• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perangcangan Traffic Light Interval Waktu Dengan Sensor Sinar Infre Merah Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perangcangan Traffic Light Interval Waktu Dengan Sensor Sinar Infre Merah Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN TRAFFIC LIGHT INTERVAL W AKTU DENGAN SENSOR SINAR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

RIMAN N SIPAYUNG

082408038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIKA INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERANCANGAN TRAFFIC LIGHT INTERVAL WAKTU DENGAN SENSOR SINAR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

RIMAN N SIPAYUNG 082408038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIKA INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERNYATAAN

PERANCANGAN TRAFFIC LIGHT INTERVAL WAKTU DENGAN SENSOR

SINAR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, 8 Januari 2013

(4)

PERSETUJUAN

Judul : PERANCANGAN TRAFFIC LIGHT INTERVAL

WAKTU DENGAN SENSOR SINAR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535.

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : RIMAN N SIPAYUNG

No Induk Mahasiswa : 082408038

Program Studi : DIPLOMA III (D3) FISIKA INSTRUMENTASI

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Diluluskan di Medan, 12 Januari 2013

Disetujui oleh :

Ketua Program Studi D-3

Fisika Instrumentasi Pembimbing

Dr. Susilawati, M.Si. Dr.Kerista Sebayang, MS

(5)

DAFTAR ISI

1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB II LANDASAN TEORI 5

2.1 Mikrokontroler ATmega 8535 5

2.1.1 Arsitektur ATmega 8535 7

2.1.2 Konfigurasi PIN ATmega 8535 9

2.2 LCD (Liquid Crystal Display) 10

2.3 Fotodioda 13

2.4 Sinar Inframerah 14

2.5 Resistor 17

2.6 LED (Light Emitting Diode) 18

2.7 Bahasa Basic menggunakan BASCOM-AVR 19

2.7.1 Karakteristik Dalam Bascom 19

2.7.2 Tipe Data 21

2.7.3 Variabel 22

(6)

BAB III 26

3.1 Diagram Blok 26

3.2 Rangkaian Sensor Inframerah 27

3.3 Rankaian ATmega 8535 28

3.4 Rangkaian Lampu Lalulintas 30

3.5 Rangkaian LCD Karakter 2x16 31

3.6 Rangkaian Catudaya 32

3.7 Flowchart 33

BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN

4.1 Pengujian Rangkaian Catudaya 34

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATmega 8535 35

4.3 Pengujian Rangkaian LCD 2x16 36

4.4 Program Keseluruhan Rangkaian 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45

5.1 Kesimpulan 45

5.2 Saran 45

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Keterangan Halaman

1.1 Karakterisitik Spektrum Elektromagnetik 16

1.2 Karakter special 20

(8)

DAFTAR GAMBAR

No.gambar Keterangan gambar Halaman

2.1 Diagram Blok fungsional ATmega 8535 7

2.2 Konfigurasi PIN ATmega 8535 9

2.3 Struktur LCD 12

2.4 Fotodioda 14

2.5 Bentuk Fisik dan Lambang Resistor 18

2.6 Bentuk dan Lambang LED 19

3.1 Diagram Blok Alat Yang Dibuat 26

3.2 Rangkaian Sensor Inframerah 27

3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATmega 8535 28

3.4 Rangkaian Lampu Lalulintas 30

3.5 Rangkaian LCD karakter 2x16 31

3.6 Rangkaian Catudaya 32

3.7 Flowchart 33

4.1 Letak Titik Test Point 34

4.2 Pengujian Rangkaian LCD 36

(9)

ABSTRAK

Traffic light merupakan instrument elektronik, atau komponen elektronik yang

dipergunakan untuk mengatur lalu lintas, Maka dari defenisi ini lah Penulis membuat

traffic light sederhana menggunakan mikrokontroler ATmega 8535 sebagai pengatur

lalulintas. Prinsip kerja dari traffic light mengatur kepadatan kendaraan di setiap ruas

jalan dengan mengatur pengosongan kendaraan pada ruas simpang dengan menambah

waktu, dengan sensor inframerah sebagai indikator kepadatan kendaraan, Penggunaan

sensor infra merah terdapat kelemahan yaitu belum dapat mendeteksi jarak lebih jauh,

Untuk menampilkan kerja traffic light Digunkan LCD (Liquid Crystal Display ) sebagai penampil, Rangkaian komparator sangat dibutuhkan sebagai pengatur sensifitas

(10)

