• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Informasi Stasiun Telemetri Pengukur Tinggi Muka Air Banjir Menggunakan Radio Pemancar Gelombang Ultrasonik Di Pusat Litbang Sumber Daya Air Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Informasi Stasiun Telemetri Pengukur Tinggi Muka Air Banjir Menggunakan Radio Pemancar Gelombang Ultrasonik Di Pusat Litbang Sumber Daya Air Yogyakarta"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(2)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, dirumuskan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana cara mengemas informasi beberapa peralatan yang ada di setiap stasiun pemancar yang ada di wilayah Yogyakarta.

2. Bagaimana penyajian informasi mengenai jenis-jenis peralatan telemetri yang terdapat di setiap stasiun pemancar.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Meningkatkan efektivitas pekerjaan yang dilakukan oleh instansi Balai Sabo dengan membuat suatu aplikasi yang dapat memudahkan dalam pengecekkan peralatan – peralatan pengukur tinggi muka air banjir yang dimiliki Balai Sabo yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah, dengan adanya aplikasi yang dibuat dapat memudahkan instasi Balai Sabo dalam melakukan pengecekkan semua perlatan pengukur tinggi muka air banjir yang tersebar di seluruh Yogyakarta dan sekitarnya yang menjadi tanggung jawab Balai Sabo agar nantinya pihak Balai Sabo dapat lebih dapat mengefisienkan waktu karena pekerjaan pihak Balai Sabo dapat sedikit berkurang karena adanya aplikasi ini.

1.4Batasan Masalah

(3)

3

1. Program analisis informasi hanya menampilkan item - item yang terdapat di stasiun pengukur yang hanya menggunakan gelombang ultrasonic 2. Program di buat dengan tampilan sederhana agar user awam dapat

mengoprasikan program yang dibuat

3. Program hanya digunakan untuk mengecek jenis - jenis peralatan yang dimiliki Balai Sabo di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

4. Di dalam Program, untuk edit entry hanya dapat dilakukan oleh admin dan karyawan biasa hanya dapat melihat data yang ada tanpa bisa mengubah data.

5. Program ini berbasis desktop sehingga program ini hanya bisa di jalankan di komputer ataupun laptop.

1.5Metode Penelitian

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam membangun program dan menulis laporan kerja praktik ini adalah :

1. Metode pustaka :

Disini penulis melakukan pencarian data dari stasiun-stasiun pemancar dengan cara melakukan pencarian di perpustakaan dengan membaca buku-buku yang disediakan di perpustakaan.

2. Wawancara :

Selain mencari data di perpustakaan, penulis juga mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada pihak yang ada di Balai Sabo yang mengetahui secara lengkap tentang data yang ada di setiap stasiun pemancar yang ada di wilayah Yogyakarta.

3. Studi Lapangan :

(4)

1.5.2 Teknik Pengembangan Sistem

Teknik analisis dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan pradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembetukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. f. Maintenance

(5)

5

Gambar 1.1 Skema Waterfall

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan kerja praktek ini terdiri dari :

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini terdiri dari latar belakang dari pembuatan program aplikasi pengukur tinggi muka air banjir, rumusan masalah dari pembuatan aplikasi, maksud dan tujuan mengapa aplikasi ini dibuat, batasan masalah yang bertujuan untuk memberikan batasan – batasan dari aplikasi yang dibuat, metode penulisan dalam membuat aplikasi serta penyusunan laporan kerja praktik ini, sistematika penulisan laporan kerja praktek

Bab II. Tinjauan pustaka

(6)

Bab III. Pembahasan

Pada bab III ini berisi tentang pembahasan bagaimana program itu dibuat dan langkah langkah penggunaan / pengoperasian dari aplikasi yang dibuat.Dalam Bab ini meliputi Jadwal kerja praktek, Cara/Teknik Kerja Praktek, Analisis, Design dan Implementasi dari program yang dibuat.

