• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS METODESNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA TTS PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMPN 13 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS METODESNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA TTS PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMPN 13 MALANG"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i EFEKTIVITAS METODESNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA

TTS

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMPN 13 MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata satu (S-1)

Oleh:

LAILIYATUL MUFIDAH NIM. 201010010311020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

ii LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul :

EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA TTS

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMPN 13 MALANG

Oleh : Lailiyatul Mufidah NIM : 201010010311020

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lailiyatul Mufidah

Tempat tanggal lahir : Pasuruan, 09 Desember 1992

NIM : 201010010311020

Fakultas : Agama Islam

Dengan ini menyatakan dengan sebenar–benarnya bahwa:

Skripsi dengan judul “Efektivitas Metode Snowball Throwingdengan Media TTS pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMPN 13 Malang” adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 17 Juni 2015 Yang menyatakan,

(4)

iv LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dan Diterima untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Strata Satu (S.Pd.I) Pada Tanggal :Malang, 2 Mei 2015

Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Drs. Faridi, M.Si 1. ...

2. Saiful Amin, S.Ag. M.Pd. 2. ...

3. Drs. Khozin, M. Si 3. ...

4. Drs. Agus Purwadi, M. Si 4. ...

Mengesahkan : Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan

(5)

v MOTTO

“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah,

niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak.

Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya,

kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah.

Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

(QS. An –Nisa’ : 100)

“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah

akan memudahkan untuknya jalan menuju surga” (HR. Muslim)

“Ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu itu menjaga kamu, kalau harta

kamulah yang menjaganya”

(Ali Bin Abi Thalib)

“Sedetik waktu takkan terulang kembali kecuali dengan adanya keajaiban, dan

keajaiban hanya terjadi bila bersungguh-sungguh dengan kerja keras, kerja cerdas,

(6)

vi PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, Dzat yang dipuji dengan nikmatNYA, diibadahi dan ditaati dengan kekuasaanNYA, ditakuti dari adzab dan siksaNYA, Pencipta langit dan bumi, Pembuat cahaya dan kegelapan. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah SAW, pembawa kabar gembira dan peringatan, janji dan ancaman. Melaluinya, Allah telah selamatkan manusia dari kesesatan dan melauinya pula Allah tunjukkan jalan yang lurus yaitu jalan menuju surga-NYA. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah yang telah memberikan kelapangan, serta petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Ibuku Nur Ayati dan Abahku Khamdanu yang sangat kucintai dan kuhormati. Terima kasih untuk setiap untaian do’a yang kau kirim untukku dalam setiap sujud panjangmu, kasih sayang dalam mendidikku, dukungan dan pengorbanan selama ini untuk masa depanku. Semoga Allah membalas dengan kebaikan surga dan dunia.

2. Kakakkuyang sangat kusayangiNur Abidah dan Siti Arafah, tempatku mencurahkan isi hati, berbagi suka dan duka, yang selalu memberi kekuatan dalam kelemahanku, dan yang selalu mengalirkan do’a untukku. Dan Adekku Nakhlah Auliyaul Azrah yang selalu memberikan dukungan

(7)

vii 3. Marshi Fitriningsih Amalo kusayang, terima kasih sudah menjadi Bunda dan menemaniku selama aku di Malang,yang tak pernah jenuh mengingatkan untuk kebaikanku, menuntunku hingga aku tahu betapa indahnya Islam. Tak akan ada perpisahan antara kita. Semoga ukhuwah ini terjalin hingga di surga-NYA nanti.

4. Annisa’ Ciptaning Rohma si Kak Annisong Bobbzz, terima kasih cinta kasihmu untuk Lya selama ini, selalu panjatkan do’a untuk kita berdua, Saranghae Eonni.

