• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan (Studi Kasus : PT. BPR KS Cabang Malabar Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan (Studi Kasus : PT. BPR KS Cabang Malabar Bandung)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

In order to enhance organizational performance, alignment of organizational and individual objectives within the organization is important. Accordingly, the performance appraisal system is needed that describes the condition of the company's performance accurately. The Balanced Scorecard is one of the alternative performance measure that aims to combine the size of financial and non financial performance. The purpose of this research is to know the performance measurement system that has been implemented by BPR KS Branch Malabar and to know the application of a method of balanced scorecards as an apparatus for measuring performance on the company. An object of this research is Balanced Scorecard and System of Measurement Performance. The location of this research conducted at the BPR KS Branch Malabar, Bandung. The research method used by writer is descriptive research with a case study approach and using questionnaires and literature study as the primary data collection with sampling as much as 30 peoples. The conclusion that there is significant influence between the application of balanced scorecards toward the system of measurement of the company performance. From the calculation value by using the Pearson correlation coefficient can be concluded that the variable X (Application of the Balanced Scorecard) have a significant influence of 46,51%, while the rest equal to 53,49% influenced by other factors is not observed.

(2)

vi

ABSTRAK

Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, keselarasan tujuan organisasi dan tujuan setiap individu yang ada di dalam organisasi merupakan hal penting. Sehubungan dengan itu, diperlukan sistem penilaian kinerja yang menggambarkan kondisi kinerja perusahaan yang akurat. Balanced Scorecard adalah salah satu alternative pengukuran kinerja yang bertujuan menggabungkan ukuran kinerja keuangan dan non-keuangan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja yang selama ini telah diterapkan oleh Bank BPR KS cabang Malabar dan untuk mengetahui penerapan metode Balanced Scorecard sebagai suatu alat untuk mengukur kinerja pada perusahaan. Objek penelitian ini dilakukan adalah Balanced Scorecard dan Sistem Pengukuran Kinerja. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. BPR KS Cabang Malabar. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus serta menggunakan penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan sebagai pengumpulan data primer dengan pengambilan sampel sebanyak 30 orang. Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan antara Penerapan Balanced Scorecard terhadap Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan. Dari perhitungan nilai koefisien korelasi dengan menggunakan Pearson dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan Balanced Scorecard) dengan persentase pengaruh sebesar 46,51%, sedangkan sisanya sebesar 53,49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ……….... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………... ii

KATA PENGANTAR ………... iii

ABSTRACT ……….... v

ABSTRAK ………. vi

DAFTAR ISI ………... vii

DAFTAR TABEL ………... x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2. Perumusan Masalah……….. 3

1.3. Tujuan Penelitian ………. 4

1.4. Manfaat Penelitian ………... 4

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori ………. 5

2.1.1. Balanced Sccorecard ………. 5

2.1.1.1. Pengertian Balanced Scorecard ……….. 5

2.1.1.2. Konsep Balanced Scorecard ……….. 6

2.1.1.3. Manfaat Balanced Scorecard ………. 7

2.1.1.4. Perspektif-perspektif Balanced Scorecard …………. 7

2.1.1.5 Keunggulan Balanced Scorecard ……….. 13

2.1.1.6. Kelemahan Balanced Scorecard ……….. 15

2.1.1.7. Membangun Balanced Scorecard ……… 15

2.1.2. Kinerja ………. 17

2.1.2.1. Pengertian Kinerja ………... 17

(4)

viii

2.1.2.3. Tujuan Pengukuran Kinerja ………. 19

2.1.2.4. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ……… 19

2.1.2.5. Ukuran Kinerja ………. 21

2.2. Penelitian Terdahulu ……….. 22

2.3. Kerangka Penelitian ………... 23

2.4. Pengujian Hipotesis ………... 25

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ………. 26

3.1.1. Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan ………. 26

3.2.2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan ……….. 26

3.2. Metode Penelitian ……….. 27

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ……….. 27

3.2.2. Populasi dan Sampel ………... 28

3.2.3. Operasional Variabel ……….. 28

3.3. Jenis Data ………... 32

3.4. Pengujian Hipotesis ………... 32

3.5. Metode Analisis Data ………. 32

3.6. Tahapan Atau Prosedur Analisis ……… 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ……….. 43

4.1.1. Deskriptif Statistik terhadap Kuesioner ……….. 43

4.1.2. Variabel Penerapan Balanced Scorecard (X) ……….. 45

4.1.3. Variabel Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan (Y) ……… 56

4.1.4. Pengujian Hipotesis ……… 65

4.1.4.1. Uji Regresi Sederhana ……….. 65

4.1.4.2. Uji Korelasi ……….. 67

4.2. Pembahasan ……… 69

(5)

