 11

Tabel 4.3. Tabel Distribusi Tingkat Sikap Sampel Penelitian

Frekuensi Presentase

Baik 82 82

Sedang 18 18

Jumlah 100 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sikap para bidan tentang asuhan kebidanan

pasien paska persalinan di ruangan umumnya sudah baik (82%). Hal ini dapat

didasarkan oleh tingkat pengetahuan yang juga umumnya sudah baik (88%).

Tabel 4.4. Tabel Distribusi Tingkat Tindakan Sampel Penelitian

Frekuensi Presentase

Baik 79 79

Sedang 20 20

Kurang 1 1

Jumlah 100 100%

Bila dilihat dari tindakan para bidan tentang asuhan kebidanan pasien paska

persalinan di ruangan maka sebagian besar sudah baik (79%) dan hanya 1 orang

(39)

oleh pengetahuan dan sikap para bidan yang umumnya sudah baik (>80%).

Tindakan asuhan kebidanan pasien postpartum di ruangan yang baik akan memberi

dampak terhadap kecepatan pemulihan pasien postpartum, mencegah terjadinya

komplikasi pasca persalinan serta meningkatkan kepuasan pasien terhadap

pelayanan kebidanan yang diberikan yang akhirnya meningkatkan citra pemberi

pelayanan atau rumah sakit.

Tabel 4.5. Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan

(40)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada setiap kelompok umur

umumnya dengan pengetahun baik dan secara statistik dengan uji Fisher's Exact

Test oleh karena uji Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang

menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna umur dengan pengetahuan para

bidan.

Demikian juga dapat dilihat bahwa pada setiap kelompok umur umumnya

dengan sikap baik dan secara statistik dengan uji Fisher's Exact Test oleh karena uji

Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak

ada hubungan yang bermakna umur dengan sikap para bidan.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa pada setiap kelompok umur umumnya

dengan tindakan baik dan secara statistik dengan uji Fisher's Exact Test oleh

karena uji Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang

menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna umur dengan tindakan para

bidan.

Tabel 4.6. Hubungan lama kerja dengan tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakan bidan.

Lama Kerja Kat_Pengetahuan

(41)

11 – 15 tahun 3 (37,5%) 5 (62,5%) 8 (100%) 0,003

>15 tahun 5 (20,8%) 19 (79,2%) 24 (100%)

Total 17 (17%) 83 (83%) 100 (100%)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada setiap kelompok

berdasarkan lama kerja umumnya dengan pengetahun baik dan secara statistik

dengan uji Fisher's Exact Test oleh karena uji Chi square tidak memenuhi syarat

didapatkan nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna

lama kerja dengan pengetahuan para bidan.

Demikian juga dapat dilihat bahwa pada setiap kelompok berdasarkan lama

kerja sebagian besar dengan sikap baik dan secara statistik dengan uji Fisher's

Exact Test oleh karena uji Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p

<0,05 yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna lama kerja dengan sikap

para bidan.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa pada setiap kelompok berdasarkan

lama kerja umumnya dengan tindakan baik dan secara statistik dengan uji Fisher's

Exact Test oleh karena uji Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p

>0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna lama kerja dengan

tindakan para bidan.

Lama Kerja Kat_Tindakan

(42)

Tabel 4.7. Hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan, sikap dan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada setiap jenjang

pendidikan umumnya dengan pengetahun baik dan secara statistik dengan uji

Fisher's Exact Test oleh karena uji Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan

nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna tingkat

pendidikan dengan pengetahuan para bidan.

Demikian juga dapat dilihat bahwa pada setiap kelompok umur umumnya

(43)

Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak

ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan sikap para bidan.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa pada setiap kelompok umur umumnya

dengan tindakan baik dan secara statistik dengan uji Fisher's Exact Test oleh

karena uji Chi square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang

menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna tingkat pendidikan dengan

tindakan para bidan.

Tabel 4.8. Hubungan pelatihan dengan tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakan bidan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pernah atau tidaknya

mendapatkan pelatihan kebidanan umumnya dengan pengetahun baik dan secara

(44)

memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan

yang bermakna pelatihan dengan pengetahuan para bidan.