Bab IV. Kesimpulan dan Saran

(7)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1Profil Tempat Kerja Praktek

1.1.1 Sejarah Balai Sabo

Pada tahun 1976, JIJA (Japan International Cooperation Agency) memberikan bantuan berupa hibah kepada Departemen Pekerjaan Umum berupa pembuatan Rencana Induk Proyek Gunung Merapi di Yogyakarta dengan masa survey 4 tahun (1976-1980). Dari survey ini ternyata masih banyak masalah-masalah detail yang belum terpecahkan. Sebagai jalan keluarnya pada tanggal 26 Agustus 1982 didirikanlah pusat penelitian dan latihan teknik penanggulangan bencana akibat letusan gunung berapi yang dikenal dengan nama Volcanic Sabo Technical Centre (VSTC) yang berkantor di Yogyakarta, sebagai hasil kerjasama bidang teknik antara Indonesia dengan Pemerintah Jepang.

Persetujuan kerjasama ini lebih dikenal dengan sebutan R/D (Record Of Discussion). Persetujuan kerjasama ini ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini menunjuk Departemen Pekerjaan Umum dan Pemerintah Jepang yang member kuasa kepada JICA (Japan Interntional Cooperation Agency).

(8)

Balai Sungai dan Sabo merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Badan Penelitian dan Pengembangan PU. Balai Sungai dan Sabo menitikberatkan pada kegiatan penelitian dan pengembangan bantuan pengendali serta penahan sedimen dan persungaian di seluruh Indonesia. Di samping itu Balai Sungai dan Sabo bersama STC (Sabo Technical Centre) yang berkantor di Yogyakarta, menangani sistem prakiraan dan peringatan dini adanya banjir lahar di daerah sekitar Gunung Merapi yang didukung dengan peralatan telemetri dan radar.

Pada masa kepemimpinan Kabinet Reformasi, Balai Sungai dipisah dengan Sabo. Balai Sabo yang terletak di Dusun Sopalan, desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Profinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berada di bawah Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pemukiman dan Pengembangan Wilayah No.59/KPTS/M/2000.

Namun pada saat kepemimpinan Kabinet Gotong Royong, Balai Sabo berada di bawah Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dimana hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No.382/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001.

2.1.2 Sekilas Tentang Balai Sabo

Kata Sabo berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari kata SA yang artinya pasir dan BO yang artinya pengendalian. Secara harafiah kata Sabo mengandung pengertian pengendalian pasir akibat erosi dan sedimentasi, termasuk diantaranya yang disebabkan oleh adanya lahar hujan, tanah longsor, dan sebagainya.

(9)

9

diperinci dan diperjelas oleh E. Thiery sebagai Correction et Reboisment, sejak saat itulah kegiatan Sabo mulai diperkenalkan di Eropa.

Akibat banjir yang melanda Austria pada tahun 1882, Pemerintah Austria mulai mengembangkan teknik Sabo di daerah Pegunungan Alpen dengan istilah Wildbach Verbauung. Usaha ini kemudian diikuti oleh Negara Jerman, Swiss dan Italia. Di Swiss sebagian pekerjaan Sabo adalah pencegahan tanah longsor dan dikenal dengan istilah Lavinen Verbauung, sedangkan Inggris dan Amerika menanamkan pekerjaan ini dengan sebutan Erosion Control and Reforestation.

Negara Jepang mulai mengembangkan Sabo pada jaman Meiji tahun 1873, dengan terbentuknya undang-undang Sabo di daerah Sungai Yodo di Pulau Honsyu. Undang-undang Sabo ini berisi tentang pelarangan penebangan pohon dan pembukaan daerah pertanian baru sepanjang Sungai Yodo.

Pada tahun 1900 Mr. Hoffman seorang ahli Sabo berkebangsaan Austria datang ke Jepang untuk memberikan kuliah mengenai kegiatan Sabo di Austria pada Universitas Tokyo, dan secara kebetulan karena keadaan topografi Jepang hampir sama dengan keadaan topografi Austria, antara lain dengan banyaknya gunung berapi, jumlah penduduk yang padat, serta seringnya dilanda bencana alam akibat letusan gunung berapi, banjir lahar, tanah longsor dan sebagainya sehingga Jepang dapat belajar banyak dari Negara Austria tentang kegiatan Sabo. Sejak saat itulah Jepang mulai mengembangkan kegiatan Sabo dengan skala yang lebih besar.

