• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Geografis"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

In this end duty, done scheme the application of web GIS to know the condition of waterways and the location of water sources clean Cimahi City. And to fulfill the requirement, hence required the application of web GIS providing facilitys giving amenity to all consumer. Result from the application of web GIS this identification of waterways and location clean water that is giving amenity to consumer in looking for information of condition of waterways and the location of water sources clean at the same time region map Cimahi City swiftly through internet media. Software required to build the application of web GIS this identification of waterways and location clean water source web-based Cimahi City is Mapserver. And design appearance web that more draws, hence applied software Macromedia Dreamweaver 8.

Geographic Information Systems in the design of this identification of waterways and location clean water source web-based Cimahi City, data collection methods used were observation and interviews, the method of approach used is a structured approach method, the method of system development using the waterfall model. Tools for analysis and design includes flowmap, context diagrams, data flow diagram of a relation table, entity relationship diagrams and data dictionary.

Results from this study is a Geographical Information System identification of waterways and location clean water source web-based Cimahi City is expected to help performance Cimahi City Government to manage the data path.

(2)

ABSTRAK

Dalam tugas akhir ini, dilakukan perancangan aplikasi web SIG untuk mengetahui kondisi saluran air dan lokasi sumber air bersih Kota Cimahi. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka diperlukan aplikasi web SIG yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi para pengguna. Hasil dari aplikasi web SIG identifikasi saluran air dan lokasi sumber air bersih ini yaitu memberi kemudahan kepada pengguna dalam mencari informasi kondisi saluran air dan lokasi sumber air bersih sekaligus peta wilayah Kota Cimahi dengan cepat melalui media internet. Perangkat lunak inti yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi web SIG identifikasi saluran air dan lokasi sumber air bersih Kota Cimahi ini adalah MapServer. Dan untuk merancang tampilan web agar lebih menarik, maka digunakan perangkat lunak Macromedia Dreamweaver 8.

Dalam perancangan Sistem Informasi Geografis identifikasi saluran air dan lokasi sumber air bersih Kota Cimahi ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya menggunakan model waterfall. Alat Bantu untuk analisis dan perancangan meliputi flowmap, diagram kontek, data flow diagram relasi tabel, entity relationship diagram dan kamus data.

Hasil dari penelitian ini yaitu sebuah Sistem Informasi Geografis identifikasi saluran air dan lokasi sumber air bersih Kota Cimahi yang diharapkan dapat membantu kinerja Pemerintah Daerah Kota Cimahi untuk mengelola data Saluran Air dan Sumber Air Bersih Kota Cimahi.

(3)

  BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Banjir merupakan fenomena alam dimana terjadi kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan saluran air (drainase) di suatu daerah sehingga menimbulkan genangan yang merugikan. Kerugian yang diakibatkan banjir seringkali sulit diatasi baik oleh masyarakat maupun instansi terkait. Banjir disebabkan oleh berbagai macam faktor yaitu kondisi daerah tangkapan hujan, durasi dan intesitas hujan, kondisi topografi, dan kapasitas jaringan drainase.

Banjir di daerah perkotaan memiliki karakteristik yang berbeda dengan banjir pada lahan/alamiah. Pada kondisi di alam, air hujan yang turun ke tanah akan mengalir sesuai kontur tanah yang ada ke arah yang lebih rendah. Untuk daerah perkotaan pada umumnya air hujan yang turun akan dialirkan masuk ke dalam saluran-saluran buatan yang mengalirkan air masuk ke sungai. Kontur lahan yang terdapat di daerah perkotaan direncanakan agar air hujan yang turun mengalir ke dalam saluran-saluran buatan tadi. Ada kalanya, kapasitas saluran tersebut tidak mencukupi untuk menampung air hujan yang terjadi, sehingga mengakibatkan terjadinya banjir..

(4)

 

adalah kondisi drainase (sungai/saluran) yang meliputi sedimentasi, kondisi yang kurang baik (rusak), dimensi yang tidak cukup dan hambatan aliran akibat bangunan lain. Kemudian sarana air bersih dikota cimahi masih sangat kekurangan, sedikitnya ada 10 titik rawan air bersih karena kekeringan yang meliputi Kel. Cipageran, Cibabat, Cibeureum, dan Kel. Cigugur.

Oleh karena itu pemeliharaan dan rehabilitasi saluran drainase sangat diperlukan agar fungsi daripada drainase menjadi efektif. Dengan pemeliharaan yang baik maka dapat mengurangi dampak banjir atau genangan yang dapat menimbulkan penyakit seperti diare dan demam berdarah, serta pemanfatan dan pengelolaan sumber air bersih perlu tingkatkan guna untuk mengatisifiasi dampak dari kemarau panjang yang mengakibatkan berkurangnya volume air bersih.

Selain yang menjadi permasalahan seputar banjir, permasalahan lainnya yaitu kurangnya informasi lokasi sumber Air bersih yang memadai dibeberapa daerah perkotaan khususnya di Kota Cimahi. Hal ini dapat menyebabkan banyaknya lokasi sumber air bersih yang kurang diperhatikan, dikelola dan dijaga, mengakibatkan buruknya kondisi air yang dterima oleh masyarakat sekitar sehingga sumber air bersih tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat.

