• Tidak ada hasil yang ditemukan

Video Tutorial Pembelajaran Sistem Informasi Perijinan Kota Pemalang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Video Tutorial Pembelajaran Sistem Informasi Perijinan Kota Pemalang"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Kevin Ervana

10110040

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORAMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : Kevin Ervana

Tempat dan Tanggal Lahir : Kebumen, 07 Agustus 1992

Nomor Induk Mahasiswa : 10110040

Program Studi : Teknik Informatika

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Nias Blok C1 No.69 RT.004 RW.006

Berat badan : 60 Kg

Status : Belum Menikah

Orang Tua

Nama Ayah : Widi Margono

Pekerjaan : Pegawai Negeri

Alamat : Jl. Nias Blok C1 No.69 RT.004 RW.006

Nama Ibu : Sri Mulyani

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

(5)

RIWAYAT PENDIDIKAN

No Lembaga Pendidikan Tahun

1 TK Bhayangkari 37 Bandung 1996 – 1998

2 SDN Merdeka 3 Bandung 1998 – 2004

3 SMPN 50 Bandung 2004 – 2007

4 SMAN 16 Bandung 2007 – 2010

Bandung, Januari 2014

(6)

iii

1.5.2 Metode Pembangunan Tutorial Movie...4

1.6 Sistem Penulisan...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...7

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek...7

2.1.1 Sejarah Perusahaan...7

2.1.4 Struktur Organisasi Dan Job Deskripsi...9

2.1.4.1 Job Deskripsi PT.Gamatechno...9

2.2 Landasan Teori... ...11

2.2.1 Pembelajaran...11

2.2.1.1 Media Pembelajaran...11

(7)

iv

2.4 Video Sebagai Media Pembelajaran...14

2.4.1 Pengertian Video...14

2.4.2 Manfaat Media Video Pembelajaran...14

2.4.3 Piranti Video...15

3.1.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan...19

3.1.4 Evaluasi Sistem Yang Sedng Berjalan...20

3.2 Analisis Kebutuhan...21

3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional...21

3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional...22

3.2.2.1 Analisis Perangkat Keras (Hadware)...22

3.2.2.2 Analisis Perangkat Lunak (Sofware)...22

3.2.2.3 Analisis Perangkat Pikir (Brainware)...23

3.3 Perancangan Antarmuka...24

3.4 Implementasi...29

3.4.1 Tampilan Video...43

(8)

v

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...48

4.1 Kesimpulan...48

4.2 Saran...48

(9)

i

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan ridho Nya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek ini. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi kewajiban dari

mata kuliah Kerja Praktek.

Dalam laporan kerja praktek tentang ”Tutorial Pembelajaran Sistem

Informasi Perijinan Kota Pemalang” tidak jarang penulis menemukan hambatan dan kesulitan, tapi dengan kemauan dan usaha yang keras penulis akhirnya dapat

menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Saat melaksanakan Kerja Praktek ini penulis banyak mendapatkan

pengalaman berharga, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis

mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan laporan

kerja praktek ini.

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan.

3. Bapak Eko Budi Setiawan selaku dosen pembimbing dalam menyusun

laporan.

4. Bapak Irawan Afrianto selaku ketua program studi Teknik Informatika

Unikom.

5. Mba Silviana Aeni selaku pembimbing pada saat melaksanakan tugas

kerja praktek ini di PT. Gamatechno.

6. Sri Anggraeni Waraswati tunangan saya yang selalu memberi dukungan

moril dan doa.

7. Serta kawan-kawan seperjuangan IF17 yang sama-sama berjuang dalam

(10)

ii

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, masih

terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

sarannya untuk menjadikan laporan kerja praktek ini lebih baik lagi dan semoga

dapat berguna bagi pembaca.

Bandung, Januari 2014

Penulis

(11)

49

[1] Balaji., Murugaiyan, M.S., 2012 Waterrfall vs V-Model vs Agile :

A Comparative Study on SDLC. International Journal of Information

Technologyand Bussines Management Vol 2 No.1.

[2] Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum Pemebelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

[3] Prent dkk., Kamus Latin-Indonesia, 1969: 926.

[4] Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001.

[5] Munadi, Yudhi. 2008. Setyosari dan Sihkabuden.

[6] Zain, Badudu. 1994. Kamus Umum Bahas Indonesia. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan.

[7] Zain, Badudu. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan.

[8] Nugent, 2005. Smaldino dkk. 2008: 310.

(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Gamatechno adalah perusahaan yang berjalan di bidang jasa Teknologi

Informatika dan Komunikasi, sebagai perusahaan pembuat sekaligus pengembang

software dan aplikasi PT. Gamatechno mempunyai komitmen untuk memberi

pelayanan yang maksimal kepada para pengguna jasa, salah satu contoh bentuk

pelayanan PT. Gamatecno adalah memberikan pembelajaran untuk menggunakan

produk software atau aplikasi kepada para pengguna jasa sampai mereka bisa

menggunakan produk software dan aplikasi tersebut.

Namun PT. Gamatechno masih menggunakan cara manual untuk memberi

pembelajaran produk software dan aplikasi kepada pengguna jasa, yaitu dengan

cara menempatkan mentor-mentor yang akan memandu para pengguna jasa untuk

menggunakan produk software aplikasi tersebut. Seiring dengan perkembangan

waktu, cara memberi pembelajaran manual tidak lagi efektif, dikarenakan

perusahaan banyak menerima pesanan pembuatan produk software dan aplikasi.

PT. Gamatechno harus menempatkan mentor-mentor di berbagai instansi atau

lembaga yang memesan produk software dan aplikasi tersebut.

