Nama Lengkap : Esther Nuryani Gloria
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung/ 07 Januari 1995
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Boscha Barak Bukit Tunggul No. 1
Asrama Kodam III Siliwangi Bandung
Nomor Telepon : 087722668195
Email : esthergloriaa@gmail.com
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
2000-2006 : SD N Sejahtera 2 Bandung
2006-2009 : SMP K Baptis Bandung
2009-2012 : SMA Kartika Siliwangi III-1 Bandung
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
DI PT. RADIO MORA PARNA KARSA
SKRIPSI
Disusun untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
ESTHER NURYANI GLORIA
10112708
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia di PT. Radio Mora Parna Karsa.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa mendapat dukungan, bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang tidak pernah berhenti menyertai dan memberkati
selama penyelesaian tugas akhir ini.
2. Orang tua dan keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberi motivasi
kepada penulis.
3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonsesia.
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.
5. Ibu Utami Dewi Widianti, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang
telah dengan sabar memberikan pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Ibu Rani Susanto, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Penguji Sidang.
7. Ibu Riani Lubis S.T., M.T. selaku Dosen Penguji 2 Sidang.
8. Bapak Trivan Saragih selaku pembimbing di PT. Radio Mora Parna Karsa.
9. Yoga Adi Putra, Ray Toban, Athalia Natasha Saragih, Debora Grace Habiboe,
Trisa Junita Florentina dan Grace Aprilia yang telah membantu penulis dalam memotivasi, mendoakan, dan menyelesaikan tugas akhir ini.
10. M. Febri Ramadlan dan Edwin Aulia Nugraha selaku teman seperjuangan tugas akhir yang selalu memberikan informasi dan motivasi mengenai tugas akhir kepada penulis.
11. Teman-teman IF-16 Angkatan 2012 yang selalu memberikan motivasi kepada
iv
v
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ...xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Rumusan Masalah ... 2
I.3 Maksud dan Tujuan ... 2
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Metodologi Penelitian ... 4
I.6 Sistematika Penulisan ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
II.1 Profil Instansi ... 14
II.1.1 Sejarah Instansi ... 14
II.1.2 Logo Instansi ... 15
II.1.3 Keterangan Logo ... 16
vi
II.2.1 Pengertian Sistem ... 21
II.2.2 Pengertian Informasi ... 22
II.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 22
II.2.4 Pengertian Manajemen ... 23
II.2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 24
II.2.6 Pengertian Sumber Daya Manusia ... 25
II.2.7 Pengertian Sistem Infromasi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 25
II.2.8 Fungsi Manajemen POAC ... 25
II.2.9 Metode Weighted Product (WP) ... 27
II.2.10 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 30
II.2.11 Pengertian PHP ... 35
II.2.12 Pengertian MySQL ... 35
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37
III.1 Analisis Sistem ... 37
III.1.1 Analisis Masalah ... 37
III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 38
III.1.3 Analisis Aturan Bisnis Perusahaan ... 53
III.1.4 Model POAC untuk SIM SDM di PT. Radio Mora Parna Karsa ... 55
vii
III.2.1 Perancangan Basis Data ...138
III.2.2 Perancangan Struktur Menu ...147
III.2.3 Perancangan Antarmuka ...152
III.2.4 Perancangan Pesan ...186
III.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ...187
III.2.6 Perancangan Prosedural ...191
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ...198
IV.1 Implementasi Sistem ...198
IV.1.1 Implementasi Perangkat Lunak...198
IV.1.2 Implementasi Perangkat Keras ...198
IV.1.3 Implementasi Basis Data...199
IV.1.4 Implementasi Antarmuka ...205
IV.2 Pengujian Sistem ...209
IV.2.1 Pengujian BlackBox...209
IV.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian BlackBox ...220
IV.2.3 Pengujian Beta ...220
IV.2.4 Hasil Wawancara ...221
IV.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian ...224
[1] S. Rohadi, "Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Pusdikpom Cimahi," 2010.
[2] M. Manullang, in Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia Jakarta, 1983, pp. 15-16.
[3] J. Pardosi, M. Tambunan and Syahputri, Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Integrasi 360 Feedback dan AHP di PT. S., e-jurnal Teknik Industri FT USU.
[4] H. Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
[5] V. Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2003.
[6] G. R. Terry, Principles of Management, 1953.
[7] F. Basyaib, Teori Pembuat Keputusan, Grasindo, 2006.
[8] Kusrini, in Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta, Andi, 2007, pp. 3-23, 25-31, 133-148.
[9] A. M. Rudianto, Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Andi Publisher, 2011.
1
I.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat, sehingga menimbulkan persaingan yang semakin ketat pula. Masing-masing perusahaan berbenah diri guna meningkatkan kinerja dari semua divisi yang ada. PT. Radio Mora Parna Karsa merupakan perusahaan yang menaungi satu-satunya Radio Penegakan Hukum dan Informasi (The Law of Justice Station and Information) di Indonesia. Namun tidak hanya bergerak di bidang radio saja, perusahaan ini juga mempunyai bidang yang lain yaitu Kopjaskum (Koperasi Jasa Hukum), Unit Agribisnis Kopjaskum, Kantor Advokat (Pengacara) dan LSM Amor. Perusahaan ini telah berdiri sejak Tahun 1999 yang berpusat di Bandung dan memliki banyak cabang yang diantaranya berada di Pekanbaru, Pontianak, Sumatera Utara, dan Banten.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Bapak Trivan Saragih selaku Manajer HRD (Human Resources Development) PT. Radio Mora Parna Karsa menyatakan bahwa saat ini masih terjadi ketidaksesuaian antara jumlah kebutuhan dan kriteria pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan pegawai yang diterima. Hal tersebut menimbulkan masalah kekurangan atau kelebihan pegawai serta mengalami kendala dalam melakukan penempatan jabatan pegawai, sehingga akan berdampak pada kualitas kinerja pegawai.
Ketidaksesuaian tersebut juga menimbulkan masalah untuk Manajer Sumber Daya Manusia dalam memantau dan mengontrol pegawai yang ada di perusahaan yang akan menyebabkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan target.
pegawai menjadi tidak objektif dikarenakan perhitungan penilaian yang masih bersifat perkiraan saja. Penilaian yang masih diragukan tersebut dapat menghambat proses pengambilan keputusan untuk melakukan pemberian promosi jabatan, transfer jabatan, dan demosi pegawai.
Kesulitan juga ditemukan pada pengambilan keputusan pada bagian administrasi yaitu pengambilan cuti dan pensiun. Proses pengambilan keputusan tersebut terkendala dengan perencanaan yang belum sesuai dengan kriteria pengambilan cuti dan pensiun yang benar. Hal tersebut menyebabkan banyak pegawai yang seenaknya mengambil cuti dan pensiun sehingga pengambilan keputusan untuk pengambilan cuti dan pensiun pegawai menjadi tidak jelas.