(5)

 

untuk menjaga agar kinerja sumber air bersih tersebut tetap pada tingkat yang handal, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada, diperlukannya informasi berupa data tekstual sekaligus data geografisnya untuk mengetahui keadaan suatu wilayah sebagai penunjang program pemerintah untuk merealisasikan dan membenahi permasalahan yang ada. Dapat dilihat dari Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat seiring dengan kebutuhan manusia akan suatu informasi yang cepat dan tepat, sehingga sangat dibutuhkannya sebuah jaringan komputer yang dikenal masyarakat luas dengan nama internet. Ada banyak keuntungan dan kelebihan yang diberikan oleh sebuah internet, antara lain adalah dengan menggunakan internet maka pemakai komputer yang tergabung di dalamnya bisa dengan mudah berkomunikasi sekaligus mencari berbagai informasi yang dibutuhkan.

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan informasi yang baik, khususnya mengenai perkembangan maupun keadaan suatu wilayah secara on-line, maka sangat dibutuhkan teknologi yang tepat sehingga dapat diperoleh berbagai keuntungan. Dalam hal ini adalah teknologi informasi pemerintahan yang bebasis internet. Oleh karena itu, penulis merancang sedemikian rupa tampilan dari web pemerintahan ini, dengan maksud agar lebih menarik minat masyarakat untuk mengakses web ini serta masyarakat atau para pengguna bisa mendapatkan informasi yang diinginkan mengenai keadaan suatu wilayah tersebut.

(6)

 

(Geografis) dalam mengolah peta dasar sekaligus keterangan legenda dalam peta tersebut. Dengan menggunakan MapServer, maka pengolahan peta dapat dilakukan dengan mudah serta MapServer sekaligus berfungsi sebagai penghubung atau interface antara peta dasar kedalam tampilan web.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang pembuatan aplikasi khususnya mengenai keadaan suatu wilayah tertentu. Untuk itu, penulis mengambil judul “ Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi

Berbasis web”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah merupakan rangkuman permasalahan-permasalahan yang terjadi pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya. Suatu masalah perlu dirumuskan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada dengan tujuan agar permasalahan menjadi jelas dan tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada maka akan ditampilkan dalam web ini adalah :

(7)

 

2. Belum tersedianya Sistem Informasi yang menangani permasalahan mengenai kondisi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih di Kota Cimahi.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih di Kota Cimahi yang bersifat dinamis dan interaktif sehingga dapat memberikan informasi yang up to date. 2. Bagaimana pengolahan data mengenai kondisi drainase (Saluran Air) dan

lokasi sumber air bersih di Kota Cimahi.

3. Bagaimana memberikan informasi mengenai kondisi drainase (Saluran Air) dan lokasi sumber air bersih di Kota Cimahi.

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi.

5. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

(8)

 

akan dicapai (diharapkan) dari penelitian yang terkait dengan identifikasi dan rumusan masalah.

1.3.1. Maksud Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Geografis Identifasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih di Kota Cimahi Berbasis Web untuk memudahkan Pemerintah Kota Cimahi khusunya pada bagian Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) dalam mengelola data beserta informasi Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih yang ada di wilayah pemerintahannya.

1.3.2. Tujuan Penelitan

1. Untuk membangun Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih di Kota Cimahi yang dinamis dan interaktif sehingga dapat memberikan informasi yang up to date.

2. Untuk memudahkan dalam pengolahan data Identifikasi Saluran Air dan lokasi sumber air bersih di Kota Cimahi.

3. Untuk menginformasikan kondisi drainase (Saluran Air) dan lokasi sumber air bersih di Kota Cimahi berupa data tekstual beserta data visualisasi geografisnya.

(9)

 

5. Untuk mengimplementasi Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian itu menjelaskan mengenai manfaat/kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, kegunaan penelitiannya dapat berupa kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Dapat mengetahui bagaimana membangun sebuah aplikasi yang dinamis dan interaktif menggunakan MapServer dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Pemerintah Kota Cimahi sehingga dapat memudahkan dalam pengeloalaan data sebagai informasi.

1.4.2. Kegunaan Akademis

(10)

 

1.5. Batasan Masalah

Untuk membatasi agar masalah lebih sederhana, maka digunakan batasan masalah sebagai berikut ini :

1. Sistem Informasi Geografis ini hanya berkaitan dengan permasalahan Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi.

2. Data yang digunakan dalam perancangan aplikasi sistem informasi geografis ini yaitu data tekstual dan data peta digital (spatial).

3. Informasi disajikan berupa data tekstual beserta data visualisasi geografis mengenai Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi.

4. Admin dari Sistem Informasi Geografis ini yaitu Pemerintah Kota Cimahi, pada Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK).

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pada subbab ini akan menjelaskan mengenai lokasi atau tempat dari penelitian beserta waktu dan jadwal dari penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir.

1.6.1. Lokasi Penelitian

(11)

 

1.6.2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir dilakukan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Juni 2011. Seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian.

No. Kegiatan Maret April Mei Juni

5. Pengkodean program

aplikasi

8. Sosialisasi Program

aplikasi

9. Penyusunan Laporan

(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Saluran Air (Drainase)

Menurut Suripin (2004 : 7) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

Menurut Suhardjono (1948 : 1) drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.

2.1.1. Jenis Drainase

Dari pengertian drainase pada subbab diatas drainase juga dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu sebagai berikut :

1. Drianase Alamiah

(13)

bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai.

2. Drainase Buatan

Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan lain sebagainya.

2.1.2. Menurut Letak Bangunan

Letak bangunan drainase yaitu sebagai berikut :

1. Drainase Permukaan Tanah

Saluran drainase yang berada diatas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan.

2. Drainase Bawah Permukaan Tanah

(14)

2.1.3. Menurut Fungsi

Berikut drainase menurut fungsinya :

1. Single Purpose

Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau air jenis buangan yang lain seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain-lain.

2. Multi Puspose

Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

2.1.4. Menurut Konstruksi

Menurut Kontruksi Drainase sebagai berikut :

1. Saluran Terbuka

Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak didaerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan / mengganggu lingkugan.