Demikian juga dapat dilihat bahwa berdasarkan pernah atau tidaknya

mendapatkan pelatihan kebidanan umumnya dengan sikap baik dan secara statistik

dengan uji uji Continuity Correction Test oleh karena uji Chi square tidak memenuhi

syarat didapatkan nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang

bermakna pelatihan dengan sikap para bidan.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa berdasarkan pernah atau tidaknya

mendapatkan pelatihan kebidanan sebagian besar dengan tindakan baik dan

secara statistik dengan uji uji Continuity Correction Test oleh karena uji Chi square

tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak ada

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Karakteristik responden pada penelitian ini sebagian besar adalah pada

kelompok umur 21-30 tahun (47%) dan umur 31-40 tahun (25%), telah

bekerja berkisar 1-5 tahun (52%), umumnya dengan latar belakang

pendidikan D3 kebidanan (81%), dan masih lebih banyak yang belum

mendapatkan pelatihan tambahan guna meningkatkan kapasitas para bidan

(58%).

2. Berdasarkan perilaku para bidan tentang asuhan kebidanan pasien

postpartum di ruangan menunjukkan umumnya pengetahuan para bidan

sudah baik (88%).

3. Berdasarkan perilaku para bidan tentang sikap juga umumnya sudah baik

(82%).

4. Berdasarkan perilaku para bidan tentang tindakan bidan sebagian besar

sudah baik (79%).

5. Berdasarkan hubungan umur dengan tingkat perilaku bidan, tidak ada

hubungan yang bermakna.

6. Berdasarkan hubungan lama kerja dengan perilaku bidan, hanya sikap bidan

yang menunjukkan ada hubungan bermakna dengan lama bekerja.

7. Berdasarkan hubungan pendidikan dengan perilaku bidan, tidak ada

hubungan yang bermakna.

8. Berdasarkan hubungan pelatihan dengan perilaku bidan, tidak ada hubungan

(46)

5.2. Saran

Meskipun tingkat pengetahuan dan sikap para bidan sudah baik (>80%) dan

tindakan bidan sebagian besar sudah baik (79%), tetapi masih diperlukan pelatihan

(47)

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et al : The Puerperium. Williams

Obstetrics, 23rd Edition, 2010.

2. Cahyo K, Rimawati E, Widagdo L, et al : Kajian Adaptasi Sosial Psikologis Pada

Ibu Setelah Melahirkan (Post Partum) Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Semarang.

Universitas Diponegoro, 2008.

3. Prafitri LD : Kepuasan pasien rawat inap kelas III ruang kebidanan terhadap

pelayanan postpartum di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Prodi DIII Kebidanan, 2011.

4. Fitri M, Trisyani M, Maryati I : Hubungan intensitas nyeri luka sectio caecarea

dengan kualitas tidur pada pasien post partum hari ke-2 di ruang rawat inap RSUD

Sumedang. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa

Barat, 2012.

5. WHO, Report of a Technical Working Group : Postpartum care of the mother and

newborn, 1998.

6. Islami, Aisyaroh N: Efektifitas kunjungan nifas terhadap pengurangan

ketidaknyamanan fisik yang terjadi pada ibu selama masa nifas, 2009.

7. Menteri negara pemberdayaan perempuan : Angka Kematian Ibu Melahirkan

(AKI).

8. Candra S, Imavike F, Ragil P : Hubungan dukungan sosial suami dengan gejala

gangguan psikologi postpartum blues selama masa nifas pada ibu primipara di bidan

(48)

9. Ratnawati R, Zuhriyah L, Wulandari UA : Pengaruh dukungan sosial suami pada

kejadian postpartum blues di wilayah kerja puskesmas Gribig kecamatan

Kedungkandang Malang, 2013.

10. Wijaya RF : Pengaruh penggunaan media bantu VCD dan modul terhadap

tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum di

bangsal anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito. Universitas Gadjah Mada, 2008.

11. Hermanto D : Pengaruh persepsi mutu pelayanan kebidanan terhadap kepuasan

pasien rawat inap kebidanan di RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Bulungan

Kalimantan Timur. Program pasca sarjana Undip, 2010.

