• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi wilayah dan kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekonomi wilayah dan kota"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kode MK : PL-35312

Nama MK : Ekonomi Wilayah dan Kota

Smt : V

T.A : 2009/2010

SKS : 4 (empat)

Waktu : Jumat, 07.00 – 08.30 Sabtu, 10.00 – 11.30

Ruangan : 4607

Pengajar : Dr.Ir. Lia Warlina, M.Si.

TUJUAN

Tujuan pengajaran mata kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota (4 sks) adalah memberikan pemahaman tentang struktur dan proses tumbuh kembangnya perekenomian wilayah dan kota. Sehingga mahasiswa mampu untuk menganalisis suatu kebijakan dan dapat memberikan intervensi untuk memperbaiki perekonomian wilayah dan kota.

POKOK-POKOK PERKULIAHAN

• Ruang lingkup ekonomi regional

• Pendapatan regional

• Teori basis ekonomi

• Teori pertumbuhan ekonomi wilayah

• Analisis potensi relatif perekonomian wilayah

(2)

2 MATERI PERKULIAHAN

Minggu ke Materi Bahan Bacaan

1. Pendahuluan 1

2. Ekonomi Spasial 1

Ekonomi secara umum 1,9

Pentingnya pendekatan ekonomi untuk analisis keruangan (spasial analisis)

1,9 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Kota

Pertumbuhan Kota 3,4

Aglomerasi Ekonomi 3,4,5

4. Prinsip Keunggulan Komparatif 1,3,4

Lokasi dan kegiatan ekonomi kota 3,4,5 5. Perubahan ekonomi dan konversi lahan rural-urban 3,4,5

Central Place Theory 3,4,5

6. Teori Lokasi 3,4,8

Kota sebagai sistem 3,4

7. Penggunaan lahan dan pemilihan lokasi 3,4

Pertumbuhan dan struktur kota 3,4,5

8. UTS

Pembahasan Soal UTS, pemberian tugas makalah 9. Analisis dan Kebijakan Ekonomi Regional

Model basis ekonomi 1,2

Identifikasi sektor basis dan non basis 1,2

10. Impact Analysis 1,5,6

Analisis Input-Output 1,2,5

11. Analisis Input-Output 1,2,5,6

Pertumbuhan regional 1,5

12. Perdagangan inter-regional 2,5

Peran kota dalam perkembangan regional 2,5

13. Perkembangan regional 2,5

Strategi dalam pengembangan regional 2,5

14. Peran pusat pertumbuhan 2,5

Shift-share analisis dengan komponen pertumbuhan regional

2,5 15. Presentasi

Presentasi 16. Presentasi

(3)

3 BAHAN BACAAN

1. Mc Cann, Philip. (2001). Urban and Regional Economics. Oxford University Press. Oxford.

2. Balchin, Paul N. & Gregory H. Bull. (1987). Regional and Urban Economics. Harper & Row Publisher. London.

3. Hirch, Werner Z. (1984). Urban Economics. Macmillan Publishing Company. New York.

4. Leavy, William H., David L. Mc. Kee & Robert D. Deany (editors). (1970).

Urban Economics. Theory, Development and Planning. The Free Press. New York.

5. Hoover, Edgar M. & Frank Giarratani. (2002). An Itroduction to Regional Economics. The Web Book of Regional Science. http://www.rri.wvu.edu/WebBook/Giarratani/contens.htm. [31/08/02].

6. Schaffer, William A. (1999). Regional Impact Models. Regional Research Institute, West Virginia University.

7. Richadson, Harry W. (2001). Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional. Edisi Revisi 2001. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

8. Djojodipuro, Marsudi. (1992). Teori Lokasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

9. Djojodipuro, Marsudi. (1994). Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan. Penerbit Universitas Indonesia.

BOBOT PENILAIAN

• Kehadiran dan disiplin : 10 %

• Ujian Tengah Semester : 30 %

• Ujian Akhir Semester : 30 %

(4)

4 EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (4 SKS)

Kuliah 1.

Ekonomi Secara Umum

Definisi Ekonomi (Djojodipuro, 1994) :

• Membahas hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan material yang dinamik dengan sarana yang terbatas dan mempunyai kegunaan alternatif.

Homo economicus : manfaat setinggi-tingginya, pengorbanan serendah-rendahnya.

Pengelolaan perekonomian

Adanya hak milik pribadi : faktor produksi

• Liberal (hak pribadi penuh) – pemerintah sebagai polisi (penjaga) • Sosialis (tidak diakui adanya hak pribadi) – pemerintah pengatur

Manusia → kebutuhan (needs), keinginan (wants) → usaha untuk memenuhi kebutuhan (barang, jasa).

Kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan : faedah

Terdapat barang berlimpah, tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya udara, air (di pegunungan, mata air) → barang bebas (public goods)

Barang ekonomi : bukan barang bebas, tetapi langka (relatif terhadap

kebutuhan atau permintaan), untuk memperolehnya

(5)

5 Permintaan : berbagai jumlah barang tertentu yang diminta pada berbagai

tingkat harga

Penawaran : keseluruhan penawaran (kolektif dari produsen) yang ada di pasar

Keseimbangan Pasar (grafik)

Perekonomian

Arus lingkar dalam perekonomian

Dalam perekonomian suatu negara terdapat arus lingkar (circular flow) dari pengeluaran dan pendapatan :

Î Konsumen memerlukan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang, papan → diperoleh dari produsen melalui pasar.

Î Konsumen mengadakan pengeluaran konsumsi (C) dalam bentuk uang yang diterima oleh produsen.

Î Terdapat arus pengeluaran yang mengalir dari konsumen ke produsen Î Untuk dapat memproduksi barang-barang, produsen harus

memperkerjakan tenaga kerja, menyewa tanah dan sebagainya. Semua itu merupakan pendapatan rumah tangga masyarakat konsumen.

Î Tidak semua pendapatan masyarakat dibelanjakan, sebagian di tabung/ saving (S) pada lembaga keuangan

Î Tabungan mengalir keluar → dipinjamkan oleh bank kepada investor

(I) masuk ke dalam arus pengeluaran.

Î Pemerintah memungut pajak, mengurangi arus pendapatan (pajak merupakan aliran keluar dari arus pendapatan).

Î Pemerintah mengadakan pembelian

Î Pemerintah memberikan subsidi, pensiun (transfer payment)→ menambah arus pendapatan

Transfer payment : pengeluaran yang tidak memberikan imbalan

Î Terdapat hubungan dengan luar negeri untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri → pembelian produk luar negeri, impor (M) → tambahan pengeluaran

(6)

6 → Pengeluaran : Konsumsi (C), Investasi (I), Pengeluaran Pemerintah,

(7)

1 EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (4 SKS)

Kuliah 2.

Ekonomi Spasial

Fenomena ekonomi terdapat pada ruang geografis → isu ekonomi → melibatkan tempat spesifik untuk kegiatan tertentu.

Contoh:

Î Komoditas, diperdagangkan di berbagai lokasi pasar untuk mencapainya perlu pengiriman (transport)

Î Aktivitas jasa : di lokasi tertentu, informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan jasa

Î Mengapa ada pasar tertentu di lokasi tertentu ???

Dahulu sekali…. Spatial questions (pertanyaan keruangan) diabaikan oleh

pakar ekonomi dan pengambil keputusan/ kebijakan

Î Urban economist

Î Regional scientists

Î Economics geographer

Peduli pada fenomena ekonomi spasial → kompetisi antar individual region → negara,

Kompetisi internasional : kompetisi region tertentu → dalam negara-negara yang berbeda (antar negara-negara).

