(Studi kasus pada PS. Bintang Unggas Lamongan)
Nama : Muhammad Azizul Haq NIM : 06.41010.0149
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
DAFTAR ISTILAH...xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Budidaya ... 6
2.2 Manajemen Peternakan Ayam ... 7
2.2.1 Manajemen Pengolahan Usaha ... 7
2.2.2 Pembibitan ... 8
2.2.3 Manajemen Pakan ... .9
2.2.4 Vaksinasi dan Penyakit ... 10
2.3 Penanganan Hasil Usaha ... 12
x
2.3.4 Perhitungan Hasil Panen atau Performa Produksi Ayam ...14
2.4 Pencatatan (recording) ... 16
2.5 Pemantauan (monitoring) ... 17
2.6 Konsep Dasar Sistem ... 18
2.7 Konsep Sistem Informasi ... 19
2.7.1 Blok Masukan ... 19
2.7.2 Blok Model ... 19
2.7.3 Blok Keluaran ... 19
2.7.4 Blok Teknologi ... 19
2.7.5 Blok Basis Data ... 20
2.7.6 Blok Kendali ... 20
2.8 Analisa Perancangan dan Sistem ... 20
2.9 Data Flow Diagram (DFD) ... 21
2.10 Java Micro Edition………..23
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 25
3.1 Analisis Sistem ...25
3.2 Perancangan Sistem ...27
3.2.1 Model Pengembangan ... 27
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 33
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 36
3.2.4 Struktur Database ... 39
xi
4.1 Implementasi ... 61
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 61
4.1.1.1Kebutuhan Perangkat Keras ... 61
4.1.1.2Kebutuhan Perangkat Lunak ... 62
4.1.1.3Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 62
4.1.2 Pembuatan Program ... 63
4.1.2.1 Halaman Login ... 62
4.1.2.2 Menu Utama ... 64
4.1.2.3 Menu Master ... 65
4.1.2.4 Menu Pencatatan ... 69
4.1.2.5 Menu Laporan ... 71
4.2 Evaluasi Sistem ... 75
4.2.1 Uji Coba Sistem ... 76
4.2.2 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem... 80
BAB V PENUTUP...82
5.1 Kesimpulan ...82
5.2 Saran ...82
DAFTAR PUSTAKA ...83
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PS (Poultry Shop) Bintang Unggas merupakan sebuah industri yang bergerak pada bidang produksi peternakan ayam, perdagangan pakan ternak, dan peralatan peternakan. Saat ini PS Bintang Unggas memiliki puluhan kandang ayam yang tersebar di wilayah Lamongan dan sekitarnya. Adapun total kapasitas produksi ayam broiler mencapai sekitar 10 ribu ton/tahun.
Selama ini PS Bintang Unggas belum menggunakan aplikasi pencatatan perkembangan ayam. sehingga peternak menghadapi beberapa masalah seperti jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai denganjumlah ayam per kandang dan bobot ayam, sering terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah pakan dan terjadinya kecurangan seperti pencurian DOC, pakan ayam dan ayam siap panenyang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah kandang yang cukup banyak dan lokasinya yang jauh sehingga sulit untuk diawasi.
Pada saat proses pemanenan tingkat produksi daging yang dihasilkan oleh ayam sangat tinggi namun peternak tidak dapat melakukan perhitungan dengan cepat kapan harus memberi pakan tambahan dan menjual ayam yang memiliki bobot ideal untuk mencapai keuntungan yang optimal. Perhitungan keuntungan harus didukung dengan proses pencatatan yang tepat dan kinerja produksi yang maksimal, sehingga dapat dicapai keuntungan yang optimal.
dengan adanya standar pakan yang telah ditentukan, maka peternak dapat mendeteksi pencurian pakan ayam yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah pakan yang harus diberikan sudah ditentukan sesuai dengan bobot ayam. Dan jika standar pakan telah ditetapkan maka biaya-biaya pakan yang dikeluarkan pada suatu periode dapat diketahui secara otomatis.
Dengan aplikasi mobile proses pencatatan di kandang setiap harinya dapat dilakukan dengan baik karena akan langsung terkirim ke server. Hal ini lebih menguntungkan karena jika menggunakan kertas, maka akan beresiko rusak atau hilang sedangkan hasil pencatatan tersebut berlaku hingga akhir periode. Oleh karena itu penggunaan aplikasi mobile dibutuhkan untuk membantu proses pencatatan di peternakan tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, persoalan sistem produksi dapat diselesaikan dengan mudah melalui bantuan sistem informasi. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler Berbasis Mobile, pencatatan yang mudah dan tepat dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna untuk mengetahui tingkat kinerja produksi dan tingkat keuntungan pada peternakan tersebut.
1.2Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang permasalahan maka dirumuskanlah masalah dalam tugas akhir ini, yaitu:
2. Bagaimana membuat sistem informasi budidaya ayam yang dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.
3. Bagaimana menentukan persentase performa ayam yang bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi daging ayam per kandang.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan tugas akhir sistem informasi budidaya ayam broiler ini, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi pada:
1. Sistem ini tidak mencakup proses penjualan dan pembelian pakan, obat,
DOC dan lain-lain.
2. Aplikasi yang akan dibangun tidak menangani sistem inventori.
3. Aplikasi mobile tidak melakukan proses memelihara master, pencatatan doc masuk, pencatatan pemanenan dan menampilkan laporan.
4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java Micro Edition untuk pencatatan harian, PHP untuk maintenance data master dan menampilkan grafik, sedangkan database menggunakan MySQL.
5. Aplikasi mobile yang dibuat hanya berjalan pada device Java Micro Edition dengan CLDC 1.1/MIDP 2.0.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
2. Menghasilkan sistem informasi budidaya ayam yang dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.
3. Menghasilkan sistem perhitungan yang dapat mengetahui persentase tingkat performa ayam yang ditampilkan dalam bentuk grafik per kandang.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Landasan teori pada bab ini membahas tentang teori mengenai budidaya ayam broiler, teori manajemen peternakan ayam dan penanganan hasil usaha.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab ini membahas implementasi sistem, dilanjutkan dengan evaluasi kinerja sistem dengan membandingkan antara tujuan yang hendak dicapai dengan sistem yang telah lama diterapkan.
BAB V PENUTUP
6 2.1 Budidaya
Budidaya merupakan suatu usaha penanaman tanaman atau pemeliharaan binatang ternak dalam lingkungan buatan (Karya Tani Mandiri, 2010). Pemeliharaan ayam broiler baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an, dimana pemerintah mencanangkan penggalakan konsumsi daging yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak ayam broiler baru serta peternak musiman bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia. Ayam broiler telah dikembangkan sangat pesat di hampir setiap negara. Di Indonesia usaha peternakan tersebut juga sudah ada di hampir setiap propinsi.
