• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KEDUA DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KEDUA DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR

JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN

KEDUA DI MEDIA

ONLINE

(Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com

Tanggal 19-24 Juli 2012)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh: Suci Rosowulan NIM : 08220114

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAKSI

Suci Rosowulan, 08220114

Konstruksi Berita Calon Gubernur Jokowi-Ahok Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua di Media Online

(Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012)

Pembimbing: Nurudin, M.Si dan Dra. Frida Kusumastuti, M.Si (211 halaman + 10 lampiran)

Bibliografi : 29 buku dan 7 non buku

Kata Kunci: Framing, Media Online

Berita mengenai Pilkada selalu menarik perhatian media. hadirnya pendatang baru yakni Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) juga telah menarik perhatian banyak media. Tidak terkecuali media massa online detik.com dan okezone.com yang selalu memberitakan sosok Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pemberitaan Jokowi-Ahok di media detik.com dan okezone.com. Rumusan masalahnya yakni bagaimana detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, serta bagaimana perbandingannya. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana media massa online detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, serta ingin mengetahui perbandingannya.

Penelitian ini menggunakan metode analisis framing. Pada dasarnya metode ini ingin membedah cara atau ideologi media saat mengonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan fakta ke dalam bentuk berita agar lebih bermakna, menarik dan lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektif media.

Penelitian ini menggunakan analisis framing model Pan dan Kosicki yang merupakan modifikasi dari dimensi operasional wacana Van Dijk. Perangkat yang digunakan analisis framing adalah sintaksis, skrip, tematis, dan retoris. Jumlah berita yang dianalisis adalah 10 berita dengan rincian lima berita dari detik.com dan lima berita dari okezone.com. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendokumentasikan berita dari kedua media, kemudian dianalisis secara interpretatif oleh peneliti dengan menggunakan perangkat framing yang ada dan disajikan secara deskriptif.

(7)

ABSTRACT

Suci Rosowulan, 08220114

News Construction of Governor Candidate Jokowi-Ahok at Regional Election (Pilkada) DKI Jakarta 2012 for the Second Round in Online Media

(Framing Analysis on Jokowi-Ahok News in detik.com and okezone.com during July 19-24, 2012)

Advisors: Nurudin, M.Si dan Dra. Frida Kusumastuti, M.Si (211 pages + 10 attachments)

Bibliography: 29 books and 7 non books

Key Words: Framing, Online Media

News on Pilkada always attracts attention from media. Joko Widodo and Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) as newcomer has also attracted the attention from many media. Unexceptionally, the online media like detik.com and okezone.com which always reports on the figure of Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round. Based on those reasons, the writer is interested in analyzing on Jokowi-Ahok news coverage in detik.com and okezone.com media. The research problems are on how detik.com and okezone.com construct the report about Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round as well as its proportion. The purpose of study is to know on how the online mass-media detik.com and okezone.com construct the report on Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round as well as to know its proportion.

This research used framing analysis method. Basically, this method was intended to discover the way and ideology of media when constructing the fact. This analysis focused on selection strategy, fact accentuating in the form of news to have meaning, pulling the readers what is more pursuing the public according to media perspective.

This research used framing analysis on Pan Kosicki model that was the modification from operational dimension of Van Dijk discourse. The components used in framing analysis were syntactic, script, thematic, and rhetoric. The total news analyzed were 10 which five of them taken from detik.com and the five others were taken from okezone.com. Data collection was done by documenting the news from the two media, then, those were analyzed interpretatively by the writer using framing component and presented descriptively.

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah perjalanan studi selama kurang lebih empat tahun yang

penuh liku berhasil menghantarkan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir

sebagai syarat kelulusan. Maka, untaian puji syukur yang tak terhingga penulis

panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi jalan kemudahan bagi

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penelitian ini ingin menunjukkan bagaimana sebuah realitas yang ada

dalam masyarakat seperti peristiwa pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun

2012 putaran kedua di konstruksi oleh media massa, khususnya media massa

online. Mengingat media bukanlah sekadar alat penyalur informasi yang pasif,

tetapi sebaliknya yakni media aktif membentuk berita. Artinya, fakta-fakta

ditampilkan melalui proses konstruksi dengan ideologi masing-masing media.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan

syukur dan terima kasih serta penghargaan yang tiada ternilai yakni kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang sebagai pelindung sivitas akademika UMM.

