• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi, mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja dan dewasa awal, yaitu usia 18 – 21 tahun dan 22 – 24 tahun (Monks dkk, 2002). Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa remaja dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan (Santrock, 2002). Mahasiswa diharapkan menjadi tulang punggung atau penerus guna menjadi tenaga profesional yang berkualitas untuk membangun bangsa dan negara. Mahasiswa harus menempuh masa studi minimal 3,5 tahun dan akhirnya akan melewati fase akhir studinya dengan menyusun skripsi.

Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan akademis di perguruan tinggi (Poerwodarminta, 1986). Semua mahasiswa wajib mengambil mata kuliah skripsi karena skripsi digunakan sebagai salah satu prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Umumnya, mahasiswa diberikan waktu untuk menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu satu semester atau kurang lebih sekitar enam bulan. Kenyataannya, banyak siswa yang memerlukan waktu lebih dari enam bulan untuk mengerjakan skripsi.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada tanggal 11 April 2011 dengan mengadakan wawancara kepada 4 wisudawan, 2 mahasiswa yang paling cepat dan 2

mahasiswa yang paling lama dalam menyelesaikan skripsi. ada 2 faktor yang

menyebabkan mahasiswa lama dalam mengerjakan skripsi, yaitu faktor internal

seperti kemampuan inteligensi, kesehatan fisik dan psikis, motivasi dan sebagainya.

Selain itu faktor eksternal juga dapat menyebabkan munculnya perilaku prokrastinasi

seperti faktor status ekonomi, keluarga, peer group, sibuk bekerja, sarana dan prasarana untuk menyelesaikan skripsi, kurangnya informasi yang di peroleh, kurang

(2)

2

Dalam psikologi perilaku penghindaran atau penundaan terhadap tugas akademik dikenal dengan istilah prokrastinasi. Solomon & Rothblum (1984) menyebutkan prokrastinasi adalah penundaan mulai pengerjaan maupun penyelesaian tugas yang disengaja. Ini dimaksudkan bahwa faktor penunda dalam menyelesaikan tugas berasal dari dirinya sendiri. Perilaku menunda yang telah sampai pada tahap menimbulkan ketidaknyamanan emosi seperti rasa cemas. Perilaku ini juga melibatkan kesadaran prokrastinator yang seharusnya melakukan tugas itu namun gagal memotivasi diri sendiri untuk melakukan tugas tersebut dalam jangka waktu yang diharapkan atau ditentukan. Walaupun mereka tahu bahwa menunda-nunda suatu pekerjaan bukanlah hal yang bermanfaat, namun mereka tetap melakukannya dengan asumsi bahwa mereka pasti dapat menyelesaikan tugas dengan baik meskipun dalam waktu yang singkat. Tapi pada akhirnya tidak sedikit dari mereka yang kurang maksimal dalam mengerjakan tugas dan bahkan ada yang gagal menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Ini tentunya akan berakibat pada prestasi belajar mereka.

Hasil penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah yang menimpa sebagian besar masyarakat secara luas, dan pelajar

pada lingkungan yang lebih kecil pula. Sekitar 25% sampai 75% dari pelajar melaporkan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkup akademis mereka. Dari hasil survey majalah New Statement juga memperlihatkan bahwa sekitar 20% sampai 70% pelajar melakukan prokrastinasi. Angket pendahuluan yang disebarkan peneliti di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya pada mahasiswa menunjukkan hasil bahwa dari 60 subyek sekitar 95% menyatakan bahwa mereka pernah melakukan prokrastinasi.

Sedangkan Anggraeni (2008) melakukan penelitian dengan judul Students at

the Completion Procrastination dimana subyek penelitiannya adalah mahasiswa

(3)

3

Dalam survei awal yang dilakukan oleh peneliti selama satu minggu (13 – 20 Juni 2011) melalui sebuah situs jejaring sosial terbesar di Indonesia, dari 138 responden, terdapat 87 orang melakukan prokrastinasi dalam tugas skripsinya, alasan mereka melakukan prokrastinasi karena memilih kegiatan yang lebih menyenangkan. Mahasiswa cenderung akan memilih kegiatan yang lebih menyenangkan seperti membuka internet daripada mengerjakan tugas menulis yang dinilai sulit, membosankan, tidak menyenangkan, dan menimbulkan kecemasan (Ferrari & Scher, 2000).

