• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbedaan Reaksi Pasar Modal Indonesia Sebelum Dan Sesudah Peristiwa Non Ekonomi (Studi Pada Peristiwa Politik Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Perbedaan Reaksi Pasar Modal Indonesia Sebelum Dan Sesudah Peristiwa Non Ekonomi (Studi Pada Peristiwa Politik Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)BAB I. PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian. suatu negara. Kemajuan perekonomian suatu negara salah satunya dapat direfleksikan dari aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, menyatakan bahwa pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar modal sebagai prasarana atau wahana yang dapat mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Kehadiran pasar modal akan memudahkan perusahaan dalam perolehan akses pendanaan yang dapat digunakan untuk perbaikan struktur modal, pengembangan usaha (ekspansi) dan lain-lain, sedangkan bagi para investor akan mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan tingkat karakteristik risiko (risk) maupun tingkat keuntungan (return) yang dikehendaki. Pasar modal sebagai salah satu instrumen ekonomi, tidak dapat dipisahkan dari. berbagai. pengaruh. peristiwa. atau. fenomena. yang. berkembang. dilingkungannya, baik pengaruh ekonomi maupun non ekonomi. Pengaruh ekonomi yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan seperti pengumuman yang berhubungan dengan laba, pengumuman pembagian deviden,. 1.

(2) 2. perubahan strategi perusahaan, perubahan suku bunga bank, inflasi, fluktuasi kurs valuta asing, serta regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berdampak secara langsung terhadap aktivitas di pasar modal (Jogiyanto, 2008). Sedangkan, faktor non ekonomi seperti faktor sosial, peristiwa. politik, pergantian pemerintahan, bencana alam, dan faktor lainnya juga dapat mempengaruhi pasar modal, walaupun tidak terkait langsung dengan dinamika yang terjadi di pasar modal (Zaqi, 2006:1-2). Setiap peristiwa yang mempengaruhi pasar modal pada prinsipnya mengandung suatu informasi. Informasi adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap investor. Kandungan informasi yang diserap oleh pelaku pasar akan selalu mendapat reaksi dan digunakan sebagai bahan pertimbangan para investor untuk menentukan kebijakan investasinya (Jogiyanto, 2015:7). Reaksi para investor dalam menanggapi berbagai informasi sangat dipengaruhi oleh berbagai informasi yang masuk, baik itu ekonomi, politik, hukum, budaya, sosial, dan berbagai informasi luar negeri lainnya (Fahmi:2012:224). Dari setiap peristiwa yang terjadi mengandung suatu informasi baik (good news) dan informasi buruk (bad news). Jogiyanto (2015:57) mengatakan bahwa arah pergerakan positif diperoleh jika peristiwanya dianggap sebagai suatu kabar baik (good news) bagi pasar, sehingga pasar diharapkan juga akan bereaksi positif. Jika suatu peristiwa tidak mempunyai arah pengaruh positif maka di anggap tidak mengandung informasi atau tidak mengandung nilai ekonomis, sehingga arah pergerakan lebih ke arah negatif. Peristiwa kabar buruk (bad news) dari suatu peristiwa akan mengakibatkan pasar tidak bereaksi atau bahkan merespon negatif terhadap peristiwa tersebut..

(3) 3. Investor memerlukan informasi yang jelas, pasti dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya. Informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru di kalangan investor. Dari setiap informasi yang diserap oleh para investor, maka akan menentukan langkah yang diambil sehingga akan berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham maupun perubahan volume perdagangan saham di pasar modal. Suatu informasi atau peristiwa di reaksi dengan penuh dan cepat oleh pasar maka kondisi pasar seperti ini disebut sebagai pasar yang efisien. Semakin efisiennya suatu pasar, maka akan membuat semakin cepatnya informasi tersebut dapat terefleksikan ke dalam harga saham dalam sebuah pasar (Jogiyanto, 2015:172). Peristiwa politik yang terjadi dalam suatu negara merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji atau diamati karena memiliki dampak pada berbagai aspek sosial, keamanan, ekonomi dan lain-lain. Peristiwa politik merupakan salah satu bagian dari peristiwa non ekonomi yang juga dapat berpengaruh terhadap kondisi pasar modal. Bagi para pelaku ekonomi, peristiwa politik tidak dapat dipandang sebelah mata, karena peristiwa tersebut dapat mengakibatkan risiko positif maupun negatif terhadap kelangsungan usaha yang diajalankan. Investasi yang ditanamkan dapat mengakibatkan kerugian apabila terjadi peristiwa politik yang negatif. Menurut Click (2005:98) perhitungan terhadap harga saham tidak dapat terlepas dari peristiwa-peristiwa politik yang berdampak pada nilai country risk karena dalam perhitungan tersebut juga termasuk variabel-variabel yang memang dipengaruhi kondisi-kondisi sosial dan politik yang terjadi. Walaupun tidak terkait langsung dengan aktivitas atau dinamika yang terjadi di pasar modal, pengaruh.