Analisis ekonomi spasial

Î Urban economics (ekonomi kota) :

(8)

2 • Model dan teknik analisis dalam single city (1 kota)

Î Regional economics (ekonomi wilayah) :

• Lebih luas dari 1 kota

• Model dan teknik analisis yang dikembangkan, mencerminkan perspektif spasial yang lebih luas

Sistem ekonomi : dinamik → perubahan mempengaruhi kehidupan individu → masyarakat (sosial)

Ekonomi Spasial

What is where

Jenis aktivitas ekonomi : pabrik, pertanian, pertambangan, dan jenis usaha, rumah tangga, institusi pribadi atau publik.

Lokasi → berhubungan dengan kegiatan ekonomi lain → proximity (kedekatan), konsentrasi, dispersi, persamaan (similarity),

perbedaan (disparity)

3 asas dalam lokasi dari kegiatan ekonomi :

1. Imperfect factor mobility :

• Distribusi tidak merata dari natural features

2. Imperfect divisibility

• Adanya konsentrasi spasial

(9)

3 PEREKONOMIAN NASIONAL EKONOMI WILAYAH

Perekonomian nasional : • Antar negara

• Keunggulan komparatif absolut • Pertimbangan politik

• Kebijakan full-employment secara nasional • Xenophobia (ketakutan akan barang asing) • Masalah kurs

• Pajak, quota

Ekonomi Wilayah : • Antar wilayah • Lebih terspesialisasi

• Tingkat perdagangan tinggi sehingga bebas mengalir : • Barang

• Tenaga kerja • Ide

• teknologi

Secara fundamental : komponen dan jenis hubungan antar komponen hampir sama, pada praktek beda.

Nasional :

GNP : Gross National Product (Produk Nasional Bruto) berdasarkan pengeluaran :

• domestic consumption spending : pengeluaran untuk konsumsi domestik • private domestic investment spending

• domestic government spending • selisih export-import

pengeluaran ↑↑ pendapatan ↑↑ • income multiplication • multiplier effect

(10)

4

Î Dalam mengamati faktor-faktor yang menentukan perubahan dalam level pengeluaran dan faktor yang menentukan nilai multiplier → perbedaan nyata antara perekonomian secara nasional + wilayah.

Î Di banyak negara konsumsi domestik ditentukan sebagian besar oleh berapa banyak penduduk yang mengeluarkan (spending) dan seberapa mau

(kesediaan)/ willingness untuk belanja barang-barang domestik.

Î Di dalam wilayah faktor penyebab utama adalah kesediaan untuk membeli produk yang diproduksi dalam wilayah

Ò Di banyak negara investasi swasta ditentukan oleh : • Ketersedian modal domestik

• Kemenarikan relatif untuk berinvestasi

Ò Di banyak wilayah investasi tergantung kemenarikan relatif untuk berinvestasi.

Ï Pengeluaran pemerintah secara nasional ditentukan oleh sistem internal otoritas.

Ï Leakage (pajak dan tabungan) dalam perekonomian nasional tidak hilang tetapi akan kembali sebagai government spending atau investment pada tahun berikutnya.

Ï Pengeluaran wilayah dapat ditentukan oleh otoritas di luar wilayah.

IMPLIKASI UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH

1. Perencanaan wilayah yang realistis memerlukan pemahaman dari hubungan wilayah dengan lingkungan nasional, karena wilayah merupakan bagian dari negara, dan terdapat pertalian/ hubungan (linkages) antara keduanya, interaksi ini selalu ada dalam wilayah.

2. Apa yang tampak baik di negara tidak tidak berarti menjadi baik juga di wilayah dalam negara tsb, dan apa yang baik di suatu wilayah berarti seluruh negara baik.

(11)

5 Suatu pabrik untuk memproses hasil pertanian didirikan di wilayah pedesaan, yang biasanya dikirim ke suatu kota (cukup jauh) untuk diproses. Pabrik tersebut menyerap tenaga kerja non-pertanian, dan meningkatkan multiplier dengan tidak mengimpor “proses” dari wilayah lain. → secara regional : efek manfaat dengan meningkatnya level pendapatan wilayah.

Secara nasional mengurangi GNP, karena diplacement dari tenaga kerja bergaji tinggi dari urban pindah ke pedesaan.

Dalam perencanaan pengembangan wilayah : pertimbangan nasional perlu dilakukan.

3. Institusi di tingkat wilayah (administrasi kebijakan dan otoritas) adakalanya berbeda antara wilayah dan nasional.

(12)

1 DINAMIKA MULTIPLIKASI PADA PENDAPATAN & LAPANGAN KERJA

Ekonomi wilayah harus dimengerti secara agregat sebagai entitas dengan hak-haknya dan sebagai unsur dari perekonomian nasional yang kompleks, karena itu harus difahami pula sebagai suatu kesatuan dari tempat-tempat (sub-region) yang salang berkaitan (berhubungan = interkoneksi).

Contoh :

Untuk menciptakan lapangan kerja di wilayah miskin, insentif disediakan agar merangsang investor untuk mendirikan pabrik sepeda. Untuk alasan efisiensi, pabrik didirikan di pusat kota terbesar dalam wilayah tersebut. Tempat ini merupakan terkoneksi dengan baik dengan seluruh negara. Kota kedua muncul tempat berkumpulnya penduduk yang tidak terserap lapangan kerja. Komponen sepeda ini didatangkan dari luar wilayah, dan keuntungan bertambah untuk pemilik pabrik, yang tinggal di ibukota negara. Pengeluaran dari pabrik hanya sebagian, misalnya 40% yang dikeluarkan dalam wilayah, terutama untuk upah para pegawai pabrik. Sisanya 60% keluar sebagai pembayar komponen impor dan ditransfer pada investor.

(13)

2 Awalnya kasus cold-storage ini mempunyai manfaat lebih kecil bila dibandingkan dengan pabrik sepeda pada kota, karena dari perspektif kota usaha ini

memperkerjakan lebih sedikit orang dan leakagenya 85%. Tetapi dari perpektif regional, leakagenya hanya 10%, dan peningkatan income dan multipler

pengeluran regional lebih tinggi bagi petani, bersamaan dengan multiplier adalah substitusi impor, akibatnya income jadi lebih tinggi. Pada akhirnya, lapangan pekerjaan akan tercipta di kota-kota utama akibat multipler effek antar wilayah.

Hasil yang diperoleh dari penciptaan income “baru” dan lapangan kerja (melalui penjualan ekspor regional) → hasil dari pertumbuhan ekonomi wilayah.

Multiplier regional yang lebih besar memperbaiki dinamika pertumbuhan regional.

Proses multiplikasi income dan employment terjadi antar farm dan kota (towns) dan antar kota (towns) dalam wilayah, sebagaimana juga dalam kota. Sehingga interaksi inter regional sama pentingnya pada proses pengembangan wilayah dan pada interaksi antara wilayah dengan daerah lain.

Kurva keunggulan komparatif

Ekonomi skala :

Keuntungan ekonomi dengan mengadakan kegiatan ekonomi skala besar, karena rata-rata biaya produksi per unit dalam jumlah sedikit tinggi, akan menjadi jauh lebih rendah bila jumlah produksi tinggi.

Spesialisasi produksi + ekonomi skala mendukung pasar barang + jasa (bila tidak ada) → tidak menguntungkan.