2. Dr. Wahyudi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberi kemudahan, sehingga skripsi

selesai.

3. Bapak Nurudin M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus

sebagai pembimbing skripsi penulis yang telah membimbing penulis selama

proses pengerjaan skripsi.

4. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

(10)

memberikan arahan dan kritikan yang membangun dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

khususnya dosen Jurusan Ilmu Komunikasi atas bekal ilmu yang berharga.

6. Bagian dokumentasi detik.com dan okezone.com yang telah memfasilitasi

penulis untuk mencari data pendukung skripsi.

7. Teman-teman seperjuangan di mana tempat berbagi suka duka saat kuliah,

Hamidah, Shinta, Nurul, Ijank, Ganjar, Haze. Aku selalu berharap kita bisa

menjadi manusia yang sukses dunia akhirat.

8. Seluruh kru Koran Kampus UMM Bestari yang selalu mendukung penulis

menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terkhusus untuk Ayah dan Ibu tercinta yang selalu berdoa demi

kesuksesan perjalanan hidup ananda. Terima kasih ananda haturkan atas semua

yang Ayah dan Ibu berikan. Ayah dan Ibuku tercinta, akhirnya ananda bisa

menempuh ujian untuk mewujudkan impian dan harapan kalian untuk menjadi

sarjana.

My lovely family, Mas Irawan dan Adek Ari, terima kasih atas dukungan

dan doa yang kalian berikan sehingga memperlancar perjalanan studi hingga bisa

lulus S1.

Spesial untuk calon pendamping hidupku “Akh Mirza Alief Syahrial”,

thanks a lot for everything. Terima kasih selama lima tahun ini selalu menjadi

(11)

serta motivasi yang tak kenal lelah telah berhasil menghantarkanku menyelesaikan

tugas akhir ini.

Berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan mereka semua dan dengan

kehendak Allah SWT, akhirnya selesailah tugas akhir ini. Selanjutnya kritik dan

saran penulis butuhkan karena penulis menyadari skripsi ini masih ada

kekurangan-kekurangannya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat. Amin.

Malang, 05 November 2012

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN………. ii

LEMBAR PENGESAHAN……….. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS………... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN………. v

ABSTRAKSI………... vi

KATA PENGANTAR………... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah………. 9

1.3 Tujuan Penelitian……….. 9

1.4 Manfaat Penelitian……… 10

1.4.1. Manfaat Akademik……….. 10

1.4.2. Manfaat Praktis………... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Konstruksi Realitas Politik………. 11

2.1.1. Media Massa Baru (New Media)………. 11

2.1.2. Media sebagai Agen Konstruksi Realitas…… 12

2.1.3. Realitas………. 16

2.1.4. Strategi Media Massa Melakukan Konstruksi Realitas……….. 19

2.1.5. Objektivitas dalam Media Massa……… 20

2.2 Wartawan dan Efek Pembingkaian Berita…………. 20

(13)

2.3.1. Nilai Berita……… 23

2.3.2. Pembentukan Berita………. 26

2.3.3. Bahasa dalam Membentuk Realitas……….. 31

2.4 Hubungan Media Massa dan Politik……….. 34

2.4.1. Karakteristik Berita Politik……… 35

2.4.2. Berita Pilkada sebagai Berita Politik…………. 38

2.5 Sistem Pilkada di Indonesia………. 39

2.5.1. Sejarah Pilkada di Indonesia………. 39

2.5.2. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012………. 40

2.6 Analisis Framing……….. 42

2.6.1. Konsep Framing……… 43

2.6.2. Analisis Framing sebagai Studi Alternatif Teks Media………. 46

2.6.3. Model Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki………... 50

2.7 Penelitian Terdahulu 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………. 59

3.2 Fokus Penelitian……….. 59

3.3 Sumber Data……… 60

3.4 Teknik Pengumpulan Data………. 60

(14)