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ……… 74

5.2. Saran ……….. 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Independent Variable ………... 29

Tabel 3.2. Dependent Variable ………. 30

Tabel 3.3. Skala Litert ……….. 31

Tabel 3.4. KMO and Bartlett’s Test ……….. 33

Tabel 3.5. Component Matrix ………... 33

Tabel 3.6. Rotated Component Matrix ………. 34

Tabel 3.7. Component Transformation Matrix ………. 34

Tabel 3.8. KMO and Bartlett’s Test ……….. 34

Tabel 3.9. Component Matrix ………... 35

Tabel 3.10. Rotated Component Matrix ………... 35

Tabel 3.11. Component Transformation Matrix ………... 36

Tabel 3.12. Reliability Statistics ………... 37

Tabel 3.13. Item Statistics ………. 38

Tabel 3.14. Item-Total Statistics ………... 38

Tabel 3.15. Scale Statistics ………... 39

Tabel 3.16. Case Processing Summary ………. 39

Tabel 3.17. Reliability Statistics ………... 39

Tabel 3.18. Item Statistics ………. 40

Tabel 3.19. Item-Total Statistics ………... 40

Tabel 3.20. Scale Statistics ………... 41

Tabel 4.1. Karakteristik Responden ……….. 44

Tabel 4.2. Variabel Penerapan Balanced Scorecard ………. 46

Tabel 4.3. Pertumbuhan pendapatan di perusahaan sesuai dengan target perusahaan ………. 47

Tabel 4.4. Perusahaan telah meminimalkan pengeluaran biaya dengan kualitas yang baik pada produk perusahaan tersebut ………. 47

Tabel 4.5. Meningkatnya Return on Investment ………... 48

(7)

Tabel 4.7. Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan pelanggannya ……... 49

Tabel 4.8. Perusahaan telah memperbaiki pelayanan pada konsumen dengan

memberikan kecepatan pelayanan terhadap konsumennya ………..50

Tabel 4.9. Perusahaan memberikan tanggapan dan tindakan setiap keluhan

konsumennya ………... 51

Tabel 4.10. Perusahaan melakukan pemasaran produk yang baik, sehingga target

pencapaiannya konsumen dapat tercapai ……… 51

Tabel 4.11. Perusahaan telah melengkapi produk/jasa dengan kelengkapan seperti

fungsi, mutu, harga sesuai keinginan konsumen untuk menciptakan

kepuasan pada konsumennya ……….. 52

Tabel 4.12. Perusahaan mempertahankan dan mempengaruhi permintaan pelanggan

di masa mendatang ………. 53

Tabel 4.13. Manajemen perusahaan menggunakan riset pusat untuk mengenali

indikator pasar, sifat pilihan pelanggan dan harga produk sasaran …... 53

Tabel 4.14. Perusahaan mempertahankan melibatkan karyawan dalam proses

pengambilan keputusan ……….. 54

Tabel 4.15. Perusahaan memberikan kemudahan akses karyawan terhadap informasi

Yang menunjang pekerjaannya ……….. 55

Tabel 4.16. Perusahaan memperhatikan tingkat produktivitas karyawannya ……... 55

Tabel 4.17. Perusahaan meningkatkan sistem dan teknologi informasi dan

meluruskan kebiasaan-kebiasaan dan prosedur yang menyimpang di

perusahaan ……….. 56

Tabel 4.18. Variabel Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan ………. 58

Tabel 4.19. Pelaksanaan sistem pengukuran kinerja mudah dipahami oleh

karyawan ……… 59

Tabel 4.20. Sistem Pengukuran Kinerja berhubungan dengan tujuan perusahaan ... 59