12. Case-Lo C : Postpartum care. Definition and pasien Education, 2013.

13. Kemenkes RI. Standar kompetensi bidan. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia; 2007.

14. PUSDIKNAKES : Asuhan kebidanan postpartum. Panduan pengajaran asuhan

kebidanan fisiologis bagi dosen diploma III kebidanan., 2003.

15. Sulistyawati A. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, 2009.

16. Ward AM. The midwife confronts postpartum hemorrhage, 2007

17. Intrapartum and Postpartum Care of the Mother. Guidlines for the American

College of Obstetricians and Gynecologists, 6th ed. Washington, DC, 2007.

18. Rudman AI : Women’s evaluations of intrapartumand postpartum care.

(49)

19. Rudman A, Waldenstrom U : Critical views on postpartum care expressed by

new mothers. Sweden, Karolinska Intitutet, Campus Solna, 2007.

20. Dewi D, Ratnawati R, Berlian I : Hubungan mobilisasi dini dengan kecepatan

kesembuhan luka perineum pada ibu post partum di seluruh wilayah kerja

puskesmas singosari kabupaten Malang, 2012.

21. Rahayuningsih FB : Hubungan tingkat kepatuhan pelaksanaan protap perawatan

luka dengan kejadian infeksi luka post sectio caecarea (SC) di ruang Mawar I RSUD.

Moewardi Surakarta.

22. Neena D, Celia M, Kay D : Antibiotic prophylaxis for prevention perineal wound

complication : A randomized controlled trial, 2007

23. Segel S, Hashima J, Gregory WT : A new approach to postpartum rounds :

Patient-centered collaborative care improves efficiency, 2010.

24. Mulyana DS : Analisa penyebab insiden keselamatan pasien oleh perawat di unit

rawat inap rumah sakit X Jakarta, 2013.

25. Nadine MJ : Postpartum Care. The Gale Group Inc. 2010.

26. The Indonesian Public Health Portal Http://www.indonesian-publichealth

(50)
(51)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

Ibu bidan Yth,

Nama saya dr. Aries Misrawany, saat ini saya sedang menjalani program pendidikan

Magister Kedokteran Klinik dan pendidikan spesialis kebidanan dan kandungan

(OBGIN) FK-USU.

Saya sedang meneliti tentang Gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan

bidan terhadap asuhan kebidanan pasien paska persalinan di ruang rawat inap

RSUP H. Adam Malik & RS jejaring Medan. Saya ingin mengingatkan kembali dan

meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan di ruangan agar pasien

mendapatkan pelayanan yang optimal, karenanya saya tertarik untuk meneliti hal

tersebut.

Adapun tujuan penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang hubungan tingkat

pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan karakteristik bidan terhadap asuhan

kebidanan pasien paska persalinan di ruang rawat inap.

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan sebagai data dasar gambaran tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan bidan terhadap asuahn kebidanan pasien paska

persalinan di ruangan untuk penelitian selanjutnya, menjadi evaluasi dan review bagi

manajemen rumah sakit terhadap kinerja bidan, dan menjadi bahan masukan dan

(52)

Pada penelitian ini, saya akan melakukan tanya jawab dengan ibu bidan dengan

menggunakan lembaran kuesioner, yang berisi beberapa pertanyaan dimana ibu

bidan hanya memberikan informasi asuhan kebidanan pasien paska persalinan di

ruang rawat inap. Kerahasiaan pribadi ibu-ibu tetap saya jaga.

Penelitian ini tidak berbahaya, dan biaya penelitian ini sepenuhnya tidak dibebankan

kepada ibu-ibu. Partisipasi ibu bidan dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa

paksaan, maupun tekanan dari pihak manapun.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan ibu

bidan yang terpilih sebagai sukarela dalam penelitian ini dapat mengisi lembar

persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Terimakasih saya ucapkan kepada ibu bidan yang telah berpartisipasi di dalam

penelitian ini. Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas

maka ibu-ibu dapat menghubungi dr. Aries Misrawany, Departemen Obgin FK-USU

telp : 061-77162851 atau telepon genggam 081361338295. Terima kasih.

