• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler Berbasis Mobile (Studi Kasus Pada Ps. Bintang Unggas Lamongan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler Berbasis Mobile (Studi Kasus Pada Ps. Bintang Unggas Lamongan)."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi kasus pada PS. Bintang Unggas Lamongan)

Nama : Muhammad Azizul Haq NIM : 06.41010.0149

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

DAFTAR ISTILAH...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Budidaya ... 6

2.2 Manajemen Peternakan Ayam ... 7

2.2.1 Manajemen Pengolahan Usaha ... 7

2.2.2 Pembibitan ... 8

2.2.3 Manajemen Pakan ... .9

2.2.4 Vaksinasi dan Penyakit ... 10

2.3 Penanganan Hasil Usaha ... 12

(3)

x

2.3.4 Perhitungan Hasil Panen atau Performa Produksi Ayam ...14

2.4 Pencatatan (recording) ... 16

2.5 Pemantauan (monitoring) ... 17

2.6 Konsep Dasar Sistem ... 18

2.7 Konsep Sistem Informasi ... 19

2.7.1 Blok Masukan ... 19

2.7.2 Blok Model ... 19

2.7.3 Blok Keluaran ... 19

2.7.4 Blok Teknologi ... 19

2.7.5 Blok Basis Data ... 20

2.7.6 Blok Kendali ... 20

2.8 Analisa Perancangan dan Sistem ... 20

2.9 Data Flow Diagram (DFD) ... 21

2.10 Java Micro Edition………..23

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Analisis Sistem ...25

3.2 Perancangan Sistem ...27

3.2.1 Model Pengembangan ... 27

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 33

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 36

3.2.4 Struktur Database ... 39

(4)

xi

4.1 Implementasi ... 61

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 61

4.1.1.1Kebutuhan Perangkat Keras ... 61

4.1.1.2Kebutuhan Perangkat Lunak ... 62

4.1.1.3Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 62

4.1.2 Pembuatan Program ... 63

4.1.2.1 Halaman Login ... 62

4.1.2.2 Menu Utama ... 64

4.1.2.3 Menu Master ... 65

4.1.2.4 Menu Pencatatan ... 69

4.1.2.5 Menu Laporan ... 71

4.2 Evaluasi Sistem ... 75

4.2.1 Uji Coba Sistem ... 76

4.2.2 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem... 80

BAB V PENUTUP...82

5.1 Kesimpulan ...82

5.2 Saran ...82

DAFTAR PUSTAKA ...83

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PS (Poultry Shop) Bintang Unggas merupakan sebuah industri yang bergerak pada bidang produksi peternakan ayam, perdagangan pakan ternak, dan peralatan peternakan. Saat ini PS Bintang Unggas memiliki puluhan kandang ayam yang tersebar di wilayah Lamongan dan sekitarnya. Adapun total kapasitas produksi ayam broiler mencapai sekitar 10 ribu ton/tahun.

Selama ini PS Bintang Unggas belum menggunakan aplikasi pencatatan perkembangan ayam. sehingga peternak menghadapi beberapa masalah seperti jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai denganjumlah ayam per kandang dan bobot ayam, sering terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah pakan dan terjadinya kecurangan seperti pencurian DOC, pakan ayam dan ayam siap panenyang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah kandang yang cukup banyak dan lokasinya yang jauh sehingga sulit untuk diawasi.

Pada saat proses pemanenan tingkat produksi daging yang dihasilkan oleh ayam sangat tinggi namun peternak tidak dapat melakukan perhitungan dengan cepat kapan harus memberi pakan tambahan dan menjual ayam yang memiliki bobot ideal untuk mencapai keuntungan yang optimal. Perhitungan keuntungan harus didukung dengan proses pencatatan yang tepat dan kinerja produksi yang maksimal, sehingga dapat dicapai keuntungan yang optimal.

(6)

dengan adanya standar pakan yang telah ditentukan, maka peternak dapat mendeteksi pencurian pakan ayam yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah pakan yang harus diberikan sudah ditentukan sesuai dengan bobot ayam. Dan jika standar pakan telah ditetapkan maka biaya-biaya pakan yang dikeluarkan pada suatu periode dapat diketahui secara otomatis.

Dengan aplikasi mobile proses pencatatan di kandang setiap harinya dapat dilakukan dengan baik karena akan langsung terkirim ke server. Hal ini lebih menguntungkan karena jika menggunakan kertas, maka akan beresiko rusak atau hilang sedangkan hasil pencatatan tersebut berlaku hingga akhir periode. Oleh karena itu penggunaan aplikasi mobile dibutuhkan untuk membantu proses pencatatan di peternakan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, persoalan sistem produksi dapat diselesaikan dengan mudah melalui bantuan sistem informasi. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler Berbasis Mobile, pencatatan yang mudah dan tepat dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna untuk mengetahui tingkat kinerja produksi dan tingkat keuntungan pada peternakan tersebut.

1.2Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang permasalahan maka dirumuskanlah masalah dalam tugas akhir ini, yaitu:

(7)

2. Bagaimana membuat sistem informasi budidaya ayam yang dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.

3. Bagaimana menentukan persentase performa ayam yang bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi daging ayam per kandang.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan tugas akhir sistem informasi budidaya ayam broiler ini, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi pada:

1. Sistem ini tidak mencakup proses penjualan dan pembelian pakan, obat,

DOC dan lain-lain.

2. Aplikasi yang akan dibangun tidak menangani sistem inventori.

3. Aplikasi mobile tidak melakukan proses memelihara master, pencatatan doc masuk, pencatatan pemanenan dan menampilkan laporan.

4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java Micro Edition untuk pencatatan harian, PHP untuk maintenance data master dan menampilkan grafik, sedangkan database menggunakan MySQL.

5. Aplikasi mobile yang dibuat hanya berjalan pada device Java Micro Edition dengan CLDC 1.1/MIDP 2.0.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

(8)

2. Menghasilkan sistem informasi budidaya ayam yang dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.

3. Menghasilkan sistem perhitungan yang dapat mengetahui persentase tingkat performa ayam yang ditampilkan dalam bentuk grafik per kandang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi landasan teori yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Landasan teori pada bab ini membahas tentang teori mengenai budidaya ayam broiler, teori manajemen peternakan ayam dan penanganan hasil usaha.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

(9)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini membahas implementasi sistem, dilanjutkan dengan evaluasi kinerja sistem dengan membandingkan antara tujuan yang hendak dicapai dengan sistem yang telah lama diterapkan.

BAB V PENUTUP

(10)

6 2.1 Budidaya

Budidaya merupakan suatu usaha penanaman tanaman atau pemeliharaan binatang ternak dalam lingkungan buatan (Karya Tani Mandiri, 2010). Pemeliharaan ayam broiler baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an, dimana pemerintah mencanangkan penggalakan konsumsi daging yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak ayam broiler baru serta peternak musiman bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia. Ayam broiler telah dikembangkan sangat pesat di hampir setiap negara. Di Indonesia usaha peternakan tersebut juga sudah ada di hampir setiap propinsi.

