• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisi produksi Siaran spirit in the morning di Radio 104.2 MS Tri FM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisi produksi Siaran spirit in the morning di Radio 104.2 MS Tri FM"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

i Sri Dewi Rahmadianti

“Analisis Produksi Siaran Spirit in the Morning di Radio 104.2 MS Tri FM.”

Menganalisis produksi siaran berarti meneliti bagaimana proses terciptanya sebuah produk siaran. Karena produksi siaran adalah “perutnya” radio, serta program siaran radio pun sangat banyak dan beragam kemasannya, maka keterampilan memproduksi acara siaran berarti penguasaan terhadap bagaimana membuat sebuah sajian radio yang menarik untuk di dengar, dengan memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, termasuk produksi Siaran Spirit in the Morning di radio 104.2 MS Tri FM, yang memadukan berita dan hiburan sekaligus. Lalu muncul pertanyaan utama: Bagaimana Proses Produksi Siaran Spirit in the Morning? Bagaimana kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam proses produksi siaran Spirit in the Morning?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif menurut Bogdan dan Taylor. Serta analisis situasi SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Treats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dimana dalam penelitian ini akan diketahui kekurangan dan kelebihan objek yang diteliti. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an.

Proses produksi melalui tiga tahapan penting yaitu praproduksi meliputi: penuangan ide, membuat skrip, production meeting, program meeting, technical meeting dan segala perencanaan yang mendukung proses produksi dan pasca produksi. Produksi yaitu gagasan yang terdapat pada praproduksi direalisasikan secara nyata untuk disajikan kepada khalayak,dan pascaproduksi adalah semua kegiatan setelah produksi sampai materi siaran dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar.

(2)

ii

Tiada kata yang patut diucapkan selain syukur kehadirat Ilahi Rabbi, Tuhan penguasa jagad raya. Atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Produksi Siaran Spirit in the Morning di radio 104.2 MS Tri FM.” Shalawat teriring salam semoga tetap tercurahkan kepada seorang yang luhur, yang menjadi teladan umat di seluruh penjuru dunia, Rasulullah Muhammad ibnu Abdullah yang mengantarkan umat Islam menuju peradaban madani.

Haru, sedih, bangga dan bahagia penulis rasakan karena akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan penghujung dari rangkaian kegiatan pembelajaran akademis di Universitas Islam Negeri Jakarta.

Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak yang bersedia memberikan waktunnya untuk mencurahkan tenaga dan pikiran, dalam memberikan dukungan baik moril maupun materil. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Arief Subhan, MA 2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku Pembantu Dekan I Bidang

Akademik, Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA, selaku Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Bapak Studi Rizal, Lk, MA, selaku Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaa Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

(3)

iii

4. Staf Sekretariat Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Rulli Nasrullah, M.Si 5. Penasehat Akademik, Gun Gun Heriyanto, M.Si. yang tanpa ragu

menyetujui penelitian ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mentransfer ilmunya.

7. Staf dan Karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Staf RDK, Staf DNK TV, Staf Perpustakaan Dakwah, Staf Perpustakaan Utama.

8. Ibunda Siti Nurrochmah yang menjadi perantara penulis menuju dunia ini. Ibu yang selalu berdoa sepanjang hayat untuk kesuksesan anaknya, sabar dan ikhlas dalam mendidik. Ayahanda yang lebih dahulu menghadap ke pangkuan Ilahi Rabbi, saat skripsi ini masih dalam proses penyelesaian. Motivasi, bimbingan dan nasihat yang diberikan akan selalu tertanam di lubuk sanubari terdalam. (Bapak akan ku wujudkan semua impian dan harapan mu). Kakakku Dewi yang selalu setia mendengarkan semua keluh kesahku, memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini dan sekaligus menjadi jasa pengetikan gratis, mba Yuyun, kak Marlan, Bang Thomas, Mang Rikip yang membantu secara finansial, adik laki-lakiku tercinta Lingga dan Okta.

(4)

iv

Rahayu, Ira yang dewasa dan Eka yang selalu positif thinking.

11.Seluruh staf Radio 104.2 MS Tri FM, khususnya Angel Budiman penyiar Spirit in the Morning yang memberikan banyak informasi untuk skripsi ini.

Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

22 Juni 2010

(5)

v

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR TABEL... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Metodologi Penelitian ... 5

F. Tinjauan Pustaka ... 7

G. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Radio dan Formatnya... 10

1. Pengertian Radio ... 10

2. Sejarah Perkembangan Radio... 10

3. Format Acara Radio……….13

4. Kelebihan Radio dari Media Massa Lain……….14

B. Proses Produksi Siaran Radio………16

1. Pengertian Siaran dan Penyiaran ... 16

2. Penyiaran Radio... 16

3. Proses Penyiaran Radio... 16

4. Tahapan Pelaksanaan Produksi………18

5. Program Radio……….18

C. Program Interaktif... 21

1. Produksi Program Interaktif……….21

2. Tim Program Interaktif………23

3. Proses Program Interaktif………24

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO 104.2 MS TRI FM DAN SIARAN SPIRIT IN THE MORNING A. Sejarah Perkembangan Radio MS Tri... 27

B. Visi dan Misi ... 28

C. Program-Program Radio MS Tri……… .. …29

(6)

vi

A. Proses Produksi Siaran Spirit in the Morning... 41

1. Praproduksi Siaran Spirit in the Morning... 41

2. Produksi Siaran Spirit in the Morning... 46

3. Praproduksi Siaran Spirit in the Morning……….….49

B. Analisa Data... 53

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 65

(7)
[image:7.612.116.509.124.546.2]

vii

Tabel 3.1 Program-Program Siaran Spirit in the Morning…… ... 29

Tabel 3.2 Program Khusus Radio MS Tri FM ... 35

Tabel 3.3 Organisasi Pelaksana Siaran Spirit in the Morning... 39

Tabel 4.1 Contoh Rundown Siaran Spirit in the Morning………44

Tabel 4.2 Analisis SWOT Produksi Siaran Spirit in the Morning...58

(8)

1 A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampai pesan. Salah satu media penyiaran seperti radio merupakan bentuk media massa yang cukup efektif dan efisien menjangkau audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Kemampuan media penyiaran khususnya radio dalam menyampaikan pesan kepada khalayak luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian terutama dibidang komunikasi.

Sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Upaya Hertz itu kemudian dilanjutkan oleh Guglielmo Marconi (1874-1937) dari Italia yang sukses mengirimkan sinyal morse berupa titik dan garis kepada suatu alat penerima. Sinyal yang dikirimkan Marconi itu berhasil menyebrangi samudera atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.

(9)

Stasiun radio pertama muncul ketika seorang ahli teknik bernama Frank Conrad di Pittsburgh AS, pada tahun 1920 membangun sebuah pemancar radio di garasi rumahnya. Sejak itulah bermunculan berbagai stasiun radio yang menyiarkan program informasi dan hiburan kepada masyarakat di wilayahnya.

Peran radio dalam menyampaikan pesan mulai diakui pada tahun 1909 ketika informasi yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan seluruh penumpang kapal laut yang mengalami kecelakaan dan tenggelam. Radio menjadi medium yang teruji dalam menyampaikan informasi yang cepat dan akurat.1

Pada umumnya berbagai stasiun radio itu memproduksi sendiri programnya. Disinilah terjadi persaingan antar stasiun radio untuk menghasilkan program-program unggulan. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan program yang menarik didengar.

