• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Aviari Batam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Aviari Batam"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN

DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA

PT. HERBALIFE CABANG AVIARI BATAM

TUGAS AKHIR

NIA NOVRIANA GINTING

092407065

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN

KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA PT. HERBALIFE CABANG

AVIARI BATAM

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : NIA NOVRIANA GINTING

Nomor Induk Mahasiswa : 092407065

Program Studi : D-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2012

Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing I

Prof. Dr. Tulus, M.Si

(3)

PERNYATAAN

ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN

DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA

PT. HERBALIFE CABANG AVIARI BATAM

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan

Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.

5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

6. Bapak saya tercinta N. Ginting dan Mama saya tersayang B. Surbakti, yang telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang dan cinta serta buat bibik-bibik dan bapak tengah yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat hingga saya bisa menyelesaikan perkuliahan saya dengan baik.

7. Teman-teman seangkatan Stat B 2009

(5)

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Medan, Juni 2012

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 4

1.3 Pembatasan Masalah 5

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 5

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 6

1.7 Metodologi Penelitian 6

1.7.1 Metode Pengumpulan Data 6

1.7.2 Metode Pengolahan Data 7

1.8 Sistematika Penulisan 8

Bab 2 Tinjauan Teoritis 10

2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 10

2.2 Strategi Pemasaran dalam Perusahaan 12

2.3 Keputusan Konsumen 14

2.4 Gambaran Umum Perusahaan 18

2.4.1 Sejarah Perusahaan 18

2.4.2 Logo Herbalife 20

2..4.3 Visi dan Misi Herbalife 20

2..4.4 Struktur Organisasi 21

2.4.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 22

2.4.6 Penjualan dan Rencana Pemasaran Herbalife 24

2.5 Analisis Regresi 30

2.5.1 Regresi Linear Sederhana 31

2.5.2 Regresi Linear Berganda 32

2.6 Kesalahan Standar Estimasi 33

2.7 Uji Keberartian Regresi 33

2.8 Uji Koefisien Determinasi 35

2.9 Koefisien Korelasi 36

2.10 Pengujian Koefisien Regresi Linear Ganda 38

(7)

Bab 3 Analisa Dan Evaluasi 41

3.1 Pengolahan Data 41

3.2 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda 45

3.3 Uji Regresi Linear Berganda 53

3.4Mencari Koefisien Korelasi Linier Ganda 58

3.5. Koefisen Korelasi 59

3.5.1. Perhitungan Korelasi antara Variabel Y dengan X i 59

3.5.2 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Bebas 60 3.5.3 Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda 61

Bab 4 Implementasi Sistem 65

4.1 Pengertian Implementasi Sistem 65

4.2 Pengenalan SPSS 65

4.2.1 Langkah – Langkah Pengolahan Data dengan SPSS 66

Bab 5 Penutup

5.1 Kesimpulan 84

5.2 Saran 85

Daftar Pustaka

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Instrumen Skala Likert 39

Tabel 3.1 Data Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Herbalife serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,

Diantaranyamengenai Produk, Harga, dan Promosi 43 Tabel 3.2 Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien

Regresi dan Perhitungan Uji Regresi 46

Tabel 3.3 Harga Penyimpangan 51

Tabel 3.4 Pengujian Tabel Regresi Linier Ganda 54

Tabel 4.1 Deskripsi Statistika 74

Tabel 4.2 Correlations 75

Tabel 4.3 Variables Entered/Removed 76

Tabel 4.5 Model Summary 76

Tabel 4.6 Anava 77

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Gambar Nutrition Shake Mix Herbalife 3

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap 15

Gambar 2.2 Logo Herbalife 20

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Herbalife Cabang Aviari Batam 22 Gambar 2.4 Pembentukan kedistributoran PT. Herbalife 24 Gambar 2.5 Pengakhiran kedistributoran PT. Herbalife 25 Gambar 2.6 Rangkaian Produk Pengelolahan Berat Badan 28 Gambar 2.7 Rangkaian Produk Penambah Stamina dan Energi 28

Gambar 2.8 Rangkaian Produk Pembersih Pencernaan 29

Gambar 2.9 Rangkaian Produk Penambah Stamina dan Energi 28 Gambar 2.10 Rangkaian Produk Perkembangan Otak dan Jantung 29 Gambar 2.11 Rangkaian Produk Perawatan Wajah, Rambut, dan Kulit 30

Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 16.0 67

Gambar 4.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS 16.0 68 Gambar 4.3 Tampilan Jendela Pengisian Variabel View 71

Gambar 4.4 Tampilan Jendela Pengisian Data View 72

Gambar 4.5 Kotak Dialog Linier Regression 73

Gambar 4.6 Kotak Dialog Linier Regression Statistic 73

Gambar 4.7 Kotak Dialog Linier Regression Plot 74

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia

terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang

bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang

ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu

pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi

persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan

dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan

mendistribusikan barang dengan efektif.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan

dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah

perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha, “Strategi adalah

serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan

harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha

kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.

Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan

pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton

pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan

(11)

dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli

aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari

menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.Marketing mix digunakan dalam

strategi pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau

bertindak membeli suatu product atau service, termasuk produk industri jasa (Yoeti,

2004:26).

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran,

yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan

penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen

pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan

kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel

dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam

pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan

dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan

pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi

kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel

marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara

efektif.Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix) biasanya dijadikan competitive

advantages atau keunggulan bersaing dengan produk sejenis perusahaan lain, yang

merupakan keunggulan dalam hal produk (product), harga (price), lokasi (place),

promosi (promotion). Hal-hal inilah yang perlu diperhatikan perusahaan agar dapat

memasuki persaingan di pasar yang semakin ketat. Konsep bauran pemasaran ini

biasanya digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan keputusan pembelian

(12)

sebesar apa pengaruh dari bauran pemasaran tersebut terhadap keputusan pembelian

produk yang diambil oleh konsumen. Keputusan pembelian adalah suatu reaksi yang

riil atas keberhasilan program pemasaran suatu produk (Kotler, 2009:184).