Selain itu, perusahaan sibuk mencari calon mentor yang akan direkrut untuk

memberi pembelajaran produk software aplikasi kepada pengguna jasa. Biaya

yang di keluarkan untuk perekrutan mentor dan pengujian calon mentor juga

dinilai tidak efisien. Hal itu dikarenakan masih banyak pengeluaran yang lebih

penting daripada biaya untuk merekrut serta menguji calon mentor. Dampak dari

menempatkan mentor-mentor di instansi atau lembaga untuk memberi

pembelajaran kepada pengguna jasa adalah pengeluaran PT. Gamatechno untuk

membayar mentor-mentor tersebut semakin membesar, hal ini dirasa kurang

(13)

Masalah bertambah ketika Pemerintah Kota Pemalang meminta

PT.Gamatechno membuat software aplikasi yang berbentuk Enterprise Sistem

Informasi Perijinan untuk Kota Pemalang, hal tersebut dikarenakan pegawai di

Pemerintahan Kota Pemalang untuk bagian perijinan bidang tempat usaha

terbilang banyak, sehingga mentor-mentor yang ditempatkan untuk memberi

pembelajaran kepada para pengguna di Pemerintahan Kota Pemalang cukup

banyak. Hal tersebut membuat neraca pengeluaran PT. Gamatechno tidak efisien.

Untuk mengatasi hal tersebut solusi yang diusulkan adalah membuat Tutorial

Movie yang didalamnya ada penjelasan tahap demi tahap beserta suara dari

mentor menjelaskan kepada pengguna jasa bagaimana cara menggunakan prdoduk

software aplikasi tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka laporan kerja

praktek ini diberi judul yaitu : " VIDEO TUTORIAL PEMBELAJARAN

SISTEM INFORMASI PERIJINAN KOTA PEMALANG "

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dirumuskan

masalah yang akan dihadapi yaitu :

1. Cara memberi pembelajaran software dan aplikasi kepada para pengguna

jasa PT. Gamatechno dinilai tidak efisien.

2. Biaya untuk merekrut dan menguji calon mentor dinilai tidak efisien.

3. Biaya pengeluaran untuk menggaji mentor-mentor yang di tempatkan pada

(14)

3

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan pemaparan diatas, maka maksud dari penulisan laporan ini

adalah membuat tutorial movie sistem informasi perijinan Kota Pemalang.

1.3.2 Tujuan

Tujuan Kerja Praktek ini adalah :

1. Mengefisiensikan cara pembelajaran software dan aplikasi kepada para

pengguna jasa PT. Gamatechno dinilai tidak efisien.

2. Mengurangi biaya PT. Gamatechno untuk merekrut dan menguji calon

mentor.

3. Mengurangi pengeluaran PT. Gamatechno untuk menggaji

mentor-mentor yang di tempatkan pada sebuah Instansi atau Lembaga.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan untuk membangun tutorial

movie ini adalah :

1. Tutorial movie ini hanya menjelaskan cara menggunakan Sistem Informasi

Perijinan Kota Pemalang.

2. Pengguna hanya pegawai Pemerintahan Kota Pemalang bagian perijinan

tempat usaha.

3. format video yang dihasilkan adalah avi.

4. Pembuatan Tutorial Movie ini menggunakan aplikasi Camtasia Visual

Studio.

5. Media pemutar video ini adalah Windows Media Player, Media Player

(15)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis, dimana data yang diperlukan untuk

mendukung terlaksananya suatu penelitian.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode dan teknik untuk pengumpulan data yang akan digunakan

yaitu sebagai berikut :

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data dan masukan secara tatap muka langsung

dengan pegawai Pemerintahan Kota Pemalang.

2. Observasi

Pengamatan langsung terhadap pegawai Pemerintahan Kota Pemalang

agar dapat membuat turotial movie yang mudah dipahami.

3. Studi Litelatur

Teknik pengumpulan informasi melalui referensi dari internet untuk

membuat tutorial movie.

1.5.2 Metode Pembangunan Tutorial Movie

Metode dalam pembangunan tutorial movie ini menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yaitu meliputi beberapa tahap-tahap sebagai berikut :

1. Requirements Analysis and Definition

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan

didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan

dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa

(16)

5

2. Sistem and Software Design

Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

3. Implementation and Unit Testing

Desain program diterjemahkan kedalam kode-kode dengan menggunakan

bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun

langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and Sistem Testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem

testing).

5. Operation and Maintenance

Mengoperasikan program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan,

seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi

sebenarnya.

(17)

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini menjadi beberapa bab untuk mempermudah

pemahaman pembaca. Adapun sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan

sistematika penulisan laporan kerja praktek.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dibahas mengenai profil tempat kerja praktek, yang

diantaranya sejarah perusahaan, logo perusahaan, badan hukum perusahaan,

Stuktur Organisasi dan Job Description, serta landasan teori yang disesuaikan

dengan kebutuhan menulis laporan ini.

Bab III Pembahasan

Pada bab ini berisi hasil kegiatan dari Kerja Praktek yang telah penulis

lakukan, diantaranya tentang membuat Tutorial Movie Aplikasi Sistem

Informasi Perijinan Kota Pemalang Menggunakan Camtasia Visual Studio.

Bab IV Kesimpulan Dan Saran

Pada bab ini merupakan kesimpulan yang diperoleh dengan cara

membandingkan data hasil percobaan dengan teori yang penulis terima di

(18)

7 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Perusahaan

Gamatechno memulai operasinya pada Januari 2003 dengan nama Gama

Technocamp, berkantor di Sekip N53 sebagai salah satu unit usaha dibawah PT.

Gama Multi Usaha Mandiri yang didirikan oleh Universitas Gadjah Mada. Seiring

dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka pada 4 Januari 2005 secara resmi

menjadi PT. Gamatechno Indonesia serta menempati Gedung Tekno Gama di Jl.

Cik Di Tiro 34 Yogyakarta sebagai kantor pusat.

