PELABELAN PAN GAN
ALBI N ER SI AGI AN
Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a
1.
Pe n ge r t ia n La be lI nform asi t ent ang produk, pada um um nya t ert era pada apa yang disebut sebagai label. Menurut definisinya label adalah t ulisan, t ag, gam bar, at au deskripsi lain yang t ert ulis, dicet ak, dist ensil, diukir, dihias, at au dicant um kan dengan j alan apa pun, pem berian kesan yang m elekat pada suat u w adah at au pengem as. Ada j uga definisi lain yang m enyat akan bahw a “ pem berian kesan yang m elekat pada at au t erm asuk di dalam nya m enj adi bagian dari at au m enem ani set iap m akanan” t erm asuk dalam krit eria sebagai label produk.
Tuj uan pelabelansecara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Mem beri inform asi t ent ang isi produk yang diberi label t anpa harus m em buka kem asan.
2. Berfungsi sebagai sarana kom unikasi produsen kepada konsum en t ent ang hal- hal yang perlu diket ahui oleh konsum en t ent ang produk t ersebut , t erut am a hal- hal yang kasat m at a at au t ak diket ahui secara fisik.
3. Mem beri pet unj uk yang t epat pada konsum en hingga diperoleh fungsi produk yang opt im um .
4. Sarana periklanan bagi produsen. 5. m em beri ‘rasa am an’ bagi konsum en.
Mengingat label adalah alat penyam pai inform asi, sudah selayaknya inform asi yang t erm uat pada label adalah sebenar- benarnya dan t idak m enyesat kan. Hanya saj a, m engingat label j uga berfungsi sebagai iklan, disam ping sudah m enj adi sifat m anusia unt uk m udah j at uh dalam kekhilafan dengan berbuat “ kecurangan” baik yang disengaj a m aupun yang t idak disengaj a, m aka perlu dibuat ram bu- ram bu yang m engat ur. Dengan adanya ram bu- ram bu ini diharpkan fungsi label dalam m em beri “ rasa am an” pada konsum en dapat t ercapai.
2 . Pe dom a n Um u m Pe la be la n di I n don e sia
Perat uran pelabelan produk pangan olah di I ndonesia diat ur dalam perat uran Ment eri Kesehat an RI No. 79/ Menkes/ PER/ I I I / 1978. Dalam perat uran t ent ang label dan periklanan m akanan ini diat ur t ent ang t at a cara pelabelan sert a ket ent uan- ket ent uan yang m enyert ainya. Perat uran ini t elah dilengkapi dengan keput usan Direkt ur Jenderal Pengaw asan Obat dan Makanan ( Dirj en POM) No. 02240/ B/ S/ SK/ / VI I / 1991 yang dit erbit kan pada t anggal 2 Juli 1996.
Sesuai dengan perat uran yang berlaku, label harus dapat m em berikan inform asi yang t idak m enyesat kan m engenai sifat , bahan kandungan, asal, daya t ahan, nilai at aupun kegunaannya. Label dan periklanan harus j elas dan berisi ket erangan yang lengkap sert a m udah dibaca. Unt uk it u dalam perat uran- perat uran t ersebut , khususnya dalam surat keput usan Dirj en POM. Dim uat t at acara t erperinci yang perlu dipat uhi oleh pem buat label.
m isalnya NLEA ( t he Nut rit ion Labeling and Educat ion ) unt uk USA at au JAS ( Japan Agricult ure Safet y) unt uk Jepang, selain j uga perat uran dari organisasi dunia, sepert i Codex Alim ent arius Com m ision ( WHO) .
Pelabelan di I ndonesia dit ulis berdasarkan pedom an yang m eliput i krit eria penulisan dan isi label. Krit eria penulisan label m encakup ( a) t ulisan dengan huruf Lat in at au Arab, ( b) dit ulis dengan bahasa I ndonesia dengan huruf Lat in at au Arab, ( c) dit ulis lengkap, j elas, m udah dibaca ( ukuran huruf m inim al 0,75 m m , w arna kont ras) , ( d) t idak boleh dicant um kan kat a, t anda, gam bar dan sebagainya yang m eyesat kan, ( e) t idak boleh dicant um kan referensi, nasihat , pernyat aan dari siapapun dengan t uj uan m enaikkan penj ualan. I si label m encakup ( a) inform asi yang harus dicant um kan pada label, ( b) pernyat aan ( claim ) pada label periklanan, dan ( c) gam bar pada label/ iklan.
