1 Kode MK : PL-35312
Nama MK : Ekonomi Wilayah dan Kota
Smt : V
T.A : 2009/2010
SKS : 4 (empat)
Waktu : Jumat, 07.00 – 08.30 Sabtu, 10.00 – 11.30
Ruangan : 4607
Pengajar : Dr.Ir. Lia Warlina, M.Si.
TUJUAN
Tujuan pengajaran mata kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota (4 sks) adalah memberikan pemahaman tentang struktur dan proses tumbuh kembangnya perekenomian wilayah dan kota. Sehingga mahasiswa mampu untuk menganalisis suatu kebijakan dan dapat memberikan intervensi untuk memperbaiki perekonomian wilayah dan kota.
POKOK-POKOK PERKULIAHAN
• Ruang lingkup ekonomi regional
• Pendapatan regional
• Teori basis ekonomi
• Teori pertumbuhan ekonomi wilayah
• Analisis potensi relatif perekonomian wilayah
2 MATERI PERKULIAHAN
Minggu ke Materi Bahan Bacaan
1. Pendahuluan 1
2. Ekonomi Spasial 1
Ekonomi secara umum 1,9
Pentingnya pendekatan ekonomi untuk analisis keruangan (spasial analisis)
1,9 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Kota
Pertumbuhan Kota 3,4
Aglomerasi Ekonomi 3,4,5
4. Prinsip Keunggulan Komparatif 1,3,4
Lokasi dan kegiatan ekonomi kota 3,4,5 5. Perubahan ekonomi dan konversi lahan rural-urban 3,4,5
Central Place Theory 3,4,5
6. Teori Lokasi 3,4,8
Kota sebagai sistem 3,4
7. Penggunaan lahan dan pemilihan lokasi 3,4
Pertumbuhan dan struktur kota 3,4,5
8. UTS
Pembahasan Soal UTS, pemberian tugas makalah 9. Analisis dan Kebijakan Ekonomi Regional
Model basis ekonomi 1,2
Identifikasi sektor basis dan non basis 1,2
10. Impact Analysis 1,5,6
Analisis Input-Output 1,2,5
11. Analisis Input-Output 1,2,5,6
Pertumbuhan regional 1,5
12. Perdagangan inter-regional 2,5
Peran kota dalam perkembangan regional 2,5
13. Perkembangan regional 2,5
Strategi dalam pengembangan regional 2,5
14. Peran pusat pertumbuhan 2,5
Shift-share analisis dengan komponen pertumbuhan regional
2,5 15. Presentasi
Presentasi 16. Presentasi
3 BAHAN BACAAN
1. Mc Cann, Philip. (2001). Urban and Regional Economics. Oxford University Press. Oxford.
2. Balchin, Paul N. & Gregory H. Bull. (1987). Regional and Urban Economics. Harper & Row Publisher. London.
3. Hirch, Werner Z. (1984). Urban Economics. Macmillan Publishing Company. New York.
4. Leavy, William H., David L. Mc. Kee & Robert D. Deany (editors). (1970).
Urban Economics. Theory, Development and Planning. The Free Press. New York.
5. Hoover, Edgar M. & Frank Giarratani. (2002). An Itroduction to Regional Economics. The Web Book of Regional Science. http://www.rri.wvu.edu/WebBook/Giarratani/contens.htm. [31/08/02].
6. Schaffer, William A. (1999). Regional Impact Models. Regional Research Institute, West Virginia University.
7. Richadson, Harry W. (2001). Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional. Edisi Revisi 2001. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
8. Djojodipuro, Marsudi. (1992). Teori Lokasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
9. Djojodipuro, Marsudi. (1994). Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan. Penerbit Universitas Indonesia.
BOBOT PENILAIAN
• Kehadiran dan disiplin : 10 %
• Ujian Tengah Semester : 30 %
• Ujian Akhir Semester : 30 %
4 EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (4 SKS)
Kuliah 1.
Ekonomi Secara Umum
Definisi Ekonomi (Djojodipuro, 1994) :
• Membahas hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan material yang dinamik dengan sarana yang terbatas dan mempunyai kegunaan alternatif.
Homo economicus : manfaat setinggi-tingginya, pengorbanan serendah-rendahnya.
Pengelolaan perekonomian
Adanya hak milik pribadi : faktor produksi
• Liberal (hak pribadi penuh) – pemerintah sebagai polisi (penjaga) • Sosialis (tidak diakui adanya hak pribadi) – pemerintah pengatur
Manusia → kebutuhan (needs), keinginan (wants) → usaha untuk memenuhi kebutuhan (barang, jasa).
Kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan : faedah
Terdapat barang berlimpah, tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya udara, air (di pegunungan, mata air) → barang bebas (public goods)
Barang ekonomi : bukan barang bebas, tetapi langka (relatif terhadap
kebutuhan atau permintaan), untuk memperolehnya
5 Permintaan : berbagai jumlah barang tertentu yang diminta pada berbagai
tingkat harga
Penawaran : keseluruhan penawaran (kolektif dari produsen) yang ada di pasar
Keseimbangan Pasar (grafik)
Perekonomian
Arus lingkar dalam perekonomian
Dalam perekonomian suatu negara terdapat arus lingkar (circular flow) dari pengeluaran dan pendapatan :
Î Konsumen memerlukan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang, papan → diperoleh dari produsen melalui pasar.
Î Konsumen mengadakan pengeluaran konsumsi (C) dalam bentuk uang yang diterima oleh produsen.
Î Terdapat arus pengeluaran yang mengalir dari konsumen ke produsen Î Untuk dapat memproduksi barang-barang, produsen harus
memperkerjakan tenaga kerja, menyewa tanah dan sebagainya. Semua itu merupakan pendapatan rumah tangga masyarakat konsumen.
Î Tidak semua pendapatan masyarakat dibelanjakan, sebagian di tabung/ saving (S) pada lembaga keuangan
Î Tabungan mengalir keluar → dipinjamkan oleh bank kepada investor
(I) masuk ke dalam arus pengeluaran.
Î Pemerintah memungut pajak, mengurangi arus pendapatan (pajak merupakan aliran keluar dari arus pendapatan).
Î Pemerintah mengadakan pembelian
Î Pemerintah memberikan subsidi, pensiun (transfer payment)→ menambah arus pendapatan
Transfer payment : pengeluaran yang tidak memberikan imbalan
Î Terdapat hubungan dengan luar negeri untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri → pembelian produk luar negeri, impor (M) → tambahan pengeluaran
6 → Pengeluaran : Konsumsi (C), Investasi (I), Pengeluaran Pemerintah,
1 EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (4 SKS)
Kuliah 2.
Ekonomi Spasial
Fenomena ekonomi terdapat pada ruang geografis → isu ekonomi → melibatkan tempat spesifik untuk kegiatan tertentu.
Contoh:
Î Komoditas, diperdagangkan di berbagai lokasi pasar untuk mencapainya perlu pengiriman (transport)
Î Aktivitas jasa : di lokasi tertentu, informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan jasa
Î Mengapa ada pasar tertentu di lokasi tertentu ???