Medan, November 2013

Hormat saya

Dr. Aries Misrawany

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Saya yang namanya tersebut dibawah ini:

(53)

Umur :

Tempat bekerja :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan

penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan

bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Bila ingin mendapatkan penjelasan lebih

lanjut saya akan bisa mendapatkannya dari dokter peneliti.

Medan, /November/ 2013

Peserta Penelitian

Dokter peneliti

_____________________

Dr. Aries Misrawany

Dept. Obstetri & Ginekologi FK USU-RSHAM

Telp. 061-77162851/081361338295

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan bidan terhadap

pasien masa nifas di ruangan

Blok 1: Identitas Responden

(54)

Blok I : Identitas Responden

1. Nama

2. Alamat

3. Usia

4. Lama bekerja

5. Pendidikan :

D1 Kebidanan

D3 Kebidanan

D4 Kebidanan

S1 kebidanan

S2 kebidanan

6. Pelatihan :

1.Pernah

2.Tidak pernah

Jika pernah, sebutkan ...

Blok 2 : Pengetahuan Responden terhadap pasien paska persalinan di

ruangan

Berikut disediakan pernyataan mengenai pengetahuan tentang asuhan kebidanan

pasien postpartum di ruangan, berilah tanda (√) pada salah satu kolom.

Kolom benar, jika Anda merasa bahwa pernyataan tersebut benar; kolom salah, jika

(55)

No Pernyataan Benar Salah

1 Cara menopang payudara yang benar dengan

meletakkan ibu jari di atas payudara sambil menekan

dan keempat jari lainnya menopang di bawahnya

2 Perawat perlu menganjurkan kepada ibu untuk terus

menerus menyusui tanpa menunda munyusui

3 Kompres hangat dapat dilakukan pada payudara yang

tersumbat

4 Ibu menyusui minimal harus minum 8 gelas sehari

5 Pada metode rooming in memungkinkan adanya bentuk

pendidikan kesehatan untuk persiapan perawatan bayi

dan ibu di rumah

6 Membersihkan area vagina dan perineum dapat

dilakukan dari belakang ke depan

7 Cara merawat daerah kemaluan dengan dibersihkan,

dikeringkan dan diolesi antiseptic

8 Perineum basah baik untuk kesehatan

9 Cara mengoles kapas steril pada saat membersihkan

perineum adalah dari bawah ke atas

10 Kateterisasi dilakukan jika terjadi distensi kandung

kemih

11 Terapi antibiotik perlu dilakukan jika terdapat tanda

infeksi

12 Perdarahan bisa terjadi bila terjadi distensi kandung

(56)

13 Bila ada obstipasi dan timbul BAB yang keras, bidan

bisa menganjurkan agar ibu mengkonsumsi makanan

yang mengandung serat tinggi, buah-buahan dan

minum banyak.

14 Pengertian dan dukungan suami tidak diperlukan dalam

menunjang keberhasilan menyusui.

15 Kecemasan dan ketidakpercayaan ibu tidak

berpengaruh pada proses menyusui.

16 Ibu hendaknya mencari dukungan sosial dari orang di

sekitarnya untuk menolong proses penyesuaian diri.

17 Beristirahat dan mau menerima bantuan orang lain bisa

mempercepat pemulihan kondisi ibu dan bayi.

18 Bayi baru lahir sebaiknya dimandikan dengan teknik

sponge bath.

19 Suhu bayi tidak perlu dipehatikan sebelum dilakukan

teknik mandi seka (sponge bath).

20 Tanda-tanda infeksi pada tali pusat meliputi bau yang

menyengat, kemerahan, dan pembengkakan.

Blok 3 : Sikap Responden Terhadap pasien paska persalinan di ruangan

Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Anda.

Keterangan: S : Setuju

(57)

1. Ada ibu hamil dengan infeksi HIV memerlukan pemeriksaan dalam (PD). Apakah

ibu bidan bersedia melakukan pemeriksaan?

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

2. Ada ibu hamil dalam masa persalinan dengan infeksi HIV memerlukan

pertolongan segera. Apakah ibu bidan bersedia memerlukan pemeriksaan?