2 .1 . I n for m a si ya n g H a r u s D ica n t u m k a n pa da La be l
a . N a m a M a k a n a n / N a m a Pr odu k
- Disam ping nam a m akanan bisa dicant um kan nam a dagang ( bila ada) ,
m isalnya Coca Cola, Pepsi Cola.
- Produk dalam negeri dit ulis dalam bahasa I ndonesia ( dapat j uga dit am bahkan
dalam bahasa I nggris bila perlu) . Produk luar negeri boleh dalam bahasa inggris at au bahasa I ndonesia.
- Bila nam a belum dit et apkan dalam st andar m akanan, deskripsi yang cocok,
t idak m enyesat kan, m isalnya “ m i t elur” t idak boleh digunakan unt uk produk m i yang t idak m engandung t elor.
- Kat a- kat a yang m enunj ukkan bent uk sifat at au keadaan peroduk t idak perlu
m erupakan bagian nam a m akanan, t et api cukup dicanrum kan pada label , ant ara lain: “ segar” , “ alam i” , “ m urni” , “ dibuat dari” , dan “ halal” .
Ca t a t a n :
Pencant um an t ulisan “ halal” diat ur oleh keput usan bersam a Ment eri Kesehat an dan Ment eri Agam a No. 427/ MENKES/ SKB/ VI I I / 1985. Makanan halal adalah sem ua j enis m akanan yang t idak m engandung unsur at au bahan yang t erlarang/ haram dan at au yang diolah m enurut hukum - hukum agam a I slam . Produsen yang m encant um kan t ulisan “ halal” pada label/ penandaan m akanan produknya bert anggungj aw ab t erhadap halalnya m akanan t ersebut bagai pem eluk agam a I slam . Dew asa ini t elah diset uj ui adanya t im akredit asi kehalalan suat u produk.
b. Kom posisi a t a u D a ft a r I n gr e die n
- I ngredien penyusun t erm asuk Bahan Tam bahan Makanan ( BTM) harus
dicant um kan secara lengkap.
- Urut an dim ulai dari bagian yang t erbanyak, kecuali unt uk vit am in dan
m ineral.
- Ada beberapa perkecualian, ant ara lain ingredien t idak perlu dicant um kan:
( 1) bila kom posisi diket ahui secara um um , ( 2) pada m akanan dengan luas perm ukaan t idak lebih dari 100 cm2.
- Bagi m akanan dehidrasi, kom posisi yang dit ulis adalah kom posisi set elah
- Nam a ingredien harus spesifik, bukan generik ( kecuali unt uk bum bu dan
t epung) , m isalnya lem ak sapi, m iyak kelapa.
- BTM cukup dicant um kan dengan nam a golongan, m isalnya ant i kem pal,
pem ut ih, dan set erusnya. Khusus unt uk ant ioksidan, pem anis buat an, pengaw et , pew arna dan penguat rasa, harus dilengkapi dengan nam a j enis, sedang unt uk pew arna j uga perlu dicant um kan nom or indeks khusus.
- Unt uk produk t ert ent u, persent ase berat bahan ut am a produk harus
dicant um kan.
c. I si N e t t o
- I si net t o dinyat akan dalam sat uan m et rik.
- Unt uk m akanan padat dinyat akan dengan sat uan bobot . - Unt uk m akanan cair dinyat akan dengan sat uan volum e.
- Unt uk m akanan sem i padat at au kent al dinyat akan dalam sat uan volum e at au
bobot .
- Unt uk m akanan padat dalam cairan dinyat akan dalam bobot t unt as.
d. N a m a da n Ala m a t Pa br ik / I m por t ir
- Harus m encant um kan nam a dan alam at pabrik pem buat / pengepak/ im port ir. - Makanan im por harus dilengkapi dengan kode negara asal.
- Nam a j alan t idak perlu dicant um kan apabila sudah t ercant um dalam buku
t elepon.
e . N om or Pe n da ft a r a n
- MD unt uk produk dalam negeri, dan - ML unt uk produk luar negeri
f. Kode Pr odu k si
- Kode produksi m eliput i: t anggal produksi dan angka at au huruf lain yang
m encirikan : bat ch’ produksi.
