• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Karakterislik Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Nabati Secara Langsung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Karakterislik Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Nabati Secara Langsung"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

.

...

-

-

.. ...1

..

"-"

'"

...

セMイM⦅N

ゥIセ

..

R ••

.

Membungun GeneraSl

.

Menuju Insun b・イーイ・ウエ。Nセゥ

-

R]セセセセ

ᄋセBャャperteta

..

BNュNセNセ

I . r - N

1t:§CABANG JEMBER セ

'\:J:/

(2)

lPROSJOIXG S[l\IlNAR 1\"ASIO:"AL P[RTF.TA 2011

DAFTARlSI

Desknpsi

Daflar Kepaniiian... _ _ .

Sambuian Ketua PERTETA Pusat .

Sambutan Ketua PERTETA Cabang Jember .

Daftar lsi.

Oaftar Makalah .. ,." .

Halaman

. _ _ , i

..iii

. V

.."."VI

., ,. vii

Jadwal Acara Seminar Nasional... . __ xvii

?embicara Ulama Pak Kartono. . 1

Pembicara Ulama Abdul Rozak . 21

Susunan Abstrak . .. 30

A. Bidang Kajian: Alai dan Mesin Pertanian 30

B Bidang Kajian: Teknik Pasca Panen dan Proses Hasil Perianian, ' ., "."."", " ." .. 169

C. Bidang Kajian: Sumber Daya Lahan d2n Air ...456

o 8idang Kajian: Lingkungan . 667

E. Bidang Kajian: Energi Terbarukan . _.804

(3)

(

イセ

IPROSIOINC

seA|Giinaiセ

NASIONAL PEHTETA lOll

OAFTAH MAKAL'\H

ャャャャャaセGg K\-IlAN ;\lJ\T UAN MESI\1 PEflT!\.\1IAr1I

[A-I] Prototipe Alat Pen gering Pati Sagu ModelAgitated Cross Flow Fluidized Bed

ABACI JAONG. PAULUS PAY\... ":G. RLN ANA

[A-2] Pengembangan Alsin Pengupas Dan Pencuci Ubi Kayu Mendukung Industri Pengolahan Tepung Aneka Umbi

ANANURHASANAH, SUPRIYANTO, ELiTA

n.

TITIN N .• UNING B.

[A-3] pengembangan Desain Dan Uji lapangan Roda Sirip lengkung Traktor Tangan

ANSAR

[A-4] Analisis Beban Kerja Pad a Proses Penggilingan Padi, Studi Komparasi Antara Penggilingan Padi Skala Besar Dan Kedl

ATlQOTUNFITRIYAi-i.SAMHEORDIAN

{A-S] Modifikasi Mesin Perajang Sing kong Tipe Horizontal

BUDlANTOLANYA, SANCI ASMARA. WARJ', MOXA LABCI>.AROO S:MA"GUNSOI>.G

(A-6] Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

DESRIAL. AHMACS.HASIBUAN

[A-7] Optimasi Suhu Dan Kehalusan Pasta Kakao Pada Alsin Kempa Hidrolik Terhadap Mutu Bubuk Kakao

EDY SUHARYANTO. SR muエNNNaセoN KASWANTO

[A-S] Analisis Hambatan Penggunaan Alat Mesin Perontok Padi

FIKRI AL·HAQFACHRYANA, IWAYAN ASTIKA

[A-9] Peluang Modifikasi Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai Orbapas

GATOT SUHARTO ABCUL FA-AH, M, LUTFI

[A-IO] Design Machine Skinner Testa Peanut(AriJchis Hypogaea lo)

HAMIDAHMAD, MUHAMMAD F AZLULRAHMAN

(A-U] Studi Ergonomi Pada Power Titler (Aspek Anthropometry Dan Kebisingan Pad a Operator)

LB.suryamセgrat

[A-12l Efektivitas Posisi Sudu Dalam Pemanfaatan Angin Untuk Aerator Tambak Menggunakan KincirSavonius Tipe-l

MUSTHOFA LUTFI

[A-l3} Uji Kerja Mesin Pencacah Jerami Tipe Tep Unila

okMafi\セL V/ARJI

(A-14] Penerapan Mekanisasi Untuk Meningkatkan Efisiensi Pengolahan lad a Putih Dan Menekan Kontaminasi

RlsrAHERI

[A-I5) Penggunaan Mesin Perontok Untuk Menekan Susut Dan Mempertahankan Kualitas Gabah

ROr<HANI HA..SBULLAH 0111\ RSKIIINDARYAN

(4)

!PROSIOINC SE\II:\:\.H. セGasionゥ|l PERT!::'!':\. 2011

ROKHANI HASBULLAH DAN ANGGITHA RATRI DEW!

[A-17) Evaluasi Kinerja Mesin Pengecil Ukuran Biji KOpi Pascasangrai Tipe Burrmill

SISWOYO SOEKARNO, SISWIJANTO. S. WIDYOTOMO

[A-18] Modifikasi Dan Uji Performansi Mesin Perontok Padi Tipe Throw-In Untuk Perontokan Padi Dengan Sistem Panen Potong Bawah

5UPARLAN. ANjAR SUPRAPTO

[A-19] Rekayasa Unit Prototipe Pengolahan Tepung Komposit Dari Aneka Umbi Kapasitas5Ton/Hari

SUPRIYANTO. ANA N .. EUTA R. U"'Jlt>.G B. TIT.N N.

{A-20] Kinerja Mesin Penghancur Sisa Tanaman

TRI T ,JNGGAL HASSI. KO...ᄋaセudiエ| HUTAPEA

[A-21] Perancangan Dan otomatisasi Alat Perajang Ubi Kayu

WAHYUNANTO AGUNG NUGROHO. MOC>-tA-'1AD BAGUS fIFQWA"'JTO. nO-..;GA.... GA BAHWONO

TEKNIK PASCA PANEN DAN PROSESHASllPERTANIAN

[B-1] Aplikasi Metode Exponensial Decay Pada Penentuan Konstanta laju Penguapan Air (Studi Kasus Pada Penggorengan Vakum Buah Nanas)

ANAf\;G LASTRIYAN-O. SL:DjITO SOEPARWAN. RUDY 50;,.t\0.<0. SIJ\lARDI HS, MS

[B-2} Pengembangan Prototipe Wadah Fermentasi Biji Kakao(Theobroma Cocoa L) Dengan Agitator Otomatis Berbasis Mikrokontroller