Secara umum program radio terdiri atas dua jenis yaitu musik dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk format siaran yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam musik dan informasi. Terlebih lagi informasi sangat dibutuhkan oleh masayarakat di era teknologi komunikasi sekarang ini.

Berita kian menjadi program dominan di radio, seiring makin terbukanya iklim ekonomi dan politik yang mengakibatkan kesadaran kritis

1

(10)

dikalangan pendengar. Sebuah radio dituntut melayani kebutuhan yang lebih dari sekedar media hiburan, jadi setiap radio dapat memiliki program siaran berita, namun tidak semua jenis berita dapat akrab bagi masing- masing pendengar, setiap stasiun radio memiliki jenis berita tersendiri yang layak siar. Karena produksi siaran adalah “perutnya” radio, serta program siaran radio pun sangat banyak dan beragam kemasannya, maka keterampilan memproduksi acara siaran berarti penguasaan terhadap bagaimana membuat sebuah sajian radio yang menarik untuk di dengar, dengan memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi.

Dari banyaknya stasiun radio yang bermunculan, khususnya dikalangan kampus, Radio MS Tri FM adalah salah satunya. Radio ini didirikan sebagai radio kampus di Universitas Trisakti yang bersifat komersil. kini jangkauan siaranya semakin luas dan dapat di dengar oleh seluruh lapisan masyarakat dengan menyajikan program- program berkualitas dan aktual. Salah satu programnya adalah Spirit in The Morning acara yang menggabungkan antara unsur jurnalistik dan artistik.

(11)

Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis memilih judul penelitian ANALISIS PRODUKSI SIARAN SPIRIT IN THE MORNING

DI RADIO 104.2 MS TRI FM. B. Batasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghasilkan penelitian yang maksimal, maka dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi pada proses produksi siaran Spirit in The Morning di radio 104.2 MS Tri FM.

Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana proses produksi siaran Spirit in The Morning di radio MS Tri FM?

2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam proses produkasi siaran Spirit in The Morning?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses produksi siaran Spirit in The Morning b. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam

proses produkasi siaran Spirit in The Morning 2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

(12)

b. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberikan masukan informasi awal bagi penelitian selanjutnya seputar pembahasan proses produksi siaran radio, menjadi kontribusi ilmiah bagi konsentrasi jurnalistik khususnya dan studi komunikasi umumnya, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran pada khalayak khususnya institusi radio di Indonesia untuk proses produksi siaran radio.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik itu tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati oleh peneliti.2 Peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasil penelitian.3 Untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan dalam proses produksi, penulis menggunakan teori analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Treats) yaitu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Di mana dalam penelitian ini akan diketahui kekurangan dan kelebihan objek yang diteliti. Analisis SWOT dapat menjadi instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis stratejik, untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam objek yang diteliti dalam hal ini

2

Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda, 2002), h. 3. 3

(13)

adalah siaran Spirit in the Morning, dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.4

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah program acara radio MS Tri FM yaitu Spirit in The Morning sedangkan objek penelitiannya adalah proses produksi program Spirit in The Morning di radio 104.2 MS Tri FM. 3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan, peninjauan, penyelidikan dan riset.5 Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.6 Dalam hal ini peneliti datang ke stasiun radio MS Tri FM untuk mengamati secara langsung format acara Spirit in The Morning.

b. Dokumentasi

Dokumentasi atau studi dokumen, pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah yang didapatkan dari tempat penelitian. c. Wawancara

Dalam hal ini peneliti mewawancarai Program Director radio 104.2 MS Tri FM, dengan metode wawancara bebas

4

Sondang P, Siagian, Managemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 172. 5

Sutrisno, Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset 1989), h.92. 6

(14)

terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas namun terarah agar tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang diutarakan dan telah menyiapakan daftar peratanyaan terlebih dahulu.7

4. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul, penulis mengolah data ini menggunakan analisis SWOT yang berguna untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada Siaran Spirit in the Morning. Penulis berusaha menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang terjadi pada aspek internal dan eksternal. Penelitian ini kemudian dijelaskan, dianalisa, dan disajikan sehinggan menjadi gambaran (deskriptif) yang sistematis dengan cara memaparkan untuk menggambarkan apa adanya dari penelitian yang ada. Dalam konteks media relations, analisis SWOT dilakukan untuk melihat apa dan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana peluang dan ancaman yang berasal dari luar organisasi.8

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis meninjau beberapa buku, artikel dari media cetak, serta skripsi-skripsi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Diantaranya yaitu skripsi yang berjudul ”Analisis Deskriptif Format Siaran Managemen Qolbu di Radio 102.7 MQ FM Bandung” yang ditulis oleh Indah Choirunnisa kemudian skripsi yang berjudul ”Proses Produksi Program

7

Ibid., h. 98.

8

(15)

Pemberitaan Dunia Dalam Berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI)” yang ditulis oleh Pessi Andayani Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2009. Perbedaan mendasar penelitian ini pada penelitian lainnya terletak pada objek penelitiannya yaitu Radio 104.2 MS Tri FM serta metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dan analisis situasi (SWOT). Sehingga akan diketahui kelemahan dan kelebihan objek yang diteliti baik secara internal maupun eksternal Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/ rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.9

F. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisannya adalah sebagai berikut: - BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.

- BAB II LANDASAN TEORI

9

(16)

Pada bab ini, dikemukakan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan masalah penelitian, yaitu pengertian, sejarah dan format acara radio, proses produksi siaran radio; pengertian siaran radio, proses penyiaran radio, tahapan pelaksanaan produksi, serta program radio.

- BAB III GAMBARAN UMUM RADIO MS. TRI FM DAN SIARAN SPIRIT IN THE MORNING

Bab ini menguraikan gambaran umum sejarah perkembangan Radio MS Tri FM, visi dan misi, program-program MS Tri, struktur organisasi Radio 104.2 MS Tri, serta siaran Spirit in the Morning sebagai masalah penlitian. - BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

Bab ini berisi deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses produksi siaran Spirit in the Morning di Radio 104.2 MS Tri FM.

- BAB V PENUTUP

(17)

11

A. Radio dan Formatnya

1. Pengertian Radio

Radio atau lebih tepatnya siaran radio (

BroadcastingRadio)

merupakan

salah satu jenis media massa, yakni sarana atau saluran komunikasi massa

(channel of

communication),

seperti halnya surat kabar, majalah atau televisi. Ciri khas radio

adalah

auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran.

1

2. Sejarah Perkembangan Radio

Sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama

Heinrich Hertz pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio.

Upaya hertz itu kemudian dilanjutkan oleh Guglielmo Marconi (1874-1937) dari

Italia yang sukses mengirimkan sinyal morse berupa titik dan garis kepada suatu alat

penerima. Sinyal yang dikirimkan Marconi itu berhasil menyebrangi samudera

atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.

Sebelum perang dunia I meletus, Reginald Fessenden dengan bantuan

perusahaan General Electric (GE) Corporation Amerika berhasil menciptakan

pembangkit gelombang radio berkecepatan tinggi yang dapat mengirimkan suara

manusia dan juga musik. Sementara itu tabung hampa udara yang bernama audion

1
(18)

berhasil pula diciptakan. Penemuan audion menjadikan penerimaan gelombang radio

menjadi mudah.

2

Peran radio dalam menyampaikan pesan mulai diakui pada tahun 1909

ketika informasi yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan seluruh

penumpang kapal laut yang mengalami kecelakaan dan tenggelam. Radio menjadi

medium yang teruji dalam menyampaikan informasi yang cepat dan akurat.

