ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA
PT. HERBALIFE CABANG AVIARI BATAM
TUGAS AKHIR
NIA NOVRIANA GINTING
092407065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA PT. HERBALIFE CABANG
AVIARI BATAM
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : NIA NOVRIANA GINTING
Nomor Induk Mahasiswa : 092407065
Program Studi : D-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2012
Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing I
Prof. Dr. Tulus, M.Si
PERNYATAAN
ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA
PT. HERBALIFE CABANG AVIARI BATAM
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2012
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.
. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.
2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan
Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.
5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
6. Bapak saya tercinta N. Ginting dan Mama saya tersayang B. Surbakti, yang telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang dan cinta serta buat bibik-bibik dan bapak tengah yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat hingga saya bisa menyelesaikan perkuliahan saya dengan baik.
7. Teman-teman seangkatan Stat B 2009
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.
Medan, Juni 2012
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Pembatasan Masalah 5
1.4 Tujuan Penelitian 5
1.5 Manfaat Penelitian 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 6
1.7 Metodologi Penelitian 6
1.7.1 Metode Pengumpulan Data 6
1.7.2 Metode Pengolahan Data 7
1.8 Sistematika Penulisan 8
Bab 2 Tinjauan Teoritis 10
2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 10
2.2 Strategi Pemasaran dalam Perusahaan 12
2.3 Keputusan Konsumen 14
2.4 Gambaran Umum Perusahaan 18
2.4.1 Sejarah Perusahaan 18
2.4.2 Logo Herbalife 20
2..4.3 Visi dan Misi Herbalife 20
2..4.4 Struktur Organisasi 21
2.4.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 22
2.4.6 Penjualan dan Rencana Pemasaran Herbalife 24
2.5 Analisis Regresi 30
2.5.1 Regresi Linear Sederhana 31
2.5.2 Regresi Linear Berganda 32
2.6 Kesalahan Standar Estimasi 33
2.7 Uji Keberartian Regresi 33
2.8 Uji Koefisien Determinasi 35
2.9 Koefisien Korelasi 36
2.10 Pengujian Koefisien Regresi Linear Ganda 38
Bab 3 Analisa Dan Evaluasi 41
3.1 Pengolahan Data 41
3.2 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda 45
3.3 Uji Regresi Linear Berganda 53
3.4Mencari Koefisien Korelasi Linier Ganda 58
3.5. Koefisen Korelasi 59
3.5.1. Perhitungan Korelasi antara Variabel Y dengan X i 59
3.5.2 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Bebas 60 3.5.3 Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda 61
Bab 4 Implementasi Sistem 65
4.1 Pengertian Implementasi Sistem 65
4.2 Pengenalan SPSS 65
4.2.1 Langkah – Langkah Pengolahan Data dengan SPSS 66
Bab 5 Penutup
5.1 Kesimpulan 84
5.2 Saran 85
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Instrumen Skala Likert 39
Tabel 3.1 Data Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Herbalife serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,
Diantaranyamengenai Produk, Harga, dan Promosi 43 Tabel 3.2 Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien
Regresi dan Perhitungan Uji Regresi 46
Tabel 3.3 Harga Penyimpangan 51
Tabel 3.4 Pengujian Tabel Regresi Linier Ganda 54
Tabel 4.1 Deskripsi Statistika 74
Tabel 4.2 Correlations 75
Tabel 4.3 Variables Entered/Removed 76
Tabel 4.5 Model Summary 76
Tabel 4.6 Anava 77
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Gambar Nutrition Shake Mix Herbalife 3
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap 15
Gambar 2.2 Logo Herbalife 20
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Herbalife Cabang Aviari Batam 22 Gambar 2.4 Pembentukan kedistributoran PT. Herbalife 24 Gambar 2.5 Pengakhiran kedistributoran PT. Herbalife 25 Gambar 2.6 Rangkaian Produk Pengelolahan Berat Badan 28 Gambar 2.7 Rangkaian Produk Penambah Stamina dan Energi 28
Gambar 2.8 Rangkaian Produk Pembersih Pencernaan 29
Gambar 2.9 Rangkaian Produk Penambah Stamina dan Energi 28 Gambar 2.10 Rangkaian Produk Perkembangan Otak dan Jantung 29 Gambar 2.11 Rangkaian Produk Perawatan Wajah, Rambut, dan Kulit 30
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 16.0 67
Gambar 4.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS 16.0 68 Gambar 4.3 Tampilan Jendela Pengisian Variabel View 71
Gambar 4.4 Tampilan Jendela Pengisian Data View 72
Gambar 4.5 Kotak Dialog Linier Regression 73
Gambar 4.6 Kotak Dialog Linier Regression Statistic 73
Gambar 4.7 Kotak Dialog Linier Regression Plot 74
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia
terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang
bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang
ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu
pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi
persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan
dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan
mendistribusikan barang dengan efektif.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha, “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli
aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.Marketing mix digunakan dalam
strategi pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau
bertindak membeli suatu product atau service, termasuk produk industri jasa (Yoeti,
2004:26).
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran,
yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan
penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen
pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan
kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan
pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel
marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara
efektif.Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix) biasanya dijadikan competitive
advantages atau keunggulan bersaing dengan produk sejenis perusahaan lain, yang
merupakan keunggulan dalam hal produk (product), harga (price), lokasi (place),
promosi (promotion). Hal-hal inilah yang perlu diperhatikan perusahaan agar dapat
memasuki persaingan di pasar yang semakin ketat. Konsep bauran pemasaran ini
biasanya digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan keputusan pembelian
sebesar apa pengaruh dari bauran pemasaran tersebut terhadap keputusan pembelian
produk yang diambil oleh konsumen. Keputusan pembelian adalah suatu reaksi yang
riil atas keberhasilan program pemasaran suatu produk (Kotler, 2009:184).