BAB IV PROFIL DETIK.COM DAN OKEZONE.COM

4.1 Profil Media Massa Online detik.com………. 66

4.1.1. Visi dan Misi detik.com……… 70

4.1.2. Struktur Organisasi……… 71

4.1.3. Alamat Redaksi……… 76

4.2 Profil Media Massa Online okezone.com 77 4.2.1. Susunan Organisasi……….. 78

4.2.2. Alamat Redaksi………. 81

BAB V ANALISIS DATA 5.1 Frame Teks Berita Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta di detik.com………. 83

5.1.1. detik.com, 20 Juli 2012………. 83

5.1.2. detik.com, 21 Juli 2012………. 103

5.1.3. detik.com, 23 Juli 2012………. 113

5.1.4. detik.com, 24 Juli 2012………. 122

5.1.5. detik.com, 23 Juli 2012………. 131

5.2 Frame Teks Berita Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta di okezone.com………. 143

5.2.1. detik.com, 20 Juli 2012………. 143

5.2.2. detik.com, 20 Juli 2012………. 153

5.2.3. detik.com, 23 Juli 2012………. 162

5.2.4. detik.com, 22 Juli 2012………. 173

5.2.5. detik.com, 24 Juli 2012………. 186

(15)

BAB VI PENUTUP DAN SARAN

6.1 Kesimpulan……….. 206

6.2 Saran………. 210

6.2.1. Akademisi……….. 210

6.2.2. Praktisi………... 210

6.2.3. Kritik Sosial………... 211

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Objek Penelitian ………. 37 Tabel 2. Instrumen Penelitian untuk detik.com ..………. 63 Tabel 3. Instrumen Penelitian untuk okezone.com .………. 64 Tabel 4. Strategi Berita detik.com “Jokowi vs Foke, Bagaimana

Golput di Putaran Kedua?”………. 99 Tabel 5. Struktur Berita detik.com “Jokowi vs Foke, Bagaimana

Golput di Putaran Kedua?”………. 100 Tabel 6. Strategi Berita detik.com “Timses Jokowi-Ahok: Bagi-Bagi

Duit Memang Ada, Tapi Bukan Kami”…….………. 110 Tabel 7. Struktur Berita detik.com “Timses Jokowi-Ahok: Bagi-Bagi

Duit Memang Ada, Tapi Bukan Kami”……….. 111 Tabel 8. Strategi Berita detik.com “Tim Jokowi-Ahok Laporkan

Kampanye SARA ke Polisi”………... 119 Tabel 9. Struktur Berita detik.com “Tim Jokowi-Ahok Laporkan

Kampanye SARA ke Polisi”………... 121 Tabel 10. Strategi Berita detik.com “Di Posko Jokowi, 4 Tokoh

Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih”………….. 127 Tabel 11. Struktur Berita detik.com “Di Posko Jokowi, 4 Tokoh

Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih”………….. 128 Tabel 12. Strategi Berita detik.com “Kegiatan Jokowi-Ahok &

Foke-Nara di Bulan Puasa Harus Diawasi” …...………. 139 Tabel 13. Struktur Berita detik.com “Kegiatan Jokowi-Ahok &

Foke-Nara di Bulan Puasa Harus Diawasi” …...………. 140 Tabel 14. Strategi Berita okezone.com “Masyarakat Menengah Lebih

Memilih Golput” ………. 149

Tabel 15. Struktur Berita okezone.com “Masyarakat Menengah Lebih

Memilih Golput” ………..……. 151 Tabel 16. Strategi Berita okezone.com “Dugaan Politik Uang Jokowi

(17)