Pesawat radio yang pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar

dan tidak menarik serta sulit digunakan karena menggunakan tenaga listrik dan

baterai yang berukuran besar.

Tahun 1926 perusahaan manufaktur radio berhasil memperbaiki kualitas

produknya. Pesawat radio sudah menggunakan tenaga listrik yang ada dirumah

sehingga lebih praktis, menggunakan dua knop untuk mencari sinyal. Tahun

1925-1930, sebanyak 17 juta pesawat radio terjual kepada masyarakat dan dimulailah era

radio menjadi media massa.

3

Stasiun radio pertama muncul ketika seorang ahli teknik bernama Frank

Conrad di Pittsburgh AS, pada tahun 1920 membangun sebuah pemancar radio di

garasi rumahnya. Conrad menyiarkan lagu-lagu mengumumkan hasil pertandingan

olahraga dan menyiarkan instrumen musik yang dimainkan putranya sendiri. Dalam

waktu singkat Conrad berhasil mendapatkan banyak pendengar seiring dengan

meningkatnya penjualan pesawat radio ketika itu. Stasiun radio yang dibangun

2

Morissan, Manajemen Medi Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2008), h. 2.

3

(19)

Conrad itu kemudian diberi nama KDKA dan masih tetap mengudara hingga saat ini,

menjadikannya sebagai stasiun radio tertua di Amerika dan di dunia. Sejak itulah

bermunculan berbagai stasiun radio yang menyiarkan program informasi dan hiburan

kepada masyarakat di wilayahnya.

Pada tahun 1938, masyarakat Manhattan, New Jersey, Amerika Serikat

panik serta banyak yang mengungsi ke luar kota ketika stasiun radio CBS

menayangkan drama radio yang menceritakan makhluk luar angkasa menyerang

bumi. Meskipun sudah dijelaskan bahwa peristiwa serbuan itu hanya ada dalam

siaran radio, namun kebanyakan penduduk tidak percaya. Dalam sejarah siaran,

peristiwa itu dicatat sebagai efek siaran paling dramatik yang pernah terjadi di muka

bumi.

Pada awalnya stasiun radio menyiarkan program informasi dan hiburan

kepada masyarakat di wilayahnya (stasiun lokal). Pada umumnya berbagai stasiun

radio itu memproduksi sendiri programnya.

Awalnya stasiun radio tidak terlalu mempersoalkan biaya produksi

programnya namun lama kelamaan mereka merasakan bahwa anggaran untuk

produksi program menjadi beban yang semakin berat. Kondisi ini menimbulkan

gagasan untuk membangun siaran radio dengan sistem jaringan.

Perusahaan penyiaran

National Broadcasting Company

(NBC) adalah

yang pertama kali membangun sistem jaringan ini pada tahun 1926. Dengan sistem

jaringan, NBC menawarkan program kepada berbagai stasiun radio di berbagai

(20)

Pertengahan tahun 1930-an, Edwin Howard Amstrong, berhasil

menemukan radio yang menggunakan frekuensi modulasi (FM). Radio FM memiliki

kualitas suara yang lebih bagus, jernih dan bebas dari gangguan siaran (

static)

dari

pada amplitudo modulasi (AM).

Selain karena perang, pengembangan radio FM tertunda karena kalangan

industri ketika itu lebih tertarik mengembangkan televisi. Radio FM baru muncul di

masyarakat pada awal tahun 1960-an seiring dengan dibukanya beberapa stasiun

radio FM. Stasiun radio FM memanfaatkan keunggulan suara FM dengan memutar

musik rok karena dinilai lebih cocok dengan frekuensi FM.

4

3. Format Acara Radio

Morissan (2005) mengutip Pringle-star-Mc-Cavitt menjelaskan

the

programming of most stasions is dominated by one principal content element or

sound known as format

(sebagian programa radio didominasi oleh unsur isi dan

suara yang dikenal dengan sebutan format).

5

Pekerja radio moderen mengartikan format sebagai programa acara radio

yang ingin menyenangkan khalayak pendengarnya. Musik biasanya menjadi ciri

pentingnya. Tapi musik bukan acuan utama format radio. Sebab, radio juga

mengkarakterisasi format pemberitaan, percakapan yang bersifat obrolan

(

colloquial

), dan hiburan.

6

4

Morissan, Media Penyiaran, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h.1-4.

5

Helena Olii, Berita dan Informasi Jurnalistik Radio, (PT. Indeks, 2007), h. 84.

6

(21)

Format adalah kerangka kerja, konseptualisasi dari sebuah stasiun siaran.

Berbagai radio memiliki format penyiaran yang berbeda satu sama lain. Namun,

umumnya terbagi ke dalam penggolongan sebagai berikut:

a. Siaran informasi. Format ini dipakai oleh stasiun radio yang memakai informasi

sebagai materi utama siaran. Informasinya selalu di aktualisasikan, berdasarkan

perkembangan peristiwa yang baru terjadi. Iklan menyusup sesekali mengiringi

sajian informasi.

Talk-show

dipakai sebagai sisipan lain yang memperjelas

pemberitaan. Jenis penyiaran ini berkembang di AS dan Eropa Barat. Siaran

musik-infomasi. Format ini menekankan musik sebagai targetnya. Dalam

komposisi 60-70% musik dan 30-40% informasi, format siaran radio ini

mengisi kebutuhan masyarakat akan hiburan lewat radio.

b. Siaran informasi-musik. Format siaran ini memakai perbandingan 60-70%

informasi dan 30-40% musik. Siaran informasinya menyisipkan musik sebagai

selingan, namun dengan titik berat pada unsur informasi sebagai target

siarannya.

c. Siaran musik. Format siaran radio ini mencirikan stasiun radio yang menekankan

musik sebagai piranti utamanya. Jumlah siaran informasi tidak melebihi

10-20% waktu siaran. Selebihnya, 80-90% diisi dengan siaran musik.

7

4. Kelebihan Radio dari media Massa lain

Terdapat 9 kelebihan media radio, yaitu:

8

a. Cepat dan Langsung

7

Ibid., h. 109.

8

(22)

Radio merupakan sarana informasi yang proses penyampaian informasinya

tercepat, lebih cepat dari televisi maupun surat kabar dalam menyampaikan informasi

kepada khalayak. Hanya dengan menggunakan telepon seluler misalnya, reporter

sudah dapat memberikan informasi yang terjadi langsung dari lokasi, dan kemudian

dapat langsung disiarkan.

b. Akrab

Radio merupakan alat yang akrab dengan pemiliknya, artinya biasanya

seseorang mendengarkan radio sendiri, jarang dalam suatu kelompok, Misalnya di

kamar tidur.

c. Dekat

Suara penyiar hadir di dekat pendengar, seakan-akan berbicara langsung

dengan pendengarnya. Pembicaraan penyiar secara langsung menyentuh secara

pribadi (

interpersonal communications).

D. Hangat

Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dari siaran radio mampu

mempengaruhi emosi pendengar.

E. Sederhana

Proses siaran radio lebih mudah dibanding media lain. Bagi pendengar juga

mudah, tinggal menghidupkan radio dan mencari saluran yang diinginkan.

f. Tanpa batas

Siaran radio mampu menembus batas-batas geografis, demografis, SARA

(23)

g. Murah dan Mudah

Harga radio jauh lebih murah bila dibanding harga televisi atau berlangganan

surat kabar.

h.

Bisa Mengulang

Radio memiliki kesementaraan alami

(transient nature)

, berkemampuan

mengulang siaran yang sudah disampaikan secara cepat.

i.