ABSTRAK

Traffic light merupakan instrument elektronik, atau komponen elektronik yang

dipergunakan untuk mengatur lalu lintas, Maka dari defenisi ini lah Penulis membuat

traffic light sederhana menggunakan mikrokontroler ATmega 8535 sebagai pengatur

lalulintas. Prinsip kerja dari traffic light mengatur kepadatan kendaraan di setiap ruas

jalan dengan mengatur pengosongan kendaraan pada ruas simpang dengan menambah

waktu, dengan sensor inframerah sebagai indikator kepadatan kendaraan, Penggunaan

sensor infra merah terdapat kelemahan yaitu belum dapat mendeteksi jarak lebih jauh,

Untuk menampilkan kerja traffic light Digunkan LCD (Liquid Crystal Display ) sebagai penampil, Rangkaian komparator sangat dibutuhkan sebagai pengatur sensifitas

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika mengakibatkan beberapa efek yang

mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju

(modernsasi),befikiran praktis dan simple. Hal semacam ini memerlukan sarana pendukung yang sederhana ,Praktis dan berteknologi tinggi.

Traffic light yang terdahulu masih menggunakan pengaturan waktu yang

dijalankan pada jam jam sibuk, misalkan pada jam 23.00 – 06.00 hanya lampu hijau

dan kuning yang menyala,karena dianggap jalur tidak padat kendaran. Sedangkan jam

06.00 – 08.30 dan 17.00 – 20.30 nyala lampu hijau di perlambat di karenakan di anggap

jam padat kedaraan, diantara jam 08.30 – 17.00 dinyalakan waktu normal kendaraan.

Dari wacana di atas maka di peroleh ide untuk membuat sebuah traffic light

dengan system adaptif yaitu traffic light menyesuaikan lamanya waktu lampu hijau berdasarkan kepadatan pada setiap ruas jalan. Maka setiap ruas jalan akan memperoleh

(12)

2 1.2 Rumusan Masalah

Tugas akhir ini membahas tentang perangkat keras yang mencangkup perakitan

traffic light yang terdiri dari pengendali lampu, rangkaian sensor fotodioda dan sistim minimum Atmega 8535 sebagai pusat pengendali traffic light

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang suatu sistim

elektronik yang bersifat otomatis , dan untuk mendesain suatu sistim pengatur lampu

lalu lintas yang perubahan interval waktunya bersifat dinamis bergantung pada kondisi

jalan yang terpantau oleh rangkaian sensor sebagai indikator perubahan waktu.

1.4 Batasan masalah

Ada pun batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini ialah sebagai berikut :

1. Cara kerja system alat secara blok diagram dan skema rangkaian secara

keseluruhan.

2. Hardware rangkaian dan komponen yang digunakan dalam merancang system

traffic light.

3. Traffic light menggunakan sensor fotodioda sebagai pendeteksi inframerah yang digunakan untuk mendeteksi kepadatan lalu lintas.

4. Pembahasan microcontroller ATmega 8535.

5. Serta perangkat keras yang mendukung perancangan traffic light.

(13)

3 1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan Pemahaman maka penulis membuat

sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari traffic light.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini berisikan mengenai latar belakan, tujuan penulisan, rumusan

masalah, batasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori, dalam bab ini menjelaskan tentang teori pendukung yang

digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian pendukung itu

antara lain microkontroler ATmega 8535 (hardware), dan komponen

komponen pendukung traffic light.

BAB III PERANCANGAN SISITEM

Pada bab ini dibahas tentang perancangan system, diagram per blok dari

rangkaian traffic light.

BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN

Dalam bab ini akan di bahas analisa rangkaian dan program yang di

jalankan serta pengujian rangkaian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari

pembahasan yang di lakukan dari laporan tugas akhir ini serta saran yang

bertujuan agar rangkaian ini dapat di buat lebih efisien dan di kembangkan

dalam perakitannya dalam metode lain yang mempunyai system kerja

(14)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroller ATmega8535

Mikrokontroller merupakan suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

mikro computer menjadi kebutuhan pasar dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru,

yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun

hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah

banyak) sehingga harga menjadi murah. Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler

hadir untuk memenuhi selera industry dan para konsumen akan kebutuhan pada

alat-alat bantu yang canggih.

Mikrokontroler adalah suatu keeping IC dimana terdapat mikroprosesor dan

memori program (ROM) serta memori serbaguna, bahkan ada beberapa jenis

mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu kemasan.