Tabel 4.21. Sistem Pengukuran Kinerja menggambarkan aktivitas kunci

manajemen ………. 60

Tabel 4.22. Sistem pengukuran kinerja di perusahaan bertujuan logis dan

merupakan pengukuran yang mudah ……….. 61

Tabel 4.23. Sistem pengukuran kinerja di perusahaan secara konsisten dan

(8)

xii

Tabel 4.24. Sistem pengukuran kinerja di perusahaan dilaksanakan dengan cukup

Praktis tanpa mengganggu waktu kerja ………. 62

Tabel 4.25. Sistem Pengukuran Kinerja dipengaruhi oleh tindakan karyawan …… 63

Tabel 4.26. Sistem Pengukuran Kinerja mendukung strategi organisasi dan faktor sukses penting yang digunakan oleh manajemen ……… 63

Tabel 4.27. Sistem Pengukuran Kinerja mempertimbangkan faktor non-finansial juga faktor finansial ………... 64

Tabel 4.28. Faktor-faktor yang dinilai dalam sistem pengukuran kinerja diketahui dan dipahami oleh semua karyawan ……….. 65

Tabel 4.29. Model Summary ……… 66

Tabel 4.30. Coeefficients ……….. 66

Tabel 4.31. Correlations ……… 68

(9)

Bab I. Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tingkat persaingan global ini, suatu keuntungan kompetitif perusahaan

sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Kemampuan

perusahaan dalam menciptakan keuntungan kompetitif ini akan memperkuat posisi

persaingan dalam persaingan bisnis dalam jangka panjang. Pihak manajemen

mungkin berhasil memaksimalkan laba bersih dan membuat rasio keuangan secara

baik seperti ROA, ROI, Residual Income dan EPS. Namun sering melupakan apakah

perusahaan dapat bertahan dalam kurun waktu yang panjang (Monika, 2000). Selama

ini yang umum dipergunakan dalam perusahaan adalah pengukuran kinerja

tradisional yang hanya menitikberatkan pada sektor keuangan saja. Pengukuran

kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada keuntungan

jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam

jangka panjang. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada sektor keuangan saja

kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak (intangible assets) dan

harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan. Selain itu pengukuran

kinerja dengan cara ini juga kurang mampu bercerita banyak mengenai masa lalu

perusahaan, kurang memperhatikan sektor eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya

menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Kaplan dan Norton, 1996).

Dalam rangka memenangkan persaingan dalam abad informasi diperlukan

kemampuan baru dari perusahaan yaitu kemampuan untuk mengelola aset tak

berwujudnya. Kemampuan baru ini lebih menguntungkan perusahaan daripada

melakukan investasi pada pengelolaan aset fisik atau berwujud. Pengelolaan aset-aset

tak berwujud tersebut memungkinkan organisasi untuk : 1) Membangun customer

relationship dengan cara mempertahankan kesetiaan dari pelanggan lama dan

memungkinkan untuk melayani segmen pelanggan serta pangsa pasar baru secara

(10)

Bab I. Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha oleh segmen pelanggan sasaran, 3) Menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas

tinggi pada tingkat harga serta waktu tunggu yang singkat dan, 4) Menyebarkan

teknologi informasi, data bases dan system (Kaplan dan Norton 1996).

Beberapa perusahaan mencoba mengimplementasikan konsep Balanced

Scorecard dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja mereka, serta untuk

mempengaruhi perubahan kultur yang ada dalam perusahaan. Terjadinya perubahan

kultur dalam perusahaan ini disebabkan karena adanya perubahan dari sistem yang

telah lama diterapkan oleh perusahaan kepada suatu sistem baru. Sistem yang baru

ini dirancang untuk melipatgandakan kinerja dengan empat perspektif yaitu

perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis (internal) dan

perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (Wardhani, 1999). Perhitungan Balanced

Scorecard dilakukan dengan penetapan target-target oleh perusahaan untuk

masing-masing divisi usaha. Target-target masing-masing-masing-masing divisi tersebut sudah

dikelompokkan dalam tiap perspektif komponen pengukuran Balanced Scorecard.