Fleksibel

Siaran radio dapat dinikmati (didengar) sambil beraktivitas apa pun, tanpa harus

berada di depan radio.

B. Proses Produksi Siaran Radio

1. Pengertian Siaran dan Penyiaran

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,

atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat

interaktif maupun tidak yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

Penyiaran adalah kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana

pemancaran dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan

bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

2. Penyiaran Radio

Penyiaran radio adalah media komunikasi massa yang menyalurkan

gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa

program yang teratur dan berkesinambungan.

9

9
(24)

3. Proses Penyiaran Radio

Proses berasal dari bahasa latin

Processus

yang berarti geraknya,

jalannya, kemajuan, berhasil, perkara dan berasal dari bahasa Inggris

Procession

yang artinya gerakan, maju, prosesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang

menghasilkan suatu produk, Sedangkan Produksi adalah barang yang dihasilkan

atau kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa.

10

Siaran radio memiliki

kelebihan dibandingkan dengan media massa lain, Seperti media cetak dan

televisi. Menurut Onong Uchjana Effendy, kelebihan siaran radio ialah sifatnya

yang langsung, menembus jarak dan rintangan serta mengandung daya tarik.

11

Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio,

transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudian disebut sebagai

trilogi penyiaran. Dimana studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus

menyiarkan, yakni mengubah ide atau pesan menjadi bentuk pesan baik gambar

maupun suara yang bermakna melalui sebuah proses mekanistik yang

memungkinkan gambar atau suara itu dikirimkan melalui transmitter untuk

selanjutnya diterima oleh sistem antena pada pesawat penerima dalam hal ini

pesawat radio.

12

Menurut Wahyudi (1994) Siaran yang baik adalah siaran yang

memenuhi tiga kriteria siaran, yaitu:

10

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988), h, 701-703.

11

Ibid., h. 84.

12

(25)

Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau gambar/

visualnya prima.

Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau

visualya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif

dan stimulatif.

Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau

visualnya diproduksi sesuai fisik medium radio atau televisi.

13

4. Tahapan Pelaksanaan Produksi

Proses produksi terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

a)

Praproduksi atau perencanaan meliputi: penuangan ide, membuat skrip,

production meeting, program meeting, technical meeting

dan segala

perencanaan yang mendukung proses produksi dan pascaproduksi.

b)

Produksi adalah dimana gagasan yang terdapat pada praproduksi

direalisasikan secara nyata untuk disajikan kepada khalayak.

c)

Pascaproduksi adalah semua kegiatan setelah produksi sampai materi siaran

dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.

5.

Program Radio

Memproduksi program radio memerlukan keterampilan dan keahlian

sehingga menghasilkan program yang menarik didengar. Umumnya sebuah

stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya. Secara umum Program

13
(26)

radio terdiri atas dua jenis yaitu informasi dan musik yang kemudian dikemas

menjadi berbagai bentuk yaitu:

14

a.

Produksi berita radio

Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pandapat

yang penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran informasi.

Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut kaidah

jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi bersumber dari fakta di lapangan

namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik. Salah satu bentuk siaran

informasi aktual yang diambil dari surat kabar atau internet.

Format penyajian berita di radio terdiri atas:

Siaran langsung

(live report)

di radio yaitu reporter mendapatkan fakta

atau peristiwa dari lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya

dari lokasi.

Siaran tunda, dalam hal ini reporter melaporkannya dari lapangan,

kemudian kembali ke studio untuk mengolahnya terlebih dahulu sebelum

disiarkan. Informasi yang diperoleh ini dapat dikemas ke dalam berita

langsung (staight news) atau

feature

.

Suara merupakan hal penting dalam produksi radio. Dalam laporan

jurnalistik radio, terdapat tiga elemen suara yang harus ada dan terdengar oleh

pendengar yaitu: narasi yang dituturkan reporter atau penyiar, rekaman

14
(27)

wawancara dengan narasumber dan rekaman atmosfir yaitu suara asli

peristiwa.

Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya berupa

teks berisi ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh penyiar atau

bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan musik latar

(backsound

).

Penayangan informasi ini dapat dilakukan dalam program khusus atau hanya

berupa selingan, ditempatkan diantara pemutaran lagu, iklan dan acara lain.

Tujuan menyajikan acara informasi antara lain menginformasikan

materi berita/tips yang belum diketahui pendengar atau memberikan atensi

ulang atau penekanan atas topik tertentu bagi pendengar yang sudah membaca

materi itu di media massa.

b. Perbincangan Radio

(talk Show)

Program perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang pemandu

acara satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topik yang sudah

dirancang sebelumnya. Tiga bentuk perbincangan yang banyak digunakan

stasiun radio adalah:

15

One-on-one-show

, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan

narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikropon

terpisah di ruang studio yang sama.

Panel Discussion

, pewawancara bersama moderator hadir bersama

sejumlah narasumber.

15
(28)

Call in Show

, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dan

pendengar. Topik ditentukan terlebih dahulu oleh penyiar di studio,

diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar

diminta untuk memberikan respon berdasarkan pengalaman

masing-masing ke stasiun radio. Tidak semua respon audien layak disiarkan

sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelun diudarakan.

c.

Infotainment Radio

Infotainment merupakan singkatan dari

information

dan

intertainment

yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian

informasi yang bersifat menghibur.

d.

Jinggle Radio

Jinggle

atau

radio air promo

adalah gabungan musik dan kata yang

mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi

jinggle

radio adalah mempromosikan keberadaan radio baru di tengan masyarakat,

memberikan informasi simbol atau identitas terpenting agar selalu diingat

pendengar, membentuk citra radio pendengar, pada saat disiarkan berfungsi

sebagai jeda, selingan dan sejenisnya.

Ada tiga jenis

jinggle

yaitu: pertama,

jinggle

untuk stasiun radio

radio

expose)

; kedua,

jinggel

untuk acara radio (

programme Expose

); ketiga,

jinggle

(29)

C. Program Interaktif

1. Produksi Program Interaktif

Program interaktif harus direncanakan secara matang.

Langkah-langkah persiapannya sebagai berikut:

16

a. Tentukan Formatnya

Format yang sederhana ialah format interaktif yang ditangani langsung

oleh presenter atau pembawa acara di studio atau presenter mendiskusikan

topik tertentu dengan tamu di studio yang bertindak sebagai narasumber.

Kemudian pendengar diminta bertanya atau berkomentar mengenai berbagai

masalah yang sudah ditentukan.

b. Pilihlah Topiknya

Topik yang dipilih harus memiliki daya tarik. Umumnya ialah topik

yang aktual dan kontroversial.

c.. Lakukan Riset

Riset merupakan syarat mutlak bagi program interaktif agar program

tersebut dapat benar-benar membekas di hati pendengar dan membawa

manfaat seluas-luasnya bagi anggota masyarakat. Riset dilakukan setelah

topik diputuskan. Riset bisa dilakukan dengan cara melihat kembali bahan

rujukan, misalnya guntingan koran, koleksi buku di perpustakaan, rekaman

wawancara dengan pakar yang sudah dibuat oleh radio di waktu lalu atau

dengan bertanya kepada ahli.

