KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR
JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN
KEDUA DI MEDIA
ONLINE
(Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com
Tanggal 19-24 Juli 2012)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh: Suci Rosowulan NIM : 08220114
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ABSTRAKSI
Suci Rosowulan, 08220114
Konstruksi Berita Calon Gubernur Jokowi-Ahok Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua di Media Online
(Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012)
Pembimbing: Nurudin, M.Si dan Dra. Frida Kusumastuti, M.Si (211 halaman + 10 lampiran)
Bibliografi : 29 buku dan 7 non buku
Kata Kunci: Framing, Media Online
Berita mengenai Pilkada selalu menarik perhatian media. hadirnya pendatang baru yakni Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) juga telah menarik perhatian banyak media. Tidak terkecuali media massa online detik.com dan okezone.com yang selalu memberitakan sosok Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pemberitaan Jokowi-Ahok di media detik.com dan okezone.com. Rumusan masalahnya yakni bagaimana detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, serta bagaimana perbandingannya. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana media massa online detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, serta ingin mengetahui perbandingannya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing. Pada dasarnya metode ini ingin membedah cara atau ideologi media saat mengonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan fakta ke dalam bentuk berita agar lebih bermakna, menarik dan lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektif media.
Penelitian ini menggunakan analisis framing model Pan dan Kosicki yang merupakan modifikasi dari dimensi operasional wacana Van Dijk. Perangkat yang digunakan analisis framing adalah sintaksis, skrip, tematis, dan retoris. Jumlah berita yang dianalisis adalah 10 berita dengan rincian lima berita dari detik.com dan lima berita dari okezone.com. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendokumentasikan berita dari kedua media, kemudian dianalisis secara interpretatif oleh peneliti dengan menggunakan perangkat framing yang ada dan disajikan secara deskriptif.
ABSTRACT
Suci Rosowulan, 08220114
News Construction of Governor Candidate Jokowi-Ahok at Regional Election (Pilkada) DKI Jakarta 2012 for the Second Round in Online Media
(Framing Analysis on Jokowi-Ahok News in detik.com and okezone.com during July 19-24, 2012)
Advisors: Nurudin, M.Si dan Dra. Frida Kusumastuti, M.Si (211 pages + 10 attachments)
Bibliography: 29 books and 7 non books
Key Words: Framing, Online Media
News on Pilkada always attracts attention from media. Joko Widodo and Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) as newcomer has also attracted the attention from many media. Unexceptionally, the online media like detik.com and okezone.com which always reports on the figure of Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round. Based on those reasons, the writer is interested in analyzing on Jokowi-Ahok news coverage in detik.com and okezone.com media. The research problems are on how detik.com and okezone.com construct the report about Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round as well as its proportion. The purpose of study is to know on how the online mass-media detik.com and okezone.com construct the report on Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round as well as to know its proportion.
This research used framing analysis method. Basically, this method was intended to discover the way and ideology of media when constructing the fact. This analysis focused on selection strategy, fact accentuating in the form of news to have meaning, pulling the readers what is more pursuing the public according to media perspective.
This research used framing analysis on Pan Kosicki model that was the modification from operational dimension of Van Dijk discourse. The components used in framing analysis were syntactic, script, thematic, and rhetoric. The total news analyzed were 10 which five of them taken from detik.com and the five others were taken from okezone.com. Data collection was done by documenting the news from the two media, then, those were analyzed interpretatively by the writer using framing component and presented descriptively.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah perjalanan studi selama kurang lebih empat tahun yang
penuh liku berhasil menghantarkan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir
sebagai syarat kelulusan. Maka, untaian puji syukur yang tak terhingga penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi jalan kemudahan bagi
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penelitian ini ingin menunjukkan bagaimana sebuah realitas yang ada
dalam masyarakat seperti peristiwa pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun
2012 putaran kedua di konstruksi oleh media massa, khususnya media massa
online. Mengingat media bukanlah sekadar alat penyalur informasi yang pasif,
tetapi sebaliknya yakni media aktif membentuk berita. Artinya, fakta-fakta
ditampilkan melalui proses konstruksi dengan ideologi masing-masing media.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan
syukur dan terima kasih serta penghargaan yang tiada ternilai yakni kepada:
1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang sebagai pelindung sivitas akademika UMM.
2. Dr. Wahyudi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberi kemudahan, sehingga skripsi
selesai.