Dahulu sekali…. Spatial questions (pertanyaan keruangan) diabaikan oleh
pakar ekonomi dan pengambil keputusan/ kebijakan
Î Urban economist
Î Regional scientists
Î Economics geographer
Peduli pada fenomena ekonomi spasial → kompetisi antar individual region → negara,
Kompetisi internasional : kompetisi region tertentu → dalam negara-negara yang berbeda (antar negara-negara).
Analisis ekonomi spasial
Î Urban economics (ekonomi kota) :
2 • Model dan teknik analisis dalam single city (1 kota)
Î Regional economics (ekonomi wilayah) :
• Lebih luas dari 1 kota
• Model dan teknik analisis yang dikembangkan, mencerminkan perspektif spasial yang lebih luas
Sistem ekonomi : dinamik → perubahan mempengaruhi kehidupan individu → masyarakat (sosial)
Ekonomi Spasial
What is where
Jenis aktivitas ekonomi : pabrik, pertanian, pertambangan, dan jenis usaha, rumah tangga, institusi pribadi atau publik.
Lokasi → berhubungan dengan kegiatan ekonomi lain → proximity (kedekatan), konsentrasi, dispersi, persamaan (similarity),
perbedaan (disparity)
3 asas dalam lokasi dari kegiatan ekonomi :
1. Imperfect factor mobility :
• Distribusi tidak merata dari natural features
2. Imperfect divisibility
• Adanya konsentrasi spasial
3 PEREKONOMIAN NASIONAL EKONOMI WILAYAH
Perekonomian nasional : • Antar negara
• Keunggulan komparatif absolut • Pertimbangan politik
• Kebijakan full-employment secara nasional • Xenophobia (ketakutan akan barang asing) • Masalah kurs
• Pajak, quota
Ekonomi Wilayah : • Antar wilayah • Lebih terspesialisasi
• Tingkat perdagangan tinggi sehingga bebas mengalir : • Barang
• Tenaga kerja • Ide
• teknologi
Secara fundamental : komponen dan jenis hubungan antar komponen hampir sama, pada praktek beda.
Nasional :
GNP : Gross National Product (Produk Nasional Bruto) berdasarkan pengeluaran :
• domestic consumption spending : pengeluaran untuk konsumsi domestik • private domestic investment spending
• domestic government spending • selisih export-import
pengeluaran ↑↑ pendapatan ↑↑ • income multiplication • multiplier effect
4
Î Dalam mengamati faktor-faktor yang menentukan perubahan dalam level pengeluaran dan faktor yang menentukan nilai multiplier → perbedaan nyata antara perekonomian secara nasional + wilayah.
Î Di banyak negara konsumsi domestik ditentukan sebagian besar oleh berapa banyak penduduk yang mengeluarkan (spending) dan seberapa mau
(kesediaan)/ willingness untuk belanja barang-barang domestik.
Î Di dalam wilayah faktor penyebab utama adalah kesediaan untuk membeli produk yang diproduksi dalam wilayah
Ò Di banyak negara investasi swasta ditentukan oleh : • Ketersedian modal domestik
• Kemenarikan relatif untuk berinvestasi
Ò Di banyak wilayah investasi tergantung kemenarikan relatif untuk berinvestasi.
Ï Pengeluaran pemerintah secara nasional ditentukan oleh sistem internal otoritas.
Ï Leakage (pajak dan tabungan) dalam perekonomian nasional tidak hilang tetapi akan kembali sebagai government spending atau investment pada tahun berikutnya.
Ï Pengeluaran wilayah dapat ditentukan oleh otoritas di luar wilayah.
IMPLIKASI UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH
1. Perencanaan wilayah yang realistis memerlukan pemahaman dari hubungan wilayah dengan lingkungan nasional, karena wilayah merupakan bagian dari negara, dan terdapat pertalian/ hubungan (linkages) antara keduanya, interaksi ini selalu ada dalam wilayah.
2. Apa yang tampak baik di negara tidak tidak berarti menjadi baik juga di wilayah dalam negara tsb, dan apa yang baik di suatu wilayah berarti seluruh negara baik.
5 Suatu pabrik untuk memproses hasil pertanian didirikan di wilayah pedesaan, yang biasanya dikirim ke suatu kota (cukup jauh) untuk diproses. Pabrik tersebut menyerap tenaga kerja non-pertanian, dan meningkatkan multiplier dengan tidak mengimpor “proses” dari wilayah lain. → secara regional : efek manfaat dengan meningkatnya level pendapatan wilayah.
Secara nasional mengurangi GNP, karena diplacement dari tenaga kerja bergaji tinggi dari urban pindah ke pedesaan.
Dalam perencanaan pengembangan wilayah : pertimbangan nasional perlu dilakukan.
3. Institusi di tingkat wilayah (administrasi kebijakan dan otoritas) adakalanya berbeda antara wilayah dan nasional.
1 DINAMIKA MULTIPLIKASI PADA PENDAPATAN & LAPANGAN KERJA
Ekonomi wilayah harus dimengerti secara agregat sebagai entitas dengan hak-haknya dan sebagai unsur dari perekonomian nasional yang kompleks, karena itu harus difahami pula sebagai suatu kesatuan dari tempat-tempat (sub-region) yang salang berkaitan (berhubungan = interkoneksi).
Contoh :
Untuk menciptakan lapangan kerja di wilayah miskin, insentif disediakan agar merangsang investor untuk mendirikan pabrik sepeda. Untuk alasan efisiensi, pabrik didirikan di pusat kota terbesar dalam wilayah tersebut. Tempat ini merupakan terkoneksi dengan baik dengan seluruh negara. Kota kedua muncul tempat berkumpulnya penduduk yang tidak terserap lapangan kerja. Komponen sepeda ini didatangkan dari luar wilayah, dan keuntungan bertambah untuk pemilik pabrik, yang tinggal di ibukota negara. Pengeluaran dari pabrik hanya sebagian, misalnya 40% yang dikeluarkan dalam wilayah, terutama untuk upah para pegawai pabrik. Sisanya 60% keluar sebagai pembayar komponen impor dan ditransfer pada investor.
2 Awalnya kasus cold-storage ini mempunyai manfaat lebih kecil bila dibandingkan dengan pabrik sepeda pada kota, karena dari perspektif kota usaha ini
memperkerjakan lebih sedikit orang dan leakagenya 85%. Tetapi dari perpektif regional, leakagenya hanya 10%, dan peningkatan income dan multipler
pengeluran regional lebih tinggi bagi petani, bersamaan dengan multiplier adalah substitusi impor, akibatnya income jadi lebih tinggi. Pada akhirnya, lapangan pekerjaan akan tercipta di kota-kota utama akibat multipler effek antar wilayah.
Hasil yang diperoleh dari penciptaan income “baru” dan lapangan kerja (melalui penjualan ekspor regional) → hasil dari pertumbuhan ekonomi wilayah.
Multiplier regional yang lebih besar memperbaiki dinamika pertumbuhan regional.
Proses multiplikasi income dan employment terjadi antar farm dan kota (towns) dan antar kota (towns) dalam wilayah, sebagaimana juga dalam kota. Sehingga interaksi inter regional sama pentingnya pada proses pengembangan wilayah dan pada interaksi antara wilayah dengan daerah lain.
