• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tarian Dalam Pencak Silat Tradisional di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sebuah Kajian Folklor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tarian Dalam Pencak Silat Tradisional di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sebuah Kajian Folklor."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TARIAN DALAM PENCAK SILAT TRADISIONAL

DI DESA SUMBERGONDO KECAMATAN BUMIAJI

KOTA BATU

(Kajian

Folklor

)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Maulan Rizal Fauzi

201210080311066

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MALANG

▸ Baca selengkapnya: wawancara tentang tarian tradisional

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hadirat A

llah Subhanahu wa ta’ala dipan

jatkan,

karena

atas berkat rahmat, hidayah, serta pertolongan-

Nya skripsi dengan judul “

Tarian

Dalam Pencak Silat Tradisional Di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota

Batu Sebuah Kajian Folklor

dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta

salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad

SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan,

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1.

Drs. Fauzan, M,Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan fasilitas untuk dapat menyelesaikan skripsi tepat pada

waktunya.

2.

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Drs. Sudjalil, M.Si., M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan

arahan, masukan, motivasi, dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5.

Drs. Djoko Asihono, selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan,

motivasi, dan semangat untuk membimbing dalam menyelesaikan tugas

akhir ini.

Semoga apa yang telah diberikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan

balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih

belum sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain

maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun di kemudian hari

Malang, 2 Agustus 2016

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ... 1

1.2

Fokus Penelitian ….

... 5

1.3

Rumusan Masalah ... 6

1.4

Tujuan Penelitian ... .6

1.5

Manfaat Penelitian …

... 7

1.6

Penegasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1

Seni Pertunjukan. ... 10

2.1.1

Pencak Silat Seni

………

11

2.1.2

Komponen Pencak Silat ... 12

2.1.3

Teknik dan Istilat Pencak Silat ... 13

2.2 Pengertian Bentuk …….

... 14

2.3 Makna Budaya ... 14

2.4 Fungsi dalam Tarian Pencak Silat ... 15

2.5 Pengertian Tari ... 15

2.6 Bentuk-

bentuk Tarian ……….

16

(6)

2.8 Fungsi Seni Pertunjukan dalam Kehidupan Masyarakat ……….19

2.9

Tarian Pencak Silat Tradisional ………..22

2.9.1

Bentuk Tarian Pencak Silat Tradisional ... 24

2.9.2

Alat Musik Tarian Pencak Silat ... 25

2.9.3

Gerak dan

Irama ……….

26

2.9.4

Ge

rak Tarian ………...28

2.9.5

Personil Musik dalam Tarian ... 29

2.9.6

Lagu yang Dimainkan …………...

... 29

2.10

Folklor

………

... 31

2.11 Jenis

Folklor

………...

... 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 37

3.2 Data dan Sumber Data ... 38

3.3 Prosedur Pengumpulan Data ... 39

3.4 Analisis Data ... 42

3.5 Instrumen Penelitian ... 45

3.6 Tahap-Tahap Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Pertunjukan Pencak Silat dalam Pementasannya ... 49

4.1.1 Bentuk Tarian Pencak Silat

Kembangan

... ... 49

4.1.2 Persiapan Penari Pencak Silat

Kembangan

... 49

4.1.3

Persiapan Panggung ………

...51

4.1.4 Persiapan Pengiring Musik ………

. .. 52

4.1.5 Nilai yang Terkandung dalam Pencak Silat ... 55

4.1.5.1

Nilai Sosial Tarian Pencak Silat ... 55

4.1.5.2

Nilai Estetika Tarian Pencak Silat ... 57

4.1.5.3

Nilai Religi Tarian Pencak Silat ... 57

4.1.5.4

Nilai Lisan Tarian Pencak Silat ……….58

(7)