Berbagai macam ayam ras pedaging telah beredar di pasaran. Hal itu memudahkan peternak untuk memulai budidaya ayam dan tidak risau dalam menentukan pilihannya. Semua jenis ayam yang telah beredar memiliki produktifitas yang relatif sama, artinya jika terdapat perbedaan, perbedaannya tidak jauh atau sangat kecil.
Kim Cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor Arcres dan Tatum (Anita S dan Widagdo, 2011).
2.2 Manajemen Peternakan Ayam
Perkembangan perunggasan selalu fluktuatif setiap saat. Hal ini bisa dilihat dari harga produk perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi sampai harga harian. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dan biaya untuk produk itu sendiri. Selain itu terdapat juga tiga unsur produksi yaitu: manajemen pengolahan usaha, pembibitan, dan makanan ternak (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:4).
2.2.1 Manajemen Pengolahan Usaha 1. Perkandangan
Kandang sangat diperlukan dalam pemeliharaan ayam secara intensif. Kandang harus memberikan kenyamanan dan bisa melindungi dari pengaruh cuaca (panas,dingin maupun angin) dan pengaruh binatang atau manusia yang ingin mengganggu karena sepanjang hidupnya ayam berada di dalam kandang. Agar hal tersebut terwujud, perlu diperhatikan kontruksi bangunan kandang yang meliputi pemilihan bahan untuk atap, dinding dan lantai.
2. Tenaga Kerja
daya, dan tidak mempunyai rasa memiliki terhadap bisnis yang sedang dijalankan (Mulyantono dan Isman, 2008:41).
Teori manajemen sebaik apapun akan kandas jika karyawan tidak bekerja secara optimal. Oleh karena itu, peternak harus berusaha menanamkan rasa sayang terhadap ayam kepada para pekerja. Dan memberikan pelatihan secara intensif mengenai seluk beluk budi daya ayam.
2.2.2 Pembibitan
Ayam ras pedaging disebut juga broiler. Ayam ini merupakan jenis persilangan galur murni unggul dan rekayasa genetika yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler memiliki banyak strain. Strain merupakan istilah untuk jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari bermacam-macam bangsa sehingga tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi tinggi dan bersifat turun-temurun. Di Indonesia, terdapat lima strain broiler, yaitu Cobb, Lohmann, Ross, Hubbard, dan Hybro. Semua strain tersebut terus mengalami perbaikan mutu genetik dan semakin efisien. Diantaranya ada yang diformulasikan agar pertumbuhannya cenderung lebih cepat di awal pemeliharaan, tetapi ada juga yang dibuat tumbuh lambat di awal yang kemudian ber-akselerasi cepat, sehingga mencapai berat ideal di akhir masa pemeliharaan. Dengan adanya dua pilihan tersebut , peternak dapat menyesuaikan jenis DOC dengan tujuan pemeliharaan. DOC atau Day Old Chick adalah anak ayam umur sehari.
ukuran besar dengan konsekuensi waktu yang dibutuhkan lebih lama, peternak dapat memilih strain kedua. Sebab, pertumbuhan yang cepat di awal pemeliharaan juga memperbesar peluang terjadinya mortalitas karena tingginya tingkat metabolisme ayam (Mulyantono dan Isman, 2008:24).
2.2.3 Manajemen Pakan
Dalam suatu manajemen peternakan, yang tak kalah penting adalah manajemen pakan. Dalam hal ini pakan memiliki persentase yang paling besar dalam variabel produksi, maka untuk menekan biaya produksi diperlukan efisiensi. Pakan (dalam hal ini ransum) adalah formulasi dari berbagai bahan pakan yang diformulasikan dengan batasan tertentu sehingga menghasilkan formula yang mengandung zat gizi yang diinginkan. Penggunaan ransum akan sangat berpengaruh pada ayam pedaging. Dalam industri pakan dikenal beberapa bentuk pakan seperti mash, pellet dan crumble (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86).
Penggunaan ransum akan sangat berpengaruh pada penampilan ayam
broiler. Pemberian pakan untuk ayam broiler adalah full feed. Artinya, tabung
Tabel 2.1 Jenis pakan berdasarkan kandungan nutrisinya
Jenis Pakan Lama Pemberian Protein (%) Energy Metabolisme (kkal/kg pakan)
Starter 1 - 28 hari 21 - 22 3100
Finisher 29 - panen 18 - 20 3200 - 3300
Adapun menurut bentuknya, pakan ayam terbagi menjadi :
a. Mash (tepung). Pakan tersebut biasanya dibuat oleh peternak dengan
cara mencampur pakan sendiri. Biasanya dilakukan oleh peternak ayam petelur.
b. Crumbles (butiran pecah). Bentuk pakan ini yang umum dipakai oleh
peternak ayam pedaging (broiler).
c. Pelet (butiran utuh). Bentuk pakan ini biasanya diberikan pada ayam broiler yang telah berumur lebih dari 4 minggu.
2.2.4 Vaksinasi dan Penyakit 1. Vaksin
Vaksin adalah penyakit yang telah dilemahkan dan dimasukkan ke tubuh ayam untuk merangsang kekebalan dari tubuh untuk melawan penyakit. Secara garis besar vaksin digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Vaksin aktif
kekebalan tubuh yang diperoleh bersifat lokal dengan lama kekebalan tubuh sekitar 15 hari. Setelah itu, biasanya akan dilakukan vaksin ulang. Diantara contoh vaksin aktif adalah ND Lasota, ND Clone, Vaksin Gumboro A, IBD Blend, Gumboro A, Vaksibur L, M, D dan Gumboro MB.
b. Vaksin inaktif
Vaksin inaktif adalah vaksin yang berisi virus hidup yang telah dilemahkan, kemudian dicampur dalam emulsi minyak dan bahan stabilisator lainnya. Tujuan dari penggunaan vaksin jenis ini adalah untuk memperoleh kekebalan tubuh yang lebih lama dan stabil. Kekebalan tubuh yang diperoleh dengan menggunakan vaksin jenis ini pada umumnya bersifat humoral. Daya kerja dari vaksin ini lebih lambat (paling cepat 2 minggu), tetapi memiliki kekebalan yang lama (bisa mencapai 3 bulan). Contoh vaksin inaktif adalah vaksipest inaktif dan medivac inaktif (Santoso dan sudaryani, 2009:88).
2. Penyakit Ayam
Penyakit ayam adalah penyakit yang sering menyerang ayam dan sering terjadi pada peternakan ayam broiler. Penyakit tersebut terbagi dalam beberapa fase hidup ayam, yaitu sebagai berikut : Aspergillosis, Ascites, Kolibasilosis,
Koksidiosis, Gumboro, Chronic Respiratory Disease (CRD), New Castle
Disease (ND), dan Avian Influenza (AI) (Santoso dan Sudaryani, 2009:98).
pakan harus benar-benar kering sebelum diisi dan pakan tersebut harus senantiasa dalam keadaan kering. Penyebab utama dari penyakit adalah bersumber dari pakan dan air minum yang tidak bersih (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86).