Menyadari akan pentingnya pelanggan dalam menentukan kesuksesan suatu
usaha maka PT. Herbalife Cabang Aviari Batam menggunakan bauran pemasaran
yang ada semaksimal mungkin dalam usaha untuk menciptakan keputusan pembelian
konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan khususnya produk
minuman nutrisi kesehatan tubuh yang menjadi produk utama dari perusahaan agar
usahanya tersebut dapat diterima dengan baik di pasar pencinta produk kesehatan di
Batam. Herbalife merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan sistem MLM
dengan menjual nutrisi produk sehat bagi tubuh yang dapat menurunkan berat badan,
menaikkan berat badan, mempertahankan berat badan, dan memperluas produknya di
bidang perawatan kulit wajah dan rambut. Herbalife telah berkembang dengan
pendapatan hampir $ 2,5 milyar hanya 25 tahun,dengan produk unggulannya adalah
Nutrition Mix Shake,dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Produk Nutrition Shake Mix Herbalife
Produk Herbalife yang dikenal di masyarakat adalah Nutrition Mix Shake
yang dapat menaikkan, menurunkan dan mempertahankan berat badan karena terbuat
dari soy protein kedelai, yaitu protein yang paling tinggi manfaatnya karena tidak
memngandung lemak.
Herbalife Cabang Aviari Batam membuat program promosi sarapan dan
makan malam sehat dengan produk Herbalife, yaitu dengan minum Herbalife Aloe
Vera, shake Herbalife yg terdiri dari 3 pilihan rasa Berry,Chocolate,dan Vanila, dan
NRG Herbalife Tea sebagai pengganti sarapan pagi dan makan malam. Harga yang
ditawarkan juga cukup terjangkau program 1x minum Rp 20.000,-. Herbalife Aviari
Batam juga menjual nutrisi luar tubuh, seperti Herbal Aloe Bodywash yang berguna
membersihkan kulit, Herbal Shampoo and Conditioner berfungsi merawat rambut dan
Nourifusion Multivitamin merawat kulit wajah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan tersebut, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Analisis yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk
Herbalife pada PT.Herbalife Cabang Aviari Batam”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah:“Apakah pemasaran
produk yang terdiri dari produk (product), harga (pricing), promosi (promotion)
berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
1.3Pembatasan Masalah
Keputusan konsumen dalam membeli produk Herbalife dipengaruhi oleh beberapa
faktor, maka penulis membatasi pokok permasalahan hanya tiga faktor yaitu produk,
harga, dan promosi. Hal ini dikarenakan penulis menganggap ketiga faktor ini yang
memberikan kontribusi paling besar terhadap keputusan konsumen dalam membeli
produk Herbalife.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
produk (product), harga (pricing), promosi (promotion) terhadap keputusan konsumen
dalam membeli produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Aviari Batam.
1.5Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan program studi D3 Statistika, juga
melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari
perkuliahan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori
maupun praktek di bidang pemasaran khususnya faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan beberapa informasi mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi produk
sehingga pihak perusahaan akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka
1.6Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Herbalife Cabang Aviari Batam Jl. Ruko Pasar Aviari,
Blok B1 No. 1 Batu Aji Batam. Waktu penelitian dimulai dari 1 April sampai 30 April
2012.
1.7 Metodologi Penelitian
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu :
1. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulakn oleh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh seperti
hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti.
Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri
observasi dilapangan maupun dilaboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa
survey atau percobaan (eksperimen).
2. Data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder pada umumnya digunakan
oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau
diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa
sumber seperti BPS, Mass media, Lembaga pemerintah atau swasta dan
Adapun data yang diperoleh untuk penulisan ini merupakan data primer
yang berasal dari membagikan kuisioner pada pelanggan Herbalife pada PT.
Herbalife cabang Aviari Batam, pada 1 April sampai 30 April 2012.
1.7.2 Metode Pengolahan Data
Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda
untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan setiap
variabel digunakan analisis korelasi.
1. Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y).
2. Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, X3, . . ., Xk.
3. Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.
Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
^
Y= β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ …+ βnXn + ε
4. Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh
hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
5. Uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikat.
1.8Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitan, Manfaat Penelitian, Lokasi
dan Waktu Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika
Penelitian.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan serta
teori-teori yang menyangkut pengertian dan penyelesaian permasalahan
atau landasan penulisan bab-bab berikutnya.
BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI
Bab ini menguraikan pembahasan mengenai pengelolahan dan analisa
yang terdapat pada landasan teori.
BAB 5 :IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang
akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga hasil
outputnya yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalan
BAB 6 : PENUTUP
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan
serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Pemasaran sekarang ini ditandai dengan sejumlah perubahan-perubahan penting.
Orientasinya tidak lagi menciptakan keuntungan sebesar-besamya, rnelainkan
menciptakan pelanggan sebanyak mungkin melalui kepuasan konsumen (customer
satisfaction). Produsen selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkannya,
tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai. Melalui produk yang dijualnya,
perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjagakestabilan usahanya untuk
dapat berkembang. Dalam rangka inilah produsen harus memikirkan kegiatan
pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut
dikonsumsikan oleh konsumen akhir.
Pemasaran telah didefinisikan dalam berbagai pengertian. Untuk lebih
memahami pengertian pemasaran, penulis akan menguraikan pemasaran yang
dikemukakan dalam berbagai cara yang berbeda oleh beberapa ahli pemasaran. Philip
Kotler (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses
kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
merekabutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain..Menurut Tjiptono
(2002:7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau
pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok
lain. Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang
tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi
yang tepat”.Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan
serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market), mengevaluasi
kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, pemuas keinginan,
memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan.
Pemasaran diarahkan pada suatu proses pertukaran antara produsen dan
konsumen dengan memberikan kepuasan pada konsumen serta imbalan yang wajar
diterima oleh produsen. Segala langkah dan usaha tersebut merupakan suatu proses
yang di dalam manajemen pemasaran disebut sebagai suatu proses manajemen
pemasaran. Manajemen pemasaran terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari
pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain
sesuai dengan yang dikehendaki.
Mengelola pemasaran perusahaan diperlukan sejumlah upaya dan
keterampilan penting. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan defenisi manajemen
pemasaran berikut ini manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul
(Kotler,2009:5). Defenisi tersebut menguraikan bahwa manajemen pemasaran adalah
proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; yang
mencakup barang, jasa, dan gagasan; yang tergantung pada pertukaran; dan dengan
mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi permintaan sehingga membantu
perusahaan mencapai tujuannya.