Berdasarkan permasalahan dari hasil wawancara dengan Bapak Trivan Saragih selaku Manajer HRD maka dibutuhkan suatu sistem informasi manajemen yang dapat membantu HRD dalam menentukan perencanaan sumber daya manusia dan menyelenggarakan penilaian kinerja pegawai yang bersifat
objektif dengan judul ”PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. RADIO MORA
PARNA KARSA”.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah yang adalah bagaimana membangun sistem informasi manajemen sumber daya manusia pada PT. Radio Mora Parna Karsa untuk membantu pihak HRD dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia dan menyelenggarakan proses penilaian kinerja pegawai yang objektif.
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah membangun Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia di PT. Radio Mora Parna Karsa.
1. Membantu Manajer HRD melakukan perencanaan, mengorganisasikan, dan mengontrol dalam menentukan jumlah kebutuhan pegawai yang dibutuhkan untuk menghindari kekurangan maupun kelebihan pegawai.
2. Membantu Manajer HRD melakukan perencanaan, mengorganisasikan, dan
mengontrol dalam menentukan kriteria pegawai yang diperlukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penempatan pegawai.
3. Membantu Manajer HRD menyelenggarakan proses penilaian kinerjai
pegawai yang objektif sehingga hasil penilaian tidak menimbulkan keraguan dan mempermudah dalam pengambilan keputusan untuk pemberian promosi jabatan, transfer jabatan, dan demosi pegawai.
4. Membantu Manajer HRD merencanakan, mengorganisasikan, dan
mengontrol cuti pegawai dan pensiun pegawai.
I.4 Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak keluar dan menyimpang, serta lebih terarah dan dapat dipahami dengan mudah maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah ini antara lain:
1. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
2. Ruang lingkup yang dibatasi hanya pada proses seleksi pegawai, promosi jabatan, transfer jabatan, demosi jabatan, cuti pegawai, dan pensiun pegawai.
3. Pengolahan Data
a. Data Input
Data inputan ke system adalah data pegawai, data penilaian kinerja, dan data jumlah pegawai yang dibutuhkan.
b. Proses
Proses pengolahan data manajemen sumber daya manusia pada system informasi ini yaitu:
a) Proses pengolahan data pegawai
d) Proses pemberian keputusan promosi jabatan, transfer jabatan, demosi pegawai, cuti pegawai, dan pensiun pegawai oleh atasan
c. Data Output
a) Informasi tentang kebutuhan jumlah pegawai b) Informasi tentang kriteria pegawai
c) Informasi data pegawai
d) Informasi hasil penilaian kinerja pegawai e) Informasi laporan data pegawai
f) Informasi kekosongan jabatan
4. Metode yang digunakan untuk proses seleksi pegawai adalah metode WP (Weighted Product).
5. Metode yang digunakan untuk proses evaluasi penilaian kinerja pegawai adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process).
6. Hasil evaluasi hanya terdiri dari promosi jabatan, transfer jabatan, demosi pegawai yang ditentukan berdasarkan hasil penilaian kinerja dan kriteria pegawai.
7. Pemberian promosi jabatan, transfer jabatan, demosi pegawai, dan perekrutan pegawai dilakukan jika terjadi kekosongan jabatan.
8. Pemberian cuti dan pensiun pegawai dilakukan berdasarkan aturan masa kerja yang telah ditentukan
I.5 Metodologi Penelitian
Mulai
Studi Pendahuluan
A. Wawancara B. Observasi
Studi Literatur
Perumusan Masalah
Bagaimana membangun sistem informasi manajemen sumber daya manusia pada PT . Radio Mora Parna Karsa untuk membantu pihak Departemen Sumber Daya Manusia .
Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik , diantaranya: A. Wawancara tidak terstruktur
B. Observasi C. Studi Pustaka
Analisis Masalah
Melakukan analisis terhadap masalah yang ada pada perusahaan berdsarkan hasil wawancara dan studi literatur
Analisis Sistem yang Berjalan
A. Analisis prosedur perencanaan jumlah dan kriteria kebutuhan pegawai B. Analisis prosedur perekrutan pegawai baru
C. Analisis prosedur evaluasi kinerja pegawai D. Analisis prosedur pemberian promosi jabatan E. Analisis prosedur pemberian transfer jabatan F. Analisis prosedur pemberian demosi jabatan G. Analisis prosedur pemberian pensiun pegawai H. Analisis prosedur pemberian cuti pegawai
A
A
Analisis Aturan Bisn is
Analisis aturan bisnis merupakan suatu identifikasi dan pencatatan terhadap aturan – aturan baik yang tertulis maupun tidak.
Analisis meto de yang digunakan
Metode yang digunakan sebagai alat bantu dalam sistem informasi manajemen :
A. Metode AHP untuk penilaian kinerja pegawai yang akan menentukan keputusan promosi , transfer, dan demosi pegawai.
B. Metode dalam perencanaan jumlah dan kriteria kebutuhan karyawan adalah ditentukan berdasarkan jumlah kekosongan jabatan dan kriteria dari tiap pegawai yang dibutuhkan
C. Metode yang digunakan untuk seleksi pegawai adalah metode WP
D. Metode dalam penentuan keputusan cuti dan pensiun pegawai adalah ditentukan dari seberapa lama waktu kerja pegawai.
Analisis Data
Entity Relationship Diagram (ERD)
Analisis Kebutuhan non-fungsional
A. Analisis Kebutuhan pengguna B. Analisis perangkat keras C. Analisis perangkat Lunak
Analisis Kebutuhan Fungsional
A. Diagram Konteks B. Data Flow Diagram C. Spesifikasi Proses D. Kamus Data
B
B
Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan gambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh . A. Perancangan tabel relasi
B. Perancangan struktur tabel C. Perancangan struktur menu D. Perancangan antarmuka E. Perancangan pesan
F. Perancangan jaringan semantik
Implementasi Sistem
A. Implementasi perangkat lunak B. Implementasi perangkat keras C. Implementasi basis data D. Implementasi antarmuka
Pengujian Sistem
A. Pengujian blackbox B. Pengujian beta
Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan
B. Saran
Selesai
Gambar I.3 Flowchart Metodologi Penelitian
Keterangan dari masing-masing tahapan penelitian yang terdapat pada Gambar I.1, Gambar I.2, dan Gambar I.3 adalah sebagai berikut:
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam proses tahapan metodologi penelitian. Pada tahap ini dilakukan penelitian langsung di PT. Radio Mora Parna Karsa dengan melakukan:
a.
Wawancara dengan untuk mengetahui tentang sistem Bapak TrivanSaragih selaku Manajer HRD.
b. Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan didalam lingkungan perusahaan.