2. Saluran Tertutup

(15)

2.2 Pengertian Air

Menurut Sunaryo (2005 : 3) Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia.

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

2.2.1. Sumber Air Bersih

1. Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak konomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.

2. Curah hujan

(16)

dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.

3. Air permukaan dan air bawah tanah.

Air permukaan adalah semua air yang yang terdapat pada permukaan tanah. Sedangkan Air tanah atau air bawah tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan yang mengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air.

2.3. Pengertian Sistem

Secara umum, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu :

1. Merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi yang menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.

(17)

berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut Charter dan Agtrisati (2003 : 2), dalam bukunya yang berjudul Desain dan Aplikasi GIS Geographics Information System, menggambarkan sistem dan lingkungannya secara umum, gambarnya seperti berikut ini :

Gambar 2.1 Sistem dan Lingkungannya

(Sumber : Charter dan Agtrisari, 2003 : 2)

2.3.1. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Memiliki komponen

(18)

dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut suprasistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

(19)

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)

(20)

yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem Sasaran atau tujuan (goal) akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran sistem

(21)

Input Pengolah Output

Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

Gambar dibawah ini adalah gambar dari karakteristik sistem.

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto HM, 2005 : 6)

2.3.2. Pelaku Sistem

Pelaku sistem yaitu orang atau individu yang terlibat dalam suatu sistem. Para pelaku sistem tersebut yaitu :

1. Pemakai

Pada umumnya ada tiga kelompok pemakai sistem, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

2. Manajemen

(22)

manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang.

3. Pemeriksa

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

a. Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.

b. Inovator : yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.

(23)

d. Pimpinan proyek : Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.

5. Pendesain sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian

Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

2.4. Pengertian Informasi

(24)

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK

berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Andri Kristanto, 2008 : 10)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya alur pengolahan data.

(25)

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

2. Tetap pada waktunya

Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.5. Pengertian Sistem Informasi

(26)

yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.

Menurut Jogiyanto (2001 : 11). Sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem Informasi Terdiri dari beberapa komponen, antara lain :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Adalah peralatan yang ada disistem komputer yang secara fisik dapat terlihat dan dapat dipegang.

2. Perangkat Lunak(Software)

Adalah program yang berisi perintah untuk melakukan pengolahan data ,software tidak terlihat secara fisik.

3. Teknisi (Brainware)

Manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.

4. Basis Data(Database)

(27)

2.6. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Secara umum, Sistem informasi geografis adalah suatu sistem berbasis komputer yang berguna dalam melakukan pemetaan (mapping) dan analisis berbagai hal dan peristiwa yang terjadi diatas permukaan bumi.

Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting. Sistem informasi geografis hingga saat ini merupakan sistem yang sangat menarik.

Menurut Prahasta (2006 : 1), Sistem ini dapat mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem basis data) serta properties penting lainnya. Kemampuan tersebutlah yang membedakan sistem informasi geografis dengan sistem informasi lain dan membuat sistem informasi geografis lebih bermanfaat dalam memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting.

(28)
(29)

IMS, ArcView IMS, Autodesk MapGuide, GeoMedia WebMap Publisher, Alov Map, CartoWeb, BeyondGeo, ReefBase, Stylus Studio XML Mapping Tools, GeoNerwork Open Source, dan lain sebagainya.

2.7. Internet

Pengertian internet (International Networking) dapat dilihat dari tiga segi. Pertama, jika dilihat dari segi teknis, internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi. Kedua, jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) data atau informasi yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi, dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Dan yang ketiga, jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efisien dan efektif untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh, maupun di dalam lingkungan yang dekat sekalipun.

2.7.1. TCP/IP

(30)

Cara kerja dari TCP/IP tersebut adalah saat terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain pada layer diatasnya, maka protokol tersebut akan menambahkan informasi tambahan miliknya kedata tersebut dimana informasi ini mempunyai fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol yang berada di bawahnya. Dan begitu pula sebaliknya.

2.8. World Wide Web (WWW)

WWW merupakan aplikasi internet yang berfungsi menggabungkan teks dan grafik dalam satu dokumen atau antara muka pengguna yang sama. WWW berfungsi dengan berasaskan pada konsep pelanggan-pelayan. Pelayan utama WWW adalah pelayan HTTP (HyperText Transfer Protocol) atau protokol pemindah teks, yaitu dokumen teks biasa yang mengandung sambungan (link) ke dokumen lain.

2.8.1. Browser Web

(31)

2.9. Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan plain-text yang dapat dibuat atau ditulis menggunakan beberapa teks editor seperti Vi pada UNIX, Simple Text pada Machintosh, maupun Notepad pada Windows. HTML dapat menggabungkan teks, gambar, suara serta link menjadi satu.

File HTML memiliki ekstensi *.htm, *.html atau *.shtml. HTML merupakan bahasa mark up (kode) sehingga setiap teks diberi kode sesuai dengan keinginan user. Selain itu HTML juga memiliki sifat yang fleksibel karena dapat dikombinasikan dengan script atau bahasa pemrograman lainnya.

2.9.1. Struktur File HTML

File HTML merupakan file teks biasa yang mengandung tag. Dokumen HTML mempunyai 2 bagian, yaitu head dan body. Body adalah bagian terbesar dari dokumen HTML. Sedangkan head terdiri dari judul dokumen dan informasi-informasi singkat lainnya.

2.10. Tinjauan Perangkat Lunak

(32)

2.10.1. MapServer

Perkembangan software open source berlangsung dengan pesat, dan berbagai varian muncul dengan cepat. Salah satu perangkat lunak yang cukup populer di dunia pemetaan online adalah MapServer.