- Produk- produk yang w aj ib m encant um kan kode produksi:
i. susu: past eurisasi, st eril, ferm ent asi, dan bubuk, ii. m akanan at au m inum an yang m engandung susu,
iii. m akanan bayi,
iv. m akanan kalengan yang kom ersial, dan v. aging dan hasil olahannya.
g. Ta n gga l Ka da lu w a r sa
- Tanggal kadaluw arsa harus dicant um kan pada:
i. susu: past eurisasi, st eril, ferm ent asi, dan bubuk, ii. m akanan at au m inum an yang m engandung susu,
iii. m akanan bayi,
iv. m akanan kalengan yang kom ersial
( Cara penulisan: “ Sebaiknya digunakan sebelum …….” )
- Tem pat , harus dit em pat kan di t em pat yang m udah dan j elas t erbaca.
g. Pe t u n j u k a t a u Ca r a Pe n ggu n a a n
h . Pe t u n j u k a t a u Ca r a Pe n yim pa n a n
Pet unj uk cara penyim panan diperlukan unt uk m akanan at au m inum an yang perlu peyim panan khusu sebelum digunakan ( lihat cont oh pada lam piran 1) .
i. N ila i Giz i
- Nilai gizi diharuskan unt uk dicant um kan bagi m akanan dengan nilai gizi yang
diperkaya, m akanan diet at au m akanan lain yang dit et apkan oleh m ent eri kesehat an ( lihat cont oh pada lam piran 2) .
- I nform asi yang harus dicant um kan:
i. energi, ii. prot ein, iii. lem ak, iv. karbohidrat , v. vit am in, dan
vi. m ineral at au kom ponen t ert ent u.
- Unt uk m akanan lain, pencant um annya bersifat sukarela.
j . Tu lisa n a t a u Pe r n ya t a a n Kh u su s
Menurut perat uran yang berlaku pernyat aan khusus harus dicant um kan, ant ara lain pada produk:
i. susu kent al m anis: “ Perhat ikan, t idak cocok unt uk bayi”
ii. m akanan yang m engandung bahan yang berasal dari babi:
“ MENGANDUNG BABI ”
iii. susu dan m akanan yang m engandung susu,
iv. m akanan bayi,
v. pem anis buat an,
vi. m akanan dengan iradiasi: “ RADURA” dan logo iradiasi, dan vii. m akanan halal: t ulisan bahasa I ndonesia at au Arab.
3 .2 . Pe r n ya t a a n ( Cla im s) pa da La be l Pe r ik la n a n
a . Pe r sya r a t a n Se ca r a Um u m
- Tuj uan pencant um an inform asi gizi: m em berikan inform asi kepada konsum en
m eliput i pem berian inform asi t ent ang j um lah zat gizi yang t erkandung ( bukan pet unj uk berapa harus dim akan) .
- Tidak boleh m enyat akan seolah- olah m akanan yang berlabel gizi ini
m em punyai kelebihan daripada m akanan yang t idak berlabel.
- Tidak boleh m em buat pernyat aan adanya nilai khusu, bila nilai khusus
t ersebut t idak sepenuhnya berasal dari m akanan t ersebut , t et api m asih perlu dengan m engkom binasikannya dengan m akanan lain. Misalnya: sereal disebut kaya prot ein karena dikonsum si dengan susu.
- Pernyat aan berm anfaat bagi kesehat an harus benar- benar didasarkan at as
kom posisi dan j um lahnya yang dikonsum si per hari.
b. Pe r n ya t a a n t e n t a n g Giz i ( N u t r it ion La be llin g) i. Perhit ungan zat gizi
Fakt or Konversi:
ii. Sat uan
- Sat uan j um lah prot ein, karbohidrat , dan lem ak dalam g/ 100g at au g/ 100m l
at au perkem asan j ika kem asan hanya m engandung porsi t unggal.
- Sat uan m ineral dan vit am in dinyat akan dalam sat uan m et rik dan/ at au
sebagai persent ase dari angka kecukupan gizi rat a- rat a yang dianj urkan ( RDA = Recom m ended Diet ary Allow ances) ( unt uk RDA I ndonesia dan unt uk produk ekspor, m asing- m asing, lihat pada lam piran 3 dan 4.
iii. Penj elasan spesifik harus m engikut i penj elasan ut am anya, m isalnya: Karbohidrat . ….. g
Gula …… g Pat i …… g Pekt in …… g Lem ak …… g Asam lem ak poli t ak j enuh …… g Asam lem ak j enuh …… g
iv. Pernyat aan Tent ang Vit am in dan Mineral Krit eria Pencant um an
- Hanya vit am in dan m ineral yang dibut uhkan sebagai zat gizi yang dapat
dicant um kan, bila t elah ada dalam j um lah yang cukup dalam diet , m aka t idak boleh dinyat akan.