Berbagai macam ayam ras pedaging telah beredar di pasaran. Hal itu memudahkan peternak untuk memulai budidaya ayam dan tidak risau dalam menentukan pilihannya. Semua jenis ayam yang telah beredar memiliki produktifitas yang relatif sama, artinya jika terdapat perbedaan, perbedaannya tidak jauh atau sangat kecil.

(11)

Kim Cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor Arcres dan Tatum (Anita S dan Widagdo, 2011).

2.2 Manajemen Peternakan Ayam

Perkembangan perunggasan selalu fluktuatif setiap saat. Hal ini bisa dilihat dari harga produk perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi sampai harga harian. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dan biaya untuk produk itu sendiri. Selain itu terdapat juga tiga unsur produksi yaitu: manajemen pengolahan usaha, pembibitan, dan makanan ternak (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:4).

2.2.1 Manajemen Pengolahan Usaha 1. Perkandangan

Kandang sangat diperlukan dalam pemeliharaan ayam secara intensif. Kandang harus memberikan kenyamanan dan bisa melindungi dari pengaruh cuaca (panas,dingin maupun angin) dan pengaruh binatang atau manusia yang ingin mengganggu karena sepanjang hidupnya ayam berada di dalam kandang. Agar hal tersebut terwujud, perlu diperhatikan kontruksi bangunan kandang yang meliputi pemilihan bahan untuk atap, dinding dan lantai.

2. Tenaga Kerja

(12)

daya, dan tidak mempunyai rasa memiliki terhadap bisnis yang sedang dijalankan (Mulyantono dan Isman, 2008:41).

Teori manajemen sebaik apapun akan kandas jika karyawan tidak bekerja secara optimal. Oleh karena itu, peternak harus berusaha menanamkan rasa sayang terhadap ayam kepada para pekerja. Dan memberikan pelatihan secara intensif mengenai seluk beluk budi daya ayam.

2.2.2 Pembibitan

Ayam ras pedaging disebut juga broiler. Ayam ini merupakan jenis persilangan galur murni unggul dan rekayasa genetika yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler memiliki banyak strain. Strain merupakan istilah untuk jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari bermacam-macam bangsa sehingga tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi tinggi dan bersifat turun-temurun. Di Indonesia, terdapat lima strain broiler, yaitu Cobb, Lohmann, Ross, Hubbard, dan Hybro. Semua strain tersebut terus mengalami perbaikan mutu genetik dan semakin efisien. Diantaranya ada yang diformulasikan agar pertumbuhannya cenderung lebih cepat di awal pemeliharaan, tetapi ada juga yang dibuat tumbuh lambat di awal yang kemudian ber-akselerasi cepat, sehingga mencapai berat ideal di akhir masa pemeliharaan. Dengan adanya dua pilihan tersebut , peternak dapat menyesuaikan jenis DOC dengan tujuan pemeliharaan. DOC atau Day Old Chick adalah anak ayam umur sehari.

(13)

ukuran besar dengan konsekuensi waktu yang dibutuhkan lebih lama, peternak dapat memilih strain kedua. Sebab, pertumbuhan yang cepat di awal pemeliharaan juga memperbesar peluang terjadinya mortalitas karena tingginya tingkat metabolisme ayam (Mulyantono dan Isman, 2008:24).

2.2.3 Manajemen Pakan

Dalam suatu manajemen peternakan, yang tak kalah penting adalah manajemen pakan. Dalam hal ini pakan memiliki persentase yang paling besar dalam variabel produksi, maka untuk menekan biaya produksi diperlukan efisiensi. Pakan (dalam hal ini ransum) adalah formulasi dari berbagai bahan pakan yang diformulasikan dengan batasan tertentu sehingga menghasilkan formula yang mengandung zat gizi yang diinginkan. Penggunaan ransum akan sangat berpengaruh pada ayam pedaging. Dalam industri pakan dikenal beberapa bentuk pakan seperti mash, pellet dan crumble (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86).

Penggunaan ransum akan sangat berpengaruh pada penampilan ayam

broiler. Pemberian pakan untuk ayam broiler adalah full feed. Artinya, tabung

(14)

Tabel 2.1 Jenis pakan berdasarkan kandungan nutrisinya

Jenis Pakan Lama Pemberian Protein (%) Energy Metabolisme (kkal/kg pakan)

Starter 1 - 28 hari 21 - 22 3100

Finisher 29 - panen 18 - 20 3200 - 3300

Adapun menurut bentuknya, pakan ayam terbagi menjadi :

a. Mash (tepung). Pakan tersebut biasanya dibuat oleh peternak dengan

cara mencampur pakan sendiri. Biasanya dilakukan oleh peternak ayam petelur.

b. Crumbles (butiran pecah). Bentuk pakan ini yang umum dipakai oleh

peternak ayam pedaging (broiler).

c. Pelet (butiran utuh). Bentuk pakan ini biasanya diberikan pada ayam broiler yang telah berumur lebih dari 4 minggu.

2.2.4 Vaksinasi dan Penyakit 1. Vaksin

Vaksin adalah penyakit yang telah dilemahkan dan dimasukkan ke tubuh ayam untuk merangsang kekebalan dari tubuh untuk melawan penyakit. Secara garis besar vaksin digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Vaksin aktif

(15)

kekebalan tubuh yang diperoleh bersifat lokal dengan lama kekebalan tubuh sekitar 15 hari. Setelah itu, biasanya akan dilakukan vaksin ulang. Diantara contoh vaksin aktif adalah ND Lasota, ND Clone, Vaksin Gumboro A, IBD Blend, Gumboro A, Vaksibur L, M, D dan Gumboro MB.

b. Vaksin inaktif

Vaksin inaktif adalah vaksin yang berisi virus hidup yang telah dilemahkan, kemudian dicampur dalam emulsi minyak dan bahan stabilisator lainnya. Tujuan dari penggunaan vaksin jenis ini adalah untuk memperoleh kekebalan tubuh yang lebih lama dan stabil. Kekebalan tubuh yang diperoleh dengan menggunakan vaksin jenis ini pada umumnya bersifat humoral. Daya kerja dari vaksin ini lebih lambat (paling cepat 2 minggu), tetapi memiliki kekebalan yang lama (bisa mencapai 3 bulan). Contoh vaksin inaktif adalah vaksipest inaktif dan medivac inaktif (Santoso dan sudaryani, 2009:88).

2. Penyakit Ayam

Penyakit ayam adalah penyakit yang sering menyerang ayam dan sering terjadi pada peternakan ayam broiler. Penyakit tersebut terbagi dalam beberapa fase hidup ayam, yaitu sebagai berikut : Aspergillosis, Ascites, Kolibasilosis,

Koksidiosis, Gumboro, Chronic Respiratory Disease (CRD), New Castle

Disease (ND), dan Avian Influenza (AI) (Santoso dan Sudaryani, 2009:98).

(16)

pakan harus benar-benar kering sebelum diisi dan pakan tersebut harus senantiasa dalam keadaan kering. Penyebab utama dari penyakit adalah bersumber dari pakan dan air minum yang tidak bersih (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86).