5. Sahabat–sahabatku tercinta, Teteh Inul Drastistia, Kk Alan, Eonni Titong, Daeng Oppa, Umiy Azimah, Bpk Zohri, Om Irvan, dan Pag Ngaa terima kasih sudah menjadikanku bagian dari hidup kalian. Bahagianya memiliki dan mengenal kalian.Lya si Putri Salju sayang kalian. We Are Family. 6. Bidadari Al – Izzah Kingdom:Kak Tendong, M’ Upong, Kak Imong, Kak

Ayong, Mbak Siskong, Kak Lizdong, Kak Fikong, Kak Ilusong, Teteh Anong, Kak Tarong, Kak Nitong, dek Desong,dek Evongku,dek Ulkay, dek Ultra sayang, dek Ipeh, dek Ernong, dek Rulitong, dek Henongku, dek Atikong, dek Dzulfong,dek Mery,dek Fitrong, dan u’Lutfi.Semoga kita termasuk ke dalam sebaik–baik perhiasan dunia, calon Bidadari Surga. 7. Mbk Tatiq, Mz Faris, Mz Dawol,Lek Suci, Lek Im, Lek No, Lek Sri,Lek

Emy, Lek Shovi, Mb As, Lek Taufik,Bu Lamini, Lek Pur, Lek Pon, Lek Kar, dan Mizz Rya terimakasih untuk dukungannya.

(8)

viii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, atas segala kelapangan serta petunjuk-Nya sehingga skripsi dengan judul: “Penerapan Metode Snowball throwingdengan Menggunakan Media TTS pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMPN 13 Malang” dapat terselesaikan.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa dengan kerja keras, do’a, dukungan, motivasi, dan bantuan dari semua pihak (baik yang disadari atau tidak) sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Untuk itu, dengan ketulusan hati dan hormat secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Drs. Faridi, M. Si. Selaku Dekan FAI UMM, yang telah memberikan izin penelitian.

3. Ibu Nur Afifah KM, S.Pdi, M.Kes Selaku ketua jurusan Tarbiyah.

4. Drs. Khozin, M. Si selaku pembimbing I yang memberikan waktu, ilmu, membimbing, dan mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi ini. 5. Drs. Agus Purwadi, M. Si selaku pembimbing II yang telah memberikan

(9)

ix 6. Kepala Sekolah SMPN 13 Malang, H. Mokhamad Syaroni, S.Pd, M.K.Pd yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMPN 13 Malang.

7. Dra. Mufidah atas bantuan dan dukungan dalam penyelesaian penelitian ini.

8. Siswa–siswi kelas VIIIF di SMPN 13 Malang yang telah bekerjasama dan memberikan bantuan kepada penulis.

9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Nur Ayati danAbah Chamdanu sertakakak Nur Abidah dan Siti Arafah juga adik tersayang Nakhlah Auliyaul Azrah. 10.Sahabat dan teman–teman Tarbiyah 2010.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

Teriring do’a semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat pahala terbaik

dan berlipat ganda dari Allah SWT karena sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk melakukan semua itu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan menjadi referensi untuk perbaikan pendidikan. Aamiin.

Malang, 17 Juni 2015

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB IPENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 12

1.3Tujuan Penelitian ... 13

1.4Manfaat Penelitian ... 13

1.5Batasan Istilah ... 14

1.6Penelitian Relevan ... 15

1.7Sistematika Penulisan ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Hakikat Pendidikan Agama Islam ... 18

2.2Belajar dan Hasil Belajar ... 23

2.3Pembelajaran Kooperatif ... 27

2.4Metode Pembelajaran... 36

(11)

xi

2.6Efektivitas ... 47

2.7Media Teka-teki Silang ... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan JenisPenelitian ... 55

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 58

3.3 Subyek Penelitian... 58

3.4 Variabel Penelitian ... 58

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.6 Jenis Tindakan ... 60

3.7 Teknik Analisis Data... 63

3.8 Indikator Keberhasilan ... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Penerapan Metode Snowball throwing dengan Media TTS Kelas VIIIF ... 69

4.2Deskripsi Data Hasil Belajar ... 82

4.2.1 Tes Analisis ... 85

4.2.2Analisis Hasil Penelitian... 90

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(12)

xii DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Uhbiyati, N. 2001. Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori – teori Belajar Mengajar Teraktual Dan

Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press.

Alim, Muhammad. 2005. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan

Pemikiran Dan Kepribadian Muslim. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anita, Lie. 2004. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Anita, Lie. 2007. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Arief, dkk.,. 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers.