2. Studi literatur
Tahap ini mengacu dari berbagai sumber baik dari buku maupun tugas akhir yang di jadikan referensi untuk memperoleh data dan teori-teori yang dibutuhkan untuk mendukung dalam melakukan penelitian selanjutnya.
3. Perumusan masalah
Setelah melakukan studi pendahuluan dan literatur, tahap selanjutnya adalah melakukan perumusan masalah. Tahapan ini sangat penting dilakukan agar rumusan masalah menjadi jelas karena berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan serta sebagai bentuk awal bahwa dalam penelitian ilmiah tesebut memang membutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Rumusan pada
penelitian ini adalah bagaimana membangun suatu sistem informasi
manajemen sumber daya manusia pada PT. Radio Mora Parna Karsa untuk membantu Bapak Trivan Saragih selaku Manajer HRD.
4. Melakukan pengumpulan data
Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang ada dilapangan dengan mengumpulkan data berdasarkan studi pendahuluan dan studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara Tidak Terstruktur
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau penelitian langsung terhadap objek penelitian.
c. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
5. Melakukan analisis terhadap sistem yang akan dibangun
Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap sistem yang akan dibangun. Tahapan ini dilakukan untuk memberikan gambaran sistem seperti apa yang akan dibangun nantinya. Adapaun tahapan – tahapan analisisnya adalah sebagai berikut:
a. Analisis masalah terhadap masalah yang ada pada tempat penelitian. b. Analisis sistem yang sedang berjalan pada tempat penelitian.
1. Analisis prosedur perencanaan jumlah kebutuhan pegawai.
2. Analisis prosedur perencanaan kriteria kebutuhan pegawai. 3. Analisis prosedur penilaian kinerja pegawai.
4. Analisis prosedur pemberian promosi jabatan. 5. Analisis prosedur pemberian transfer jabatan. 6. Analisis prosedur pemberian demosi jabatan. 7. Analisis prosedur pemberian cuti.
8. Analisis prosedur pemberian pensiun.
c. Analisis aturan bisnis yang ada pada tempat penelitian.
d. Analisis metode yang digunakan.
Terdapat beberapa proses dimana prosesnya menggunakan metode, proses yang menggunakan metode tersebut adalah sebagai berikut:
Proses perencanaan jumlah dan kriteria pegawai di tentukan berdasarkan jumlah kekosongan jabatan dan kriteria dari tiap pegawai yang dibutuhkan.
2. Penilaian kinerja pegawai
Proses penilaian kinerja pegawai menggunakan alat bantu yaitu dengan
metodeAHP.
3. Perekrutan dan seleksi pegawai
Proses seleksi pegawai menggunakan alat bantu yaitu dengan metode WP.
4. Penentuan pemberian promosi, transfer dan demosi
Proses penentuan pemberian promosi, transfer dan demosi jabatan ditentukan berdasarkan hasil penilaian kinerja pegawai dan kriteria pegawai pada jabatan yang terjadi kekosongan. Namun proses ini akan dilakukan hanya jika terjadi kekosongan jabatan.
e. Analisis data
f. Analisis kebutuhan non fungsional.
Analisis non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan spesifikasi sistem.
1. Analisis kebutuhan pengguna.
2. Analsis perangkat keras. 3. Analisis perangkat lunak g. Analisis kebutuhan fungsional.
Analisis kebutuhan fungsional merupakan analisis terhadap kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran data ataupun informasi yang mencakup penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
1. Diagram konteks
2. Data flow diagram
3. Spesifikasi proses
6. Perancangan Sistem
Tahapan selanjutnya adalah tahap perancangan sistem yang mana tahapan ini dilakukan setelah tahap analisis sistem yang akan dibangun telah dilakukan, maka dengan begitu analisis sistem yang akan dibangun tersebut sudah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dilakukan. Tahapan perancangan sistem ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut:
a. Perancangan tabel relasi b. Perancangan struktur tabel c. Perancangan struktur menu
d. Perancangan antarmuka
e. Perancangan pesan
f. Perancangan jaringan semantic
7. Implementasi sistem
Tahapan selanjutnya adalah implementasi sistem yang merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya akan diterapkan, implementasi terhadap perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan. Implementasi dengan penerapan sistem yang dibangun, hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan. Tahap proses impelementasi meliputi kegiatan:
a. Implementasi perangkat lunak b. Implementasi perangkat keras c. Implementasi basis data
d. Implementasi antarmuka
8. Pengujian sistem
Tahap kedelapan adalah tahap pengujian, tahap ini sangat perlu dilakukan dengan tujuan agar tidak adanya kesalahan-kesalahan pada sistem yang dibangun. Tahapan ini dilakukan untuk menilai apakah sistem yang telah dibangun sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan untuk mengevaluasi keunggulan sistem yang dibangun dengan sistem yang lama. Tahapan pengujian sistem meliputi kegiatan sebagai berikut:
b. Pengujian beta
9. Kesimpulan dan saran
Tahapan kesembilan atau tahap terakhir dari metodologi penelitian ini adalah merumuskan kesimpulan dan saran terhadap sistem yang telah dibangun berdasarkan tujuan penelitian. Penelitian bisa dianggap berhasil apabila kesimpulan yang dirumuskan sudah sesuai dan memenuhi apa yang menjadi tujuan penelitian ini.
I.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas uraian yang berkaitan dengan latar belakang permasalahan dimana dalam hal ini menjelaskan inti dari permasalahan yang ada di PT. Radio Mora Parna Karsa. Setelah menemukan permasalahan, maka dilakukan perumusan masalah guna menetapkan maksud dan tujuan dari penelitian, menentukan batasan masalah agar tidak menyimpang dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, menentukan metodologi yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan masalah dan menentukan sistematika penulisan sebagai gambaran umum terkait penelitian yang dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tinjauan umum perusahaan tempat dilakukannya penelitian yakni PT. Radio Mora Parna Karsa dan berbagai konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas implementasi serta penjelasan tentang teknik dan strategi pengujian sistem yang digunakan terhadap sistem informasi manajemen sumber daya manusia di PT. Radio Mora Parna Karsa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
15
II.1 Profil Instansi
PT. Radio Mora Parna Karsa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa meliputi stasiun radio, koperasi jasa dan hukum (KOPJASKUM), dan unit agribisnis. PT. Radio Mora Parna Karsa berpusat di Kompleks The Grand Sucore Blok c7, Jl. PHH. Mustopa (suci) No.39, Bandung.