Pengguna mikrokontroler dalam bidang kontrol yang sangat luas dan popular,ada

beberapa vendor yang membuat mikrokontoler diantaranya Intel, Mikrochip,

Winbond, Atmel, Philips, Xmics dan lain lainya.

Mikrokontroler Atmega8535 merupakan generasi AVR (Alf and Vegard’s risk

processor) mikrokontroler AVR memiliki arsiterktur RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit, dimana semua instruksi dalam kode 16 bit (16 bit word ) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR menjalankan sebuah

instruksi komponen eksternal dapat dikurangi. Mikrokontroler AVR didesain

menggunakan arsitektur Harvard, dimana ruang dan jalur bus bagi memori program

(15)

5

pipeling, di mana ketikan sebuah instruksi di jalankan, instruksinya akan di prefetch

dari memori program.

2.1.1 Arsitektur Atmega 8535

(16)

6

Gambar 2.1 diatas memperlihatkan bahwa ATmega8535 bagian sebagai berikut :

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah,yaiitu Port A, port B,Port C,Port D.

2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

3. Tiga Timer/counter dengan kemapuan pembanding. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5. Wacthdog Timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte.

7. Memori flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read while write.

8. Unit iterupsi internal dan eksternal

9. Port antar muka SPI

10.EEPROM(electrically erasable read only memori) sebesar 512 byte yang deprogram saat oprasi.

11.Antar muka komparator analog.

12.Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 12,5

Mbps.

(17)

7 2.1.2 Konfigurasi PIN ATmega8535.

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATmega8535

Konfiguras pin ATmega 8535 dapat dilihat pada gambar 2.2 secara fungsional

Konfigurasi pin ATmega 8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A (PA0…PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC

4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus untuk

(18)

8

5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus TWI,

Komparator analog dan Timer oscillator..

6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus untuk

komparator analog ,interupsi eksternal ,dan Komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan merupakan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10.AREF merupakan pin masukan referensi ADC.

2.2 LCD (liquid crystal Display)

Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan

menggunakan mikrokontroler, LCD (Liquid Crysral Display) dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilakan teks, atau menampilakan menu

pada aplikasi mikrokontroler. M1632 merupakan modul LCD matrix dengan

konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh baris pixel

dan 5 kolom pixel (1 baris pixel terakhir adalah kursor).

Didalam modul M1632 sudah tersedia HD44780 yang dikeluarkan oleh Hitachi,

Hyundai dan modul-modul M1632 lainnya. HD44780 sebetulnya merupakan

mikrokontroler dirancang khusus untuk mengenendalikan LCD dan mempunyai

kemampuan untuk mengatur proses scanning pada layar LCD yang terbentuk oleh 16

COM dan 40 SEG sehingga mikrokontroler/perangkat yang mengakses modul LCD ini

tidak perlu lagi mengatur scanning pada layar LCD. Mikrokontroler atau perangkat

tersebut hanya mengirim data-data yang merupakan karakter yang akan ditampilkan

(19)

9

Adapun konfigurasi dan deskripsi dari pin-pin LCD M1632 antara lain:

1. Pin 1 dihubungkan ke Gnd

2. Pin 2 dihubungkan ke Vcc +5V

3. Pin 3 dihubungkan ke bagian tegangan potensiometer 10KOhm sebagai

pengatur kontras.

4. Pin 4 untuk membritahukan LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data, jika

Pin 4 ini diset ke logika 1 (high, +5V), atau memberitahukan bahwa sinyal yang

dikirim adalah perintah jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V).

5. Pin 5 digunakan untuk mengatur fungsi LCD. Jika di set ke logika 1 (high,

+5V) maka LCD berfungsi untuk menerima data (membaca data). Dan fungsi

untuk mengeluarkan data, jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). Namun

kebanyakan aplikasi hanya digunakan untuk menerima data, sehingga pin 5 ini

selalu dihubungkan ke Gnd.

6. Pin 6 adalah terminal enable. Berlogika 1 setiap kali pengiriman atau pembaca

data.

7. Pin 7 – Pin 14 adalah data 8 bit data bus (Aplikasi ini menggunakan 4 bit MSB

saja, sehingga pin data yang digunkan hanya Pin 11 – Pin 14).