Tabel 17. Struktur Berita okezone.com “Dugaan Politik Uang Jokowi

Terbantahkan”……… 160

Tabel 18. Strategi Berita okezone.com “Ustadz Sudutkan Jokowi

-Ahok Saat Ceramah Salat Tarawih”………... 169 Tabel 19. Struktur Berita okezone.com “Ustadz Sudutkan Jokowi

-Ahok Saat Ceramah Salat Tarawih”………... 171 Tabel 20. Strategi Berita okezone.com “Deklarasikan GPP-BBM,

Kaum Perempuan Ingin Jokowi Pimpin DKI”………….. 181 Tabel 21. Struktur Berita okezone.com “Deklarasikan GPP-BBM,

Kaum Perempuan Ingin Jokowi Pimpin DKI” …………. 182 Tabel 22. Strategi Berita okezone.com “Safari Ramadan Dianggap

Kampanye, Jokowi-Ahok Tak Sepakat”………. 195 Tabel 23. Struktur Berita okezone.com “Safari Ramadan Dianggap

(18)

DAFTAR GAMBAR

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Anggoro, Sapto. 2012. detikcom Legenda Media Online, Yogyakarta: MocoMedia.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Kencana.

Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.

Eriyanto. 2011. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Yogyakarta: LKiS.

__________. 2009. Analisis Wacana, pengantar analisis teks media, Yogyakarta: LKiS.

Firmanzah. 2007. Mengelola Partai Politik-Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik di Media Massa sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik, Jakarta: Granit.

Kovach, Bill, Tom Rosenstiel. 2006. “The Elements of Journalism (3th Edition)”, dalam Yusi A. Pareanom (penerj.). Sembilan Elemen Jurnalisme, Apa yang Seharusnya Diketahui Wartawan dan Diharapkan Publik, Jakarta: Yayasan Pantau.

Kusumaningrat, Hikmat, Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan Praktik, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Leeuwis, Cees. 2006. “Communication for Rular Innovation. Rethinking Agricultural Extention”, dalam Esti Sumarah (penerj.) Komunikasi untuk Inovasi Pedesaan. Berpikir Kembali tentang Penyuluhan Pertanian,Yogyakarta: Kanisius.

Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi Demokrasi Pasca – Orde baru, Jakarta: Kencana.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek, Bandung: Remaja Rosda Karya.

(21)

_______. 2009. Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Passante, Christopher. 2008. The Complete Ideal’s Guides Journalism, Jakarta:Prenada.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKiS.

Ramdhan, Mochamad Isnaeni dkk. 2009. Kopendium Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan HAM RI.

Rivers, William L., Jay W. Jensen, Theodore Peterson. 2004. “Mass Media and

Modern Society”, dalam Haris Munandar dan Dudy Priatna (penerj.)

Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Kencana Prenada Media.

Rolnicki, Tom E., C. Dow Tate, Sherri A. Taylor. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic Journalism) (11th Edition), Jakarta: Kencana.

Salossa, Daniel. 2005. Mekanisme, Persyaratan, dan Tata Cara Pilkada Langsung, Yogyakarta: Media Pressindo.

Sardar, Zianuddin, Borin Van Loon. 2008. Membongkar Kuasa Media, Yogyakarta: Resist Book.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Analisi Wacana, Analisis Semiotik, dan Analsis Framing, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Stoke, Jane. 2007. “How To Do Media and Cultural Studies”, dalam Santi Indra Astuti (penerj.). How To Do Media and Cultural Studies, Panduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya, Yogyakarta: Bentang.

Strauss, Anselm, Juliet. 2003. “Basic of Qualitative Research Grounded Theory

Procedures and Techniques”, dalam Mohammad Shodiq, Imam Muttaqien (penerj.) Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Tatalangkah dan Teknik-Teknik Teoritis Data, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Strentz, Herbert. 1993. “News Reporters and News Sources Accomplices in shaping and misshaping the news(2nd edition)”, dalam Truly Wangsalegawa (penerj.). Reporter dan Sumber Berita Persekongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita, Jakarta: Gramedia.

Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta: LKiS.