II.1.1 Sejarah Instansi
PT. Radio Mora Parna Karsa awalnya hanya memiliki sub perusahaan stasiun radio saja yaitu Radio Mora. Stasiun Radio Mora “Penegakan Hukum & Informasi” (The Law of Justice Station and Information) memiliki jumlah pendengar yang cukup besar di kota Bandung dan telah berdiri selama 12 tahun dengan pendengar sasaran dewasa yang berusia 17-29 tahun. Radio Mora menawarkan berbagai macam atribut promosi, yang dalam hal ini lebih cenderung kepada atribut promosi bersifat jasa, yaitu program on-ait seperti acara musik, talk show, dan berita. Radio Mora selalu menawarkan produk-produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta menciptakan dan menyuguhkan ide-ide baru yang belum dimiliki pesaing.
Radio Mora sebagai satu-satunya Radio Penegakan Hukum & Informasi (The Law of Justice Station & Information) di Indonesia on air non-stop 24 jam setiap hari, format siaran utamanya adalah talkshow dan interaktif dengan membangun komunikasi 3 4 arah, yaitu antara penyiar dengan nara-sumber, pendengar maupun dengan para reporter dilapangan. Selain itu ada juga siaran hiburan budaya atau kesenian beberapa daerah dan siaran agama. Para Penyiar Radio Mora umumnya berlatar belakang Praktisi Hukum dan Budayawan Daerah, sedangkan para reporter pada umumnya berlatar belakang jurnalis.
manajemen Radio Mora menyadari bahwa pendengar radio tidak senang siaran yang diganggu oleh iklan juga adalah karena betapa sempitnya waktu untuk iklan pada siaran talkshow atau nteraktif sebagai prime program siaran di Radio Mora. Oleh karena itu peluang memasang iklan produk di acara-acara siaran Radio Mora hanya sebatas pada jam sore hingga subuh pada siaran hiburan budaya, kesenian daerah dan agama.
PT. Radio Mora Parna Karsa juga memiliki Badan Koperasi dan bantuan hukum yang diberi nama Kopjaskum (Koperasi Jasa Hukum), Lembaga Koperasi berijin yang bernaung di PT. Radio Mora Parna Karsa kelahirannya dilandasi kepedulian Radio Mora terhadap pendengar yang rata-rata kurang memahami pengetahuan hukum namun mereka terkendala dalam beberapa sektor ketika yang bersangkutan bersengketa dengan lawan hukumnya. Sektor utamanya adalah biaya sekalipun secara analisa hukum yang bersangkutan dapat dipastikan memenangkan persengketaan tersebut. Akhirnya lahirlah Kopjaskum Koperasi ini pada dasarnya sama dengan koperasi pada umumnya, adapun yang menjadi perbedaannya ialah setiap anggota kopjaskum memperoleh pelayanan dan perlindungan hukum baik dalam bentuk konsultasi atau nasehat dan atau arahan hukum dari kantor advokat Monang Saragih, SH dan Rekan. Kopjaskum sebagaimana koperasi pada umumnya tentu ruang geraknya sesuai dengan Undang-Undang per-koperasian yang berlaku di republik ini yakni UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 serta Undang-Undang turunannya dengan landasan Idiil Pancasila, yang senantiasa memperhatikan Fungsi dan Peran Koperasi yakni membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan msyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Di sisi lain fungsi yang tidak kalah pentingnya ialah memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
II.1.2 Logo Instansi
Gambar II.1 Logo PT. Radio Mora Parna Karsa
II.1.3 Keterangan Logo
Dari logo tersebut diatas, terdapat makna tersendiri bagi PT. Radio Mora Parna Karsa, baik dari segi warna dan nama Radio Mora itu sendiri. Makna yang terkandung dalam logo tersebut yaitu:
Lambang Radio Mora tercantum pada latar belakang putih dalam suatu Sketsa Burung Garuda, Tulisan Branding, dan Motto Perusahaan yang terdiri dari:
a. Latar belakang logo berwarna putih
b. Sketsa burung yang berwarna biru gradasi merah
c. Berbentuk sketsa burung sedang terbang dan siap menyergap
d. Tulisan branding berwarna biru
e. Motto perusahaan berwarna abu-abu
Lambang yang diartikan sebagai berikut:
a. Burung Garuda yang siap menyergap dan akan hinggap sebagai pembawa berita tentang hukum dan keadilan
b. Sayap lebar: lambang perlindungan/pengayoman
c. Radio Mora: Penegasan branding perusahaan
Warna lambang diartikan sebagai berikut:
a. Warna Merah melambangkan warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di
gunakan untuk memberikan efek psikologi panas, berani, marah, dan berteriak.
membawa kejernihan pikiran dan komunikasi kru dan khalayak pendengar
baik secara on-air maupun kegiatan yang sifatnya memperkuat tali
persaudaraan dan toleransi antara kru dan pendengar, pendengar dan masyarakat, serta kru dan masyarakat.
c. Latar Belakang Warna Putih untuk meredakan rasa nyeri akibat
penyimpangan hukum yang dilakukan oleh mafia hukum kepada masyarakat yang terjohlimi. Putih juga memberikan aura kebebasan dan keterbukaan informasi dalam lingkup dunia Jurnalisme di Indonesia.
II.1.4 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi PT. Radio Mora Parna Karsa adalah sebagai berikut:
a. Visi Radio Mora FM
Sebagai media yang bersedia menolong dan membantu masyarakat, menerima aspirasi, aduan, maupun keluhan masyarakat, seraya senantiasa berupaya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
b. Misi Radio Mora FM
Untuk memajukan Radio Mora FM sebagai Radio Swasta yang
digandrungi khalayak, seraya membuat program yang berguna bagi masyarakat Jawa Barat. Tujuan PT. Radio Mora Parna Karsa dalam melakukan restrukturisasi ini adalah merupakan hasil dari proses integrasi manajemen yang dijaga tetap baik. Target yang ingin dicapai menjadi hal yang terukur, terencana dan fokus sehingga klasifikasi berguna & bermanfaat Station di Bandung dan sekitarnya dapat tetap kami pertahankan.
II.1.5 Struktur Organisasi
Gambar II.2 Struktur Organisasi PT Radio Mora Parna Karsa
Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat bagaimana pembagian tanggung jawab tugas tersebut dijalankan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kejelasan struktur yang terdapat dalam suatu organisasi akan memberikan kejelasan tentang hubungan kerja baik secara fungsional antara satu bagian dengan bagian lainnya, hal tersebut akan menimbulkan dampak mengenai hubungan vertical maupun hubungan horizontal. Adapun susunan mengenai struktur organisasi di kantor PT. Radio Mora Parna Karsa, diantaranya:
a. Direktur Utama
b. Direktur Operasional
c. General Manager
d. Manager Siaran
e. Pemimpin Redaksi
f. Divisi Produksi
g. Divisi Teknik
h. HRD
i. Staff Penyiar j. Staff Reporter k. Staff Operator l. Staff Teknisi
II.1.6 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam tataran praktisnya, masing-masing bagian memiliki Job
Description yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut: a. Direktur Utama
Dewan Direktur Utama mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan PT. Radio Mora Parna Karsa dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang penyiaran, penyebaran informasi hukum dan menjalankan roda hukum sesuai dengan visi dan misi.
b. Direktur Operasional
Bertanggung-jawab terhadap seluruh produk yang menjadi tanggung jawabnya, membuat marketing plan untuk setiap produk yang menjadi tanggung jawabnya, membuat laporan tentang pelaksanaan marketing plan dan membuat analisa dan evaluasi produk yang menjadi tanggung jawabnya. c. General Manager
Mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan.
d. Manager Siaran
Memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
e. Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan. Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian dan jajaran keredaksian kebawahnya.