MapServer merupakan salah satu aplikasi pemetaan online web GIS (Geographic Information System) yang dikembangkan oleh Universitas Minnesota, NASA, dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Departemen of Natural Resources). MapServer merupakan aplikasi open source yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan kode pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut. MapServer dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yaitu Unix/Linux, MacOS dan Windows. Fitur yang didukung oleh MapServer adalah:

1. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti : ESRI shapefile, ESRI ArcSDE, PostGIS dan berbagai format data vektor lain dengan menggunakan library OGR

2. Menampilkan data spasial dalam format raster : TIFF/GeoTIFF, GIF, PNG, ERDAS, JPEG, EPPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library GDAL (Geographic Data Abstaction Library)

3. Menggunakan quadtree spatial indexing untuk shapefile, sehingga operasi-operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat

4. Dapat dikembangkan dan tampilan keluaran yang dapat diatur menggunakan file-file template

(33)

6. Mendukung rendering karakter berupa TrueType font 7. Mendukung OpenGIS

8. Mendukung penggabungan data raster dan vektor (untuk penyajian data) 9. Dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis : legenda, peta indeks

dan skala

10.Mendukung pengembangan peta tematik online

11.Konfigurasi dapat dilakukan secara online (on-the fly configuration) 12.Proyeksi dapat dilakukan secara online (on-the-fly projection)

Menurut Nuryadin (2005 : ). Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI (Common Gateway Interface), user dapat mengakses MapServer sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa seperti : PHP, Perl, Phyton atau Java. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui script akan lebih memudahkan dalam pengembangan aplikasi.

2.10.1.1. Konfigurasi MapServer

(34)

Map File

HTML File/ Template/ PHP/MapScript

Gambar 2.5 Proses Penyajian Peta Oleh MapServer

(Sumber : Mahfud Abdul Ghoni, 2008 : 23)

Gambar 2.6 Konfigurasi PHP/Map Script

(35)

MapScript adalah sebuah modul PHP yang dapat melakukan operasi-operasi untuk data spasial termasuk dalam mengolah data spasial, proyeksi ulang data dan operasi-operasi lainnya. Modul PHP/MapScript ini dikembangkan oleh DM Solutions.

2.10.1.2. Pengembangan Web SIG Menggunakan MapServer

Sebelum membuat aplikasi web SIG menggunakan MapServer hal yang harus diperhatikan adalah arsitektur penyimpanan file MapServer dan data SIG. Secara umum ada tiga kategori data yang dimiliki yaitu : file MapServer (MapFile dan PHP/MapScript), file HTML dan gambar/grafis (file web dan gambar yang disertakan) dan data SIG (data vektor dan citra/raster yang digunakan).

Contoh Map File :

MAP

NAME "CIREBON" STATUS ON

EXTENT 220816.54 9247585.67 238956.18 9260134.17 IMAGETYPE PNG

SIZE 450 300

(36)
(37)

fleksibel. Panel untuk pengolahan CSS juga sudah diperbarui dan lebih mudah digunakan. Dreamweaver 8 juga menyediakan beberapa template halaman web baru, termasuk fasilitas Starter Pages.

2.10.3. Xampp

XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis auto konfigurasi.

Software XAMPP versi ini terdiri atas: a. Apache versi 2.0.54

b. MySQL versi 4.1.12 c. PHP versi 5.0.4

d. phpMyAdmin versi 2.6.2-p11 dan lain-lain

1. Mengenai APACHE

(38)

2. Mengenai PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk mebuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Operating System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain, misalnya Microsoft IIS, Caudium, PWS dan lain-lain.

Seperti pernah disinggung sebelumnya bahwa PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung system manajemen Database Oracle, Microsoft Acces, Interbase, d-Base, PostgreSQL dan sebagainya.

Hingga kini PHP sudah berkembang hingga versi ke 5. PHP 5 mendukung penuh Object Oriented Programing(OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi terbaru MySQL, pengembangan web services dengan SOAP dan REST, serta ratusan peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama dengan web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis.

3. Mengenai MySQL

(39)

American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem manajemen database yang bersifat at relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.

(40)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, objek penelitian yang diambil yaitu Kota Cimahi. Untuk melihat lebih jelas mengenai Kota Cimahi, maka penulis akan membahas mengenai sejarah, visi dan misi Kota Cimahi, struktur organisasi Pemerintah Kota Cimahi beserta definisi tugasnya.

3.1.1. Sejarah Singkat Kota Cimahi

(41)

Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Administratif Cimahi dengan luas wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha, yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Utara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.

(42)

Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.

Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, termasuk kewenangan wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fisikal, agama serta kewenangan bidang lain sesuai dengan peraturan Perundang-undangan Nomor I tahun 2003 tentang Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.

3.1.2. Visi, Misi dan Moto Perusahaan

a. Visi Kota Cimahi Tahun 2007-2012

"Dengan Iman, Taqwa, Optimis dan Cerdas, Jadikan Cimahi Kota Maju, Agamis, Nyaman, Tertib, Aman dan Produktif".

b. Misi Kota Cimahi

1. Meningkatkan sarana perekonomian dan lapangan kerja. 2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan Kesehatan. 3. Meningkatkan penataan dan Penegakan hokum. 4. Meningkatkan ifrastruktur Kota.

(43)

3.1.3. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisai.

(44)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Walikota yang membawahi Wakil Walikota,bekerja dibawah pengawasan DPRD adalah badan legislatif Daerah Kota Cimahi. Perangkat Pemerintahan kota adalah organisasi / lembaga pada pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan yang terdiri dari sekertariat daerah, Dinas, Lembaga Teknis, Kecamatan dan Kelurahan.

