• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS DENGAN STANDAR FE, PH DAN KUANTITAS AIR PADA SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH (STUDI KASUS SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI GEDUNG AR. FACHRUDIN B UMY, TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS DENGAN STANDAR FE, PH DAN KUANTITAS AIR PADA SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH (STUDI KASUS SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI GEDUNG AR. FACHRUDIN B UMY, TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL)"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

ANALISIS KUALITAS DENGAN STANDAR Fe, pH DAN KUANTITAS AIR PADA SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH

(Studi Kasus Sistem Perpipaan Air Bersih di Gedung Ar. Fachrudin B UMY, Tamantirto, Kasihan, Bantul)

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh : YOGA SETIAWAN

20110110123

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

iii

diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”

(Q.S. Al-An’am ayat 162-163)

“Kesabaran adalah tunggangan yang tak akan terperosok” (Ali bin Abi Thalib)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan iti ada kemudahan. Maka apabila (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh(urusan yang lain)”

(Q.S Al-Insyirah 6-7)

“Kebahagiaan yang merupakan cita-cita orang yang terdahulu dan kemudian tidak bias di gapai kecuali dengan ilmu dan amal adalah pengikutnya”

(3)

iv

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala atas karunia dan Rahmat-Nya serta Junjungan Nabi Besar Muhammad Shallahu’alaihi wasallam atas perjuangan menegakkan Ajaran Islam.

2. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa mendoakan, serta sebagai motivator pembangkit semangat untuk tetap melakukan yang terbaik..

3. Kakak-kakak tersayang yang selalu ada selama ini selalu memberi motivasi dan dukungan.

4. Simbah tersayang terimakasih atas didikan selama ini dan semangatnya.

5. Kepada dosen pembimbing Pak Burhan Barid dan Pak Puji Harsanto terimakasih atas bibingannya selama ini.

6. Kepada Staff TU Teknik yang telah memperlancar Administrasi selama 4 th untuk kalian.ini, terimakasih.

(4)

v

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Pendidikan Strata-1

(S1), di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Atas segala bimbingan, petunjuk, dan saran hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini,

saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan saudara saya yang selalu mendukung, mendanai, dan

mendo’akan.

2. Bapak Jazaul Ikhsan, S.T.,M.T.,Ph.D selaku Ketua Dekan Fakultas Teknik.

3. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.

4. Bapak Burhan Barid, S.T.,M.T selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberi bimbingan dan koreksi .

5. Bapak Puji Harsanto, S.T.,M.T,Ph.D selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberi bimbingan dan koreksi.

6. Bapak Nursetiawan, S.T.,M.T.,Ph.D Selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan koreksi dan saran.

7. Semua pihak yang telah membantu saya, sehingga Laporan Tugas Akhir ini

dapat saya selesaikan.

Laporan ini dikerjakan semaksimal mungkin sesuai dengan apa yang telah saya

lakukan dan diujikan. Saya menyadari betul, bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Namun saya berharap semoga Laporan Tugas

Akhir ini berguna bagi para pembaca dan bagi saya sendiri. Amin ya rabbal’alamin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Yogyakarta,

(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Motto... iii

Halaman Persembahan...iv

BAB II Tinjauan Pustaka A. Kualitas Air ... 4

B. Kuantitas air ... 5

BAB III Landasan Teori A. Daur Hidrologi ... 8

B. Karakteristik Badan Air ... 13

C. Standar Kualitas Air ... 14

(6)

vii

D. Pengujian Laboratorium ... 21 E. Bagan Alir (Flow Chart) ... 24

BAB V Hasil Analisis dan Pembahasan

A. Kualitas Air ... 25 B. Kuantitas Air ... 32

BAB VI Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ... 36 B. Saran ... 37 Penutup

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Hasil pemeriksaan Fe dan pH kamar mandi pria ... 26

Tabel 5.2 Hasil pemeriksaan Fe dan pH kamar mandi wanita ... 28

Tabel 5.3 Referensi pengujian Fe air sumur masjid UMY ... 30

Tabel 5.4 Hasil debit airkamar mandi pria ... 33

(8)

ix

Gambar 4.1 Alur pembuatan larutan standart Fe ... 22

Gambar 4.2 Alur pemeriksaan sampel air ... 23

Gambar 4.3 Bagan alir (flow chart) ... 24

Gambar 5.1 Grafik analisa kadar Fe kamar mandi pria ... 26

Gambar 5.2 Grafik analisa pH kamar mandi pria ... 27

Gambar 5.3 Grafik analisa kadar Fe kamar mandi wanita ... 28

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 Skema Jaringan pipa air bersih Gedung Ar. Fachrudin B ... 41

Gambar 2 Skema perpipaan reservoir outlet ... 42

Gambar 3 Skema perpipaan toilet Pria lantai dasar ... 43

Gambar 4 Skema perpipaan toilet wanita lantai dasar ... 44

Gambar 5 Skema kamr mandi pria dan wanita ... 44

Gambar 6 Skema jaringan pipa ... 45

Gambar 7 Botol drigen ... 47

Gambar 8 Gelas ukur ... 47

Gambar 9 Selang penghubung kran ... 48

Gambar 10 Pengambilan sampel air ... 48

Gambar 11 Bahan laboratorium ... 49

Gambar 12 Standart Fe sebagai pembanding...49

Gambar 13 Sampel air setelah diuji kadar Fe...50

Gambar 14 Uji kadar pH...50

Tabel 1 Kualitas air bersih peraturan menteri kesehatan ... 52

Tabel 2 Pengujian kualitas air kamar mandi pria ... 52

Tabel 3 Pengujian kualitas air kamar mandi wanita ... 53

Tabel 4 Pengujian kadar besi (Fe) kamar mandi pria ... 53

Tabel 5 Pengujian kadar besi (Fe) kamar mandi wanita ... ... ...54

Tabel 6 Hasil uji kadar besi (Fe) kamar mandi pria...54

Tabel 7 Hasil uji kadar besi (Fe) kamar mandi wanita...54

Tabel 8 Daftar pegawai gedung Ar. Fachrudin B...55

Tabel 9 Data pipa outlet dari reservoir...55

Tabel 10 Data panjang pipa tiap lantai kamar mandi pria...56

(10)
(11)

xi INTISARI

Manusia tidak bisa terlepas dari keberadaan air karena air sangat penting

bagi kelangsungan hidup manusia, diantaranya air digunakani untuk mencuci,

berwudhu, air minum, menyiram tanaman. Kebutuhan air bersih juga sangat

penting untuk beraktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis kadar Fe dan pH dari sistem pipa berlantai 6 yang sampel airnya

diambil dari kamar mandi Gedung Ar. Fachrudin B dan nilai keefektifan dimensi

reservoir untuk kebutuhan air pada gedung tersebut yang berpengaruh terhadap

pembangunan gedung bertingkat di kawasan UMY.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Rekayasa Lingungan Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik UMY dan sampel air di ambil dari kamar mandi gedung Ar.