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, dkk., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Barnadib, Imam. 1994. Filsafat Pendidikan Pengantar Mengenai Sistem Dan

Metode. Yoyakarta: Andi Offset.

Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Asia Mahasatya. Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Boeree, George. 2010. Metode Pembelajaran Dan Pengajaran Kritik Dan Sugesti

Terhadap Dunia Pendidikan, Pembelajaran, Dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar

(13)

xiii Creswell, John. 2010. Research Design Pendekatan Penelitian Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung PT Remaja Rosdakarya.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Faturrahman, Pupuh & Sutikno, Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami, Bandung: PT Refika

Aditama.

Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Handayaningrat, Soewarno.1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen, Jakarta: Haji Masagung.

Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamzah & Nurdin. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid, Jogjakarta: Diva Press.

Hayati, Nur. 2009. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Huda, Miftahul. 2014. Model – model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu – isu

Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2007. Cooperativie Learning, Bandung: Alfabeta. Isjoni. 2009. Peran Guru, Jakarta: Karya Buku.

Isjoni. 2012. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

(14)

xiv Komalasari & Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT Refika Aditama.

Majid, A. & Andayani, D. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mifzal, Abiyu. 2012. Strategi Pembelajaran Untuk Anak Kurang Berprestasi. Jogjakarta: Javalitera.

Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Pres.

Munjin, A. & Lilik. 2009. Metode Dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Bandung: PT Refika Aditama.

Moleong, Lexy. J. 2008. Metodologi penelitian Kuantitatif (ref. ed), Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin. 2011. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta Kencana Media Group.

Rachman, Abdul. 2005. Pendidikan Agama Dan Pembangunan Watak Bangsa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahardjo., dkk., 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi

Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas,

Jakarta: Prenada Media Group.

(15)

xv

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teacing. Jakarta:

Quantum Teaching.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sahlan, A. & Angga. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter.

Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2013. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudirman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press.

Sudjana, Nana. 2009. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugeng & Faridah. 2010. Perencanaan Pembelajaran Pada Bidang Studi, Bidang

Studi Tematik, Muatan Lokal, Kecakapan Hidup, Bimbingan Dan Konseling,

(Malang: UIN-Maliki Press.

Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori Dan Aplikasi.

Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

(16)

xvi Solihatin, Etin & Raharjo. 2011. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara.

Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Prakti,. Bandung: Nusa Media.

Steers, Richard M., 195. Efektrivitas Organisasi (alih bahasa M. Yamin), jakarta; Erlangga.

Syafaat, A., dkk., 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja [Juvenile Delinquency]. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syaiful & Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta Tobroni, 2008. Pendidikan Islam Paradigma Teologis, Filosofis, dan

Spiritualitas. Malang: UMM Press.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisti,. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Utomo, Tjipto & Rui, Kees. 1994. Peningkatan Dan Pengembangan Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wiriaatmadja, 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yamin, Martinis. & Bansu. 2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual

Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yulis, Rama. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Yusuf, Syamsul dan Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (Pkn). Diakses pada tanggal 22 Mei 2014 pukul 18:21 dari

(17)

xvii

Media teka – teki silang. Di akses pada tanggal 23 Mei 2014 pukul 9:37 dari

http://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/

Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama. Di akses pada tanggal 11 Juni

2014 pukul 07:43 WIB dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190995-pengertian-mata-pelajaran-pendidikan-agama/ Penerapan Model Snowball Throwing Dengan Media Tts Untuk Meningkatkan

Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gunungpati 03

Semarang. Di akses pada tanggal 22 Mei 2014 pukul 18:20 WIB dari

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=MBGdU9asMsu9ugT97YHYDA# q=jurnal+metode+snowbal+throwing+dengan+media+tts

Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII Dengan Menggunakan

Metode Snowball Throwing Di SMPN 4 Satuatap Bawang Banjarnegara. Di

akses pada tanggal 22 Mei 2014 pukul 18:20 dari

http://partner37.mydomainadvisor.com/search.php?pr=vmn&id=zgametb_ad &v=1_0_1_10

Pengertian Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam. Di akses tanggal 18 juni 2014

pukul 15:16 WIB dari

http://arminaven.blogspot.com/2011/06/mpdp-pengertian-dan-ruang-lingkup-pai.html

Pengertian Hasil Belajar, di akses pada tanggal 24 Mei 2014 pukul 9:37 dari

http://spesialis-torch.com/pengertianhasilbelajar

Landasan Pembelajaran Berorientas Aktivitas Siswa. Di akses pada tanggal 10

Oktober 2014 pukul 10:39 dari

http://www.academia.edu/7201549/Landasan_Pembelajaran_Berorientas_Akt ivitas_Siswa

Model Pembelajaran Kooperatif. Di akses pada tanggal 10 Oktober 2014 pukul

(18)

xviii

Metode pembelajaran. Di akses pada tanggal 10 September 2014 pukul 9:39 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Negosiasi

Metode Pembelajaran, Di akses pada tanggal 24 Mei 2014 pukul 9:41 dari

http://inpressamata.blogspot.com/2014/01/metode-pembelajaran.html

Model pembelajaran Snowball Throwing. Di akses pada tanggal 16 September

2014 pukul 10:51 dari

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-snowball-throwing.html

Tujuan Pendidikan Agama Islam, di akses pada tanggal 21 Mei 2014 pukul 22:11

dari http://sumut.kemenag.go.id/

Diyan Tunggal, Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan

hasil belajar matematika, di akses pada tanggal 26 oktober 2014 dari

http://web.sdikotablitar.sch.id/index.php?option=com_content&view=article &id=77:metode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-&catid=1:latest-news&Itemid=50.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah, tidak terlepas dari keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan, di antaranya guru, siswa, dan metode. Komponen-komponen tersebut memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain, misalnya motivasi belajar, tingkat intelegensi siswa, fasilitas belajar yang tersedia atau sarana dan prasarana, kurikulum, media pembelajaran, metode yang digunakan, dan sebagainya.

(20)

2 di masa yang akan datang.1 Faktor pendidikan khususnya pendidikan agama Islam dalam pembelajaran merupakan sistem tolak ukur untuk keberhasilan memperbaiki akhlak murid dan menjadikan murid berpengetahuan dan beriman.

Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: ialah proses pengubahan sikap dan tata laku sseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar mejadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar di mana individu berada.2

Pendidikan Agama merupakan peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan. Tujuannya adalah pendidikan agama ibarat pisau bermata dua, kalau pendidikan agama dapat dikemas secara menarik dan guru agama dapat memanfaatkan peluang ini secara tepat maka pendidikan

1

Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 3.

2

(21)

3 agama dan kehadiran guru agama akan menjadi sangat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik dan dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional, tetapi sebaliknya kalau format pendidikan agama sejak dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi tidak ada perbedaan yang berarti dan terlebih lagi kalau difahami secara hitam putih maka kehadiran pendidikan agama justru menjadi beban.3

Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Pada umumnya Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, megimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al–Qur’an dan Al–Hadist, melalui kegiata bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.4 Dan upaya sadar menyiapkan siswa mengimani ajaran agama Islam diikuti dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.5

3

Tobroni, Pendidikan Islam Paradigma Teologis, Filosofis, dan Spiritualitas (Malang: UMM Press, 2008), hal. 47.

4

Rama Yulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal. 21.

5

(22)

4 Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk:

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

2. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah”6

Tujuan tersebut tentunya tidak lepas dari proses pembelajaran di kelas. Jika proses pembelajaran di kelas berjalan dengan baik maka tujuan dari pendidikan agama Islam itu sendiri dapat tercapai. Pada umumnya pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pada dasarnya mengajar adalah mencoba membantu seseorang untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui atau

6

(23)

5 mengajarkan sesuatu yang belum dimengerti. Secara depkriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru atau siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu (menyebarluaskan ilmu).7 Dalam proses tersebut maka pengetahuan yang dimiliki guru akan semakin bertambah. Untuk proses mengajar, sebagai proses menyampaikan ilmu, lebih tepat diartikan dengan menanamkan ilmu pengetahuan seperti dikemukakan Smith (1987) bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan.