Kurva keunggulan komparatif
Ekonomi skala :
Keuntungan ekonomi dengan mengadakan kegiatan ekonomi skala besar, karena rata-rata biaya produksi per unit dalam jumlah sedikit tinggi, akan menjadi jauh lebih rendah bila jumlah produksi tinggi.
Spesialisasi produksi + ekonomi skala mendukung pasar barang + jasa (bila tidak ada) → tidak menguntungkan.
Jumlah produsen meningkat : pilihan semakin banyak → consumption diversity : memenuhi preferensi masyarakat urban.
3 prinsip dalam produksi (aspek suplai) yang memicu urbanisasi :
3 masyarakat → akan menguntungkan untuk membangun / memperluas pabrik. → pasar meluas untuk menjamin ekspor yang besar.
- Initial advantage-ratchet effect : keputusan diambil oleh masyarakat kota sendiri → apa yang akan ditawarkan. Kota industri yang mapan,
infrastruktur yang lengkap merupakan daya penarik untuk industri yang baru.
1 PERTUMBUHAN KOTA DAN URBANISASI
Blessing curse
Anugrah kutukan
Ï Employment drugs abuse (narkoba)
Ï Variety of culture crime (kriminalitas)
Ï Different life style kekerasan (violence)
Proses???
Kekuatan yang mempertahankan ???
Urban Economics (ekonomi kota) : aspek spasial dari kegiatan ekonomi : - Distance (jarak) →Dimana kegiatan ekonomi bekerja dan harus berlokasi
dimana.
- Non distance : proximity and density (kedekatan dan kerapatan). Urban dicirikan oleh :
- Kerapatan yang tinggi dari tempat untuk perumahan dan perkantoran. - Kepadatan yang tinggi dari populasi / penduduk dan ketenagakerjaan. - Ratio yang tinggi dari input modal dan tenaga kerja dengan input lahan. Di perkotaan lahan menjadi faktor pembatas karena harga lahan dan biaya sewa yang lebih tinggi dibandingkan dengan bukan di perkotaan.
Urbanisasi
Perubahan proses ekonomi pedesaan, populasi jarang dan menyebar → tenaga kerja intensif
Ï Urbanisasi
Ï Densitas tinggi
Ï Spesialisasi dari produksi barang + jasa
Ï Ketergantungan yang kuat antar dan dalam households, perusahaan, pemerintahan
Ï Teknologi tinggi
Ï Innovation
2 Urbanisasi secara alamiah : konsentrasi secara spasial + proximity dari pelaku ekonomi → spesialisasi produksi
Interdependensi + ekternalitas (efek positif + negatif).
Kondisi yang memicu urbanisasi :
• Aspek suplai (dipicu oleh produksi)
• Dipicu oleh demand
• Aspek suplai : produksi, merupakan kombinasi dari :
- Comparative cost advantage (keunggulan biaya komparatif) - Spesialisasi produksi
- Ekonomi skala (scale economies)
Comparative cost advantage terdiri dari :
- Tersedianya transportasi yang efisien dan reliable - Akses terhadap mineral dan sumberdaya alam lain - Iklim yang baik
- Tenaga kerja yang produktif dan beragam
Berdasarkan sejarah : kota-kota berlokasi di pusat-pusat transportasi alamiah (sungai, danau, pelabuhan) → transportasi buatan (jalan, KA, bandara).
• Dipicu oleh demand :
Populasi penduduk + pertumbuhan income → demand lokal → produksi lokal + pertumbuhan.
Adanya pertumbuhan → level aktivitas usaha meningkat → menciptakan demand untuk input material + jasa sehingga menjamin produksi lokal, menurunkan impor.
Peningkatan demand disebabkan oleh in-migration otomatis :
5 Comparative Advantage
David Ricardo, awal abad ke 19. Lihat Tabel di bawah ini
Negara Gandum Anggur
Biaya per Unit (man hours) Biaya per Unit (man hours)
6
Portugal 10 15
Dari tabel di atas :
Di Inggris : Biaya untuk 1 unit anggur = biaya untuk 2 unit gandum
Produksi dari tambahan 1 unit anggur = tambahan 2 unit gandum (opportunity cost dari 1 unit anggur = 2 unit gandum).
Di Portugal: Biaya untuk 1 unit anggur = biaya 1,5 unit gandum (opportunity cost 1 unit anggur = 1,5 gandum).
Bila Inggris memiliki 270 man hours dan Portugal memiliki 180 man hours untuk produksi.
Maka :
Negara Produksi
Gandum Anggur
Inggris 8 5
Portugal 9 6
Total 17 11 Bila Inggris hanya memproduksi gandum dan Portugal memproduksi anggur
maka : ---Æ SPESIALISASI
Negara Produksi
Gandum Anggur
Inggris Portugal Total
Kesimpulan : ………. Asumsi :
- Tidak ada biaya transpor
- Biaya konstan tanpa ekonomi skala
- Hanya ada dua ekonomi dan memproduksi 2 barang - Perdagangan homogen
- Faktor produksi perfect mobile - Tidak ada tariff dan barrier
1 Kuliah ke 5 Ekonomi Wilayah & Kota
Aglomerasi = agglomeration (Ing.)→ pengelompokan, pengumpulan
2 industri berlokasi berdekatan, produksi menjadi lebih efisien. Adanya suatu industri menurunkan biaya industri lainnya.
Produktivitas lebih tinggi bila banyak perusahaan memproduksi tingkat (stages) berbeda dari jenis barang dari industri tertentu yang sama berlokasi di kota yang sama, karena tingkat produksi yang berbeda mempunyai ekonomi skala yang berbeda.
Contoh :
Pembuatan kancing dan pembuatan pakaian, pembuatan kancing mempunyai ekonomi skala yang lebih besar daripada pembuatan pakaian, karena industri pakaian tergantung oleh trend fashion. Tetapi produsen pakaian perlu membeli kancing, dua perusahaan akan lebih produktive bila berdekatan.
Belanja lebih produktif bila beragam penjual berlokasi berdekatan. Setiap keberadaan penjual meningkatkan permintaan untuk barang dari penjual lain. Contoh :
- shopping mall
Ekonomi aglomerasi
Urbanisasi berkembang terus menerus → comparative cost advantage + spesialisasi produksi + ekonomi skala → ekonomi aglomerasi
Pemilihan lokasi → berbeda setiap R, perusahaan, pemerintah
Ekonomi aglomerasi mendapat manfaat dari cost efektif pengiriman jasa publik di wilayah urban karena kota merupakan kumpulan dari budaya, pengetahuan, usaha dan inovasi.
Ekonomi aglomerasi RT dirangsang oleh keunggulan budaya + pendidikan → RT memberikan kewiraswastaan dan dasar inovasi untuk aglomerasi perusahaan & industri.
Perusahaan mendapat manfaat dari aglomerasi yang disebabkan keunggulan yang disediakan oleh pertukaran informasi & kedekatan suplier, customer + fasilitas transport.
Manfaat dari aglomerasi dapat diinternalisasikan oleh perusahaan besar yang berlokasi di kota kecil, sebagian besar produsen skala kecil + menengah dapat merealisasikan penghematan biaya karena kedekatan. Contoh : industri perbankan, keuangan, asuransi. (kota face to face).