Jumlah produsen meningkat : pilihan semakin banyak → consumption diversity : memenuhi preferensi masyarakat urban.

3 prinsip dalam produksi (aspek suplai) yang memicu urbanisasi :

(14)

3 masyarakat → akan menguntungkan untuk membangun / memperluas pabrik. → pasar meluas untuk menjamin ekspor yang besar.

- Initial advantage-ratchet effect : keputusan diambil oleh masyarakat kota sendiri → apa yang akan ditawarkan. Kota industri yang mapan,

infrastruktur yang lengkap merupakan daya penarik untuk industri yang baru.

(15)

1 PERTUMBUHAN KOTA DAN URBANISASI

Blessing curse

Anugrah kutukan

Ï Employment drugs abuse (narkoba)

Ï Variety of culture crime (kriminalitas)

Ï Different life style kekerasan (violence)

Proses???

Kekuatan yang mempertahankan ???

Urban Economics (ekonomi kota) : aspek spasial dari kegiatan ekonomi : - Distance (jarak) →Dimana kegiatan ekonomi bekerja dan harus berlokasi

dimana.

- Non distance : proximity and density (kedekatan dan kerapatan). Urban dicirikan oleh :

- Kerapatan yang tinggi dari tempat untuk perumahan dan perkantoran. - Kepadatan yang tinggi dari populasi / penduduk dan ketenagakerjaan. - Ratio yang tinggi dari input modal dan tenaga kerja dengan input lahan. Di perkotaan lahan menjadi faktor pembatas karena harga lahan dan biaya sewa yang lebih tinggi dibandingkan dengan bukan di perkotaan.

Urbanisasi

Perubahan proses ekonomi pedesaan, populasi jarang dan menyebar → tenaga kerja intensif

Ï Urbanisasi

Ï Densitas tinggi

Ï Spesialisasi dari produksi barang + jasa

Ï Ketergantungan yang kuat antar dan dalam households, perusahaan, pemerintahan

Ï Teknologi tinggi

Ï Innovation

(16)

2 Urbanisasi secara alamiah : konsentrasi secara spasial + proximity dari pelaku ekonomi → spesialisasi produksi

Interdependensi + ekternalitas (efek positif + negatif).

Kondisi yang memicu urbanisasi :

• Aspek suplai (dipicu oleh produksi)

• Dipicu oleh demand

Aspek suplai : produksi, merupakan kombinasi dari :

- Comparative cost advantage (keunggulan biaya komparatif) - Spesialisasi produksi

- Ekonomi skala (scale economies)

Comparative cost advantage terdiri dari :

- Tersedianya transportasi yang efisien dan reliable - Akses terhadap mineral dan sumberdaya alam lain - Iklim yang baik

- Tenaga kerja yang produktif dan beragam

Berdasarkan sejarah : kota-kota berlokasi di pusat-pusat transportasi alamiah (sungai, danau, pelabuhan) → transportasi buatan (jalan, KA, bandara).

Dipicu oleh demand :

Populasi penduduk + pertumbuhan income → demand lokal → produksi lokal + pertumbuhan.

Adanya pertumbuhan → level aktivitas usaha meningkat → menciptakan demand untuk input material + jasa sehingga menjamin produksi lokal, menurunkan impor.

Peningkatan demand disebabkan oleh in-migration otomatis :

(17)
(18)
(19)

5 Comparative Advantage

David Ricardo, awal abad ke 19. Lihat Tabel di bawah ini

Negara Gandum Anggur

Biaya per Unit (man hours) Biaya per Unit (man hours)

(20)

6

Portugal 10 15

Dari tabel di atas :

Di Inggris : Biaya untuk 1 unit anggur = biaya untuk 2 unit gandum

Produksi dari tambahan 1 unit anggur = tambahan 2 unit gandum (opportunity cost dari 1 unit anggur = 2 unit gandum).

Di Portugal: Biaya untuk 1 unit anggur = biaya 1,5 unit gandum (opportunity cost 1 unit anggur = 1,5 gandum).

Bila Inggris memiliki 270 man hours dan Portugal memiliki 180 man hours untuk produksi.

Maka :

Negara Produksi

Gandum Anggur

Inggris 8 5

Portugal 9 6

Total 17 11 Bila Inggris hanya memproduksi gandum dan Portugal memproduksi anggur

maka : ---Æ SPESIALISASI

Negara Produksi

Gandum Anggur

Inggris Portugal Total

Kesimpulan : ………. Asumsi :

- Tidak ada biaya transpor

- Biaya konstan tanpa ekonomi skala

- Hanya ada dua ekonomi dan memproduksi 2 barang - Perdagangan homogen

- Faktor produksi perfect mobile - Tidak ada tariff dan barrier

(21)

1 Kuliah ke 5 Ekonomi Wilayah & Kota

Aglomerasi = agglomeration (Ing.)→ pengelompokan, pengumpulan

2 industri berlokasi berdekatan, produksi menjadi lebih efisien. Adanya suatu industri menurunkan biaya industri lainnya.

Produktivitas lebih tinggi bila banyak perusahaan memproduksi tingkat (stages) berbeda dari jenis barang dari industri tertentu yang sama berlokasi di kota yang sama, karena tingkat produksi yang berbeda mempunyai ekonomi skala yang berbeda.

Contoh :

Pembuatan kancing dan pembuatan pakaian, pembuatan kancing mempunyai ekonomi skala yang lebih besar daripada pembuatan pakaian, karena industri pakaian tergantung oleh trend fashion. Tetapi produsen pakaian perlu membeli kancing, dua perusahaan akan lebih produktive bila berdekatan.

Belanja lebih produktif bila beragam penjual berlokasi berdekatan. Setiap keberadaan penjual meningkatkan permintaan untuk barang dari penjual lain. Contoh :

- shopping mall

Ekonomi aglomerasi

Urbanisasi berkembang terus menerus → comparative cost advantage + spesialisasi produksi + ekonomi skala → ekonomi aglomerasi

Pemilihan lokasi → berbeda setiap R, perusahaan, pemerintah

Ekonomi aglomerasi mendapat manfaat dari cost efektif pengiriman jasa publik di wilayah urban karena kota merupakan kumpulan dari budaya, pengetahuan, usaha dan inovasi.

Ekonomi aglomerasi RT dirangsang oleh keunggulan budaya + pendidikan → RT memberikan kewiraswastaan dan dasar inovasi untuk aglomerasi perusahaan & industri.

Perusahaan mendapat manfaat dari aglomerasi yang disebabkan keunggulan yang disediakan oleh pertukaran informasi & kedekatan suplier, customer + fasilitas transport.

Manfaat dari aglomerasi dapat diinternalisasikan oleh perusahaan besar yang berlokasi di kota kecil, sebagian besar produsen skala kecil + menengah dapat merealisasikan penghematan biaya karena kedekatan. Contoh : industri perbankan, keuangan, asuransi. (kota face to face).

(22)

2 Informasi:

Urbanisasi dan pertumbuhan kota → memperbaiki penyebaran informasi → ↑↑ urban growth.

Intensifikasi komunikasi & pengetahuan + kendali (control) → berkorelasi tinggi dengan pertumbuhan kota.