(4) 4. non ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar modal (Suryawijaya dan Setiawan, 1998). Berbagai peristiwa politik seperti pemilihan umum legislatif, pergantian presiden, pemilihan kepala daerah ataupun berbagai peristiwa politik lainnya, secara langsung maupun tidak langsung cenderung akan mendapat respon dari para pelaku pasar. Hal tersebut terjadi karena gejolak kehidupan politik secara langsung maupun tidak langsung, berkaitan erat dengan stabilitas dan kinerja perekonomian serta memiliki pengaruh terhadap kondisi ekonomi di suatu negara (Alfonso, 2010:2). Hal ini patut dipertimbangkan karena perubahan dalam suatu tindakan maupun kebijakan politik di suatu negara dapat menimbulkan dampak besar pada sektor keuangan dan perekonomian negara tersebut. Risiko politik umumnya berkaitan erat dengan pemerintahan serta situasi politik dan keamanan di suatu negara (Mubyarto, 1989:84). Peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dalam suatu negara dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian negara tersebut. Negara yang memiliki kondisi politik yang kondusif dan stabil dapat menunjang peningkatan kinerja perekonomian negara tersebut. Hal ini dikarenakan adanya kepercayaan dan jaminan keamanan bagi para investor untuk berinvestasi di negara tersebut. Para investor tersebut yakin tidak akan mengalami kerugian yang besar jika berinvestasi pada negara yang memilih kondisi politik yang stabil dan perekonomian yang terus tumbuh. Sebaliknya, dengan kondisi politik yang tidak kondusif akan mendorong para investor enggan masuk ke negara tersebut. Para investor akan lebih memilih masuk negara lain yang kondisi politiknya lebih kondusif (Samsul, 2006:31). Bagaimanapun juga harus diingat. bahwa.

(5) 5. pertimbangan investor sebelum menanamkan modal selalu dilandasi motivasi ekonomi untuk menghasilkan keuntungan dari modal dan seluruh sumber daya yang dipergunakannya. Oleh karena itu, investor selalu melakukan kajian awal baik terhadap aspek ekonomi, politik dan aspek hukum sebelum mengambil keputusan investasi untuk. memastikan keamanan investasi. yang akan. dilakukannya. Dalam penelitian ini, peristiwa politik yang akan diamati pengaruhnya terhadap pasar modal Indonesia adalah peristiwa pemilihan Kepala Daerah Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Pilkada DKI Jakarta merupakan salah satu peristiwa politik di Indonesia yang selalu menarik perhatian seluruh masyarakat Indonesia dan dunia internasional. Mengingat DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia, juga selalu menjadi barometer peta kekuasaan dan arah pergerakan politik Indonesia menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden yang akan digelar kedepannya. Selain sebagai ibukota negara, DKI Jakarta juga sebagai pusat ekonomi dan bisnis, politik, dan kebudayaan di Indonesia. DKI Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. DKI Jakarta sebagai ibukota negara memiliki jumlah uang yang beredar sebesar 70% dari jumlah keseluruhan uang yang beredar di Indonesia. Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta hanya memiliki jumlah uang yang beredar sekitar 7% dari total uang yang beredar (http://www.kadinindonesia.or.id/, diakses tanggal 5 Mei 2017). Oleh karena itu, tidak heran jika perebutan calon pempinan DKI Jakarta menarik perhatian banyak pihak utamanya para investor, mengingat besarnya kekuatan ekonomi yang ada di provinsi.