2 Informasi:
Urbanisasi dan pertumbuhan kota → memperbaiki penyebaran informasi → ↑↑ urban growth.
Intensifikasi komunikasi & pengetahuan + kendali (control) → berkorelasi tinggi dengan pertumbuhan kota.
Komunikasi berperanan penting dalam memperbaiki efisiensi ekonomi, karena manusia sebagai konsumen/ produsen dari informasi hanya dalam 1 tempat dalam 1 waktu. Saluran informasi dalam masyarakat urban :
- Yang tertulis
- Yang diucapkan (lisan) - Secara visual
- Berdasarkan pada indera rasa, bau, sentuhan Biaya informasi:
- Kemungkinan adanya pembeli atau penjual - Antrian dari pembeli
- Provisi untuk kestabilan harga - Iklan
- Window display - Broker
- Katalog
Informasi bagi konsumen memperbesar pilihan dari barang + jasa Informasi → suplai tenaga kerja
↑ kompetisi : employee + employer
3 JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI
DENGAN RINGKAS TETAPI JELAS DAN TULISAN TANGAN YANG RAPI (TERBACA).
1. Apa perbedaan yang nyata dari perekonomian nasional dan regional?
2. Apa perbedaan PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan?
3. Apa yang dimaksud dengan Nilai Tambah?
4. Apa yang dimaksud dengan Biaya Antara?
5. Bila seorang petani yang mengusahakan 2 hektar tanah untuk menanam kacang kedele. Biaya-biaya yang diperlukan adalah :
Beli bibit 100 kg @ Rp. 10.000 100 x Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
Sewa traktor Rp. 500.000
Tenaga kerja 80 HOK @ Rp. 10.000 80 x Rp. 10.000 Rp. 800.000
Pupuk 250 kg @ Rp. 4.000 250 x Rp. 4.000 Rp. 1.000.000
Pestisida 20 liter @ Rp. 50.000 20 x Rp. 50.000 Rp. 1.000.000
Total Pengeluaran Rp. 4.300.000
Hasil produksi adalah 4000 kg @ Rp. 2.000,-. a. Keuntungan = Rp. ?
b. Biaya antara = Rp. ? c. Nilai Tambah = Rp.?
d. Bila petani menyewa tanah seharga Rp. 500.000, apakah Nilai Tambah berkurang? Jelaskan!
6. Jelaskan:
a. Apa yang dimaksud dengan sektor basis? b. Apa yang dimaksud dengan sektor non basis? c. Mengapa sektor pariwisata dianggap basis? d. Mengapa asrama militer dianggap sektor basis?
7. Apa yang dimaksud dengan rasio basis?
8. Hitung rasio basis dari suatu wilayah yang terdapat 10.000 lapangan kerja, dengan lapangan kerja basis 2500 unit.
9. Bila pada tahun berikutnya ekspor meningkat, sehingga lapangan kerja basis meningkat 1000, berapa tambahan lapangan kerja non basis?
BASIC STATISTICAL COMPENDIUM (RANGKUMAN STATISTIK DASAR)
Data yang dikumpulkan untuk analisis wilayah perlu perhatian, karena membutuhkan waktu, tenaga, biaya. Agar efisien maka → perlu framework.
Merencanakan framework (kerangka acuan) untuk metode analisis membutuhkan pengetahuan dasar wilayah yang cukup dalam menentukan tools analisis agar menghasilkan informasi yang berharga untuk perencanaan pembangunan.
Rangkuman statistik : Tabel statistik yang dilengkapi dengan diagram, grafik, peta dan teks penjelasan yang meliputi data pokok wilayah.
Fungsi:
Profil wilayah dlm bentuk ikhtisar statistik memenuhi banyak fungsi:
• Dapat membantu dinas (kantor) dari pemerintah pusat, & sumber potensial untuk mendapat bantuan dari luar wilayah
• Untuk pimpinan sebagai buku pegangan / informasi dari karakter wilayah untuk bahan dasar dari potensi dan masalah wilayah
• Untuk pemerintah sebagai informasi kemajuan pembangunan wilayah
• Untuk staf perencanaan sebagai bahan untuk studi lebih lanjut dalam merencanakan kerangka kerja analisis wilayah → menetapkan prioritas perencanaan
• Sebagai buku sumber dari data untuk metode analsis ekonomi wilayah
Komponen:
1. Rubrik Analitis secara keseluruhan: sejumlah besar informasi tercakup dalam compendium & tergambarkan dalam seksi/ divisi (bagian/ subbagian)
2. Judul tabel : jenis tertentu dari informasi yang tercakup dalam setiap rubrik analitis & tergambar dalam judul tabel
3. Judul kolom: menunjukkan data tertentu yang terpilih untuk menjelaskan yang berkaitan dengan setiap tabel.
4. Row headings: menunjukkan daftar aea geografis yang ditunjukkan oleh setiap judul kolom tersebut.
Tidak harus seperti format Fig. 4.1.
Contoh : salah satu badan di USA mengangkat tema kesejahteraan kaum miskin dan aktivitas pengembangannya, diterbitkan panduan untuk lokal statistical compendium (ringkasan statistik lokal) yang disebut dengan compendium division dengan rubrik analitis:
• Profik kaum miskin
• Karakteristik demografis secara umum
• Karakteristik geografis
Contoh lain dengan tema pengangguran dan pengembangan masyrakat maka rubrik analitisnya:
• Fasilitas masyarakat
• Karakter kependudukan secara umum
• Struktur dan aktivitas ekonomi
• Sumberdaya fisik
Untuk wilayah yang sangat tergantung pada industri yang menghasilkan bahan baku, rubrik analitisnya sbb:
• Sumberdaya manusia
• Sumberdaya institusi
• Sumberdaya energi
• Sumberdaya mineral
• Sumberdaya kayu
Fig 4.1. Tabel Compendium dan Komponennya
Fig. 4.2 : Pendekatan HINCO : tabel disusun berdasarkan sumberdaya manusia, institusi, sda, modal dan komponen lain.
Fig. 4.3. : Model berdasarkan pendekatan aktivitas populasi-aktivitas.
Merupakan rangkuman dari data setiap divisi untuk membangun deskripsi regional secara komprehensif.
1 Kuliah 7
INCOME MEASURES, INCOME AND PRODUCT ACCOUNT
Pengukuran pendapatan regional : penting karena
menunjukkan indikasi kesejahteraan masyarakat + individu.
Analisis berdasarkan income (income-based analysis)
mempunyai keterbatasan bila digunakan sebagai indikator
tingkat kesejahteraan.
Karena: fakta bahwa analisis berdasarkan pendapatan ini
diturunkan (diperoleh) dari produk ekonomi, atau perdagngan
barang dan jasa di pasar.
Padahal manfaat dari barang dan jasa tidak diperdagangkan di
pasar seringkali tampak nyata di level dari kesejahteraan
individu, keluarga, masyarakat.
Contoh status rumah, kesehatan, kesempatan rekreasi, nutrisi,
kepuasan bekerja, lingkungan fisik dan alami, dan banyak
faktor kesejahteraan lainnya tidak digambarkan dalam
pendapatan regional.