Pengajaran merupakan aktivitas (proses) yang sistematis dan sistemik yang terdiri atas banyak komponen. Masing–masing komponen pengajaran tidak bersifat parsial (terpisah) atau berjalan sendiri–sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung, komplementer, dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pengelolaan pengajaran yang baik. Pengelolaan pengajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan pada prinsip–prinsip pengajaran. Harus mempertimbangkan segi dan strategi pembelajaran.8 Pengajaran memang bukan konsep atau praktik sederahan. Bersifat kompleks, menjadi tugas dan tanggungjawab pendidik yang seharusnya. Pengajaran tersebut berkaitan erat dengan pengembangan potensi peserta didik, perubahan, dan pembinaan dimensi–dimensi kepribadian peserta didik.

7

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), hal. 96. et seq.

8

(24)

6 Pengajaran dikondisikan sebagai aktivitas belajar-mengajar di kelas yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Oleh karena itu, dalam setiap proses pengajaran kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan (usaha pencegahan), dan kembali kepada kondisi yang optimal yang apabila terjadi hal–hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik di dalam kelas (usaha kuratif).9

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah tentang masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir.10 Oleh karena itu pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar salah satunya pendidik harus berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa. Kegiatan belajar mengajar harus lebih menekankan pada proses dari pada hasil. Dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat penting. Karena dalam proses pembelajaran tersebut kriteria keberhasilan proses pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik.

Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan. Misalnya, ketika seorang pendidik menjelaskan suatu materi pelajaran, walaupun sepertinya seorang siswa

9

Ibid., hal. 122

10

(25)

7 memerhatikan secara seksama sambil mengangguk–anggukan kepala, maka belum tentu yang bersangkutan belajar. Mungkin peserta didik yang mengengguk–anggukan kepala bukan karena memperhatikan penjelasan pendidik dan paham atas penjelasan tersebut, akan tetapi karena peserta didik tersebut memperhatikan penampilan atau mengagumi cara pendidik menjelaskan. Sehingga ketika ditanya peserta didik tidak dapat menjawab. Kejadian tersebut sering terjadi dalam proses belajar mengajar di mana peserta didik terlihat memperhatikan akan tetapi pikiran kosong atau tidak fokus pada pembelajaran. Artinya mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga menumbuhkan dan mendorong siswa belajar.11

Pendidik sebagai pelaku utama dalam implementasi atau penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini, pendidik dipandang sebagai faktor determinan terhadap pencapaian mutu prestasi belajar siswa.12

Peran pendidik sebagai motivator adalah memberi motivasi kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri sesuai dengan tujuan belajar yang telah ditetapkan kurikulum. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan mendayagunakan potensi yang mereka miliki. Cara yang dapat dilakukan oleh

11

Sagala, Op.Cit., hal. 9. Et seq.

12

(26)

8 guru untuk memfasilitasi siswa antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan bimbingan pada saat kegiatan belajar.

Diketahui bahwa terdapat banyak peserta didik yang masih tidak fokus dalam pembelajaran sehingga yang terjadi di kelas pendidik sibuk mendiamkan peserta didik yang berbicara sendiri, bersenandung, bergurau dan menjadi suasana kelas yang ramai, terkadang waktu belajar tidak mencukupi untuk menjelaskan materi yang seharusnya dapat diselesaikan pada satu pertemuan. tidak hanya saat berdiskusi ataupun mengerjakan tugas bahkan ketika guru memberikan penjelasan tak sedikit dari mereka yang masih bergurau, dan berbicara sendiri. Ketidak seriusan peserta didik saat belajar, suasana belajar yang membosankan, dan tidak memiliki motivasi untuk belajar hal tersebut yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Untuk itu peneliti memberikan solusi dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif

Snowball Throwing sebagai jalan keluar untuk membantu dalam

(27)

9 pertanyaan tetapi terdapat kegiatan menyusun pertanyaan-pertanyaan kedalam bentuk teka-teki silang secara berkelompok dan pelemparan bola salju. Itulah metode pembelajaran alternatif yang peneliti perkenalkan.