Sebuah Divisi yang bertugas membuat semua Spot Iklan, promo radio, Jingle, Bridging, insert, acara, Bumper, rekaman paket acara, rekaman ini itu sampe terkadang sekaligus menjadi director bagi Voice Over.
g. Divisi Teknik
Bertanggung jawab terhadap semua aspek teknis yang mendukung jalannya siaran radio.
h. HRD
Manajer Administrasi/Personalia mempunyai tugas pokok melaksanakan, mengelola administrasi kantor, keuangan operasional, kepegawaian, hubungan kemasyarakatan, rumah tangga dan perlengkapan, dan menyusun rencana kegiatan dan anggaran.
i. Staff Penyiar
Staff penyiar bertanggung jawab bersama divisi lainnya mengawasi jalannya operasional radio sehari-hari, mengkoordinir para penyiar dan operator, terutama masalah pergantian tugas seperti berikut ini:
a. Menerima konsultasi penyiar dan operator, khususnya dalam hal siaran, menyusun jadwal penyiar.
b. Memberikan teguran-teguran langsung kepada penyiar dan operator jika menemukan hal-hal diluar ketentuan kepenyiaran.
c. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar/klien secara
berkelanjutan (pemasang iklan, lembaga advertising, industri musik) termasuk pemirsa dan pihak lainnya.
d. Mensosialisasikan dan mempresentasikan format/konsep radio kepada
pihak-pihak yang membutuhkan.
e. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan program, rencana siar dan lain-lain terkait dengan traffic (lalu lintas acara).
j. Reporter
tersebut, lalu setelah itu menentukan narasumber yang dapat digali informasinya agar goal setting itu bisa tercapai. Selain itu juga mengumpulkan dan mengelolah informasi menjadi berita, yang akan disebarluaskan kepada public, disesuaikan dengan tugasnya masing-masing yang sudah sebelumnya sudah di atur oleh Redaksi.
k. Staff Operator
Tugasnya merekam data penelpon yang masuk dalam acara sebuah radio. Mungkin yang sering kita lihat juga di televisi ketika sebuah acara tebak berhadiah. Seorang operator bertugas mencatat data diri beserta alamat lengkap penelpon untuk mengantarkan hadiah, karena biasanya penyiar hanya akan menanyakan nama dan kota asalnya si penelpon saja.
l. Staff Teknisi
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap alat yang digunakan untuk melakukan penyiaran.
m. Staff HRD
Bertugas untuk mengatur anggaran baik harian, mingguan, bulanan, dan tahunan, serta membuat jurnal anggaran termasuk mencatat segala pemasukan uang dan pengeluarannya.
II.2 Landasan Teori
Sub-bab ini menjelaskan tentang apa saja teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan variable yang diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara pada rumusan masalah yang diajukan. Teori yang dijelaskan pada sub-bab ini meliputi pengertian system, informasi, system informasi, manajemen, system informasi manajemen, sumber daya manusia, system informasi manajemen sumber daya manusia, PHP, MySql.
II.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama utuk mencapai suatu tujuan [1] . Komponen atau Karakteristik sistem adalah
a. Objek, merupakan bagian, elemen atau variable dan dapat berupa benda fisik, abstrak atau keduanya.
b. Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan objeknya.
c. Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objek yang
terdapat dalam sebuah sistem.
d. Lingkungan, merupakan tempat dimana sistem berada.
e. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem.
f. Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
g. Proses, adalah bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai (informasi) atau yang tidak berguna (limbah)
h. Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada sistem informasi berupa informasi atau laporan, dsb
i. Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem.
j. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, digunakan untuk mengendalikan
masukan atau proses.
II.2.2 Pengertian Informasi
Informasi dapat didefinisikan “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. [1] Jelaslah bahwa agar informasi itu
menjadi berguna harus disampaikan kepada orang tepat, pada waktunya, dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor - kantor menyimpan data-data atau catatan yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data.
II.2.3 Pengertian Sistem Informasi
a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu laporan-paloran yang diperlukan. [1]
Dari ketiga pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu. Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses informasi.
5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari:
1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan. 2. Perangkat lunak (software).
3. Data, merupakan komponen dasar informasi.
4. Manusia (user).
II.2.4 Pengertian Manajemen
pengurusan dan lain sebagainya. Bila dilihat dari literature-literatur yang ada, pengertianmanajemen dapat dilihat dari tiga pengertian: [2]
1. Manajemen sebagai suatu proses.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.
3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu:
1. Manajemen Lini atau manajemen tingkat pertama, yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, di mana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
2. Manajemen menengah atau Middle Manager yaitu mencakup lebih dari satu
tingkatan di dalam organisai. Manajer menengah mengarahkan kegiatan manajer lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisai.
3. Manajemen Puncak atau Top Manager terdiri atas kelompok yang relative kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
II.2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan oprasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
dengan kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. [3]
II.2.6 Pengertian Sumber Daya Manusia
Ada tiga pengertian Sumber daya manusia yaitu:
a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. [4]
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi (lembaga).
II.2.7 Pengertian Sistem Infromasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sumber daya manusia adalah departemen sumber daya manusia.
Sistem informasi SDM (human resouces information system) adalah prosedur sistematik untuk pengumpulan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM. [5]
II.2.8 Fungsi Manajemen POAC
tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling). [6] Adapun fungsi Manajemen POAC adalah sebagai berikut:
Gambar II.3 Manajemen POAC
a. Perencanaan (planning) Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pemilihan alternative - alternatif, kebijaksanaan - kebijaksanaan, prosedur - prosedur, dan program - program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. 4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
1. Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
2. Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
3. Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara
4. Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
b. Pengorganisasian (organizing) Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersamasama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi. Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
c. Pelaksanaan atau penerapan (actuating) Merupakan implementasi dari
perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
d. Pengawasan (controlling) Merupakan pengendalian semua kegiatan dari
proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.