8. Pin 15 dan Pin 16 adalah tegangan untuk menyalakan lampu LCD.

Adapun gambar dari LCD 2x16 adalah sebagai berikut:

(20)

10

Modul LCD M1632 memilki beberapa jenis memori yang digunakan untuk

menyimpan atau memproses data-data yang ditampilkan pada layar LCD. Setiap

memori mempunyai fungsi-fungsi tersendiri:

a. DDRAM

DDRAM merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada. Contohnya

karakter ‘A’ atau 41h yang ditulis pada alamat 00 akan tampil pada baris pertama dan

kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut di alamat 40h, karakter tersebut

akan tampil pada baris kedua kolom pertama darai LCD.

b. CGRAM

CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola seluruh karakter dan bentuk

karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Akan tetapi isi memori akan hilang saat

power supplay tidak aktif sehingga pola karakter akan hilang.

c. CGROM

pola sebuah karakter dan pola tersebut ditentukan secara permanen dari HD44780

sehingga pengguna tidak dapat mengubahnya lagi. Oleh Adalah memori untuk

menggambarkan karena ROM bersifat permanen, pola karakter tersebut akan hilang

(21)

11 2.3 Fotodioda

Pengertian merupakan piranti semikonduktor dengan struktur p-n atau p-i-n

untuk mendeteksi cahaya. Fotodioda biasanya digunakan untuk mendeteksi cahaya.

Fotodioda adalah piranti semikonduktor yang mengandung sambungan p-n, dan

biasanya terdapat lapisan intrinsik antara lapisan n dan p. Piranti yang memiliki lapisan

intrinsik disebut p-i-n atau PIN fotodioda. Cahaya diserap di daerah penggambungan

atau daerah intrinsik menimbulkan pasangan elektron-hole, kebanyakan pasangan

tersebut menghasilkan arus yang berasal dari cahaya.

Fotodioda dapat dioperasikan dalam 2 mode yang berbeda:

1. Mode fotovoltaik: seperti solar sel, penyerapan pada fotodioda menghasilkan

tegangan yang dapat diukur. Bagaimanapun, tegangan yang dihasilkan dari

tenaga cahaya ini sedikit tidak linier, dan range perubahannya sangat kecil.

2. mode fotokonduktivitas : disini, fotodioda diaplikasikan sebagai tegangan

revers (tegangan balik) dari sebuah dioda (yaitu tegangan pada arah tersebut

pada dioda tidak akan menhantarkan tanpa terkena cahaya) dan pengukuran

menghasilkan arus foto. ( hal ini juga bagus untuk mengaplikasikan tegangan

mendekati nol). Ketergantungan arus foto pada kekuatan cahaya dapat sangat

linier .

Karakteristik bahan fotodioda:

1. silikon (Si) : arus lemah saat gelap, kecepatan tinggi, sensitivitas yang bagus

antara 400 nm sampai 1000 nm ( terbaik antara 800 sampai 900 nm).

2. Germanium (Ge): arus tinggi saat gelap, kecepatan lambat, sensitivitas baik

(22)

12

3. Indium Gallium Arsenida (InGaAs): mahal, arus kecil saat gelap, kecepatan

tinggi sensitivitas baik pada jarak 800 sampai 1700nm (terbaik antara 1300

sampai 1600nm).

Gambar 2.4. Fotodioda

2.4. Sinar Infra Merah

Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya

lebih dari pada cahaya tampak yaitu diantara 700 nm. Sinar infra merah merupakan

cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya

infra merah akan nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang

diatas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya

infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radisi panas yang ditimbulkannya

masih terasa / dideteksi.

Sifat-sifat cahaya infra merah :

1. Tidak tampak manusia

2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang

(23)

13

Komunikasi Infra merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai

pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang

cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran data infra merah harus

dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakan data akibat noise

Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan

rentang panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan

spectrum dari berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang

gelombang, sinar inframerah dibagi dalam 3 daerah, yaitu:

1. Daerah inframerah dekat dengan panjang gelombang 0,75 micrometer –

2,5 micrometer.

2. Daerah inframerah pertengahan dengan panjang gelombang 2,5

micrometer – 50 micrometer.

3. Daerah inframerah jauh dengan panjang gelombang 50 micrometer –

1000 micrometer.

Spektrum sinar matahari terdiri dari sinar tampak dan sinar tidak tampak.

