• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1  Jumlah Produksi Budidaya Perikanan Patin Menurut Kecamatan Tahun 2014(Ton) No Kecamatan Produksi Patin Kolam
Tabel 2.1 Komposisi kimia ikan patin per 100 gr daging ikan patin Komposisi Kimia Persentase (%)
Tabel 2.2 Hasil analisa kimia bahan baku pakan ikan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertanian urban digalakkan karena alasan semakin sempitnya lahan di perkotaan, sementara kebutuhan pangan makin tinggi akibat makin padatnya jumlah penduduk. Salah

Banyaknya sedimen yang mengendap di Waduk Sermo diakibatkan oleh tingginya erosi yang terjadi pada Daerah Tangkapan Air Waduk Sermo.. Hasil erosi pada daerah hulu

Sumber Mutiara Prima telah memenuhi unsur sistem pengendalian intern, namun yang perlu diperhatikan adalah secara periodi perlu melakukan rekonsiliasi kas dengan

HTML merupakan bahasa pokoknya, PHP adalah bahasa server-side yang membuat website menjadi dinamis dan juga sebagai penghubung bahasa HTML ke aplikasi MySQL, dan MySQL berguna

Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk proses

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran dari efikasi diri pada lansia dengan penyakit DM di wilayah kerja Puskesmas Mojolaban

Data suhu permukaan laut, kan- dungan klorofil- a , data hasil tangkapan kemudian diplotkan dalam grafik untuk mengetahui kondisi oseanografi yang banyak ditemukan

Persentase nilai harapan peternak di Kecamatan Rengat Barat terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan terlihat bahwa 40 orang peternak menyatakan tinggi (51,9%), 35