2.3 Penanganan Hasil Usaha

Setelah melakukan budidaya, saatnya peternak memanen ayamnya. Panen tidak terlalu ditentukan oleh umurnya, tetapi lebih ditentukan kondisi di lapangan. Misalnya, ayam sakit harus ditangkap segera atau harga sedang bagus saat ayam siap panen biasanya peternak langsung menjualnya. Adapun penanganan hasil usaha meliputi beberapa langkah yaitu Pemanenan, Penimbangan, Pengisian DO, Menghitung performa produksi, dan Menghitung laba/rugi (Santoso dan Sudaryani, 2009:107).

2.3.1 Pemanenan

Sebelum dipanen, kondisi ayam tetap dijaga agar tetap sehat dan nyaman. Salah satu caranya adalah menyesuaikan kepadatan kandang dengan umur tangkap/panen ayam.

Tabel 2.2 Kepadatan ayam berdasarkan berat panen

Berat (kg) Kepadatan (ekor/m2)

0,8 - 0,99 11,0 - 11,1

1,00 - 1,19 10,0 - 10,5

1,20 - 1,39 9,0 - 9,5

1,40 - 1,59 8,0 - 8,5

(17)

2.3.2 Penimbangan

Setelah ditangkap dengan hati-hati, ayam kemudian ditimbang. Dengan cara mengambil sekitar 5 ekor ayam, lalu diikat dan ditimbang. Adapun alat penimbangan ayam terdiri dari dua macam, yaitu timbangan duduk dan timbangan gantung.

2.3.3 Pengisian DO (Daftar Timbangan)

DO merupakan kartu hasil penangkapan dan penimbangan ayam dari peternak. Kartu DO terdiri dari tanggal penangkapan, nama peternak, nama penangkap ayam, jumlah penang, ukuran penangkapan, jenis mobil pengangkut ayam, jumlah ekor ayam, jumlah kilogram ayam, total keseluruhan (jumlah ayam, berat ayam, dan berat rata-rata ayam), waktu datang, selesai jam penimbangan, dan dilengkapi dengan tanda tangan peternak, penangkap, penimbang, dan bagian penjualan. Pada kartu DO terdapat masa berlakunya. DO yang masa berlakunya sudah habis segera disetorkan kembali ke bagian penjualan di kantor untuk diganti DO yang baru.

(18)

2.3.4 Perhitungan Hasil Panen atau Performa Produksi Ayam

Setelah selesai melakukan panen/penangkapan ayam. Untuk melihat hasil kinerja selama ini berjalan dengan baik atau tidak perlu dilakukan evaluasi (Santoso dan Sudaryani, 2009:113).

a. Menghitung kematian/mortalitas

Standar mortalitas untuk masing-masing berat badan bisa dilihat pada tabel berikut. Namun, pada umumnya kenyataan di lapangan bisa lebih rendah dari standar (lebih baik).

Tabel 2.3 Standar mortalitas

Berat (kg) Standar Mortalitas (%)

(19)

b. Menghitung rata-rata umur tangkap

c. Menghitung konversi pakan (FCR)

FCR (feed convertion ratio), yaitu perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat badan ayam yang didapat.

Rumus : FCR =

d. Menghitung indeks produksi (IP)

Indeks produksi (IP) merupakan cermin dari penampilan produksi broiler. IP disebut juga broiler indeks.

Rumus :

Tabel 2.4 Kriteria Indeks Produksi : Indeks Produksi (IP) Nilai

< 300 Kurang

301 – 325 Cukup

326 – 350 Baik

351 – 400 Sangat Baik

(20)

Semakin besar nilai IP yang diperoleh (lebih dari 300), maka semakin baik prestasi produksi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan dan biaya. Peternak dapat memberi bonus pemeliharaan kepada karyawan kandang.

e. Menghitung laba/rugi 1. Biaya produksi

a. DOC (jumlah DOC x harga) Rp...

b. Pakan Rp...

c. Tenaga kerja Rp...

d. Biaya listrik Rp...

e. Obat-obatan(vitamin,vaksinasi,antibiotik) Rp...

f. Penyusutan peralatan Rp...+

Total biaya produksi Rp...(a)

2. Penerimaan

a. Ayam (berat ayam x harga) Rp... b. Pupuk (jumlah pupuk (karung) x harga) Rp... c. Karung pakan (jumlah karung(lmbr) x harga) Rp... +

Total penerimaan Rp...(b)

Keuntungan/kerugian = total penerimaan – total biaya produksi ... (2.5) = Rp (b) – Rp (a)

2.4 Pencatatan (Recording)

(21)

pencatatan berat badan mingguan sangat dibutuhkan agar penurunan performa dapat segera diketahui.

Contoh :

LAPORAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER

Nama Peternak :………….. Kode Box :………Periode :……….………….. Tgl Masuk DOC :……Jumlah :……Jenis DOC :……....Berat Rata-Rata :……… Kondisi DOC :……Kondisi Mobil Pengangkut :……Kondisi DOC di Farm :…..

Tabel 2.5 Struktur Tabel Pencatatan

Tanggal Umur Pakan Kematian

Std Act Bobot Mati Afkir Total 1

2

3

4

5

6

7 Jumlah WK 1

Pakan g/ekor Kematian %

Berat rata-rata Sisa Ayam

FCR

2.5 Pemantauan (monitoring)

(22)

grafik untuk memudahkan pembacaan data secara keseluruhan maupun melakukan perbandingan produksi antar kandang.

Dengan melakukan proses monitoring diharapkan mampu mengetahui kinerja dari produksi ayam agar dengan cepat diketahui saat-saat penurunan produksi ayam tersebut.

2.6 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (1989:1), pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

(23)

2.7 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (1989:11) sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.7.1 Blok Masukan

Masukan atau input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.7.2 Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.7.3 Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

2.7.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.

(24)

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

2.7.5 Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management

Systems).

2.7.6 Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.8 Analisa dan Perancangan Sistem

(25)

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya (Jogiyanto, 1989:1).

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi (Kendall, 2003:7).

2.9 Data Flow Diagram (DFD)

(26)

lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :

1. External Entity atau Boundary.

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

2. Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

4. Simpanan Data

(27)

1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

2.10 Java Micro Edition

Java Micro Edition (JME) diperkenalkan oleh Sun MicroSystems tahun 1999. Tujuan utama dari JME adalah untuk memungkinkan aplikasi Java agar dapat berjalan di perangkat seluler yang memiliki keterbatasan baik dari segi memori maupun tampilan. Sebagian besar library yang ada pada JME adalah subset dari Java 2 Standard Edition (J2SE), hanya sebagian kecil yang merupakan

library khusus JME.

JME sendiri terdiri dari tiga komponen dasar yaitu :

1. Configuration

Merupakan fitur minimal dari Java runtime, berisi library yang dapat digunakan di berbagai perangkat. Untuk menjamin portabilitas dan interportabilitas diantara berbagai jenis perangkat, Configuration hanya mempunyai fitur minimal dari teknologi Java. Configuration mengambarkan subset dari Java dan juga kemampuan dari virtual machine. Ada 2

configuration pada JME yaitu Connected Device Configuration (CDC) dan

(28)

2. Profile

Merupakan kumpulan library dan fitur tambahan untuk kategori perangkat tertentu. Di dalam profile terdapat library untuk tampilan, penyimpanan data dan lain-lain. Profile yang paling terkenal yang dikeluarkan oleh Sun adalah

Mobile Information Device Profile (MIDP).