Dimana sinar tampak meliputi: merah, orange, kuning, hijau, biru, dan ungu. Sinar

yang tidak tampak antara lain: sinar ultraviolet, sinar – X, sinar gamma, sinar kosmik,

microwave, gelombang listrik dan sinar inframerah. Gelombang elektromagnetik

diantara sinar tampak dan sinar microwave dinamakan sinar inframerah, dengan

karakteristik adalah tidak kasat mata atau tidak terlihat, bersifat linier atau menyebar,

refraktif atau dapat dipantulkan dan dapat diserap oleh beberapa obyek.

Dibawah ini terdapat gambar berdasarkan pembagian panjang gelombang,

(24)

14

Tabel 1.1 Karakteristik Spektrum Elektromagnetik

Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas, daerah

(25)

15

pada daerah infra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 μm – 50 μm

atau pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm.

Gelombang elektromagnetik diantara sinar tampak dan sinar microwave

dinamakan sinar inframerah, dengan karakteristik adalah tidak kasat mata atau tidak

terlihat, bersifat linier atau menyebar, refraktif atau dapat dipantulkan dan dapat diserap

oleh beberapa obyek.

Daerah N pada saat LED dibias maju . Selama perubahan energi ini, proton

akan dibangkitkan, sebagian akan diserap oleh bahan semikonduktor dan sebagian lagi

akan dipancarkan sebagai energi cahaya.

Infra merah yang digunakan sebagai transmisi data dalam artikel ini hanya

memanfaatkan pancaran cahaya infra merah. Jika LED infra merah memancarkan

cahaya berarti datanya dianggap 1, sedangkan jika LED infra merah tidak

memancarkan cahaya berarti datanya adalah 0.

2.5 Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi

jumlah arus yang menaglir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor

bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbn. Dalam hukum ohm diketahui

bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.

(26)

16

Gambar .2.5 Bent uk Fisik dan Lambang Resist or

Resistor umumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga dikiri dan kana.

Dibadan nya terdapat lingkaran berbentuk gelang kode warna yang memudahkan

pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarannya tanpa menggunakan

Ohm meter.

2.6 Light Emitting Diode (LED)

LED merupakan komponen yang mampu mengeluarkan emisi cahaya .LED

merupakan produk temuan lain setelah diode.Strukturnya juga sama dengan

diode,tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N

juga melepaskan energy berupa energy panas dan energy cahaya. LED dibuat agar

(27)

17

Gambar .2.6 Bentuk dan Lambang LED

LED sering dipakai sebagai indikator yang masing masing warnanya biasa

memiliki arti yang berbeda. Sama hal nya yang sering dilihat dalam traffic light, LED yang sudah dirangkai sebagai indikator yang mempunyai arti yang berbeda. Misalnya

LED merah menyala menandakan untuk berhenti, LED kuning menandakan untuk

berhati-hati, dan LED hijau menandakan untuk melaju.

2.7. Bahasa BASIC Menggunkan BASCOM-AVR

BASCOM-AVR adalah program BASIC Compiler berbasis Windows untuk

mikrokontroler keluarga AVR seperti ATmega, dan yang lainnya. BASCOM-AVR

merupakan program dengan bahasa tingkat tinggi BASIC yang dikembangkan dan

dikeluarkan oleh MCS Elektronika.

2.7.1 Karakteristik Dalam BASCOM

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabel

(28)

18

karakter Nama

Blank

‘ Apostrophe

* Asterisk (symbol perkalian)

+ Plus sign

, Comma

- Minus sign

. Period (decimal point)

/ Slash (division symbol) will be handled as\

: Colon

“ Double quotation mark

; Semicolon

< Less than

= Equal sign (assignment symbol or relational operator)

> Greater than

\ Backspace (integer or word division symbol)

(29)

19 2.7.2 Tipe Data

Stiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya

tampungannya. Hal ini berhubungan denga penggunaan memori mikrokontroler.

Berikut ini adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya :

Tipe Data Ukuran (byte) Range

Bit 1/8 -

Byte 1 0 – 255

Integer 2 -32,768 - +32,767

Word 2 0 – 65535

Long 4 -214783648 - +2147483647

Single 4 -

String hingga 254 byte -

(30)

20 2.7.3 Variabel

Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat penyimpanan

atau penampungan data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan,

menampung data hasil pembacaan register, dan lainnya. Variabel merupakan pointer

yang menunjukkan pada alamat memori fisik dan mikrokontroler.