2.2 Strategi Pemasaran Dalam Perusahaan
Strategi pemasaran merupakan pegangan bagi perusahaan agar mempunyai
keunggulan dalam persaingan pasar, sekaligus mencari kecocokan antara kemampuan
internal perusahaan, dalam hal ini menjual produk ke konsumen dengan peluang
ekstemal yang ada di pasar yaitu pembeli potensial yang menyukai produk yang dijual
tersebut. Dengan demikian haruslah diketahui karakteristik pasar serta struktur pasar
yang dihadapi.
Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau
frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau
keputusan pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan
dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih
(Setiadi, 2003:9). Marketing mix digunakan dalam strategi pemasaran sebagai suatu
cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau bertindak membeli suatu product atau
service, termasuk produk industri jasa (Yoeti, 2004:26).
Pengertian strategi pemasaran menurut Tjiptono (2005:8) adalah alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang
dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan
bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Dalam merencanakan strategi
pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil keputusan mengenai bagaimana
ia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang dimilikinya untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.
Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar
konsumen. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
diantaranya adalah kebijakan produk, harga, dan promosi.
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,
diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2. Harga
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk
yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas
yang sama dari penjualan saingannya. Harga adalah satu-satunya alat bauran
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya.
Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan
promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen
sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.
2.3 Keputusan Konsumen
a. Pengertian Konsumen
Menurut Setiadi (2003:25), konsumen adalah raja. Konsumen adalah individu dan
pembeli berbentuk organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam
baarang dan jasa. Konsumen memiliki kemampuan penuh untuk menyaring semua
upaya untuk mempengaruhi dengan hasil bahwa semua yang dilakukan oleh
perusahaan niaga harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen.
Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Para konsumen sangat
beraneka ragam menurut usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan
tempat dan selera.
b. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler dan Keller (2007:235), para sarjana pemasaran telah menyusun
“model lima tahap” proses keputusan pembelian. Para konsumen melewati lima tahap,
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
Sumber: Kotler dan Keller (2007:235)
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap
informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari
informasi, seperti, mencari bahan bacaan, menelepon teman dan mengunjungi toko
untuk mempelajari produk tertentu.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen.
Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing Pengenalan
Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan
produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang
ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli
merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa
mengambil lima sub keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode
pembayaran.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena
memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang
menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk
dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Menurut Tjiptono (2005:54) Salah satu perbedaan fundamental antara
pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada
barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat interaksi
antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian
barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para pemasar. Sebaliknya sebagian
besar jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan
dari pengalaman konsumsinya sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi
proses konsumsi dan evaluasi.
Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Menurut Tjptono
(2005:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke
dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) Keputusan Konsumen adalah tahap dalam
proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar membeli.
Menurut Hasan (2008:139), proses pengambilan pembelian berakhir pada tahap
perilaku purna beli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan yang dirasakan akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang
berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk.
Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Menurut Tjptono
(2005:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke
dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) Keputusan Konsumen adalah tahap dalam
proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar membeli.
Menurut Hasan (2008:139), proses pengambilan pembelian berakhir pada tahap
perilaku purna beli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan yang dirasakan akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang
2.4Gambaran Umum Perusahaan
2.4.1 Sejarah Perusahaan
Mark Hughes (pendiri Herbalife), pada usianya yang masih sangat muda, Mark
ditinggal ibunya, karena ibunya melakukan diet yang tidak bijaksana selama
bertahun-tahun. Meskipun Mark masih berumur 18 tahun, Dia bertekad untuk menemukan cara,
guna membantu orang dalam meningkatkan kesehatan melalui nutrisi yang seimbang,
dan mengembangkan suatu program yang dirancang untuk menurunkan berat badan
secara efektif.
Mark mengorbitkan Herbalife pada bulan Februari, 1980. Hasil penjualan pada
bulan pertama sebesar US$ 23.000. Kemudian meningkat secara luar biasa pada akhir
tahun pertama, penjualan meroket hingga mencapai $ 2 juta lebih. Tujuan Herbalife
dalam beberapa tahun mendatang adalah US $ 5 milyar pertahun di bidang penjualan
eceran dan memperluas bisnisnya ke setiap negara besar di dunia.
Kantor Pusat Herbalife Internasional terletak di Los Angeles California dan
terdaftar di NASDAQ New York stock Exchange. Terdapat laboratorium nutrisi
seluler & molekuler UCLA yang didonasi Mark Hughes. Di laboratorium ini produk
diciptakan, diproduksi, dan diuji. Dalam setiap fase produksi, pengendalian mutu
dengan ketat terus dilakukan, rnulai dari bahan baku sampai proses pengiriman
produk.
Herbalife selama 32 tahun, dalam masa pertumbuhannya menjadi salah satu
perusahaan ’direct selling’terbesar di dunia. Terdapat lebih darisatu juta consultant
dunia seperti : Denmark (1986), Norwegia (1988), Chili (pasar pertama di Amerika
Latin, 1989), Eropa Timur (1990), Indonesia (pasar pertama di Asia, 1998). Sekarang
Herbalife telah beroperasi di 73 negara dan cabang-cabang baru terus didirikan secara
bertahap.
PT. Herbalife mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1998. PT. Herbalife
dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive Officer) yang saat ini dipegang oleh
Michael.O. Johnson, mantan president Walt Disney, dengan pengalaman 17 tahun di
Walt Disney. Yang tentunya menjamin kelangsungan Herbalife untuk lebih dikenal
oleh dunia. Kantor Pusat PT. Herbalife Indonesia terletak di Gd. Menara Dea Lt Dsr,
Jl. Mega Kuningan Barat.
PT. Herbalife Indonesia sejak berdiri tahun 1998 telah rnemiliki kantor cabang
di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Padang,
Makassar, Yogyakarta, serta didukung oleh distributor-distributornya yang
tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. Komitmen Herbalife terhadap pasar
Indonesia semakin terbukti dengan dikeluarkannya Label Halal dari LPPOM-MUI.