ANCASlJRYANI. RENNY [KA PL TRI. SAt\ORA

[B-3] Karakteristik Sifat Fisika, Kimia Dan Mikrobiologis Susu Kambing Yang Dipasteurisasi Dengan Sinar Ultraviolet Dengan 1, 2 Dan 3 Sirkulasi

BwOI HARIONO. SUTR1St\O. KUDANG BORO SEMINAR. RARAH RATIH A MAHESWARI

[B-"1) Pemanfaatan Panas Kondensor AC Untuk Pengeringan Pangan: Studi Pengeringan Cip Kentang

DEOY EKO RAHMANTO. I DEWA MADE SUt:li'lATA SUTRISNO

{B-S] Model Matematik laju Perubahan Kadar Air Krist'll Gula Semut Selama Pengeringan

DEVI YUNI SUSANTI. SRI RAHAYOE:. MOHAM\IIAD RIO PRATAMA

(B-6] Konstanta Laju Pengeringan Pada Proses Pemasakan Singkong Menggunakan Tekanan Kejut

DE'Nl MAYA MAHARANI. BI.>OI RAHARDJO. SRI RAHAYOE

[B-7] Rancang Bangun Dan Uji Cob a Prototipe Alat Pasteurisasi Berbasis Teknologi Efek Medan Magnet

[LOK KlJRNIA NOVITA SARI

[B-8J Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan K<lrton Dengan Komoditas Tomat

EMMY OM<MAWATI. GITA AOHYA WIBAWA SAKTI

[B-9] Perubahan Sifat Fisik Dan Aktivasi Antioksidan Tepung Rempah Selama Pengeringan

(5)

jPROSIOING SF::\lINAa NASIO AL PEH.TETA 2011

[B-10) Insersi Teknologi Hurdle Dengan Penambahan Ekstrak Kunyit Dan Penyimpanan Suhu Dingin Pada Industri Rumah Tangga Mie 6asah

GIYARTO, YULI WITONO, TAMTARINI. NANY MARIAH QI81'HIYAH

[B-llJ Mass Transfer During Drying Of Paddy Using Direct Sun Drying

HANIM Z, AMANAH. SRI RAHAYO:::, SUKMA PRIBADI

[B-12] Pemodelan Transport larutan Dari Penampung silinder Porous Dalam Tanah Dengan Metode Beda Hingga

H:::RMA...-:-ORO

[B-13] Masa simpan Makanan Tradisional Berbahan Baku Beras Pad a Berbagai Jenis Kemasan Dan Waktu Perebusan

I:v1ADE ANO'-l SUTRISNA WIJAYA, IGUSTI KETUT ARYA ARTHAWAN.IKCTUT SUTER

(B-14) Pengaruh Perlakuan Blansing Dan Variasi Suhu Pen gering an Terhadap Kinetika Proses Pengeringan Pisang

IWANTARUNA. FATHOR RAHMAN

[S-15J Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Bubur Pisang Pada Berbagai Densitas Bahan Dan Suhu Pengeringan

IWANTARUNA. OKV TRI WICAKSO

[B-16] Fenomena Penyerapan '-1inyak Pada Keripik Buah Selama Dalam Penggorengan Tekanan Rendah

JAMALUO:JIN.8uolRAHAROJO_ PUOJI HASTUTI. ROChMAOI

[B-17] Uji Kualitas Fisik Makanan Padat (Food Bars) Dari Berbagai Komposisi Tepung Berbasis Komoditas Lokal

LA CHOVIYA HAWA. NUR KOMAR. GUS:K LUMIAR

[B-18) Distribusi Panas Dalam Pengalengan Gudeg

MUHAFILLAH.Ascp NURHIKMAT, BANDUL SuRATMO

(8-19) Penentuan Kadar Air Kritis Pada Pengeringan Ubi Jalar

NI LUH SRI SURYANINGSIH. BUDI RAHARDJO, BANDUL SURA1MO

[B-20] Formulasi Flakes Komposit Dad Tepung Jagung Putih - Tempe

NUR AINI.S.JON I MUNARSO.V.PRIHANANTO

[B-21] Analisis Perpindahan Panas Dan Massa Proses Pengeringan Jagung Tongkol Dengan Beberapa Metode Pengeringan sederhana

nursAgセ BrNTOnO. HAN.M ZUHi10TULA..APi1rAD

(B-22] Pengaruh Pelapisan Litin Dan Pembungkusan Plastik Pada Karakteristik Fisiko-Kimia Dan Umur Simpan Buah f>1anggis

RENI Y. GULTOM. DEDY A. NST. ANA N. MULYANI

[8-23) Mangosteen Peel Drying Characteristics By Hybrid Rack Dryer

ROFANDI HARTANTO, WAHYU RUSDIYi\NTO

[8-24) Kajian Penambahan Arang Aktif Dan Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Dan Umur Simpan Cabai Merah (Capsicum AnnumL.)

SARIFAH NURJANAH. SUDARYANTO ZAIN. M. SAUKAT DAN ALLA ... RINALDI

(6)

IPHOSIDING SE:VIINA

n

NASIONAL p[lnrT:\ 20111

SISWIJANTO. SURYANTO. L1UK ERMA SARASWATI

[B-26] Karakterisasi Selulosa Kulit Rotan Sebagai Material Pengganti Fiber Glass Pada Komposit

sャセ NIKMATIN • Y. ARIS PURWANTO. TIE ... EKE MANDANG AKHIRUQI"l MADDU. S:::P'O PURWANTO

[B'27] Simulasi Perancangan Flash Dryer Untuk Pengeringan Tepung Tapioka Pad a Tingkat UMKM

SRI RA>iAYOE. SFERISA OISTANTINA.INDRA PERDANA

(B-28] Pengukuran Tingkat Fermentasi Beberapa Klon Kakao lindak Dengan Teknologi Digital Sensor Warna

SRI i\.1ULATO. Eoy SUHARYANTO. NURo-lAYATI

{B-29] Ekstarksi Senyawa Antioksidan Kulit Buah Kopi Robusta

Sl.lKATlN1NGSIH

[B-30] Difusivitas Kafein Pada Biji Kopi Selama Proses Dekafeinasi

SUKRISNOWIDYOTOMO. HA::JI K. PunwADARIA.atセeng M. 5VAR EF. SRI MULATO

[B-31] Karakterisasi Fermentasi Pulpa Kakao Dengan MetodeBatch

SUKRISNOWIDYOTQIv'O. ATJENG M. SYARIEF HADI K. PURWADARIA. SRI MULATO

[8-32] Penentuan Konstanta Pengeringan Wortel (Daucu5 carota L.) Dengan Pengering Mekanis