Metode Snowball Throwing juga memiliki kelemahan yaitu dalam proses pembelajaran berpotensi menciptakan suasana yang tidak kondusif. Hal tersebut karena kegiatan pelemparan bola salju. Untuk itu agar tidak terjadi suasana belajar yang tidak kondusif peneliti membagi menjadi beberapa kelompok sehingga pelemparan bola salju tersebut hanya perwakilan dari setiap kelompok. Peneliti mencoba mengembangkan metode Snowball

Throwing dengan penerapan yang sedikit berbeda dari penerapan metode

Snowball Throwing sebelumnya. Perbedaannya adalah dalam kegiatan

tersebut terdapat perlombaan di mana kelompok yang paling cepat membuat pertanyaan dan menyusun pertanyaan dalam bentuk TTS dan kelompok yang paling cepat menjawab pertanyaan itulah yang menang. Dan pada akhir pelajaran terdapat penguatan serta pemberian reward kepada kelompok yang menang.

(28)

10 Sebenarnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa yang rendah tidak akan terjadi jika pendidik mampu melayani gaya belajarnya, atau setidaknya mendekatkan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswa. Maka dari itu sebagai seorang pendidik, dituntut untuk memiliki kemampuan memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat serta sesuai dengan pokok bahasan tertentu dan tingkat perkembangan intelektual siswanya. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif, seperti penerapan metode Snowball Throwing yang akan diterapkan di SMPN 13 Malang. Oleh karena itu dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Snowball

Throwing dengan media tts diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif

dalam proses pembelajaran karena suasana pembelajaran yang tidak membosankan. Dalam metode Snowball Throwing tersebut melibatkan semua peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi efektif. Pendidik berperan sebagai pengamat dan pengarah dalam penerapan metode tersebut serta pemberian kesimpulan diakhir pelajaran. Karena model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Dan metode

Snowball Throwing adalah teknik pembelajaran aktif yang biasa digunakan

karena teknik ini mempertahankan tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.

(29)

11 pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Peroses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Peran guru dalam pelaksanaan cooperative learning adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator.13 Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.14

Pembelajaran kooperatif itu sendiri dapat menjadi salah satu metode untuk mengelola anak–anak dengan problema belajar, termasuk anak kurang berprestasi karena tujuan dari model pembelajaran ini salah satunya adalah meningkatkan prestasi akademik. Suasana pembelajaran kooperatif diperlukan dalam kelas karena dapat membangkitan kegembiraan belajar murni, meningkatkan keterampilan metakognitif atau memahami proses berpikirnya sendiri, meningkatkan keyakinan pada gagasan sendiri, dan meningkatkan kemampuan devergen atau berpikir kreatif.15 Maka sangat penting sekali model pembelajaran kooperatif diterapkan dalam kelas, selain kelebihan atau manfaat menggunkan model pembelajaran kooperatif dalam proses

13

Isjoni. Cooperative learnig Efektifitas Pembelajaran Kelompok. (Bandung: Alfabeta. 2012), hal. 62. et seq.

14

Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Di akses pada tanggal 22 Mei 2014 dari

http://mgmppknkabkuburaya.blogspot.com/2012/08/artikel-3-penerapan-metode-snowball.html

15

(30)

12 pembelajaran dapat mempermudah dan membantu pendidik dalam pengajarannya.

Melalui penerapan metode Snowball Throwing diharapkan pendidik dapat menjadikan peserta didik menjadi lebih aktif, termotivasi dan meningkatkan hasil belajar serta menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, tertarik, bertanggung jawab dan bersikap positif terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Karena strategi pembelajaran yang baik akan dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang kreatif dan dinamis.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mencoba menerapkan MetodePembelajaran Snowball Throwing denganMediaTTS Pada Mata Pelajaran Agama Islam Kelas VIII SMPN 13 Malang.

1.2Rumusan Masalah

Melihat dari uraian di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dengan media TTS pada aktivitas siswa kelas VIII SMPN 13 Malang? 2. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dengan

(31)

13 1.3Tujuan Penelitian

Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif Snowball

Throwing dengan media TTS pada aktivitas siswa kelas VIII SMPN 13

Malang.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif Snowball

Throwing dengan media TTS dalam meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VIII SMPN 13 Malang.