2.4.2 Logo Herbalife
Logo Herbalife terdiri dari 3 unsur : daun hijau, lingkaran dan tulisan Herbalife. Tiga
pucuk daun hijau melambangkan produk mengandung bahan herbal yang benar-benar
terjamin kualitas danberguna bagi kesehatan. Lingkaran yang melingkari daun
melambangkan konsistensi produk yang hanya mengandung bahan herbal. Tulisan
Gambar 2.2 Logo Herbalife
Sumber: www.herbalife.com
2.4.3 Visi dan Misi Herbalife
1. Visi Herbalife
Menyebarkan nutrisi yang baik bagi setiap keluarga di seluruh dunia.
2. Misi Herbalife
Menawarkan peluang bisnis dan nutrisi untuk mendapatkan kesehatan dan
kesejahteraan yang lebih baik serta meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang di
seluruh dunia.
2.4.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasiterbentuk karena adanyakelompok manusia yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan kelompok yang sudah ditetapkan. Organisasi juga termasuk
dalam salah satu fungsi manajemen. Agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik,
maka perlu dibuat mekanisme dan struktur pembagian tugas dan wewenang serta
Struktur organisasi PT Herbalife Cabang Aviari Batam berbentuk garis dan staf
yang ramping karenatidak melakukan kegiatan produksi dan hanya mempekerjakan
orang dalam bidang administratif.
[image:30.595.41.578.208.458.2]Struktur organisasi PT. Herbalife dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Herbalife Cabang Aviari Batam
Sumber :PT.Herbalife Cabang Aviari Batam (diolah penulis)
2.4.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun uraian tugas dan tanggung-jawab masing-masing bagian organisasi pada
PT.Herbalife Cabang Aviari Batam adalah sebagai berikut:
1. KAM (Key Account Manager)
a. Memimpin dan mengelola cabang sesuai dengan pedoman dan pengarahan yang
digariskan kantor pusat.
KAM (Kay Account Manager)
Cashier Cashier/Costumer
Supervisor Operation Supervisor
Warehouse Supervisor
Delivery Staf
Gudangg g
Costumer Service Office
b. Membawahi, mengawasi, dan mengkoordinasikan semua bagian lainnya yang
terdapat pada kantor cabang.
c. Bertanggung jawab dan memberikan laporan berkala berupa data dan informasi
lainnya mengenai kegiatan operasional perusahaan ke kantor pusat.
d. Memotivasi Consultant Herbalife untuk meningkatkan penjualan.
2. Operation Supervisor
a. Melaksanakan program penjualan sesuai dengan rencana/program yang telah
disusun dan menilai pelaksanaannya untuk meningkatkan penjualan produk.
b. Menyusun dan membuat laporan bulanan mengenai perkembangan penjualan
perusahaan.
3. Warehouse Supervisor
a.Bertanggung jawab terhadap gudang dan mengelola orang-orang yang di gudang
b.Membuat laporan bulanan mengenai persediaan barang di gudang kepada KAM
(Key Account Manager).
c.Bertanggung jawab atas peneriman barang-barang yang dikirim dari kantor
pusat.
d. Menerima laporan penerimaan dan pengeluaran barang barang.
4. Cashier/ Customer Service (CS) Supervisor
a. Bertanggung jawab dan mengelola Cashier.
b. Bertanggung jawab dan mengelola Customer Service.
Sama-sama memberikan pelayanan terbaik kepada Consultant (distributor).
2.4.6 Penjualan dan Rencana Pemasaran Herbalife Yang Diterapkan Perusahaan
1. Pola Jaringan Distributor MLM Pada Perusahaan
Perekrutan distributor MLM yang diterapkan bekerja secara berantai. Misalnya A
menjadi distributor, kemudian ia berhasil mendapat B yang bersedia menjadi
distributor baru, maka A menjadi sponsor B. A dan B kemudian melanjutkan mencari
distributor-distributorbaru dan distributor yang disponsori secara pribadioleh A dan B
selanjutnya mencari distributor-distributor lain, demikian seterusnya, sehingga timbul
[image:32.595.123.472.368.538.2]tingkatan (tahap) yang berwujud jaringan yang diperlihatkan pada gambar berikut :
Gambar 2.4 Pembentukan Kedistributoran PT.Herbalife
Sumber : PT. Herbalife Cabang Aviari Batam
Apabila B mengundurkan diri atau mengakhiri kedistributorannya, maka
kedistributoran akan bergabung dengan kedistributoran selanjutnya yang berada di
garis atas sponsorisasi. Dalam hal ini A akan dianggap menjadi sponsor bagi C dan D
yang mensponsori secara pribadi distributor-distributor dibawahnya. Penjelasan
mengenai hal ini akan penulis perlihatkan pada gambar berikut : A
D E
Gambar 2.5Pengakhiran Kedistributoran PT. Herbalife
Sumber: PT. Herbalife Cabang Aviari Batam
Tingkatan distributor inilah yang akan melakukan penjualan produk akan
mempengaruhi perhitungan penghasilan perusahaan dan distributor juga mendapatkan
keuntungan dari hasil penjualan mereka sebesar 25 % dari harga jual produk tersebut.
2. Keanggotaan Distributor
Perusahaan menawarkan kesempatan kepada setiap orang untukmemulai sebuah usaha
milik dirisendiri, suatu usaha yang dapat dibangun menurut yang dikehendaki
masing-masing orang tersebut. Tidak seperti beberapa jenis usaha yang lain yang
membutuhkan investasi besar dalam bentuk uang dan waktu atau keterampilan
khusus, peluang usaha dari perusahaan dapat diikuti oleh siapa saja yang ingin
menjadi distributor.
Seseorang yang ingin menjadi distributor dapat memulainya dengan disponsori
oleh distributor yang sudah ada yang akan memberitahu calon anggota bagaimana
memulai usaha. Sponsor akan memperkenalkan calon anggota kepada perusahaan dan A
C
diharuskan membeli Starter Kit seharga Rp638.000,-. Starter Kit merupakan peralatan
yang disediakan perusahaan yang berisi surat permohonan untuk menjadi distributor,
produk Herbalife, serta informasi tentang cara memasarkan produk perusahaan
berlandaskan pada penjualan dan rencana pemasaran Herbalife.