1. Sekertariat Daerah adalah unsur staf pemerintah kota yang dipimpin oleh Walikota. Sekertariat Daerah bertugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, administrasi tata laksana dan pendayagunaan aparatur serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat pemerintah kota.

2. Sekertariat DPRD adalah unsur staf pelayanan terhadap DPRD kota,dipimpin oleh seorang sekertaris yang bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara teknis administratif berada dibawah pimpinan Sekertariat Daerah.

3. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana pemerintah kota dipimpin oleh seorang kelompok yang bertanggung jawab kepada walikota melalui sekertariat daerah yang terdiri dari :

a. Dinas Pekerjaan Umum, b. Koperasi,

(45)

d. Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian, e. Perhubungan,

f. Kesehatan,

g. Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, Dan Tenaga Kerja, h. Pendidikan

i. Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan. j. Pendapatan.

4. Lembaga teknis Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintahan Kota yang dipimpin oleh seorang kepala, bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekertaris Daerah yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Inspektorat Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan KB.

5. Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pelanyanan medis, keuangan dan program serta melakukan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Daerah.

6. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu Walikota merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis operasional di banding pengaman, Ketentraman Penegakan Peraturan Daerah serta melaksanakan urusan ketatausahaan satuan polisi pamong praja.

(46)

8. Kelurahan adalah perangkat pemerintah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat dan dipimpin oleh Lurah.

9. Kelompok jabatan fungsional melaksanakan fungsi perangkat pemerintah secra fungsional oleh seorang lembaga fungsional senior sesuai dengan kebutuhan dibanding tugas masing-masing.

10. Staf Ahli Walikota dapat membentuk lembaga staf ahli dan menunjuk keahliannya pun waktu yang ditentukan.

Adapun Pemerintah Kota Cimahi pada Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan yang menangani permasalahan mengenai kondisi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih. dan Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan mengadakan kegiatan Identifikasi Saluran Air dan Penyusunan Data Base Sumber Air Bersih dengan tujuan sebagai berikut :

a. Teridentifikasinya data sungai/saluran Kota Cimahi.

b. Mengetahui besar-kecilnya kerusakan dinding sungai/saluran Kota dan dampak yang ditimbulkan.

c. Teridentifikasinya lokasi-lokasi terpilih yang akan dijadikan skala prioritas penanganan kerusakan sungai/saluran.

d. Tersusunnya rekomendasi untuk mengatasi permasalahan sungai dan saluran Kota Cimahi

e. Terinventarisasinya data sebaran Sumber Air Bersih

(47)

g. Tersedianya data yang akurat yang akan dijadikan dasar untuk dilakukannya identifikasi dan analisis kondisi sumber air bersih KP2A Kota Cimahi.

Berikut adalah kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan.

1. Kedudukan

a. Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah, dibidang Pekerjaan Umum.

b. Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan dipimpin oleh Kepala Dinas.

c. Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

d. Pada Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah, dibidang Pekerjaan Umum.

(48)

c. Perumusan kebijakan teknis bidang Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan;

d. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan;

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan, meliputi Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan, Penyehatan Lingkungan Permukiman;

f. Pelaksanaan urusan kesekretariatan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Susunan Organisasi

Susunan struktur Organisasi Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan terdiri atas Dinas terdiri atas :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Kebersihan, membawahi :

1. Seksi Kebersihan Jalan dan Lingkungan;

2. Seksi Angkutan sampah dan Pengelolaan TPS/TPA. d. Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan;

(49)

2. Seksi Pemakaman;

3. Seksi Penerangan Jalan Umum, Reklame dan Dekorasi Kota. e. Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman, membawahi :

1. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman; 2. Seksi Pengendalian dan Pengawasan.

3. Unit Pelaksana Teknis;

4. Kelompok Jabatan Fungsional.

3.2. Metode Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik bila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan pada perancangan perangkat lunak di dasarkan pendekatan terstruktur. Adapun tahapannya sebagai berikut ini.

3.2.1. Desain Penelitian

(50)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih ini, jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan / responden penelitian, sedangkan data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Data tersebut misalnya data Saluran Air dan Lokasi Air Bersih beserta informasinya, dan lain sebagainya.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran dan Lokasi Air Bersih ini diperoleh dengan observasi dan wawancara.

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik penumpulan data yang paling umum digunakan. Wawancara merupakan aktifitas pengumpulan data melalui dialog langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Wawancara secara langsung dilakukan kepada petugas lapangan (surveyor) Digital Mapping Studio dan PT. Citra Bumi Madani untuk memperoleh informasi serta data yang akan diperlukan untuk perancangan sistem informasi geografis ini.

2. Observasi

(51)

atribut-atributnya (tekstual) yang dijadikan sebagai output dari sistem informasi yang akan dibangun.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder berasal dari Dokumentasi. Penulis mencari dan mengumpulkan materi dari buku-buku dan juga dari internet yang berhubungan dengan pembangunan sebuah sistem informasi geografis. Selain itu juga mempelajari dokumen-dokumen kegiatan identifikasi saluran air dan lokasi sumber air bersih hasil dari kegiatan survey lapangan para surveyor atau petugas lapangan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(52)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air dan Sumber Air Bersih Berbasis Web ini dibangun dengan menggunakan menggunakan Model Waterfall. Metode Waterfall ini membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sekuensial. Dalam pengembangan aplikasinya dimulai dari tingkat awal sistem hingga perawatan melalui tahap System/Information Engineering and Modeling, tahap Software Requirements Analysis, tahap Design, tahap Coding, tahap Testing/Verification dan tahap Maintenance.

