• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERCERITA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RAMIFTAHUL JANNAH PASAR II DONDONG TIMUR KECAMATAN WAMPU,KABUPATEN LANGKAT T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERCERITA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RAMIFTAHUL JANNAH PASAR II DONDONG TIMUR KECAMATAN WAMPU,KABUPATEN LANGKAT T.A 2014/2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERCERITA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI RA MIFTAHUL JANNAH PASAR II DONDONG TIMUR KECAMATAN WAMPU, KABUPATEN LANGKAT

T.A.2014/2015

SKRIPSI

OLEH

RIKA SURYA DARMAWATI NIM: 1103113044

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

RIKA SURYA DARMAWATI. 1103113044. Pengaruh Penggunaan Metode Bercerita Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 5-6 Tahun di RA Miftahul Jannah Pasar II Dondong Timur Kecamatan Wampu,Kabupaten Langkat T.A 2014/2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Masalah yang sering kali dijumpai di lapangan yaitu orang tua beranggapan bahwa kemampuan akademik lebih penting dibandingkan mengembangkan kecerdasan interpersonal anak,ditambah alat peraga untuk mengembangkan metode bercerita tersebut sangat terbatas, terlebih anak suka bermain sendiri dan tidak mau berbagi mainan pada saat bermain bersama dan pada saat didalam kelompok anak tidak suka untuk bekerja sama pada saat ada kegiatan dalam kelompok. Salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan anak tersebut adalah dengan menerapkan metode bercerita pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksperimen post test only control design. Adapun populasi anak berjumlah 30 orang,dengan sampel 30 orang.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode bercerita sedangkan variabel terikat adalah kecerdasan interpersonal. Instrumen pengumpulan data yaitu pedoman observasi. Analisis data menggunakan uji-t. Dan observasi dilakukan dengan pedoman observasi yang telah disediakan. Dengan taraf nyata α = 0,05

(5)

vi

2.1.1 Hakikat Kecerdasan Interpersonal ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kecerdasan Interpersonal ... 8

2.1.1.2 Dimensi Kecerdasan Interpersonal ... 9

2.1.1.3 Karakteristik Kecerdasan Interpersonal ... 11

2.1.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Interpersonal.... 13

2.1.1.5 Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak... .. 13

2.1.1.6 Melatih Keterampilan Kecerdasan Interpersonal Anak... .. .. 17

2.2 Hakikat Metode Bercerita ... 20

2.2.1 Pengertian Metode Bercerita ... 20

2.2.2 Manfaat Kegiatan Bercerita ... 21

2.2.3 Teknik- Teknik Bercerita ... 25

2.2.4 Kreteria Pemilihan Media Bercerita ... 26

(6)

vii

2.2.6 Langkah-Langkah Bercerita ... 28

2.2 Kerangka Konseptual ... 31

3.3.Variabel Penelitian dan Devenisi Operasional ... 35

3.3.1.Variabel Penelitian ... 35

3.3.2Defenisi Operasional ... 35

3.4 Desaian Penelitian ... 36

3.5Alat Pengumpulan Data ... 36

3.6 Tahap Pengumpulan Data ... 38

3.7 Tehnik Analisis Data ... 39

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. ... 49

5.2 Saran. ... 50

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Bercerita... 28

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Metode karya wisata... 30

Tabel 3.1 Desaian Penelitian... 36

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi... 37

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Data Nilai Observasi Kelas Eksperimen... 44

Tabel 4.2 Data Nilai Observasi Kelas Kontrol... 45

Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors... 46

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas... 47

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak sebagai investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia di

masa yang akan datang. Dalam hal ini anak diharapkan menjadi sumber daya yang

berkualitas. Hal ini dapat direalisaskan dengan adanya pendidikan yang

berkualitas. Oleh sebab itu, pendidikan sangat penting diberikan untuk anak usia

dini.

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan anak yang

berkualitas.Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dalam jalur

formal maupun jalur non formal. Hal ini tertuang dalam pasal 1 ayat 1

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional

yang berbunyi pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional berkaitan dengan pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat

1 yang berbunyi”Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak

lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti

(9)

2

penyelanggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada pertumbuhan dan

perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya

pikir,daya cipta,kecerdasan emosi,kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap

dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi.