Dengan melihat fenomena tersebut, prokrastinasi tampak sebagai sesuatu yang umum terjadi dalam dunia akademik. Orang memang cenderung menghindari

tugas yang menurutnya tidak menyenangkan. Walau tampak umum terjadi,

sebenarnya prokrastinasi dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi pelajar yang

hidup di dunia akademik. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) bahwa perilaku

prokrastinasi akademik akan semakin meningkat dengan semakin lamanya seseorang

menempuh pendidikan. Artinya, semakin lama kuliah maka akan semakin berat

derajat kecenderungan prokrastinasinya.

Ellis dan Knaus (dalam Tuckman, 2002) menjelaskan tentang prokrastinasi akademik dari sudut pandang cognitive-behavioral. Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan irrasional yang dimiliki oleh seseorang. Keyakinan irrasional tersebut dapat disebabkan oleh suatu kesalahan dalam mempersepsikan tugas sekolah, seseorang memandang tugas sebagai sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan (aversiveness of the task dan fear of failure) (Solomon dan Rothblum, 1984). Oleh karena itu seseorang merasa tidak mampu untuk menyelesaikan tugasnya secara memadai, sehingga seseorang menunda-nunda dalam menyelesaikan tugasnya secara memadai, sehingga seseorang menunda-nunda dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ferrari et al., (1995) menyebutkan prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak

rasional. Prokrastinasi dilakukan mahasiswa karena memiliki kecemasan

kemampuannya dievaluasi, takut gagal, dan susah mengambil keputusan.

Prokrastinasi juga dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk

(4)

4

tugasnya (Solomon dan Rothblum, 1984). Selain itu, dalam penelitian yang

dilakukan oleh Rizvi et al., (1997) pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat hubungan

antara locus of control dengan prokrastinasi akademik. Mahasiswa yang memiliki external locus of control memiliki kecenderungan prokrastinasi akademik yang lebih tinggi.

Milgran dan Tenne (dalam www.capital.edu.com) menemukan bahwa

kepribadian khususnya ciri kepribadian locus of control mempengaruhi seberapa banyak orang melakukan prokrastinasi. Di samping faktor-faktor yang

mempengaruhi siswa dalam belajarnya baik dari segi fisik, psikologis maupun

sosialnya, semua itu tidak lepas dari bagaimana sikap seseorang dalam mengartikan

sebab dari suatu peristiwa yang dialaminya, apakah berasal dari dalam dirinya sendiri

(internal) atau dari luar dirinya (eksternal), hal ini disebut locus of control.

Menurut McCarthy (dalam www.capital.edu.com), konsekuensi internal dari

prokrastinasi boleh jadi menyesal, putus asa dan menyalahkan diri sendiri.

Sedangkan konsekuensi eksternalnya dapat termasuk gangguan kerja akademis dan

kemajuan, hilang kesempatan dan hubungan yang tegang. Dalam hal ini orang

dengan external locus of control akan lebih cenderung melakukan perilaku penundaan karena ia juga memiliki sifat yang mudah cemas, ragu-ragu dan tidak

suka mengambil resiko.

Fitriani (2010) melakukan penelitian dengan judul hubungan antara external

locus of control dengan kecemasan menghadapi pensiun. Subyek penelitiannya adalah karyawan PT. Pertamina (Persero) Transit Manggis Denpasar dengan

responden yang berusia 52 sampai 55 tahun dimana jumlah subyeknya sebanyak 27

orang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan sangat

signifikan antara external locus of control dengan kecemasan menghadapi pensiun. Hal ini berarti semakin eksternal locus of control maka kecenderungan kecemasan menghadapi pensiun lebih tinggi.