Fachrudin B 6 lantai. Pengambilan air dilakukan 3 kali pada waktu pagi, siang,

sore hari kemudian langsung di uji di laboratorium sesuai titik pengamatan.

Hasil penelitian setelah di uji laboratorium terlihat bahwa kadar Fe dan pH

untuk kamar mandi pria dari lantai 5 sebesar 0,14 mg/l dan 6,7 kemudian dari

lantai dasar sebesar 0,27 mg/l dan 7,2 sehingga mengalami kenaikan dari lantai

atas ke bawah. Untuk kamar mandi wanita dari lantai 5 sebesar 0,10 mg/l dan

7,2 kemudian dari lantai dasar sebesar 0,20 mg/l dan 7,5 sehingga mengalami

kenaikan dari lantai atas ke bawah. Maka untuk bangunan bertingkat di kawasan

UMY dengan ketinggian 6 lantai kualitas air sesuai dengan kadar Fe dan pH

masih memenuhi syarat air bersih. Dilihat dari kebutuhan air hari maksimum

1460 liter/hari dengan kapasitas reservoir 6000 liter maka efektif untuk

mendistribusikan air bersih di Gedung Ar. Fachrudin B UMY.

(12)

1

Air sebagai unsur utama dalam kehidupan sudah tak terbantahkan lagi baik sebagai kebutuhan dasar maupun untuk berbagai kebutuhan-kebutuhan tambahan lainnya. Sebagian besar tubuh manusia yaitu 80% juga tersusun atas air, Oleh karena itu air merupakan sumber hidup yang tidak bisa tergantikan oleh senyawa lain.

Penggunaan air di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) digunakan untuk berbagai kegiatan antara lain: air untuk jamban/toilet, mencuci tangan, menyiram tanaman dan untuk air wudhu. Oleh karena itu, perlunya mengetahui kualitas air tersebut sangat penting karena air sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kesehatan makhluk hidup dan peningkatan lingkungan hidup yang sehat. Untuk mengetahui kualitas tersebut, yaitu kualitas air yang memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya pengawasan kualitas air yang memenuhi baku mutu air yang ditetapkan berdasarkan Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan dan pengawasan kualitas air bersih.

(13)

2

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui kualitas dan kebutuhan air pada jaringan pipa Gedung Ar. Fachrudin B UMY dengan mengangkat judul “Analisis Kualitas Dengan Standart Besi (Fe), pH Dan Kuantitas Air Gedung AR Fachrudin B Sebagai Acuan Pembangunan Gedung Di Kawasan UMY”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat disusun sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas air Gedung AR Fachrudin B UMY sesuai dengan parameter : Warna, Bau, Temperatur (ºC), Kadar Besi (Fe), danpH? 2. Bagaimana jumlah kapasitas untuk kebutuhan air pada Gedung AR.

Fachrudin B UMY ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian “Analisis Kualitas Air Dengan Standart Besi(Fe), pH Dan Kebutuhan Air Gedung AR Fachrudin B yaitu seperti berikut :

1. Untuk mengetahui kualitas air dengan parameter : Warna, Bau, Temperatur (ºC), Kadar Besi (Fe), dan pH.

2. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air Gedung AR. Fachrudin B UMY

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian :

1. Memperoleh nilai pengujian kualitas air dengan parameter : Warna, Bau, Temperatur (ºC), Kadar Besi (Fe), dan pH.

(14)

E. Batasan Masalah

Dalam memberikan penjelasan dari permasalahan guna memudahkan dalam menganalisa, maka terdapat batasan masalah yang diberikan pada penulisan tugas akhir antara lain sebagai berikut :

1. Data teknis tentang sistem perpipaan diperoleh dari pihak Building Manager UMY.

2. Pengambilan sampel dilakukan pada hari jum’at, 1 april 2016 di lantai dasar dan lantai 5 toilet pria dan wanita.

3. Pengujian kualitas air sesuai dengan parameter : warna, bau, temperatur (ºC), Kadar Besi (Fe), dan pH dilakukan langsung pada hari tersebut setelah pengambilan sampel.

4. Waktu pengambilan uji kualitas air kamar mandi pria dan wanita di lakukan pada waktu pagi (08.00), (siang 12.30), sore (17.00).

5. Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini berasal dari laboratorium keairan dan lingkungan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

6. Standar pengujian kualitas air dengan parameternya mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk baku mutu air bersih. 7. Sumber air yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari air kran toilet

(15)

4 sangat banyak yang berguna bagi mahluk hidup di bumi, sehingga air mempunyai peranan yang penting dalam melangsungkan kehidupan. (Endrah, 2010).

Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu. Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbeda-beda tergantung tujuan penggunaan, sebagai contoh, air yang digunakan untuk irigasi memiliki standar mutu yang berbeda dengan air untuk dikonsumsi. Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengukur perubahan fisika, kimia dan biologi. (Rahayu, 2009).

pH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan larutnya besi dan logam lainnya dalam air. Dalam keadaan pH rendah, besi yang ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana bentuk ferri akan mengendap dan tidak larut dalam air serta tidak dapat dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan air menjadi berwarna, berbau dan berasa. Nilai pH < 7 dapat melarutkan logam, sehingga nilai pH yang tinggi menyebabkan nilai kadar besi (Fe) juga tinggi. (Hanch Lopo, 2011)

Menurut Marwah Siti (2011), kualitas air yang meliputi karakteristik fisik air diantaranya :

(16)

2. Warna : Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

3. Bau : Bau dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik,

dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.