4.1.5.6

Makna Lisan Tarian Pencak Silat ………...62

4.1.6 Bentuk Gerakan Tarian Pencak Silat

Kembangan

. ... 63

4.1.7 Bentuk Gerakan Tarian Pencak Silat

Bladon

... 69

4.1.8 Bentuk Gerakan Tarian Pencak Silat Akrobat ... 74

4.2 Fungsi Tarian Pencak Silat Tradisional dalam Masyarakat ... 78

4.2.1 Fungsi Nilai Sosial Tarian Pencak Silat Tradisional ... 78

4.2.2 Fungsi Nilai Estetika Tarian Pencak Silat ... 80

4.2.3 Fungsi Nilai Religi Tarian Pencak Silat ... 81

4.2.4 Fungsi Gerakan Tarian Pencak Silat

Kembangan

... 82

4.2.5 Fungsi Gerakan Tarian Pencak Silat

Bladon

... 88

4.2.6 Fungsi Gerakan Tarian Pencak Silat Akrobat ... 92

4.3 Makna yang Terkandung dalam Pencak Silat di Masyarakat ... 96

4.3.1 Makna Sosial pada Tarian Pencak Silat Tradisional ... 96

4.3.2 Makna Estetika Tarian Pencak Silat Tradisional ... 97

4.3.3 Makna Religi Tarian Pencak Silat Tradisional ... 100

4.3.4 Makna Kostum Tarian Pencak Silat Tradisional ... 101

4.3.5 Makna Gerakan Tarian Pencak Silat

Kembangan

... 103

4.3.6 Makna Gerakan Tarian Pencak Silat

Bladon

. ... 111

4.3.7 Makna Gerakan Tarian Pencak Silat Akrobat . ... 117

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 125

Daftar Pustaka ... 127

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Korpus Data Bentuk Gerakan, Fungsi, dan Makna Tarian Pencak Silat ... 43

3.2 Korpus Data Nilai dan Makna yang Terkandung Pencak Silat ... 45

[image:8.595.153.448.278.574.2]
(9)

DAFTAR PUSTAKA

Brakel, Clar dan Papenhuyzen kerjasama dengan S. Ngaliman. 1992.

Seni Tari

Jawa

. Surakarta: ILDEP.

Dadandjaja, James. 2002.

Folklor Indonesia

. Jakarta: Pustaka Utama.

Desfiarni. 2004.

Tari Lukah Gilo

. Yogyakarta: Kalika.

Endraswara, Suwardi. 2009.

Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan

Aplikasi

.

Yogyakarta: MedPress (IKAPI).

Endraswara, Suwardi. 2011.

Metodologi Penelitian Sastra

. Jakarta: CAPS.

Jabrohim. 2015.

Teori Penelitian Sastra

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Karyam,Umar. 1981.

Seni, Tradisi, Masyarakat

. No.3. Jakarta: Sinar Harapan.

Koentjaraningrat. 1980.

Kebudayaan Jawa, Manusia dan Kebudayaan

. Jakarta:

Balai Pustaka.

Maryono, O’ong. 2008.

Pencak Silat Merentang Waktu

. Yogyakarta: Benang

Merah.

Moeliono. 1990.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Muhadjir, N. 2000.

Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV

. Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Mustopo, Habib M.

Ilmu Budaya Dasar

. Surabaya: Usaha Nasional.

Saragih, F Nagkir.

Pendidikan Seni Tari

. Jakarta: Erlangga.

Saryono, Djoko. 1994.

Sosok Nilai Budaya Jawa

. Malang: Anggota Ikapi.

Sudarsono.1977.

Tari-tarian Indonesia

. Jakarta: Depdikbud.

Sudjiman, Panuti dan Van Zoest Aart. 1992.

Serba Serbi Semiotika

. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sumardjo, Jakob. 1992

. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama

Indonesia

. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Folklorsecara etimologis berasal dari kata folk dan lore. Kedua kata tersebut

berarti ada ketergantungan satu sama lain, sehingga membentuk makna folklor.

Folk, merujuk pada kelompok populasi atau kolektif sekelompok masyarakat yang

memiliki ciri-ciri pengenal kesenian, adat, fisik, sosial, maupun kebudayaan,

sedangkan lore ialah representasi keinginan folk yang ekspresif. Folk dan loredi

dalamya juga terdapat seni, sastra, budaya, dan tata kelakuannya. Jadi, folklor

adalah tradisi kebudayaan, yang diwariskan secara turun-temurun berupa

kebiasaan masyarakat berupa kebudayaan, kesenian, baik secara lisan atau non

lisan melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat.

Berbicara mengenai folklor tidak terlepas dari kesenian dalam kebudayaan.