Struktur Pengukuran Pendapatan Dasar
2
GRP :
penjumlahan dari :
• Pengeluaran untuk konsumsi pribadi dalam wilayah
• Investasi swasta dalam wilayah
• Pengeluaran
pemerintah lokal dan pusat
•
Seluruh penjualan dari produk = jasa dalam wilayah untuk
pembeli dari luar, (ekspor regional)
dikurang dengan;
• Nilai dari barang dan jasa dibeli dari luar wilayah dan dijual
kembali dalam wilayah atau digunakan sebagai input (impor)
Merencanakan Pendapatan Wilayah dan Product Account
Region Z dengan karakteristik: :
• Penduduk
pertanian, pendapatan seluruhnya dari pertanian
• Pasar pembeli dari luar wilayah
• Pembelian dari pasar luar tsb
• Nilai total produk = 20 juta monetary unit
• 25% produk digunakan sendiri
• 10% digunakan untuk membeli/memperbaiki mesin
• tidak
ada
tabungan
Fig. 5.1. Struktur pengukuran pendapatan secara konseptual
Fig. 5.2 – 5.6 : Pendapatan regional dan akun produk untuk
wilayah Z
1 Kuliah 9
BALANCE OF PAYMENTS STATEMENT, LINKAGE AND
FLOW
Balance of Payment (BOP) = Neraca Pembayaran
BOP secara regional : nilai analitis mendasar sejumlah informasi
kunci (penting) :
•
Pengembalian ke ekspor
•
Kebocoran impor
•
Dapat
menganalisis
perubahan
regional dalam perdagangan
•
Merupakan
wawasan
ke expor dan impor
→
tren pertumbuhan
regional dan prospek
Tujuan laporan neraca pembayaran adalah untuk mencatat nilai
uang yang masuk (inflow) dan keluar (outflow) dari wilayah.
Laporan ini dapat berkaitan dengan satu atau lebih jenis aliran
komoditas / jasa atau seluruh aliran.
Karena laporan ini dapat menggambarkan kondisi keuangan dari
transaksi antar wilayah maka analis perlu menghitung seluruh
transaksi, agar diperoleh BOP tahun ybs.
Fig 6.1. Ilustrasi dari Prinsip Akunting Aliran Barang
Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk cash
Inflow Outflow
Cash (penerimaan penjualan) mu 500 Biji-bijian mu 500
Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk barter
untuk mesin jahit (berdasarkan pada harga pasar biji-bijian)
Inflow Outflow
Mesin jahit mu 500 Biji-bijian mu 500
Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk
pertukaran dengan surat pinjaman
Inflow Outflow
pinjaman jangka pendek mu 500 Biji-bijian mu 500
2
Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk cash,
sebuah mesin jahit dan surat pinjaman senilai mu 200
Inflow Outflow Cash (penerimaan penjualan) mu 100
Biji-bijian mu 500 Mesin jahit mu 200
pinjaman jangka pendek mu 200
Format BOP mengandung 4 judul (headings) :
1. Current account : nilai uang dari barang dan jasa serta transfer
yang mengalir dari dan ke wilayah selama tahun akunting.
2. Capital account : hutang jangka panjang dan jangka pendek dan
equity yang dibeli/ dijual selama tahun ybs.
3. Cash movement : keluar-masuk uang
[image:34.612.129.512.347.614.2]4. Error and omission : catatan inflow/ outflow tidak pernah lengkap.
Fig 6.3. Contoh BOP
Item Export and
Payment Inflow (1) Import and Payments Outflow (2) Net (1)-(2) Current Account Grain Sewing Machine
Total on current account
Capital account Short-term loan
Total on capital account 500 0 +500 0 0 0 200 -200 200 -200 +300 -200
3
Investigasi Linkage Produksi
Tujuannya untuk identifikasi hubungan keterkaitan ekonomi utama,
terutama hubungan produksi antara wilayah dengan daerah lain.
Dua jenis prinsip hubungan produksi antar wilayah
•
Linkage produksi ke depan : melibatkan pemrosesan selanjutnya
dari input ke produk jadi.
•
Linkage produksi kebelakang : melibatkan supai dari input ke
proses produksi
Linkage antar wilayah memerlukan investigasi :
•
Persebaran, yang mendapat kesempatan di lokasi wilayah dalam
jaringan transportasi antar wilayah
•
perdagangan dan jasa publik melalui wilayah dihubungkan
dengan pasar konsumen yang lebih besar dan area perdagangan
jasa yang meluas sampai diluar batas dari wilayah.
Informasi yang dicari untuk jenis aktivitas ekonomi atau proses
produksi yang diselidiki
→
analis harus mengembangkan
jawaban-jawaban pertanyaan melalui survey.
Tentang output :
•
apa yang spesifik dari output
•
untuk apa digunakannya
•
bagaimana
dipasarkan
•
berapa harganya dan faktor-faktor apa yang menentukan harga
•
berapa jumlahnya, kemana dan bagaimana dikirim
•
bila barang merupakan barang setengah jadi (intermediate
goods), mengapa tidak diolah di wilayah ini
•
apa
kompetitor
untuk pasar yang sama
Tentang input:
•
apa
input
utama
•
untuk apa digunakannya
•
bagaimana
suplier
diidentifikasi
•
berapa harga dan apa yang menentukan harga
•
berapa jumlah dan darimana dan bagaimana dikirim
•
mengapa tidak diproduksi di wilayah ini
4
Studi Aliran Komoditi
•
Untuk mengidentifikasi asal dan tujuan komoditas dan jumlah
yang mengalir ke dan dari wilayah.
•
Analisis data berdasarkan studi aliran komoditi dapat
menggambarkan dasar untuk meneliti friksi jarak relatif dari
komoditas yang diekspor oleh wilayah dan petunjuk untuk
kombinasi komoditas dan pasar yang paling potensial.
Friction Analysis
Bertujuan untuk menentukan faktor kunci yang menghambat aliran
ekonomi (yang menguntungkan) atau kesempatan untuk
memfasilitasi interaksi yang lebih menguntungkan antara wilayah
dan daerah lain.
Untuk menganalisis faktor penghambat titik awalnya adalah gravity
study.
Gravity study berdasarkan dalil bahwa intensitas dari interaksi
potensial diantara dua tempat beragam secara langsung dari
gabungan massanya dan secara terbalik dengan jarak diantara
mereka.
Pengaruh dari friksi jarak dari A ke B =
Proporsi aktual dari perjalanan dari A ke B
Proporsi hipotesis dari perjalanan dari A ke B
Ratio = 1/20 berarti proporsi aktual dari perjalanan dari A ke B hanya
1/20 dari apa yang diharapkan berdasarkan pada massa sendiri.
1
Kuliah 9
ECONOMY COMPOSITION ANALYSIS
Mix and Share Analysis
Perubahan relatif dari employment regional terhadap
perubahan employment nasional selama waktu tertentu dapat
dipandang sebagai gabungan dari tiga pengaruh:
• Pengaruh pertama : dampak terhadap wilayah dari
perubahan dalam total employment secara nasional selama
waktu tertentu, national growth effect.