Target ini akan menjadi acuan pemberian skor, yaitu dengan membandingkan antar

hasil kerja divisi menurut masing-masing perspektif. Hasil perolehan skor menurut

perspektif menjadi cerminan kinerja masing-masing divisi. Untuk mengetahui kinerja

secara keseluruhan perusahaan dapat dilakukan dengan menjumlahkan hasil skor

masing-masing perspektif (Lipe dan Salterio, 2002).

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah

organisasi jasa yang bergerak dalam bidang keuangan yaitu perbankan. Sesuai

dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan

Undang-Undang tersebut, lembaga keuangan Bank dibedakan menjadi dua yaitu

Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Adapun kegiatan Bank di Indonesia

terutama kegiatan Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah

(11)

Bab I. Pendahuluan

menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang

membutuhkan.

Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga perbankan resmi fungsi BPR

tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan

menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Dalam penyaluran kredit

kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah,

Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih

sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan Nasabah. Jenis layanan yang

diberikan Bank Perkreditan Rakyat adalah menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan

tu dan memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi,

maupun Kredit Konsumsi.

Konsep balanced scorecard membantu memberikan kerangka komprehensif

untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran-sasaran strategik

yang komprehensif dapat dirumuskan karena Balanced Scorecard menggunakan

empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan

(Mulyadi, 1999). Karyawan BPR sebagai bagian dari stakeholders perusahaan, dapat

menilai bagaimana kinerja BPR di tempat karyawan tersebut bekerja berdasarkan

persepsi mereka menyangkut Balanced Scorecard sehingga para karyawan akan

dapat menilai diri sendiri, menilai instansi tempat bekerja yang diharapkan hasil

penilaian ini akan menjadi feed back untuk proses pembelajaran internal bagi BPR

itu sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil topik “PENERAPAN BALANCED

SCORECARD TERHADAP SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

(Studi Kasus: PT. BPR KS Cabang Malabar)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang

(12)

Bab I. Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana sistem pengukuran kinerja yang selama ini telah diterapkan oleh

Bank BPR KS cabang Malabar?

2. Bagaimana penerapan metode Balanced Scorecard sebagai suatu alat untuk

mengukur kinerja pada perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja yang selama ini telah

diterapkan oleh Bank BPR KS cabang Malabar.

2. Untuk mengetahui penerapan metode Balanced Scorecard sebagai suatu alat

untuk mengukur kinerja pada perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Bank BPR KS Cabang Malabar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang

penilaian kinerja dengan Balance Scorecard sebagai pertimbangan dalam

pengukur kinerja perusahaan.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau wawasan

mengenai pengaruh perspektif-perspektif Balanced Scorecard di Bank BPR

KS Cabang Malabar.

3. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi

(13)

Bab V. Simpulan dan Saran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis di PT. BPR KS Cabang

Malabar melalui observasi dan penyebaran kuesioner terhadap karyawan di

perusahaan tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan telah menerapkan metode Balanced Scorecard dalam pengukuran

kinerja perusahaanya, karena metode Balanced Scorecard memberikan suatu

framework yaitu suatu bahan yang mengkomunikasikan misi dan strategi, kemudian menginformasikan pada seluruh pegawai tentang apa yang terjadi

penentu sukses saat ini dan masa yang akan datang dan juga Balanced

Scorecard diharapkan dapat menjadi pemicu peningkat kinerja perusahaan. 2. Penerapan Balanced Scorecard yang terjadi di PT. BPR KS Cabang Malabar

termasuk dalam kategori baik, karena dari hasil 100% responden yang telah

diteliti oleh penulis, sebanyak 46,67% menyatakan netral, 23,33%

menyatakan setuju dan hanya 10% yang menyatakan tidak setuju. Hal ini

membuktikan bahwa penerapan Balanced Scorecard di PT. BPR KS sudah

baik.

3. Pengaruh penerapan Balanced Scorecard terhadap sistem pengukuran kinerja

pada PT. BPR KS Cabang Malabar sudah termasuk dalam kategori cukup

baik artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan Balanced

Scorecard terhadap sistem pengukuran kinerja perusahaan. Dari hasil analisis

dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan

Balanced Scorecard) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y

(Sistem Pengukuran Kinerja) dengan persentase pengaruh sebesar 46,51%,

sedangkan sisanya sebesar 53,49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

(14)

Bab V. Simpulan dan Saran

75

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

1. Bagi Perusahaan

• Meski dalam penelitian pengaruh Penerapan Balanced Scorecard

memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap sistem pengukuran kinerja,

sebaiknya perusahaan terus menerapkan proses strategi dan tujuan

perusahaan kepada seluruh manajemen agar kinerja perusahaan dapat

terus ditingkatkan.