Para distributor yang telah memperoleh kartu tanda anggota akan terdaftar
sebagai anggota armada penjualan Herbalife dan menjual berdasarkan panduan
kebijakan untuk distributor. Semua distributor merupakan para kontraktor yang berdiri
sendiri. Mereka tidak merupakan partner atau karyawan dari PT. Herbalife.
3. Metode Pemesanan dan Pendistribusian Produk
Seorang distributor akan mendapatkan semua produk perusahaan melalui garis
sponsorisasi atau Iangsung ke perusahaan. Perusahaan melarang dengan keras
pemesanan barang yang dilakukan antar group distributor karena membahayakan
integritas setiap garis sponsorisasi.
Distributor harus menjual produk perusahaan hanya di Indonesia. Perusahaan
akan memberikan harga penjualan kembali produk perusahaan untuk didistribusikan
oleh para distributor. Sistem normal pendistribusian produk perusahaan
memungkinkan seseorang untuk memperoleh barang dari sponsornya atau dari
distributor langsung sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh setiap group.
Distributor langsung dapat memberikan kuasa kepada distributor-distributor
yang disponsorinya untuk memperoleh produk secara langsung dari perusahaan.
Walaupun perusahaan mengirimkan barang secara langsung, distributor langsung
keuntungansetiap bulannya. Distributor langsung juga dapat memberi kuasa kepada
seorang di antara groupnya untuk memesan barang dari gudang perusahaan.
Barang yang dipesan dapat secara satuan ataupun per karton. Herbalife
melakukan distribusi produk secara rutin dan efisien untuk memenuhi pesanan
konsumen dengan cepat dan memungkinkan distributor memenuhi pesanan pelanggan
dengan cepat.
Perusahaan akan mencatat seluruh kegiatan penjualan yang dilakukan
termasuk orang-orang yang disponsori, kemudian setiap bulan disusun laporan
termasuk laporan bonus.Distributor dapat menjalankan usaha mereka sendiri dan
memutuskan sendiri berapa banyak waktu yang akan mereka curahkan untuk usaha
tersebut, setelah terdaftar sebagai anggota dan mendapatkan pelatihan.distributor
dapat meraih sejumlah pendapatan tambahan atau menjadikannya sebagai pendapatan
pokok. Penghasilan atau pendapatan yang diperoleh distributor terdiri dari :
a.Keuntungan dari penjualan produk kepada pelangggan.
b.Jumlah potongan harga didasarkan pada penjualan produk.
4. Rangkaian Produk Herbalife
PT. Herbalife dalam meraih pangsa pasar berusaha memenuhi kebutuhan
konsumennya hal ini terlihat dari inovasi-inovasi yang ditawarkan. Produk – produk
Herbalife adalah sebagai berikut :
A. Nutrisi dalam tubuh
Nutrion Mix Shake Multivitamin Fiber and Herbs Lipo Bond
[image:36.595.109.502.83.227.2]Cell-U-Loss
Gambar 2.6 Rangkaian Produk Pengelolaan Berat Badan
Sumber:
B. Nutrisi sesuai target
2. Stamina dan Energi
[image:36.595.245.467.395.488.2]N.RG Instant Tea Thermo Herb Concentrate
Gambar 2.7 Rangkaian Produk Penambah Stamina dan Energi Sumber:
3. Pencernaan
Herbal Aloe Concentrate Nutrition Activator
Sumber:
4. Otak dan Jantung
[image:37.595.111.378.156.272.2]TriShield Gels Herbalifeline Gels MegaGarlic Plus
Gambar 2.9 Rangkaian Produk Perkembangan Otak dan Jantung
Sumber:
5. Rambut, Wajah dan Kulit
ShampooConditioner BodyWash Lotion Cleanser Toner Moisturizer SPF15
Night Cream Clarifying Mask Eye Cream Exfoliating Scrub Skin Booster
Gambar 2.10 Rangkaian Produk Perawatan Rambut, Wajah dan Kulit
Sumber:
[image:37.595.110.507.352.604.2]Regresi pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli yang bernama Francis Dalton pada
tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan memperkirakan nilai
rata-rata dari suatu variabel yang dinamakan “peubah bergantung = dependent
variable”, dengan diketahuinya nila-nilai dari variabel-variabel yang lainnya yang
dinamakan “peubah bebas = independent variable”.
Hubungan yang terdapat dalam analisis regeresi pada umumnya dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematik hyang menyatakan hubungan fungsional antara
variabel-variabel bebas (independent variable) dan variable tak bebas (dependent
variable).
Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan
memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Analisis regresi berguna dalam
menelaah hubungan dua variabel atau lebih, dan terutama untuk menelusuri pola
hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, sehingga dalam
penerapannya lebih bersifat eksploratif.
Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu
dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear
berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis
regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam
penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang
paling banyak digunakan adalah SPSS.
Regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah
variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b X.
Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien
adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan
sumbu Y pada koordinat kartesius dan b adalah koefisien regresi.
Nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
a = (⅀��)�⅀�
2
��−(⅀��)(⅀����)
�⅀�2
�−(⅀��)2
b = ⅀����−(⅀��)(⅀��)
�⅀�2
�−(⅀��)2
2.5.2 Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda adalah analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua
atau lebih variabel bebas. Adakalanya persamaan regresi dalam menganalisis
hhubungan anatr variabel tidak hanya dipengaruhi oleh faktor atau peubah bebas tapi
dapat pula dipengaruhi oleh dua atau lebih faktor yang mempengaruhinya, maka
regresi linear yang mengandung lebih dari satu peubah bebas digunakan regresi linear
berganda. Jadi model ini dikembangkan untuk mengestimasi nilai variabel tak bebas y
dengan menggunakan lebih dari satu variabel (�1, �2,…��).
Untuk keperluan analisis, variabel bebas akan dinyatakan dengan
) 1 ( ...
, 2 ,
1x x k≥
x k sedangkan variabel tidak bebas dintakan dengan Y.
k k o a x a x a x
a
Y = + + + +
Λ
....