3. Optional Package

Merupakan library yang hanya didukung oleh jenis-jenis perangkat tertentu. Aplikasi yang menggunakan library dari optional package hanya dapat berjalan di perangkat yang mendukung optional package tersebut (Johanes, 2010).

JME bisa digunakan untuk membuat mobile-application maupun

wireless-application, keduanya berjalan pada mobile device. Mobile application adalah

(29)

25 3.1 Analisis Sistem

Selama ini PS Bintang Unggas belum menggunakan aplikasi pencatatan perkembangan ayam. sehingga peternak menghadapi beberapa masalah seperti jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah ayam per kandang dan bobot ayam, sering terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah pakan dan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah kandang yang cukup banyak dan lokasinya yang jauh sehingga sulit untuk diawasi. Akibatnya peternak tidak bisa mengetahui jika ada kecurangan yang dilakukan oleh petugas kandang seperti pencurian DOC, pakan ayam dan ayam siap panen.

(30)

Dengan aplikasi mobile proses pencatatan di kandang setiap harinya dapat dilakukan dengan baik karena akan langsung terkirim ke server. Hal ini lebih menguntungkan karena jika menggunakan kertas, maka akan beresiko rusak atau hilang sedangkan hasil pencatatan tersebut berlaku hingga akhir periode. Oleh karena itu penggunaan aplikasi mobile dibutuhkan untuk membantu proses pencatatan di peternakan tersebut.

DocFlow

(31)

3.2 Perancangan sistem 3.2.1 Model Pengembangan

Model pengembangan dalam penelitian ini diterangkan dalam gambaran

sistem dan block diagram.

a. Gambaran sistem yang akan Dibangun

Sistem yang dibangun akan di-hostingkan di lingkungan internet, sehingga

sistem yang dibangun dapat diakses oleh operator kandang maupun pemilik

peternakan.

Operator Kandang 1

Operator Kandang 2

Server PS Bintang Unggas

Pemilik `

internet

Operator Kandang 3

Gambar 3.2 Gambaran Sistem

b. Block Diagram

Diagram ini digunakan untuk menjelaskan alur proses yang terjadi dalam

sistem secara umum, kemudian proses-proses yang terjadi dalam sistem

(32)

Proses

Gambar 3.3 Block Diagram Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler

Pada block diagram di atas, inputan dalam budidaya ayam dijelaskan

sebagai berikut :

1. Data Master

Peternak menginputkan data-data master yang digunakan untuk melakukan

proses-proses transaksi dan pelaporan pada sistem ini.

2. Data Produksi

Peternak melakukan pencatatan data DOC yang masuk dan menentukan

kandang kosong yang akan diisi oleh DOC tersebut.

3. Data Perkembangan Ayam

Setiap hari petugas harus melakukan pencatatan terhadap ayam-ayam yang

terserang penyakit, afkir(cacat), mati dan juga pencatatan tingkat konsumsi

pakan. Pencatatan tersebut harus dilakukan setiap hari agar dapat memantau

perkembangan ayam setiap harinya.

4. Data Panen

Petugas mencatat hasil panen ayam broiler, penjualan ayam, pupuk kandang,

karung pakan dan biaya-biaya operasional selama proses produksi disetiap

periode sehingga pemilik dapat mengetahui pendapatan yang diterima.

(33)

dijelaskan sebagai berikut :

a. Menghitung kematian/mortalitas Rumus :

Mortalitas (%) = JumlahJumlahAyAyamMati x 100%

Standar mortalitas untuk masing-masing berat badan bisa dilihat pada tabel berikut. Namun, pada umumnya kenyataan di lapangan bisa lebih rendah dari standar (lebih baik).

Tabel 3.1 Standar mortalitas

Berat (kg) Standar Mortalitas (%)

0,70 - 0,79 1,85

0,80 - 0,89 2,64

0,90 - 0,99 2,72

1,00 - 1,09 2,87

1,10 - 1,19 3,13

1,20 - 1,29 3,45

1,30 - 1,39 3,71

1,40 - 1,49 3,78

1,50 - 1,59 3,96

1,60 - 1,69 4,17

1,70 - 1,79 4,38

1,80 - 1,89 4,56

1,90 - 1,99 4,82

2,00 - 2,20 5,23

b. Menghitung konversi pakan (FCR)

(34)

dengan berat badan ayam yang didapat.

Rumus : FCR =

tHidup(kg) Jum lahBera

n(kg) Jum lahPaka

Tabel 3.2 Standar FCR

Umur Berat (g/ekor) Standar FCR (%)

1 50 0,24

2 62 0,43

3 77 0,60

4 96 0,71

5 118 0,80

6 142 0,88

7 169 0,95

c. Menghitung indeks produksi (IP)

Indeks produksi (IP) merupakan cermin dari penampilan produksi broiler. IP disebut juga broiler index.

Rumus : Indeks Produksi = Ayamhidup(%)UmurxFCRxBeratratarata(kg)x100%

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Produksi : Indeks Produksi (IP) Nilai

< 300 Kurang

301 – 325 Cukup

326 – 350 Baik

351 – 400 Sangat Baik

(35)

d. Menghitung laba/rugi 1. Biaya produksi

a. DOC (jumlah DOC x harga) Rp...

b. Pakan Rp...

c. Tenaga kerja Rp...

d. Biaya listrik Rp...

e. Obat-obatan(vitamin,vaksinasi,antibiotik) Rp...

f. Penyusutan peralatan Rp...+

Total biaya produksi Rp...(a)

2. Penerimaan

a. Ayam (berat ayam x harga) Rp... b. Pupuk (jumlah pupuk (karung) x harga) Rp... c. Karung pakan (jumlah karung(lmbr) x harga) Rp... +

Total penerimaan Rp...(b)

Keuntungan/kerugian = total penerimaan – total biaya produksi = Rp (b) – Rp (a)

Sedangkan laporan-laporan yang ada pada block diagram di atas,

dijelaskan sebagai berikut :

1. Laporan Mortalitas

Laporan mortalitas merupakan hasil dari proses perhitungan mortalitas yang

akan menampilkan grafik mengenai tingkat kematian dan pengafkiran ayam yang dihitung dalam persentase.

2. Laporan FCR

Laporan FCR merupakan hasil dari proses perhitungan FCR (feed convertion

(36)

mengenai perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat ayam yang didapat.

3. Laporan Indeks Produksi

Laporan indeks produksi merupakan hasil dari proses perhitungan indeks

produksi yang menampilkan data produksi daging ayam broiler dalam bentuk grafik, semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak.

4. Laporan pendapatan

Laporan pendapatan merupakan hasil dari proses perhitungan laba-rugi yang

menginformasikan biaya apa saja yang dikeluarkan beserta jumlahnya dan

penerimaan apa saja yang diperoleh peternakan beserta jumlahnya sehingga

peternak dapat mengetahui berapakah jumlah pendapatan yang diperoleh

peternak.

(37)

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan representasi dari grafik dalam menggambarkan arus data

sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi

yang baik.