Menyadari akan pentingnya pelanggan dalam menentukan kesuksesan suatu

usaha maka PT. Herbalife Cabang Aviari Batam menggunakan bauran pemasaran

yang ada semaksimal mungkin dalam usaha untuk menciptakan keputusan pembelian

konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan khususnya produk

minuman nutrisi kesehatan tubuh yang menjadi produk utama dari perusahaan agar

usahanya tersebut dapat diterima dengan baik di pasar pencinta produk kesehatan di

Batam. Herbalife merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan sistem MLM

dengan menjual nutrisi produk sehat bagi tubuh yang dapat menurunkan berat badan,

menaikkan berat badan, mempertahankan berat badan, dan memperluas produknya di

bidang perawatan kulit wajah dan rambut. Herbalife telah berkembang dengan

pendapatan hampir $ 2,5 milyar hanya 25 tahun,dengan produk unggulannya adalah

Nutrition Mix Shake,dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Produk Nutrition Shake Mix Herbalife

(13)

Produk Herbalife yang dikenal di masyarakat adalah Nutrition Mix Shake

yang dapat menaikkan, menurunkan dan mempertahankan berat badan karena terbuat

dari soy protein kedelai, yaitu protein yang paling tinggi manfaatnya karena tidak

memngandung lemak.

Herbalife Cabang Aviari Batam membuat program promosi sarapan dan

makan malam sehat dengan produk Herbalife, yaitu dengan minum Herbalife Aloe

Vera, shake Herbalife yg terdiri dari 3 pilihan rasa Berry,Chocolate,dan Vanila, dan

NRG Herbalife Tea sebagai pengganti sarapan pagi dan makan malam. Harga yang

ditawarkan juga cukup terjangkau program 1x minum Rp 20.000,-. Herbalife Aviari

Batam juga menjual nutrisi luar tubuh, seperti Herbal Aloe Bodywash yang berguna

membersihkan kulit, Herbal Shampoo and Conditioner berfungsi merawat rambut dan

Nourifusion Multivitamin merawat kulit wajah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan tersebut, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Analisis yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk

Herbalife pada PT.Herbalife Cabang Aviari Batam”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah:“Apakah pemasaran

produk yang terdiri dari produk (product), harga (pricing), promosi (promotion)

berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli

(14)

1.3Pembatasan Masalah

Keputusan konsumen dalam membeli produk Herbalife dipengaruhi oleh beberapa

faktor, maka penulis membatasi pokok permasalahan hanya tiga faktor yaitu produk,

harga, dan promosi. Hal ini dikarenakan penulis menganggap ketiga faktor ini yang

memberikan kontribusi paling besar terhadap keputusan konsumen dalam membeli

produk Herbalife.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

produk (product), harga (pricing), promosi (promotion) terhadap keputusan konsumen

dalam membeli produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Aviari Batam.

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan program studi D3 Statistika, juga

melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari

perkuliahan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori

maupun praktek di bidang pemasaran khususnya faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan beberapa informasi mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi produk

sehingga pihak perusahaan akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka

(15)

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Herbalife Cabang Aviari Batam Jl. Ruko Pasar Aviari,

Blok B1 No. 1 Batu Aji Batam. Waktu penelitian dimulai dari 1 April sampai 30 April

2012.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu :

1. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulakn oleh orang yang

berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh seperti

hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti.

Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri

observasi dilapangan maupun dilaboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa

survey atau percobaan (eksperimen).

2. Data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang

berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder pada umumnya digunakan

oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau

diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa

sumber seperti BPS, Mass media, Lembaga pemerintah atau swasta dan

(16)

Adapun data yang diperoleh untuk penulisan ini merupakan data primer

yang berasal dari membagikan kuisioner pada pelanggan Herbalife pada PT.

Herbalife cabang Aviari Batam, pada 1 April sampai 30 April 2012.

1.7.2 Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda

untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan setiap

variabel digunakan analisis korelasi.

1. Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y).

2. Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat

(Y) sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, X3, . . ., Xk.

3. Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.

Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

^

Y= β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ …+ βnXn + ε

4. Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh

hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

5. Uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikat.

1.8Sistematika Penulisan

(17)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,

Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitan, Manfaat Penelitian, Lokasi

dan Waktu Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika

Penelitian.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan serta

teori-teori yang menyangkut pengertian dan penyelesaian permasalahan

atau landasan penulisan bab-bab berikutnya.

BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini menguraikan pembahasan mengenai pengelolahan dan analisa

yang terdapat pada landasan teori.

BAB 5 :IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang

akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga hasil

outputnya yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalan

(18)

BAB 6 : PENUTUP

Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan

serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya

(19)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran sekarang ini ditandai dengan sejumlah perubahan-perubahan penting.

Orientasinya tidak lagi menciptakan keuntungan sebesar-besamya, rnelainkan

menciptakan pelanggan sebanyak mungkin melalui kepuasan konsumen (customer

satisfaction). Produsen selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkannya,

tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai. Melalui produk yang dijualnya,

perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjagakestabilan usahanya untuk

dapat berkembang. Dalam rangka inilah produsen harus memikirkan kegiatan

pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut

dikonsumsikan oleh konsumen akhir.

Pemasaran telah didefinisikan dalam berbagai pengertian. Untuk lebih

memahami pengertian pemasaran, penulis akan menguraikan pemasaran yang

dikemukakan dalam berbagai cara yang berbeda oleh beberapa ahli pemasaran. Philip

Kotler (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses

kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

merekabutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain..Menurut Tjiptono

(2002:7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau

(20)

pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok

lain. Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha

menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang

tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi

yang tepat”.Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan

serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market), mengevaluasi

kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, pemuas keinginan,

memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan.

Pemasaran diarahkan pada suatu proses pertukaran antara produsen dan

konsumen dengan memberikan kepuasan pada konsumen serta imbalan yang wajar

diterima oleh produsen. Segala langkah dan usaha tersebut merupakan suatu proses

yang di dalam manajemen pemasaran disebut sebagai suatu proses manajemen

pemasaran. Manajemen pemasaran terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari

pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain

sesuai dengan yang dikehendaki.

Mengelola pemasaran perusahaan diperlukan sejumlah upaya dan

keterampilan penting. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan defenisi manajemen

pemasaran berikut ini manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul

(Kotler,2009:5). Defenisi tersebut menguraikan bahwa manajemen pemasaran adalah

proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; yang

mencakup barang, jasa, dan gagasan; yang tergantung pada pertukaran; dan dengan

(21)

mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi permintaan sehingga membantu

perusahaan mencapai tujuannya.