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

3. Ibu post partum dengan HIV di atas memerlukan perawatan lanjutan. Apakah ibu

bidan bersedia melakukan pemeriksaan?

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

4. Apakah penderita HIV/AIDS harus dikucilkan?

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

5. Pada saat memberi pertolongan kepada penderita yang terluka, ibu bidan harus

selalu memakai sarung tangan.

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

6. Alat suntik bekas dipakai penderita tidak boleh dipakai orang lain/penderita lain.

(58)

b. Tidak setuju.

7. Alat suntik bekas setelah dipakai harus dibuang di tempat sampah khusus.

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

8. Ibu bidan harus hati-hati agar jarum tidak menusuk tangan sendiri pada saat

melakukan tindakan penyuntikan.

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

9. Sarana kerja seperti sarung tangan, alat pelindung, spuit, alkohol harus selalu

tersedia cukup di ruangan/tempat kerja.

a. Setuju.

b. Tidak setuju.

10. Sprei, handuk, alat makan dan barang lain bekas penderita HIV/AIDS harus

selalu dibakar.

a. Setuju.

(59)

Blok 4 : Tindakan Responden Terhadap pasien paska persalinan di ruangan

Berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang paling sesuai menurut Anda.

No Pernyataan Ya Tidak

1 Rekan kerja bidan di ruangan mampu bekerja

sama dengan baik dalam memberikan pelayanan

pada pasien.

2 Rekan kerja bidan di ruangan saling

mengingatkan jika ada teman yang melakukan

kesalahan dalam memberikan asuhan kebidanan

kepada pasien.

3 Rekan kerja bidan di ruangan bisa membantu

ketika dibutuhkan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada pasien.

4 Anda sering mendapatkan pekerjaan lain di luar

tugas tanggung jawab anda sebagai perawat

pelaksana.

5 Anda suka mendapatkan pekerjaan lain yang

harus dilakukan ketika sedang memberikan

asuhan kebidanan kepada pasien.

6 Keharmonisan dan hubungan baik antara bidan di

ruangan tempat anda bekerja telah terjalin dengan

baik.

7 Pengaturan tugas dan tanggung jawab pekerjaan

(60)

8 Dokter memberikan instruksi tertulis dengan jelas

mengenai tindakan yang harus diakukan oleh

bidan.

9 Sesama rekan kerja saling bertukar informasi

mengenai kondisi pasien yang menjadi tanggung

jawabnya.

10 Standar Prosedur Operasional (SPO) mengenai

tindakan asuhan kebidanan dapat dimengerti dan

dipahami dengan baik.

11 Standar Prosedur Operasional mempermudah

tindakan asuhan kebidanan.

12 Standar Prosedur Operasional yang sudah ada

membuat pekerjaan menjadi efektif dan efisien.

13 Selama bekerja di ruang perawatan belum pernah

membaca Standar Prosedur Operasional terkait

asuhan kebidanan.

14 Kondisi sarana dan prasarana di tempat anda

bekerja mempermudah dalam memberikan

asuahan kebidanan kepada pasien.

15 Tingkat kebisingan di tempat anda bekerja

mendukung dalam memberikan asuahan

kebidanan yang aman bagi pasien.

16 Melakukan asuhan kebidanan kepada pasien atau

tidak melakukan asuhan kebidanan yang

(61)

kejadian nyaris cedera atau kejadian tidak

diharapkan pada pasien.

17 Instruksi dokter tidak jelas sehingga terjadi salah

pengertian dalam melaksanakan pelayanan.

18 Melakukan metode 6 Benar dalam pelayanan obat

kepada pasien. (Benar Pasien, Benar Obat, Benar

Dosis, Benar Cara/rute pemberian, Benar Waktu,

Benar Dokumentasi)

19 Penyimpanan obat yang rupa/bentuk dan namanya

hampir sama diletakkan terpisah.