2.3 Penanganan Hasil Usaha
Setelah melakukan budidaya, saatnya peternak memanen ayamnya. Panen tidak terlalu ditentukan oleh umurnya, tetapi lebih ditentukan kondisi di lapangan. Misalnya, ayam sakit harus ditangkap segera atau harga sedang bagus saat ayam siap panen biasanya peternak langsung menjualnya. Adapun penanganan hasil usaha meliputi beberapa langkah yaitu Pemanenan, Penimbangan, Pengisian DO, Menghitung performa produksi, dan Menghitung laba/rugi (Santoso dan Sudaryani, 2009:107).
2.3.1 Pemanenan
Sebelum dipanen, kondisi ayam tetap dijaga agar tetap sehat dan nyaman. Salah satu caranya adalah menyesuaikan kepadatan kandang dengan umur tangkap/panen ayam.
Tabel 2.2 Kepadatan ayam berdasarkan berat panen
Berat (kg) Kepadatan (ekor/m2)
0,8 - 0,99 11,0 - 11,1
1,00 - 1,19 10,0 - 10,5
1,20 - 1,39 9,0 - 9,5
1,40 - 1,59 8,0 - 8,5
2.3.2 Penimbangan
Setelah ditangkap dengan hati-hati, ayam kemudian ditimbang. Dengan cara mengambil sekitar 5 ekor ayam, lalu diikat dan ditimbang. Adapun alat penimbangan ayam terdiri dari dua macam, yaitu timbangan duduk dan timbangan gantung.
2.3.3 Pengisian DO (Daftar Timbangan)
DO merupakan kartu hasil penangkapan dan penimbangan ayam dari peternak. Kartu DO terdiri dari tanggal penangkapan, nama peternak, nama penangkap ayam, jumlah penang, ukuran penangkapan, jenis mobil pengangkut ayam, jumlah ekor ayam, jumlah kilogram ayam, total keseluruhan (jumlah ayam, berat ayam, dan berat rata-rata ayam), waktu datang, selesai jam penimbangan, dan dilengkapi dengan tanda tangan peternak, penangkap, penimbang, dan bagian penjualan. Pada kartu DO terdapat masa berlakunya. DO yang masa berlakunya sudah habis segera disetorkan kembali ke bagian penjualan di kantor untuk diganti DO yang baru.
2.3.4 Perhitungan Hasil Panen atau Performa Produksi Ayam
Setelah selesai melakukan panen/penangkapan ayam. Untuk melihat hasil kinerja selama ini berjalan dengan baik atau tidak perlu dilakukan evaluasi (Santoso dan Sudaryani, 2009:113).
a. Menghitung kematian/mortalitas
Standar mortalitas untuk masing-masing berat badan bisa dilihat pada tabel berikut. Namun, pada umumnya kenyataan di lapangan bisa lebih rendah dari standar (lebih baik).
Tabel 2.3 Standar mortalitas
Berat (kg) Standar Mortalitas (%)
b. Menghitung rata-rata umur tangkap
c. Menghitung konversi pakan (FCR)
FCR (feed convertion ratio), yaitu perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat badan ayam yang didapat.
Rumus : FCR =
d. Menghitung indeks produksi (IP)
Indeks produksi (IP) merupakan cermin dari penampilan produksi broiler. IP disebut juga broiler indeks.
Rumus :
Tabel 2.4 Kriteria Indeks Produksi : Indeks Produksi (IP) Nilai
< 300 Kurang
301 – 325 Cukup
326 – 350 Baik
351 – 400 Sangat Baik
Semakin besar nilai IP yang diperoleh (lebih dari 300), maka semakin baik prestasi produksi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan dan biaya. Peternak dapat memberi bonus pemeliharaan kepada karyawan kandang.
e. Menghitung laba/rugi 1. Biaya produksi
a. DOC (jumlah DOC x harga) Rp...
b. Pakan Rp...
c. Tenaga kerja Rp...
d. Biaya listrik Rp...
e. Obat-obatan(vitamin,vaksinasi,antibiotik) Rp...
f. Penyusutan peralatan Rp...+
Total biaya produksi Rp...(a)
2. Penerimaan
a. Ayam (berat ayam x harga) Rp... b. Pupuk (jumlah pupuk (karung) x harga) Rp... c. Karung pakan (jumlah karung(lmbr) x harga) Rp... +
Total penerimaan Rp...(b)
Keuntungan/kerugian = total penerimaan – total biaya produksi ... (2.5) = Rp (b) – Rp (a)
2.4 Pencatatan (Recording)
pencatatan berat badan mingguan sangat dibutuhkan agar penurunan performa dapat segera diketahui.
Contoh :
LAPORAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER
Nama Peternak :………….. Kode Box :………Periode :……….………….. Tgl Masuk DOC :……Jumlah :……Jenis DOC :……....Berat Rata-Rata :……… Kondisi DOC :……Kondisi Mobil Pengangkut :……Kondisi DOC di Farm :…..
Tabel 2.5 Struktur Tabel Pencatatan
Tanggal Umur Pakan Kematian
Std Act Bobot Mati Afkir Total 1
2
3
4
5
6
7 Jumlah WK 1
Pakan g/ekor Kematian %
Berat rata-rata Sisa Ayam
FCR
2.5 Pemantauan (monitoring)
grafik untuk memudahkan pembacaan data secara keseluruhan maupun melakukan perbandingan produksi antar kandang.
Dengan melakukan proses monitoring diharapkan mampu mengetahui kinerja dari produksi ayam agar dengan cepat diketahui saat-saat penurunan produksi ayam tersebut.
2.6 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (1989:1), pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
2.7 Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (1989:11) sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
2.7.1 Blok Masukan
Masukan atau input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.7.2 Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
2.7.3 Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
2.7.4 Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
2.7.5 Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management
Systems).
2.7.6 Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.8 Analisa dan Perancangan Sistem
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya (Jogiyanto, 1989:1).
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.
Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi (Kendall, 2003:7).
2.9 Data Flow Diagram (DFD)
lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :
1. External Entity atau Boundary.
External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.
2. Arus Data
Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.
4. Simpanan Data
1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.
Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
2.10 Java Micro Edition
Java Micro Edition (JME) diperkenalkan oleh Sun MicroSystems tahun 1999. Tujuan utama dari JME adalah untuk memungkinkan aplikasi Java agar dapat berjalan di perangkat seluler yang memiliki keterbatasan baik dari segi memori maupun tampilan. Sebagian besar library yang ada pada JME adalah subset dari Java 2 Standard Edition (J2SE), hanya sebagian kecil yang merupakan
library khusus JME.
JME sendiri terdiri dari tiga komponen dasar yaitu :
1. Configuration
Merupakan fitur minimal dari Java runtime, berisi library yang dapat digunakan di berbagai perangkat. Untuk menjamin portabilitas dan interportabilitas diantara berbagai jenis perangkat, Configuration hanya mempunyai fitur minimal dari teknologi Java. Configuration mengambarkan subset dari Java dan juga kemampuan dari virtual machine. Ada 2
configuration pada JME yaitu Connected Device Configuration (CDC) dan
2. Profile
Merupakan kumpulan library dan fitur tambahan untuk kategori perangkat tertentu. Di dalam profile terdapat library untuk tampilan, penyimpanan data dan lain-lain. Profile yang paling terkenal yang dikeluarkan oleh Sun adalah
Mobile Information Device Profile (MIDP).