2.2 Strategi Pemasaran Dalam Perusahaan

Strategi pemasaran merupakan pegangan bagi perusahaan agar mempunyai

keunggulan dalam persaingan pasar, sekaligus mencari kecocokan antara kemampuan

internal perusahaan, dalam hal ini menjual produk ke konsumen dengan peluang

ekstemal yang ada di pasar yaitu pembeli potensial yang menyukai produk yang dijual

tersebut. Dengan demikian haruslah diketahui karakteristik pasar serta struktur pasar

yang dihadapi.

Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau

frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau

keputusan pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan

dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih

(Setiadi, 2003:9). Marketing mix digunakan dalam strategi pemasaran sebagai suatu

cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau bertindak membeli suatu product atau

service, termasuk produk industri jasa (Yoeti, 2004:26).

Pengertian strategi pemasaran menurut Tjiptono (2005:8) adalah alat

fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang

dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran

tersebut. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan

(22)

bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Dalam merencanakan strategi

pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil keputusan mengenai bagaimana

ia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang dimilikinya untuk mencapai sasaran

yang telah ditetapkan.

Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar

konsumen. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen

diantaranya adalah kebijakan produk, harga, dan promosi.

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,

diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

2. Harga

Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk

yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas

yang sama dari penjualan saingannya. Harga adalah satu-satunya alat bauran

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya.

Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan

promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.

(23)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen

sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.

2.3 Keputusan Konsumen

a. Pengertian Konsumen

Menurut Setiadi (2003:25), konsumen adalah raja. Konsumen adalah individu dan

pembeli berbentuk organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam

baarang dan jasa. Konsumen memiliki kemampuan penuh untuk menyaring semua

upaya untuk mempengaruhi dengan hasil bahwa semua yang dilakukan oleh

perusahaan niaga harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen.

Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli

atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Para konsumen sangat

beraneka ragam menurut usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan

tempat dan selera.

b. Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler dan Keller (2007:235), para sarjana pemasaran telah menyusun

“model lima tahap” proses keputusan pembelian. Para konsumen melewati lima tahap,

(24)

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap

Sumber: Kotler dan Keller (2007:235)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi

yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan

penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap

informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari

informasi, seperti, mencari bahan bacaan, menelepon teman dan mengunjungi toko

untuk mempelajari produk tertentu.

3. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen.

Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari

manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing Pengenalan

Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan

(25)

produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang

ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli

merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa

mengambil lima sub keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode

pembayaran.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena

memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang

menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang

mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk

dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca

pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.

Menurut Tjiptono (2005:54) Salah satu perbedaan fundamental antara

pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada

barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat interaksi

antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian

barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para pemasar. Sebaliknya sebagian

besar jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan

(26)

dari pengalaman konsumsinya sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi

proses konsumsi dan evaluasi.

Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Menurut Tjptono

(2005:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke

dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) Keputusan Konsumen adalah tahap dalam

proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar membeli.

Menurut Hasan (2008:139), proses pengambilan pembelian berakhir pada tahap

perilaku purna beli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan yang dirasakan akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang

berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk.

Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Menurut Tjptono

(2005:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke

dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) Keputusan Konsumen adalah tahap dalam

proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar membeli.

Menurut Hasan (2008:139), proses pengambilan pembelian berakhir pada tahap

perilaku purna beli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan yang dirasakan akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang

(27)

2.4Gambaran Umum Perusahaan

2.4.1 Sejarah Perusahaan

Mark Hughes (pendiri Herbalife), pada usianya yang masih sangat muda, Mark

ditinggal ibunya, karena ibunya melakukan diet yang tidak bijaksana selama

bertahun-tahun. Meskipun Mark masih berumur 18 tahun, Dia bertekad untuk menemukan cara,

guna membantu orang dalam meningkatkan kesehatan melalui nutrisi yang seimbang,

dan mengembangkan suatu program yang dirancang untuk menurunkan berat badan

secara efektif.

Mark mengorbitkan Herbalife pada bulan Februari, 1980. Hasil penjualan pada

bulan pertama sebesar US$ 23.000. Kemudian meningkat secara luar biasa pada akhir

tahun pertama, penjualan meroket hingga mencapai $ 2 juta lebih. Tujuan Herbalife

dalam beberapa tahun mendatang adalah US $ 5 milyar pertahun di bidang penjualan

eceran dan memperluas bisnisnya ke setiap negara besar di dunia.

Kantor Pusat Herbalife Internasional terletak di Los Angeles California dan

terdaftar di NASDAQ New York stock Exchange. Terdapat laboratorium nutrisi

seluler & molekuler UCLA yang didonasi Mark Hughes. Di laboratorium ini produk

diciptakan, diproduksi, dan diuji. Dalam setiap fase produksi, pengendalian mutu

dengan ketat terus dilakukan, rnulai dari bahan baku sampai proses pengiriman

produk.

Herbalife selama 32 tahun, dalam masa pertumbuhannya menjadi salah satu

perusahaan ’direct selling’terbesar di dunia. Terdapat lebih darisatu juta consultant

(28)

dunia seperti : Denmark (1986), Norwegia (1988), Chili (pasar pertama di Amerika

Latin, 1989), Eropa Timur (1990), Indonesia (pasar pertama di Asia, 1998). Sekarang

Herbalife telah beroperasi di 73 negara dan cabang-cabang baru terus didirikan secara

bertahap.

PT. Herbalife mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1998. PT. Herbalife

dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive Officer) yang saat ini dipegang oleh

Michael.O. Johnson, mantan president Walt Disney, dengan pengalaman 17 tahun di

Walt Disney. Yang tentunya menjamin kelangsungan Herbalife untuk lebih dikenal

oleh dunia. Kantor Pusat PT. Herbalife Indonesia terletak di Gd. Menara Dea Lt Dsr,

Jl. Mega Kuningan Barat.

PT. Herbalife Indonesia sejak berdiri tahun 1998 telah rnemiliki kantor cabang

di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Padang,

Makassar, Yogyakarta, serta didukung oleh distributor-distributornya yang

tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. Komitmen Herbalife terhadap pasar

Indonesia semakin terbukti dengan dikeluarkannya Label Halal dari LPPOM-MUI.