• Pengaruh ke dua : berasal dari industry mix dalam wilayah
yaitu sebaran dari employment diantara jenis aktivitas
ekonomi relatif terhadap sebaran yang berlaku secara
nasional.
• Pengaruh ke tiga : akibat dari perubahan regional share dari
total national employment dari setiap industri.
Rumus :
R = N + M + S
R = total perubahan dalam employment regional
N = perubahan national growth
M = perubahan industry mix
3
Tabel 7.1. Perubahan dalam Employment Regional dan
Nasional, di region Z tahun (19xx-19yy), dalam
ribuan
Industri
Employment Perubahan employment,
19xx-19yy 19xx (1) 19yy (2) Absolut (3) Persen (4) Nasional Pertanian Manufaktur Jasa Pemerintah Total Nasional 10.000 5.000 6.000 3.000 24.000 10.000 10.000 9.000 7.000 36.000 000 5.000 3.000 4.000 12.000 00 +100 +50 +133 +50 Region Z Pertanian Manufaktur Jasa Pemerintah Total Region Z
150 50 50 10 260 120 80 95 20 315 -30 +30 +45 +10 +55 -20 +60 +90 +100 +21
Tabel 7.2. Efek National Growth, Region Z, 19xx-19yy
Industry
Employment 19xx
N = (1) X National Growth
Rate of 50%
R = actual growth
R-N = M+S Net relative Change to be accounted for
(1) (2) (3) (4) Pertanian
Manufaktur Jasa Pemerintah Total Region Z
[image:39.612.126.515.473.643.2]4
Tabel 7.3. Efek Industry Mix, Region Z, 19xx-19yy
Industry
Distribusi total 19xx employment (%) Deviation industry growth rate minus national growth rate (%) Employment1 9xx M = (3) X (4) National Regional
(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian Manufaktur Jasa Pemerintah Total Region Z 42 21 25 12 100 58 19 19 4 100 -50 +50 0 +83 0 150 50 50 10 260 -75 +25 0 +8 -42
Tabel 7.4. Employment dan komponen dari perubahan
emloyment, Region Z, 19xx-19yy
Industry 19xx 19yy R Change
19xx-19yy
Komponen dari perubahan employment N National growth effect M Industry Mix effect S Regional Share effect
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
[image:40.612.125.514.385.618.2]w
b
F R N L L s L s LLOCATIO
Merupaka
wilayah p
biasa digu
Fig 7.2. Region Z NasionalLQ = (150/2
LQ > 1 wila sektor ybs LQ < 1 wila sektor tsb LQ = 1 regio
ON QUOT
an cara un
ada kateg
unakan ad
260)/ (10.0
ayah lebih t
ayah kurang
on dan nasio
TIENT
ntuk meng
gori indus
dalah emp
Em a 00/24.000) erspesialisa g terspesiaonal tingkat s
gukur spe
tri tertentu
ployment.
mployment i agriculture 1 10.0 = 0,58/0,4 asi dibandi lisasi diban spesialisasinesialisasi r
u atau sek
.
in T
(
150
000
2 = 1,38
ng dengan
nding denga
nya sama
relatif dar
ktor. Unit
ECONOMIC BASE ANALYSIS
Merupakan teori ekonomik base (economic base theory)
→
pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah tergantung oleh demand
dari luar wilayah tersebut.
Teori ekonomik base memandang aktivitas ekonomi wilayah sebagai
basik dan non basik (basic and non basic).
Ekspor dari barang dan jasa (export industries) merupakan
ekonomic base
→
basic sector dari suatu wilayah. Sedangkan
aktivitas pendukungnya merupakan non basic sector.
Basic sector : sektor yang performancenya tergantung terutama oleh
kondisi ekonomi eksternal terhadap ekonomi lokal.
Non basic sector : dibuat oleh sektor yang performancenya terutama
tergantung pada ekonomi lokal.
Basic employment + Non basic employment = total employment
Ratio basic employment/non basic employment= economic base
ratio= base ratio
Contoh:
Untuk setiap pekerja dalam sektor basic ada 2 pekerja dalam sektor
non basic, sehingga base rationya 1:2
Sedangkan economic base multipliernya (base multiplier) = 3.
Jika employment basic meningkat dengan 1 pekerjaan, maka
terhadap total akan bertambah menjadi 3 pekerjaan baru.
Base multiplier merupakan jumlah dua komponen dari base ratio bila
komponen basic adalah 1 (satu).
Total
employment
Struktur spasial ekonomi kota
Bagaimana manusia dan aktivitasnya tersebar dalam ekonomi kota → pertanyaan penggunaan lahan perkotaan : mengapa orang/ kelompok atau aktivitas industri menempati lahan pada lokasi tertentu di dalam ekonomi kota. Ada dua sifat secara umum dari perilaku urban ekonomi :
- Harga lahan cenderung turun dengan semakin jauhnya dari pusat kota - Lahan yang ditempati oleh rumah tangga/ perusahaan ↑ dengan ↑ jarak dari
pusat kota.
→ alokasi lahan dalam kota : hubungan antara lokasi dan harga lahan → berapa, orang/ perusahaan bersedia membayar untuk menempati lahan di lokasi tertentu. → Model :
- Von Thunen Model - Bid-rent Model
Model Von Thunen Asumsi:
- Ada titik pasar M, tempat perdagangan barang pertanian - Lahan dimiliki oleh pemilik absentee
Lahan (1 ha) digunakan untuk menanam gandum hasil 1 ton. Input Non-lahan (TK, modal, mesin dsb) dianggap tetap.
1
INPUT OUTPUT ANALYSIS
Input Output Analisis berfokus pada komponen yang dibelanjakan
dari non basic sector.
Total produk suatu ekonomi berdasarkan pada income dan produk
akunting merupakan gabungan nilai barang yang diproduksi
(penjualan final= final sales) selama 1 tahun.
Total output : merupakan nilai penjualan (bukan hanya penjualan
final) selama 1 tahun.
Total output >> total produk karena total output mencakup penjualan
industri antara (interindustry sales) dari produk intermediate yang
dijual sebagai input untuk proses produksi.
IO Analysis membagi komponen dalam 2 komponen besar yaitu
suplier dan purchaser (pembeli).
Dua tipe suplier :
1. Intermediate suplier : yang membeli input untuk diproses menjadi
output yang bisa mereka suplai. Mereka menjual produknya
kepada suplier intermediate lain atau pembeli final.
2. Suplier primer : yang tidak perlu membeli input untuk apa yang
disupai.
Dua jenis purchaser (pembeli):
1. Intermediate purchaser : yang membeli output dari suplier untuk
digunakan sebagai input untuk proses lebih lanjut
2. Final purchaser: yang membeli output dari suplier dalam bentuk
akhir dan untuk penggunaan akhir.
IO Analysis menggunakan tiga tabel :
2
2. Tabel direct requirement : diturunkan dari tabel transaksi dan
menunjukkan input yang dibutuhkan secara langsung dari suplier
yang berbeda oleh setiap intermediate purchaser untuk setiap
unit output yang diproduksi oleh pembeli tersebut.
3. Tabel requirement total : diturunkan dari tabel direct requirement
dan menggambarkan seluruh pembelian dari input langsung dan
input tak langsung (input untuk produksi dari input) yang
dibutuhkan sepanjang kegiatan ekonomi per unit output ke
penjual final oleh setiap suplier intermediate.