(10)

Di Indonesia upaya penanggulangan erosi dan sedimentasi telah berlangsung cukup lama degnan menitik beratkan pada upaya pencegahan dengan menggunakan teknologi sederhana berupa penghutanan, sengkedan, dan bendungan pengendalai sedimen. Pada tahun 1970 Indonesia kedatangan ahli Sabo dari Jepang yaitu Mr. Tomoaki Yokota, sejak saat itulah teknologi Sabo mulai dikembangkan di Indonesia dan menjadi salah satu alternatif terbaik dalam rangka penanggulangan bencana alam akibat erosi, aliran sedimen dan sedimentasi di Indonesia.

2.1.3 Maksud dan Tujuan Sabo

Maksud diterapkannya Sabo di Indonesia adalah agar sungai tetap dalam keadaan seimbang, dinamis dan aman terhadap banjir, baik yang menyangkut sedimen maupun yang tidak. Dengan demikian, keadaan sungai perlu dikendalikan dan juga diatur dengan cara membuat bangunan Sabo di tempat-tempat tertentu sehingga mampu berfungsi sebagai penahan penampung serta pengendali aliran sedimen.

Tujuan diterapkannya teknologi Sabo di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Melindungi masyarakat beserta harta benda miliknya terhadap bencana

erosi dan sedimentasi.

2. Menciptakan rasa aman terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana erosi dan sedimentasi.

3. Melindungi dan mengamankan bangunan dan sarana umum. 4. Melindungi dan mengamankan daerah produksi pangan.

5. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan meningkatkan kondisi lingkungan alam sekitar menjadi lebih baik.

2.1.4 Badan Hukum Balai Sabo

(11)

11

gunung berapi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Balitbang di bawah badan hukum Departemen PU.

2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

2.2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Balai Sabo berdasarkan Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No.382/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001 dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Balai Sabo

(Sumber : Balai Sabo)

KEPALA BALAI SABO

SUB BAGIAN TATA USAHA

1. Urusan Kepegawaian dan Keuangan

2. Urusan Administrasi Umum 3. Urusan Rumah Tangga

SEKSI PROGRAM DAN PELAYANAN TEKNIK

1. Urusan Program

2. Urusan Pengolahan Data 3. Urusan Sarana Laboratorium

BENDAHARA

(12)

Di dalam bagan struktur organisasi di atas, kita sebagai pembangun aplikasi ada di bagian taraf bagan Seksi Program dan Pelayanan Teknik yaitu bertugas di dalam urusan program dan urusan pengolahan data. Data yang di maksud adalah data dari alat – alat pengukur tinggi muka air banjir yang ada pada instansi Balai Sabo yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

2.2.2 Fungsi dan Tugas Bagian Seksi Program dan Pelayanan Teknik

Fungsi dan tugas tugas di bagian ini meliputi pembuatan program yang digunakan dalam memantau tinggi muka air banjir dan lahar serta dalam bidang pengurusan / pengolahan data yang di dapat dari sistem agar data kesimpulan hasil akhir dapat valid. Selain itu dalam bagian ini, bertugas untuk melakukan maintenance dari software atau hardware yang di gunakan dalam pengolahan data.

2.3 Lokasi Balai Sabo

(13)

13

BAB III

PEMBAHASAN

3.1Tahap Analisis

3.1.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Pusat Libang Sumber daya air Yogyakarta. Pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 3 Juli 2010 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2010

3.1.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain :

1. Pembuatan dan pengajuan surat permohonan kerja praktek diberikan untuk Litbang Balai Sabo Yogyakarta

3. Libang Balai Sabo Yogyakarta memberikan surat belasan permohonan kerja praktek.

4. Kerja Praktek dilakukan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. 5. Pelaksanaan kerja praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan pengecekan segala informasi peralatan yang dimiliki oleh Balai Sabo yang tersebar di seluruh kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain adalah :

a. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam 2 tahapan, yaitu : 1. Wawancara :

(14)

2. Observasi :

Dilakukan dengan cara langsung terjun ke lapangan untuk melihat dan mengecek perangkat perangkat telemetri yang tersebar di seluruh kawasan Yogyakarta dan sekitarnya

b. Perancangan pembangunan aplikasi perangkat lunak

Setelah mengumpulkan data yang diperlukan dan menganalisis data yang diperlukan oleh pihak Balai Sabo maka dimulailah merancang perangkat lunak yang direalisasikan kepada semua pihak di Balai Sabo bagian pengelolaan peralatan.