3. Bapak Nurudin M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus
sebagai pembimbing skripsi penulis yang telah membimbing penulis selama
proses pengerjaan skripsi.
4. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
memberikan arahan dan kritikan yang membangun dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
khususnya dosen Jurusan Ilmu Komunikasi atas bekal ilmu yang berharga.
6. Bagian dokumentasi detik.com dan okezone.com yang telah memfasilitasi
penulis untuk mencari data pendukung skripsi.
7. Teman-teman seperjuangan di mana tempat berbagi suka duka saat kuliah,
Hamidah, Shinta, Nurul, Ijank, Ganjar, Haze. Aku selalu berharap kita bisa
menjadi manusia yang sukses dunia akhirat.
8. Seluruh kru Koran Kampus UMM Bestari yang selalu mendukung penulis
menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terkhusus untuk Ayah dan Ibu tercinta yang selalu berdoa demi
kesuksesan perjalanan hidup ananda. Terima kasih ananda haturkan atas semua
yang Ayah dan Ibu berikan. Ayah dan Ibuku tercinta, akhirnya ananda bisa
menempuh ujian untuk mewujudkan impian dan harapan kalian untuk menjadi
sarjana.
My lovely family, Mas Irawan dan Adek Ari, terima kasih atas dukungan
dan doa yang kalian berikan sehingga memperlancar perjalanan studi hingga bisa
lulus S1.
Spesial untuk calon pendamping hidupku “Akh Mirza Alief Syahrial”,
thanks a lot for everything. Terima kasih selama lima tahun ini selalu menjadi
serta motivasi yang tak kenal lelah telah berhasil menghantarkanku menyelesaikan
tugas akhir ini.
Berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan mereka semua dan dengan
kehendak Allah SWT, akhirnya selesailah tugas akhir ini. Selanjutnya kritik dan
saran penulis butuhkan karena penulis menyadari skripsi ini masih ada
kekurangan-kekurangannya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat. Amin.
Malang, 05 November 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………. ii
LEMBAR PENGESAHAN……….. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS………... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN………. v
ABSTRAKSI………... vi
KATA PENGANTAR………... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1
1.2 Rumusan Masalah………. 9
1.3 Tujuan Penelitian……….. 9
1.4 Manfaat Penelitian……… 10
1.4.1. Manfaat Akademik……….. 10
1.4.2. Manfaat Praktis………... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Konstruksi Realitas Politik………. 11
2.1.1. Media Massa Baru (New Media)………. 11
2.1.2. Media sebagai Agen Konstruksi Realitas…… 12
2.1.3. Realitas………. 16
2.1.4. Strategi Media Massa Melakukan Konstruksi Realitas……….. 19
2.1.5. Objektivitas dalam Media Massa……… 20
2.2 Wartawan dan Efek Pembingkaian Berita…………. 20
2.3.1. Nilai Berita……… 23
2.3.2. Pembentukan Berita………. 26
2.3.3. Bahasa dalam Membentuk Realitas……….. 31
2.4 Hubungan Media Massa dan Politik……….. 34
2.4.1. Karakteristik Berita Politik……… 35
2.4.2. Berita Pilkada sebagai Berita Politik…………. 38
2.5 Sistem Pilkada di Indonesia………. 39
2.5.1. Sejarah Pilkada di Indonesia………. 39
2.5.2. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012………. 40
2.6 Analisis Framing……….. 42
2.6.1. Konsep Framing……… 43
2.6.2. Analisis Framing sebagai Studi Alternatif Teks Media………. 46
2.6.3. Model Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki………... 50
2.7 Penelitian Terdahulu 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………. 59
3.2 Fokus Penelitian……….. 59
3.3 Sumber Data……… 60
3.4 Teknik Pengumpulan Data………. 60
BAB IV PROFIL DETIK.COM DAN OKEZONE.COM
4.1 Profil Media Massa Online detik.com………. 66
4.1.1. Visi dan Misi detik.com……… 70
4.1.2. Struktur Organisasi……… 71
4.1.3. Alamat Redaksi……… 76