2.4.2 Logo Herbalife

Logo Herbalife terdiri dari 3 unsur : daun hijau, lingkaran dan tulisan Herbalife. Tiga

pucuk daun hijau melambangkan produk mengandung bahan herbal yang benar-benar

terjamin kualitas danberguna bagi kesehatan. Lingkaran yang melingkari daun

melambangkan konsistensi produk yang hanya mengandung bahan herbal. Tulisan

(29)

Gambar 2.2 Logo Herbalife

Sumber: www.herbalife.com

2.4.3 Visi dan Misi Herbalife

1. Visi Herbalife

Menyebarkan nutrisi yang baik bagi setiap keluarga di seluruh dunia.

2. Misi Herbalife

Menawarkan peluang bisnis dan nutrisi untuk mendapatkan kesehatan dan

kesejahteraan yang lebih baik serta meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang di

seluruh dunia.

2.4.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasiterbentuk karena adanyakelompok manusia yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan kelompok yang sudah ditetapkan. Organisasi juga termasuk

dalam salah satu fungsi manajemen. Agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik,

maka perlu dibuat mekanisme dan struktur pembagian tugas dan wewenang serta

(30)

Struktur organisasi PT Herbalife Cabang Aviari Batam berbentuk garis dan staf

yang ramping karenatidak melakukan kegiatan produksi dan hanya mempekerjakan

orang dalam bidang administratif.

[image:30.595.41.578.208.458.2]

Struktur organisasi PT. Herbalife dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Herbalife Cabang Aviari Batam

Sumber :PT.Herbalife Cabang Aviari Batam (diolah penulis)

2.4.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas dan tanggung-jawab masing-masing bagian organisasi pada

PT.Herbalife Cabang Aviari Batam adalah sebagai berikut:

1. KAM (Key Account Manager)

a. Memimpin dan mengelola cabang sesuai dengan pedoman dan pengarahan yang

digariskan kantor pusat.

KAM (Kay Account Manager)

Cashier Cashier/Costumer

Supervisor Operation Supervisor

Warehouse Supervisor

Delivery Staf

Gudangg g

Costumer Service Office

(31)

b. Membawahi, mengawasi, dan mengkoordinasikan semua bagian lainnya yang

terdapat pada kantor cabang.

c. Bertanggung jawab dan memberikan laporan berkala berupa data dan informasi

lainnya mengenai kegiatan operasional perusahaan ke kantor pusat.

d. Memotivasi Consultant Herbalife untuk meningkatkan penjualan.

2. Operation Supervisor

a. Melaksanakan program penjualan sesuai dengan rencana/program yang telah

disusun dan menilai pelaksanaannya untuk meningkatkan penjualan produk.

b. Menyusun dan membuat laporan bulanan mengenai perkembangan penjualan

perusahaan.

3. Warehouse Supervisor

a.Bertanggung jawab terhadap gudang dan mengelola orang-orang yang di gudang

b.Membuat laporan bulanan mengenai persediaan barang di gudang kepada KAM

(Key Account Manager).

c.Bertanggung jawab atas peneriman barang-barang yang dikirim dari kantor

pusat.

d. Menerima laporan penerimaan dan pengeluaran barang barang.

4. Cashier/ Customer Service (CS) Supervisor

a. Bertanggung jawab dan mengelola Cashier.

b. Bertanggung jawab dan mengelola Customer Service.

(32)

Sama-sama memberikan pelayanan terbaik kepada Consultant (distributor).

2.4.6 Penjualan dan Rencana Pemasaran Herbalife Yang Diterapkan Perusahaan

1. Pola Jaringan Distributor MLM Pada Perusahaan

Perekrutan distributor MLM yang diterapkan bekerja secara berantai. Misalnya A

menjadi distributor, kemudian ia berhasil mendapat B yang bersedia menjadi

distributor baru, maka A menjadi sponsor B. A dan B kemudian melanjutkan mencari

distributor-distributorbaru dan distributor yang disponsori secara pribadioleh A dan B

selanjutnya mencari distributor-distributor lain, demikian seterusnya, sehingga timbul

[image:32.595.123.472.368.538.2]

tingkatan (tahap) yang berwujud jaringan yang diperlihatkan pada gambar berikut :

Gambar 2.4 Pembentukan Kedistributoran PT.Herbalife

Sumber : PT. Herbalife Cabang Aviari Batam

Apabila B mengundurkan diri atau mengakhiri kedistributorannya, maka

kedistributoran akan bergabung dengan kedistributoran selanjutnya yang berada di

garis atas sponsorisasi. Dalam hal ini A akan dianggap menjadi sponsor bagi C dan D

yang mensponsori secara pribadi distributor-distributor dibawahnya. Penjelasan

mengenai hal ini akan penulis perlihatkan pada gambar berikut : A

D E

(33)
[image:33.595.121.461.83.257.2]

Gambar 2.5Pengakhiran Kedistributoran PT. Herbalife

Sumber: PT. Herbalife Cabang Aviari Batam

Tingkatan distributor inilah yang akan melakukan penjualan produk akan

mempengaruhi perhitungan penghasilan perusahaan dan distributor juga mendapatkan

keuntungan dari hasil penjualan mereka sebesar 25 % dari harga jual produk tersebut.

2. Keanggotaan Distributor

Perusahaan menawarkan kesempatan kepada setiap orang untukmemulai sebuah usaha

milik dirisendiri, suatu usaha yang dapat dibangun menurut yang dikehendaki

masing-masing orang tersebut. Tidak seperti beberapa jenis usaha yang lain yang

membutuhkan investasi besar dalam bentuk uang dan waktu atau keterampilan

khusus, peluang usaha dari perusahaan dapat diikuti oleh siapa saja yang ingin

menjadi distributor.

Seseorang yang ingin menjadi distributor dapat memulainya dengan disponsori

oleh distributor yang sudah ada yang akan memberitahu calon anggota bagaimana

memulai usaha. Sponsor akan memperkenalkan calon anggota kepada perusahaan dan A

C

(34)

diharuskan membeli Starter Kit seharga Rp638.000,-. Starter Kit merupakan peralatan

yang disediakan perusahaan yang berisi surat permohonan untuk menjadi distributor,

produk Herbalife, serta informasi tentang cara memasarkan produk perusahaan

berlandaskan pada penjualan dan rencana pemasaran Herbalife.