PT. Gamatechno Indonesia (Gamatechno) adalah manifestasi kompetensi

UGM dibidang Teknologi Informasi yang menggabungkan kompetensi dan bakat

dengan kultur budaya kreatif kota Yogyakarta. Gamatechno menyediakan solusi

total teknologi informasi dengan fokus bisnis pada penyediaan produk software

serta jasa konsultasi, pengembangan dan implementasi sistem yang memberikan

nilai tambah bagi pelanggan dibidang akademik, pemerintahan dan korporat.

Gamatechno memiliki keunggulan utama dalam penguasaan teknologi

terkini yaitu Smartcard, RFID dan mobile solutions.Pada awal tahun 2006,

Gamatechno lebih memfokuskan pelayanan Content Provider dan Competency

Center melalui pembentukan anak perusahaan baru, yaitu PT. Inspira Inovasi

Indonesia. Selain anak perusahaan, saat ini Gamatechno juga memiliki perwakilan

(19)

2.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT.Gamatechno

Arti lambang : Daun melambangkan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan budaya

inovasi. Kilatan cahaya yang melalui daun tersebut menunjukkan

semangat untuk selalu menjadi mitra kerja terbaik untuk

memberikan yang paling baik.

2.1.3 Badan Hukum Perusahaan

Adapun Badan Hukum Perusahaan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Badan Hukum Perusahaan

No.NPWP 02.369.197.5-541.000

Akta Pendirian Perusahaan No.1/Tgl 04-01-2005, Notaris Sumendro SH

Pengesahan No.C-08796 HT.01.01.TH.2005

HO No.503-0337/1234.GK/2005, jasa TI dan Komunikasi

SIUP 15/12-05/PB/V/2005, Perdagangan Barang dan Jasa

TDP 120517201161

NPWP 02.369.197.5.541.000

(20)

9

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Gamatechno

2.1.4.1 Job Description PT.Gamatechno 2.1.4.1.1 Dewan Direksi

2.1.4.1.2 Bagian Keuangan

a. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat

efisiensi atau profitabilitas yang optimal.

b. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan

prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah

perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan

(21)

2.1.4.1.3 Bagian Pengembangan Usaha & Keterlibatan Pelanggan

a. Mengembangkan usaha dan produk dari perusahaan.

b. Mengajak konsumen untuk ikut dan mengawasi produk yang sedang

dikerjakan, agar sesuai apa yang diharapkan konsumen.

2.1.4.1.4 Bagian Sumber Daya Manusia & Urusan Umum

a. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan.

b. Pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan

perusahaan.

c. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, Penempatan dan

pengembanganpegawai.

2.1.4.1.5 Bagian Software Academic

a. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai

langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya.

b. Mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan

sesuai bidang tugasnya.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

d. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

2.1.4.1.6 Bagian Perangkat Lunak

a. Memilih jenis bahasa program yang akan digunakan.

b. Mengeksekusi program.

2.1.4.1.7 Bagian Solusi Jaringan & Situs Web

a. Mempunyai tugas utama untuk mengatur jaringan baik jaringan skala

kecil hingga skala besar yang nantinya akan digunakan untuk

(22)

11

2.1.4.1.8 Bagian Konsultan & Latihan

a. Membuat pertimbangan dan memberi konsultasi kepada konsumen.

b. Mencoba program yang sudah jadi.

2.1.4.1.9 Bagian Aplikasi Mobile & Content

a. Membuat dan merancang aplikasi untuk ponsel.

b. Menigisi content apa saja yang akan dihadirkan di aplikasi ponsel.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pembelajaran

Menurut Hamalik [2] mengatakan bahwa pembelajaran adalah “suatu

kombinasi yang tersususn meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran” Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang

belajar. Dan proses belajar terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri

siswa, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan penguasaan

suatu bidang ilmu maka pengajar harus merencanakan cara pengajaran yang

memungkinkan perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan

yaitu penguasaan suatu bidang ilmu yang dituju.

2.2.1.1 Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat

didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari

pengirim menuju penerima. Selain itu kata media juga berasal dari bahasa latin

medius‟ dan merupakan bentuk jamak dari medium yang bermakna perantara

atau mengantar. Dalam bahasa Arab [3], media sering disebut dengan "wasail"

yang merupakan bentuk jamak dari "wasilah" yang juga bersinonim dengan "Al

wasth" yang artinya "tengah". Kata "tengah" bermakna berada di antara dua sisi,

maka bisa juga disebut dengan "perantara" (wasilah) atau yang mengantarai kedua

sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah, maka ia juga bisa disebut sebagai

pengantar atau penghubung, yakni sesuatu yang menghubungkan, mengantarkan

(23)

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa

pesan dari komunikator menuju komunikan [4]. Berdasarkan definisi tersebut,

dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.

Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru

(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa dan tujuan

pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar

untuk mencapai tujuan belajar.

2.3 Media audio untuk pembelajaran 2.3.1 Pengertian Media Audio

Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya

diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya

melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata. Suara

adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa

sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu [5].

Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [6] di antaranya berarti bunyi yang

dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi

bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio

ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa

bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian

dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.

Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang

perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. Samsul F.B.Morse, pada

tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka

lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau bunyi bisa

disalurkan melalui kawat, mengapa suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell

melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian dalam rentang waktu yang tidak

(24)

13

radio. Kemudian lahir alat perekam suara dari tangan Thomas Edison dengan

ditemukannya alat Phonograf.

Melalui alat ini orang merekam suara melalui piringan hitam. Seiring

dengan perkembangan teknologi, maka orang dapat merekam suara dengan alat

perekam yang disebut Casette tape Recorder. Kini media ini semakin berkembang

dengan ditemukannya berbagai perangkat baru yang bersifat digital seperti

compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain. Sedangkan pendengaran

adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum Johanes Gutenberg menemukan mesin

cetak, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan.

Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk

melakukan metode komunukasi lainnya. Dari hasil penelitian Barker dan

rekan-rekannya tahun 1981, menemukan bahwa rata-rata mahasiswa menggunakan 53%

dari waktu bangunnya untuk mendengarkan.

2.3.2 Jenis-jenis Media Audio

1. Phonograph (Gramaphone)

Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon

(gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record),

yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam

ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara

badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah

tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk

music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

2. Open Reel Tapes

Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder

ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel

Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang

menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio

diperbanyak dalam bentuk mono.

3. Cassette Tape Recorder

Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat.

(25)

dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio

(untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.

4. Compact Disc (CD)

Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979,

yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga

laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang

digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat

kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal

sebagai CD-ROM. Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan

keterbatasan. Kelebihannya fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa

(portable). Sedangkan keterbatasannya memerlukan peralatan khusus,

memerlukan kemampuan atau ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.

2.4 Video sebagai media pembelajaran 2.4.1 Pengertian Video

Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya

melihat (mempunyai daya penglihatan). Kamus Besar Bahasa Indonesia [7]

mengartikan video dengan : rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada

pesawat televisi. Video, dilihat sebagai media penyampai pesan, termasuk media

audio-visual atau media pandang-dengar.

Media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis: pertama, dilengkapi

fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual

murnindan kedua, media audio-visual tidak murni. Film bergerak (movie),

televisi, dan video termasuk jenis yang pertama, sedangkan slide, opaque, OHP

dan peralatan visual lainnya yang diberi suara termasuk jenis yang kedua.

2.4.2 Manfaat Media Video Pembelajaran

Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran

di antaranya menurut Nugent [8], video merupakan media yang cocok untuk

berbagai pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa

sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang

(26)

15

30 menit menayangkan program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang

hanya beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat

mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.

Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video

multi-suara bisa ditujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka

bahasa untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan

kemampuan memperlihatkan suatu objek dari pelbagai sudut pandang yang

berbeda. Disc juga memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik,

jejak atau kode-waktu untuk pencarian yang lebih cepat.

2.4.3 Piranti Video

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, video merupakan teknologi

pemrosesan sinyal elektronik yang meliputigambar gerak dan suara. Piranti yang

berkaitan dengan video adalah playback, storage media (seperti pita magnetik dan

disc), dan monitor. Adapun beberapa piranti penyimpanan video, di antaranya:

1. Video Pita Magnetik (Video Tape Recorder [VTR], Video Cassette Recorder

[VCR], dan Mini-DV).

2. Video Disc, Video Compact Disc (VCD) Digital Video/Versatile Disc (DVD).

3. Handycam.

2.5 Tutorial

Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat

akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses

belajar madiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan

materi ajar [9]. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh

berdasarkan konsep belajar mandiri.

2.5.1 Karakteristik Video Tutorial

Ada dua jenis video tutorial Film tutorial yang siswa tonton dan tutorial

interaktif dimana siswa mengikuti petunjuk layar selain itu siswa dapat dapat

melakukan latihan tutorial dan mendapat umpan balik tergantung pada tindakan

(27)

Manfaat penggunaan video tutorial :

a. Bisa diperlambat dan diulang kembali

b. Bisa digunakan tidak hanya oleh satu orang

c. Merupakan bahan non cetak yang kaya akan informasi dan lugas karena

tayang gerak yang bisa terasa lebih hidup.

2.6 Visual Camtasia Studio

Visual Camtasia Studio adalah aplikasi perangkat lunak untuk membuat

video tutorial dan presentasi (video capture screen), yang diterbitkan oleh

TechSmith. Area layar yang akan direkam dapat dipilih secara bebas, dan audio

dapat direkam pada saat yang sama atau ditambahkan secara terpisah dari sumber

lain.

Presenter mampu menghentikan perekaman dengan kombinasi hotkey setiap

saat, di mana titik perangkat lunak membuat masukan yang telah ditangkap, dan

menerapkan pengaturan yang ditetapkan pengguna, seperti kapan dan bagaimana

menampilkan kursor. Versi yang lebih baru dari Camtasia menawarkan pilihan

untuk menggambar sebuah lingkaran di sekitar kursor setiap kali mouse diklik,

untuk lebih menggambarkan tindakan presenter.

Aplikasi ini menjawab atas keluhan masyarakat yang biasanya membeli

suatu produk yang dalamnya hanya ada buku panduan, dimana didalamnya hanya

terdapat pemahaman teorinya saja tanpa ada gambaran prakteknya. Setelah

Aplikasi ini muncul maka video tutorial dapat digunakan. Visual Camtasia Studio

pertama kali muncul tahun 2000. Berikut penjelasan bagian produksi dari aplikasi

visual camtasia studio :

1. Post-produksi

Setelah menangkap presentasi, penulis dapat memodifikasinya dengan

memotong atau menyisipkan bagian. Selain itu, Camtasia Studio

memungkinkan tumpang tindih suara untuk presenter, serta kemampuan

untuk menambahkan efek suara dan musik ke video. Camtasia

memungkinkan perekaman audio saat layar menangkap sedang berlangsung,

(28)

17

dilakukan. Kebanyakan presenter, karena berbagai alasan, lebih memilih

untuk menunggu sampai mereka selesai layar-capture dan kemudian

merekam narasi dari naskah sebagai aplikasi yang memainkan kembali

menangkap direkam.

2. Pengeditan

Program Camtasia Studio memungkinkan berbagai jenis file video

(misalnya, mp4, wmv, dll) untuk disimpan dalam format Camtasia sendiri

proprietary, yang hanya dapat dibaca oleh Camtasia, format ini

memungkinkan untuk ukuran file yang lebih kecil, bahkan untuk video lagi.