(22)

Non Buku

http://www.hukumonline.com. Diakses pada tanggal 23 Juli 2012 jam 16.00 WIB

http://politik.kompasiana.com/2010/11/30/sejarah-pemilu-kepala-daerah-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 24 juli 2012 jam 13.08 WIB

http://beritama.com/gubernur-dki/. Diakses pada tanggal 26 juli 2012 jam 16.07 WIB

http://krisna.web.id/info-terbaru/calon-gubernur-di-pilkada-dki-jakarta-2012/. Diakses pada tanggal 26 Juli 2012 jam 16.07 WIB.

http://helmyinfo.blogspot.com/2008/06/detikcom.html. Diakses pada tanggal 26 Juli 16.11 WIB.

http://management.okezone.com/about.html#. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2012 20.40 WIB.

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia dimulai sejak

runtuhnya masa orde baru. Pada saat itulah demokrasi mulai dijunjung di

Indonesia, termasuk dalam proses pemilihan kepala daerah. Pada

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 24 Tentang

Pemerintahan Daerah, diputuskan bahwa setiap daerah dipimpin oleh

kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Selanjutnya, kepala

daerah yang dimaksud untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten

disebut bupati, dan untuk kota disebut wali kota. Oleh karena itu, setiap

provinsi, kabupaten, maupun kota di Indonesia harus dipimpin oleh kepala

daerah.

Mulai 1 Juni 2005, para kepala daerah (gubernur/wakil gubernur/,

bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota) dipilih secara langsung.

Secara teknis, proses pemilihannya lebih sederhana dibandingkan

pemilihan presiden dan wakil presiden. Misalnya saja, kalau tidak ada calon

yang mampu memperoleh suara 50 persen + 1, calon yang memperoleh

suara lebih dari 25 persen bisa dianggap sebagai pemenang. Oleh sebab itu,

jarang sekali Pilkada yang menggunakan mekanisme second round. Tetapi,

belakangan angka 25 persen dinaikkan menjadi 30 persen seiring dengan

perubahan Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah dari No. 32 Tahun

(24)

2 menambah jumlah Pilkada yang mengikuti mekanisme second round

(Marijan, 2010:102).

Sejak reformasi, sudah tiga kali diadakan Pilkada di Daerah

Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Pilkada di DKI Jakarta yang dipilih

langsung oleh masyarakat pertama kalinya diadakan pada 8 Agustus 2007,

dan yang berhasil menduduki kursi jabatan Gubernur DKI Jakarta adalah

Fauzi Bowo dan Prijanto sebagai wakilnya. Pada saat itu hanya ada dua

calon gubernur, yakni Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto dan Adang

Daradjatun berpasangan dengan Dani Anwar.

Sebelum Fauzi Bowo terpilih menjadi Gubernur Jakarta, kursi

Gubernur DKI Jakarta diduduki oleh Sutiyoso. Namun, jabatan itu

diperolehnya dari pilihan anggota DPRD, bukan secara langsung oleh

rakyat. Sejak tahun 2007 baru diadakan pemilihan gubernur secara

langsung oleh rakyat.

Sementara itu, pada Pilkada DKI Jakarta ketiga ini (tahun 2012)

ada enam pasangan calon yang ikut memperebutkan kursi gubernur. Di

antaranya yakni pasangan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli, Hidayat Nur

Wahid - Didik J. Rachbini, Hendardji Soepandji - Ahmad Riza Patria, Joko

Widodo - Basuki Tjahja Purnama, Faisal Basri - Biem Benyamin, Alex

Noerdin - Nono Sampomo.

Ada hal baru dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 ini. Salah satunya

adalah adanya dua calon independen non partai, yakni pasangan Faisal

Basri dengan Biem Benyamin dan pasangan Hendardji Soepandji dengan

(25)

3 Selain itu, Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 ini juga diramaikan

dengan nama-nama baru, yakni Joko Widodo alias Jokowi yang

berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Nama Jokowi

semakin terkenal setelah ia berhasil mempromosikan mobil buatan anak

SMK dari Solo, yakni mobil merek Esemka. Pasangan Jokowi yakni Ahok

juga merupakan pendatang baru dalam dunia politik DKI Jakarta. Ahok

merupakan mantan Wali Kota Bangka yang juga memberikan warna baru

dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 dengan visi dan misi yang diusungnya

bersama Jokowi.