SURYANTO. SAGUS 5

(8-33] Penentuan Kadar Air Kesetimbangan Bubuk Kopi Robusta

SUTARSI, RAHMA DANIAn

[8-34] Rancangan Kemasan Berbahan Karton Gelombang Untuk Individual Buah Manggis

SUTRISNO. EMMY DARMAV....·ATl, DANNY SUKMANA

[B-35J Proses Pemisahan Minyak Bunga Mawar-Etanol Hasil Ekstraksi Enfleurasi Menggunakan Evaporator Vakum

TRI HAt'mAYANI

[B-36J Insersi Teknologi Hurdle Pad a Industri Rumah Tangga Pengolahan Bakso Dengan Kombinasi Penambahan Ekstrak Kunyit Dan Jahe 5erta Minimal Blanching

TA\1TARINI. Yuu WITONO. DJUMARTI. 51NTA IRAWATt

[B-37) Deteksi Gelaja Chilling Injury Buah Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Perubahan Ion leakage

Y ARIS PURWANTO, H. Oi<VITAS/IRI, SUTRISNO. ID.M. SUBRATA. U. AHMAD. SUG YONO

[B-38] Uji Hidrolisis Dan Modifikasi Proses Hidrolisis Protease Biduri Pad a Substrat Koro Kratok

YULI WITONO. WIWIK 51,1 WINDRATI. HERTA PllSPITASARI

[B'39] Pengembangan Teknologi Hurdle Pad a Pengolahan Bakso Melalui Kombinasi Blanching Dan Penambahan Ekstrak Kunyit Serta Jahe

YULI WITONO. TAMTAFlINI. DJOKO PON.1TO HARDAN . DAN NIN K SULlS"YOWAT

[8-40] Karakteristik Bihun Fungsional Dari Tepung Umbiumbian

YULIA PRAPTIr-.If\GSIH

(7)

IPROSII)ING SEl\IINAH. N.-\$IONAL p[nTETA 2011

RATNANINGS:H. MAUUOA HAYU!,;I!'.GTYAS. DA!'. NUR RIC!"'A!'.A

SUMIJEn OAVA LAlh\\ 1);\,\'AIR

[e-l] Evaluasi Model Cropwat untuk Pendugaan Kebutuhan Air Tanaman Nanas

AHMAD TUSI, BUSTOMI ROSADI. MARUU TRIANA

[(-2] Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Model Ekonomi Teknik pad a Pengelolaan Dan Manajemen Subak Berbasis Teknologi Web

ANORI PRIMA NUGROHO.I-iUKSOETIARSO, SUMIYATI

((-3J Aplikasi Esda Untuk Analisa Variabilitas Spasial Bulan Basah Dan Bulan Kering

Oi Jawa Timur

ARDIAN NURFAKHRUOIN,INDARTO, sOEDI SOCSANTO

[C-4] Analisis Debit Sub Cas Ciliwung Hulu Menggunakan Swat(Mw-Swat Dan

Swat-Cup)

ASEP SAPEI. MAHMUD A. RAYMADQYA. IZHUL LAKSANA

[(-5] Analisis Tingkat Kekritisan Lahan Pada Cas Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan

BADARUODIN

[e-6] Prediksi Genangan Banjir menggunakan SIMOBA (Studi Kasus di Kabupaten

Ponorogo)

BAMBAI\,G RAHADI

[(-7] Analysis Of Paddy Cultivation Based On Sri (System Of Rice Intensification) Method (Case Study Of Kulonprogo

O;::WI YUUTASIGIT SUPADMO ARIF, BENITO HERU PURWA!\TO

[(-8] Peluang Partisipasi Multipihak Dalam Pengelolaan Das Musi Oalam Bentuk Pembayaran lasa Lingkungan

EDWARD SALEH

[(-9] Rekayasa Hidroponik Dalam Rangka Pcningkatan Hasil Dan Kualltas Stroberi di Serang-Purballngga

E:-.II SUMARNI, MASRUKHI, SUROSO

[(-10] Dukungan Sistem Irigasi Datam Pengembangan Sri (The System Of Rice Intensification)

ERI GAS EKAPUTRA

[e-Ill Rancang Bangun Alat Penyiram Otomatis Berdasarkan Nitai P( Tanah Oengan Mikrokontroler At89s51

EVI KURNIATI. MARRIOdセGNGi OKTIVIANTO. FAND, SA"lOANA PUTRA

[(-12] Analisis Peru bah an Iklim Dan Debit di Oas Cidanau

FAOLlIRSYAO,Xuoiindセa S;::TIAWAN, SATYANTO KRIDG SAPTOMO

[(-13] Variabilitas spasial hujan butanan di Jawa Timur

FATMA AMALIA MUFIDA, INOARTO, BOEDI SOESANTO

(8)

IPI1GSJDING SL\1I:\'AJ< ."A-SIGNAL J'I::RTETA 201 IJ

INOARTO

[C·15] Pengembangan Model Pengendalian Aset Nirwujud Dalam Manajemen Sistem

Irigasi Tingkat Tersier

NUGROHO TRI WASKI'rHO, 51GIT SUPADMO ARIF. MOCH MAKSUM, 5AHID SUSANTO

[C-16]Pembangkitan Data Curah Hujan Untuk Memprediksi Saat Tanam Tembakau

PUTU SUDIRA. SUKlRNO. A"'GGIAA BATUBARA

[C·17]Eksplorasi Potensi Air Tanah Di Cekungan Cidanau, Serang, Banten

ROH 5ANTOSO BUDI WASPODO

[C-18J Optimasi Pemanfaatan Air Baku Dengan Menggunakan Linear Programming

(lp) di Oaerah Aliran Sungai Cidanau, Banten

ROH SANTOSO BUDI WASPCDO

[(-19]Sistem Pengambilan Keputusan Untuk Pengembangn Usahatani Terpadu

RUSTAN MA5SINAI. PUTU SUDIRA. DAN L1L1K SunARSQ

[C20] Analisis Neraca Air Secara Klimatik Oi Perkebunan Tebu Lahan Kcring

SAHIO SUSANTO

[C21] Kajian Debit Dan Sedimentasi Oi Kawasan Hulu Sub Oaerah Aliran Sungai (Das) Komering Sumatera Selatan

SA-RIA JAYA PRlATNA. MEOIarセantoN EOWARD SALEH. dセar PuTRANTO. FAJZANUL

H. F:KRY

[C-22] Pengelolaan Das Mamasa Berbasis Penggunaan lahan Oengan Metode Fuzzy Multi Atribute Decision Making

SITTI NUR FARIDAH. AHMAD MUNIR

[C-23] Input·Output Model Of Nitrogen At The Rembangan River Caused By Fertilization On Coffee Plantations

SRI WAHYUNINGSIH

[C-24] Uji Potensi Sumber Air Untuk Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Oi Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember

SUHARDJO WIDoeo, SISWOYO SOEKARNO. GALIH SATRIYA

[C-25] Analisis Optimalisasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Pengaturan

Tata Guna lahan (Studi KaSuS di Daerah Aliran Sungai Hulu Waduk Mrica, Banjarnegara, Jawa Tengah)

SUKIRNO. VENITTAAYUAR.