A. Context Diagram

Diagram ini menggambarkan rancangan global/keseluruhan dari proses

yang ada pada DFD. Gambar 3.4 berikut ini merupakan tampilan dari context

Data Perkembangan A ya m

Laporan P endapatan

Laporan FCR

Laporan Ind ex P roduksi

0

S istem Informasi B udidaya A yam Broiler

+

Operator K andang P emilik

S upplier

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler

B. DFD Level 0

Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi

(38)

Harian, dan Pemanenan.

9 Master Stand ar Pakan 7 Master Stain 3 Master Supp lier

12 DOC

13 Recording

14 Panen

(39)

C. DFD Level 1 Pencatatan Harian

Dari DFD Level 1 Pencatatan Harian, proses yang terjadi dapat dipecah

lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Pencatatan Perkembangan

Ayam, subproses Perhitungan Mortalitas, subproses Perhitungan FCR dan

subproses Perhitungan Indeks Produksi.

5 Master Obat 9 Master Stand ar Pakan 11 Master Stand ar Obat

13 Recording

Gambar 3.7 DFD Level 1 Pencatatan Harian

D. DFD Level 1 Pemanenan

Dari DFD Level 1 Pemanenan, proses yang terjadi dapat dipecah lagi

menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Pencatatan Pemanenan dan

(40)

Laporan P endapatan

Data Hasil Panen

Nota Pemb elian Obat Nota Pemb elian Pakan Data Pema nenan

Data Panen Data DOC

P emilik

Operator K andang 14 P anen

12 DOC

S upplier 1

P encatatan P emanenan 2

P erhitungan P endapatan

Gambar 3.8 DFD Level 1 Pemanenan

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD Merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk

merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan

untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk

menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem

ini telah dibuat ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan

(41)

A. Conceptual Data Model (CDM)

(42)

B. Physical Data Model (PDM)

(43)

3.2.4 Struktur Database

Struktur database menggambarkan data-data yang ada dalam database

beserta tipe dan kegunaannya.

1. Nama Tabel : Master_Supplier

Primary Key : IDSupplier

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data master supplier

Tabel 3.4 Master Supplier

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

NamaSupplier Varchar 50 Nama supplier

AlamatSupplier Varchar 100 Alamat supplier

KotaSupplier Varchar 50 Kota Supplier

ContactPerson Varchar 50 Nama contact person

NoTelp Varchar 20 No. Telepon supplier

Produk Varchar 50 Hasil produk

2. Nama Tabel : Master_Karyawan

Primary Key : IDKaryawan

Foreign Key : IDKandang, Jabatan, dan StatusKerja

(44)

Tabel 3.5 Master Karyawan

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDKaryawan Varchar 5 Kode karyawan

IDKandang Varchar 5 Kode kandang

Jabatan Varchar 20 Jabatan pekerjaan

NamaKaryawan Varchar 50 Nama karyawan

AlamatKaryawan Varchar 100 Alamat tinggal

KotaKaryawan Varchar 50 Kota tinggal karyawan

TempatLahir Varchar 50 Tempat lahir

TglLahir Datetime Tanggal lahir

JenisKelamin Varchar 2 Jenis kelamin

Agama Varchar 10 Agama

Pendidikan Varchar 20 Jenjang pendidikan

TglMasuk Datetime Tanggal masuk kerja

Gaji Int Jumlah gaji

StatusKerja Varchar 20 Keterangan Kerja

TglKeluar Datetime Tanggal keluar kerja

3. Nama Tabel : Master_Kandang

Primary Key : IDKandang

Foreign Key : -

(45)

Tabel 3.6 Master Kandang

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDKandang Char 5 Kode kandang

NamaKandang Varchar 50 Nama kandang

LokasiKandang Varchar 100 Lokasi kandang

LuasBangunan Int Luas bangunan kandang

Kapasitas Int Kapasitas kandang

JTPakan Int Jumlah tempat pakan

JTMinum Int Jumlah tempat minum

Jpemanas Int Jumlah pemanas

Jkipas Int Jumlah kipas

Jtong Int Jumlah tong

Jlampu Int Jumlah lampu

Jlain Varchar 200 Peralatan lain-lain

StatusKandang Varchar 10 Keterangan kandang

4. Nama Tabel : Master_Pakan

Primary Key : IDPakan

Foreign Key : IDSupplier

(46)

Tabel 3.7 Master Pakan

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDPakan Varchar 5 Kode pakan

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

NamaPakan Varchar 50 Nama pakan

HargaPakan Int Harga pakan

BeratKemasan Varchar 5 Isi kemasan

JenisPakan Varchar 10 Jenis pakan

Bentuk Varchar 10 Bentuk pakan

Energi Varchar 5 Kandungan energi

Lemak Varchar 5 Kandungan lemak

Protein Varchar 5 Kandungan protein

Serat Varchar 5 Kandungan serat

Phosphor Varchar 5 Kandungan phosphor

5. Nama Tabel : Master_Obat

Primary Key : IDObat

Foreign Key : IDSupllier

Fungsi : Menyimpan data obat-obatan

Tabel 3.8 Master Obat

Field Tipe Ukuran Keterangan

(47)

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

NamaObat Varchar 50 Nama obat

JenisObat Varchar 20 Jenis obat

CaraPemberian Varchar 50 Cara pemberian

IsiKemasan Varchar 5 Isi kemasan

JenisKemasan Varchar 10 Jenis kemasan

Satuan Varchar 5 Satuan dalam kemasan

HargaObat Int Harga obat

KeteranganObat Varchar 200 Keterangan tentang obat

6. Nama Tabel : Master_Periode

Primary Key : BulanPeriode

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data periode

Tabel 3.9 Master Periode

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDPeriode Varchar 5 Kode periode

BulanPeriode Varchar 50 Periode bulan tahun

7. Nama Tabel : Master_Strain

Primary Key : Strain

Foreign Key : -

(48)

Tabel 3.10 Master Strain

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDStrain Varchar 5 Kode strain

Strain Varchar 50 Nama jenis DOC

8. Nama Tabel : StandarPakan

Primary Key : Umur

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan standar pemberian pakan berdasarkan umur

Tabel 3.11 Standar Pakan

Field Tipe Ukuran Keterangan

Umur Int Umur ayam

StandarPakan Varchar 5 Standar pemberian pakan

9. Nama Tabel : StandarObat

Primary Key : Umur

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan standar pemberian pakan berdasarkan umur

Tabel 3.12 Standar Obat

Field Tipe Ukuran Keterangan

Umur Int Umur ayam

(49)

Dosis Varchar 10 Dosis Pemberian Obat

10.Nama Tabel : DOC

Primary Key : IDDoc

Foreign Key : BulanPeriode, IDKaryawan, IDKandang, IDSupplier,

Strain

Fungsi : Menyimpan data DOC masuk

Tabel 3.13 Doc

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDDoc Varchar 10 Kode Doc

IDPeriode Varchar 50 Kode Periode bulan produksi

IDKandang Varchar 5 Kode kandang

IDKaryawan Varchar 5 Kode karyawan

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

Tgl_Produksi Datetime Tanggal awal produksi

IDStrain Varchar 5 Kode Strain

AyamMasuk Int Jumlah anak ayam masuk

HargaDOC Int Harga beli anak ayam

TotalBeli Int Total pembelian anak ayam

11.Nama Tabel : Recording

Primary Key : IDRecording

Foreign Key : IDProduksi, IDObat, IDPakan, Umur

(50)