Setelah digelar Pilkada DKI Jakarta pada 11 Juli 2012, akhirnya

pada tanggal 19 Juli 2012 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Jakarta mengumumkan, calon yang berhasil masuk pada putaran kedua

adalah pasangan Jokowi-Ahok dan Fauzi Bowo alias Foke yang

berpasangan dengan Nachrowi Ramli alias Nara (Foke-Nara). Pilkada

digelar kembali di putaran kedua karena tidak ada calon yang suaranya

mencapai 30 persen ke atas dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pada

putaran kedua, siapa yang prosentasenya paling tinggi adalah

pemenangnya.

Selama ini, DKI Jakarta merupakan wilayah yang diperebutkan

oleh partai-partai besar. Mengingat DKI Jakarta adalah daerah yang sentral

dan sangat strategis untuk partai-partai besar meninggikan namanya di

publik. Hal itu dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan pers yang

ada di Jakarta. Secara tidak langsung pemberitaan mengenai Pilkada

(26)

4 memberikan keuntungan bagi partai-partai untuk berpromosi. Siapa pun

nantinya yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pasti akan memiliki

peluang yang lebih besar untuk membangun citra positif bagi dirinya dan

partai pendukungnya dalam memenangi Pemilu Presiden pada tahun 2014

mendatang.

Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 20

September 2012. Pada massa tenggang yakni Bulan Juli sampai September,

kedua calon gubernur sangat gencar menarik simpati pendukung melalui

berbagai kegiatan. Hal itu tentu saja akan menarik perhatian media massa

baik cetak maupun elektronik.

Apalagi, peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa

sebagai bahan liputan. Hal ini terjadi karena dua faktor yang saling

berkaitan. Pertama, dewasa ini politik berada di era mediasi (politics in the

age of mediation), yakni media massa. Bahkan, para aktor politik

senantiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar aktivitas politiknya

memperoleh liputan dari media. Kedua, peristiwa politik dalam bentuk

tingkah laku dan pernyataan para aktor politik lazimnya selalu mempunyai

nilai berita, sekalipun peristiwa itu bersifat rutin belaka. Seumpamanya

rapat partai atau pertemuan seorang tokoh politik dengan para

pendukungnya. Apalagi, jika peristiwa itu bersifat luar biasa seperti

pergantian presiden di tengah masa jabatan dan pembubaran parlemen.

Alhasil, liputan politik senantiasa menghiasi berbagai media setiap harinya

(27)

5 Media Massa memiliki beberapa fungsi, di antaranya untuk

memberikan informasi, mengontrol sosial, memberikan interpretasi dan

bimbingan, menghibur, regenerasi, pengawalan hak-hak warga negara,

ekonomi, dan fungsi swadaya (Hikmat, Purnama, 2007:27-29).

Namun, berdasarkan pengamatan peneliti, media massa dewasa ini

mulai meninggalkan beberapa fungsi pokoknya. Media massa cenderung

mengutamakan kepentingan ekonomi maupun politik dalam memproduksi

sebuah informasi. Oleh karena itu, banyak bermunculan berita yang

semakin tidak relevan dengan fakta di lapangan. Berita-berita dikonstruksi

sedemikian rupa oleh para wartawan dan redaksi dalam sebuah perusahaan

media massa demi tujuan tertentu.

Menurut Tony Bennett, media dipandang sebagai agen konstruksi

sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya. dalam

pandangan kritis, media juga dipandang sebagai wujud dari pertarungan

ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. Di sini,

media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dan kelompok

dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok dan ideologi yang

dominan itulah yang akan tampil dalam pemberitaan (Eriyanto,

2009:36-37).