Para distributor yang telah memperoleh kartu tanda anggota akan terdaftar

sebagai anggota armada penjualan Herbalife dan menjual berdasarkan panduan

kebijakan untuk distributor. Semua distributor merupakan para kontraktor yang berdiri

sendiri. Mereka tidak merupakan partner atau karyawan dari PT. Herbalife.

3. Metode Pemesanan dan Pendistribusian Produk

Seorang distributor akan mendapatkan semua produk perusahaan melalui garis

sponsorisasi atau Iangsung ke perusahaan. Perusahaan melarang dengan keras

pemesanan barang yang dilakukan antar group distributor karena membahayakan

integritas setiap garis sponsorisasi.

Distributor harus menjual produk perusahaan hanya di Indonesia. Perusahaan

akan memberikan harga penjualan kembali produk perusahaan untuk didistribusikan

oleh para distributor. Sistem normal pendistribusian produk perusahaan

memungkinkan seseorang untuk memperoleh barang dari sponsornya atau dari

distributor langsung sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh setiap group.

Distributor langsung dapat memberikan kuasa kepada distributor-distributor

yang disponsorinya untuk memperoleh produk secara langsung dari perusahaan.

Walaupun perusahaan mengirimkan barang secara langsung, distributor langsung

(35)

keuntungansetiap bulannya. Distributor langsung juga dapat memberi kuasa kepada

seorang di antara groupnya untuk memesan barang dari gudang perusahaan.

Barang yang dipesan dapat secara satuan ataupun per karton. Herbalife

melakukan distribusi produk secara rutin dan efisien untuk memenuhi pesanan

konsumen dengan cepat dan memungkinkan distributor memenuhi pesanan pelanggan

dengan cepat.

Perusahaan akan mencatat seluruh kegiatan penjualan yang dilakukan

termasuk orang-orang yang disponsori, kemudian setiap bulan disusun laporan

termasuk laporan bonus.Distributor dapat menjalankan usaha mereka sendiri dan

memutuskan sendiri berapa banyak waktu yang akan mereka curahkan untuk usaha

tersebut, setelah terdaftar sebagai anggota dan mendapatkan pelatihan.distributor

dapat meraih sejumlah pendapatan tambahan atau menjadikannya sebagai pendapatan

pokok. Penghasilan atau pendapatan yang diperoleh distributor terdiri dari :

a.Keuntungan dari penjualan produk kepada pelangggan.

b.Jumlah potongan harga didasarkan pada penjualan produk.

4. Rangkaian Produk Herbalife

PT. Herbalife dalam meraih pangsa pasar berusaha memenuhi kebutuhan

konsumennya hal ini terlihat dari inovasi-inovasi yang ditawarkan. Produk – produk

Herbalife adalah sebagai berikut :

A. Nutrisi dalam tubuh

(36)

Nutrion Mix Shake Multivitamin Fiber and Herbs Lipo Bond

[image:36.595.109.502.83.227.2]

Cell-U-Loss

Gambar 2.6 Rangkaian Produk Pengelolaan Berat Badan

Sumber:

B. Nutrisi sesuai target

2. Stamina dan Energi

[image:36.595.245.467.395.488.2]

N.RG Instant Tea Thermo Herb Concentrate

Gambar 2.7 Rangkaian Produk Penambah Stamina dan Energi Sumber:

3. Pencernaan

Herbal Aloe Concentrate Nutrition Activator

(37)

Sumber:

4. Otak dan Jantung

[image:37.595.111.378.156.272.2]

TriShield Gels Herbalifeline Gels MegaGarlic Plus

Gambar 2.9 Rangkaian Produk Perkembangan Otak dan Jantung

Sumber:

5. Rambut, Wajah dan Kulit

ShampooConditioner BodyWash Lotion Cleanser Toner Moisturizer SPF15

Night Cream Clarifying Mask Eye Cream Exfoliating Scrub Skin Booster

Gambar 2.10 Rangkaian Produk Perawatan Rambut, Wajah dan Kulit

Sumber:

[image:37.595.110.507.352.604.2]
(38)

Regresi pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli yang bernama Francis Dalton pada

tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan memperkirakan nilai

rata-rata dari suatu variabel yang dinamakan “peubah bergantung = dependent

variable”, dengan diketahuinya nila-nilai dari variabel-variabel yang lainnya yang

dinamakan “peubah bebas = independent variable”.

Hubungan yang terdapat dalam analisis regeresi pada umumnya dinyatakan

dalam bentuk persamaan matematik hyang menyatakan hubungan fungsional antara

variabel-variabel bebas (independent variable) dan variable tak bebas (dependent

variable).

Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan

memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Analisis regresi berguna dalam

menelaah hubungan dua variabel atau lebih, dan terutama untuk menelusuri pola

hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, sehingga dalam

penerapannya lebih bersifat eksploratif.

Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu

dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear

berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis

regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam

penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang

paling banyak digunakan adalah SPSS.

(39)

Regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah

variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan umumnya adalah:

Y = a + b X.

Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien

adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan

sumbu Y pada koordinat kartesius dan b adalah koefisien regresi.

Nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

a = (⅀��)�⅀�

2

��−(⅀��)(⅀����)

�⅀�2

�−(⅀��)2

b = ⅀����−(⅀��)(⅀��)

�⅀�2

�−(⅀��)2

2.5.2 Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua

atau lebih variabel bebas. Adakalanya persamaan regresi dalam menganalisis

hhubungan anatr variabel tidak hanya dipengaruhi oleh faktor atau peubah bebas tapi

dapat pula dipengaruhi oleh dua atau lebih faktor yang mempengaruhinya, maka

regresi linear yang mengandung lebih dari satu peubah bebas digunakan regresi linear

berganda. Jadi model ini dikembangkan untuk mengestimasi nilai variabel tak bebas y

dengan menggunakan lebih dari satu variabel (�1, �2,…�).

Untuk keperluan analisis, variabel bebas akan dinyatakan dengan

) 1 ( ...

, 2 ,

1x x k

x k sedangkan variabel tidak bebas dintakan dengan Y.

k k o a x a x a x

a

Y = + + + +

Λ

....