16
(30)

d. Tentukan Narasumbernya

Kriteria dasar dalam memilih narasumber sebagai berikut: memiliki

kompetensi untuk berbicara mengenai topik yang akan dibahas dan artikulatif

(memiliki kemampuan berbicara yang baik, jelas, runtut, berisi).

e. Seleksilah Peserta “Khusus”

Peserta diseleksi melalui telepon atau iklan di radio yang

bersangkutan. Manfaatnya untuk menjamin agar program interaktif yang

akan diproduksi berguna bagi pendengar aktif yang akan memberikan

sumbangan berharga terhadap jalannya program.

f. Persiapan Peralatan Teknis

Persiapan teknis yang paling penting ialah saluran telepon yang

khusus digunakan untuk program interaktif. Petugas telepon disebut

call taker

atau

gate keeper

alias penjaga gerbang. Ia menanyakan identitas peserta

(nama, alamat, nomor telepon). Identitas itu segera dimasukkan ke

database

komputer.

Call taker

menanyakan apa yang kira- kira hendak dikomentari

oleh si penelepon berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Kalau relevan

diteruskan kepada

presenter

, penyiar atau pembawa acara.

2. Tim Program Interaktif

a.

Produser, yang memimpin jalannya pelaksanaan perencanaan dan

produksi, serta memberikan masukan kepada presenter, penyiar, atau

pembawa acara yang bertugas.

(31)

c.

Tim Riset, yang menyiapkan bahan dan referensi yang diperlukan serta

menyeleksi peserta “khusus”

d.

Tim Teknis, menjaga agar semua hal teknis berjalan dengan baik,

termasuk saluran telepon.

e.

Call taker

, yang bertugas menerima dan menyeleksi telepon yang masuk.

Ia dibantu oleh alat komputer, yang pada layar komputer akan tercatat

telepon masuk.

Tim program interaktif setiap pekan mengadakan pertemuan,

membicarakan topik program mendatang. Pertemuan bisa juga setiap hari

selama 15 menit, bila topiknya menyangkut berbagai bidang, politik,

ekonomi,

olahraga,

kesehatan,

pendidikan

dan

hukum/keamanan.

Penjadwalan mulai hari Senin sampai dengan Minggu. Namun tetap terbuka

kesempatan bagi kejadian yang aktual (hangat dibicarakan dan menyangkut

banyak orang).

3. Proses Program Interaktif

Pada awalnya, presenter harus memberikan gagasan kepada pendengar

mengenai isi materi interaktif. Kemudian, presenter menjalankan program

hingga selesai. Urutannya sebagai berikut:

a.

Langsung menggunakan

sigtune.

Dengan suara perlahan, musik

mengiringi pengumuman awal dibacakan. Musik kemudian

fade out

dengan lembut mengantarkan presenter menyampaikan topik yang akan

(32)

b.

Memperkenalkan narasumber tamu. Presenter mengenalkan narasumber

dan menjelaskan mengapa dia dipilih datang ke programa ini.

c.

Mengundang

pendengar

untuk

berinteraksi.

Misal,

presenter

mengumumkan:

Bagi Anda yang ingin berpartisipasi, silahkan

menghubungi nomor telepon 021-348-34355, namun saluran telepon baru

akan kami buka sepuluh menit dari saat ini.

(memberi waktu agar diskusi

berjalan dulu tanpa perlu diganggu oleh dering telepon dari pendengar).

d.

Mengenalkan masalah. Presenter mulai membeberkan persoalan yang

akan dikupas dalam diskusi interaktif. Mulailah mengajukan pertanyaan

awal kepada narsumber, dikejar lagi dengan pertanyaan lanjutan.

Dipancing dengan pertanyaan kontroversial yang sudah direncanakan.

Berbagai argumen muncul, yang menimbulkan pro dan kontra dengan

berbagai pandangan masing-masing peserta jika narasumber yang hadir

lebih dari satu orang.

e.

Menerima telepon pendengar. Saluran telepon dibuka. Presenter

mempersilahkan

pendengar

menanggapi.

Narasumber

diminta

menanggapi pertanyaan atau pandangan pendengar yang masuk.

f Menampilan program sisipan. Pada jeda tertentu, penyiar dapat

menyiarkan program sisipan, berupa iklan selama beberapa menit, atau

smash

(musik singkat sepanjang 1-2 detik), atau laporan pandangan mata

reporter dari luar studio yang sedang meliput kejadian aktual.

g. Menyajikan lagu atau iklan. Ketika program sudah berjalan, biasanya ada

(33)

atau keterangan lain serta lagu selama 3-5 menit. Setelah itu presenter

memperkenalkan lagi program interaktif yang memilih topik dan

menyebutkan kehadiran narasumber, mengundang pendengar yang baru

bergabung:

Anda sedang mengikiuti program interaktif, dengan topik…

serta narasumber…(dua orang diperkenalkan satu per satu serta

keahliannya).

h.

Memperdalam

pembahasan.

Presenter

berupaya

memperdalam

pembahsan, menggali terus hal-hal penting yang sudah berkembang

selama diskusi. Undang kembali pendengar bergabung dengan

menyebutkan nomor telepon. Cari pendengar dengan pandangan yang

unik, kembangkan, perhadapkan dengan narasumber.

i.

Cari solusi. Menjelang akhir, upayakan menemukan solusi, mencari

kesepakatan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, mencari titik temu

yang nantinya mungkin bisa berujung pada kesimpulan.

j. Selalu berhubungan dengan produser. Selama program presenter harus

terus berhubungan dengan produser, idealnya melalui

talkback

atau

headphone

milik presenter. Atau produser secara teratur mensuplai

presenter dengan catatan pendek pada secarik kertas. Misalnya

bertuliskan:

Tanyakan selama tahun 2006 berapa persen warga yang

terserang flu burung…. Pertanyaan: penculikan anak apakah ada

(34)

k. Penutup. Biasanya presenter mengadakan kesimpulan di akhir

pembicaraan. Kesimpulan dapat berupa tindakan yang perlu dilakukan

(35)
(36)

27

THE MORNING

A. Sejarah dan Perkembangan Radio MS Tri

MS Tri merupakan kependekan dari Media Suara Trisakti yang didirikan oleh PT. Media Suara Trisakti pada tanggal 14 Februari 1994. MS Tri mempunyai ciri khas tersendiri yaitu sebuah radio komersil yang didirikan di area kampus Universitas Trisakti. Berlatar belakang perguruan tinggi, radio MS Tri memanggil pendengar setianya dengan sebutan Akademia yang berarti orang-orang cerdas. Yaitu mereka yang masih aktif di kampus ataupun sudah lulus. Jadi bisa dikatakan orang-orang yang pernah mengecap pendidikan. Kelompok “orang cerdas” tanggap dan selalu ingin mengetahui tentang banyak hal di sekitarnya, namun tetap dewasa memandang permasalahan di sekitarnya.1

Segmentasi umurnya berkisar antara delapan belas sampai empat puluh tahun, dengan jumlah pendengar mencapai 685.500 orang dengan Brand Loyaltynya proses pencerdasan, terkesan pinter namun tetap gaul, membangun komunitas untuk saling membantu, layanan publik interaktif, poling terbuka, jual- beli, talkshow interaktif. 60 % musik yang diputarkan berasal dari dalam negeri dan 40 % berasal dari manca negara. Mengudara selama19 jam sehari dari jam enam pagi sampai jam satu dini hari.

1

[image:36.612.115.508.116.504.2]
(37)

Radio MS Tri merupakan satu-satunya radio komersil yang terletak di area kampus dan merupakan radio yang memiliki studio terbesar di Indonesia.2 Memiliki jangkauan siaran cukup luas yaitu sekitar Jabodetabek (Jakarta,Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi).