3. Optional Package
Merupakan library yang hanya didukung oleh jenis-jenis perangkat tertentu. Aplikasi yang menggunakan library dari optional package hanya dapat berjalan di perangkat yang mendukung optional package tersebut (Johanes, 2010).
JME bisa digunakan untuk membuat mobile-application maupun
wireless-application, keduanya berjalan pada mobile device. Mobile application adalah
25 3.1 Analisis Sistem
Selama ini PS Bintang Unggas belum menggunakan aplikasi pencatatan perkembangan ayam. sehingga peternak menghadapi beberapa masalah seperti jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah ayam per kandang dan bobot ayam, sering terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah pakan dan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah kandang yang cukup banyak dan lokasinya yang jauh sehingga sulit untuk diawasi. Akibatnya peternak tidak bisa mengetahui jika ada kecurangan yang dilakukan oleh petugas kandang seperti pencurian DOC, pakan ayam dan ayam siap panen.
Dengan aplikasi mobile proses pencatatan di kandang setiap harinya dapat dilakukan dengan baik karena akan langsung terkirim ke server. Hal ini lebih menguntungkan karena jika menggunakan kertas, maka akan beresiko rusak atau hilang sedangkan hasil pencatatan tersebut berlaku hingga akhir periode. Oleh karena itu penggunaan aplikasi mobile dibutuhkan untuk membantu proses pencatatan di peternakan tersebut.
DocFlow
3.2 Perancangan sistem 3.2.1 Model Pengembangan
Model pengembangan dalam penelitian ini diterangkan dalam gambaran
sistem dan block diagram.
a. Gambaran sistem yang akan Dibangun
Sistem yang dibangun akan di-hostingkan di lingkungan internet, sehingga
sistem yang dibangun dapat diakses oleh operator kandang maupun pemilik
peternakan.
Operator Kandang 1
Operator Kandang 2
Server PS Bintang Unggas
Pemilik `
internet
Operator Kandang 3
Gambar 3.2 Gambaran Sistem
b. Block Diagram
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan alur proses yang terjadi dalam
sistem secara umum, kemudian proses-proses yang terjadi dalam sistem
Proses
Gambar 3.3 Block Diagram Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler
Pada block diagram di atas, inputan dalam budidaya ayam dijelaskan
sebagai berikut :
1. Data Master
Peternak menginputkan data-data master yang digunakan untuk melakukan
proses-proses transaksi dan pelaporan pada sistem ini.
2. Data Produksi
Peternak melakukan pencatatan data DOC yang masuk dan menentukan
kandang kosong yang akan diisi oleh DOC tersebut.
3. Data Perkembangan Ayam
Setiap hari petugas harus melakukan pencatatan terhadap ayam-ayam yang
terserang penyakit, afkir(cacat), mati dan juga pencatatan tingkat konsumsi
pakan. Pencatatan tersebut harus dilakukan setiap hari agar dapat memantau
perkembangan ayam setiap harinya.
4. Data Panen
Petugas mencatat hasil panen ayam broiler, penjualan ayam, pupuk kandang,
karung pakan dan biaya-biaya operasional selama proses produksi disetiap
periode sehingga pemilik dapat mengetahui pendapatan yang diterima.
dijelaskan sebagai berikut :
a. Menghitung kematian/mortalitas Rumus :
Mortalitas (%) = JumlahJumlahAyAyamMati x 100%
Standar mortalitas untuk masing-masing berat badan bisa dilihat pada tabel berikut. Namun, pada umumnya kenyataan di lapangan bisa lebih rendah dari standar (lebih baik).
Tabel 3.1 Standar mortalitas
Berat (kg) Standar Mortalitas (%)
0,70 - 0,79 1,85
0,80 - 0,89 2,64
0,90 - 0,99 2,72
1,00 - 1,09 2,87
1,10 - 1,19 3,13
1,20 - 1,29 3,45
1,30 - 1,39 3,71
1,40 - 1,49 3,78
1,50 - 1,59 3,96
1,60 - 1,69 4,17
1,70 - 1,79 4,38
1,80 - 1,89 4,56
1,90 - 1,99 4,82
2,00 - 2,20 5,23
b. Menghitung konversi pakan (FCR)
dengan berat badan ayam yang didapat.
Rumus : FCR =
tHidup(kg) Jum lahBera
n(kg) Jum lahPaka
Tabel 3.2 Standar FCR
Umur Berat (g/ekor) Standar FCR (%)
1 50 0,24
2 62 0,43
3 77 0,60
4 96 0,71
5 118 0,80
6 142 0,88
7 169 0,95
c. Menghitung indeks produksi (IP)
Indeks produksi (IP) merupakan cermin dari penampilan produksi broiler. IP disebut juga broiler index.
Rumus : Indeks Produksi = Ayamhidup(%)UmurxFCRxBeratratarata(kg)x100%
Tabel 3.3 Kriteria Indeks Produksi : Indeks Produksi (IP) Nilai
< 300 Kurang
301 – 325 Cukup
326 – 350 Baik
351 – 400 Sangat Baik
d. Menghitung laba/rugi 1. Biaya produksi
a. DOC (jumlah DOC x harga) Rp...
b. Pakan Rp...
c. Tenaga kerja Rp...
d. Biaya listrik Rp...
e. Obat-obatan(vitamin,vaksinasi,antibiotik) Rp...
f. Penyusutan peralatan Rp...+
Total biaya produksi Rp...(a)
2. Penerimaan
a. Ayam (berat ayam x harga) Rp... b. Pupuk (jumlah pupuk (karung) x harga) Rp... c. Karung pakan (jumlah karung(lmbr) x harga) Rp... +
Total penerimaan Rp...(b)
Keuntungan/kerugian = total penerimaan – total biaya produksi = Rp (b) – Rp (a)
Sedangkan laporan-laporan yang ada pada block diagram di atas,
dijelaskan sebagai berikut :
1. Laporan Mortalitas
Laporan mortalitas merupakan hasil dari proses perhitungan mortalitas yang
akan menampilkan grafik mengenai tingkat kematian dan pengafkiran ayam yang dihitung dalam persentase.
2. Laporan FCR
Laporan FCR merupakan hasil dari proses perhitungan FCR (feed convertion
mengenai perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat ayam yang didapat.
3. Laporan Indeks Produksi
Laporan indeks produksi merupakan hasil dari proses perhitungan indeks
produksi yang menampilkan data produksi daging ayam broiler dalam bentuk grafik, semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak.
