• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Bagi Tenaga Kerja (2006)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Standar Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Bagi Tenaga Kerja (2006)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

セ@

62 02 Ind

0]

s

5tandar

Pemerik§aan Ke§ehatan Jiwa

8agi Tenaga Kerja

Departemen Kesehatan RI

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa

b

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik INDONE S IA

SEHAT

(3)

セ@

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan 362.2

Ind

s

Indonesia. Departemen Kesehatan R.I . Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa

Standar pemeriks.aan kesehatan jiwa bagi tenaga kerja - Jakarta . Departemen Kesehatan

(4)

KEPUSTAKAAN

1. Departemen Tenaga kerja dan Transmigrasi 1979 Pencegahan Kecelakaan Kerja (terjemahan dari buku Accident Prevention I LO Geneva 1970)

2. Departemen Tenaga Kerja , Direktorat Jenderal pembinaan Dan Penempatan Tenaga Kerja , Direktorat Informasi Dan Perencanaan Tenaga kerja , Kamus Jabatan Depnaker, Jakarta 1989/1990

3. Departemen Kesehatan RI 1992 Undang-Undang Nomor 23 Tentang Kesehatan

4. Departemen Kesehatan RI Tahun 1993 PPDGJ III

5. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1997 Tentang Ketenaga Kerjaan dan Penjelasan , Penerbit : Cv. Izufa Gempita

6. Departemen Kesehatan RI Tahun 2002 , Pedoman Pelayanan Bagi Dokter Perusahaan

7. Departemen kesehatan RI Tahun 2003, Promosi Kesehatan Di Perusahaan

8. Departemen Kesehatan RI Tahun 2003, Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja

9. Departemen Kesehatan RI 2004 ; Sistim Kesehatan Nasional

10. Undang-Undang RI nomor 39 Tahun 2004 Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Di Luar Negeri

111. Departemen Kesehatan RI , Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Dasar Di Puskesmas

36

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik , intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain . Makna kesehatan jiwa ,mempunyai sifat-sifat yang harmonis dan memperhatikan semua segi dalam kehidupan manusia dan hubungan dengan manusia lain.

Masalah kesehatan jiwa semakin di rasakan keberadaannya di segala sektor kehidupan , termasuk dalam penempatan tenaga

ォ・イ セ 。 N@

Dengan semakin berkembangnya pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia makin penting pula peran psikiatri dalam bidang pengelolaan sektor tenaga kerja . Hal ini di sebabkan oleh karena untuk mencapai produktivitas yang optimal di butuhkan tenaga kerja yang berjiwa sehat, sedangkan gangguan atau penyakit jiwa pada tenaga kerja merupakan salah satu sumber menurunnya prestasi dan produktivitas kerja .

(5)

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung upaya penyusunan , pambahasan dan penyempurnaan buku pedoman ini, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk kita semua .

Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa

/

Dr. G. Pandu Setiawan, SpKJ

NIP 140058259

BAB VI

ENUTUP

Kesehatan jiwa bagi pekerja sangat diperlukan, karena sebagai pekerja yang baik memerlukan aktivitas fisik dan mental. Oleh karena itu diperlukan kesehatan yang prima baik rohani maupun jasmani , karena gangguan jiwa akan mempengaruhi pekerjaan yanng akan dilakukan ditempat kerjanya . Pelaksanaan kesehatan jiwa dilaksanakan secara terpadu berkesinambungan, bekerjasama dengan berbagai sektor terkait .

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan buku pedoman "Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Bagi Tenaga Kerja " dengan tujuan meningkatkan pengetahuan petugas dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa pada calon tenaga kerja/ tenaga kerja . Dengan pedoman ini diharapkan penanganan kesehatan jiwa dapat lebih ditingkatkan .

(6)

8. Bila anda merasa stres; lakukanlah pekerjaan yang and a senangi

9. Bicarakan masalah and a dengan seseorang yang dapat anda percaya

10. Belajar dari pengalaman untuk memecahkan masalah .

11. Binalah hubungan silaturahmi.

12. Tingkatkan iman dan takwa .

Mengupayakan keseimbangan j l wa dengan menyesuaikan penempatan tenaga kerja selaras dengan bakat dan kemampuannya

KATA SAMBUTAN

DIREKTUR JENDfiRAL BI,NA

PELAYANAN MEDIK

Dengan makin berkembangnya pembangunan dan industrialisasi , diiringi pula dengan pertumbuhan kawasan perkotaan baru , Perubahan dan pola kehidupan dan lapangan kerja agraris menuju industrialisasi , telah menimbulkan masalah kesehatan baru yang erat hUbungannya dengan lingkungan kerja dan yang terkait dengan aktivitas kerja serta kesibukannya dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari, sementara itu landasan pengetahuan yang luas dan sikap mental masyarakat dirasakan belum cukup kuat. Untuk itu peran psikiatri dalam bidang pengelolaan sektor tenaga kerja makin diperlukan. Hal ini disebabkan oleh karena untuk dapat mencapai produktivitas yang optimal dibutuhkan tenaga kerja yang berjiwa sehat, sedangkan gangguan atau penyakit jiwa pad a tenaga kerja merupakan sumber masalah produktivitas kerja .

Masalah kejiwaan biasanya jauh lebih kompleks daripada masalah penyakit fisiko Banyak sekali faktor yang ikut berperan dalam tercetusnya suatu gangguan jiwa, ditandai dengan keluhan dan gejala-gejala yang seringkali dapat mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari bahkan dapat menurunkan prestasi dan produktivitas kerja .

(7)

Oi sisi lain pengetahuan dan kemampuan petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan terhadap masalah kesehatan jiwa secara baik dan benar masih terbatas , sehingga dengan demikian diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya antara lain dengan memberikan buku pedoman yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Saya menyambut baik dengan penerbitan buku " Standar Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Bagi Tenaga Kerja " ini , mengingat besarnya jumlah tenaga kerja yang mengalami masalah kesehatan jiwa .

Saya berharap, buku ini dapat digunakan sebaga i salah satu acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa bagi calon

エ・ョ。ァ。ォ・セ。ィ・ョ。ァ。ォ・セ。 N@

Oirektur Jenderal Bina Pelayanan Medik Oepartemen Kesehatan RI

<::::::

ML@

Farid W Husain NIP. !30 130808593

SEPERTI APA RASANYA STRES ?

1. Sakit kepala , sakit daerah leher bagian belakang .

2. Tidur merasa tidak nyaman .

3 . Suka makan , karena kompensasi kepada makanan atau

tidak suka makan/nafsu makan menurun .

4. Selalu ragu da,lam bertindak dan sulit memutuskan sesuatu.

5. Mudah tersinggung sering marah-marah .

6 . Cemas

7. Cenderung menyalahkan orang lain 8. Sulit tidur Iinsomnia

BEBERAPA CARA UNTUK MENGATASI STRES DAN MENCAPAI JIWA YANG SEHAT

1. Pelihara kesehatan anda , kesehatan yang buruk merupakan stressor

2. Rencanakan masa depan dengan lebih baik

3. Hindari membuat beberapa keputusan besar sekaligus karena setiap perubahan menimbulkan stres

4. Ubahlah sesuatu yang dapat diubah dan terimalah sesuatu yang tak dapat dirubah

5. Berbuatlah sesuai dengan minat anda

6. Berpikir positif

7. Mengurangi ketegangan dengan relaksasi , menenangkan pikiran , berzik ir

(8)

• • .. ' •• r ..

tidak tahu bahwa penyakit yang dideritanya di sebabkan oleh stres .

Penyakit fisiklbadaniah yang sering ada hubungan dengan stres antara lain :

1. Kulit - Alergi

2. Otot dan tulang - Arthritis rematoid

- Nyeri otot

- Nyeri send i

3 . Kepala - Migrain yang sering

muncul

- Vertigo - Sulittidur - Nyeri otot - Nyeri sendi

4 . Saluran pernafasan - Asma bhronkiale

5 . Jantung dan pembuluh darah - Hipertensi

- Sakit kepala- vaskuler

6 . Saluran pencernaan - Sind rom makan)

- Disfagia (kesakitan

menelan)

Stres yang terlalu berat atau stres yang berlangsung lama, dapat menimbulkan reaksi negatif, sehingga timbul keluhan pada orang tersebut.

Stres dalam kehidupan tidak dapat dihindari , yang penting bagaimana anda menghadapi stres tanpa terkena dampak yang merugikan .

DAFTAR lSI

KATA PENGANTAR ... .... ... .. ... .. .. ... ... .... .... ... ... . ... ... .. .

KATA SAMBUTAN ... ... ... .. .... .. ... ... III

DAFTAR lSI

v

TEAM PENYUSUN ... .. ... ... .. ... ... ... .. .... .. ... . VII

BAB I PENDAHULUAN ... .... .. ... 1

A. Latar Belakang ... ... ... . ... . .. . ... .. . ... . 1

B. Tujuan ... ... .. . ... .. ... . ... . ... . .. . 4

C . Landasan Hukum ... ... .. ... . 4

BAB II PENGERTIAN DAN LlNGKUP KESEHATAN JIWA ... ... .. ... ... ... 6

A. Pengertian ... ... .. . ... ... ... .. . ... ... .. .... ... 6

B . Lingkup Kesehatan Jiwa ... .. . .. . .. . ... .. . 9

1. Perkembangan Manusia ... .. . ... ... ... 9

2. Gangguan Jiwa ... '" ... , ... 9

3 . Masalah Psikososial ... ... ... .... ... 12

BAB III PENEMPATAN CALON TENAGA KERJA I TENAGA KERJA ... ... ... ... ... ... ... .. .... .. . .. . ... ... 15

BAS IV PELAYANAN KESEHATAN JIWA BAGI CALON TENAGA KERJA I TENAGA KERJA ... ... ... ... ... ... 19

(9)

BABV PEMBINAAN KESEHATAN JIWA BAGI CALON TENAGA KERJAI

TENAGA KERJA ... ... ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ... .. . A . PROMOSI KESEHATAN 01 TEMPAT

KERJA ... ... ... ... ... ... .. . ... B. PROMOSI KESEHATAN JIWA

01 TEMPAT KERJA ... .... .. ... ... .. 27

27

28

BABVI PENUTUP

35

KEPUSTAKAAN 36

dampak yang kurang baik bagi pekerja itu sendiri , seperti munculnya penyakit fisik/badaniah yang sebenarnya di sebabkan stres yang dialaminya . Stres di tempat kerja memang sulit untuk dihindari , oleh karena itu yang paling penting adalah bagaimana mengelola stres itu . Untuk mengelola stres dengan baik, haruslah di ketahu,i sumber penyebab stres tersebut.

Sumber stres di tempat kerja dapat di kelompokan menjadi dua bag ian yaitu :

1. Faktor Internal

Yaitu faktor dari dalam pekerja itu sendiri misalnya : kurang percaya diri dalam melakukan pekerjaan , kurangnya kemampuan atau ketrampilan dalam melakukan pekerjaan dan sebagainya .

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor lingkungan kerja yang mencakup fisik dan sosial (masyarakat kerja) Lingkungan fisik yang sering menimbulkan stres antara lain tempat kerja yang tidak hygienis ,kebisingan yang tinggi dan sebagainya . Sedangkan lingkungan sosial yang sering menimbulkan stres antara lain : persaingan kerja yang tidak sehat, pimpinan/majikan yang otoriter.

Oileh karena itu untuk mencegah terjad inya kedua hal tersebut perlu adanya perhatian yang serius sehingga kerugian yang muncul akibat stres dapat di tekan seminimal mungkin.

Banyak penyakit fisik/badaniah yang sebenarnya di sebabkan oleh stres, namun kebanyakan seseorang sering

(10)

Meningkatkan kesehatan kerja

Mengurangi rasa jenuh/bosan dan monoton

Semua orang tentu mempunyai keinginan untuk memiliki jiwa sehat, apa yang dapat kita lakukan ?

Dalam kehidupan kita sehari-hari setiap perubahan dapat menimbulkan stres . Perubahan tersebut dapat terjadi antara lain di rumah tangga, pekerjaan, tanggung jawab, kesehatan , keuangan, hubungan dengan lingkungan, suhu dingin atau panas, kelelahan fisik dan lain-lain.

Tetapi ada sebagian orang yang tidak mengalami dampak dari stres tersebut.

Reaksi seseorang terhadap stres tidak selalu negatif, tergantung dari bagaimana dia memandang stres tersebut.

• Reaksi positif dari stres dapat merupakan energi penggerak

dan memotivasi orang untuk berusaha. Jadi stres dapat mendorong anda untuk berusaha lebih baik lagi, misalnya :

Latihan fisik sewaktu berolah raga Menimbulkan kesegaran jasmani

Kegagalan yang dialami memacu untuk berusaha dengan lebih baik

• Reaksi negatif akan merugikan , bahkan dapat menimbulkan

gangguan dalam kehidupan sehari-hari , misalnya : Frustasi dan ketegangan emosi

Kesulitan memusatkan pikiran/perl,atian Gangguan kesehatan jasmani

Gangguan po ra istirahatltidur berupa sulit tidur.

Hal yang erat hubungannya dengan dengan gangguan kesehatan jiwa di tempat kerja adalah stres di tempat kerja. Keadaan stres yang dialami pekerja dapat memberikan

TEAM PENYUSUN

1. Dr. G. Pandu Setiawan, SpKJ (Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa )

2. Dr. Henny Riana, SpKJ ( RS POLRI DR. Sukanto Jakarta)

3. Dr. Laurentius Panggabean, SpKJ (Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa )

4. Sudrajad, SE ( Disnaker Dan Trans . Provo DKI Jakarta)

5. Drs . Paima F. Pandiangan (Disnaker Dan Trans. Provo DKI Jakarta)

6. Dr. Muzakir ( Depnaker Dan Transmigrasi)

7. Drg . Tuti Budari,ni , MPH (Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa )

8. Muhastiningsih, SKM (Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa)

9. Dr. Bambang Tarupolo (Pusat Kesehatan Kerja Oepkes RI ). 10. Bayu Aji (Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI )

(11)

Fokus program promosi kesehatan jiwa di tempat kerja, bermanfaat selain untuk meningkatkan derajat kesehatan mental dan produktivitas kerja, juga dapat mencegah permasalahan kejiwaan para pekerja . Masalah kesehatan jiwa memang telah lama diabaikan , padahal dampak masalah kesehatan jiwa sangat besar, mulai dari hilangnya hari produktif, biaya perawatan yang harus dikeluarkan , sampai ke stigma, pengucilan , dan diskriminasi yang harus di tanggung penderita dan keluarga. Beban yang ditimbulkan penyakit jauh melebihi penyakit lain seperti kanker, gangguan jantung maupun infeksi seperti tuberkulosis dan malaria.

Tujuan Promosi Kesehatan Jiwa Oi Tempat kerja

1. Mengembangkan perilaku hidup dan sehat jiwa di tempat kerja.

2. Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman . 3. Meningkatkan produktivitas kerja .

Manfaat Promosi Kesehatan Jiwa Oi tempat Kerja

1. Bagi Tempat Kerja :

Meningkatkan moral pekerja

Meningkatkan keselamatan kerja ditempat kerja

m・ョゥョァセ。エォ。ョ@ produktifitas Menurunkan biaya kesehatan 2. Bagi Pekerja

Lingkungan tempat kerja yang sehat dan nyaman - Meningkatkan rasa percaya diri

- Menurunkan terjadinya stres Meningkatkan semangat kerja

Meningkatkan kemampuan pencegahan terhadap penyakit jiwa

(12)

B. PROMOSI KESEHATAN JIWA 01 TEMPAT KERJA

Adalah suatu upaya pemberdayaan para calon tenaga kerja/ tenaga kerja untuk dapat mengenali masalah yang berkaitan dengan kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara dan meningkatkan serta melindungi kesehatan diri dan lingkungannya .

Oi tempat kerja kemungkinan terdapat tiga sumber utama bahaya potensial kesehatan kerja, yaitu :

1. Lingkungan kerja 2. Pekerjaan

3. Manajemen yang belum terlatih tentang kesehatan dan keselamatan kerja .

Apabila kondisi bahaya potensial dari ketiga sumber utama tersebut dapat diminimalkan, apalagi dieliminasikan , maka pekerja dapat lebih leluasa mewujudkan tanggung jawabnya masing-masing untuk melakukan perawatan diri menuju tingkat kesehatan dan pemeliharaan kesehatan yang setinggi-tingginya .

Tenaga kerja sebagai sumber daya terpenting di tempat kerja wajar

apabila pekerja dijamin aksesnya untuk berpartisipasi dalam program kesehatan kerja yang setinggi-tingginya, juga melindungi pekerja dari kemungkinan pengaruh yang merugikan kesehatan karena bahaya potensial terhadap kesehatan di tempat kerja .