4.2 Profil Media Massa Online okezone.com 77 4.2.1. Susunan Organisasi……….. 78
4.2.2. Alamat Redaksi………. 81
BAB V ANALISIS DATA 5.1 Frame Teks Berita Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta di detik.com………. 83
5.1.1. detik.com, 20 Juli 2012………. 83
5.1.2. detik.com, 21 Juli 2012………. 103
5.1.3. detik.com, 23 Juli 2012………. 113
5.1.4. detik.com, 24 Juli 2012………. 122
5.1.5. detik.com, 23 Juli 2012………. 131
5.2 Frame Teks Berita Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta di okezone.com………. 143
5.2.1. detik.com, 20 Juli 2012………. 143
5.2.2. detik.com, 20 Juli 2012………. 153
5.2.3. detik.com, 23 Juli 2012………. 162
5.2.4. detik.com, 22 Juli 2012………. 173
5.2.5. detik.com, 24 Juli 2012………. 186
BAB VI PENUTUP DAN SARAN
6.1 Kesimpulan……….. 206
6.2 Saran………. 210
6.2.1. Akademisi……….. 210
6.2.2. Praktisi………... 210
6.2.3. Kritik Sosial………... 211
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Objek Penelitian ………. 37 Tabel 2. Instrumen Penelitian untuk detik.com ..………. 63 Tabel 3. Instrumen Penelitian untuk okezone.com .………. 64 Tabel 4. Strategi Berita detik.com “Jokowi vs Foke, Bagaimana
Golput di Putaran Kedua?”………. 99 Tabel 5. Struktur Berita detik.com “Jokowi vs Foke, Bagaimana
Golput di Putaran Kedua?”………. 100 Tabel 6. Strategi Berita detik.com “Timses Jokowi-Ahok: Bagi-Bagi
Duit Memang Ada, Tapi Bukan Kami”…….………. 110 Tabel 7. Struktur Berita detik.com “Timses Jokowi-Ahok: Bagi-Bagi
Duit Memang Ada, Tapi Bukan Kami”……….. 111 Tabel 8. Strategi Berita detik.com “Tim Jokowi-Ahok Laporkan
Kampanye SARA ke Polisi”………... 119 Tabel 9. Struktur Berita detik.com “Tim Jokowi-Ahok Laporkan
Kampanye SARA ke Polisi”………... 121 Tabel 10. Strategi Berita detik.com “Di Posko Jokowi, 4 Tokoh
Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih”………….. 127 Tabel 11. Struktur Berita detik.com “Di Posko Jokowi, 4 Tokoh
Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih”………….. 128 Tabel 12. Strategi Berita detik.com “Kegiatan Jokowi-Ahok &
Foke-Nara di Bulan Puasa Harus Diawasi” …...………. 139 Tabel 13. Struktur Berita detik.com “Kegiatan Jokowi-Ahok &
Foke-Nara di Bulan Puasa Harus Diawasi” …...………. 140 Tabel 14. Strategi Berita okezone.com “Masyarakat Menengah Lebih
Memilih Golput” ………. 149
Tabel 15. Struktur Berita okezone.com “Masyarakat Menengah Lebih
Memilih Golput” ………..……. 151 Tabel 16. Strategi Berita okezone.com “Dugaan Politik Uang Jokowi
Tabel 17. Struktur Berita okezone.com “Dugaan Politik Uang Jokowi
Terbantahkan”……… 160
Tabel 18. Strategi Berita okezone.com “Ustadz Sudutkan Jokowi
-Ahok Saat Ceramah Salat Tarawih”………... 169 Tabel 19. Struktur Berita okezone.com “Ustadz Sudutkan Jokowi
-Ahok Saat Ceramah Salat Tarawih”………... 171 Tabel 20. Strategi Berita okezone.com “Deklarasikan GPP-BBM,
Kaum Perempuan Ingin Jokowi Pimpin DKI”………….. 181 Tabel 21. Struktur Berita okezone.com “Deklarasikan GPP-BBM,
Kaum Perempuan Ingin Jokowi Pimpin DKI” …………. 182 Tabel 22. Strategi Berita okezone.com “Safari Ramadan Dianggap
Kampanye, Jokowi-Ahok Tak Sepakat”………. 195 Tabel 23. Struktur Berita okezone.com “Safari Ramadan Dianggap
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Anggoro, Sapto. 2012. detikcom Legenda Media Online, Yogyakarta: MocoMedia.
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Kencana.
Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.
Eriyanto. 2011. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Yogyakarta: LKiS.
__________. 2009. Analisis Wacana, pengantar analisis teks media, Yogyakarta: LKiS.
Firmanzah. 2007. Mengelola Partai Politik-Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik di Media Massa sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik, Jakarta: Granit.