Camtasia juga memungkinkan video yang dibuat untuk diekspor ke format

video umum, seperti MPEG-2 atau MPEG-4 yang dapat dibaca oleh

kebanyakan komputer, bahkan jika perangkat lunak Camtasia tidak diinstal.

Plus, distribusi video diekspor dapat dilakukan dengan menggunakan

termasuk Camtasia Player, yang mendukung berbagai format video dan

tidak memerlukan instalasi pengguna.

3. Ulasan

Kali render panjang dan konsumsi berlebihan sumber daya sistem

selama produksi dikutip sebagai beberapa kekurangan Camtasia Studio,

terutama untuk versi lama. Ada beberapa isu yang berkaitan dengan crash

pada berbagai macam sistem. Bagian-bagian dari presentasi tidak dapat

diselamatkan ketika merekam tanpa menciptakan kesenjangan karena

kemampuan perangkat lunak untuk melanjutkan perekaman sambil

menyimpan. PC World dijelaskan Camtasia Studio sebagai "alat

screencasting utama", yang meskipun "kuat," dapat "sedikit berlebihan pada

awal" untuk pengguna baru, meskipun kurva belajar mudah dikelola.

2.7 Snagit

Snagit adalah program screenshot yang menangkap tampilan video dan

audio output. Awalnya hanya untuk sistem operasi Microsoft Windows, versi

terbaru juga telah tersedia untuk Mac OS, tetapi dengan fitur yang lebih sedikit.

(29)

pada tahun 1990. Snagit tersedia dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Korea,

dan Jepang. Snagit menggantikan fungsi layar cetak asli dengan fitur tambahan ini

berisi fitur yang paling dibutuhkan oleh penulis teknis.

Versi yang lebih baru memungkinkan menangkap batch barang tertanam

seperti link, gambar dan multimedia. Pengguna dapat mengatur parameter dan

shortcut keyboard untuk menangkap jenis data tertentu, yang disimpan dalam

folder bernama " Katalog " secara default. Snagit juga dapat mengikuti link di

halaman web, menangkap data tertentu dari halaman-halaman terkait. Aksesoris

memperpanjang fitur-fiturnya. Sebagai contoh, Flickr output memungkinkan

pengguna untuk meng-upload menangkap layar ke account Flickr.

Fitur yang terdapat pada snagit adlah Sebuah toolbar cepat Snagit dapat

meningkatkan kecepatan menangkap dengan baik menggunakan metode

penangkap terakhir diterapkan atau dengan membiarkan metode yang akan cepat

diubah melalui menu pilihan. Memiliki jendela pratinjau yang menunjukkan

thumbnail yang diperbesar dari apa pun kursor melayang di atas dan pembuat

katalog halaman web. Jendela pratinjau dapat mengumpulkan semua menangkap

layar dengan cepat dan membuat halaman web dalam lima langkah sederhana.

Snagit mendukung format yang berbeda seleksi, yang All-in-One, Full

Screen, Salin ke clipboard, halaman Web sebagai PDF dengan link, Menyalin teks

ke clipboard, tangan gratis dan menu dengan waktu tunda. Alat capture memiliki

batch converter yang memungkinkan perubahan dari sejumlah besar file

sekaligus. Snagit dapat secara otomatis pindah screenshot Edit bagian setelah

ditangkap, di mana mereka dapat diubah ukurannya, efek beranotasi atau khusus

(30)

19

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1. Kegiataan Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 12 Agustus 2013 sampai dengan

12 September 2013 di PT. Gamatechno Indonesia selama 4 minggu. Waktu kerja

praktek mulai dari hari senin sampai hari rabu, jam 08.00-12.00 WIB.

3.1.1. Data Kerja Praktek

Data hasil penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang pembuatan

Turorial Movie, data yang diperoleh diambil menggunakan metode penelitian

secara observasi dan wawancara terhadap user, untuk mengetahui kebutuhan yang

diperlukan oleh user sebagai pengguna sistem informasi perijinan.

3.1.2. Analisis Masalah

Setelah melakukan pengamatan pada sistem yang sedang berjalan, diketahui

PT. Gamatechno masih menggunakana cara manual dalam memberi pembelajaran

kepada konsumen, yaitu dengan cara menempatkan mentor pendamping pada

sebuah instansi atau perusahaan pengguna produk. Hal ini tentu saja membuat

penggeluaran PT. Gamatechno membengkak untuk menggaji mentor pendamping

karena saat ini perusahaan sedang mendapat banyak tender. Dengan menggunakan

media pembelajaran tutorial, diharapkan dapat mengurangi pengeluaran PT.

Gamatechno untuk menggaji mentor pendamping.

3.1.3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisa prosedur yang sedang berjalan merupakan kegiatan menganalisis

prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun

(31)

yang dilakukan oleh perusahaan khususnya dalam kegiatan perekrutan mentor

sampai ditempatkannya mentor pendamping.

Prosedur dalam merekrut calon mentor dan penempatan mentor pendamping

di PT. Gamatechno adalah sebagai berikut:

1. Direktur memerintahkan kepada General Manager untuk mencari mentor

pendamping untuk ditempatkan pada instansi/perusahaan yang

menggunakan produk dari PT. Gamatechno

2. Setelah itu General Manager memerintahkan bagian HRD untuk merekrut

calon mentor.

3. Bagian HRD memasang iklan membuka lowongan kerja untuk jadi calon

mentor dari PT. Gamatechno.

4. Setelah peminat sudah dinilai cukup bagian HRD melakukan wawancara

dan seleksi calon mentor.

5. Setelah calon sudah diterima menjadi mentor dari PT. Gamatechno lalu

mentor tersebut ditempatkan pada sebuah instansi/perusahaan sebagai

pengguna produk.

6. Perusahaan membayar gaji mentor tersebut tiap bulan untuk memberi

pembelajaran kepada pengguna.

7. Bagian keuangan mencatat jumlah pengeluaran dan pendapatan

perusahaan tiap bulan.

8. Bagian keuangan menemukan adanya dana pengeluaran yang cukup besar.

9. Setelah diteliti ternyata pengeluaran yang cukup besat tersebut bersumber

dari gaji para mentor yang ditempatkan pada sebuah instansi/perusahaan.

10.Bagian keuangan melaporkan hasil temuannya kepada direktur.

11.Direktur mencari solusi apa yang bisa menekan jumlah pengeluaran

perusahaan.

3.1.4. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Evaluasi sistem merupakan perbandingan dari sistem lama dengan sistem

baru untuk mengetahui kelebihan dari sistem yang baru berupa media

(32)

21

Gamatechno. Selain itu dapat pula menjadi bahan pertimbangan apakah sistem

yang baru dapat menggantikan sistem yang lama.

Kelemahan dari sistem lama adalah sistem mentor pendamping dinilai tidak

efisien karena perusahaan harus membuat iklan terlebih dahulu, setelah itu

perusahaan harus menyeleksi calon mentor yang akan ditempatkan pada sebuah

instansi/perusahaan. Perusahaan juga harus membayar gaji mentor tersebut tiap

bulan, ditambah saat ini perusahaan sedang banyak tender yang dimenangkan.

Kemungkinan dana untuk menggaji para mentor yang ditempatkan nanti akan

membesar.

Perubahan dari sistem lama ke sistem yang baru sangat diperlukan. Untuk

menghemat pengeluaran perusahaan, yaitu dengan cara membuat media

pembelajaran tutorial. Media tutorial dinilai sangat tepat untuk perusahaan saat

ini, karena perusahaan hanya membutuhkan 1 sampai 5 orang untuk membuat

video tutorial ini.

3.2. Analisis Kebutuhan

3.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan

fungsional. Dalam pembuatan Video Tutorial Movie ini diperlukan beberapa

kebutuhan Fungsional , antara lain :

Tabel 3.1 Analisis Fungsional

Jabatan Tugas

Pembuat Video

Penghafalan alur dari sistem informasi

yang akan dijadikan Video Tutorial.

Memahami fungsi menu dan sub menu

yang terdapat pada sistem informasi

perijinan.

(33)

Editing Video.

3.2.2. Analisis Kebutuhan non fungsional

Analisis kebutuhan non funsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi

kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah

spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan ketika sistem

diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan hasil

yang akan keluar dari sistem.

3.2.2.1. Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Analisis kebutuhan perangkat keras digunakan untuk mempermudah proses

perancangan dan implementasi. Maka untuk bisa menjalankan tutorial ini

diperlukan minimal spesifikasi PC atau laptop sebagai berikut:

Tabel 3.2 Perangkat Keras

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Procesor Intel Pentium IV 2.3 GHz

8 Audio Speaker/Headset

3.2.2.2. Analisis Perangkat Lunak (Software)

Analisis kebutuhan perangkat lunak dalam pembangunan video tutorial

yang sedang berjalan diperlukan agar dapat mengoptimalkan implementasi dari

sistem yang akan dibangun. Maka software yang diperlukan untuk menjalankan

(34)

23

1. Windows vista, Windows XP, Windows 7

2. Gom Player, Windows Media Player, Windows Media Classic, Winamp

3.2.2.3. Analisis Perangkat Pikir (Brainware)

Analisis kebutuhan perangt pikir merupakan analisis terhadap pengguna

yang akan menggunakan video tutorial yang telah dibangun, sehingga dapat

mengoptimalkan implementasi dari sistem yang akan dibangun sebagai pelengkap

dari perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun yang terlibat dalam

penggunaan video tutorial ini adalah pegawai pemerintah Kota Pemalang bagian

perijinan.

Tabel 3.3 Analisis Brainware

(35)

3.3 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka atau interface merupakan tampilan dari sebuah

program atau aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang digunakan

sebagai sarana dialog antara program dengan user.

3.3.1. Form Welcome Camtasia

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna hitam Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Record the

screen Import media

Recent project

Qusetion & feedback Camtasia studio

Welcome – Camtasia studio

Community

Show this dialog at startup Close

(36)

25

3.3.2. Form Menu Utama

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna Putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Layar edit

File Edit View Play Tools Help

Record the screen Import media Produce and share

854 x 348 Shrink to fit

Track 1 Tempat menyimpan file video

Track 2 Tempat menyimpan file audio

Clip Bin Library Callouts

Zoom-n-Gambar 3.2 Form Menu Utama

3.3.3. Form Recording Video

Ukuran 637 x 104 pixel, Warna hitam Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Capture Capture Capture Capture

(37)

3.3.4. Form Recording Audio

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna Putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Layar edit

File Edit View Play Tools Help

Record the screen Import media Produce and share

854 x 348 Shrink to fit

Track 1 Tempat menyimpan file video

Track 2 Tempat menyimpan file audio

Clip Bin Library Callouts

Zoom-n-Gambar 3.4 Form Recording Audio

3.3.5. Form Editing

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna Putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Layar edit

File Edit View Play Tools Help

Record the screen Import media Produce and share

854 x 348 Shrink to fit

Track 1 Tempat menyimpan file video

Track 2 Tempat menyimpan file audio

(38)

Zoom-n-27

3.3.6. Editing Dimensions

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna Putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Editing dimensions

What size do you want to be?