(6) 6. tersebut. Pergerakan ekonomi nasional dikendalikan dari ibukota, mulai dari perusahaan nasional, perusahaan asing, pusat perbankan, pusat penggerak sektor jasa dan perdagangan, hingga penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Besarnya kekuatan ekonomi DKI Jakarta menjadikan daerah ini sebagai magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya dan berinvestasi (https://www.merdeka.com/uang/dki-jakarta-penyumbang-terbesar-ekonominasional.html, diakses tanggal 5 Mei 2017). Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 yang merupakan bagian dari pilkada serentak di 101 daerah dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2017. Pilkada DKI Jakarta berbeda dengan ajang serupa yang digelar di 100 daerah lainnya. Sesuai dengan Pasal 11 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia, pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang meraih suara lebih dari 50 persen sah menjadi pemimpin ibukota selama lima tahun. Jika tidak ada cagub dan cawagub yang meraih suara lebih dari 50 persen, maka akan dilaksanakan kembali pemilihan ulang atau yang disebut putaran kedua. Pada pertarungan pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran Pertama mengusung tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur dengan latar belakang yang berbeda-beda. Hasil perhitungan suara real count KPU DKI Jakarta, Pilkada DKI Jakarta putaran pertama pasangan calon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, mendapat 17,06% suara. Paslon 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat meraup 42,96% suara, sedangkan paslon.

(7) 7. 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meraih 39,97% suara. Dari hasil perhitungan suara tidak terdapat suara lebih dari 50%, oleh sebab itu dua pasangan calon yang mendapat. suara. terbanyak. berhak. melaju. ke. putaran. kedua. (http://www.kpujakarta.go.id/,diakses pada tanggal 5 Mei 2017). Animo masyarakat pada pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua saat itu diprediksi akan jauh lebih ting gi mengingat persaingan antar pasangan calon yang semakin ketat dan munculnya sosok pasangan calon dengan latar belakang yang berbeda-beda, menarik dan unik. Hamdi Muluk, pengamat psikologi politik dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa pemilihan calon gubernur DKI Jakarta sebagai 'yang paling heboh' dan 'yang paling panas' dan dipicu oleh hadirnya sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 'yang unik' (http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/09/160920_trensosial_gubernur_ja karta, diakses tanggal 5 Mei 2017). Alasan pemilihan peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Putaran Kedua digunakan sebagai obyek dalam penelitian adalah karena peristiwa tersebut sangat menarik perhatian seluruh masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional. Selain fakta bahwa DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia, Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua sangat berbeda dari Pilkada daerah lainnya atau Pilkada sebelumnya. Pada saat masa kampanye berlangsung sampai dengan hari pelaksanaan, banyak pihak yang menyatakan keresahan terhadap keamanan dan ketertiban terhadap proses Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua. Suhu politik yang semakin memanas, maraknya aksi unjuk rasa, serta munculnya berbagai isu yang berkaitan dengan Pilkada maupun pasangan calon.

(8) 8. gubernur, menjadi sebuah kekhawatiran dan dianggap sebagai informasi yang kurang baik (bad news) terhadap pasar. Pembicaraan tentang Pilkada DKI Jakarta selalu menjadi sorotan utama oleh banyak media dan menempatkan peristiwa ini sebagai topik utama yang hangat untuk dibahas. Pemerintah, aparat keamanan dan pihak-pihak yang terkait telah bekerja keras dalam menjaga keamanan dan ketertiban di ibukota dan daerah-daerah lainnya. Terbukti bahwa segala proses pelaksananaan Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua tidak terjadi seperti yang sebelumnya dikhawatirkan, namun dapat berjalan aman, tertib dan lancar. Masyarakat dan para pelaku pasar dapat bernafas lega karena tidak terjadi kerusuhan maupun hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian daerah atau perekonomian nasional di sekitar pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua, Selasa (18/4) terpantau menguat pada titik 0,52% atau 29,03 poin ke level 5.606,52 setelah sebelumnya mengalami penurunan. Sama halnya dengan Indeks LQ-45 juga bergerak menguat 5,06 poin (0,55 %) menjadi 921,92 poin. Peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua yang diselenggarakan pada Rabu, 19 April 2017 diikuti oleh pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan pasangan nomor urut 3 Anies BaswedanSandiaga Uno. Hasil perhitungan sementara (quick count) oleh lembaga-lembaga survei dan data real count KPU DKI Jakarta menempatkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemenang dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal ini memang diluar prediksi dan sangat mengejutkan banyak.