Tabel 3.14 Recording

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDRecording Varchar 10 Kode pencatatan

IDDOC Varchar 10 Kode Doc

IDObat Varchar 5 Kode obat

IDPakan Varchar 5 Kode pakan

Umur Int Umur Ayam

TglCatat Datetime Tanggal Pencatatan

AktualPakan Decimal 10 Aktual Pemberian Pakan

Bobot Int Berat badan ayam per ekor

TotalBiayaPakan Int Jumlah biaya pakan per hari

Vitamin Varchar 50 Nama vitamin

DosisVitamin Int Dosis pemberian vitamin

Vaksin Varchar 50 Nama vaksin/obat

DosisVaksin Int Dosis pemberian

Mati Int Jumlah ayam mati

Afkir Int Jumlah ayam afkir

TotalMatiAfkir Int Total seluruh ayam mati dan afkir

SisaAyamHidup Int Sisa ayam yang masih hidup

Mortalitas Decimal 10 Hasil Perhitungan Mortalitas

FCR Decimal 10 Hasil Perhitungan Konversi Pakan

(51)

12.Nama Tabel : Panen

Primary Key : No_DO

Foreign Key : IDProduksi, IDCustomer

Fungsi : Menyimpan data pemanenan

Tabel 3.15 Panen

Field Tipe Ukuran Keterangan

No_DO Varchar 5 Kode Daftar Timbangan

IDDOC Varchar 10 Kode Doc

Tgl_Panen Datetime Tanggal panen

JumlahPanen Int Jumlah panen ayam

JumlahBerat Decimal 10 Jumlah berat ayam

HargaJual Int Harga jual ayam

TotalPenerimaan Int Total penerimaan penjualan

BiayaDOC Int Biaya pembelian DOC

BiayaPakan Int Biaya pembelian pakan

BiayaGaji Int Biaya gaji karyawan

BiayaObat Int Biaya obat, vitamin vaksinasi

BiayaSekam Int Biaya pengadaan sekam

BiayaListrik Int Biaya listrik

BiayaSusut Int Biaya penyusutan peralatan

BiayaLain Int Biaya lain-lain

(52)

PenjualanKotoran Int Penjualan kotoran ayam

PenjualanKarung Int Penjualan karung pakan

PenjualanKardus Int Penjualan kardus DOC

Pendapatan Int Total pendapatan

3.2.5 Desain Input/Output

Desain input/output dapat dibuat sebelum membuat interface yang

sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai pembuatan interface program

yang sesuai dengan kebutuhan user. Apabila desain ini sudah cukup user friendly

dengan user maka selanjutnya dapat dibuat programnya sehingga apabila program

digunakan oleh user, user akan menemukan kemudahan dalam menggunakan

program ini. Namun apabila desain yang dibuat kurang diminati oleh user maka

desain dapat diubah sebelum bertindak pada pembuatan program. Dalam aplikasi

ini terdapat beberapa desain input dan output:

A. Desain Input

Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna

kepada sistem yang kemudian akan disimpan dalam database.

A.1 Form Master Kandang

Desain form master kandang berfungsi untuk menginputkan data kandang,

(53)

Gambar 3.11 Form Master Kandang

A.2 Form Master Karyawan

Desain form master karyawan berfungsi untuk menginputkan data

karyawan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Form Master Karyawan

A.3 Form Master Supplier

Desain form master supplier berfungsi untuk menginputkan data supplier,

(54)

Gambar 3.13 Form Master Supplier

A.4 Form Master Pakan

Desain form master pakan berfungsi untuk menginputkan data pakan,

adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Form Master Pakan

A.5 Form Master Obat/Vaksin

(55)

obat-obatan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Form Master Obat/Vaksin

A.6 Form Master Periode

Desain form master Periode berfungsi untuk menginputkan periode bulan

tahun awal masa produksi, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Form Master Periode

A.7 Form Pencatatan Doc Masuk

(56)

dilakukan pada awal masa pemeliharaan, adapun desainnya dapat dilihat pada

Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Form DOC masuk

A.8 Form Pencatatan Harian

Desain form Pencatatan Harian (recording) berfungsi untuk menginputkan

data pencatatan yang dilakukan setiap hari. Data pencatatan meliputi tanggal

pencatatan, umur, jenis pakan, aktual pemberian pakan, bobot ayam, dan jumlah

ayam mati/afkir serta melakukan proses perhitungan FCR. Adapun desainnya

(57)

Gambar 3.18 Form Pencatatan Harian

A.9 Form Panen

Desain form panen berfungsi untuk memproses data produksi yang telah

berakhir masa pemeliharaannya, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar

(58)

Gambar 3.19 Form Panen

B. Desain Output

Desain output adalah bagian dari hasil dari form-form yang akan dibangun

untuk mendukung pembuatan program Sistem Informasi Recording dan

Monitoring Ayam Broiler ini. Berikut adalah desain output tersebut:

B.1 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)

Untuk memudahkan melihat tingkat efisiensi pakan pada tiap kandang

maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak

membuat keputusan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, karena semakin

rendah angka FCR semakin baik kualitas pakan karena lebih efisien (dengan

pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi) . Adapun desain grafiknya

(59)

Gambar 3.20 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)

B.2 Grafik Mortalitas/Afkir

Untuk memudahkan melihat tingkat kematian pada tiap kandang maka

akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak untuk

membuat keputusan untuk mengevaluasi dan mencari penyebab kematian ayam

(60)

Gambar 3.21 Grafik Mortalitas/Afkir

B.3 Grafik Indeks Produksi (IP)

Untuk memudahkan melihat tingkat performa produksi pada tiap kandang

maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak

untuk mengetahui nilai yang diperoleh selama masa produksi, semakin besar nilai

yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak.

(61)

Gambar 3.22 Grafik Indeks Produksi

B.4 Laporan Laba Rugi

Untuk memudahkan melihat tingkat keuntungan yang diperoleh pada tiap

kandang maka akan ditampilkan dalam bentuk laporan laba-rugi yang akan

memudahkan peternak untuk mengetahui total keuntungan yang diperoleh.

(62)

Gambar 3.23 Laporan Laba Rugi

3.2.6 Desain Uji Coba

Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwasannya aplikasi telah dibuat sesuai dengan kebutuhan, hasil atau tujuan yang diharapkan. Kekurangan atau kelemahan aplikasi pada tahap ini akan dievaluasi sebelum

diimplementasikan secara nyata.

A. Desain Uji Coba Fitur Dasar Sistem

Desain uji coba fitur dasar sistem ini dilakukan dengan menggunakan

Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba

untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

A.1 Desain Uji Coba Pencatatan DOC Masuk

(63)

dan menentukan keberhasilan dari obyek-obyek yang ada dalam desain form DOC masuk.