4. Laporan pendapatan
Laporan pendapatan merupakan hasil dari proses perhitungan laba-rugi yang
menginformasikan biaya apa saja yang dikeluarkan beserta jumlahnya dan
penerimaan apa saja yang diperoleh peternakan beserta jumlahnya sehingga
peternak dapat mengetahui berapakah jumlah pendapatan yang diperoleh
peternak.
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan representasi dari grafik dalam menggambarkan arus data
sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi
yang baik.
A. Context Diagram
Diagram ini menggambarkan rancangan global/keseluruhan dari proses
yang ada pada DFD. Gambar 3.4 berikut ini merupakan tampilan dari context
Data Perkembangan A ya m
Laporan P endapatan
Laporan FCR
Laporan Ind ex P roduksi
0
S istem Informasi B udidaya A yam Broiler
+
Operator K andang P emilik
S upplier
Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler
B. DFD Level 0
Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi
Harian, dan Pemanenan.
9 Master Stand ar Pakan 7 Master Stain 3 Master Supp lier
12 DOC
13 Recording
14 Panen
C. DFD Level 1 Pencatatan Harian
Dari DFD Level 1 Pencatatan Harian, proses yang terjadi dapat dipecah
lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Pencatatan Perkembangan
Ayam, subproses Perhitungan Mortalitas, subproses Perhitungan FCR dan
subproses Perhitungan Indeks Produksi.
5 Master Obat 9 Master Stand ar Pakan 11 Master Stand ar Obat
13 Recording
Gambar 3.7 DFD Level 1 Pencatatan Harian
D. DFD Level 1 Pemanenan
Dari DFD Level 1 Pemanenan, proses yang terjadi dapat dipecah lagi
menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Pencatatan Pemanenan dan
Laporan P endapatan
Data Hasil Panen
Nota Pemb elian Obat Nota Pemb elian Pakan Data Pema nenan
Data Panen Data DOC
P emilik
Operator K andang 14 P anen
12 DOC
S upplier 1
P encatatan P emanenan 2
P erhitungan P endapatan
Gambar 3.8 DFD Level 1 Pemanenan
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD Merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk
merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan
untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk
menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem
ini telah dibuat ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan
A. Conceptual Data Model (CDM)
B. Physical Data Model (PDM)
3.2.4 Struktur Database
Struktur database menggambarkan data-data yang ada dalam database
beserta tipe dan kegunaannya.
1. Nama Tabel : Master_Supplier
Primary Key : IDSupplier
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data master supplier
Tabel 3.4 Master Supplier
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDSupplier Varchar 5 Kode supplier
NamaSupplier Varchar 50 Nama supplier
AlamatSupplier Varchar 100 Alamat supplier
KotaSupplier Varchar 50 Kota Supplier
ContactPerson Varchar 50 Nama contact person
NoTelp Varchar 20 No. Telepon supplier
Produk Varchar 50 Hasil produk
2. Nama Tabel : Master_Karyawan
Primary Key : IDKaryawan
Foreign Key : IDKandang, Jabatan, dan StatusKerja
Tabel 3.5 Master Karyawan
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDKaryawan Varchar 5 Kode karyawan
IDKandang Varchar 5 Kode kandang
Jabatan Varchar 20 Jabatan pekerjaan
NamaKaryawan Varchar 50 Nama karyawan
AlamatKaryawan Varchar 100 Alamat tinggal
KotaKaryawan Varchar 50 Kota tinggal karyawan
TempatLahir Varchar 50 Tempat lahir
TglLahir Datetime Tanggal lahir
JenisKelamin Varchar 2 Jenis kelamin
Agama Varchar 10 Agama
Pendidikan Varchar 20 Jenjang pendidikan
TglMasuk Datetime Tanggal masuk kerja
Gaji Int Jumlah gaji
StatusKerja Varchar 20 Keterangan Kerja
TglKeluar Datetime Tanggal keluar kerja
3. Nama Tabel : Master_Kandang
Primary Key : IDKandang
Foreign Key : -
Tabel 3.6 Master Kandang
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDKandang Char 5 Kode kandang
NamaKandang Varchar 50 Nama kandang
LokasiKandang Varchar 100 Lokasi kandang
LuasBangunan Int Luas bangunan kandang
Kapasitas Int Kapasitas kandang
JTPakan Int Jumlah tempat pakan
JTMinum Int Jumlah tempat minum
Jpemanas Int Jumlah pemanas
Jkipas Int Jumlah kipas
Jtong Int Jumlah tong
Jlampu Int Jumlah lampu
Jlain Varchar 200 Peralatan lain-lain
StatusKandang Varchar 10 Keterangan kandang
4. Nama Tabel : Master_Pakan
Primary Key : IDPakan
Foreign Key : IDSupplier
Tabel 3.7 Master Pakan
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDPakan Varchar 5 Kode pakan
IDSupplier Varchar 5 Kode supplier
NamaPakan Varchar 50 Nama pakan
HargaPakan Int Harga pakan
BeratKemasan Varchar 5 Isi kemasan
JenisPakan Varchar 10 Jenis pakan
Bentuk Varchar 10 Bentuk pakan
Energi Varchar 5 Kandungan energi
Lemak Varchar 5 Kandungan lemak
Protein Varchar 5 Kandungan protein
Serat Varchar 5 Kandungan serat
Phosphor Varchar 5 Kandungan phosphor
5. Nama Tabel : Master_Obat
Primary Key : IDObat
Foreign Key : IDSupllier
Fungsi : Menyimpan data obat-obatan
Tabel 3.8 Master Obat
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDSupplier Varchar 5 Kode supplier
NamaObat Varchar 50 Nama obat
JenisObat Varchar 20 Jenis obat
CaraPemberian Varchar 50 Cara pemberian
IsiKemasan Varchar 5 Isi kemasan
JenisKemasan Varchar 10 Jenis kemasan
Satuan Varchar 5 Satuan dalam kemasan
HargaObat Int Harga obat
KeteranganObat Varchar 200 Keterangan tentang obat
6. Nama Tabel : Master_Periode
Primary Key : BulanPeriode
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data periode
Tabel 3.9 Master Periode
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDPeriode Varchar 5 Kode periode
BulanPeriode Varchar 50 Periode bulan tahun
7. Nama Tabel : Master_Strain
Primary Key : Strain
Foreign Key : -
Tabel 3.10 Master Strain
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDStrain Varchar 5 Kode strain
Strain Varchar 50 Nama jenis DOC
8. Nama Tabel : StandarPakan
Primary Key : Umur
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan standar pemberian pakan berdasarkan umur
Tabel 3.11 Standar Pakan
Field Tipe Ukuran Keterangan
Umur Int Umur ayam
StandarPakan Varchar 5 Standar pemberian pakan
9. Nama Tabel : StandarObat
Primary Key : Umur
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan standar pemberian pakan berdasarkan umur
Tabel 3.12 Standar Obat
Field Tipe Ukuran Keterangan