3.1.3 Analisis Prosesur yang Sedang Berjalan

Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan proses arus dari dokumen formulir. Adapun prosedur prosedur yang ada pada sistem tersebut adalah prosedur lihat data hardware dan penambahan data hardware.

1. Prosedur lihat data hardware

Berikut merupakan prosedur lihat data hardware Balai Sabo a. User membuka aplikasi yang dibuat.

b. User memilih menu berdasarkan data yang ingin dilihat baik data hardware atau lokasi pemancar.

2. Prosedur penambahan data hardware.

Berikut merupakan prosedur penambahan data hardware Balai Sabo. a. Admin membuka aplikasi yang dibuat.

b. Admin Login menggunakan username dan password yang telah di sediakan.

(15)

15

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan agar sistem dapat berjalan dengan baik. Analisis yang dilakukan dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahapan pemodelan dalam analisis tersebut antara lain mengidentifikasi aktor, pembuatan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan classdiagram.

3.1.4.1Use Case Diagram

Use case adalah konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem terlihat dimata pengguna. Sasaran pemodelan use case diantaranya adalah mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai dan pengembang (developer). Seperti terlihat dalam use case berikut:

(16)

3.1.4.2Sequence Diagram

Sequence diagram dari alur data aplikasi yang ada dalam apikasi yang di buat adalah :

Gambar 3.2 Sequence Diagram

3.1.4.3Activity Diagram

(17)

17

Gambar 3.3 Activity Diagram

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal hal yang akan dilakukan system ketika diimplementasikan. Analisis ini diperlukan untuk menentukan output yang akan dihasikan system, input yang diperlukan system, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan di tanggapi system, dan jumlah pemakai serta control terhadap system yang dibuat.

3.1.5.1Analisis Perangkat Keras

(18)

Adapun spesifikasi perangangkat keras yang ada, baik kebutuhan minimal

Processor Pentium III 2 Ghz Pentium Dual Core Terpenuhi

RAM 128 MB 512 MB Terpenuhi

VGA On Board On Board Terpenuhi

Hardisk 40 GB 80 GB Terpenuhi

Monitor Colour 15” Colour 15”/17” Terpenuhi Input Keyboard & Mouse Keyboard & Mouse Terpenuhi

Tabel 3.1 Kebutuhan Hardware 3.1.5.2Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak pembangun sistem pada aplikasi informasi ini agar dapat digunakan pada Komputer adalah.

Spesifikasi Kebutuhan

Tabel 3.2 Kebutuhan Software

3.1.6 Analisis User

3.1.6.1User Profile

(19)

19

Table 3.3 User Profile

3.1.6.1.1 Human Information Processing System

1. Usia pengguna aplikasi informasi sistem telemetri ini adalah antara 22 sampai dengan 41 tahun.

2. Latar belakang pendidikan pengguna yaitu minimal SLTA ataupun sederajat, dengan syarat mampu mengoperasikan komputer dengan baik, familiar dengan sistem operasi Windows

3.1.6.1.2 User Psychology Characteristic

Menurut karakteristik psikologi user, dapat diuraikan profile user yang menjadi target user sistem ini adalah sebagai berikut :

(20)

2. Attitude : Positive

3. Motivation : Low motivation

Berdasarkan uraian tersebut, dampak terhadap impelementasi desain antarmuka adalah menghadirkan desain yang sederhana, mudah untuk diingat dan sesuai dengan kegiatan proses kerja user / pengguna aplikasi.

3.1.6.1.3 User Knowledge and Experience

Untuk user knowledge and experience, sistem ini ditujukan untuk user dengan karakteristik high system experience and high task experience. Sehingga target antarmuka dari sistem ini adalah perintah-perintah yang efisien, pesan error yang singkat namun jelas pemberitahuannya. 3.1.6.1.4 User Job and Task

Aplikasi sistem informasi telemtri ini merupakan aplikasi guna memantau hardware / peralatan telemetri yang tersebar di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya desainnya yang mudah untuk dipelajari, sehingga pengguna tidak memerlukan pelatihan khusus untuk menggunakannya.

3.1.6.1.5 User Physical Characteristic

Pada tahap pembangunannya, sistem ini diperuntukan untuk pengguna yang mampu mengoperasikan computer.

3.1.6.1.6 User Physical Environment

Pemilihan warna dan pencahayaan yang sederhana maka user yang membutuhkan konsentrasi dan kenyamanan dalam mengakses dapat dengan mudah mempergunakannya.