2 2 1 1
=
Λ
Y variabel tidak bebas (dependen)
=
k o a
a ,..., koefisien regresi
=
k
x
x1,..., variabel bebas (indpenden)
Koefisien-koefisien ao,...,akdapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
) ( ... ... ... ) ( ... ) ( ... 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
+ + + + = + + + + = + + + + = + + + + = ki k ki i ki i ki o i ki ki i k i i i i o i i ki i k i i i i o i i ki k i i o X a X X a X X a X a Y X X X a X a X X a X a Y X X X a X X a X a X a Y X X a X a X a n a YUntuk mendapatkan nilai �0, �1, �2, …,�kdari persamaan diatas disusun
menurut datanya dan kemudian diselesaikan dengan metode eliminasi dan subsitusi.
2.6 Kesalahan Standar Estimasi
Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar
estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi
menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak
bebas yang sesungguhnya (Algifari, 2000). Semakin kecil nilai kesalahan standar
estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk
menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai
kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang
dihasilkan untuk menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Kesalahan
standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus :
1 2 ,..., 2 , 1 , = − −
∑
Λ k n Y YSy k i
Dengan : Yi adalah nilai data sebenarnya,
Λ
i
2.7 Uji Keberartian Regresi
Uji keberartian regresi digunakan untuk mengetahui apakah sekelompok bebas secara
bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas.
Langkah-langkah untuk pengujian keberartian regresi adalah sebagai berikut:
1. Kumpulkan data dalam bentuk tabel
2. Statistik uji adalah
F =
�����
� �
�����
(�−�−1) �
Keterangan :
F = statistik F yang menyebar mengikuti distribusi derajat kebebasan V1 = k dan
V2 = n-k-1
JKreg = a1⅀x1i yi+ a2⅀x2iyi + ak⅀xkiyi
x1i = X1i -X 1
x2i = X2i - X 2
xki = Xki - X k dan
yi = Yi - Y
JKres = ⅀(
�
�−
Ŷ
�)
2JKreg = Jumlah kuadrat regresi
JKres = Jumlah kuadrat residu (sisa)
1. Kriteria pengujian
Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai
berikut :
a. H0 : �1 = �2 = …= �k = 0
H1 : Minimal satu parameter koefisien yang tidak sama dengan nol
b. Pilih taraf nyata � yang diinginkan
c. Hitung statistik Fhit dengan menggunakan salah satu dari formula diatas
d. Keputusan : Tolak H0 jika Fhit>Ftab ; k : n-k-1
Terima H0 jika Fhit <Ftab ; k : n-k-1
2.8 Uji Koefisien Determinasi
Langkah berikutnya adalah menghitung koefisien determinasi dengan menggunakan
rumus:
R2 = �����
⅀��2
Koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Mempunyai nilai antara 0 – 1 di
mana nilai yang mendekati 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan varians variabel terikatnya.Jadi kegunaan koefisien determinasi adalah:
a. Sebagai ukuran ketepatan atau kecocokan garis regresi yang dibentuk dari
terbentuk, sebaliknya makin kecil nilai R2 makin tidak tepat garis regresi
tersebut dalam mewakili data hasil observasi.
b. Mengukur besar proporsi (persentase) dari jumlah ragam Y yang diterangkan
oleh model regresi atau untuk mengukur besar sumbangan variabel penjelas X
terhadap ragam variabel respon Y. dari hasil perhitungan, maka akan diperoleh
R yang merupakan koefisien korelasi untuk populasi. Pengujian hipotesis
tersebut melalui uji F dengan rumus :
F =
�2
� �
(1−�2)
(�−�−1) �
2.9Koefisien Korelasi
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Uji korelasi ini tidak
membedakan jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun variabel
independen). Koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur
kekuatan suatu hubungan antarvariabel.
Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel
bebas X1, X2, X3 yaitu : r =
{
∑
∑
−∑
∑
}{
∑
∑
−∑
}
− 2 2 22 ( ) ( )
1. Koefisien korelasi antara Y dengan X1
ry1=
{
}
{
∑
∑
}
∑
∑
−∑
∑
∑
− − 2 2 2 1 2 1 1 1 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n2. Koefisien korelasi antara Y dengan X2
ry2=
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−∑
}
− 2 2 2 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n3. Koefisien korelasi antara Y dengan X3
ry3=
{
}
{
∑
∑
}
∑
∑
−∑
∑
∑
− − 2 2 2 2 3 3 3 ) ( ) 3 ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X nKoefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien
korelasi adalah plus(+) atau minus(-). Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat
korelasi:
1. Korelasi positif (+) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka variabel
x2juga akan mengalami kenaikan, atau jika variabel x2 mengalami kenaikan
maka variabel x1 juga akan mengalami kenaikan.
2. Korelasi negative (-) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka
variabel x2 akan mengalami penurunan, atau jika variabel x2 mengalami
kenaikan maka variabel x1 akan mengalami penurunan
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
2. 0,01 - 0,20 berarti memiliki korelasi yang sangat lemah
3. 0,21 - 0,40 berarti memiliki korelasilemah
4. 0,41 - 0,60 berarti memiliki korelasi yang agak lemah
5. 0,61 - 0,80 berarti memiliki korelasi yang cukup tinggi
6. 0,81 – 0,99 berarti memiliki korelasi yang tinggi
7. 1 berarti memiliki korelasi yang sangat tinggi
2.10 Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda
Untuk mengetahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam
persamaan regresi, perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien
regresinya. Misalkan populasi mempunyai model regresi ganda :
Ŷ = b0 + b1 x1 +b2 x2 + b3 x3 + …+ bk xk
yang berdasarkan sampel acak berukuran n ditaksir oleh regresi berbentuk :
Ŷ= a0 + a1 x1 +a2 x2 + a3 x3 + …+ ak xk
Akan dilakukan pengujian hipotesis dalam bentuk :
H0 = b1 = 0, i = 1, 2, …, k
H0 ≠ b1 = 0, i = 1, 2, …, k
Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran sy.12…k,
jumlah kuadrat∑ x2ij dengan xij = Xj - Xj dan koefisien korelasi ganda antara variabel
Xi yang dianggap sebagai variabel tak bebas dengan variabel-variabel bebas sisanya
Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien bi, yakni :
∑
− = ) 1 )( ( ... 12 . 2 2 2 i ij bi R x k y S S Dimana: 1 ) ( ... 12 . 2 2 − − − =∑
k n Y Y k yS i i
2
2 ( )
ij ij ij X X
x =
∑
−∑
∑
= i reg i y JKR2 2
Selanjutnya hitung statistik :
bi i i s b t =
Dengan kriteria pengujian : jika ti > ttabel maka tolak H0, dan jika ti < ttabel maka terima
H0 yang akan berdistribusi student t dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1);
ttabel = t(n-k-1, �).