Kovach, Bill, Tom Rosenstiel. 2006. “The Elements of Journalism (3th Edition)”, dalam Yusi A. Pareanom (penerj.). Sembilan Elemen Jurnalisme, Apa yang Seharusnya Diketahui Wartawan dan Diharapkan Publik, Jakarta: Yayasan Pantau.
Kusumaningrat, Hikmat, Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan Praktik, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Leeuwis, Cees. 2006. “Communication for Rular Innovation. Rethinking Agricultural Extention”, dalam Esti Sumarah (penerj.) Komunikasi untuk Inovasi Pedesaan. Berpikir Kembali tentang Penyuluhan Pertanian,Yogyakarta: Kanisius.
Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi Demokrasi Pasca – Orde baru, Jakarta: Kencana.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek, Bandung: Remaja Rosda Karya.
_______. 2009. Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Passante, Christopher. 2008. The Complete Ideal’s Guides Journalism, Jakarta:Prenada.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKiS.
Ramdhan, Mochamad Isnaeni dkk. 2009. Kopendium Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan HAM RI.
Rivers, William L., Jay W. Jensen, Theodore Peterson. 2004. “Mass Media and
Modern Society”, dalam Haris Munandar dan Dudy Priatna (penerj.)
Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Kencana Prenada Media.
Rolnicki, Tom E., C. Dow Tate, Sherri A. Taylor. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic Journalism) (11th Edition), Jakarta: Kencana.
Salossa, Daniel. 2005. Mekanisme, Persyaratan, dan Tata Cara Pilkada Langsung, Yogyakarta: Media Pressindo.
Sardar, Zianuddin, Borin Van Loon. 2008. Membongkar Kuasa Media, Yogyakarta: Resist Book.
Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Analisi Wacana, Analisis Semiotik, dan Analsis Framing, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Stoke, Jane. 2007. “How To Do Media and Cultural Studies”, dalam Santi Indra Astuti (penerj.). How To Do Media and Cultural Studies, Panduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya, Yogyakarta: Bentang.
Strauss, Anselm, Juliet. 2003. “Basic of Qualitative Research Grounded Theory
Procedures and Techniques”, dalam Mohammad Shodiq, Imam Muttaqien (penerj.) Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Tatalangkah dan Teknik-Teknik Teoritis Data, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Strentz, Herbert. 1993. “News Reporters and News Sources Accomplices in shaping and misshaping the news(2nd edition)”, dalam Truly Wangsalegawa (penerj.). Reporter dan Sumber Berita Persekongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita, Jakarta: Gramedia.
Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta: LKiS.
Non Buku
http://www.hukumonline.com. Diakses pada tanggal 23 Juli 2012 jam 16.00 WIB
http://politik.kompasiana.com/2010/11/30/sejarah-pemilu-kepala-daerah-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 24 juli 2012 jam 13.08 WIB
http://beritama.com/gubernur-dki/. Diakses pada tanggal 26 juli 2012 jam 16.07 WIB
http://krisna.web.id/info-terbaru/calon-gubernur-di-pilkada-dki-jakarta-2012/. Diakses pada tanggal 26 Juli 2012 jam 16.07 WIB.
http://helmyinfo.blogspot.com/2008/06/detikcom.html. Diakses pada tanggal 26 Juli 16.11 WIB.
http://management.okezone.com/about.html#. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2012 20.40 WIB.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia dimulai sejak
runtuhnya masa orde baru. Pada saat itulah demokrasi mulai dijunjung di
Indonesia, termasuk dalam proses pemilihan kepala daerah. Pada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 24 Tentang
Pemerintahan Daerah, diputuskan bahwa setiap daerah dipimpin oleh
kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Selanjutnya, kepala
daerah yang dimaksud untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten
disebut bupati, dan untuk kota disebut wali kota. Oleh karena itu, setiap
provinsi, kabupaten, maupun kota di Indonesia harus dipimpin oleh kepala
daerah.
Mulai 1 Juni 2005, para kepala daerah (gubernur/wakil gubernur/,
bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota) dipilih secara langsung.