3.1.7 Analisis Basis Data

(21)

21

seluruh kawasan Yogyakarta tanpa adanya primary key yang dibuat dalam basis data peralatan ini.

3.1.8 Perancangan Struktur Menu

3.1.8.1Struktur Menu Admin

Berikut ini adalah struktur antar muka dari menu untuk admin :

Gambar 3.4 Antar Muka Struktur Menu Admin 3.1.8.2Struktur Menu User

Berikut ini adalah struktur antar muka untuk menu user :

Gambar 3.5 Antar Muka Struktur Menu User Menu Awal

MENU UTAMA

LOGIN

(22)

3.2 Design

3.2.1 Perancangan Antar Muka

Interface atau antar muka merupakan tampilan dari suatu program aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang digunakan sebagai sarana dialog antara program dengan user. Sistem yang akan dibangun diharapkan menyediakan interface yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik user. Perancangan interface untuk aplikasi informasi stasiun telemetri adalah :

(23)

23

Gambar 3.7 Tampilan Menu Utama

(24)

Gambar 3.9 Stasiun Telemetri diakses user

(25)

25

Gambar 3.11 Tampilan Blog Diagram

(26)

Gambar 3.13 Tampilan Peta Lokasi Stasiun Pemancar

(27)

27

Gambar 3.15 Jenis Stasiun 3.2.2 Jaringan Semantic

(28)

3.2.2.1 Jaringan Semantik User

Gambar 3.16 Jaringan Semantik User Keterangan :

T01 : Menu Awal T02 : Menu Utama T04 : Form Stasiun Pusat

T05 : Menu Stasiun Telemetri User T07 : Form Blog Diagram

(29)

29

3.2.2.2Jaringan Semantik Admin

Gambar 3.17 Jaringan Semantik Admin Keterangan :

T01 : Menu Awal T02 : Menu Utama T04 : Form Stasiun Pusat

T06 : Menu Stasiun Telemetri Admin T07 : Form Blog Diagram

T08 : Form Lihat Lokasi Stasiun Telemetri T09 : Form Peta Lokasi Stasiun Telemetri T10 : Form Login Admin

3.3 Implementasi

3.3.1 Penjelasan dan Printscreen Program

(30)

menggunakan database mySql dengan software mySqlyog untuk membuat databasenya.

3.3.2 Database Program

Database yang digunakan di dalam program Informasi Stasiun Telemetri Menggunakan Radio Pemancar adalah menggunakan MySql untuk dihubungkan dengan bahasa pemrogramanan java menggunakan software Netbeans 5.0. Di dalam pembuatan database, penulis menggunakan software SqlYog untuk mempermudah dalam membuat database. Di dalam SqlYog ini, penulis membuat database yang diberi nama dbstasiun dan di dalam database dbstasiun terdapat 18 Tabel sebagai database untuk masing masing stasiun pemancar ataupun sebagai database password dan nama stasiun yang ada.

Di dalam masing masing tabel stasiun terdapat 15 field untuk memasukkan data yang dibutuhkan di dalam program tersebut. Selain pembuatan tabel, penulis juga membuat banyak Store Procs untuk menghubungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan database ke program yang dibangun menggunakan bahasa pemrogramanan java dengan software netbeans 5.0.

3.3.3 Penjelasan Program

Software yang penulis gunakan untuk membangun program Informasi Stasiun Telemetri Menggunakan Radio Pemancara adalah Netbeans 5.0 berbasis Java. Untuk membangun program ini, penulis membuat satu project baru yang diberi nama Sabo dan di dalam project Sabo tersebut, penulis membuat 3 package untuk membangun program diantaranya adalah package sabo, package stasiun dan package user.

Di dalam package sabo, penulis membuat beberapa frame untuk program yang dibangun, frame – frame tersebut antara lain adalah : 1. admin.java

(31)

31

Di dalam package stasiun, penulis membuat beberapa class semua-stasiun pemancar yang ada pada program yang dibangun oleh penulis, class – class tersebut antara lain adalah :

1. babadan.java

Di dalam package user, penulis membuat beberapa class untuk menghubungkan / mengontrol program yang dibangun yaitu antara class stasiun, frame dan juga database yang ada.class tersebut antara lain adalah :

(32)

3. pass_admin.java 4. password.java 5. stasiun.java

3.3.4 Tampilan Program

Berikut adalah tampilan dari program yang dibuat dan juga penjelasan dari masing-masing tampilan program tersebut.