Komunikasi berperanan penting dalam memperbaiki efisiensi ekonomi, karena manusia sebagai konsumen/ produsen dari informasi hanya dalam 1 tempat dalam 1 waktu. Saluran informasi dalam masyarakat urban :

- Yang tertulis

- Yang diucapkan (lisan) - Secara visual

- Berdasarkan pada indera rasa, bau, sentuhan Biaya informasi:

- Kemungkinan adanya pembeli atau penjual - Antrian dari pembeli

- Provisi untuk kestabilan harga - Iklan

- Window display - Broker

- Katalog

Informasi bagi konsumen memperbesar pilihan dari barang + jasa Informasi → suplai tenaga kerja

↑ kompetisi : employee + employer

(23)

3 JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI

DENGAN RINGKAS TETAPI JELAS DAN TULISAN TANGAN YANG RAPI (TERBACA).

1. Apa perbedaan yang nyata dari perekonomian nasional dan regional?

2. Apa perbedaan PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan?

3. Apa yang dimaksud dengan Nilai Tambah?

4. Apa yang dimaksud dengan Biaya Antara?

5. Bila seorang petani yang mengusahakan 2 hektar tanah untuk menanam kacang kedele. Biaya-biaya yang diperlukan adalah :

Beli bibit 100 kg @ Rp. 10.000 100 x Rp. 10.000 Rp. 1.000.000

Sewa traktor Rp. 500.000

Tenaga kerja 80 HOK @ Rp. 10.000 80 x Rp. 10.000 Rp. 800.000

Pupuk 250 kg @ Rp. 4.000 250 x Rp. 4.000 Rp. 1.000.000

Pestisida 20 liter @ Rp. 50.000 20 x Rp. 50.000 Rp. 1.000.000

Total Pengeluaran Rp. 4.300.000

Hasil produksi adalah 4000 kg @ Rp. 2.000,-. a. Keuntungan = Rp. ?

b. Biaya antara = Rp. ? c. Nilai Tambah = Rp.?

d. Bila petani menyewa tanah seharga Rp. 500.000, apakah Nilai Tambah berkurang? Jelaskan!

6. Jelaskan:

a. Apa yang dimaksud dengan sektor basis? b. Apa yang dimaksud dengan sektor non basis? c. Mengapa sektor pariwisata dianggap basis? d. Mengapa asrama militer dianggap sektor basis?

7. Apa yang dimaksud dengan rasio basis?

8. Hitung rasio basis dari suatu wilayah yang terdapat 10.000 lapangan kerja, dengan lapangan kerja basis 2500 unit.

9. Bila pada tahun berikutnya ekspor meningkat, sehingga lapangan kerja basis meningkat 1000, berapa tambahan lapangan kerja non basis?

(24)

BASIC STATISTICAL COMPENDIUM (RANGKUMAN STATISTIK DASAR)

Data yang dikumpulkan untuk analisis wilayah perlu perhatian, karena membutuhkan waktu, tenaga, biaya. Agar efisien maka → perlu framework.

Merencanakan framework (kerangka acuan) untuk metode analisis membutuhkan pengetahuan dasar wilayah yang cukup dalam menentukan tools analisis agar menghasilkan informasi yang berharga untuk perencanaan pembangunan.

Rangkuman statistik : Tabel statistik yang dilengkapi dengan diagram, grafik, peta dan teks penjelasan yang meliputi data pokok wilayah.

Fungsi:

Profil wilayah dlm bentuk ikhtisar statistik memenuhi banyak fungsi:

• Dapat membantu dinas (kantor) dari pemerintah pusat, & sumber potensial untuk mendapat bantuan dari luar wilayah

• Untuk pimpinan sebagai buku pegangan / informasi dari karakter wilayah untuk bahan dasar dari potensi dan masalah wilayah

• Untuk pemerintah sebagai informasi kemajuan pembangunan wilayah

• Untuk staf perencanaan sebagai bahan untuk studi lebih lanjut dalam merencanakan kerangka kerja analisis wilayah → menetapkan prioritas perencanaan

• Sebagai buku sumber dari data untuk metode analsis ekonomi wilayah

Komponen:

1. Rubrik Analitis secara keseluruhan: sejumlah besar informasi tercakup dalam compendium & tergambarkan dalam seksi/ divisi (bagian/ subbagian)

2. Judul tabel : jenis tertentu dari informasi yang tercakup dalam setiap rubrik analitis & tergambar dalam judul tabel

3. Judul kolom: menunjukkan data tertentu yang terpilih untuk menjelaskan yang berkaitan dengan setiap tabel.

4. Row headings: menunjukkan daftar aea geografis yang ditunjukkan oleh setiap judul kolom tersebut.

Tidak harus seperti format Fig. 4.1.

Contoh : salah satu badan di USA mengangkat tema kesejahteraan kaum miskin dan aktivitas pengembangannya, diterbitkan panduan untuk lokal statistical compendium (ringkasan statistik lokal) yang disebut dengan compendium division dengan rubrik analitis:

• Profik kaum miskin

• Karakteristik demografis secara umum

• Karakteristik geografis

Contoh lain dengan tema pengangguran dan pengembangan masyrakat maka rubrik analitisnya:

(25)

• Fasilitas masyarakat

• Karakter kependudukan secara umum

• Struktur dan aktivitas ekonomi

• Sumberdaya fisik

Untuk wilayah yang sangat tergantung pada industri yang menghasilkan bahan baku, rubrik analitisnya sbb:

• Sumberdaya manusia

• Sumberdaya institusi

• Sumberdaya energi

• Sumberdaya mineral

• Sumberdaya kayu

Fig 4.1. Tabel Compendium dan Komponennya

Fig. 4.2 : Pendekatan HINCO : tabel disusun berdasarkan sumberdaya manusia, institusi, sda, modal dan komponen lain.

Fig. 4.3. : Model berdasarkan pendekatan aktivitas populasi-aktivitas.

Merupakan rangkuman dari data setiap divisi untuk membangun deskripsi regional secara komprehensif.

(26)

1 Kuliah 7

INCOME MEASURES, INCOME AND PRODUCT ACCOUNT

Pengukuran pendapatan regional : penting karena

menunjukkan indikasi kesejahteraan masyarakat + individu.

Analisis berdasarkan income (income-based analysis)

mempunyai keterbatasan bila digunakan sebagai indikator

tingkat kesejahteraan.

Karena: fakta bahwa analisis berdasarkan pendapatan ini

diturunkan (diperoleh) dari produk ekonomi, atau perdagngan

barang dan jasa di pasar.

Padahal manfaat dari barang dan jasa tidak diperdagangkan di

pasar seringkali tampak nyata di level dari kesejahteraan

individu, keluarga, masyarakat.

Contoh status rumah, kesehatan, kesempatan rekreasi, nutrisi,

kepuasan bekerja, lingkungan fisik dan alami, dan banyak

faktor kesejahteraan lainnya tidak digambarkan dalam

pendapatan regional.