Gambar 3.2 Metode Waterfall

(Sumber : Roger S. Pressman, 2001 : 28)

(53)

a. System / Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan tahap Project Definition.

b. Software Requirements Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari aktivitas pencarian kebutuhan sistem dan software tersebut harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

c. Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk rancangan software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti dua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

d. Coding

(54)

Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya akan dikerjakan oleh programmer.

e. Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemakai system yang sudah didefinisikan sebelumnya.

f. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada kesalahan kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(55)

1) Flow Map (Bagan Alir)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart atau flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

2) Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram tingkat atas dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari sistem tersebut atau ke dalam dan keluar dari entitas-entitas eksternal yang terletak diluar sistem tersebut. Diagram konteks terdiri dari sebuah proses yang menggambarkan seluruh sistem dan menunjukkan data aliran utama dari atau menuju entitas-entitas yang ada pada sistem informasi tersebut. Dengan diagram konteks ini, maka akan dapat mendefinisikan jangkauan proyek penyusunan sistem informasi, yaitu meliputi apa yang akan menjadi bagian atau apa yang tidak akan menjadi bagian dari sistem informasi tersebut.

3) Data Flow Diagram

(56)

4) Kamus Data

Al-Bahra bin Ladjamudin (2005 : 70), Kamus Data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD, bersifat global dan hanya menunjukan nama arus datanya saja. Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Nama arus data

Nama arus data memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data sehingga dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data, untuk menyatakan nama lain dari dari suatu data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada.

c. Bentuk data

Bentuk data dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

(57)

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5) Perancangan Basis Data

Perancangan Basisdata bertujuan untuk membantu dalam perancangan database sistem yang akan dibuat. Dengan analisis perancangan basisdata ini, database yang dirancang akan sesuai dengan kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya. Perancangan Basisdata ini menggunakan dua tahap yaitu Normalisasi dan Tabel Relasi.

a. Normalisasi

(58)

b. Tabel Relasi

Menururt Al-bahra binlajamudin (2005 : 142). Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan yang lainnya, berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi tiga macam hubungan yaitu:

i. One-To-One

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

ii. One-To-Many

Mempunyai pengertian setiap basis data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

iii. Many-To-Many

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

(59)

diperbaiki lagi. Untuk mendeteksi kesalahan atau error pada suatu perangkat lunak, dapat dilakukan hal sebagai berikut ini :

1. Menguji struktur dan desain. 2. Menguji fungsi antarmuka. 3. Menguji Objective Design. 4. Menguji kebutuhan user.

Faktor-faktor pengujian yang dilakukan atas sebuah perangkat lunak meliputi berikut ini :

1. Kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan. 2. Pendefinisian spesifikasi fungsional.

3. Penentuan spesifikasi kegunaan, 4. Penentuan kebutuhan portabilitas. 5. Pendefinisian antar muka sistem.

Pada penelitian ini, pengujian programnya akan menggunakan metode Black Box Testing, dimana metode ini lebih fokus pada kebutuhan fungsional dari peranbkat lunak tersebut, sehingga sangat memungkinkan perancang program aplikasi dapat memperoleh kondisi-kondisi input yang secara penuh akan menguji semua kebutuhan fungsional dari suatu program aplikasi. Beberapa kategori kesalahan yang terdeteksi menggunakan metode BlackBox ini diantaranya adalag sebagai berikut ini :

(60)

c. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database ekternal. d. Kesalahan pada performance.

(61)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1.Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan adanya analisis terhadap sistem yang sedang berjalan terlebih dahulu. Tujuan dari analisis sistem yang sedang berjalan adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan data yang sedang digunakan saat ini untuk mengetahui kekurangan serta untuk mengembangkan sistem melalui perbaikan sehingga Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saliran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih ini dapat menghasilkan suatu sistem dengan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Analisis sistem yang sedang berjalan meliputi Analisis dokumen, Analisis prosedur yang sedang berjalan serta Evaluasi sistem yang sedang berjalan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan analisis yang menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Formulir Survey Lapangan

Deskripsi : Merupakan formulir isian yang digunakan oleh Petugas Lapangan untuk memasukkan data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air bersih.

(62)

Elemen Data : Kecamatan, Kelurahan, Node, lebar_atas, lebar_bawah, tinggi_sal, tinggi_air, jenis_saluran, bentuk_saluran, material_dinding, tebal_dinding, kelas_sal, kondisi_umum, debit, koord. X, Koord. Y, Kecamatan, Kelurahan, RT, RW, Nama_Jalan, Tahun_Buat, Jenis, Kondisi, Distribusi, Koordinat_X, Koordinat_Y.

Periode : Pada saat survey lapangan

2. Dokumen Data Peta

Deskripsi : Merupakan data peta yang sudah diolah

Bentuk dokumen : formulir hasil survey lapangan beserta data peta Elemen Data : peta Administrasi, Jaringan Jalan, Jaringan Sungai,

peta Saluran Air dan peta Lokasi Sumber Air Bersih.

Sumber : Petugas Lapangan

3. Dokumen Laporan

Deskripsi : Merupakan laporan data Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

Bentuk Dokumen : Laporan data Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

Sumber : Staf Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan Kota Cimahi

(63)

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan akan membahas secara sistematis mengenai aktifitas–aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi yang sedang berjalan saat ini, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

4.1.2.1. Flow Map

Flow map berfungsi untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan). Flow Map menggambarkan bagaimana prosedur sistem yang dijalankan serta prosedur yang berjalan. Dalam sistem informasi geografis ini, analisis sistem yang sedang berjalan prosedurnya adalah sebagai berikut ini :

1. Petugas lapangan memberikan data hasil survey lapangan Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih di wilayah Kota Cimahi kepada Staf Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) Kota Cimahi yang digunakan sebagai laporan data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih dan untuk pembuatan peta dasar Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih oleh Staf DPLK.