2 2 1 1

(40)

=

Λ

Y variabel tidak bebas (dependen)

=

k o a

a ,..., koefisien regresi

=

k

x

x1,..., variabel bebas (indpenden)

Koefisien-koefisien ao,...,akdapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

) ( ... ... ... ) ( ... ) ( ... 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1

+ + + + = + + + + = + + + + = + + + + = ki k ki i ki i ki o i ki ki i k i i i i o i i ki i k i i i i o i i ki k i i o X a X X a X X a X a Y X X X a X a X X a X a Y X X X a X X a X a X a Y X X a X a X a n a Y

Untuk mendapatkan nilai �0, �1, �2, …,�kdari persamaan diatas disusun

menurut datanya dan kemudian diselesaikan dengan metode eliminasi dan subsitusi.

2.6 Kesalahan Standar Estimasi

Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar

estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi

menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak

bebas yang sesungguhnya (Algifari, 2000). Semakin kecil nilai kesalahan standar

estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk

menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai

kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang

dihasilkan untuk menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Kesalahan

standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus :

1 2 ,..., 2 , 1 , =

Λ k n Y Y

Sy k i

Dengan : Yi adalah nilai data sebenarnya,

Λ

i

(41)

2.7 Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi digunakan untuk mengetahui apakah sekelompok bebas secara

bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas.

Langkah-langkah untuk pengujian keberartian regresi adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan data dalam bentuk tabel

2. Statistik uji adalah

F =

�����

� �

�����

(�−�−1) �

Keterangan :

F = statistik F yang menyebar mengikuti distribusi derajat kebebasan V1 = k dan

V2 = n-k-1

JKreg = a1⅀x1i yi+ a2⅀x2iyi + ak⅀xkiyi

x1i = X1i -X 1

x2i = X2i - X 2

xki = Xki - X k dan

yi = Yi - Y

JKres = ⅀(

Ŷ

)

2

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat residu (sisa)

(42)

1. Kriteria pengujian

Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai

berikut :

a. H0 : �1 = �2 = …= �k = 0

H1 : Minimal satu parameter koefisien yang tidak sama dengan nol

b. Pilih taraf nyata � yang diinginkan

c. Hitung statistik Fhit dengan menggunakan salah satu dari formula diatas

d. Keputusan : Tolak H0 jika Fhit>Ftab ; k : n-k-1

Terima H0 jika Fhit <Ftab ; k : n-k-1

2.8 Uji Koefisien Determinasi

Langkah berikutnya adalah menghitung koefisien determinasi dengan menggunakan

rumus:

R2 = �����

⅀�2

Koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Mempunyai nilai antara 0 – 1 di

mana nilai yang mendekati 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan varians variabel terikatnya.Jadi kegunaan koefisien determinasi adalah:

a. Sebagai ukuran ketepatan atau kecocokan garis regresi yang dibentuk dari

(43)

terbentuk, sebaliknya makin kecil nilai R2 makin tidak tepat garis regresi

tersebut dalam mewakili data hasil observasi.

b. Mengukur besar proporsi (persentase) dari jumlah ragam Y yang diterangkan

oleh model regresi atau untuk mengukur besar sumbangan variabel penjelas X

terhadap ragam variabel respon Y. dari hasil perhitungan, maka akan diperoleh

R yang merupakan koefisien korelasi untuk populasi. Pengujian hipotesis

tersebut melalui uji F dengan rumus :

F =

�2

� �

(1−�2)

(�−�−1) �

2.9Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Uji korelasi ini tidak

membedakan jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun variabel

independen). Koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur

kekuatan suatu hubungan antarvariabel.

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel

bebas X1, X2, X3 yaitu : r =

{

}{

}

− 2 2 2

2 ( ) ( )

(44)

1. Koefisien korelasi antara Y dengan X1

ry1=

{

}

{

}

− − 2 2 2 1 2 1 1 1 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n

2. Koefisien korelasi antara Y dengan X2

ry2=

{

}

{

}

− 2 2 2 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n

3. Koefisien korelasi antara Y dengan X3

ry3=

{

}

{

}

− − 2 2 2 2 3 3 3 ) ( ) 3 ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien

korelasi adalah plus(+) atau minus(-). Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat

korelasi:

1. Korelasi positif (+) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka variabel

x2juga akan mengalami kenaikan, atau jika variabel x2 mengalami kenaikan

maka variabel x1 juga akan mengalami kenaikan.

2. Korelasi negative (-) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka

variabel x2 akan mengalami penurunan, atau jika variabel x2 mengalami

kenaikan maka variabel x1 akan mengalami penurunan

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

(45)

2. 0,01 - 0,20 berarti memiliki korelasi yang sangat lemah

3. 0,21 - 0,40 berarti memiliki korelasilemah

4. 0,41 - 0,60 berarti memiliki korelasi yang agak lemah

5. 0,61 - 0,80 berarti memiliki korelasi yang cukup tinggi

6. 0,81 – 0,99 berarti memiliki korelasi yang tinggi

7. 1 berarti memiliki korelasi yang sangat tinggi

2.10 Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda

Untuk mengetahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam

persamaan regresi, perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien

regresinya. Misalkan populasi mempunyai model regresi ganda :

Ŷ = b0 + b1 x1 +b2 x2 + b3 x3 + …+ bk xk

yang berdasarkan sampel acak berukuran n ditaksir oleh regresi berbentuk :

Ŷ= a0 + a1 x1 +a2 x2 + a3 x3 + …+ ak xk

Akan dilakukan pengujian hipotesis dalam bentuk :

H0 = b1 = 0, i = 1, 2, …, k

H0 ≠ b1 = 0, i = 1, 2, …, k

Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran sy.12…k,

jumlah kuadrat∑ x2ij dengan xij = Xj - Xj dan koefisien korelasi ganda antara variabel

Xi yang dianggap sebagai variabel tak bebas dengan variabel-variabel bebas sisanya

(46)

Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien bi, yakni :

− = ) 1 )( ( ... 12 . 2 2 2 i ij bi R x k y S S Dimana: 1 ) ( ... 12 . 2 2 − − − =

k n Y Y k y

S i i

2

2 ( )

ij ij ij X X

x =

= i reg i y JK

R2 2

Selanjutnya hitung statistik :

bi i i s b t =

Dengan kriteria pengujian : jika ti > ttabel maka tolak H0, dan jika ti < ttabel maka terima

H0 yang akan berdistribusi student t dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1);

ttabel = t(n-k-1, �).