Tabel 3.16 Data DOC Masuk

Nama Field Data-1 Data-2

IDDoc D0017 D0016

IDPeriode P0011 P0011

IDKandang KD004 KD001

IDKaryawan K0001 K0004

IDSupplier S001 S004

Tgl_Produksi 2014-09-12 2014-09-02

IDStrain ST006 ST006

JML_AyamMasuk 10000 10000

HargaDOC 600 600

BeratDOC 50 50

Tabel 3.17 Test Case DOC Masuk

Tujuan Input Output Diharapkan

Tambah data baru ke DOC masuk dan mengubah status

kandang dari “Kosong”

A.2 Desain Uji Coba Maintenance Standar Pakan

Proses maintenance standar pakan adalah proses untuk penyimpanan data standar pakan, perubahan standar pakan yang telah tersimpan sebelumnya. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari obyek-obyek yang ada dalam desain form standar pakan.

Tabel 3.18 Data Standar Pakan

Nama Field Data-1 Data-2

Umur 1 2

(64)

Tabel 3.19 Test Case Standar Pakan Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

1 Tambah data

Standar_pakan=3 di ubah 2 kemudian menekan tombol

A.3 Desain Uji Coba Perhitungan

Proses perhitungan adalah proses untuk menghitung persentase tingkat performa ayam per kandang. Proses ini bertujuan mengetahui nilai FCR, mortalitas dan indeks produksi.

Tabel 3.20 Data Perhitungan

Nama Field Data-1 Data-2

IDRECORDING RC172 D0016

IDPAKAN R001 R001

UMUR 36 36

IDOBAT - -

TGLCATAT 2013-07-16 2014-05-15

AKTUALPAKAN 16 17

BOBOT 1982 1982

MATI 10 10

AFKIR 0 0

SISAAYAMHIDUP 9751 9751

Tabel 3.21 Test Case Perhitungan

Tujuan Input Output Diharapkan

(65)

61 4.1Implementasi

Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang Unggas.

Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu kebutuhan sistem. Sesuai dengan kebutuhan untuk merancang sistem diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler ini memerlukan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan minimum perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini adalah:

1. Processor Intel Celeron, Pentium IV, atau di atasnya.

2. Memory 1Gb atau lebih.

(66)

4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768. 5. Mouse, dan keyboard.

6. Ponsel berbasis JME dengan CLDC 1.1 dan MIDP 2.0.

4.1.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional, atau

diatasnya .

2. Database untuk sumber data menggunakan MySQL.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan Java Micro Edition dan pemrograman PHP.

4. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.

5. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2003.

6. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.

4.1.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Pengembangan aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang Unggas membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun

tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah:

1. Install sistem operasi Microsoft Windows Xp Professional. 2. Import database broiler.sql ke MySQL.

3. Upload aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang

(67)

4.1.2 Pembuatan Program

Pada bagian implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi, dan fungsi kontrol dalam aplikasi.

4.1.2.1 Halaman Login

Halaman login yang terdiri dari form login digunakan untuk masuk ke aplikasi, user yang login juga harus terdaftar dalam database. Untuk masuk ke aplikasi user diminta memasukkan username dan passwordnya jika user tidak terdaftar maka aplikasi tidak akan dapat dijalankan. Ada 2 tingkatan hak akses

user dalam program ini, yaitu sebagai :

1. Admin

2. Operator Kandang

Menu utama yang akan muncul dan halaman yang bisa diakses oleh user tergantung kepada tingkatan hak akses user tersebut. Adapun tampilan dari form

login dapat dilihat pada Gambar 4.1.

(68)

4.1.2.2 Menu Utama

Pada form utama terdapat beberapa menu yaitu menu master, pencatatan dan laporan. Form utama rancang bangun sistem informasi budidaya ayam broiler juga menampilkan daftar ayam yang siap untuk dipanen dan daftar pemberian vaksin sehingga user dapat mengetahui ayam mana yang siap panen dan ayam mana yang harus diberi vaksin seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Menu Utama

Pada bagian sebelah kiri pada form ini terdapat menu yang merupakan navigasi utama pada aplikasi. Didalam menu terdapat beberapa sub menu yang berfungsi untuk menampilkan proses-proses yang akan dilakukan.

1. Menu Master terdiri dari empat sub menu yaitu sub menu master Kandang yang digunakan untuk menampilkan form master Kandang, sub menu master Pakan digunakan untuk menampilkan form master Pakan, sub menu master

Supplier digunakan untuk menampilkan form master Supplier, dan sub menu

(69)

2. Menu Pencatatan terdiri dari tiga sub menu yaitu sub menu Doc Masuk yang digunakan untuk menampilkan form Doc Masuk, sub menu Pencatatan Harian yang digunakan untuk menampilkan form Pencatatan Harian, dan sub menu Pemanenan yang digunakan untuk menampilkan form Pemanenan.

3. Menu Laporan terdiri dari empat sub menu yaitu sub menu laporan laba-rugi yang digunakan untuk melihat jumlah laba yang telah diperoleh peternakan, sub menu laporan FCR yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemberian pakan, sub menu mortalitas untuk menampilkan tingkat mortalitas ayam, sub menu indeks produksi yang digunakan untuk menampilkan laporan indeks produksi daging ayam.

4.1.2.3 Menu Master

Dalam menu master terdiri dari sub menu supplier, karyawan, kandang, pakan, obat, dan periode. Adapun penjelasan sub menu dari menu master adalah sebagai berikut:

A. Master Kandang

(70)

Gambar 4.3 Form Master Kandang

B. Master Karyawan

Sub master karyawan digunakan untuk mendata karyawan yang bekerja dalam peternakan. Setiap karyawan memiliki jabatan dan tugas yang berbeda. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.4.

(71)

C. Master Obat

Sub menu master obat merupakan menu form yang berfungsi untuk menyimpan data O.V.K (Obat, Vaksin, Kimia) yang tergolong menjadi obat-obatan atau antibiotik, vaksin aktif dan inaktif, desinfektan atau insektisida, serta vitamin yang digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit dengan menumbuhkan sistem kekebalan tubuh ayam melalui vaksinasi. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form Master Obat

D. Master Pakan

(72)

Gambar 4.6 Form Master Pakan

E. Master Periode

Sub menu master periode merupakan menu form yang digunakan untuk menentukan periode awal masa produksi. Periode ditentukan berdasarkan bulan dan tahun. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.

(73)

F. Master Supplier

Sub master supplier digunakan untuk mendata supplier yang menyuplai kebutuhan dalam proses produksi peternakan. Supplier ini memproduksi hasil barang yang berupa DOC atau anak ayam, pakan, serta OVK (Obat, Vaksin, Kimia). Dalam satu supplier bisa memproduksi ketiga jenis hasil produk tersebut. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Form Master Supplier

4.1.2.4 Menu Pencatatan

Dalam menu pencatatan terdapat sub menu Doc masuk, Pencatatan Harian, dan Pemanenan. Pada menu transaksi ini digunakan untuk melakukan proses awal produksi selanjutnya dilakukan pencatatan perkembangan tiap harinya sampai dengan melakukan pemanenan ayam yang telah memasuki masa akhir panen. A. Sub Menu DOC Masuk

(74)

Gambar 4.9 Form DOC Masuk

B. Sub Menu Pencatatan Harian

Sub menu pencatatan harian digunakan untuk mencatat perkembangan ayam, jumlah konsumsi aktual pakan, pemberian vaksinasi terhadap ayam, mencatat data ayam yang mati/afkir, dan juga menghitung mortalitas, FCR, indeks produksi ayam. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.10