Penelitian ini sebelumnya sudah pernah dilakukan yaitu analisa penurunan kadar Fe dengan judul “Analisis Air Menggunakan Alat Uji Pengolahan Air Kombinasi Karbon dan Zeolit Sebagai Bahan Filtrasi”( Arga 2014 ). Penurunan ini dilakukan dengan cara penambahan bahan berupa karbon dan zeolit. Cara pelaksanaan dilakukan 3 pengujian yaitu

1. Carbon 30 % , Carbon 30 % dan Zeolit 100 % 2. Carbon 50 % , Carbon 50 % dan Zeolit 100 % 3. Carbon 100 % , Carbon 100 % dan Zeolit 100%

B. Kuantitas Air

Untuk perancangan sistem penyediaan air bersih pada suatu bangunan, kapasitas reservoir didasarkan pada jumlah kebutuhan air yang harus disediakan pada gedung tersebut. Jumlah air yang dibutuhkan dapat diperhitungkan berdasarkan unit standar jumlah kebutuhan air perkapitanya, dengan demikian perlu diketahui lebih rinci mengenai populasi dan jenis bangunannya (Ridwan 2010).

(17)

6

a. Kebutuhan Air Domestik

Yang dimaksud kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air untuk masak, mandi, cuci, dan air gelontor pembuangan air limbah rumah tangga, pelayanan perorang yang dipakai di Indonesia, biasanya berkisar 60 – 150 liter/orang/hari.

Cara pemenuhan kebutuhan air domestik meliputi: 1) Sambungan Langsung

Sambungan Langsung adalah jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke rumah-rumah. Sambungan langsung biasanya berupa sambungan pipa – pipa distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya di dalam tanah.

2) Sambungan Umum

Sambungan umum adalah jenis pelayanan pelanggan sistem air bersih perpipaan atau non perpipaan dengan sambungan perkelompok pelanggan dan tingkat pelayanan biasanya hanya memenuhi kebutuhan air minum dan keperluan seperlunya, dengan cara pengambilan oleh masing – masing pelanggan ke pusat penampungan.

b. Kebutuhan Non Domestik

Kebutuhan air non domestik adalah pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan komersil diantaranya toko, pasar, industri dan pendidikan . Ketentuan Dirjen Cipta Karya untuk keperluan non domestik : 1) Keperluan air untuk keperluan niaga/komersil.

a) Hotel : 150 liter/bed/hari b) Toko/kios : 250 liter/unit/hari c) Pasar : 12�3/hektar/hari

2) Kebutuhan air untuk fasilitas kantor pemerintahan

(18)

3) Kebutuhan air untuk fasilitas sosial

a) Kebutuhan air untuk peribadatan 2�3/ hari. b) Kebutuhan air untuk pendidikan 10 liter/siswa/hari

(19)

8 BAB III LANDASAN TEORI

A. Daur Hidrologi

Air merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Tak ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup tanpa adanya air. Air terdapat secara melimpah di laut, tetapi ketersediaannya relatif terbatas di daratan. Bagi tumbuhan, air merupakan salah satu faktor penting untuk fotosintesis, perkecambahan dan pertumbuhan, serta sarana transportasi zat. Bagi hewan dan manusia, air merupakan faktor penting dalam melaksanakan transportasi zat.

Air di bumi terdiri dari 97% air laut dan 3% air tawar. Dari 3% air tawar ini, 75% terdapat dikutub, 24% berupa salju, 0.3% berupa air tanah terdapat di danau-danau, 0.065% sebagai butir air atau lengas tanah, 0.035% di atmosfer (awan, kabut, embun) dan 0.03 berupa air hujan. Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh mahluk hidup. Tubuh manusia kira-kira 65% terdiri dari air. Manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya serta kegiatan lainnya seperti: pertanian, rumah tangga, perikanan, industri dan lain-lain.

(20)

1. Evaporasi (transpirasi)

Air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

2. Infiltrasi (perkolasi)

Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

3. Air Permukaan

Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau. Makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.Sumber : BambangTriatmojo, 2006 Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen daur hidrologi yang membentuk sistem daerah aliran sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar tejadi di laut.

(21)

10

organisme, terkumpul di udara sehingga menyebabkan kelembapan di atmosfer meningkat. Akibatnya terbentuklah awan, kemudian turunlah hujan. Air hujan akan terus mengalir ke permukaan tanah dan digunakan kembali oleh seluruh organisme hidup. Siklus ini akan terus berlangsung di dalam kehidupan.

Sumber :BambangTriatmojo, 2006

Gambar 3.1 Daur hidrologi

Berikut ini unsur-unsur utama dalam daur hidrologi yaitu sebagai berikut :

a. Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.

b. Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan. c. Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.

(22)

e. Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.

f. Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.

g. Perkolasi : air yang meresap terus sampai pada kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau groundwater.

h. Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.

Secara garis besar daur hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu daur hidrologi pendek, daur hidrologi sedang, dan daur hidrologi panjang. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Daur hidrologi pendek

Air laut menguap, uap air naik ke udara lalu bersatu menjadi awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air, kemudian turun sebagai hujan. Pada daur hidrologi pendek ini terbentuknya awan dan hujan terjadi di atas laut, jadi hujan tidak mencapai daratan.

Sumber :BambangTriatmojo, 2006

(23)

12

2. Daur hidrologi sedang

Air laut menguap, uap air naik ke udara dan terbawa angin sampai di atas daratan membentuk awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi membentuk titik-titik air, lalu turun sebagai hujan di daratan. Sebagian air meresap ke dalam tanah, sebagian lain kembali ke laut melalui sungai.

Sumber :BambangTriatmojo, 2006

Gambar 3.3 Daur hidrologi sedang

(24)

B. Karakteristik Badan Air

Badan air dicirikan oleh tiga komponen, yaitu komponen hidrologi, komponen fisika dan kimia, serta komponen biologi. Penilaian badan air harus meliputi tiga komponen tersebut :

1. Air Permukaan (Surface Water)

Air permukaan adalah air yang berada di sungai, waduk, rawa, dan badan air lain yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Areal tanah yang mengalirkan air ke badan air disebut surface run off dan air yang mengalir menuju laut disebut aliran sungai.

2. Air Tanah (Ground Water)

Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga lapisan tanah dan batuan di dasar tanah (sistem geologi). Lapisan tanah yang terletak dibawah permukaan air tanah dinamakan daerah jenuh (saturated zone), sedangkan daerah tidak jenuh merupakan daerah air berada di sekitar daerah jenuh sampai ke permukaan tanah yang menyimpan rongga udara berisi air dan udara.

3. Air Angkasa

Air angkasa dibagi menjadi tiga sumber melipuuti a. Air Hujan

Air hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi akibat pendinginan udara atau penambahan uap air

b. Air Salju

(25)

14

c. Air Es

Air es adalah air yang membeku, biasanya air ini didinginkan dibawah 0 °C pada tekanan standart atmosfer. Karakteristik air es sama dengan karakteristik air hujan.