II.2.9 Metode Weighted Product (WP)
Metode Weighted Product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.
keputusan. Setiap rasio diangkat ke kekuasaan setara dengan berat relatif dari kriteria yang sesuai. [7] Gambar berikut ini merupakan alur kerja metode WP:
Mulai
Menentukan bobot dan kriteria
Perbaikan bobot dengan menggunakan rumus Wj = W / W sehingga memperoleh Wj = 1
Menentukan nilai vektor S dengan menggunakan rumus:
Menentukan nilai vektor V dengan menggunakan rumus:
Vi akan menjadi pilihan alternatif yang paling terbaik dan layak menjadi pilihan terbaik dalam pembambilan keputusan.
Selesai
Gambar II.4 Flowchart Metode WP
Konsep perhitungan dengan metode weighted product:
1. Menentukan nilai vektor S.
Preferensi untuk alternative Si diberikan rumus sebagai berikut:
� = ∏ ��
�
=
dimana:
S: Preferensialternatif dianologikan sebagai vektor S
X: Nilai kriteria
W: Bobot kriteria/subkriteria
i: Alternatif
j: Kriteria
n: Banyaknya kriteria
2. Melakukan perbaikan bobot terlebih dahulu. bobot awal diperbaiki terlebih dahulu dengan rumus dibawah ini :
= ��
∑ �� sehingga ∑ = 1
3. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan nilai vektor yang akan digunakan
menghitung pereferensi (Vi) untuk perangkingan / pencarian alternatif terbaik dengan rumus berikut:
= ∏
�� �
=
∏ � = ( ∗) �
Keterangan:
= nilai yang terbesar dari alternatif yang terpilih.
Π = product
= nilai alternatif ke- i terhadap atribut ke- j
� = bobot dari setiap atribut
Sederhananya seperti ini:
4. Setelah melakukan perhitungan preferensi (Vi) diatas kemudian akan memperoleh pilihan alternatif yang paling terbaik dan layak menjadi pilihan terbaik dalam pengambilan keputusan.
II.2.10 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Mulai
Membuat Hirarki yang terdiri dari kriteria dan subkriteria
Menentukan prioritas tiap elemen dengan beracuan kepada skala
perbandingan berpasangan
Menghitung matriks nilai kriteria
Menghitung matriks penjumlahan setiap baris
Menghitung hasil akhir
Menghitung rasio konsistensi (CR)
CR < 0.1 ?
Kriteria dan subkriteria bernilai valid dan dapat digunakan
Ya
Selesai
Tidak
Gambar II.5 Flowchart Metode AHP
Komponen AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya berupa prinsip manusia. AHP memiliki banyak keunggulan salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah difahami oleh semua pihak yang terlibat dalam sebuah pengambilan keputusan. Beberapa prinsip ketika permasalahan SPK menggunakan metode AHP yang harus dipahami, diantaranya:
[8]
1. Membuat hierarki
lalu menjadi bentuk hierarki proses pengambilan keputusan, dimana setiap unsur saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Struktur hierarki AHP dapat dilihat pada Gambar II.6 di bawah ini:
Gambar II.6 Struktur Hierarki AHP
2. Penilaian kriteria dan alternative
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Skala nilai perbandingan pasangan dapat dilihat pada Tabel II.1. [8]
Tabel II.1 Skala Nilai Perbandingan Berpasangan
Intensitas Kepentingan
Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya
9 Sudut elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Kebalikan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j,
maka i memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
3. Systhesis of priority (Menentukan prioritas)
Setiap kriteria dan alternatif perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comprasions). Nilai-nilai dari semua perbandingan dapat disesuaikan dengan judgement yang telah ditentuk untuk menghasilkan sebuah bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dilakukan perhitungan dengan melakukan manipulasi matriks atau bisa juga dengan melakukan persamaan matematika.
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang sama/serupa dapat dikelompokan berdasarkan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
AHP memiliki prosedur dalam memproses data untuk mendapatkan keputusan yang sesuai dengan hierarki yang telah ditentukan. Prosedur yang ada pada AHP adalah sebagai berikut: [8]
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Setelah itu baru menyusun sebuah hierarki.
2. Menentukan prioritas elemen sebagai langkah pertama. Merupakan sebagai perbandingan pasangan yang sesuai dengan kriteria yang diberikan. Matriks perbandingan diisi menggunakan bilangan agar dapat merepresentasikan kepentingan relatif dari satu elemen dengan elemen lainnya.
3. Membuat matriks perbandingan sesuai dengan kriterian maupun subkriteria, lalu membuat rata-rata dari setiap kriteria ataupun subkriteria:
a. Menentukan matriks perbandingan berpasangan
Berikut ini adalah gambaran matrik perbandingan berpasangan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel II.2
Tabel II.2 Matriks Perbandingan Berpasangan
K1 K2 .. Kn
K1 Skala penilaian perbandingan K1/K2 .. ..
K2 .. .. .. ..
.. .. .. .. ..
Kn .. .. .. ..
Jumlah
tentukan nilai skala yang harus di tentukan apakah sama penting, penting atau yang lainnya.
b. Menentukan matriks nilai kriteria
Berikut ini adalah gambaran matriks nilai kriteria dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel II.3
Tabel II.3 Matriks nilai kriteria
K1 K2 .. Kn Jumlah Prioritas
K1 Nilai baris kolom baru =
(nilai baris kolom lama) / (jumlah baris)
.. .. .. ∑K ∑K/n
K2 .. .. .. .. .. ..
.. .. .. .. .. .. ..
Kn .. .. .. .. .. ..
c. Membuat matriks penjumlahan setiap baris
Berikut ini adalah gambaran matriks penjumlahan setiap baris dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel II.4
Tabel II.4 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
K1 K2 .. Kn Jumlah
K1 (Nilai perbandingan) x
(prioritas per baris)
.. .. .. ∑K
K2 .. .. .. .. ..
.. .. .. .. .. ..
Kn .. .. .. .. ..
d. Menghitung rasio konsistensi
Dalam tahapan ini kita dapat mengetahui seberapa baik konsistensi sebuah keputusan. Karena tidak mungkin menentukan sebuah keputusan dengan tingkat konsistensi yang rendah. Pada Tabel II.5 merupakan gambaran hasil perhitungan dari masing-masing kriteria yang akan diuji konsistensinya.
Tabel II.5 Perhitungan Rasio Konsistensi
Jumlah per baris Prioritas Hasil
K1 .. .. ..
K2 .. .. ..
.. .. .. ..
Kn .. .. ..