Kecerdasan bagi anak usia dini memiliki manfaat yang besar bagi dirinya

sendiri dan bagi perkembangan sosialnya karena dengan tingkat kecerdasan anak

yang berkembang dengan baik akan memudahkan anak bergaul dengan orang lain

serta mampu menciptakan hal-hal yang baru.

Gardner dalam Musfiroh,(2008:36)menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan berfikir yang dimiliki manusia utuk menyelesaikan masalah dan menciptakan sesuatu dalam kehidupan nyata. Melalui pengembangan kecerdasan akan membantu seseorang menemukan jalan keluar atau solusi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.kecerdasan dapat pula membantu seseorang untuk dapat menciptakan sesuatu baik berupa jasa maupun benda dan dapat membantu memudahkan seseorang untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pernyataan tersebut kecerdasan sangatlah penting bagi anak untuk

menyelesaikan setiap permasalahan yang sedang terjadi dikehidupan nyata,dengan

adanya kecerdasan anak akan mudah menemukan jalan keluar atau solusi

permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-harinya.

Pengembangan kecerdasan manusia hendaknya dilakukan sejak anak usia

dini. Pada anak usia sekitar lima tahun merupakan masa keemaasan (golden age)

yang perkembangan kecerdasan mencapai 50% kapasitas kecerdasan orang

dewasa.

Adapun kecerdasan yang dimaksud didalam penelitian ini yaitu kecerdasan

(10)

3

dengan orang-orang sekitarnya. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk

memahami dan menggambarkan perasaan, suasana hati, maksud dan keinginan

orang lain. Kecerdasan interpersonal memungkinkan anak mampu membangun

kedekatan,pengaruh,pimpinan dan membangun hubungan dengan orang lain.

Kecerdasan ini sudah dimiliki anak sejak lahir dan perlu dikembangkan melalui

pembinaan dan pengajaran. Oleh sebab itu,kecerdasan interpersonal anak perlu

dibangun sejak anak berusia dini.

Dalam proses pengalaman sosial awal anak atau pengembangan

kecerdasan interpersonal dapat dikembangkan dari interaksi atau berhubungan

sosialisasi dengan anggota keluarga atau orang-orang diluar lingkungan rumah.

Sebagai pedoman umum, pengalaman didalam rumah lebih penting pada masa

prasekolah sedangkan pengalaman diluar rumah menjadi penting setelah

anak-anak memasuki sekolah. Dan Apabila anak-anak dihadapkan pada pengalaman social

awal yang tidak menyenangkan, pada saat diluar rumah maka pada perkembangan

selanjutnya ia akan menghindari partisipasi, bahkan akan menarik diri dari

lingkungan sosialnya. Hal ini perlu diwaspadai oleh guru maupun orangtua,guru

maupun orang tua perlu mengevaluasi serta memperbaiki atau mencari kegiatan

pengganti secepatnya sehingga hal-hal yang lebih buruk terhadap prilaku sosial

anak dapat dihindari.

Implikasi dari kondisi tersebut adalah betapa pentingnya para guru

menampilkan metode yang menyenangkan bagi anak dalam memperkenalkan

sikap dan prilaku sosial yang positif. Perkenalkanlah sikap dan prilaku sosial

(11)

4

Metode adalah cara yang dipergunakan pendidik pada saat menciptakan

proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran pada anak usia dini dapat

dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya: Metode

bercerita, Metode bernyanyi Metode bermain peran, Metode karyawisata. Dari

beberapa metode tersebut maka penulis lebih memfokuskan pada metode

bercerita,menggunakan tehnik papan panel.

Moeslichatoen(2004:157) berpendapat bahwa metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Melalui metode bercerita inilah para pengasuh mampu menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif dan anak-anak menerima dengan senang hati.

Metode bercerita bagi seorang anak adalah sesuatu yang menyenangkan.