2. Staf DPLK melakukan proses input data Identifikasi Saluran Air, data Lokasi Sumber Air Bersih dan disimpan berupa file.

3. Kemudian data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih tersebut dicetak. 4. Printout data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih tersebut dijadikan

(64)

5. Selain itu, printout Data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih tersebut juga diberikan kepada Kepala Seksi DPLK.

6. Data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih akan dijadikan data awal untuk membuat peta digital oleh Staf DPLK.

7. Peta digital yang telah dibuat lalu disimpan berupa file Peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih kemudian peta digital tersebut di cetak.

8. Printout Peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih tersebut tersebut dijadikan arsip Staf DPLK dan diserahkan juga kepada Kepala Seksi DPLK. 9. Kepala Seksi DPLK memeriksa kesesuaian printout data Saluran Air dan

Lokasi Sumber Air Bersih dengan printout peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih yang diberikan oleh Staf DPLK untuk di acc.

10.Jika sudah sesuai, maka printout data serta peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih yang ada di Kepala Seksi DPLK akan ditandatangani kemudian diarsipkan dan akan dijadikan bahan untuk membuat laporan akhir Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih yang akan diberikan kepada Kepala Bidang.

11.Jika tidak sesuai, Kepala Seksi DPLK akan membuat catatan ketidaksesuaian. Kemudian catatan ketidaksesuaian data dan peta tersebut akan diberikan kepada Staf DPLK untuk diperbaiki.

12.Staf DPLK memperbaiki data dan peta yang tidak sesuai berdasarkan catatan ketidaksesuaian yang diberikan oleh Kepala Seksi DPLK.

(65)
(66)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks terdiri dari sebuah proses yang menggambarkan seluruh sistem dan menunjukkan data aliran utama dari atau menuju entitas-entitas yang ada pada sistem informasi tersebut. Dalam analisis prosedur yang sedang berjalan ini, Diagram Konteksnya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

(67)

Input Data F. Data Saluran Air dan Lokasi

Sumber Air Bersih

Data Hasil Survey Lapangan Saluran Air dan Lokasi Sumber

Air Bersih

Data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

Data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

F. Peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

Printout Data dan Peta Saluran Air, Lokasi Sumber Air Bersih 4

F. Catatan Ketidaksesuaian

F. Laporan Data & Peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

F. Peta Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih

Gambar 4.3 DFD Level 1 Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.4 DFD Level 2 Proses 4 Yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

(68)

Tabel 4.1 Tabel Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No Masalah Rencana Pemecahan

1. Pengelolaan data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih masih menggunakan arsip dokumen

Dibuat sistem informasi untuk menginformasikan data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih dengan sistem Online.

2. Pengarsipan data yang masih menggunakan dokumen manual

Dibuat Sistem database sehingga akan lebih mudah dalam pengarsipan. 3. Informasi data saluran air dan

lokasi sumber air bersih hanya sebatas dilingkungan instansi pemerintahan dan menjadi arsip.

Dibuat sistem informasi untuk menginformasikan data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih dengan sistem Online, sehingga adanya interaktif dengan masyarakat.

Dengan dirancangnya Sistem Informasi Geografis Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih yang berbasis web ini, diharapkan semua kekurangan atau kendala yang terasa dalam mengelola data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih diatas dapat teratasi dengan baik.

4.2. Perancangan Sistem

(69)

Perancangan Sistem ini berisi tentang Tujuan Perancangan Sistem, Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan, Perancangan Prosedur yang Diusulkan, Perancangan Basisdata dan Perancangan Antar Muka.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan sebuah perangkat lunak yang mampu untuk :

1. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan sistem serta meminimalkan biaya operasional dalam pengolahan data Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih secara keseluruhannya. 2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Memperkecil presentase kerusakan atau kehilangan data serta memudahkan dalam pengelolaan datanya.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(70)

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan akan membahas secara sistematis mengenai prosedur yang terjadi dalam sistem informasi yang akan dirancang saat ini, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

4.2.3.1. Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Dalam Sistem Informasi Identifikasi Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih ini, analisis perancangan prosedur sistem yang diusulkan, prosedurnya adalah sebagai berikut ini :

1. Petugas lapangan memberikan data hasil survey lapangan Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih di wilayah Kota Cimahi kepada Staf Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) Kota Cimahi, untuk pembuatan peta dasar Saluran Air dan Lokasi Sumber Air Bersih.

2. Staf DPLK memasukkan data Identifikasi Saluran Air, dan data Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi. Kemudian diolah data tersebut dan masing-masing disimpan ke Database Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air Bersih dan Lokasi Sumber Air Bersih.

3. Staf DPLK memasukkan data Berita dan disimpan ke Database Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air Bersih dan Lokasi Sumber Air Bersih.

(71)

5. Masyarakat bisa mengakses Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air Bersih dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi, sehingga mendapatkan informasi, dan masyarakat bisa memberikan / polling informasi mengenai Sistem Informasi Geografis.

6. Kepala Seksi DPLK dan Kepala Bidang DPLK juga bisa mengakses Sistem Informasi Geografis Identifikasi Saluran Air Bersih dan Lokasi Sumber Air Bersih Kota Cimahi sehingga dapat memonitoring Sistem Informasi Geografis tersebut.