Struktur Pengukuran Pendapatan Dasar

(27)

2

GRP :

penjumlahan dari :

• Pengeluaran untuk konsumsi pribadi dalam wilayah

• Investasi swasta dalam wilayah

• Pengeluaran

pemerintah lokal dan pusat

Seluruh penjualan dari produk = jasa dalam wilayah untuk

pembeli dari luar, (ekspor regional)

dikurang dengan;

• Nilai dari barang dan jasa dibeli dari luar wilayah dan dijual

kembali dalam wilayah atau digunakan sebagai input (impor)

Merencanakan Pendapatan Wilayah dan Product Account

Region Z dengan karakteristik: :

• Penduduk

pertanian, pendapatan seluruhnya dari pertanian

• Pasar pembeli dari luar wilayah

• Pembelian dari pasar luar tsb

• Nilai total produk = 20 juta monetary unit

• 25% produk digunakan sendiri

• 10% digunakan untuk membeli/memperbaiki mesin

• tidak

ada

tabungan

Fig. 5.1. Struktur pengukuran pendapatan secara konseptual

Fig. 5.2 – 5.6 : Pendapatan regional dan akun produk untuk

wilayah Z

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

1 Kuliah 9

BALANCE OF PAYMENTS STATEMENT, LINKAGE AND

FLOW

Balance of Payment (BOP) = Neraca Pembayaran

BOP secara regional : nilai analitis mendasar sejumlah informasi

kunci (penting) :

Pengembalian ke ekspor

Kebocoran impor

Dapat

menganalisis

perubahan

regional dalam perdagangan

Merupakan

wawasan

ke expor dan impor

tren pertumbuhan

regional dan prospek

Tujuan laporan neraca pembayaran adalah untuk mencatat nilai

uang yang masuk (inflow) dan keluar (outflow) dari wilayah.

Laporan ini dapat berkaitan dengan satu atau lebih jenis aliran

komoditas / jasa atau seluruh aliran.

Karena laporan ini dapat menggambarkan kondisi keuangan dari

transaksi antar wilayah maka analis perlu menghitung seluruh

transaksi, agar diperoleh BOP tahun ybs.

Fig 6.1. Ilustrasi dari Prinsip Akunting Aliran Barang

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk cash

Inflow Outflow

Cash (penerimaan penjualan) mu 500 Biji-bijian mu 500

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk barter

untuk mesin jahit (berdasarkan pada harga pasar biji-bijian)

Inflow Outflow

Mesin jahit mu 500 Biji-bijian mu 500

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk

pertukaran dengan surat pinjaman

Inflow Outflow

pinjaman jangka pendek mu 500 Biji-bijian mu 500

(34)

2

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk cash,

sebuah mesin jahit dan surat pinjaman senilai mu 200

Inflow Outflow Cash (penerimaan penjualan) mu 100

Biji-bijian mu 500 Mesin jahit mu 200

pinjaman jangka pendek mu 200

Format BOP mengandung 4 judul (headings) :

1. Current account : nilai uang dari barang dan jasa serta transfer

yang mengalir dari dan ke wilayah selama tahun akunting.

2. Capital account : hutang jangka panjang dan jangka pendek dan

equity yang dibeli/ dijual selama tahun ybs.

3. Cash movement : keluar-masuk uang

[image:34.612.129.512.347.614.2]

4. Error and omission : catatan inflow/ outflow tidak pernah lengkap.

Fig 6.3. Contoh BOP

Item Export and

Payment Inflow (1) Import and Payments Outflow (2) Net (1)-(2) Current Account Grain Sewing Machine

Total on current account

Capital account Short-term loan

Total on capital account 500 0 +500 0 0 0 200 -200 200 -200 +300 -200

(35)

3

Investigasi Linkage Produksi

Tujuannya untuk identifikasi hubungan keterkaitan ekonomi utama,

terutama hubungan produksi antara wilayah dengan daerah lain.

Dua jenis prinsip hubungan produksi antar wilayah

Linkage produksi ke depan : melibatkan pemrosesan selanjutnya

dari input ke produk jadi.

Linkage produksi kebelakang : melibatkan supai dari input ke

proses produksi

Linkage antar wilayah memerlukan investigasi :

Persebaran, yang mendapat kesempatan di lokasi wilayah dalam

jaringan transportasi antar wilayah

perdagangan dan jasa publik melalui wilayah dihubungkan

dengan pasar konsumen yang lebih besar dan area perdagangan

jasa yang meluas sampai diluar batas dari wilayah.

Informasi yang dicari untuk jenis aktivitas ekonomi atau proses

produksi yang diselidiki

analis harus mengembangkan

jawaban-jawaban pertanyaan melalui survey.

Tentang output :

apa yang spesifik dari output

untuk apa digunakannya

bagaimana

dipasarkan

berapa harganya dan faktor-faktor apa yang menentukan harga

berapa jumlahnya, kemana dan bagaimana dikirim

bila barang merupakan barang setengah jadi (intermediate

goods), mengapa tidak diolah di wilayah ini

apa

kompetitor

untuk pasar yang sama

Tentang input:

apa

input

utama

untuk apa digunakannya

bagaimana

suplier

diidentifikasi

berapa harga dan apa yang menentukan harga

berapa jumlah dan darimana dan bagaimana dikirim

mengapa tidak diproduksi di wilayah ini

(36)

4

Studi Aliran Komoditi

Untuk mengidentifikasi asal dan tujuan komoditas dan jumlah

yang mengalir ke dan dari wilayah.

Analisis data berdasarkan studi aliran komoditi dapat

menggambarkan dasar untuk meneliti friksi jarak relatif dari

komoditas yang diekspor oleh wilayah dan petunjuk untuk

kombinasi komoditas dan pasar yang paling potensial.

Friction Analysis

Bertujuan untuk menentukan faktor kunci yang menghambat aliran

ekonomi (yang menguntungkan) atau kesempatan untuk

memfasilitasi interaksi yang lebih menguntungkan antara wilayah

dan daerah lain.

Untuk menganalisis faktor penghambat titik awalnya adalah gravity

study.

Gravity study berdasarkan dalil bahwa intensitas dari interaksi

potensial diantara dua tempat beragam secara langsung dari

gabungan massanya dan secara terbalik dengan jarak diantara

mereka.

Pengaruh dari friksi jarak dari A ke B =

Proporsi aktual dari perjalanan dari A ke B

Proporsi hipotesis dari perjalanan dari A ke B

Ratio = 1/20 berarti proporsi aktual dari perjalanan dari A ke B hanya

1/20 dari apa yang diharapkan berdasarkan pada massa sendiri.

(37)

1

Kuliah 9

ECONOMY COMPOSITION ANALYSIS

Mix and Share Analysis

Perubahan relatif dari employment regional terhadap

perubahan employment nasional selama waktu tertentu dapat

dipandang sebagai gabungan dari tiga pengaruh:

• Pengaruh pertama : dampak terhadap wilayah dari

perubahan dalam total employment secara nasional selama

waktu tertentu, national growth effect.

• Pengaruh ke dua : berasal dari industry mix dalam wilayah

yaitu sebaran dari employment diantara jenis aktivitas

ekonomi relatif terhadap sebaran yang berlaku secara

nasional.

• Pengaruh ke tiga : akibat dari perubahan regional share dari

total national employment dari setiap industri.

