• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO 104.2 MS TRI FM DAN SIARAN

B. Analisa Data

Adapun hasil analisis SWOT dari Produksi Siaran Spirit in the Morning adalah sebagai berikut:

KEKUATAN (STENGTH) I. Faktor Internal

1. Topik yang disajikan. Topik-topik yang dibahas dalam Spirit in the Morning merupakan topik-topik yang menarik dan aktual yang menjadi isu utama di masyarakat.yang telah diriset terlebih dahulu oleh tim Spirit in the Morning. Topik yang menarik inilah yang kemudian menarik masyarakat atau audience untuk ikut serta berpartisipasi secara aktif melalui telepon ataupun SMS.

2. Kinerja tim Spirit in the Morning. Kinerja tim merupakan kekuatan utama dalam produksi ini. Contohnya dalam mencari narasumber seorang penyiar harus betul-betul mencari narasumber yang berkompeten Jika secara tiba-tiba narasumber berhalangan, penyiar harus dengan segera mencari penggantinya agar tidak menggangu jalannya produksi.

3. Penyiar. Penyiar merupakan kekuatan dalam siaran ini karena yang dapat menghidupkan acara merupakan tugas dari seorang penyiar. menguasai masalah, artikulatif, analistis dan mengetahui secara tepat aspek kontroversial pada persolan yang dibahas,mampu menguasai jalannya diskusi agar tidak keluar dari topik.

4. Berita dan informasi yang disampaikan merupakan hal penting karena inti dari Siaran Spirit in the Morning ini adalah berita dan informasi

yang aktual yang menjadi Headline di media-media cetak maupun elektronik.

5. Media atau sarana produksi. Media atau sarana produksi amat menunjang produksi. Studio yang besar dengan peralatan digital yang berteknologi tinggi menjadi kekutan dalam produksi Spirit in the Morning karena dengan high tecnology hasil siarannya pun akan bagus. Narasumber yang dihadirkan dalam Spirit in the Morning adalah mereka yang berkompeten dan para pakar dibidangnya., sehingga akan menghasilkan berita yang berimbang dan akurat.

6. Jangkauan siaran yang luas yang meliputi Jabodetabek. II. Faktor Eksternal

1.Citra positif Radio MS Tri di masyarakat. Radio MS Tri memiliki citra positif di masyarakat karena berlatar belakang pendidikan akademis Universitas Trisakti. Citra positif inilah yang menjadi kekuatan bagi Siaran Spirit in the Morning sehingga dengan mudah dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Mereka menganggap bahwa acara-acara yang diproduksi oleh Radio MS Tri merupakan acara-acara yang mendidik yang menambah pengetahuan dan wawasan yang mereka butuhkan.

KELEMAHAN (WEAKNESS)

I. Faktor Internal

1. Manajemen produksinya perlu disempurnakan, seperti pembuatan rundown harus memiliki bentuk yang baku sehingga perencanaan kegiatan dalam praproduksi menjadi maksimal.

2. Struktur organisasi yang belum efektif. Radio MS Tri merupakan radio komersil yang cukup besar hal ini dapat dilihat dari jangkauannya yang meluputi jabodetabek dan studionya merupakan studio terbesar di Indonesia. Maka dari itu sudah selayaknya struktur organisasinya mengikuti struktur organisasi stasiun-stasiun radio besar, namun struktur organisasi yang dipakai saat ini masih struktur organisasi kecil sehingga dapat dikatakan belum efektif. Khususnya dalam acara Spirit in the Morning dan masih banyak pula yang merangkap dua jabatan sekaligus seperti Produser merangkap sebagai program director dan call taker. II. Faktor Eksternal

1. MS Tri khususnya Siaran Spirit in the Morning hanya bisa didengar oleh masyarakat menengah ke atas khususnya mereka yang strata pendidikannya tinggi, karena mereka yang strata pendidikannya rendah akan bosan dan jenuh mendengar siaran ini karena pengaruh tingkat pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki.