•
Bayangkan suatu pulau terisolasi, tidak ada impor, ekspor,
pemerintah, investasi, tabungan, penyimpanan.
•
Segala sesuatu dibeli, diproses, dijual, dikonsumsi, di dalam
periode tertentu.
•
Hanya ada satu jenis final purchaser yaitu households
(rumahtangga) dan hanya ada suplier primer juga RT. RT
mensuplai input primer seperti TK, manajemen, kepemilikan dsb.
Ada dua industri intermediate yaitu pertanian dan industri
kerajinan (manufacture)
Tabel 9.1.
•
Pertanian menjual total 100.000 mu. Penjualan ke pembeli final
adalah 60.000 (RT) dan ke pembeli intermediate adalah 40.000.
Dari 40.000 ini agriculture menjual 30.000 untuk memproduksi
manufaktir dan sisanya 10.000 untuk pertanian sendiri.
•
Kolom 1 : untuk memproduksi 100.000 output, agriculture harus
membeli 10.00 mu dari produknya sendiri, 5000 dari manufacture
(service), dan 85.000 mu dari input primer (TK, self-employ-earn)
dari RT.
•
Total output dari suplier primer (110.000 mu) = total final
purchaser.
Karena total input untuk setiap industri = total output dari industri,
pembagian setiap kolom pembeli intermediate dengan totalnya akan
menggambarkan sebaran dari requirement input langsung per unit
(kolom final purchaser dihilangkan dahulu).
Tabel 9.2.
Input langsung (lain dengan input final) harus diproduksi,
produksinya akan membutuhkan input tambahan, indirect input
terhadap produk final. Darimana indirect input datang?
3
setiap tahap menciptakan demand untuk input untuk disuplai oleh
tahap selanjutnya.
Kasusnya sama dengan multiplier
Input langsung dapat dianggap sebagai input tahap 1 dari suplai
input.
Tahap 1 dari input tidak langsung yang dibutuhkan untuk
menghasilkan input langsung dapat dianggap sebagai tahap ke dua
dari suplai input. Berikutnya dari input tidak langsung, untuk
menghasilkan tahap kedua akan merupakan tahap ke 3 dari suplai
input dan seterusnya.
Bayangkan pulau terisolasi tadi. Terdapat eksplorer yang
menemukan pulau tsb. Sehingga populasi bertambah. Penjualan
dari produk agriculture ke penjual final menjadi 200.000 mu dan dari
manufacture 100.000mu akan dibeli oleh konsumen final.
1 Contoh analisis shift and share
Data
Sektor Sumut Deli Serdang Proy eksi Sumut
E
N,i,t/E
N,i,t‐n
1995 2000 1995 2000
E
N,i,t‐N
E
N,i,t
E
r,i,t‐n
E
r,i,t2005
Pertanian 2,352,250 2,550,659 323,827 354,126 2,733,658 1.084348602 Penggalian 19,964 19,738 2,695 2,677 19,262 0.988679623 Industri 258,981 348,611 67,672 91,229 463,214 1.346087165 Listrik, gas, air 9,841 14,483 2,288 3,387 21,040 1.47170003 Bangunan 114,820 147,059 32,307 41,491 185,923 1.28077861 Perdagangan 447,908 592,201 70,587 93,810 772,893 1.322148745 Pengangkutan &
komunikasi 158,298 201,685 23,254 29,781 253,654 1.274084322 Keuangan/jasa
perusahaan 20,124 24,452 2,418 2,960 29,330 1.215066587 Jasa sosial/ perorangan 473,953 547,928 76,031 86,542 625,288 1.156080877
Lainnya 559 418 55 40 310 0.747763864
Jumlah 3,856,698 4,447,234 601,134 706,043 5,106,577 11.88673843
2 National Share
Sektor Er,I,t‐n EN,t/EN,t‐ n
( c ) National Share
(a) (b) (a) X (b) c ‐ a
Pertanian 323,827 1.15312 373,411 49,584 Penggalian 2,695 1.15312 3,108 413 Industri 67,672 1.15312 78,034 10,362 Listrik, gas, air 2,288 1.15312 2,638 350 Bangunan 32,307 1.15312 37,254 4,947 Perdagangan 70,587 1.15312 81,395 10,808 Pengangkutan &
komunikasi 23,254 1.15312 26,815 3,561 Keuangan/jasa perusahaan 2,418 1.15312 2,788 370 Jasa sosial/ perorangan 76,031 1.15312 87,673 11,642
Lainnya 55 1.15312 63 8
Jumlah 601,134 11.5312 693,179 92,045
Propotional Shift
Sektor Er,I,t‐n EN,I,t
/EN,I,t‐n
EN,t /EN,t‐ n
(d) Proposional shift
(a) (b) (c ) (b) ‐ ( c) a x d
3 Differential Shift
Sektor
E
r,i,t
E
N,i,t/E
N,I,t‐nE
r,i,t‐n(d) D shift
(b) ( c ) (b) X ( c ) (a) ‐ (d)
(a)
Pertanian 354,126 1.084349 323,827 351141.4 2,985 Penggalian 2,677 0.98868 2,695 2664.492 13 Industri 91,229 1.346087 67,672 91092.41 137 Listrik, gas, air 3,387 1.4717 2,288 3367.25 20 Bangunan 41,491 1.280779 32,307 41378.11 113 Perdagangan 93,810 1.322149 70,587 93326.51 483 Pengangkutan & komunikasi 29,781 1.274084 23,254 29627.56 153 Keuangan/jasa perusahaan 2,960 1.215067 2,418 2938.031 22 Jasa sosial/ perorangan 86,542 1.156081 76,031 87897.99 ‐1,356 Lainnya 40 0.747764 55 41.12701 ‐1 Jumlah 706,043 11.88674 601,134 703474.8 2,568
Hasil
Total Pertambahan lap kerja Kab Deli Serdang (lap kerja 200 ‐ lap kerja 1995) 104,909
Total Natioal Share 92045 Total Prop Shift 10,295 Total Dif Shift 2568
Analisis Shift and Share
Data Lapangan kerja di Kab Deli Serdang dan Provinsi Sumatera Utara tahun 1995, 2000 dan 2005 (hasil proyeksi).