(75)

C. Sub Menu Pemanenan

Sub menu panen digunakan untuk mencatat data ayam panen yang dilakukan setiap pemanenan ayam. Pada saat proses pemanenan selesai dilakukan, maka produksi untuk kandang tersebut telah berakhir dan siap untuk melakukan produksi berikutnya. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Form Pemanenan

4.1.2.5 Menu Laporan

Menu laporan digunakan untuk melaporkan secara singkat tentang kinerja peternakan dan hasil produksinya, menu ini terdiri dari beberapa sub menu yaitu:

Feed Convertion Ratio (FCR), Laporan Mortalitas, Laporan Indeks Produksi dan

(76)

A. Feed Convertion Ratio (FCR)

Sub menu FCR digunakan untuk menunjukkan/menampilkan data dalam bentuk grafik mengenai perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat ayam yang didapat. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)

FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan (kg)

dengan bobot ayam yang dihasilkan (kg). Seperti pada Gambar 4.12 ayam yang

berumur 1 hari memiliki bobot masing-masing 50 gr atau 0.05 kg, jika jumlah

ayam sebanyak 9988 ekor maka bobot totalnya adalah 499.4 kg dan pakan yang

diberikan sebanyak 2 zak (1 zak 50 kg). dari perbandingan jumlah pakan dan

bobot total ayam maka diperoleh nilai FCR 0.20.

Dengan FCR peternak bisa mendeteksi adanya kebocoran atau pencurian

yang terjadinya di kandang dengan cara :

1. Jika FCR tinggi, ayam terlihat sehat dan mortalitas rendah, kemungkinan

(77)

mengeluarkan pakan dari kandang, tetapi bisa juga dengan menitipkan DOC

untuk numpang makan, pemanas, vaksin dan obat-obatan. Ayam segera

dikeluarkan dari kandang begitu peternak mengeluarkan jadwal penangkapan

ayam.

2. Jika FCR tinggi, ayam terlihat sehat, tetapi kematian tinggi diakhir minggu

pemeliharaan, peternak wajib curiga ayamnya dicuri.

3. Jika FCR rendah, ayam sehat, tetapi ayam yang ditangkap untuk dijual kurang

atau mortalitas tinggi, kemungkinan DOC yang dicuri.

B. Mortalitas/Afkir

Sub menu mortalitas/afkir digunakan untuk menampilkan grafik mengenai tingkat kematian dan pengafkiran ayam yang dihitung dalam persentase. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.13.

(78)

Tingkat kematian atau mortalitas didapat dari perhitungan persentase antara total ayam mati dan dengan ayam masuk. Seperti pada Gambar 4.13 di atas jumlah ayam yang mati dan afkir pada umur 1 hari sebanyak 142 ekor sedangkan ayam masuk atau jumlah DOC pertama kali dipelihara sebanyak 10000 ekor, maka diperoleh tingkat mortalitas ayam pada umur 1 hari sebesar 1.42%.

C. Indeks Produksi

Sub menu indeks produksi merupakan cermin dari penampilan produksi ayam broiler, semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Grafik Indeks Produksi

(79)

dikalikan dengan FCR. Seperti pada Gambar 4.14 di atas ayam umur 18 hari memiliki bobot rata-rata 0.658 kg, prosentase ayam hidup 69.93% dan nilai FCR

sebesar 1.31, maka diperoleh nilai indeks produksinya adalah 195.

D. Laporan Laba Rugi

Sub menu laporan laba-rugi digunakan untuk melaporkan hasil pendapatan yang diperoleh dari produksi ayam selama periode tertentu. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Form Laporan Laba-Rugi

4.2 Evaluasi Sistem

(80)

karena itu diperlukan beberapa perbaikan agar sistem tersebut berjalan baik dan benar.

Pada tahap evaluasi ini digunakan cara blackbox testing dan membandingkan hasil perhitungan secara manual dengan hasil perhitungan dengan menggunakan sistem ini.

4.2.1 Uji Coba Sistem A. Black box Testing

Pada Black Box testing ini, penulis membatasi pada tiga form saja, yaitu form pencatatan harian, form panen dan form grafik. Tabel berikut merupakan tabel Black Box Testing yang penulis lakukan terhadap sistem ini.

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Black Box Testing

No Kriteria Target Hasil

1 Proses input

data master

User mampu Menginputkan data master

dengan benar

User mampu melakukan pencatatan

terhadap ayam broiler untuk setiap harinya.

User dapat melihat hasil perhitungan

performa dari kandang yang dilakukan

User dapat mengetahui keuntungan

yang didapat dari produksi yang telah

User mampu mengetahui tingkat indeks

produksi yang dilakukan pada setiap akhir periode pemanenan.

User mampu mengetahui tingkat

konsumsi yang diberikan pada setiap hari.

User mampu mengetahui tingkat

kematian dan pengafkiran ayam yang terjadi selama masa produksi.

(81)

Dari hasil uji coba melalui black box testing diatas terhadap sistem informasi pencatatan diatas menunjukkan bahwa sistem telah sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil uji melalui black box testing diharapkan akan meminimalkan kesalahan user dalam mengisikan form-form pada aplikasi tersebut.

B. Perhitungan Hasil Panen Secara Manual dan Sistem

Pada evaluasi yang kedua ini, penulis akan membandingkan perhitungan hasil panen secara manual dengan sistem. Berikut ini adalah data pemeliharaan ayam broiler pada PS. Bintang Unggas dengan DOC masuk pada periode Agustus 2014.

Testing akan dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan manual

lewat aplikasi Microsoft Excel dengan perhitungan secara sistem melalui penggunaan Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler.

Tabel 4.2. Perhitungan Performa Manual Excel.

(82)

Gambar

Gambar 3.1 Document Flow  Budidaya Ayam Broiler
Gambar 3.2 Gambaran Sistem
Tabel 3.1 Standar mortalitas
Tabel 3.2 Standar FCR
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan interview dengan Dekan, Sekretaris Jurusan, Administrasi Jurusan dan Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya disimpulkan bahwa pada sistem

Mereka dapat menulis tentang lirik, video klip, alasan memilih, arti, suka atau tidak suka, musik dan lagu yang disukai dalam bahasa Inggris, serta pendapat lain yang ma-

Berdasarkan data hasil, penambahan Tinopal 0,5% pada beberapa konsentrasi NPV yang diper- lakukan pada instar 4, dan 5 dibandingkan dengan kontrol pada masing-masing instar,

Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah cross-sectional dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat

Jurnal Transportasi adalah jurnal ilmiah di bidang ilmu transportasi yang diterbitkan tiga kali setahun oleh Forum Studi Transportasi antar-Perguruan Tinggi

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi dengan menerapkan

Perancang web umumnya disarankan untuk tetap pada penggunaan warna-warna &#34;aman-web&#34; dalam situs web mereka; akan tetapi warna dengan kedalaman 8-bit

Tujuan penelitian ini adalah untuk menje- laskan pengaruh ekstrak hipofisis ikan mas (be- sar dosis dan frekuensi penyuntikan) terhadap perkembangan gonad ikan sidat (Anguilla