PELUANG (OPPORTUNITY)

I. Faktor Internal

1. Radio MS Tri FM di bawah institusi Universitas Trisakti

2. Tersedianaya Sumber Daya Manusia yang berasal dari Universitas Trisakti.

II. Faktor Eksternal

1. Ciri khas format siaran Spirit in the Morning menjadikannya sebagai program berita alternatif bagi masyarakat. Belum adanya format

siaran seperti Spirit in the Morning di stasiun radio lain, baik negeri maupun swasta, komersil maupun non komersil, memudahkan Siaran Spirit in the Morning diterima dengan mudah oleh khalayak dan menjadikannya sebagai program berita alternatif yang menarik untuk didengar karena tidak hanya menyajikan berita namun juga hiburan. 2. Segmentasi dari pendengar MS Tri yaitu anak muda yang dinamis

dengan pola pikir yang produktif dan berlatar belakang akademis. Segmentasi dari pendengar MS Tri merupaka peluang untuk siaran Spirit in the Morning terus mengudara. Audience yang berkisar usia 18-40 tahun merupakan pendengar yeng masih berpikir produktif, dilatar belakangi pendidikan akademik akan mempengaruhi pola pikirnya, sehingga Akademia sebutan untuk pendengar MS Tri akan berpikir kritis terhadap suatu pemberitaan dan selalu dinamis mengikuti perkembangan jaman. Aspek ini pula yang akan mempengaruhi radio 104.2 MS Tri FM dan program-programnya untuk terus berinovasi sesuai perkembangan zaman.

ANCAMAN (THREAT)

I. Faktor Internal

1. Ketatnya persaingan kerja karena banyaknya Sumber Daya Manusia yang tersedia, Sehingga mereka yang tidak profesional secara otomatis akan tersingkir dan digantikan oleh tenaga profesional yang baru.

II. Faktor Eksternal

1. Bermunculannya radio-radio baru tiap tahunnya dengan berbagai format acara yang menarik. Munculnya stasiun-stasiun radio setiap tahunnya, menambah ketatnya persaingan antar pengelola stasiun radio, yang memunculkan program-program baru dengan format- format menarik yang akan berdampak secara tidak langsung terhadap Siaran Spirit in the Morning karena beragamnya pilihan yang disuguhkan ke khalayak.

2. Sedikitnya audience yang mau berpikir kritis terhadap permasalahn yang terjadi disekitarnya. sedikitnuya audien yang bisa diajak berpikir kritis dan serius terhadap permasalan yang ada di sekitarnya, menjadi ancaman bagi Spirit in the Morning. Kebanyakan mereka menggunakan radio hanya untuk memenuhi kebutuhan hiburan semata.

Tabel 4.2

Produksi Siaran

Spirit in the Morning

PELUANG

ANCAMAN

I. Faktor Internal

3.

Radio MS Tri FM di bawah institusi Universitas Trisakti

4.

Tersedianaya Sumber Daya Manusia yang berasal dari

Universitas Trisakti.

II. Faktor Eksternal

3.

Ciri khas format siaran

Spirit in the Morning

menjadikannya sebagai program berita alternatif bagi

masyarakat. Belum adanya format siaran seperti Spirit in

the Morning di stasiun radio lain, baik negeri maupun

swasta, komersil maupun non komersil, memudahkan

Siaran Spirit in the Morning diterima dengan mudah

oleh khalayak dan menjadikannya sebagai program berita

alternatif yang menarik untuk didengar karena tidak

hanya menyajikan berita namun juga hiburan.

4.

Segmentasi dari pendengar MS Tri yaitu anak muda yang

dinamis dengan pola pikir yang produktif dan berlatar

belakang akademis. Segmentasi dari pendengar MS Tri

merupaka peluang untuk siaran Spirit in the Morning

terus mengudara. Audience yang berkisar usia 18-40

tahun merupakan pendengar yeng masih berpikir

produktif, dilatar belakangi pendidikan akademik akan

mempengaruhi pola pikirnya, sehingga Akademia

sebutan untuk pendengar MS Tri akan berpikir kritis

terhadap suatu pemberitaan dan selalu dinamis mengikuti

perkembangan jaman. Aspek ini pula yang akan

mempengaruhi radio 104.2 MS Tri FM dan program-

programnya untuk terus berinovasi sesuai perkembangan

zaman.

I. Faktor Internal

2.

Ketatnya persaingan kerja karena banyaknya Sumber

Daya Manusia yang tersedia, Sehingga mereka yang

tidak profesional secara otomatis akan tersingkir dan

digantikan oleh tenaga profesional yang baru.

II. Faktor Eksternal

3.

Bermunculannya radio-radio baru tiap tahunnya dengan

berbagai format acara yang menarik. Munculnya

stasiun-stasiun radio setiap tahunnya, menambah

ketatnya persaingan antar pengelola stasiun radio, yang

memunculkan program-program baru dengan format-

format menarik yang akan berdampak secara tidak

langsung terhadap Siaran Spirit in the Morning karena

beragamnya pilihan yang disuguhkan ke khalayak.