(5)

5

menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik ditinjau dari locus of control pada siswa SMA Bina Taruna Surabaya. Prokrastinasi akademik menunjukkan angka yang lebih besar pada siswa yang berorientasi external locus of control. Artinya siswa yang berorientasi external locus of control memiliki kecenderungan prokrastinasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berorientasi internal locus of control.

Locus of control merupakan salah satu aspek kepribadian yang dikembangkan oleh Jullian Rotter, mengacu pada persepsi individu tentang penyebab

utama yang mendasari peristiwa-peristiwa dalam hidupnya. Dalam bentuk sederhana,

apakah kita percaya bahwa nasib kita dikendalikan oleh kita sendiri (internal) atau

dikendalikan oleh keberuntungan atau nasib yang menyertai kita (eksternal). Seorang

dengan internal locus of control memiliki pribadi yang optimis serta pantang menyerah. Mahasiswa dengan kepribadian semacam ini, ketika ia memperoleh tugas

yang dirasa sulit maka ia akan semakin tertantang untuk mengerjakannya sampai

tuntas, karena ia berpendapat bahwa keberhasilan serta baik buruknya prestasi yang

ia dapatkan merupakan dampak dari perbuatannya sendiri. Mahasiswa dengan

internal locus of control akan merasa bertanggung jawab atas hasil belajarnya,

dengan itu ia akan berusaha tekun untuk belajar dan bila mendapat tugas ia akan

mengerjakannya dengan maksimal. Lain halnya pada seorang dengan external locus

of control ia merasa apa yang terjadi pada dirinya merupakan suatu keberuntungan atau nasibnya. Mereka memiliki pribadi yang mudah menyerah, sulit diberi motivasi

serta pesimistik. Bila ini terjadi pada mahasiswa maka dapat membuatnya kurang

tekun belajar dan ketika ia memperoleh tugas besar kemungkinan tidak segera

diselesaikannya. Sikap yang pasrah pada nasib dan kurangnya usaha bisa menjadikan

mahasiswa dengan external locus of control ini cenderung lebih sering melakukan prokrastinasi akademik.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, peneliti ingin mengetahui

(6)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas selanjutnya dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: apakah terdapat hubungan antara external locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui ada tidaknya hubungan external locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi orang tua

Dapat dijadikan sebagai acuan atau pelajaran dalam menilai perilaku mahasiswa dan dijadikan sebagai informasi atau tambahan pengetahuan dan

upaya peningkatan penyelesaian skripsi mahasiswa.

2. Bagi institusi pendidikan

Sebagai dokumen atau referensi mengenai hubungan external locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas akhir dan sebagai wahana dalam

menerapkan ilmu dalam dunia nyata sehingga peneliti memperoleh pengalaman

dan pengetahuan yang dapat meningkatkan wawasan peneliti khususnya

mengenai hubungan external locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi

4. Bagi peneliti berikutnya

Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian dengan topik

(7)

HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL

DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA

DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

SKRIPSI

Oleh :

YAYAN APRILIYANTO

05810096

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL

DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA

DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

YAYAN APRILIYANTO

05810096

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)
(10)
(11)
(12)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul

“Hubungan External Locus of Control dengan Prokrastinasi Mahasiswa dalam

Menyelesaikan Skripsi”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan saya kesempatan

menuntut ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Yudi Suharsono, M.Si. Psi. sebagai pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan yang sangat

bermanfaat hingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Ibu Tri Muji Ingarianti, M.Psi, sebagai pembimbing II yang telah

membimbing dengan sabar untuk bisa menulis dengan baik, dan senantiasa

memberi semangat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Diana Savitri Hidayati, M.Psi, selaku dosen wali yang selalu memberikan

perhatian kepada anak perwaliannya, termasuk penulis, dari awal perkuliahan

hingga selesainya skripsi ini.

5. Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi, selaku ketua program Fakultas Psikologi

untuk semua dukungan dan bantuannya kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat selesai.