[(-26J Kajian Karakteristik Sub-Cas Negara Cas Barito Provinsi Kalimantan Selatan

SYARIF"UDDIN KAOIR

[C·27] Kajian Karakteristik Fisik-Mekanik Tanah Miring Pada Berbagai lintasan Pengolahan Tanah

YUSWARYUNUS. AOE MOETAi'<GADkraセadibrata

UNGKUNGAN

[D-l] Pengaruh Pembcrian Mulsa Plastik dan Mulsa Jerami Terhadap Karakteristik Suhu Udara Tanah Pad a Budidaya Tanaman Cabai

ANDRIYANII:JAH. SOESANTO GeEDI.PUOJOJONOmuhaセojZZj

[0-2] Parameter Kritis Dalam Rekayasa pengendalian Iklim Mikro untuk Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Amaranth us Gangeticus)

(9)

IPROSIDING SEMINAR NASIONAL rr;RTf.:TA 20111

ARDIANSYAH, GONDO AJI MLJLYI\DL \lVILUDJCNG TRISASI\I\'I

[D-3] Uji Kesesuaian lahan Beberapa Komoditi Tanaman Pangan Untuk Mendukung Program Penetapan Kawasan Pangan Abadi di Kabupaten Manokwari - Provinsj Papua Barat

i\RIF FAISOL

[0-4] Introduksi Pengendalian Hama UlatBu[u Secara Mekanis Oi Probolinggo

AI<IF KURNIADI, GATOT PRAMUHADI

[D-5] Kajian Proses Pupuk Organik Dari Limbah Tongkol Jagung Oi Kabupaten Pasaman Barat

I\'ZRIFII<WAN, SANDRA. IRA HANZEL"'.

[0-6J Model Generik Dinamika Sistem Praktek Agroforestri di Kawasan Rehabilitasi Taman Nasional Meru Betiri

DIDIK HERMANUADI

[D-7] Analisis Limbah Cair Proses PengoJahan Kopi Semi-Basah (Semi Wet Procces)

Berbasis Produksi Bersih

ELIDA NOVITA

[0-8J Ancaman Desalinasi Perairan Pesisir Kalimantan Selatan Terhadap Degradasi

Komunitas Mangrove Setempat

EKA IRiADENTA

[0-9J Kekuatan Geser Tanah Pad a Berbagai Dosis Pupuk Organik Granul Dan Tekstur

Tanah

GATOT PRAMUHAOI, DYMAZ GONGGO YUDA ARDITHA. AKHMAD IRF/\N

[0-10] Perbandingan Karakteristik Iklim Mikro Di Perkebunan Kopi Pada Tipe Iklim, Ketinggian lokasi, dan Tanaman Naungan yang Berbeda

IDAH ANDRIYANI, BOEDI SOESANTO. BMABANGセvQarhaenanto

[O-l1J Kinerja Pengkomposan limbah Ternak Sapi Perah Dengan Variasi Bulking

Agent Dan Tinggi Tumpukan Dengan Aerasi Pasif

JOKO NUGROHO V\/,K. Nu RUL RAHMI, PENI SETYOWATI

(0-12) Aplikasi Pengolahan Citra dan Jaringan Saraf Tiruan untuk Monitoring

Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau

UUK SUTIARSO, RUDIATI EVI MASITHOH, ATRIS SUYANTOI-I!,Dl, I\R.JANGGI NASUTION, FRANSISKUS RANDI K,

[0-13J Penentuan Titik Kontrol Untuk Objek Teknik Pertanian di Kota Padang

Dengan Survei GPS

MOHAMMAD AGITA TJANORA. AMRUL

[O-14J Identifikasi Kinetika Pertumbuhan Alga Pada Model Monad Dan Extended

Monad

MOCHAMAD BAGUS HERMANTO, A.J,B, BOXTEL, KJ KOESMAN

[D-15] Potensi Tegakan Bakau (Rhizophora Spp) di Desa Rasau Kecamatan Kurau

Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan

r--.1UFIDAH ASYARI

[D-16J Model Matematika Pertumbuhan Jumlah Anakan Dan Tinggi Tanaman Padi

Yang Ditanam Dengan Metode Sri

(10)

IPROSIDING semiセaョ !\ASIOT'L\L PERTETA 20111

[D-17J Segmentasi Ganda Pengolahan Citra untuk Menentukan Browning Pada

Pisang Cavendish

NANDA MAYANG KU5UMA, RUPIATI EVI I\1A511'1-1011

[D-18J Identifikasi Aroma Tembakau Dengan Deret Sensor Gas Dan Jaringan Syaraf

Tiruan

RADI, 1'.1,ROIS, MUHAMMAD RIVAl, MAURIDHI HERY PURNOMO

[D-19J Pengembangan Konservasi Lahan Terpadu untuk Mendukung Agroindustri

Kentang di Kawasan Pegunungan Oieng Oas Serayu Hulu

SAHID SUSANTO. LUKMAN HIOAYAT. CHANDR/, SETYAWAN

[D-20J Analisis Kelayakan Pengembangan Sistem Subak yang Bororiontasi

Agroekowisata Menggunakan Logika Fuzzy

SUMIYA1'I. lIUK SUTIARSO, 'NAYAN 'NINDIA. PUTU SUDIRA

(0-21] Pol a Distribusi Udara Dalam Screen house untuk Oaerah Tropis

TITIN NURYAWATI, HAR.'-'1ANTO. HERRY SUHARDIYAN1'O

[D-22] Evaluasi Pertumbuhan Vegetatif 2S Genotipe Pepaya (Carica Papaya L.)

Koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

TRI BUDIYANTI. SUNYOTO DAN NOFLlNOAWATI

ENERGI TUlBARUKMI

[E-1] Kinerja Gasifikasi limbah Padat Tebu (Saccharum Officinarum L)

Menggunakan Gasifier Unggun Tetap Tipe Downdraft

8AMBANG PURVvANTANA, MAHr-.1UDI)IN AN nオイセャウャL SRI MARKUMNINGSIH

[E-2] Kajian Dimensi Tenggorokan Ruang Reduksi Gasifier Tipe Downdraft Untuk Gasifikasi limbah Tongkol Jagung

DAM BANG PURWANTANA, SUNARTO C!PTOIIADIJOYO. HASAN !\L-BANN/, YOGI RACHMAT

[E-3J Studi Pengolahan Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcils L)

dengan Gelombang Ultrasonik

BAMBANG SUSILO. LA CHOVIYA HAWA, NI'MATUL 17//\

[E-4] Jumlah Sudu Kincir Angin Terhadap Daya Angkat Beban Mekanik

M. ZEIN, Kl\OIR. T/\Mi-<IN

[E-SJStudi Gerak Dan Waktu Pada Proses Penggilingan Padi Skala Besar dan Kecil

MUAMMAR T I,WARUDCIN AI<OAi<. SAM HEROOIAN

[E-6J Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Sebagai Alternatif Pengganti Minyak Tanah untuk Rumah Tangga

SU8ANDI. GATOT S.A. FAT!>!!. /'.81 D. H/,STONO

[E-7J Analisis Aliran Energi Pada Proses Produksi Kopi di Sidomulyo Jember

SUTARS1, IWAN Ti\F'WNi\

[E-8J Analisis Kebutuhan Energi Oalam Pengelolaan Tanaman Jagung

TRI HASTUTIK, HAMID AHMAD. SUTARSI

[E-9] Uji Karakteristik Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Nabati Secara Langsung

Y.A. PURWANTO, DESRIAL, S, KRAFfIADI, NLBI\RLlAN, M.H. PARO;:OE, K, SUNANDAR

[E-lO] Aplikasi Bioreaktor Hibrid Dalam Pengolahan Limbah Tapioka (Studi Performa dan Stabilitas Pada Proses Start-Up)

(11)

WHOSIDI:'\G SEi\1JN.-\ H NASIO:'\AL PE ",TETA 20111

[E-ll] Potensi Bioetanol dari Nipah (Nypa Fruticans) di Kabupaten Cilacap

WILUJENGTRISASIWI

[E-12} Rekayasa Proses Produksi Bioetanol dad Tongkol Jagung melalui Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan

EKA RUR.AN . TI n CAl\onA SUNARll. Af>.JA M:::RYAN3INI

EKONOMI, SOSL\L DAN MA.'IIi\JEMEN

[F-l] Kajian Kelayakan Dan Sensitivitas Usaha Tani Kopi Guna Mendukung Model Pembiayaan Petani Kopi Rakyat

ATI KUSMIATI

[F-2] Analisis Kualitas Beras dan Faktor yang Mempengaruhinya Oi Provinsi Sumatera Selatan

BL;DI RAHARJO.YANTER HUTAPEADAN WALUVO

[F-3) Nilai Ekonomi Pola Agroforestry Jenis Jelutung Rawa Oi Kelurahan Kelampangan Kecamatan Sebangau Palangkaraya Kalimatan Tengah

danZeセ ITTA

(F-4] Analisis Kebertanjutan Agroindustri Kopi Rakyat : Studi Kasus di Unit Pengolahan Kopi Rakyat, Sidomulyo, Jember,

ELIDA NOVITA

[F-S] Pemanfaatan Teknologi Social Media Sebagai e-Agribusiness Dalam Memperluas Jaringan Pemasaran

FANf>.V WIDAOIE

(F-6] Comparative And Competitive Advantage Analysis Of Coffee Commodity And The Contribution To Economic Region In Jember Regency

IMAM SVAFf!. JoNI MURTI M.

[F-7] Model Pengembangan Prasarana Usahatani Tingkat Tersier di lahan Sawah Beririgasi

NOVA ANIKA. YANUARJ, PURWANTO, ERIZAL

[F-B] Studi Peta Proses Tipe Aliran Bahan Pada Pengolahan Karet Studi Kasus di PTPN XII Kebun Banjarsari Jember Jawa Timur

RESf<A ULYVIAO:::WI

[F-9) Perencanaan Optimasi Kcuntungan Pada Pcngcringan Kakao (Theobroma Cocoa

l.)PT Inang Sari

SANTOSA. MISLAINI R .. FADLAN AR SANDV

[F-lO] Analisis Kelayakan Pengembangan Sistem Subak yang Berorientasi Agroekowisata Menggunakan logika Fuzzy

SUMIYATI.lIul<SUTIARSO, WAYAN WINOlA. PUTU SUDIRA

[F-I1] Penaksiran Produktivitas Sebagai Oasar Perencanaan Industri Pertanian

WSNU WARDk."JA. S,GIT SUPADMO AR1EF". DJA·FAR SHIDlI::O. ASI PRABAWA

[F-12] Analisis Tekno Ekonomi Untuk Energi Terbarukan di Oesa Mandiri Energi Berbasis Mikrohidro Oi SekitarTaman Nasional

Y_ AR SPURWANTO. A. HABUNUR. N.R. ROCH:MAWATt. A.S. UVUN

(12)

jrROSIDI:"IG S[l\'IINAH NASIO."AL PERTE;TA 20111

YULIANINGSIH. RIDWAN THAHIR. A. SUPRIATNA. E.Y. PURWANI. H.SETYANTO

(F-14] Dekafeinasi Kopi: Tantangan dan Peluang Dalam Upaya Peningkatkan Mutu Dan Nilai Tambah

(13)

jPROSIOING SD'II.\iAR NASIONAI. PElnETA 20111

Uji Karakterislik Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Nabati

Secara Langsung

Y. A. Purwanto, Desrial, S. Kraftiadi, N.L Barlian, M.H. Pardede dan K. Sunandar

Departemen Teknik Mesin dan Bloslslem, FakuJtas Teknologl Pertanlan IPS Kampus IPS Darmaga P.O. Box 220, Bogar 16002

Email.arispurwanfo@ipb.ac.id

Abstrak

Minyak nyamplung dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabali secara langsung. Pemanfaatan minyak nyamplung secara langsung mempunyai prospek secara operaslonal terutama di daerah lerpenell rnengingat teknologi pembuaian biodiesel jika dilerapkan pada daerah terpeneil maka laklor bah an baku pendukung sepeni kalalis dan melanol akan sullt diperoleh, sehingga harganya menjadi mahal. Minyak nyamplung mempunyai sifal yang berbeda dad bahan bakar losil, sehingga dalam pemanfaatannya secara langsung perlu diuji karakteristiknya. Data karakteristik minyak nyamplung digunakan sebagai data untuk keperluan modifikasi dari peralatan yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan unluk melakukan uji karakteristik minyak nyamplung yang dilujukan untuk penggunaan secara langsung sebagai bahan bakar nabati. Parameter yang diuji adalah rendemen ekslraksi, rendemen degumming, pengaruh suhu ierhadap viskositas, desitas dan daya semprot. daya kapilaritas serta kemampuan penya!aan.