Seiring berjalannya waktu, radio MS Tri terus mengalami perkembangan. Mengikuti perkembangan tahun, trend akan selalu berubah yang menunjukan dinamisnya anak-anak kampus. Kedinamisan ini pula yang mempengaruhi Radio 104.2 MS Tri FM dalam rangka memenuhi kebutuhan pendengarnya yaitu kebutuhan musik, informasi dan gaya sehingga radio 104.2 MS Tri FM tidak tergerus oleh zaman3

B. Visi dan Misi 1. Visi

Menjadi media terpandang “brand recognition”. Sebagai media yang mampu menstimulir masyarakat agar dapat melakukan perubahan pada dirinya dan lingkungannya, serta tanggap terhadap permasalahan sosial yang ada di sekitarnya.

2. Misi

a. Menjadi kawan “dekat” bagi Akademia dalam mempersiapkan diri menghadapi persaingan, dan tanggap atas segala aspek perubahan yang terjadi di tengah masyarakat.

b. Membantu Akademia memanfaatkan teknologi informasi, sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya terhadap informasi hiburan, yang dapat membentuk kecerdasan, kemandirian, dan jaringan sosial.

2

Wawancara pribadi dengan Angel Budiman, Jakarta, 16 April 2010. 3

(38)

c. Bersama Akademia menjadi kontrol terciptanya “good governance”. Ikut serta mendorong terciptanya demokratisai, supremasi hukum, perlindungan hak, dan ikut serta membangun Jakarta hijau dan bebas banjir

C. Program –Program Radio MS Tri

Penyelenggara siaran harus memperhatikan keberlangsungan siaran yang dalam hal ini bagaimana menjaga stabilisasi siaran dengan kemampuan mempertahankan jumlah pendengar terhadap suatu program tertentu. Berikut ini adalah program-program yang terdapat dalam radio 104.2 MS Tri FM.

Tabel 3. 1 Program MS Tri FM4

Waktu Materi Acara Keterangan

Setiap Hari 05.00-06.00

Music Mix Acara musik yang

menyapa Akademia saat bangun tidur

Senin – Jumat 06.00-10.00

Spirit In The Morning Membicarakan topik-topik up to date yang enak dicerna

Setiap Hari 10.00-14.00 Senin – Jumat

Halo Apa Kabar

Halo Apa Kabar

Sebuah program request dan saling menyapa antar Akademia, membangun

4

(39)

19.00-21.00 Minggu 14.00-19.00

komunitas jaringan sosial, dan bebas menikmati lagu pilihan masing-masing. Dari sini akan dapat ditentukan top request song pada Halo

Apa Kabar minggu Senin – Jumat

14.00-16.00

Easy Listening Bersama desy Tanoyo

Senin – Jumat 16.00-17.00

Konsultasi Otomotif Akademia bisa berkonsultasi langsung dengan insinyur yoska dari Universitas Politeknik di Trisakti Seputar Otomotif

Senin – Jumat 17.00-19.00

Selamat Sore Selamat Sore adalah sebuah acara santai pada sore hari, disaat banyak Akademia bergegas menyelesaikan

pekerjaannya, bergegas pulang atau memang sedang bersantai

(40)

21.00-22.00 penyembuhan tenaga prana

KPTP memberikan solusi pengobatan Alternatif. Harus diakui pengobatan alternatif, dewasa ini semakin dikenal dan masyarakat luas. Transfer energi positif prana menjadi hal biasa yang dilakukan bahkan via on air. Acara ini didukung oleh tenaga–tenaga penyembuhan prana ternama yang sudah banyak memberikan alternatif kepada masyarakat.

Senin – Jumat 22.00-01.00

(41)

mengoyak-ngoyak, feeling Anda

Sabtu 14.00-16.00

Indonesian Hot 20 Lagu-lagu teranyar Indonesia pilihan Akademia. Lagu-lagu berkualitas, cerdas, karya musik Anak bangsa terbaik

Sabtu 16.00-19.00

Weekend Craze Weekend Craze

membantu anda

(42)

club, exciting parks. And all those crazy ideas for weekend.

Sabtu 19.00-22.00

Saturday Night Saturday Night berama Daniel Sipayung.

Sabtu 22.00-01.00

Rock Night Rock Night adalah

ekspresi melalui musik Rok dari berbagai aliran. Bukan hanya menikmati

lagunya tetapi

menyajikan informasi tentang musik tersebut. Minggu

06.00-10.00

(43)

ketawa! Disini juga komunitas Akademia melayani Akademia dalam memberikan informasi lalu lintas pada pagi hari.

Minggu 19.00-01.00

(44)
[image:44.612.114.509.128.504.2]

Tabel 3.2

Program khusus radio 104.2 MS Tri FM5

Waktu Materi Acara Keterangan

Senin 22.00-01.00

Guys Talk Membedah semua

pembicaraan-pembicaraan kaum pria tanpa embel-embel tabu.

Selasa 19.00-20.00

Campuz to Campuz Membawa anda mengintip aktivitas kampus-kampus di Indonesia.

Jumat 17.00-18.00

Konsultasi Hukum Sidik Latuconsina, SH, akan mengupas kasus-kasus Hukum yang Anda hadapi.

D. Struktur Organisasi Radio MS. Tri

Sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik apabila memiliki organisasi yang baik sehingga setiap orang telah mengetahui fungsi dan kedudukannya masing-masing dalam perusahaan tersebut. Para pengelola program teknik dan administrasi/ ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja di atas landasan saling pengertian, menghargai dan

5

(45)

mengingatkan untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar.6

Berikut ini dijelaskan tentang struktur organisasi di Radio MS Tri FM.7

1. Direktur : Cahaya Dwi Rembulan Sinaga, SH.MH

2. Finance and Administrationn : Ita Novfrista, SE 3. Manager

Production & Music : Acha & Hardy  Program Koordinator : Lisa Mandela

 Mixman Koordinator : Bona Ventura Aditya 4. Marketing Communication : Angel Budiman E. Siaran Spirit in the Morning

Lahirnya siaran Spirit in the Morning dilatar belakangi oleh keinginan MS Tri untuk memenuhi kebutuhan pendengar di pagi hari. Melalui riset yang dilakukan Tim MS Tri tingkat kesibukan pendengar di pagi hari sangat tinggi. Maka dari itu dibentuklah sebuah program acara yang tidak monoton agar pendengar tidak jenuh. Akhirnya terbentuklah program Spirit in the Morning yang mengudara lima hari sepekan dari Senin sampai dengan Jumat yang berdurasi empat jam. Siaran dimulai dari jam enam sampai jam sepuluh pagi.

Spirit in the Morning adalah sebuah program berita yang dikemas

secara santai dengan style anak muda sesuai segmentasinya dari usia 18

6

Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Presindo, 2006), h. 11-12.

7

(46)

sampai 40 tahun. Disebut program berita karena dalam program Spirit in the Morning ada pakarnya langsung yang berbicara mengenai permasalahan yang sedang dibahas. Narasumber yang berbicarapun dari berbagai bidang yang berbeda sehingga pendengar bisa dengan kritis menilai permasalahan atau berita dari berbagai sudut pandang. Audience (pendengar) dapat menyampaikan tanggapan atau opininya secara langsung melalui telepon. Jadi berita yang dihasilkanpun sangat akurat sekaligus mencerdaskan para pendengar MS Tri seperti dalam Brand Loyalty radio ini yaitu proses pencerdasan.