4.

Sedikitnya audience yang mau berpikir kritis terhadap

permasalahn yang terjadi disekitarnya. sedikitnuya

audien yang bisa diajak berpikir kritis dan serius

terhadap permasalan yang ada di sekitarnya, menjadi

ancaman bagi

Spirit in the Morning. Kebanyakan

mereka menggunakan radio hanya untuk memenuhi

kebutuhan hiburan semata.

KEKUATAN

KELEMAHAN

III.

Faktor Internal

7.

Topik yang disajikan. Topik-topik yang dibahas dalam

Spirit in the Morning merupakan topik-topik yang menarik

dan aktual yang menjadi isu utama di masyarakat.yang telah

diriset terlebih dahulu oleh tim Spirit in the Morning. Topik

yang menarik inilah yang kemudian menarik masyarakat

atau audience untuk ikut serta berpartisipasi secara aktif

melalui telepon ataupun SMS.

8.

Kinerja tim Spirit in the Morning. Kinerja tim merupakan

kekuatan utama dalam produksi ini. Contohnya dalam

mencari narasumber seorang penyiar harus betul-betul

mencari narasumber yang berkompeten Jika secara tiba-tiba

narasumber berhalangan, penyiar harus dengan segera

mencari penggantinya agar tidak menggangu jalannya

produksi.

9.

Penyiar. Penyiar merupakan kekuatan dalam siaran ini

karena yang dapat menghidupkan acara merupakan tugas dari

seorang penyiar. menguasai masalah, artikulatif, analistis

dan mengetahui secara tepat aspek kontroversial pada

persolan yang dibahas,mampu menguasai jalannya diskusi

agar tidak keluar dari topik.

10. Berita dan informasi yang disampaikan merupakan hal

penting karena inti dari Siaran Spirit in the Morning ini

adalah berita dan informasi yang aktual yang menjadi

Headline di media-media cetak maupun elektronik.

11.Media atau sarana produksi. Media atau sarana produksi

amat menunjang produksi. Studio yang besar dengan

peralatan digital yang berteknologi tinggi menjadi kekutan

dalam produksi Spirit in the Morning karena dengan high

tecnology hasil siarannya pun akan bagus. Narasumber yang

III.

Faktor Internal

3. Manajemen produksinya perlu disempurnakan, seperti

pembuatan rundown harus memiliki bentuk yang baku

sehingga perencanaan kegiatan dalam praproduksi menjadi

maksimal.

4. Struktur organisasi yang belum efektif. Radio MS Tri

merupakan radio komersil yang cukup besar hal ini dapat

dilihat dari jangkauannya yang meluputi jabodetabek dan

studionya merupakan studio terbesar di Indonesia. Maka

dari itu sudah selayaknya struktur organisasinya mengikuti

struktur organisasi stasiun-stasiun radio besar, namun

struktur organisasi yang dipakai saat ini masih struktur

organisasi kecil sehingga dapat dikatakan belum efektif.

Khususnya dalam acara Spirit in the Morning dan masih

banyak pula yang merangkap dua jabatan sekaligus seperti

Produser merangkap sebagai program director dan call

taker.

IV.

Faktor Eksternal

1. MS Tri khususnya Siaran Spirit in the Morning hanya bisa

didengar oleh masyarakat menengah ke atas khususnya

mereka yang strata pendidikannya tinggi, karena mereka

yang strata pendidikannya rendah akan bosan dan jenuh

mendengar siaran ini karena pengaruh tingkat pendidikan

dan pengetahuan yang mereka miliki.

dihadirkan dalam Spirit in the Morning adalah mereka yang

berkompeten dan para pakar dibidangnya., sehingga akan

menghasilkan berita yang berimbang dan akurat.

12.Jangkauan siaran yang luas yang meliputi Jabodetabek.

IV.

Faktor Eksternal

2.Citra positif Radio MS Tri di masyarakat. Radio MS Tri

memiliki citra positif di masyarakat karena berlatar belakang

pendidikan akademis Universitas Trisakti. Citra positif inilah

yang menjadi kekuatan bagi Siaran Spirit in the Morning

sehingga dengan mudah dapat diterima oleh seluruh lapisan

masyarakat. Mereka menganggap bahwa acara-acara yang

diproduksi oleh Radio MS Tri merupakan acara-acara yang

mendidik yang menambah pengetahuan dan wawasan yang

mereka butuhkan.