Secara teknis, proses pemilihannya lebih sederhana dibandingkan
pemilihan presiden dan wakil presiden. Misalnya saja, kalau tidak ada calon
yang mampu memperoleh suara 50 persen + 1, calon yang memperoleh
suara lebih dari 25 persen bisa dianggap sebagai pemenang. Oleh sebab itu,
jarang sekali Pilkada yang menggunakan mekanisme second round. Tetapi,
belakangan angka 25 persen dinaikkan menjadi 30 persen seiring dengan
perubahan Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah dari No. 32 Tahun
2 menambah jumlah Pilkada yang mengikuti mekanisme second round
(Marijan, 2010:102).
Sejak reformasi, sudah tiga kali diadakan Pilkada di Daerah
Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Pilkada di DKI Jakarta yang dipilih
langsung oleh masyarakat pertama kalinya diadakan pada 8 Agustus 2007,
dan yang berhasil menduduki kursi jabatan Gubernur DKI Jakarta adalah
Fauzi Bowo dan Prijanto sebagai wakilnya. Pada saat itu hanya ada dua
calon gubernur, yakni Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto dan Adang
Daradjatun berpasangan dengan Dani Anwar.
Sebelum Fauzi Bowo terpilih menjadi Gubernur Jakarta, kursi
Gubernur DKI Jakarta diduduki oleh Sutiyoso. Namun, jabatan itu
diperolehnya dari pilihan anggota DPRD, bukan secara langsung oleh
rakyat. Sejak tahun 2007 baru diadakan pemilihan gubernur secara
langsung oleh rakyat.
Sementara itu, pada Pilkada DKI Jakarta ketiga ini (tahun 2012)
ada enam pasangan calon yang ikut memperebutkan kursi gubernur. Di
antaranya yakni pasangan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli, Hidayat Nur
Wahid - Didik J. Rachbini, Hendardji Soepandji - Ahmad Riza Patria, Joko
Widodo - Basuki Tjahja Purnama, Faisal Basri - Biem Benyamin, Alex
Noerdin - Nono Sampomo.
Ada hal baru dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 ini. Salah satunya
adalah adanya dua calon independen non partai, yakni pasangan Faisal
Basri dengan Biem Benyamin dan pasangan Hendardji Soepandji dengan
3 Selain itu, Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 ini juga diramaikan
dengan nama-nama baru, yakni Joko Widodo alias Jokowi yang
berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Nama Jokowi
semakin terkenal setelah ia berhasil mempromosikan mobil buatan anak
SMK dari Solo, yakni mobil merek Esemka. Pasangan Jokowi yakni Ahok
juga merupakan pendatang baru dalam dunia politik DKI Jakarta. Ahok
merupakan mantan Wali Kota Bangka yang juga memberikan warna baru
dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 dengan visi dan misi yang diusungnya
bersama Jokowi.
Setelah digelar Pilkada DKI Jakarta pada 11 Juli 2012, akhirnya
pada tanggal 19 Juli 2012 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
Jakarta mengumumkan, calon yang berhasil masuk pada putaran kedua
adalah pasangan Jokowi-Ahok dan Fauzi Bowo alias Foke yang
berpasangan dengan Nachrowi Ramli alias Nara (Foke-Nara). Pilkada
digelar kembali di putaran kedua karena tidak ada calon yang suaranya
mencapai 30 persen ke atas dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pada
putaran kedua, siapa yang prosentasenya paling tinggi adalah
pemenangnya.
Selama ini, DKI Jakarta merupakan wilayah yang diperebutkan
oleh partai-partai besar. Mengingat DKI Jakarta adalah daerah yang sentral
dan sangat strategis untuk partai-partai besar meninggikan namanya di
publik. Hal itu dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan pers yang
ada di Jakarta. Secara tidak langsung pemberitaan mengenai Pilkada
4 memberikan keuntungan bagi partai-partai untuk berpromosi. Siapa pun
nantinya yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pasti akan memiliki
peluang yang lebih besar untuk membangun citra positif bagi dirinya dan
partai pendukungnya dalam memenangi Pemilu Presiden pada tahun 2014
mendatang.
Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 20
September 2012. Pada massa tenggang yakni Bulan Juli sampai September,
kedua calon gubernur sangat gencar menarik simpati pendukung melalui
berbagai kegiatan. Hal itu tentu saja akan menarik perhatian media massa
baik cetak maupun elektronik.