C. Standar Kualitas Air

Kualitas Air adalahkarakteristikmutu yang

dibutuhkanuntukpemanfaatantertentudarisumber - sumber air.Denganadanya standard kualitas air, orang dapatmengukurkualitasdariberbagaimacam air. Setiapjenis air dapatdiukurkonsentrasikandunganunsur yang tercantum didalam standard kualitas, dengandemikiandapatdiketahuisyaratkualitasnya, dengan kata lain standard kualitasdapatdigunakansebagaitolakukur. Standard kualitas air

bersihdapatdiartikansebagaiketentuan-ketentuanberdasarkanPeraturanMenteriKesehatan RI

No.416/MEN.KES/PER/IX/1990yang

biasanyadituangkandalambentukpernyataanatauangka yang menunjukkanpersyaratan - persyaratan yang harusdipenuhi agar air tersebuttidakmenimbulkangangguankesehatan, penyakit, gangguanteknis, sertagangguandalamsegiestetika. Peraturaninidibuatdenganmaksudbahwa air

bersih yang

(26)

D. SyaratKualitas Air 1. SyaratFisik

PeraturanMenteriKesehatanNomor 416 tahun 1990

tentangpersyaratankualitas air bersih menyatakanbahwa air yang layakdikonsumsidandigunakandalamkehidupansehari-hariadalah air yang mempunyaikualitas yang baiksebagaisumber air baku (air bersih), antara lain harusmemenuhipersyaratansecarafisik, tidakberbau,sertatidakberwarna.

Adapunsifat-sifat air

secarafisikdapatdipengaruhiolehberbagaifaktordiantaranyasebagaiberikut : a. Suhu

Temperatur air akanmempengaruhipenerimaanmasyarakatakan

air tersebutdandapat pula

mempengaruhireaksikimiadalampengolahannyaterutamaapabilatemper atursangattinggi. Temperatur yang diinginkanadalah ±30ºC suhuudaradisekitarnya yang dapatmemberikan rasa segar, tetapiiklimsetempatataujenisdarisumber-sumber air akanmempengaruhitemperatur air.

b. Bau

Baubiasanyaterjadisecarabersamaandanbiasanyadisebabkanoleh adanyabahan-bahanorganik yang membusuk, tipe-tipetertentuorganismemikroskopik.Bahan– bahan yang

menyebabkanbaudan rasa

(27)

16

c. Warna

Warna di dalam air terbagidua, yakniwarnasemu (apparent color) adalahwarna yang disebabkanolehpartikel-partikelpenyebabkekeruhan (tanah, pasir, dll), partikelhalusbesi, partikel-partikelmikroorganisme, zatindustri, dan lain-lain. Yang keduaadalahwarnasejati (true color) adalahwarna yang berasaldaripenguraianzatorganikalami,

yakniasamorganik.Penghilanganwarnasecarateknikdapatdilakukanden

gancarafiltrasi. Tingkat zatwarna air

dapatdiketahuimelaluireaksiindividumakahasil yang dilaporkantidakmutlak.

2. Syarat Kimia a. pH

(28)

b. Kadar Besi (Fe)

Air merupakan salah satu materi alam yang penting dalam kehidupan manusia karena dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan dan industri. Penggunaan air rumah tangga khususnya digunakan sebagai air minum, masak, mandi dan mencuci. Sumber air yang dipergunakan di rumah tangga biasanya berasal dari PDAM, sumur pompa, sumur terbuka, sumur artesis, kolam, mata air dan lain-lain.Dalam jaringan hidup, air merupakan medium berbagai reaksi dan proses eksresi. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air, seperti halnya unsur hara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk larutannya. Oleh karena itu kehidupan ini tidak mungkin dapat dipertahankan tanpa air.Air konsumsi sebaiknya mengandung mineral yang sangat penting dalam tubuh.

(29)

18

(30)
(31)

19 BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Metode ini terdiri dari dua penelitian yaitu penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitian lapangan dilakukan untuk melakukan observasi data pendukung dari kondisi Gedung AR Fachrudin UMY dan pengambilan sampel air di sistem perpipaan kamar mandi. Penelitian laboratorium dilakukan di laboratorium Fakultas Teknik UMY.

A. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan agar dapat mencari data-data pendukung seperti data teknis, penentuan titik pengambilan sampel, serta pengamatan secara visual terhadap kondisi air di kamar mandi tersebut. Data yang diperoleh berupa waktu pengambilan sampel air, debit air, dan sampel air yang nantinya akan dibawa ke laboratorium Fakultas Teknik UMY.

B. Penelitian Laboratorium

Penelitian sampel benda uji air dilakukan di laboratorium Fakultas Teknik Sipil UMY, lama penelitian sampel benda uji di laboratorium dilakukan selama hasil sampel selesai diuji. Parameter yang diuji di laboratorium Fakultas Teknik UMY berupa Kadar Besi (Fe), pH, Suhu (°C), Warna, Bau.

C. Pengambilan Sampel Penelitian

(32)

1. Alat

a. pH meter

b. Stopwatch atau Handphone yang mempunyai fitur penghitungan waktu

2. Bahan

a. Botol (Drigen) Kapasitas 2 Liter b. Selang

c. Kertas Label

3. Persiapan dan Pengambilan Sampel a. Persiapan:

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan (botol drigen, pH meter, selang, dan label kertas)

2) Buka semua kran air sampai full yang akan diambil sampel dari lantai dasar sampai lantai 5 Gedung Ar.Fachrudin, kemudian tunggu ± 1 menit agar air dapat mengalir lancar. 3) Buka botol sampel kemudian bilas menggunakan air kran

tersebut sebanyak 3 kali. b. Pengambilan Sampel Air :

1) Agar air tidak keluar secara cepat dan terjadi aerasi, maka kran diberi selang penghubung ke penampung.

2) Saat pengambilan sampel, air kran lantai dasar dan lantai 5 dibuka full dan keadaan air mengalir terus.

3) Selang dimasukkan sebatas bibir botol, tunggu sampai air benar-benar penuh jangan sampai ada gelembung di dalam botol.

4) Botol ditutup rapat dan diberi label untuk pengujian, kemudian ditaruh didalam kardus (jangan sampai air tergoncang saat membawa sampel tersebut).

(33)

21

6) Pengambilan sampel air langsung dilanjutkan pengujian laboratorium, dikarenakan sampel yang diambil tidak boleh lebih dari beberapa jam untuk uji kualitas air)

c. Pengambilan Data Debit Air :

1) Buka kran sampai full dan pastikan kran air yang lain tidak terbuka atau kondisi kran lain terkunci.