Perlu diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang

kebudayaansebagai kesenian, hal tersebut memiliki bobot besar dalam menjalani

kehidupan bermasyarakat, karena kesenian identik dengan kandungan nilai-nilai

kebudayaan, bahkan menjadi wujud ekspresi yang menonjol terhadap nilai-nilai

kebudayaan. Perilaku, kebiasaan, tari-tarian, musik, rumah adat, pakaian, dan pola

hidup suatu masyarakat dapat disebut sebagai kebudayaan dan sampai sekarang

menjadi kebiasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peninggalan tersebut dapat disampaikan dengan cara yang berbeda-beda di

setiap wilayah (Endraswara, 2010:3). Cara yang dilakukan untuk menyampaikan

(11)

2

wilayah. Penyebab perbedaan dalam menyampaikan kebudayaan atau hasil dari

peninggalan nenek moyang sering dilakukan secara lisan, sehingga terjadinnya

penambahan dan pengurangan, hal tersebut menimbulkan perbedaan dalam setiap

penyampaian kebudayaan di setiap masyarakat atau wilayah. Namun, seiring

berkembangnya zaman perkembangan Folklortidak hanya dilakukan secara lisan,

tetapi juga tertulis. Munculnya tradisi cetak mencetak telah mengubah dan dapat

membantu penyetaraan penyampaian kebudayaan lisan.

Kebudayaan yang sampai sekarang masih terjaga dan dilestarikan, yaitu

kesenian, permainan, dan tarian-tarian. Para ahli teori jawa yang memikirkan

masalah seni tari semuanya menyadari, bahwa setiap bangsa di atas permukaan

bumi ini mempunyai caanya masing-masing di dalam mengubah tari-tarian dan

musik, dan bahwa hal ini terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan kebudayaan di

antara mereka (Brakel dalam Seni Tari Jawa. 1992:12). Permainan dalam budaya

Jawa dilakukan setiap hari oleh masyarakat Jawa, karena permainan tradisional

mengandung nilai-nilai budi pekerti yang terangkum dalam permainan. Selain itu,

tari-tarian dalam kesenian pencak silat mengandung unsur kesehatan bagi

pelakunya dan digunakan sebagai media hiburan bagi masyarakat, karena dalam

tontonan tarian biasanya tidak dipungut biaya.

Seni pencak silat tradisional merupakan karya yang mewujudkan bakat atau

kebolehan menciptakan sesuatu yang indah dan mengandung nilai budi pekerti

luhur dan bersumber pada khazanah budaya bangsa Indonesia (kamus Dewan

dalam Maryono, 2008:186). Tarian dalam Pencak silat mengandung beberapa

aspek, kecuali olahraga yang mengandalkan kekuatan. Tarian dalam Pencak silat

(12)

3

yang tinggi untuk menciptakan suatu kebolehan, keindahan, keselarasan dan

kesesuaian tarian yang disesuaikan antara gerak dan irama, karena seni pencak

silat tradisional selalu diiringi dengan iringan musik (tabuh) tertentu dan

ditampilkan pada acara-acara sosial, seperti pesta panen, tayuban, perkawinan,

dan keramaian umum. Selain menyajikan gerakan mempertahankan diri yang

didasari atas dinamika, momentum, kecepatan, gaya berat, kekuatan dan efisiensi,

setiap gerakan-gerakan tarian seni juga mengandung kelembutan, kesopanan dan

keindahan, namun dalam kajian ini perlu dibedakan antara pencak silat seni dan

pencak silat bela diri. Pencak silat seni lebih merujuk kepada tarian-tarian yang

menyesuaikan pada irama musik yang mengiringanya, sedangkan sikap dan

gerakan yang ditujukan pada lawan atau musuh dan tidak diiringi dengan musik

disebut dengan pencak silat bela diri (Sapari dalam Maryono, 2008:187).

Maksud yang ingin disampaikan nenek moyang dari generasi ke generasi

berikutnya adalah ingin mengamalkan berupa, nilai, norma, adat-istiadat (tradisi),

gagasan, kesenian (tarian-tarian, permainan, puisi, sajak, dll.), dan sastra. Bascom

(dalam Danandjaja, 1994:50) menjelaskan fungsi folklor baik lisan maupun

non-lisan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu (1) sebagai sistem proyeksi

dan sebagai alat pencerminan suatu kolektif, (2) sebagai alat pencerminan

pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, (3) sebagai alat pemaksa dan

pengawas norma-norma masyarakat yang selalu dipengaruhi oleh anggota

kolektif, dan (4) sebagai alat pendidik anak-anak dan masyarakat. Selain itu,

kebudayaan yang dimiliki oleh suatu wilayah mengandung unsur universal

(bersifat umum). Unsur-unsur dalam kebudayaan dapat dikelompokan menjadi

(13)

4

Ketujuh unsur tersebut berupa, bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial,

sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem

religi, kesenian.