Apalagi, peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa
sebagai bahan liputan. Hal ini terjadi karena dua faktor yang saling
berkaitan. Pertama, dewasa ini politik berada di era mediasi (politics in the
age of mediation), yakni media massa. Bahkan, para aktor politik
senantiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar aktivitas politiknya
memperoleh liputan dari media. Kedua, peristiwa politik dalam bentuk
tingkah laku dan pernyataan para aktor politik lazimnya selalu mempunyai
nilai berita, sekalipun peristiwa itu bersifat rutin belaka. Seumpamanya
rapat partai atau pertemuan seorang tokoh politik dengan para
pendukungnya. Apalagi, jika peristiwa itu bersifat luar biasa seperti
pergantian presiden di tengah masa jabatan dan pembubaran parlemen.
Alhasil, liputan politik senantiasa menghiasi berbagai media setiap harinya
5 Media Massa memiliki beberapa fungsi, di antaranya untuk
memberikan informasi, mengontrol sosial, memberikan interpretasi dan
bimbingan, menghibur, regenerasi, pengawalan hak-hak warga negara,
ekonomi, dan fungsi swadaya (Hikmat, Purnama, 2007:27-29).
Namun, berdasarkan pengamatan peneliti, media massa dewasa ini
mulai meninggalkan beberapa fungsi pokoknya. Media massa cenderung
mengutamakan kepentingan ekonomi maupun politik dalam memproduksi
sebuah informasi. Oleh karena itu, banyak bermunculan berita yang
semakin tidak relevan dengan fakta di lapangan. Berita-berita dikonstruksi
sedemikian rupa oleh para wartawan dan redaksi dalam sebuah perusahaan
media massa demi tujuan tertentu.
Menurut Tony Bennett, media dipandang sebagai agen konstruksi
sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya. dalam
pandangan kritis, media juga dipandang sebagai wujud dari pertarungan
ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. Di sini,
media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dan kelompok
dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok dan ideologi yang
dominan itulah yang akan tampil dalam pemberitaan (Eriyanto,
2009:36-37).
Media bukanlah sekadar alat untuk menyalurkan pesan saja, di
dalamnya ia juga subjek yang mengonstruksi realitas, lengkap dengan
pandangan, bias, dan pemihakannya (Eriyanto, 2011:2). Bisa dimaknai
bahwa melalui kekuasaannya, media bisa mengonstruksi berita yang
6 Media adalah pihak yang secara aktif membentuk realitas atau
menafsirkan realitas untuk disajikan kepada khalayak. Oleh karena itu,
media massa bukanlah pihak netral, karena berbagai kepentingan politik
maupun ekonomi masuk di dalamnya.
Realitas yang ditampilkan dalam teks berita oleh media bukan lagi
menjadi laporan yang bersifat objektif. Seperti yang dikatakan John
Hartley, sulit membayangkan jurnalis dapat selalu membuat jarak dengan
objek liputan. Aspek etika, moral, dan nilai-nilai juga niscaya akan
mewarnai pemberitaan karena hal itu merupakan bagian yang integral
dalam diri jurnalis (Sudibyo, 2001:259).
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai wartawan koran kampus,
media massa dalam menghasilkan berita juga dipengaruhi oleh pengalaman
pribadi wartawannya. Di ilustrasikan bahwa ada seorang wartawan yang
mendapat tugas meliput berita mengenai pertandingan persahabatan antara
Arema dengan salah satu klub sepak bola lokal Malang. Seorang wartawan
tersebut sebelumnya memang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap
Arema. Jadi, meskipun hasil pertandingan imbang, tapi berita yang ditulis
oleh wartawan tersebut seolah-olah memihak kepada Arema.
Tidak hanya itu, ada juga cerita tentang seorang wartawan yang
mendapat tugas meliput tentang keadaan ekonomi di Indonesia. Namun,
wartawan tersebut tidak menguasai bidang ekonomi. Oleh karena itu, berita
yang dihasilkan masih memuat banyak pertanyaan pembaca. Jadi, jika
pengetahuan wartawan tidak sedalam objek beritanya, maka berita yang
7 Selain itu, faktor kedekatan antara wartawan dengan objek berita
pasti akan memengaruhi berita yang dihasilkannya. Berita yang dihasilkan
seorang wartawan juga tidak selamanya murni, karena dari proses awal
menghimpun berita saja sudah ada unsur subjektivitas wartawan.
Unsur-unsur subjektivitas seorang wartawan adalah saat memilih tema berita,
judul, angel, dan kalimat-kalimat di dalam berita.