(9) 9. pihak, karena pasangan calon Anies-Sandi unggul dengan raihan suara 57,95%, jauh mengungguli Ahok - Djarot yang hanya meraih 42,05% suara, berdasar data real count KPU DKI Jakarta. Sebelumnya, tidak ada satu pun lembaga survei yang berhasil memprediksi kemenangan telak Anies-Sandi. Ditetapkannya 19 April 2017 sebagai hari libur oleh Presiden Republik Indonesia demi menyukseskan Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memutuskan bahwa perdagangan saham libur pada saat pelaksanaan pemilihan umum. Pasca pelaksanaan pemungutan suara yang bejalan aman dan tertib, serta dimenangkan oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada periode sesudah peristiwa. Pergerakan IHSG di sekitar peristiwa dapat dilihat pada grafik di bawah ini:. IHSG 5700,000 5680,000 5660,000 5640,000 5620,000 5600,000 5580,000 5560,000 5540,000 5520,000. 5680,796 5664,475 5616,545. 5606,517 5595,306 5577,487. t-3. t-2. t-1. t+1. t+2. IHSG. t+3. Gambar 1.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Sumber : www.idx.co.id (26 April 2017) Dari gambar 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa sebelum pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak secara fluktuatif.

(10) 10. dan ditutup menguat pada satu hari sebelum (t-1) peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua. Namun, satu hari setelah (t+1) peristiwa Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua IHSG terpantau melemah pada akhir sesi perdagangan hari kamis (20/04/2017). IHSG pada satu hari setelah (t+1) peristiwa terpantau turun 11,211 poin dari level 5606,517 menjadi 5595,306. Namun pada periode selanjutnya t+2 dan t+3 IHSG terus mengalami peningatan yang cukup tajam ke level 5664,475 dan 5680,796. Sementara itu, 45 kelompok saham unggulan atau Indeks LQ-45, pada satu hari (t+1) setelah peristiwa Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua, juga mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Berikut merupakan pergerakan harga penutupan dari Indeks LQ-45 di sekitar peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua.. Close Price. LQ-45 945 940 935 930 925 920 915 910 905 900. 941,080017 938,179993 926,280029. 924. 922,710022. 916,849976. t-3. t-2. t-1. LQ-45. t+1. t+2. t+3. Periode. Gambar 1.2 Indeks LQ-45 Sumber : www.idx.co.id (26 April 2017) Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa sebelum pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua, Indeks LQ-45 juga bergerak secara fluktuatif,.

(11) 11. sedangkan pada periode t+1 Indkes LQ-45 mengalami penurunan sebesar 1,29 poin dari hari sebelumnya terpantau sebesar 924 menjadi 922,710. Penurunan IHSG dan Indeks LQ-45 pada satu hari setelah pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua, mungkin disebabkan karena pasar bereaksi terhadap hasil perhitungan cepat yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga survei, yang mungkin tidak sesuai dengan harapan dan memunculkan kekhawatiran atau kepanikan sesaat bahwa Gubernur yang baru terpilih tidak dapat melanjutkan pembangunan yang selama ini dinilai sudah bagus. Namun, pada hari kedua dan hari ketiga terlihat IHSG dan Indeks LQ-45 mengalami peningkatan yang cukup tajam. Peningkatan IHSG dan LQ-45 mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perkembangan perekonomian Indonesia, setelah sehari sebelumnnya terjadi pelemahan pada IHSG dan LQ-45. Hal ini dapat dilihat bahwa para investor telah memiliki keyakinan atas terpilihnya gubernur dan wakil wakil gubernur baru, sehingga meningkatkan ekspektasi para investor terhadap perekonomian Indonesia khususnya DKI Jakarta sebagai ibukota negara. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian studi peristiwa (event study) mengenai reaksi pasar modal terhadap peristiwa yang tidak terkait langsung dengan peristiwa ekonomi yakni peristiwa politik. Penelitian ini mencoba mengkaji antara perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini melakukan pengukuran terhadap peristiwa non ekonomi khususnya peristiwa politik dalam negeri, apakah mempunyai kandungan informasi yang cukup kuat atau tidak yang dapat mengakibatkan pasar modal bereaksi. Reaksi tersebut akan.