- Hanya vit am in dan m ineral yang t ersedia dalam j um lah yang berart i/ cukup
dalam m akanan yang dim akan dalam j um lah w aj ar ⊇ 1/ 6 dari RDA.
- Pernyat aan m engandung lebih dari vit am in dan m ineral hanya dibolehkan bila
set iap vit am in at au m ineral t ersbut t erdapat dalam proporsi yang sesuai.
- Pernyat aan “ diperkaya” at au “ kaya” at au “ sum ber vit am in at au m ineral yang
baik sekali” hanya dibolehkan bila j um lah yang t ersedia ⊇ ½ dari RDA.
c. Pe r n ya t a a n t e n t a n g Kon disi ( obe sit a s) da n Pe n ya k it Pe r t e n t u ( t h e r a pe u t ic cla im s)
i. Pernyat aan m em bant u m elangsingkan berlaku bagi:
- m akanan diit lengkap berkalori rendah, - m akanan kurang zat t epung,
- m akanan dengan bahan rendah kalori, - m akanan berangin ( aerat ed food) , dan
- m akanan buat an ( nilai kalori 25% < dibanding m akanan sej enis)
ii. Khusus bagi penderit a diabet es, berlaku produk yang:
- t idak m engandung karbohidrat ,
- berat karbohidrat pada kom posisinya sangat kurang dibandingkan dengan
m akanan sej enisnya yang diperunt ukkan bagi yang bukan penderit a diabet es.
Krit eria lain:
- kandungan karbohidrat dicant um kan pada label
- t idak boleh dinyat akan sebagai “ bebas gula” at au “ kurang gula” bila m akanan
t ersebut m engandung karbohidrat .
iii. Pernyat aan m enyehat kan, m enguat kan ( t onik) dan m em ulihkan kesehat an ( rest orat ive) .
- Dilarang m encant um kan bahw a suat u m akanan dapat m enyehat kan.
- Dilarang m encant um kan pernyat aan m em punyai sifat “ t onik” hanya karena
c. prot ein at au zat yang berasal dari hidrolisa prot ein, dan d. kafein at au derifat purine lainnya.
Secara um um t idak dibenarkan m encant um kan kat a “ t onik” pada label produk pangan, kecuali unt uk “ t onic wat er” at au “quinine t onic w ine” .
- Pernyat aan dapat m em ulihkan boleh dicant um kan bila produk pangan t idak
kurang dari 25 gram prot ein pada j um lah konsum si norm al per hari. Pada label harus t ercant um kandungan bahan dan j um lah yang perlu dikonsum si per hari, t erut am a unt uk m akanan yang m udah dicerna dan dapat m erangsang nafsu m akan dan cocok unt uk orang sakit .
d. Ga m ba r pa da La be l/ I k la n
Gam bar, logo, bagan, dan lainnya t idak boleh m enyesat kan dalam hal asal, sifat , isi, bent uk, kom posisi, ukuran, at au w arna.
Misalnya:
i. gam bar buah t idak boleh dicant um kan bila produk pangant ersebut hanya m engandung penyedap rasa buah,
ii. gam bar j am ur ut uh t idak boleh unt uk m enggam barkan pot ongan j am ur, iii. gam bar unt uk m em perlihat kan m akanan di dalam w adah harus t epat dan
sesuai dengan isinya – saran unt uk m enghidangkan suat u produk dengan bahan lain harus diberi ket erangan dengan j elas bila bahan lain t ersebut t idak t erdapat dalam w adah.
Pa da ba gia n u t a m a e t ik e t m in im a l t e r ca n t u m:
- nam a m akanan,
- isi net t o dan bobot t unt as ( unt uk m akanan t ert ent u) , - nom or pendaft aran, dan
- t ulisan pernyat aan khusus.
Usahakan bagian ut am a et iket harus cukup luas unt uk m em uat inform asi yang diharuskan sehingga t erat ur dan t idak berdesak- desakan, t erang, j elas, t idak dikaburkan oleh gam bar at au hiasan at au lat ar belakang lain.