Choose dimensions you will use when sharing your edited and produced video

Gambar 3.6 Form Editing Dimensions

3.3.7. Form Production Wizard

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna Putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Production wizard

(39)

3.3.8. Form Format Video

Ukuran 360 x 297 pixel, Warna Putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Production wizard

AVI - Auto video interfleave video file

Next Cancel

Back Help

Mp3 – audio only

Gambar 3.8 Form Format Video

3.3.9 Form Referending Video

Ukuran 347 x 143 pixel, Warna putih Font 10pt, Visual camtasia studio, Warna hitam

Cancel Rendering Project

Rendering video . . .

20.5%

(40)

29

3.4 Impelemtasi

Adapun perancangan dalam pembuatan video sebagai berikut :

Tabel 3.4 Scrip tutorial movie sistem informasi perijinan kota pemalang

Segment Keterangan Durasi Lain-lain

I

II - Penjelasan tentang verivikasi data 00:00:53

Segmentasi

III - Penjelasan tentang terima atau tolak

perijinan usaha

00:02:13

Segmentasi

IV

- Penjelasan tentang Slip pembayaran

- Penjelasan tentang Slip Pembayaran

dan cetak Slip embayaran

00:01:08

00:00:58

Segmentasi

V - Penjelasan tentang Pembuatan surat

ijin dan cetak surat ijin

00:03:46

(41)

1. Menyiapkan video kamera (camrecorder) lengkap dengan media

penyimpanannya.

2. Setelah menyiapkan piranti tersebut maka shooting program bisa dimulai,

adapun camrecorder yang digunakan adalah satu camrecorder.

3. Membuka aplikasi visual camtasia studio.

Gambar 3.10 Membuka aplikasi visual camtasia studio

4. Kemudian pada tampilan awal program akan ada beberapa opsi yang

harus dipilih. Sebelum masuk sepenuhnya kedalam program ini, adapun

pilihan-pilihan yang akan ada pada tampilan awal program adalah sebagai

berikut:

(42)

31

5. Langkah selanjutnya tampilkan objek yang akan direkam, lalu sesuaikan

ukuran layar yang diinginkan dengan cara menarik garis putus berwarna

hijau.

Gambar 3.12 Menunjukan garis berwarna hijau

6. Setelah itu lalu tekan tombol recording, maka aplikasi akan memulai

merekam gambar. Proses recording dimaksudkan untuk mengambil objek

gambar yang akan dijadikan video.

(43)

7. Setelah proses perekaman selesai maka tekan tombol f10, maka akan

muncul tampilan seperti ini:

Gambar 3.14 Menunjukan tampilan setelah tekan tombol f10

Setelah itu tekan tombol save dan edit.

(44)

33

8. Setelah itu masuk pada proses pengeditan.

Gambar 3.16 Menunjukan proses awal pada bagian pengeditan

Adapun opsi yang digunakan pada proses pengeditan secara lengkap

adalah dengan menekan tombol edit, lalu tarik kebagian yang dirasa tidak

perlu. Proses edit dimaksudkan untuk mempersingkat durai waktu dan

membuang proses yang dinilai tidak perlu atau terlalu lama.

Gambar 3.17 Menunjukan tombol cut

Setelah itu tekan tombol cut yang bertanda gunting untuk menghilangkan

(45)

Gambar 3.18 Tekan tombol gunting untuk meng cut video

9. Setelah proses pengeditan selesai maka langkah selanjutnya masuk pada

proses pengisian suara, lalu tekan tombol more lalu pilih voice naration.

proses pengisian suara dimaksudkan untuk memberi arahan pada user

sebagai pengguna.

Gambar 3.19 Menunjukan tombol more

(46)

35

Gambar 3.20 Menunjukan tombol start recording

Setelah pengisian suara selesai maka tekan tombol stop recording.

(47)

Gambar 3.22 Menunjukan hasil rekaman audio

10.Setelah proses recording audio selesai maka terakhir adalah proses

pengkombinasian. Proses pengkombinasian dimaksudkan untuk

menggabungkan file video dan file audio.

Gambar 3.23 Panah kuning menunjukan hasil audio, panah merah

menunjukan hasil video

Selanjutnya untuk mengkombinasikan audio dengan video tekan tombol

(48)

37

Gambar 3.24 Menunjukan tombol produce and share

Setelah menekan tombol produce and share maka akan muncul tampilan

production wizard.

(49)

Lalu ubah format video dengan pengaturan custom.

Gambar 3.26 Menunjukan tempat merubah format video

Setelah merubah format video dengan format custom, langkah selanjutnya

tekan tombol next dan lalu pilih format video avi.

(50)

39

Gambar 3.28 Menunjukan format avi

Setelah memilih format avi tekan tombol next.

Gambar 3.29 Menunjukan tombol next setelah memilih format avi

Langkah selanjutnya ketik nama folder video yang akan disimpan, lalu

(51)

Gambar 3.30 Panah merah menunjukan tempat untuk mengisi nama folder

video dan panah kuning menunjukan tempat pemilihan partisi untuk

menyimpan folder video

Setelah itu klik tombol finish untuk memproses pengkombinasian.

(52)

41

Lalu akan muncul proses pengpengkombinasian seperti ini :

Gambar 3.32 Menunjukan proses pengkombinasian

11.Hasil video jadi disimpan dipartisi D seuai dengan yang diatur tadi, dan

hasil video jadi.

(53)

Tampilan video tutorial jadi.

Gambar 3.34 Menunjukan video tutorial

Setelah itu video dimasukan pada folder dan dipisah tiap tahapannya.