Kata kunci: minyak nyamplung, degumming, viskositas, densitas, uji semprot, kapifaritas

PENDAHULUAN

Bahan bakar nabati merupakan bahan bakar yang berasal dan !anaman. Sanyak tanaman yang dinilai memiliki polensi sebagai penghasil bahan bakar nabati setelah melalui serangkaian proses, salah salunya adalah biji dari lanaman nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Kelebihan nyamplung sebagai bah an baku bah an bakar nabali adalah bijinya mempunyai rendemen yang tinggi, yaitu mencapai 50-73 persen (Dweek dan Meadows,

2002;

Kilham, 2003) dibandingkan dengan sawi146-54 persen dan jarak pagar 40-60 persen (Gubiz elal., 1999).

Keunggulan dari biji nyamplung ini adalah tidak berkompetisi dengan pangan. Ditinjau dari prospek pengembangannya, lanaman nyamplung tumbuh dan lersebar merala seeara alami di Indonesia, regenerasi mudah dan berbuah sepanjang lahun serta menunjukkan daya survival yang tinggi terhadap lingkungan. Tanaman nyamplung relalil mudah dibudidayakan baik sebagai tanaman sejenis(monocufture) atau hulan campuran (mixed-;oresl) dan coeok di daerah beriklim kering, produktivitas biji lebih tinggi dibandingkan jenis lain yaitu jarak pagar 4 lonlha dan nyamplung20tonlha.

Pada saat ini penelitian tentang pemakaian bahan bakar nabati unluk dapat digunakan secara langsung sudah mulai dikembangkan. Namun demikian, karena kekenlalan dan liUk bakarnya yang tinggi maka penerapan bahan bakar nabali ini memerlukan modifikasi lerlentu pada peralalan yang menggunakannya misalnya untuk kompor (Soerawidjaja, 2006). Perbedaan yang perlu dilihat dan dikaji dari minyak nabati yang dipergunakan sebagai bahan bakar adalah pada parameternya berupa, kekentalan, daya kapilarisasj, daya semprol maupun penyalaan.

Minyak nabali memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda dengan minyak losil. Pada penerapannya misalnya unluk kompor sumbu, silal minyak nabali yang kenlal akan mengakibatkan mengerasnya sumbu kompor yang akan menghambat kapi!aritas minyak selanjutnya, sedangkan pada kompor bertekanan, min yak nabati menyisakan kerak setelah pembakaran dan menyumbat IUbang nosel, selain itu pad a waktu penyalaan awal minyak sulit terbakar karena viskositas yang tinggi sehingga sulit untuk terjadi pengabutan. Sementara

(14)

[pllOSJDI!\G SEMINAR :\ASIO'iAL !'Eln-ETA 2011

penarapan sebagai bahan bakar motor diesel, kekentalan minyak naba!i dapat menghambal kerja nozel pada injeklor mesin. Sehingga untuk dapal mengaphkasikan minyak nyamplung seeara langsung sebagai pengganli minyak fosil, perlu dilakukan anal isis karakterisliknya.

Penelitian ini bertujuan unluk melakukan uji karak!eristik minyak nyamplung yang dilujukan untuk penggunaan seesra langsung sebagai bahan bakar nabati. Parameter yang diuji adalah rendemen ekstraksi, pengaruh suhu lerhadap viskositas, densilas dan days semprot, uji kapilaritas serts uji penyalaan.

A, METODOLOGI

Alat dan Bahan

Alai-alai yang digunakan adalah hydraulic press, hand mill, pencatat waklu digital. timbangan digital, termakapel, pencalat suhu, piknometer, viscosity meter, alat ukur kapilaritas, pipa bakar kampar tekan yang dilengkapi denganpressure gauge. Bahan yang digunakan dalam penelilian ini adalah biji nyamplung yang sudah kering dengan kadar air sekitar 10 persen

Prosedur Penelitian

Uii Rendemen

Minyak nyamplung dibuat dad hasil pengepresan biji nyamplung kering. Pengepresan dila ukan dengan menggunakan hot press unluk mendapalkan rendemen yang maksimal. Sebelum dilakukan pengepresan, biji nyamplung kering digiling lerlebih dahulu. Rendemen dihilung berdasarkan bera! kering dan minyak setelah dilakukan prosesdegumming.

Up

karakteristik minyak nyamplung

Karakteristik min yak nyamplung diukur berdasarkan densitas, viskositas dan daya kapilarisasi pada suhu 30, 50 dan

lOoe,

Pengukuran kapilarisasi dilakukan dengan menggunakan sumbu kampar sepanjang 20 em yang dimasukkan ke dalam kalam kaea yang dijepil pada liang slatis agar telap tegak dan kuat. Ujung sumbu sepanjang5cm tercelup dalam

50

ml yang ditempatkan dalam gelas kimia berukuran

100

ml.

Up

semprot

Pengujian semprol dilakukan untuk mengelahui profit penyemprotan minyak nyamplung setelah pemanasan. Uji penyemprotan dilakukan dengan kompor tekan yang telah dilengkapi pemanas pad a bag ian dalam langkinya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan minyak nyamplung sebanyak 1liter, sedangkan tabung bahan bakar diberi lekanan 2bar. Suhu minyak diatur melalui pemanas yang diJetakkan di dalam tabung minyak. Parameter uji penyemprotan yang diamati meliputi pola penyemprotan, yaitu diameter penyemprotan, dan sudut penyemprotan secara horizontal dan vertikal. Pada pengukuran diameter penyemprolan, digunakan kertas milimeler blok dengan jarak 30 em dari ujung lubang nosel pipa (Gam bar 1). Hasil penyemprotan tersebut rangsung difoto dengan menggunakan kamera digital. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran bentuk penyemprotan bahan bakar akibat terserap oleh kerlas milimeler blok, sehingga dapat mempengaruhi besarnya diameter hasil penyemprotan yang diukur. Data diameter hasH penyemprotan dihitung dengan persamaan 1

(Suastawa, 2006).