Media bukanlah sekadar alat untuk menyalurkan pesan saja, di

dalamnya ia juga subjek yang mengonstruksi realitas, lengkap dengan

pandangan, bias, dan pemihakannya (Eriyanto, 2011:2). Bisa dimaknai

bahwa melalui kekuasaannya, media bisa mengonstruksi berita yang

(28)

6 Media adalah pihak yang secara aktif membentuk realitas atau

menafsirkan realitas untuk disajikan kepada khalayak. Oleh karena itu,

media massa bukanlah pihak netral, karena berbagai kepentingan politik

maupun ekonomi masuk di dalamnya.

Realitas yang ditampilkan dalam teks berita oleh media bukan lagi

menjadi laporan yang bersifat objektif. Seperti yang dikatakan John

Hartley, sulit membayangkan jurnalis dapat selalu membuat jarak dengan

objek liputan. Aspek etika, moral, dan nilai-nilai juga niscaya akan

mewarnai pemberitaan karena hal itu merupakan bagian yang integral

dalam diri jurnalis (Sudibyo, 2001:259).

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai wartawan koran kampus,

media massa dalam menghasilkan berita juga dipengaruhi oleh pengalaman

pribadi wartawannya. Di ilustrasikan bahwa ada seorang wartawan yang

mendapat tugas meliput berita mengenai pertandingan persahabatan antara

Arema dengan salah satu klub sepak bola lokal Malang. Seorang wartawan

tersebut sebelumnya memang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap

Arema. Jadi, meskipun hasil pertandingan imbang, tapi berita yang ditulis

oleh wartawan tersebut seolah-olah memihak kepada Arema.

Tidak hanya itu, ada juga cerita tentang seorang wartawan yang

mendapat tugas meliput tentang keadaan ekonomi di Indonesia. Namun,

wartawan tersebut tidak menguasai bidang ekonomi. Oleh karena itu, berita

yang dihasilkan masih memuat banyak pertanyaan pembaca. Jadi, jika

pengetahuan wartawan tidak sedalam objek beritanya, maka berita yang

(29)

7 Selain itu, faktor kedekatan antara wartawan dengan objek berita

pasti akan memengaruhi berita yang dihasilkannya. Berita yang dihasilkan

seorang wartawan juga tidak selamanya murni, karena dari proses awal

menghimpun berita saja sudah ada unsur subjektivitas wartawan.

Unsur-unsur subjektivitas seorang wartawan adalah saat memilih tema berita,

judul, angel, dan kalimat-kalimat di dalam berita.

Setelah komputer dan layanan online berkembang pesat, informasi

menjadi seperti jalan tol bebas hambatan, di mana akses dan kecepatan

tinggi, seperti tidak ada batasnya. Mahasiswa dan bahkan siswa sekolah

menengah mendapatkan informasi melalui komputer personal yang

terpasang di sekolah dan rumah mereka (Rolnicki, Tate, Taylor, 2008: 311).

Perkembangan internet sekarang mulai merambah dan

menempatkan posisi yang kuat di deretan media massa yang lebih dahulu

ada. Ketika internet mulai dikenal masyarakat sekitar sepuluh tahun ini,

sudah dapat diramalkan, media ini akan menjadi sangat populer di

kemudian hari. Hal itu pun terlihat ketika perangkat-perangkat komputer

baik hardware maupun software terus berkembang, terus disempurnakan

setiap menit di pabrik-pabrik komputer, sejauh itu pula sambutan

masyarakat atas media ini amat sangat antusias (Bungin, 2008:205).

Sementara itu, untuk perkembangan media massa online di

Indonesia sendiri saat ini meningkat pesat. Banyak bermunculan situs-situs

berita online di Indonesia. Diawali dengan munculnya media massa online

detik.com pada tahun 9 Juli 1998. Kemudian dilanjutkan beberapa media

(30)

8 dan radio juga mulai membuat media massa versi online. Contohnya saja

stasiun televisi swasta Metro TV yang membuat metrotvnews.com, TV One

yang membuat vivanews.com, dan SCTV yang membuat liputan6.com.