Gambar 3.18.Tampilan form awal progam Keterangan :

Frame pertama adalah tampilan awal dari program Informasi Stasiun Telemetri Menggunakan Radio Pemancar, ada dua pilihan tombol yaitu ultrasonik dan tombol keluar. Tombol ultrasonik digunakan untuk masuk ke frame selanjutnya, sedangkan tombol keluar digunakan untuk keluar dari program.

(33)

33

Di dalam form ini terdapat berbagai macam tombol button pilihan yang digunakan yaitu :

1. Tombol Stasiun Pusat :

apabila di pilih maka akan langsung masuk ke frame stasiun telemetri pusat balai sabo.

2. Tombol User :

Tombol ini digunakan untuk masuk tampilan jenis stasiun pemancar.Tombol ini digunakan bagi user yang hanya ingin melihat data stasiun yang ada. 3. Tombol Admin :

Hampir sama dengan tombol User,namun disini selain dapat melihat jenis stasiun telemetri yang ada, user juga dapat mengedit stasiun pemancar yang ada.

4. Tombol Back :

Digunakan untuk dapat kembali ke frame sebelumnya. 5. Tombol Exit :

Digunakan untuk dapat keluar dari program.

Gambar 3.20 Stasiun Pusat

(34)

1. Blog Diagram :

apabila di pilih maka akan langsung masuk ke frame blog diagram dari stasiun pusat balai sabo.

2. Tombol Back :

Digunakan untuk dapat kembali ke frame sebelumnya. 3. Tombol Exit :

Digunakan untuk dapat keluar dari program.

Gambar 3.21 Blog Diagram Stasiun Pusat

(35)

35

Gambar 3.22 Form User

Di dalam form ini, user hanya bisa melihat data data peralatan dari stasiun pemancar yang ada dengan terlebih dahulu menggunakan fasilitas combobox untuk memilih stasiun telemetri mana yang akan dilihat.

Di dalam form ini juga terdapat beberapa tombol yakni : 1. Jenis Stasiun :

Tombol ini digunakan bila user ingin masuk form selanjutnya guna melihat data stasiun telemetri sesuai dengan jenis stasiun yang ada.

2. Lihat Lokasi Stasiun :

Tombol ini digunakan bila user ingin melihat lokasi / bentuk dari stasiun pemancar yang ada.

3. Lihat Blog Diagram :

Tombol ini digunakan bila user ingin melihat Blog diagram dari stasiun pemancar yang ada.

4. Lihat Peta Lokasi :

(36)

Gambar 3.23 Form Jenis Stasiun

Di dalam form ini,user / admin dapat melihat nama-nama stasiun telemetri yang dipilih berdasarkan jenis stasiun telemetri yang ada dengan menggunakan fasilitas combobox untuk memilih jenis stasiun telemetri yang dibutuhkan.

Gambar 3.24 Lokasi Stasiun

(37)

37

Gambar 3.25 Blog Diagram Stasiun Pemancar

(38)

Gambar 3.26 Peta Lokasi Stasiun

Di dalam frame ini,user / admin dapat melihat peta lokasi dari setiap stasiun pemancar yang tesebar yang ada di bawah pantauan balai sabo.

(39)

39

Di dalam form login ini, khusus dibuat untuk admin yang dapat mengedit data dari setiap stasiun pemancar yang ada. Di dalam form ini, dituntut agar admin dapat memasukkan user dan password dengan benar. Disini, pembangun program telah menentukan password yang bisa digunakan untuk dapat masuk ke form admin yaitu :

User name : admin password : admin

Gambar 3.28 Form admin

Form admin ini hampir sama dengan form user yang telah kita bahas seperti dengan adanya tombol back, exit, Lihat Lokasi Stasiun, Lihat Blog Diagram, Lihat Peta Stasiun ataupun tombol Jenis Stasiun. Perbedaanya terletak pada tombol Edit Stasiun. Di dalam form ini, admin berhak untuk mengedit data / informasi dari stasiun telemetri.

Cara untuk dapat mengedit data stasiun adalah.