Dari hasil analisis SWOT di atas ditemukan beberapa masalah dalam proses produksi Siaran Spirit in the Morning di radio

104.2 MS Tri FM, diantaranya seperti yang terdapat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

No.

Masalah

No.

Solusi

1. Manajemen produksi perlu disempurnakan seperti

pembuatan rundown tidak dengan tulisan tangan namun

harus memiliki bentuk yang baku sehingga perencanaan

dalam pra produksi menjadi maksimal.

1. Perlunya perbaikan manajemen, seperti pembuatan

rundown dibakukan tidak hanya dengan tulisan tangan

tetapi ada format

rundown yang jelas dan terperinci

mengenai waktu disetiap segmennya sebingga presenter

atau penyiar tidak terlalu bergantung kepada instruksi

Programme Director atau produser. Selanjutnya rundown

yang telah baku didokumentasikan sehingga konsep

acaranya lebih jelas sekaligus sebagai acuan untuk

pembuatan rundown selanjutnya.

2. Struktur organisasi yang belum efektif karena masih

menggunakan struktur organisasi penyiaran kecil

sedangkan radio MS Tri merupakan radio komersil yang

cukup besar. Dalam siaran Spirit in the Morning masih

ada yang merangkap dua jabatan sekaligus.

2. Membuat struktur organisasi penyiaran besar yang lebih

lengkap sekaligus menambah Sumber Daya Manusianya

agar tidak ada lagi yang merangkap didua bagian, sehingga

dalam bekerja akan lebih fokus dan lebih maksimal guna

menghasilkan produksi yang maksimal pula.

3. Bermunculannya radio-radio baru tiap tahunnya dengan

berbagai format acara yang menarik, sehingga menambah

ketatnya persaingan antar pengelola stasiun radio, yang

memunculkan program-program baru dengan format yang

menarik yang berdampak secara tidak langsung terhadap

Siaran Spirit in the Morning karena beragamnya pilihan

yang disuguhkan ke khalayak.

3. Radio MS Tri dalam Siaran

Spirit in the Morning

khususnya harus selalu konsisten dengan selalu berada

dijalurnya sesuai dengan format khasnya saat ini yang

berbentuk variety yang menggabungkan antara berita dan

hiburan.

4. Sedikitnya audien yang mau berpikir kritis terhadap

permasalahan yang terjadi disekitarnya. Kebanyakan

4. Selalu melakukan inovasi-inovasi seperti pemilihan lagu

mereka menggunakan radio hanya untuk kebutuhan

hiburan semata.

gaya yang digunakan penyiar harus sesuai gaya anak muda

agar selalu menarik untuk didengar dan tidak tergerus oleh

format yang bermunculan di radio-radio baru dengan tetap

mempertahankan ciri khas formatnya, serta berusaha untuk

mendapatkan informasi secara ekslusif untuk memancing

lebih banyak lagi audien atau pendengar dari Siaran Spirit

in the Morning.

Comparative Advantage

63 A. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, serta berdasarkan observasi dan wawancara dengan penyiar Radio 104.2 MS Tri FM, guna mendapatkan jawaban atas rumusan masalah dalam skripsi ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Siaran Spirit in the Morning melalui tiga tahapan produksi yaitu Praproduksi, produksi dan pascaproduksi.

a. Proses praproduksi pada Siaran Spirit in the Morning diantaranya adalah mencari topik-topik yang ingin diangkat saat on air nanti dengan melakukan rapat sekali dalam sepekan setiap hari Sabtu untuk membahas secara umum topik-topik apa saja yang akan di bahas dan informasi apa saja yang ingin disampaikan selama lima hari dalam sepekan, yang terdiri dari produser, seorang programme director dua orang penyiar dan seorang pemutar lagu atau Mixman, serta membuat rundown sederhana, pemilihan lagu dan persiapan teknis di studio sebelum on air

b. Proses produksi Siaran Spirit in the Morning ini terdiri dari dua orang penyiar, Angel Budiman dan Daniel Sipayung, Lisa Mandela yang seorang produser sekaligus menjadi pengarah acara atau programme director bertugas memantau jalannya acara selama on

air produser juga selalu melakukan instruksi-instruksi pada penyiar agar tidak ada kesalahan saat penyiaran dan mengingatkan pada penyiar mengenai durasi dan pergantian segmen kepada penyiar. Saat produksi, produser juga merangkap call taker untuk menyeleksi penelepon yang masuk.