2) Biarkan air keluar dari kran dan tunggu ± 1 menit sampai air keluar lancar.

3) Tampung air yang keluar dari kran menggunakan gelas ukur 4) Catat hasil volume (tampungan air dalam gelas ukur) dan

waktu (stopwatch)

5) Ulang langkah a – d sebanyak 3 kali untuk koreksi pengambilan data salah.

D. Pengujian Laboratorium

Pengujian sampel dilakukan agar kita bisa menganalisis kualitas air Gedung Ar. Fachrudin UMY. Adapun alat dan bahan pengujian laboratorium, serta cara

c. Tabung reaksi beserta rak 2. Bahan

(34)

3. Pengujian Laboratorium a. Analisis Kadar Fe

Pembuatan Larutan Standart Fe :

1) Isi 3 tabung reaksi masing-masing 10 ml Aquadest

2) Tambahkan larutan Fe standart berturut-turut sebanyak 0, 1, 2 tetes ke dalam masing-masing tabung reaksi.

3) Kemudian tambahkan 5 tetes H2SO4

4) Tambahkan 5 tetes (0,1 N) KMnO4 ke dalam tabung reaksi

sampai berwarna merah muda.

5) Tambahkan 5 tetes larutan KCNS 20% pada tiap tabung, maka warna merah muda akan hilang. Timbul deretan warnanya dari jernih ke coklat muda.

(35)

23

Pemeriksaan Sampel :

1) Siapkan tabung reaksi sesuai dengan jumlah sampel yang akan diperiksa, diisi tiap tabung dengan 10 ml air sampel.

2) Tambahkan 5 tetes larutan (4N) H2SO4 dan 5 tetes larutan

KMnO4 ke dalam tiap tabung reaksi, kocok sehingga berwarna

merah muda. Jika warna merah muda hilang, tambahkan beberapa tetes larutan 0,1 N KMnO4 hingga warna menjadi

stabil.

3) Tambahkan 5 tetes larutan KCNS pada tiap tabung. Warna merah muda hilang, dibandingkan dengan larutan standart yang dibuat di awal tadi.

4) Kandungan Fe dapat diketahui dari perbandingan dengan larutan standart. Hitung kandungan Fe dalam satuan (mg/l)

�� = 1000

� ×

� �

20 × 0,1 (��/ )

(36)

E. Bagan Alir Penelitian

Gambar 4.3 Bagan Alir (Flow Chart) Start

Persiapan : 1. Survey Lokasi 2. Penyediaan Alat dan

Bahan

Pengujian Lapangan

Pengambilan Data Debit Dan Sampel

Pengujian Laboratorium : 1. Kadar Fe

2. pH

3. Suhu (Temperatur)

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

(37)

25 BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. KUALITAS AIR

1. Kadar besi (Fe) kamar mandi pria

�� � �� = 1000

(38)

Selanjutnya dengan perhitungan yang dilakukan di atas dapat diperoleh kadar Fe air pada kamar mandi pria yang hasilnya disajikan di Tabel 5.1

5.1Tabel hasil pemeriksaan kadar besi (Fe) dan pH kamar mandi pria No Lantai (Lokasi) Volume air

Sumber : Data penelitian, 2016

Selanjutnya nilai kadar Fe rata-rata pada kamar mandi pria disajikan dalam Gambar 5.1 sebagai berikut :

Gambar 5.1 Grafik analisa kadar Fe kamar mandi pria

Dari data sebelumnya diketahui hasil nilai pH dilakukan langsung menggunakan alat pH meter. Selanjutnya nilai pH pada kamar mandi pria gedung Ar. Fachrudin UMY disajikan pada Gambar 5.10 sebagai berikut :

0

Kadar Besi (Fe) Kamar Mandi Pria

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Baku mutu air

(39)

27

Gambar 5.2 Grafik analisa pH kamar mandi pria

2. Kadar besi (Fe) kamar mandi wanita

�� � �� = 1000

Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, 08.00 WIB :

Kadar pH Kamar Mandi Pria

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Rata - rata

(40)

Siang, 17.00 WIB :

Selanjutnya dengan perhitungan yang dilakukan di atas dapat diperoleh kadar Fe air pada kamar mandi wanita yang hasilnya disajikan di Tabel 5.2.

5.2 Tabel hasil pemeriksaan kadar besi (Fe) dan pH kamar mandi wanita No Lantai (Lokasi) Volume air

Selanjutnya nilai kadar Fe rata-rata pada kamar mandi wanita disajikan dalam Gambar 5.3 sebagai berikut :

Gambar 5.3 Grafik analisa kadar Fe kamar mandi wanita 0

Kadar Besi (Fe) Kamar Mandi Wanita

(41)

29

Dari data sebelumnya diketahui hasil nilai pH dilakukan langsung menggunakan alat pH meter. Selanjutnya nilai pH pada kamar mandi wanita gedung Ar. Fachrudin UMY disajikan pada Gambar 5.4 sebagai berikut :

Gambar 5.4 Grafik analisa pH kamar mandi wanita

Dari grafik yang diperoleh dari analisis laboratorium nilai kadar besi (Fe) mengalami kenaikan dari lantai atas sampai lantai dasar (6 lantai). Dilihat dari kenaikan lantai 5 dan lantai dasar, nilai kadar besi (Fe) dari lantai 5 ke lantai dasar mengalami kenaikan nilai kadar besi di kamar mandi pria sebesar 0,13 mg/l dan kamar mandi wanita 0,10 mg/l.

Jenis pipa yang digunakan untuk distribusi keseluruhan jaringan perpipaan adalah pipa galvanis baja (galvanized steel). Jenis ini cocok untuk pendistribusian air bersih dan proses penyambungannya mudah, serta dilapisi bahan anti karat sehingga tidak mudah korosi. Akan tetapi, kelemahan dari galvanis baja ini mempunyai tingkat kekasaran yang tinggi serta semakin lama digunakan dalam pipa menjadi tebal dan air yang mengandung zat kimia dapat menempel di dinding pipa tersebut.

6,8

Kadar pH Kamar Mandi Wanita

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Rata-Rata

(42)

Diperoleh hubungan nilai kadar Fe yang mengalami kenaikan dengan panjang pipa utama bahwa semakin panjang pipa yang berada di gedung Ar. Fachrudin UMY dari lantai atas ke lantai bawah semakin tinggi nilai kadar Fe di lantai bawah.