Format siaran Spirit in the Morning berbentuk variety, didalamnya terdapat berbagai jenis diantaranya adalah informasi jalan, informasi aktual pada pagi hari, musik yang menarik, wawancara, dan bahasan topik yang terbagi menjadi empat segmen :8

1. Pukul 06.00 – 07.00 : Request lagu dan kirim salam

2. Pukul 07.00 – 08.00 : Topik-topik ringan seputar kegiatan sehari- 3. Pukul 08.00 – 09.00 : Topik-topik seputar ekonomi, sosial,

politik, budaya

4. Pukul 09.00 – 10.00 : Informasi-informasi yang aktual disekitar kita Seperti informasi seputar global warming

Sumber utama Spirit in the Morning diperoleh dari TV, koran, dan internet serta observasi kejadian di lingkungan sekitar. Kemudian mencari atau menghubungi pakarnya atau narasumbernya dari beberapa bidang

8

(47)

yang sesuai dengan pemberitaan untuk memberikan penjelasan atau konfirmasi kepada masyarakat secara langsung. Inilah yang seharusnya dilakukan sebuah stasiun radio dalam mencari berita.9

Kelebihan Spirit in the Morning adalah sebuah program yang menggabungkan antara berita dan informasi ringan yang disajikan secara santai namun bermutu yang dikhususkan untuk anak muda yang cerdas sesuai dengan segmentasinya yaitu orang-orang cerdas dan berpikir kritis. Kelemahannya terletak pada audiencenya karena jarang anak muda yang mau mendengarkan dan berpartisipasi dalam hal-hal seperti ini, hal-hal berita serius seperti politik, sosial, ekonomi, budaya. Maka dari itu Tim Spirit in the Morning hanya akan memilih akademia yang berpikir kritis dan aktif.10

Sementara itu untuk menghasilkan sebuah program dibutuhkan organisasi pelaksana program tersebut. Berikut ini organisasi pelaksana program Spirit in the Morning.

9

Imelda Reynolds,Pedoman Jurnalisrik Radio,(Jakarta: Internews Indonesia, 2000), h. 115.

10

(48)
[image:48.612.115.505.126.661.2]

Tabel 3.3

Organisasi Pelaksana Siaran Spirit in the Morning11

No. Jabatan Nama Tugas

1. Produser Lisa Mandela  Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi siaran Spirit in the Morning.  Membuat desain

produksi.

 Menentukan satuan kerja produksi.

 Menyusun anggaran biaya produksi.

 Melakukan koordinasi dan publikasi.

 Memimpin rangkaian produksi.

 Melakukan evaluasi. 2. Penyiar Angel Budiman &

Daniel Sipayung

 Mengantar rekaman lagu/musik dan program  Membacakan iklan-iklan

11

(49)

(live Commercials), layanan publik dan identifikasi stasiun.  Menyampaikan

laporan/informasi waktu, cuaca dan lalu lintas.

 Menjalankan peralatan Control Room

 Memandu dan

mengendalikan jalannya acara.

3. Mixman Angga & Nando  Mengatur, mengolah,

merekam dan

(50)

41

A. Proses Produksi Siaran Spirit in the Morning

Dalam Standart Operasional Procedur (SOP), tahapan –tahapan produksi terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Praproduksi (ide, perencanaan dan persiapan) 2. Produksi (Perealisasian ide atau tahap pelaksanaan) 3. Pascaproduksi (penyelesaian dan evaluasi)

Seperti penjelasan di atas, maka program Spirit in the Morning melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Praproduksi Siaran Spirit In The Morning

Tahap Praproduksi merupakan tahap penting dari sebuah produksi. Pada tahap inilah segala perencanaan dan persiapan produksi di mulai. Tahap ini amat mempengaruhi tahap produksi selanjutnya. Semakin baik sebuah produksi maka semakin baik pula tahap produksinya.

Ketika acara sudah dipastikan kapan, dari sinilah produser acara menyusun jadwal produksi mulai dari persiapan produksi, pelaksanaan produksi, hingga pada penyelesaian produksi.

Produser akan memprediksi biaya produksinya termasuk penyewaan alat, biaya perjalanan dalam mencari atau menghubungi narasumber, sampai pada biaya terkecil yang dikeluarkan. Di sini kerja produser dibantu seorang asisten yang disebut unit manager.

(51)

melakukan rapat sekali dalam sepekan setiap hari Sabtu untuk membahas secara umum topik-topik apa saja yang akan di bahas dan informasi apa saja yang ingin disampaikan selama lima hari dalam sepekan yang dilakukan Tim Spirit in the Morning yang terdiri dari Produser, seorang Programme Director dua orang penyiar dan seorang pemutar lagu atau Mixman.

Pada rapat itu baik Produser, Program director, dan penyiar yaitu Daniel Sipayung dan Angel Budiman masing-masing memberikan ide dan masukan topik apa yang layak untuk dibicarakan dalam Spirit in The Morning. Produserlah yang menjadi pemimpin rapat, Setiap usulan yang masuk akan dibahas bersama dalam rapat namun keputusan topik apa yang akan disiarkan mutlak ada ditangan produser. Namun topik yang sudah dirapatkan tidak bersifat baku, sewaktu-waktu dapat berubah khususnya pada segmen tiga dan empat yang berkaitan dengan sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Setiap topik dan informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar yaitu aktual, akurat, faktual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas-jernih, jujur-adil, berimbang, relevan, bermanfaat, etis.1 Selanjutnya membuat rundown atau skrip siaran secara sederhana yang di dalamnya terdapat empat topik yang dibagi menjadi empat

1

(52)

segmen, hal apa saja yang akan dibicarakan saat on air, informasi apa saja yang akan disampaikan kepada pendengar.

Adapun sumbernya berasal dari observasi tim Spirit in the Morning terhadap lingkungan yang terjadi di sekitarnya, ini berkaitan dengan topik-topik ringan seperti kebiasaan akademia saat bangun tidur, olahraga pagi, dan hal-hal ringan lainnya. Ini ada di segmen dua yaitu pada jam tujuh sampai jam delapan pagi. Sementara topik untuk segmen tiga dan empat sumbernya diambil melalui media masa baik cetak maupun elektronik, seperti koran dan majalah. Adapun dari internet berasal dari detik.com, vivanews.com, dan situs-situs lainnya yang telah teruji beritanya secara akurat. Beritanya seputar politik, sosial, ekonomi dan budaya yang sedang aktual. Pendengar juga dilibatkan untuk menjadi narasumber melalui telepon dengan memberikan informasi jalan atau lalu lintas seperti kemacetan yang terjadi di Bundaran HI atau Jalan Jendral Sudirman lancar dan informasi cuaca seperti hujan deras meliputi kawasan Jabodetabek, atau daerah parung sedang berawan.

(53)

segala yang telah telah direncanakan dalam rapat mingguan tadi baik secara tertulis maupun tidak agar perencanaan lebih matang. Semua tahapan tadi harus melalui persetujuan Produser secara tertulis maupun lisan karena tugas produser adalah mengambil semua keputusan penting yang berhubungan dengan kegiatan produksi. Hasil rapat mingguan tadi yang kemudian menjadi acuan untuk membuat rundown.

Tabel 4.1

Contoh Rundown Spirit in the Morning2

Kegiatan Keterangan

Sigtune (musik pembuka)

Opening Salam pembuka dari presenter (sigtune under), menjelaskan sepintas program spirit in the morning.