c. Pascaproduksi Siaran Spirit in the Morning adalah tahap evaluasi mengenai kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat produksi. 2. Kelebihan dan kekurangan sebuah produksi dipengaruhi oleh faktor

internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi siaran Spirit in the Morning adalah latar belakang yang dimiliki radio MS Tri yang membentuk citra positif di masyarakat, penyiar, topik yang dipilih, informasi atau berita yang disampakain, media atau sarana produksi, struktur organisasi dan kinerja tim produksi. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhinya adalah segmentasi pendengar, kekhasan format Spirit in the Morning yang tidak ada pada stasiun radio lain, narasumber, dan persaingan industri media radio.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan keterbatasan sumber penelitian, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Perlunya perbaikan manajemen, seperti pembuatan rundown dibakukan tidak hanya dengan tulisan tangan tetapi ada format rundown yang jelas dan terperinci mengenai waktu disetiap segmennya sebingga presenter atau penyiar tidak terlalu

bergantung kepada instruksi Programme Director atau produser. Selanjutnya rundown yang telah baku didokumentasikan sehingga konsep acaranya lebih jelas sekaligus sebagai acuan untuk pembuatan rundown selanjutnya.

2. Membuat struktur organisasi penyiaran besar yang lebih lengkap sekaligus menambah Sumber Daya Manusianya agar tidak ada lagi yang merangkap didua bagian, sehingga dalam bekerja akan lebih fokus dan lebih maksimal guna menghasilkan produksi yang maksimal pula.

3. Radio MS Tri dalam Siaran Spirit in the Morning khususnya harus selalu konsisten dengan selalu berada dijalurnya sesuai dengan format khasnya saat ini yang berbentuk variety yang menggabungkan antara berita dan hiburan.

4. Selalu melakukan inovasi-inovasi seperti pemilihan lagu harus selalu up date sesuai zamannya dan bahasa serta gaya yang digunakan penyiar harus sesuai gaya anak muda agar selalu menarik untuk didengar dan tidak tergerus oleh format yang bermunculan di radio-radio baru dengan tetap mempertahankan ciri khas formatnya, serta berusaha untuk mendapatkan informasi secara ekslusif untuk memancing lebih banyak lagi audien atau pendengar dari Siaran Spirit in the Morning.

66 1. Buku

Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989).

Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997).

Birowo, Antonius, Metode Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004).

Dominick, R joseph, The Dynamics of Mass Communication in the Digital Age, Seventh Edition, ( Boston: McGraw Hill, 2002).

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006).

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Media Group, 2007).

Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, (Yogyakarta: LkiS, 2006).

Nasuhi, Hamid dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta: CeQDA, 2007).

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet ke-23, 2007).

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008).

Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Ciputat: Ramdina Prakasa, 2005).

Olii, Helena, Berita dan Informasi Jurnalistik, (PT. Indeks: 2007).

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Pedoman Umum Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (Bandung: Yrama Widya, 2007).

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1985).

Reynolds, Imelda, Pedoman Jurnalistrik Radio, (Jakarta: Internews Indonesia, 2000).

Santana, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Buku Obor, 2005). Siagian, Sondang P., Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005).

Soenarto, RM, Programa Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran, (FFTV-IKJ Press: 2007).

Suhandang, Kustadi, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik (Nuansa: 2004).

Sumadiria, Haris AS, Bahasa Jurnalistik Panduan Penulis dan Jurnalis, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006).

Suprapto, Tommy, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006).

Sutrisno, Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset 1989). Syamsul M Romli, Asep, Broadcast Jurnalism, (Bandung: Nuansa, 2004). Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005).

Iriantana, Yosal, Media Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005). Yusanto, Ismail, M.K. Widjayakusuma, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003).

2. Sumber Lain

Aplikasi Teori Analisis SWOT dalam Organisasi. Diakses pada 24 Mei 2010 dari aizperjuangan.wordpress.com

http://www.mstrifm.com, diakses pada 16 April 2010. Radio, diakses pada 20 Januari 2010 dari id.wikipedia.org

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988).

Angel Budiman, Wawancara dengan Penyiar Spirit in the Morning. Jakarta. 2010. Wikipedia Bahasa Indonesia, “Analisis SWOT,” Diakses pada 8 Maret 2010 dari

Dokumen terkait