Melalui cerita anak dapat mengembangkan imajinasinya menjadi apapun yang ia

inginkan. Dalam cerita anak mendapatkan berbagai nilai yang banyak dan berarti

bagi proses pembelajaran dan perkembangannya, termasuk didalamnya

perkembangan sosial dan perkembangan emosinya. Dan cerita memiliki arti

penting bagi pendidikan anak usia dini,karena melalui metode bercerita anak

mendapatkan berbagai nilai–nilai luhur kehidupan dan salah satu hal yang

menjadikan cerita tersebut bermakna adalah bagaimana cara guru membawakan

cerita atau kemampuan si guru untuk bercerita.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di RA Miftahul

Jannah kecamatan wampu,Kabupaten Langkat kelas B dan juga hasil wawancara

awal dengan guru kelas bahwa ada anak yang lebih suka bermain sendiri di

(12)

5

apa pun dengan teman-temannya kemudian kemampuan kecerdasan interpersonal

anak pun kurang diperhatikan guru dan orang tua,sehingga metode bercerita

masih jarang digunakan guru untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal

atau sosial anak. Hal ini disebabkan oleh tuntutan orang tua yang beranggapan

bahwa kemampuan akademik lebih penting dari pada pengembangan kecerdasan

interpersonal serta terbatasnya alat peraga dalam menerapkan metode bercerita

kepada anak.

Seharusnya guru mengembangkan kecerdasan interpersonal atau sosial

anak dengan metode bercerita karena dengan metode bercerita anak dapat

bersosialisasi dengan mudah terhadap teman sebayanya serta dapat meningkatkan

daya imajinasi dan fantasi anak.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti berkeinginan mengangkat

permasalahan tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul”PENGARUH

METODE BERCERITA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL

ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MIFTAHUL JANNAH,KECAMATAN

WAMPU,KABUPATEN LANGKAT T.A.2014/2015”

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka yang menjadi identifikasi

masalah penelitian ini yaitu:

1. Sebagian anak ada yang lebih suka bermain sendiri

(13)

6

3. Orang tua beranggapan bahwa kemampuan akademik lebih penting dari

pada pengembangan kecerdasan interpersonal

4. Anak kurang suka bekerja sama pada saat diberi tugas di dalam

kelompok

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas,penulis membatasi masalah

yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Pengaruh metode bercerita terhadap

Kecerdasan Interpersonal anak usia 5-6 tahun di RA MIFFTAHUL JANNAH,

Desa Stabat Lama,Kecamatan Wampu,Kabupaten Langkat T.A 2013/2014”

1.4.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah dengan

menggunakan metode bercerita dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal

anak usia dini.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan

interpesonal anak usia dini dengan menggunakan metode bercerita.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada

umumnya dan pada guru PAUD khususnya baik secara teoritis maupun praktis.

(14)

7

a. Sebagai bahan refrensi yang dapat digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai metode bercerita dapat mempengaruhi

kecerdasan interpersonal anak usia dini.

b. Sebagai bahan pertimbangan,landasan empiris maupun kerangka

acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian

ini.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan bahan masukkan bagi

para orang tua dalam membina kecerdasan interpersonal anak.

b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada peneliti

mengenai pengaruh metode bercerita terhadap kecerdasan

(15)
(16)
(17)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka

dapat diperoleh kesimpulan yaitu:

1. Pembelajaran menggunakan metode bercerita mampu memberikan

pengaruh yang lebih baik dari pada pembelajaran menggunakan metode

karya wisata, rata-rata dikelas eksperimen (10,53) dan kontrol (6,8) hal ini

tampak dari rata-rata observasi akhir kelas eksperimen lebih besar dari

pada kelas kontrol,yaitu: 10,53 > 6,8.

2. Pembelajaran menggunakan metode bercerita mampu memberikan

pengaruh terhadap kecerdasan interpersonal anak. Hal tersebut sesuai

dengan hasil uji hipotesis yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 9,973 > 1,701

pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk = (n1+n2-2). Sehingga dapat dikatakan

bahwa H0 ditolak Ha diterima. Dinyatakan bahwa penggunaan metode

bercerita sangat berpengaruh terhadap kecerdasan interpersonal anak usia

(18)

51 5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Bagi guru,dapat menggunakan metode bercerita dalam meningkatkan

kecerdasan interpersonal anak usia dini. Dan dapat menolong para guru

untuk menggunakan metode bercerita dalam menyediakan sarana dan

prasarana bagi guru untuk bercerita.

