• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DALAM MELAKUKAN REHABILITASI LAHAN DILUAR KAWASAN HUTAN MELALUI PELAKSANAAN GERHAN (Studi pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Ngawi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DALAM MELAKUKAN REHABILITASI LAHAN DILUAR KAWASAN HUTAN MELALUI PELAKSANAAN GERHAN (Studi pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Ngawi)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DALAM

MELAKUKAN REHABILITASI LAHAN DILUAR KAWASAN HUTAN

MELALUI PELAKSANAAN GERHAN (Studi pada Dinas Kehutanan Dan

Perkebunan Kabupaten Ngawi)

Oleh: SAORI SATIVA ( 00230191 )

Goverment Science

Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Rehabilitasi hutan

Pembangunan Kehutanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang

pembangunan nasional. Hal ini disebabkan karena hutan bermanfaat bagi kemakmuran rakyat.

Tetapi dewasa ini banyak hutan yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat dilihat

dari hutan yang ada di Indonesia yang 144 juta Ha dan hanya 118 juta Ha yang masih berupa hutan.

Kabupaten Ngawi merupakan daerah yang potensial kritis. Dan untuk mengatasi permasalahan ini Kabupaten Ngawi telah melakukan kebijakan dari Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Koordinator No. 09/KEP/MENKO/ KESRA/III 2004, KEP.16/M. EKON/03/2003, dan

KEP.08/MENKO/POLKAM/ III/2003 tanggal 31 Maret 2003 tentang Tim Koordinasi Perbaikan Lingkungan Melalui Rehabilitasi dan Reboisasi Nasional yang kemudian ditindak lanjuti dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 188/132/415.011/2004 untuk menyelenggarakan kegiatan yang mendapat prioritas tinggi dalam pembangunan nasional dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan. Kegiatan itu adalah GN-RHL (Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan). Dalam kegiatan ini Pemerintah Kabupaten Ngawi melakukan 2 kegiatan sipil teknis yaitu pembangunan hutan rakyat dan pembuatan bangunan konservasi tanah. Dalam pembuatan hutan rakyat ini, masyarakat sebagai pihak pelaksana melakukan kegiatan sipil teknis berupa perencanaan, penanaman, pemeliharaan sampai pengamanan hutan atau lahan. Berangkat dari uraian tersebut tersebut peneliti ingin mengetahui proses Evaluasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten dalam pelaksanaan GN-RHL, dan sampai seberapa jauh kebijakan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Khususnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dan penelitian ini dilakukan di Dinas Kehutanan dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses evaluasi kebijakan, dan teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposif sampling artinya penulis mengambil sample berdasarkan dengan kriteria tertentu. Pengambilan data melalui observasi, interview dan dokumentasi sedangkan analaisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran tinjauan pelaksanaan evaluasi dalam penelitian ini, adalah menciptakan kemampuan guru sebagai evaluator dalam mengupayakan semaksimal mungkin mengaplikasikan prinsip-prinsip

______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi akan datang. PdP

[r]

“Creative Industries: aligning entrepreneurial orientation and innovation capacity”, Journal of Research in Marketing and Entrepreneurship , Vol.14 No.1, Emerald

Désain panalungtikan mangrupa prosés panalungtikan nu mangrupa studi pustaka, ngumpulkeun data, ngolah data, jeung nyieun laporan panalungtikan. Desain panalungtikan pikeun

Rencana kegiatan awal pada siklus II seperti halnya dengan siklus I, peneliti sebagai kepala sekolah mengadakan diskusi kembali melalui bimbingan di SMAN

Mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan sekolahan yang mencakup interaksi dengan guru, tata usaha, siswa, mendapatkan teman-teman baru yang sebelumnya tidak kenal

Menurut Bafadal (2003:27), perencanaan sarana dan prasarana sekolah harus memenuhi prinsip-prinsip: 1) perencanaan sarana dan prasarana sekolah harus betul- betul merupakan