La m pir a n 1 . Con t oh Pe r sya r a t a n Pe la be la n pa da Pr odu k Su su
SUSU KEN TAL M AN I S; “Sw e e t e n e d Con de n se d M ilk ”
a. Adalah produk susu berbent uk cairan kent al, w arna hingga put ih kekuningan at au w arna lain yang t ergant ung dari arom a yang dit am bahkan, dengan bau dan rasa khas, yang pada um um nya diperoleh dengan m enghilangkan sebagian dari susu yang t elah dit am bah gula at au dengan proses lain hingga m encapai kepekat an t ert ent u, at au m erupakan hasil rekonst it usi susu bubuk berlem ak penuh at au hasil rekonst it usi susu bubuk t anpa lem ak susu/ lem ak nabat i dengan penam bahan gula, dengan at au t anpa penam bahan bahan t am bahan m akanan dan bahan lain yang diij inkan.
b. Kadar lem ak susu t idak kurang dari 8% . Padat an susu t idak kurang dari 28% . c. Label
1. Label Produk: “ Susu Kent al Manis” , “ Sw eet ened Condensed Milk” ,
3. Kadar lem ak susu dinyat akan sebagai persen dari bobot produk akhir,
4. Unt uk produk rekom binasi, harus dicant um kan t ulisan “ rekom binasi” at au “ Dibuat dari rekom binasi X dan X” ,
Unt uk produk rekonst it usi, harus dicant um kan t ulisan “ rekonst it usi” at au “ Dibuat dari rekonst it usi X” ( X adalah nam a produk susu yang digunakan unt uk rekom binasi at au rekonst it usi) .
5. Tulisan: “ Perhat ikan! Tidak cocok unt uk bayi” , 6. Tanggal daluw arsa,
7. Pet unj uk penggunaan, dan 8. Cara penyim panan.
La m pir a n 2 . Con t oh Pe r sya r a t a n Pe la be la n pa da Pr odu k Pa n ga n Kh u su s
N ATRI UM M AKAN AN D I ET REN D AH ; Spe cia l D ie t a r y Foods w it h Low Sodiu m
Con t e n t
a. Adalah produk yang diperoleh dengan m engurangi, m em bat asi, at au t anpa penggunaan nat rium .
b. Kadar nat rium t idak lebih dari set engah kandungan nat rium yang t erdapat pada produk norm al yang sej enis, dan t idak lebih dari 120 m g/ 100 g produk akhir.
c. Label
1. Nam a produk harus sesuai dengan j enisnya. Tulisan “ Rendah Nat rium ” at au “ Low Sodium ” dapat m erupakan bagian dari nam a produk at au dicant um kan t erpisah.
2. Daft ar ingredien 3. Nilai gizi
4. Kadar nat rium yang dinyat akan dengan pem bulat an dengan kelipat an 5 m g/ 100 g, sert a kadar nat rium dalam j um lah t ert ent u m akanan yang dikonsum si secara norm al
5. Penam bahan garam penggant i
Apabila dit am bahkan garam penggant i yang t erdiri dari seluruh at au sebagian garam kalium , m aka j um lah t ot al kalium dinyat akan sebagai m g kat ion/ 100 g m akanan yang dikonsum si secara norm al.
D AFTAR PUSTAKA
Anonim , 1996, Lam piran Keput usan Direkt ur Jenderal Pengaw asan Obat dan Makanan No. 02240/ B/ SK/ VI I / 91, Bulet in Teknologi Pangan dan I ndust ri Pangan, Vol. VI I , No.2
Anonim , 1993, Perat uran m ent eri Kesehat an RI No. 79/ MENKES/ PER/ I I I / 1978 t ent ang Label dan Periklanan Makanan di dalam Kum pulan Perundang-undangan di Bidang Pangan, Depkes RI , Jakart a
Anonym ous, 1995, The Nut rit ion I nt ernat ional Pocket Guide t o Nut rit ion Labeling, Nut rit ion I nt ernat ional, New York
Anonym ous, 1993, Food Labeling: Quest ion and answ ers, Office of Food Labelling Cent er for Food Safet y and Applied Nut rit ion. Food and Drug Adm inist rat ion, Washingt on DC.
Wij aya, C.H. Pelabelan Pangan, Makalah disam paikan pada Pelat ihan Pengendalian Mut u dan Keam anan Pangan Bagi St af Pengaj ar, Pusat St udi Pangan dan Gizi I PB bekerj asam a dengan DI KTI , 21 Juli – 2 Agust us 1997.