2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh pihak sekolah

untuk bekerja sama dengan guru kelas untuk memperbaiki permasalahan

dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

3. Bagi peneliti lainnya,sebagai bahan masukan dan sumber refrensi yang

berhubungan dengan penelitian bercerita dan kecerdasan

interpersonal,misalnya mengaitkan dengan variabel kecerdasan verbal

(19)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Armstrong, Thomas. 2003. Setiap Anak Cerdas:Panduan Membantu Anak Belajar Dengan Memanfaatkan Multiple intelligence-nya. Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum,

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogjakarta: kata hati

Gradner,Howard. 2002. Multiple Intelligence. New York: Basic Books Harper Collins Publishing.inc

Lenox ,Mary F. 2000.”Storytelling For Young Children In Multicultural World” dalam Early Childhood Eduction Journal.

Leonhardt,Mary. 1997. 99 Cara Menjadikan Anak Anda Kerajinan Membaca (Terjemahan Alwiyah Abdurrahmaan). Bandung: Kaifa

May,Lwin. Dkk. 2008. How To Multiply your Child’s Intelligence. Yogyakarta: Indeks

Musfiroh,Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Raka,Gede.2002. Seminar Tentang Kreativitas Dan Kecakapan Hidup

R,Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta

Safaria, T.2005.Interpersonal Intelligence. Yogyakarta: Amara Books

Shapiro,Lawrence. 1997. Mengajarkan Emotional Intelligensi Pada Anak. Jakarta: Gramedia

Smith, Richard J.& Johnson, Dale D. 1980. Teaching Children To Read. London: Addison- Wesley Publishing Company

Sugiyono.2010. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

(20)

52

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Santoso Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik. Jakarta: Elex Media Komputindo (Gramedia)

Yofita Aprianti.2013. Menumbuhkan Kepercayaan diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta: Indeks

Jurnal:

Suprihadi.(2010). Langkah-langkah Bercerita,(Online),dalam

(21)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Rika Surya Darmawati

b. NIM : 1103113044

c. Tempat/Tanggal Lahir : Sei glugur,05 September 1992

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Dusun Kedondong Barat,Desa Jentera Stabat

II. NAMA ORANGTUA

a. Nama Ayah : Sudarman

b. Nama Ibu : Surtiani

c. Pekerjaan Orang tua

- Ayah : Petani

- Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang tua : Ujung Batu,Rokan Hulu

d. Anak Ke : 1 (Pertama) dari 3 (Tiga) bersaudara

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

a. Pendidikan SD : SD Negeri 0560056 Gohor Lama (1998-2004) b. Pendidikan SMP : MTsNegeri Stabat (2004-2007)

c. Pendidikan SMA : MAN 1 Stabat (2007-2010)

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Bercerita..................................................
gambaran mengenai metode bercerita dapat mempengaruhi

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Pengelolaan Sumber Daya yang terdiri dari lingkungan kerja, lingkungan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap konsumsi cabai merah; mengetahui pengaruh harga, pendapatan dan jumlah tanggungan

Kemudian setiap kelompok sudah melakukan percobaan dengan baik sesuai yang tertera pada LKK; (3) pada tahap keterampilan mengamati, Setiap siswa dalam kelompoknya

Usaha-usaha yang dapat dilakukant antara lain: Pertama, berupaya terus interpretasi ulang dalam mengkaji teks-teks fikih untuk mencari konteknya yang baru sejalan dengan

Semua kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh dan daun seledri memiliki aktivitas yang lebih baik sebagai analgetik dibandingkan dengan ekstrak tunggal, kombinasi yang

19 Chen et al melaporkan pada studi beberapa negara di Asia, Indonesia merupakan negara yang paling banyak ditemukan kasus adenokarsinoma prostat dengan

Sebaliknya, saat suku bunga meningkat terjadi kapital inflow dan rupiah menguat lagi kondisi ini menyebabkan nilai tukar mulai stabil pada triwulan ke-18, kemudian dalam

Penelitian ini menggunakan variabel independennya yaitu Self efficacy, Perceived Financial Resource, Perceived usefulness, Perceived ease of use, Perceived creadibility,