(12) 12. ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Dalam penelitian ini akan dilihat ada atau tidaknya abnormal return serta arah pergerakannya. Jika abnormal return saham terlihat signifikan positif, berarti pasar bereaksi secara positif, namun jika yang terjadi sebaliknya abnormal return saham yang signifikan negatif, berarti reaksi pasar juga negatif. Selain itu, penelitian ini juga akan membandingkan bagaimana perbedaan abnormal return sebelum peristiwa dan abnormal return sesudah peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua, serta membandingkan bagaimana aktivitas volume perdagangan saham (trading volume activity) di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara sebelum dan sesudah peristiwa. Abnormal return menunjukkan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal, sedangkan volume perdagangan saham (trading volume activity) merupakan aktivitas atau perilaku rill yang dilakukan investor sebagai reaksi adanya suatu peristiwa. Apabila peristiwa tersebut memiliki kandungan informasi, maka pasar akan bereaksi yang dapat dilihat dari adanya perubahan harga saham dan volume perdagangan saham pada hari-hari disekitar peristiwa tersebut. Sebaliknya, apabila peristiwa tersebut tidak memiliki kandungan informasi berarti para investor tidak bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi (Jogiyanto, 2015:171-173). Di Indonesia terdapat beberapa indeks saham yang mewakili pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) salah satunya adalah Indeks Liquid45 atau yang biasa disebut dengan Indeks LQ-45. Indeks LQ-45 menggunakan 45 saham yang terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari.

(13) 13. saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi dan akan diseleksi setiap enam bulan sekali. Pertimbangan dalam pemilihan saham Indeks LQ-45 adalah, karena nilai pasar agregat dari saham-saham LQ-45 meliputi sekitar lebih dari 72% dari total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai agregat ini juga meliputi sekitar 72,5% dari total transaksi di pasar regular. Dengan demikian Indeks LQ-45 ini memberikan gambaran yang akurat akan perubahan nilai pasar dari seluruh saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Fakhuddin dan Hadianto, 2001:203). Oleh sebab itu, dengan menggunakan saham Indeks LQ-45 diharapkan dapat mewakili pasar dan dapat memperoleh hasil yang mencerminkan reaksi pasar modal indonesia secara menyeluruh dan lebih akurat terhadap peristiwa non ekonomi khususnya peristiwa politik. Dalam penelitian studi peristiwa (event study) terdapat masalah yang sering muncul terkait dengan bagaimana menentukan panjang periode pengamatan. Menurut Jogiyanto (2015:23), jika periode penelitian yang digunakan terlalu pendek, peristiwa yang terjadi memang dapat ditangkap, akan tetapi pengaruh atau efeknya tidak dapat ditangkap secara keseluruhan dan akan semakin mengurangi uji statistiknya. Periode penelitian yang terlalu panjang juga tidak baik, karena peristiwa lainnya yang akan mengganggu (confounding events) dapat tertangkap, sehingga akan semakin sulit untuk mengontrol efek-efek pengganggu. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 hari bursa (trading days), terdiri dari t-3 (3 hari sebelum) dan t+3 (3 hari sesudah) peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta pada tanggal 19 April 2017. Penggunaan waktu 6 hari.

(14) 14. bursa dipandang cukup layak untuk meneliti harga saham, abnormal return, dan juga trading volume activity agar fokus pada pengaruh yang timbul akibat peristiwa tersebut. Selain itu, peneliti juga menghindari periode waktu yang terlalu panjang karena menyebabkan terjadinya kebiasan pada data penelitian yang diakibatkan peristiwa lain. Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini dikembangkan untuk pengujian terhadap pergerakan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua pada tanggal 19 April 2017. Penelitian yang akan dilakukan memilih judul “Analisis Perbedaan Reaksi Pasar Modal Indonesia Sebelum dan Sesudah Peristiwa Non Ekonomi (Studi pada Peristiwa Politik Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua)”. B.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah. yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat reaksi pasar modal yang signifikan di sekitar periode peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua? 2. Apakah terdapat perbedaan Average Abnormal Return (AAR) yang signifikan pada saham-saham Indeks LQ-45 periode Februari-Juli tahun 2017 sebelum dan sesudah peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua? 3. Apakah terdapat perbedaan Average Trading Volume Activity (ATVA) yang signifikan pada saham-saham Indeks LQ-45 periode Februari-Juli tahun.