Dalam BASCOM, ada beberapa aturan dalam penamaan sebuah variabl:

a. Nana variabel maksimum terdiri atas 32 karakter.

b. Karakter bisa berupa angka atau huruf.

c. Nama variabel harus dimula dengan huruf.

d. Variabel tidak boleh menggunkan kata-

e. kata yang digunakan oleh BASCOM sebagai perintah, pernyataan, internal register,

dan nama operator (AND, OR, DIM, dan lain-lain)

Sebelum digunakan maka variabel harus dideklarasikan terlebih dahu. Dalam

BASCOM, ada beberapa cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel. Cara pertama

adalah menggunakan pernyataan ‘DIM’ diikuti nama tipe datanya. Contohnya

(31)

21 2.7.5 Aplikasi BASCOM dengan LCD

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh BASCOM adalah programnya yang

menyediakan rutin-rutin khusus untuk menampilkan karakter menggunakan LCD.

Bahkan kita pun dapat membuat karakter special dengan fasilitas LCD designer.

Antarmauka antara LCD dengan ATmega8535 menggunakan mode antarmuka 4 bit.

Selain lebih hemat I/O, mode demikian mempermudah proses pembuatan PCB-nya.

Program berikut akan menjalankan beberapa perintah berkenan dengan LCD

(32)

22

Pernyataan di atas merupakan pendeklarasian variabel c/x dengan ukuran byte.

b. Config LCD = 16 * 2

Oleh karana itu konfigurasi pendeklarasikannya delisting program yang kita

buat seperti dikontrolkan diatas.

c. CLS

Perintah CLS berfungsi membersihkan atau mengosongkan tampilan LCD.

d. Lowerline

Perintah berfungsi memindahkan kursor ke baris bawah. Karena LCD yang

(33)

23

e. X = 100

Lcd “namaku pay”

Lowerline

Lcd “Nilaiku selalu”; x

Ketika kita menjalankan perintah di atas, maka keluarannya adalah:

Nama pay

Nilaiku selalu

Contoh tersebut menunjukkan bahwa kita dapat menampilkan isi sebuah

variabel menggunakan LCD hanya dengan menulis.

f. Shift LCD left/right

Perintah digunakan untuk menggeser tampilan LCD ke kiri atau ke kanan

sebanyak 1 langkah. Perintah berguna untuk menampilkan kalimat yang

panjang dan membuat animasi LCD.

g. Lcdhex x

Perintah berfungsi mengirim isi sebuah variabel LCD dalam format

(34)

24

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat yang dibuat

Secara garis besar alat ini terdiri dari 4 bagian utama, yaitu: Rangkaian sensor

inframerah, rangkaian ATMega8535, rangkaian lampu dan, rangkaian LCD.

Masing-masing rangkaian mempunyai peran tersendiri dalam alat ini.

Rangkaian sensor inframerah digunakan untuk mendeteksi adanya antrian

kendaraan yang terjadi pada lampu lalu lintas. Rangkaian ATMega8535 kemudian akan

memproses data yang diterimanya dari rangakaian sensor inframerah. Kemudian,

(35)

25

LCD 2x16 digunakan sebagai display waktu tunggu yang dihasilkan oleh pemrosesan

data tadi.

3.2 Rangkaian Sensor Inframerah

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Inframera

Rangkaian sensor yang digunakan adalah terdiri dari perpaduan antara LED

inframerah sebagai pemancar cahaya inframerah, photodioda sebagai penerima cahaya

inframerah dan IC LM339 sebagai komparator yang digunakan untuk mengolah

tegangan keluaran dari rangkaian photodioda.

Ketika photodioda dalam keadaan terkena cahaya inframerah (tidak terhalang

oleh antrian kendaraan), maka nilai resistansi photodioda akan turun. Dengan demikian,

tegangan pada pin input – dari LM339 akan naik. Jika tegangan pada pin input –

LM339 ini diatas dari tegangan referensi yang diset pada pin + LM339, maka output

LM339 akan bernilai 0V (logika = 0). Sebaliknya, jika photodioda dalam keadaan tidak

terkena inframerah, maka nilai resistansi photodioda akan naik. Hal ini menyebabkan

(36)

26

lebih kecil dari nilai tegangan pada input + LM339, maka pin output LM339 akan

mendekati 5V (logika = 1).

3.3 Rangkaian ATMega8535

Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8535

Rangkaian ini digunakan sebagai pusat pemerosesan data, Pada rangkaian ini

(37)

27

B digunakan sebagai INPUT (Sensor), dan port D output yang seluruh pin nya di

hubungkan dengan LCD.