• Untuk mempermudah menentukan perspektif mana pada Balanced

Scorecard yang perlu diperbaiki dan perlu mendapat perhatian

manajemen, keempat perspektif Balanced Scorecard perlu disimulasikan

untuk mengetahui hubungan sebab-akibat secara kuantitatif dan kualitatif

antara masing-masing perspektif.

• Keikutsertaan karyawan dalam pengembangan Balanced Scorecard perlu

ditingkatkan melalui sosialisasi Balanced Scorecard perusahaan sehingga

seluruh karyawan akan lebih dapat memahami kondisi perusahaannya

dan dapat meminimalkan keluhan-keluhan dari konsumen.

• Sebaiknya perusahaan lebih mempermudah sistem pengukuran kinerja

yang ada agar karyawan dapat dengan mudah memahami sistem

pengukuran kinerja tersebut sehingga karyawan dapat melaksanakan

sistem pengukuran kinerja tersebut dengan lebih baik lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang sama,

sebaiknya menambah populasi penelitian. Tidak hanya satu perusahaan saja,

tetapi membandingkan dengan beberapa perusahaan, karena tingkat

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, A.A., R.D. Banker., R.S. Kaplan dan Y.S. Mark. (2001). Management

Control System, 3 Edition, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Anthony, Govindarajan. (2001). Management Control System, Tenth Edition, New

York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Brigham, E.F dan J.F. Houston. (1998). Manajemen Keuangan: Fundamental of

Financial Management, Alih Bahasa: Herman Wibowo, Edisi 8, Jakarta:

Erlangga.

Cascio, Wayne F.(1999).Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work

Life, Profit, 6th Edition, New York: Mc Graw Hill.

Hansen dan Mowen. (1999), Cost Management: Accounting and Control, 3th Edition,

South-Western College Publishing, a Division of Thomson Learning.

Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., and Foster, George.(2003). Cost Accounting:

A Manajerial. 11th Edition. Uppler Saddler River. New Jersey: Prentice Hall, Inc. New York.

Kaplan, Robert S., Norton. (1999). Balanced Scorecard: Translating Strategy Into

Action, Harvard Business School Press.

Mulyadi. (1998). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi

Ketiga, Yogyakarta: STIE YKPN.

Nur, Indriantoro., dan Bambang, Supomo. (1999). Metode Penelitian Bisnis Untuk

(16)

Universitas Kristen Maranatha Rizki, Erna. (2006). Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat pengukuran

kinerja yang memadai. Skripsi S-1. Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Wijaya, Amin. (2000). Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

pencatatan transaksi keuangan nasabah secara tertib, teratur, sistematis dan benar yang dilakukan unit-unit kerja yang berada dibawah supervisinya. 2)

(1) Pengelolah Hotel atau kawasan khusus wisata sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 berkewajiban melaporkan jenis dan nama/merk minuman beralkohol yang diedarkan di

Penelitian ini menggunakan solusi nomor satu, yaitu dengan memasang tapis paralel ( shunt filter ) di dekat beban tak linier penyebab sumber harmonik ( harmonic

Hal senada juga dikemukakan oleh Robert dalam Hartono (1999: 11) menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

Hasil uji parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: Hasil uji parsial (uji t) untuk variabel kualitas pe- layanan diperoleh t hitung sebesar 2.934 dengan nilai signifikansi

Keterangan saksi merupakan alat bukti seperti yang diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP huruf a. Sepanjang keterangan itu mengenai suatu peristiwa pidana yang ia

Motor Induksi 1 phasa starting kapasitor 4 kutub yang digunakan sebagai penggerak pada mesin bor meja memiliki kontruksi yang lebih rumit karena memiliki saklar

Pada kategori engagement , siswa meyakini bahwa dukungan dari guru dan staf serta berinisiatif untuk mencari dukungan, terlibat aktif pada aktivitas sekolah.. Menurut