Rumus :

R = N + M + S

R = total perubahan dalam employment regional

N = perubahan national growth

M = perubahan industry mix

(38)
(39)
[image:39.612.125.513.145.429.2]

3

Tabel 7.1. Perubahan dalam Employment Regional dan

Nasional, di region Z tahun (19xx-19yy), dalam

ribuan

Industri

Employment Perubahan employment,

19xx-19yy 19xx (1) 19yy (2) Absolut (3) Persen (4) Nasional Pertanian Manufaktur Jasa Pemerintah Total Nasional 10.000 5.000 6.000 3.000 24.000 10.000 10.000 9.000 7.000 36.000 000 5.000 3.000 4.000 12.000 00 +100 +50 +133 +50 Region Z Pertanian Manufaktur Jasa Pemerintah Total Region Z

150 50 50 10 260 120 80 95 20 315 -30 +30 +45 +10 +55 -20 +60 +90 +100 +21

Tabel 7.2. Efek National Growth, Region Z, 19xx-19yy

Industry

Employment 19xx

N = (1) X National Growth

Rate of 50%

R = actual growth

R-N = M+S Net relative Change to be accounted for

(1) (2) (3) (4) Pertanian

Manufaktur Jasa Pemerintah Total Region Z

[image:39.612.126.515.473.643.2]
(40)
[image:40.612.127.512.107.323.2]

4

Tabel 7.3. Efek Industry Mix, Region Z, 19xx-19yy

Industry

Distribusi total 19xx employment (%) Deviation industry growth rate minus national growth rate (%) Employment1 9xx M = (3) X (4) National Regional

(1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian Manufaktur Jasa Pemerintah Total Region Z 42 21 25 12 100 58 19 19 4 100 -50 +50 0 +83 0 150 50 50 10 260 -75 +25 0 +8 -42

Tabel 7.4. Employment dan komponen dari perubahan

emloyment, Region Z, 19xx-19yy

Industry 19xx 19yy R Change

19xx-19yy

Komponen dari perubahan employment N National growth effect M Industry Mix effect S Regional Share effect

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

[image:40.612.125.514.385.618.2]
(41)
[image:41.612.133.470.167.448.2]

w

b

F R N L L s L s L

LOCATIO

Merupaka

wilayah p

biasa digu

Fig 7.2. Region Z Nasional

LQ = (150/2

LQ > 1 wila sektor ybs LQ < 1 wila sektor tsb LQ = 1 regio

ON QUOT

an cara un

ada kateg

unakan ad

260)/ (10.0

ayah lebih t

ayah kurang

on dan nasio

TIENT

ntuk meng

gori indus

dalah emp

Em a 00/24.000) erspesialisa g terspesia

onal tingkat s

gukur spe

tri tertentu

ployment.

mployment i agriculture 1 10.0 = 0,58/0,4 asi dibandi lisasi diban spesialisasin

esialisasi r

u atau sek

.

in T

(

150

000

2 = 1,38

ng dengan

nding denga

nya sama

relatif dar

ktor. Unit

(42)

ECONOMIC BASE ANALYSIS

Merupakan teori ekonomik base (economic base theory)

pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah tergantung oleh demand

dari luar wilayah tersebut.

Teori ekonomik base memandang aktivitas ekonomi wilayah sebagai

basik dan non basik (basic and non basic).

Ekspor dari barang dan jasa (export industries) merupakan

ekonomic base

basic sector dari suatu wilayah. Sedangkan

aktivitas pendukungnya merupakan non basic sector.

Basic sector : sektor yang performancenya tergantung terutama oleh

kondisi ekonomi eksternal terhadap ekonomi lokal.

Non basic sector : dibuat oleh sektor yang performancenya terutama

tergantung pada ekonomi lokal.

Basic employment + Non basic employment = total employment

Ratio basic employment/non basic employment= economic base

ratio= base ratio

Contoh:

Untuk setiap pekerja dalam sektor basic ada 2 pekerja dalam sektor

non basic, sehingga base rationya 1:2

Sedangkan economic base multipliernya (base multiplier) = 3.

Jika employment basic meningkat dengan 1 pekerjaan, maka

terhadap total akan bertambah menjadi 3 pekerjaan baru.

Base multiplier merupakan jumlah dua komponen dari base ratio bila

komponen basic adalah 1 (satu).

Total

employment

(43)

Struktur spasial ekonomi kota

Bagaimana manusia dan aktivitasnya tersebar dalam ekonomi kota → pertanyaan penggunaan lahan perkotaan : mengapa orang/ kelompok atau aktivitas industri menempati lahan pada lokasi tertentu di dalam ekonomi kota. Ada dua sifat secara umum dari perilaku urban ekonomi :

- Harga lahan cenderung turun dengan semakin jauhnya dari pusat kota - Lahan yang ditempati oleh rumah tangga/ perusahaan ↑ dengan ↑ jarak dari

pusat kota.

→ alokasi lahan dalam kota : hubungan antara lokasi dan harga lahan → berapa, orang/ perusahaan bersedia membayar untuk menempati lahan di lokasi tertentu. → Model :

- Von Thunen Model - Bid-rent Model

Model Von Thunen Asumsi:

- Ada titik pasar M, tempat perdagangan barang pertanian - Lahan dimiliki oleh pemilik absentee

Lahan (1 ha) digunakan untuk menanam gandum hasil 1 ton. Input Non-lahan (TK, modal, mesin dsb) dianggap tetap.

(44)

1

INPUT OUTPUT ANALYSIS

Input Output Analisis berfokus pada komponen yang dibelanjakan

dari non basic sector.

Total produk suatu ekonomi berdasarkan pada income dan produk

akunting merupakan gabungan nilai barang yang diproduksi

(penjualan final= final sales) selama 1 tahun.

Total output : merupakan nilai penjualan (bukan hanya penjualan

final) selama 1 tahun.

Total output >> total produk karena total output mencakup penjualan

industri antara (interindustry sales) dari produk intermediate yang

dijual sebagai input untuk proses produksi.

IO Analysis membagi komponen dalam 2 komponen besar yaitu

suplier dan purchaser (pembeli).

Dua tipe suplier :

1. Intermediate suplier : yang membeli input untuk diproses menjadi

output yang bisa mereka suplai. Mereka menjual produknya

kepada suplier intermediate lain atau pembeli final.

2. Suplier primer : yang tidak perlu membeli input untuk apa yang

disupai.

Dua jenis purchaser (pembeli):

1. Intermediate purchaser : yang membeli output dari suplier untuk

digunakan sebagai input untuk proses lebih lanjut

2. Final purchaser: yang membeli output dari suplier dalam bentuk

akhir dan untuk penggunaan akhir.

IO Analysis menggunakan tiga tabel :

(45)

2

2. Tabel direct requirement : diturunkan dari tabel transaksi dan

menunjukkan input yang dibutuhkan secara langsung dari suplier

yang berbeda oleh setiap intermediate purchaser untuk setiap

unit output yang diproduksi oleh pembeli tersebut.

3. Tabel requirement total : diturunkan dari tabel direct requirement

dan menggambarkan seluruh pembelian dari input langsung dan

input tak langsung (input untuk produksi dari input) yang

dibutuhkan sepanjang kegiatan ekonomi per unit output ke

penjual final oleh setiap suplier intermediate.

Bayangkan suatu pulau terisolasi, tidak ada impor, ekspor,

pemerintah, investasi, tabungan, penyimpanan.

Segala sesuatu dibeli, diproses, dijual, dikonsumsi, di dalam

periode tertentu.

Hanya ada satu jenis final purchaser yaitu households

(rumahtangga) dan hanya ada suplier primer juga RT. RT

mensuplai input primer seperti TK, manajemen, kepemilikan dsb.

Ada dua industri intermediate yaitu pertanian dan industri

kerajinan (manufacture)

Tabel 9.1.

Pertanian menjual total 100.000 mu. Penjualan ke pembeli final

adalah 60.000 (RT) dan ke pembeli intermediate adalah 40.000.

Dari 40.000 ini agriculture menjual 30.000 untuk memproduksi

manufaktir dan sisanya 10.000 untuk pertanian sendiri.

Kolom 1 : untuk memproduksi 100.000 output, agriculture harus

membeli 10.00 mu dari produknya sendiri, 5000 dari manufacture

(service), dan 85.000 mu dari input primer (TK, self-employ-earn)

dari RT.

Total output dari suplier primer (110.000 mu) = total final

purchaser.