Sebelum menghitung sebuah konsistensi, lakukan terlebih dahulu tahapan sebagai berikut:
Hasil (pada Tabel II.5) = Jumlah perbaris + prioritas Jumlah (pada Tabel II.5) = K1+K2+K3+Kn
λ maks = Jumlah (pada Tabel II.5) / jumlah kriteria Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus: CI = (λ maks-n)/n
Dimana n = banyaknya elemen
Hitung rasio konsistensi/Consistency Ratio (CR) dengan rumus: CR = CI/IR
Dimana CR = Consistency Ratio, CI = Consistency Index, IR = Index Random Concsitency
Menentukan konsistensi sebuah keputusan. Jika nilai lebih dari 10% maka penilaian judgement (skala penilaian) harus diperbaiki, jika sebuah rasio konsistensi (CI/IR) kurang 0.1 maka dinyatakan benar.
Tabel II.6 Daftar Indeks Random Konsistensi
Ukuran Matriks Nilai IR
1,2 0.00
3 0.58
4 0.90
5 1.12
6 1.24
7 1.32
8 1.41
9 1.45
10 1.49
11 1.51
12 1.48
13 1.56
14 1.57
15 1.59
II.2.11 Pengertian PHP
Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:
1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi
dalam penggunaannya. Tidak seperti halnya bahasa pemrograman aplikasi yang lainnya.
2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS atau PWS juga pada apache yang bersifatopen source.
3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan
interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena banyak milis-milis dan developer yang siap membantu pengembanganya.
4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami.
5. PHP dapat berjalan pada 3 operating sistem, yaitu: Linux, unux, dan windows, dan juga dapat dijalankan secara runtimepada suatu console.
II.2.12 Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational database management system) yang bersifat open source. MySQL merupakan buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius, David Axmark dan Allan Larson yang di mulai tahun 1995. Mereka bertiga kemudian mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia.
Pengertian MySQL menurut MySQL manual adalah sebuah open source software database SQL (Search Query Language) yang menangani sistem manajemen database dan sistem manajemen database relational. MySQL adalah
open source software yang dibuat oleh sebuah perusahaan Swedia yaitu MySQL AB. MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan waktu yang lebih singkat. Kecepatan, konektivitas dan keamanannya yang lebih baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database di internet.
191
IV.1 Implementasi Sistem
Implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasi apakah program berjalan sesuai dengan rancangan yang diminta oleh para pengguna sistem sehingga pengguna dapat memberikan masukkan kepada pengembang sistem.
IV.1.1 Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi perangkat lunak menjelaskan perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem informasi manajemen sumber daya manusia di PT. Radio Mora Parna Karsa. Perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem dapat dilihat pada Tabel IV.1 di bawah ini:
Tabel IV.1 Implementasi Perangkat Lunak
No. Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Microsoft Windows 8
2 Web Server XAMPP Server
3 Web Browser Google Chrome
4 Database Server MySQL
5 Code Editor Adobe Dreamweaver CS5
IV.1.2 Implementasi Perangkat Keras
Implementasi perangkat keras menjelaskan perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem informasi manajemen sumber daya manusia di PT. Radio Mora Parna Karsa. Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem dapat dilihat pada Tabel IV.2 di bawah ini:
Tabel IV.2 Implementasi Perangkat Keras
No. Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor 1.80 GHz
2 Memori 2 GB
4 VGA 256 MB
5 Monitor 14”
6 Mouse Optical Mouse
7 Keyboard Standard
IV.1.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut:
Tabel IV.3 Implementasi Basis Data
No. Nama Tabel Hasil Pembangkitan
1 Calon_pegawai CREATE TABLE `calon_pegawai` (
`no_calon_pegawai` varchar(8) NOT NULL, `nama_calon_pegawai` varchar(128) NOT NULL, `agama_calon_pegawai` varchar(16) NOT NULL, `alamat_calon_pegawai` text NOT NULL,
`no_telp_calon_pegawai` varchar(16) NOT NULL, `jenis_kelamin_calon_pegawai` enum('L','P') NOT NULL,
`tempat_lahir_calon` varchar(128) NOT NULL, `tanggal_lahir_calon_pegawai` varchar(128) NOT NULL,
`photo` varchar(255) NOT NULL, `email` varchar(128) NOT NULL, `username` varchar(128) NOT NULL, `userpass` varchar(255) NOT NULL,
`tingkat_pendidikan` enum('SMA/
Sederajat','D1','D2','D3','D4','S1','S2','S3') NOT NULL, `jurusan` varchar(128) NOT NULL,
`sekolah_perguruan` varchar(128) NOT NULL, `nilai_akhir` decimal(10,2) NOT NULL, `file_cv` varchar(255) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`no_calon_pegawai`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
2 Bobot_seleksi CREATE TABLE `bobot_seleksi` (
`id_bobot_seleksi` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_bobot_seleksi` varchar(128) NOT NULL, `nilai_bobot_seleksi` decimal(10,0) NOT NULL, `status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_bobot_seleksi`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=6
DEFAULT CHARSET=latin1
3 Detail_lowongan_pekerjaan CREATE TABLE `detail_lowongan_pekerjaan` (
`id_detail_lowongan_pekerjaan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`id_lowongan_pekerjaan` int(11) NOT NULL, `no_calon_pegawai` varchar(8) NOT NULL, `pengumuman` text NOT NULL,
`nilai_vektor` float NOT NULL,
`status_penilaian` enum('Sudah','Belum') NOT NULL DEFAULT 'Belum',
`status_bobot` enum('Sudah','Belum') NOT NULL DEFAULT 'Belum',
`keterangan` enum('Proses
Penerimaan','Diterima','Ditolak') NOT NULL
DEFAULT 'Proses Penerimaan',
PRIMARY KEY (`id_detail_lowongan_pekerjaan`),
KEY `id_lowongan_pekerjaan`
(`id_lowongan_pekerjaan`),
KEY `no_calon_pegawai` (`no_calon_pegawai`), CONSTRAINT `detail_lowongan_pekerjaan_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`id_lowongan_pekerjaan`)
REFERENCES `lowongan_pekerjaan`
(`id_lowongan_pekerjaan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `detail_lowongan_pekerjaan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_calon_pegawai`) REFERENCES `calon_pegawai` (`no_calon_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5
DEFAULT CHARSET=latin1
4 Divisi CREATE TABLE `divisi` (
`id_divisi` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_divisi` varchar(32) NOT NULL,
`status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_divisi`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=6
DEFAULT CHARSET=latin1
5 Evaluasi_pegawai CREATE TABLE `evaluasi_pegawai` (
`id_evaluasi_pegawai` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`id_periode` int(11) NOT NULL, `nip_pegawai` varchar(16) NOT NULL, `kode_sub_kriteria` varchar(8) NOT NULL, `nilai_sub_kriteria` float NOT NULL, `total_nilai_sub_kriteria` float NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_evaluasi_pegawai`), KEY `id_periode` (`id_periode`),