Umur Int Umur ayam
Dosis Varchar 10 Dosis Pemberian Obat
10.Nama Tabel : DOC
Primary Key : IDDoc
Foreign Key : BulanPeriode, IDKaryawan, IDKandang, IDSupplier,
Strain
Fungsi : Menyimpan data DOC masuk
Tabel 3.13 Doc
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDDoc Varchar 10 Kode Doc
IDPeriode Varchar 50 Kode Periode bulan produksi
IDKandang Varchar 5 Kode kandang
IDKaryawan Varchar 5 Kode karyawan
IDSupplier Varchar 5 Kode supplier
Tgl_Produksi Datetime Tanggal awal produksi
IDStrain Varchar 5 Kode Strain
AyamMasuk Int Jumlah anak ayam masuk
HargaDOC Int Harga beli anak ayam
TotalBeli Int Total pembelian anak ayam
11.Nama Tabel : Recording
Primary Key : IDRecording
Foreign Key : IDProduksi, IDObat, IDPakan, Umur
Tabel 3.14 Recording
Field Tipe Ukuran Keterangan
IDRecording Varchar 10 Kode pencatatan
IDDOC Varchar 10 Kode Doc
IDObat Varchar 5 Kode obat
IDPakan Varchar 5 Kode pakan
Umur Int Umur Ayam
TglCatat Datetime Tanggal Pencatatan
AktualPakan Decimal 10 Aktual Pemberian Pakan
Bobot Int Berat badan ayam per ekor
TotalBiayaPakan Int Jumlah biaya pakan per hari
Vitamin Varchar 50 Nama vitamin
DosisVitamin Int Dosis pemberian vitamin
Vaksin Varchar 50 Nama vaksin/obat
DosisVaksin Int Dosis pemberian
Mati Int Jumlah ayam mati
Afkir Int Jumlah ayam afkir
TotalMatiAfkir Int Total seluruh ayam mati dan afkir
SisaAyamHidup Int Sisa ayam yang masih hidup
Mortalitas Decimal 10 Hasil Perhitungan Mortalitas
FCR Decimal 10 Hasil Perhitungan Konversi Pakan
12.Nama Tabel : Panen
Primary Key : No_DO
Foreign Key : IDProduksi, IDCustomer
Fungsi : Menyimpan data pemanenan
Tabel 3.15 Panen
Field Tipe Ukuran Keterangan
No_DO Varchar 5 Kode Daftar Timbangan
IDDOC Varchar 10 Kode Doc
Tgl_Panen Datetime Tanggal panen
JumlahPanen Int Jumlah panen ayam
JumlahBerat Decimal 10 Jumlah berat ayam
HargaJual Int Harga jual ayam
TotalPenerimaan Int Total penerimaan penjualan
BiayaDOC Int Biaya pembelian DOC
BiayaPakan Int Biaya pembelian pakan
BiayaGaji Int Biaya gaji karyawan
BiayaObat Int Biaya obat, vitamin vaksinasi
BiayaSekam Int Biaya pengadaan sekam
BiayaListrik Int Biaya listrik
BiayaSusut Int Biaya penyusutan peralatan
BiayaLain Int Biaya lain-lain
PenjualanKotoran Int Penjualan kotoran ayam
PenjualanKarung Int Penjualan karung pakan
PenjualanKardus Int Penjualan kardus DOC
Pendapatan Int Total pendapatan
3.2.5 Desain Input/Output
Desain input/output dapat dibuat sebelum membuat interface yang
sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai pembuatan interface program
yang sesuai dengan kebutuhan user. Apabila desain ini sudah cukup user friendly
dengan user maka selanjutnya dapat dibuat programnya sehingga apabila program
digunakan oleh user, user akan menemukan kemudahan dalam menggunakan
program ini. Namun apabila desain yang dibuat kurang diminati oleh user maka
desain dapat diubah sebelum bertindak pada pembuatan program. Dalam aplikasi
ini terdapat beberapa desain input dan output:
A. Desain Input
Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna
kepada sistem yang kemudian akan disimpan dalam database.
A.1 Form Master Kandang
Desain form master kandang berfungsi untuk menginputkan data kandang,
Gambar 3.11 Form Master Kandang
A.2 Form Master Karyawan
Desain form master karyawan berfungsi untuk menginputkan data
karyawan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Form Master Karyawan
A.3 Form Master Supplier
Desain form master supplier berfungsi untuk menginputkan data supplier,
Gambar 3.13 Form Master Supplier
A.4 Form Master Pakan
Desain form master pakan berfungsi untuk menginputkan data pakan,
adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Form Master Pakan
A.5 Form Master Obat/Vaksin
obat-obatan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Form Master Obat/Vaksin
A.6 Form Master Periode
Desain form master Periode berfungsi untuk menginputkan periode bulan
tahun awal masa produksi, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Form Master Periode
A.7 Form Pencatatan Doc Masuk
dilakukan pada awal masa pemeliharaan, adapun desainnya dapat dilihat pada
Gambar 3.17.
Gambar 3.17 Form DOC masuk
A.8 Form Pencatatan Harian
Desain form Pencatatan Harian (recording) berfungsi untuk menginputkan
data pencatatan yang dilakukan setiap hari. Data pencatatan meliputi tanggal
pencatatan, umur, jenis pakan, aktual pemberian pakan, bobot ayam, dan jumlah
ayam mati/afkir serta melakukan proses perhitungan FCR. Adapun desainnya
Gambar 3.18 Form Pencatatan Harian
A.9 Form Panen
Desain form panen berfungsi untuk memproses data produksi yang telah
berakhir masa pemeliharaannya, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar
Gambar 3.19 Form Panen
B. Desain Output
Desain output adalah bagian dari hasil dari form-form yang akan dibangun
untuk mendukung pembuatan program Sistem Informasi Recording dan
Monitoring Ayam Broiler ini. Berikut adalah desain output tersebut:
B.1 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)
Untuk memudahkan melihat tingkat efisiensi pakan pada tiap kandang
maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak
membuat keputusan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, karena semakin
rendah angka FCR semakin baik kualitas pakan karena lebih efisien (dengan
pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi) . Adapun desain grafiknya
Gambar 3.20 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)
B.2 Grafik Mortalitas/Afkir
Untuk memudahkan melihat tingkat kematian pada tiap kandang maka
akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak untuk
membuat keputusan untuk mengevaluasi dan mencari penyebab kematian ayam
Gambar 3.21 Grafik Mortalitas/Afkir
B.3 Grafik Indeks Produksi (IP)
Untuk memudahkan melihat tingkat performa produksi pada tiap kandang
maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak
untuk mengetahui nilai yang diperoleh selama masa produksi, semakin besar nilai
yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak.
Gambar 3.22 Grafik Indeks Produksi
B.4 Laporan Laba Rugi
Untuk memudahkan melihat tingkat keuntungan yang diperoleh pada tiap
kandang maka akan ditampilkan dalam bentuk laporan laba-rugi yang akan
memudahkan peternak untuk mengetahui total keuntungan yang diperoleh.