Sektor Sumut Deli Serdang
Proy eksi Sumut
1995 2000 1995 2000 2010
E
N,i,t‐N
E
N,i,t
E
r,i,t‐nE
r,i,tE
N,i, t+m Pertanian 2,352,250 2,550,659 323,827 354,126 2,733,658 Penggalian 19,964 19,738 2,695 2,677 19,262 Industri 258,981 348,611 67,672 91,229 463,214 Listrik, gas, air 9,841 14,483 2,288 3,387 21,040 Bangunan 114,820 147,059 32,307 41,491 185,923 Perdagangan 447,908 592,201 70,587 93,810 772,893 Pengangkutan &komunikasi 158,298 201,685 23,254 29,781 253,654 Keuangan/jasa
perusahaan 20,124 24,452 2,418 2,960 29,330 Jasa sosial/ perorangan 473,953 547,928 76,031 86,542 625,288 Lainnya 559 418 55 40 310 Jumlah 3,856,698 4,447,234 601,134 706,043 5,106,577
Perhitungan National Share
Sektor Er,I,t‐n EN,t/EN,t‐n ( c )
National Share
(a) (b) (a) X (b) c ‐ a
Pertanian 323,827 1.15312 373,411 49,584 Penggalian 2,695 1.15312 3,108 413 Industri 67,672 1.15312 78,034 10,362 Listrik, gas, air 2,288 1.15312 2,638 350 Bangunan 32,307 1.15312 37,254 4,947 Perdagangan 70,587 1.15312 81,395 10,808 Pengangkutan &
komunikasi 23,254 1.15312 26,815 3,561 Keuangan/jasa perusahaan 2,418 1.15312 2,788 370 Jasa sosial/ perorangan 76,031 1.15312 87,673 11,642 Lainnya 55 1.15312 63 8 Jumlah 601,134 11.5312 693,179 92,045
Perhitungan Proportional Shift
Sektor
Er,I,t
‐nEN,i,t
/EN,I,t
‐nEN,t
/EN,t
‐n(d) Proposional shift
(a) (b) (c ) (b) ‐ ( c) a x d
Pertanian 323,827 1.084349 1.15312 ‐0.06877 ‐22270 Penggalian 2,695 0.98868 1.15312 ‐0.16444 ‐443 Industri 67,672 1.346087 1.15312 0.192968 13059 Listrik, gas, air 2,288 1.4717 1.15312 0.31858 729 Bangunan 32,307 1.280779 1.15312 0.127659 4124 Perdagangan 70,587 1.322149 1.15312 0.169029 11931 Pengangkutan & komunikasi 23,254 1.274084 1.15312 0.120965 2813 Keuangan/jasa perusahaan 2,418 1.215067 1.15312 0.061947 150 Jasa sosial/ perorangan 76,031 1.156081 1.15312 0.002961 225 Lainnya 55 0.747764 1.15312 ‐0.40536 ‐22 Jumlah 601,134 11.88674 11.5312 0.355543 10295
Perhitungan Differential Shift
Sektor
E
r,i,tE
N,i,t/E
N,I,t‐nE
r,i,t‐n (d) D shift(a) (b) ( c ) (b) X ( c ) (a) ‐ (d)
Pertanian 354,126 1.084349 323,827 351141.4 2,985 Penggalian 2,677 0.98868 2,695 2664.492 13 Industri 91,229 1.346087 67,672 91092.41 137 Listrik, gas, air 3,387 1.4717 2,288 3367.25 20 Bangunan 41,491 1.280779 32,307 41378.11 113 Perdagangan 93,810 1.322149 70,587 93326.51 483 Pengangkutan & komunikasi 29,781 1.274084 23,254 29627.56 153 Keuangan/jasa perusahaan 2,960 1.215067 2,418 2938.031 22 Jasa sosial/ perorangan 86,542 1.156081 76,031 87897.99 ‐1,356 Lainnya 40 0.747764 55 41.12701 ‐1 Jumlah 706,043 11.88674 601,134 703474.8 2,568
Untuk mengecek hasil perhitungan: Total pertambahan lapangan kerja dari tahun t dikurangi t‐n harus sama dengan NS+PS+DS, seperti berikut :
Total Pertambahan lap kerja Kab Deli Serdang (lap kerja 2000 ‐ lap kerja 1995) 104909 Total Natioal Share 92045 Total Prop Shift 10,295 Total Dif Shift 2568
104909
Data Proyeksi lapangan kerja pada tahun 2010 adalah seperti pada tabel data (cetak merah).
Perhitungan National Share untuk Data Proyeksi
Sektor Er,i,t EN,t+n/EN,t c Nat Share
(a) (b) (a) X (b) c-a
Pertanian 354126 1.14781 406469 52343
Penggalian 2677 1.14781 3073 396
Industri 91229 1.14781 104713 13484
Listrik, gas, air 3387 1.14781 3888 501
Bangunan 41491 1.14781 47624 6133
Perdagangan 93810 1.14781 107676 13866
Pengangkutan & komunikasi 29781 1.14781 34183 4402
Keuangan/jasa perusahaan 2960 1.14781 3398 438
Jasa sosial/ perorangan 86542 1.14781 99334 12792
Lainnya 40 1.14781 46 6
Jumlah 706043 11.47808 810402 104359
Perhitungan Proportional Shift untuk data Proyeksi
Sektor
Er,i,t EN,i,t+n /EN,i,t EN,t+n /EN,t (d) Prop shift
(a) (b) (c ) (b) - ( c) a x d
Pertanian 354,126 1.0717 1.1478 -0.0761 -26936
Penggalian 2,677 0.9759 1.1478 -0.1719 -460
Industri 91,229 1.3287 1.1478 0.1809 16506
Listrik, gas, air 3,387 1.4527 1.1478 0.3049 1033
Bangunan 41,491 1.2643 1.1478 0.1165 4832
Perdagangan 93,810 1.3051 1.1478 0.1573 14757
Pengangkutan &
komunikasi 29,781 1.2577 1.1478 0.1099 3272
Keuangan/jasa
perusahaan 2,960 1.1995 1.1478 0.0517 153
Jasa sosial/ perorangan 86,542 1.1412 1.1478 -0.0066 -573
Lainnya 40 0.7416 1.1478 -0.4062 -16
Jumlah 706,043 11.7385 11.4781 0.2604 12568
Perhitungan Differential Shift
Sektor Dif Shift
2008
EN,i,t+n /EN,i,t Dif Shift
yang disesuaikan indeks perubahan
(a) (b) a x b
Pertanian 2,984.65 1.0717 3,198.78
Penggalian 12.51 0.9759 12.21
Industri 136.59 1.3287 181.49
Listrik, gas, air 19.75 1.4527 28.69
Bangunan 112.89 1.2643 142.72
Perdagangan 483.49 1.3051 631.01
Pengangkutan & komunikasi 153.44 1.2577 192.98
Keuangan/jasa perusahaan 21.97 1.1995 26.35
Jasa sosial/ perorangan -1,355.99 1.1412 -1,547.43
Lainnya -1.13 0.7416 -0.84
Jumlah 2,568.17 11.7385 2,865.96
Rekapitulasi
Sektor
Lap Kerja Perubahan karena faktor Lap Kerja
2000 Nat Share Prop S Diff S 2010
Er,i,t Er,i,t+n
(a) (b) (c ) (d) a+b+c+d
Pertanian 354,126 52343 -26936 3199 382,732
Penggalian 2,677 396 -460 12 2,625
Industri 91,229 13484 16506 181 121,401
Listrik, gas, air 3,387 501 1033 29 4,949
Bangunan 41,491 6133 4832 143 52,599
Perdagangan 93,810 13866 14757 631 123,064
Pengangkutan & komunikasi 29,781 4402 3272 193 37,648
Keuangan/jasa perusahaan 2,960 438 153 26 3,577
Jasa sosial/ perorangan 86,542 12792 -573 -1547 97,213
Lainnya 40 6 -16 -1 29
Jumlah 706,043 104359 12568 2866 825,836