Saat detik.com berdiri pada tahun 1998, memang media massa

online belum begitu populer. Namun, saat ini media massa online mulai

digemari masyarakat Indonesia. Hal itu diikuti dengan semakin

berkembangnya teknologi informasi. Khalayak tidak perlu lagi membeli

koran atau menyalakan televisi untuk mendapatkan informasi. Hanya

melalui handphone atau IPad sudah bisa mendapatkan informasi melalui

jaringan internet. Selain itu, informasi yang disebarkan oleh media massa

online juga sangat cepat. Jadi, khalayak bisa setiap detik mendapatkan

informasi baru dari seluruh dunia.

Berdasarkan pengalaman peneliti menjadi wartawan di media cetak

lokal Radar Malang, dalam menceritakan sebuah peristiwa, wartawan

dituntut untuk memberitakan semua fakta yang ada di lapangan. Namun,

peristiwa atau fakta yang muncul tersebut tidak sepenuhnya bisa dihadirkan

oleh wartawan. Hal ini dikarenakan para wartawan dihadapkan dengan

kepentingan iklan ataupun dikejar waktu agar segera memublikasikan

berita, tidak terkecuali pada wartawan media online. Wartawan media

online dituntut agar segera mengirimkan beritanya karena mengejar

kebaruan berita itu sendiri. Meskipun sebenarnya berita yang disampaikan

belum memenuhi unsur 5 W + 1 H (what, where, when, who, why, dan

(31)

9 Oleh karena itu, para wartawan media massa online sering

memberitakan peristiwa yang faktanya masih terpenggal, karena hanya

mengejar kebaruan berita. Sejauh pengamatan peneliti, berita pada media

massa online sering tidak lengkap dan tidak seimbang. Karena hal itulah,

berita yang dihasilkan oleh masing-masing media berbeda.

Dari latar belakang tersebut timbullah ketertarikan peneliti untuk

mengetahui bagaimana media massa online yakni detik.com dan

okezone.com melakukan konstruksi realitas, serta bagaimana perbandingan

keduanya. Peneliti mencurigai antara detik.com dan okezone.com memiliki

konstruksi yang berbeda pada pemberitaan tentang Jokowi-Ahok pada

Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua? Maka, peneliti tertarik mengangkat

judul KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR

JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KEDUA

DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012).

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang

Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?

2. Bagaimana perbandingan detik.com dan okezone.com mengonstruksi

berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui bagaimana detik.com dan okezone.com dalam

mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012

(32)

10 2. Ingin mengetahui bagaimana perbandingan detik.com dan

okezone.com dalam mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada

Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan peneliti sejenis

selanjutnya. Selain itu, diharapkan mampu memberikan sumbangan

referensi di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah

Malang, terutama tentang studi media dalam hal media online.

2. Manfaat Praktis

Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan

sudut pandang baru dalam menilai objektivitas pemberitaan media

Gambar

Tabel 17. Struktur Berita okezone.com  “Dugaan Politik Uang Jokowi Terbantahkan”………………………………………………      160

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ PENGARUH TOTAL ARUS KAS

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dirancang suatu aplikasi yang dapat membantu bisnis Pelangi Laundry sehingga aplikasi ini dapat memberikan informasi yang

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran CIRC berbantuan e- book, menguji tingkat efektivitas model pembelajaran CIRC berbantuan e-book dalam

Peru- bahan warna dapat terjadi karena bahan organik yang lebih banyak di horison permukaan, sedangkan semakin dalam banyak mengandung kapur.. Kandungan bahan

Miles dan Huberman (1992:423-468) mengatakan bahwa teknik pengujian keabsahan data ini dilakukan melalui 7 (tujuh) teknik yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan

Dari hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa nilai R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,345 yang berarti variable Pengamalan Keagamaan Siswa dapat

Beberapa authoring software mempunyai fitur yang disebut auto- hypertext. Dengan fasilitas yang ada, pada pengembangan multimedia tidak perlu menentukan tanda khusus pada teks