20 Anda mencuci tangan setiap selesai memberikan

(62)

Crosstabs

Kel_umur * Kat_Pengetahuan

Crosstab

Kat_Pengetahuan

Total Sedang Baik

Kel_umur 1,00 Count 0 1 1

% within Kel_umur ,0% 100,0% 100,0%

2,00 Count 4 43 47

% within Kel_umur 8,5% 91,5% 100,0%

3,00 Count 4 22 26

% within Kel_umur 15,4% 84,6% 100,0%

4,00 Count 3 19 22

% within Kel_umur 13,6% 86,4% 100,0%

5,00 Count 0 4 4

% within Kel_umur ,0% 100,0% 100,0%

Total Count 11 89 100

(63)

Chi-Square Tests

a. 6 cells (60,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,11.

b. The standardized statistic is -,375.

(64)

% within Kel_umur ,0% 100,0% 100,0%

a. 6 cells (60,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,17.

b. The standardized statistic is ,507.

(65)

% within Kel_umur 3,8% 7,7% 88,5% 100,0%

4,00 Count 0 3 19 22

% within Kel_umur ,0% 13,6% 86,4% 100,0%

5,00 Count 0 1 3 4

% within Kel_umur ,0% 25,0% 75,0% 100,0%

Total Count 1 19 80 100

% within Kel_umur 1,0% 19,0% 80,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 10,850a 8 ,210 ,124

Likelihood Ratio 10,179 8 ,253 ,123

Fisher's Exact Test 14,011 ,107

Linear-by-Linear

Association

1,565b 1 ,211 ,218

N of Valid Cases 100

a. 11 cells (73,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,01.

(66)

Pendidikan * Kat_Pengetahuan

Crosstab

Kat_Pengetahuan

Total Sedang Baik

Pendidikan D1 Count 0 8 8

% within Pendidikan ,0% 100,0% 100,0%

D3 Count 10 70 80

% within Pendidikan 12,5% 87,5% 100,0%

D4 Count 0 8 8

% within Pendidikan ,0% 100,0% 100,0%

S1 Count 0 3 3

% within Pendidikan ,0% 100,0% 100,0%

SPK Count 1 0 1

% within Pendidikan 100,0% ,0% 100,0%

Total Count 11 89 100

% within Pendidikan 11,0% 89,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

(67)

Likelihood Ratio 9,020 4 ,061 ,043

Fisher's Exact Test 5,819 ,178

N of Valid Cases 100

a. 6 cells (60,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

,11.

Pendidikan * Kat_Sikap

Crosstab

Kat_Sikap

Total Sedang Baik

Pendidikan D1 Count 2 6 8

% within Pendidikan 25,0% 75,0% 100,0%

D3 Count 14 66 80

% within Pendidikan 17,5% 82,5% 100,0%

D4 Count 0 8 8

% within Pendidikan ,0% 100,0% 100,0%

S1 Count 0 3 3

% within Pendidikan ,0% 100,0% 100,0%

SPK Count 1 0 1

% within Pendidikan 100,0% ,0% 100,0%

Total Count 17 83 100

(68)

Chi-Square Tests

a. 6 cells (60,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

(69)

Crosstab

Fisher's Exact Test 7,716 1,000

N of Valid Cases 100

a. 11 cells (73,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

Gambar

Tabel 4.1. Tabel Distribusi  Karakteristik Sampel Penelitian
Tabel 4.2. Tabel Distribusi Tingkat Pengetahuan Sampel Penelitian
Tabel 4.4. Tabel Distribusi Tingkat Tindakan Sampel Penelitian
Tabel  4.5.  Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan,  sikap dan tindakan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna profil lipid serum penderita batu kandung empedu antara kelompok perempuan dengan laki-laki, sementara terdapat perbedaan..

Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap bidan mengenai universal precaution. Metode :

Dari hasil statistik dengan uji chi square, tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara kelainan jantung dengan kejadian stroke iskemik pada penelitian

Tujuan penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan

Kesimpulan : Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan tingkat pengetahuan keluarga pasien terhadap donor darah adalah sedang, sikap dan tindakan adalah baik.. Pihak RSUP H.Adam Malik

Analisis dengan korelasi pearson antara berat prostat yang dikeluarkan dengan penurunan kadar Hb ditemukan adanya hubungan yang bermakna secara statistik dengan

Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya perbedaan yang bermakna nilai profil lipid serum antara penderita batu kandung empedu laki-laki dengan perempuan, walaupun