Gambar 3.35 Menunjukan video

(54)

43

3.4.1 Tampilan Video

Pengertian dalam menggunakan sistem informasi perijinan Kota Pemalang dari mulai proses pendaftaran, proses verivikasi, proses terima tolak ijin perijinan,

proses pembayaran slip dan proses cetak ijin. Adapun contoh tampilan video

"tutorial sistem informasi perijinan kota pemalang" ada dibawah ini" :

Tabel 3.5 Tampilan Shoot

Shoot 1 Shoot 2 Shoot 3

Shoot 4 Shoot 5

1) Pada shoot 1 ditampilkan cara login pada sistem informasi perijinan Kota

Pemalang, setelah itu dijelaskan menu dan sub menu yang berada didalam

sistem informasi perijinan tersebut. Didalamnya juga dijelaskan proses

(55)

Gambar 3.36 Menunjukan proses pendaftaran

2) Pada shoot 2 ditampilkan proses cara memverivikasi data pemohon

perijininan. Apabila ada data yang tidak valid dengan data yang diinputkan

pada saat melakukan pendaftaran otomatis proses pembuatan surat perijinan

tidak bisa dilanjutkan.

Gambar 3.37 Menunjukan proses verivikasi data

3) Pada shoot 3 ditampilkan proses cara terima tolak perijinan usaha, jika ada

syarat yang tidak terpenuhi maka pengajuan perijinan ditolak dan jika

(56)

45

Gambar 3.38 Menunjukan proses terima atau tolak perijinan

4) Pada shoot 4 ditampilkan proses cara pembuatan slip pembayaran dan

proses pembayaraan slip tersebut. Apabila proses pembuatan slip sudah

berhasil dicetak maka langkah selanjutnya pemohon membayar biaya

administrasi yang telah ditentukan.

Gambar 3.39 Menunjukan proses pembayaran slip

5) Pada shoot 5 ditampilkan proses cara membuat surat ijin dan percetakan

surat ijin. Apabila field surat ijin sudah berhasil diisi dengan benar maka

(57)

(58)

47

3.5 Kuisioner

Untuk mengetahui kepuasan pengguna dengan metode tutorial ini dan

untuk menarik kesimpulan yang didapat maka diadakan metode kuisioner. Saya

menanyakan beberapa pertanyaan kepada pihak perusahaan, yaitu sebagai berikut:

Pertanyaan :

1. Apakah metode pembelajaran tutorial ini lebih efisien daripada

metode pembelajaran mentor pendamping?

2. Apakah metode pembelajaran tutorial ini dapat mengurangi biaya

pengeluaran perusahaan untuk merekrut dan mengguji mentor

pendamping?

3. Apakah metode pembelajaran tutorial ini dapat mengurangi biaya

pengeluaran perusahaan untuk menggaji mentor pendamping?

Jawaban :

1. Metode pembelajaran tutorial ini lebih efisien karena tidak harus

menempatkan banyak mentor di kator pemerintahan atau

perusahaan lain yang menggunakan produk dari PT. Gamatechno.

2. Metode tutorial ini dapat mengurangi 5% dari pengeluaran

perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan tidak harus memasang

iklan dan mengguji calon mentor untuk menjadi mentor

pendamping.

3. Ya, jelas saja mengurangi. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak

akan banyak menempatkan mentor pendamping pada kantor

pemerintahan atau perusahaan lain yang menggunakan produk dari

(59)

48 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam pembuatan laporan kerja praktek ini,

maka diperoleh sebagai berikut :

1. Metode tutorial movie sebagai metode pembelajaran kepada pengguna

lebih efisien daripada metode pembelajaran dengan mentor pendamping.

2. Media tutorial movie berhasil menurunkan pengeluaran PT. Gamatechno

untuk biaya merekrut dan mengguji calon mentor.

3. Media tutorial movie berhasil menurunkan pengeluaran PT. Gamatechno

untuk biaya menggaji mentor pendamping.

4.2. Saran

Metode tutorial movie yang diterapkan PT. Gamatechno saat ini untuk

memberi pembelajaran kepada pengguna produk cukup baik. Namun pada masa

yang akan datang bukan tidak mungkin metode lain akan menggantikan metode

turorial movie sebagai sarana pembelajaran. Berikut saran yang saya anjurkan

buat menentukan metode yang akan digunakan dimasa yang akan datang:

1. Membuat metode yang lebih mudah dipahami oleh para pengguna.

2. Membuat pengeluaran perusahaan agar lebih hemat dalam mengeluarkan

Gambar

Tabel 3.1 Analisis Fungsional
Gambar 3.1 Form Welcome Camtasia
Gambar 3.2 Form Menu Utama
Gambar 3.4 Form Recording Audio
+7

Referensi

Dokumen terkait

LRFD pada dasarnya adalah mirip dengan ASD Strength, membandingkan beban atau gaya dalam terhadap tahanan atau kekuatan, yang membedakan adalah faktornya.. Pada

Untuk para penyimbang dan tokoh adat agar melakukan sosialisasi terhadap tradisi sebambangan kepada masyarakat adat lampung pepadun khususnya di Desa Terbanggi

Family business merupakan bisnis keluarga yang dipengaruhi oleh hubungan antar anggota keluarga dan bisnisnya dilihat dari sudut pandang keluarga (Leach, 2007, p.2). Manajer

Walaupun yang lebih aktif dalam pengajaran dengan menggunakan metode ini adalah kiai atau ustads, tetapi para santri diaktifkan dengan berbagai macam cara, misalnya

Begitu juga dengan dasar hukum pada perkawinan Sabria dan Rio, dengan dasar hukum Pasal 56 ayat (1) UU perkawinan: “Perkawinan yang dilangsungkan di luar Indonesia antara

Saya menemukan pertentangan dalam produk perundang-undangan tentang perkawinan yaitu dengan Undang-undang No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada Pasal 10 ayat (1) dan

Hal ini tentu akan berpengaruh pula terhadap pembangunan pertanian khususnya agribisnis, karena penyuluhan pertanian merupakan salah satu unsur penunjang dalam

Terima kasih kepada Ibu Aulia Fikriarini Muchlis, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan penguji yang