Rangkaian ini merupakan rangkaian minimum dari mikrokontroler Atmega

8535. Rangkaian ini terdiri dari rangkaian reset yang dibentuk dari resistor dan

kapasitor yang terhubung ke pin 9 (reset) dari mikrokontroler, dan sebuah rangkaian

oscillator eksternal yang dibentuk dari Kristal 8MHz dan 2 buah kapasitor 22pF pada

pin 12 dan 13 mikrokontroler. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang paling

(38)

28 3.4 Rangkaian Lampu Lalu Lintas

Gambar 3.4 Rangkaian Lampu Lalu Lintas

Rangkaian ini terdiri dari IC ULN2803 dan LED. ULN2803 berfungsi sebagai driver

LED yang digunakan agar LED dapat menyala dengan baik. IC ini berisi transistor

array dengan konfigurasi pin open kolektor. Ketika logika pada pin inputnya diberi

logika 1, maka arus dapat mengalir dari anoda LED menuju ground, sehingga LED

menyala. Demikian jika sebaliknya, ketika pin inputnya diberi logika 0, maka arus

(39)

29 3.5 Rangkaian LCD Karakter 2x16

Gambar 3.5 rangkaian LCD Karakter 2x16

LCD digunakan untuk menampilkan hasil pengolahan data pada mikrokontroler dalam

bentuk tulisan. Pada alat ini, mode pemrograman LCD yang digunakan adalah mode

pemrograman 4 bit. Dengan demikian, pin data LCD yang dihubungkan ke

mikrokontroler hanya pin D4, D5, D6, dan D7. Sedangkan untuk jalur kontrolnya, pin

LCD yang dihubungkan adalah pin RS dan E. LCD pada alat ini hanya digunakan

(40)

30 3.6 Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.6 rangkaian catu daya

Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai tegangan ke seluruh rangkaian yang

ada. Transformator TR2 digunakan untuk menurunkan tegangan AC 220V menjadi 9V

AC. Dioda akan menyearahkan tegangan ini, sehingga yang dihasilkan adalah tgangan

DC. Kapasitor 2200uF digunakan untuk memfilter tegangan DC yang dihasilkan.

Resistor R17 digunakan untuk membatasi jumlah arus yang masuk ke LM7805.

LM7805 bertindak sebagi regulator tegangan, sehingga tegangan yang dihasilkan

(41)

31

tambahan ketika LM7805 tidak mampu memberi arus yang dibutuhkan rangkaian.

Dengan demikian kapasitas arus maksimum yang dapat diberi oleh power supply ini

menjadi 3A. LED digunakan sebagai indikator bahawa rangkaian ini sedang beroperasi.

(42)

32

(43)

33

BAB IV

PENGUJIAN RANGKAIAN

4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Adapun cara untuk menguji rangkaian catu daya adalah dengan mengukur

tegangan output yang dihasilkan oleh catu daya tersebut. Berikut ini adalah letak titik

pengukuran (test point) yang dipakai untuk menguji rangkaian catu daya tersebut:

Gambar 4.1 Letak Titik Test Point

Pada titik TP1 setelah dilakukan pengukuran, tegangan yang dihasilkan adalah

11,7 V. Sedangkan pada titik TP2, pengukuran menunjukkan pada angka 4,9 Volt.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rangkaian ini sudah dapat beroperasi

(44)

34

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

Pengujian pada rangkaian ini dilakukan dengan cara mengisikan program

sederhana ke dalam mikrokontrolernya. Kemudian, diamati apakah rangkaian dapat

bekerja sesuai dengan perintah program yang diisikan ke dalam mikrokontroler tadi.

Pada alat ini, rangkaian mikrokontroler diuji dengan cara memasukkan program

yang bila diaktifkan akan membuat LED yang tersambung pada pin PD.7-nya akan

berkedip. Berikut ini merupakan listing programnya:

$regfile = "m8535.dat"

Ketika program ini diaktifkan pada rangkaian mikrokontrolernya, maka LED

yang terhubung pada pin PD.7 akan berkedip terus menerus. Dengan demikian, maka

(45)

35 4.3 Pengujian Rangkaian LCD Karakter 2x16

Untuk menguji rangkaian LCD, maka dibuatlah rangkaian sebagai berikut ini:

(46)

36

Kemudian, pada mikrokontroler dimasukkan program sebagai berikut:

$regfile = "8535def.dat"

$crystal = 12000000

Config Lcd = 16 *2

Config Lcdpin = Pin , Rs = Portc.1 , E = Portc.0 , Db4 = Portc.4

, Db5 = Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7

Cursor Off

Cls

Do

Locate 1 , 1

Lcd "Hallo Dunia"