1. Admin harus terlebih dahulu memilih stasiun pengukur yang tersedia dengan memilihnya di Combo box yang tersedia.

2. Klik Tombol Edit Stasiun agar text field ( kolom yang ada di bawah form) dapat terbuka.

(40)

4. Karena di form ini terdapat 5 Tabel , maka admin harus memilih tabel mana yang akan di edit.contoh : karena field Alamat ada di tabel 1 maka admin dapat memilih tabel 1 untuk mengedit alamat yang ada.

5. Pada bagian bawah frame terdapat kolom yang digunakan untuk mengubah data yang diinginkan.

(41)

41

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sesuai dengan latar belakang dan tujuan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan aplikasi ini dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan di Balai Sabo dengan suatu aplikasi yang dapat memperudah dalam pengecekkan peralatan di setiap stasiun pemantau pengukur tinggi muka air sehingga aplikasi / program yang dibuat dapat sangat bermanfaat untuk pihak Balai Sabo dan nantinya pihak Balai Sabo dapat sedikit mengurangi kesibukannya dalam melakasanakan aktivitas pekerjaannya.

4.2 Saran

Sangat di sadari oleh penulis bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna , masih banyak kelemahan yang terdapat pada program yang dibuat dan juga dalam penulisanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan ada pengembangan dari programnya dan penulisannya.

Adapun yang dapat penulis sarankan untuk pihak Balai sabo untuk mengefektivitaskan penggunaan program yang dibuat ini adalah :

1. Pihak Balai Sabo dapat menggunakan aplikasi program ini agar dapat memudahkan Balai Sabo untuk memantau jenis – jenis peralatan yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

2. Peralatan - Peralatan yang mungkin di perbaharui agar selalu di update oleh admin agar nantinya seluruh peralatan yang dimiliki pihak Balai Sabo dapat selalu terupdate di aplikasi program yang telah di buat.

(42)

DI PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR YOGYAKARTA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ANDREAS EDO PRIMA

10107147

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(43)

42

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumaryono, Agus dan Bambang Sukatja C.,(Oktober 2002). Pengukur Tinggi Muka Air Banjir Dengan Gelombang Ultrasonik, Prosiding, Badan Standarisasi Nasional (BSN)

2. __________Surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 338/KPTS/1995

3. http://ryanscan.blogspot.com/2008/04/pengertian-java.html

4. C.Bambang Sukatja, Nov. 1998, Panduan Piket Banjir Lahar di Daerah Gunung Merapi dan sekitarnya, Dep.PU,Balitbang, Puslitbang Air, Balai Sabo.

(44)

i

melimpahkan berkat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek Industri dan menulis laporan hasil Praktek Industri di Balai Sabo Yogyakarta. Laporan ini disusun berdasarkan hasil studi pengamatan dan perancangan program secara langsung di Balai Sabo Yogyakarta.

Program Kerja Praktek Industri ini merupakan kegiatan yang wajib untuk mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Dengan adanya kegiatan Kerja Praktek Industri ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan menerapkannya di Industri. Mahasiswa juga dapat mengembangkan keterampilannya selama di dunia Industri dan memperoleh wawasan bila nantinya bekerja di Industri.

Selama pelaksanaan Kerja Praktek Industri dan penyusunan laporan, penulis memperoleh bantuan dari beberapa pihak, sehingga pelaksanaan Kerja Praktek Industri dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan rencana. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Mira Karnia Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

2. Ibu Linda Salma A., S.SI., M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing Kerja Praktek.

3. Bapak Ir. Chandra Hassan, Dip.HE, M.Sc selaku Kepala Balai Sabo. 4. Bapak C.Bambang Sukatja, ST, M.Sc selaku pembimbing Industri. 5. Orang tua yang selalu memberi semangat dan mendoakan saya.

6. Rekan – rekan yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta yang telah banyak mendukung selama bersama-sama melakukan Kerja Praktek di Balai Sabo Yogyakarta.

7. Teman teman dari kelas IF-4 Jurusan Teknik Informatika angkatan 2007. 8. Rekan saya Rico,Rici yang telah memberikan tumpangan menginap

(45)

ii

9. Orang yang special Elisabet Ratih yang telah banyak memberi semangat , doa dan dukungan selama penulis melakukan Kerja Praktik Industri. 10.Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan KP ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan laporan ini. Akhir kata semoga laporan KP ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.