KEY `nip_pegawai` (`nip_pegawai`),
KEY `kode_sub_kriteria` (`kode_sub_kriteria`),
CONSTRAINT `evaluasi_pegawai_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`id_periode`) REFERENCES
`periode_evaluasi` (`id_periode`) ON DELETE
CASCADE ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `evaluasi_pegawai_ibfk_2`
FOREIGN KEY (`nip_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`nip_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `evaluasi_pegawai_ibfk_3`
FOREIGN KEY (`kode_sub_kriteria`) REFERENCES
`sub_kriteria_evaluasi` (`kode_sub_kriteria`) ON
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
6 Hasil_evaluasi CREATE TABLE `hasil_evaluasi` (
`id_hasil_evaluasi` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nip_pegawai` varchar(16) NOT NULL, `id_periode` int(11) NOT NULL, `id_keputusan` int(11) NOT NULL,
`status` enum('Menunggu
Persetujuan','Disetujui','Tidak Disetujui') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_hasil_evaluasi`),
KEY `nip_pegawai` (`nip_pegawai`), KEY `id_periode` (`id_periode`), KEY `id_keputusan` (`id_keputusan`),
CONSTRAINT `hasil_evaluasi_ibfk_1` FOREIGN
KEY (`nip_pegawai`) REFERENCES `pegawai`
(`nip_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON
UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `hasil_evaluasi_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_periode`) REFERENCES `periode_evaluasi` (`id_periode`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `hasil_evaluasi_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_keputusan`) REFERENCES `keputusan` (`id_keputusan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
7 Jabatan CREATE TABLE `jabatan` (
`id_jabatan` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`id_divisi` int(11) NOT NULL,
`nama_jabatan` varchar(32) NOT NULL, `kapasitas_jabatan` int(11) NOT NULL,
`tingkat_kriteria_pendidikan` enum('SMA/
Sederajat','D1','D2','D3','D4','S1','S2','S3') NOT NULL, `status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jabatan`),
KEY `id_divisi` (`id_divisi`),
CONSTRAINT `jabatan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_divisi`) REFERENCES `divisi` (`id_divisi`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=11
DEFAULT CHARSET=latin1
8 Jenis_cuti CREATE TABLE `jenis_cuti` (
`id_jenis_cuti` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_jenis_cuti` varchar(64) NOT NULL, `lama_cuti` int(11) NOT NULL,
`keterangan` text NOT NULL,
`status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jenis_cuti`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=6
DEFAULT CHARSET=latin1
9 Keputusan CREATE TABLE `keputusan` (
`id_keputusan` int(11) NOT NULL
`nama_keputusan` text NOT NULL,
`status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_keputusan`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5
DEFAULT CHARSET=latin1
10 Kriteria_evaluasi CREATE TABLE `kriteria_evaluasi` (
`id_kriteria_evaluasi` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_kriteria_evaluasi` varchar(32) NOT NULL, `status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kriteria_evaluasi`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5
DEFAULT CHARSET=latin1
11 Kriteria_seleksi CREATE TABLE `kriteria_seleksi` (
`id_kriteria_seleksi` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_kriteria_seleksi` varchar(128) NOT NULL, `status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kriteria_seleksi`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=6
DEFAULT CHARSET=latin1
12 Lowongan_pekerjaan CREATE TABLE `lowongan_pekerjaan` (
`id_lowongan_pekerjaan` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`id_jabatan` int(11) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL,
`status` enum('Dibuka','Ditutup') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_lowongan_pekerjaan`), KEY `id_jabatan` (`id_jabatan`),
CONSTRAINT `lowongan_pekerjaan_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`id_jabatan`) REFERENCES
`jabatan` (`id_jabatan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=2
DEFAULT CHARSET=latin1
13 Nilai_calon_pegawai CREATE TABLE `nilai_calon_pegawai` (
`id_nilai_calon_pegawai` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`no_calon_pegawai` varchar(8) NOT NULL, `id_kriteria_seleksi` int(11) NOT NULL, `id_bobot_seleksi` int(11) DEFAULT NULL, `nilai_kriteria_seleksi` float NOT NULL, `nilai_rata_rata_bobot` float NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_nilai_calon_pegawai`), KEY `no_calon_pegawai` (`no_calon_pegawai`), KEY `id_kriteria_seleksi` (`id_kriteria_seleksi`), KEY `id_bobot_seleksi` (`id_bobot_seleksi`),
CONSTRAINT `nilai_calon_pegawai_ibfk_1`
FOREIGN KEY (`no_calon_pegawai`) REFERENCES `calon_pegawai` (`no_calon_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `nilai_calon_pegawai_ibfk_2`
CONSTRAINT `nilai_calon_pegawai_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_bobot_seleksi`) REFERENCES `bobot_seleksi` (`id_bobot_seleksi`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
14 Pegawai CREATE TABLE `pegawai` (
`nip_pegawai` varchar(16) NOT NULL, `id_jabatan` int(11) NOT NULL,
`nama_pegawai` varchar(128) NOT NULL, `agama` varchar(16) NOT NULL,
`alamat_pegawai` text NOT NULL, `no_telp` varchar(16) NOT NULL, `jenis_kelamin` enum('L','P') NOT NULL, `tempat_lahir` varchar(32) NOT NULL, `tanggal_lahir` date NOT NULL, `photo` varchar(255) NOT NULL, `email` varchar(128) NOT NULL,
`level` enum('Bagian HRD','Manajer HRD','Direktur Utama','Pegawai') DEFAULT NULL,
`username` varchar(128) DEFAULT NULL, `userpass` varchar(255) DEFAULT NULL, `status_pegawai` varchar(32) NOT NULL,
`tingkat_pendidikan` enum('SMA/
Sederajat','D1','D2','D3','D4','S1','S2','S3') NOT NULL, `jurusan` varchar(64) NOT NULL,
`sekolah_perguruan` varchar(64) NOT NULL, `tmt_bekerja` date NOT NULL,
`status` enum('Aktif','Tidak Aktif') NOT NULL, PRIMARY KEY (`nip_pegawai`),
KEY `id_jabatan` (`id_jabatan`),
CONSTRAINT `pegawai_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_jabatan`) REFERENCES `jabatan` (`id_jabatan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
15 Pengajuan_cuti CREATE TABLE `pengajuan_cuti` (
`id_pengajuan_cuti` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nip_pegawai` varchar(16) NOT NULL,
`awal_tanggal_pengajuan_cuti` date NOT NULL, `akhir_tanggal_pengajuan_cuti` date NOT NULL, `status` enum('Disetujui','Tidak Disetujui') NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_pengajuan_cuti`), KEY `nip_pegawai` (`nip_pegawai`),
CONSTRAINT `pengajuan_cuti_ibfk_1` FOREIGN
KEY (`nip_pegawai`) REFERENCES `pegawai`
(`nip_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON
UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
16 Pengguna CREATE TABLE `pengguna` (
`id_pengguna` int(11) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,