Gambar 3.23 Laporan Laba Rugi
3.2.6 Desain Uji Coba
Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwasannya aplikasi telah dibuat sesuai dengan kebutuhan, hasil atau tujuan yang diharapkan. Kekurangan atau kelemahan aplikasi pada tahap ini akan dievaluasi sebelum
diimplementasikan secara nyata.
A. Desain Uji Coba Fitur Dasar Sistem
Desain uji coba fitur dasar sistem ini dilakukan dengan menggunakan
Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba
untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
A.1 Desain Uji Coba Pencatatan DOC Masuk
dan menentukan keberhasilan dari obyek-obyek yang ada dalam desain form DOC masuk.
Tabel 3.16 Data DOC Masuk
Nama Field Data-1 Data-2
IDDoc D0017 D0016
IDPeriode P0011 P0011
IDKandang KD004 KD001
IDKaryawan K0001 K0004
IDSupplier S001 S004
Tgl_Produksi 2014-09-12 2014-09-02
IDStrain ST006 ST006
JML_AyamMasuk 10000 10000
HargaDOC 600 600
BeratDOC 50 50
Tabel 3.17 Test Case DOC Masuk
Tujuan Input Output Diharapkan
Tambah data baru ke DOC masuk dan mengubah status
kandang dari “Kosong”
A.2 Desain Uji Coba Maintenance Standar Pakan
Proses maintenance standar pakan adalah proses untuk penyimpanan data standar pakan, perubahan standar pakan yang telah tersimpan sebelumnya. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari obyek-obyek yang ada dalam desain form standar pakan.
Tabel 3.18 Data Standar Pakan
Nama Field Data-1 Data-2
Umur 1 2
Tabel 3.19 Test Case Standar Pakan Test
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan
1 Tambah data
Standar_pakan=3 di ubah 2 kemudian menekan tombol
A.3 Desain Uji Coba Perhitungan
Proses perhitungan adalah proses untuk menghitung persentase tingkat performa ayam per kandang. Proses ini bertujuan mengetahui nilai FCR, mortalitas dan indeks produksi.
Tabel 3.20 Data Perhitungan
Nama Field Data-1 Data-2
IDRECORDING RC172 D0016
IDPAKAN R001 R001
UMUR 36 36
IDOBAT - -
TGLCATAT 2013-07-16 2014-05-15
AKTUALPAKAN 16 17
BOBOT 1982 1982
MATI 10 10
AFKIR 0 0
SISAAYAMHIDUP 9751 9751
Tabel 3.21 Test Case Perhitungan
Tujuan Input Output Diharapkan
61 4.1Implementasi
Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang Unggas.
Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu kebutuhan sistem. Sesuai dengan kebutuhan untuk merancang sistem diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak.
4.1.1 Kebutuhan Sistem
Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler ini memerlukan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan minimum perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini adalah:
1. Processor Intel Celeron, Pentium IV, atau di atasnya.
2. Memory 1Gb atau lebih.
4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768. 5. Mouse, dan keyboard.
6. Ponsel berbasis JME dengan CLDC 1.1 dan MIDP 2.0.
4.1.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional, atau
diatasnya .
2. Database untuk sumber data menggunakan MySQL.
3. Bahasa pemrograman yang digunakan Java Micro Edition dan pemrograman PHP.
4. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.
5. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2003.
6. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.
4.1.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem
Pengembangan aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang Unggas membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun
tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah:
1. Install sistem operasi Microsoft Windows Xp Professional. 2. Import database broiler.sql ke MySQL.
3. Upload aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang
4.1.2 Pembuatan Program
Pada bagian implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi, dan fungsi kontrol dalam aplikasi.
4.1.2.1 Halaman Login
Halaman login yang terdiri dari form login digunakan untuk masuk ke aplikasi, user yang login juga harus terdaftar dalam database. Untuk masuk ke aplikasi user diminta memasukkan username dan passwordnya jika user tidak terdaftar maka aplikasi tidak akan dapat dijalankan. Ada 2 tingkatan hak akses
user dalam program ini, yaitu sebagai :
1. Admin
2. Operator Kandang
Menu utama yang akan muncul dan halaman yang bisa diakses oleh user tergantung kepada tingkatan hak akses user tersebut. Adapun tampilan dari form
login dapat dilihat pada Gambar 4.1.
4.1.2.2 Menu Utama
Pada form utama terdapat beberapa menu yaitu menu master, pencatatan dan laporan. Form utama rancang bangun sistem informasi budidaya ayam broiler juga menampilkan daftar ayam yang siap untuk dipanen dan daftar pemberian vaksin sehingga user dapat mengetahui ayam mana yang siap panen dan ayam mana yang harus diberi vaksin seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Form Menu Utama
Pada bagian sebelah kiri pada form ini terdapat menu yang merupakan navigasi utama pada aplikasi. Didalam menu terdapat beberapa sub menu yang berfungsi untuk menampilkan proses-proses yang akan dilakukan.
1. Menu Master terdiri dari empat sub menu yaitu sub menu master Kandang yang digunakan untuk menampilkan form master Kandang, sub menu master Pakan digunakan untuk menampilkan form master Pakan, sub menu master
Supplier digunakan untuk menampilkan form master Supplier, dan sub menu
2. Menu Pencatatan terdiri dari tiga sub menu yaitu sub menu Doc Masuk yang digunakan untuk menampilkan form Doc Masuk, sub menu Pencatatan Harian yang digunakan untuk menampilkan form Pencatatan Harian, dan sub menu Pemanenan yang digunakan untuk menampilkan form Pemanenan.
3. Menu Laporan terdiri dari empat sub menu yaitu sub menu laporan laba-rugi yang digunakan untuk melihat jumlah laba yang telah diperoleh peternakan, sub menu laporan FCR yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemberian pakan, sub menu mortalitas untuk menampilkan tingkat mortalitas ayam, sub menu indeks produksi yang digunakan untuk menampilkan laporan indeks produksi daging ayam.
4.1.2.3 Menu Master
Dalam menu master terdiri dari sub menu supplier, karyawan, kandang, pakan, obat, dan periode. Adapun penjelasan sub menu dari menu master adalah sebagai berikut:
A. Master Kandang
Gambar 4.3 Form Master Kandang
B. Master Karyawan
Sub master karyawan digunakan untuk mendata karyawan yang bekerja dalam peternakan. Setiap karyawan memiliki jabatan dan tugas yang berbeda. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.4.
C. Master Obat
Sub menu master obat merupakan menu form yang berfungsi untuk menyimpan data O.V.K (Obat, Vaksin, Kimia) yang tergolong menjadi obat-obatan atau antibiotik, vaksin aktif dan inaktif, desinfektan atau insektisida, serta vitamin yang digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit dengan menumbuhkan sistem kekebalan tubuh ayam melalui vaksinasi. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Form Master Obat
D. Master Pakan
Gambar 4.6 Form Master Pakan
E. Master Periode
Sub menu master periode merupakan menu form yang digunakan untuk menentukan periode awal masa produksi. Periode ditentukan berdasarkan bulan dan tahun. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.