1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan strategi belajar yang tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam kelas dan meningkatkan pemahaman serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan untuk mengembangkan kemampuan bagi seorang guru.

b. Menambah kreatifitas bagi seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

(32)

14 c. Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

1.5Batasan Istilah 1. Efektivitas

Menurut H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat menyatakan “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya.”16

Maksud dari efektivitas terebut adalah Efektivitas penggunaan metode Snowball Throwing dengan media TTS pada siswa-siswi hiperaktif.

2. Metode Snowball Throwing

Metode pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok. Siswa dilatih untuk terampil membuat, menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Snowball Throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru.17

3. Media TTS

Suatu permainan di mana pemain harus mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk.

16

Pengertianefektivitas, Di akses pada tanggal 25 April 2015 dari

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1672/BAB%20II.pdf?sequence=2

17

(33)

15 Biasanya petunjuk dibagi ke dalam kategori mendatar dan menurun, tergantung posisi kata yang harus diisi.18

4. Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan dengan ajaran–ajaran agama islam, berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.19

1.6Penelitian Relevan

Penelitian yang membahas tentang penerapan metode Snowball Throwing antara lain:

Skripsi oleh Nurjana Tri Afdhila yang berjudul “Penerapan Model Snowball Throwing dengan Media TTS untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa

Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gunungpati 03 Semarang”. Penelitian

tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA serta peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA.20

18

Media teka – teki silang, Di akses pada tanggal 23 Mei 2014 dari

http://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/

19

Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama. Di akses pada tanggal 11 Juni 2014 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190995-pengertian-mata-pelajaran-pendidikan-agama/

20

(34)

16 Vivi Ria Lancarwati, dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII dengan Menggunakan Metode

Snowball Throwing Di SMPN 4 Satuatap Bawang Banjarnegara”. Penelitian

tesebut bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.21

Berdasarkan dari kedua skripsi tersebut, terdapat kesamaan dengan skripsi ini yang pada tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Yang membedakan antara kedua skripsi tersebut dengan skripsi ini adalah perbedaan pada jenis penelitian dan penerapannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen di mana dalam penerapan metode

Snowball Throwing ini terdapat kegiatan permainan dan perlombaan.

Penelitian pada mata pelajaran lain yang menggunakan metode Snowball

Throwing adalah matematikan dan ppkn. Dan peneliti mencoba menggunakan

metode tersebut pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 13 Malang.

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=MBGdU9asMsu9ugT97YHYDA#q=jurnal+metode+sn owbal+throwing+dengan+media+tts

21

(35)

17 1.7Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi maka penulis menjabarkan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka, mencakup pengertian pendidikan agama Islam, pembelajaran kooperatif, metode pembelajaran, metode Snowball Throwing, media teka–teki silang.

Bab III Metodologi Penelitian, pada bab ini meliputi jenis penelitian, subyek penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian, berisi tentang penyajian data dan hasil penelitian yang didapat selama proses penelitian berlangsung beserta analisisnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dengan menggunakan media papan flanel untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep pola matematika pada

(1) Setiap orang yang telah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS atau ODHA atau orang-orang berpotensi kena HIV/AIDS diwajibkan untuk mencegah penularan HIV/AIDS

Pendapatan total keluarga petani adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani, hasil usaha penggemukan sapi potong, dan hasil usaha lain dalam satu tahun

Bagi pegawai terlebih pegawai ketatausahaan lembaga pendidikan penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan acuan dari penerapan mass education dalam meningkatkan

2 Pengelolaan wakaf pada awalnya dilakukan oleh nazhir perseorangan, yaitu oleh wakif sendiri atau anak keturunannya yang ditunjuk oleh wakif, atau oleh orang lain di

pasal 2 ayat (1) UU Tindak Pidana Korupsi “TPK” yang menyatakan bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah “setiap orang yang melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa

Berdasarkan pengamatan histologis (internal), oosit stadium 1 ikan patin hibrida ini ditandai dengan penampakan ooplasma berwarna merah gelap secara seragam dan