ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN PERTAMBANGAN
YANG TERDAFTAR DI BEI
Yan Christin Br. Sembiring*, Arifin Akhmad**
*Alumnus Fakultas Ekonomi USU
**Staf Pengajar Fakultas Ekonomi USU, [email protected]
Abstract: The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the firm size, the firm age, the profitability, the audit opinion, and the audit report lag. The research is on agriculture and mining company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. Sampling method that used is purposive sampling and there are 14 companies as research objects for 3 years observation with 42 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression. The result of this research shows that the firm size and audit report lag have significant negative influence toward timeliness, the profitability has significant positive influence toward timeliness, but the firm age and the audit opinion have not influence toward timeliness.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu. Variabel yang diuji adalah ukuran perusahaan, usia perusahaan, profitabilitas, pendapat audit dan laporan audit lag. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan ada 14 perusahaan seperti objek penelitian selama 3 tahun pengamatan dengan 42 unit analisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan serta laporan audit independen dari setiap perseroan yang dipublikasikan di situs www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan audit laporan lag memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ketepatan waktu, profitabilitas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ketepatan waktu, tapi usia perusahaan dan pendapat audit tidak pengaruh terhadap ketepatan waktu.
Keywords: Audit Opinion and Audit Report.
PENDAHULUAN
Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan bermanfaat jika disampaikan tepat waktu. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, bahkan menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.
bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan dikenakan sanksi mulai dari peringatan hingga suspensi, dan apabila terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp 500.000.000.
Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode. Oleh karena itu, perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2007 sampai dengan 2009. Alasan peneliti dalam pemilihan kedua jenis perusahaan tersebut adalah, pertama berdasarkan kutipan informasi Surat Kabar Kompas (8 Januari 2010), ”dari sepuluh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia terdapat empat sektor yang menguat, yaitu perkebunan, pertambangan, industri dasar, dan konstruksi. Keempat sektor ini semakin diminati para investor, khususnya investor asing di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang dimuka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI.
Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu
sebagai
berikut:
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi (Rochaety dkk, 2007: 104). Menurut Sugiyono (2006 : 51)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: terdapat pengaruh ukuran perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
H2: terdapat pengaruh umur perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
H3: terdapat pengaruh profitabilitas
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
H4: terdapat pengaruh opini audit terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan, dan H5: terdapat pengaruh audit report
lag terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
METODE
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Desain kausal digunakan untuk penelitian yang memiliki hubungan sebab akibat antara variabel
independen dengan variabel dependen yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI sejak tahun 2007 sampai 2009 yaitu sebanyak 48 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, 2004:79). Kriteria pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut: 1. perusahaan perkebunan dan
pertambangan yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan (sejak tahun 2007 sampai 2009),
2. perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit per 31 Desember tahun 2007, 2008, 2009, 3. merupakan laporan keuangan lengkap
yang diaudit oleh akuntan publik bersertifikat sehingga lebih akurat dan dapat dipercaya, dan
4. perusahaan memperolah laba selama periode pengamatan (tahun 2007 sampai 2009)
Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh 14 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan 42 unit analisis (14 x 3 tahun).
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi sederhana. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi sederhana. Pengujian asumsi klasik dan regresi sederhana digunakan dengan menggunakan
software SPSS versi 18.
a. Uji normalitas data
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berdasarkan hasil uji statistik dengan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal karena grafik menceng ke kiri. Setelah dilakukan transformasi data ke
model logaritma natural, data menjadi berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik histogram yang tidak menceng ke kiri dan ke kanan.
b. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antarvariabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala multikolenearitas. Hasil uji multikolenearitas menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala multikolenearitas antarvariabel independen. Hal ini dapat ditunjukkan dalam nilai Tolerance dari variabel independen yang lebih dari 0,10 yaitu LNSIZE=0,900; LNAGE=0,949; LNROA=0,870; DOPINION=0,901; LNARL=0,898: dan angka Variance Inflation Factors (VIF) yang kurang dari 10 yaitu LNSIZE=1,111; LNAGE=1,504; LNROA=1,150; DOPINION=1,110; LNARL=1,113.
c. Uji autokolerasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Hasil yang dibuktikan bahwa nilai Runs test
adalah 0,2128 dengan probabilitas 0,876. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.
d. Uji heteroskedastisitas
heterokedastisitas antar variabel independen.
HASIL
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menguji keempat hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya.
H1: terdapat pengaruh ukuran perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran
perusahaan sebesar 3,194, sedangkan ttabel
adalah 2,02, sehingga thitung > ttabel (3,194 >
2,02). Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,003, dimana kurang dari 0,05 (0,003 < 0,05), maka H1 dapat diterima,
artinya terdapat pengaruh negatif signifikan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H2: terdapat pengaruh umur
perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya thitung untuk variabel umur
perusahaan sebesar 0,310, sedangkan ttabel
adalah 2,02, sehingga thitung < ttabel (0,310 <
2,02). Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,758, dimana lebih besar dari 0,05 (0,758 > 0,05), maka H2 tidak dapat
diterima, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. H3: terdapat pengaruh profitabilitas
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya thitung untuk variabel profitabilitas
sebesar 2,271, sedangkan ttabel adalah 2,02,
sehingga thitung > ttabel (2,271 > 2,02).
Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,029, dimana kurang dari 0,05 (0,029 < 0,05), maka H3 dapat diterima, artinya
terdapat pengaruh positif signifikan profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H4: terdapat pengaruh opini audit terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan besarnya thitung untuk variabel opini audit
sebesar 0,514, sedangkan ttabel adalah 2,02,
sehingga thitung < ttabel (0,514 < 2,02).
Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,611, dimana lebih besar dari 0,05 (0,611
> 0,05), maka H4 tidak dapat diterima,
artinya tidak terdapat pengaruh opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H5: terdapat pengaruh audit report lag
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya thitung untuk variabel audit report
lag sebesar 2,355, sedangkan ttabel adalah
2,02, sehingga thitung > ttabel (2,355 > 2,02).
Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,024, dimana lebih kecil dari 0,05 (0,024 < 0,05), maka H5 dapat diterima, artinya
terdapat pengaruh negatif signifikan audit report lag terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
PEMBAHASAN
Hasil pengujian hipotesis (H1)
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil pengujian hipotesis (H2)
menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil pengujian hipotesis (H3)
menunjukkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil pengujian hipotesis (H4)
menunjukkan bahwa opini audit tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil pengujian hipotesis (H5)
menunjukkan bahwa audit report lag
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
KESIMPULAN
data dan pembahasan yang telah dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total penjualan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Catrinasari (2006), namun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008) dan Noviandi (2006), 2. berdasarkan pengujian dengan
menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Noviandi (2007), namun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Catrinasari (2006),
3. berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diproksikan dengan
return on assets berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Catrinasari (2006), Noviandi (2007),dan Prabowo (2008), namun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008),
4. berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Wijayanti (2008) dan Prabowo (2008),
5. berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel audit report lag berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. untuk penelitian selanjutnya dapat
memasukkan variabel tambahan
seperti struktur kepemilikan perusahaan, internal audit, ukuran perusahaan diproksikan dengan total asset atau jumlah karyawan, dan rasio keuangan yang lain sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan lebih tepat dan akurat,dan
2. peneliti juga menyarankan untuk menggunakan sampel (objek penelitian) yang jumlahnya lebih banyak dan memperpanjang periode (tahun) penelitian sehingga dapat melihat kecenderungan tren ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan jumlah sampel yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih panjang, menggunakan regulasi yang masih sama dan belum berubah pada setiap periode penelitiannya.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad, Hamzah, M. Nizarul Alim dan Imam Subekti, 2005. ”Pengujian Empiris audit report lag
menggunakan client cycle time dan
firm cycle time”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo. Arens, Alvin A., Randal J.Elder, dan Mark
S. Beasley, 2008, Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi, Edisi Keduabelas, Alih Bahasa: Herman Wibowo, Erlangga, Jilid 1, Jakarta.
Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke, 1997, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia, Adaptasi : Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Buku 1, Jakarta.
Baron, Robert A., dan Donn Bryne, 2000.
Social Psychology: Understanding Human Interaction, 9th Edition. Allyn and Bacon, Inc: Boston. Boynton, William C., Raymond N.
Johnson, dan Walter G. Kell, 2002,
Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa: Paul A. Rajoe, Gina Gania, dan Ichsan Setiyo Budi, Erlangga, Jilid 1, Jakarta.
Effendi, 2005. Manajemen Keuangan : Konsep, Aplikasi, Studi Kasus, Fama Utama, Jakarta.
Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar
Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.
____________________, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004.
Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Mulyadi, 2002. Auditing, Salemba Empat, Jakarta.
Na’im, Ainun, 1999, “Nilai Informasi Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14. No. 2.
Noviandi, Bimo Satmoko, 2007. ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005”,
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro: Semarang. Prabowo, Agung Widyawan, 2008.
”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,
Skripsi, Institut Perbanas: Jakarta. Rachmawati, Sistya, 2008. “Pengaruh
Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 10 Nomor 1
hal 1-10, Universitas Indonesia, Jakarta.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui, Teori Akuntansi, Edisi Kelima, Alih Bahasa: Yulianto, Ali Akbar, dan Risnawati Dermauli, Salemba Empat, Jilid 1, Jakarta.
Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. A. Madjid Latief, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan aplikasi SPSS, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Saleh, Rachmat, 2004, “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, SNAVII, Bali. Santoso, Rudy Tri, 1995, Prinsip Dasar
Akuntansi Perbankan, Andi Offset, Yogyakarta.
Soegeng, Soetedjo, 2006. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag”, Jurnal Ventura, Volume 9 Nomor 2 hal 77-92.
Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian, Edisi Kedua, Cetakan Kesembilan, Alfabeta, Bandung.
Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Wijayanti, Ambar, 2008. ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun 2004-2005”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/reg ulasi_pm/peraturan_pm/X/X.K.2.pdf Diakses tanggal 13 Agustus 2010. http://202.155.2.90/corporate_actions/new_