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang untuk

semua ilmu yang bapak dan ibu berikan sejak awal perkuliahan hingga

selesainya skripsi ini. Terima kasih untuk seluruh staff TU Fakultas Psikologi

untuk semua keramahan dan kualitas pelayanan yang diberikan sejak awal

(13)

ii

7. Bapak dan Ibu. Terima kasih untuk semua kasih sayang, do’a, pengorbanan,

dukungan, kesabaran dan saran-sarannya selama hidupku. Semoga aku bisa menjadi aset yang terbaik bagi kalian di dunia maupun akhirat...

8. Adik-adikku Peci, Annas, Udin terimakasih atas do’a dan dukungannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

9. Sahirul Ilmi, S.Gz, terima kasih atas do’a dan dukungannya untuk selalu

mendampingi serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

10. Indra, Dhimas, Chandra, Fadhlan, Evan, Fidya, Vivi, Widya, Suryana dan

semua teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi

skala untuk penelitian ini. Say no to procrastination, semangat....!!!

11. Mas Iin, mas Andi, mas Keceng, Samsul, Dedi, Agung. Kalian sahabat yang

luar biasa, Ingatlah selalu hari-hari yang telah kita lalui bersama...

12. Teman-teman angkatan 2005 yang tidak dapat peniliti sebutkan satu per satu.

Terima kasih atas kebersamaan, dukungan, dan masukannya. Bangga menjadi

bagian dari kalian.

13. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

14. Yang paling pertama dan selalu kusebut nama-Nya, ALLAH SWT.

Terima kasih atas kehidupan yang telah Engkau berikan.

Dan untuk semua, terima kasih atas bantuannya dalam menyusun serta

menyelesaikan skripsi ini. Semoga ALLAH SWT memberikan balasan untuk

keikhlasan yang telah diberikan.

Malang, Maret 2012

Penulis

(14)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

INTISARI ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasi ... 7

1. Pengertian Prokrastinasi ... 7

2. Bentuk Prokrastinasi ... 9

3. Ciri – Ciri Prokrastinasi ... 10

4. Jenis – Jenis Tugas Prokrastinasi ... 11

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi ... 12

B. External Locus of Control ... 14

1. Pengertian External Locus of Control ... 14

2. Karakteristik External Locus of Control ... 15

3. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan External Locus of Control ... 15

4. Sumber Pembentukan External Locus of Control ... 16

5. Orientasi External Locus of Control ... 17

(15)

iv

D. Kerangka Pemikiran ... 20

E. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 22

B. Variabel Penelitian ... 23

1. Identifikasi Variabel Penelitian ... 23

2. Definisi Operasional... 23

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ... 24

1. Jenis Data... 24

2. Instrumen Penelitian... 24

E. Prosedur Penelitian ... 27

1. Tahap Persiapan ... 27

2. Tahap Pelaksanaan ... 27

F. Validitas dan Reliabilitas ... 28

1. Validitas ... 28

2. Reliabilitas ... 29

G. Analisis Data ... 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 31

B. Hasil Analisis Data ... 33

C. Pembahasan ... 34

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 37

B. Saran-saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(16)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala External Locus of Control ... 25

Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokrastinasi ... 26

Tabel 3.3 Skor Pilihan Jawaban ... 26

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Skala External Locus of Control ... 28

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Skala Prokrastinasi ... 29

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Skala External Locus of Control Dan Prokrastinasi ... 29

Tabel 3.7 Rancangan Analisa Data ... 30

Tabel 4.1 Rangkuman T-score External Locus of Control ... 32

Tabel 4.2 Rangkuman T-score Prokrastinasi Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi... 32

(17)

vi

DAFTAR GAMBAR

(18)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 42

Lampiran 2 Data Hasil Skoring ... 48

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas ... 50

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas ... 58

(19)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, P.D., Widyarini, N., (2008). Student at The Completion Procrastination Thesis. Diakses 7 april 2011 dari http://www.gunadarma.ac.id

Atiningsih, Wiwit dan Uyun, Qurotul. (2008). Hubungan antara Kesabaran dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi. (Skripsi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta).