Kebudayaan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tarian rakyat di

Desa Sumbergondo Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang berupa tarian

kesenian pencak silat tradisional Putro Gondo Arum. Kesenian tarian tersebut

dipilih, karena pencak silat tradisional Putro Gondo Arum merupakan kesenian

pencak silat terbaik dari kesenian pencak silat tradisional lainnya di Kota Batu dan

merupakan kebudayaan asli Kota Batu, pencak silat tersebut dengan menampilkan

kesenian bantengan yang menjadikan kesenian tersebut menjadi menarik untuk

diteliti. Belum pernah ditemukannya penelitian tentang kajian folklordalam objek

tarian pencak silat tradisional dan pemainan rakyat di desa tersebut, serta ingin

mengetahui nilai-nilai, norma, dan unsur estetis yang terdapat dalam tarian pencak

silat Gondo Arum.

Permasalahan tersebut penting untuk dikaji, karena pada penelitian ini

berbeda dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Agus Hidayat angkatan

2006. Penelitian yang dimaksud berjudul Seni Tari Glipang Probolinggo sebuah

Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna, dengan Pendekatan Folklor, teori yang

digunakan menggunakan kajian Folklor, namun objek yang digunakan berbeda,

yakni tarian dalam permainan pencak silat tradisional di Desa Sumbergondo

Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan

penelitian sebelumnya akan tetapi penelitian yang berjudul “Lagu dan Tari

Cangget sebagai Bentuk Adat Budaya Masyarakat Lampung sebuah Kajian

(14)

5

merupakan ciri khas kebudayaan masyarakat Lampung, sedangkan pada penelitian

ini hanya mendeskripsikan tarian dalam kesenian pencak silat di Kota Batu.

Penelitian terhadap Tarian dalam Pencak Silat Tradisional, sebagai wujud

nyata untuk melestarikan dan menjaga kelangsungan hidup seni pertunjukan

Tarian Pencak Silat Tradisional di Desa Sumbergondo Kota Batu, yang

merupakan tradisi turun-temurun dalam mewariskan nilai luhur bagi generasi

berikutnya.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

Desa Sumbergondo Kota Batu dalam rangka melestarikan kebudayaan daerah

khususnya kesenian Tarian dalam Pencak Silat Tradisional.

1.2Fokus Penelitian

Penelitian ini, difokuskan pada nilai, adat-istiadat (tradisi), kesenian, aspek

kebudayaan dalam kajian folklor khususnya permainan dan tarian pencak silat

tradisional. Permasalahan yang akan dikajikan sebagai bahan penelitian, yaitu

fungsi seni tarian pencak silat tradisional, dan makna tarian dalam pandangan

masyarakat, serta hal yang melatar belakangi terbentuknya tarian dalam pencak

silat.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini

(15)

6

1. Bagaimana bentuk pertunjukan, nilai, dan bentuk gerakan dalam tarian

pencak silat tradisional di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji

Kota Batu?

2. Bagaimana fungsi dalam tarian pencak silat tradisional di Desa

Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu bagi masyarakat Kota

Batu?

3. Bagaimana makna yang terkandung dalam tarian pencak silat

tradisional di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan, nilai, dan bentuk gerakan

dalam tarian pencak silat tradisional di Desa Sumbergondo Kecamatan

Bumiaji Kota Batu.

2. Untuk mendeskripsikan fungsi dalam tarian pencak silat tradisional di

Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu bagi masyarakat

Kota Batu.

3. Untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam tarian pencak

(16)

7

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini mencakup dua manfaat, yaitu

manfaat teoretis dan manfaat praktis. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

informasi terhadap pembaca.

1) Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dalam penelitian ini adalah dapat mengembangkan ilmu

kesenian khususnya tari-tarian dalam kajian folklor dan dapat memberikan

gambaran terhadap peneliti berikutnya. Selain itu juga dapat mengembangkan

kemampuan mengkaji tentang kebudaayan yang ada.

2) Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini, yakni dapat memberikan pengetahuan baru dan

pemahaman yang mendalam tentang kebudayaan yang ada dalam kehidupan

masyarakat, melestarikan budaya masyarakat khususnya di Desa Sumbergondo

Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dan untuk mengenalkan budaya masyarakat

setempat kepada pembaca. Kedua, untuk memberikan referensi bagi peneliti

berikutnya.