Dilihat dari grafik di atas, untuk pembangunan gedung 6 lantai sudah mengalami kadar besi (Fe) yang mendekati baku mutu dari Peraturan Menteri Kesehatan. Nilai kadar Fe maksimal di kamar mandi pria sebesar 0,27 mg/l dan di kamar mandi wanita 0,20 mg/l sedangkan untuk baku mutu dari Peraturan Menteri Kesehatan sebesar 1,0 mg/l sebagai kebutuhan air bersih. Sehingga apabila gedung di kawasan UMY mempunyai ketinggian lebih dari 6 lantai, dikhawatirkan kadar besi (Fe) akan melampaui batas baku mutu air.

Dari grafik hasil penelitian kadar Fe pada waktu pagi, siang, sore mengalami perubahan yang disebabkan oleh nilai kadar pH yang berpengaruh pada tingkat kesadahan Fe. Semakin rendah nilai pH maka semakin tinggi potensi untuk terjadi korosi.

Dari grafik penelitian kadar pH pada waktu pagi, siang, sore mengalami perubahan yang disebabkan terjadinya oksidasi yaitu reaksi dengan molekul oksigen pada waktu yang berbeda. sehingga pH pada waktu pagi, siang, sore mengalami perubahan. Semakin besar oksigen pada air maka nilai pH akan semakin tinggi.

Dilihat dari grafik kadar Fe dan pH mempunyai karakteristik yang sama, dari lantai atas ke lantai bawah mengalami kenaikan. Sifat dari pH air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif dan dapat melarutkan logam. Sehingga apabila kadar besi dari lantai atas ke lantai bawah mengalami kenaikan maka nilai pH juga mengalami kenaikan serupa.

i. Data Referensi Air Sumur Masjid UMY (M Arga , 2014) 5.3 Tabel Referensi Pengujian Fe Air Sumur Masjid UMY

Sumber Fe (mg/l) DO (mg/l) pH

Air Tanah 0,4-0,6 4,8-7,2 7,10-7,85

(43)

31

Dengan data di atas diperoleh nilai referensi air tanah di UMY sebesar 0,4-0,6 mg/l untuk kadar Fe. Air tanah naik keatas melalui sistem perpipaan yang akan ditampung di tandon air. Kemudian air akan turun ke tiap lantai melalui pipa besi dan di bagi ke kamar mandi wanita serta kamar mandi pria. Dari tiap kamar mandi akan di salurkan ke pipa sekunder dan di bagi per kran. Seterusnya sampai air mengalir dari lantai 5 ke lantai dasar dengan total 12 kamar mandi, 4 kran kamar mandi pria, dan 5 kran kamar mandi wanita.

Menurut hasil penelitian di sumur masjid UMY nilai kadar Fe maksimal 0,600 mg/l dan di gedung Ar.fachrudin UMY maksimal 0,27 mg/l untuk air di sistem perpipaan, sehingga air yang berada di kawasan UMY memiliki kadar Fe yang relatif besar untuk air tanah.

Untuk pengujian kadar Fe ini dilakukan pada pagi, siang dan sore sehingga memperoleh nilai kadar Fe di lantai 5 turun ke lantai dasar mengalami kenaikan. Kenaikan kadar Fe disebabkan oleh pengendapan Fe di perpipaan karena pipa terbuat dari besi, sehingga Fe yang di lantai 5 ikut turun ke lantai dibawahnya. Jadi hasil dari penelitian kualitas air berdasarkan nilai kadar Fe 6 lantai di gedung Ar. Fachrudin UMY di lantai dasar mengalami nilai Fe terbesar.

Untuk pengujian kadar pH dilakukan pada pagi, siang dan sore sehingga memperoleh nilai kadar pH di lantai 5 turun ke lantai dasar mengalami kenaikan. Kenaikan kadar pH disebabkan terjadinya oksidasi yaitu reaksi dengan molekul oksigen, sehingga pH yang di lantai dasar lebih besar dari lantai 5 karena semakin banyak udara yang masuk ke dalam air.

(44)

B. Kuantitas Air 1. Debit air kamar mandi pria

Debit air adalah perbandingan dari volume (l) dengan waktu (s). Debit air digunakan untuk mengatahui kapasitas air dalam satuan waktu. Rumus untuk mengetahui debit (Q) dapat dilihat di bawah ini :

(45)

33

2. Debit air kamar mandi wanita

Debit air adalah perbandingan dari volume (l) dengan waktu (s). Debit air digunakan untuk mengatahui kapasitas air dalam satuan waktu. Rumus untuk mengetahui debit (Q) dapat dilihat di bawah ini :

(46)

Selanjutnya dengan perhitungan yang dilakukan di atas dapat diperoleh debit air pada kamar mandi pria dan wanita.

5.4 Tabel debit air kamar mandi pria

� � � (� �) �

5.5 Tabel debit air kamar mandi wanita No Lantai (Lokasi) Volume

Sumber : Hasil pengolahan, 2016

(47)

35

Untuk kebutuhan air hari maksimum dapat diketahui dari jumlah populasi dengan ketentuan penggunaan air untuk dunia pendidikan dari dirjen cipta karya. Jumlah populasi di Gedung Ar. Fachrudin B sejumlah 146 orang dan pemakaian air rata – rata per orang dalam sehari dalam dunia pendidikan yaitu 10 liter/orang/hari. Sehingga total kebutuhan air golangan non domestik pada gedung Ar. Fachrudin B adalah :

= 146 x 10 liter = 1.460 liter/ hari

(48)

36

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MEN.KES/ ER/IX/1990 tentang standar kualitas air bersih, nilai kadar besi (Fe) < 1,0 mg/l. Dari hasil pengujian laboratorium nilai kadar besi (Fe) untuk kamar mandi pria maupun wanita “Layak” digunakan untuk air bersih. 2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MEN.KES/

PER/IX/1990 tentang standar kualitas air bersih, nilai pH air 6,5 – 8,5. Dari hasil pengujian pH air untuk kamar mandi pria maupun wanita “Layak” digunakan untuk air bersih.

3. Berdasarkan analisa kadar Fe dari lantai atas ke lantai bawah dengan ketinggian gedung 6 lantai diperoleh kondisi kualitas air mengalami kenaikan kadar besi (Fe) dan pH. Maka dari itu besi (Fe) yang menempel pada dinding pipa di suatu sistem perpipaan di gedung Ar. Fachrudin B UMY merupakan sumber besi (Fe) pada air yang mengalir di gedung tersebut.

4. Kebutuhan air di gedung Ar. Fachrudin B Mencapai 1460 lt/hari

(49)

37

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian berlangsung dan selama proses penulisan, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian sampel dan pengamatan yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang akurat karena bisa untuk perbandingan hasil kualitas air.