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dafidoff, L.L. (1991). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fitriani. (2010). Hubungan antara locus of control eksternal dengan kecemasan menghadapi pensiun. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang).

Ferrari, J.R. Johnson, J.L. & Mc Cown, W.G. (1995). Procrastination and task Avoidance, Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press.

Ghufron, M.N. & Risnawati, Rini. S. (2003). Teori – teori Psikologi. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi analisis multivariate dengan program spss. Semarang: BP Undip.

Green, L. (1982). Minority Students: Self Control of Procrastination. Journal of Counseling Psychology. Vol. 29, 636-644

Hadianto, (2009). Menstabilkan Internal Dan Eksternal Locus Of Control. Diakses 5 Mei 2011 dari www.Geocities.com

Hampton, Amber, E.,(2005). Locus of Control and Procrastination. Diakses 7 Maret 2011 dari http://www.capital.edu.com

Kerlinger, Fred. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(20)

ix

Lyly. P. (2007). Hubungan antara locus of control dengan kecemasan menghadapi pensiun. (Skripsi, Universitas Atmajaya, jakarta).

Monk, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. (2002). Psikologi Perkembangan. Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mzoughi, N., Garrouch, K., Bouhlel, O., Negra, A. (2007). Online Procrastination: A Predictive Model. Journal of Internet Business. Issue 4 – 2007.

Phares, E. (1991). Introduction to Personality. Third edition. New York: HappercollinsPublisher Inc

Poerwadarminta. (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Poerwanti, E. (1998). Dimensi-dimensi Riset Ilmiah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Solomon, L.J. & Rothblum, E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology. No. 31.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Surijah, E., & Sia, T. (2007). Mahasiswa Versus Tugas: Prokrastinasi Akademik dan Conscientiousness. Anima, Indonesian Psychological Journal. Vol. 22 (4).

Tuckman, B.W. (2002). APA Symposium Paper, Chicago 2002. Academic Procrastinators: Their Rationalizations and Web-Course Performance. Diakses 7 Juni 2011 dari http://all.successcenter-ohio-state.edu/references/procrastinator_APA_ paper.htm.

Winarsunu, T. (2007). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

(21)

x

Zayyana. (2009). Hasil Wawancara Dengan Wakil Kepala SMA Bina Taruna Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Dapatan data tersebut telah memberi makna pendekatan pengajaran yang digunakan oleh guru dalam kajian ini tidak mempunyai hubungan dengan tahap pencapaian pelajar dalam mata

Dengan begitu permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini dirumuskan dalam satu pertanyaan besar yaitu, bagaimana dinamika olahraga Bulutangkis dari tingkat lokal

Untuk intervensi alternatif masalah kesejahteraan psikologis masyarakat perkotaan tersebut, penulis ingin menawarkan konsep Green Psychology yang dilandasi oleh teori-teori

Karena itu kemiskinan informasi dapat didefinisikan sebagai: suatu situasi dimana individu dan masyarakat, dengan konteks terntu, tidak mempunyai keahlian, kemampuan dan

14 J osip Senčić i Boris Vukonić (1997): Marketing u turizmu , Mikrorad, Zagreb, str.. "koristi" za unaprijed utvrđene tržišne mete, što proizlazi iz karaktera i

Selain itu, da- lam perjumpaan antara Injil dan tradisi Jawa Timur- an yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (1) Meniadakan hal-hal yang bernuansa sinkritis

Interval pemberian air kelapa muda terlama (9 hari sekali) yang diberikan secara bersamaan dengan dosis air cucian beras dengan dosis yang tinggi (1l/tanaman

Algoritma hibridisasi GA dan fuzzy sets yang dibuat untuk memproduksi paket soal terdiri dari lima proses utama, yaitu: pengkodean kromosom, pem- buatan populasi awal dengan