S5:::::

2tan-

1

HoNセセウI

(1)

dimana:

S,

:

sudut penyemprotan (')

Os

:

diameter penyemprotan (mm) Tセ : tinggi nosel (mm)
(15)

IPROSIDING SD'lI'iAR NASIONAL PERTETA 2011

Sumbu \l:nilwl

Ken"s millimeter hlok

Sumbu horizont:ll

30cm

1

[image:15.602.225.479.102.260.2]

Sudu[ penyclllprolHll

Gambar 1. Uji karakterislik penyemprolan bahan bakar

up

penyalaan

Pengukuran dilakukan dengan memasang sumbu pada kolom gelas alau sel0095oo9 aluminium sepanjang 10·15 em. 5elon95oo9 selanjutnya dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah diisi dengan minyak nyamplung pada posisi sumbu lerendam sekitar 5 em dan5elon950n9 dipasang pada statis. Setelah sekitar 5 menit, sumbu dinyalakan, diamati tinggi nyala serta penghitungan lama nyala dimulai. Panjang sumbu yang lerbakar diukur dan konsumsi minyak dikelahui dengan penimbangan minyak awal dan akhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rendemen minyak nyamplung

Minyak nyamplung hasil ekstraksi mempunyai kualitas yang sangat rendah, sangat ken tal dan ben.varna hijau kehitaman. Rendemen minyak nyamplung diperoleh dari hasil pengepresan biji nyamplung setelah dilakukan proses degumming dibandingkan dengan berat kering dari biji. Proses ekstraksi dilakukan dengan pemanasan lOQe. Minyak hasil ekstraksi masih mengandung getah (gum), sehingga perlu dilakukan proses degumming agar lebih bersih dan tidak mengganggu proses pembakaran pad a saat digunakan. Degumming atau pemisahan gum merupakan sualu proses pemisahan gelah alau lendir-Iendir (gum). Proses ini dilakukan dengan cara dehidrasi gum atau kotoran lain agar bah an lersebut lebih mudah dipisahkan dari minyak. Penyaringan minyak dapal pula dijadikan sebagai proses alternatif untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan gum dari minyak. Pada penelitian ini proses degumming dilakukan dengan menggunakan air panas. Rendemen minyak nyamplung disajikan pada Tabel 1. Rendemen minyak nyamplung setelah prosesdegummingberkisar antara 37,24 sampai 47,60 persen.

Tabel 1. Rendemen minyak nyamplung

Ulanga Berat

Ampas Volume Berat Rendemen Degumming Rendemen

n sam pel minyak minyak ekstraksi minyak.

(kg) (kg) (liter) (kg) (%) (%) (%)

1

1,90

1,04

0,95

0,87

45,00

0,97

43,65

2

2,10

1,08

1,11

1,02

48,57

0,98

47,60

-

(16)

IPROSIDI.'1G SEMINAR ",,,,SIONA/. I'ERTET'" 10111

Karakterisktik min yak nyamplung

Oensnas

Untuk dapal dijadikan bahan bakar sebagai pengganti minyak tanah atau solar, minyak nyamplung harus memiliki karakterislik yang hampir sarna dengan rninyak laoah alau solar terutama angka kekentalannya (densitas). Pada penelitian ini densilas dari minyak nyamplung diturunkan melalui proses pemanasan. Sehingga dalam penerapannya, modifikasi dari peralatan diper1ukan agar minyak nyamplung sebelum terbakar mengalami penurunan densilas rnendekaU minyak tanah alau solar. HasH pengukuran menunjukkan bahwa densitas dari minyak nyamplung menurun selelah melalui proses pemanasan seperti terlihat pada Tabel2.

Tabel2. Peru bah an densi!as 191mLIlerhadap suhu

Sampel Suhu 1°C)

30 50 70

1

2

3

0906 0,909

0,905 0,903

0,926 0,898

0,902 0,983 0,897

Viskositas

Kekentalan sualu fluida adalah sifal fisik. suatu fluida yang merupakan ukuran resistensinya lerhadap laju deformasi apabiJa fluid a dikenai gaya-gaya geser. Kekentalan dipengaruhi oleh suhu, komposisi dan tekanan fluida (Welty et al., 1963). Hasil pengukuran densilas terhadap waklu menunjukkan bahwa viskosilas mengalami penurunan lerhadap kenaikan suhu (Tabel 3). HasiJ yang sarna untUk minyak nabati lainnya diperoleh oleh Sunandar, 2009. Desrial dkk, 2010 memperoleh kecenderungan yang sarna penurunan densitas minyak nyamplung terhadap suhu dan pada suhu 70°C diperoleh nilai yang sarna yaitJ sekitar 0.18 Poise.

Tabel3. Perubahan viskositas (Poise) terhadap suhu

Sam pel Suhu lOG)

30 50 70

0,48 0,27 0,20

2

3

0,55 0,29 0,18

0,79 0,31 0,20

Kapilarilas

Kapilarisai merupakan gejala naiknya sualu fluida yang djsebabkan oleh gaya kohesi atau gaya tarik menarik antar aparlikel yang sejenis misalnya partikel minyak dengan parlikel minyak, dan gaya adhesi atau gaya tarik menarik antara partikel yang berbeda jenis misalnya partikel minyak dengan partikellain (Fayala et ai" 2004). Keadaan ini dapat menyebabkan cairan dapat naik ke alas oleh legangan permukaan yang arahnya ke alas sampai balas keseimbangan gaya ke alas dengan gaya berat cairan tersebut (Tuller, 2005).

(17)

fPROSlIJli\G SEMINAR :"ASIOi\AL PERTETA 20111

lambat bergerak sepanjang sumbu (Sunandar, 2009). label 4 menunjukk.an waktu yang diper1ukan minyak sepanjang sumbu pada setiap kenaikan 1 em.

Tabel4, Nilai Kapilaritas lerhadap waktu

Sampel

2

3 Suhu ('C) 30 50 70 30 50 70 30 50 70 1 em 2,52 1,55 0,67 2,13 1,17 0,56 2,21 0,97 0,46 2em 6,19 5,32 2,48 6,27 4,09 2,15 7,07 3,56 2,13 Panjang sumbu

3

em

4

em

16,55 30,82 11,78 20,49 6,76 12,74 15,05 28,89 10,26 21,39 5,87 11,81 12,55 31,17 9,17 18,95 5,59 13,75 5em 48,58 39,45 21,73 50,48 36,64 21 03 52,74 36,42 22,63 Uji penyemprotan

Pengaruh suhu terhadap daya semprot minyak nyamplung disajikan pada label 5. Untuk minyak tanah pada suhu 30°C diperoleh jarak horizontal dan vertikal 64,33 dan 57,67 rom.