2. Pengambilan uji sampel bisa dilakukan pagi, siang, serta sore untuk perbandingan hasil kualitas air dan diamati kapasitas reservoir yang diperuntukan untuk kebutuhan.

3. Pembangunan gedung di kawasan UMY tidak melebihi 6 tingkat, apabila masih menggunakan sistem perpipaan air yang saat ini digunakan.

(50)

SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan lancar. Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluargnya, sahabatnya, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Saya berharap dengan adanya Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran berharga bagi kami sendiri khususnya, dan teman-teman serta staf pengajar fakultas tenik pada umumnya.

Saya selaku penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Namun kami sudah berupaya untuk mendekati kenaikan untuk menjadi suatu kesempurnaan. Kritik dan saran-saran yang bersifat membangun kami terima dengan senang hati, agar kami mampu belajar lebih baik lagi untuk kedepannya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan rela dan ikhlas dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun serta bagi pembaca umumnya. Amin ya rabbal’alamin.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Arga, Zulfikar, 2014 “Analisis Kualitas Air Menggunakan Alat Uji Pengolahan Air Dengan Kombinasi Karbon Dan Zeolit Sebagai Bahan Filtrasi” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Fitriana, Dhona, 2005 “Analisis Indeks Kualitas Air Sungai Winongo Yogyakarta” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.

Setiawan, Yoga, 2013 “Laporan Praktikum Rekayasa Lingkungan” Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Franidia, Ria, 2008 “Abalisis Penyediaan Air Bersih PDAM” Universitas Muhammmadiyah Yogyakarta.

Ketentuan Dirjen Cipta Karya Tentang Kebutuhan Air Non Domestik Pada Dunia Pendidikan.

Triatmodjo, Bambang, Prof.Dr.Ir, DEA, 2006 “Hidrologi Terapan”, Beta Offset

(52)

LAMPIRAN

SKEMA

(53)

41

(54)
(55)

43

(56)

Gambar 4. Skema pipa lantai dasar kamar mandi wanita

Gambar 5. Penamaan kran kamar mandi

4

1

2

3

toilet pria

1

5

toilet wanita

4

2

3

(57)

45

Gambar 6. Gambar Skema jaringan Pipa

(58)
(59)

47

Gambar 7. Botol drigen kosong

(60)

Gambar 9. Selang penghubung kran

Gambar 10. Pengambilan sampel air

(61)

49

Gambar 11. Bahan Laboratorium

(62)

Gambar 13. Sampel air setelah di uji Kadar Fe

(63)

51

(64)

Tabel 1. Tabel kualitas air bersih peraturan menteri kesehatan R.I No :

(65)

53

Tabel 3. Pengujian kualitas air kamar mandi wanita No Lantai

Tabel 4. Tabel pengujian Kadar besi (Fe) kamar mandi Pria

(66)

Tabel 5. Tabel pengujian kadar besi (Fe) Kamar mandi wanita

Tabel 6. Hasil Uji kadar besi (Fe) Kamar mandi Pria

Sampel Pria Uji Pagi Uji Siang Uji Sore Rata - Rata Menkes

Tabel 7. Hasil Uji Kadar besi (Fe) kamar mandi wanita

(67)

55

Tabel 8. tabel daftar pegawai dan mahasiswa gedung Ar. Fachrudin B Umy

Kantor Jumlah pegawai

BSDA 14

BSDK 11

LPKA 9

Biro umum 8

BSI 12

Bank 8

Rata-rata Mahasiswa 84

Tabel 9. Data pipa outlet dari reservoi

RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi)

G1 - G2 0.2 0.12 G3 - G4 0.2 0.06

G2 - G7 0.2 0.12 E1 - D1 3.56 0.06

G7 - G8 0.2 0.06 D1 - C1 3.56 0.06

G8 - G9 4.8 0.06 C1 - B1 3.56 0.06

G9 - G10 28.8 0.06 A1 - B1 3.56 0.06

G10 - G11 28.8 0.06 G15 - G16 3.56 0.06

G6 - G12 4.8 0.06 G14 - G15 3.56 0.06

G2 - G5 0.2 0.12 G13 - G14 3.56 0.06

G5 - G6 0.2 0.06 G12 - G13 3.56 0.06

(68)

Tabel 10. data panjang pipa tiap lantai kamar mandi pria

LANTAI DASAR LANTAI 1 LANTAI 2

RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi)

G4 - A1 22.46 2 G4 - B1 18.9 2 G4 - C1 15.34 2

A1 - A2 0.95 2 B1 - B2 0.95 2 C1 - C2 0.95 2

A2 - A3 0.3 2 B2 - B3 0.3 2 C2 - C3 0.3 2

A3 - A4 2.3 3/4 B3 - B4 2.3 3/4 C3 - C4 2.3 3/4

A4 - A5 0.3 3/4 B4 - B5 0.3 3/4 C4 - C5 0.3 3/4

A4 - A6 0.3 3/4 B4 - B6 0.3 3/4 C4 - C6 0.3 3/4

A4 - A7 1.3 3/4 B4 - B7 1.3 3/4 C4 - C7 1.3 3/4

A6 - A7 1 3/4 B6 - B7 1 3/4 C6 - C7 1 3/4

A7 - A8 0.5 3/4 B7 - B8 0.5 3/4 C7 - C8 0.5 3/4

A8 - A9 0.4 3/4 B8 - B9 0.4 3/4 C8 - C9 0.4 3/4

A2 - A10 3.49 2 B2 - B10 3.49 2 C2 - C10 3.49 2

A10 - A11 1.1 2 B10 - B11 1.1 2 C10 - C11 1.1 2

A11 - A12 0.6 2 B11 - B12 0.6 2 C11 - C12 0.6 2

A12 - A13 1.1 2 B12 - B13 1.1 2 C12 - C13 1.1 2

A13 - A14 2.3 3/4 B13 - B14 2.3 3/4 C13 - C14 2.3 3/4

(69)

57

Data panjang pipa tiap lantai kamar mandi pria

LANTAI 3 LANTAI 4 LANTAI 5

RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi)