2.11 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan

Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian

terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor

(47)
[image:47.595.164.466.85.211.2]

Tabel 2.1

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2005:86)

Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang

tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5,

4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total

(48)

BAB 3

ANALISA DAN EVALUASI

3.1 Pengolahan Data

Setiap data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk dasar pembuatan

keputusan atau untuk memecahkan masalah suatu persoalan. Salah satu kegunaan dari

data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu

keadaan/permasalahan.

Untuk membahas dan memecahkan masalah tentang analisa faktor pengaruh

keputusan konsumen dalam membeli produk herbalife, maka dikumpulkan data–data

yang diperlukan dengan menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah

jumlah pelanggan Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Aviari Batam. Penentuan

jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Ginting, 2008:132), sebagai

berikut :

N

n = 1 + N e 2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumah Populasi

(49)

Populasi (N) berjumlah 300 orang dengan taraf kesalahan (e) sebesar 10%, maka

besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

2

) 1 , 0 ( 300 1

300 + =

n

75 =

n

Berdasarkan rumus Slovin tersebut, peneliti menetapkan sampel sebanyak 75

orang dengan taraf kesalahan 10%. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode

Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan atau kriteria

tertentu, yaitu dengan kriteria bahwa pelanggan yang melakukan transaksi pembelian

minimal dua kali terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Herbalife dan

berumur 17-60 tahun.Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan

mempertimbangkan pengalaman pelanggan yang cukup dan usia yang dianggap dapat

menilai kualitas bauran pemasaran Herbalife memberi pengaruh terhadap keputusan

[image:49.595.113.514.593.764.2]

pembelian. Adapun datanya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Data Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Herbalife, serta Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya, Diantaranya

Mengenai Produk, Harga, dan Promosi

No. Keputusan Konsumen

Produk

Harga Promosi

1 15 20 15 10

2 13 20 13 10

3 15 20 15 9

4 15 18 15 10

5 15 20 14 10

6 13 16 11 10

7 13 17 12 10

8 13 20 15 10

9 15 20 15 10

(50)

No. Keputusan Konsumen

Produk

Harga Promosi

11 14 20 15 9

12 15 20 14 10

13 13 19 12 10

14 12 19 13 9

15 13 17 12 10

16 12 14 11 8

17 11 16 13 7

18 11 16 11 7

19 12 16 12 8

20 13 16 10 10

21 14 16 12 9

22 14 18 12 9

23 10 15 10 9

24 13 16 10 8

25 11 15 11 8

26 12 17 12 8

27 15 19 14 10

28 14 20 13 7

29 14 19 14 10

30 13 19 13 10

31 12 14 12 8

32 11 16 11 8

33 14 20 13 10

34 10 16 11 8

35 11 16 12 10

36 11 15 11 8

37 11 16 11 8

38 14 16 10 8

39 15 19 13 10

40 13 16 11 9

41 15 15 10 8

42 14 17 11 8

43 12 16 12 10

44 14 17 11 10

45 13 17 12 8

46 14 18 13 8

47 14 19 11 10

48 11 19 11 8

49 15 19 14 10

50 12 19 15 10

51 13 19 13 9

52 14 19 14 10

53 15 20 14 10

54 13 17 12 10

(51)

No. Keputusan Konsumen

Produk

Harga Promosi

56 13 18 12 8

57 13 14 11 10

58 14 16 11 10

59 13 16 11 8

60 15 20 14 10

61 15 20 14 10

62 13 17 12 10

63 13 17 12 10

64 15 20 15 10

65 13 17 12 10

66 15 20 14 10

67 11 14 11 8

68 15 16 10 8

69 15 16 11 10

70 10 15 10 8

71 13 16 12 10

72 14 17 11 8

73 11 16 10 8

74 14 16 12 9

75 13 14 12 8

Dari data tersebut, disimbolkan menjadi : Y = Keputusan Konsumen

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Promosi

Setelah melihat data yang tersedia penulis mengelompokkan penganalisaan

dan pembahasan menjadi 7 kelompok yaitu:

1. Menentukan persamaan regresi linier berganda

2. Menghitung nilai koefisien variabel independen

3. Kesalahan standard estimasi

4. Uji keberartian regresi

5. Koefisien determinasi ganda

6. Koefisien korelasi

(52)

3.2 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda

Untuk melihat hubungan antara variabel bebas (produk, harga, dan promosi) terhadap

variabel terikat (keputusan konsumen dalam membeli produk Herbalife) maka

langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan persamaan regresi linier

berganda.

Nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung koefisien-koefisien regresi b1, b2, b3

[image:52.595.112.549.362.767.2]

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien Regresi dan Perhitungan Uji Regresi

No. Y X1 X2 X3 X1 X2 X1 X3 X2X3

1 15 20 15 10 300 200 150

2 13 20 13 10 260 200 130

3 15 20 15 9 300 180 135

4 15 18 15 10 270 180 150

5 15 20 14 10 280 200 140

6 13 16 11 10 176 160 110

7 13 17 12 10 204 170 120

8 13 20 15 10 300 200 150

9 15 20 15 10 300 200 150

10 13 19 14 10 266 190 140

11 14 20 15 9 300 180 135

12 15 20 14 10 280 200 140

13 13 19 12 10 228 190 120

14 12 19 13 9 247 171 117

15 13 17 12 10 204 170 120

16 12 14 11 8 154 112 88

17 11 16 13 7 208 112 91

18 11 16 11 7 176 112 77

19 12 16 12 8 192 128 96

20 13 16 10 10 160 160 100

21 14 16 12 9 192 144 108

22 14 18 12 9 216 162 108

23 10 15 10 9 150 135 90

24 13 16 10 8 160 128 80

25 11 15 11 8 165 120 88

26 12 17 12 8 204 136 96

(53)