(15) 15. 2017 sebelum dan sesudah peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua? C.. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan yang ingin. dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji reaksi pasar modal atas peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua. 2. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan Average Abnormal Return (AAR) yang signifikan pada saham-saham yang masuk daftar Indeks LQ-45 periode Februari-Juli tahun 2017 sebelum dan sesudah peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. 3. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan Average Trading Volume Activity (ATVA) yang signifikan pada saham-saham yang masuk daftar indeks LQ45 periode Februari-Juli tahun 2017 sebelum dan sesudah peristiwa politik Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. D.. Kontribusi Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai. berikut: 1. Aspek Teoritis Memberikan tambahan teoritis melalui bukti empiris yang berkaitan dengan manajemen investasi dan pasar modal, khususnya tentang pengaruh peristiwa politik terhadap pasar modal yang dapat dilihat dari variabel Abnormal Return dan Trading Volume Activity..

(16) 16. 2. Aspek Praktis Memberikan tambahan wawasan dan informasi mengenai pasar modal bahwa peristiwa non ekonomi khususnya peristiwa politik dalam negeri memiliki beberapa pengaruh terhadap pasar modal baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. 3. Aspek Akademis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut di bidang manajemen investasi atau manajemen keuangan khususnya yang berkaitan dengan pengaruh atau reaksi peristiwa politik terhadap pasar modal. E.. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan adalah gambaran secara singkat antara bab yang satu. dengan bab selanjutnya, guna mempermudah pembaca dalam mengetahui dan memahami penjelasan dalam setiap bab yang disajikan. Adapun sistematika pembahasan akan diuraikan secara garis besar, yaitu sebagai berikut: BAB I. : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang menjadi gambaran awal dari apa yang akan dilakukan peneliti. Bab ini terdiri dari 5 (lima) sub bab yaitu, latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian,. tujuan. penelitian,. kontribusi. penelitian,. dan. sistematika pembahasan. BAB II. : TINJAUAN PUSTAKA Bab kedua, merupakan kelanjutan dari bagian pendahuluan yang di dalamnya berisi tentang penjelasan teori-teori dan kajian yang.

(17) 17. memiliki keterkaitan dengan judul penelitian, diantaranya kajian dari penelitian terdahulu, teori tentang pasar modal, teori tentang saham, studi peristiwa, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan tentang metode penelitian yang berisi tentang gambaran cara atau teknik yang akan digunakan dalam penelitian. Metode penelitian ini meliputi penjelasan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, periode penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab keempat, berisi tentang hasil penelitian dari pengolahan data dengan pembahasannya, yang didasarkan dari hasil analisis pengujian data maupun hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. BAB V : PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan saran-saran kepada berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan dalam penelitian ini..

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika diantaranya siswa dapat: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan

 Setelah tanaman kacang-kacangan atau jagung atau padi gogo yang ditanam pada MH I di panen, maka tersedia ruang di antara baris ganda ubi kayu selebar 260 cm yang dapat

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang dapat disampaikan peneliti yaitu dengan mengetahui letak kesalahan penggunaan struktur kalimat yang dilakukan

Hal ini ditandai dengan ditemukannya kesalahan yang dilakukan mahasiswa berupa penghilangan beberapa kata yang seharusnya digunakan dalam kalimat, penambahan kata

Oleh karena itu tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang meliputi kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman peraturan

Dengan menggunakan ALIAS sebuah variabel yang sama dapat diberikan nama yang lain, tujuannya untuk mempermudah proses pemrograman Biasanya ALIAS digunakan untuk mengganti

11 Metode observasi ini penulis gunakan untuk chross check data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan sumber data, dan juga digunakan untuk memperoleh fakta lapangan

Seluruh Staff Pengajar (Pak Petrus, Pak Didik, Pak Hadiyono, Bu Yovita, Pak Beni, Pak Eman, Pak Roto, Pak Budi Sarwo, Pak Pancasiwi, Pak Donny, Bu Endang, Ibu Yuni, Bu Wid, Bu