G4 - D1 11.78 2 G4 - E1 8.22 2 G6 - F1 4.8 2

D1 - D2 0.95 2 E1 - E2 0.95 2 F1 - F2 0.95 2

D2 - D3 0.3 2 E2 - E3 0.3 2 F2 - F3 0.3 2

D3 - D4 2.3 3/4 E3 - E4 2.3 3/4 F3 - F4 2.3 3/4

D4 - D5 0.3 3/4 E4 - E5 0.3 3/4 F4 - F5 0.3 3/4

D4 - D6 0.3 3/4 E4 - E6 0.3 3/4 F4 - F6 0.3 3/4

D4 - D7 1.3 3/4 E4 - E7 1.3 3/4 F4 - F7 1.3 3/4

D6 - D7 1 3/4 E6 - E7 1 3/4 F6 - F7 1 3/4

D7 - D8 0.5 3/4 E7 - E8 0.5 3/4 F7 - F8 0.5 3/4

D8 - D9 0.4 3/4 E8 - E9 0.4 3/4 F8 - F9 0.4 3/4

D2 - D10 3.49 2 E2 - E10 3.49 2 F2 - F10 3.49 2

D10 - D11 1.1 2 E10 - E11 1.1 2 F10 - F11 1.1 2

D11 - D12 0.6 2 E11 - E12 0.6 2 F11 - F12 0.6 2

D12 - D13 1.1 2 E12 - E13 1.1 2 F12 - F13 1.1 2

D13 - D14 2.3 3/4 E13 - E14 2.3 3/4 F13 - F14 2.3 3/4

(70)

Tabel 11. Data panjang pipa tiap lantai kamar mandi wanita

LANTAI DASAR LANTAI 1 LANTAI 2

RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi)

G11 - G16 17.1 2 G11 - G15 13.08 2 G11 - G14 9.66 2

G16 - M1 0.2 2 G15 - L1 0.2 2 G14 - K1 0.2 2

M1 - M2 0.6 2 L1 - L2 0.6 2 K1 - K2 0.6 2

M2 - M3 2.3 3/4 L2 -L3 2.3 3/4 K2 - K3 2.3 3/4

M2 - M4 0.28 2 L2 - L4 0.28 2 K2 - K4 0.28 2

M4 - M5 2.1 2 L4 - L5 2.1 2 K4 - K5 2.1 2

M5 - M6 0.28 2 L5 - L6 0.28 2 K5 - K6 0.28 2

M6 - M7 0.6 2 L6 - L7 0.6 2 K6 - K7 0.6 2

M7 - M8 2.3 3/4 L7 - L8 2.3 3/4 K7 - K8 2.3 3/4

M8 - M9 0.3 3/4 L8 - L9 0.3 3/4 K8 - K9 0.3 3/4

M8 - M10 0.3 3/4 L8 - L10 0.3 3/4 K8 - K10 0.3 3/4

M6 - M11 1 2 L6 - L11 1 2 K6 - K11 1 2

M11 - M12 0.6 2 L11 - L12 0.6 2 K11 - K12 0.6 2

M12 - M13 2.5 3/4 L12 - L13 2.5 3/4 K12 - K13 2.5 3/4

M11 - M14 1 2 L11 - L14 1 2 K11 - K14 1 2

M14 - M15 0.8 2 L14 - L15 0.8 2 K14 - K15 0.8 2

M15 - M16 2.5 3/4 L15 - L16 2.5 3/4 K15 - K16 2.5 3/4

(71)

59

Data panjang pipa tiap lantai kamar mandi wanita

LANTAI 3 LANTAI 4 LANTAI 5

RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L (meter) D (inchi) RUAS L

(meter) D (inchi)

G11 - G13 6.42 2 G11 - G12 2.28 2 G11 - H1 0.2 2

G13 - J1 0.2 2 G12 - I1 0.2 2 H1 - H2 0.6 2

J1 - J2 0.6 2 I1 - I2 0.6 2 H2 - H3 2.3 3/4

J2 - J3 2.3 3/4 I2 - I3 2.3 3/4 H2 - H4 0.28 2

J2 - J4 0.28 2 I2 - I4 0.28 2 H4 - H5 2.1 2

J4 - J5 2.1 2 I4 - I5 2.1 2 H5 - H6 0.28 2

J5 - J6 0.28 2 I5 - I6 0.28 2 H6 - H7 0.6 2

J6 - J7 0.6 2 I6 - I7 0.6 2 H7 - H8 2.3 3/4

J7 - J8 2.3 3/4 I7 - I8 2.3 3/4 H8 - H9 0.3 3/4

J8 - J9 0.3 3/4 I8 - I9 0.3 3/4 H8 - H10 0.3 3/4

J8 - J10 0.3 3/4 I8 - I10 0.3 3/4 H6 - H11 1 2

J6 - J11 1 2 I6 - I11 1 2 H11 - H12 0.6 2

J11 - J12 0.6 2 I11 - I12 0.6 2 H12 - H13 2.5 3/4

J12 - J13 2.5 3/4 I12 - I13 2.5 3/4 H11 - H14 1 2

J11 - J14 1 2 I11 - I14 1 2 H14 - H15 0.8 2

J14 - J15 0.8 2 I14 - I15 0.8 2 H15 - H16 2.5 3/4

Gambar

Gambar 4.1 Proses (Alur) Pembuatan Larutan Standart Fe
Gambar 4.2 Proses (Alur) Pemeriksaan Sampel Air
Gambar 4.3 Bagan Alir (Flow Chart)
Gambar 5.1 Grafik analisa kadar Fe kamar mandi pria
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muri (2010) didalam penelitiannya menyatakan bahwa besarnya penurunan tanah berbanding lurus dengan penambahan beban. Hasil penelitian tersebut juga sesuai

Nilai rataan tertinggi dimiliki oleh perlakuan pengovenan pada suhu 60 o C yaitu 3,50 (netral). Berdasarkan pengukuran secara objektif menggunakan Tekstur Analyzer nilai

Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas dengan target pencapaian untuk tahun kedepan, baik prediksi untuk pencapaian target kinerja dan status

Hasil uji normalitas terhadap kelompok kontrol diperoleh harga kai kuadrat sebesar 14.029 pada p=0.511 (p&gt;0.05), sedangkan hasil uji normalitas terhadap kelompok

(2) Khusus untuk Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum yang pada bulan Ramadhan dan hari-hari besar keagamaan lainnyaa serta event- event tertentu diatur kegiatan operasionalnya

Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah sederhana dimana energi panas

Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrasi larutan asam asetat (CH 3 COOH) sampai 1 - 7% menghasilkan karakteristik gelatin kulit kaki ayam yang sama

Berdasar data tentang kinerja penjualan mobil merek Honda seperti telah disajikan pada latar belakang serta hasil-hasil studi terdahulu, maka penelitian ini dilakukan