Yogyakarta,…….Agustus 2010

(46)

Nama : Andreas Edo Prima

Alamat asal : Jl.Mawar 3 Pringsewu Tanggamus Lampung

No Telepon / Hp : 085669957665 / 081809042211

E mail : andreasedoprima@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun Nama Sekolah

1993 – 1995 TK Xaverius Pringsewu Lampung

1995 – 2001 SD Fransiskus Pringsewu Lampung

2001 – 2004 SMP Xaverius Pringsewu Lampung

2004 – 2007 SMA Fransiskus Bandar Lampung

2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung

PENDIDIKAN NONFORMAL / Pelatihan / Seminar

Tahun Nama Kegiatan

2004 Kursus Komputerisasi Aplikasi Perkantoran

2007 Dj.Arie The Radio Announcer School (sertifikat)

2008 Workshop Networking and Motivation Training

2009 Seminar dan Talkshow Montetizing Blog

(47)

ORGANISASI

Tahun Posisi Nama Organisasi

1997 - 2001 Ketua Pramuka SD Fransiskus Pringsewu Lampung

2002 - 2007 Sekertaris Mudika St.Yohakim Pringsewu Lampung

2004 - 2007 Sekertaris Paguyuban Pemuda Pringsewu Lampung

2001 - 2004 Sie Kesenian OSIS SMP Xaverius Pringsewu Lampung

2004 - 2007 Sie Olahraga OSIS SMA Fransiskus Bandar Lampung

2004 - 2007 Anggota Pencinta Alam Edelweis SMA Fransiskus Bandar

Lampung

2004 - 2007 Anggota Olah Raga Sepak Bola SMA Fransiskus Lampung

2004 - 2007 Anggota Paduan Suara SMA Fransiskus Bandar Lampung

2008 – sekarang Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika

PENGALAMAN KERJA

Tahun Posisi Tempat Bekerja

2007 – 2009 Marketing merangkap Teknisi LEAF COM

( Toko PC , Laptop & peripheral) 2010 - sekarang Marketing Service

Representativ ( Pengawas )

PT.ACER INDONESIA

Kemampuan

Operating System : Microsoft Windows (98,2000,XP,Vista,Window 7)

Office Tools : Microsoft Office (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. PowerPoint, Ms.

Access, Ms.Frontpage) , Ms. Visio

Progamming Language : Borland Delphi 7 , C++

Web Design : HTML ,Adobe Dreamweaver , Java Script , PhP , Java

Database : Borland Delphi 7 , SQL

Design Grafis : Adobe Photoshop ,Corel Draw Graphic Suite 12

Announcer : Penyiar Radio, EO, Presenter

Gambar

Gambar 1.1 Skema Waterfall
Gambar 2.1.Struktur Organisasi Balai Sabo
gambar 2.
Gambar 3.1 Use Case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Umat Islam sekarang ini sangat membutuhkan penjelasan aqidah semacam ini, dikarenakan banyaknya sekte-sekte baru yang sesat dan berkedok Islam seperti kelompok

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 155 Tahun 2016 tentang Batas Usia Pesawat Udara Yang Digunakan Untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM

 Sedang beban khusus adalah beban tetap atau beban sementara yang di tambah dengan beban yang sifatnya khusus, yaitu beban yang bekerja pada struktur atau bagian struktur

daun tunggal, berbintik-bintik kelenjar yang dapat tembus cahaya, bila diremas berbau khas seperti lemon, bentuk lonjong atau lanset, sedangkan bagian ujungnya

Menurut hasil penelitian Adiningsih (2015), hasil penelitian menunjukkan karakteristik mutu gelatin dari limbah tulang ikan tenggiri yang terbaik menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap percabangan aliran dengan diameter (½ inchi, ¾ inchi, 1 inchi) maka dapat diperoleh kesimpulan, yaitu:

Polisakarida yang terkandung di dalam rumput laut memiliki tiga fungsi penting yaitu sebagai struktur penyusun dinding sel untuk memberi kekuatan mekanik yang bersifat tidak

26 Saat masalah demi masalah muncul, saya menjaga ketenangan emosi agar tidak terbawa keadaan 27 Ketika mengalami permasalahan, saya lebih rajin. dalam melakukan sholat wajib