No. Y X1 X2 X3 X1 X2 X1 X3 X2X3

28 14 20 13 7 260 140 91

29 14 19 14 10 266 190 140

30 13 19 13 10 247 190 130

31 12 14 12 8 168 112 96

32 11 16 11 8 176 128 88

33 14 20 13 10 260 200 130

34 10 16 11 8 176 128 88

35 11 16 12 10 192 160 120

36 11 15 11 8 165 120 88

37 11 16 11 8 176 128 88

38 14 16 10 8 160 128 80

39 15 19 13 10 247 190 130

40 13 16 11 9 176 144 99

41 15 15 10 8 150 120 80

42 14 17 11 8 187 136 88

43 12 16 12 10 192 160 120

44 14 17 11 10 187 170 110

45 13 17 12 8 204 136 96

46 14 18 13 8 234 144 104

47 14 19 11 10 209 190 110

48 11 19 11 8 209 152 88

49 15 19 14 10 266 190 140

50 12 19 15 10 285 190 150

51 13 19 13 9 247 171 117

52 14 19 14 10 266 190 140

53 15 20 14 10 280 200 140

54 13 17 12 10 204 170 120

55 12 16 12 9 192 144 108

56 13 18 12 8 216 144 96

57 13 14 11 10 154 140 110

58 14 16 11 10 176 160 110

59 13 16 11 8 176 128 88

60 15 20 14 10 280 200 140

61 15 20 14 10 280 200 140

62 13 17 12 10 204 170 120

63 13 17 12 10 204 170 120

64 15 20 15 10 300 200 150

65 13 17 12 10 204 170 120

66 15 20 14 10 280 200 140

67 11 14 11 8 154 112 88

68 15 16 10 8 160 128 80

69 15 16 11 10 176 160 110

70 10 15 10 8 150 120 80

71 13 16 12 10 192 160 120

72 14 17 11 8 187 136 88

(54)

No. Y X1 X2 X3 X1 X2 X1 X3 X2X3

74 14 16 12 9 192 144 108

75 13 14 12 8 168 112 96

Jlh 987 1303 920 683 16152 11933 8432

Sambungan tabel 3.2

Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien Regresi dan Perhitungan Uji Regresi

No YX1 YX2 YX3 X12 X22 X32 Y2

1 300 225 150 400 225 100 225

2 260 169 130 400 169 100 169

3 300 225 135 400 225 81 225

4 270 225 150 324 225 100 225

5 300 210 150 400 196 100 225

6 208 143 130 256 121 100 169

7 221 156 130 289 144 100 169

8 260 195 130 400 225 100 169

9 300 225 150 400 225 100 225

10 247 182 130 361 196 100 169

11 280 210 126 400 225 81 196

12 300 210 150 400 196 100 225

13 247 156 130 361 144 100 169

14 228 156 108 361 169 81 144

15 221 156 130 289 144 100 169

16 168 132 96 196 121 64 144

17 176 143 77 256 169 49 121

18 176 121 77 256 121 49 121

19 192 144 96 256 144 64 144

20 208 130 130 256 100 100 169

21 224 168 126 256 144 81 196

22 252 168 126 324 144 81 196

23 150 100 90 225 100 81 100

24 208 130 104 256 100 64 169

25 165 121 88 225 121 64 121

26 204 144 96 289 144 64 144

27 285 210 150 361 196 100 225

28 280 182 98 400 169 49 196

29 266 196 140 361 196 100 196

30 247 169 130 361 169 100 169

31 168 144 96 196 144 64 144

32 176 121 88 256 121 64 121

33 280 182 140 400 169 100 196

34 160 110 80 256 121 64 100

35 176 132 110 256 144 100 121

36 165 121 88 225 121 64 121

37 176 121 88 256 121 64 121

(55)

No YX1 YX2 YX3 X12 X22 X32 Y2

39 285 195 150 361 169 100 225

40 208 143 117 256 121 81 169

41 225 150 120 225 100 64 225

42 238 154 112 289 121 64 196

43 192 144 120 256 144 100 144

44 238 154 140 289 121 100 196

45 221 156 104 289 144 64 169

46 252 182 112 324 169 64 196

47 266 154 140 361 121 100 196

48 209 121 88 361 121 64 121

49 285 210 150 361 196 100 225

50 228 180 120 361 225 100 144

51 247 169 117 361 169 81 169

52 266 196 140 361 196 100 196

53 300 210 150 400 196 100 225

54 221 156 130 289 144 100 169

55 192 144 108 256 144 81 144

56 234 156 104 324 144 64 169

57 182 143 130 196 121 100 169

58 224 154 140 256 121 100 196

59 208 143 104 256 121 64 169

60 300 210 150 400 196 100 225

61 300 210 150 400 196 100 225

62 221 156 130 289 144 100 169

63 221 156 130 289 144 100 169

64 300 225 150 400 225 100 225

65 221 156 130 289 144 100 169

66 300 210 150 400 196 100 225

67 154 121 88 196 121 64 121

68 240 150 120 256 100 64 225

69 240 165 150 256 121 100 225

70 150 100 80 225 100 64 100

71 208 156 130 256 144 100 169

72 238 154 112 289 121 64 196

73 176 110 88 256 100 64 121

74 224 168 126 256 144 81 196

75 182 156 104 196 144 64 169

Jlh 17264 12189 9039 22905 11456 6293 13145

Dari tabel 5.2 diperoleh : n = 75

Y

= 987

X

1

X

2 = 16152

1

X

=1303

X

1

X

3 = 11933

2

X

=920

X

2

X

3 = 8432

3

X

= 683

Y

X

1 = 17264

3

X

Y

(56)

2 1

X

= 22905

X

32 = 6293

2 2

X

= 11456

Y

2 = 13145

Dari persamaan :

Y

=

b

0

n

+

b

1

X

1

+

b

2

X

2

+

b

3

X

3

1

YX

= 2 1 2 3 1 3

2 1 1 1

0

X

b

X

b

X

X

b

X

X

b

+

+

+

2

YX

= 3 2 3

2 2 2 1 2 1 2

0

X

b

X

X

b

X

b

X

X

b

+

+

+

3

YX

=

b

0

X

3

+

b

1

X

3

X

Gambar

Gambar 1.1 Produk Nutrition Shake Mix Herbalife
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Herbalife Cabang Aviari Batam
Gambar 2.4  Pembentukan Kedistributoran PT.Herbalife
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk laptop merek Acer diantaranya adalah faktor produk, harga, merk dan lokasi toko, disusun tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk yang ada pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk yang ada pada

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk yang ada pada

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini perlu dilakukan guna untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor atribut produk yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam

Judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK- PRODUK ONLINE SHOP (Studi Pada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli mobil di dealer Singaraja Tahun 2012, yaitu (1) faktor