Setelah komputer dan layanan online berkembang pesat, informasi
menjadi seperti jalan tol bebas hambatan, di mana akses dan kecepatan
tinggi, seperti tidak ada batasnya. Mahasiswa dan bahkan siswa sekolah
menengah mendapatkan informasi melalui komputer personal yang
terpasang di sekolah dan rumah mereka (Rolnicki, Tate, Taylor, 2008: 311).
Perkembangan internet sekarang mulai merambah dan
menempatkan posisi yang kuat di deretan media massa yang lebih dahulu
ada. Ketika internet mulai dikenal masyarakat sekitar sepuluh tahun ini,
sudah dapat diramalkan, media ini akan menjadi sangat populer di
kemudian hari. Hal itu pun terlihat ketika perangkat-perangkat komputer
baik hardware maupun software terus berkembang, terus disempurnakan
setiap menit di pabrik-pabrik komputer, sejauh itu pula sambutan
masyarakat atas media ini amat sangat antusias (Bungin, 2008:205).
Sementara itu, untuk perkembangan media massa online di
Indonesia sendiri saat ini meningkat pesat. Banyak bermunculan situs-situs
berita online di Indonesia. Diawali dengan munculnya media massa online
detik.com pada tahun 9 Juli 1998. Kemudian dilanjutkan beberapa media
8 dan radio juga mulai membuat media massa versi online. Contohnya saja
stasiun televisi swasta Metro TV yang membuat metrotvnews.com, TV One
yang membuat vivanews.com, dan SCTV yang membuat liputan6.com.
Saat detik.com berdiri pada tahun 1998, memang media massa
online belum begitu populer. Namun, saat ini media massa online mulai
digemari masyarakat Indonesia. Hal itu diikuti dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi. Khalayak tidak perlu lagi membeli
koran atau menyalakan televisi untuk mendapatkan informasi. Hanya
melalui handphone atau IPad sudah bisa mendapatkan informasi melalui
jaringan internet. Selain itu, informasi yang disebarkan oleh media massa
online juga sangat cepat. Jadi, khalayak bisa setiap detik mendapatkan
informasi baru dari seluruh dunia.
Berdasarkan pengalaman peneliti menjadi wartawan di media cetak
lokal Radar Malang, dalam menceritakan sebuah peristiwa, wartawan
dituntut untuk memberitakan semua fakta yang ada di lapangan. Namun,
peristiwa atau fakta yang muncul tersebut tidak sepenuhnya bisa dihadirkan
oleh wartawan. Hal ini dikarenakan para wartawan dihadapkan dengan
kepentingan iklan ataupun dikejar waktu agar segera memublikasikan
berita, tidak terkecuali pada wartawan media online. Wartawan media
online dituntut agar segera mengirimkan beritanya karena mengejar
kebaruan berita itu sendiri. Meskipun sebenarnya berita yang disampaikan
belum memenuhi unsur 5 W + 1 H (what, where, when, who, why, dan
9 Oleh karena itu, para wartawan media massa online sering
memberitakan peristiwa yang faktanya masih terpenggal, karena hanya
mengejar kebaruan berita. Sejauh pengamatan peneliti, berita pada media
massa online sering tidak lengkap dan tidak seimbang. Karena hal itulah,
berita yang dihasilkan oleh masing-masing media berbeda.
Dari latar belakang tersebut timbullah ketertarikan peneliti untuk
mengetahui bagaimana media massa online yakni detik.com dan
okezone.com melakukan konstruksi realitas, serta bagaimana perbandingan
keduanya. Peneliti mencurigai antara detik.com dan okezone.com memiliki
konstruksi yang berbeda pada pemberitaan tentang Jokowi-Ahok pada
Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua? Maka, peneliti tertarik mengangkat
judul KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR
JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KEDUA
DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang
Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?
2. Bagaimana perbandingan detik.com dan okezone.com mengonstruksi
berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui bagaimana detik.com dan okezone.com dalam
mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012
10 2. Ingin mengetahui bagaimana perbandingan detik.com dan
okezone.com dalam mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada
Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan peneliti sejenis
selanjutnya. Selain itu, diharapkan mampu memberikan sumbangan
referensi di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Malang, terutama tentang studi media dalam hal media online.
2. Manfaat Praktis
Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan
sudut pandang baru dalam menilai objektivitas pemberitaan media