BAB

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada UUO 1945 pasal 28 H ayat 1 disebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Upaya kesehatan jiwa merupakan bag ian integral dari kesehatan , bila kita mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 pada pasal 24 bag ian 7 Tentang kesehatan jiwa menyatakan bahwa :

- Kesehatan jiwa meliputi pemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa, pencegahan dan penanggulangan masalah psikososial dan gangguan jiwa serta penyembuhan dan pemulihan penderita gangguan jiwa.

- Kesehatan jiwa dilakukan oleh perorangan , lingkungan keluarga lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan dan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lainnya.

(13)

Upaya kesehatan jiwa dimulai dari perencanaan berlanjut kepemantauan dan pemeliharaan kesehatan selama bekerja sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara optimal dan efisien dengan memperhatikan 3 faktor kesehatan kerja yaitu : 1. Kapasitas atau kemampuan kerja dani tenaga kerja yang

menyangkut kondisi fisik tenaga kerja antara lain status kesehatan , kualifikasi pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki tenaga kerja

2. Beban kerja

Menyangkut metode kerja untuk peKerjaan fisik atau mental yang dilakukan tenaga kerja . Sedangkan lingkungan kerja yang tidak mendukung merupakan beban tambahan bagi tenaga ker.ia tersebut.

3. Lingkungan kerja

Merupakan beban tambahan, menyangkut kondisi ruangan dan lingkungan sekitarnya dan peralatannya

Ketidakserasian ke 3 (tiga) faktor tersebut diatas dapat mengakibatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan , penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas kerja, sebaliknya keserasian faktor tersebut menjamin tercapainya kesehatan jiwa yang optimal yang pada akhirnya dapat meningkatkan semangat kerja atau motivasi tenaga kerja sekal igus kualitas sebagai tenaga yang handal.

AS V

PEMBINAAN KESEHATAN

AGI CALON 'TENAGA

ERJAI TENAGA KERJA

Pemerintah melakukan pembinaan atas penyelenggaraan dalam \Ipaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa bagi tenag a kerja sesuai dengan kewenangannya .

Pembinaan kesehatan jiwa bagi tenaga kerja dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa bagi tenaga kerja, agar dapat menjaga serta meningkatkan kesehatan dan dapat melakukan upaya hidup sehatjiwa baik sebelum , selama dan sesudah bekerja .

Upaya yang dilakukan dapat berupa :

A. PROMOSI KESEHATAN 01 TEMPAT KERJA

Adalah upaya Promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerj a, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja sehingga mengenali masalah kesehatannya , serta mampu mengatasi , memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannyajuga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat yang pada akhirnya mencapai produktivitas yang tinggi.

(14)

kepada pelayanan yang lebih tinggi agar gangguan jiwa yang diderita dapat ditanggulangi dengan baik . Dalam melakukan rujukan perlu diperhatikan hal berikut : 1. Menilai kemajuan terapi dengan melihat intensitasl

pengurangan gejala :

- Bila gejala berkurang dosis obat ditinjau kembali setelah 2 - 3 bulan.

- Bila gejala meningkat menuju keadaan darurat rujuklah kerumah sakit umum yang mempunyai unit layanan psikiatri .

2. Perhatikan efek sam ping obat misalnya : mual , muntah , jika ada atasi efek samping ini sesuai dengan keluhan dan temuan pemeriksaan fisik , kalau perlu segera rujuk ke Rumah Sakit Jiwa atau Rumah sakit umum yang mempunyai unit pelayanan psikiatri .

3. Jelaskan perihal masalah mental emosional yang dialami dan perlunya makan obat dan kunjungan yang teratur ke poliklinik . Bila tidak bisa dipatuhi dan kesulitan dalam menjalin kerja sama yang baik , pertimbangkan rujukan ke fasilitas layanan ps ikiatri. 4. Pasien dengan kecenderungan bunuh diri ,serta

perilaku yang dapat membahayakan orang lain , gangguan daya ingat, penggunaan obaUzat segera dirujuk ke RSU/RSJ .

Dengan masih berlangsungnya krisis ekonomi yang diikuti dengan banyaknya pengangguran di berbagai daerah di Indonesia , yang disebabkan karena tidak sebandingnya pertumbuhan angkatan kerja dengan lapangan kerja yang tersed ia , para tenaga kerja mancari kerja hingga meninggalkan daerah asalnya , untuk bekerja ke kota bahkan sampai ke luar negeri untuk memperbaiki kehidupannya . Ketrampilan dan persiapan yang kurang memadai serta tidak adanya penyesuaian dengan tempat kerjanya , menjadi salah satu penyebab timbulnya gangguan jiwa .

Menurut The World Health Report 2001, gangguan jiwa dan perilaku dialami kira-kira 25 % dari seluruh penduduk pada suatu masa dari hidupnya , dan leb ih dari 40% didiagnosis secara tidak tepat sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan laboratorium dan pengobatan yang tidak tepat. Rumah Sakit POLRI Raden Said Sukanto Jakarta yang merupakan rumah sakit rujukan bagi tenaga kerja Indonesia yang mengalami masalah kesehatan jiwa setelah kembali dari luar negeri maupun yang akan berangkat ke luar negeri. Kasus yang ditemui di Rumah Sakit POLRI antara lain, tindak kekerasan fisik atau mental oleh majikan dengan dalih tidak mampu bekerja , jam kerja yang panjang , beban kerja yang banyak , hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan jiwa . Pada tahun 2002 kasus depresi (198 kasus), psikosis (96 kasus) yang dirawat di bagian psikiatri RS POLRI RS Sukanto Jakarta .

Untuk menangani kasus yang terjadi pada tenaga kerja maka diperlukan adanya "Pedoman Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Ca/on Tenaga Kerjal Tenaga Kerja", agar tenaga kerja dapat

(15)

terseleksi kesehatannya secara umum maupun kesehatan jiwanya sebelum penempatan di tempat kerja .

B. Tujuan

Sebagai Pedoman dalam pelayanan kesehatan jiwa bagi Calon Tenaga KerjafTenaga Kerja .

c.

Landasan Hukum

1. Amandemen UUD Thn 1945 Pasal28 H tentang hak azasi manusia untuk hidup sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan .

2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, didalam pasal 8 disebutkan bahwa kewajiban pengusaha untuk :

• Memeriksa kesehatan badan , kondisi mutlak dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterima maupun dipindahkan , sesuai dengan sifat pekerjaan yang akan diberikan .

• Memeriksa kesehatan dari semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh perusahaan dan disahkan oleh direktur.

3. Undang-Undang No .23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan , didalam pasal1 ayat 1 disebutkan keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi .

3. Pelayanan Kuratif

• Pelayanan diberikan kepada p ekerja yang sudah mengalami gangguan kesehatan karena pekerjaan . • Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit

umum, gangguan jiwa maupun penyakit akibat kerja .

4. Pelayanan Rehabilitatif

Pelayanan yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan cara mengubah aspek kehidupan sosialnya dalam kaitannya dengan ー・ォ・セ。。ョョケ。@ misalnya : cuti, berlibur, dilakukan rotasi pekerjaan, serta pergantian shift kerja .

Rujukan

Pengertian :

Rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik bila timbul masalah atau kasus, baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang .

Jenis Rujukan

1. Rujukan kesehatan adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.

2. Rujukan medik adalah rujukan yang menyangkut upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Rujukan Kesehatan Jiwa

Pelayanan rujukan dilakukan untuk menangani lebih lanjut gangguan kesehatan jiwa para tenaga kerja yang tidak dapat ditangani di klinik perusahaan . Penderita dirujuk

(16)

diketahui terdapat gangguan jiwa maka dapat dilakukan penanganan khusus atau dirujuk ke rumah sakit setempat atas permintaan dokter perusa naan .

d. Hasil pemeriksaan

Hasil pemeriksaan kesehatan baik umum maupun kesehatan jiwa dapat digunakan untuk dapat ditindak lanjuti berupa terapi atau konsul seperti: pemberian vitamin, pemberian istirahat kerja atau pindah kerja, konsultasi psikiatril psikoterapi.

e.

Riwayat kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja Riwayat kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja termasuk orang tua, serta catatan medis calon tenaga kerja hendaklah dibuat secara sistematis per individu dan disimpan oleh dokter yang memeriksanya, hal ini dapat digunakan untuk memantau kesehatan para calon tenaga kerja/tenaga kerja khususnya dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah kesehatan termasuk masalah gangguan jiwa akibat kerja .

2. Pelayanan promotif

Pelayanan promotif diberikan kepada tenaga kerja yang sehat dengan tujuan untuk meningkatkan etosl kemampuan bekerja, memperbaiki efisiensi dan produktivitas kerja, kegiatannya meliputi :

• Penyuluhan tentang kesehatan jiwa.

• Penyuluhan tentang kebiasaan buruk seperti merokok, tidak minum yang beralkohol, NAPZA (Narkotik Obat 8erbahaya dan ZatAdiktif Lainnya).

• Olah raga secara teratur

セT@

4 . Undang-Undang RI No.13 Tahun 2004 Tentan g ketenagakerjaan

5. Undang-Undang RI No .39 Thn 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Oi Luar Negeri.

6 . Sistem Kesehatan Nasional , Oepkes RI. 2004

(17)

ABII

PENGERTIAN DA

LINGKUP KESEHATAN

,JIWA

A. Pengertian

1. Kesehatan Adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang Ihidup produktif secara sosial dan ekonomi

2. Kesehatan Jiwa Diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan orang lain (Undang-Undang.No . 23!

1992 tentang Kesehatan).

Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis dan memperhatikan semua segi daiam kehidupan manusia dan hubungan dengan manusia iain. Ciri-Ciri orang yang sehat Jiwa antara lain:

• Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya • Mampu menghadapi stres kehidupan yang wajar • Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi

kebutuhan hidupnya.

• Dapat berperan serta dalam !ingkungan hidupnya

ff.

Fungsi:

• Untuk pembinaan kesehatan jiwa calon tenaga kerja, misal untuk membantu para tenaga kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerja .

• Penentuan kelayakan menjadi TKI

• Pemeriksaan ini biasanya dilaksanakan dengan interval satutahun .

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi psikologis pekerja yang erat kaitannya dengan keselamatan kerja. Faktor kelelahan fisik dan beban menta! sangat ber.kaitan dengan pekerjaan yang dihadapi.

1) Kelelahan Fisik

Pekerja yang bekerja melebihi jam kerja perlu mendapatkan perhatian, batas kelebihan jam kerja atau lembur maksimum 40 jam/bulan .

2) Beban Mental

Tergantung dari tenang atau tidaknya pekerja pada pekerjaannya, dan juga ketenangan berfikir, tidak saja tergantung pada situasi lingkungan kerja tetapi kondisi di luar lingkungan tempat kerja sangat mempengaruhi. Untuk mengatasi beban mental tersebut dapat dicarikan pekerjaan yang cocok dengan resiko keci!.

c.Pemeriksaan Kesehatan Khusus I Spesifik

Pemeriksaan kesehatan khusus dapat dilakukan bila ada pekerja mengalami masalah kesehatan jiwa pada waktu bekerja (di tempat kerja) , dan memerlukan tindakan khusus dengan merujuk pada pelayanan kesehatan yang lebih tinggi, misalnya : ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik dan tepat. Bila sudah

(18)

a. Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja (Awal)

Batasan :

• Pemeriksaan tahap awal adalah upaya penilaian status kesehatan jiwa tahap awal terhadap calon tenaga kerja sebagai persyaratan menjadi tenaga kerja.

• Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja untuk calon tenaga kerja/tenaga kerja hendaknya meliputi riwayat medis, pemeriksaan fisik , pemeriksaan kesehatan jiwa, gigi, dan imunisasi. Fungsi :

Pemeriksaan kesehatan awal berfungsi sebagai • Alat penilaian kesehatan jiwa calon tenaga kerja • Alat pembinaan kesehatan jiwa calon tenaga kerja

sehingga dapat diketahui kemampuan , ketrampilan serta bakat tiap individu sehingga dapat disesuaikan dengan beban dan jenis pekerjaan bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja .

b.Pemeriksaan kesehatan berkala Batasan:

Adalah upaya penilaian kesehatan jiwa lanjutan terhadap calon tenaga kerja sebagai dasar pembinaan lanjutan dan penentuan menjadi tenaga kerj a.

Dalam menentukan frekuensi untuk pemeriksaan kesehatan berkala harus disesuaikan dengan usia tenaga kerja , dalam hal ini makin tua usianya sebaiknya makin sering dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala . Batas awal pemeriksaan kesehatan berkala sebai'knya pada usia 30 tahun .

• Menerima baik dengan apa yang ada pad a dirinya • Merasa nyaman bersama orang lain

3. Tenaga Kerja

Adalah setiap orang laki-Iaki ataupun wanita yang mampu melakukan pekerjaan gu na menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

4. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Adalah setiap warga negaralndonesia yang memenuhi syarat- sya rat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah

5. Tempat Kerja

Adalah tiap ruangan atau lapangan , tertutup atau terbuka, bergerak atau tidak bergerak (tetap), dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha.

6. Perusahaan

Adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak milik orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum baik milik swasta maupun milik negara yang memperkerjakan Pekerja / buruh dengan menbayar upah atau imbalan dalam bentuk lain .

7. Perjanjian Kerja

Adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan /atau tertulis , baik untuk

(19)

waktu tertentu maupun untuk waktu yang tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua pihak.

8. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Adalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja dengan pengguna tenaga kerja agar tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan ketrampilanya , serta pengguna tenaga kerja memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan .

9. Pekerja

Adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain . 10. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja

Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan sebelum diterima bekerja, untuk menentukan apakah siap untuk bekerja atau tidak.

11 . Pemberi kerja

Adalah orang , perseorangan , pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain .

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan menetapkan status kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja.

5. meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja .

Pelayanan kesehatan jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja yang akan bekerja didalam negeri maupun di luar negeri , dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa yang merupakan bag ian dari pemeriksaan kesehatan secara umum, diselenggarakan secara paripurna, terdiri dari pelayanan promotif, preventif (pencegahan dan peningkatan pengetahuan tentang kesehatan jiwa), Ikuratif (pengobatan) dan rehabilitatif yang dillaksanakan dalam sistem terpadu .

Pemeriksaan kesehatan fisik maupun jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja di maksudkan untuk mengetahui derajat kesehatan dan kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon tenaga kerja dengan pe'kerjaan yang akan dilakukan . Pemeriksaan kesehatan dan fisik maupun mental diselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan jiwa yang di tunjuk oleh pemerintah.

Pelayanan kesehatan jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja meliputi:

1. Pelayanan Preventif

Untuk mengantisipasi terhadap gangguan kesehatan jiwa maka calon tenaga kerja/tenaga kerja perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi :

(20)

Pelayanan kesehatan calon tenaga kerjal tenaga kerja adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan :

1. Memberi bantuan pada tenaga kerja dalam menyesuaikan diri baik fisik maupun mental , terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.

2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yanng timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.

3. Meningkatkan kesehatan badan , kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja.

4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

Untuk pemeriksaan kesehatan bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja Menteri Kesehatan RI bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI menunjuk Rumah sakit sebagai lembaga sertifikasi kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja di negara tujuan penempatan .

Pemerintah dalam hal ini (Depkes dan Depnaker dan Trans) mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menyusun standarisasi kesehatan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan yang disyaratkan untuk bekerja di luar negeri .

2. Menyusun metode uji kesehatan.

3. Monitoring dan eva luasl kegiatan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja .

Rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menyediakan sarana dan prasarana uji kesehatan . 2. Menyediakan dan membina tenaga penguji kesehatan . 3. M eningkatkan uj i kese hatan da n me net apk an stat us

kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja.

B. Lingkup Kesehatan Jiwa

Masalah kesehatan jiwa meliputi : 1. Masalah Perkembangan Manusia

Perkembangan manusia yang harmonis serta peningkatan kualitas hidup manusia yang dimulai sej1akjanin, bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut, yaitu masalah kejiwaan yang terkait dengan makna dan nilai-nilai kehidupan manusia misalnya, dampak dari pemindahan tempat tinggall

「・ォ・セ。 jauh dari keluarga, dampak dari penyakit menahun yang menimbulkan disabilitas.

2. Gangguan Jiwa

Adalah suatu perubahan pada jiwa seseorang yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang dapat menimbulkan penderitaan atau hambatan dalam menjalankan kehidupannya. Masalah gangguan jiwa yang berkaitan dengan pekerjaan antara lain:

• Neurosis

Merupakan gangguan jiwa ringan. Penderita bereaksi secara berlebihan dan berkepanjangan terhadap suatu stres tertentu , dan mempunyai gejala-gejala :

Mudah gugup, tegang, marah , mudah tersinggung dan kurang konsentrasi .

- Perubahan perilaku dapat terjadi seperti partisipasi yang kurang dalam aktivitas keluarga dan masyarakat, mudah bertengkar dan terlalu berani mengambil resiko.

20

(21)

I

• Psikosis

Adalah suatu keadaan yang menyebabkan timbulnya

ketidakmampuan seseorang dalam menilai realitas,

ELAYANAN

gangguan pada fungsi emosi , daya pikir dan perilaku

GI CALO

sehingga terdapat kesenjangan antara dirinya dan lingkungan, (misalnya ; perilaku aneh dan sulit di mengerti , pembicaraan yang kacau) .

セ@

• Depresi

Adalah suatu bentuk gangguan kejiwaan pada alam

perasaan , dengan adanya perasaan sedih yang Pelayanan kesehatan jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja mendalam, murung berkepanjangan , rasa tidak berdaya meliputi:

dan putus asa . 1. Pelayanan Preventif

a. Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja

• Epilepsi (Ayan) b. Pemeriksaan kesehatan berkala

Adalah suatu gejala klinis I gangguan fungsi otak yang c. Pemeriksaan kesehatan khusus

muncul secara berkala, yang disebabkan oleh lepasnya d. Riwayat kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja muatan listrik pada neuron-neuron sel sel otak secara 1. Pelayanan Promotif

berlebihan, dengan gejala-gejala penurunan kesadaran 2. Pelayanan Kuratif

disertai kejang. 3. Pelayanan Rehabilitatif

• Gangguan kepribadian Setiap calon tenaga kerja/pekerja mempunyai hak untuk

Gangguan kepribadian dapat menyulitkan kerja sama dan memperoleh :

disiplin sehingga akan menurunkan moril dan produktivitas 1. Keselamatan dan kesehatan kerja. kerja ditandai oleh ciri kepribadian yang tidak fleksibel dan

2 . Moral dan kesusilaan .

su1lit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja , 3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat sehingga mengakibatkan hendaya di dalam fungsi sosial manusia sesuai nilai-nilai agama.

atau pekerjaannya, pasien tidak merasa dirinya sakit dan

kemampuan menilai realitas baik. Pelaksanaan penempatan calon tenaga kerja Itenaga kerja harus

memenuhi persyaratan kesehatan untuk bekerja, baik fisik maupun mental/jiwa.

(22)

instansi Pemerintah yang berwenang di bidang pelatihan kerja.

• Memberi perlindungan dan pembelaan terhadap hak dan kepentinganTKI di luar negeri dengan menunjuk atau bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan TKI yang terdiri dari konsultan hukum atau lembaga asuransi di negara penempatan TKI sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Hal ini sudah diatur di dalam Kep -104 A/MEN/2002 .

• Mengurus TKI yang sakit, mengalam i kecelakaan atau meninggal dunia selama penempatan yang meliputi :

a) Perawatan selama sakit

b) Pemulangan dan atau pemakaman jenazah . c) Mengurus harta dan hak-hak TKI

d) mengurus klaim asuransi

- Meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan status kesehatan calon TKI .

- Meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kesehatan calonTKI .

Sikap mental pekerja adalah merasa ikut memilikl ,

ikut bertanggung jawab dan terus menerus mawas diri untuk maju

Catatan : Ciri kepribadian adalah pola yang menetap dari

seseorang yang dipakai untuk mempersepsi, berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan dan dirinya sendiri cara ini menjadi ciri khas dari orang tertentu .

• Gangguan Perilaku

Gangguan perilaku merupakan salah satu dari gejala gangguan jiwa yang di sertai dengan penderitaan atau keluhan dan gangguan fungsi pekerjaan serta fungsi sosial , seperti :

Sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan

- Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu Sering mendapat teguran dari majikanl atasan

Berkurangnya gairah kerja

Menarik diri dari pergaulanl menyendiri Gelisah dan suka mengamuk

Gangguan perilaku ini disertai dengan keluhan fisik , seperti : pusing , sa kit kepala , tegang, berdebar - debar, keluar keringat dingin , sulit berkonsentrasi , gangguan tidur dan gangguan makan .

• Gangguan Cemas (Panik dan Fobia)

Adalah perasaan gelisah yang dihubungkan dengan situasi antisipasi terhadap adanya bahaya yang mengancam , menurut pikiran seseorang . perasaan gelisah ini berbeda dengan rasa takut, yang merupakan bentuk respon emosional terhadap bahaya yang obyektif, walaupun manifestasi fisiologik (faal tubuh yang di timbulkan sama).

(23)

3. Masalah Psikososial

Problema psikososial dapat diartikan sebagai perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat ps ikologis ataupun sosial, mempunyai pengaruh timbal balik dan dianggap berpotensi cu kup besar sebagai faktor penyebab エ・セ。、ゥョケ。@ gangguan jiwa (gangguan kesehatan) secara nyata . Masalah Kesehatan Kerja dapat menyebabkan masalah kesehatan jiwa pekerja sehingga mengakibatkan penurunan prod uktivitas kerja dan stres di tempat kerja .

Masalah tersebut antara lain : a. Kelebihan beban kerja

Kelebihan beban kerja akan mempengaruhi kinerja bag i pekerja , kelebihan beban kerja dapat bersifat sebagai berikut :

1) Yang bersifat kuantitatif

Terlalu banyak yang harus dikerjakan , terlalu beragam yang harus dilakukan sehingga tidak cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan .

2) Yang bersifat kualitatif

Pekerja merasa kurang mampu dalam melaksanakan tugas yang dibebankan atau merasa pekerjaan yang diberikan terlalu berat.

b. Lingkungan kerja/hubungan kerja

Permasalahan lingkungan kerja ditimbulkan oleh lingkungan : • Timbulnya rasajenuh oleh karena terlalu lama melakukan suatu pekerjaan rutin di tempat yang sama , hal tersebut akan manurunkan gairah kerjanya .

• Keharusan untuk kerja jauh dari keluarga sehingga sering timbul rasa kesepian dan rindu untuk bertemu keluarga .

di perlukan bebagai macam bentuk kegiatan pelayanan . Prosedur kegiatan meliputi proses penyiapan calon tenaga kerja/tenaga kerja pra penempatan , penempatan dan pasca penempatan . Semua bentuk kegiatan ini di lakukan oleh instansi yang telah di sahkan melalui Peraturan Perundang-undangan No 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri .

Untuk pengiriman dan penempatan calon tenaga kerja/ tenaga kerja keluar negeri ada lembaga yang ikut berperan salah satunya yaitu Perusahaan Jasa Tenaga Ker.i,a Indonesia (PJTKI). Adapun fungsi dari PJTKI banyak , tetapi yang berhubungan dengan perlindungan hukum dan kesehatan TKI adalah sebagai berikut:

• Membuat rencana kegiatan perusahaan dalam omasa 5 (lima) tahun, antara lain :

1) kegiatan promosi dan pemasaran .

2) Penyediaan TKI , jumlah yang akan ditempatkan , jenis pekerjaan dan negara tujuan penempatan . 3) Penyiapan kualitas TKI.

4) Pengelolaan perlindungan TKI di luar negeri. • Membuat perjanjian Kerjasama Penempatan TKI dengan

mitra usaha di luar negeri yang dibuat secara tertulis yang memuat tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dan dilegalisir oleh Pemerintah RI setempat. • Menempatkan TKI yang berkualitas dari segi mental, fisik ,

ketrampilan teknis dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing yang di perlukan .

• Melatih calon TKI yang belum memenuhi standar kualitas di Balai Latihan Kerja (BLK) yang telah di akreditasi oleh

(24)

mempunyai surat izin dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang disebut SIPPTKI ( Surat Izin Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia). 1. Penempatan tenaga kerja terdiri dari :

a. Penempatan tenaga kerja di dalam negeri b. Penempatan tenaga kerja di luar negeri

2. Penempatan tenaga kerja sesuai dengan keahliannya

Pemilihan dan penempatan tenaga kerja harus sesuai dengan keahliannya. Sudah bukan masanya setiap tenaga kerja dapat di tempatkan di bagian manapun. Seperti misalnya kecacatan I kekurangan fisik seorang tenaga kerja tetap bisa bekerja sesuai dengan keahlian bidang pekerjaanya dan tidak mengganggu aktifitas fisiknya yang cacat.

2. Ketentuan penempatan tenaga kerja

a.

Penempatan tenaga kerja dalam negeri

• Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.

• Pelaksana penempatan tenaga kerja memberikan perlindungan sejak rekruitmen sampai penempatan tenaga kerja.

• Pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan baik mental maupun fisik .

b. Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri

Pengiriman dan penempatan calon tenaga kerja/tenaga kerja keluar negeri dalam penyelenggaraan programnya

• Suasana kerja yang tidak menyenangkan, terutama mengenai hubungan antar sesama pekerja, misalnya disebabkan oleh faktor perbedaan suku atau bangsa. c. Waktu

Permasalahan pada pekerjaan juga dapat ditimbulkan oleh pengaturan

i セ G@

waktu pada pekerjaan tertentu, seperti :

- PembaQ'ian shift kerja, yang setiap shiftnya yang biasanya berlangsung untuk 8 jam, hal ini dapat mengganggu sirkadian (kebiasaan ) pekerja .

- Pembagian waktu kerja yang di offshore maupun onshore bila terlalu lama di hadapi pekerja bisa terjadi penurunan produktifitas kerja.

Untuk menciptakan gairah kerja yang tinggi , selain jiwa yang sehat diperlukan :

• Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, pendidikan dan bakat.

• Lingkungan kerja yang harmonis, dimana terdapat hubungan antar manusia yang baik, yaitu antar tenaga kerja dengan majikan ( atasan ), bawahannya , maupun dengan teman kerja .

• Upah kerja yang memadai

..

• Kehidupan keluarga yang harmonis

• Lingkungan hidup yang nyaman

Upaya kesehatan jiwa ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, bukan saja yang terganggu jiwanya, atau yang mempunyai masalah psikososial yang perlu diintervensi (dicegah) agar tidak jadi sakit, tetapi juga ditujukan untuk

(25)

meningkatkan taraf kesehatan jiwanya agar dapat hidup lebih sehat, harmonis dan produktif, terhadap pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi tidak saja segi kuratif (pengobatan), namun tercakup di dalamnya segi preventif, promotif (pencegahan

dan peningkatan tentang kesehatan jiwa), dan rehabilitatif. セ@

Sikap mental majikan yang memanusiakan manusla untuk menyadari bahwa pekerja adalah manusia yang mempunyai

harkat , martabat

dan

harga

d ir i

..

BAS III

PENEMPATAN CALON

TENAGA KERJA

I

TENAGA KERJA

Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih dan mendapatkan pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak baik didalam negeri maupun diluar negeri.

Penempatan tenaga kerja diarahkan untulk menempatlkan tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian, ketrampilan , bakat , minat dan kemampuan dengan memperhatikan hak asasi , martabat dan perlindungan hukum , penempatan tenaga kerja dilaksanakan dengan memperhatikan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan program nasional dan daerah

Dalam hal pengiriman dan penempatan calon tenaga kerjal tenaga kerja keluar negeri ada beberapa unsur yaitu :

• Pemerintah

Dilakukan dengan adanya perjanjian secara tertulis antara pemerintah dalam negeri dan pemerintah negara pengguna calon tenaga kerja/tenaga kerja atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan .

Tempat kerja/Perusahaan

Tempat kerja/Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan calon tenaga kerja/tenaga kerja harus

(26)

J

セヲイoHTQAimャュj[Q@

meningkatkan taraf kesehatan jiwanya agar dapat hidup lebih sehat, harmonis dan produktif, terhadap pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi tidak saja segi kuratif (pengobatan), namun tercakup di dalamnya segi preventif, promotif (pencegahan dan peningkatan tentang kesehatan jiwa), dan rehabilitatif.

Sikap mental majikan yang memanusiakan manusia untuk menyadari bahwa peker j a adalah manusia yang mempunyai harkat, martabat dan hargo diri

:f:'.

ABIII

PENE

N CALON

TENAGA KERJA

I

TENAGA KERJ

.'

Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih dan mendapatkan pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak baik didalam negeri maupun diluar negen.

Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian , ketrampilan, bakat , minat dan kemampuan dengan memperhatikan hak asasi, martabat dan perlindungan hukum, penempatan tenaga kerja dilaksanakan dengan memperhatikan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan program nasional dan daerah

Dalam hal pengiriman dan penempatan calon tenaga kerjal tenaga kerja keluar negeri ada beberapa unsur yaitu :

• Pemerintah

Dilakukan dengan adanya perjanjian secara tertulis antara pemerintah dalam negeri dan pemerintah negara pengguna calon tenaga kerja/tenaga kerja atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan.

Tempat kerja/Perusahaan

Tempat kerja/Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan calon tenaga kerja/tenaga kerja harus

(27)

mempunyai surat izin dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang disebut SIPPTKI ( Surat Izin Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia). 1. Penempatan tenaga kerja terdiri dari :

a. Penempatan tenaga kerja di dalam negeri b. Penempatan tenaga kerja di luar negeri

2. Penempatan tenaga kerja sesuai dengan keahliannya

Pemilihan dan penempatan tenaga kerja harus sesuai dengan keahliannya. Sudah bukan masanya setiap tenaga kerja dapat di tempatkan di bagian manapun. Seperti misalnya kecacatan / kekurangan fisik seorang tenaga kerja tetap bisa bekerja sesuai dengan keahlian bidang pekerjaanya dan tidak mengganggu aktifitas fisiknya yang cacat.

2. Ketentuan penempatan tenaga kerja

a.

Penempatan tenaga kerja dalam negeri

• Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja .

• Pelaksana penempatan tenaga kerja memberikan perlindungan sejak rekruitmen sampai penempatan tenaga kerja .

• Pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan baik mental maupun fisik .

b. Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri

Pengiriman dan penempatan calon tenaga kerja/tenaga kerja keluar negeri dalam penyelenggaraan programnya

Jiwa Bagl Tenaga Kerja

• Suasana kerja yang tidak menyenangkan, terutama mengenai hubungan antar sesama pekerja, misalnya disebabkan oleh faktor perbedaan suku atau bangsa .

セ@

c. Waktu

Permasalahan pada pekerjaan juga dapat ditimbulkan oleh pengaturan

waktu pada pekerjaan tertentu , seperti :

- Pembagian shift kerja, yang setiap shiftnya yang biasanya berlangsung untuk 8 jam, hal ini dapat mengganggu sirkadian (kebiasaan) pekerja .

- Pembagian waktu kerja yang di offshore maupun onshore bila terlalu lama di hadapi pekerja bisa terjadi penurunan produktifitas kerja .

Untuk menciptakan gairah kerja yang tinggi , selain jiwa yang sehat diperlukan :

• Pekerjaan yang sesua li dengan kemampuan, pendidikan dan bakat.

• Lingkungan kerja yang harmonis, dimana terdapat hubungan antar manusia yang baik, yaitu antar tenaga kerja dengan majikan (atasan), bawahannya , maupun dengan teman kerja.

• Upah kerja yang memadai

• • Kehidupan keluarga yang harmonis • Lingkungan hidup yang nyaman

Upaya kesehatan jiwa ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, bukan saja yang terganggu jiwanya, atau yang mempunyai masalah psikososial yang perlu diintervensi (dicegah) agar tidak jadi sakit, tetapi juga ditujukan untuk

(28)

3. Masalah Psikososial

Problema psikososial dapat diartikan sebagai perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat psikologis ataupun sosial, mempunyai pengaruh timbal baiik dan dianggap berpotensi cukup besar sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa (gangguan kesehatan) secara nyata. Masalah Kesehatan Kerja dapat menyebabkan masalah kesehatan jiwa pekerja sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas kerja dan stres di tempat kerja .

Masalah tersebut antara lain: a. Kelebihan beban kerja

Kelebihan beban kerja akan mempengaruhi kinerja bagi pekerja , kelebihan beban kerja dapat bersifat sebagai berikut :

1) Yang bersifat kuantitatif

Terlalu banyak yang harus dikerjakan , terlalu beragam yang harus dilakukan sehingga tidak cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan .

2) Yang bersifat kualitatif

Pekerja merasa kurang mampu dalam melaksanakan tugas yang dibebankan atau merasa pekerjaan yang diberikan terlalu berat.

b. Lingkungan kerja/hubungan kerja

Permasalahan lingkungan kerja ditimbulkan oleh lingkungan : • Timbulnya rasa jenuh oleh karena terlalu lama melakukan suatu pekerjaan rutin di tempat yang sama , hal tersebut akan manurunkan gairah kerjanya .

• Keharusan untuk kerjajauh dari keluarga sehingga sering timbul rasa kesepian dan rindu untuk bertemu keluarga.

di perlukan bebagai macam bentuk kegiatan pelayanan. Prosedur kegiatan meliputi proses penyiapan calon tenaga kerja/tenaga kerja pra penempatan, penempatan dan pasca penempatan . Semua bentuk kegiatan ini di lakukan oleh instansi yang telah di sahkan melalui Peraturan Perundang-undangan No 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri .

Untuk pengiriman dan penempatan calon tenaga kerjal tenaga kerja keluar negeri ada lembaga yang ikut berperan salah satunya yaitu Perusahaan Jasa Tenaga

k・セゥ。@ Indonesia (PJTKI). Adapun fungsi dari PJTKI banyak , tetapi yang berhubungan dengan perlindungan hukum dan kesehatan TKI adalah sebagai berikut:

• Membuat rencana kegiatan perusahaan dalam masa 5 (lima) tahun, antara lain:

1) kegiatan promosi dan pemasaran .

2) Penyediaan TKI , jumlah yang akan ditempatkan, jenis pekerjaan dan negara tujuan penempatan. 3) Penyiapan kualitas TKI.

4) Pengelolaan perlindungan TKI di luar negeri. • Membuat perjanjian Kerjasama Penempatan TKI dengan

mitra usaha di luar negeri yang dibuat secara tertulis yang memuat tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dan dilegalisir oleh Pemerintah RI setempat. • Menempatkan TKI yang berkualitas dari segi mental , fisik ,

ketrampilan teknis dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing yang di perlukan .

• Melatih calon TKI yang belum memenuhi standar kualitas di Balai Latihan Kerja (BLK) yang telah di akreditasi oleh

(29)

instansi Pemerintah yang berwenang di bidang pelatihan kerja.

• Memberi perlindungan dan pembelaan terhadap hak dan kepentinganTKI di luar negeri dengan menunjuk atau bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan TKI yang terdiri dari konsultan hukum atau lemlbaga asuransi di negara penempatan TKI sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Hal ini sudah diatur di dalam Kep - 104 AlMEN/2002 .

• Mengurus TKI yang sakit, mengalami kecelakaan atau meninggal dunia selama penempatan yang meliputi :

a) Perawatan selama sakit

b) Pemulangan dan atau pemakaman jenazah. c) Mengurus harta dan hak-hak TKI

d) mengurus klaim asuransi

- Meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan status kesehatan calon TKI.

- Meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kesehatan calon TKI.

Sikap mental pekerJa adalah merasa ikut memilikl .

I kut bertanggung jawab dan terus menerus mawas

dir l untuk maju

Catatan : Ciri kepribadian adalah pola yang menetap dari seseorang yang dipakai untuk mempersepsi, berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan dan dirinya sendiri cara ini menjadi ciri khas dari orang tertentu .

• Gangguan Perilaku

Gangguan perilaku merupakan salah satu dari gejala gangguan jiwa yang di sertai dengan penderitaan atau keluhan dan gangguan fungsi pekerjaan serta fungsi sosial , seperti :

Sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan

- Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu Sering mendapat teguran dari majikanl atasan

Berkurangnya gairah kerja

Menarik diri dari pergaulanl menyendiri Gelisah dan suka mengamuk

Gangguan perilaku ini disertai dengan keluhan fisik , seperti : pusing , sa kit kepala, tegang, berdebar - debar, keluar keringat dingin, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur dan gangguan makan .

• Gangguan Cemas (Panik dan Fobia)

Adalah perasaan gelisah yang dihubungkan dengan situasi antisipasi terhadap adanya bahaya yang mengancam , menurut pikiran seseorang . perasaan gelisah ini berbeda dengan rasa takut, yang merupakan bentuk respon emosional terhadap bahaya yang obyektif. walaupun manifestasi fisiologik (faal tubuh yang di timbulkan sama) .

(30)

• Psikosis

Adalah suatu keadaan yang menyebabkan timbulnya ketidakmampuan seseorang dalam menilai realitas , gangguan pada fungsi emosi , daya pikir dan perilaku sehingga terdapat kesenjangan antara dirinya dan lingkungan , (misalnya ; perilaku aneh dan sulit di mengerti, pembicaraan yang kacau) .

• Depresi

Adalah suatu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan, dengan adanya perasaan sedih yang mendalam , murung berkepanjangan, rasa tidak berdaya dan putus asa.

• Epilepsi (Ayari) ,

Adalah suatu gejala klinis I gangguan fungsi otak yang muncul secara berkala , yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik pada neuron-neuron sel sel otak secara berlebihan , dengan gejala-gejala penurunan kesadaran disertai kejang .

• Gangguan kepribadian

Gangguan kepribadian dapat menyulitkan kerja sam a dan disiplin sehingga akan menurunkan moril dan produktivitas

kerja ditandai oleh ciri kepribadian yang tidak fleksibel dan

sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja ,

sehingga mengakibatkan hendaya di dalam fungsi sosial atau pekerjaannya, pasien tidak merasa dirinya sa kit dan kemampuan menilai realitas baik .

GI CALON TE

TE

G

AG

IV

/

Pelayanan kesehatan jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja meliputi :

1. Pelayanan Preventif

a. Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja b. Pemeriksaan kesehatan berkala

c. Pemeriksaan kesehatan khusus

d. Riwayat kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja 1. Pelayanan Promotif

2. Pelayanan Kuratif 3. Pelayanan Rehabilitatif

Setiap calon tenaga kerja/pekerja mempunyai hak untuk memperoleh :

1. Keselamatan dan kesehatan kerja . 2. Moral dan kesusilaan .

3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia sesuai nilai-nilai agama .

Pelaksanaan penempatan calon tenaga kerja Itenaga kerja harus memenuhi persyaratan kesehatan untuk bekerja , baik fisik maupun mental/jiwa.

(31)

Pelayanan kesehatan calon tenaga kerja/ tenaga kerja adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan :

1. Memberi bantuan pada tenaga kerja dalam menyesuaikan diri baik fisik maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja .

2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yanng timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.

3. Meningkatkan kesehatan badan , kondisi mental dan kemampuan fis ik tenaga kerja.

4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

Untuk pemeriksaan kesehatan bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja Menteri Kesehatan RI bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI menunjuk Rumah sa kit sebagai lembaga sertifikasi kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja di negara tujuan penempatan.

Pemerintah dalam hal ini (Oepkes dan Oepnaker dan Trans) mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menyusun standarisasi kesehatan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan yang disyaratkan untuk bekerja di luar negeri.

2. Menyusun metode uji kesehatan.

3. Monitoring dan evaluasl kegiatan pemeriksaan lkesehatan tenaga kerja.

Rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Menyediakan sarana dan prasarana uji kesehatan . 2. Menyediakan dan membina tenaga penguj i kesehatan. 3. Menin gkatkan uj i kese hatan da n m e net apk an st atus

kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja.

B.

Lingkup Kesehatan Jiwa

Masalah kesehatan jiwa meliputi : 1. Masalah Perkembangan Manusia

Perkembangan manusia yang harmonis serta peningkatan kualitas hidup manusia yang dimulai sejakjanin, bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut, yaitu masalah kejiwaan yang terkait dengan makna dan nilai-nilai kehidupan manusia misalnya , dampak dari pemindahan tempat tinggal/

「・ォ・セ。 jauh dari keluarga, dampak dari penyakit menahun yang menimbulkan disabil,itas .

2. Gangguan Jiwa

Adalah suatu perubahan pada jiwa seseorang yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang dapat menimbulkan penderitaan atau hambatan dalam menj alankan kehidupannya . Masalah gangguan jiwa yang berkaitan dengan pekerjaan antara lain:

• Neurosis

Merupakan gangguan jiwa ringan . Penderita bereaksi secara berlebihan dan berkepanjangan terhadap suatu stres tertentu , dan mempunyai gejala-gejala :

Mudah gugup, tegang, marah , mudah tersinggung dan kurang konsentrasi.

- Perubahan perilaku dapat terjadi seperti partisipasi yang kurang daiam aktivitas keluarga dan masyarakat, mudah bertengkar dan terialu beranl mengambil resiko.

(32)

waktu tertentu maupun untuk waktu yang tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja , hak dan kewajiban kedua pihak.

8. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Adalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja dengan pengguna tenaga kerja agar tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan ketrampilanya ,serta pengguna tenaga kerja memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan .

9. Pekerja

Adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain . 10. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja

Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan sebelum diterima bekerja , untuk menentukan apakah siap untuk bekerja atau tidak .

11 . Pemberi kerja

Adalah orang, perseorangan , pengusaha , badan hukum, atau badan-badan lainya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain .

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan menetapkan status kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja .

5. meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja.