Sedangkan sudul penyemprolan secara vertikal dan horizontal adalah 18,58 dan 20,75°. HasH yang mendekati diperoleh pada suhu pengukuran 150°C. Dengan demikian unluk efeklifilas penyemprotan, diperlukan suhu Iingkungan minyak nyamplung agar sesuai dengan min yak lanah adalah berkisar pada suhu 150°C. Kecenderungan pola penyemprolan minyak nyamplung yang sama diperoleh oleh Desrial dkk, 2010 pada suhu pemanasan 110 QC.

TabeiS. Pengaruh suhu lerhadap daya semprol minyak nyamplung

Suhu ('C) 30 50 70 90 110 130

150

Vertikal Horizontal

Jarak (mm) Sudul{oJ Jarak (mm) Sudul (')

19,33 62,05 18 66,65

25 47,97 22,67 52,92

35,67 33,61 30,33 39,53

37,67 31,82 31,67 37,66

55,67 21.49 50 23,94

70,67 16,9 60,33 19,82

84,67 14,08 57,67 20,75

Pengujian penyalaan

(18)

IPROSII)IXC SEMINAR XASIOXAL PEtHEl''' 2011

mali sendiri. Kekentalan merupakan penyebab sulitnya minyak nabati untuk merambal sumbu ke atas. Sedangkan ketinggian nyala api untuk minyak nabati berkisar antara 6-7 em.

Tabel6 Uji nyala api

Ulangan 1

2

3

Warna Api kuning kuning kuning Jelaga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Lama Nyala (menit) 95 95 135

Ting9i api (em) 6,5 6,5 3 Konsumsi minyak (gram) 20 20 20 KESIMPULAN

Rendemen minyak nyamplung diperoleh dari hasil pengepresan biji nyamplung selelah dilakukan proses degumming berkisar antara 37,24 sampai 47,60 persen. Secara umum nilai densitas, viskositas dan kapilarilas minyak nyamplung menurun dengan bertambahnya suhu. Pada uji penyemprotan nilai jarak semprot dan sudut semprot mendekati nilai pada minyak lanah pada pengujian min yak nyamplung untuk suhu

150°C.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi suhu minyak nyamplung untuk pemakaian secara langsung agar mendekati minyak fosil berada pada suhu sekitar 150 QC. Pengujian penyalaan menunjukkan bahwa api berwarna kuning, tidak berjelaga, kelinggian nyala api anlara 3-6,5 em dengan lama nyala anlara 95-135 menil untuk konsumsi bahan bakar 20 g.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan lerima kasih kepada semua pihak yang lelah membantu lerselenggaranya penelitian ini. Makalah ini merupak.an bagian dan hasH penelilian yang didanai oleh Program Risellnsentif Terapan Kemenlrian Negara Riset dan leknologi 2010-2011.

OAF TAR PUSTAKA

Desrial, Y.A. Purwanto, I.A. Kartika, J. Pilono dan N. Wahyudi. 2010, Rekayasa sistem penyaluran bahanbakar motor diesel unluk pemakaian minyak nyamplung murni sebagai bahan bakar alternalif, Presiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 15-16 Desember 2010, Serpong,

Dweek, A,C dan T, Meadows, 2002, Tamanu(Calophyflum inophyflum L,) Ihe Africa, Asia Plynea and Pasific Panacea. International JCosSci24: 1-8.

Fayala F, M. Hamdaoui, A. Ghith and 8.S. Nasrallah. 2004. Capillary. flow in fabrics. Textile Research Journal. 70:4

Gubiz, G,M. M. Mittelbach and M. Trabi. 1999. Exploilalion of the tropical oil seed planlJalropha curcasL.Bioresources Technology67: 73-82.

Kilham, C. 2004. Oil of Tamanu (Calophyflum inophyflum L.). hllp:lNNM.newchapter.info Diakses 12 Pebruari 2010.

Soerawidjaja, lH. 2002. Perbandingan bahan bakar cair allernatif pengganli solar, Forum Biodiesellndonesia ke-7, Balai Penelitian Penerapan Teknologi, Jakarta,

Suastawa, I. N., W. Hermawan, Desrial, R. G. Sitompul dan Gatot P, 2006. Pedoman Praktikum Alai Dan Mesin 8udidaya Perlanian, Fakullas Teknologi Perlanian.IPB: Bogor.

Suoandar, K. 2009. Modifikasi disain kompor sumbu unluk bahan bakar minyak nabali. Disertasi 53 5ekolah Pasca Sariana IPB. Bogor

Tuller, M 2nd 0, Or. 2005. Capillarity. WalerResourcesResearch35(7): 155-164.

Gambar

Gambar 1. Uji karakterislik penyemprolan bahan bakar

Referensi

Dokumen terkait

Permukaan kondensor atau radiator yang kotor akan membuat pembuangan panas dari freon gas bertekanan tinggi pada kondensor terjadi tidak sempurna sehingga proses

“ TASIFETO BARAT DALAM ANGKA 2014 “ merupakan publikasi lanjutan dari publikasi sebelumnya yang diterbitkan secara berkala oleh Koordinator Statistik

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) gaya hidup dalam hal hiburan yang dialami para tokoh dilihat dari perilaku seorang model dalam hidupnya selalu memasuki tempat

Tingginya nilai persentase aktivitas memperhatikan penjelasan guru di kelas eksperimen terjadi pada tahap kegiatan kelompok dalam pembagian tugas. Pada tahap ini

Kualitas pelayanan reliability dengan indicator memberikan informasi yang benar menunjukkan angka tertinggi pada criteria cukup baik yaitu sejumlah 47 (47%) responden

Pemain juga dapat membeli lahan untuk membangun rumah impian, melakukan dekorasi pada setiap ruang dan bangunan, bahkan, dalam ekspansi The Sims 4 Get to Work , pemain

Sesuai dengan Efek Seebeck, maka dapat disimpulkan bahwa tegangan output yang dihasilkan oleh TEG yang ditempatkan di kepala knalpot lebih besar dibandingkan di badan knalpot

Untuk pegawai non-darurat : Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Evakuasi