2.11 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan
Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian
terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor
Tabel 2.1
Instrumen Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang Setuju 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2005:86)
Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang
tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5,
4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total
BAB 3
ANALISA DAN EVALUASI
3.1 Pengolahan Data
Setiap data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk dasar pembuatan
keputusan atau untuk memecahkan masalah suatu persoalan. Salah satu kegunaan dari
data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu
keadaan/permasalahan.
Untuk membahas dan memecahkan masalah tentang analisa faktor pengaruh
keputusan konsumen dalam membeli produk herbalife, maka dikumpulkan data–data
yang diperlukan dengan menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah
jumlah pelanggan Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Aviari Batam. Penentuan
jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Ginting, 2008:132), sebagai
berikut :
N
n = 1 + N e 2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumah Populasi
Populasi (N) berjumlah 300 orang dengan taraf kesalahan (e) sebesar 10%, maka
besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
2
) 1 , 0 ( 300 1
300 + =
n
75 =
n
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, peneliti menetapkan sampel sebanyak 75
orang dengan taraf kesalahan 10%. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan atau kriteria
tertentu, yaitu dengan kriteria bahwa pelanggan yang melakukan transaksi pembelian
minimal dua kali terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Herbalife dan
berumur 17-60 tahun.Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan
mempertimbangkan pengalaman pelanggan yang cukup dan usia yang dianggap dapat
menilai kualitas bauran pemasaran Herbalife memberi pengaruh terhadap keputusan
[image:49.595.113.514.593.764.2]pembelian. Adapun datanya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Data Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Herbalife, serta Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya, Diantaranya
Mengenai Produk, Harga, dan Promosi
No. Keputusan Konsumen
Produk
Harga Promosi
1 15 20 15 10
2 13 20 13 10
3 15 20 15 9
4 15 18 15 10
5 15 20 14 10
6 13 16 11 10
7 13 17 12 10
8 13 20 15 10
9 15 20 15 10
No. Keputusan Konsumen
Produk
Harga Promosi
11 14 20 15 9
12 15 20 14 10
13 13 19 12 10
14 12 19 13 9
15 13 17 12 10
16 12 14 11 8
17 11 16 13 7
18 11 16 11 7
19 12 16 12 8
20 13 16 10 10
21 14 16 12 9
22 14 18 12 9
23 10 15 10 9
24 13 16 10 8
25 11 15 11 8
26 12 17 12 8
27 15 19 14 10
28 14 20 13 7
29 14 19 14 10
30 13 19 13 10
31 12 14 12 8
32 11 16 11 8
33 14 20 13 10
34 10 16 11 8
35 11 16 12 10
36 11 15 11 8
37 11 16 11 8
38 14 16 10 8
39 15 19 13 10
40 13 16 11 9
41 15 15 10 8
42 14 17 11 8
43 12 16 12 10
44 14 17 11 10
45 13 17 12 8
46 14 18 13 8
47 14 19 11 10
48 11 19 11 8
49 15 19 14 10
50 12 19 15 10
51 13 19 13 9
52 14 19 14 10
53 15 20 14 10
54 13 17 12 10
No. Keputusan Konsumen
Produk
Harga Promosi
56 13 18 12 8
57 13 14 11 10
58 14 16 11 10
59 13 16 11 8
60 15 20 14 10
61 15 20 14 10
62 13 17 12 10
63 13 17 12 10
64 15 20 15 10
65 13 17 12 10
66 15 20 14 10
67 11 14 11 8
68 15 16 10 8
69 15 16 11 10
70 10 15 10 8
71 13 16 12 10
72 14 17 11 8
73 11 16 10 8
74 14 16 12 9
75 13 14 12 8
Dari data tersebut, disimbolkan menjadi : Y = Keputusan Konsumen
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Promosi
Setelah melihat data yang tersedia penulis mengelompokkan penganalisaan
dan pembahasan menjadi 7 kelompok yaitu:
1. Menentukan persamaan regresi linier berganda
2. Menghitung nilai koefisien variabel independen
3. Kesalahan standard estimasi
4. Uji keberartian regresi
5. Koefisien determinasi ganda
6. Koefisien korelasi
3.2 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda
Untuk melihat hubungan antara variabel bebas (produk, harga, dan promosi) terhadap
variabel terikat (keputusan konsumen dalam membeli produk Herbalife) maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan persamaan regresi linier
berganda.
Nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung koefisien-koefisien regresi b1, b2, b3
[image:52.595.112.549.362.767.2]sebagai berikut:
Tabel 3.2
Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien Regresi dan Perhitungan Uji Regresi
No. Y X1 X2 X3 X1 X2 X1 X3 X2X3
1 15 20 15 10 300 200 150
2 13 20 13 10 260 200 130
3 15 20 15 9 300 180 135
4 15 18 15 10 270 180 150
5 15 20 14 10 280 200 140
6 13 16 11 10 176 160 110
7 13 17 12 10 204 170 120
8 13 20 15 10 300 200 150
9 15 20 15 10 300 200 150
10 13 19 14 10 266 190 140
11 14 20 15 9 300 180 135
12 15 20 14 10 280 200 140
13 13 19 12 10 228 190 120
14 12 19 13 9 247 171 117
15 13 17 12 10 204 170 120
16 12 14 11 8 154 112 88
17 11 16 13 7 208 112 91
18 11 16 11 7 176 112 77
19 12 16 12 8 192 128 96
20 13 16 10 10 160 160 100
21 14 16 12 9 192 144 108
22 14 18 12 9 216 162 108
23 10 15 10 9 150 135 90
24 13 16 10 8 160 128 80
25 11 15 11 8 165 120 88
26 12 17 12 8 204 136 96
No. Y X1 X2 X3 X1 X2 X1 X3 X2X3
28 14 20 13 7 260 140 91
29 14 19 14 10 266 190 140
30 13 19 13 10 247 190 130
31 12 14 12 8 168 112 96
32 11 16 11 8 176 128 88
33 14 20 13 10 260 200 130
34 10 16 11 8 176 128 88
35 11 16 12 10 192 160 120
36 11 15 11 8 165 120 88
37 11 16 11 8 176 128 88
38 14 16 10 8 160 128 80
39 15 19 13 10 247 190 130
40 13 16 11 9 176 144 99
41 15 15 10 8 150 120 80
42 14 17 11 8 187 136 88
43 12 16 12 10 192 160 120
44 14 17 11 10 187 170 110
45 13 17 12 8 204 136 96
46 14 18 13 8 234 144 104
47 14 19 11 10 209 190 110
48 11 19 11 8 209 152 88
49 15 19 14 10 266 190 140
50 12 19 15 10 285 190 150
51 13 19 13 9 247 171 117
52 14 19 14 10 266 190 140
53 15 20 14 10 280 200 140
54 13 17 12 10 204 170 120
55 12 16 12 9 192 144 108
56 13 18 12 8 216 144 96
57 13 14 11 10 154 140 110
58 14 16 11 10 176 160 110
59 13 16 11 8 176 128 88
60 15 20 14 10 280 200 140
61 15 20 14 10 280 200 140
62 13 17 12 10 204 170 120
63 13 17 12 10 204 170 120
64 15 20 15 10 300 200 150
65 13 17 12 10 204 170 120
66 15 20 14 10 280 200 140
67 11 14 11 8 154 112 88
68 15 16 10 8 160 128 80
69 15 16 11 10 176 160 110
70 10 15 10 8 150 120 80
71 13 16 12 10 192 160 120
72 14 17 11 8 187 136 88
No. Y X1 X2 X3 X1 X2 X1 X3 X2X3
74 14 16 12 9 192 144 108
75 13 14 12 8 168 112 96
Jlh 987 1303 920 683 16152 11933 8432
Sambungan tabel 3.2
Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien Regresi dan Perhitungan Uji Regresi
No YX1 YX2 YX3 X12 X22 X32 Y2
1 300 225 150 400 225 100 225
2 260 169 130 400 169 100 169
3 300 225 135 400 225 81 225
4 270 225 150 324 225 100 225
5 300 210 150 400 196 100 225
6 208 143 130 256 121 100 169
7 221 156 130 289 144 100 169
8 260 195 130 400 225 100 169
9 300 225 150 400 225 100 225
10 247 182 130 361 196 100 169
11 280 210 126 400 225 81 196
12 300 210 150 400 196 100 225
13 247 156 130 361 144 100 169
14 228 156 108 361 169 81 144
15 221 156 130 289 144 100 169
16 168 132 96 196 121 64 144
17 176 143 77 256 169 49 121
18 176 121 77 256 121 49 121
19 192 144 96 256 144 64 144
20 208 130 130 256 100 100 169
21 224 168 126 256 144 81 196
22 252 168 126 324 144 81 196
23 150 100 90 225 100 81 100
24 208 130 104 256 100 64 169
25 165 121 88 225 121 64 121
26 204 144 96 289 144 64 144
27 285 210 150 361 196 100 225
28 280 182 98 400 169 49 196
29 266 196 140 361 196 100 196
30 247 169 130 361 169 100 169
31 168 144 96 196 144 64 144
32 176 121 88 256 121 64 121
33 280 182 140 400 169 100 196
34 160 110 80 256 121 64 100
35 176 132 110 256 144 100 121
36 165 121 88 225 121 64 121
37 176 121 88 256 121 64 121
No YX1 YX2 YX3 X12 X22 X32 Y2
39 285 195 150 361 169 100 225
40 208 143 117 256 121 81 169
41 225 150 120 225 100 64 225
42 238 154 112 289 121 64 196
43 192 144 120 256 144 100 144
44 238 154 140 289 121 100 196
45 221 156 104 289 144 64 169
46 252 182 112 324 169 64 196
47 266 154 140 361 121 100 196
48 209 121 88 361 121 64 121
49 285 210 150 361 196 100 225
50 228 180 120 361 225 100 144
51 247 169 117 361 169 81 169
52 266 196 140 361 196 100 196
53 300 210 150 400 196 100 225
54 221 156 130 289 144 100 169
55 192 144 108 256 144 81 144
56 234 156 104 324 144 64 169
57 182 143 130 196 121 100 169
58 224 154 140 256 121 100 196
59 208 143 104 256 121 64 169
60 300 210 150 400 196 100 225
61 300 210 150 400 196 100 225
62 221 156 130 289 144 100 169
63 221 156 130 289 144 100 169
64 300 225 150 400 225 100 225
65 221 156 130 289 144 100 169
66 300 210 150 400 196 100 225
67 154 121 88 196 121 64 121
68 240 150 120 256 100 64 225
69 240 165 150 256 121 100 225
70 150 100 80 225 100 64 100
71 208 156 130 256 144 100 169
72 238 154 112 289 121 64 196
73 176 110 88 256 100 64 121
74 224 168 126 256 144 81 196
75 182 156 104 196 144 64 169
Jlh 17264 12189 9039 22905 11456 6293 13145
Dari tabel 5.2 diperoleh : n = 75
Y
∑
= 987∑
X
1X
2 = 161521
X
∑
=1303∑
X
1X
3 = 119332
X
∑
=920∑
X
2X
3 = 84323
X
∑
= 683∑
Y
X
1 = 172643
X
Y
2 1
X
∑
= 22905∑
X
32 = 62932 2
X
∑
= 11456∑
Y
2 = 13145Dari persamaan :
Y
∑
=b
0n
+
b
1∑
X
1+
b
2∑
X
2+
b
3∑
X
31
YX
∑
= 2 1 2 3 1 32 1 1 1
0
X
b
X
b
X
X
b
X
X
b
∑
+
∑
+
∑
+
∑
2
YX
∑
= 3 2 32 2 2 1 2 1 2
0
X
b
X
X
b
X
b
X
X
b
∑
+
∑
+
∑
+
∑
3
YX
∑
=b
0∑
X
3+
b
1∑
X
3X