Loop

Ketika program dieksekusi oleh mikrokontroler, maka pada display LCD akan

(47)

37

4.4 Pengujian Rangkaian Pemancar dan Penerima Inframerah

Pengujian rangkaian pemancar infra merah dilakukan dengan menghubungkan

rangkaian pada tegangan 5 volt yang dihasilkan power supplay. Cahaya infra merah

tidak tampak secara langsung oleh mata kita jadi kita memerlukan alat bantu untuk

dapat melihat apakah cahaya inframerah telah dipancarkan oleh rangkaian

pemancarnya, salah satu alat bantu yang dapat kita gunakan adalah camera pada hand

phone. Jika cahaya inframerah telah dipancarkan maka kita dapat melihat berkas

cahaya itu melalui camera hand phone dan setelah kita melihat berkas cahaya infra

merah tersebut kita dapat memastikan bahwa rangkain telah berfungsi dengan baik.

Gambar .4.3 Pengujian Rangkaian Pemancar dan Penerima sinar infra merah

Pengujian rangkaian Penerima infra merah juga dilakukan dengan

menghubungkan rangkaian pada tegangan 5 volt yang dihasilkan power supplay.

Lampu indikator pada rangkaian tidak akan menyala selama fotodioda pada rangkaian

belum meneriman inframerah. Untuk mengetahui rangkain telah bekerja dengan baik

maka arahkan pancaran sinar inframerah ke fotodioda pada rangkaian, bila lampu

indikator menyala saat infra merah diarahkan pada fotodioda dan lampu indikator tidak

menyala apabila inframerah tidak mengarah ke fotodioda maka dengan demikian dapat

(48)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja alat dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Penggunaan sensor fotodioda sebagai sensor kepadatan kendaraan sangat

mudah terganggu oleh cahaya.

2. Rangkaian komparator sangat di butuhkan untuk mengatur sensivitas sensor

kepadatan kendaraan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran

untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut, yaitu

1. Dalam pengerjaan alat ini sebaiknya system penyambungan rangkaian tersusun

rapi agar mempermudah pembuatan program.

2. Untuk tahapan berikutnya gunakan seven segment sebagai indikator dalam

(49)

39

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Nalwan Paulus. 2004. Panduan Praktis Penggunaan dan Antarmuka Modul

LCD M1632. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Bejo, Agus. 2005. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler

ATMega8535. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Budiharto, Widodo. 2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler Perancangan

Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta: PT Elex media Komputindo.

Elektur, 1996. 302 Rangkaian Elektronika. Penerjemah P.Pratomo dkk. Jakarta:

Percetakan PT.Gramedia.

Lingga, W. 2006. Belajar sendiri Pemrograman AVR ATMega8535. Yogyakarta:

Gambar

Gambar 2.1 diagram blok funsional ATmega8535
Gambar 2.2  Konfigurasi Pin ATmega8535
Gambar 2.3  Struktur  LCD
Gambar 2.4.  Fotodioda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan pada perancangan elevator dan pembuatan prototipe pengendali otomatis elevator berbasis mikrokontroler ATmega 8535 adalah :.. Metode perancangan

Dalam hal ini digunakan suhu ruang mesin penetas telur sebagai objek yang diatur Simulasi inkubator telur ini menggunakan Mikrokontroler ATMega 8535, sensor suhu HSM-20G,

DAN PENGHARUM OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR MQ-5 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Politeknik

APLIKASI SENSOR ULTRASONIK SRF 05 PADA ROBOT VACUUM CLEANER MENGGUNAKAN KENDALI ANDROID BERBASIS.. MIKROKONTROLER

Adapun judul laporan ini yaitu “ RANCANG BANGUN ALAT PENGERING RAMBUT OTOMATIS MENGGUNAKAN DERET SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 ”.. Tujuan dari penulisan

Data keluaran sensor diolah dengan mengunakan mikrokontroler ATMega 8535 yang telah dimuat program dengan ketentuan perancangan, sehingga data yang diolah dan ditampilkan melalui

Perancangan elevator dan pembuatan prototipe pengendali otomatis elevator berbasis mikrokontroler ATmega 8535 yang dapat melayani 4 lantai melatar belakangi penelitian..

Mikrokontroler ATmega 8535 merupakan pusat pengontrol dari alat ini yang dihubungkan dengan keypad sebagai input untuk memasukan kode mata kuliah kemudian melalui