Informasi Menyampaikan informasi yang

berhubungan dengan sponsor (kartu perdana IM3

Pemutaran Lagu

Topik ke 1 Olahraga Pagi Menjelaskan tentang topik dan mengundang pendengar melalui SMS ataupun telepon

2

[image:53.612.116.509.183.671.2]
(54)

Pemutaran Lagu

Membicarakan tentang topik dan mengajukan pertanyaan serta mengajak akademia untuk request lagu

Penyiar memaparkan topik dengan mengajukan sejumlah pertanyaan dan membuka line telephone

Pemutaran Lagu

Menbaca SMS dan

menyampaikan berita yang aktual

Berita seputar Hari Kebangkitan Nasional

Iklan

Pemutaran Lagu

Penjelasan Narasumber Informasi dari narasumber mengenai pentingnya olahraga pagi bagi kesehatan

Topik ke 2 Hari Kebangkitan Nasional ke 102

Penyiar memaparkan topik dengan mengajukan sejumlah pertanyaan dan membuka line telephone

Menerima Telepon Penyiar memberikan kesempatan

kepada penelepon untuk

(55)

yang dibahas

Narasumber Andi Malarangeng

Memberikan informasi kegiatan pemerintah seputar Hari Kebangkitan Nasional

Narasumber Pengamat Sosial Irfan Gani

Memberikan informasi seputar Hari Kebangkitan Nasional dilihat dari sudut pandang sosial

Lima belas menit sebelum on air seluruh tim Spirit in the Morning berkumpul hanya untuk memastikan bahwa proses produksi benar- benar telah siap untuk dilaksanakan.

2. Produksi Siaran Spirit in the Morning

Memproduksi sebuah acara harus dipersiapkan secara matang. Bila ada kesalahan sedikit saja baik teknis maupun non teknis dapat menghasilkan produk siaran yang kurang baik sehingga dapat mengurangi kualitas siaran dan hasilnya tidak maksimal. Pada tahap ini segala ide yang telah dituangkan ke dalam kertas maupun pikiran pada tahap praproduksi diubah menjadi bentuk konkret.

(56)

diinginkan, berkirim salam ataupun bagi Akademia sebutan untuk pendengar Radio MS Tri yang ingin memberikan informasi jalan dan lalu lintas di pagi hari, seperti arah puncak macet total serta informasi cuaca seperti pagi ini hujan deras meliputi wilayah Jabodetabek. Informasi ini disampaikan langsung oleh Akademia melalui SMS yang selanjutnya akan dibacakan penyiar untuk diinformasikan kepada seluruh Akademia yang mendengarkan. Pada saat Produksi, Produser Lisa Mandela menjadi Pengarah Acara atau (Programme Director), merangkap menjadi Call Taker yang bertugas mengangkat dan menyeleksi telepon yang masuk.

Pada segmen kedua, yaitu jam tujuh sampai jam delapan, topik – topik ringan. Presenter Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan topik. Misalnya topiknya Olahraga pagi, penyiar memberitahukan kepada Akademia topik hari ini adalah olahraga pagi, selanjutnya penyiar mangajukan pertanyaan kepada Akademia hal-hal yang terkait dengan topik itu seperti olahraga ringan apa yang dilakukan akademia dipagi hari? Atau seberapa pentingkah olahraga di pagi hari? Akademia dapat memberikan jawaban ataupun komentar melalui telepon atau SMS. Kemudian setelah mendengarkan tanggapan academia pihak MS Tri dalam hal ini Call Taker akan menghubungi narasumber seperti pakar kesehatan yang selanjutkan disambungkan ke penyiar untuk memberti penjelasan mengenai pentingnya olahraga di pagi hari. Sementara request lagu berjalan bersamaan.

(57)

media cetak dan elektronik dari bidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan budaya. Penyiar membuka segmen ini di awali dengan membaca sebuah headline salah satu surat kabar misalnya beritanya adalah mengenai kegiatan pemerintah dalam memperingati Hari kebangkitan Nasional ke 102 kemudian sesama penyiar saling mengomentari pemberitaan dalam headline tersebut dan mengundang Akademia untuk berkomentar menurut pandangan masing-masing melalui telepon maupun SMS, tugas Call Taker pada segmen ini adalah menyeleksi penelepon yang masuk. Penelepon yang komentarnya berkualitas akan disambungkan ke penyiar untuk diudarakan agar didengar Akademia diseluruh Indonesia. Narasumber yang berkompeten pun dihubungi Call Taker untuk memberikan komentar, informasi atau memberikan konfirmasi dari pemberitaan yang ada. Narasumber yang dihubungi adalah Mentri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng untuk memberikan informasi kegiatan pemerintah seputar Hari Kebangkitan Nasional dan Pengamat Sosial Irfan Gani yang memberiakan informasi seputar Hari Kebangkitan Nasional dilihat dari sudut pandang social. Narasumber lebih dari satu ini ditujukan untuk menghasilkan berita yang berimbang dan akurat yang dapat dipandang dari berbagai sisi. Setelah mendapat informasi dari narasumber, maka topik ini ditutup untuk beralih ke segmen berikutnya.

(58)

potongn artikel atau berita baik dari media cetak maupun elektronik dengan menyebutkan sumber yang terkait misalnya artikel yang diambil dari Media Indonesia. Selanjutnya melakukan hal yang sama seperti pada segmen kedua dan ketiga.

Lisa Mandela selaku pengarah acara atau programme director bertugas memantau jalannya acara selama on air produser juga selalu melakukan instruksi-instruksi pada penyiar agar tidak ada kesalahan saat penyiaran dan mengingatkan pada penyiar mengenai durasi dan pergantian segmen kepada penyiar melalui Head Phone atau tulisan di secarik kertas. Namun yang sering terjadi adalah melalui secarik kertas.3

Biaya produksi merupakan hal yang penting di sini produser memikirkan sejauh mana biaya produksi itu memperoleh dukungan finansial dari pusat produksi dalam hal ini stasiun radio 104.2 MS Tri FM. Dalam managemen produksi, biaya-biaya yang dikeluarkan saat mempersiapkan produksi di sebut biaya above- the-line, sedangkan biaya yang dikeluarkan saat pelaksanaan produksi sampai dengan pascaproduksi di sebut below- the-line.4

Sementara itu sarana-sarana atau media yang digunakan saat produksi adalah run down yang merupakan panduan penyiar saat on air, komputer, tape recorder, peralatan tulis, serta peralatan yang ada di studio seperti mixer terdiri dari 90 trak atau di sebut BE Air Track 90. Banyaknya trak memungkinkan banyaknya suara yang bisa digabung bersamaan.

3

Wawancara pribadi dengan Angel Budiman, Jakarta, 16 April 2010. 4

(59)

Selanjutnya adalah mikrofon merupakan alat untuk mengubah gelombang bunyi atau suara menjadi gelombang listrik, kemudian menyiarkannya melalui pengeras suara (speaker) atau alat perekam. Peralatan di studio lainnya adalah headphone merupakan alat dengar yang berfungsi sebagai guide bagi penyiar untuk memperoleh instruksi pengarah acara atau programme director. Headphone juga berfungsi untuk memonitor kekutan volume suara penyiar Semua peralatan tadi dioperasikan selama berjalannya proses produksi selama empat jam dari pukul enam pagi hingga pukul sepuluh pagi.

Saat produksi, produser juga merangkap call taker karena produserlah yang memahami betul tentang masalah yang dibahas, sehingga dengan mudah menyeleksi telepon yang masuk saat interaktif.5 Ia dibantu oleh alat komputer, yang pada layar komputer akan tercatat telepon masuk. Karena banyaknya telepon dan SMS

Gambar

Tabel 3.1   Program-Program Siaran Spirit in the Morning…….........................29
GAMBARAN UMUM RADIO 104.2 MS TRI FM DAN SIARAN SPIRIT IN
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+4

Referensi

Dokumen terkait