Karena total input untuk setiap industri = total output dari industri,

pembagian setiap kolom pembeli intermediate dengan totalnya akan

menggambarkan sebaran dari requirement input langsung per unit

(kolom final purchaser dihilangkan dahulu).

Tabel 9.2.

Input langsung (lain dengan input final) harus diproduksi,

produksinya akan membutuhkan input tambahan, indirect input

terhadap produk final. Darimana indirect input datang?

(46)

3

setiap tahap menciptakan demand untuk input untuk disuplai oleh

tahap selanjutnya.

Kasusnya sama dengan multiplier

Input langsung dapat dianggap sebagai input tahap 1 dari suplai

input.

Tahap 1 dari input tidak langsung yang dibutuhkan untuk

menghasilkan input langsung dapat dianggap sebagai tahap ke dua

dari suplai input. Berikutnya dari input tidak langsung, untuk

menghasilkan tahap kedua akan merupakan tahap ke 3 dari suplai

input dan seterusnya.

Bayangkan pulau terisolasi tadi. Terdapat eksplorer yang

menemukan pulau tsb. Sehingga populasi bertambah. Penjualan

dari produk agriculture ke penjual final menjadi 200.000 mu dan dari

manufacture 100.000mu akan dibeli oleh konsumen final.

(47)
(48)

1 Contoh analisis shift and share

Data

Sektor  Sumut  Deli Serdang  Proy eksi  Sumut 

E

N,i,t 

/E

N,i,t‐n

 

   1995 2000 1995 2000    

  

E

N,i,t‐N

 

E

N,i,t

 

E

r,i,t‐n

 

E

r,i,t

 

2005   

Pertanian  2,352,250 2,550,659 323,827 354,126  2,733,658 1.084348602 Penggalian  19,964 19,738 2,695 2,677  19,262 0.988679623 Industri  258,981 348,611 67,672 91,229  463,214 1.346087165 Listrik, gas, air  9,841 14,483 2,288 3,387  21,040 1.47170003 Bangunan  114,820 147,059 32,307 41,491  185,923 1.28077861 Perdagangan  447,908 592,201 70,587 93,810  772,893 1.322148745 Pengangkutan & 

komunikasi  158,298 201,685 23,254 29,781  253,654 1.274084322 Keuangan/jasa 

perusahaan  20,124 24,452 2,418 2,960  29,330 1.215066587 Jasa sosial/ perorangan  473,953 547,928 76,031 86,542  625,288 1.156080877

Lainnya  559 418 55 40  310 0.747763864

Jumlah  3,856,698 4,447,234 601,134 706,043  5,106,577 11.88673843

                    

(49)

2 National Share

Sektor  Er,I,t‐n  EN,t/EN,t‐ n 

( c )  National  Share   

   (a)  (b)  (a) X (b)  c ‐ a    

                 

Pertanian  323,827 1.15312 373,411 49,584     Penggalian  2,695 1.15312 3,108 413     Industri  67,672 1.15312 78,034 10,362     Listrik, gas, air  2,288 1.15312 2,638 350     Bangunan  32,307 1.15312 37,254 4,947     Perdagangan  70,587 1.15312 81,395 10,808     Pengangkutan & 

komunikasi  23,254 1.15312 26,815 3,561     Keuangan/jasa perusahaan  2,418 1.15312 2,788 370     Jasa sosial/ perorangan  76,031 1.15312 87,673 11,642    

Lainnya  55 1.15312 63 8    

Jumlah  601,134 11.5312 693,179 92,045    

Propotional Shift

Sektor  Er,I,t‐n  EN,I,t 

/EN,I,t‐n 

EN,t /EN,t‐ n 

(d)  Proposional shift 

   (a)  (b)  (c )  (b) ‐ ( c)  a x d 

                 

(50)

3 Differential Shift

Sektor 

E

r,i,t

 

E

N,i,t 

/E

N,I,t‐n

E

r,i,t‐n

 

(d)  D shift 

      (b)  ( c )  (b) X ( c )  (a) ‐ (d) 

   (a)             

Pertanian  354,126 1.084349 323,827 351141.4  2,985 Penggalian  2,677 0.98868 2,695 2664.492  13 Industri  91,229 1.346087 67,672 91092.41  137 Listrik, gas, air  3,387 1.4717 2,288 3367.25  20 Bangunan  41,491 1.280779 32,307 41378.11  113 Perdagangan  93,810 1.322149 70,587 93326.51  483 Pengangkutan & komunikasi  29,781 1.274084 23,254 29627.56  153 Keuangan/jasa perusahaan  2,960 1.215067 2,418 2938.031  22 Jasa sosial/ perorangan  86,542 1.156081 76,031 87897.99  ‐1,356 Lainnya  40 0.747764 55 41.12701  ‐1 Jumlah  706,043 11.88674 601,134 703474.8  2,568

Hasil

Total Pertambahan lap kerja  Kab Deli Serdang     (lap kerja 200 ‐ lap kerja 1995)  104,909

Total Natioal Share  92045 Total Prop Shift  10,295 Total Dif Shift  2568

(51)

Analisis Shift and Share 

 

Data Lapangan kerja di Kab Deli Serdang dan Provinsi Sumatera Utara tahun 1995, 2000  dan 2005 (hasil proyeksi). 

 

Sektor  Sumut  Deli Serdang 

Proy eksi  Sumut 

   1995 2000 1995 2000  2010 

  

E

N,i,t‐N

 

E

N,i,t

 

E

r,i,t‐n 

E

r,i,t 

E

N,i, t+m Pertanian  2,352,250 2,550,659 323,827 354,126  2,733,658 Penggalian  19,964 19,738 2,695 2,677  19,262 Industri  258,981 348,611 67,672 91,229  463,214 Listrik, gas, air  9,841 14,483 2,288 3,387  21,040 Bangunan  114,820 147,059 32,307 41,491  185,923 Perdagangan  447,908 592,201 70,587 93,810  772,893 Pengangkutan & 

komunikasi  158,298 201,685 23,254 29,781  253,654 Keuangan/jasa 

perusahaan  20,124 24,452 2,418 2,960  29,330 Jasa sosial/ perorangan  473,953 547,928 76,031 86,542  625,288 Lainnya  559 418 55 40  310 Jumlah  3,856,698 4,447,234 601,134 706,043  5,106,577

 

Perhitungan National Share 

 

Sektor  Er,I,t‐n  EN,t/EN,t‐n  ( c ) 

National  Share 

   (a)  (b)  (a) X (b)  c ‐ a 

              

Pertanian  323,827 1.15312 373,411 49,584  Penggalian  2,695 1.15312 3,108 413  Industri  67,672 1.15312 78,034 10,362  Listrik, gas, air  2,288 1.15312 2,638 350  Bangunan  32,307 1.15312 37,254 4,947  Perdagangan  70,587 1.15312 81,395 10,808  Pengangkutan & 

komunikasi  23,254 1.15312 26,815 3,561  Keuangan/jasa perusahaan  2,418 1.15312 2,788 370  Jasa sosial/ perorangan  76,031 1.15312 87,673 11,642  Lainnya  55 1.15312 63 8  Jumlah  601,134 11.5312 693,179 92,045 

 

(52)

Perhitungan Proportional Shift 

 

Sektor 

Er,I,t

‐n 

EN,i,t

 

/EN,I,t

‐n 

EN,t

 

/EN,t

‐n 

(d)  Proposional  shift 

   (a)  (b)  (c )  (b) ‐ ( c)  a x d 

                 