Pelayanan kesehatan jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja yang akan bekerja didalam negeri maupun di luar negeri ,

dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa yang merupakan bag ian dari pemeriksaan kesehatan secara umum, diselenggarakan secara paripurna , terdiri dari pelayanan promotif, preventif (pencegahan dan peningkatan pengetahuan tentang kesehatan jiwa), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif yang dilaksanakan dalam sistem terpadu.

Pemeriksaan kesehatan fisik maupun jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja di maksudkan untuk mengetahui derajat kesehatan dan kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon tenaga kerja dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Pemeriksaan kesehatan dan fisik maupun mental diselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan jiwa yang di tunjuk oleh pemerintah .

Pelayanan kesehatan jiwa bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja meliputi:

1. Pelayanan Preventif

Untuk mengantisipasi terhadap gangguan kesehatan jiwa maka ca lon tenaga kerja/tenaga kerja perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi :

(33)

a. Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja (Awal)

Batasan:

• Pemeriksaan tahap awal adalah upaya penilaian status kesehatan jiwa tahap awal terhadap calon tenaga kerja sebagai persyaratan menjadi tenaga kerja .

• Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja untuk calon tenaga kerja/tenaga kerja hendaknya meliputi riwayat medis , pemeriksaan fisi k , pemeriksaan kesehatan jiwa, gigi, dan imunisasi. Fungsi:

Pemeriksaan kesehatan awal berfungsi sebagai • Alat penilaian kesehatan jiwa calon tenaga kerja • Alat pembinaan kesehatan jiwa calon tenaga kerja

sehingga dapat diketahui kemampuan, ketrampilan serta bakat tiap ,individu sehingga dapat disesuaikan dengan beban dan jenis pekerjaan bagi calon tenaga kerja/tenaga kerja .

b.Pemeriksaan kesehatan berkala Batasan:

Adalah upaya penilaian kesehatan jiwa lanjutan terhadap calon tenaga kerja sebagai dasar pembinaan lanjutan dan penentuan menjadi tenaga kerja .

Dalam menentukan frekuensi untuk pemeriksaan kesehatan berkala harus disesuaikan dengan usia tenaga kerja , dalam hal ini makin tua usianya sebaiknya makin sering dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Batas awal pemeriksaan kesehatan berkala sebaiknya pada usia 30 tahun.

• Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya • Merasa nyaman bersama orang lain

3. Tenaga Kerja

Adalah setiap orang laki-Iaki ataupun wanita yang mampu me 'lakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

4. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat- syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah

5. Tempat Kerja

Adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tidak bergerak (tetap), dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha.

6. Perusahaan

Adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak milik orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum baik milik swasta maupun milik negara yang memperkerjakan Pekerja I buruh dengan menbayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

7. Perjanjian Kerja

Adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan latau tertulis , baik untuk

(34)

E ;NG

LINGKUP KESEHATAN JIW

A.

Pengertian

1. Kesehatan Adalah keadaan sejahtera dan badan , jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi

2. Kesehatan Jiwa Diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan orang lain (Undang-Undang.No . 23 / 1992 tentang Kesehatan) .

Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis dan memperhatikan semua segi daiam kehidupan manusia dan hubungan dengan manusia lain .

Ciri-Ciri orang yang sehat Jiwa antara lain:

• Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya • Mampu menghadapi stres kehidupan yang wajar • Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi

kebutuhan hidupnya.

• Dapat berperan serta dalam lingkungan hidupnya

f!.

Fungsi:

• Untuk pembinaan kesehatan jiwa calon tenaga kerja, misa l untuk mem bantu para tenaga kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerja . .

• Penentuan kelayakan menjadi TKI

• Pemeriksaan ini biasanya dilaksanakan dengan interval satutahun.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi psikologis pekerja yang erat kaitannya dengan kese lamatan kerja. Faktor kelelahan fisik dan beban menta! sangat berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi.

1) Kelelahan Fisik

Pekerja yang bekerja melebihi jam kerja perlu mendapatkan perhatian , batas kelebihan jam kerja atau lembur maksimum 40 jam/bulan.

2) Beban Mental

Tergantung dari tenang atau tidaknya pekerja pada pekerjaannya, dan juga ketenangan berfikir, tidak saja tergantung, pada situasi lingkungan kerja tetapi kondisi di luar lingkungan tempat kerja sang at mempengaruhi. Untuk mengatasi beban mental tersebut dapat dicarikan pekerjaan yang cocok dengan resiko kecil.

c.Pemeriksaan Kesehatan Khusus I Spesifik

Pemeriksaan kesehatan khusus dapat dilakukan bila ada pekerja mengalami masalah kesehatan jiwa pada waktu bekerja (di tempat kerja) , dan memerlukan tindakan khusus dengan merujuk pada pelayanan kesehatan yang lebih tinggi, misalnya : ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik dan tepat. Bila sudah

(35)

diketahui terdapat gangguan jiwa maka dapat dilak ukan penanganan khusus atau dirujuk ke rumah sakit setempat atas permintaan dokter perusahaan .

d. Hasil pemeriksaan

Hasil pemeriksaan kesehatan baik umum maupun kesehatan jiwa dapat digunakan untuk dapat ditindak lanjuti berupa terapi atau konsul seperti : pemberian vitamin, pemberian istirahat kerja atau pindah kerja , konsultasi psikiatri/ pSikoterapi.

e.

Riwayat kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja Riwayat kesehatan calon tenaga kerja/tenaga kerja termasuk orang tua , serta catatan medis calon tenaga kerja hendaklah dibuat secara sistematis per individu dan disimpan oleh dokter yang memeriksanya, hal ini dapat digunakan untuk memantau kesehatan para calon tenaga kerja/tenaga kerja khususnya dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah kesehatan termasuk masalah gangguan jiwa akibat kerja .

2. Pelayanan promotif

Pelayanan promotif diberikan kepada tenaga kerja yang sehat dengan tujuan untuk meningkatkan etos/ kemampuan bekerja, memperbaiki efisiensi dan produktivitas kerja , kegiatannya meliputi :

• Penyuluhan tentang kesehatan jiwa.

• Penyuluhan tentang kebiasaan buruk seperti merokok, tidak minum yang beralkohol, NAPZA (Narkotik Obat Berbahaya dan Zat Adiktif Lainnya).

• Olah raga secara teratur

4 . Undang-Undang RI No.13 Tahun 2004 Tentang ketenagaKerjaa n

5. Undang-Undang RI No .39 Thn 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Oi Luar Negeri .

6 . Sistem Kesehatan Nasional , Oepkes RI. 2004

7. Kep.Menkes RI No. 574/ Menkes/ SKI IV / 2000 Tentang Kebijaka n Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 201 O.

(36)

セ@

...

,

..

,.

terseleksi kesehatannya secara umum maupun kesehatan jiwanya sebelum penempatan di tempat kerja .

B. Tujuan

Sebagai Pedoman dalam pelayanan kesehatan jiwa bagi Calon Tenaga KerjafTenaga Kerja .

c.

Landasan Hukum

1. Amandemen UUD Thn 1945 Pasal28 H tentang hak azasi manusia untuk hidup sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan .

2. Undang-Und

Referensi

Dokumen terkait

Setiap individu mempun0ai /iri dan sifat atau karakteristik -awaan 1 heredity heredity 2 0an -er-eda+-eda dan 2 0an -er-eda+-eda dan karakteristik 0an diperoleh dari

Kalimat karya sastra diberi sisipan-sisipan kata dan kata sinonimnya, ditaruh dalam tanda kurung supaya artinya menjadi jelas, seperti pembacaan sajak Choiril

'ebuah sistem tertutup dapat memberikan listrik kon7ersi lebih bermanaat pada suhu rendah sekitar !;(( ) K dibandingkan dengan $(( ) K untuk sistem siklus terbuka&#34;..

Efiseinsi dari bak penampung air hujan (elevated tank) dalam pengurangan run off pada studi kasus lokasi Perumahan Sukolilo Dian Regency 2 ini dilakukan dengan

Pada penerapan tabu search , oleh Hertz dan De Werra (1987) untuk pewarnaan graf yang tepat, setiap candidate solution dibangkitkan dengan cara memilih

Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan

23 Karena djikalau barang seorang mendjadi orang jang mendengar pengadjaran itu, tetapi tiada menurut, ialah seumpama orang jang memandang mukanja jang sebenar didalam tjermin;?.

Secara umum, pembuktian/pem·buk·ti·an/ n 1 proses, cara, perbuatan membuktikan; 2 usaha menunjukkan benar atau salahnya si terdakwa dalam sidang pengadilan. 33