4.2.3.2. Diagram Konteks

Pada perancangan prosedur yang diusulkan ini, gambaran Diagram Konteks yang diusulkan adalah seperti pada gambar berikut ini :

SI Saluran Air dan Lokasi Sumber Air

Bersih

(72)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Berdasarkan gambar Diagram Konteks perancangan prosedur yang diusulkan diatas, maka gambaran Data Flow Diagramnya adalah seperti pada gambar berikut ini :

Petugas

Data Survey Lokasi Sumber Air Bersih Data Survey Lokasi

Sumber Air Bersih

Data Lokasi Sumber Air Bersih

Data Identifikasi Saluran Air

Peta Lokasi Sumber Air Besih, Peta

Peta Lokasi Sumber Air Besih, Peta Identifikasi Saluran Air

Data Berita Informasi Masyarakat Data Berita Peta Lokasi Sumber Air Besih,

Peta Identifikasi Saluran Air

(73)

a. DFD Level 2 Proses 1

DFD Level 2 Proses 1 dari analisis prosedur yang disusulkan adalah seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 1 Usulan

b. DFD Level 2 Proses 2

DFD Level 2 Proses 2 dari analisis prosedur yang disusulkan adalah seperti pada gambar berikut ini :

Pengolahan Data Peta Saluran

Air

2.1 Data Saluran Air

Pengolahan Data Peta Lokasi

Sumber Air Bersih

2.2

Data Lokasi Sumber Air Bersih

Peta Identifikasi Saluran Air, Lokasi Sumber Air Besih

(74)

c. DFD Level 2 Proses 5

DFD Level 2 Proses 5 dari analisis prosedur yang disusulkan adalah seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses 5 Usulan

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada didalam data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang nantinya akan dibuat kedalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD).

1. Nama arus data : Data Hasil Survey

Alias : -

Arus data : Petugas Lapangan - Proses 1 Deskripsi : Berisi data hasil survey lapangan

Periode : Setelah melakukan kegiatan survey lapangan

(75)

kondisi_umum, debit, koord. X, Koord. Y, Kecamatan, Kelurahan, RT, RW, Nama_Jalan, Tahun_Buat, Jenis, Kondisi, Distribusi, Koordinat_X, Koordinat_Y.

2. Nama arus data : Data Survey Identifikasi Saluran Air

Alias : -

Arus data : Proses 1 - File Data Survey Identifikasi Saluran Air - Proses 2

Deskripsi : Berisi data Identifikasi Saluran Air

Periode : Setelah melakukan pendataan Identifikasi Saluran Air di lapangan

Struktur : Kecamatan, Kelurahan, Node, lebar_atas, lebar_bawah, tinggi_sal, tinggi_air, jenis_saluran, bentuk_saluran, material_dinding, tebal_dinding, kelas_sal, kondisi_umum, debit, koord. X, Koord. Y.

3. Nama arus data : Data Survey Lokasi Sumber Air Bersih

Alias : -

Arus data : Proses 1 - File Data Survey Lokasi Sumber Air Bersih - Proses 2

Deskripsi : Berisi data Lokasi Sumber Air Bersih

Periode : Setelah melakukan pendataan Lokasi Sumber Air Bersih di lapangan

(76)

4. Nama arus data : Data Peta Identifikasi Saluran Air

Alias : -

Arus data : Proses 2.1 – File Peta Identifikasi Saluran Air Deskripsi : Berisi data peta Identifikasi Saluran Air

Periode : Setelah melakukan input data peta Identifikasi Saluran Air ke database

Struktur : Kecamatan, Kelurahan, Node, lebar_atas, lebar_bawah, tinggi_sal, tinggi_air, jenis_saluran, bentuk_saluran, material_dinding, tebal_dinding, kelas_sal, kondisi_umum, debit, koord. X, Koord. Y.

5. Nama arus data : Data Peta Lokasi Sumber Air Bersih

Alias : -

Arus data : Proses 2.1 – File Peta Lokasi Sumber Air Bersih

Deskripsi : Berisi data peta Identifikasi Saluran Air, Lokasi Sumber Air Bersih

Periode : Setelah melakukan input data peta Lokasi Sumber Air Bersih ke database

Struktur : Kecamatan, Kelurahan, RT, RW, Nama_Jalan, Tahun_Buat, Jenis, Kondisi, Distribusi, Koordinat_X, Koordinat_Y.

6. Nama arus data : Data Berita

Alias : -

Arus data : Data Berita – Proses 3 - File Berita – Proses 5 Deskripsi : Berisi data Berita

Gambar

Gambar 2.5 Proses Penyajian Peta Oleh MapServer
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisai.
Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 1 Usulan
Gambar 4.16 Struktur Menu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nur Aini Umi Mardiyati, (123111316), Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an, Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Polimer alami Karbohidrat Protein Polisakarida • Amilum • Glikogen • Selulosa contoh Disakarida • Sukrosa • Maltosa • Laktosa contoh Monosakarida • Glukosa • Galaktosa

Ikatan antara keduanya diperoleh dengan adanya bahan coupling yaitu bahan interfasial yang menyatukan matriks resin dan filler , bahan ini berfungsi untuk mengikat filler

Beberapa peserta telah mengungkapkan akan segera mempraktikkan secara mandiri baik sendiri-sendiri maupun berkelompok pembuatan alat komposter sederhana dan mengolah

Minuman SBJB yang diberi penambahan bulir buah pada mixing tank memiliki berat bulir yang lebih rendah dibandingkan dengan minuman SBJB yang ditambahkan bulir buah pada

Kumpul kebo belum diatur dalam KUHP yang saat ini berlaku.Namun kumpul kebo oleh sebagian hukum adat yang hidup dan berkembang di Indonesia dianggap sebagai suatu

mengenai penerapan asas-asas perlindungan konsumen dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.