Pertanian  323,827 1.084349 1.15312  ‐0.06877  ‐22270 Penggalian  2,695 0.98868 1.15312  ‐0.16444  ‐443 Industri  67,672 1.346087 1.15312  0.192968  13059 Listrik, gas, air  2,288 1.4717 1.15312  0.31858  729 Bangunan  32,307 1.280779 1.15312  0.127659  4124 Perdagangan  70,587 1.322149 1.15312  0.169029  11931 Pengangkutan & komunikasi  23,254 1.274084 1.15312  0.120965  2813 Keuangan/jasa perusahaan  2,418 1.215067 1.15312  0.061947  150 Jasa sosial/ perorangan  76,031 1.156081 1.15312  0.002961  225 Lainnya  55 0.747764 1.15312  ‐0.40536  ‐22 Jumlah  601,134 11.88674 11.5312  0.355543  10295

 

Perhitungan Differential Shift 

 

Sektor 

E

r,i,t 

E

N,i,t 

/E

N,I,t‐n

E

r,i,t‐n  (d)  D shift 

   (a)  (b)  ( c )  (b) X ( c )  (a) ‐ (d) 

              

Pertanian  354,126 1.084349 323,827 351141.4  2,985 Penggalian  2,677 0.98868 2,695 2664.492  13 Industri  91,229 1.346087 67,672 91092.41  137 Listrik, gas, air  3,387 1.4717 2,288 3367.25  20 Bangunan  41,491 1.280779 32,307 41378.11  113 Perdagangan  93,810 1.322149 70,587 93326.51  483 Pengangkutan & komunikasi  29,781 1.274084 23,254 29627.56  153 Keuangan/jasa perusahaan  2,960 1.215067 2,418 2938.031  22 Jasa sosial/ perorangan  86,542 1.156081 76,031 87897.99  ‐1,356 Lainnya  40 0.747764 55 41.12701  ‐1 Jumlah  706,043 11.88674 601,134 703474.8  2,568

(53)

Untuk mengecek hasil perhitungan: Total  pertambahan lapangan kerja dari tahun t  dikurangi t‐n harus sama dengan NS+PS+DS, seperti berikut : 

 

Total Pertambahan lap kerja Kab Deli Serdang     (lap kerja 2000 ‐ lap kerja 1995)  104909 Total Natioal Share  92045 Total Prop Shift  10,295 Total Dif Shift  2568

   104909

 

Data Proyeksi lapangan kerja pada tahun 2010 adalah seperti pada tabel data (cetak  merah). 

 

Perhitungan National Share untuk Data Proyeksi   

Sektor Er,i,t EN,t+n/EN,t c Nat Share

(a) (b) (a) X (b) c-a

Pertanian 354126 1.14781 406469 52343

Penggalian 2677 1.14781 3073 396

Industri 91229 1.14781 104713 13484

Listrik, gas, air 3387 1.14781 3888 501

Bangunan 41491 1.14781 47624 6133

Perdagangan 93810 1.14781 107676 13866

Pengangkutan & komunikasi 29781 1.14781 34183 4402

Keuangan/jasa perusahaan 2960 1.14781 3398 438

Jasa sosial/ perorangan 86542 1.14781 99334 12792

Lainnya 40 1.14781 46 6

Jumlah 706043 11.47808 810402 104359

(54)

Perhitungan Proportional Shift untuk data Proyeksi 

 

Sektor

Er,i,t EN,i,t+n /EN,i,t EN,t+n /EN,t (d) Prop shift

(a) (b) (c ) (b) - ( c) a x d

Pertanian 354,126 1.0717 1.1478 -0.0761 -26936

Penggalian 2,677 0.9759 1.1478 -0.1719 -460

Industri 91,229 1.3287 1.1478 0.1809 16506

Listrik, gas, air 3,387 1.4527 1.1478 0.3049 1033

Bangunan 41,491 1.2643 1.1478 0.1165 4832

Perdagangan 93,810 1.3051 1.1478 0.1573 14757

Pengangkutan &

komunikasi 29,781 1.2577 1.1478 0.1099 3272

Keuangan/jasa

perusahaan 2,960 1.1995 1.1478 0.0517 153

Jasa sosial/ perorangan 86,542 1.1412 1.1478 -0.0066 -573

Lainnya 40 0.7416 1.1478 -0.4062 -16

Jumlah 706,043 11.7385 11.4781 0.2604 12568

 

Perhitungan Differential Shift 

 

Sektor Dif Shift

2008

EN,i,t+n /EN,i,t Dif Shift

yang disesuaikan indeks perubahan

(a) (b) a x b

Pertanian 2,984.65 1.0717 3,198.78

Penggalian 12.51 0.9759 12.21

Industri 136.59 1.3287 181.49

Listrik, gas, air 19.75 1.4527 28.69

Bangunan 112.89 1.2643 142.72

Perdagangan 483.49 1.3051 631.01

Pengangkutan & komunikasi 153.44 1.2577 192.98

Keuangan/jasa perusahaan 21.97 1.1995 26.35

Jasa sosial/ perorangan -1,355.99 1.1412 -1,547.43

Lainnya -1.13 0.7416 -0.84

Jumlah 2,568.17 11.7385 2,865.96

(55)

Rekapitulasi 

 

Sektor

Lap Kerja Perubahan karena faktor Lap Kerja

2000 Nat Share Prop S Diff S 2010

Er,i,t Er,i,t+n

(a) (b) (c ) (d) a+b+c+d

Pertanian 354,126 52343 -26936 3199 382,732

Penggalian 2,677 396 -460 12 2,625

Industri 91,229 13484 16506 181 121,401

Listrik, gas, air 3,387 501 1033 29 4,949

Bangunan 41,491 6133 4832 143 52,599

Perdagangan 93,810 13866 14757 631 123,064

Pengangkutan & komunikasi 29,781 4402 3272 193 37,648

Keuangan/jasa perusahaan 2,960 438 153 26 3,577

Jasa sosial/ perorangan 86,542 12792 -573 -1547 97,213

Lainnya 40 6 -16 -1 29

Jumlah 706,043 104359 12568 2866 825,836

Gambar

Fig 6.3. Contoh BOP
Tabel 7.2. Efek National Growth, Region Z, 19xx-19yy
Tabel 7.3. Efek Industry Mix, Region Z, 19xx-19yy
Fig 7.2. F

Referensi

Dokumen terkait

a) Konstanta sebesar 2,557 menyatakan bahwa jika variabel pemanfaatan teknologi informasi (PTI), variabel kesesuaian tugas - teknologi informasi (KTT) dan variabel

Untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah pengembangan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: (1) merancang dan

Maka dari itu, penulis mengadakan suatu penelitian untuk dapat memahami lebih lanjut tentang Evaluasi Kinerja BPBD Kabupaten Badung dan faktor pendukung serta penghambat

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi sistem pakar yang mudah dipahami dan memiliki fitur diagnosa penyakit jantung secara TCM serta mampu

Siswa berlatih menuliskan nama dan lambang bilangan 1.000 sampai dengan 10.000 yang ada pada buku.. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai

,dalam manual mutu ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sehingga

Substansi larangan penggunaan kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga menurut UU No.23 Tahun 2004 adalah memberikan perlindungan yang bersifat komprehensif

Hasil analisis Spearman Rho variabel kenyamanan, ketersediaan obat, harga obat, kecepatan pelayanan, informasi pemberian obat, kemudahan pelayanan terhadap kepuasan dan