F. Master Supplier
Sub master supplier digunakan untuk mendata supplier yang menyuplai kebutuhan dalam proses produksi peternakan. Supplier ini memproduksi hasil barang yang berupa DOC atau anak ayam, pakan, serta OVK (Obat, Vaksin, Kimia). Dalam satu supplier bisa memproduksi ketiga jenis hasil produk tersebut. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Form Master Supplier
4.1.2.4 Menu Pencatatan
Dalam menu pencatatan terdapat sub menu Doc masuk, Pencatatan Harian, dan Pemanenan. Pada menu transaksi ini digunakan untuk melakukan proses awal produksi selanjutnya dilakukan pencatatan perkembangan tiap harinya sampai dengan melakukan pemanenan ayam yang telah memasuki masa akhir panen. A. Sub Menu DOC Masuk
Gambar 4.9 Form DOC Masuk
B. Sub Menu Pencatatan Harian
Sub menu pencatatan harian digunakan untuk mencatat perkembangan ayam, jumlah konsumsi aktual pakan, pemberian vaksinasi terhadap ayam, mencatat data ayam yang mati/afkir, dan juga menghitung mortalitas, FCR, indeks produksi ayam. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.10
C. Sub Menu Pemanenan
Sub menu panen digunakan untuk mencatat data ayam panen yang dilakukan setiap pemanenan ayam. Pada saat proses pemanenan selesai dilakukan, maka produksi untuk kandang tersebut telah berakhir dan siap untuk melakukan produksi berikutnya. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Form Pemanenan
4.1.2.5 Menu Laporan
Menu laporan digunakan untuk melaporkan secara singkat tentang kinerja peternakan dan hasil produksinya, menu ini terdiri dari beberapa sub menu yaitu:
Feed Convertion Ratio (FCR), Laporan Mortalitas, Laporan Indeks Produksi dan
A. Feed Convertion Ratio (FCR)
Sub menu FCR digunakan untuk menunjukkan/menampilkan data dalam bentuk grafik mengenai perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat ayam yang didapat. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)
FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan (kg)
dengan bobot ayam yang dihasilkan (kg). Seperti pada Gambar 4.12 ayam yang
berumur 1 hari memiliki bobot masing-masing 50 gr atau 0.05 kg, jika jumlah
ayam sebanyak 9988 ekor maka bobot totalnya adalah 499.4 kg dan pakan yang
diberikan sebanyak 2 zak (1 zak 50 kg). dari perbandingan jumlah pakan dan
bobot total ayam maka diperoleh nilai FCR 0.20.
Dengan FCR peternak bisa mendeteksi adanya kebocoran atau pencurian
yang terjadinya di kandang dengan cara :
1. Jika FCR tinggi, ayam terlihat sehat dan mortalitas rendah, kemungkinan
mengeluarkan pakan dari kandang, tetapi bisa juga dengan menitipkan DOC
untuk numpang makan, pemanas, vaksin dan obat-obatan. Ayam segera
dikeluarkan dari kandang begitu peternak mengeluarkan jadwal penangkapan
ayam.
2. Jika FCR tinggi, ayam terlihat sehat, tetapi kematian tinggi diakhir minggu
pemeliharaan, peternak wajib curiga ayamnya dicuri.
3. Jika FCR rendah, ayam sehat, tetapi ayam yang ditangkap untuk dijual kurang
atau mortalitas tinggi, kemungkinan DOC yang dicuri.
B. Mortalitas/Afkir
Sub menu mortalitas/afkir digunakan untuk menampilkan grafik mengenai tingkat kematian dan pengafkiran ayam yang dihitung dalam persentase. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Tingkat kematian atau mortalitas didapat dari perhitungan persentase antara total ayam mati dan dengan ayam masuk. Seperti pada Gambar 4.13 di atas jumlah ayam yang mati dan afkir pada umur 1 hari sebanyak 142 ekor sedangkan ayam masuk atau jumlah DOC pertama kali dipelihara sebanyak 10000 ekor, maka diperoleh tingkat mortalitas ayam pada umur 1 hari sebesar 1.42%.
C. Indeks Produksi
Sub menu indeks produksi merupakan cermin dari penampilan produksi ayam broiler, semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Grafik Indeks Produksi
dikalikan dengan FCR. Seperti pada Gambar 4.14 di atas ayam umur 18 hari memiliki bobot rata-rata 0.658 kg, prosentase ayam hidup 69.93% dan nilai FCR
sebesar 1.31, maka diperoleh nilai indeks produksinya adalah 195.
D. Laporan Laba Rugi
Sub menu laporan laba-rugi digunakan untuk melaporkan hasil pendapatan yang diperoleh dari produksi ayam selama periode tertentu. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Form Laporan Laba-Rugi
4.2 Evaluasi Sistem
karena itu diperlukan beberapa perbaikan agar sistem tersebut berjalan baik dan benar.
Pada tahap evaluasi ini digunakan cara blackbox testing dan membandingkan hasil perhitungan secara manual dengan hasil perhitungan dengan menggunakan sistem ini.
4.2.1 Uji Coba Sistem A. Black box Testing
Pada Black Box testing ini, penulis membatasi pada tiga form saja, yaitu form pencatatan harian, form panen dan form grafik. Tabel berikut merupakan tabel Black Box Testing yang penulis lakukan terhadap sistem ini.
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Black Box Testing
No Kriteria Target Hasil
1 Proses input
data master
User mampu Menginputkan data master
dengan benar
User mampu melakukan pencatatan
terhadap ayam broiler untuk setiap harinya.
User dapat melihat hasil perhitungan
performa dari kandang yang dilakukan
User dapat mengetahui keuntungan
yang didapat dari produksi yang telah
User mampu mengetahui tingkat indeks
produksi yang dilakukan pada setiap akhir periode pemanenan.
User mampu mengetahui tingkat
konsumsi yang diberikan pada setiap hari.
User mampu mengetahui tingkat
kematian dan pengafkiran ayam yang terjadi selama masa produksi.
Dari hasil uji coba melalui black box testing diatas terhadap sistem informasi pencatatan diatas menunjukkan bahwa sistem telah sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil uji melalui black box testing diharapkan akan meminimalkan kesalahan user dalam mengisikan form-form pada aplikasi tersebut.
B. Perhitungan Hasil Panen Secara Manual dan Sistem
Pada evaluasi yang kedua ini, penulis akan membandingkan perhitungan hasil panen secara manual dengan sistem. Berikut ini adalah data pemeliharaan ayam broiler pada PS. Bintang Unggas dengan DOC masuk pada periode Agustus 2014.
Testing akan dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan manual
lewat aplikasi Microsoft Excel dengan perhitungan secara sistem melalui penggunaan Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler.
Tabel 4.2. Perhitungan Performa Manual Excel.