1.6Penegasan Istilah

Untuk mempermudah pembaca dalam istilah-istilah yang belum dimengerti,

maka perlu untuk penulis tugaskan dalam penegasan istilah. Penegasan istilah

dapat membantu pembaca agar tidak salah paham dalam mengartikannya.

1) Folklor adalah Sebagian kebudayaan yang bersifat kolektif, yang tersebar

(17)

8

tradisional dalam versi yang berbeda, baik bentuk lisan maupun non lisan.

(Danandjaja, James.2002).

2) Folklor Setengah Lisan merupakan campuran unsur lisan dan unsur non

lisan yang terdiri dari kepercayaan rakyat dan permainan rakyat.

(Danandjaja, James.2002).

3) Seni merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam

kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair yang mengandung

unsur-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. (Kayam,

Umar. 1981).

4) Seni pencak silat adalah perwujudan pencak silat yang berupa tatanan

gerak estetis yang mewujudkan bakat atau kebolehan menciptakan sesuatu

yang indah (IPSI dalam Maryono, 2008:186).

5) Pencak silat adalah permainan kesenian yang merupakan wujud

kebudayaan dalam bentuk gerak dan irama, keselarasan, keseimbangan,

dan keserasian antara wiraga, wirasa dalam mempertahankan diri dengan

kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri, baik dengan atau

tanpa senjata (KBBI dalam Maryono, 2008:3).

6) Tarian adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan

gerak-gerak yang indah yang di dalamnya mengandung maksud-maksud tertentu.

Dari maksud yang jelas bisa mudah dirasakan oleh manusia lain sampai

kepada maksud yang simbolis atau abstrak yang sukar atau sering sukar

dimengerti, tetapi tetap bisa dirasakan keindahannya (Sudarsono, dalam

(18)

9

7) Pencak Silat Tradisional adalah bentuk pencak silat yang tidak bertujuan

belaan atau serangan, tetapi dimaksudkan untuk menciptakan suatu

keindahan dan kebolehan dalam olah gerak, olah batin, serta pencak silat

tradisional sebagai permainan tari atau permainan rakyat (Saleh dalam

Maryono. 2008:47).

8) Bentuk adalah gambaran atau wujud yang memiliki dua macam yaitu

bentuk fisik (bentuk tampak), dan bentu non fisik (bentuk yang tidak

tampak yang berupa gambaran saja) (Sudjiman dan Van Zoest. 1992:51).

9) Makna adalah suatu hubungan yang khas teranalisis dengan hal-hal atau

benda-benda lain, sifatnya intrinsik (Tarigan, 1987:19).

10) Fungsi adalah pemakaian yang menerangkan kaitan korelasi antara satu

hal dengan yang lain (M E, Spiro dalam Koentjoroningrat. 1990:18).

11) Fungsi Kebudayaan adalah segala aktivitas kebudayaan dengan tujuan

memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri manusia yang

berkaitan dengan kebutuhannya (Malinowski dalam Desfiarni. 2004:113).

12) Fungsi Tari Pencak Silat adalah pencak silat daya mempersatukan

golongan-golongan masyarakat yang berebeda-beda dalam kegiatan sosial

untuk mewujudkan bentuk organisasi, seperti pekumpulan, himpunan,

menjadi penggolong mempertahankan persatuan dan kesatuan masyarakat

dengan menciptakan rasa kesetiakawanan dan kebersamaan (Noto Soejitno

Gambar

Tabel 3.1 Korpus Data Bentuk Gerakan, Fungsi, dan Makna Tarian  Pencak Silat ........ 43

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas pembelajaran pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilakukan dengan tujuan adalah Untuk mengtahui proses kegiatan belajar

Menurut yang saya ketahui dan pahami, yang dimaksud pusat pemerintahan kabupaten adalah wilayah kecamatan dimana pemerintah kabupaten tersebut berkedudukan, sedangkan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 14 Kelakik

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan didepan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS

Penelitian yang dilakukan dengan metode eksperiman ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis sprayer terhadap udara keluaran yang dihasilkan evaporative cooling yang

Gambar D.10 Perbandingan Tingkat Pengetahuan dengan Prodi Responden Mahasiswa.... D-13 Gambar D.11 Perbandingan Kepedulian dengan Jenis

Karenanya, hak anak untuk dilindungi dari berbagai tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 1 UU No.23 tahun 2002 menolak pandangan lama bahwa eksploitasi,

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan